Anda di halaman 1dari 136

 

   
 
   
 

PERENCANAAN KOMUNIKASI   
KONSEP DAN APLIKASI   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   
  Perencanaan Komunikasi
  Konsep dan Aplikasi
 
  Editor: Kenmada Widjajanto, S.Sos.
  Pengantar: Dr. Atwar Bajari, M.Si.

PERENCANAAN KOMUNIKASI  Tim Penulis:


Dr. Atwar Bajari, M.Si.
KONSEP DAN APLIKASI  Almy Zarlis, S.T.
Aria Santana, S.H.
 
Dwi Maharani, S.Ikom.
 
Firna Firsa Hakiki, S.Ikom.
 
Gilang Perdana Tresna, S.T.
 
Hana Ganrina, S.S., M.Ikom.
 
Kenmada Widjajanto, S.Sos.
Kenmada Widjajanto, S.Sos., dkk.  Putri Trulline, S.Ikom.
Pengantar: Dr. Atwar Bajari, M.Si.  Sendy Triwilopo, S.Sos., M.Ikom.
  Titan Roskusumah, S.Sos.
  Yane Hendriyani, S.Sos.
 
  Desain sampul: Dhany A.
 
  Diterbitkan oleh Ultimus
 
Cetakan 1, Oktober 2013
 
 
 
  Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT)
Kenmada Widjajanto, S.Sos., dkk.
  Perencanaan Komunikasi: Konsep dan Aplikasi
Cetakan 1, Bandung: Ultimus, 2013
  xviii + 254 hlm.; 15 x 23 cm
978-602-8331-46-3
 
CV Ultimus
Bandung 2013  Jl. Cikutra Baru IV/No.30, Bandung, 40124
Telp./Faks. (022) 70908899, 7201150
ultimus_bandung@yahoo.com
www.ultimus-online.com

       
  situasi,  strategi  dan  perencanaan  media,  perencanaan  pesan  dan  perencanaan 
  pesan operasional, serta evaluasi perencanaan komunikasi.  
  Buku  ini  lahir  dari  hasil  kolaborasi  pemikiran  sekelompok  mahasiswa 
  Pascasarjana  Fakultas  Ilmu  Komunikasi  Universitas  Padjadjaran,  yang  berlatar‐
  belakang  profesi  dan  pengalaman  yang  beragam.  Karena  itu,  tim  penulis 

PENGANTAR PENULIS menyadari kehadiran buku ini masih banyak kekurangan. Namun demikian, tim 


penulis  berharap  kehadiran  buku  ini  juga  bisa  bermanfaat  bagi  siapa  pun  yang 
tertarik mempelajari komunikasi. 
  Pada kesempatan ini, tim penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang 
  tak terhingga pada Dr. Atwar Bajari, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang selalu 
  mendorong  dan  memotivasi  tim  penulis  untuk  melahirkan  buku  ini  dan 
  menyelesaikan  studi.  Demikian  pula  pada  semua  dosen  pengajar  di  Program 
  Studi Pascasarjana Fikom Unpad, yang telah membuka cakrawala pemikiran tim 
BUKU  ini  berbicara  mengenai  Perencanaan  Komunikasi,  sebuah  kajian  dalam  penulis. 
ilmu  komunikasi  yang  banyak  diadaptasi  dari  kajian  tentang  Strategi  Tentu saja tim penulis juga menghaturkan terima kasih pada semua pihak 
Komunikasi.  Perencanaan  merupakan  bagian  atau  fase  yang  penting  dalam  yang memberikan dukungan dan kontribusi pada penerbitan buku ini, keluarga, 
berbagai  tindakan  sosial,  termasuk  di  dalamnya  komunikasi.  Dalam  ilmu  para sahabat dan handai taulan, baik moril maupun materiil.  
manajemen  misalnya,  perencanaan  adalah  tahap  awal  dari  serangkaian  proses  Semoga  buku  ini  bisa  menjadi  buku  yang  bernilai meskipun  hanya  setitik 
manajemen,  yakni  Planning,  Organizing,  Actuating,  Controlling,  dan  Evaluating.  embun saja. 
Perencanaan  Komunikasi  adalah  pernyataan  tertulis  mengenai  serangkaian  Salam. 
tindakan  tentang  bagaimana  suatu  kegiatan  komunikasi  akan  atau  harus   
dilakukan  agar  mencapai  perubahan  perilaku  sesuai  dengan  yang  kita  inginkan  Tim Penulis 
(Bajari, 2007).    
Perencanaan Komunikasi banyak digunakan dalam komunikasi organisasi   
dalam  arti  luas,  baik  komunikasi  di  internal  organisasi  maupun  komunikasi  ke 
luar  organisasi.  Sebagai  ilustrasi,  seorang  pimpinan  perusahaan  yang  akan 
berpidato  di  hadapan  karyawannya,  tentu  akan  mempersiapkan  pidatonya 
dengan  membuat  catatan  kecil  agar  pidatonya  tidak  melenceng  dari  tujuannya. 
Atau, seorang politisi partai yang akan berkampanye dalam pemilu legislatif akan 
mempersiapkan  sedemikian  rupa  perencanaan  komunikasinya  sehingga 
pesannya  efektif  dan  komunikatif,  dengan  harapan khalayak  pemilih  bersimpati 
padanya.  Dua  ilustrasi  tadi  memberikan  gambaran  betapa  pentingnya 
perencanaan untuk keberhasilan komunikasi.  
Buku Perencanaan Komunikasi ini berisi berbagai kajian teoretis dan praktis 
yang  disusun  dengan  sejumlah  ilustrasi  dan  catatan  studi  kasus  dari  berbagai 
peristiwa, mulai dari tahapan perencanaan komunikasi, target khalayak, analisis 

Pengantar Penulis | v vi | Perencanaan Komunikasi


  perubahan  perilaku  yang  signifikan.  Semua  menyalahkan  aspek  perencanaan. 
  Mungkin  sebenarnya  perencanaan  sudah  baik  dan  matang,  namun 
  ketidakdisiplinan  para  planner  dan  developer  terhadap  dokumen  perencanaan 
  yang  dibuat  seperti  kualifikasi  dan  spesifikasi  komponen  yang  digunakan  tidak 
  sesuai  dengan  dokumen,  menyebabkan  kehancuran  dari  program  yang 

SEKAPUR SIRIH dikembangkan. 


Selanjutnya  perencanaan  juga  terikat  waktu.  Penyusunan  target 
perencanaan  seperti  jangka  pendek,  jangka  menengah,  dan  jangka  panjang, 
"Planning is the thinking that precedes action."  menunjukkan  bahwa  waktu  menjadi  dimensi  yang  membatasi  perencanaan. 
(Hancock, 1978)  Terutama  untuk  mengukur  hasil‐hasil  kegiatan.  Terakhir,  perencanaan 
  menginginkan  hasil  yang  jelas.  Apa  dan  bagaimana  setelah  perencanaan 
  diimplementasikan  dengan  membandingkannya  pada  sebelum  kegiatan 
  dilakukan, menjadi ukuran keberhasilan sebuah perencanaan itu. 
  Selama  ini,  kata  perencanaan,  khususnya  dalam  lingkungan  perencanaan 
  birokrat, masih dianggap pekerjaan kurang penting, buang waktu, bahkan hanya 
PERENCANAAN  memiliki  lingkup  makna  yang  luas.  Penjelasan  yang  sekedar tarik‐menarik kepentingan. Ada beberapa penyebab yang memunculkan 
didapatkan, bahkan akan memenuhi kebutuhan si pengguna dari istilah tersebut.  pemikiran  demikian,  yakni  menyangkut  kekeliruan  yang  seringkali  menjadi 
Semua  tindak  atau  perilaku  manusia  dapat  didekati  atau  dijelaskan  dalam  kebiasaan  para  perencana,  misalnya:  perencanaan  hanya  sekedar  membuat 
konteks perencanaan. Kenapa demikian, karena tidak ada satu pun individu tidak  dokumen  rencana  (konvensional).  Bahkan  hanya  sekedar  dokumen  untuk 
memiliki sebuah rencana. Sesederhana apa pun sebuah tindakan itu dilakukan.  mencairkan  anggaran.  Selanjutnya,  perencanaan  hanya  dianggap  sesuatu 
Konsep  perencanaan  biasanya  digunakan  untuk  sesuatu  tindakan  yang  kegiatan yang dilakukan sesekali saja dan cenderung memunculkan ego sektoral 
sistematik,  disiplin,  cenderung  kaku,  terdokumentasikan,  terikat  waktu,  dan  dan menjauhi upaya sinergitas perencanaan antar sektor atau bidang. Hal inilah 
berorientasi  pada  perubahan  sebagai  hasil  akhir  (future  oriented).  Sebuah  yang  menyebabkan  kegiatan  perencanaan  banyak  dijauhi  dan  malas  untuk 
perencanaan  selalu  memiliki  tahapan  yang  runtut,  tidak  melompat,  dan  logika  dikembangkan secara baik dalam menyelesaikan persoalan. 
berpikir  yang  mengandalkan  penjenjangan.  Oleh  karena  itu  perencanaan  adalah  Ketika  semua  konsep  perencanaan  itu  masuk  dalam  bidang  tindakan 
blok‐blok kegiatan yang mengarah pada satu bentuk tertentu sebagai hasil akhir.  manusia  atau  sekelompok  manusia,  maka  akan  ditemukan  konsep  yang  baru 
Perencanaan  juga  membutuhkan  sebuah  tindakan  yang  disiplin  bahkan  yang  menghasilkan  dimensi  perencanaan  spesifik.  Jika  kata  perencanaan  itu 
cenderung  kaku  demi  hasil  yang  terbaik.  Sebuah  perencanaan  memiliki  dasar  diintegrasikan  dengan  ekonomi,  muncul  perencanaan  ekonomi,  politik  maka 
acuan  yang  kuat,  semua  orang  yang  terlibat  di  dalamnya  memegang  penuh  muncul  perencanaan  politik,  dan  jika  berintegrasi  dengan  perubahan  sosial 
semua  langkah  prosedur  dan  rambu‐rambu  yang  sudah  dikembangkan.  Tidak  melalui  instrumen  komunikasi  maka  perencanaan  masuk  dalam  ranah 
mungkin  sebuah  perencanaan  akan  berhasil  jika  tidak  mengandalkan  perencanaan komunikasi. 
kesepakatan pada acuan yang telah dibuat itu. Oleh karena itu perencanaan harus  Buku ini menawarkan konsep dan instrumentasi perencanaan komunikasi. 
terlihat dalam sebuah dokumen pegangan bersama.  Walaupun sepertinya, gagasan tentang perencanaan komunikasi adalah “barang 
Sering  kita  mendengar  hancurnya  proyek  pengembangan  sebuah  lama”  karena  kedekatannya  dengan  konsep  komunikasi  pembangunan,  difusi 
infrastruktur  seperti  jalan,  jembatan,  dan  fasilitas  lain,  kemudian  gagalnya  inovasi,  orde  baru,  pembangunan  dunia  ketiga,  dan  lain‐lain.  Dalam  konteks 
pembangunan  masyarakat  seperti  rekayasa  perekonomian  rakyat,  sistem  politik  kekinian,  bidang  atau  karya  perencanaan  komunikasi  banyak  mengalami 
sebuah  negara,  atau  gagalnya  kampanye  kesehatan  yang  tidak  menghasilkan  metamorfosa.  Misalnya  perencanaan  media,  pemasaran  strategis,  promosi 

Sekapur Sirih | vii viii | Perencanaan Komunikasi


kesehatan,  kampanye  public  relations,  marketing  politics,  dan  lain‐lain.  Namun  pengertian  yang  dipilih,  maka  dapat  ditarik  salah  satu  konsep  pokok  dalam 
hakikatnya,  bidang‐bidang  yang  “seksi”  dan  “enak  didengar”  itu  tidak  dapat  perencanaan, bahwa perencanaan selalu berbasis riset. 
melepaskan konsep dasar dari perencanaan komunikasi.  Buku ini menawarkan bacaan konsep dan praksis perencanaan komunikasi 
Konteks  perencanaan  komunikasi  merupakan  upaya  menata  atau  yang  dikembangkan  para  “ilmuwan  muda”  yang  sedang  menempuh  Program 
mengatur  komunikasi  sedemikian  rupa.  Tujuaannya  agar  komunikasi  yang  Magister  Ilmu  Komunikasi.  Sebuah  kajian  yang  dominan  akademis  yang 
dilakukan  memiliki  kontribusi  terhadap  penyelesaian  masalah  organisasi,  dirancang  dalam  rentang  waktu  yang  sangat  panjang.  Di  antara  kesibukan 
perusahaan  (corporate),  masyarakat,  atau  sebuah  negara  sekalipun.  Konsep  mereka  menempuh  pendidikan  dan  sekaligus  bergelut  dalam  bidang  masing‐
aksiologi  komunikasi  menjadi  fokus  utama  dalam  makna  perencanaan  masing, kehadiran  buku ini  sangat  perlu diapresiasi  dan  sekaligus  dibaca  untuk 
komunikasi. Walaupun seperti dikatakan oleh Schramm bahwa komunikasi akan  dikritisi.  Para  penulis  berusaha  menuangkan  pemikirannya  berbasis  pada  kajian 
memiliki peran pokok dalam menyelsaikan berbagai aspek masalah masyarakat,  konseptual  (pustaka)  serta  pengalaman  di  bidangnya  masing‐masing  mengenai 
namun  tidak  berarti  bahwa  komunikasi  adalah  “obat”  bagi  semua  masalah  apa yang mereka artikulasikan tentang perencanaan komunikasi. 
masyarakat itu.  Jika  berhitung  pada  banyaknya  penulis  yang  terlibat,  seolah  buku  ini 
Secara  konseptual,  perencanaan  komunikasi  sebagai  tindakan  manusia  menawarkan  pemikiran  yang  fragmentatif  mengenai  perencanaan  komunikasi. 
yang  kita  sebut  para  perencana,  seperti  dikatakan  Havelock  (1978),  merupakan  Seperti layaknya sebuah bunga rampai dari sebuah tulisan. Namun, saya sendiri 
proses membuat tahapan kegiatan komunikasi seperti: mengidentifikasi masalah,  sebagai  pengajar  mata  kuliah  perencanaan  komunikasi  dan  sekaligus  sebagai 
merumuskan  tujuan  komunikasi,  menetapkan  rencana  strategik  dan  rencana  salah satu penulis, berusaha memberikan peta arah atau rambu‐rambu penulisan 
operasional,  serta  merancang  alat  dan  tindakan  evaluasi,  serta  tidak  lupa  sehingga menjadi satu kesatuan pemikiran tentang apa yang semestinya dibahas 
menyusun langkah‐langkah rekomendasi untuk putaran perencanaan ke depan.  dalam  perencanaan  komunikasi.  Sebab,  ada  satu  asumsi  yang  tidak  bisa  kita 
Demikian  lengkapnya  tahapan  perencanaan  komunikasi,  demikian  juga  bantahkan  bahwa  perencanaan  komunikasi  begitu  luas,  masuk  pada  berbagai 
tentu dengan perencanaan bidang‐bidang lain, maka sebuah perencana dominan  bidang  praksis  komunikasi  manusia.  Maka  yang  sebaiknya  dikembangkan, 
dengan  olah  pikir  sekaligus  olah  rasa  untuk  mengembangkan  tindakan  pada  terutama  jika  perencanaan  komunikasi  dalam  kaca  mata  akademis,  adalah 
masa  yang  akan  datang  yang  dapat  terlaksanakan,  seperti  kata  Beenhakker  konsep‐konsep yang berlaku pada semua bidang itu. 
(Conyers,  1990).  Namun  menurut  Nehru  manakala  membangun  India,  yang  Materi  buku  perencanaan  komunikasi  yang  ditawarkan  ini  meliputi: 
dikutip  oleh  Waterson,  boleh  dikatakan  bahwa  perencanaan  adalah  bentuk  konsep  dasar  dan  strategi  perencanaan  komunikasi,  pendekatan  dalam 
latihan intelegensia guna mengolah fakta serta situasi bagaimana adanya dan juga  perencanaan  komunikasi,  analisis  khalayak,  strategi  pesan,  perencanaan  media 
mencari  jalan  keluar  guna  memecahkan  masalah.  Dengan  demikian,  sebuah  (media  konvensional  dan  konvergen),  aplikasi  perencanaan  serta  evaluasi 
perencanaan  komunikasi  tidak  semata‐mata  aksi  tindakan.  Namun  sebuah  olah  perencanaan komunikasi. Bagi sebuah kajian akademis, buku ini memiliki bobot 
intelegensia  kemampuan  membaca  data  sebelumnya.  Sebuah  perencanaan,  akan  yang  memadai  sebagai  bahan  rujukan  terutama  pada  mereka  yang  baru  belajar 
membaca  kondisi  masa  lalu  lewat  laporan  data  yang  memadai  serta  menyusun  dan berusaha mengenal perencanaan komunikasi. Pada bagian awal, para penulis 
tindakan ke depan. Dalam hal inilah kemampuan mengolah fakta menjadi sangat  mampu menjelaskan konsep‐konsep yang “ringan”, tetapi penjelasan berikutnya 
penting.  berusaha  mendalam  untuk  menjelaskan  konsep‐konsep  yang  rumit  dalam 
Sementara  itu,  Schaffer  (Conyers,  1990)  dalam  mengembangkan  perencanaan komunikasi. Bahkan beberapa bagian, ditulis dengan lokus dan isu 
perencanaan  sosial  mementingkan  upaya  pengambilan  keputusan  yang  lebih  yang cukup berbobot. Bagi para pegiat pengembangan masyarakat, buku ini bisa 
berhati‐hati.  Berupaya  menghasilkan  yang  terbaik.  Prinsipnya  selalu  ada  cara  dijadikan  bahan  pengembangan  frame  perencanaan  komunikasi  ketika  bekerja 
yang terbaik dalam hal pengambilan keputusan tersebut. Konsekuensinya adalah  dengan  masyarakat.  Isu‐isu  yang  diangkat  memang  lekat  dengan  kegiatan 
perencana  akan  lebih  banyak  memperhatikan  sejumlah  data  ataupun  hasil‐hasil  perencanaan komunikasi berbasis partisipatoris. 
yang  mungkin  dicapai  di  masa  yang  akan  datang.  Memperhatikan  beberapa 

Sekapur Sirih | ix x | Perencanaan Komunikasi


Kepada  seluruh  penulis  saya  ucapkan  selamat  atas  terbitnya  buku  ini,   
mudah‐mudahan memberikan sumbangsih bagi perkembangan Ilmu Komunikasi   
umumnya  dan  Perencanaan  Komunikasi  khususnya.  Bagaimanapun,  buku   
perencanaan  komunikasi  termasuk  rujukan  pustaka  yang  sulit  untuk  dicari.   
Semoga ide‐ide yang dituangkan menambah wacana kajian tersebut. Aamiin. 
Wassalam. 
   
  Bandung, Agustus 2013 
Dr. Atwar Bajari, M.Si. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sekapur Sirih | xi xii | Perencanaan Komunikasi


  G. Mengamati Khalayak –––– 53
  H. Memilih Metode Analisis Khalayak –––– 54
  I. Merancang Profil Khalayak & Menetapkan Sasaran Komunikasi –––– 57
 
  BAB 4 ANALISIS SITUASI

DAFTAR ISI
A. Pendahuluan –––– 63
B. Analisis Internal –––– 65
C. Analisis Eksternal –––– 71
D. Analisis SWOT –––– 73
 
 
BAB 5 PERENCANAAN MEDIA KOMUNIKASI UNTUK PERUBAHAN
 
A. Pendahuluan –––– 81
 
B. Tata Langkah Perencanaan Media –––– 83
 
C. Gabungan Media dalam Perencanaan Komunikasi –––– 87
PENGANTAR PENULIS –––– v
D. Kombinasi Media dan Saluran Komunikasi bagi Pencarian
SEKAPUR SIRIH –––– vii
Informasi Khalayak –––– 89
DAFTAR ISI –––– xiii
E. Konsep Pencarian Informasi dalam Perencanaan Media –––– 90
DAFTAR GAMBAR –––– xvii
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Upaya Pencarian Informasi –––– 92
G. Media Lini Bawah dan Pencarian Informasi –––– 98
BAB 1 PERENCANAAN KOMUNIKASI
A. Pengertian Perencanaan –––– 1
BAB 6 PERENCANAAN MEDIA DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI
B. Komunikasi dalam Perspektif Organisasi –––– 5
A. Pendahuluan –––– 103
C. Perencanaan Komunikasi dalam Organisasi –––– 7
B. Media Sebagai Saluran Komunikasi Organisasi –––– 107
D. Jenis Perencanaan Komunikasi dalam Organisasi –––– 9
C. Strategi Pemilihan Media dalam Perencanaan Komunikasi Organisasi –––– 113
BAB 2 BEBERAPA KONSEP PERENCANAAN KOMUNIKASI
BAB 7 PERENCANAAN KOMUNIKASI UNTUK MEDIA MASSA
A. Pendahuluan –––– 21
A. Pendahuluan –––– 121
B. Konsep Manajemen Strategis –––– 22
B. Jenis Media Massa dalam Perencanaan Komunikasi –––– 122
C. Perencanaan Komunikasi Strategis dari Perspektif Corporate Communications –––– 26
C. Merancang Perencanaan Komunikasi di Media Massa –––– 136
D. Konsep Perencanaan Komunikasi Strategis –––– 34
E. Perencanaan Komunikasi Program Kampanye Public Relations –––– 38
BAB 8 PERENCANAAN KOMUNIKASI UNTUK MEDIA SOSIAL
A. Pendahuluan –––– 141
BAB 3 ANALISIS KHALAYAK DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI
B. Media Sosial, Perkembangan Komunikasi Bermedia Komputer –––– 143
A. Pengertian Khalayak –––– 43
C. Jenis Media Sosial –––– 146
B. Kategori Khalayak –––– 44
D. Kegunaan Media Sosial –––– 149
C. Mengapa Khalayak Dipelajari? –––– 46
E. Merancang Perencanaan Komunikasi Strategis Media Sosial –––– 151
D. Tahapan Analisis Khalayak –––– 48
F. Contoh Kasus Strategi Perencanaan Media Sosial & Kemenangan
E. Menentukan Target Khalayak –––– 49
Barack Obama –––– 161
F. Meneliti Khalayak Media –––– 51

Daftar Isi | xiii xiv | Perencanaan Komunikasi


 
BAB 9 STRATEGI PESAN DALAM PERENCANAAN KOMUNIKASI  
A. Definisi dan Tujuan Membangun Pesan –––– 167  
B. Menerapkan Riset Khalayak pada Pesan –––– 170  
C. Menguji Pesan –––– 173  
D. Mengorganisasikan Pesan Komunikasi –––– 175  
 
BAB 10 PERENCANAAN PESAN OPERASIONAL  
A. Struktur Pesan –––– 187  
B. Gaya Pesan –––– 191  
C. Imbauan Pesan –––– 196

BAB 11 PERENCANAAN KOMUNIKASI BISNIS


A. Pengertian Komunikasi Bisnis –––– 201
B. Proses Komunikasi Bisnis –––– 204
C. Menjadi Komunikator yang Baik –––– 205 
D. Jenis-Jenis Komunikasi Bisnis –––– 209
E. Perencanaan Pesan Komunikasi Bisnis –––– 210
F. Tujuh Pilar Strategi Komunikasi Bisnis –––– 212
G. Proses Strategi Komunikasi Bisnis –––– 214
H. Negosiasi –––– 217
I. Contoh Kasus –––– 222

BAB 12 EVALUASI PERENCANAAN KOMUNIKASI


A. Pendahuluan –––– 225
B. Evaluasi Formatif –––– 230
C. Evaluasi Sumatif –––– 232
D. Perbedaan Monitoring dengan Evaluation –––– 235
E. Evaluasi yang Terukur –––– 245

BIODATA PENULIS –––– 251


 
 
 
 
 
 
 

Daftar Isi | xv xvi | Perencanaan Komunikasi


  Gambar 7.3. Populasi Penonton TV Berdasarkan Socio Economic Status (SES) –––– 124
  Gambar 7.4. Populasi Khalayak TV di Indonesia Berdasarkan SES –––– 124
Gambar 7.5. Populasi Penonton TV berdasarkan Nielsen –––– 125
 
Gambar 7.6. Pembagian Waktu Siaran Radio atau Radio Daypart –––– 130
  Gambar 7.7. Media Exposure & Pembelian –––– 131
  Gambar 7.8. Data Pembaca Surat Kabar di AS Tahun 1999 –––– 133
DAFTAR GAMBAR Gambar 7.9. Karakteristik Media Massa –––– 136
Gambar 8.1. Kegunaan Media Sosial –––– 150
Gambar 8.2. Proses Keterlibatan Media Sosial –––– 153
Gambar 8.3. Contoh Diagram / Matriks Pengukuran Pola Penggunaan
  Media Sosial –––– 155
  Gambar 8.4. Contoh Matrik Pengukuran Usaha di Media Sosial –––– 156
  Gambar 8.5. Contoh Pengukuran ROI Media Sosial –––– 157
  Gambar 8.6. Contoh Data Demografis di Facebook –––– 159
Gambar 8.7. Contoh Data Perbandingan Penggunaan Media Sosial –––– 160
   
Gambar 8.8. Kemenangan Obama vs McCain –––– 161
Gambar 1.1. Hubungan Fungsi Manajemen –––– 3
Gambar 8.9. Data Jumlah Pendukung Obama di Media Sosial –––– 161
Gambar 1.2. The Management Process and Communication –––– 5
Gambar 8.10. The Crawl, Walk & Run Metodology for Social Media –––– 164
Gambar 1.3. Penjabaran Perencanaan Komunikasi dari Kebijakan
Gambar 9.1. Contoh Logo 1 –––– 181
sampai Operasional –––– 8
Gambar 9.2. Contoh Logo 2 –––– 181
Gambar 1.4. Hasil Riset Alat Bantu Manajemen yang Paling Banyak Dipakai –––– 11
Gambar 9.3. Contoh Logo 3 –––– 182
Gambar 1.5. Proses Mengembangkan Kampanye Komunikasi –––– 11
Gambar 10.1. Contoh Penyajian Pesan dalam Iklan Televisi –––– 188
Gambar 1.6. Kriteria Anggota Tim Aksi Komunikasi –––– 14
Gambar 10.2. Piramida Kebutuhan Maslow –––– 198
Gambar 1.7. Kriteria Tim Audit Komunikasi –––– 15
Gambar 11.1. Persentase Waktu yang Dihabiskan Pelaku Bisnis untuk Berkomunikasi
Gambar 1.8. Kriteria Tim Krisis Komunikasi –––– 16
Secara Verbal –––– 203
Gambar 1.9. Pembagian Perencanaan Organisasi –––– 19
Gambar 12.1. Model Evaluasi Kampanye –––– 227
Gambar 2.1. Model Manajemen Strategik –––– 23
Gambar 12.2. Contoh Matriks Evaluasi –––– 234
Gambar 2.2. Derajat Keterlibatan Komisaris –––– 25
Gambar 12.3. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi –––– 237
Gambar 2.3. Model Strategi Komunikasi –––– 27
Gambar 12.4. Contoh Timeline Schedule –––– 238
Gambar 2.4. Matriks Taktik Komunikasi –––– 37
Gambar 12.5. Contoh Monitoring Sheet –––– 239
Gambar 2.5. Tahapan Perencanaan Program PR Strategis –––– 38
Gambar 12.6. Contoh Progress Report –––– 240
Gambar 3.1. Tahapan Analisis Khalayak –––– 48
Gambar 12.7. Contoh Pengukuran dalam Perencanaan Komunikasi –––– 247
Gambar 3.2. Memilih Metode yang Sesuai dengan Objek Analisis Anda –––– 52
 
Gambar 3.3. Proses Lingkaran Komunikasi terhadap Khalayak –––– 58
Gambar 3.4. Contoh 1. Menginformasikan kepada Khalayak Program Beasiswa –––– 59
Gambar 3.5. Contoh 2. Berinteraksi dengan Khalayak –––– 59
Gambar 3.6. Contoh 3. Meyakinkan Perusahaan Menjadi Sponsor Beasiswa –––– 60
Gambar 3.7. Contoh 4. Memelihara Hubungan dengan Khalayak –––– 60
Gambar 4.1. Analisis SWOT –––– 73
Gambar 5.1. Tahapan Perencanaan Media –––– 86
Gambar 6.1. Perencanaan Media dalam Perencanaan Pemasaran –––– 106
Gambar 6.2. Skema Proses Perencanaan Media –––– 117
Gambar 7.1. Belanja Iklan di Media Tahun 2009 –––– 122
Gambar 7.2. Pembagian Waktu Siaran & Ketersediaan Khalayak (Daypart) –––– 123

Daftar Gambar | xvii xviii | Perencanaan Komunikasi


  harus  direncanakan  dengan  baik.  Jika  tidak,  maka  tujuan  komunikasi  tersebut 
  akan tidak sesuai dengan harapan pelakunya.  
  Perencanaan  sendiri  merupakan  kajian  dasar  dalam  ilmu  manajemen. 
  Dalam manajemen dikenal beberapa konsep fungsi, di antaranya konsep POAC, 
  yang  artinya  Planning  (perencanaan),  Organizing  (pengorganisasian),  Actuating 

BAB 1 (pelaksanaan),  dan  Controlling  (pengendalian);  dan  konsep  PODMC  yakni 


Planning  (perencanaan),  Organizing  (pengorganisasian),  Directing  (pengarahan), 
PERENCANAAN KOMUNIKASI Motivating (pemotivasian), dan Controlling (pengendalian).  
Sementara  itu  P.  Robbins  dan  AF  Stoner  dalam  Soedarsono  (2009;  13–14) 
menyebut empat fungsi menajamen, yakni:  
Oleh: Putri Trulline, S.Ikom.  
1) perencanaan;
  2) pengorganisasian;
  3) kepemimpinan; dan
4) pengendalian.
 
 
 
Sedangkan  Joan  Gratto  Liebler  dalam  Soedarsono  (2009;  14–16) 
 
menyebutkan enam aspek kegiatan manajemen, yakni:  
A. Pengertian Perencanaan 
 
 
1) Perencanaan, yang meliputi kegiatan menyeleksi tujuan, menetapkan
  sasaran dan menetapkan secara nyata situasi yang ada, serta merumuskan
ADA  sebuah  kiasan  yang  menarik  yang  dikemukakan  Diana  Conyers  (1990)  keinginan ke depan;
berikut ini, “yang terpenting di dunia ini bukanlah di mana kita berada, tetapi ke 
mana kita akan pergi.” Pernyataan tersebut benar adanya, karena memang yang  2) Pengambilan keputusan, yaitu bagian dari proses perencanaan yang
terpenting  ialah  ke  mana  kita  akan  menuju.  Tujuan  adalah  sesuatu  yang  ingin  memenuhi salah satu atau keseluruhan alternatif (keputusan) yang telah
dibuat;
direalisasikan  oleh  seseorang;  tujuan  merupakan  objek  atas  suatu  tindakan 
(Siswanto, 2012; 11).   3) Pengorganisasian, yaitu desain bentuk tugas yang membantu
Tindakan  manusia  sendiri  memiliki  dimensi  yang  sangat  luas.  Salah  menghubungkan antar tujuan, tugas, kewenangan dan tanggung jawab
satunya yang dibahas dalam buku ini adalah komunikasi. Komunikasi mengacu  sebagai syarat untuk membentuk koordinasi;
pada  tindakan,  oleh  satu  orang  atau  lebih,  yang  mengirim  dan  menerima  pesan 
yang  terdistorsi  oleh  gangguan,  terjadi  dalam  konteks  tertentu,  mempunyai  4) Penyusunan staf, yaitu menentukan dan memilih personil sesuai
kebutuhan, orientasi, pelatihan dan evaluasi secara kontinu bagi individu
pengaruh  tertentu  dan  ada  kesempatan  untuk  melakukan  umpan  balik  (DeVito,  sesuai posisi yang diperlukan organisasi;
2011; 24).  
Sebuah tujuan harus memiliki arah yang jelas, dan untuk membangun arah  5) Pengarahan, yakni pelaksanaan pekerjaan melalui petunjuk dan
yang  jelas  diperlukan  sebuah  rencana  yang  juga  terarah.  Tanpa  rencana  yang  kepemimpinan yang berorientasi pada pencapaian sasaran;
terarah,  maka  tujuan  bisa  melenceng  dan  tidak  sesuai  harapan.  Demikian  pula 
6) Pengendalian, yakni menentukan apa yang diselesaikan, membandingkan
dengan komunikasi. Komunikasi, sebagai sebuah tindakan yang memiliki tujuan, 
hasil pekerjaan yang berhubungan dengan tujuan organisasi dan
memberikan koreksi terhadap kegiatan selanjutnya.

BAB 1 — Perencanaan Komunikasi | 1 2 | Perencanaan Komunikasi


  ingin dicapai termasuk cara-cara yang akan digunakan untuk mencapai
Liebler menggambarkan hubungan fungsi manajemen sebagai berikut:  tujuan tersebut (Keufman, 1972).
 
 Perencanaan adalah usaha yang sadar, terorganisir, dan terus-menerus
  guna memilih alternatif yang terbaik untuk mencapai tujuan tertentu
Gambar 1.1. Hubungan Fungsi Manajemen (Waterston, 1965).
 
Proses  perencanaan  dalam  perspektif  organisasi  menurut  Louis  A.  Allen 
dalam  Siswanto  (2012;  45)  terdiri  atas  aktivitas  yang  dioperasikan  oleh  seorang 
manajer  untuk  berpikir  ke  depan  dan  mengambil  keputusan  saat  ini,  yang 
memungkinkan  untuk  mendahului  serta  menghadapi  tantangan  pada  waktu 
yang akan  datang.  Berdasarkan  definsi  tersebut,  perencanaan  menurut  Siswanto 
(2012;  42),  minimum  memiliki  tiga  karakteristik  berikut  ini:  1)  Perencanaan 
tersebut  harus  menyangkut  masa  yang  akan  dating;  2)  Terdapat  suatu  elemen 
identifikasi  pribadi  atau  organisasi,  yaitu  serangkaian  tindakan  di  masa  yang 
akan  datang  dan  akan  diambil  oleh  perencana;  dan  3)  Masa  yang  akan  datang, 
tindakan  dan  identifikasi  pribadi,  serta  organisasi  merupakan  unsur  yang  amat 
penting dalam setiap perencanaan.  
(Sumber: Liebler dalam Soedarsono, 2009; 16)
Pada intinya, perencanaan merupakan bagian proses manajemen organisasi 
 
yang kedudukannya sangat penting, karena posisi perencanaan berada pada titik 
 
awal  sebuah  aktivitas  organisasi.  Masih  menurut  Siswanto  (2012;  44),  fungsi 
Berbagai  ahli  dan  praktisi  manajemen  mendefinisikan  perencanaan  dari 
perencanaan  memiliki  hubungan  yang  sangat  erat  dengan  pengambilan 
berbagai  sudut  pandang,  di  antaranya  yang  dikemukakan  GR  Terry  (1975;  140–
keputusan.  Suatu  keputusan  pada  dasarnya  adalah  sebuah  resolusi  dari 
142) yang menyatakan perencanaan adalah memilih menghubungkan fakta serta 
kemungkinan  alternatif.  Suatu  keputusan  bukanlah  suatu  rencana  apabila  di 
membuat  dan  menggunakan  dugaan  mengenai  masa  yang  akan  datang  untuk 
dalamnya  tidak  menyangkut  baik  tindakan  maupun  masa  yang  akan  datang. 
mencapai hasil yang diinginkan.  
Oleh  kareana  itu  sulitlah  kiranya  untuk  memisahkan  antara  pengambilan 
Atau menurut Hayashi (1976; 2) yang mendefinisikan perencanaan sebagai 
keputusan dengan perencanaan.  
suatu  proses  bertahap  dari  tindakan  yang  terorganisasi  untuk  menjembatani 
Dalam  bahasa  yang  berbeda,  Wedemeyer  dalam  Cangara  (2013;  20) 
perbedaan antara kondisi yang ada dan aspirasi organisasi.  
menyebutkan  bahwa  hubungan  antara  kebijkasanaan  (pengambilan  keputusan) 
Sementara  itu  menurut  Siswanto  (2012;  42),  perencanaan  adalah  suatu 
dan perencanaan adalah suatu mata rantai di mana keduanya sebagai komponen 
aktivitas  integratif  yang  berusaha  memaksimumkan  efektivitas  seluruhnya  dari 
yang saling bergantung satu sama lain.  
suatu organisasi sebagai suatu sistem, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 
Sedangkan Alan Handcock dalam Cangara (2013; 20) melihat kedua hal itu 
Dalam  Cangara  (2013;  22),  beberapa  pakar  mencoba  memberi  pengertian 
sebagai komponan matriks yang saling mengikat seperti gambar dadu, termasuk 
atau definisi apa yang dimaksud dengan perencanaan sebagai berikut: 
dalam  implementasi  dan  evaluasi.  Menurut  Cangara  (2013;  20),  kebijaksanaan 
 
memberi  kerangka  dasar  sebelum  perencanaan  diimplementasikan,  sebaliknya 
 Perencanaan adalah suatu proses untuk menetapkan ke mana kita harus
pergi dengan mengidentifikasi syarat apa yang harus dipenuhi untuk perencanaan  mengoperasionalkan  kebijaksanaan‐kebijaksanaan  yang  telah 
sampai ke tempat tersebut dengan cara yang paling efisien dan efektif, ditetapkan dalam mencapai tujuan. Dalam konteks organisasi, perencanaan tentu 
dengan kata lain perencanaan sebagai penetapan spesifikasi tujuan yang saja merupakan operasionalisasi kebijakan menyeluruh dari organisasi.  

BAB 1 — Perencanaan Komunikasi | 3 4 | Perencanaan Komunikasi


  Pace dan Faules (2006 ; 31)  mendefinisikan  komunikasi  organisasi  sebagai 
   pertunjukan  dan  penafsiran  pesan  di  antara  unit‐unit  komunikasi  yang 
  merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Goldhaber dalam Romli (2011; 
B.  Komunikasi dalam Perspektif Organisasi   13) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai proses menciptakan dan saling 
  bertukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama 
  lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah‐ubah.  
PADA  hakikatnya,  komunikasi  adalah  proses  yang  integral  dalam  menjalankan  Sedangkan  DeVito  (2011;  377)  mendefinisikan  komunikasi  organisasi 
fungsi‐fungsi  manajemen  secara  sistematis,  yang  ditujukan  untuk  mencapai  sebagai  pengiriman  dan  penerimaan  berbagai  pesan  organisasi  di  dalam 
sasaran/tujuan organisasi/perusahaan.   kelompok  formal  maupun  informal  dari  suatu  organisasi.  Lebih  lanjut  DeVito 
Henry  H.  Albers  dalam  Soedarsono  (2009;  55)  menggambarkan  model  mengatakan komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi 
hubungan  antara  proses  manajemen  dan  proses  komunikasi  sebagai  tergambar  itu  sendiri  dan  sifatnya  berorientasi  kepentingan  organisasi.  Isinya  berupa  cara 
berikut ini:  kerja  di  dalam  organisasi  produktivitas,  dan  berbagai  pekerjaan  yang  harus 
  dilakukan  di  dalam  organiasi,  misalnya  memo,  kebijakan,  pernyataan,  jumpa 
  pers, dan surat‐surat resmi. Adapun komunikasi informal menurut DeVito adalah 
Gambar 1.2. The Management Process and Communication komunikasi  yang  disetujui  secara  sosial,  yang  orientasinya  bukan  kepada 
  organisasi melainkan lebih kepada anggotanya secara individual. 
      Dari  perspektif  praktis  dalam  manajemen  modern,  komunikasi  organisasi 
  berkembang  menjadi  komunikasi  korporasi  atau  corporate  communication,  yang 
  oleh Cornelissen (2004; 23) didefinisikan sebagai “a management function that offers 
  a framework and vocabulary for the effective coordination of all means of communications 
  with  the  overall  purpose  of  establishing  and  maintaining  favourable  reputations  with 
  stakeholder  groups  upon  which  the  organization  is  dependent”  yang  artinya  fungsi 
  manajemen  yang  menawarkan  kerangka  atau  perbendaharaan  untuk  kordinasi 
  yang efektif dengan semua maksud komunikasi dengan tujuan menyeluruh atas 
  upaya  membangun  dan  mempertahankan  reputasi  yang  baik  bersama  semua 
  stakeholder (pemangku kepentingan) organisasi yang bergantung sama lain.  
  Komunikasi  organisasi  sendiri  memiliki  empat  fungsi  sebagaimana  yang 
  digambarkan Barker dalam Soedarsono (2009; 34–35) berikut ini: 
     
   Fungsi Informasi. Antara pimpinan dan karyawan dalam organisasi
(Sumber: Wofford dalam Soedarsono, 2009; 56) sangat membutuhkan informasi yang diterima dan berfungsi efisien.
  Kebutuhan informasi tentang: 1) pekerjaannya, termasuk informasi yang
  difokuskan pada sasaran, prosedur, dan peraturan organisasi;
Gambar  di  atas  menunjukkan  bagaimana  kaitan  antara  proses  manajemen  dan  2) keberhasilan organisasi, seperti manfaat, keuntungan, dan standar
pekerjaan; dan 3) bagian sosioemosional dari keseluruhan organisasi.
proses  komunikasi,  di  mana  alur  pekerjaan  dilakukan  secara  menyeluruh  sesuai 
dengan hierarki dalam struktur organisasi. Proses di atas menempatkan manajer   Fungsi Regulasi. Komunikasi dapat diartikan sebagai kontrol dan
sebagai pihak yang strategis dan menentukan keberhasilan sebuah organisasi.  regulasi bagi organisasi. Jenis-jenis komunikasi biasanya mengambil
bentuk dari pesanan, harapan, dan batasan-batasan perusahaan. Biasanya
BAB 1 — Perencanaan Komunikasi | 5 6 | Perencanaan Komunikasi
jenis dari proses komunikasi tersebut mengalir dari pimpinan tertinggi ke  
bawahan yang isinya berkaitan dengan tugas. Pada hakikatnya, menurut Cangara (2013 ; 47), communication plan explains 
how  to  convey  the  right  message,  from  the  right  communicator,  to  the  right  audience, 
 Fungsi Persuasif . Fungsi regulasi dalam komunikasi berhubungan erat
dengan fungsi persuasif. Hal tersebut seringkali direfleksikan dalam through  the  right  channel,  at  right  time,  yang  artinya  perencanaan  komunikasi 
interaksi interpersonal compliance-gaining dan biasanya dalam bentuk menjelaskan  bagaimana  mengiriman  pesan  yang  tepat,  dari  komunikator  yang 
tatap muka dan hubungan interpersonal. tepat, kepada khalayak yang tepat, melalui saluran yang tepat, pada waktu yang 
tepat. 
 Fungsi Integratif. Komunikasi dalam organisasi termasuk di dalamnya Dalam  perspektif  makro  organisasi,  menurut  Cangara  (2013;  62), 
kegiatan menggabungkan kapasitas, cara organisasi menyatukan dan perencanaan  komunikasi  dilandasi  dari  kebijakan  komunikasi,  pada  gilirannya 
memadukan, mengidentifikasi serta menyeragamkan. Termasuk
membutuhkan  perangkat  strategi  komunikasi  yang  kemudian  dijabarkan  lagi 
koordinasi dan penjadawalan aktivitas, menetapkan saluran informasi dan
kewenangan, merekrut dan melatih karyawan. dalam operasionalisasi komunikasi.  
  Ia  menjelaskan  bagaimana  hubungan  antara  kebijakan  komunikasi, 
  perencanaan  komunikasi,  strategi  komunikasi,  dan  opersionalisasi  komunikasi 
  sebagaimana tergambar berikut ini: 
C.  Perencanaan Komunikasi dalam Organisasi   
   
  Gambar 1.3. Penjabaran Perencanaan Komunikasi
dari Kebijakan sampai Operasional
SEJUMLAH pakar mendefiniskan perencanaan komunikasi sebagai berikut: 
 
 
 
 Perencanaan komunikasi adalah pernyataan tertulis mengenai serangkaian KEBIJAKAN KOMUNIKASI
tindakan tentang bagaimana suatu kegiatan komunikasi akan atau harus (Communication Policy)
dilakukan agar mencapai perubahan perilaku sesuai dengan yang kita
inginkan (Syam Nina et al:2007).

 Perencanaan komunikasi adalah proses pengalokasian sumber daya


komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya tersebut tidak PERENCANAAN KOMUNIKASI
(Communication Planning)
saja mencakup media massa dan komunikasi antarpribadi, tapi juga setiap
aktivitas yang dirancang untuk mengubah perilaku dan menciptakan
keterampilan-keterampilan tertentu di antara individu dan kelompok
dalam lingkup tugas-tugas yang dibebankan oleh organisasi (John
Middleton, 1978, dalam Cangara, 2013; 45). STRATEGI KOMUNIKASI
(Communication Strategy)
 Perencanaan komunikasi adalah sebuah dokumen tertulis yang
menggambarkan tentang apa yang harus dilakukan yang berhubungan
dengan komunikasi dalam mencapai tujuan, dengan cara apa yang
dilakukan sehingga tujuan tersebut dapat dicapai, dan kepada siapa OPERASIONAL
program komunikasi ditujukan dengan peralatan dan dalam jangka waktu (Action)
berapa lama hal itu bisa dicapai, dan bagaimana cara mengukur (evaluasi)
hasil-hasil yang diperoleh dari program tersebut (Robin Mehall dalam
Cangara, 2013; 45). (Sumber: Cangara, 2013; 62)

BAB 1 — Perencanaan Komunikasi | 7 8 | Perencanaan Komunikasi


  organisasi  tersebut.  Perencanaan  strategis  adalah  proses  pemilihan  tujuan 
    organisasi, penentuan kebijakan dan program yang perlu untuk mencapai sasaran 
  dan  tujuan  tertentu,  serta  penetapan  metode  yang  perlu  untuk  menjamin  agar 
D.  Jenis Perencanaan Komunikasi dalam Organisasi  kebijakan  dan  program  strategis  itu  dilaksanakan.  Atau  secara  singkat, 
  perencanaan  strategis  adalah  proses  perencanaan  jangka  panjang  yang  formal 
  untuk  menentukan  dan  mencapai  tujuan  organisasi  (Stoner  dan  Wenkel  dalam 
PADA  prinsipnya  ada  dua  jenis  perencanaan  komunikasi  dalam  perspektif  Siswanto, 2012; 48).  
organisasi, yakni perencanaan strategis dan perencanaan operasional.  Perencanaan  komunikasi  strategis  adalah  perencanaan  komunikasi  yang 
  mengacu  pada  kebijaksanaan  komunikasi  yang  menetapkan  alternatif  dalam 
  mencapai  tujuan  jangka  panjang,  serta  menjadi  kerangka  dasar  untuk 
1. Perencanaan Strategis (strategic plan)  perencanaan  operasional  jangka  pendek.  Perencanaan  strategis  diwujudkan 
  dalam  target  yang  dapat  dikuantifikasi  dengan  pendekatan‐pendekatan  yang 
PARA  ahli  manajamen  memandang  strategi  dari  berbagai  perspektif  dan  sistematis terhadap tujuan yang ingin dicapai menurut kebijaksanaan komunikasi 
pendekatan. Salah satunya adalah Mintzberg yang mendefiniskan strategi sebagai  (Allan Hancock dalam Cangara, 1981).  
sebuah rencana (petunjuk aksi atau tindakan yang spesifik untuk masa yang akan  Komunikasi  menjadi  strategis  manakala  terintegrasi,  terjalin,  dan 
datang),  sebagai  sebuah  siasat  (manuver  yang  spesifik  untuk  mengalahkan  berlangsung terus‐menerus. Menurut Frank Karel, seorang ahli yang menemukan 
pesaing  atau  kompetitor),  sebagai  sebuah  pola  (perilaku  yang  konsisten  dari  komunikasi berjaringan, komunikasi yang strategis adalah proses yang dibimbing 
waktu  ke  waktu),  sebuah  posisi  (tempat  yang  tertentu  dalam  kerangka  pasar),  atau  diarahkan  oleh  proses  memperoleh  jawaban  yang  gigih  atas  pertanyaan 
dan sebagai sebuah perspektif (tata cara yang fundamental dari organisasi untuk  simpel  berikut  ini:  “pencapaian  apa  yang  anda  inginkan?”,  “siapa  yang  sudah 
melakukan sesuatu) (Conelissen, 2004; 96).   berpikir atau bertindak dengan cara berbeda untuk meraih keinginan tersebut?”, 
Selain itu Cornelissen juga melihat strategi dalam tiga hal penting:   dan “apakah yang mendorong mereka untuk melakukan hal tersebut?” (Patterson 
  dan Radtke, 2009; 7).  
 Bahwa strategi adalah kombinasi antara proses yang direncanakan dan Secara  sederhana,  komunikasi  strategis  adalah  serangkaian  proses 
yang muncul dengan tiba-tiba mempengaruhi, bergerak, dan meyakinkan sekelompok khalayak dan konstituen 
 Bahwa strategi melibatkan arahan yang umum dan bukan perencanaan
yang penting untuk membantu organisasi mencapai misinya. Konsep komunikasi 
atau taktik yang sederhana
 Bahwa strategi selalu berhubungan dengan organisasi dan lingkungannya strategis  ini  kemudian  berimplikasi  terhadap  munculnya  kebutuhan  membuat 
  perencanaan  komunikasi  strategis.  Dari  penelitian  yang  dilakukan  kantor 
Wheelen dan Hunger dalam Amir (2011; 7) mengatakan bahwa manajemen  kosultan  Bain  &  Company  sejak  tahun  1993,  terungkap  bahwa  perencanaan 
strategis  sebagai  sekumpulan  keputusan  dan  tindakan  manajerial  yang  strategis menjadi alat bantu yang paling banyak digunakan para eksekutif bisnis 
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.   di empat benua.  
Mengapa  perencanaan  komunikasi  strategis  diperlukan?  Itu  adalah  Penelitian  tersebut  melibatkan  1201  eksekutif  bisnis  yang  dituangkan 
pertanyaan  kritis  yang  paling  sering  mengemuka  terhadap  kemunculan  konsep  dalam laporan yang berjudul Management Tools 2007, sebagai terlihat dalam data 
komunikasi  strategis.  Perencanaan  komunikasi  strategis  menurut  Patterson  dan  berikut ini : 
Radtke  (2009;  8)  adalah  implementasi  strategi  yang  membantu  organisasi     
mencapai tujuan strategisnya.      
Perencanaan  strategis  dirancang  untuk  mencapai  tujuan  organisasi  yang   
luas,  yaitu  melaksanakan  misi  yang  merupakan  satu‐satunya  alasan  kehadiran   

BAB 1 — Perencanaan Komunikasi | 9 10 | Perencanaan Komunikasi


Gambar 1.4. Hasil Riset Alat Bantu Manajemen yang Paling Banyak Dipakai  
   
  Perencanaan  komunikasi  strategis  dianggap  penting  karena  komunikasi 
Alat Bantu Manajemen Responden yang strategis  merupakan  implementasi  perencanaan  yang  membantu  organisasi 
yang Digunakan Menggunakan
 Rencana Strategis  88 %
mencapai tujuan strategisnya.  
 Manajemen Hubungan Pelanggan  84 % Patterson & Radtke (2009;  8–9) menggambarkan manfaat dari perencanaan 
 Benchmarking  81 % komunikasi strategis adalah sebagai berikut: 
 Pernyataan Misi dan Visi  79 %   
 Strategi Alih Daya / Outsourcing  77 %
 Help in setting priorities and clarifiying future direction (Membantu
 Dan lain-lain
dalam menentukan prioritas dan memperjelas arah masa depan).
  Komunikasi strategis menjadi terintegrasi ketika semua sumber daya
(Sumber: Amir, 2011; 8) manusia dalam organisasi melakukan peran dan tugasnya dengan baik.
  Seperti mengetahui apa yang ingin diraih oleh organisasi, apa yang bisa
Membuat  perencanaan  strategis  seperti  kita  tengah  memotret  dengan  dilakukan, dan mengetahui bagaimana cara untuk sukses.
menggunakan lensa lebar dengan sudut pandang “mata burung “ (bird eye view) 
yang  memungkinkan  kita  melihat  gambaran  menyeluruh  dari  sebuah  persoalan   Improve performance and stimulate creative thinking (Meningkatkan
kinerja dan merangsang pemikiran yang kreatif). Ketika semua
(see thing as a whole).  
elemen dalam sebuah organisasi baik staf maupun pimpinan sebuah
Dalam  perspektif  komunikasi  korporat  (corporate  communication),  organisasi mengetahui apa yang masyarakat inginkan, hal ini
Corneliseen  menggambarkan  proses  mengembangkan  kampanye  komunikasi  mempermudah sebuah organisasi untuk bisa mencapai tujuannya dengan
sebagai berikut:  fokus dan berpikir kreatif.
 
