Anda di halaman 1dari 11

REAKSI NYALA ALKALI DAN ALKALI TANAH

Senin, 29 September 2014


Murni Arifah
1113016200026
Abstrak
Unsur-unsur logam dapat dieksitasikan dengan memanaskan atau membakar senyawanya pada
nyala api, misalnya pada pembakar bunsen atau pembakar spiritus. Unsur IA dan IIA memberi
warna-warna yang khas pada nyala api biasa. Atas dasar inilah reaksi nyala logam alkali dan alkali
tanah dapat dilakukan untuk membedakan warna nyala yang khas pada logam-logam alkali dan
alkali tanah. Metode yang dilakukan dalam praktikum ini dilakukan dengan mengambil sampel
logam yang belum diketahui jenisnya dari golongan apa, pengambilan dilakukan dengan
menggunakan kawat nikrom untuk selanjutnya cuplikan logam ini dipanaskan diatas nyala api.
Sebelum kawat nikrom digunakan untuk mengambil sampel terlebih dulu dicelupkan kedalam HCl
untuk membersihkannya. Nyala api pada sampel-sampel yang diberikan berbeda-beda dan
memberikan warna yang khas, hasil dari percobaan ini menghasilkan sampel 1 dengan warna nyala
, sampel 2 dengan warna, sampel 3 dengan warna, sampel 4 dengan warna, sampel 4 dengan warna,
dan sampel 5 dengan warna. Dari identifikasi ini disimpulkan bahwa sampel 1 adalah, sampel 2
adalah, sampel 3 adalah, sampel 4 adalah, dan sampel 5 adalah.

Kata Kunci : Logam alkali, alkali tanah, reaksi nyala, warna khas, kawat nikrom, HCl.

I. Pendahuluan

Logam alkali adalah unsur-unsur kimia yang berada pada golongan 1 (juga sering disebut 1A) dari
tabel periodik unsur. Logam alkali meliputi litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb),
cesium (Cs), dan fransium (Fr). Sementara itu hidrogen juga ada di golongan 1, namun tidak
termasuk dalam logam alkali karena tidak menunjukkan sifat yang sama. Kata "alkali" berasal dari
bahasa Arab yaitu "Al Qali," yang berarti "abu". Unsur-unsur tertentu diberi nama "alkali" karena
mereka bereaksi dengan air untuk membentuk ion hidroksida, sehingga bersifat basa (pH > 7),
yang juga disebut larutan alkali.

Sifat-sifat Logam Alkali


Logam-logam alkali sangat elektropositif dan bereaksi langsung dengan sebagian besar unsur lain
dan banyak senyawaan dengan pemanasan. Lithium biasanya yang paling kurang reaktif
sedangkan Cs adalah yang paling reaktif. Dengan air, Na bereaksi hebat, K menyala dan Rb serta
Cs berekasi dengan menimbulkan ledakan, gumpalan besar Na juga bereaksi dengan ledakan.
Lithium, Na dan K dapat ditangani dalam air meskipun cepat menjadi panas. Yang lainnya harus
ditangani dengan argon. Logam-logam bereaksi dengan alkohol menghasilkan oksida, dan Na atau
K dalam C2H5OH atau t-butanol, umumnya digunakan dalam kimia organik sebagai zat peredukai
dan sebagai sumber ion nukleofilik OR-. Natrium dan logam-logam lainnya bereaksi hebat dengan
raksa. Amalgan natrium (Na/Hg) adalah caira bila natriumnya sedikit, tetapi berupa padatan bila
natriumnya banyak. Amalghan ini merupakan zat pereduksi yang sangat berguna dan dapat
digunakan untuk larutan akua. ( Cotton, 1989 : 252-253 )

Warna Nyala Logam Alkali

Semua logam alkali memiliki warna nyala khusus. Warna-warna tersebut disebabkan oleh
perbedaan energi antara subkulit s dan p, yang sesuai dengan panjang gelombang cahaya tampak.
Ketika unsur ini dikenai api, elektron terluar akan tereksitasi dan melompat ke elektron orbital
yang lebih tinggi. Elektron kemudian jatuh dan memancarkan energi dalam bentuk cahaya.