   Build teamwork and expertise (Membangun teamwork dan keahlian).
Gambar 1.5. Proses Mengembangkan Kampanye Komunikasi Teamwork dalam sebuah organisasi menjadi sangat penting, sumber daya
manusia dengan berbagai keahlian yang ada di dalamnya menentukan
 
akan seberapa berhasil sebuah organisasi dalam mencapai tujuan yang
   
Menetapkan Tujuan Komunikasi / Kampanye   diinginkannya.
Tahap Menganalisa Situasi        
Apa yang terjadi sekarang ?
      Use limited resources effectively (Menggunakan sumber daya yang
     terbatas secara efektif). Dengan pengaturan yang tepat, pesan yang
 
Evaluasi Komunikasi / Kampanye   
Membuat Perencanaan Komunikasi
konsisten dan strategi penentuan khalayak yang tepat maka sehingga
  Tahap Evaluasi Tahap Merancang Strategi Pesan dan Kreatif sebuah organisasi dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
Bagaimana Hasil Kerja Kita ? Apa yg harus dikomunikasikan & Mengapa ?  
 
Perencanaan strategis memiliki sejumah karakteristik.  
 
Menurut  Cangara  (2013;  49)  ada  10  karakteristik  perencanaan  startegis 
   
Melakukan Tindakan & Berkomunikasi / Kampanye yakni sebagai berikut: 
 
Implementasi atau Perencanaan Media  
   
Bagaimana dan Kapan Kita Berkomunikasi ?
1) Keputusan yang diambil berkaitan dengan situasi masa depan
  2) Merupakan kegiatan manajemen puncak (top management) yang
  berlangsung terus-menerus
(Sumber: Cornelissen ; 2004 ; 100)

BAB 1 — Perencanaan Komunikasi | 11 12 | Perencanaan Komunikasi


3) Hasil proses pemikiran atau latihan intelektual yang diangkat dari nilai- Gambar 1.6. Kriteria Anggota Tim Aksi Komunikasi
nilai, budaya, prosedur, struktur, dan teknis yang dianut dalam lembaga    
tersebut.  
4) Berpikir positif dan inspiratif Keahlian / Karakter / Sifat Departemen /
Perilaku / Sikap
5) Memerhatikan rangkaian konsekuensi sebab-akibat sepanjang waktu Keterampilan Kepribadian Program yg Cocok
6) Mengidentifikasi secara sistematis tentang peluang dan ancaman di Keterampilan
Antusias Pemain Tim Komunikasi
masa yang akan datang Antarpribadi
Menulis Pendengar yg baik Komitmen tinggi Pengembangan
7) Memperhatikan rangkaian tindakan alternatif yang terbuka di masa yang Public Relations Taat dengan batas
akan datang Kreatif Urusan Publik
/ Humas waktu
8) Mempertemukan dengan tujuan organisasi dan tujuan masyarakat Manajemen
9) Menjadi penuntun dalam bertindak Teknologi Bergairah Kepemimpinan administrasi dan
informasi
10) Merupakan proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi
Positif dan selalu
pencapaian. Desain Grafis Jujur Pelatihan
bisa
  Jaringan Memahami
Motivasi diri
Hubungan / kekuatan bahasa, Jasa pelayanan
Sedangkan  Wheelen  dan  Hunger  dalam  Amir  (2011;  10–11)  melihat  Koneksi gambar dan simbol
yang tinggi
perencanaan strategis dari sudut pandang keputusan yang bersifat strategis, dan   
menurutnya setidaknya harus memenuhi tiga karakteristik yakni: 1) jarang dibuat     
atau  extraordinary  (sangat  istimewa);  2)  memiliki  implikasi  yang  siginifikan  &  (Sumber: Patterson & Radtke, 2009; 12) 
penting;  serta  3)  berdampak  luas  dan  menjadi  acuan  bagi  keputusan‐keputusan   
pada level berikutnya.    
Agar  perencanaan  komunikasi  strategis  tetap  berjalan  pada  jalurnya  dan  2) Membentuk Tim Audit Komunikasi atau a Communication Audit 
tidak melenceng, perlu dilakukan sejumlah langkah strategis pula. Patersson dan  Team  jika  sebuah  organisasi  akan  melakukan  proses  penilaian 
Radtke  (2009;  9–15)  mengemukakan  akan  pentingnya  membentuk  “tim  terhadap kinerja proses komunikasi yang tengah dijalankan. 
komando”  yang  berperan  sebagai  pemimpin  dari  proses  perencanaan  Tugas  tim  audit  komunikasi  dalam  perencanaan  strategis 
komunikasi.   sebuah  organisasi  adalah  membuat  analisis  yang  komprehensif 
Ia  menyebutkan  ada  tiga  alternatif  pembentukan  tim  yang  bisa  diambil,  terhadap  komunikasi  organisasi  baik  internal  maupun  eksternal 
dan disesuaikan dengan cakupan kebutuhan komunikasi yakni:   untuk  mencari  tahu  kebutuhan  komunikasi,  kebijakan,  tindakan 
  organisasi dalam meningkatakan efisiensi dan efektivitas organisasi.  
1) Membentuk Tim Aksi Komunikasi (TAK) atau a Communication  Tim  ini  harus  dapat  mengidentifikasi  sejumlah  isu  penting 
Action  Team  (CAT)  jika  sebuah  organisasi  mempersiapkan  dalam  organisasi,  di  antaranya  di  area:  a)  manajemen  dan  produksi; 
meluncurkan  proses  perencanaan  komunikasi  strategis  untuk  b)  pesan  dan  branding;  c)  mengidentifikasi  efisiensi  dan  efektivitas 
pertama kali.  perlengkapan komunikasi; dan d) sejumlah teknik dan isu yang harus 
Berikut ini adalah sejumlah kriteria yang bisa dipertimbangkan  disebarkan melalui proses perencanaan komunikasi strategis, dengan 
untuk  memilih  atau  merekrut  anggota  CAT,  sbb.:  a)  keahlian  atau  menggunakan  saluran‐saluran  komunikasi  organisasi  yang 
keterampilan;  b)  Perilaku  yang  mendukung  usaha  komunikasi  memungkinkan,  di  antaranya  media  kits,  surat,  brosur,  media 
organisasi;  c)  karakter  atau  sifat  kepribadian;  d)  sikap  tanggung  publikasi audio visual, materi online, dan lain‐lain.  
jawabnya pada organisasi  Anggota  tim  audit  komunikasi  ini  boleh  juga  adalah  anggota 
  tim  aksi  komunikasi  (CAT)  sepanjang  mereka  memiliki  keahian  dan 
  keterampilan  dalam  hal  operasi  komunikasi  seperti  human  relations 

BAB 1 — Perencanaan Komunikasi | 13 14 | Perencanaan Komunikasi


(hubungan  manusiawi),  kebijakan,  editorial  dan  produksi,  juga  kerugian  keuangan;  dan  e)  efek  dari  sesuatu  yang  telah  berdampak 
pemasaran dan komunikasi.  pada orang lain atau organisasi lain. 
  Biasanya  untuk  menanggulangi  krisis  komunikasi  dalam 
  sebuah  organisasi  dibutuhkan  kehadiran  dan  keterlibatan  pemimpin 
Gambar 1.7. Kriteria Tim Audit Komunikasi tertinggi.  Selain  itu  pada  momen  ini  organisasi  juga  dimungkinkan 
    merekrut  penasihat  komunikasi  profesional  yang  tentu  saja 
  berimpikasi pada keluarnya biaya yang cukup besar untuk membayar 
Keahlian / Karakter / Sifat Departemen /
Keterampilan
Perilaku / Sikap
Kepribadian Program yg Cocok
mereka.  
Pemikir Strategis Antusias Pemain Tim Komunikasi Perencanaan  krisis  komunikasi  harus  bisa  menjawab  sejumlah 
Menulis Pendengar yg baik Komitmen tinggi Pengembangan pertanyaan kunci berikut ini: 
Public Relations / Taat dengan batas
Kreatif Urusan Publik  
Humas waktu
Teknologi Bergairah Administrasi  Siapa yang bertanggung jawab mengatasi krisis dan apa
Desain Grafis Positif selalu bisa Teknologi tugasnya?
Memahami
kekuatan bahasa,
 Di mana posisi pusat komando yang merespon krisis?
Operasional
gambar dan
Produksi  Sumber daya apa saja yang dibutuhkan?
simbol  Siapa saja yang teribat dalam mengatasi krisis komunikasi
Perspektif Luas dan apa tanggung jawab mereka?
thd Organisasi
 Informasi apa yang bisa diberikan pada publik?
 
 Siapa yang harus bicara mewakili organisasi?
   
 
 
 
(Sumber: Patterson & Radtke, 2009; 15)   Gambar 1.8. Kriteria Tim Krisis Komunikasi
     
     
3)  Membentuk  Tim  Pengendali  Krisis  Komunikasi  atau  a  Crisis  Keahlian / Karakter / Sifat Departemen /
Perilaku / Sikap
Communication  Control  Team,  jika  sebuah  organisasi  tengah  Keterampilan Kepribadian Program yg Cocok
Public Relations /
menyiapkan rencana keberlanjutan (contingency plan) untuk merespon  Antusias Pemain Tim Komunikasi
Humas
terjadinya krisis dan kontroversi.   Peka thd situasi
Persuasif Komitmen tinggi Dewan Pimpinan
yang sulit
 Tidak  semua  komunikasi  organisasi  berjalan  dengan  lancar  Pemikir Pengembangan
Percaya diri Terpercaya
dan  bahkan  adakalanya  sebuah  organisasi  menghadapi  krisis  Keberlanjutan Urusan Publik
Kepemimpinan
komunikasi.  Tim  pengendali  krisis  komunikasi  ini  bertugas  berkualitas
Positif selalu bisa Tabah Legal (Hukum)
merancang  proses  perencanaan  komunikasi  strategis  yang  Memiliki jaringan Memahami
Tenang dalam Hubungan
komprehensif  yang  paling  memungkinkan  untuk  menghadapi  krisis  hubungan dgn kekuatan bahasa,
tekanan Komunitas
stakeholder gambar dan simbol
atau kontroversi dalam sebuah organisasi.   Public Speaker Keuangan
Ada  sejumlah  tipe  kedaruratan  yang  umum  terjadi  dalam     
sebuah  organisasi,  di  antaranya:  a)  cedera  psikologis  anggotanya;  b)   
ketidakmampuan  melanjutkan  opersionalisasi  organisasi  yang  (Sumber: Patterson & Radtke, 2009; 15) 
penting;  c)  kerusakan  atau  pengrusakan  fasilitas  organisasi;  d)   

BAB 1 — Perencanaan Komunikasi | 15 16 | Perencanaan Komunikasi


  sebuah  program  dalam  rangka  memperingati  ulang  tahun  organisasi 
2. Perencanaan Operasional (operational plan)  tersebut  dengan  merencanakan  berbagai  kegiatan  CSR  seperti  bakti  sosial 
  sunatan  massal,  donor  darah,  bantuan  sembako,  penghijauan,  dan  lain 
RENCANA  operasional  memberikan  deskripsi  tentang  bagaimana  rencana  sebagainya, maka tim komunikasi (Communication Action Team ‐ CAT) akan 
strategis dilaksanakan (Siswanto, 2012 ; 49).   menyiapkan  perencanaan  komunikasi  untuk  mendukung  program 
Dalam perencanaan operasional menurut Siswanto, dikenal pula dua jenis  tersebut,  misalnya  dengan  pembuatan  baliho,  spanduk  iklan,  iklan  di 
perencanaan yakni:   media massa, dan lain sebagainya. 
    
1) Perencanaan sekali pakai (single use plan).    2) Perencanaan tetap (standing plan).  
Perencanaan sekali pakai dikembangkan untuk pencapaian tujuan tertentu  Perencanaan  tetap  merupakan  pendekatan  yang  sudah  diakukan  untuk 
dan  ditinggalkan  manakala  tujuan  tersebut  telah  tercapai.  Perencanaan  menangani situasi yang terjadi berulang (repetitive) dan dapat dperkirakan. 
sekali  pakai merupakan arah  tindakan yang  mungkin  tidak  akan terulang  Perencanaan tetap ini memberikan kesempatan kepada para manajer untuk 
dalam bentuk yang sama di masa yang akan datang.  menghemat  waktu  yang  digunakan  dalam  perencanaan  dan  pengambilan 
Bentuk utama perencanaan sekali pakai antara lain:  keputusan  karena  situasi  yang  serupa  ditangani  dengan  cara  konsisten 
  yang telah ditentukan sebelumnya.  
 Perencanaan Program, yang mencakup serangkaian aktivitas Bentuk utama perencanaan tetap di antaranya: 
yang relatif luas. Suatu program menjelaskan: 1) langkah-langkah  
utama yang diperlukan untuk mencapai tujuan; 2) unit atau
 Perencanaan kebijakan. Kebijakan adalah suatu pedoman umum
anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah; 3) urutan
dalam pengambilan keputusan. Kebijakan menentukan apakah
serta pengaturan waktu setiap langkah.
keputusan dapat diambil atau tidak. Yang berhak membuat
kebijakan dalam suatu organisasi adaah manajer puncak (top
 Perencanaan Proyek, yang merupakan bagian program yang lebih manager)
kecil dan mandiri. Selain proyek memiliki cakupan terbatas dan
petunjuk yang jelas mengenai tugas dan waktu, setiap proyek akan
 Perencanaan prosedur standar. Implementasi kebijakan dilakukan
menjadi tanggung jawab setiap individu yang ditunjuk dan diberi
melalui garus pedoman lebih detail yang disebut prosedur standar.
sumber daya spesifik dan dalam batas waktu tertentu.
Suatu prosedur memberikan seperangkat petunjuk detail untuk
melaksanakan urutan tindakan yang sering atau biasa terjadi.
 Perencanaan Anggaran, yang merupakan pernyataan tentang
sumber daya keuangan (financial resource) yang disediakan untuk
 Perencanaan peraturan. Peraturan adalah pernyataan bahwa suatu
kegiatan tertentu dalam waku tertentu pula. Anggaran terutama
tindakan harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam situasi
merupakan alat untuk mengendalikan aktivitas suatu organisasi.
tertentu. Peraturan merupakan rencana tetap yang paling jelas dan
Oleh karena itu, anggaran merupakan komponen penting dari
bukan merupakan pedoman pemikiran atau pengambian
setiap program atau proyek. Anggaran mendeskripsikan
keputusan.
pendapatan dan biaya. Dengan demikian anggaran menentukan
target aktivitas seperti hasil penjualan, biaya tiap bagian atau  
investasi baru. Seperti juga yang beraku di perencanaan sekali pakai, dalam konteks 
  organisasi,  perencanaan  tetap  ini  juga  selalu  diikuti  dengan  pembuatan 
Dalam  konteks  organisasi,  setiap  perencanaan  sekali  pakai  akan  perencanan  komunikasi  untuk  masing‐masing  perencanaan.  Misalnya 
diikuti dengan pembuatan perencanaan komunikasi untuk masing‐masing  sebuah  organisasi  atau  perusahaan  menetapkan  kebijakan  baru  tentang 
jenis perencanaannya. Sebagai contoh jika sebuah organisasi merencanakan  kenaikan  gaji  pegawai,  maka  tim  HRD  perusahaan  tersebut  akan 
berkoordinasi  dengan  humas  perusahaan  untuk  menyiapkan  perencanaan 
BAB 1 — Perencanaan Komunikasi | 17 18 | Perencanaan Komunikasi
komunikasi  penetapan  kebijakan  tersebut  dengan  berbagai  saluran   
komunikasi organisasi yang ada seperti membuat pengumuman di papan‐  
papan  pengumuman,  mengirim  email  ke  setiap  pegawai  perusahaan,  Daftar Pustaka   
melakukan  pertemuan  tatap  muka  dengan  para  manajer  di  semua   
departemen, dan lain sebagainya.    
   
Berikut  ini adalah  skema pembagian  perencanaan  organisasi  sebagaimana   
tersaji dalam gambar di bawah ini :   Amir, M. Taufiq. 2011. Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi. Rajawali Pers. PT
  Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.
  Baldwin, John R, Stephen D Perry & Mary Anne Moffit. 2004. Communication Theories
Gambar 1.9. Pembagian Perencanaan Organisasi for Everyday Life. Pearson Education, Inc. Illinois State University.
Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo
 
Persada.
    Conyers, Diana. 1990. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga: Suatu Pengantar. Ed.1.
  (Penerjemah Setiawan). Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
  Cornelissen, Joep. 2004. Corporate Communications, Theory and Practice. SAGE
  Publications, London-California-New Dehli.
  DeVito, Joseph A. 2011. Komunikasi Antar Manusia. Karisma Publishing Group,
Pamulang, Tangerang Selatan.
 
Hayashi, Kichiro. 1976. Corporate Planning Practices in Japanese Multinasionals. New
  York: International Business Academy.
  Lesly. Philip. 1972. Everyting You Wanted to Know About Public Relation. Singapore:
  Mubaruk & Brothers PTE.
  Middleton, John. 1978. Approaces to Communication Planning. Paris: Unesco.
  Pace, R. Wayne dan Don F. Faules. 2006. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan
Kinerja Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
  Patterson, Sally J and Radtke, Janel M. 2009. Srategic Communication for Nonprofit
  Organizations. Canada.
(Diadaptasi dari Siswanto, 2012; 51)  Romli, Komsahrial. 2011. Komunikasi Organisasi Lengkap. PT. Grasindo, Jakarta.
    Seitel, P. Fraser. 1992. The Practice of Public Relations. Macmillan Publishing Company,
    Singapore.
Pada  akhirnya,  sebuah  perencanaan  strategis  akan  bergantung  pada  Terry, GR. 1975. Principles of Management. Disadur oleh Moekijat. Bandung: Alumni.
komitmen  para  pelakunya.  Patterson  dan  Radtke  mengemukakan  satu  hal  yang 
penting  jika para anggota  organisasi  bersepakat  merancang  sebuah  perencanaan  Media Online:
strategis  yaitu  waktu  dengan  meluangkan  waktu  dan  membuat  waktu  untuk 
membuat  rencana,  mengimplementasikan  dan  mengevaluasi.  Jika  tidak,  maka  Fleet, Dave. Strategic Communications Planning. Ebook. www.DaveFleet.com
semua rencana akan menjadi sia‐sia.    
   
   
   
 
BAB 1 — Perencanaan Komunikasi | 19 20 | Perencanaan Komunikasi
  harmonis  dan  terus‐menerus.”  Mengapa  manajemen  strategis  dibutuhkan? 
  Robbins  dalam  Amir  (2011;  10)  memberikan  alasannya  bahwa  perusahaan 
  membutuhkan sebuah upaya sistematis yang disebut manajemen strategik karena 
  perusahaan  membutuhkan  keputusan‐keputusan  dan  tindakan‐tindakan  yang 
  menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.  

BAB 2 Karena  itu,  pada  bab  ini,  akan  ditampilkan  sejumlah  pandangan  konsep 
atau model tahapan perencanaan komunikasi strategis dari sejumlah praktisi dan 
BEBERAPA KONSEP ahli yang menjadi referensi penulisan buku ini.  
 
PERENCANAAN KOMUNIKASI  
 
B. Konsep Manajemen Strategis 
Oleh: Firna Firsa Hakiki, S.Ikom.    
 
  UNTUK  memahami  dasar  perencanaan  komunikasi,  pada  bagian  pendahuluan 
  ini  penulis  menampilkan  sebuah  model  manajemen  strategis  yang  dirancang 
  Whellen  dan  Hunger  yang  prosesnya  kurang  lebih  sama  dengan  model‐model 
  perencanaan komunikasi, sebagaimana tergambar berikut ini: 
   
A. Pendahuluan   
     
   
SEBAGAIMANA  yang  telah  dibahas  pada  bab  sebelumnya,  manajemen  dan   
perencanaan  strategis  dapat  ditinjau  dari  berbagai  perspektif  dan  pendekatan.   
“Dengan perkembangannya, manajemen strategik memang sudah meluas dalam   
aspek pembahasannya” (Amir, 2011 ; 11).    
Manajemen  dan  perencanaan  strategis  belakangan  ini  banyak  dikaji  dari   
berbagai  perspektif  ilmu  dan  digunakan  para  praktisi  organisasi,  perusahaan,   
bisnis, pemerintahan maupun konsultan untuk merancang perencanaan strategis.   
Itu artinya, perencanaan strategis merupakan sebuah konsep universal. Demikian   
pula dengan perencanaan komunikasi strategis.    
Konsep tersebut juga banyak diaplikasikan para praktisi komunikasi untuk   
berbagai  kegiatan  komunikasi  organisasi  seperti  public  relations  atau  hubungan   
masyarakat,  corporate  communications  atau  komunikasi  perusahaan,  marketing   
communications  atau  komunikasi  pemasaran,  kampanye  politik,  periklanan,   
komunikasi pemerintahan, komunikasi internasional, dan masih banyak lagi.    
Patterson  dan  Radtke  (2009;  7)  menggambarkan  “pada  dasarnya   
komunikasi  menjadi  strategis  manakala  prosesnya  terintegrasi,  terpadu  secara 

BAB 2 — Beberapa Konsep Perencanaan Komunikasi | 21 22 | Perencanaan Komunikasi


Gambar 2.1. Model Manajemen Strategik  
Dari  gambar  di  atas,  terlihat  bahwa  manajemen  strategis  pada  intinya 
      terdiri  atas  empat  tahapan  proses,  yakni:  1)  analisis  lingkungan,  2)  membuat 
  formula  strategis,  3)  menjalankan  strategi,  dan  4)  melakukan  evaluasi  terhadap 
  strategi yang sudah dijalankan.  
  Dalam  perspektif  perusahaan  berbasis  bisnis,  elemen  pemimpin 
  perusahaan  memegang  posisi  kunci  dalam  menjalankan  manajemen  strategis 
  yang  terdiri  atas  dua  struktur  manajemen  tingkat  atas  perusahaan  yakni  dewan 
  komisaris  yang  biasanya  terdiri  atas  para  pemegang  saham  perusahaan  dan 
  dewan direksi yang terdiri atas kelompok orang‐orang yang memiliki kecakapan 
  dan profesionalisme dalam memimpin perusahaan.  
  Adapun  tugas‐tugas  pokok  dewan  komisaris  menurut  Amir  (2011;  19) 
  adalah: 1) Memonitor, yaitu bahwa komisaris harus selalu melihat perkembangan 
  atau  progress  yang  terjadi  atas  rencana  strategis  perusahaan.  Bila  perlu,  ia 
  mendorong  terjadinya  percepatan  untuk  hal‐hal  tertentu;  2)  Mengevaluasi  dan 
  Memengaruhi,  yaitu  komisaris  harus  mempelajari  usulan,  dan  tindakan 
  manajemen,  menyetujui,  memberikan  nasihat  dan  saran  atau  menyampaikan 
  tindakan alternatif.  
  Menurut  Whellen  dan  Hunger  (dalam  Amir,  2011;  19)  tanggung  jawab 
  komisaris adalah sebagai berikut: 
   
   Menginisiasi dan menentukan. Komisaris dapat menentukan misi
  perusahaan dan menyatakan pilihan strategi pada manajemen.
   Merekrut dan memberhentikan manajemen puncak (para direksi).
   Mengontrol dan memonitor.
   Meninjau dan menyetujui penggunaan sumber daya.
   Memperhatikan kepentingan pemegang saham
   
  Pada  praktiknya,  menurut  Amir,  derajat  keterlibatan  para  anggota 
  komisaris  berbeda‐beda.  Ada  yang  terlibat  aktif  dalam  manajemen  perusahaan, 
  namun  juga  ada  yang  sebaliknya.  Whellen  dan  Hunger  (dalam  Amir,  2011;  20) 
  menggambarkan  derajat  keterlibatan  anggota  dewan  komisaris  dalam  gambar 
  matriks berikut ini: 
   
   
 
(Sumber: Amir, 2011; 12)   
   

BAB 2 — Beberapa Konsep Perencanaan Komunikasi | 23 24 | Perencanaan Komunikasi


Gambar 2.2. Derajat Keterlibatan Komisaris Ada lima prinsip tata kelola perusahaan yang banyak diadopsi perusahaan 
  dan menjadi hal yang wajib dilaksanakan (Amir, 2011; 27), yakni : 
   
RENDAH DERAJAT KETERLIBATAN KOMISARIS DALAM MANAJEMEN TINGGI 1) Transparansi (atau keterbukaan) ; dimana prinsip dasarnya adalah bahwa
PASIF STRATEGIK AKTIF
perusahaan harus menyediakan informasi yang memadai dan relevan serta
  dapat diakses oleh para pemangku kepentingannya.
 
Rubber Minimal Partisipasi Partisipasi 2) Akuntablitas ; dimana prinsip dasarnya adalah perusahaan harus
Phantom Katalis
Stamp Review Nominal Aktif mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar,
Tidak terlibat Menyetujui Memberi Terlibat Membuat Aktif terlibat
dikelola secara terukur dan memperhitungkan pemangku kepentingan.
sama sekali, apa saja yang perhatian atas dengan persetujuan dalam
tidak tahu dibuat oleh masalah- intensitas dan keputusan perwujudan 3) Responsibiltas ; dimana prinsip dasarnya adalah perusahaan selayaknya
apa yang direktur, masalah yang terbatas atas misi, misi, strategi mematuhi aturan yang berlaku dan melaksanakannya secara
akan memutuskan tertentu yang pada sasaran, dan dan kebijakan
dikerjakan seperti apa disampaikan keputusan- strategi. Juga
bertanggungjawab kepada masyarakat dan lingkungan sekaligus
yang direktur keputusan melakukan berkesinambungan.
disarankan penting. Atau audit
direktur meninjau manajemen 4) Independen ; dimana prinsip dasarnya adalah organ-organ yang ada dalam
ulang
beberapa
perusahaan tidak saling mendominasi atau tidak diintervensi oleh pihak
keputusan lain.

  5) Kesetaraan dan kewajaran (fairness) ; dimana prinsip dasarnya adalah


  bahwa perusahaan harus selalu memperhatikan kepentingan pemegang
saham dan pemangku kepentingan berdasarkan asas kesetaraan dan
(Sumber: Whellen dan Hunger dalam Amir, 2011; 20) 
keragaman.
 
 
 
 
Dewan  direksi  biasanya  terdiri  atas  beberapa  orang  yang  menjadi 
 
pemimpin  perusahaan  dan  dipimpin  oleh  satu  direktur  utama  atau  sebagian 
C. Perencanaan Komunikasi Strategis dari Perspektif Corporate 
perusahaan lain menggunakan istilah presiden direktur atau CEO (Chief Executive 
Communications   
Officer).  Namun  ada  pula  perusahaan  yang  membuat  pembedaan  tugas 
operasional  lebih  spesifik  pada  jajaran  direksi.  Biasanya  penerapan  model 
 
pemisahan  tersebut  diterapkan  perusahaan‐perusahaan  berskala  besar  dengan 
SALAH satu ahli komunikasi yang menulis tentang perencanaan strategis adalah 
jaringan  yang  luas  seperti  bank  dengan  membentuk  apa  yang  disebut  dengan 
Dr.  Joep  Cornelissen.  Ia  adalah  seorang  dosen  di  University  of  Amsterdam 
COO  (Chief  Operational  Officer).  Namun  pada  prinsipnya  tugas‐tugas  mereka 
Belanda,  Leeds  University  Business  School,  dan  Amsterdam  School  of 
adalah  sama,  yakni  memimpin  perusahaan,  atau  istilah  Whellen  dan  Hunger 
Communications  Research,  yang  secara  khusus  mengajar  bidang  kajian  corporate 
(dalam Amir, 2011; 23) bertugas: 1) Memimpin pelaksanaan misi dan memberikan 
communications dan marketing communications di program studi MBA dan MA.    
visi strategic; dan 2) Mengelola proses perencanaan strategik perusahaan.  
Menurut  Cornelissen,  ada  empat  fase  dalam  proses  merancang  strategi 
Selanjutnya  dalam  menajeman  strategis  juga  dikenal  dengan  istilah  tata 
komunikasi sebagaimana yang tergambar berikut ini: 
kelola  perusahaan  yang  melandasi  perilaku  para  pemimpin  perusahaan  baik 
   
dewan komisaris maupun dewan direksi.  
 

BAB 2 — Beberapa Konsep Perencanaan Komunikasi | 25 26 | Perencanaan Komunikasi


   
Gambar 2.3. Model Strategi Komunikasi Arah  analisis  strategis  menurut  Cornelissen  adalah  untuk  membentuk 
  pandangan  pengaruh  kunci  pada  keberadaan  yang  baik  dari  organisasi  di  masa 
  kini  dan  di  masa  mendatang  dan  kesempatan  yang  baik  yang  mampu 
ANALISIS STRATEGIS disesuaikan  lingkungan  dan  kompetensi  organisasi.  Dengan  kata  lain,  tujuan 
Analisis Stakeholder
Analisis Lingkungan melakukan  analisis  strategis  adalah  menganalisa  dan  memunculkan  gambaran 
Analisis Pasar & Persaingan / Pemangku
Organisasi posisi organisasi saat ini dengan memberdayakan semua pemangku kepentingan 
Kepentingan
dalam lingkungan yang bermanfaat bagi strategi korporasi organisasi, unit bisnis 
atau  pasar  dan  komunikasi.  Analisis  strategi  ini  kemudian  diturunkan  mulai 
KEDALAMAN ANALISIS analisis organisasi dan lingkungannya, kemudian analisis pasar dan pesaing dan 
Basis Identifikasi dari Menggeneralisasi Pilihan Mengevaluasi dan kemudian analisis pemangku kepentingan.  
Pilihan Strategis Strategis Memilih Pilihan Strategis Dengan sederet analisis tersebut, analisis strategis akan berupaya meraih: 
  
 Pengertian atau pemahaman yang jernih dari lingkungan luar organisasi
AKSI / TINDAKAN STRATEGIS khususnya pemangku kepentingan dan kekuatan pasar yang
Menentukan pilihan Memprogram dan mempengaruhi organisasi
khusus tindakan merencanakan taktik Mengatur organisasi  Pengertian atau pemahaman yang jernih atas kekuatan, kelemahan, nilai-
komunikasi komunikasi nilai dan kemampuan internal organisasi. Dengan demikian, analisis
strategis mengindikasikan dengan cara tertentu dari organisasi untuk
merespon lingkungan eksternalnya dan sekaligus menyediakan masukan
untuk fase berikutnya dari pembuatan strategi yakni Kedalaman Strategi.
 
PENELUSURAN & EVALUASI  
 
  Analisis Lingkungan Organisasi.  
  Suatu organisasi eksis dengan konteks yang beragam, mulai dari ekonomi, 
(Sumber: Cornelissen, 2004; 104)  politik, teknologi, sosial dan budaya. Lingkungan organisasi tersebut selalu 
  berubah dan lebih kompleks lagi bagi beberapa organisasi ketimbang yang 
  lain.  Bagaimana  lingkungan  mempengaruhi  organisasi  termasuk  di 
Fase Pertama: Analisis Strategis  dalamnya  pemahaman  tentang  sejarah  dan  efek  lingkungan.  Hal  tersebut 
Analisis strategi ini adalah fase yang mengedepankan pemahaman tentang posisi  adalah tugas utama karena rentang variabelnya sangat baik. Sebagian dari 
strategis organisasi dengan memunculkan sejumlah pertanyaan kritis berikut ini:   variabel  memberikan  kesempatan  dan  yang  lainnya  menghadirkan 
  ancaman  bagi  organisasi.  Begitu  banyaknya  variabel  permasalahan  dari 
 Perubahan apa yang sedang terjadi pada lingkungan organisasi dan lingkungan  ini,  tentu  saja  tidak  memungkinkan  bagi  organisasi  untuk  di 
bagaimana hal itu mempengaruhi organisasi dan aktivitasnya? analisa satu per satu. Karena itu yang diperlukan adalah mencoba melihat 
 Sumber daya apa yang dimiliki, nilai-nilai dan kompetensi organisasi dan
permasalahan  utamanya  saja.  Untuk  keperluan  itu  ada  dua  alat  analisis 
apakah semua itu membuka tantangan khusus atau peluang baru?
 Apakah kelompok pemangku kepentingan terasosiasi dengan cita-cita yang dapat digunakan, yakni analisis DESTEP dan SWOT.  
organisasi, dan bagaimana kelompok tersebut mempengaruhi Analisis  DESTEP  adalah  analisis  menyeluruh  dari  berbagai  faktor 
perkembangan masa depan organisasi? Demografi,  Ekonomi,  Sosial  Teknologi,  Ekologi  atau  lingkungan,  dan 

BAB 2 — Beberapa Konsep Perencanaan Komunikasi | 27 28 | Perencanaan Komunikasi


Politik,  yang  diharapkan  akan  berdampak  terhadap  organisasi  dan  Model  ini  dianggap  telah  mumpuni  dalam  menganalisa  persaingan 
operasionalnya.  Termasuk  di  dalamnya  gabungan  sejumlah  faktor  seperti  yakni :  
peraturan  pemerintah,  yang  mempengaruhi  industri  di  mana  organisasi   
beroperasi,  perubahan  perilaku  sosial  yang  meliputi  industri  dan  1. Pesaing industri (ancaman dari pesaing terhadap segmentasi pasar)
meningkatkan  permintaan  aksi  sosial  kemasyarakatan  (sosial/lingkungan)  2. Wajah baru yg potensial (ancaman dari pesaing baru)
3. Pengganti (ancaman dengan hadirnya penganti)
dan  efek  dari  keterpurukan  dan  resesi  ekonomi  terhadap  strategi  suplai 
4. Pembeli (ancaman yang datang dari pembeli yang memiliki
dan  harga  (ekonomi).  Analisis  DESTEP  memberikan  gambaran  kerangka  kemampuan membeli)
kerja  untuk  menyimpulkan  dan  memprioritaskan  semua  faktor  tersebut  5. Pemasok (ancaman yang datang dari pemasok yang memiliki daya
yang  dapat  digunakan  para  manajer  untuk  menggambarkan  perubahan  tawar yg tingg) 
lingkungan  yang  penting  dan  untuk  meramalkan  perubahan  yang  akan   
datang.   Analisis Pemangku Kepentingan.  
Sedangkan  analisis  SWOT  digunakan  untuk  mencari  tahu  Strength  Analisis ini membantu organisasi untuk memberi jawaban dari pertanyaan‐
atau  kekuatan,  Weakness  atau  kelemahan,  Opportunities  atau  peluang,  dan  pertanyaan  berikut  ini,  yakni:  akankah  tindakan  organisasi  akan 
Threats  atau  ancaman,  bagi  posisi  organisasi  atau  perusahaan,  mempengaruhi  para  pemangku  kepentingan,  pengaruh  apa  terhadap 
kapabilitasnya,  aktivitas  kompetitor,  tren,  dan  sumber  daya  perusahaan  organisasi  yang  dapat  mempengaruhi  realisasi  tujuan  organisasi, 
atau organisasi.   konsekuensi  apa  saja  yang  muncul  dari  setiap  tindakan,  reputasi  yang 
  seperti apa yang dimiliki para pemangku kepentingan terhadap organisasi. 
Analisis Pasar dan Persaingan.   Terdapat  dua  jenis  alat  analisis  pemangku  kepentingan  yang  bisa 
Analisis Pasar dan Persaingan bertujuan mengidentifikasi bagaimana posisi  digunakan  para  praktisi  komunikasi  perusahaan,  yakni  Pemetaan 
bersaing organisasi dan produknya.   Pemangku Kepentingan dan Penelitian Reputasi.  
Langkah  pertama  untuk  memahami  lingkungan  pasar  adalah  Pemetaan  pemangku  kepentingan  adalah  alat  analisis  yang 
menganalisa  struktur  dan  kebutuhan  pelanggan  melalui  pasar  ataupun  digunakan  para  manajer  untuk  mengidentifikasi  semua  kelompok 
segmentasi  pasar  atau  analisa  pasar.  Termasuk  di  dalamnya  pemangku  kepentingan  dan  menggambarkan  bagaimana  hubungan 
mengidentifikasi  ukuran  pasar  dan  trennya.  Sementara  itu,  untuk  analisis  mereka  dengan  organisasi.  Salah  satu  gunanya  adalah  menggambarkan 
pelanggan,  kegiatannya  adalah  mengoleksi  data  dan  menggambarkan  bagaimana  hubungan  pemangku  kepentingan  utama  dan  bagaimana  pola 
detail  profil  perilaku  pelanggan.  Beberapa  analisis  pelanggan  juga  hubungan yang terjadi.  
menggambarkan penghargaan pelanggan, dan nilai‐nilai produk atau jasa,  Setelah  para  pemangku  kepentingan  diidentifikasi,  selanjutnya 
sebagaimana mereka sikapi terhadap profil identitas perusahaannya.  membuat klasifikasi. Salah satu tehnik melakukan klasifikasi adalah seperti 
Sedangkan  analisis  persaingan  merupakan  cara  untuk  memahami  yang  digambarkan  Freeman  berikut  ini:  a)  kelompok  pemangku 
iklim persaingan yang dihadapi sebuah perusahaan atau organisasi dengan  kepentingan yang “memiliki langsung” organisasi atau perusahaan seperti 
mengajukan sejumlah pertanyaan kritis, di antaranya siapa pesaing utama,  pemilik  saham,  dewan  direksi,  dan  kelompok  minoritas  pemilik;            
pada  segmen  apa  pesaing  menargetkan  produk  dan  jasa  mereka.  Dengan  b)  kelompok  pemangku  kepentingan  yang  berkepentingan  dengan 
menjawab  pertanyaan  kritis  tersebut,  seorang  manajer  dapat  membuat  ekonomi organisasi tapi bukan sebagai pemilik seperti pegawai, pelanggan, 
keputusan  yang  tepat  pada  segmen  apa  produk  atau  jasa  perusahaannya  pemasok,  dan  pesaing;  c)  kelompok  kepentingan  yang  tidak  hanya  bukan 
bisa bersaing. Untuk melakukan analisis persaingan, biasanya para praktisi  sebagai pemilik tetapi juga tidak berkepentingan secara ekonomis terhadap 
komunikasi  menggunakan  model  Michael  Porter  (Cornelissen,  2004)  yang  organisasi  atau  perusahaan  seperti  para  kuasa  hokum  konsumen, 
dinamakan Model Lima Kekuatan.  

BAB 2 — Beberapa Konsep Perencanaan Komunikasi | 29 30 | Perencanaan Komunikasi


kelompok  lingkungan,  organisasi  buruh,  atau  agen  (instansi)   
pemerintahan.  Evaluasi  dan  memilih  pilihan  strategis.  Ini  adalah  tahap  di  mana  para 
Penelitian  tentang  reputasi  ini  adalah  cara  kedua  yang  dilakukan  praktisi  komunikasi  atau  manajer  melakukan  evaluasi  terhadap  pilihan‐
dalam  melakukan  analisis  pemangku  kepentingan.  Ada  dua  metode  yang  pilihan  strategis  dengan  mengajukan  serangkaian  pertanyaan  sebagai 
biasa  digunakan  dalam  melakukan  penelitian  reputasi  organisasi,  yakni  berikut:  dari  sederet  pilihan  strategis,  mana  yang  dapat  membangun 
kualitatif  seperti  melakukan  wawancara  mendalam  atau  sesi  focus  group,  kekuatan,  melampaui  kelemahan,  membuka  peluang  dan  meminimalisir 
sedangkan  kunatitatif  dengan  cara  menyebarkan  angket.  Kedua  metode  ancaman yang dihadapi organisasi.  
tersebut  diharapkan  dapat  beri  gambaran  keberagaman  para  pemangku   
kepentingan,  variasi  atribut  sosial  seperti  penghasilan,  keterlibatan  Fase Ketiga: Tindakan Strategis 
komunitas,  perlakuan  terhadap  karyawan  atau  pegawai,  kualitas  produk,  Ini  adalah  fase  implementasi  dari  pilihan  strategis  yang  ditetapkan  yang 
dll.   bedasarkan  serangkaian  analisis  startegis,  berupa  tindakan  nyata.  Secara  nyata, 
  tindakan  nyata  ini  berupa  program  strategis  organisasi.  Kunci  keberhasilan 
Fase Kedua: Kedalaman Strategi  implementasi atau program strategis ini bergantung pada bagaimana komponen‐
Kedalaman strategi melibatkan aktivitas memformulasikan visi strategis terhadap  komponen yang digunakan dapat disinergikan secara konsisten.  
pilihan  aksi  strategis  yang  telah  diformulakan,  melakukan  evaluasi  dan  pada  Ada  banyak  langkah  dalam  menjalankan  program  strategis  sebuah 
akhirnya  memilih  pilihan  strategis.  Dengan  kata  lain,  kedalaman  strategi  organisasi, namun pada umumnya ada tiga langkah yang perlu diketahui yakni: 
menetapkan  arahan  umum,  memfokuskan  tujuan  dan  menemukan  pola  umum   
tindakan untuk mencapai tujuan.   Mengkhususkan  peranan  komunikasi  dan  menemukan  tujuan 
  komunikasi. Ini adalah tahapan di mana komunikasi menjalankan fungsi 
Mengidentifikasi  pilihan  strategis.  Terdapat  sejumlah  isu  fundamental  strategisnya.  Namun  demikian  perlu  dipastikan  terlebih  dahulu  bahwa 
yang  perlu  didiskusikan  dalam  rangka  menggeneralisasi  dan  komunikasi memainkan peranan strategis atas semua strategi perusahaan 
mempertimbangkan  pilihan  strategis  bagi  organisasi.  Beberapa  di  atau  organisasi  dan  pasar.  Namun  yang  paling  penting  di  sini  tujuan 
antaranya muncul dari pemahaman tentang harapan dari para pemangku  komunikasi  dari  strategi  komunikasi  harus  dapat  menjalankan  konsep 
kepentingan,  yang  mungkin  saja  sudah  direfleksikan  dalam  pernyataan  SMART,  yakni  Specific  (spesifik),  Measurable  (dapat  diukur),  Actionable 
visi dan misi organisasi.  (dapat  dijalankan),  Realistic  (realistis),  dan  Targeted  (memiliki  target  yang 
  jelas). 
Generalisasi  pilihan  strategis.  Dalam  berbagai  hal,  para  praktisi   
komunikasi  dalam  sebuah  organisasi  mungkin  menghadapi  sejumlah  Merencanakan  taktik  komunikasi.  Setelah  tujuan  komunikasi  telah  
pilihan  tindakan,  yang  muncul  dari  pilihan  strategis  termasuk  didefinisikan  dan  kontribusi komunikasi  untuk strategi  perusahaan  dan  / 
pertimbangan  atas  target  dan  harapan  pemangku  kepentingan  dan  pasar  atau  pasar  telah  ditetapkan,  langkah  berikutnya  adalah  menentukan 
serta  harapan  organisasi  meraih  tujuan  tersebut.  Kenyataan  tersebut  unsur‐unsur  program  komunikasi:  khalayak  pemangku  kepentingan 
memunculkan  pertanyaan  kritis  dalam  rangka  mengidentifikasi  pilihan  untuk saluran pesan dan taktik yang akan digunakan. Analisis pemangku 
strategis  yang  terbuka  bagi  organisasi.  Selain  melakukan  identifikasi  atas  kepentingan  dilakukan  dalam  tahap  analisis  awal  strategis,  merupakan 
pilihan  strategis  pada  level  perusahaan  atau  bisnis,  dalam  rangka  langkah  kunci  pertama  dalam  mengidentifikasi  dan  memprioritaskan 
mewujudkan  misi  dan  mengimplementasikan  strategi  pasar  yang  baru,  khalayak  kunci  yang  akan  menjadi  fokus  dari  program  komunikasi.  Dari 
organisasi  juga  perlu  mempertimbangkan  pilihan  strategis  untuk  analisis  awal,  kemudian  memungkinkan  untuk  lebih  mendefinisikan 
komunikasi strategis mereka.   sasaran  setepat  mungkin,  menggambar  pada  data  lebih  lanjut  seperti 

BAB 2 — Beberapa Konsep Perencanaan Komunikasi | 31 32 | Perencanaan Komunikasi


penggunaan  media,  penggunaan  produk  perusahaan,  karakteristik  geo‐  
demografis,  keanggotaan  kelompok  kepentingan,  dll.  Setelah  penonton  Fase Keempat: Pelacakan dan Evaluasi. 
yang  cukup  ditandai  dan  latar  belakang  komunikasi  tujuan,  pesan  dari  Elemen  terakhir  dalam  strategi  komunikasi  adalah  melakukan  evaluasi  yang 
program  komunikasi  dapat,  hal  ini  melibatkan  tema  utama  dari  pesan  efektif  atas  hasil  yang  dicapai.  Dalam  hal  ini  adalah  menjawab  pertanyaan 
komunikasi  (dari  mana  salinan  spesifik  dapat  dikembangkan)  dan  nada  seberapa  jauh  program  komunikasi  mencapai  tujuan  komunikasi  yang  telah 
dan  jenis  respon  (kesadaran,  sikap  /  reputasi,  perilaku).  Faktor  tersebut  ditetapkan.  Efektivitas  program  dapat  dievaluasi  dan  dinilai  berdasarkan  proses 
digunakan  untuk  memutuskan  apa  pesan  harus  mengatakan  dalam  dan  efek  komunikasi.  Efek  proses  menyangkut  kualitas  program  komunikasi 
kaitannya  dengan  organisasi  identitas,  karena  perlu  mencerminkan  dan  (dalam hal kecerdasan berkumpul, kesesuaian isi pesan dan organisasi, dll.) dan 
selaras  dengan  nilai‐nilai  organisasi,  seperti  penonton  pemangku  apakah program tersebut telah dilakukan melalui dan diimplementasikan dengan 
kepentingan  di  tangan.  Untuk  program  di  mana  komunikasi  memainkan  biaya yang efektif.  
peran  dukungan  untuk  strategi  perusahaan,  misalnya,  pesan  mungkin  Efek  komunikasi  meliputi  berbagai  perilaku  kognitif  dan 
menjelaskan  posisi  perusahaan  pada  isu  tertentu  atau  memotivasi  efek  pada  khalayak  pemangku  kepentingan  yang  terangkai  dalam  taktik 
keputusan  untuk  khalayak  dengan  cara  yang  memiliki  kredibilitas  dan  komunikasi.  Evaluasi  tersebut  kemudian  juga  akan  memberikan  wawasan 
alamat  kepentingan  dan  keprihatinan  mereka.  Jadi  untuk  kampanye  isu‐ penting  mengenai  apakah  dan  bagaimana  program  komunikasi  telah  bekerja, 
isu  berbasis  lingkungan,  strategi  pesan  harus  berusaha  untuk  apakah  hal  itu  telah  memberikan  kontribusi  terhadap  pencapaian  dan  strategi 
menunjukkan  pengakuan  organisasi  keprihatinan  para  pemangku  korporasi,  dan  apakah  perubahan  terhadap  strategi  komunikasi  perlu 
kepentingan dan menunjukkan kemauan dan komitmen organisasi untuk  dibuat  untuk  periode  berikutnya.  Pelacakan  dan  evaluasi  baik  dalam  proses 
mendengarkan dan bersikap responsif terhadap kepentingan keprihatinan  maupun  hasil  komunikasi  harus  dilakuan  melalui  penelitian.  Kegiatan  tersebut 
kelompok.  Dalam  mengembangkan  media  atau  elemen  saluran  berbasis  secara  politis  penting  bagi  organisasi  untuk  menunjukkan  akuntabilitas 
program komunikasi, tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi secara  komunikasi, dan untuk mengumpulkan dukungan para eksekutif.  
efektif dan efisien untuk mencapai sasaran dalam batasan anggaran yang   
diberikan. Berikut kriteria yang perlu dipertimbangkan sebagai jangkauan   
dan  cakupan  target  khalayak  yang  disediakan  oleh  media  tertentu,   
kolaborasi  kreatif  media  dengan  pesan,  tingkat  kontrol  atas  pesan  yang  D. Konsep Perencanaan Komunikasi Strategis  
tersedia,  pesaing  penggunaan  media,  dan  kemampuan  media  untuk     
memungkinkan dialog dan interaksi dengan khalayak.    
  DAVE FLEET adalah seorang profesional dalam bidang komunikasi dari Toronto 
Pengaturan  organisasi.  Setelah  program  komunikasi  telah  diisi,  langkah  Kanada  yang  secara  khusus  tertarik  di  bidang  media  sosial.  Dave  memiliki 
berikutnya  adalah  mempertimbangkan  pengaturan  organisasi  yang  perlu  pengalaman  bekerja  di  bidang  pemasaran  dan  komunikasi  di  sejumlah 
dilakukan  untuk  melaksanakan  program  seperti  yang  ditentukan  strategi  perusahaan dan organisasi, di antaranya Hitachi Eropa, Lloyd TSB, pemerintahan 
dengan  mengajukan  serangkaian  pertanyaan  sebagai  berikut:  Siapa  yang  lokal  Ontario  Kanada,  dan  sekarang  bekerja  sebagai  konsultan  senior  di 
bertanggung jawab untuk membawa ke arah tujuan? Apa perubahan pada  perusahaan  agensi  Public  Relations  Thornley  Fallis  Communications.  Konsep 
struktur  organisasi  dan  desain  yang  diperlukan  untuk  mendukung  dan  perencanaan  komunikasi  strategis  yang  dituangkan  di  bab  ini  merupakan  hasil 
melaksanakan rencana tersebut? Apakah para praktisi yang terlibat untuk  karya Dave Fleet, yang oleh penulis dimasukkan sebagai sebuah konsep. 
tugas  itu  perlu  diberikan  pelatihan  ulang?  Pertanyaan  macam  ini  sangat  Dari  perspektif  praktis,  Fleet  menyatakan,  perencanaan  komunikasi 
penting dalam bekerja melalui apakah dan bagaimana organisasi mampu  strategis  setidaknya  memiliki  10  langkah  yang  harus  dilakukan  para  perencana 
mengefektifkan komunikasi strategi.   komunikasi, yakni sebagai berikut: 

BAB 2 — Beberapa Konsep Perencanaan Komunikasi | 33 34 | Perencanaan Komunikasi


  5.  Menetapkan  Strategi  (Komunikasi).  Ini  adalah  langkah  di  mana  para 
1.  Analisis  persoalan  dengan  melihat  konteks.  Yang  dimaksud  dengan  perencana  komunikasi  menetapkan  langkah  yang  akan  ditempuh  untuk 
analisis  persoalan  dengan  melihat  konteks  di  sini  adalah  hal‐hal  yang  meraih  atau  mencapai  tujuan  komunikasi.  Strategi,  menurut  Fleet,  akan 
terkait  dengan  faktor  yang  menjadi  latar  belakang  munculnya  persoalan  terbangun  dengan  sendirinya  jika  anda  melakukan  analisis  yang 
atau  kebijakan,  yang  selanjutnya  mendorong  keinginan  untuk  membuat  komprehensif.  Dalam  menetapkan  strategi  (komunikasi)  terkandung 
sebuah  perencanaan  yang  fokus  pada  persoalan.  Pada  momen  konteks,  beberapa  hal  di  dalamnya,  di  antaranya  menetapkan  profil  komunikasi 
ada  dua  hal  yang  perlu  dilakukan,  yakni:  a)  “menyeting”  situasi  untuk  seperti pendekatan yang bagaimana yang ingin dilakukan, apakah dengan 
mendukung  langkah  berikutnya  dari  perencanaan  komunikasi;  dan            cakupan  yag  luas  atau  terbatas.  Juga  menetapkan  pendekatan  yang 
b) mempersiapkan diri dengan membekali riset latar belakang.   proaktif  atau  reaktif,  dan  terhadap  stakeholder,  apakah  organisasi  anda 
  bermaksud meraih semua anggota stakeholder atau sebagian saja? 
2.  Analisis  Lingkungan.  Tahap  ini  adalah  fase  di  mana  perencana   
komunikasi membuka lebar‐lebar mata dan telinga untuk memperhatikan  6.  Menentukan  khalayak  sasaran  yang  ingin  dituju.  Tahap  menentukan 
apa  yang  dikatakan  orang  lain  tentang  organisasi,  baik  melalui  media  khalayak  sasaran  ini  harus  selektif  dan  sesuai  dengan  profilnya.  Ada 
maupun  dari  jaringan  atau  saluran  komunikasi  lainnya.  Ada  beberapa  begitu  banyak  pilihan  khalayak  dalam  tahap  ini,  di  antaranya  pemuka 
pendekatan yang bisa dilakukan dalam tahap ini, di antaranya yang paling  pendapat,  kelompok  pelaku  bisnis  atau  professional,  pejabat 
banyak  digunakan  adalah  pendekatan  SWOT  (Strengths,  Weaknesses,  pemerintahan,  kalangan  industri,  ataukah  karyawan  atau  pegawai 
Opportunities  and  Threats),  atau  dengan  kata  lain  pendekatan  Kekuatan,  organisasi  anda  sendiri,  komunitas  online  atau  media  sosial,  kelompok 
Kelemahan, Peluang, dan Ancaman.  kepentingan atau kalangan media. 
   
3.  Analisis  Stakeholder.  Tahap  ini  adalah  tahap  di  mana  para  perencana  7.  Merencanakan  komunikasi  dengan  khalayak  sasaran.  Fleet 
komunikasi  mulai  membuat  analisis  sumber  daya  manusia  maupun  memberikan  saran  dalam  membuat  perencanaan  komunikasi,  yakni 
organisasi  (Stakeholder)  yang  akan  mendukung  implementasi  perencanan  perlunya  membuat  ringkasan  dari  pesan  komunikasi  yang  ingin 
komunikasi.   disampaikan, gunakan bahasa yang simpel dan harus jujur.  
   
4.  Menetapkan  Tujuan  Komunikasi.  Pada  tahap  ini  para  perencana  8. Menetapkan perencanaan pesan. Ada beberapa pesan kunci yang harus 
komunikasi  diminta  menjawab  pertanyaan  kunci  terlebih  dahulu,  yakni  dipertimbangkan  dalam  menetapkan  perencanaan  pesan,  yakni:  a)  pesan 
“apa  yang  akan  kamu  lakukan?”  yang  selanjutnya  memunculkan  harus  mengomunikasikan  apa  yang  sedang  dilakukan  organisasi  dan 
pertanyaan‐pertanyaan  kritis  lainnya,  seperti:  apakah  anda  akan  mengapa  dilakukan  seperti  itu;  b)  pertimbangkan  cara  berkomunikasi 
mengedukasi  pelanggan  atau  khalayak  anda,  apakah  anda  akan  yang  berbeda  dengan  khalayak  yang  berbeda;  c)  perhitungkan  pesan 
mendorong khalayak melakukan hal yang berbeda, atau apakah anda akan  komunikasi  yang  sesuai  dengan  sasaran;  dan  d)  sampaikanlah  kepada 
mengupakan  peningkatan  reputasi  organisasi  anda,  dan  masih  banyak  semua khalayak organisasi anda. 
lagi.  Selanjutnya  adalah  mendefinisikan  tujuan  komunikasi  anda  dengan   
spesifik,  dapat  diukur,  dapat  dicapai,  realistis,  dan  selalu  fokus  pada  9.  Menetapkan  taktik  berkomunikasi.  Taktik  yang  dimaksudkan  disini 
tenggat  waktu.  Pendefinsian  ini  dikenal  dengan  istilah  SMART  yang  adalah  bagaimana  cara  menyampaikan  pesan  komunikasi  kepada 
artinya Specific, Measurable, Achievable, Realistic, and Time‐focused.  khalayak  yang  telah  dipilih.  Fleet  mengemukakan  tiga  langkah  dalam 
  menetapkan  taktik  komunikasi,  yakni  langkah  pertama  disebut  dengan 
tahap pra‐komunikasi (pre‐announcement) di mana organisasi menciptakan 

BAB 2 — Beberapa Konsep Perencanaan Komunikasi | 35 36 | Perencanaan Komunikasi


pra‐kondisi  yang  mendukung  komunikasi.  Kemudian  langkah  kedua,  E. Perencanaan Komunikasi Program Kampanye Public Relations 
tahap  komunikasi  (announcement),  yakni  komunikasi  dilakukan;  dan     
langkah  ketiga  adalah  tahap  pasca‐komunikasi  (post‐announcement),  yakni   
bagaimana mempertahankan cakupan komunikasi.   PUBLIC RELATIONS atau PR adalah sebuah bidang kajian komunikasi yang telah 
Untuk  mempermudah  membuat  taktik  komunikasi,  Fleet  memberikan  lama  dipelajari  para  akademisi  dan  praktisi  komunikasi  dan  manajemen 
contoh  membuat  matriks  taktik  sebagai  tersaji  dalam  tabel  gambar  di  organisasi  modern.  Karena  itu,  penulis  sengaja  memasukan  PR  dalam  kajian 
bawah ini:  perencanaan  komunikasi,  karena  PR  menjalankan  fungsi  komunikasi  dalam 
  sebuah organisasi atau perusahaan.  
  Perencanaan  kampanye  PR  ini  diambil  dari  tulisan  ilmiah  Fraser  P.  Seitel 
Gambar 2.4. Matriks Taktik Komunikasi yang  dikenal  sebagai  ahli  dan  akademisi  di  bidang  PR.  Seitel  dikenal  sebagai 
  mantan  salah  satu  pucuk  pimpinan  di  The  Chase  Manhattan  Bank  di  Amerika 
  Serikat.  Selain  itu  ia  dikenal  aktif  mengajar  PR  di  berbagai  universitas  dan 
Taktik 1 Taktik 2 Taktik 3 Taktik 4
perguruan tinggi di Amerika Serikat. Tulisannya yang mendunia adalah ketika ia 
menelurkan  bukunya  yang  berjudul  The  Practice  of  Public  Relations  pada  tahun 
Khalayak 1 Ok Ok Ok 1980 yang sampai kini buku tersebut masih digunakan sebagai buku rujukan bagi 
Khalayak 2 Ok Ok para mahasiswa dan pelajar yang mempelajari Public Relations. 
Khalayak 3 Ok Ok Seitel  mengatakan  mengapa  perencanaan  menjadi  penting  dan  sangat 
Khalayak 4 Ok Ok Ok esensial  bagi  para  praktisi  PR  dalam  merancang  kampanye  sebagai  salah  satu 
  teknik  komunikasi  organisasi,  terutama  untuk  mendukung  manajemen  puncak 
  dan  dalam  rangka  membangun  reputasi  dan  citra  yang  positif.  Menurutnya 
(Sumber: Fleet, 24) sebelum  menjalankan  program  PR,  para  praktisi  wajib  merancang  tujuan  dan 
  strategi, perencanaan, budgeting, riset dan rancangan evaluasi.  
  Berikut ini adalah skema tahapan program PR sebagai berikut: 
Terdapat  sejumlah  pilihan  (cara  atau  media)  untuk  menjalankan   
taktik  komunikasi,  yakni  di  antaranya:  a)  membuat  artikel;                    
b) disampaikan pada acara yang lain; c) pidato; d) rilis berita di media  Gambar 2.5. Tahapan Perencanaan Program PR Strategis
massa atau media online & social; e) brosur atau flyers; atau f) iklan di   
media elektronik seperti radio atau televisi. dan masih banyak lagi.   
Analisis
 
Lingkungan
10.  Mengantisipasi  isu  yang  berkembang.  Ketika  semua  langkah 
Tujuan Bisnis
perencanaan  komunikasi  sudah  dilakukan,  hal  selanjutnya  yang 
   
harus  dipersiapkan  adalah  mengantisipasi  isu  jika  terjadi  sesuatu  di 
           
luar kendali.   Tujuan /
 
  Strategi PR 
      Program PR
   
   

BAB 2 — Beberapa Konsep Perencanaan Komunikasi | 37 38 | Perencanaan Komunikasi


(Sumber: Seitel, 1992; 56)   
   Membuat spesifikasi yang jelas atas tujuan organisasi dengan pengukuran
  performa organisasi yang objektif
Merancang  tujuan,  strategi,  dan  perencanaan,  menjadi  esensial  hanya  jika   Melakukan pembicaraan bersama untuk menyetujui tujuan yang dapat
dicapai
PR  menduduki  posisi  yang  sederajat  dengan  komponen  atau  bagian  organisasi 
 Menyepakati bersama antara para atasan dan bawahan untuk bersama-
lainnya. Ada dua tipe perencanaan program PR, yakni: 1 ) perencanaan program  sama mencapai tujuan dengan konsisten
PR  jangka  pendek;  dan  2)  perencanaan  program  PR  jangka  panjang,  di  mana   Melakukan review secara periodik bersama-sama antara para atasan dan
masing  masing  tipe  membutuhkan  usaha  yang  berbeda‐beda.  Perencanaan  bawahan untuk menilai bagaimana kemajuan dalam mencapai tujuan
program  PR  melibatkan  serangkaian  aktivitas,  di  antaranya  menetapkan  tujuan   
yang  jernih  untuk  mencapai  tujuan  organisasi,  menetapkan  strategi  yang  tepat,  Selanjutnya  semua  elemen  perencanaan  tadi  digabungkan  menjadi  satu 
membuat  taktik  untuk  menjalankan  program,  dan  alat  ukur  yang  bisa  melihat  kesatuan yang utuh dan menyeluruh dalam sebuah skema tahapan perencanaan 
secara nyata hasil kerja program.   kampanye program PR sebagai berikut: 
Tujuan  PR  harus  dikelola  dengan  baik,  karena  jika  tidak  maka  bisa  jadi    
akan  muncul  persoalan  yang  akan  mempengaruhi  tujuan  dan  strategi  bisnis   Mengidentifikasi latar belakang persoalan. Tahap ini disebut sebagai
perusahaan.  Karena  itu,  para  praktisi  PR  harus  berpikir  strategis  dengan  analisis situasi atau analisis latar belakang atau pernyataan persoalan yang
menjawab  pertanyaan  kritis,  yakni  “bagaimana  perusahaan  mengelola  sumber  terjadi.
daya yang ada untuk mencapai tujuan?” Jawaban yang spesifik dari pertanyaan 
 Menyiapkan proposal. Ini adalah tahap di mana para praktisi PR
kritis tersebut pada gilirannya akan memunculkan pemikiran tentang taktik yang  menggambarkan pendekatan yang digunakan untuk memecahkan
dijalankan  dalam  program  PR,  dan  idealnya  dalam  membuat  strategi  dan  taktif  persoalan, menggarisbawahi panduan tentang “bagaimana menjalankan-
PR harus dilakukan pre‐tes terlebih dahulu.   nya ” dan “bagaimana menggunakan alat PR untuk mencapai tujuan.
Beberapa  pertanyaan  pre‐test  untuk  membuat  perencanan  &  strategi  serta  Proposal perencanaan kampanye program PR biasanya berisi:
taktik program PR yakni: 
 Analisis situasional yang mendeskripsikan hal yang terjadi
 
saat ini termasuk latar belakangnya.
 Apakah hasil yang diharapkan dari perencanaan, strategi, dan taktik  Cakupan penugasan yang menggambarkan penugasan yang
dipahami dengan jelas oleh semua orang? harus dilakukan staf PR untuk mencapai tujuan.
 Apakah perencanaan, strategi, dan taktik dipahami semua orang dalam  Target khalayak, yaitu menggambarkan dan
organisasi? mengidentifikasi target khalayak yang spesifik dan
 Apakah perencanaan, strategi, dan taktik memiliki tenggat waktu akhir? memilahnya secara proporsional menjadi kelompok yang
 Apakah perencanaan, strategi, dan taktik yang akan dijalankan realistis mudah dikelola.
dan dapat diukur?  Metode riset di sini adalah menetapkan pendekatan atau
 Apakah perencanaan, strategi, dan taktik, konsisten dengan tujuan teknik riset apa yang digunakan.
manajemen?  Pesan kunci di sini maksudnya adalah pesan yang
  bagaimana yang akan dibuat kepada khalayak sasaran. Apa
Untuk  keperluan  itu,  para  praktisi  PR  harus  mengadopsi  teknik  yang  yang akan dikatakan dalam pesan tersebut? Perasaan
disebut  MBO  atau  Managing  by  Objectives  dan  MOR  atau  Managing  by  Objective  seperti apa yang diharapkan setelah membaca pesan? Dan
apa sikap apa yang diharapkan muncul pada khalayak?
and Result, serta PERT atau Program Evaluation and Reasearch Technique.  
 Saluran komunikasi, di sini maksudnya adalah memilih
Dengan  menjalankan  ketiga  teknik  tersebut,  maka  ada  beberapa  hal  yang  saluran komunikasi yang akan digunakan untuk kampanye
harus dilakukan para praktisi PR, yakni:  program PR.

BAB 2 — Beberapa Konsep Perencanaan Komunikasi | 39 40 | Perencanaan Komunikasi


 Tim proyek di sini adalah memilih atau menentukan terhadap para pelanggan potensial yang memiliki kemampuan memutuskan;
pemain kunci yang akan berpartisipasi dalam program. b) menyebarkan tulisan atau artikel tentang perusahaan ke berbagai media;
 Waktu dan biaya, di sini maksudnya adalah menetapkan dan c) menyelenggarakan rangkaian seminar untuk mendemonstrasikan
batas waktu kampanye program disertai dengan pengajuan keunggulan produk perusahaan.
usulan biaya.
Kelima – Menjalankan Taktik dalam Program PR: a) memilih media
 Mengakifkan perencanaan. Ini adalah tahap menghidupkan rencana lokal yang tepat untuk menampilkan pembicaraan produk; b) menampilkan
dengan melakukan serangkaian aktivitas, di antaranya mendetailkan publikasi di media yang berpengaruh, yang memunculkan hasil wawancara
taktik operasionalisasi perencanaan kampanye program PR, termasuk eksklusif dengan pimpinan tentang produk perusahaan; c) menjadi sponsor
membuat schedule, menggambarkan kapan rencana akan dilakukan, survei di perusahaan lokal, yang ditindaklanjuti dengan mengirimkan hasil
pembuatan jobdesc, penugasan dan batas akhir kampanye. survei tersebut kepada para tokoh tokoh lokal, yang salah satu isinya
menampilkan komentar dan tanggapan dari pelanggan; d) menyelenggarakan
 Evaluasi kampanye. Dalam proses perencanaan kampanye program PR, seminar sebanyak 4 kali selama setahun yang menampilkan keunggulan
evaluasi merupakan tahapan akhir tetapi bukan yang terakhir. Evaluasi produk perusahaan, dengan mengundang kelompok calon pelanggan
dilakukan untuk melihat apakah perencanaan berjalan dengan semestinya. potensial seperti kalangan wanita, pengusaha local, dan lain lain; dan e)
Pada tahap ini metode evaluasi harus ditampilkan dalam bentuk data hasil meluncurkan biro perwakilan lokal dan memperkenalkan kepala biro tersebut
pre-test dan post-test, baik hasil kualitatif maupun kuantitatif seperti data sebagai perwakilan perusahaan.
perilaku khalayak, analisa isi media, data hasil survey, laporan penjualan,
laporan staf maupun umpan balik dari pihak lain. Keenam – Melakukan Evaluasi: Evaluasi strategi program PR dilakukan
  untuk melihat apakah program yang dijalankan berhasil atau sebaliknya, dan
Berikut  ini  adalah  sebuah  ilustrasi  bagaimana  membuat  perencanaan  selanjutnya hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai bahan riset untuk
memperbaiki program yang dijalankan.
program  PR  dari  sebuah  perusahaan  yang  bermaksud  meningkatkan  penjualan 
 
produk di pasar lokal:  
 
 
 
Pertama – Analisis Lingkungan: Perusahaan menginginkan meningkatkan
penjualan produk di pasar lokal. Saat ini produk tersebut berada di posisi  
ketiga dan sangat dekat dengan produk di posisi kedua, tetapi cukup jauh  
dibandingkan pemimpin pasar. Daftar Pustaka 
 
Kedua – Menetapkan Tujuan Bisnis: Tujuan perusahaan adalah  
menciptakan market share untuk produk perusahaan di pasar lokal.
 
Perusahaan berkeinginan melewati produk di posisi kedua, dan mendekati
Amir, M. Taufiq. 2011. Manajemen Strategik Konsep dan Apikasi. Rajawali Pers. PT Raja
angka penjualan produk nomor satu.
Grafindo Perkasa, Jakarta
Cornelissen, Joep. 2004. Corporate Communications, Theory and Practice. SAGE
Ketiga – Menetapkan Tujuan Program PR: a) memastikan komitmen
Publications, London-California-New Dehli.
perusahaan yang solid terhadap pelanggan local; b) meyakinkan pelanggan
Seitel, P. Fraser. 1992. The Practice of Public Relations. Macmillan Publishing Company,
yang potensial bahwa perusahaan mempekerjakan staf yang ahli, membuat
Singapore.
produk yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan mereka; dan
c) memastikan posisi perusahaan dalam keadaan siap bersaing dengan dua
pesaing lainnya.
Media Online:
Keempat – Menetapkan Strategi PR: a) membuat positioning perusahaan
Fleet, Dave. Strategic Communications Planning. Ebook. www.DaveFleet.com.  
sebagai “ahlinya” di pasaran melalui survei perusahaan dan penelitian

BAB 2 — Beberapa Konsep Perencanaan Komunikasi | 41 42 | Perencanaan Komunikasi


  tertentu yang terlibat, isi dan makna dari pesan (genre,topik,gaya), rentang waktu 
  (primetime) (McQuail, 2011: 145).  
  Dalam studi komunikasi, pemahaman khalayak bisa berupa individu atau 
  kelompok masyarakat. Agar proses komunikasi dapat berjalan efektif dan sesuai 
  dengan target dan harapan, tugas seorang komunikator adalah untuk mengetahui 

BAB 3 dan memahami siapa yang akan menjadi khalayak dan yang akan mengkonsumsi 
sebelum  proses  komunikasi  berlangsung.  Analisis  khalayak  pada  perencanaan 
ANALISIS KHALAYAK DALAM komunikasi  (khususnya  perencanaan  pesan  dan  media  komunikasi) 

PERENCANAAN KOMUNIKASI
dimaksudkan untuk memperoleh informasi atau deskripsi yang akurat mengenai 
khalayak  sasaran  agar  kita  dapat  dengan  tepat  merumuskan  tujuan  komunikasi 
dan  prosedur  pencapaiannya,  mulai  dari  menentukan  isi  pesan,  menentukan 
media, dan menentukan waktu (dan tempat) untuk dikomunikasikan. 
Oleh: Hana Ganrina, S.S., M.Ikom.  
 
   
  B. Kategori Khalayak 
   
   
  DALAM  teori  komunikasi  massa  dikenal  adanya  dua  tipe  khalayak,  yakni 
A. Pengertian Khalayak  khalayak yang pasif dan khalayak yang aktif. Menurut Dervin (1981:74), khalayak 
  pasif  adalah  khalayak  yang  dianggap  sebagai  “kepala  kosong”  yang  siap  untuk 
  menampung  seluruh  pesan  komunikasi  yang  dicurahkan  kepadanya.  Dalam 
DALAM  proses  komunikasi,  khalayak  biasa  disebut  dengan  istilah  penerima,  kerangka  teori  behaviorisme  mengasumsikan  bahwa  media  massa  merupakan 
sasaran,  pembaca,  pendengar,  pemirsa,  audien,  atau  dekoder.  Khalayak  adalah  faktor  lingkungan  yang  dapat  mengubah  perilaku  khalayak  melalui  proses 
salah satu faktor dari sebuah proses komunikasi. Oleh karena itu unsur khalayak  kondisi  pelaziman  klasik  (classical  conditioning),  pelaziman  operan  (operant 
mempunyai  peranan  sangat  penting  sebagai  salah  satu  kunci  terbangunnya  conditioning), atau proses imitasi sosial. Dalam pandangan ini, pesan komunikasi 
proses  komunikasi  yang  ingin  dicapai.  Sebab  berhasil  tidaknya  suatu  proses  dianggap  sebagai  “benda”  yang  dilihat  sama  baik  oleh  komunikator  maupun 
komunikasi sangat ditentukan oleh khalayak. Apabila suatu aktivitas komunikasi  komunikan. 
yang diboikot atau tidak menyertakan khalayak sudah pasti komunikasi itu akan  Alat  atau  metode  paling  umum  untuk  membuat  kontak  dan  memahami 
gagal  dalam  mencapai  tujuannya.  Konsep  khalayak  menunjukan  adanya  karakter  khalayak  yang  luas  dan  tersebar  yaitu  dengan  penelitian  khalayak. 
sekelompok  pendengar  atau  penonton  yang  memiliki  perhatian,  reseptif,  tetapi  Penelitian tersebut harus mampu bertindak dan berfungsi sebagai sebuah sistem 
relatif  pasif  yang  terkumpul  dalam  latar  yang  kurang  lebih  bersifat  publik  pengatur  yang  esensial  dan  mampu  menghubungkan  media  dengan  sistem 
(McQuail, 2011: 144).  ekonomi,  politik,  budaya  di  sekeliling  lingkungan  sosial.  Hal  tersebut  akan 
Khalayak  dapat  diklasifikasikan  berdasarkan  tempat  secara  geografis,  berlaku  efektif  untuk  komunikator  secara  khalayak  tetapi  kurang  bermakna 
domisili  atau  wilayah  (misalnya  dalam  hal  media  lokal),  kelompok  masyarakat  untuk komunikator massa individual. Sikap khalayak cenderung dapat dipandu 
(misalkan  jika  media  dicirikan  oleh  daya  tariknya  bagi  kelompok  umur,  gender,  dan dibedakan menurut orientasi peranan dan karakteristik (McQuail, 2011: 27).  
keyakinan  politik,  atau  kategori  penghasilan  tertent),  jenis  media  atau  saluran 

BAB 3 — Analisis Khalayak dalam Perencanaan Komunikasi | 43 44 | Perencanaan Komunikasi


Dalam  suatu  perencanaan  komunikasi,  analisis  khalayak  menjadi  proses  Dalam memberi interpretasi atau pemaknaan, penerima pesan dihadapkan 
awal  untuk  memulai  langkah‐langkah  kegiatan  komunikasi  berikutnya.  Dengan  pada arti dari objek yang menyentuh indranya. Arti (meaning) dalam hal ini dapat 
analisis khalayak, diharapkan tujuan akhir komunikasi yang dilaksanakan dapat  berupa Denotative Meaning, Conotative Meaning, dan Structural Meaning. Denotative 
sesuai  dengan  kebutuhan  dan  keinginan  khalayak,  kelompok  dan  sistem  sosial  Meaning adalah arti yang diberikan karena adanya hubungan antara isyarat dan 
khalayak. Melalui proses analisis khalayak, suatu program komunikasi akan lebih  objek secara nyata, atau menurut arti yang telah disepakati bersama seperti yang 
dapat memanfaatkan potensi‐potensi yang ada dan dimiliki oleh komunikan.  terdapat  dalam  kamus  bahasa.  Sedangkan  Conotative  Meaning  ialah  arti  yang 
Berdasarkan  data  yang  diperoleh  dari  survei,  buku  statistik  dan  diberikan  pada  suatu  objek  yang  berkonotasi  dengan  penilaian  seseorang, 
wawancara,  seorang  komunikator  yang  profesional  sudah  dapat  menetapkan  sedangkan  arti  yang  menunjukkan  hubungan  antara  satu  isyarat  (sign)  dengan 
tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, isi pesan yang ingin disampaikan, media  isyarat  lainnya  disebut  structural  meaning,  atau  pemahaman  arti  menurut 
yang akan digunakan serta teknik‐teknik atau strategi yang dapat dipakai untuk  strukturnya. 
memengaruhi  khalayak.  Keterampilan  berkomunikasi  di  sini  terutama  dalam  Pemberian  atau  pemaknaan  arti  berdasarkan  interprestasi  bukanlah  pada 
mendengar, melihat, dan membaca ditentukan oleh kemampuan penerima pesan  pesan  yang  diterima,  melainkan  nilai  pesan  yang  telah  diterima.  Oleh  sebab  itu, 
dalam memilah‐milah informasi yang diperlukan.   arti  meaning  tidak  terdapat  pada  pesan,  melainkan  pada  penerima  pesan  atau 
Ada tiga macam selektivitas pesan yang bisa terjadi pada setiap penerima,  komunikan  (meaning  in  people).  Bilamana  suatu  objek  tidak  menunjukkan 
yakni  pemilihan  informasi  berdasarkan  persepsi  (selective  perception),  pemilihan  kesamaan arti yang diberikan oleh sumber dan khalayak, maka komunikasi akan 
berdasarkan  liputan  (selective  exposure),  dan  pemilihan  berdasarkan  ingatan  sulit terjadi atau bahkan tidak akan terjadi. 
(selective retention).   Semua  proses  tersebut  bertujuan  untuk  menciptakan  pesan  yang  jelas, 
Selective  perception  maksudnya  bahwa  penerima  memberi  arti  pada  pesan  sederhana, dapat dispesifikasi, sesuai realitas dalam arti dapat dilaksanakan, serta 
menurut  persepsi  atau  nalarnya.  Persepsi  ialah  proses  di  mana  seorang  terdapat  keseimbangan  antara  biaya,  waktu,  dan  tenaga  yang  tersedia.  Tujuan 
menyadari  adanya  objek  yang  menyentuh  salah  satu  pancaindranya,  apakah  itu  yang  telah  ditetapkan  menjadi  pedoman  dalam  kegiatan  komunikasi  yang  akan 
mata  atau  telinga.  Persepsi  terbentuk  karena  adanya  rangsangan  yang  dilakukan. Karena ada jenis khalayak yang menurut Elliot adalah penonton yang 
diorganisasi  kemudian  diberi  interpretasi  menurut  pengalaman,  budaya,  dan  mengamati  dan  bertepuk  tangan  dan  tidak  berinteraksi  dengan  pengirim  pesan 
tingkat pengetahuannya.   dan pelaku pertunjukan (Elliot, 1972). 
Selective exposure dimaksudkan bahwa orang cenderung memilih informasi   
berdasar  liputan  yang  disenanginya.  Pilihan  terhadap  informasi  bisa  menurut   
ideologi, agama, suku, dan pekerjaan. Misalnya karena ia bekerja sebagai seorang   
polisi, maka ia lebih banyak memberi perhatian pada berita‐berita kriminal yang  C. Mengapa Khalayak Dipelajari? 
dimuat dalam surat kabar daripada berita luar negeri, atau karena ia pemain bola   
profesional  maka  ia  lebih  cenderung  mengikuti  berita‐berita  yang  berhubungan   
dengan  dunia  sepakbola  dibandingkan  olah  raga  lainnya.  Ada  juga  yang  MASYARAKAT  zaman  sekarang  mempunyai  kebutuhan  dan  ketergantungan 
menggolongkan selective exposure sama dengan selective attention yang didasarkan  pada beraneka macam media yang dari hari ke hari kian meningkat intensitasnya. 
atas perhatian pada hal‐hal tertentu.     Tingkat  perubahan  dalam  lingkungan  teknologi  media  juga  tidak  dapat  diduga 
Selective  retention  ialah  pemilih  informasi  yang  memberi  kesan  tersendiri  dan sangat pesat. Dunia seolah tak lagi mempunyai batas. Pada era globalisasi ini, 
pada  penerima.  Misalnya  penerima  memberi  perhatian  yang  serius  pada  kita  juga  kian  menyadari  perubahan‐perubahan  pesat  dalam  layanan‐layanan 
tayangan  pariwisata  negeri  Belanda,  karena  mengingatkan  penerima  pada  media pada abad ke‐20 dan ke‐21. Kepedulian ini memicu kita untuk memikirkan 
pengalamannya ketika sekolah di negeri kincir itu.  dampak  revolusi  komunikasi  terhadap  kehidupan  kita.  Pada  abad  yang  lalu, 

BAB 3 — Analisis Khalayak dalam Perencanaan Komunikasi | 45 46 | Perencanaan Komunikasi


penelitian  terhadap  media  digerakkan  oleh  pertanyaan‐pertanyaan  mengenai  D. Tahapan Analisis Khalayak 
dampak‐dampak dan pengaruh‐pengaruh media terhadap konsumennya.   
Definisi  serta  argumen  teori  yang  cukup  telah  diberikan  untuk   
mempertanyakan  kembali  apakah  istilah  ‘khalayak’  masih  berguna  seiring   
dengan makin banyaknya jenis penggunaan media dan sarana komunikasi yang  Gambar 3.1. Tahapan Analisis Khalayak
berbeda.  Istilah  khalayak  pada  akhirnya  tidak  hanya  sekedar  menonton  dan       
mendengarkan pesan melalui media sebagai komunikator secara pasif.    
Pada  masa  ini  kita  semua  dapat  melihat  sekaligus  merasakan  bahwa  Langkah Prosedur
perkembangan  teknologi  informasi  melalui  beragam  jenis  media  telah  mampu  1. Mempertimbangkan individu Menganalisis peran individu dalam organisasi
menjadi  sebuah  ‘konstruksi  hubungan  dan  interaksi’  yang  juga  mampu  2. Mempertimbangkan Memahami kelompok dan bagaimana individu
menghubungkan  orang  dengan  konteks  sosial  dan  budayanya.  Media  seolah  kelompok berperilaku di lingkungannya
menjadi  jembatan  maya  antara  isi  pikiran,  hasrat,  dan  realitas  yang  sedang 
3. Mempertimbangkan iklim Menganalisis keadaan tempat bekerja
dihadapi dalam kehidupan sehari‐hari. 
komunikasi Mengadakan observasi
Penelitian  terhadap  khalayak  menempatkan  pengalaman  dan  interaksi 
manusia  sebagai  pusat  penelitian  tentang  khalayak.  Meneliti  tentang  khalayak  4. Menganalisis khalayak Mengajukan pertanyaan
media  dan  budaya  memungkinkan  kita  menyelidiki  manfaat‐manfaat  media  Melakukan survey khalayak
Memperhatikan kebutuhan pokok insani
terhadap dinamika sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Dengan mencermati 
bagaimana sebuah  pesan  yang dikirimkan  oleh  komunikator  diterima,  kita akan  5. Mengambil keputusan Optimal
mampu  memahami  dampak,  efek,  dan  pengaruh  media  terhadap  kehidupan  Kolektif
Otoriatif
sosial  dan  budaya  di  tengah  masyarakat.  Penelitian  khalayak  juga 
   
memungkinkan  kita  meneliti  apa  yang  diperoleh  masyarakat  dari  media,  apa 
 
yang  disukai  masyarakat  (dan  tidak  disukai),  serta  mengapa  fenomena  itu  bisa 
 
terjadi. 
 
Penelitian  terhadap  khalayak  menurut  Stuart  Hall  (1973)  seperti  dikutip 
Dari tabel Langkah‐langkah Penganalisisan Khalayak yang dilakukan oleh 
Baran  (2003:  269)  mempunyai  perhatian  langsung  terhadap:  (a)  analisis  dalam 
Gerard Hauser telah memperjelas penggunaan dan pembatasan analisis khalayak 
konteks  sosial  dan  politik  di  mana  isi  media  diproduksi  (encoding);  dan  (b) 
ketika  ia  menggarisbawahi  keempat  situasi  yang  dapat  dihadapi  komunikator, 
konsumsi isi media (decoding) dalam konteks kehidupan sehari‐hari.  
yaitu: 
Analisis  resepsi  memfokuskan  pada  perhatian  individu  dalam  proses 
 
komunikasi  massa  (decoding),  yaitu  pada  proses  pemaknaan  dan  pemahaman 
 Situasi pertama, khalayak memiliki kemampuan menghasilkan perubahan
yang mendalam atas media texts, dan bagaimana individu menginterpretasikan isi  dan minat dalam menengahi perubahan. Pada situasi ini sangat tepat bagi
media (Baran, 2003: 269‐270).  komunikator untuk membujuk khalayak untuk berubah. Keberhasilan
    komunikator sebagai pembicara dengan khalayak bergantung kepada
  berhasil tidaknya adaptasi.
 
   Situasi kedua, khalayak mampu melakukan perubahan tetapi kurang
berminat melakukannya. Pada situasi ini komunikator dapat berhasil
  hanya melalui “pembangkitan minat” khalayak untuk melakukan sesuatu
  mengenai situasi.

BAB 3 — Analisis Khalayak dalam Perencanaan Komunikasi | 47 48 | Perencanaan Komunikasi


orientasi  agar  mampu  membangkitkan  perhatian  khalayak.  Wilbur  Schramm 
 Situasi ketiga, khalayak menginginkan perubahan tetapi kurang mampu mengajukan  syarat‐syarat  agar  pesan  yang  diproduksi  dapat  berhasil 
melaksanakannya. Komunikator hanya dapat mengarahkan perubahan membangkitkan perhatian khalayak adalah sebagai berikut: 
masa depan yang memungkinkan dengan keadaan yang berbeda dari
keadaan yang sekarang dialami khalayak.  
 Pesan harus dirancang dan disampaikan secara kreatif dan inovatif
 Situasi keempat, khalayak tidak berminat melakukan perubahan bahkan sehingga dapat menarik perhatian komunikan.
juga tidak memiliki kemampuan untuk itu. Dalam hal ini komunikator  Pesan harus menggunakan lambang-lambang yang tertuju
tidak tepat melakukan persuasi. padapengalaman empati yang sama antara komunikator dan
  komunikan,sehingga sama-sama mengerti.
 Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan
   
danmenyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhantersebut
   Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperolehkebutuhan
E. Menentukan Target Khalayak  komunikan yang layak bagi situasi kelompok dimanakomunikan berada
pada saat digerakkan untuk memberikantanggapan yang dikehendaki.Hal
  lain yang menyangkut perhatian khalayak dalammemperoleh pesan
KHALAYAK  merupakan  produk  yang  berorientasi  pada  kehidupan  sosial.  berkaitan dengan penggunaan tanda-tandakomunikasi (sign of
Semua  dampaknya  akan  mengarah  pada  kepentingan  budaya,  pemahaman  isi  communication) dan penggunaan media,menurut Wilbur Schramm adalah
apa yang disebut :
pesan  dan  kebutuhan  informasi  yang  sama  serta  respon  kepada  pola  pasokan 
 Availability, yaitu isi pesan mudah diperoleh karena dalampersoalan yang
media  tertentu.  Khalayak  berasal  dari  sebuah  struktur  masyarakat  yang  sama orang selalu memilih yang palingmudah.
berinteraksi dan mengkonsumsi media beserta kontennya.    Contrast, yaitu menunjukkan dalam penggunaan tanda-tanda dan medium
Berbagai  metode  dapat  digunakan  untuk  mendapatkan  informasi  dalam  memiliki perbedaan yang tajamdengan keadaan sekitarnya, paling
rangka  menganalisis  target  khalayak.  Setiap  metode  tersebut,  memberikan  menyolok maka akanmudah dicari khalayak.
berbagai hasil yang berbeda dan dapat digunakan tergantung pada kondisi atau   
keadaan  di  mana  perencanaan  akan  direncanakan  dan  dikembangkan.  Dalam  Dalam menentukan tema dan materi atau isi pesan yang akan dilontarkan 
melakukan  proses  penentuan  sasaran  biasanya  sebuah  organisasi  melakukan  kepada khalayak sesuai kondisinya, dapat bersifat one side issue, suatu penyajian 
usaha  untuk  melakukan  proses  segmentasi  pasar  dengan  mengidentifikasi  masalah yang bersifat sepihak, hanya segi positif saja atau hanya segi negatif saja, 
karakteristik konsumen secara independen. Metode‐metode tersebut di antaranya  sedangkan  both  sides  issue  adalah  suatu  permasalahan  yang  disajikan  baik  segi 
bisa  menggunakan  metode  pengamatan  /  observasi,  mengajukan  pertanyaan  /  negatifnya maupun segi positifnya.  
wawancara dan survei khalayak.   Untuk  menentukan  mana  yang  paling  efektif  dari  kedua  cara  penyajian 
Seluruh  pendekatan  tersebut  memiliki kekurangan dan  kelebihan  masing‐ tersebut telah diteliti oleh Carl I. Hoveland, Arthur A.Limsdale, dan Fred D. Sheffield, 
masing  oleh  karena  itu,  sebaiknya  kita  memanfaatkan  semua  metode  etis  untuk  yang rekomendasinya bahwa: Kalau kita mengadakan komunikasi dengan orang‐
mendapatkan  informasi  dan  pengetahuan  tentang  khalayak.  Setelah  didapatkan  orang  yang  pada  mulanya  memang  telah  berbeda  pendapat  dengan  kita,maka 
gambaran,  kemudian  dilakukan  proses  identifikasi  segmen  khalayak  atau  akan  lebih  efektif  bila  menggunakan  both  sides  issue.  Kepada  orang‐orang  yang 
kelompok  yang  paling  tepat,  menentukan  skala  prioritas,  memilih  media  dan  dari awal sudah ada persamaan dan kesepakatan pendapat, akan lebih efektif jika 
teknik  humas  yang  sekiranya  paling  sesuai  dengan  karakter  khalayak  dan  diberikan  one  side  issue  sebagai  pembanding.  Kepada  golongan  terpelajar, 
mempersiapkan pesan‐pesan untuk disampaikan kepada masyarakat.  sebaiknya  disampaikan  both  sides  issue.  Kepada  mereka  yang  bukan  termasuk 
Setelah  khalayak  dan  situasinya  diketahui  dengan  jelas,  selanjutnya  golongan terpelajar, lebih baik kalau diberikan one side issue. 
langkah  perumusan  strategi  komunikasi  ialah  mempersiapkan  dan  menyusun  Hubungan‐hubungan  sosial  pada  dasarnya  ditentukan  oleh  motif‐motif 
pesan. Tahap selanjutnya adalah menentukan tema dan materi dengan arah atau  sosial, baik berupa kepentingan‐kepentingan maupun digerakkan oleh nilai‐nilai 

BAB 3 — Analisis Khalayak dalam Perencanaan Komunikasi | 49 50 | Perencanaan Komunikasi


yang  pada  akhirnya  akan  menentukan  pola,  sikap  dan  perilaku  masyarakat  di  program perlu mengetahui apakah orang‐orang menyukai program mereka, para 
dalam melakukan tindakan‐tindakan sosial.  pengiklan perlu mengetahui majalah‐majalah yang dibaca oleh khalayak sasaran 
  mereka,  sementara  para  regulator  perlu  mengetahui  bagaimana  agar  senantiasa 
  memperbarui  kebiasaan  perilaku  dan  tata  nilai  publik.  Semua  jenis  agensi,  baik 
  publik maupun swasta, menjadikan urusan mereka untuk mengetahui jenis‐jenis 
F. Meneliti Khalayak Media  media  yang  digunakan,  kapan,  di  mana,  dan  bagaimana.  Kegiatan  analisis 
  khalayak dapat dianalogikan seperti kegiatan diagnosis penyakit yang dilakukan 
  oleh  seorang  dokter  pada  pasiennya.  Melalui  diagnosis,  dokter  dapat  dengan 
MENURUT  Curtis,  dkk.  (1996),  penyampai  pesan  (komunikator)  harus  tepat menetapkan jenis penyakit yang diderita oleh pasiennya serta memberikan 
mengetahui  sebanyak‐banyaknya  tentang  penerima  pesan  (khalayak),  meskipun  obat penawarnya. 
tidak  mungkin  menggambarkan  seluruh  variabel  individual  dari  khalayak  Rangkaian  metode  pertama  adalah  metode  yang  melibatkan  pengamatan 
tersebut.  Setiap  individu  adalah  unik,  oleh  karena  itu  mereka  memerlukan  khalayak (observing audience), berfokus terutama pada etnografi. Kedua cara‐cara 
pelayanan yang beragam dalam hal apa pun, termasuk dalam kegiatan dan pola  mengajukan  pertanyaan  (asking  questions),  konsep  dan  teori  wawancara 
komunikasi  yang  dikembangkan.  Demi  mencapai  tingkatan  komunikasi  yang  (interview),  focus  groups  discussion,  serta  survei.  Semua  ini  digunakan  terutama 
timbal  balik,  sangat  penting  untuk  memperlakukan  khalayak  sebagai  sebuah  untuk  penelitian  tentang  penggunaan  media  pada  masa  sekarang  atau 
bagian struktur sosial yang spesifik. Oleh karena itu diperlukan analisis khalayak,  kontemporer.  Dan,  kita  juga  menimbang  bagaimana  metode  yang  sama  dapat 
yaitu  suatu  aktivitas  proses  pemeriksaan  seluruh  faktor  objektif/empiris  (dapat  digunakan  sebagai  sebuah  cara  untuk  meneliti  pemanfaatan  media  dan  budaya 
diamati)  yang  berhubungan  dengan  khalayak,  untuk  memperoleh  pemahaman  pada masa lalu di dalam sejarah lisan. 
tentang mereka sebagai penerima pesan atau komunikan.  Komunikasi  di  dalam  media  membedakan  sumber  dan  penerima.  Ini 
Dalam  kajian  media  dan  kajian  tinjauan  kebudayaan,  istilah  “khalayak”  artinya, para produser media dan budaya memenuhi suatu fungsi yang berbeda 
digunakan  sebagaimana  dalam  pengertian  sehari‐hari,  yakni  merujuk  pada  dari  orang‐orang  yang  mengonsumsi  artefak‐artefak  dan  peristiwa‐peristiwa 
orang‐orang  yang  mengalami  peristiwa  tertentu,  atau  menonton  sebuah  film,  (events)  di  dalam  media.  Model‐model  teori  komunikasi  massa  paling  awal 
program televisi, membaca koran. Namun, kita juga mengunakan istilah tersebut  menempatkan  produsen  dan  konsumen  pada  kedua  ujung  yang  berbeda  dari 
untuk  mengacu  pada  sebuah  pengertian  yang  lebih  luas  mengenai  orang‐orang  proses komunikasi. 
yang diterpa, atau yang menanggapi kebudayaan media.    
Sesungguhnya,  dalam  pengertian  paling  luas,  istilah  “khalayak”  nyaris   
identik dengan “masyarakat” karena merujuk pada banyak cara yang dilakukan  Gambar 3.2. Objek Analisis Metode
media untuk berhubungan dengan dunia sosial yang beragam, luas dan tersebar.  Memilih Metode Kenangan masa Sejarah lisan atau wawancara
lalu
Dalam  pengertian  ini,  seluruh  orang  dalam  sebuah masyarakat  menjadi seorang  yang Sesuai Perilaku masa kini Wawancara atau survei
khalayak yang potensial untuk produk media apa pun.  dengan Objek Sikap dan opini- Survei atau kelompok diskusi terarah
Beberapa  jenis  penelitian  mengenai  khalayak  telah  dilakukan  oleh  Analisis Anda opini (focus group)
Perilaku Etnografi atau pengamatan
organisasi,  institusi  dan  individu‐individu.  Orang‐orang  yang  memproduksi 
 
artefak‐artefak  media,  badan  perundang‐undangan  pemerintah,  marketing 
   
politik,  dan  para  politisi  adalah  beberapa  di  antara  sekian  banyak  orang  yang 
Gambar  3.2.  memperlihatkan  hubungan  sederhana  antara  objek  analisis 
mempelajari khalayak. Tujuannya tentu saja agar mereka bisa mengetahui sejauh 
dan  metode  yang  berhubungan.  Proses  ini  secara  historis  dianggap  sebagai 
mana  pesan  yang  disampaikan  bisa  sampai  dengan  efektif.  Pemerintah  perlu 
sebuah  proses  linier,  yang  bersumber  dari  pesan  yang  dikirimkan  oleh  objek 
mengetahui apakah orang‐orang telah memahami isu‐isu tertentu, para pembuat 
analisis dan berakhir dengan metode yang tepat untuk menggali informasi yang 

BAB 3 — Analisis Khalayak dalam Perencanaan Komunikasi | 51 52 | Perencanaan Komunikasi


terdapat  di  khalayak.  Model  ini  disusun  dan  dikembangkan  oleh  para  khalayak terhadap media massa dan isi pesan yang dikandungnya berbeda‐beda 
cendekiawan  yang  menyatakan  bahwa  umpan  balik  (feedback)  merupakan  hal  tergantung  pada  kondisi  khalayak  yang  bersangkutan,  baik  kondisi  psikologis, 
penting, dan bahwa penerima pesan memiliki cara‐cara untuk memberi tahu para  kondisi sosiologis maupun kondisi‐kondisi lainnya. Kenyataan ini menunjukkan 
produser tentang apa yang dikehendaki mereka. Terlepas klaim‐klaim bahwa saat  betapa  pentingnya  kita  membangun  rencana  sebuah  pesan  sebelum 
ini  kita  hidup  dalam  sebuah  dunia  yang  terfragmentasi,  sebagian  besar  media  melaksanakan  suatu  kegiatan  komunikasi.  Kegiatan  analisis  khalayak  tak  pelak 
tetaplah  dianggap atau  bersifat  massal,  dan  prinsip‐prinsip dasar  dari  model  ini  lagi merupakan suatu keharusan dalam upaya mencapai keefektifan komunikasi.  
tetap  digunakan.  Hal  tersebut  berimplikasi  pada  kenyataan  sebagai  berikut:  Kebanyakan  cara  langsung  untuk  mengetahui  bagaimana  khalayak 
berhubung  pesan‐pesan  bersumber  dari  sekelompok  orang  dan  diterima  oleh  berperilaku  adalah  dengan  mengamati  di  lapangan,  dan  etnografi  adalah  nama 
kelompok yang heterogen, maka, secara konseptual, mereka memiliki hubungan‐ yang diberikan bagi metode‐metode yang digunakan untuk mengamati perilaku 
hubungan  yang  sangat  berbeda  terhadap  pesan  yang  diterima  tersebut.  Karena  khalayak (Moores, 1993). Etnografi melibatkan pengamatan terhadap bagaimana 
itu  sangatlah  penting  untuk  menjaga  korelasi  antara  objek  analisis  dan  metode  orang‐orang berperilaku ketika mereka benar‐benar sedang mengkonsumsi pesan 
yang tepat untuk digunakan.  melalui media seperti televisi. Metodenya diturunkan dari teori antropologi, yang 
Dengan  sendirinya,  hal  ini  mengimplikasikan  paradigma‐paradigma  melibatkan  kajian  terhadap  masyarakat  sosial.  Namun,  sementara  antropologi 
teoretis  yang  berbeda  untuk  memahami  peran‐peran  relatif  media  sehingga  membahas  hal‐hal  yang  bersifat  eksotik,  etnografi  lebih  tipikal  lagi  melibatkan 
dibutuhkan  metode‐metode  penyelidikan  yang  juga  berbeda.  Wawancara,  hal‐hal  yang  biasa  dan  bersifat  aktivitas  sehari‐hari.  Untuk  melaksanakan 
misalnya,  merupakan  metode  yang  sangat  sah  untuk  mewawancarai  produsen  etnografi  yang  baik,  harus  terlepas  dan  menyingkir  dari  situasi  tersebut,  artinya 
maupun  para  penonton.  Cara  paling  tepat  untuk  menjalankan  wawancara  bagi  harus  mampu  membangun  situasi  yang  objektif.  Ketika  melakukan  pengamatan 
tiap‐tiap  kelompok  mungkin  akan  berbeda  pula  disesuaikan  dengan  sasaran  aktivitas orang lain tanpa membiarkan kegiatan penelitian melakukan intervensi 
informasi  yang  ingin  dicapai.  Kita  menggunakan  metode‐metode  yang  berbeda  situasi  yang  sedang  berlangsung.  Namun,  tentu  saja  ini  tidak  mungkin—ketika 
untuk  mempelajari  produsen  dan  konsumen  karena  mereka  merupakan  objek‐ orang  diamati,  mereka  otomatis  akan  bersikap  berbeda  daripada  ketika  sedang 
objek  analitis  yang  berbeda.  Selain  itu,  mereka  juga  memiliki  hubungan‐ sendirian. 
hubungan  tersendiri  dengan  media.  Menanyakan  hal  apa  saja  yang  dipikirkan  Sangat  dimungkinkan  untuk  menyelenggarakan  aktivitas  metode 
oleh  produsen  mengenai  sebuah  program  televisi  tertentu,  misalnya,  akan  etnografis berskala kecil dengan mengamati orang‐orang yang dikenal dan yang 
menampilkan  jenis‐jenis  jawaban  yang  berbeda  dengan  jika  pertanyaan  tersebut  tidak  merasa  canggung  dengan  kehadiran  aktivitas  penelitian.  Etnografi 
diajukan kepada para penonton yang heterogen.  merupakan  sebuah  metode  yang  baik  untuk  digunakan  bersama  wawancara 
  sehingga bisa melakukan pengamatan terhadap khalayak, dan menanyai perilaku 
  individu masing‐masing secara langsung.  
   