Uji nyala logam litium (Li), natrium (Na), dan Kalium (K)

Warna-warna cahaya yang berbeda tergantung pada seberapa banyak energi atau seberapa jauh
elektron jatuh kembali ke tingkat energi yang lebih rendah. Inilah sebabnya logam alkali sering
digunakan dalam kembang api. Setiap logam alkali memiliki warna yang unik dan mudah
diidentifikasi.

Nama Unsur Logam Alkali Warna Nyala Api

Litium Merah Crimson

Natrium Kuning Emas

Kalium Merah – Ungu

Rubidium Biru – Ungu

Cesium Biru – Ungu

(http://www.ilmukimia.org/2013/12/golongan-logam-alkali.html.)

Unsur golongan IIA berisi berilium, magnesium, kalsium, stronsium, barium dan radium. Unsur
ini bersifat logam karena cenderung melepaskan elektron. Undur ini disebut dengan logam alkali
tanah karena oksidasinya bersifat basa (alkalis) dan senyawanya banyak terdapat di kerak bumi.

Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua elektron
valensi, sehingga senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2. Kerapatan bertambah dengan
naiknya nomor atom, karena pertambahan masa atom. Demikian juga jari-jari atom dan ionnya,
disebabkan bertambahnya jumlah kulit elektronnya. Tapi, energi ionisasi, kalor hidrasi, dan
potensial reduksinya berkurang dengan naiknya nomor atom. Hal ini disebabkan oleh pertambahan
jari-jari atom yang akan mengurangi daya tarik inti terhadap elektron atau partikel negatif di luar
atom tersebut. ( Syukri.S, 1999:608)

Secara spesifik, jika logam alkali tanah dikenai api, maka warna nyala yang terjadi adalah sebagai
berikut:
Nama Unsur Logam
Warna Nyala Api
Alkali Tanah

Berilium Putih

Magnesium Putih cemerlang

Kalsium Merah bata

Stronsium Merah Crimson

Barium Hijau Apel

Radium Merah Crimson

(http://www.ilmukimia.org/2013/12/golongan-logam-alkali-tanah.html)

Sebuah tabel menunjukan warba yang diberikan kepada nyala oleh garam dari logam-logam yang
berlainan, dipaparkan sebagai berikut :

Pengamatan Kesimpulan
Nyala kuning keemasan yang Natrium
berubah lama
Nyala lembayung (lila) Kalium
Nyala merah-karmin (merah- Lithium
gincu)
Nyala merah-bata (merah- Kalsium
kekuningan)
Nyala merah-tua agak keunguan Stronsium
Nyala hijau-kekuningan Barium
(molibdenum)
Nyala hijau Borat, tembaga
(talium)
Nyala biru-keabuan (kawat Timbel, arsenik,
perlahan-lahan berkarat) stibium, bismut,
tembaga.
(Vogell, 1985:425)

II. Metodologi

Alat dan Bahan

Dalam percobaan ini, praktikan menggunakan kaca arloji, tabung reaksi, rak tabung reaksi, kawat
nikrom, pembakar spirtus. Sedangkan untuk bahan-bahannya digunakan Kristal Natrium Klorida,
kristal kalium klorida,barium klorida, stronsium klorida dan barium klorida serta asam pekat,
bahan-bahan yang digunakan secukupnya.