G. Mengamati Khalayak   
   
  H. Memilih Metode Analisis Khalayak 
KHALAYAK  pada  kegiatan  komunikasi  identik  dengan  istilah  audiens  media   
(media  audiences).  Menurut  McQuail  (1989:201),  istilah  audiens  media  berlaku   
universal dan secara sederhana dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang  METODE  penelitian  khalayak  dipilih  sesuai  dengan  objek  analisis  yang  akan 
menjadi pembaca, pendengar, pemirsa berbagai media atau komponen isinya.   dicapai.  Metode  yang  didiskusikan  di  sini  mencakup  pendekatan  yang  lebih 
Terdapat  banyak  metode  untuk  mengamati  perilaku  khalayak,  termasuk  objektif  hingga  bersifat  instrumental.  Banyak  penelitian  professional  yang 
penelitian  laboratorium,  etnografi,  dan  pengamatan  berperan  serta.  Respon  dibiayai  oleh  korporasi  maupun  negara  menyertakan  bentuk‐bentuk  penelitian 

BAB 3 — Analisis Khalayak dalam Perencanaan Komunikasi | 53 54 | Perencanaan Komunikasi


khalayak  yang  lebih  subjektif,  seperti  kelompok  diskusi  terarah  (focus  group  Lebih  lanjut  Patterson  dan  Radtke  (2009:  73)  mengemukakan  sejumlah 
discussion)  yang  telah  menjadi  hal  utama  dalam  seluruh  penelitian  khalayak.  teknik  penelitian  khalayak  yang  bisa  digunakan  para  perencana  komunikasi, 
Gambar 3.2. memperlihatkan cara kita menghubungkan beragam objek penelitian  sebagai berikut: 
dalam penelitian khalayak dengan metode yang sesuai.   
Ada  banyak  metode  pendekatan  untuk  mendapatkan  informasi  tentang   Media Review atau Analisis Isi Media. Yang dimaksud dengan media
khalayak.  Jika  ingin  mencari  informasi  faktual  mengenai  khalayak,  pendekatan  review di sini adalah kegiatan mengamati isi media yang ada di
terbaik  kemungkinan  adalah  survei  dengan  pertanyaan  tertutup.  Namun,  jika  masyarakat yang berkenaan dengan organisasi, misalnya isi surat kabar,
berita radio atau televisi, buku, laporan pemerintah, penelitian akademis,
tertarik  mempelajari  bagaimana  orang  merasakan  sesuatu,  maka  yang  terbaik  analisis data sensus atau informasi dari media online maupun medis
adalah  menggunakan  sebuah  metode  yang  lebih  bisa  memunculkan  nuansa  sosial. Kegiatan media review meliputi juga kegiatan mengamati diskusi
seperti wawancara mendalam atau kelompok diskusi terarah.  dalam group online yang memang memfokuskan diri pembahasan yang
Analisis  khalayak  merupakan  langkah  awal  yang  memulai  langkah‐ terkait dengan organisasi. Kemudian amati juga tren yang terjadi, dan
langkah  kegiatan  penelitian  berikutnya.  Dengan  analisis  khalayak,  diharapkan  taruh perhatian pada jajak pendapat yang diadakan media lokal atau
nasional (biasanya banyak dilakukan pada para penggiat politik).
tujuan  akhir  penelitian  yang  dilaksanakan  sesuai  dengan  kebutuhan  khalayak, 
kondisi atau iklim organisasi, kelompok, dan sistem sosial khalayak. Di samping 
 Readership Surveys atau Membership Questionnaires (Survei Pembaca
itu,  analisis  khalayak  akan  lebih  dapat  memanfaatkan  potensi‐potensi  yang  ada  atau Angket Anggota). Dua teknik yang disebutkan ini banyak digunakan
dan  dimiliki  oleh  khalayak.  Dengan  memahami  dalam  segi  minat  pada  topik  organisasi dalam rangka melakukan penelitian khalayak dengan cara
penelitian yang akan dilakukan, situasi yang mempengaruhi, kecenderungan, dan  melakukan survei tertulis dengan menggunakan teknik mengirim email
organisasi  yang  dimiliki,  dapat  membantu  dalam  mempermudah  pelaksanaan  secara langsung pada responden. Dalam konteks teknik ini ada beberapa
kegiatan penelitian dan pencapaian tujuan analisis.  hal yang perlu diketahui, yakni: a) pilihlah sampel khalayak atau
responden yang representatif; b) buatlah daftar pertanyaan yang jelas; c)
Dalam  berbagai  kasus,  banyak  organisasi  yang  melakukan  penelitian  tindak lanjuti hasil survei untuk membantu menciptakan nilai tanggapan
terhadap  profil  khalayak  dan  menemukan  bahwa  pada  hakikatnya  organisasi  yang berarti.
ternyata  tidak  terlalu  memahami  apa  tindakan  prioritas  yang  harus  dilakukan 
kepada  khalayaknya.  Karena  itu,  penelitian  khalayak  berperan  penting  bagi   Piggyback Surveys. Adalah istilah yang digunakan para peneliti di
organisasi.  Penelitian  menurut  Patterson  dan  Radtke  (2009:  73)  membantu  tim  Amerika Serikat untuk mengilustrasikan teknik yang digunakan sejumlah
perencana  menyiapkan  keputusan  yang  komperhensif,  ketimbang  membuat  organisasi periset dengan cara melakukan survei omnibus secara rutin
yang isi pertanyaannya adalah kombinasi dari pertanyaan sponsor. Teknik
dugaan yang simpel dan tidak mendasar. Beberapa penelitian khalayak memang  ini dianggap efisien dan efektif untuk menjangkau khalayak secara
sangat  mahal  seperti studi  tentang  penelitian  pasar atau  laporan jajak  pendapat.  nasional atau regional.
Sebagian  lagi  penelitian  khalayak  dapat  diakomodasi  dengan  biaya  yang  relatif 
lebih  murah  dengan  melibatkan  tim  kecil  atau  relawan  saja.  Kunci  dari   Exit Interviews atau Evaluation Surveys. Adakalanya sebuah organisasi
keberhasilan  penelitian  khalayak  adalah  kemampuan  mendefinisikan  dengan  bisa memperoleh tanggapan yang positif dengan cara yang simpel dan
seksama  informasi  yang  dibutuhkan  dan  bagaimana  informasi  tadi  dapat  mudah. Yakni, jika seseorang menelepon perusahaan anda, maka ajukan
satu pertanyaan cepat pada ybs., yakni “dari mana sang penelpon
memberikan  kontribusi  terhadap  hasil  yang  ingin  dacapai  dari  proyek  yang 
mengetahui keberadaan perusahaan atau kegiatan yang dilakukan
sedang dikerjakan. Selain itu, penting juga diperhatikan target penelitian khayak  perusahaan?” Atau bisa juga dilakukan pada saat organisasi atau
yang  berbeda.  Adakalanya  target  khalayak  adalah  individu‐individu  organisasi,  perusahaan anda sedang menyelenggarakan seminar, workshop, pameran
yang berimplikasi pada perbedaan teknik penelitian yang digunakan.   atau pertemuan, maka anda bisa membuat daftar pertanyaan yang simpel
untuk memperoleh tanggapan dari khalayak yang hadir.

BAB 3 — Analisis Khalayak dalam Perencanaan Komunikasi | 55 56 | Perencanaan Komunikasi


 Diskusi Informal. Dalam momen atau kesempatan tertentu organisasi atau  
perusahaan bisa juga melakukan diskusi informal dengan cara  
mengerahkan pegawai khusus perusahaan anda untuk berbaur dengan Gambar 3.3. Proses Lingkaran Komunikasi terhadap Khalayak
kelompok khalayak sasaran, untuk memperoleh tanggapan dari mereka
secara lisan dan tidak formal.  
 Focus Groups. Adalah teknik yang paling lazim dilakukan oleh banyak Menginformasikan Berinteraksi
organisasi atau perusahaan untuk memperoleh gambaran langsung secara kepada Khalayak dengan Khalayak
mendalam dari sekelompok orang yang menjadi panelis. Untuk
menyelenggarakan Focus Groups ini perlu diperhatikan beberapa hal di
antaranya desain pertanyaan, keterampilan moderator, berhati-hati
memilih panelis, kemampuan menginterpretasi dengan baik atas hasil Proses Lingkaran
diskusi, selain itu khususnya untuk panelis yang benar-benar umum ada Komunikasi
baiknya fasilitator adalah dari kalangan professional.
 
Mendorong Khalayak
 
Memelihara Hubungan untuk Bertindak
  dengan Khalayak
I. Merancang Profil Khalayak & Menetapkan Sasaran Komunikasi 
  
   
   
PATTERSON  dan  Radtke  (2009:  76)  memberikan  contoh  cara  membuat  daftar  (Sumber: Patterson & Radtke, 2009; 82) 
pertanyaan untuk membuat profil khalayak sebagai berikut:   
   
 Gambarkan khalayak anda dan tanya apa yang merisaukan mereka? Proses lingkaran yang digambarkan di atas merupakan proses yang terus‐
Karakteristik yang mana dari khalayak anda yang sesuai dan penting bagi
menerus dan pada awalnya sebelum menginformasikan pesan kepada khalayak, 
organisasi anda? (jawabannya bisa pendidikan, status sosial, tingkat
penghasilan, ukuran keluarga, atau isu kesehatan) tentu  saja  organisasi  harus  memiliki  jalinan  hubungan  dengan  khalayak  terlebih 
 Mengapa mereka (khalayak) penting bagi anda? dahulu. Setelah pesan disampaikan, tugas berikutnya adalah berinteraksi dengan 
 Apa yang anda inginkan dari khalayak anda? khalayak  secara  intensif,  dan  pada  gilirannya  organisasi  mendorong  khalayak 
 Bagaimana khalayak anda menerima pesan atau informasi seputar untuk bertindak sesuai dengan harapan organisasi, dan pada akhirnya kewajiban 
organisasi anda? organisasi adalah memelihara hubungan dengan khalayak.  
 Apakah ada orang yang memiliki kredibilitas yang tinggi yang Sebelum  melangkah  pada  tahap  selanjutnya,  organisasi  juga  harus 
mempengaruhi opini khalayak anda? Siapakah mereka?
menetapkan terlebih dahulu sasaran komunikasi yang terukur yakni: 
 Apakah ada pihak lain yang dapat membantu organisasi anda untuk
meraih target khalayak yang lebih baik? Siapa mereka?  
 Bagaimana caranya anda bisa mengetahui jika anda berhasil meraih target  Mengidentifikasi target khalayak
khalayak yang sesuai?  Tetapkan keinginan atau harapan atau arah dari kebijakan
   Identifikasi perubahan yang terukur, misalnya pengetahuan khusus,
perilaku atau pencapaian
Dari  perspektif  praktis,  Patterson  dan  Radtke  (2009;  82)  menyatakan  pada 
 Tentukan derajat atau jumlah dari perubahan yang diinginkan
tahap  analisa  khalayak,  para  perencana  komunikasi  perlu  memahami  proses   Terakhir tetapkan target waktu
lingkaran komunikasi terhadap khalayak yang digambarkan sebagai berikut:   

BAB 3 — Analisis Khalayak dalam Perencanaan Komunikasi | 57 58 | Perencanaan Komunikasi


Keterangan  di  bawah  ini  adalah  contoh  bagaimana  merancang  sasaran   
komunikasi  terhadap  khalayak  dengan  menggunakan  contoh  dari  proses   
lingkaran  komunikasi  dengan  kasus  “Mempromosikan  program  beasiswa   
organisasi kepada khalayak, dalam hal ini perusahaan yang diharapkan menjadi  Tahap 3. Mendorong khalayak untuk bertindak 
sponsor program tersebut”, sbb.:  Pada  tahap  ini  organisasi  mulai  mendorong  perusahaan  untuk  mengambil 
  keputusan menjadi sponsor beasiswa.  
Tahap 1: Menginformasikan kepada khalayak    
Pada  tahap  ini  organisasi  bisa  menyelenggarakan  sebuah  acara  makan  siang   
dengan mengundang komunitas perusahaan yang memiliki ketertarikan menjadi  Gambar 3.6. Contoh 3. Meyakinkan Perusahaan Menjadi Sponsor Beasiswa
sponsor untuk program beasiswa.   
   
  Target khalayak 15 perusahaan yang berpotensi menjadi sponsor
Perubahan yg diinginkan 5 perusahaan komit menjadi sponsor
Gambar 3.4. Contoh 1. Menginformasikan kepada Khalayak Program Beasiswa
Tindakan lanjutan 5 perusahaan menjadi sponsor
  Jumlah yang diharapkan Menetapkan pembiayaan dan menyiapkan
  peluncuran acara MOU
Target khalayak Komunitas pengusaha Target waktu Bulan September
Perubahan yg diinginkan Komunitas pengusaha mengenal program beasiswa  
Tindakan lanjutan Mempromosikan upaya yang dilakukan organisasi
 
Jumlah yang diharapkan Mengidentifikasi 15 perusahaan yang potensial menjadi
sponsor Tahap 4. Memelihara hubungan dengan khalayak 
Target waktu Terjaring dalam waktu 1 bulan (Mei) Pada tahap ini organisasi selalu meng‐update pencapaian pelajar yang mendapat 
  beasiswa,  kemudian  mengundang  mereka  dalam  acara  akhir  tahun  pelajaran, 
  menyampaikan  laporan  tahunan,  kemudian  mengundang  pimpinan  perusahaan 
  lain untuk berpartisipasi dalam program sponsor beasiswa. 
Tahap 2: Berinteraksi dengan khalayak   
Pada  tahap  ini  organisasi  mulai  menjalin  hubungan  atau  interaksi  dengan   
masing‐masing  perusahaan  yang  tertarik  menjadi  sponsor  beasiswa  dengan  Gambar 3.7. Contoh 4. Memelihara Hubungan dengan Khalayak
memaparkan secara detil program beasiswa.    
   
  Target khalayak 15 perusahaan yang berpotensi menjadi sponsor
Perubahan yg diinginkan Menyampaikan laporan
Gambar 3.5. Contoh 2. Berinteraksi dengan Khalayak
Tindakan lanjutan Mengundang perusahaan lain untuk
    berpartisipasi menjadi sponsor
  Jumlah yang diharapkan Menetapkan perusahaan sponsor menjadi duta
Target khalayak 15 perusahaan yang berpotensi menjadi sponsor program beasiswa
Perubahan yg diinginkan Terlibat diskusi tentang program sponsorship dari Target waktu Akhir tahun pelajaran
perusahaan  
Tindakan lanjutan Para pengusaha tertarik dengan usaha organisasi  
Jumlah yang diharapkan Sepertiga dari komunitas perusahaan tertarik menjadi
sponsor  
Target waktu Bulan Agustus  

BAB 3 — Analisis Khalayak dalam Perencanaan Komunikasi | 59 60 | Perencanaan Komunikasi


   
Daftar Pustaka   
 
 
 
Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajawali Pers, Jakarta. 
Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa, terjemahan. 
Denis McQuail, 1987, Teori Komunikasi Massa. Salemba Humanika, Jakarta. 
Patterson, Sally J & Janel M. Radtke. 2009. Strategic Communications for Non Profit 
Organizations:  Seven  Steps  to  Creating  a  Succesfull  Plan.  Second  Editon.  John 
Willey & Sons, Hoboken, New Jersey, USA. 
Syam,  Nina,  Atwar  Bajari  &  Dadang  Sugiana,  2004,  Modul  Kuliah  Universitas 
Terbuka: Perencanaan Pesan dan Media, Universitas Terbuka, Jakarta. 
 
 
Sumber Online: 
 
http://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/06/analisis‐khalayak.html 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

BAB 3 — Analisis Khalayak dalam Perencanaan Komunikasi | 61 62 | Perencanaan Komunikasi


  tindakan  dan  strategi  yang  akan  diambil,  taktik,  serta  anggaran  biaya  yang 
  diperlukan dalam melaksanakan program. 
  Whellen  dan  Hunger  (dalam  Amir,  2011:  12)  misalnya,  menyebut  analisis 
  situasi dengan istilah analisis lingkungan, yang merupakan langkah awal dalam 
  manajemen  strategik.  Whellen  dan  Hunger  menyebut  fungsi  utama  analisis 

BAB 4 lingkungan  adalah  mengumpulkan  informasi.  Cornelissen  (2004:  104)  menyebut 


analisis situasi dengan istilah analisis strategis, yang terdiri tiga aktivitas analisis, 
ANALISIS SITUASI yakni: 1) analisis lingkungan organisasi; 2) analisis pasar dan persaingan; dan 3) 
analisis stakeholder atau pemangku kepentingan.  
Fleet  (2012)  juga  menyebutkan  tiga  langkah  awal  dalam  perencanaan 
Oleh: Almy Zarlis, S.T. strategis  adalah  melakukan  analisis,  yakni:  1)  analisis  persoalan  dengan  melihat 
    konteks;  2)  analisis  lingkungan;  dan  3)  analisis  stakeholder  atau  pemangku 
  kepentingan.  
  Analisis  situasi  atau  lingkungan  pada  hakikatnya  adalah  aktivitas 
  memetakan  persoalan  dengan  serangkaian  metode  atau  cara  yang  terukur. 
   Karena  itu,  analisis  situasi  menjadi  dasar  melangkah  ke  tahapan  berikutnya 
A. Pendahuluan  dalam  perencanaan  komunikasi.  Melakukan  analisis  situasi  atau  lingkungan 
  bertujuan  untuk  membantu  pemegang  kendali  dalam  organisasi  tersebut 
  mendefinisikan  lapangan  kerja  dan  mendapatkan  informasi  mengenai  kekuatan 
KOMUNIKASI merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam tatanan kehidupan  yang akan mempengaruhi rencana komunikasi. 
berorganisasi.  Organisasi  yang  baik  adalah  organisasi  yang  mampu  mengetahui  Sebuah analisis situasi atau lingkungan yang komprehensif melihat daerah 
dan  mengendalikan  lingkungan  di  mana  mereka  bekerja  dan  beraktivitas.  baik  di  dalam  maupun  di  luar  organisasi.  Analisis  internal  yang  membahas 
Lingkungan di sekitar organisasi inilah yang dikatakan sebagai sumber informasi  operasi  organisasi  dan  mengidentifikasi  kekuatan  dan  kelemahan  (SW).  Analisis 
yang  akan  berpengaruh  besar  terhadap  rencana  komunikasi  dari  sebuah  eksternal  memeriksa  kekuatan  yang  mempengaruhi  setiap  organisasi,  mencari 
organisasi. Akan diketahui seberapa besar kekuatan yang akan diperolehnya dan  peluang dan ancaman (OT). Analisis SWOT memberikan informasi penting untuk 
berpengaruh terhadap kinerja dan aktivitas dari organisasi tersebut.  implementasi sukses dari rencana komunikasi strategis. 
Komunikasi  yang  efektif  diawali  dengan  pemahaman  yang  jelas  tentang  Tantangan bagi Perencana Komunikasi adalah untuk: 
lingkungan  organisasi  itu  berada.  Setiap  organisasi  harus  melakukan     
pemeriksaan  secara  berkala  terhadap  lingkungannya  atau  yang  disebut  juga   Mengumpulkan informasi yang akan memungkinkan anggota untuk
dengan  analisis.  Dalam  perencanaan  komunikasi,  juga  diperlukan  serangkaian  memahami strategi organisasi saat ini dan sebelumnya;
analisis. Salah satunya yang dianggap penting adalah melakukan analisis situasi.   Menilai program organisasi, efektivitas, dan posisi kompetitif;
 Tentukan peluang dan tantangan relatif terhadap kebutuhan pemegang
Dalam  konsep  perencanaan  komunikasi,  analisis  situasi  menempati  tahap 
kepentingan dan orang-orang yang mereka layani;
pertama merancang perencanaan komunikasi strategis. 
 Identifikasi isu-isu strategis tambahan atau tantangan yang dikemukakan
Di  dalam  Wikipedia,  analisis  situasi  menurut  Cutlip  (1985;  205)  adalah  yang mungkin ada.
merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh peneliti sebelum merancang   
dan  merencanakan  program.  Analisis  situasi  bertujuan  untuk  mengumpulkan   
informasi  mencakup  jenis  dan  bentuk  kegiatan,  pihak  atau  publik  yang  terlibat,   

BAB 4 — Analisis Situasi | 63 64 | Perencanaan Komunikasi


B. Analisis Internal  organisasi adalah suatu sikap deskriptif, bukan seperti kepuasan kerja yang lebih 
  bersifat evaluatif. 
ANALISIS  internal  dilakukan  untuk  menilai  berbagai  hal  relevan  yang  terlibat  Dalam  budaya  organisasi  ini  kita  mengupayakan  mengukur  bagaimana 
atau bertanggung jawab dalam proses apa yang diinginkan dan apa yang menjadi  para karyawan memandang organisasi mereka (Robbins, Stephen, 2008: 256‐266): 
sumber daya organisasi untuk ditawarkan ke publik.   
Analisis internal menurut Patterson dan Radtke (2009: 44) adalah kegiatan  a. Apakah mendorong kerja tim?
melihat budaya organisasi dan tujuan struktur, program dan manajemen, sumber  b. Apakah menghargai inovasi?
c. Apakah menekan inisiatif?
daya  manusia  dan  keuangan,  dan  infrastruktur  fisik  dan  teknologi.  Sebuah 
 
prinsip dasar dari model perencanaan komunikasi strategis adalah bahwa semua 
Sebuah rencana strategis yang efektif komunikasi harus merupakan refleksi 
manajer  senior  perlu  memahami  pentingnya  komunikasi  internal  dan  eksternal. 
akurat dari budaya organisasi. Ini harus mencerminkan hubungan kerja saat ini, 
Dengan  memeriksa  potongan‐potongan  masalah,  staf  dan  dewan  harus  mampu 
kemitraan,  ekspektasi  kinerja,  dan  kerangka  organisasi.  Jika  rencana  ini 
memahami  tidak  hanya  apa  yang  mungkin  tetapi  juga  apa  yang  diperbolehkan 
membahas infrastruktur saat ini, juga harus mencakup strategi komunikasi untuk 
diberi seperangkat fakta. 
membantu  dewan,  staf,  dan  konstituen  kunci  lainnya  memahami  dan 
Morissan (2012: 40) mengatakan bahwa aspek lain yang perlu diperhatikan 
mendukung perubahan yang diinginkan arah. 
dalam  melakukan  analisis  internal  adalah  penilaian  terhadap  kekuatan  dan 
Di antara pertanyaan untuk dipertimbangkan: 
kelemahan  organisasi  atau  merek  dari  perspektif  citra  atau  image  yang  dimiliki. 
 
Seringkali  citra  yang  dibawa  perusahaan  atau  merek  ke  pasaran  memberikan 
 Berapa besar kewenangan yang dimiliki anggota staf dalam pekerjaan
dampak  yang  signifikan  dalam  menentukan  keberhasilan  promosi  yang  mereka?
dilakukan.  Dengan  kata  lain,  perusahaan  atau  organisasi  yang  sudah  memiliki   Apakah ada aliran informasi yang relatif bebas dalam organisasi, atau
reputasi atau citra yang bagus akan berada pada posisi yang selangkah lebih maju  apakah orang cenderung untuk tidak berbagi?
dalam memasarkan produknya.   Bagaimana sikap di organisasi yang terbuka dan ramah, takut dan
Oleh  karena  itu,  analisis  internal  yang  memperhitungkan  kekuatan  dan  paranoid, sinis?
kelemahan  organisasi  dalam  pandangan  citra  yang  dimiliki  organisasi  atau   Apakah anggota staf merasa bahwa mereka diperlakukan dengan adil?
perusahaan  akan  menjadi  penting  sebelum  organisasi  tersebut  mengeluarkan   Apakah ada hubungan pelaporan yang jelas dan pemahaman bersama
tentang bagaimana departemen bekerja dengan satu sama lain?
produk  apa  yang  akan  dipasarkan  ke  publik.  Menganalisa  hal  ini  perlu 
 Apakah ada tim antar departemen yang bekerja secara teratur di dalam
keterlibatan  semua  pihak  bukan  saja  orang  dalam  organisasi,  akan  tetapi  orang  departemennya masing-masing?
yang  berada  di  luar  organisasi  juga  berkepentingan  dalam  menilai  bagaimana   Apakah ada tanggung jawab yang tumpang tindih?
mereka memandang organisasi anda.   
  Setelah  Perencana  Komunikasi  memiliki  pemahaman  yang  jelas  tentang 
Budaya Organisasi   nilai‐nilai  inti  organisasi,  dapat  menentukan  apakah  akan  bekerja  dalam 
Budaya  organisasi  menurut  Schein,  (1985:  168)  adalah  sebuah  sistem  makna  parameter  ini  atau  mencoba  untuk  perubahan  lembaga.  Penggunaan  model 
bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari  perencanaan komunikasi  strategis,  yang  mengasumsikan  penggunaan kelompok 
organisasi‐organisasi  lainnya.  Sistem  makna  bersama  yang  dimaksud  adalah  kerja jangka pendek antar departemen, dapat menjadi katalisator bagi hubungan 
sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.  kerja  yang  baru  bagi  sebuah  organisasi  dalam  merencanakan  komunikasi  di 
Budaya  organisasi  berkaitan  dengan  bagaimana  karyawan  atau  anggota  dalamnya. 
organisasi  memahami  karakteristik  budaya  suatu  organisasi,  dan  tidak  terkait 
dengan  apakah  karyawan  menyukai  karakteristik  itu  atau  tidak.  Budaya 

BAB 4 — Analisis Situasi | 65 66 | Perencanaan Komunikasi


Selain  pemahaman  budaya  organisasi,  pendekatan  perencanaan  strategis  dalam rencana tersebut. Banyak rencana dibiarkan begitu saja menjadi dokumen 
umum  untuk  analisis  internal  organisasi  adalah  untuk  memeriksa  kekuatan  yang  tersimpan  rapi  karena  tidak  diproses  secara  cepat,  tidak  ada  komitmen 
organisasi dan kelemahan dalam lima bidang:  bersama di dalam organisasi terhadap rencana yang telah disusun bersama, atau 
  ada sikap membiarkan atau menyabotase rencana tersebut. 
1. Administrasi Seringkali  struktur  administrasi  organisasi  tidak  sejalan  dengan  apa  yang 
2. Program diprioritaskan.  Mengevaluasi  proses  administrasi  dan  struktur  departemen 
3. Sumber Daya
organisasi,  dan  membentuk  struktur  tersebut  jika  diperlukan  kembali,  dapat 
4. Infrastruktur
5. Pengembangan Organisasi membantu  organisasi  untuk  beroperasi  secara  lebih  efisien  untuk  memenuhi 
  tujuannya.  Menyatukan  seluruh  perencanaan  komunikasi  dan  proses 
Bekerja  dengan  dewan  dan  staf,  Perencana  Komunikasi  harus  implementasinya  dapat  membantu  pendekatan  model  baru  dalam  kerja‐kerja 
mengidentifikasi  kekuatan  organisasi  dan  kelemahan  di  masing‐masing  lima  organisasi.  Dengan  cara  ini,  perencana  komunikasi  membantu  organisasi  untuk 
bidang  di  atas.  Jika  Perencana  Komunikasi  melakukan  latihan  ini  secara  memahami bagaimana rencana tersebut akan mempengaruhi pekerjaan apa yang 
independen,  harus  berbagi  temuan  dengan  tim  manajemen  senior  untuk  akan dilakukan dan bagaimana itu dilakukan di masa yang akan datang. 
memastikan bahwa  mereka  mengerti  dan  setuju  dengan interpretasi  dan  asumsi   
yang  dicapai  oleh  Perencana  Komunikasi.  Tim  manajemen  senior  mungkin  Program  
memutuskan  untuk  mengatasi  beberapa  masalah  secara  terpisah  untuk  Program  dalam  suatu  organisasi  merupakan  hal  yang  fundamental  dalam 
memastikan  bahwa  Perencana  Komunikasi  dapat  merencanakan  strategi  untuk  berjalannya  suatu  organisasi.  Bagaimana  merencanakan  program  yang  dimulai 
mengatasi kelemahan organisasi dan membuat penggunaan terbaik dari kekuatan  dari  merumuskan  masalah  utama  organisasi,  penetapan  tujuan,  penyusunan 
dalam konteks komunikasi.   program aksi, antisipasi ketidakpastian, dan lain‐lain. Dan dilanjutkan bagaimana 
  mengimplementasikan program komunikasi organisasi sehingga berjalan dengan 
Administrasi   capaian yang signifikan. Mengembangkan program dengan inisiasi program baru 
Administrasi menurut Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (2008), adalah usaha dan  dan  memanfaatkan  peluang  dalam  organisasi  hingga  dilakukan  monitoring  dan 
kegiatan  yang  berkenaan  dengan  penyelenggaraan  kebijaksanaan  untuk  evaluasi  dari  program  yang  digulirkan.  Semua  hal  ini  direncanakan  agar 
mencapai  tujuan.  Dalam  arti  luas  merupakan  seluruh  proses  kerja  sama  antara  komunikasi yang dibangun berbentuk program yang terukur dan memiliki tujuan 
dua  orang  atau  lebih  dalam  mencapai  tujuan  dengan  memanfaatkan  sarana  positif bagi organisasi. 
prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil guna.  Perencanaan  komunikasi  yang  efektif  dapat  memastikan  bahwa  yang 
Dalam  analisis  situasi  suatu  organisasi,  administrasi  merupakan  hal  yang  menjalankan program  dan  layanan  apa  yang  mereka  butuhkan. Dengan  melihat 
sangat  penting  untuk  diperhatikan,  bagaimana  kelompok  manusia  di  dalam  program‐program  secara  teliti  akan  diketahui  mana  program  yang  berjalan  baik 
organisasi  tersebut  kerja  sama,  proses  atau  usaha,  bimbingan,  kepemimpinan,  dan mana yang tidak berjalan. 
pengawasan dan tujuan dari organisasi tersebut.  Program  dari  anggota  organisasi  diminta  secara  aktif  untuk  berpartisipasi 
Perencanaan  komunikasi  yang  sukses  didukung  secara  penuh  oleh  tim  dalam  proses  perencanaan  komunikasi  yang  akan  membantu  Perencana 
manajemen  di  dalam  organisasi  tersebut,  bagaimana  komitmen  tim  terhadap  Komunikasi  memahami  apakah  program  yang  diinginkan  bekerja  dengan  baik. 
rencana strategis secara keseluruhan, mempromosikan misi dan tujuan organisasi  Menentukan  akar  penyebab  setiap  kekuatan  dan  kelemahan  dapat  membantu 
dan  mengakui  bahwa  komunikasi  merupakan  hal  yang  sangat  penting  dalam  perencana komunikasi untuk menyesuaikan tujuan komunikasi yang baru dalam 
segala aspek administrasi kerja organisasi.  meningkatkan keberhasilan semua program dan jangkauannya. 
Manajer  senior  harus  menerima  rencana  tersebut  dan  mendorong   
departemen  mereka  untuk  berusaha  memperbaiki  temuan  dan  rekomendasi   

BAB 4 — Analisis Situasi | 67 68 | Perencanaan Komunikasi


Sumber Daya   Hal‐hal  inilah  yang  menjadi  analisis  internal  dari  infrastruktur  organisasi 
Organisasi  merupakan  semua  tentang  orang‐orang  yang  terlibat  dan  jenis  bagi perencana komunikasi. Sehingga dapat ditentukan kelemahan dan kekuatan 
keterampilan  dan  sumber  daya  yang  mereka  bawa  ke  hadapan  kita.  Dalam  arti  dari  organisasi  tersebut  dalam  membuat  perencanaan  komunikasi  yang  terukur 
luas,  sumber  daya  manusia  organisasi  meliputi  tidak  hanya  staf  tetapi  juga  dan terencana.  
anggota dewan, relawan, donor, dan pendukung. Apa jenis sumber daya manusia   
juga kebutuhan organisasi, dan bagaimana hal itu membuat penggunaan terbaik  Pengembangan Organisasi 
dari apa yang tersedia untuk itu?   Pengembangan  Organisasi  pada  dasarnya  adalah  serangkaian  proses  dari 
Sumber Daya Manusia merupakan faktor sentral dalam pengelolaan suatu  pengetahuan,  teori‐teori,  dan  kegiatan  praktis  dikaitkan  dengan  perilaku 
organisasi. Mereka yang menjadi penggerak roda organisasi dalam mencapai dan  organisasi secara efektif yang akan menguatkan organisasi dalam menyukseskan 
mewujudkan  tujuan  dan  sasaran  yang  ditetapkan.  Karena  itu,  produktivitas  tujuan  dari  organisasinya.  Serangkaian  proses  yang  terencana  ini  juga  berupaya 
organisasi sangat ditentukan oleh produktivitas SDM yang bersangkutan. Dalam  bagaimana  meningkatkan  kualitas  dan  sekaligus  meningkatkan  produktivitas 
analisis  internal,  sumber  daya  menjadi  hal  yang  sangat  diperhatikan  agar  anggota organisasi. Pengembangan yang dilakukan terfokus terhadap bagaimana 
pemberdayaan sumber daya menjadi bermutu dan tidak menjadi masalah.   mengetahui  dan  memecahkan  kelemahan  dan  masalah  yang  terjadi  pada 
Ada dua  kriteria  yang  harus  diperhatikan,  yaitu  motivasi  kerja  tinggi  dan  organisasi  tersebut,  sehingga  akan  terbangun  kembali  strategi,  struktur,  dan 
kemampuan unggul. Ukurannya akan ditentukan dari skala organisasi, tantangan  proses yang lebih baik dan konsisten. 
yang  dihadapi,  serta  rencana  strategis  pengembangan  sumber  daya.  Hal  inilah  Pengembangan  organisasi  inilah  yang  membantu  perencana  komunikasi 
yang  menjadi  analisis  internal  bagi  perencana  komunikasi  agar  kelemahan  dan  dalam  menyusun  kelemahan  apa  saja  yang  dihadapi  organisasi  selama 
kekuatan berjalannya organisasi mampu direncanakan dengan terukur dan baik.  menjalankan  roda  organisasinya.  Pengembangan  terkadang  dilakukan  di  tengah 
Proses  komunikasi  strategis  memberikan  kesempatan  untuk  melibatkan  perjalanan  program  yang  dilakukan  dan  bahkan  ada  juga  diawal  dan  menjadi 
semua sumber daya manusia organisasi dengan cara merevitalisasi organisasi dan  evaluasi  semua  manajemen  di  akhir  masa  perjalanan  programnya.  Hal  ini  akan 
komitmennya  untuk  misinya.  Mungkin  sederet  dari  keterampilan  (dan  sikap)  menguatkan  dan  menambah  gairah  baru  untuk  menyusun  bagaimana  rencana 
dapat  ditingkatkan  melalui  pelatihan  atau  perekrutan.  Membantu  staf,  relawan,  komunikasi organisasi di masa yang akan datang. 
dan  dukungan  papan  pelaksanaan  rencana  komunikasi  strategis  bisa  menjadi  Pengembangan  secara  jangka  panjang  bisa  diartikan  bagaimana 
komponen penting dari perencanaan kerja.  mendapatkan  kucuran  dana  untuk  organisasi.  Pengembangan  yang  mengacu 
  pada  kebutuhan  untuk  menjangkau  dan  memupuk,  atau  mengembangkan 
Infrastruktur   sehingga  organisasi  mampu  menguatkan  pondasi  keuangannya.  Perencana 
Infrastruktur organisasi antara lain mencakup sumber daya keuangan, perangkat  komunikasi  harus  mampu  bekerja  dengan  anggota  organisasi  yang  lain  untuk 
kerja yang memadai, dan teknologi tepat guna.  mendukung  hubungan  dengan  para  pendonor  keuangan  organisasi  tersebut. 
Untuk beberapa hal, infrastruktur menentukan bagaimana posisi yang baik  Setiap  organisasi  apa  saja  butuh  pengembangan  jangaka  panjang.  Mendapatkan 
itu  adalah  untuk  memenuhi  tujuan  program  dan  melaksanakan  tujuan  dukungan  dari  semua  pihak  dalam  pengembangan  organisasi  akan  menjadi 
komunikasi. Apakah lingkungan fisik (misalnya, ketersediaan parkir, keamanan,  modal  yang  sangat  penting  untuk  keberlangsungan  organisasi  baik  itu  sumber 
tanda, ruang untuk diskusi rahasia) cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota  dayanya maupun program yang ingin dicapai. 
staf dan klien? Apakah organisasi memiliki peralatan (misalnya, saluran telepon   
cukup dan stasiun kerja komputer, kemajuan perangkat lunak dan database) untuk   
mendapatkan pekerjaan? Apakah ada ruang kerja umum, ruang pertemuan, dan     
pusat‐pusat  lainnya  untuk  memungkinkan  semua  anggota  staf  untuk  terlibat   
dalam pekerjaan penting yang dilakukan?   

BAB 4 — Analisis Situasi | 69 70 | Perencanaan Komunikasi


C. Analisis Eksternal  Segi Demografi
  Menganalisis segi demografi yaitu berupa data kependudukan merupakan hal
yang penting bagi organisasi. Salah satunya adalah memahami terjadinya
ANALISIS eksternal memeriksa makro ‐ lingkungan ‐ dunia di mana organisasi 
perubahan kependudukan dalam masyarakat (misalnya, penduduk yang tua,
berfungsi  setiap  hari.  Sama  pentingnya  dengan  memahami  kekuatan  internal  kelahiran bayi, arus pengungsi imigran baru) dapat menjadikan tuntutan yang
yang  akan  mempengaruhi  rencana  komunikasi  strategis,  perencana  komunikasi  baru terhadap sumber daya organisasi, layanan, dan staf dalam mencermati
harus  mempertimbangkan  lingkungan  eksternal.  Semakin  suatu  organisasi  ulang fokus dari misi organisasi atau program yang telah digulirkan. Adanya
mengetahui  dan  memahami  tentang  lingkungan  di  mana  ia  bekerja,  maka  penduduk baru menjadi sasaran baru dalam menggulirkan program-program
semakin baik mampu menjalankan strategi, sasaran, dan mengembangkan pesan  yang dipersiapkan organisasi dan hal ini akan memunculkan sumber daya
yang baru untuk pekerjaan penting lain dalam organisasi tersebut.
yang akan membawa keberhasilan. 
Mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi akan membuat organisasi lebih
Sebagai  bagian  dari  proses  ini,  melihat  persaingan—yaitu,  organisasi  lain  efektif dalam mengggulirkan program bagi mereka yang membutuhkan.
dengan misi serupa dengan instruksi organisasi. Sebuah latihan sederhana adalah 
untuk mengidentifikasi kelompok dan individu yang secara aktif bersaing untuk  Segi Ekonomi
audiens  yang  sama  dan  mendukung  bahwa  setiap  organisasi  berusaha  untuk  Hal lain yang juga penting dalam aktivitas menganalisis lingkungan eksternal
mempengaruhi.  Semua  organisasi  yang  bersaing  dapat  memberikan  program‐ adalah menganalisis segi makro ekonomi. Salah satunya adalah memahami
terjadinya perubahan dalam indikator ekonomi (misalnya, naik atau turunnya
program  dan  jasa  yang  sama  dengan  organisasi  lainnya,  atau  setiap  organisasi 
jumlah pengangguran) akan meningkatkan pengguliran program-program
tersebut  mungkin  melakukan  hal  yang  sama  di  samping  apakah  hal  yang  baru dalam sebuah organisasi. Ekonomi yang sehat dapat meningkatkan
dilakukan tersebut benar atau salah.  kucuran dana yang menjadi sumber pendanaan bagi organisasi yang bergerak
Memahami di mana posisi organisasi kita dibandingkan dengan organisasi  secara aktif. Dan apabila terjadi penurunan ekonomi akan memungkinkan
sejenis  lainnya  adalah  bagian  yang  sangat  penting  dari  pekerjaan  branding  dan  perlambatan gerak program dari organisasi tersebut dan memungkinkan akan
positioning.  terjadi perpindahan sumber daya manusia dalam organisasi tersebut.
Analisis  eksternal  biasanya  membahas  makro‐lingkungan.  Setiap  peluang  Segi Politik
baru atau masalah yang ada akan berkembang menjadi kekuatan‐kekuatan baru  Kondisi politik juga merupakan faktor penting yang bisa mempengaruhi roda
seiring  waktu.  Tantangan  bagi  organisasi  adalah  harus  mampu  mengambil  organisasi. Karena itu, para perencana komunikasi organisasi perlu
keuntungan  dari  kemungkinan  yang  muncul,  dan  juga  bagaimana  menghindari  memahami kondisi makro politik di masyarakat. Langkahnya adalah dengan
ancaman  yang  berkelanjutan  agar  dipersiapkan  dengan  cermat.  Dengan  melakukan analisis terhadap situasi, kebijakan yang ada, baik yang secara
nasional maupun lokal. Di negara berkembang seperti Indonesia, situasi
memeriksa  kekuatan‐kekuatan  eksternal,  sebuah  organisasi  akan  memiliki 
politik bahkan menjadi harga mati bagi iklim investasi. Para investor sangat
gambaran  yang  jelas,  di  mana  ia  berdiri  dan  memiliki  peluang  baru  untuk  berharap adanya iklim politik yang kondusif dan mapan. Sebaliknya,
mengambil keuntungan.  terjadinya gejolak politik hanya akan melahirkan ketidakpastian dalam segala
Lima  kekuatan  luar  menimbulkan  peluang  dan  ancaman  (OT)  untuk  hal.
organisasi: 
    Segi Teknologi
1. Segi demografik; Kemajuan teknologi yang pesat akhir-akhir ini, misalnya saja pemanfaatan
2. Segi ekonomi; media internet dan media sosial, akan memudahkan akses yang efektif dan
3. Segi politik; murah untuk berhubungan dengan masyarakat-masyarakat yang berbeda
4. Segi teknologi; dalam menjalankan aktivitas organisasinya. Program-program yang
5. Segi sosial. digulirkan mampu dikonsumsi oleh masyarakat yang ingin mengetahui apa
yang organisasi kerjakan. Dijadikan penelitian dan menganalisis informasi
   
yang disajikan organisasi. Hal-hal ini akan meningkatkan program-program
 

BAB 4 — Analisis Situasi | 71 72 | Perencanaan Komunikasi


organisasi diakses bagi masyarakat melalui program internet yang organisasi  
sediakan. Alat  perencanaan  digunakan  untuk  mengevaluasi  temuan  dalam  analisis 
situasi  disebut  analisis  SWOT.  Analisis  SWOT  merupakan  peralatan  yang 
Segi Sosial
Organisasi yang berfokus pada kondisi masyarakat yang dianggap penting digunakan  untuk  mengukur  Strengths  (kekuatan‐kekuatan  yang  dimiliki), 
akan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat tersebut. Adanya perubahan Weakness (kelemahan‐kelemahan yang ada), Opportunities (peluang‐peluang yang 
program sosial akan menjadi peluang dan tantang bagi organisasi. Akhir- mungkin bisa diperoleh), dan Threats (ancaman‐ancaman yang bisa ditemui). 
akhir ini banyak kita lihat program-program yang dilakukan oleh organisasi  Dalam  audit  internal,  analisis  melihat  budaya  organisasi  dan  tujuan 
mengarah kepada kerja-kerja sosial yang diakibatkan oleh bencana alam di struktur,  program  dan  manajemen,  sumber  daya  manusia  dan  keuangan,  dan 
negeri ini dan banyaknya anak-anak jalanan yang semua ini menjadi program
infrastruktur fisik dan teknologi. Dengan memeriksa potongan‐potongan masalah 
sosial khusus bagi organisasi apa saja yang ada di Indonesia sekarang ini.
yang  ada,  staf  dan  dewan  harus  mampu  memahami  tidak  hanya  apa  yang 
 
mungkin  terjadi  akan  tetapi  juga  apa  yang  diperbolehkan.  Audit  internal 
 
mengungkapkan  kekuatan  organisasi  dan  kelemahan.  Pemeriksaan  lingkungan 
 
D. Analisis SWOT  eksternal  akan  memungkinkan  organisasi  untuk  mengidentifikasi  peluang  dan 
  untuk  mengembangkan  rencana  darurat  untuk  menghindari  atau  mengurangi 
dampak dari ancaman atau situasi yang kurang menguntungkan di cakrawala. 
SETELAH  analisis  situasi  telah  selesai,  Perencana  Komunikasi  harus  bertemu 
Sebagai  sebuah  tim,  anggota  perencana  komunikasi  harus  meninjau 
untuk  meninjau  hasil  dan  mempertimbangkan  implikasi  strategis  di  dalamnya. 
temuan  dalam  analisis  situasi  dan  membahas  audit  internal  untuk  menentukan 
Analisis  eksternal  harus  mengungkapkan  di  mana  organisasi  memenuhi 
kebutuhan  pemegang  kebijakan  yang  menjadi  kunci  dan  di  mana  ia  mungkin  kekuatan  dan  kelemahan  organisasi.  Perencana  komunikasi  kemudian  harus 
melakukan sentuhan atau perlu merevisi dan meningkatkan upaya komunikasi.  meninjau  audit  eksternal  dan  menentukan  bidang  kesempatan  dan  potensi 
  ancaman di cakrawala. Karena implikasi strategis dari langkah dalam proses, tim 
Gambar 4.1. Analisis SWOT senior  manajemen  dan  dewan  pemimpin  harus  berpartisipasi  dalam  proses  ini 
  atau,  minimal,  hati‐hati  meninjau  temuan  dan  rekomendasi  dari  perencana 
  komunikasi. 
  Mulai Berjalan Setelah empat komponen telah diidentifikasi dan konsensus telah tercapai 
  tentang  faktor‐faktor  paling  signifikan,  perencana  komunikasi  harus 
Anda memiliki permulaan Anda memiliki kapasitas
  dan kapasitas untuk untuk memenuhi mengembangkan  kisi‐kisi  untuk  membantu  organisasi  menentukan  di  mana 
mengambil keuntungan tantangan ini, tapi jangan
  darinya. percaya begitu saja. peluang  terbesar  untuk  mencapai  misinya,  memajukan  program  dan  posisi, 
  dan/atau melayani terbesar jumlah unsur tersebut. 
  Bisa  kita  perhatikan,  misalnya  di  dalam  sebuah  organisasi  yang  memiliki 
  struktur  yang  kuat  dan  stabil,  anggota  bekerja  secara  terus‐menerus  tanpa  ada 
Tunggu Berhenti
  hambatan,  bekerja  secara  ikhlas  dan  membuat  organisasi  berkembang  dalam 
Anda harus menentukan Anda mungkin
  apakah anda memiliki menghadapi ancaman setiap  program  yang  digulirkannya.  Peluang  bekerja  dalam  sebuah  tim  yang 
sumber daya yang anda yang berada di luar
  butuhkan untuk kemampuan anda saat ini
memiliki  anggota‐anggota  dari  berbagai  disiplin  ilmu,  akan  meningkatkan 
memanfaatkan untuk memenuhinya. komunikasi  di  dalam  organisasi,  apakah  dalam  pengelolaan  program,  layanan, 
  kesempatan ini tanpa
  membahayakan prioritas keanggotaan, dan dukungan keuangan dari pihak luar. Akan tetapi perlu diingat, 
lain.
  perubahan  struktur  antar  departemen  sangat  diperlukan  dalam  mengatur  arus 
(Sumber: J. Patterson, Sally, 2009: 51) informasi dan pengaturan kerja yang diprioritaskan terhadap anggota organisasi. 

BAB 4 — Analisis Situasi | 73 74 | Perencanaan Komunikasi


Keberhasilan  struktur  yang  diubah‐ubah  ini  akan  membutuhkan  perspektif  luar  ini  dimuat  dalam  media  massa  (media  cetak,  media  elektronik, 
kepemimpinan  yang  kuat,  apalagi  didukung  dengan  sistem  dan  manajemen  media  online,  dan  media  sosial).  Nah,  tugas  perencana  komunikasilah  membagi 
organisasi dari setiap manajemen atas organisasi tersebut, komitmen semua pihak  hal‐hal  yang  demikian  ke  dalam  unsur‐unsur  politik,  ekonomi,  sosial,  dan 
dalam  menguatkan  organisasi  adalah  dukungan  yang  cerdas  untuk  didukung  teknologi. Sehingga tugas menganalisa ini dimudahkan dalam membagi‐baginya 
secara  bersama‐sama,  berupaya  membangun  kelompok  yang  kuat,  bekerja  ke dalam format SWOT yang ingin dijadikan tonggak perencanaan yang matang 
maksimal  dan  merencanakan  setiap  program  dengan  baik.  Dan  semua  dan terukur. 
masyarakat akan dapat mengambil manfaat dari setiap program yang organisasi  Kerangka  kerja  format  SWOT  (Kekuatan,  Kelemahan,  Peluang,  dan 
gulirkan.  Organisasi  harus  hati‐hati  membuat  sebuah  program  dan  layanan,  Ancaman)  adalah  cara  lain  yang  berguna  untuk  melihat  sesuatu.  Kekuatan  dan 
harus  ada  pengembangan  program,  dan  merencanakan  pemasaran  yang  baik  kelemahan  memiliki  fokus  yang  lebih  internal,  melihat  organisasi  anda  dan 
untuk  setiap  program  yang  dirancang  oleh  tim  di  dalam  organisasi  tersebut.  inisiatif anda. Peluang dan ancaman dilihat dari sisi eksternal. Seperti yang telah 
Adapun  permasalahan  sumber  daya  manusia  dan  masalah  lainnya  akibat  kita bahas pada bagian sebelumnya.  
restrukturisasi  yang  dilakukan  harus  mampu  ditangani  secara  cepat  untuk  Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan: 
mencapai keberhasilan program yang organisasi rancang tersebut.   
Beberapa  perubahan  mungkin  terlalu  drastis  untuk  organisasi  untuk   Apa yang telah dilakukan pesaing anda baru-baru ini?
mengatasi,  terutama  dalam  waktu  dekat.  Menggunakan  grafik  dalam  tampilan   Apa yang telah dilakukan pesaing anda dalam kaitannya dengan topik
Gambar  4.1,  perencana  komunikasi  dapat  menentukan  apakah  akan  ini?
 Apa konteks legislatif?
memindahkan sumber daya atau apakah tantangan yang terlalu besar dan dapat 
 Apa yang yurisdiksi lain lakukan? (Ini terutama penting jika ini adalah
mengancam kelangsungan hidup organisasi.  
sebuah rencana komunikasi untuk dalam sektor publik.)
Peluang yang terbuka di depan mata dilihat dari kekuatan organisasi yang   Apa yang mainstream media katakan tentang hal ini?
ada harus diambil sesegera mungkin. Dan juga peluang yang terbuka dilihat dari  o Yang outlet (dan wartawan) telah menulis tentang topik ini?
kelemahan  organisasi,  misalnya  adanya  perombakan  sumber  daya  yang  terlalu  o Apa nada yang mereka ambil? Positif atau negatif?
besar. Demikian pula, jika ancaman di masyarakat yang mengacu pada kekuatan   Apa yang dikatakan online?
organisasi misalnya pemindahan sumber daya yang muncul dari tantangan kuat  o Siapa saja penulis online berpengaruh pada topik ini?
o Bagaimana mereka mendekati masalah ini?
harus  mampu  didengar  juga  dari  masyarakat  yang  mengikuti  program  yang 
o Apa hasil pencarian teratas untuk perusahaan anda/produk/topik?
organisasi  gulirkan.  Namun,  jikalau  ancaman  di  masyarakat  bisa  diatasi  secara   Apa faktor-faktor ekonomi yang ikut bermain?
cepat,  dilihat  dari  kelemahan  organisasi,  lebih  baik  ancaman  tersebut  diabaikan   Apa (jika ada) acara mendatang/tanggal khusus mungkin berkaitan
dan  memfokuskan  semua  kerja  organisasi  di  atas  pondasi  yang  kuat  menurut  dengan ini?
manajemen dan kesempatan yang memberikan peluang yang besar dikerjakan.   
  Menganalisa Tahapan Komunikasi 
Penggunaan Analisis “PEST” (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi)  Proses  perencanaan  komunikasi  memiliki  tahap  yaitu  mengetahui  bagaimana 
Jika anda pernah belajar bisnis, anda akan tahu analisis (Politik, Ekonomi, Sosial,  organisasi  dapat  berkomunikasi  secara  efektif  dengan  masyarakat  yang  berada 
dan  Teknologi).  PEST  adalah  cara  yang  berguna  untuk  mulai  memformat  cara  pada  lingkaran  sasaran  organisasi  yang  diinginkan.  Masyarakat  harus  dipahami 
berpikir  anda  dari  lingkungan  sekitar  anda.  Pertimbangkan  situasi  di  masing‐ oleh  yang  merancang  program  komunikasi  dari  organisasi  tersebut,  pesan  yang 
masing  lingkungan  dan  efek  yang  mereka  miliki  pada  konteks  proyek  anda.  didapatkan  menjadi  masukan  yang  berarti  bagi  perencana  komunikasi.  Dari 
Jangan menempel secara kaku ke format ini.  masukan  dan  reaksi  masyarakat  tersebut  akan  membuat  program  yang  dibuat 
Hal yang terpenting dalam menganalisis situasi ini adalah membagi setiap  oleh  organisasi  akan  berjalan  dan  direspon  cepat  oleh  masyarakat.  Strategi 
unsur  analisa  tersebut  dalam  bentuk  analisis  PEST  ini.  Biasanya  perspektif‐ komunikasi  yang  digunakan  akan  sangat  berbeda  dengan  cara  organisasi  lain 

BAB 4 — Analisis Situasi | 75 76 | Perencanaan Komunikasi


dalam  menjual  programnya  yang  sudah  lama  digunakan  dan  dinikmati  oleh  Ada  tiga  syarat  yang  harus  dipenuhi  seorang  komunikator,  yakni:            
masyarakat luas.  (1)  tingkat  kepercayaan  orang  lain  kepada  dirinya  (kredibilitas);  (2)  daya  tarik 
Perencana  komunikasi  akan  mampu  menangkap  pengaruh  dari  media  (attractive); dan (3) kekuatan (power) (Cangara, 2013: 108). 
yang  organisasi  pakai  terhadap  masyarakat  dan  apakah  media  yang  digunakan  James  McCroskey  (dalam  Cangara,  2013)  lmenjelaskan  bahwa  kredibilitas 
sesuai  dengan  program  yang  digulirkan.  Sumber  pesan  juga  diperhatikan,  siapa  seseorang  komunikator  dapat  diperoleh  dari  kompetensi,  sikap,  tujuan, 
yang akan kita gunakan sebagai penyampai pesan (komunikator) yang ingin kita  kepribadian, dan dinamika.  
bangun.  Tentu  saja  semua  itu  dengan  mempertimbangkan  anggaran  organisasi.  Berlo  (1962)  seorang  pakar  komunikasi  dari  Michigan  State  University 
Tindakan  dan  mufakat  di  dalam  perencanaan  komunikasi  yang  terkait  dengan  menambahkan  bahwa  kredibilitas  seorang  komunikator  bisa  timbul  jika  ia 
sumber pesan dan saluran atau komunikator menjadi pertimbangan yang cerdas  memiliki  keterampilan  berkomunikasi,  pengetahuan  yang  luas  tentang  materi 
untuk dipertimbangkan secara baik.  yang  dibawakannya,  sikap  jujur  dan  bersahabat,  serta  mampu  beradaptasi 
Tujuan komunikasi menurut Morissan (2012: 43) bahwa sering dinyatakan  dengan sistem sosial budaya masyarakat yang dihadapinya. 
dengan  sifat‐sifat  pesan  yang  akan  disampaikan  atau  efek  seperti  apa  yang  Faktor  kedua  yaitu  daya  tarik  (attractiveness),  dalam  strategi  kampanye, 
diharapkan  terjadi  terhadap  diri  masyarkat  (khalayak).  Tujuan  komunikasi  ini  suatu  organisasi  perlu  seorang  tokoh  yang  memiliki  pengaruh  yang  kuat  dalam 
haruslah  menjadi  penuntun  dalam  mempersiapkan  tujuan  dan  strategi  memasarkan sumber daya apa yang ingin organisasi ingin kampanyekan kepada 
komunikasi  secara  keseluruhan  dan  juga  menjadi  tujuan  dari  masing‐masing  khalayak. Daya tarik ini dilihat dari berbagai macam cara, bagaimana sang tokoh 
elemen dalam gabungan program promosi organisasi.   bicara,  bagaimana  sang  tokoh  bersikap,  kecerdasannya,  keramahan,  fisik  yang 
Perencana  komunikasi  harus  menciptakan  pemahaman  yang  mendalam  gagah, dan berpakaian yang rapi. Sosok yang sempurna inilah yang dibutuhkan 
mengenai  produk  yang  akan  digulirkan  oleh  organisasi  melalui  programnya,  dalam menampilkan seorang komunikator dalam memasarkan produk organisasi 
kelebihan  produk,  menciptakan  citra  organisasi,  atau  menciptakan  sikap  yang  ke khalayak.  
positif,  preferensi  dan  keinginan  menggunakan  produk  dari  organisasi  tersebut  Faktor  yang  ketiga  adalah  kekuatan  (power),  bahwa  kekuatan  sang 
(Morissan, 2012; 44)  komunikator  dalam  mempengaruhi  khalayak  dalam  mengambil  keputusan  dari 
Memanfaatkan  analisis  situasi  yang  telah  dilakukan  akan  bisa  dianalisa  setiap  ide  dan  program  yang  disampaikan  oleh  sebuah  organisasi.  Bisa  jadi 
juga  rencana  komunikasi  yang  akan  digulirkan  untuk  program  organisasi.  seorang  komunikator  adalah  seorang  tokoh  nasional,  tokoh  politik,  tokoh 
Menyentuh masyarakat secara inovatif dan kreatif, sehingga mampu menjadikan  masyarakat,  tokoh  agama,  dan  lain  sebagainya.  Pengaruh  kuat  inilah  yang  akan 
strategi  yang  diambil  bagi  organisasi  menjadi  titik  tumpu  bagi  pergerakan  menentukan  suksesnya  perencanaan  komunikasi  yang  organisasi  akan  capai 
rencana komunikasi organisasi selanjutnya. Lewat analisis SWOT akan dipahami  dalam mewujudkan organisasi yang stabil dan berjaya. 
apa  dan  bagaimana  organisasi  terebut  dan  bagaimana  cara  menggerakkannya.   
Tahapan‐tahapan  komunikasi  inilah  yang  akan  dituangkan  menjadi  program‐  
program, menyentuh masyarakat sehingga komunikasi organisasi sukses di masa   
yang akan datang.   
  Daftar Pustaka 
Memilih Komunikator   
Setelah  melakukan  analisis  situasi  (analisa  internal  dan  analisa  eksternal),  lalu   
dilanjutkan  analisa  SWOT  dan  membingkai  analisis  ke  dalam  analisa  PEST   
(Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi) maka hal yang sangat penting dilakukan  Amir, M. Taufik. 2011. Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi. Rajawali Pers. PT.
adalah  menentukan  siapa  komunikator  yang  tepat  dalam  mengemban  tugas  RajaGrafindo Perkasa, Jakarta
Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
sebagai juru kampanye yang diutus oleh organisasi tersebut. 
Persada.

BAB 4 — Analisis Situasi | 77 78 | Perencanaan Komunikasi


Cutlip, Center, & Broom. 1985. Effective Public Relations. Prentice-Hall.  
Cornelissen, Joep. 2004. Corporate Communications, Theory and Practice. SAGE
Publications, London-California-New Dehli  
Fleet, Dave. 2012. Strategic Communications Planning. California, USA: DaveFleet.com.
J. Patterson, Sally dan M. Radtke, Janel. 2009. Strategic Communications for Nonprofit
 
Organizations, Seven Steps to Creating a Successful Plan. Hoboken, New Jersey:
John Wiley & Sons, Inc.
Morissan, M.A. 2012. Periklanan (Komunikasi Pemasaran Terpadu). Jakarta: Penerbit  
Kencana Prenada Media Group.
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi, Buku 2, Jakarta:
Salemba Empat.
Schein, E.H. 1985. Organizational Culture and Leadership, San Fransisco: Jossey-Bass.

Sumber Online:

http://id.wikipedia.org/wiki/Administrasi, diambil tanggal 7 September 2013.


http://dwimirani.unsri.ac.id/index.php/posting/31, diambil tanggal 7 September 2013.
http://id.wikipedia.org/wiki/Analisa_situasi, diambil tanggal 8 September 2013.
 

BAB 4 — Analisis Situasi | 79 80 | Perencanaan Komunikasi


 

  diperlakukan  sebagai  unsur  penting  yang  memerlukan  manajemen  yang  tepat, 


  terutama  untuk  komunikasi  yang  mengupayakan  terjadinya  perubahan  pada 
  khalayak, baik pada dimensi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Manajemen 
  yang  tepat  dalam  kegiatan  komunikasi  di  dalamnya  menyangkut  perencanaan, 
  pengorganisasian, pengkoordinasian, rekruitmen sumber daya manusia, evaluasi 

BAB 5 serta pengawasan kegiatan. 
Berbicara  perencanaan  adalah  bicara  pengaturan  yang  terikat  dengan 
PERENCANAAN MEDIA KOMUNIKASI berbagai  pertimbangan.  Semua  pertimbangan  itu  diarahkan  pada  keberhasilan 
pencapaian  tujuan  seefektif  dan  seefisien  mungkin  yang  dapat  dilakukan.  Oleh 
UNTUK PERUBAHAN karena itu, jika bicara perencanaan, pendekatan yang digunakan dominan dengan 
pendekatan  manajemen.  Seperti  yang  dapat  dibatasi  bahwa  perencanaan  adalah 
berbagai upaya penentuan sasaran yang ingin dicapai, tindakan yang seharusnya 
Oleh: Dr. Atwar Bajari, M.Si. dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapainya, dan orang‐orang 
yang  bertanggung  jawab  terhadap  kegiatan‐kegiatan  yang  akan  dilaksanakan. 
  Jadi  perencanaan  menyangkut  pembuatan  keputusan  tentang  apa  yang  akan 
    dilakukan, bagaimana melakukannya, kapan melakukannya, dan siapa yang akan 
  melakukan (Kadarman dan Udaya, 1996). 
  Perencanaan  dikembangkan  dalam  rangka  memenuhi  berbagai  fungsi. 
  Kadarman dan Udaya (1996) menyebutkan bahwa fungsi perencanaan adalah: (1) 
A. Pendahuluan  mengurangi  atau  mengimbangi  ketidakpastian  dan  perubahan‐perubahan  di 
waktu  yang  akan  dating;  (2)  memusatkan  perhatian  kepada  sasaran;  (3) 
 
mendapatkan  atau  menjamin  proses  pencapaian  tujuan  agar  terlaksana  secara 
PENDEKATAN  perubahan  sosial,  dalam  menjelaskan  komunikasi  selalu 
ekonomis; (4) memudahkan pengawasan (Kadarman dan Udaya, 1996). 
dikaitkan dengan ngaruh penyampaian informasi ke dalam sistem sosial. Perilaku 
Demikian  halnya  dengan  perencanaan  dalam  lingkup  komunikasi.  Semua 
masyarakat, budaya organisasi atau perusahaan, penerimaan ide‐ide baru secara 
upaya perencanaan diarahkan pada penyusunan program yang memiliki akurasi 
personal  atau  kolektif  adalah  beberapa  bentuk  wacana  perubahan  yang 
pencapaian,  berorientasi  masa  depan,  menganalisis  target  khalayak  dan 
diharapkan akibat komunikasi. Oleh karena itu, ukuran keberhasilan komunikasi 
dilakukan  atau  dilaksanakan  dengan  upaya  seefisien  mungkin.  “Bahasa” 
adalah  ada  atau  tidak  adanya  perbedaan  pra  intervensi  komunikasi  dan  pasca 
manajemen  menjadi  sangat  kental  dalam  penyusunan  dokumen  perencanaan 
intervensi komunikasi. 
komunikasi.  
Sebagian  besar  pendekatan  perencanaan  pembangunan,  menempatkan 
Salah  satu  bagian  perencanaan  yang  mendapatkan perhatian  besar adalah 
komunikasi  sebagai  varibel  determinan  terjadinya  perubahan.  Teori  difusi 
perencanaan  media.  Sebagaimana  diketahui,  di  samping  demi  keberhasilan 
inovasi,  teori  komunikasi  pembangunan,  atau  komunikasi  instruksional  adalah 
komunikasi,  investasi  media  sangat  mahal.  Menetapkan  halaman,  ruang  waktu 
contoh untuk sudut pandang tersebut.  
(blocking  time),  dan  mendapatkan  sirkulasi  media  yang  memadai  adalah  sebuah 
Keberhasilan  program  pembangunan  atau  perubahan  sosial  sangat 
pengeluaran budget yang sangat besar. Oleh karena itu, jika tidak dihitung secara 
tergantung  pada  kerja  optimal  elemen‐elemen  komunikasi  di  dalamnya. 
akurat,  semua  upaya  menjadi  mubazir  atau  sia‐sia.  Seorang  media  planner  harus 
Sebagaimana  diketahui  bahwa,  komunikasi  melibatkan  unsur‐unsur 
berhitung dengan peluang perubahan yang akan didapatkan dengan biaya yang 
komunikator, pesan, media, komunikan, efek, dan umpan balik komunikasi. Agar 
harus dikeluarkan.  
komunikasi  berjalan  efektif  maka,  setiap  komponen  komunikasi  harus  selalu 

BAB 5 — Perencanaan Media Komunikasi untuk Perubahan | 81 82 | Perencanaan Komunikasi


   

Perencanaan media merupakan salah satu bagian dari keseluruhan langkah  dan  memberikan  alternatif  atau  opsi  pemilihan  media  dalam  penyusunan 
pengelolaan  komunikasi.  Seperti  dalam  definisi  yang  sederhana  bahwa  perencanaan  media.  Termasuk  pertimbangan  keuangan/budget  yang  akan 
perencanaan  komunikasi  dijelaskan  sebagai,  pernyataan  tertulis  mengenai  dikeluarkan oleh klien dalam belanja media. 
serangkaian  tindakan  tentang  bagaimana  suatu  kegiatan  komunikasi  akan  atau  Jame  R.  Adams  (1982)  dalam  bukunya  Media  Planning  memberikan 
harus  dilakukan  agar  mencapai  perubahan  perilaku  sesuai  dengan  yang  kita  gambaran  tahapan  perencanaan  media.  Walaupun  tidak  menjawab  pertanyaan 
inginkan.  Dimensi  pokok  yang  harus  disusun  agar  berhasil  maka  di  dalamnya  seperti  apa  perencanaan  media  harus  dilakukan,  Adams  memberikan  rambu‐
mencakup  serangkaian  perencanaan  komunikator,  perencanaan  pesan,  dan  rambu  perencanaan  media  adalah  diskusi  intens  antara  klien  dengan  perencana 
perencanaan media.  media untuk menghasilkan pemilihan media yang efektif dan berhasil. Model ini 
Proses  perencanaan  media  dalam  kegiatan  komunikasi,  ruang  lingkup  diadopsi  dari  model  perencanaan  untuk  promosi  produk,  periklanan,  public 
bahasannya  tidak  seluas  dari  pengertian  perencanaan  manajemen  secara  umum  relation dan kampanye. Secara hierarkis, model tersebut memiliki tahapan seperti 
tadi. Hal itu disebabkan langkah‐langkah dalam perencanaan media tidak dapat  yang tampak pada gambar satu halaman berikut. 
dipisahkan  atau  sangat  tergantung  pada  penyusunan  perencanaan  komunikasi  Menurut Adams, pengembangan perencanaan media untuk setiap kegiatan 
secara umum. Oleh karena itu, perencanaan komunikasi dan perencanaan media  memiliki  pola  yang  hampir  sama.  Hal‐hal  yang  berbeda  terletak  pada 
merupakan  satu  kesatuan  perencanaan  secara  utuh.  Misalnya  urutan  atau  penambahan  beberapa  langkah  untuk  setiap  penyusunan  rencana  media.  Model 
hierarki  dalam  perencanaan  media  berupa:  tujuan  perencanaan  media,  maksud  perencanaan  media  yang  dirancang  oleh  Adams  (1982),  menggambarkan 
dan  misi,  sasaran,  strategi,  kebijaksanaan,  prosedur  dan  aturan,  program,  dan  prosedur  yang  ditempuh  disertai  aktivitas  orang‐orang  yang  terlibat  di  dalam 
anggaran,  tidak  terlepas  dari  langkah‐langkah  dalam  perencanaan  komunikasi.  setiap  tahap.  Tahap  pertama  adalah  pertemuan  perencanaan  awal.  Biasanya 
Secara spesifik lagi perencanaan media berada dalam ruang lingkup perencanaan  dilakukan  oleh  perencana‐perencana  senior  dari  sebuah  agensi/konsultan 
komunikasi itu sendiri.  perencanaan  media  dan  manajemen.  Tim  ini  terdiri  dari  unsur  direktur  atau 
  kepala perencana dan timnya, personal media, dan kelompok kerja kreatif media. 
  Tujuan pertemuan tersebut adalah membahas dan mengevaluasi kemajuan 
  terakhir dari barang, kondisi pasar, dan daya tarik. Produk akhir dari pertemuan 
B. Tata Langkah Perencanaan Media  tersebut,  harus  menghasilkan  draf  atau  naskah  strategi  pemasaran.  Isi  dari  hasil 
  pertemuan itu biasanya paparan garis besar atau outline cara‐cara yang dianggap 
  oleh agensi meningkatkan target penjualan dari sesuatu jasa, produk atau sebuah 
MENGEMBANGKAN  perencanaan  media,  tujuannya  menghasilkan  sebuah  hal  yang  akan  dipasarkan  kepada  publik.  Jika  pemberi  pekerjaan  atau  klien 
rencana media. Demi mendapatkan sebuah rencana media, langkah perencanaan  sepakat  dengan  draf  yang  ditawarkan,  pekerja  kreatif  dan  pekerja  media  akan 
media dapat dilakukan melalui berbagai cara atau variasi kerja. Pemilihan sebuah  bekerja  secara  terpisah.  Namun  demikian  mereka  tetap  berdiskusi  se‐intens 
variasi  atau  jenis  perencanaan  media  sangat  tergantung  pada  berat‐ringannya  mungkin.  Pada  kelompok  pekerja  media,  agenda  yang  menjadi  pokok  bahasan 
masalah  yang  harus  ditanggulangi  oleh  lembaga/organisasi  yang  menyusun  adalah  evaluasi  kondisi  atau  keadaan  terakhir  dari  perencanaan  (tujuan,  materi 
perencanaan  itu  sendiri.  Perbedaan  variasi  penyusunan  perencanaan  dapat  pesan,  dan  lain‐lain),  penilaian  uji  coba  media  pada  khalayak  terbatas,  dan 
dilihat  dari  aspek  jumlah  urutan  perencanaan  yang  ditempuh,  strategi  yang  perubahan‐perubahan up to date dari pasar media. 
dipakai, dan rekomendasi media yang dibutuhkan untuk kegiatan komunikasi.  Sedangkan  pada  kelompok  kerja  kreatif,  mereka  berupaya  menghasilkan 
Dokumen  rencana  media  yang  dihasilkan,  mempertimbangkan  berbagai  draf  strategi  kreatif  dan  strategi  media  yang  akan  diajukan  kepada  pemberi 
hal.  Semakin  luas  ruang  lingkup  dan  target  yang  akan  dicapai  menentukan  pekerjaan. Pada bidang perencanaan media terutama dalam periklanan/promosi, 
tingkat kerumitan perencanaan media. Termasuk di dalamnya adalah kombinasi  public relations, dan kampanye, strategi kreatif merupakan proses penggambaran, 
media  yang  dilakukan.  Era  media  digital  dan  konvergen,  semakin  memperluas 

BAB 5 — Perencanaan Media Komunikasi untuk Perubahan | 83 84 | Perencanaan Komunikasi


   

penulisan,  perancangan,  dan  produksi  sebuah  bahan  promosi,  yang  memiliki  Gambar 5.1. Tahapan Perencanaan Media
peran sebagai jantung dan jiwa industri komunikasi produk.   
Seandainya  semua  pihak  setuju,  setiap  kelompok  membuat  perencanaan       
berupa  perencanaan  media  dan  perencanaan  kreatif.  Perencana  media  akan   
mengembangkan rencana media yang dikembangkan dalam strategi media yang   
akan  digunakan  sebagai  model,  serta  petunjuk  pemakaian  media.  Semua   
tindakan  itu  senantiasa  dikembangkan  dalam  dokumen  usulan  atau  proposal   
baku.   
Mengutip  pendapat  Gilson  dan  Berkman  (1995),  Rhenald  Kasali   
menyebutkan  bahwa,  strategi  kreatif  akan  terbentuk  jika  para  perencana   
mengembangkan tiga tahapan pokok yang meliputi:     
Tahap  pertama,  pengumpulan  dan  persiapan  informasi  pemasaran  yang   
tepat, sebagai bahan orang‐orang kreatif menemukan strategi. Biasanya informasi   
yang  sangat  bermanfaat  adalah  menyangkut  rencana  pemasaran,  komunikasi,   
penelitian  tentang  konsumen,  data  tentang  produk,  persaingan  di  pasar,  serta   
rencana  dasar  tentang  strategi  media,  yaitu  kapan  dan  dalam  media  apa  iklan   
akan dimunculkan.     
Tahap kedua, orang‐orang kreatif “ membenamkan” diri ke dalam informasi   
tersebut  untuk  menetapkan  posisi  atau  platform  penjualan  serta  menemukan   
tujuan iklan yang dihasilkan. Pada tahap inilah ide‐ide kreatif, yang merupakan   
jantung  dari  seluruh  proses  perumusan  strategi  kreatif,  dicetuskan  dan   
dikembangkan.    
Terakhir  tahap  ketiga,  presentasi  di  hadapan  klien  untuk  persetujuan   
sebelum  rencana  iklan  diproduksi  dan  dipublikasikan  lewat  media  yang  telah   
ditetapkan.   
Jika semuanya telah ditempuh, proposal usulan yang telah dikembangkan   
oleh  kelompok  kerja  media  dan  kelompok  kreatif  digabungkan  kembali  untuk   
dievaluasi  oleh  agensi.  Gabungan  hasil  kerja  mereka  mencakup  perencanaan   
kampanye  keseluruhan,  pemasaran,  dan  waktu.  Bila  hasil  evaluasi  dinyatakan   
baik,  tim  agensi  menyerahkan  seluruh  rencana  kepada  klien  untuk  dievaluasi.   
Setelah  dinyatakan  cocok,  maka  seluruh  rencana  yang  telah  dibuat  tersebut   
kemudian diimplementasikan.   
     
   
 
 
(Sumber: James R. Adam, Media Planning, 1982)

BAB 5 — Perencanaan Media Komunikasi untuk Perubahan | 85 86 | Perencanaan Komunikasi


   

  Saluran  interpersonal  memiliki  kontribusi  dalam  memperkuat  pengaruh  pesan 


  yang disampaikan melalui media massa. 
    Manfaat  bagi  difusi  inovasi  ke  dalam  sistem  sosial,  kombinasi  kedua 
C. Gabungan Media dalam Perencanaan Komunikasi  saluran  akan  mengurangi  kemungkinan  terjadinya  terpaan  selektif  (selective 
exposure). Selective exposure yaitu kecenderungan khalayak untuk memperhatikan 
  pesan‐pesan  komunikasi  yang  selaras  dengan  kebutuhan,  sikap,  dan 
KEBERHASILAN  komunikasi  dengan  gabungan  media  (media  mix),  ditentukan  kepercayaannya  sehingga  pesan‐pesan  yang  tak  berkaitan  dengan  dirinya  akan 
oleh  kemampuan  merancang  kombinasi  saluran‐saluran  komunikasi.  Alasannya  diabaikan. Kemudian, juga akan mengurangi persepsi selektif (selective perception), 
adalah:  pertama,  setiap  media  memiliki  karakteristik  masing‐masing,  di  mana  yakni  kecenderungan  menginterpretasikan  pesan  yang  datang  menurut 
karakteristik  tersebut  mencakup  kelebihan  dan  kekurangan  masing‐masing  kepercayaan, pengetahuan, dan pengalaman khalayak. 
media.  Kedua,  kegiatan  komunikasi  memiliki  tujuan  akhir  yang  berbeda,  maka  Kombinasi  saluran  komunikasi  dalam  perencanaan  yang  berorientasi 
dengan  kemampuan  memilih  media,  tujuan  tersebut  dicapai  lebih  cepat  dan  profit,  harus  menyertakan  faktor  biaya,  sehingga  menurut  Adams  (1985),  ketika 
efisien.  perencana  akan  menentukan  kombinasi  saluran  komunikasi  atau  media, 
Ketiga, tercapainya tujuan komunikasi, dilakukan secara bertahap, terutama  pertanyaan  yang  harus  dijawab  terlebih  dahulu  adalah:  (1)  Apakah  perencana 
dalam kegiatan komunikasi yang menawarkan sebuah gagasan baru atau produk  memiliki uang yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan yang ada dengan media 
baru  kepada  khalayak.  Misalnya  tahap  kesadaran  dan  perkenalan  terhadap  yang  lebih  dari  satu;  (2)  Akankah  hasil  yang  didapat  dari  media  kedua  akan 
sebuah  produk,  membangkitkan  perhatian  dan  minat,  sampai  tahap  membuat  menutupi biaya tambahan akibat menggunakannya? 
keputusan khalayak untuk menerima atau menolak. Tahap‐tahap tersebut secara  Kombinasi  media  dalam  perencanaan  media  modern  tidak  begitu  saja 
efektif  ditempuh  dengan  memilih  dan  menggabungkan  beberapa  media  menggabungkan saluran komunikasi massa dan interpersonal. Tetapi di tengah‐
komunikasi  sekaligus.  Seperti  dikemukakan  oleh  Beal  dan  Rogers  dengan  tengah  kedua  kontinum  bentuk  komunikasi  tersebut  terdapat  media  promosi 
mengutip  hasil  penelitian  Rogers  dan  Shoemaker  (1987),  bahwa  kedua  jenis  yang  memiliki  sifat  spesifik.  Sifat  tersebut  di  antaranya:  1)  Sirkulasi  dan 
saluran komunikasi (media massa dan interpesonal) menunjukkan peranan yang  khalayaknya  terbatas;  2)  Dapat  menghimpun  umpan  balik  atau  dialog  secara 
berbeda untuk setiap tahap keputusan inovasi.   langsung  dengan  khalayak  sebagai  pembeli/pengguna;  3)  Memiliki  daya 
Media  massa  lebih  banyak  dipakai  dalam  pengenalan  inovasi,  sedangkan  pengaruh  personal  yang  langsung  seperti  direct  mail;  4)  Produsen  lebih  leluasa 
saluran  interpersonal  lebih  penting  dalam  persuasi  inovasi.  Seperti  dalam  riset  menentukan kapan dan di mana media tersebut akan dibuat dan disebarkan; dan 
adopsi  produk  obat  pertanian  untuk  membasmi  rumput.  Persentase  saluran  5) Memberikan peluang untuk memberikan informasi yang lebih detail dan rinci 
interpersonal  mempengaruhi  dalam  memutuskan  untuk  membeli  produk  kepada khalayak yang membutuhkan informasi produk yang akan dijual. 
tersebut  meningkat  dari  37%  pada  tahap  pengenalan  menjadi  63%  pada  tahap  Dalam  perencanaan  komunikasi,  khususnya  dunia  periklanan,  media 
persuasi. Media massa sangat membantu menyadarkan khalayak tentang produk  tersebut dikenal sebagai media lini bawah, yang merupakan lawan dari media lini 
tersebut.  atas,  yakni:  TV,  surat  kabar,  majalah,  radio,  dan  film.  Media  yang  termasuk  ke 
Kekurangan  dan  kelebihan  masing‐masing  saluran  komunikasi  tersebut,  dalam  kelompok  lini  bawah  di  antaranya:  pameran,  direct  mail,  retails,  point  of 
memberikan  dukungan  yang  kuat  untuk  mengombinasikan  saluran‐saluran  itu  purchase, merchandising schemes, dan kalender (Adams, 1982 dan Kasali, 1995).  
dalam  mencapai  tujuan  komunikasi  yang  maksimal.  Kombinasi  keduanya   
merupakan cara yang sangat efektif dalam memperkenalkan ide‐ide atau produk   
baru kepada khalayak dan mendorong mereka menggunakan inovasi.   
Dengan  media  massa,  upaya  untuk  mempengaruhi  khalayak  dapat   
disebarluaskan  dalam  waktu  relatif  singkat  dengan  jangkauan  yang  lebih  luas, 
sedangkan  saluran  interpersonal  melipatgandakan  dan  mengembangkannya. 
BAB 5 — Perencanaan Media Komunikasi untuk Perubahan | 87 88 | Perencanaan Komunikasi
   

D. Kombinasi Media dan Saluran Komunikasi bagi Pencarian  dan  pengolahan  informasi  tentang  inovasi  tersebut,  baik  dari  sisi  kelebihan 
Informasi Khalayak  maupun kelemahannya.  
  Dengan  demikian  proses  pencarian  informasi  perlu  mendapat  perhatian 
  dalam perencanaan komunikasi.  
MENYEBARKAN  dan  menawarkan  sesuatu  yang  baru  kepada  khalayak  Ada dua alasan penting, yaitu: 
dilakukan  dalam  Teori  Difusi  Inovasi  berlangsung  secara  bertahap.  Asumsinya   
adalah  khalayak  tidak  menerima  atau  menolak  suatu  inovasi  secara  langsung   Prediksi bahwa khalayak tidak cukup dengan satu sumber informasi
dalam mencari informasi yang diperlukan.
atau  satu  kali  “tembakan”  komunikasi.  Khalayak  banyak  melakukan 
 Mendapatkan umpan balik awal demi memperoleh evaluasi formatif
pertimbangan dalam mengambil keputusan adopsi.   terhadap kesuksesan program komunikasi yang sedang berjalan.
Seperti  yang  dikemukakan  oleh  Rogers  dan  Shoemaker  (1987)  bahwa   
sebelum  seseorang  memutuskan  menerima  inovasi  biasanya  melewati  tahap‐ Sejak  awal,  perencana  media  telah  memperkirakan  atau  mempersiapkan 
tahap sebagai berikut:   media atau saluran komunikasi tambahan untuk menyediakan informasi lanjutan 
  sehubungan  dengan  sosialisasi  dan  difusi  produk  atau  apa  pun.  Dalam  era 
1. Kesadaran, yaitu kondisi di mana khalayak mengetahui adanya sesuatu konvergensi  seperti  saat  ini,  kombinasi  media  bukan  sesuatu  yang  rumit.  Justru 
yang baru (produk/gagasan) tetapi mereka masih memiliki kekurangan
yang  ditantang  adalah  wawasan  dan  kreativitas  perencana  itu  sendiri  dalam 
informasi mengenai hal itu.
2. Minat, di mana khalayak mulai menunjukkan ketertarikan terhadap mengembangkan  perencanaan  komunikasi  mereka.  Internet  dapat  dijadikan 
inovasi tersebut dan mulai mencari keterangan lebih lanjut. tulang  punggung  penyebaran  informasi.  Internet  akan  mengisi  celah‐celah 
3. Evaluasi, tahap di mana seseorang mulai menilai ide-ide baru atau kosong  yang  masih  disisakan  oleh  media  konvensional.  Bahkan  internet  dapat 
gagasan baru dihubungkan dengan situasi dirinya sendiri saat ini dan mengintegrasikan  fungsi‐fungsi  media  konvensional,  walaupun  dalam  lingkup 
masa mendatang dan mulai menentukan untuk mencoba atau tidak. terbatas.  Maksud  terbatas  dalam  hal  ini,  terdapat  faktor‐faktor  yang 
4. Percobaan, tahap di mana mereka menerapkan ide atau menggunakan
produk tersebut, walaupun dalam skala yang kecil untuk menentukan mempengaruhi  tingkat  kemampuan  dan  literasi  khalayak  terhadap  penggunaan 
tingkat kegunaannya, apakah sesuai dengan dirinya atau tidak. internet itu sendiri.  
5. Penerimaan, atau adopsi di mana mereka menggunakan ide baru secara Namun  demikian,  media  konvensional  dan  saluran  interpersonal  tetap 
tetap dan dalam skala yang lebih luas. memegang  peranan  penting  dalam  pendekatan  pencarian  informasi.  Sebagai 
  contoh, kombinasi televisi dengan radio, majalah, atau surat kabar sebagai media 
Rasionalitas  khalayak  menjadi  pertimbangan  utama  manakala  pembangun kesadaran khalayak dan pembentuk citra positif. Sedangkan saluran 
menganggap bahwa mereka melakukan pencarian informasi sebelum mengambil  interpersonal meningkatkan daya persuasi promosi atas produk.  
keputusan.  Khlayak  dianggap  memiliki  pertimbangan  linieritas  keputusan   
inovasi dan adopsi inovasi. Dimulai dari melihat, mencoba mengambil keputusan   
dan  melakukan  adopsi.  Hal  itu  wajar  untuk  mengurangi  ketidakpastian  dan   
kerugian  manakala  mengadopsi  dalam  skala  yang  besar.  Walaupun  mungkin  E. Konsep Pencarian Informasi dalam Perencanaan Media 
juga tahapan linieritas itu tidak terjadi dalam semua tindakan adopsi produk atau   
gagasan baru.    
Salah satu tindakan penentu dalam pengambilan keputusan adopsi adalah  DALAM  konsep  psikologi,  pencarian informasi  biasanya  dikaitkan  dengan  teori 
pencarian  informasi.  Khalayak  tidak  akan  memilih  satu  tindakan  tanpa  dasar  disonansi  kognitif.  Seseorang  akan  selalu  mencari  keterangan  manakala 
memiliki  informasi  yang  lengkap  yang  menjelaskan  keuntungan  dan  kerugian  mendapatkan  ketidakseimbangan  dalam  dirinya.  Ataupun  seseorang  akan 
sebuah keputusan. Di dalam diri khalayak akan terjadi suatu aktivitas pencarian  berusaha  mencari  informasi  ketika  sudah  mengambil  sikap  atau  keputusan, 

BAB 5 — Perencanaan Media Komunikasi untuk Perubahan | 89 90 | Perencanaan Komunikasi


   

untuk memperteguh keyakinannya. Artinya informasi akan dicari demi mencapai  mengunjungi  lembaga  untuk  mendapatkan  kejelasan.  Sedangkan,  para  laggard 


titik keseimbangan baik dalam pikiran maupun keyakinan individu.  atau  adopter  akhir  biasanya  lebih  menyukai  keluarga  atau  teman  dekat,  dan 
Goldberg  dan  Larson  (1985),  menyatakan  bahwa  pencarian  informasi  pertemuan umum.  
dalam  dunia  keseharian  diartikan  sebagai  tindakan  seseorang  ketika  mengalami   
kesenjangan  dalam  dirinya  tentang  dua  keadaan,  yakni  apa  yang  dihadapi  dan   
apa  yang  diinginkan.  Maka  seseorang  akan  menanyakan  kejelasan  dan  saran‐  
saran  yang  diajukan  (khususnya  mengenai  kebenaran  sebuah  fakta)  kepada  F. Faktor‐Faktor yang Mempengaruhi Upaya Pencarian Informasi 
pihak‐pihak  berwenang,  serta  menanyakan  fakta‐fakta  yang  berhubungan   
dengan masalah yang dihadapi.   
Sementara  bagi  Rogers  (1983,  h.185)  lebih  banyak  dipengaruhi  oleh  RISET  tentang  adopsi  inovasi  dari  sejak  tahun  60  dalam  bidang  komunikasi 
psikologi  kognitif  di  mana  pencarian  informasi  dilihat  dari  indikator  yang  lebih  pembangunan,  sampai  saat  ini  dalam  bidang  marketing,  komunikasi  kesehatan 
eksplisit  dari  sisi  tindakan.  Perilaku  akan  muncul  manakala  seorang  individu  dan  strategi  media,  berusaha  menemukan  faktor‐faktor  pendorong  pencarian. 
ingin mengurangi keadaan disonansi melalui perubahan pengetahuan, sikap, dan  Penjelasan itu berkaitan dengan dimensi individu dan sosial yang mempengaruhi 
psikomotoriknya.  Kemudian  tingkat  kebutuhan  informasi  pada  suatu  inovasi  atau setidaknya berkaitan dengan dorongan pencarian informasi. Dalam stretegi 
akan mendorong aktivitas pencarian informasi. Pencarian informasi juga terlihat  komunikasi  digunakan  untuk  melakukan  pendekatan  yang  efektif  perubahan 
dari  upaya  untuk  melengkapi  informasi  yang  ada,  baik  melalui  sumber  sosial.  Pendekatan  seperti  apa  kepada  khalayak  agar  mereka  berubah  dengan 
interpersonal maupun media massa.  arah yang diharapkan perencana atau pengambil kebijakan.  
Tipton dan Donohew (1981, h.84; 1993, h.65) menjelaskan dua jenis strategi  Beberapa hasil temuan itu dijelaskan pada bagian berikut ini: 
pencarian informasi. Pertama, Strategi Berfokus luas; dan kedua, strategi berfokus   
sempit.  Strategi  berfokus  luas  artinya  seseorang  akan  mengumpulkan  sumber  1. Karakteristik Sosial Demografis 
informasi  sebanyak  yang  dibutuhkan,  selanjutnya  memilih  salah  satu  sumber  Teori Kategori Sosial dari DeFleur (1989), memberikan perhatian khusus kepada 
yang  akan  dipakai  oleh  dirinya.  Kedua,  strategi  berfokus  sempit,  dalam  hal  ini  faktor‐faktor  kategori  sosial  individu  dalam  kaitannya  dengan  penggunaan  dan 
satu sumber informasi dianggap sebagai titik keberangkatan awal dan kemudian  gratifikasi  media  massa.  Karakteristik  sosial  khalayak  berhubungan  dengan 
dengan informasi itu ia mencari lagi sampai menemukan kepuasan.  perilaku berkomunikasi yang bersangkutan. Kategori jenis kelamin, usia, tingkat 
Sedangkan Hartman, Patil, dan Dighe dalam sebuah penelitiannya di India  pendidikan,  dan  pekerjaan,  akan  mempengaruhi  frekuensi  dan  kebutuhannya 
(1989,  h.194),  mengatakan  bahwa  saluran  interpersonal  tetap  penting.  Khalayak  berinteraksi  dengan  sumber‐sumber  komunikasi,  baik  kontak‐kontak 
memperoleh  informasi  kemudian  menyebarkan  dan  menginterpretasikannya,  interpersonal maupun mengikuti media massa.  
sebagian besar secara interpersonal. Komunikasi dari mulut ke mulut — dengan  Selanjutnya  McQuail  (1989),  menjelaskan  pengaruh  golongan  usia  dan 
anggota  keluarga,  tetangga,  teman,  orang  yang  dikenal  baik,  dan  lain‐lain  — sosial  (penghasilan  dan  pendidikan)  terhadap  penggunaan  media  massa. 
merupakan bagian dari sistem komunikasi masyarakat.   Menurut  McQuail,  kedua  faktor  tersebut  menentukan  ketersediaan  waktu luang 
Seorang  tokoh  komunikasi  pembangunan  dan  komunikasi  instruksional  dan  dana  untuk  menggunakan  media.  Usia  mempengaruhi  ketersediaan  isi. 
Havelock (1971, h.4; 28‐29), menjelaskan klasifikasi khalayak berdasarkan forum‐ Kemudian  posisi  sosial,  yang  diwakili  penghasilan,  mengatur  pola  penggunaan 
forum yang digunakan dalam pencarian informasi. Menggunakan tahapan difusi  media  dan  di  dalam  pola  ini  penghasilan  yang  lebih  tinggi  cenderung 
inovasi,  Havelock  mengidentifikasi  penggunaan  saluran  komunikasi  untuk  menyisihkan  tempat  TV.  Pendidikan  dan  tanggung  jawab  pekerjaan  profesional 
pencarian  informasi.  Khalayak  penerima  inovasi  awal,  menyukai  pertemuan  yang lebih tinggi dapat juga mengakibatkan pilihan isi yang berbeda. 
dengan spesialis atau para ahli, membaca jurnal, dan lebih tertarik pada berbagai  Konsep  karakteristik  sosiodemografis  tersebut  tentu  tidak  hanya  terbatas 
sumber  informasi  sebelum  mengambil  keputusan.  Terakhir  mereka  senang  pada  usia,  pendidikan,  dan  jenis  kelamin.  Menurut  Comstock,  et.al.  (1978,  h.85‐

BAB 5 — Perencanaan Media Komunikasi untuk Perubahan | 91 92 | Perencanaan Komunikasi


   

95), selain usia, jenis kelamin, dan pendidikan di dalamnya termasuk juga jumlah  bukan  penonton  TV  berasal  dari  keluarga  yang  berpenghasilan  rendah.  Hal  ini 
anggota  keluarga,  penghasilan  satu  keluarga,  komposisi  usia  anggota  keluarga,  serupa  dengan  pembaca  surat  kabar  bahwa,  orang‐orang  yang  bukan  pembaca 
dan pendidikan kepala keluarga.  surat kabar, berasal dari keluarga yang berpendapatan rendah. 
Hipotesis Kesenjangan Efek Komunikasi Massa seperti yang dituliskan oleh   
McQuail  dan  Windahl  (1981,  h.71),  menyatakan  bahwa  jika  dalam  masyarakat  2. Penggunaan Media Modern 
terdapat  perbedaan  karakteristik  personal  maka  akan  terdapat  perbedaan‐ Keterdedahan seseorang pada media massa dipengaruhi oleh dorongan tertentu. 
perbedaan sistematis dalam hal potensi komunikasi. Perbedaan dalam hal potensi  Menurut  Wright  (1986,  h.7),  media  massa  di  tengah‐tengah  individu  dapat 
komunikasi secara sistematis akan melahirkan perbedaan juga dalam pencapaian  diarahkan  untuk  menambah  pengetahuan,  mencari  hiburan,  kepentingan  sosial 
tujuan‐tujuan dan nilai‐nilai dalam kelompok secara sistematis.  dan lingkungannya, transmisi nilai dan budaya, serta menjaga stabilitas. 
Sedangkan  menurut  Teori  Gratifikasi  setiap  faktor  sosial  dan  psikologis  Dalam pendekatan komunikasi seperti itu, khalayak adalah individu yang 
khalayak akan melahirkan kebutuhan. Kebutuhan tersebut menimbulkan harapan  aktif  dan  selektif  dalam  menggunakan  media  massa.  Menurut  McQuail  dan 
pada  media  massa  atau  sumber  lain  yang  mengarahkan  pada  berbagai  perilaku  Windahl  (1987,  h.76),  perilaku  komunikasi  massa  adalah  tindakan  fungsional  di 
bermedia  untuk  menghasilkan  kepuasan  atau  konsekuensi  lain  yang  tidak  mana  isi  tertentu  dari  media  massa  dikonsumsi  dalam  kondisi  tertentu,  untuk 
diinginkan  (McQuail  dan  Windahl,  1981;  Severin  dan  Tankard,  1992;  dan  memenuhi  fungsi  tertentu,  dan  di  dalamnya  terkait  harapan  atau  gratifikasi 
Littlejohn,  1989).  Oleh  karena  itu,  menurut  Shoemaker  dan  Reese  (1991,  h.210),  tertentu terhadap media tersebut. 
karakteristik  sosial  dan  lingkungan  adalah  kondisi  kontingen  yang  berkaitan  Salah  satu  pendekatan  teoritis  yang  menjelaskan  pengaruh  kehadiran 
dengan  penggunaan  media  massa.  Sebagai  contoh  keterkaitan  antara  tingkat  media  massa  di  tengah‐tengah  masyarakat  dikemukakan  oleh  McQuail  dan 
pendidikan  seseorang  dan  pencarian  informasi  tentang  berbagai  hal  yang  Windahl  (1981,  h.82‐83).  Pendekatan  tersebut  membedakan  tiga  jenis  pengaruh 
diilustrasikan dalam menonton TV. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,  media  massa.  Pertama  disebut  efek,  yakni  pengaruh  media  massa  yang 
maka semakin tinggi tingkat kecenderungannya untuk menonton televisi (Alfian  disebabkan oleh isi. Media massa hanyalah sebagai faktor perantara. 
dan Chu, 1981: 156).  Pengaruh  kedua  disebut  konsekuensi.  Dalam  banyak  proses,  hasil‐hasil 
Hasil  pengamatan  National  Audience  Demographics  Report  yang  dikutip  lebih  banyak  merupakan  akibat  penggunaan  dan  bukannya  sifat‐sifat  isi. 
Comstock  (1983,  94),  menunjukkan  bahwa  tingkat  pendidikan  seorang  kepala  Penggunaan  media  dapat  mengakibatkan  pengaruh  psikologis,  seperti 
keluarga  berkorelasi  negatif  dengan  tingkat  keterdedahan  pada  televisi.  Hal  itu  ketergantungan dan keterikatan terhadap media tertentu. Ketiga disebut konsefek 
berarti  semakin  tinggi  tingkat  pendidikan  seorang  kepala  keluarga  dalam  satu  yaitu  pengaruh  media  massa  yang  disebabkan  oleh  sedikit  banyaknya 
rumah  tangga,  ternyata  kecenderungannya  untuk  menonton  televisi  adalah  penerimaan isi maupun penggunaan media secara simultan.  
kurang.  Tetapi,  hasil  penelitian  tersebut  berbeda  dengan  kesimpulan  penelitian  Masuknya  media  massa  ke  dalam  masyarakat  memperkuat  orientasi 
Alfian  dan  Chu  (1981,  h.157)  yang  memberikan  hasil  berbeda,  justru  semakin  masyarakat  pada  media  massa,  elektronik,  dan  cetak.  Proses  menjadikan 
rendah  tingkat  pendidikan  seseorang,  maka  semakin  kurang  pula  mereka  pentingnya  arti  komunikasi  massa  dalam  kehidupan  mereka  menjadi  semakin 
menonton TV.  dipercepat. 
Sedangkan  dari  aspek  keterdedahan  pada  media  cetak,  seperti  kebiasaan  Walaupun  penelitian  Alfian  belum  menunjukkan  pengaruh  yang  negatif, 
membaca  koran  dan  majalah,  menurut  Dominick,  (1983,  h.391),  ternyata  selaras  Bogart  dan  J.P.  Robinson  dalam  Comstock,  et.al.  (1978)  menjelaskan  bahwa 
dengan  hasil  penelitian  Alfian  dan  Chu  mengenai  keterdedahan  pada  TV,  penelitiannya menunjukkan bahwa televisi secara khusus menurunkan sejumlah 
Dominick  menyebutkan  semakin  tinggi  tingkat  pendidikan  khalayak,  maka  waktu bagai media yang lain terutama media massa seperti radio, buku, dan film. 
semakin banyak membaca koran dan majalah.  Sedangkan  pengaruh  terhadap  membaca  surat  kabar  menurut  Bogart  dan  J.P. 
Selanjutnya  pendapatan  seseorang  dengan  perilaku  dalam  mencari  Robinson, total waktu yang digunakan untuk surat kabar tidak dipengaruhi oleh 
informasi.  Dominick  menyatakan  (1983,  h.388‐401)  bahwa  orang‐orang  yang  kepemilikan televisi. 

BAB 5 — Perencanaan Media Komunikasi untuk Perubahan | 93 94 | Perencanaan Komunikasi


   

 Muchtar  (1990)  dalam  penelitiannya  menyebutkan,  kehadiran  TV  telah  tentu  memiliki  alasan.  Bagaimanapun,  membaca  surat  kabar/majalah, 
menurunkan peranan radio dan surat kabar sebagai sumber berita. Tetapi di lain  mendengarkan radio, dan menonton TV/film tidak hanya sekadar tindakan yang 
pihak,  kehadirannya  itu  telah  menyebabkan  TV  itu  sendiri  sebagai  media  yang  tidak  disengaja.  Setiap  orang  yang  memanfaatkan  media  massa  diarahkan  demi 
paling disukai sebagai sumber berita.  mencapai  tujuan  tertentu  dalam  rangka  memenuhi  kebutuhan  tertentu  pula.  Di 
Kecenderungan  masuknya  media  massa  yang  mengakibatkan  berubahnya  sinilah letak pentingnya pengaruh motif pada konsumsi media massa. 
orientasi  masyarakat  pada  media  massa,  dapat  diterangkan  oleh  beberapa  teori,  Menurut Lasswell dalam Littlejohn (1989), ada empat dorongan seseorang 
misalnya Teori Stimulasi, Utilitarian, dan Teleologis seperti yang dituliskan oleh  menggunakan  media  massa,  yaitu  dorongan  untuk  pengawasan  lingkungan, 
Rakhmat (1986, h.202‐207).  membina hubungan atau korelasi, transmisi budaya, dan hiburan. 
Menurut Teori Stimulasi, khalayak makin meningkatkan orientasinya pada  Pertama,  motivasi  pengawasan  lingkungan,  dalam  hal  ini  seseorang 
media  massa  karena  mereka  senantiasa  mencari  dan  memperkaya  menggunakan  media  massa  karena  adanya  keinginan  untuk  mengonsumsi 
pengalamannya  dengan  informasi  yang  baru.  Dalam  hal  ini  media  massa  telah  informasi  mengenai  kejadian  di  lingkungan  sekitar,  peringatan,  privatisasi,  dan 
menyajikan hal‐hal yang baru, aneh, spektakuler, yang menjangkau pengalaman  narkotisme. 
yang  tidak  diperoleh  lewat  pengalaman  individual  tetapi  lewat  pengalaman  Kedua,  motivasi  korelasi  dengan  lingkungan,  dalam  hal  ini  merupakan 
buatan (vicarious experience).  keinginan  untuk  mempermudah  pemahaman  atau  interpretasi  terhadap 
Kemudian menurut Teori Utilitarian, khalayak berusaha mencari informasi  peristiwa‐peristiwa  yang  terjadi  dalam  rangka  melakukan  reaksi  terhadap 
lewat  media  massa  karena  berupaya  mencari  informasi  yang  berguna  atau  lingkungan.  Individu  memakai  media  massa  untuk  efisiensi,  relasi, 
keterampilan  baru  dalam  rangka  memecahkan  masalahnya  (Rakhmat,  1986).  mengantisipasi  berita  yang  diterima,  mengurangi  kecemasan,  dan  mengurangi 
Sedangkan  menurut  Teori  Teleologis,  khalayak  adalah  individu  yang  selalu  ketertutupan. 
berupaya  mencocokkan  persepsi  dirinya  dengan  representasi  internal  yang  Ketiga,  untuk  transmisi  budaya,  dalam  hal  ini  individu  mengkonsumsi 
dikehendaki.  media  massa  dalam  rangka  memperoleh  pendidikan  dan  pengetahuan  yang 
Walaupun  ketiga  teori  tersebut  memiliki  perspektif  yang  berlainan,  bermanfaat serta belajar mengintegrasikan dirinya dengan lingkungan. 
ketiganya  menunjukkan  bahwa  khalayak  adalah  aktif  dalam  menggunakan  Keempat,  motivasi  untuk  memperoleh  hiburan.  Dalam  kaitannya  dengan 
media massa, terutama dalam mencari dan memenuhi gratifikasi pada suatu hal.  hiburan  khalayak  menggunakan  media  massa  karena  mereka  ingin  melakukan 
Jika  khalayak  memiliki  kesadaran  terhadap  konsumsi  media  massa,  maka  suatu  relaksasi,  melepaskan  kepenatan,  meningkatkan  kepastian,  cita  rasa  estetis,  atau 
pesan tertentu memiliki peluang untuk diterima atau ditolak.  bahkan  hal‐hal  yang  tidak  fungsional  seperti  pelarian  diri,  pengasingan,  dan 
Namun  terjadinya  proses  tersebut  menurut  McQuail  (1979),  tidak  memperendah cita rasa. 
selamanya  benar.  Hal  itu  sangat  tergantung  kepada  jenis  isi  pesan  yang  Menurut Dominick (1983, h.55‐57), pengelompokan motivasi dari Lasswell 
dibutuhkan.  Sehingga  menurut  Greenberg  dalam  Gantz  (1983,  h.  57)  tentang  lebih  bersifat  makro.  Oleh  karena  itu,  Dominick  membuat  klasifikasi  tersendiri 
Teori  Kurva,  semua  itu  sangat  tergantung  kepada  urgensi  suatu  isu.  Semakin  mengenai motivasi penggunaan media yang bersifat mikro atau individual. 
tinggi  urgensi  suatu  berita,  maka  semakin  tinggi  pula  upaya  mereka  mencari  Jenis  motif  penggunaan  media  massa  menurut  Dominick,  adalah  motif 
konfirmasi.  Hal  itu  akan  mendorong  mereka  untuk  menggunakan  media  massa  kognisi, motif diversi, motif sosial, dan penarikan diri (withdrawal). Pertama, motif 
dan kontak‐kontak interpersonal.  kognisi,  yaitu  penggunaan  media  massa  untuk  mengetahui  sesuatu  hal.  Dalam 
  hal  ini  ada  dua  fungsi  kognisi  yang  terbentuk,  pertama,  mengikuti  informasi‐
3. Motif Bermedia  informasi pada setiap peristiwa yang terjadi. Kedua, orang memanfaatkan media 
Setiap  orang  yang  menggunakan  media  massa  dipengaruhi  oleh  berbagai  motif.  massa  untuk  belajar  sesuatu  yang  bersifat  umum  yang  berhubungan  dengan 
Motif yang muncul pada diri orang‐orang yang menggunakan media massa akan  keingintahuan (curiousity). 
berbeda  satu  sama  lain.  Pendekatan  penggunaan  media  massa  dari  sisi  motif 

BAB 5 — Perencanaan Media Komunikasi untuk Perubahan | 95 96 | Perencanaan Komunikasi


   

Kedua,  motif  diversi,  merupakan  bagian  dari  afeksi.  Ada  tiga  bentuk  untuk  menurunkannya,  dan  individu  akan  puas  jika  ketegangan  tersebut  bisa 
diversi, yaitu stimulasi, relaksasi, dan pelepasan emosi. Motif stimulasi berkaitan  dikurangi.  Misalnya  individu  melepaskan  agresi  dengan  cara  memarahi  orang 
dengan  dorongan‐dorongan  untuk  memperoleh  sesuatu  yang  baru  yang  lain, merusak barang, atau mengucapkan kata‐kata tertentu. 
bertentangan  dengan  rutinitas  dan  kebosanan.  Kemudian  motif  relaksasi,  orang  Hasil  penelitian  Atkin, Rubin  dan  Dominick dan Pierce  yang  dikutip  oleh 
menggunakan  media  massa  sebagai  cara  untuk  melarikan  diri  (escape)  dari  Signorielli  (1986,  h.39‐51),  menyebutkan,  ‘informational  need  of  the  audience  play  a 
berbagai  tekanan‐tekanan  dan  berbagai  masalah  yang  dihadapi.  Terakhir,  significant  role  in  selective  exposure  to  entertainment  media.  Entertainment  media 
pelepasan  emosi  atau  katarsis  emosi  merupakan  usaha  dalam  rangka  pelepasan  content is often chosen to reinforce or defend existing predisposition.“ 
agresivitas seseorang.  Sedangkan  Rubin  menyatakan,  “viewers  often  use  television  without  strong 
Ketiga,  motif  sosial,  dalam  hal  ini  individu  menggunakan  media  massa  programming preferences or choices ... many people watch TV for entertainment, to relax, 
atau  informasi  sebagai  bahan  rujukan  manakala  berinteraksi  dengan  orang  lain,  and  to  pass  the  time.”  Pendapat  Rubin  selaras  dengan  penemuan  Dominick  dan 
sehingga  dirinya  tidak  merasa  kolot  atau  tertinggal  dengan  perubahan  Pierce  yakni,  ‘in  the  later  years,  more  time  was  devoted  to  entertainment  programs 
lingkungan.  Misalnya,  individu  menggunakan  acara‐acara  TV  sebagai  bahan  especially  action‐adventure  shows,  while  the  number  of  news  and  information  programs 
panduan dan rujukan untuk mengobrol dengan tetangga atau rekan sekantor.  decreased considerably.“ 
Motif sosial juga bisa berupa penggunaan media massa sebagai teman pada   
saat  kesendirian  atau  kesepian.  Fenomena  tersebut  dikenal  dengan  nama   
‘parasocial relationship’.   
Keempat,  motif  penarikan  diri,  dalam  hal  ini  media  massa  digunakan  G. Media Lini Bawah dan Pencarian Informasi 
sebagai  alat  penarikan  diri  dari  orang  lain  atau  lingkungan  dan  aktivitas  yang   
seharusnya  dilakukan.  Di  samping  itu,  motif  penarikan  diri  juga  bisa  berupa   
penggunaan media massa sebagai alat membentuk batas‐batas jarak sosial dalam  DALAM  konteks  periklanan,  media  komunikasi  secara  garis  besar 
lingkungan.  Misalnya  membaca  surat  kabar  dalam  bis  sebagai  alat  dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu media lini atas dan media lini bawah. 
menghindarkan  diri  dari  orang  lain,  atau  menonton  TV  dalam  rangka  Media  lini  atas  terdiri  dari  TV,  radio,  surat  kabar/majalah  (media  cetak),  dan 
menghindarkan diri dari ajakan untuk pertemuan kelompok, acara keluarga, dan  papan reklame (outdoor media). Sedangkan media lini bawah terdiri dari pameran, 
lain‐lain (Dominick, 1983).  direct  mail,  kalender,  agenda,  point  of  sale  display  material,  dan  lain‐lain 
Menurut  McGuire  dalam  Rakhmat  (1986,  h.203),  secara  umum  motivasi  (Kasali,1995). 
seseorang menggunakan media massa terbagi ke dalam dua bagian utama, yaitu  Media  lini  bawah  dalam  dunia  periklanan  memiliki  peranan  sebagai  alat 
motif  kognitif  dan  motif  afektif.  Motif  kognitif  berkaitan  dengan  kebutuhan  bantu  komunikasi  pemasaran  yang  efektif,  terutama  untuk  menciptakan  dan 
manusia  terhadap  informasi  sebagai  kebutuhan  untuk  mencapai  tingkat  menampung  umpan  balik  langsung  dari  khalayak  sasaran,  misalnya  dialog 
identifikasi  tertentu.  Sedangkan  motif  efektif,  menekankan  aspek  perasaan  langsung  pada  satu  kesempatan  tertentu  antara  pengusaha  dengan  khalayak 
sebagai  kebutuhan  untuk  mencapai  tingkatan  emosional  tertentu  yang  ditandai  pembeli. 
oleh kondisi perasaan seseorang.  Bagi  khalayak  yang  memiliki  minat  tinggi  terhadap  produk  yang 
Salah  satu  contoh  motif  kognitif,  motif  tersebut  meramalkan  kebutuhan  ditawarkan,  sekedar  mendapatkan  informasi  dari  media  massa  hal  itu  tidak 
seseorang  yang  selalu  mencoba  untuk  menjelaskan  sebab‐musabab  yang  terjadi  cukup. Promosi atau iklan yang disajikan lewat media massa tidak akan mampu 
pada berbagai peristiwa yang dihadapinya. Individu selalu mencoba menemukan  memberikan  keterangan  secara  detail,  baik  keuntungan/kelebihan  dari  produk 
apa yang menyebabkan apa atau apa yang mendorong siapa melakukan apa.  yang  ditawarkan,  manfaat,  cara  kerja,  kandungan  bahan,  sampai  layanan  purna 
Sedangkan  motif  afektif  artinya,  setiap  individu  merupakan  suatu  sistem  jual  bila  barang  tersebut  memberikan  garansi,  dan  tempat  yang  dapat  ditemui 
tegangan. Dalam kondisi ketegangan individu selalu mencoba mencari cara‐cara  bila terjadi masalah dengan pemakaian produk. Oleh karena itu, produsen dapat 

BAB 5 — Perencanaan Media Komunikasi untuk Perubahan | 97 98 | Perencanaan Komunikasi


   

menggunakan  media  lini  bawah  untuk  memberikan  informasi  tersebut,  dan  samping  itu,  desain  huruf,  gambar/ilustrasi,  tata  letak,  dan  jenis  pesan,  dapat 
memberikan  kesempatan  secara  luas  kepada  mereka  yang  mencari  informasi  disesuaikan  dengan  target  khalayak  dari  kalender  yang  dibuat.  Oleh  karena  itu, 
detail yang dibutuhkan khalayak pemakai.  lembaga  atau  institusi  yang  memanfaatkan  kalender  sebagai  media  promosi 
  dapat membuat beberapa seri sesuai dengan jumlah klasifikasi khalayak sasaran 
1.   Pameran  dari media tersebut. 
Manfaat pameran dalam bisnis, yaitu: (1) untuk saling menjajaki antara produsen   
penyalur, dan calon pembeli; (2) Saling mempelajari antar aktivitas antar pesaing;  4.   Point of Purchase 
(3) memberi contoh dan dialog langsung dengan calon pembeli; (4) mencari mitra  Amatilah  rak‐rak  dan  displai  yang  tertata  rapi  di  supermarket  atau  pasar‐pasar 
usaha;  (5)  mempelajari  metode  penjualan  dan  promosi;  (6)  penjualan  (Kasali,  swalayan.  Selain  segi  artistik  sangat  “menggoda”  untuk  diperhatikan,  hal  itu 
1995).  sekaligus juga menjadi media informasi yang membujuk khalayak untuk memilih 
  dan  membeli  barang  yang  ditawarkan.  Kadang‐kadang,  khalayak  atau  pembeli 
2.   Direct mail  memutuskan  untuk  memilih  sebuah  produk  tanpa  berpikir  panjang.  Mereka 
Masalah  utama  dalam  direct  mail  adalah,  periklanan  yang  dilakukan  harus  memutuskan  untuk  membeli  karena  penampilan  dan  posisi  rak  yang  menonjol 
berusaha  diterima  atau  sampai  pada  khalayak  target  secara  menyeluruh  tanpa  dibandingkan dengan produk serupa lainnya.  
meleset satu pun. Oleh karena itu, daftar alamat yang akurat (berkualitas) sangat  Menurut Kasali (1992), kekuatan pemasaran sebuah produk, tidak terlepas 
menentukan dalam mengukur tingkat penerimaan direct mail di tangan khalayak.  dari  kuatnya  penyadaran  khalayak  atas  produk  tersebut  melalui  media  lini  atas 
Menurut  Adams  (1985),  manfaat  dari  direct  mail  yang  dapat  diterima  oleh  (surat kabar, radio, atau TV) serta kecepatan distribusi produk tersebut pada rak‐
produsen terletak pada aspek fleksibilitas yang total. Dalam hal ini, berbagai jenis  rak  toko.  Oleh  karena  itu,  khalayak  pertama‐tama  seolah  disadarkan  oleh 
pesan  periklanan  dapat  disampaikan,  waktunya  mudah  diatur  atau  ditetapkan  informasi  awal  melalui  media  massa,  kemudian  dibimbing  oleh  displai  di  toko‐
secara  akurat,  dan  berbagai  tempat  (khalayak)  dapat  dijangkau  hanya  dengan  toko sebagai penyedia informasi lanjutan yang menuntun mereka untuk membeli 
mengandalkan alamat yang baik. Keuntungan lebih lanjut dari direct mail adalah,  produk tersebut. 
besarnya  peluang  untuk  memeriksa  efektivitas  dari  pesan  yang  disampaikan  Bonventre dalam Kasali (1992) mendefinisikan point of purchase atau displai 
secara segera dengan respon yang datang dari khalayak.  sebagai  subseksi  dari  elemen‐elemen  advertensi  dan  promosi  dari  bauran 
  pemasaran.  Media  tersebut  memiliki  fungsi  memberi  informasi,  mengingatkan, 
3.   Kalender  membujuk, dan menjajakan. 
Kalender  merupakan  lembaran  yang  berisi  informasi  penanggalan.  Karena  Media  lini  bawah  dalam  dunia  periklanan  jenisnya  bervariasi,  dan  variasi 
fungsinya  yang  demikian,  peluang  untuk  dilihat  atau  diperhatikan  setiap  saat  tersebut  sangat  tergantung  pada  masalah  sejauh  mana  kreativitas  mereka 
oleh  orang‐orang  besar  sekali.  Ini  merupakan  salah  satu  kelebihan  kalender  (produsen,  pengiklan,  dan  seniman)  untuk  memanfaatkan  berbagai  hal  bagi 
dibandingkan dengan media lini bawah lainnya.  setiap  promosi.  Masih  banyak  model  dan  jenis  media  lini  bawah  lainnya  yang 
Dari sisi bisnis, kalender dapat dimanfaatkan untuk media promosi produk  dapat  dimanfaatkan  karena  memiliki  potensi  sebagai  media  komunikasi, 
terhadap  khalayak  potensial.  Dalam  hal  ini  kalender  memiliki  fungsi  sebagai  misalnya  buku  harian/agenda,  souvenir  (asbak,  gantungan  kunci,  dan  ballpoin 
media promosi terbatas dengan khalayak target yang jelas. Oleh karena itu, pesan  atau pensil), buku memo, tas/map seminar, dan lain‐lain. 
yang  disajikan  dalam  kalender  lebih  bersifat  informasi  spesifik  dari  masing‐  
masing  produk  yang  ditawarkan,  alamat  yang  dapat  dihubungi  sebagai  agen   
resmi atau distributor, pelayanan purna jual, kantor perwakilan, dan lain‐lain.   
Kalender  dapat  dirancang  dalam  berbagai  bentuk  ukuran,  misalnya   
kalender  meja,  dompet,  kalender  dinding,  kalender  harian,  dan  lain‐lain.  Di   

BAB 5 — Perencanaan Media Komunikasi untuk Perubahan | 99 100 | Perencanaan Komunikasi


   

Daftar Pustaka  Wright, Charles R. Sosiologi Komunikasi Massa. Disunting oleh Jalaluddin Rakhmat.
    Bandung; Remaja Karya, 1985.
 
  Jurnal
 
  Donohew, Lewis; Tipton, Leonard; dan Haney, Rogers. “Analisis Strategi Pencarian
Adams, James R., Media Planning, Edisi Kedua, London: Bussines Books, 1982. Informasi.” Diterjemahkan oleh Shoelhi. Audientia Jurnal Komunikasi 3 (1993):
Alfian dan Chu, Godwin C. Penyunting. Satellite Television in Indonesia. Honolulu: East 65-73.
West Center, 1981. Gantz, Walter. “The Diffusion of News About the Attempted Reagan’s Assassination.” The
Alfian, Transformasi Sosial Budaya dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: UI Press, Journal of Communication. 1 (1983): 57-66.
1986. Muchtar, Rusdi. “Television and Mass Media Habits in Minahasa, North Sulawesi.”
Curbs, Dan B., James B. Folyd., Jerry L. Winsor, Komunikasi Bisnis dan Profesional, Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Lndonesia, LIPI. 1 (1990).
Jakarta: Rosda Jayaputra,1996. Signorielli, Nancy. “Selective TV Viewing”. Communication Journal. 1 (1986): 39-51.
Comstock, George; Chaffee, Steven; Katzman, Natan; McCombs, Maxwell; Robert,  
Donal. Television and Human Behavior. New York: Columbia University, 1978.  
DeFleur, Melvin L. dan Bell Rokeach, Sandra. Theories of mass communication. Edisi  
kelima. New York: Longman, 1989.
Dominick, Joseph R. The Dynamics of Mass Communication. New York: Random House,  
1983.  
Goldberg, Alvin A dan Larson, Carl E. Komunikasi Kelompok. Diterjemahkan oleh  
Kusdarini dan Jusuf. Jakarta: UI Pers, 1985.  
Hartman, Paul; Patil BR.; dan Dighe, Anita. The Mass Media and Village Life, An Indian  
Study. New Delhi: Sage, 1989.
 
Havelock, Ronald G; Guskin, Alan; Frohman, Mark; Havelock, Marry; Huber, Janet; dan
Hill, Marjorie. Planning For Innovation, Through Dissemination and Utilization of  
Knowledge. Ann Arbor: The University of Michigan, 1971.  
Kadarman, A.M., dan Udaya Jusuf, Pengantar Ilmu Manjemen, Jakarta: APTIK dan  
Gramedia, 1996.  
Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta:  
PAU-Ekonomi-UI dan Pustaka Utama Grafiti, 1995.
 
Littlejohn, Stphen W. Theories of Mass Communication. Belmont: Wadsworth, 1989.
McOuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Suatu Pengantar, diterjemahkan oleh Dharma  
dan Aminuddin Ram. Jakarta: Erlangga, 1988.  
McOuail, Denis. Sociology of Communication. New York: Penguin Books, 1987.  
McQuail, Denis, dan Windahl, Sven. Communication Models for the Study of Mass  
Communication. New York: Longman, 1987.  
Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Karya, 1986.
 
Rogers, Everett M. and Shoemaker, Diffusion of Innovation, Edisi Ketiga. New York: Free
Press, 1983.  
Severin, Werner J. dan Tankard Jr., James W. Communication Theories. New York:
Longman, 1992.
Shoemaker, Pamela J. dan Reese, Ronald O. Mediating the Message, Theories of
Influences on Mass Communication. New York: Longman, 1991.

BAB 5 — Perencanaan Media Komunikasi untuk Perubahan | 101 102 | Perencanaan Komunikasi
 

  komunikasi yang digunakan ada dua jenis, yakni saluran tatap muka dan saluran 
  bermedia.  
  Adapun  saluran  bermedia  selanjutnya  dibagi  menjadi  dua  tipe  saluran, 
  yakni:  1)  saluran  komunikasi  dengan  media  elektronik  seperti  email  atau  surel 
  (surat  elektronik),  telepon,  pesan  melalui  SMS,  papan  pengumuman  elektronik 

BAB 6 dan masih banyak lagi; 2) saluran komunikasi dengan media cetak seperti buletin 
atau  majalah  internal,  surat,  poster,  flyers,  dan  lain  sebagainya.  Pada  akhirnya, 
PERENCANAAN MEDIA DALAM pemanfaatan  media  komunikasi  organisasi  tidak  berlangsung  secara  terpisah, 
melainkan dengan campuran atau bauran.  
KOMUNIKASI ORGANISASI Media  adalah  representasi  teknologi  komunikasi  yang  berperan  menjadi 
saluran  yang  strategis  dalam  komunikasi  organisasi,  dalam  rangka  mencapai 
tujuan.  Claire  B.  Johnson  dalam  Paces  dan  Faules  (2006:  232)  menyatakan 
Oleh: Gilang Perdana Tresna, S.T. teknologi  menyatukan  kemampuan  komputer  dan  media  komunikasi  lainnya, 
juga  menghubungkan  manusia  dengan  manusia  lainnya  dan  dengan  kegiatan 
  mereka yang berbeda.  
  Sedangkan  menurut  Patterson  dan  Radtke  (2009:  91)  bahwa  media 
  memainkan peran yang menentukan dalam membingkai isu yang terjadi di arena 
  publik  dan  jika  isu  sebuah  organisasi  menjadi  bagian  dari  agenda  lokal  atau 
  nasional,  maka  akan  menjadi  lebih  mudah  (bagi  organisasi  tersebut)  untuk 
A. Pendahuluan  memperoleh dana, memperoleh perhatian dari para pembuat kebijakan, menarik 
  pendukung‐partner‐penyumbang baru.  
  Lebih  lanjut  Patterson  dan  Radtke  (2009)  menyebut  media  sebagai 
KOMUNIKASI  memegang  peranan  penting  dalam  organisasi.  Tanpa  kendaraan  untuk  mencapai  tujuan  komunikasi  dengan  pernyataan  sebagai 
komunikasi,  organisasi  dipastikan  tidak  akan  berjalan  dengan  semestinya.  berikut: “communications objectives, taken singly or together, are likely to involve several 
Komunikasi  dalam  organisasi  (yang  selanjutnya  disingkat  menjadi  komunikasi  strategies  and  vehicles  before  they  are  completed.”  Artinya,  tujuan  berkomunikasi, 
organisasi) adalah sebuah keniscayaan yang muncul dalam berbagai bentuk, jenis  yang  dilakukan  dengan  cara  sendiri‐sendiri  atau  bersama‐sama,  biasanya 
maupun  karakternya  baik  dalam  alur  komunikasi  di  dalam  (internal)  organisasi  melibatkan serangkaian strategi dan kendaraan (baca: alat), sebelum (komunikasi) 
maupun alur komunikasi ke luar (eksternal) organisasi.   tersebut terlaksana.  
Komunikasi organisasi sendiri didefinisIkan sebagai berikut: “organizational  Lebih lanjut Patterson dan Radtke mengatakan “masing masing kendaraan 
communications is the process of creating and exchanging messages within a network of  (baca:  alat)  komunikasi,  yang  memiliki  target  khalayak  yang  spesifik,  adalah 
independent  relationship  to  cope  with  environmental  uncertainty,  atau  dengan  kata  langkah maju untuk menuntaskan tujuan. Idealnya, strategi dan kendaraan (baca: 
lain, komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan  alat)  berjalan  saling  melengkapi,  dengan  efek  yang  kumulatif,  dan  membantu 
dalam  satu  jaringan  hubungan  yang  saling  tergantung  satu  sama  lain  untuk  memahami baik tujuan program dan misi organisasi.”  
mengatasi  lingkungan  yang  tidak  pasti  atau  selalu  berubah‐ubah.”  (Goldhaber  Sedangkan  Phil  Jones  mengilustrasikan  media,  sebagai  saluran  dalam 
dalam Romli, 2011; 13).   strategi komunikasi organisasi, dan melihat keefektifannya. Tujuan menggunakan 
Untuk  mendukung  berlangsungnya  proses  pertukaran  pesan  jalinan  media  komunikasi  adalah  untuk  meraih  sebanyak‐banyaknya  target  (khalayak), 
hubungan  di  dalam  organisasi,  diperlukan  saluran  komunikasi  yang  tepat  dan 
sesuai  dengan  kebutuhan.  Pada  umumnya  dalam  sebuah  organisasi,  saluran 

BAB 6 — Perencanaan Media dalam Komunikasi Organisasi | 103 104 | Perencanaan Komunikasi
   

sehandal‐handal  dan  secepat‐cepatnya  meraih  umpan  balik  yang  maksimum  Gambar 6.1. Perencanaan Media dalam Perencanaan Pemasaran
(Jones, 2008).    
Itu  sebabnya,  dalam  perencanaan  komunikasi  organisasi,  perencanaan   
media menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan komunikasi. Jack    PERENCANAAN PEMASARAN
Z.  Sissors  dan  Roger  B.  Baron  menyebutkan  Perencanaan  Media  sebagai  proses   
mendesain  aksi  atau  kegiatan  yang  menggambarkan  bahwa  waktu  dan  ruang    SASARAN PEMASARAN
beriklan  digunakan  untuk  berkontribusi  untuk  mencapai  sasaran  pemasaran.   
(Sissors & Baron; 2010).       TARGET IKLAN
Sementara  menurut  Willshire  (2011),  media  planning  is  about  connecting   
  SASARAN MEDIA
people  and  companies  atau  diartikan  bahwa  media  adalah  segala  sesuatu  yang 
menghubungkan  orang‐orang  dengan  perusahaan.  Dalam  konteks  dan  proses   
PERENCANAAN MEDIA 
komunikasi,  perusahaan  yang  dimaksud  Willshire  diartikan  juga  sebagai   
organisasi dan atau institusi. Organisasi atau institusi atau perusahaan dalam hal   
ini adalah lembaga pemerintahan atau negara, organisasi massa, organisasi sosial,   
organisasi  politik,  organisasi  budaya,  perusahaan,  dan  atau  lembaga  swadaya   
masyarakat.  Karena  itu,  jenis  media  yang  akan  dibahas  di  sini  adalah  media   
komunikasi  organisasi.  Sedangkan  orang‐orang,  diistilahkan  sebagai  khalayak  (Sumber: Hackley, 2005) 
organisasi  atau  perusahaan,  yang  terbagi  dua,  yakni  khalayak  internal  dan   
khalayak eksternal.    
Dalam  organisasi  modern,  istilah  khalayak  bisa  dikatakan  sebagai  Sebagai ilustrasi, sebuah perusahaan (misalnya: produsen susu formula) pertama 
stakeholders,  yang  menurut  Freeman  (1987)  merupakan  individu,  sekelompok  kali  harus  menetapkan  perencanaan  pemasaran  produknya,  selanjutnya 
manusia,  komunitas  atau  masyarakat,  baik  secara  keseluruhan  maupun  secara  perusahaan  tersebut  harus  menetapkan  siapa  sasaran  pemasarannya  dari 
parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan.   produknya  (misalnya:  semua  orang  dengan  kategori  wanita  berumah  tangga), 
Perencanaan media dalam perspektif organisasi bisnis atau usaha, menjadi  kemudian  perusahaan  tersebut  menetapkan  target  iklan  produknya  tersebut 
salah satu bagian dari proses perencanaan komunikasi pemasaran. Chris Hackley  (misalnya: wanita baru melahirkan), selanjutnya perusahaan tersebut menetapkan 
menyebutkan  tugas  perencanaan  media  bertujuan  memilah  dan  mencari  upaya  sasaran medianya (misalnya: khalayak televisi), dan terakhir perusahaan tersebut 
optimal  perhatian  (media)  untuk  kampanye,  dengan  menggunakan  biaya  yang  membuat  perencanaan  medianya  (misalnya:  program  tv  nasional  pada  jam 
efektif  dan  kombinasi  yang  memadai  dari  pemilihan  media.  Selanjutnya,  secara  tayang prime time antara pukul 18.00 – 21.30). Harapannya adalah produsen susu 
sederhana  Hackley  mengatakan  perencanaan  media  harus  dapat  memastikan  formula  tersebut,  bisa  dengan  efektif  meraih  khalayak  potensial  yang  seluas‐
iklan  kampanyenya  menjangkau  target  khalayak  yang  diinginkan  sebanyak‐ luasnya dengan membeli slot iklan di televisi nasional pada jam prime time, yang 
banyaknya, namun tetap sesuai dengan budget media. (Hackley, 2005).   jumlah  penonton  female  25+  (kategori  Nielsen  Media  Research)  merupakan 
Lihat  bagaimana  Hackley  menggambarkan  Perencanaan  Media  sebagai  penonton terbesar.  
bagian dari strategi Perencanaan Pemasaran sebagaimana tabel di bawah ini.     
   
   
   
   

BAB 6 — Perencanaan Media dalam Komunikasi Organisasi | 105 106 | Perencanaan Komunikasi
   

B. Media Sebagai Saluran Komunikasi Organisasi   Desain. Jika desain media cetak terlihat menarik, maka bisa mendapat
  perhatian pembacanya. Selain itu, jika media cetak didesain mudah
  dibaca, maka pembaca cenderung akan membacanya.
 Sidebars / Boxes atau Catatan Sisi atau Catatan Khusus. Penyajian poin
Patterson  dan  Radtke  (2009:  127–145)  menyebutkan  ada  tujuh  jenis  saluran 
kunci yang terpisah dalam penyajian media cetak, bisa menuntun mata
komunikasi  dalam  organisasi  di  mana  enam  di  antaranya  menggunakan  media  pembaca ke arah yang dimaksud, dan juga bisa menjadikan tulisan
yakni:  terkesan lebih pendek.
   Grafik dan Bagan. Grafik dan Bagan biasanya membantu pesan yang
1. Pertemuan Tatap Muka  digarisbawahi menjadi lebih panjang dan membantui pembaca
  memudahkan membaca data secara baik.
2. Media Cetak   Warna. Orang biasanya secara tidak sadar merespon warna yang ada di
media. Arti sebuah warna biasanya dipengaruhi oleh budaya, misalnya
Media  Cetak  adalah  media  visual  yang  memiliki  metode  tertentu  untuk  merah umumnya diartikan sebagai simbol kemarahan, kebencian atau
meraih  perhatian  pembacanya.  Begitu  perhatian  didapatkan,  maka  isi  dan  tenaga. Biru diinterpretasi sebagai simbol rasa dingin, tenang dan stabil.
elemen lain akan diperhatikan pembacanya.  Hijau diasosiasikan sebagai simbol alam. Jadi warna bisa digunakan
Ada beberapa hal atau contoh yang harus diperhatikan para perencana  dalam media cetak untuk menarik perhatian atau memperkuat tema
atau manajer komunikasi organisasi tentang bagaimana khalayak merespon isi  tulisan.
media cetak, misalnya:   
  Menggunakan  media  cetak  memiliki  beberapa  keuntungan,  di 
 Brosur hanya bisa diperhatikan pembacanya secara seksama selama 3 antaranya:  a)  sudah  dikenal  banyak  orang  dan  mudah  diakses;  b)  mudah 
detik saja. digunakan  untuk  khalayak  yang  awam  dan  mudah  dibawa;  c)  bisa  diisi 
 Selembar Surat hanya bisa diperhatikan pembacanya selama 11 detik saja. dengan  konten  yang  detail,  terminologi,  dan  grafik;  d)  materi  cetak  memiliki 
 Keterangan Gambar lebih diperhatikan sebesar 70 persen ketimbang usia panjang dan bisa digunakan sebagai referensi di masa akan dating; e) isi 
keterangan tulisan. juga bisa sangat lengkap dengan informasi yang detail.  
 Pembaca biasanya cenderung membaca terlebih dulu halaman muka dan Adapun tantangan atau keterbatasan menggunakan media cetak dalam 
belakang isi media cetak, sebelum menaruh perhatian pada seluruh isinya.
komunikasi  organisasi  adalah  sbb.:  a)  media  cetak  tidak  bisa  diakses  oleh 
 
orang  yang  bura  huruf  atau  kesulitan  membaca  dan  memiliki  keterbatasan 
Media  Cetak  adalah  media  satu  arah,  karena  itu  perlu  diperhatikan 
bahasa;  b)  media  cetak  tidak  memiliki  audio  dan  tidak  personal;            
tujuh elemen untuk menarik perhatian pembacanya, yakni: 
c) khalayaknya tidak bisa langsung merespon; d) biaya percetakan bisa mahal.  
  
Selanjutnya  bagi  para  perencana  media  maupun  komunikasi 
 Foto. Sebuah foto dapat bercerita seribu kata. Pemilihan foto yang tepat
dapat memunculkan perhatian pembaca, bahkan sebelum melihat pemasaran,  ada  sejumlah  pertanyaan  petunjuk  menggunakan  yang  penting 
headline sekalipun. dipahami  dalam  menggunakan  media  cetak,  yakni:  a)  Apakah  khalayak 
 Keterangan Foto dan Judul. Keterangan gambar biasanya dibaca 70 nyaman  menggunakan  media  cetak?;  b)  Bagaimana  membuat  material  cetak 
persen lebih banyak, dibanding keterangan lain. Judul atau ide utama dengan  menarik  dan  memikat?;  c)  Apakah  memiliki  sumber  daya  yang 
tanpa gambar, dapat memperkuat kunci utama atau gagasan, yang bisa memadai  untuk  mengembangkan  teknik  menulis  yang  baik  dan  atraktif?;        
memunculkan gambaran ringkasan utama.
d)  Apakah  material  cetak  bisa  digunakan  untuk  khalayak  yang  berbeda?;         
 Headlines atau Judul. Judul yang kuat dan ringkas, biasanya akan
diperhatikan pembacanya selama beberapa detik. Jika judul tidak bicara, e)  Apakah  kualitas  materialnya  bisa  digunakan  untuk  jangka  panjang?;            
maka akan membuat pembacanya akan membaca seluruh artikel. f)  Apakah  sudah  dipertimbangkan  menggunakan  materi  media  cetak  untuk 
menancapkan  identitas  brand  atau  merek  dan  misi  organisasi  ke  pikiran 
khalayak? 
BAB 6 — Perencanaan Media dalam Komunikasi Organisasi | 107 108 | Perencanaan Komunikasi
   

  Menggunakan  email  memiliki  sejumlah  keuntungan,  di  antaranya:         


3. Komunikasi Media Elektronik  a) menawarkan pengiriman dari meja ke meja dengan cepat; b) sangat berguna 
Dalam  banyak  hal,  email  sampai  saat  ini  masih  menjadi  media  yang  untuk  mengirim  dokumen  yang  disertai  dengan  gambar;  c)  proses  yang 
fenomenal.  Patterson  dan  Radtke  (2009)  menggambarkan  hampir  semua  murah;  d)  sangat  bisa  diarahkan  pada  khalayak  yang  diinginkan;  e)  email 
pekerja  profesional  di  Amerika  menggunakan  email  untuk  mendukung  adalah teknologi yang dapat dikelola dan diakses 
pekerjaan  mereka,  meski  tentu  saja  dengan  tujuan  yang  berbeda‐beda.  Para   
dokter dan pengacara misalnya, cenderung memberikan email mereka kepada  4. Media Audio 
klien  mereka.  Atau  para  dosen  dan  sebagian  politisi  justru  melakukan  hal  Dalam  organisasi,  berkomunikasi  dengan  media  audio  seringkali  diperlukan. 
yang  sebaliknya  kepada  para  mahasiswa  dan  konstituennya.  Di  Indonesia,  Walaupun media audio adalah media terbilang cukup mahal, baik dari harga 
juga  terjadi  hal  yang  sama.  Email  kini  telah  menjadi  sebuah  keharusan  bagi  perangkat  maupun  biaya  jasa.  Menurut  Pattersson  dan  Radtke  (2009),  suara 
masyarakat di perkotaan, khususnya para pelajar, mulai dari murid SD sampai  (dari  media  audio)  baik  untuk  membangun  muatan  emosi,  drama  atau 
mahasiswa,  kalangan  pekerja  mulai  dari  pekerjaan  rendahan  seperti  pekerja  atmosfir  penting,  meski  hanya  mengena  pada  indra  pendengaran  saja.  Suara 
atau buruh hingga pekerja intelektual atau kalangan eksekutif. Semua itu tidak  juga bisa sangat efektif membangun citra (ilustrasi atau gambaran) mental jika 
lain  karena  mereka  ingin  ingin  terhubung  dengan  media  sosial  seperti  dibuat dengan singkat.  
Facebook atau Twitter.  Rahmat  dalam  bukunya  Psikologi  Komunikasi,  menyebut  suara  (audio) 
Tradisinya, email adalah media komunikasi informal, di mana seseorang  sebagai  pesan  Paralinguistik;  “pesan  non‐verbal  yang  berhubungan  dengan 
yang  berkorespondensi  dengan  organisasi  atau  perusahaan  dengan  email,  cara mengucapkan pesan verbal.” (Rakhmat, 2008).  
biasanya karena sudah memiliki kedekatan hubungan. Email juga merupakan  Selain  itu  Rakhmat  juga  membagi  pesan  paralinguistik  atas  lima  jenis, 
media  komunikasi  yang  murah  dan  efisien.  Bahkan  dalam  kepentingan  yakni:  1)  nada  atau  “pitch”,  menunjukkan  jumlah  getaran  atau  gelombang 
tertentu, pengiriman pesan dengan email bisa dibuat dalam bentuk kelompok  yang  dihasilkan  sumber  bunyi;  2)  kualitas  suara,  menunjukan  “penuh”  atau 
(group)  sehingga  bisa  dikirim  secara  bersamaan  hanya  dengan  sekali  “tipisnya”  suara;  3)  volume,  menunjukkan  tinggi‐rendahnya  suara;            
pengiriman.  Cara  tersebut  dinilai  sangat  bermanfaat  untuk  menyebarkan  4) kecepatan; dan 5) ritme atau irama. 
pesan  berupa  berita  atau  pengumuman  organisasi  atau  perusahaan.  Email  Media  audio  dianggap  cukup  fleksibel,  karena  bisa  mencapai  sasaran 
juga  bisa  digunakan  untuk  melengkapi  komunikasi  organisasi  bersama  khalayak  dalam  jumlah  besar  (mass  audience), sekelompok  orang  atau  bahkan 
dengan  media  cetak  seperti  misalnya  notulen  rapat.  Selain  itu  keunggulan  antara dua orang saja. Jenis‐jenis media audio menurut Patterson dan Radtke 
email  adalah  bisa  disisipkan  di  media  elektronik  lainnya,  di  website.  Bahkan  seperti Audio Tapes, Mesin Pesan, Pager (sekarang sudah tidak digunakan lagi 
email  juga  memiliki  kemampuan  respon  yang  cepat  dan  efektif,  seperti  jika  di  Indonesia),  Musik  dan  Jingles,  Telepon,  Hotline  atau  Toll  Free  Numbers, 
digunakan untuk keperluan menyebar angket, form pengukuran dan evaluasi.  Teleconferences atau Telekonferensi, Internet Streaming, Compact Disc (CD), Radio 
Ada  sejumlah  tipe  email  yang  biasa  digunakan  berbagai  organisasi  di  Talkshows  atau  Acara  Talkshow  Radio,  Radio  Advertising  atau  Iklan  di  Radio, 
antaranya:  Radio Komunitas, Radio PSAs atau Iklan Layanan Masyarakat di Radio, Radio 
  News atau Radio Berita.  
 Person to person atau Pribadi ke pribadi Keuntungan  menggunakan  media  audio:  a)  sangat  baik  untuk 
 Newsgroup / Company Group atau Grup Berita / Grup Perusahaan membangun emosi, drama dan rasa penting; b) sangat efektif untuk khalayak 
 Instant Messaging atau Pesan Singkat yang  buta  huruf;  c)  bisa  sangat  interaktif  seperti  radio;  d)  bisa  terjalin 
 Grouped by defined audience atau Kelompok dengan khalayak khusus hubungan  personal;  e)  bisa  mencapai  target  khalayak  dalam  jumlah  besar 
 Bulletin or message board atau Media E-Bulletin atau Pengumuman
dengan cepat (radio); f) bisa disinergikan dengan media lain.  
 

BAB 6 — Perencanaan Media dalam Komunikasi Organisasi | 109 110 | Perencanaan Komunikasi
   

Sedangkan  tantangan  menggunakan  media  audio  sebagai  berikut:          Sedangkan  tantangan  menggunakan  media  video  untuk  komunikasi 
a)  media  audio  hanya  efektif  jika  dibuat  dalam  durasi  yang  pendek,  dalam  organisasi:  a)  biaya  produksinya  sangat  mahal;  b)  khalayak  menginginkan 
berbagai contoh, iklan radio hanya dibuat dalam hitungan detik saja, antara 10  nilai produksi yang tinggi; c) membutuhkan tenaga terampil untuk membuat 
– 30 detik; b) media audio lebih efektif dengan pesan yang sederhana; c) media  isinya; d) video bisa menciptakan efek mengaburkan, karena itu buatlah pesan 
audio,  dalam  beberapa  hal  memerlukan  biaya  yang  mahal,  seperti  iklan  di  yang pendek dan sederhana.  
radio; d) media audio, seringkali membutuhkan tenaga yang terampil.   
  6. Media Online 
5. Media Video – Audio Visual  Komunikasi dengan media online adalah komunikasi yang proaktif, interaktif 
Dalam berbagai hal, media video dianggap sebagai media yang paling efektif  (bisa  timbal  balik),  dan  terus‐menerus.  Patterson  dan  Radtke  menyebutkan: 
menyampaikan  pesan,  karena  mengandung  dua  elemen  atau  unsur  yakni  “They  involve  finding  and  posting  relevant  information;  identifying  with  current, 
audio  (pendengaran)  dan  visual  (penglihatan).  Media  video  juga  dianggap  potential,  and  seeker  (people  who  are  roaming  the  Web  and  find  the  site  because  the 
paling  dapat  menjangkau  khalayak  yang  beragam,  termasuk  untuk  target  issue  interests  them)  audiences,  and  it  is  hoped,  developing  an  online  community” 
khalayak yang tidak bisa baca tulis.   (Paterson  &  Radtke,  2009),  yang  artinya:  mereka  (baca:  media  online) 
Namun  menurut  Patterson  dan  Radtke,  unsur  audio  atau  suara  melibatkan  proses  pencarian  dan  posting  informasi  yang  dikehendaki, 
berpengaruh  50  persen  lebih  terhadap  khalayak.  Unsur  audio  atau  suara  mengidentifikasi  khalayak  yang  aktual,  potensial  dan  pencari  (baca:  orang 
dalam  media  video  adalah  suara  bicara,  ilustrasi  musik,  dan  sound  effect  yang mengeksplorasi dan menemukan situs, karena isunya membuat mereka 
khusus.  Ada  beberapa  jenis  media  video  yang  bisa  digunakan  untuk  tertarik), yang harapannya bisa membangun komunitas online.  
menyampaikan  pesan  komunikasi  organisasi  yakni  film,  berita  TV,  internet  Adapun media online saat ini terdiri atas tiga jenis, yakni: 1) Penyediaan 
streaming,  video  konferensi,  iklan  TV  atau  iklan  layanan  masyarakat  di  TV,  Informasi; 2) Penyediaan Informasi dengan keanggotaan yang terbatas (sign up 
media  audio  visual  perusahaan  (jaringan  terbatas),  TV  berjaringan  atau  TV  atau  mendaftar,  situs  pemesanan  atau  order  materials,  dll.;  dan  3)  Penyediaan 
kabel,  TV  komunitas,  dan  media  video  luar  ruangan  (billboards  atau  Informasi dengan pola interaktif dengan host atau tuan rumah.  
scoreboards).   Jenis‐jenis media online menurut Patterson dan Radtke adalah nameplate 
Keuntungan  menggunakan  media  video  (audio  visual)  dalam  only, intranet, penyedia konten, penyedia program, interaktif atau blog.  
komunikasi organisasi menurut Patterson dan Radtke adalah sbb.: a) sebagian  Keuntungan  menggunakan  media  online  untuk  komunikasi  organisasi: 
besar  khalayak  lebih  menyukai  media  video;  b)  bisa  lebih  dramatis  dengan  a) mudah dicari oleh semua orang; b) beroperasi selama 24 jam; c) bisa dicari 
sentuhan  efek  gambar  maupun  suara;  c)  bisa  memperlihatkan  bagaimana  dengan cepat menggunakan kata kunci; d) teks dan gambar mudah dicopy dan 
sebuah program organisasi bekerja dan bagaimana hasil kerjanya berdampak  dimanipulasi  untuk  kepentingan  pengguna;  e)  bisa  diintegrasikan  dengan 
pada  khalayak;  d)  sebagian  orang  dipengaruhi  oleh  stimulus  visual;  e)  bisa  materi  video  maupun  audio;  f)  bisa  diprogram  secara  otomatis  untuk 
mengandung  banyak  informasi  dalam  tayangan  yang  singkat;  f)  bisa  dibawa  memberikan jawaban; g) bisa sangat interaktif.  
ke mana‐mana (contoh dalam hal ini adalah gadget atau perangkat elektronik  Sedangkan  tantangan  atau  kendala  menggunakan  media  online  untuk 
seperti  laptop,  tablet  PC,  ponsel  pintar/smartphone  yang  terkoneksi  dengan  komunikasi  organisasi:  a)  membutuhkan  biaya  besar  untuk  pembuatan  dan 
internet);  g)  jika  dikombinasikan  dengan  sistem  penyiaran  dengan  teknologi  pemeliharaan; b) tidak semua khlayak bisa mengakses secara merata; c) konten 
satelit  yang  real  time  atau  siaran  langsung,  bisa  menciptakan  Global  Village  bisa membahayakan jika tidak dikelola dengan baik dan hati‐hati. 
(istilah  yang  diambil  dari  prediksi  Marshall  McLuhan);  h)  video  membawa   
dunia  menjadi  lebih  baik  atau  lebih  buruk  ke  ruangan  di  rumah  (melalui  7. Media Alternatif 
siaran tv teresterial atau jaringan kabel).   Sebuah  organisasi  atau  perusahaan  biasanya  juga  memiliki  media  alternatif 
untuk  berkomunikasi  dengan  khalayaknya,  selain  semua  media  yang  sudah 

BAB 6 — Perencanaan Media dalam Komunikasi Organisasi | 111 112 | Perencanaan Komunikasi
   

dijelaskan.  Media  ini  biasanya  dibuat  untuk  diberikan  secara  cuma‐cuma   Media Mix atau Bauran Media. Istilah ini digunakan untuk pemilihan
sebagai kenang‐kenangan atau bisa juga dijual untuk menambah penghasilan  beberapa media yang akan digunakan dalam kampanye komunikasi
perusahaan atau organisasi. Media tersebut biasanya disebut sebagai souvenir,  melalui media, sebagai bagian dari strategi komunikasi.
 Mempertimbangkan Skema Penjadwalan. Membuat skema penjadwalan
antara lain bentuknya adalah kaos, jaket, atau topi, sticker (gambar tempel) & 
yang menyeluruh dari media yang dipilih, juga harus menjadi bagian dari
car  wrap,  produk  konsumer  seperti  kaleng  susu,  tote  bags  atau  goody  bags,  proses perencanaan media.
kancing  atau  pin,  mug  atau  gelas  keramik,  banners,  balon  atau  balon  udara,   
penanda buku, buku agenda, kalender, flashdisk, dan masih banyak lagi.  Adapun proses perencanaan media menurut Katz setidaknya ada 3 elemen 
  mendasar, yakni:  
   
  1. Menetapkan Khalayak Sasaran 
C. Strategi Pemilihan Media dalam Perencanaan Komunikasi Organisasi  Berarti  seorang  perencana  media  (media  planner)  harus  membuat  klasifikasi 
  atau  kategorisasi  khalayak  berdasarkan  beberapa  apsek,  misalnya:  1)  aspek 
  demografi  seperti  usia,  jenis  kelamin,  status  social,  dll.;  2)  aspek  psikografi 
UNTUK menggunakan saluran media dalam komunikasi organisasi, Jones (2008)  seperti  kebiasaan,  hobi,  atau  kesukaan;  3)  aspek  status  sosial  ekonomi 
menyebut ada enam kriteria utama menentukan saluran komunikasi yang efektif,  misalnya pendapatan, pengeluaran, dlsb.  
dalam perencanaan media, yakni: 1) Apakah (saluran komunikasi) menyediakan    Menetapkan  khalayak  sasaran  merupakan  bagian  penting  dari  proses 
umpan balik atau cukup satu arah?; 2) Apakah (pilihan saluran komunikasinya)  perencanaan  media,  karena  berhubungan  erat  dengan  pemilihan  media  itu 
memadai?  Dapatkan  saya  mengontrol  pesan  yang  disampaikan melalui  (saluran  sendiri dan bagaimana pengemasan pesan dibuat secara kreatif. 
komunikasi) tersebut?; 3) Dapatkah saya berkomunikasi dengan pesan yang kaya    Secara sederhana bisa diilustrasikan dari sebuah produk susu misalnya. 
atau  cukup  yang  sederahana  saja?;  4)  Akankah  (saluran  komunikasi)  sampai  ke  Jika  dilihat  peruntukannya  maka  konsumen  produk  susu  adalah  anak‐anak 
banyak orang ataukah hanya beberapa saja (menyiarkan atau mengirim ke sedikit  atau  balita.  Pertanyaannya,  apakah  itu  berarti  pembuatan  iklan  ditujukan 
orang)?  Akankah  pesannya  pribadi  atau  tidak  pribadi  (umum);  5)  Berapa  lama  kepada  anak‐anak  atau  balita?  Tentu  saja  jawabannya  tidak.  Target  sasaran 
persiapannya?;  6)  Berapa  lama  (proses)  komunikasi  berlangsung,  ketika  sudah  khalayak  produk  susu  adalah  kaum  wanita,  khususnya  kalangan  ibu  rumah 
siap?  tangga.  Karena  itu,  perencana  media  akan  memilih  media  yang  tepat  untuk 
Adapun komponen Perencanaan Media yang harus menjadi pegangan para  kampanye  produk  susu  tersebut.  Misalnya  majalah,  maka  ia  harus  memilih 
perencana media menurut Sissors dan Baron adalah :  majalah  wanita  dewasa;  radio,  maka  ia  harus  memilih  radio  dengan 
  pendengar wanita seperti Female Radio di Jakarta; atau jika di televise, maka 
 Mengungkapkan Latar Belakang. Membuat perencanan media harus perencana media akan memasukan iklan produk susu di jam tayang di mana 
dimulai dengan melihat latar belakang, apa dan mengapa sebuah
wanita  dan ibu  rumah  tangga  menjadi  penonton  terbesar  seperti  di  pagi  hari 
perencanaan komunikasi ditujukan.
 Menyatakan Sasaran. Yang dimaksud statemen of objectives adalah atau di tengah program sinetron di jam utama (prime time).  
menetapkan pernyataan tujuan komunikasi, atau istilah lain,  
mendeklarasikan pernyataan kepada semua orang sehingga dengan begitu 2. Menetapkan Tujuan Komunikasi 
tujuan komunikasi akan menjadi sebuah gerakan kolektif. Katz  menyebutkan  bahwa  tujuan  komunikasi  sangat  bergantung  pada  apa 
 Menetapkan Target Pasar. Menetapkan target pemasaran adalah hal yang yang  akan  disampaikan,  apakah  memasarkan  produk  atau  jasa,  membangun 
juga penting sehingga perencana media bisa dengan tepat memilih media citra atau mendorong khalayak untuk memilih sesuatu, seperti dalam konteks 
mana yang akan menjadi kendaraan komunikasi.
pemilihan umum atau pilkada.  

BAB 6 — Perencanaan Media dalam Komunikasi Organisasi | 113 114 | Perencanaan Komunikasi
   

  Katz  mengatakan  ada  tiga  faktor  yang  harus  dipertimbangan  dalam  Baron  menyebutkan  setidaknya  ada  tiga  aspek  yang  harus  diketahui  para 
menetapkan tujuan komunikasi dalam proses perencanaan media, yakni:  perencana media atau komunikasi, yakni : 
    
a. Penetapan Waktu Berkampanye (Menyebarkan Pesan). 1) Sumber Data Pemasaran, yang meliputi :
Adalah salah satu faktor yang penting diperhatikan para perencana a) pola distribusi
media dalam kampanye melalui media. Penentuan momen yang tepat b) pola area penjualan
akan berdampak pada efektivitas dan keberhasilan komunikasi c) pola persaingan iklan
(melalui media). Misalnya, toko buku atau agen perjalanan akan d) pola kalender (pola penjualan dari periode bulan ke bulan)
beriklan besar besaran di media pada momen liburan atau jelang
kalender akademik baru. Atau kandidat calon kepala daerah akan 2) Creative Sources atau Sumber Data Kreatif, yang meliputi :
berkampanye di media beberapa bulan sebelum masa kampanye. a) karakteristik tema
b) karakteristik pesan
b. Dinamika Kategori dan Brand c) penelitian terhadap performa aspek kreatif
Dalam konteks ini Katz mengaitkan dinamika kategori dan brand ini
dengan bagaimana perencana media menangkap kecenderungan 3) Sumber Data Media, yang meliputi :
khalayak dengan kemampuan perusahaan mengemas pesan iklan atau a) kepopuleran
komunikasi. Misalnya jika sebuah iklan baru dibuat, namun ternyata b) profil media (karakteristik media)
hanya sebuah versi lain dari iklan yang lama, maka Katz memastikan c) biaya penayangan
iklan tersebut akan sia-sia.  
Selain  itu,  perencana  media  dalam  membuat  perncanaan  komunikasi 
c. Daya Jangkau dan Frekuensi (Media)
media harus mempertimbangkan sejumlah variabel perencanaan media yang oleh 
Menurut Katz, seorang perencana media harus mengetahui daya
jangkau (media) dalam proses perencanaan media. Dalam konteks ini Sissors dan Baron disebutkan ada lima pertanyaan mendasar, yakni: 
pilihan media secara sederhana terbagi atas dua kategori yakni media  
nasional atau media lokal. Seperti di Indonesia saat ini, televisi terbagi a. Siapa khalayak yang akan dituju? Adalah pertanyaan tentang siapa target
atas dua kategori televisi nasional atau televisi lokal. Dengan begitu, khalayak yang ingin dituju berdasarkan sejumlah kategori demografi,
perencana media kemudian akan dapat menentukan berapa frekuensi status sosial ekonomi, psikografi seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan,
yang akan ia beli untuk menyebarluaskan pesan komunikasi atau iklan. kebiasaan dlsb.
   Sebagai contoh: iklan sampo akan menargetkan khalayaknya pada
3. Mempertimbangkan Aspek Kreativitas  kalangan wanita dan media yang akan dipilih adalah media dengan wanita
sebagai khalayak terbesarnya, seperti majalah wanita.
Katz  mengatakan,  kreativitas  menjadi  bagian  terakhir  yang  juga  penting 
dibahas dalam proses perencanaan media. Ia menyebutkan, kreativitas konten  b. Di mana lokasi? Adalah pertanyaan tentang lokasi pasar yang tepat dan
pesan  atau  komunikasi  pada  akhirnya  akan  bermuara  pada  pilihan  media.  prospektif untuk kegiatan komunikasi. Apakah sebuah strategi pemasaran
Misalnya  jika  sebuah  perusahaan  otomotif  akan  “melaunching”  merek  baru,  membutuhkan peningkatan atau penurunan dukungan media ?
maka aspek kreativitasnya harus ditekankan pada tampilan dan performa dari  Sebagai contoh: jika sebuah produk tidak dimaksudkan untuk dipasarkan
di daerah daerah kota besar maka media yang dipilih media lokal.
kendaraan tersebut. Bisa jadi pilihan utamanya adalah media televisi dan cetak 
saja.   c. Kapan? Adalah pertanyaan mengenai kapan waktu yang tepat untuk
    melakukan kampanye di media. Dan kapan dibutuhkan peningkatan atau
Untuk membuat perencanaan media diperlukan data‐data yang digunakan  penurunan dukungan media pada satu kegiatan komunikasi.
sebagai  indikator  kerberhasilan  sebuah  perencanaan  komunikasi.  Sissors  dan 

BAB 6 — Perencanaan Media dalam Komunikasi Organisasi | 115 116 | Perencanaan Komunikasi
   

Sebagai contoh: iklan produk pengusir nyamuk akan lebih tepat jika  
ditayangkan pada saat wabah demam berdarah tengah terjadi di  
masyarakat.
Pada  akhirnya  perencanaan  media  dalam  komunikasi  organisasi  akan 
d. Berapa lama? Adalah pertanyaan tentang berapa lama sebuah kampanye sangat  ditentukan  dengan  kemampuan  para  perencana  membangun  strategi 
akan efektif ditayangkan di media. saluran  (termasuk  dengan  media)  komunikasi  yang  sesuai  dengan  sasaran 
Sebagai contoh: iklan layanan masyarakat tentang pentingnya memelihara komunikasi  dan  target  khalayak.  Patterson  dan  Radtke  (2009;  144–145) 
lingkungan bersih seperti membuang sampah tidak boleh sembarangan, mengemukakan sejumlah pertanyaan kunci dalam kaitannya dengan hal tersebut:  
akan efektif hanya pada saat musim hujan tiba.  
 Saluran komunikasi yang mana yang bisa bertaut satu sama lain yang
e. Seberapa sering? Adalah pertanyaan tentang berapa banyak pesan akan
cocok untuk menampilkan pesan pada target khalayak? Apa elemen inti
ditayangkan di media untuk mencapai tujuan komunikasi.
pesan yang hilang?
Sebagai contoh: Jika sebuah produk lama yang ditayangkan di media,
 Apakah ini memungkinkan dilakukan modifikasi pada saluran yang eksis,
maka tidak dibutuhkan frekuensi yang tinggi, karena dikhawatirkan akan
ataukah menggunakan saluran baru?
menimbulkan kejenuhan pada khalayak sehingga tujuan pesan tidak
tercapai.  Jika ada materi tambahan, apakah materi tersebut bisa digunakan untuk
berragam khalayak dengan dampak yang maksimum?
 
 Apakah strategi yang diterapkan saling bertabrakan satu sama lain atau
Sissors  dan  Baron  menggambarkan  skema  proses  perencanaan  media  dengan kata lain menghalangi kesuksesan dalam meraih target khalayak?
sebagai berikut:   Apakah kita mempertimbangkan bagaimana pesan merespon keinginan
  atau kebutuhan khalayak akan informasi, ketika mereka sedang berada di
Gambar 6.2. Skema Proses Perencanaan Media masing masing tahapan lingkaran komunikasi, yakni: menginformasikan,
  memperhatikan dan menyimak, terdorong untuk berbuat dan
    mempertahankan? Apakah ada cara untuk memperkuat komponen pesan
dalam saluran yang sudah terseleksi?
 
 Apakah setiap saluran fokus pada misi organisasi dan maksud
 
berkomunikasi? Apakah tiap saluran tersebut termasuk aksi melangkah
  untuk setiap khalayak?
   
   
   
   
   
  Daftar Pustaka 
   
   
   
  Albarran, Allan B (Editor). 2006. Handbook of Media Management and Economic.
  Lawrence Erlbaum Associates, Publishers, New Jersey & London.
  Hackley, Chris. 2005. Advertising & Promotion: Communicating Brands. SAGE
Publications. London.
(Sumber: Sissors & Baron, 2010) Jones, Phill. 2008. Communicating Strategy. Gower Publishing Limited, London.

BAB 6 — Perencanaan Media dalam Komunikasi Organisasi | 117 118 | Perencanaan Komunikasi
   

Katz, Helen. 2008. The Media Handbook: A Complete Guide to Advertising Media  
Selection, Planning, Research and Buying. Second Edition. Lawrence Erlbaum
Associates Publisher, London.  
Pace, R. Wayne & Don F. Faules. 2006. Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan
Kinerja Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
 
Patterson, Sally J & Janel M. Radtke. 2009. Strategic Communications for Non Profit
Organizations: Seven Steps to Creating a Succesfull Plan. Second Editon. John
Willey & Sons, Hoboken, New Jersey, USA.  
Rakhmat, Djalaludin. 2008. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Romli, Khomsahrial. 2011. Komunikasi Organisasi Lengkap. Grasindo, Jakarta.  
Sissors, Jack Z. & Roger B. Baron. 2010. Advertising Media Planning. McGraw-Hill
USA.  
Willshire, John V. 2011. What is Media Planning; Some Unfinished Thought. Powerpoint
Presentation on www.slideshare.net. United Kingdom.  
 
   
 
   
 
   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

BAB 6 — Perencanaan Media dalam Komunikasi Organisasi | 119 120 | Perencanaan Komunikasi
 

  menggurita.  Media  massa  menjadi  media  yang  paling  besar  dalam  menyerap 
  iklan dan materi promosi atau kampanye.  
  Mari  kita  lihat  pada  data  pendapatan  iklan  di  media  massa  pada  tahun 
  2009 yang sangat fantastis berikut ini: 
   

BAB 7 Gambar 7.1. Belanja Iklan di Media Tahun 2009


 

PERENCANAAN KOMUNIKASI UNTUK MEDIA


NILAI
(dalam triliun rupiah)
%

MEDIA MASSA
Total Rp 51.081.000.000.000 100
televisi Rp 29.887.000.000.000 58.5
surat kabar Rp 17.747.000.000.000 34.7
majalah Rp 1.292.000.000.000 2.5
Oleh: Aria Santana, S.H. tabloid Rp 609.000.000.000 1.2
radio Rp 593.000.000.000 1.2
media luar ruangan Rp 954.000.000.000 1.9
 
   
 
(Sumber : Nielsen Audience Measurement dalam Armando, 2009: 40) 
 
   
 
Fakta  lebih  fantastis  bisa  dilihat  dari  hasil  riset  Nielsen  pada  tahun  2012 
 
lalu. Nielsen mengumumkan belanja iklan media di Indonesia mencapai 87 triliun 
A. Pendahuluan 
rupiah  lebih  sepanjang  tahun  2012,  atau  tumbuh  20  persen  dibandingkan  tahun 
 
2011.  Dari  perolehan  tersebut  televisi  masih  mendominasi  pangsa  iklan  dengan 
 
meraup 64 persen dari total belanja iklan. Itu artinya televisi meraih lebih dari 55 
MEDIA massa hingga saat ini masih menjadi primadona kekuatan ekonomi dan 
triliun  rupiah.  Selanjutnya  diikuti  surat  kabar  sebanyak  33  persen,  atau  sekitar 
politik  yang  memiliki  pengaruh  magnetis  luar  biasa.  Kehadiran  media  baru 
28,7  triliun  rupiah  lebih  dan  majalah  atau  tabloid  yang  meraih  3  persen  atau 
seperti media sosial pun belum bisa mengalahkan media massa. Sebagai ilustrasi, 
sekitar 2,6 triliun rupiah (Sumber: Vivanews.co.id, 2012). 
di Indonesia kehadiran media massa masih mendominasi kehidupan masyarakat, 
 
sedangkan kehadiran media sosial bisa dikatakan baru sebagai suplemen.  
 
Dalam  kehidupan  berpolitik,  kekuatan  media  massa  mencapai  puncaknya 
B.  Jenis Media Massa dalam Perencanaan Komunikasi  
pada  tahun  1998.  Pada  tahun  itu,  harus  diakui,  media  massa  berperan  sangat 
 
besar  ikut  “menumbangkan”  pemerintahan  Orde  Baru  pimpinan  Presiden 
 
Suharto  dan  memunculkan  Orde  Reformasi  yang  digalang  gerakan  mahasiswa 
MEDIA  massa  tradisional  memiliki  beberapa  jenis  media,  yakni  cetak  seperti 
dan pembangkangan kelompok elit politik yang dimotori Amien Rais. Tahun 1998 
surat  kabar,  majalah  dan  tabloid;  dan  penyiaran  seperti  televisi  dan  radio.  Mari 
tercatat sebagai tahun kebangkitan kekuatan media massa sebagai pilar keempat 
kita bahas satu per satu sbb.:  
demokrasi.  
 
Lebih  jauh  lagi,  Reformasi  telah  mendorong  media  massa  menjadi 
Penyiaran Televisi     
kekuatan  ekonomi  yang  luar  biasa  dengan  bermunculan  konglomerat  media  di 
Fakta menunjukkan masyarakat Indonesia adalah Viewers Society (Baksin, 2009) 
Indonesia,  dan  menjadikan  media  massa  menjadi  sebuah  industri  raksasa  yang 
atau masyarakat yang lebih menyukai media audio visual, ketimbang media lain. 

BAB 7 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Massa | 121 122 | Perencanaan Komunikasi
   

Itu sebabnya perusahaan atau stasiun TV swasta kini telah berkembang menjadi   
industri  raksasa,  dengan  pendapatan  iklan  mencapai  hampir  30  triliun  rupiah   
pada tahun 2009 (Nielsen Audience Measurement dalam Armando, 2011).   •  Faktor  populasi  khalayak  berdasarkan  Status  Sosial  &  Ekonomi  (Socio 
Media  penyiaran  televisi  di  Indonesia  memiliki  tiga  format,  yakni  Economic Status atau SES) 
teresterial  atau  format  free  to  air  yang  menggunakan  sistem  jaringan  transmisi  Nielsen  Media  Reaserch  mengklasifikasikan  populasi  penonton  tv  sebagai 
UHF,  tv  cable  (kabel  tv)  atau  tv  berbayar,  dan  format  streaming  tv  yang  berikut: 
menggunakan  saluran  internet.  Namun  format  terakhir  belum  masuk  dalam   
industri komersial.    
Industri periklanan televisi menyediakan air time spot sebagai ruang iklan.  Gambar 7.3. Populasi Penonton TV Berdasarkan Socio Economic Status (SES) 
Namun  di  televisi  juga  mengenal  program  blocking,  yang  memungkinkan  slot   
program dibeli oleh satu pihak yang berkepentingan seperti perusahaan penyedia  SES 2006 - 2008 2009 - 2010 2011
A1 Lebih dari Rp3.000.000 Lebih dari Rp3.500.000 Lebih dari Rp4.500.000
produk atau jasa, organisasi atau instasi pemerintah.  
A2 Rp2.000.000 – 3.000.000 Rp2.500.000 – 3.500.000 Rp3.000.000 – 4.000.000
Untuk  perencana  media  atau  komunikasi  pemasaran,  penting  kiranya  B Rp1.500.000 – 2.000.000 Rp1.750.000 – 2.500.000 Rp2.000.000 – 3.000.000
memahami genre atau jenis program tv seperti berita, infotainmen, dokumenter,  C1 Rp1.000.000 – 1.500.000 Rp1.250.00 – 1.750.000 Rp1.500.000 – 2.000.000
hiburan  musik,  drama,  permainan,  atau  pertunjukan.  Pada  program  ber‐genre  C2 Rp700.000 – 1.000.000 Rp900.000 – 1.250.000 Rp1.000.000 – 1.500.000
apa  promosi  iklan  ditempatkan.  Misalnya  produk  makanan  ringan  untuk  anak‐ D Rp500.000 – 700.000 Rp600.000 – 900.000 Rp700.000 – 1.000.000
anak  sebaiknya  ditempatkan  di  program  kartun.  Selain  itu,  perlu  juga  dipahami  E Kurang dari Rp500.000 Kurang dari Rp600.000 Kurang dari Rp700.000
beberapa  faktor  yang  menjadi  pegangan  dua  pihak  terkait  yakni  manajemen  Catatan: Nilai nominal di atas bukan penghasilan melainkan pengeluaran rutin per bulan seperti
transportasi, biaya sekolah anak-anak, belanja keperluan sehari-hari, listrik, telepon, dll.
media dan pengiklan sbb.: 
 
 
(Sumber: Nielsen Media Research, 2009) 
• Faktor ketersediaan khalayak dan pembagian waktu siaran atau daypart 
     
Pringle  &  Starr  membagi  waktu  siaran  dan  ketersedian  khalayak  sebagaimana 
 
tersaji pada data berikut ini: 
Di Indonesia, populasi penonton televisi berdasarkan Socio Economic Status adalah 
 
Gambar 7.2. Pembagian Waktu Siaran & Ketersediaan Khalayak (Daypart) sebagai berikut : 
   
  BAGIAN HARI KETERSEDIAAN AUDIEN Gambar 7.4. Populasi Khalayak TV di Indonesia Berdasarkan SES
Pagi Hari: 06.00 – 09.00 Anak Anak, IRT, Pensiunan, Pelajar, Pekerja
Jelang Siang: 09.00 – 12.00 Anak Pra Sekolah, IRT, Pensiunan, Pekerja Shift Target Universe %
Siang Hari: 12.00 – 16.00 Pekerja, Pelajar SES A1 & A2 4.404.391 8.9
Sore Hari: 16.00 – 18.00 (early fringe) Pekerja, Anak Anak & Remaja SES B 8.298.633 16.8
Awal Malam: 18.00 – 19.00 (early evening) Hampir semua audien SES C1 11.993.553 24.2
Jelang Waktu Utama: 19.00 – 20.00 SES C2 14.068.474 28.2
Semua audien tersedia
(prime access) SES D 8.209.361 16.6
Semua audien tersedia, kecuali anak-anak mulai SES E 5.238.862 10.6
Waktu Utama: 20.00 – 23.00 (prime time)
berkurang Total Individuals 49.525.103 100 %
Jelang Tengah Malam: 23.00 – 23.30
(late fringe)
Orang Dewasa (Male 25+)  
Akhir Malam: 23.30 – 02.00 (late night) Orang Dewasa dan Pekerja Shift Malam (Sumber: Nielsen Media Research, 2009) 
       
(Sumber: Pringle & Starr dalam Morissan, 2008; 296–297)  

BAB 7 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Massa | 123 124 | Perencanaan Komunikasi
   

Melihat  data  pada  grafis  7.3  dan  7.4  di  atas,  bisa  disimpulkan  bahwa     
berdasarkan  Nielsen,  populasi  terbesar  penonton  televisi  di  Indonesia  adalah   Faktor Rating & Share 
penonton  kategori SES  C  (C1  &  C2),  yaitu  pemilik  televisi  yang  setiap  bulannya  Rating  dan  Share  adalah  konsep  alat  ukur  performa  program  televisi  yang 
memiliki pengeluaran rutin antara 1 juta sampai 2 juta rupiah, yakni sebanyak 52  digunakan  secara  universal  di  seluruh  dunia.  Konsep  ini  pertama  kali 
persen  lebih  dari  total  populasi.  Bagi  perencana  media  atau  pemasaran  diperkenalkan oleh Arthur Charles Nielsen sejak tahun 1932 di Amerika Serikat, 
komunikasi, data Nielsen di atas sangat penting untuk memahami pada program  dan  sampai  saat  ini  lebih  dari  100  negara  di  dunia  menggunakan  jasa  Nielsen. 
acara tv apa yang meraih target penonton dengan sesuai dengan segmentasi dan  Para  perencana  komunikasi  atau  media  atau  pemasaran  komunikasi  penting 
target khalayaknya.   memahami  dua  konsep  tersebut,  sebagai  dasar  untuk  menempatkan  kampanye 
Faktor berikutnya adalah target khalayak televisi berdasarkan kategori usia  iklannya di televisi.  
dan  status sosial  sebagaimana yang  dibuat  oleh  Nielsen  Media  Research  berikut    Menurut Morrisan riset rating adalah:  
ini:   
1. Child atau anak anak usia 5 – 9 tahun untuk meneliti efektivitas program pada saat ditayangkan di stasiun televisi.
2. Female atau wanita usia 10 – 19 tahun Riset rating pada dasarnya meneliti tindakan audien terhadap pesawat
3. Female atau wanita usia 20 – 24 tahun penerima televisi atau radio. Tindakan audien terhadap pesawat penerima
4. Female atau wanita usia 25 tahun (+ ) atau lebih itu meliputi tindakan mematikan (turn off), menghidupkan (turn on),
5. Male atau pria usia 10 – 19 tahun memidahkan (switching) saluran pesawat televisi. (Morissan, 2008 ; 308)
6. Male atau pria usia 20 – 24 tahun  
7. Male atau pria usia 25 tahun (+) atau lebih Secara  sederhana  rumus  menghitung  rating  adalah  sbb.:  Jumlah  Penonton 
8. Housewife atau ibu rumah tangga
Program  X  dibagi  jumlah  pemilik  tv  di  Indonesia  (Universe  10  kota  Nielsen 
9. Student atau pelajar
10. Worker atau pekerja 52.213.275)  dikali  100.  Sebagai  ilustrasi,  jika  rata‐rata  penonton  program  OVJ 
  Trans7 pada tanggal 21 Juli 2013 adalah 910.000, maka rating program OVJ adalah 
Selain itu, di Indonesia Nielsen Media Research menetapkan Design Market  910.000  dibagi  52.213.275  dikali  100  hasilnya  1,7  point  rating  (  r  ).  Namun  yang 
Area  (DMA)  pada  10  kota  dengan  tota  populasi  khalayak  televisi  sebanyak  juga  harus  dipahami  di  sini  adalah  bahwa  riset  rating  hanya  menunjukan 
50.213.275 household atau pemilik tv, yaitu sebagaimana tersaji pada data berikut  performa  secara  kuantitatif  dari  sebuah  program  acara  televisi.  Rating  tidak 
ini:  mencerminkan kualitas sebuah program televisi.  
  Adapun  mengenai  share  atau  audience  share  merupakan  riset  kuantitatif 
  Gambar 7.5. Populasi Penonton TV berdasarkan Nielsen penonton  televisi  yang  juga  digunakan  Nielsen  untuk  mengukur  berapa  persen 
  jumlah  penonton  sebuah  program  televisi  berbanding  dengan  jumlah  penonton 
  1. Jakarta 30.427.347 / 58.3 % televisi  yang  menyaksikan  pada  jam  di  mana  program  tersebut  ditayangkan. 
2. Surabaya 9.644.509 / 18.5 % Sebagai  ilustrasi,  jika  rata‐rata  penonton  OVJ  Trans7  pada  tanggal  21  Juli  2013 
3. Yogyakarta 2.727.905 / 5.2 %
4. Bandung 2.027.169 / 3.9 % adalah 910.000, kemudian jumlah penonton tv pada jam 19.30 – 21.00 wib adalah 
5. Medan 1.903.343 / 3.6 % 8.752.220 maka perhitungan share OVJ adalah 910.000 dibagi 8.752.220 dikali 100 
6. Palembang 1.675.872 / 3.2 % persen, hasilnya adalah 10.4 persen share ( s ).  
7. Semarang 1.177.732 / 2.3 %
8. Makasar 1.166.772 / 2.2 %
Menurut Morrisan (2008: 385), hasil perhitungan audience share ini biasanya 
9. Denpasar 842.768 / 1.6 % lebih  disukai  pengelola  stasiun  televisi  untuk  menarik  pemasang  iklan  daripada 
10. Banjarmasin 619.856 / 1.2 % rating,  selain karena angkanya lebih  tinggi  dari  rating,  juga  karena  audience share 
  memberikan informasi kepada pemasang iklan secara lebih real mengenai posisi 
(Sumber : Nielsen Media Research, 2009)  suatu  stasiun  televisi  terhadap  televisi  lainnya.  Makna  dari  konsep  rating  dan 

BAB 7 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Massa | 125 126 | Perencanaan Komunikasi
   

share bagi perencana komunikasi atau media atau komunikasi pemasaran adalah  ketika berlangsung final superbowl, yang nilainya mencapai 2 juta dolar
bahwa  harga  iklan  per  spot  antara  satu  tv  dengan  tv  lain  berbeda.  Sebagai  atau sekitar 20 miliar rupiah per 30 detik spot iklan. Di Indonesia harga
iklan tertinggi saat ini (tahun 2013) diraih program sinetron RCTI Tukang
ilustrasi, harga iklan program OVJ Trans7 tentu saja akan berbeda dengan harga 
Bubur Naik Haji dan OVJ Trans7 yang meraih harga iklan per 30 detik
iklan di program tv lainnya seperti program Kabar Petang TVOne atau Pesbukers  spot lebih dari 40 juta rupiah. Tentu saja harga iklan tv swasta nasional
ANTV.   menjadi sangat mahal bagi pengiklan dengan budget yang tidak besar.
Katz  (2008;  63)  menyebutkan  sejumlah  keuntungan  yang  bisa  diperoleh  Namun demikian masih tetap dimungkinkan dengan cara membeli
dengan  menggunakan  media  massa  televisi  untuk  menyampaikan  pesan  atau  volume atau ROS (Run of the Schedule), yakni kesepakatan di mana
kampanye iklan sebagai berikut:   waktu penayangan suatu iklan ditentukan stasiun penyiaran tv dan bukan
ditentukan pemasang iklan (Morissan, 2008; 432). Atau menurut
 
Morissan (2008; 432) bisa juga dengan cara preemptibility, atau bentuk
 Keunggulan yang paling utama dari televisi adalah kemampuan dinikmati kesepakatan di mana stasiun tv penyiaran menawarkan iklan dengan
dengan pandangan, suara, warna dan gerak yang hidup sebagaimana harga murah (discount rate) kepada pemasang iklan, namun dengan
yang bisa dilihat pada kehidupan nyata. Itu sebabnya banyak pembuat iklan syarat iklan akan diganti dengan iklan lain yang bersedia membayar
menggunakan setting kehidupan nyata untuk menunjukkan manfaat dengan harga lebih mahal.
produknya.
 Durasi dan masa tayang yang pendek. Di Indonesia ruang untuk iklan
 Televisi adalah media yang paling mudah menyebar pesannya. Banyak di tv biasanya di tempat antara 2 program atau di dalam program, yang
contoh yang terjadi dari industri periklanan di tanah air yang produknya rentang waktunya disediakan sangat variatif bergantung kebijkan stasiun
menjadi bagian dari perbincangan sehari-hari seperti iklan Xonce dengan tv dan pada jam apa iklan tersebut ditayangkan. Biasanya ruang iklan di
tagline-nya yang populer di tahun 90-an: “Xonce nya mana?” Contoh lain dalam program, rentangnya antara 3 sampai 5 menit, yang artinya
adalah film kartun yang mempengaruhi warna kehidupan masyarakat menampung 6 sampai 10 item iklan. Persoalannya, ada kecenderungan
seperti demam kartun Upin Ipin, yang memunculkan berbagai produk atau pemirsa televisi berpindah saluran ketika siaran iklan sedang tayang.
merchandise anak-anak bergambar tokoh kartun dari Malaysia tersebut. Persoalan ini memunculkan pertanyaan krusial, sebenarnya seberapa lama
dan efektif pemira tv diterpa iklan? Katz (2008; 65). Ke depan dengan
 Televisi adalah media yang massif. Sejak awal kemunculannya di tanah munculnya teknologi interaktif tv khalayak akan semakin selektif acara tv
air, televisi swasta meraih simpati yang begitu besar. Dengan jumlah apa saja yang mereka program untuk disaksikan. Tentu saja jika itu
penduduk yang begitu besar, tv swasta di Indonesia khususnya tv nasional terjadi, maka tantangan besar bagi pengelola tv dan pengiklan dalam
bisa meraih share penonton sampai 5 juta penonton pada jam utama atau membuat perencanaan belanja iklan di televisi.
prime-time (Pk.18.00–21.30 WIB) atau ilustrasi yang sangat ekstrim adalah
pada penyelenggaraan Piala Dunia Sepakbola, pada saat final sebuah  Tayangan televisi cenderung cepat menjenuhkan. Di Indonesia
stasiun tv yang menjadi penyelenggara siaran bisa meraih share sampai 80 keberlangsungan program televisi sangat bergantung pada performanya
persen yang artinya jika menurut Nielsen populasi atau Design Market yang diukur dengan rating dan share Nielsen. Selain itu masa tayang
Area penonton tv di Indonesia adalah 50 juta orang, maka 80 persen artinya umumnya ditetapkan dalam periode tertentu, bisa hitungan per tiga bulan,
penonton final piala dunia Indonesia mencapai 40 juta pemilik tv. atau per beberapa kali tayang. Di stasiun tv swasta biasanya ditetapkan
  per 13 episode. Jika performanya tidak bagus maka bukan tidak mungkin
Sedangkan menurut Katz (2008; 64), televisi juga memiliki sejumlah keterbatasan  program tersebut diganti dengan program lain. Demikian juga dengan
atau  kekurangan  yang  harus  diketahui  oleh  para  perencana  media  atau  durasi tayang iklan, mengalami hal yang sama.
komunikasi pemasaran yang bermaksud membeli spot iklan di televisi yakni : 
   Penempatan iklan. Ada dua cara yang dikenal dalam penempatan iklan
yang paling umum, yakni di dalam program atau antara dua program.
 Biaya yang tinggi dan mahal. Di Amerika, harga iklan per 30 detik spot
Namun demikian pemirsa tv cenderung berpindah saluran saat siaran
pada primetime di tahun 2000 senilai 300 ribu dolar atau sekitar 3 miliar
iklan tayang. Tetapi tidak sedikit pula yang tetap pada saluran karena
rupiah nilai uang saat ini. Puncaknya terjadi pada tahun 2002, yakni
tidak ingin terlewatkan isi tayangan setelah siaran iklan. Dari beberapa
BAB 7 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Massa | 127 128 | Perencanaan Komunikasi
   

penelitian, siaran iklan yang paling efektif adalah yang penempatannya di Menurut Katz (2008: 68), di radio, siaran iklan rata‐rata mencapai 9 sampai 
awal dan di akhir siaran iklan. Sedangkan di bagian tengah merupakan 20  spot  iklan  per  jam.  Sebagaimana  televisi,  radio  siaran  mengenal  pembagian 
posisi yang dianggap lemah.
waktu siaran atau daypart sebagaimana yang tersaji dalam gambar berikut ini: 
 
 
 
 
Penyiaran Radio  Gambar 7.6. Pembagian Waktu Siaran Radio atau Radio Daypart
Radio  adalah  media  massa  elektronik  paling  tua  di  dunia.  Jauh  sebelum  orang   
mengenal televisi, radio sudah hadir terlebih dahulu. Di Amerika Serikat menurut   
Katz  (2008;  68)  setiap  rumah  tangga  memiliki  sebuah  radio,  bahkan  beberapa  di  Morning Drive Pk. 06.00 – 10.00 am
antara  mereka  meniliki  lebih  dari  satu.  Masih  di  Amerika,  kebanyakan  orang  Daytime Pk. 10.00 – 15.00
mendengarkan siaran radio sehari rata‐rata 3 jam 17 menit dan sekitar 84 persen  Afternoon Drive Pk. 15.00 – 19.00
Evening Pk. 19.00 – Midnight
mendengarkan  antara  jam  6  sampai  10  lagi  dan  paling  banyak  pula  Late Night Midnight – Pk. 06.00 am
mendengarkan di perjalanan dengan mobil pribadi.    
  Di  Indonesia  juga  berlaku  hal  yang  sama.  Hampir  setiap  rumah  tangga   
memiliki pesawat radio dari berbagai bentuk. Ada yang satu set dengan tape, atau  (Sumber : Katz, 2008 : 68) 
sebagian sudah menggunakan perangkat komputer sebagai pemutar radio siaran.   
Anak muda merupakan pasar terbesar dari radio di tanah air karena radio adalah   
media  massa  yang  membuka  ruang  paling  besar  untuk  melakukan  komunikasi  Ada  dua  jenis  radio  siaran  di  Indonesia  maupun  di  negara‐negara  lain, 
interaktif antara penyiar dengan pendengarnya. Dengan kata lain radio membuat  yakni  radio  lokal  dan  radio  berjaringan.  Secara  fungsional  kedua  jenis  radio  itu 
khalayaknya  merasa  memiliki  kedekatan  secara  pribadi  dengan  para  penyiar  sama,  namun  bedanya  radio  berjaringan  merupakan  bentuk  atau  upaya  para 
yang merupakan representasi perusahaan, karena radio bersifat lokal.  pemilik  radio  untuk  lebih  menarik  pengiklan.  Asumsi  sederhananya  membeli 
  Ada  2  jenis  frekuensi  yang  digunakan  dalam  siaran  radio,  yakni  AM  iklan  di  radio  berjaringan  lebih  mahal  ketimbang  radio  lokal,  namun  siaran 
(amplitude  modulation)  dan  FM  (frequency  modulation).  Perbedaan  karakteristik  iklannya akan ditayangkan di semua stasiun radio jaringannya di berbagi daerah.  
keduanya ada pada tipikal daya pancar. AM memiliki kemampuan memancar di  Meski bersifat lokal dan terkesan tidak massif, Katz (2008: 72) menyebutkan 
area yang sangat luas, namun AM memiliki kelemahan pada daerah‐daerah yang  sejumlah  keuntungan  yang  bisa  diperoleh  dengan  memanfaatkan  radio  sebagai 
berbukit  maupun  bangunan  tinggi  yang  berakibat  pada  menurunnya  kualitas  media untuk menyebarkan pesan atau kampanye iklan sbb.: 
audio.    
  Sebaliknya  FM  memiliki  daya  pancar  yang  lebih  kecil,  namun  memiliki   Bersifat lokal namun bisa membangun hubungan emosional antara awak
kualitas audio yang lebih baik. Di Indonesia, radio swasta banyak menggunakan  radio dan pendengarnya, termasuk dengan bintang tamu selebriti yang
jaringan  FM  ketimbang  AM.  Di  setiap  ibu  kota  provinsi  rata‐rata  terdapat  20  dihadirkan dalam berbagai acara radio
sampai  40  stasiun  radio  swasta  dan  di  setiap  ibukota  kabupaten  terdapat  10 
 Bisa meraih khalayak yang tepat, karena siaran radio sangat
sampai 20 stasiun radio swasta. Di perkirakan di Indonesia terdapat lebih dari 2 
tersegmentasi dengan kelompok usia dan jenis musik tertentu.
ribu  stasiun  radio  yang  tersebar  di  semua  provinsi  mulai  dari  Sabang  sampai 
Merauke.    Radio memiliki kemampuan “imagery transfer” atau proses transfer
Sama  dengan  televisi,  bisnis  radio  hidup  dari  menjual  airtime  dan  space  imaginasi visual. Di sini radio memiliki fungsi penguat dari pesan iklan
untuk  menjaring  iklan  atau  sponsorship.  Selain  itu  stasiun  radio  juga  yang ditayangkan di televisi, dan para pengiklan menggunakan kekuatan
mengembangkan  pendapatannya  dari  bisnis  off‐air  atau  penyelenggaran  even  ini untuk mendukung tayangan iklan di televisi.
dengan menjaring sponsor.  

BAB 7 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Massa | 129 130 | Perencanaan Komunikasi
   

 Harga iklan yang murah dibandingkan dengan hagga iklan di  Orang biasanya mendengarkan radio sambil mengerjakan sesuatu yang
televisi. Di industri radio harga iklan per spot berkisar antara puluhan ribu lain seperti mengemudi, maka membuat masa tayangan pesan menjadi
sampai jutaan (di bawah 5 juta rupiah) pendek. Karena itu, penting kiranya membuat perencanaan pesan di radio
dengan memperhatikan relevansi dengan topik, yang melibatkan perasaan
 Berbeda dengan televisi, khalayak atau pendengar radio cenderung pendengarnya dan tentu saja harus menarik atau harus ear catching.
lebih setia. Mereka cenderung mendengarkan satu siaran radio dalam
jangka waktu yang lama. Karena itu di radio sangat dimungkinkan iklan  Pendengar radio cenderung terpecah ke dalam berbagai sub-segmentasi
muncul dengan frekuensi yang tinggi untuk meraih target khalayaknya dan subformat radio. Seperti contoh radio anak muda yang terpecah ke
mengingat harga iklan radio yang sangat murah. beberapa subsegmentasi seperti anak muda gaul, anak muda kampus,
anak muda SMA atau anak muda eksekutif. Karena itu, jika ingin meraih
 Radio memiliki kemampuan yang tinggi dan sangat dekat antara target khalayak anak muda tersebut, maka harus membeli spot iklan di
momen mendengarkan siaran iklan dengan keputusan membeli semua stasiun radio bergenre anak muda tersebut.
produk tertentu, sebagaimana tersaji dalam data yang dikeluarkan biro  
periklanan radio di Amerika Serikat sebagai berikut:  
    Media Massa Cetak: Surat Kabar 
  Surat kabar atau koran merupakan media massa tertua di dunia, seiring dengan 
Gambar 7.7. Media Exposure & Pembelian berkembangnya mesin cetak pasca revolusi industri di Eropa. Hal yang sama juga 
 
berlaku  di  Indonesia.  Meski  kini  muncul  media  baru  yang  berbasis  internet 
 
komputer,  surat  kabar  di  Indonesia  masih  menduduki  posisi  kedua  setelah  tv 
Radio 59 %
Media Luar Ruangan 27 % sebagai  media  massa  yang  menyerap  belanja  iklan  terbesar  di  mana  surat  kabar 
Televisi 20 % meraih penghasilan 27 triliun rupiah atau meraih 34 persen pangsa belanja iklan 
Majalah 11 % di media.  
Surat Kabar 10 %
  Surat  kabar  menggunakan  alat  ukur  kepopuleran  mereka  dengan  klaim 
 
tiras  penjualan.  Di  Amerika  Serikat  pada  tahun  2001,  tiras  penjualan  tertinggi 
 
diraih surat kabar USA Today dengan tiras penjualan mencapai 2 juta eksemplar 
(Sumber: Radio Advertising Bureau dalam Katz, 2008: 74)
  lebih,  diikuti  surat  kabar  Wall  Street  Journal  dengan  tiras  1,7  juta  dan  New  York 
  Times dengan tiras penjualan 1,1 juta eksemplar. 
  Katz  mengatakan  ada  beberapa  keunggulan  yang  dimiliki  media  massa 
Namun  demikian  ada  beberapa  hal  yang  harus  diperhatikan  dalam 
surat kabar yang dapat dimanfaatkan para perencana media maupun komunikasi 
membuat perencanaan pesan atau kampanye iklan di radio: 
  pemasaran: 
 Usaha lebih keras membuat pesan iklan atau kampanye mengingat orang  
mendengarkan radio umumnya sambil mengerjakan sesuatu yang lain.  Tepat waktu dan akurat. Berbeda dengan media elektronik, surat kabar
adalah media massa yang berisi konten berita dan informasi. Di Amerika,
 Radio hanya memunculkan aspek suara atau audio saja, namun bagi pembaca surat kabar merupakan pembaca yang memiliki kecenderungan
sebagian kalangan meyakini justru itulah kekuatan sebenarnya radio. menjadi pembeli dari iklan. Dari sebuah penelitian di AS, 70 persen
Siaran radio mendorong pendengarnya lebih imajinatif, dan efek suara pembacanya setuju, iklan surat kabar membantu mereka memutuskan
memiliki kekuatan yang lebih dramatis. Selain itu radio siaran juga untuk membeli sebuah produk dan 65 persen dari responden sepakat
menawarkan pesan dengan menggunakan gaya humor, yang banyak bahwa surat kabar lebih berpengaruh dari televisi untuk mengambil
disukai pendengarnya. keputusan membeli sebuah produk (Katz, 2008; 79).

BAB 7 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Massa | 131 132 | Perencanaan Komunikasi
   

 Surat kabar dianggap sebagai media yang tepat untuk meraih target  Surat kabar menyajikan visual hitam-putih. Sampai era tahun 80-an
khalayak yang diinginkan. Hasil penelitian di Amerika Serikat tahun surat kabar hadir dengan dua warna saja, yakni hitam-putih baik isi
2001, pembaca surat kabar biasanya menghabiskan waktu membaca maupun iklan. Pada era 90-an, para pengelola surat kabar mulai
selama 45 menit dan 67 persennya membuka semua halaman suratkabar. menggunakan warna pada konten iklan, dan hal itu bukan tanpa alasan.
Pembaca surat kabar juga dianggap sebagai pembaca yang memiliki latar Hasil penelitian yang dilakukan Asosiasi Surat Kabar Amerika Serikat
belakang edukasi yang tinggi sebagai tersaji pada data berikut ini : pada tahun 2001 (Katz, 2008; 82) menyimpulkan bahwa terdapat
    sejumlah elemen yang dianggap sebagai daya tarik konten iklan dari surat
  kabar pembaca, yakni warna, halaman penuh, foto dam ilustrasi, produk
Gambar 7.8. Data Pembaca Surat Kabar di AS Tahun 1999 dengan ilustrasi penggunanannya, dan memuat harga.
 
 
Profesional atau Eksekutif Media Cetak: Majalah  
Lulusan Perguruan Tinggi
Majalah  bentuk  media  massa  paling  tinggi  nilainya  dan  dikategorikan  sebagai 
Usia 45 tahun ke atas
Bekerja Penuh Waktu media  untuk  kalangan  menengah  dan  terpelajar.  Pada  era  80‐an,  di  Indonesia 
Pendapatan lebih dari 45 ribu dolar pertahun majalah  didominasi  oleh  dua  jenis,  yakni  majalah  berbasis  berita  dan  majalah 
(sekitar 450 juta rupiah nilai uang saat ini) wanita.  Pasca  reformasi,  majalah  muncul  dengan  berbagai  macam  isi yang  lebih 
Menikah
Memiliki Rumah spesifik  dan  segmented.  Sebut  saja  majalah  yang  berkaitan  dengan  profesi, 
Tinggal di Perkotaan atau Pinggiran Kota  organisasi,  agama,  kelompok  usia  tertentu,  majalah  hobi,  otomotif,  dan  lain 
sebagainya.  
   
  Di  Amerika  Serikat,  94  persen  dari  kalangan  dewasa  adalah  pembaca 
 
(Sumber: Katz, 2008; 80) majalah  dan  mereka  membeli  setidaknya  enam  jenis  majalah  dalam  setahun. 
  Pembaca  majalah  di  AS  adalah  kelompok  orang  yang  memiliki  penghasilan  75 
  ribu dolar per tahun atau sekitar 750 juta rupiah nilai saat ini.   Bagi  kalangan 
 Media massa surat kabar memungkinkan perencana media atau pengiklan,  majalah  dianggap  sebagai  media  yang  pas  untuk  beriklan  secara 
komunikasi pemasaran memilih di halaman mana mereka ingin nasional dibandingkan surat kabar.  
menampilkan pesan atau kampanye iklan mereka. Di Indonesia iklan   Cara  pengukuran  popularitas  majalah  sama  dengan  surat  kabar,  yakni 
surat kabar tergolong iklan paling murah. Ruang iklan baris di surat kabar dengan  menghitung  tiras  penjualan.  Data  tahun  2001  menunjukkan  lima  besar 
Poskota misalnya, merupakan iklan paling favorit karena menyajikan
majalah  dengan  tiras  terbanyak  di  AS  adalah:  1)  Reader’s  Digest  dengan  tiras 
begitu banyak variasi konten iklan di dalamnya. Umumnya surat kabar
lokal mengikuti pola yang dibuat Poskota. mencapai lebih dari 12 ribu eksemplar; diikuti 2) TV Guide dengan tiras sebanyak 
9  ribu  eksemplar  lebih;  kemudian  3)  Better  Homes  &  Gardens  dengan  tiras  7  ribu 
  Namun  demikian,  menurut  Katz  (2008;  81),  bagi  perencana  media  atau  eksemplar lebih; 4) National Geographic dengan tiras 6 ribu eksemplar lebih; dan 5) 
komunikasi  pemasaran  ada  beberapa  hal  yang  perlu  diperhatikan  terkait  jika  Family Circle dengan tiras 5 ribu eksemplar lebih. 
bermaksud beriklan atau membuat advetorial di surat kabar, di antaranya:    
  Katz  (2008;  84)  mengatakan,  ada  beberapa  keuntungan  yang  bisa  diraih 
 Pembaca surat kabar adalah khalayak yang aktif. Meskipun pembaca dengan memanfaatkan majalah sebagai media untuk beriklan: 
surat kabar cenderung membuka semua halaman, namun mereka  
cenderung memilih pada bagian mana atau halaman berapa mereka  Pembaca majalah adalah khalayak yang sangat potensial. Di Amerika
berkeinginan melihat iklan. Serikat pembaca majalah adalah kelompok orang berusia antara 18
sampai 44 tahun dengan latar belakang pendidikan perguruan tinggi

BAB 7 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Massa | 133 134 | Perencanaan Komunikasi
   

Gambar 7.9. Karakteristik Media Massa


 Majalah berfokus pada hal tertentu. Majalah adalah media massa cetak
yang kontennya sangat segmented dan menjadi bagian dari gaya hidup    
pembacanya. Sebut saja majalah otomotif. Majalah jenis ini sangat MEDIA KELEBIHAN KEKURANGAN
digemari pembacanya karena memberikan informasi mengenai berbagai Audio Visual Biaya Tinggi
hal seputar dunia otomotif, karena itu space iklan di majalah jenis ini Berdampak Dramatis atau Tingkat Perhatian
banyak diisi dengan konten produk aksesoris kendaraan yang tentu saja Televisi Prestisius Rendah
harganya hanya bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke atas, seperti Khalayak Massif Cepat Jenuh
perangkat hiburan (car entertainment), perangkat GPS, car kit, dan lain Demonstratif Masa Tayang Rendah
Cukup Cepat Penyebaran
sebagainya. Karena itu, dari hasil penelitian tentang sikap khalayak
Kreativitas yg Fleksibel Biaya relatif
terhadap iklan di media di AS, hanya 11 persen pembaca majalah yang Surat
Sumber Informasi Kurang selektif
bersikap mengabaikan iklan, dibandingkan dengan khalayak televisi yang Kabar
dianggap Kredibel atau Masa pakai rendah
mencapai 36 persen. Bahkan hamper 44 persen dari responden Dipercaya
menyatakan mereka membeli produk yang diiklankan di majalah, Selektif
sedangkan penonton TV hanya 34 persen dan pengguna internet hanya 6 Berwarna
Kurang aktual
persen saja (Katz, 2008; 86). Kelebihan lain beriklan di majalah ialah Bertahan Lama
Biaya lebih mahal
karena majalah dianggap sebagai media yang sangat dipercaya ketimbang Majalah Khalayak Pembaca
media lain. Berragam
Mendalam
Kredibel
 Konten majalah lebih lama dibandingkan media massa elektronik Ilustrasi Musik
atau suratkabar. Perhatian khalayak pada program televisi mungkin Khalayak Target Selektif Pesannya tidak bisa
hanya sebatas pada saat mereka menyaksikan acara tersebut, yakni antara Radio Aktual panjang
30 menit sampai 1 setengah jam saja, sedangkan surat kabar hanya sehari. Imajinatif Bersifat lokal
Majalah memiliki masa pakai lebih lama, yakni bisa mencapai satu bulan. Biaya murah
Yang menarik, sebuah majalah diyakini dibaca lebih dari 4 orang yang  
berbeda dalam sebulan, dan umumnya mereka meluangkan waktu  
membaca konten majalah mencapai satu jam. Dengan begitu, majalah
(Diadaptasi dari Hackley, 2005) 
bagi sebagian kalangan dianggap sebagai media yang tepat untuk
beriklan.    
   
  Meski majalah dianggap sebagai media yang tepat untuk beriklan, namun   
pada kenyataannya majalah merupakan media yang harga iklannya cukup tinggi.  C.  Merancang Perencanaan Komunikasi di Media Massa 
Di majalah, konten iklan bisa sangat berwarna dengan satu halaman penuh. Hal   
itu  tentu  saja  menjadi  daya  tarik  tersendiri,  apalagi  kualitas  kertas  yang   
digunakan jauh di atas kualitas kertas untuk surat kabar.   DALAM  membuat  perencanaan  media  massa,  ada  beberapa  hal  yang  perlu 
  Hackley  menyebutkan  dalam  strategi  pemilihan  media,  maka  seorang  diperhatikan dan dipertimbangkan dengan seksama dan matang.  
perencana  komunikasi  harus  mengetahui  apa  kelebihan  dan  kekurangan  media  Katz (2008) menyebutkan setidaknya ada 6 langkah perencanaan, yakni: 
tersebut.    
  Berikut  ini  adalah  kelebihan  dan  kekurangan  media  menurut  Hackley  1. Menetapkan media yang digunakan target khalayak
Tahap pertama dalam merancang perencanaan media (massa) adalah
sebagai berikut :  melakukan riset untuk mengetahui jenis media apa yang digunakan banyak
  target khalayak. Untuk memperoleh data tentang khalayak, para perencana
 
BAB 7 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Massa | 135 136 | Perencanaan Komunikasi
   

media (harus) memanfaatkan data dari perusahaan penyedia data seperti menikmati siaran iklan, menikmati belanja, dan kelompok ini
Nielsen Media Research Indonesia. Sebagai ilustrasi berdasarkan data cenderung didominasi kaum wanita.
Nielsen Indonesia di sebuah stasiun televisi swasta nasional tahun 2010 lalu,
remaja adalah konsumen media terbesar dan khusus televisi. Penonton Kelompok khalayak yang optimis, digambarkan sebagai
terbesar dari televisi tersebut adalah SES A dan B serta usia di atas 10 tahun, orang-orang yang percaya pada orang lain, tidak takut dengan
80 persen penontonnya menyukai tayangan iklan dan menggunakan siaran kegagalan, berterus-terang, sangat memperhatikan kesehatan,
iklan sebagai cara mempelajari sebuah produk. kelompok kelas atas, usia di atas 20 tahun dan sangat
  berpendidikan.
2. Penentuan waktu perencanaan
Menentukan waktu perencanaan merupakan hal yang penting dalam tahapan Kelompok khlayak yang nyaman secara materi
merancang perencanaan kampanye menggunakan media massa. Sebagai digambarkan sebagai orang-orang yang berhasil dalam
ilustrasi, produsen pensil 2B merencanakan beriklan di media pada masa memperoleh penghasilan, aman secara keuangan, tidak
menjelang musim liburan sekolah, atau produsen helm merencanakan belanja memperhitungkan harga, sangat menjaga penampilan,
media lebih gencar pada bulan ramadhan dengan harapan menjelang masa kelompok kelas atas, usia 30 tahunan, sangat berpendidikan
mudik, para pengguna sepeda motor akan membeli produk mereka. dan cenderung didominasi kaum pria.
 
3. Menyeimbangkan jangkauan dan frekuensi Kelompok khalayak muda yang loyal digambarkan sebagai
Dalam merencang perencanaan media, penting kiranya untuk dapat orang-orang yang menjunjung tinggi persahabatan, bersdia
mengukur baik atau tidaknya kampanye. Karena itu pada tahap ini perlu berkorban untuk hasil yang lebih baik, kurang peduli pada
dilakukan penghitungan jangkauan dan frekuensi yang matang. Tujuannya lingkungan, kaum muda remaja dan berusia menjelang 20-an.
adalah untuk memutuskan penggunaan kombinasi media yang tepat untuk  
melakukan kampanye atau beriklan. Sebagai ilustrasi, jika pihak produsen 5. Merancang penjadwalan kampanye iklan
menginginkan kampanye iklannya menjangkau khalayak secara luas, maka Tahap ini adalah tahap merancang penjadwalan kampanye iklan di media
perlu dipertimbangkan untuk membelanjakan iklan di televisi swasta massa dengan membuat pertanyaan apakah kampanye iklan akan dimuat
nasional, dengan catatan pada kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya selama 3 bulan berturut-turut atau dibagi atas beberapa periode. Semua itu
juga perlu dimasukan ke dalam daftar perencanaan, beberapa TV lokal yang bergantung pada dua faktor yakni apa sasaran media dan pola pembelian pada
meraih share yang besar, majalah, radio, dan surat kabar. Selain itu, perlu produk anda. Pola penentuan penjadwalan kampanye media sangat erat
dipertimbangkan berapa lama kampanye iklan tersebut ditayangkan di media, kaitannya dengan pola penghitungan jangkauan dan frekuensi. Sebagai
misalnya selama 3 bulan berturut-turut dengan penempatan tertinggi pada ilustrasi, di televisi para perencana media biasa menggunakan dua taktik
bulan pertama. yakni double-spotting atau roadblocking. Taktik double-spotting mengandung
pengertian menempatkan dua spot iklan pada program yang sama. Sedangkan
4. Menetapkan model media roadblocking berarti menempatkan iklan di sejumlah stasiun tv pada saat
Dalam perencanaan media (massa), perlu dipahami secara matang yang bersamaan.
karakteristik masing masing media sebagai yang digambarkan oleh Hackley
pada data yang tersaji di Gambar 7.9 6. Menghitung biaya yang efisien
Sebagai contoh untuk televisi di Indonesia, Nielsen Media Research Menghitung biaya adalah hal yang penting dalam merancang perencanaan
menyajikan empat tipe psikografi khalayak televisi, yakni: a) mapan; b) media (massa). Para perencana media atau komunikasi pemasaran mungkin
optimis; c) nyaman secara materi; dan d) kaum muda yang loyal, di mana akan menyiapkan biaya yang besar ketika perusahaan memutuskan untuk
masing-masing memiliki karakter berbeda-beda: meningkatkan jangkauan dan frekuensi kampanye iklan di media untuk
  mendukung peluncuran produk baru. Namun di sisi lain, perlu
Kelompok khalayak yang mapan digambarkan sebagai orang diperhitungkan juga strategi yang lebih murah dengan memanfaatkan media
yang konsumtif, lebih memilih membeli ketimbang alternatif.
memperbaiki, menganggap TV adalah media hiburan, Sebagai ilustrasi, untuk menghitung biaya iklan di televisi maka harus bisa
memahami salah satu konsep yakni cost per thousand of audience reached
BAB 7 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Massa | 137 138 | Perencanaan Komunikasi
   

yang dikenal dengan singkatan CPM (M merupakan angka romawi yang  


berarti seribu).  
Berdasarkan konsep ini maka pemasang iklan membayar biaya iklan
berdasarkan tiap kelipatan 1000 jumlah khalayak.
Adapun rumus CPM untuk biaya iklan adalah :
CPM = jumlah khalayak dibagi 1000
Atau
CPM = biaya iklan dibagi jumlah khalayak dikali 1000

Contoh:
Jika biaya menyiarkan sebuah iklan sebesar 90.000 rupiah dengan
estimasi penonton sebanyak 30.000, maka menghitung CPM iklan
tersebut adalah 30.000 : 1000 = 30, dan biaya 90.000 rupiah dibagi 30
maka CPM iklan tersebut 3.000 rupiah. Dengan demikian biaya
menyiarkan iklan untuk mencapai 1000 penonton adalah 3.000 rupiah.
Atau
Suatu program tv disaksikan oleh 2 juta penonton, maka biaya iklan
per detiknya adalah 2.000.000 : 1000 = 2.000 rupiah per detik untuk
sekali tayang. Jika iklan itu memiliki durasi 30 detik, maka biaya iklan
tersebut adalah 2.000 rupiah dikali 30 detik = 60.000 rupiah
(Diadaptasi dari Morissan, 2008; 438–439).
   