Prosedur Kerja

Dalam percobaan ini, langkah awal adalah dengan memanaskan kawat nikrom pada pembakar
spirtus untuk kemudian setelah panas membara terlihat memerah dicelupkan kedalam HCl pekat
untuk membersihkannya. Kemudian, kawat nikrom yang telah dibersihkan tadi ditempelkan
kedalam kristal secukupnya. Membakar kawat nikrom yang terdapat kristal dengan pembakar
spirtus, amati warna yang ditimbulkan oleh pembakaran kristal dan mencatatnya dalam tabel
pengamatan. Lakukan percobaan dengan senyawa yang berbeda-beda, setiap akan berganti
senyawa yang akan di uji nyala, kawat nikrom harus benar-benar bersih dengan dibakar pada
pembakar spirtus dan dicelupkan kedalam HCl.

III. Hasil dan Pembahasan

Dalam Percobaan ini, digunakan 5 ampel senyawa yang belum diketahui namanya. Data dari hasil
percobaan diketahui sebagai berikut :

No Senyawa Warna nyala


1 Sampel 1 Orange
2 Sampel 2 Hijau tosca
3 Sampel 3 Ungu
4 Sampel 4 Merah bata/kuning
5 Sampel 5 Kuning

Dari kelima sampel yang di Uji reaksi nyalanya, tiap sampel menimbulkan reaksi nyala yang
berbeda. Teori di atas menyebutkan bahwa Semua logam alkali memiliki warna nyala khusus.
Warna-warna tersebut disebabkan oleh perbedaan energi antara subkulit s dan p, yang sesuai
dengan panjang gelombang cahaya tampak. Ketika unsur ini dikenai api, elektron terluar akan
tereksitasi dan melompat ke elektron orbital yang lebih tinggi. Elektron kemudian jatuh dan
memancarkan energi berbentuk cahaya.

Hal yang sama juga terjadi pada logam alkali tanah, ketika atom dari golongan alkali tanah diberi
energi (panas, radiasi, listrik) maka elektron yang terletak pada kulit terluar akan tereksitasi ke
tingkat energi yang lebih tinggi. Untuk kembali ke tingkat dasar, atom tersebut akan melepaskan
energi dengan cara memancarkan emisi yang khas untuk atom tertentu. Energi yang dilepaskan
dapat dideteksi dengan mata yang terlihat sebagai warna nyala, yang mana setiap atom akan
menghasilkan warna nyala tertentu.

Sampel satu yang memberikan reaksi nyawa berwarna orange, sesuai dengan teori yang ada warna
orange ini menurut praktikan hampir mirip dengan warna kuning emas, sehingga praktikan
menyimpulkan bahwa sampel satu ini mengandung logam Natrium dari golongan alkali. Dari ciri-
ciri fisiknya, sampel ini berwarna putih yang dimungkinkan bahwa senyawa ini adalah kristal
NaCl.

Sampel berikutnya memberikan reaksi nyala berwarna Hijau tosca, dari teori logam yang jika
terkena api menghasilkan reaksi nyala berwarna hijau adalah logam Barium. Jelas terlihat bahwa,
sampel dua ini menghasilkan reaksi warna nyala hijau tosca atau mirip dengan warna hijau pada
apel hijau. Sehingga praktikan menyimpulkan bahwa sampel dua ini mengandung logam Barium
dari golongan alkali tanah. Senyawa yang digunakan adalah kristal BaCl2.

Reaksi nyala pada sampel berikutnya, memberikan warna yang berbeda lagi. Warna yang
dihasilkan oleh sampel ketiga ini adalah ungu. Dalam teori diatas, terlihat bahwa logam dari
golongan alkali atau alkali tanah yang memberikan warna reaksi nyala ungu ketika dikenai api
adalah logam Kalium dari golongan alkali. Sampel ketiga ini disimpulkan oleh praktikan
mengandung logam kalium. Karena warna nyalanya berwarna ungu.