 
 
 
 
Daftar Pustaka 
 
 
 
Armando, Ade. 2011. Televisi Jakarta di Atas Indonesia. Penerbit Bentang. Yogyakarta.
Hackley, Chris. 2005. Advertising & Promotion : Communicating Brands. SAGE
Publications. London
Katz, Helen. 2008. The Media Handbook : A Complete Guide to Advertising Media
Selection, Planning, Research and Buying. Second Edition. Lawrence Erlbaum
Associates Publisher, London
M.A, Morisaan. 2008. Manajemen Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi.
Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.
Patterson, Sally J & Janel M. Radtke. 2009. Strategic Communications for Non Profit
Organizations : Seven Steps to Creating a Succesfull Plan. Second Editon. John
Willey & Sons, Hoboken, New Jersey, USA

BAB 7 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Massa | 139 140 | Perencanaan Komunikasi
 

  terdaftar  dan  YouTube  dikunjungi  oleh  lebih  dari  100  juta  orang  per  bulan 
  (Zarella  2011;  2)  Di  tahun  2013  ini  tentu  saja  angka  tersebut  berubah  dan 
  bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan pengguna media 
  sosial.  
  Kehadiran  media  baru  ini  tentu  saja  mengubah  tatanan  kehidupan 

BAB 8 masyarakat.  Jika  pada  awalnya  Facebook  hanya  digunakan  untuk  membangun 
jaring sosial pertemanan, kini banyak orang maupun perusahaan memanfaatkan 
PERENCANAAN KOMUNIKASI UNTUK Facebook  untuk  berbisnis  atau  berkampanye.  Demikian  pula  dengan  YouTube, 
yang selalu muncul iklan saat kita membuka satu layar video tertentu. Di Twitter, 
MEDIA SOSIAL juga  bermunculan  perusahaan  perusahaan  media  massa  dan  online  yang  aktif 
meng‐update  isi  beritanya.  Bahkan  Presiden  SBY  tidak  mau  ketinggalan.  Tahun 
2013  SBY  membuat  akun  resmi  di  Twitter  &  Facebook  untuk  menyampaikan 
Oleh: Kenmada Widjajanto, S.Sos. pesan  kepada  pengikutnya  (baca:  pengguna  Twitter  dan  Facebook  yang  mem‐
follow SBY, termasuk penulis).  
  Perkembangan  yang  sangat  pesat  tersebut  mendorong  para  peneliti, 
  akademisi  mapun  praktisi  dari  berbagai  disiplin  ilmu  membuat  kajian  ilmiah 
  tentang  fenomena  media  sosial.  Yang  pasti,  para  peneliti,  akademisi  maupun 
  praktisi,  sepakat  bahwa  media  komunikasi  telah  mengalami  perubahan  yang 
  sangat  mendasar  sebagaimana  yang  dikatakan  Williams  (2009),  “Media 
A. Pendahuluan  communications have change.”  
  Menurut Williams, secara tradisional, istilah media selalu terekspresi dalam 
  konteks bagaimana seseorang (pengirim pesan) berkomunikasi dengan orang lain 
DI abad 21 ini masyarakat dunia dilanda “wabah” media baru yang berkembang  (penerima  pesan).  Saat  ini,  ilustrasi  tersebut  telah  berubah  dengan  munculnya 
begitu pesat dan mempengaruhi semua aspek kehidupan, mulai kehidupan sosial  bentuk media baru atau media baru, yakni tidak hanya seseorang berkomunikasi 
sampai kehidupan politik, mulai urusan rumah tangga sampai negara, mulai dari  dengan orang lain, melainkan penerima pesan juga berinteraksi dengan pengirim 
anak‐anak  di  bawah  umur  sampai  kakek‐nenek.  Tak  tanggung‐tanggung,  media  pesan.  Media  tradisional  seperti  televisi,  radio,  atau  surat  kabar  menyampaikan 
baru  ini  diklaim  menjadi  penentu  kemenangan  Barack  Obama  dalam  pemilihan  pesan  kepada  khalayak  banyak  tanpa  bisa  memperoleh  reaksi  langsung  dari 
presiden  Amerika  Serikat  tahun  2008  lalu.  Bahkan  revolusi  di  Mesir  beberapa  khalayaknya. Bentuk baru media sosial seperti blogs, wiki, atau komunitas online 
tahun  lalu  yang  menggulingkan  Presiden  Hosni  Mubarak,  merupakan  memungkinkan  penerima  pesan  berinteraksi  dengan  pembuat  pesan  secara 
kemenangan  revolusi  media  sosial,  dan  di  tanah  air  kemenangan  pasangan  langsung.  Hal  yang  sama  juga  dikemukakan  Zarella  (2011)  yang  mengatakan 
Jokowi  dan  Ahok  dalam  Pemilihan  Gubernur  DKI  Jakarta  tahun  2013,  juga  bahwa  media  sosial  paling  baik  dijelaskan  dalam  konteks  paradigma  industri 
diklaim  sebagai  kemenangan  media  baru  ini.  Media  baru  yang  dimaksud  tidak  media tradisional seperti televisi, koran, radio, dan majalah.  
lain  tidak  bukan  adalah  Facebook,  Twitter,  YouTube,  dan  masih  banyak  lagi.   
Media baru ini dikenal dengan nama Media Sosial.    
Rasanya  sampai  saat  ini  hanya  sedikit  orang  saja  di  Indonesia  yang  tidak   
memiliki  akun  Facebook  atau  Twitter.  Tahun  2011  lebih  dari  250  juta  orang   
menjadi  pengguna  Facebook  aktif.  Lebih  dari  346  juta  orang  membaca  blog,  dan   
184  juta  orang  menjadi  blogger.  Twitter  memiliki  lebih  dari  14  juta  pengguna 

BAB 8 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Sosial | 141 142 | Perencanaan Komunikasi
   

B. Media Sosial, Perkembangan Komunikasi Bermedia Komputer  tanda-tanda visual seperti ekspresi wajah, gesture, dan kontak mata.”
  Dalam konteks ini komunikasi bermedia komputer digolongkan pada
tingkatan yang rendah.
 
MEDIA sosial didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan yang mengintegrasikan 
 The Cuelessness Model yang secara sederhana berarti terlihatnya semua
penggunaan  teknologi  dan  interaksi  sosial  untuk  berbagi  pembicaraan,  gambar,  petunjuk non-verbal (seperti gesture, ekspresi wajah, nada suara,
video, dan suara (Hollenhosrt & Michael, 2010; 5).   penampilan) dan pertanda identitas (seperti status, jabatan dalam
  Sedangkan menurut Williamson (2010 : 3), media sosial adalah media yang  pekerjaan, usia, dan gender). Biasanya petunjuk dan pertanda
didesain  untuk  menyebarkan  pesan  melalui  interaksi  sosial,  dan  dibuat  dengan  mengomunikasikan tingkatan informasi sosial dan emosi, termasuk
teknik‐teknik  publikasi  yang  sangat  mudah  diakses  dan  berskala  besar.  Secara  memperlihatkan orientasi seseorang pada topik pembicaraan dan pada
siapa seseorang berbicara
sederhana,  media  sosial  adalah  bentuk  baru  berinteraksi  sosial  dengan 
menggunakan  teknologi  multimedia  berbasis  internet  atau  jaringan   The Media Richness Model. Model ini berasumsi bahwa “media yang
telekomunikasi  digital  data  dengan  kecepatan  tinggi.  Intinya,  seseorang  baru  kaya” ditunjukkan dengan: a) besarnya bandwidth atau kemampuan
dapat  berinteraksi  dan  berkomunikasi  di  media  sosial  hanya  jika  memiliki  mentransmisikan berbagai petunjuk; b) kemampuan memberikan umpan
seperangkat  alat  komunikasi  seperti  komputer,  komputer  tablet,  laptop,  balik yang langsung; c) kemampuan mendukung bahasa komunikasi atau
handphone, atau smartphone.   percakapan yang alami; d) kemampuan membangun hubungan yang
intim. Dalam hal ini, telepon dianggap sebagai teknologi yang “kaya”
  Media  Sosial  adalah  dimensi  baru  berkomunikasi  bermedia.  Media  Sosial  dibandingkan komunikasi berbasiskan text seperti yang terjadi dalam
merupakan  turunan  dari  perkembangan  komunikasi  bermedia  komputer  atau  komunikasi bermedia komputer.
Computer  Mediated  Communication  (CMC).  John  December  (1997)  mendefinisikan   
komunikasi  bermedia  komputer  sebagai  proses  komunikasi  manusia  dengan  Pada  akhirnya  kritik  atas  kehadiran  komunikasi  bermedia  komputer 
menggunakan komputer yang melibatkan sejumlah orang, dalam situasi dengan  memunculkan  pertanyaan  “apakah  ketidakhadiran  petunjuk  visual  dan  sosial 
beragam  konteks,  yang  terjadi  dalam  proses  untuk  membentuk  media  dengan  membuat  komunikasi  (bermedia  komputer)  menjadi  kehilangan  kemampuan 
berbagai tujuan (Thurlow dkk., 2004; 15).   sosialnya  ?”  Pertanyaan  kritis  tersebut  dijawab  Joseph  Walther  (1992)  dengan 
  Pada  awal  kehadirannya,  komunikasi  bermedia  komputer  atau  CMC  menawarkan  Model  Proses  Informasi  Sosial  (Social  Information  Processing  Model), 
mendapat  kritik  dari  para  pengamat  dan  akademisi  yang  mengatakan  bahwa  sebuah model untuk Komunikasi Bermedia Komputer (CMC – Computer Mediated 
jenis  komunikasi  ini  adalah  komunikasi  yang  buruk  karena  membuat  orang  Communication)  bahwa  pada  intinya  kualitas  komunikasi  bermedia  komputer 
menjadi  asosial  serta  menyebabkan  menurunnya  kualitas  berkomunikasi  dapat  sama  dengan  komunikasi  tatap  muka  asalkan  pelakunya  meluangkan 
sebagaimana  karakteristik  internet.  Selain  itu  komunikasi  bermedia  komputer  waktu  yang  memadai  dengan  saling  bertukar  kesan  interpersonal  dan  terus 
juga  dianggap  sebagai  komunikasi  yang  buruk  karena  berdampak  negatif  pada  membangun hubungan serta disertai dengan komitmen yang tinggi. Komunikasi 
komunikasi  tatap  muka  dan  hubungan  langsung  (Thurllow  dkk.,  204:  46).  jenis  ini  pada  dasarnya  dapat  membangun  ikatan  sosial.  Hanya  saja  diperlukan 
Keadaan  itu  menurut  Thurllow,  dkk.  bertentangan  dengan  pandangan  dalam  waktu yang lebih lama dan mencari serta menemukan cara untuk menggantikan 
Social Information Processing Model atau Model Proses Informasi Sosial.   petunjuk non‐verbal yang muncul pada komunikasi tatap muka (Walther dalam 
Dalam model ini terdapat beberapa model sbb.:  Thurlow, dkk., 2004; 51)  
  Pendekatan model ini kemudian memuculkan istilah Komunikasi Imperatif 
 The Social Presence Model sebuah model yang berasumsi bahwa (Communication Imperative) atau komunikasi yang sungguh‐sungguh. Bahwa pada 
“kehadiran sosial merujuk pada tingkatan hubungan interpersonal dan dasarnya  manusia  selalu  didorong  hasrat  berkomunikasi  dengan  melampaui 
perasaan atas pengalaman intim (akrab) dalam berkomunikasi. Dalam
teori komunikasi, kedekatan psikologis tersebut diistilahkan dengan rintangan teknologi dan bahkan memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan 
immediacy atau kesegeraan. Kehadiran Sosial dikomunikasikan dengan kepuasan  berkomunikasi  dan  berinteraksi.  Thurlow  menggambarkan  beberapa 

BAB 8 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Sosial | 143 144 | Perencanaan Komunikasi
   

perilaku  manusia  dalam  berinteraksi  dengan  menggunakan  teknologi  internet:    


1)  meluangkan  waktu  untuk  online;  2)  adanya  sejarah  yang  cukup  lama  2) Media Sosial, konsep dasarnya adalah pertemanan, tapi dalam
perkembangannya sekarang konsep dasar itu mulai hilang, dan profil juga
berinteraksi  meningkatkan  perasaan  seseorang  dalam  berkomunikasi  melalui 
bisa dimanfaatkan berbagai macam kelompok orang, organisasi,
media  computer;  3)  seseorang  cenderung  akan  berkomitmen  menjalin  interaksi  perusahaan dan merek (tambahan penulis termasuk pejabat negara seperti
melalui  media  komputer  karena  mengetahui  bahwa  interaksinya  tersebut  akan  menteri dan presiden).
kembali  terjadi;  4)  seseorang  cenderung  memiliki  harapan  dan  motivasi  yang 
tinggi  untuk  berinteraksi  dengan  media  computer  dan  dapat  meningkatkan  3) Makin aktif seseorang menggunakan internet, semakin banyak orang
dimensi  hubungan  social;  5)  dengan  memperhatikan  tanda  waktu  pada  kiriman  tersebut menggunakan banyak jejaring atau media sosial. Seringkali orang
orang seperti itu dipengaruhi lingkaran pertemanannya dan sangat bisa
email  atau  surel,  bisa  membangun  perasaan  akrab  dan  atraktif;  6)  seseorang 
terpengaruh atas opini atau pendapat dari pengguna lainnya.
cenderung  menggunakan  tanda  grafiks  seperti  emoticon  untuk  memperlihatkan 
perasaan  lebih  ekspresif  dan  lebih  interpersonal  dalam  berkomunikasi  dengan  4) Sekali sebuah informasi disebarkan di media sosial, maka informasi itu
media komputer (Thurlow, 2004; 52).   akan menetap di sana dan sulit diubah. Segala sesuatunya terbuka dan
Bahkan menurut Walther (dalam Thurlow, 2004; 53), Komunikasi Bermedia  sangat bisa dilihat pengguna lainnya.
Komputer  diyakini  dalam  lebih  bersahabat,  social,  dan  akrab  ketimbang 
5) Media sosial adalah aplikasi terbaik untuk program pemasaran via
komunikasi  tatap  muka.  Walther  pun  menawarkan  satu  model,  yakni 
internet. Karena itu jika membangun sebuah strategi, maka berpikirlah
Komunikasi Hiperpersonal (Hyperpersonal Communication).   komprehensif.
Ada  tiga  alasan  utama  mengapa  seseorang  bisa  lebih  menikmati 
berkomunikasi dengan media komputer ketimbang tatap muka:  6) Peraturan masih dalam proses pembuatan, karena itu etika dalam media
  sosial relatif masih sangat baru dan belum matang, karena itu berhati-
1) Pengguna media komputer seringkali berbagi atau menyebarkan hatilah.
keanggotaan group dengan pemikiran bahwa mereka dan anggota group  
lainnya memiliki kesamaan (seseorang cenderung menyukai jika ada   Tentu  saja  fakta  mengenai  penggunaan  media  sosial  tersebut  tidak  lepas 
orang lain yang menyukai dirinya). dari dorongan atau motif dasar sebagai manusia di antaranya cinta, ekspresi diri 
atau  emosi,  berbagi  pendapat  atau  mempengaruhi  teman,  pamer,  kesenangan 
2) Tipikal anonim pada komunikasi bermedia komputer dapat membuat
atau pelepasan atau humor, kenangan dan nostalgia, dan yang terakhir dan telah 
seseorang semakin mengekspresikan diri dan mungkin tidak perlu
khawatir atas penampilan mereka. Hal itu bisa jadi membuat seseorang berkembang pesat yaitu menghasilkan uang.  
lebih santai dan gembira dengan dirinya.  
 
3) Komunikasi bermedia komputer member kesempatan penggunanya lebih  
dalam berpikir dan mungkin tidak terlalu terganggu dengan situasi yang C. Jenis Media Sosial  
tengah terjadi. Komunikasi jenis ini juga membuat seseorang merasa
 
nyaman dan senang jika ada orang lain yang member perhatian padanya.
   
  Untuk  bisa  memahami  bagaimana  media  sosial  bekerja  bagi  ADA  beberapa  jenis  media  sosial  yang  saat  ini  banyak  digunakan  orang,  yakni:  
penggunanya,  Chris  Treadaway  &  Mari  Smith  (2010:  33)  menggambarkan  tujuh  1) Online Community Groups seperti My‐Space dan Facebook; 2) Communicating one 
kebenaran atau fakta mengenai media atau jejaring sosial sbb.:  to many seperti blogs, mediablogs, dan microblogs Twitter; 3) Communicating many 
  to  many  seperti  multi‐authored  blogs,  discussion  boards,  dan  collaborate  and  shares 
1) Media Sosial adalah media yang banyak digunakan kelompok usia muda (Williams, 2009).  
untuk berkomunikasi satu sama lain.
BAB 8 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Sosial | 145 146 | Perencanaan Komunikasi
   

Sedangkan  Zarella  (2010)  mengelompokkan  media  sosial  dalam  delapan  digunakan untuk saling kirim email atau surel, chatting, dan mengakses
bentuk yakni:  piranti lunak.
 
8) Dunia Virtual adalah situs yang muncul dengan fokus pada game atau
1) Blogging atau Blog adalah sejenis sistem manajemen konten (content
permainan dan aktivitas-aktivitas sosial seperti World of Warcraft dan
management system atau CMS) yang memudahkan siapa saja untuk
Second Life.
mempublikasikan tulisan-tulisan pendek yang dinamakan post.
 
2) Microblogging adalah bentuk blogging yang membatasi ukuran setiap Sedangkan berdasarkan tipenya, landscape media atau jejaring sosial dibagi 
post-nya. Misalnya Twitter updates hanya bisa berisi 140 karakter. atas  tiga  tipe,  sebagaimana  yang  dikemukakan  Treadaway  &  Smith  (2010:  27) 
sebagai  berikut.  1)  One  Size  Fits  All  (Satu  ukuran  bisa  untuk  semua).  Yang 
3) Jejaring Sosial adalah situs yang menjadi tempat orang-orang dimaksud  tipe  ini  adalah  bahwa  media  atau  jejaring  sosial  adalah  media  yang 
berkomunikasi dengan teman-teman mereka, yang mereka kenal di dunia
menyediakan  pengguna  one‐stop‐shooping  for  all,  untuk  keperluan  komunitas 
nyata dan dunia maya. Situs-situs jejaring sosial sangat bermanfaat bagi
pegawai pemasaran karena menyediakan sejumlah layanan untuk online, hiburan, komunikasi, dan semua yang dibutuhkan di media sosial. Untuk 
berinteraksi dengan pelanggan, misalnya melalui plug-in application, tipe  ini  Facebook  sampai  saat  ini  masih  menjadi  media  sosial  dengan  ranking 
group, dan halaman fan. Beberapa jejaring sosial yang popular di tertinggi,  seiring  tenggelamnya  media  lainnya  seperti  MySpace,  Friendster,  dan 
antaranya Facebook, Linkedln, atau MySpace. lain‐lainnya. 2) The One‐Trick Pony. Yang dimaksud istilah The One‐Trick Pony di 
sini  adalah  jenis  media  sosial  yang  hanya  bisa  melakukan  satu  aksi  seperti 
4) Media Bersama adalah sebutan bagi situs-situs media yang dapat
Twitter.  3)  Hybrids  adalah  tipe  media  sosial  yang  fokus  pada  satu  sajian  utama 
membuat dan menunggah konten multimedia, yang kadangkala disebut
user-generated content (UGC) seperti YouTube, Flickr, dan SlideShare. namun  dapat  berinteraksi dengan  jenis media  sosial lainnya  dalam  platform‐nya. 
Contoh dari tipe ini adalah Flickr dan yang paling populer adalah YouTube. 
5) Berita Sosial & Bookmarking. Berita Sosial adalah situs yang Williamson  (2009  ;  5)  menggambarkan  data  statistik  penggunaan  media 
memungkinkan para penggunanya submit konten-konten dan melakukan sosial di Amerika sebagai berikut:  
voting atau pemungutan suara untuk konten-konten tersebut dari seluruh  
web. Sedangkan situs bookmarking serupa dengan situs berita sosial, Facebook :
tetapi manfaar situs social bookmarking terutama untuk menawarkan
 Ada 20 juta pengguna yang bergabung di fan pages Facebook setiap
kepada para pengguna untuk mengoleksi dan menyimpan tautan-tautan
hari
menarik yang mereka temukan dan ingin mereka kunjungi lagi. Situs
 Ada 5 miliar link atau tautan di Facebook berupa foto dan video setiap
Berita Sosial dan Bookmarking yang popular di antaranya Digg, Reddit,
hari
StumbleUpon, Delicious, dan situs-situs khusus lainnya.
 Segmen dengan pertumbuhan tertinggi di Facebook adalah usia 35
6) Rating dan Review adalah perilaku pengguna media sosial untuk tahun keatas
memberikan komentar di blog dan mengposkan rating dan review di web.  Facebook mencatat 100 miliar pengguna baru hanya dalam tempo 6
Beberapa format rating dan review di media sosial adalah Sock Puppet, bulan (TV dan Radio membutuhkan beberapa dekade untuk mencapai
yakni sebuah bentuk web spam yang digunakan oleh pemilik bisnis yang 50 miliar pemirsa)
penuh semangat membuat akun-akun palsu dan review yang memuji-muji  
bisnisnya. Ada juga Yelp yang dikenal sebagai review lokal terbesar, yang Sama halnya dengan Facebook, Twitter juga mencatat pertumbuhan yang
merupakan perpaduan antara jejaring sosial, rating, komunitas fantastis sebagaimana data yang tersaji berikut ini :
pertemanan, dan beragam tool untuk para pebisnis.  Ada 80 juta pengguna
 Lebih dari 10 juta update setiap hari
7) Forum, dikenal sebagai jenis media sosial yang barangkali paling tua.
Forum merupakan community bulletin board atau forum online yang

BAB 8 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Sosial | 147 148 | Perencanaan Komunikasi
   

YouTube juga tidak kalah mencengangkan, sebagaimana data yang tersaji  


berikut ini:  
 Mesin pencari terbesar kedua di Web.  
 Situs terbesar ke-4 di Web.
 
 13 jam durasi video yang di upload setiap menit.
Gambar 8.1. Kegunaan Media Sosial
 9,5 miliar video streaming online (tahun 2009), YouTube meraih 58
 
persennya
 Lebih dari 1 miliar pengguna yang melihat YouTube setiap hari.  
Kegunaan Media Sosial Harapan Pencapaian
 
Mengidentifikasi dan menarik pelanggan baru 73 % 61 %
Sudah  tidak  bisa  dipungkiri  lagi  media  sosial  menjadi  sebuah  fenomena  Membangun pemahaman organisasi yang tinggi terhadap 56 % 52 %
media  yang  sulit  ditandingi  perkembangannya  oleh  media‐media  konvensional  target pasar
dan tradisional seperti media massa. Belum ada satu pun peneliti, akademisi, dan  Tetap menjalin hubungan dengan pelanggan tetap 46 % 46 %
Berkolaborasi efektif dengan pihak luar seperti pemasok, 34 % 35 %
praktisi yang bisa memperkirakan kapan media sosial ini akan memudar.  
partner dan kolega
  Berkolaborasi efektif pihak internal 26 % 21 %
  Lain-lain 12 % 9%
     
D. Kegunaan Media Sosial   
  (Sumber : eMarketer dalam Zimmerman & Zahlin, 2010 : 16) 
   
MENGAPA orang tertarik menggunakan media sosial dan apa kegunaannya? Itu   
adalah sebuah pertanyaan mendasar yang muncul dari kalangan peneliti maupun    Dari  tabel  di  atas  terlihat  bahwa  kegunaan  media  sosial  bagi  organisasi 
akademisi.   atau  perusahaan  memberikan  pencapaian  yang  tinggi  atas  harapan  kegunaan 
  Untuk  menjawab  hal  itu,  Dave  Evans  dan  Jack  McKee  (2010)  menyebut  media tersebut bagi organisasi. Yang pasti dipandang dari berbagai aspek, media 
tujuh  kegunaan  media  social,  yakni:  1)  Menyampaikan  ide  inovasi  produk  atau  sosial  memiliki  banyak  kegunaan  mulai  dari  aspek  individu,  sosial,  ekonomi, 
layanan;  2)  Peringatan  dini  atas  munculnya  masalah  atau  kesempatan;                   bisnis, sampai politik. Itulah sebabnya mengapa media sosial menjadi media yang 
3)  Kesaksian;  4)  Ekspansi  pasar  dalam  kasus  untuk  pemasaran  produk  baru;          sangat  potensial  bagi  pemasaran,  karena  itu  mari  kita  bicara  pemasaran  media 
5)  Tips  layanan  konsumen  yang  mengalir  dari  satu  pengguna  ke  pengguna  sosial.  
lainnya;  6)  Pandangan  sentimen  tentang  aksi  kalangan  legislatif;  7)  Ancaman  Lebih  lanjut  Zimmerman  &  Sahlin  (2010:  16‐21)  memberikan  pemahaman 
persaingan atau memperlihatkan kelemahan.   bagaimana  seorang  praktisi  komunikasi  dan  pemasaran  mencoba  memahami 
Hal  senada  juga  dikemukakan  Zimmerman  &  Sahlin  (2010:  15)  bahwa  keuntungan media sosial sbb.: 
media  sosial  mendatangkan  banyak  keuntungan  dan  kegunaan,  salah  satunya   
yang paling utama adalah penggunanya tidak membutuhkan biaya atau minimum   Tentukan jaringan untuk meraih target pasar. Upaya ini penting menjadi
cost.   pegangan para praktisi komunikasi atau pemasaran media sosial karena
Berikut  ini  adalah  beberapa  kegunaan  media  sosial  yang  dikemukakan  dari sekian banyak pengguna media sosial hanya 2 sampai 4 persen saja
yang pada akhirnya membeli produk atau menerima pesan kampanye.
Zimmerman dan Sahlin dalam tabel di bawah ini: 
   Branding. Pada dasarnya pemasaran fokus pada kebutuhan untuk
  branding, pengakuan, kelayakan, kehadiran atau hal paling diingat.
  Perusahaan tentu menginginkan pengguna mengingat merek perusahaan

BAB 8 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Sosial | 149 150 | Perencanaan Komunikasi
   

jika mereka membutuhkan sebuah produk. Media Sosial dianggap media Tahap 2. Simak Percakapan 
paling tepat untuk itu. Pada tahap ini ada dua hal yang penting untuk dilakukan, yakni:  
 
 Menjalin Hubungan. Media Sosial didasari pada hubungan jangka
 Tampilkan merek anda di media sosial seperti blog, Facebook, Twitter, atau
panjang, karena itu sangat dipengaruhi dengan durasi dan kualitas
Linkedln. Buatlah username yang unik dan cobalah untuk konsisten.
hubungan antara perusahaan dan konsumennya.
 Buatlah alat untuk monitor dengan saluran seperti Google Alerts,
 Kembangkan Proses Bisnis. Sebagian pelaku bisnis yang pandai
SocialMantion.com, Technorati, Twitter Search, dan Radian6.
menemukan berbagai cara untuk mengembangkan proses bisnis,
diantaranya dengan melakukan berbagai tindakan seperti mendeteksi  
keluhan pelanggan, menjaring umpan balik dan masukan pelanggan atas Tahap 3. Buatlah Target Profil Anda 
produk baru dan masih banyak lagi.  
 Target profil potensial di media sosial adalah pria berusia 24 sampai 50 tahun
 Kembangkan dan raih ranking tertinggi di “mesin pencari” (search (Mereka membelanjakan 350 miliar dolar atau sekitar 3.500 triliun rupiah di
engine). AS, Mereka menggunakan waktu online selama 16 sampai 19 jam
perminggu, 96 persen bergabung di media sosial).
 Cobalah untuk menjual produk pada saat ada kesempatan dan peluang.
 Berhati-hatilah dengan iklan yang tidak dipercaya, dan hanya 14 persen saja
 Menghemat biaya untuk iklan. yang dipercaya seperti Facebook, Twitter dan Linkedln.

 Pahami adanya praktik-praktik kecurangan atau penipuan di media sosial.  Temukan atribut kunci dari menyimak
 
   Petakan kehadiran pelanggan di media social
 
 Perhatikan segmentasi pasar seperti demografi (usia, jenis kelamin, ukuran
E. Merancang Perencanaan Komunikasi Strategis Media Sosial   keluarga, kelas sosial dan penghasilan), geografi (region, populasi dan iklim),
  psikografi (aktivitas, minat, pandangan dan perilaku), kecenderungan
  berperilaku (loyalitas terhadap merek, pandangan tentang keuntungan dan
ADA  banyak  model  perencanaan  media  yang  dapat  digunakan  para  praktisi  kesiapan membeli)
komunikasi atau praktisi pemasaran untuk memasarkan produk atau ide mereka 
melalui  media  sosial.  Salah  satunya  yang  dikemukakan  Cory  Williamson.   Selalu mengumpulkan informasi pelanggan tanpa henti
Williamson mengetengahkan tujuh tahap perencanaan media sosial sbb.:   
  Tahap 4. Tetapkan sasaran yang spesifik 
Tahap 1. Pra Perencanaan    Pada tahap ini, perencanaan pemasaran media sosial memasuki fase yang penting 
Tahap  diawali  dengan  membuat  daftar  pertanyaan:  Bagaimana  alur  informasi  yakni  menetapkan  sasaran  yang  harus  sepesifik,  di  antaranya:  a)  pengenalan 
pada  industri?  Dari  mana  masyarakat  mendapatkan  informasi?  Bagaimana  merek;  b)  meningkatkan  lalu  lintas  online;  c)  membangun  hubungan  bisnis 
konsumen  berinteraksi  dalam  industri?  Apakah  mereka  melibatkan  diri  di  dengan semangat partnership; d) menetapkan hasil mesin pencari; e) menciptakan 
jaringan  (media  sosial)?  Apa  yang  mempengaruhi  konsumen?  Saluran  apa  yang  lead;  f)  mengurangi  biaya  manajemen  hubungan  pelanggan  (CRM‐Customer 
biasa  digunakan  perusahaan?  Apakah  email,  surat,  iklan  online,  atau  newsletter?  Relationship Management); g) meningkatan penghasilan / pendapatan.  
Tanyalah pada diri sendiri siapa anda dan mau jadi seperti anda?   
     

BAB 8 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Sosial | 151 152 | Perencanaan Komunikasi
   

Tahap 5. Bergabunglah dalam percakapan sosial   organisasi‐pengalaman,  mau  mengakui  tertarik  dengan  topik  yang  sedang 


Tahap  ini  disebut  sebagai  tahap  penyamaan  sosial  (social  equity)  karena  pada  dibicarakan,  gambarkan  kredibiltas  dalam  percakapan  dan  selalu  konsisten 
tahap ini dilakukan tiga kegiatan, yaitu: 1) awareness atau tahap pengenalan yang  berkomunikasi di semua media sosial. 
mana kondisi pada saat ini biasanya berada pada level ketidakseimbangan, lebih    Pada  tahap  ini,  seorang  perencana  komunikasi  pemasaran  juga  harus 
banyak  mengedepankan  hal  yang  menyenangkan,  juga  merupakan  proses  menjaga  sikap,  di  antaranya  selalu  berpikir  dalam  konteks  percakapan  bukan 
penyeleksian  secara  alamiah  siapa  yang  akan  menjadi  teman  atau  pengikut;          konteks  penjualan,  selalu  bertanya  dan  wajib  menjawab,  berupaya  untuk 
2) engagement atau tahap keterlibatan, yang mana pada tahap ini pola hubungan  mendorong pihak lain untuk terlibat dalam dialog dan pada akhirnya ini adalah 
sudah mulai ada keseimbangan dan kesamaan, serta mulai meningkatkan jalinan  tahap menerima pengakuan reputasi. 
komunikasi  yang  lebih  mapan;  3)  social  commerce  atau  tahap  menyebarkan  iklan    Pada  fase  ini  seorang  perencana  komunikasi  pemasaran  juga  harus 
sosial, di mana pada tahap ini pola hubungan sudah sederajat dan seimbang serta  bersikap  bahwa  ia  adalah  seorang  ahli  di  bidangnya  dengan  selalu  melakukan 
intens,  mulai  terjadi  adanya  review  terhadap  produk,  memberikan  harga  yang  beberapa  hal  seperti  menulis  apa  yang  diketahui  secara  komprehensif  dan 
khusus, mulai menampilkan produk dan mulai dilakukan pendaftaraan.  tawarkan hal yang mencerahkan, jangan pernah pelit untuk menawarkan tautan 
  sumber  pada  orang  lain,  ingat  ketika  pelanggan  percaya  dengan  konten  anda 
  maka mereka akan percaya dengan produk anda. 
Gambar 8.2. Proses Keterlibatan Media Sosial Pada  tahap  ini  seorang  perencana  komunikasi  pemasaran  juga  harus 
memahami  aturan  main  keterlibatan  di  media  sosial,  di  antaranya  harus 
mengetahui  apa  yang  harus  dilakukan  ketika  menerima  komen  negatif,  mau 
mengakui  kesalahan  dan  berterima  kasih  pada  orang  yang  menaruh  perhatian 
pada konten, dan meresponlah dengan baik.  
 
Tahap 6. Pengukuran ROI ‐ Return of Investment (hasil dari investasi) 
Pada tahap ini perencana komunikasi pemasaran mengukur Return of Investment 
(ROI) atau hasil dari investasi yang berupa ukuran non‐keuangan seperti visitors 
atau pengunjung, page views atau halaman yang dilihat, fans atau penggemar, dan 
  follower  atau  pengikut.  Sedangkan  ukuran  keuangan  adalah  penjualan, 
  penghasilan, transaksi atau kupon. Catatan dari penjelasan ini adalah bahwa ROI 
(Sumber: Williamson; 27) yang bernilai tidak harus berbentuk uang. 
    Pengukuran ROI juga bisa dilakukan dengan data kualitatif dan kuantitaif. 
  Data  kualitatif  di  antaranya  menjawab  pertanyaan‐pertanyaan  berikut  ini:            
Pada tahap ini seorang perencana komunikasi pemasaran membuat jadwal  a) apakah kita selalu menjadi bagian dari pembicaraan mengenai topik industri?; 
editorial  yang  sistematis,  misalnya  menentukan  schedule  yang  spesifik  untuk  b) bagaimana pandangan pelanggan terhadap produk kita dan produk pesaing?; 
melakukan  posting,  yang  membantu  untuk  tetap  dalam  jalur  dan  c)  apakah  kita  membangun  hubungan  yang  baik?;  d)  apakah  pembicaraan  kita 
pengorganisasian  konten  yang  konsisten,  dan  selalu  melihat  jadwal  pada  saat  berkembang dari monolog menjadi dialogis?  
muncul ide konten.    Sedangkan  mengukur  data  kuantitatif  komunikasi  kita  di  media  sosial 
  Pada  tahap  percakapan  sosial  ini  seorang  perencana  komunikasi  adalah dengan beberapa alat ukur seperti website analytics atau analisa situs, social 
pemasaran diminta bersikap transparan dan otentik, salah satunya adalah jangan  mentions atau banyak penyebutan di media sosial, SEO Ranking, Link Clicks, atau 
pernah  mengelak  dari  pertanyaan,  selalu  memberikan  nama‐pekerjaan‐ Newsletter / Email Subscribers. 

BAB 8 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Sosial | 153 154 | Perencanaan Komunikasi
   

Tahap  ini  juga  adalah  tahap  membangun  jadwal  aktivitas  yang  teratur.    Tahap  ini  juga  bisa  membuat  analisa  matriks  atau  diagram  yang 
Buatlah  diagram  kegiatan  yang  bisa  menjadi  pegangan  untuk  pengukuran,  mengukur usaha yang dilakukan dengan media sosial misalnya mengukur promo 
misalnya  tanggal  berapa  mulai  membuat  blog,  tanggal  berapa  mulai  membuat  di Facebook, peluncuran produk, penawaran kupon, atau kontes di Twitter. 
Facebook  Page,  tanggal  berapa  mulai  menerbitkan  kampanye  iklan  di  Facebook,   
atau  tanggal  berapa  kampanye  iklan  dihentikan.  Buatlah  batasan  tonggak   
bersejarah dalam pencapaian fans atau pengemar di Facebook, misalnya 500 atau  Gambar 8.4. Contoh Matriks Pengukuran Usaha di Media Sosial
1000 atau 10.000 fans.    
  Tahap  ini  juga  adalah  tahap  yang  penting  untuk  selalu  melihat  pada  KPI   
atau  Key  Performance  Indicators  untuk  hal‐hal  seperti  transaksi,  pelanggan  baru, 
penjualan,  penghasilan,  dan  rata‐rata  ukuran  permintaan  barang.  Pengukuran 
pada  beberapa  hal  tersebut  dilakukan  dengan  frekuensi,  jangkauan  atau  reach, 
dan  yield.  Juga  dengan  mengajukan  pertanyaan  sbb.:  seberapa  sering?;  seberapa 
besar nilai nominal yang diraih?; seberapa banyak hasil penjualan? 
Tahap ini juga merupakan tahap pembuatan ukuran dengan diagram atau 
matriks  untuk  menganalisa  dan  melihat  pola  yang  terjadi  seperti  aktivitas  dan 
data media sosial, website metrics, transaksi penjualan, dan matriks yang loyal. 
 
 
Gambar 8.3. Contoh Diagram / Matriks Pengukuran Pola Penggunaan Media Sosial
   
 
(Sumber: Williamson; 41) 
   
 
Dalam  merancang  perencanan  media  sosial  yang strategis,  Zimmerman & 
Sahlin  (2010)  mengetengahkan  beberapa  langkah  yang  harus  dilakukan  para 
perencana  komunikasi  dan  pemasaran  media  sebagaimana  yang  dijelaskan 
berikut ini:  
 
Pertama: Menetapkan sasaran.
Ini merupakan tahap paling penting untuk menjelaskan dan menjawab
pertanyaan mengapa kita menggunakan media sosial untuk melakukan
 
        kampanye komunikasi pemasaran dari produk. Beberapa perusahaan
memiliki banyak sasaran dan itu tidak menjadi masalah.
  (Sumber: Williamson; 40)
 
Kedua: Tetapkan tujuan yang dapat diukur.
  Untuk setiap sasaran, tetapkan satu yang dapat diukur. Misalnya mengukur
berapa banyak orang yang berkunjung ke situs.

BAB 8 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Sosial | 155 156 | Perencanaan Komunikasi
   

Ketiga: Identifikasi target pasar.  


Sebuah perusahaan boleh memiliki satu atau lebih target pasar. Yang paling  
penting di sini adalah perusahaan membuat identifikasi target pasar secara
Bagan  di  atas  merupakan  salah  satu  contoh  ilustrasi  pengukuran  ROI 
spesifik hingga dapat dilihat perbedaannya.
media sosial dibandingkan dengan bentuk media lain.  
Keempat: Buat perkiraan biaya. Langkah  berikutnya  menurut  Zimmerman  &  Sahlin  (2010:  34)  adalah 
Hal pertama yang harus dijawab di sini adalah berapa besar biaya yang membuat  plot  strategi  pemasaran  media  sosial  yang  terrdiri  atas  beberapa 
disiapkan untuk memulai pemasaran media sosial. Beberapa kebutuhan yang langkah sebagai berikut: 
perlu diperhitungkan adalah di antaranya biaya pekerja, kontraktor atau    
vendor, atau hal lain yang terkait dengan pembelian perangkat lunak atau Pertama: Lokalisasi Target Pasar (khalayak) Online.
software. Selanjutnya buatlah daftar prioritas bagian mana yang harus Dalam pemasaran, mengidentifikasi dan memahami target khalayak adalah
didahului pembiayaannya. Hal tersebut penting dilakukan untuk mengukur hal yang penting untuk dapat fokus menjalankan upaya yang maksimal
apakah biaya yang dikeluarkan masih dalam jangkauan biaya pemasaran pemasaran sosial. Berbagai tehnik dalam pemasaran media sosial
secara global. memokuskan untuk meraih ceruk (kekosongan) pasar dengan pesan yang
spesifik. Jangan gunakan biaya pemasaran untuk mecoba meraih terlalu
Kelima: Merancang ukuran ROI (Return on Investment) Media Sosial. banyak khalayak. Seseorang (khalayak) setidaknya membutuhkan informasi
ROI harus menjadi satu satu alat ukur atas pencapaian pemasaran media pesan atau merek minimal tujuh kali hingga mereka bisa mengingat.
sosial sebuah perusahaan. Ukuan yang paling mudah dengan membagi
penghasilan dengan biaya yang dikeluarkan.   Kedua: Buatlah segmentasi pasar bisnis anda. Beberapa tehnik yang bisa
  digunakan adalah dengan mengetahui di mana khalayak tinggal dan
Gambar 8.5. Contoh Pengukuran ROI Media Sosial bagaimana mereka menggunakan waktu dan uang mereka.
  Tipe segmentasi pasar yang paling umum adalah berdasarkan :
 
 Demografis
Data Demografi yang simpel dapat mempengaruhi definisi
pasar. Sebagai ilustrasi adalah iklan sampo pria yang
membahas mengenai rambut halus yang seperti sutera. Jika ada
maka akan membingungkan bagi wanita. Rambut halus adalah
mitos bagi wanita.
Tabel berikut ini adalah contoh peta demografi media sosial
yang bisa diakses di situs Quantcast atau Alexa.
 
 
 
 
 
 
 
(Sumber: Zimmerman & Sahlin, 2010: 28)  
   
   

BAB 8 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Sosial | 157 158 | Perencanaan Komunikasi
   

  pesan yang mengasosiasikan diri mereka dengan kelompok


  tertentu, misalnya wanita karir, sosialita, dan berhubungan
dengan kepercayaan diri mereka.
 
Gambar 8.6. Contoh Data Demografis di Facebook
 Kelompok afiliatif atau kepentingan
Kelompok kepentingan atau sebut saja aktivis organisasi bisa
berpengaruh pada organisasi pesan yang dibuat. Sebagai
ilustrasi, kelompok masyarakat yang tergabung dalam
organisasi lingkungan hidup bisa jadi akan lebih tertarik pada
produk berbahan organik atau hijau.
 
Ketiga: Pahami mengapa orang menggunakan jasa media sosial. Banyak
orang memiliki kecenderungan menggunakan media sosial yang berbeda
untuk kebutuhan yang berbeda. Hal itu dianggap sebagai sesuatu yang
lumrah. Tantangannya adalah menemukan kesamaan apa yang orang cari
dengan situsnya.
Alat di media sosial yang bisa digunakan salah satunya adalah situs jaringan
periklanan Chitika, sebagaimana yang tergambar pada grafis di bawah ini:
   

Gambar 8.7. Contoh Data Perbandingan Penggunaan Media Sosial


(Sumber: Zimmerman & Sahlin, 2010: 36)  
   
   
 Geografi  
Memahami kondisi atau letak geografi bisa berpengaruh pada  
pesan. Sebagai ilustrasi bagi kelompok masyarakat yang  
tinggal di daerah kering akan menerima pesan iklan mengenai
produk pelembab kulit, ketimbang kelompok masyarakat yang  
memang tinggal di daerah lembab.  
 
 Perilaku hidup yang berbeda  
Misalnya kelompok orang yang memilih pewarna rambut yang  
berbeda atau warna yang tidak lazim, bisa mempengaruhi  
pesan atau pria paruh baya yang cenderung menyembnyikan
rambut ubannya dengan cat rambut merek tertentu.  
 
 Psikografi atau gaya hidup  
Gaya hidup sangat berpengaruh pada pesan. Sebagai ilutrasi,  
kelompok masyarakat yang memiliki budget yang pas-pasan
mungkin akan menerima pesan iklan tentang nilai dan jaminan
kepuasan produk. Namun bagi kelompok masyarakat yang (Sumber: Zimmerman & Sahlin, 2010: 47)
berstatus sosial lebih tinggi, bisa jadi lebih tertarik dengan

BAB 8 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Sosial | 159 160 | Perencanaan Komunikasi
   

F. Contoh Kasus Strategi Perencanaan Media Sosial & Kemenangan Barack   
Obama   Berikut  ini  adalah  10  pelajaran  yang  bisa  dipetik  dari  kampanye  media 
  sosial Barack Obama: 
BARACK Obama meraih kemenangan dalam pemilihan presiden AS tahun 2008   
lalu  dengan  cara  mendorong  rakyat  untuk  menjadi  relawan,  donor  atau  1. Membangun  dukungan  dengan  hubungan  yang  bertingkat  sesuai 
penyumbang dana, menjadi pendukung melalui jaringan sosial, e‐mail, SMS, dan  kedudukannya. 
online video. Kampanye dengan menggunakan media online merupakan penyebab  Tim  kampanye  Obama  meyakini  bahwa  banyak  cara  yang  bisa  dilakukan 
utama kemenangan Obama. Barack Obama digambarkan berhasil memanfaatkan  untuk  membuat  masyarakat  merasa  dilibatkan  dalam  kampanye  sesuai 
jaringan  media  sosial  ketimbang  pesaingnya  McCain.  Hal  tersebut  tergambar  dengan kedudukan mereka. 
dalam data tabel berikut ini:  Ada  3  cara  yang  disosialisasikan  tim  kampanye  kepada  para  pendukung 
  Obama: 
Gambar 8.8. Kemenangan Obama vs McCain  
  1) Sentuhan Personal atau Pribadi. “Anda bisa mulai berteman dengan
Website Trafic Obama 2 kali lebih banyak Obama di media sosial. Kemudian anda bisa mendaftar untuk
Youtube Viewers Obama 4 kali lebih banyak memperoleh SMS dan email untuk memperoleh informasi selama
Facebook Friends Obama 5 kali lebih banyak masa kampanye, dan sebagai pendukung anda boleh menyumbang
Online Staff Obama 10 kali lebih banyak atau mendaftar sebagai pemilih.”
(Sumber: Edelman; 2009)
  2) Dukungan Sosial. “Setelah bergabung, anda boleh posting ke profil
  teman dan ceritakan mengapa Obama adalah kandidat yang tepat
Gambar 8.9. Data Jumlah Pendukung Obama di Media Sosial untuk mereka. Berikutnya anda bisa bergabung ke situs resmi Obama
  MyBarackObama.com (MyBO.com) dan membuat account untuk
Email  13 juta pendukung yang ada di daftar email yang meraih lebih dari selanjutnya membuat atau bergabung dengan group.”
1 miliar dukungan dengan lebih dari 7 ribu macam dukungan
Donors atau  3 juta penyumbang online yang berkontribusi menyumbang 6,5 3) Advocate (baca: Menggalang Dukungan). “Setelah membuat atau
Sumbangan juta kali bergabung dengan group, anda dipersilahkan mem-posting gambar,
Social Networks atau  5 juta friends pada lebih dari 15 situs sosial menulis blog, atau membuat video testimoni tentang dukungan anda
Jejaring Sosial  3 juta friends khusus di Facebook pada Obama untuk kemudian diunggah ke Youtube. Selanjutnya
Website atau Situs  8,5 juta pengunjung setiap bulan pada Website resmi dengan bimbingan dan materi tim kampanye, anda dipersilahkan
MyBarackObama.com menjadi tuan rumah dalam acara offline dan meminta dukungan dari
 2 juta profil dengan 400 ribu postingan Blog para pendukung berupa sumbangan dana, mendaftar untuk menjadi
 35 ribu group relawan yang mengerjakan 200 ribu acara offline pemilih, dan atau menghubungi bank (baca: melakukan transfer uang
 70 ribu acara penggalangan dana yang meraih 30 juta dolar atau dukungan).”
sekitar 300 miliar rupiah  
Video  Hampir 2 ribu video resmi di Youtube
 Disaksikan lebih dari 80 juta kali dengan 135 ribu “subscribers”
2. Memberdayakan pendukung yang “super” (baca: sangat giat). 
 442 ribu penguna video di Youtube Dalam  rangka  membangun  dukungan  yang  lebih  luas,  tim  kampanye 
Mobile atau  3 juta orang mendaftar dalam program SMS Obama  mencari  pendukung  yang  sangat  giat  dan  membekalinya  dengan 
Handphone  Setiap orang menerima 5 sampai 20 pesan setiap bulan berbagai  alat  dan  perlengkapan  dukungan  termasuk  data,  untuk 
Phone Calls atau  3 juta orang ditelpon secara langsung pada 4 hari terakhir melakukan  aksi  kampanyenya.  Bahkan  pendukung  “super”  diberikan 
Sambungan Telpon kampanye
(Sumber: Edelman; 2009)

BAB 8 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Sosial | 161 162 | Perencanaan Komunikasi
   

keleluasaan  membangun  jaringannya  sendiri  untuk  menggalang  cepat  kepada  penggunanya.  Pesan  SMS  dinilai  sebagai  cara  yang  paling 
sumbangan dana dari para pengikutnya.   efektif untuk memobilisasi pemilih. 
   
3. Menyediakan bahan materi untuk digunakan pendukung Obama.  8. Peningkatan isi konten atau pesan yang konstan atau konsisten. 
Di website resmi Obama MyBO.com, tim kampanye menyediakan berbagai  Tim  kampanye  Obama  selalu  membuat  catatan  atau  tanda  khusus  pada 
bahan  seperti  video,  pidato,  foto,  atau  gambar  yang  bisa  digunakan  para  pesan‐pesan  melalui  SMS,  email,  dan  situs  yang  berhasil.  Selanjutnya 
pendukung untuk menciptakan sendiri kreasi mereka.  mereka  membuat  ribuan  versi  lainnya  untuk  kemudian  disebarkan  dan 
  dilihat pesan mana yang berhasil dan sebaliknya. Selama masa kampanye, 
4. Mengikuti ke mana arah masyarakat menggunakan media.  tim Obama membuat setidaknya 7 ribu email atau surel yang dimodifikasi, 
60  persen  orang  dewasa  di  Amerika  menggunakan  media  sosial  dan  dan melakukan setiap hari. 
sebagian dari mereka menggunakan lebih dari satu. Tim Kampanye Obama   
menggunakan lebih dari 15 media sosial termasuk Facebook dan MySpace.  9. Membangun sistem operasi online. 
Bahkan Obama adalah kandidat presiden Amerika pertama yang profilnya  Pada  bulan  Februari  2007,  Obama  secara  khusus  mengadakan  pertemuan 
masuk  di  beberapa  media  sosial  di  komunitas  masyarakat  keturunan  dengan  pendiri  Netscape  dan  anggota  Dewan  Direksi  Facebook  untuk 
Amerika  Latin  atau  Hispanic,  Asia,  dan  Afrika‐Amerika  seperti  mempelajari  