Untuk sampel yang keempat ini, warna nyala yang dihasilkan adalah warna merah bata agak
kekuning-kuningan. Hampir mirip dengan warna nyala pada sampel satu. Praktikan sedikit
kesulitan membedakan warna nyala sampel keempat ini dengan warna nyala sampel pertama. Hal
ini bisa dimungkinkan karena pengaruh kawat nikrom yang kurang bersih saat dibersihkan,
sehingga masih ada cuplikan senyawa lain yang masih menempel. Namun, setelah kawat
dibersihkan lagi untuk beberapa kali, warna nyala api terlihat merah agak tua, jika dilihat dari teori
yang ada bisa dipastikan dalam sampel keempat ini mengandung logam stronsium dari golongan
alkali tanah.

Sampel terakhir yang di uji reaksi nyalanya terhadap api menghasilkan warna kuning agak merah,
warna nyala sampel ini lebih mirip lagi dengan sampel empat. Namun, warna kristal sebelum
dipanaskan berbeda. Warna kristal sampel empat berwarna putih-kekuning sedangkan warna
kristal sampel lima berwarna putih. Dari ciri-ciri fisiknya sampel lima menunjukan ciri-ciri fisik
yang dimiliki senyawa CaCl2. Akhirnya praktikan menyimpulkan bahwa senyawa ini adalah
senyawa CaCl2.

Warna reaksi nyala yang ditimbulkan dari pembakaran kristal-kristal diatas agak terganggu pada
sampel-sampel yang di uji pada bagian akhir. Hal ini disebabkan masih terdapatnya senyawa lain
yang terdapat dalam kawat nikrom, dan saat membersihkannya dalam HCl pekat kurang bersih.

IV. Kesimpulan

Dari rangkaian percobaan dan hasil yang dibahas dalam pembahasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa :

1. Logam alkali dan alkali tanah memberikan warna nyala yang khas ketika dipanaskan.
2. Warna-warna tersebut disebabkan oleh perbedaan energi antara subkulit s dan p, yang
sesuai dengan panjang gelombang cahaya tampak. Ketika unsur ini dikenai api, elektron
terluar akan tereksitasi dan melompat ke elektron orbital yang lebih tinggi. Elektron
kemudian jatuh dan memancarkan energi berbentuk cahaya.
3. Natrium dari golongan alkali memberikan warna nyala kuning-tua (orange).
4. Kalium dari golongan alkali memberikn warna nyala ungu.
5. Stronsium dari golongan alkali tanah memberikan warna nyala merah agak tua.
6. Barium dari golongan alkali tanah memberikan wara nyala hijau tosca.
7. Kalsium dari golongan alkali tanah memberikan warna nyala merah-kekuningan.
8. Dalam percobaan ini digunakan HCl untuk membersihkan kawat nikrom karena HCl dapat
melarutkan pengotor-pengotornya /zat pengganggu yang mungkin menempel pada kawat
nikrom sehingga pengotor tersebut akan mudah menguap dari kawat, sehingga kawat
benar-benar bersih.
9. Pembakaran HCl tidak memberikan warna sehingga tidak mempengaruhi atau
mengganggu warna nyala logam alkali dan alkali tanah ketika diamati.
10. HCl digunakan untuk membuat sampel menjadi kental sehingga mudah menempel dalam
kawat nikrom.

V. Daftar Pustaka

Cotton,F.Albert,Geoffrey wilkinson.Kimia Anorganim Dasar.Alih bahasa:Sahati


Suharto. Jakarta:UI-Press.1989.
Vogel.. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi Kelima
Jilid 1. Alih bahasa: Setiono, A.Hadiyana.Jakarta : Kalman Media Pustaka.1985.
S.Syukri.Kimia Dasar 3.Bandung: ITB.1999.
http://www.ilmukimia.org/2013/12/golongan-logam-alkali-tanah.html. Diakses pada
Rabu 1 Oktober 2014 pukul 20.15 WIB.
http://www.ilmukimia.org/2013/12/golongan-logam-alkali.html. Diakses pada Kamis
1 Oktober 2014 pukul 19.30 WIB
VI. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai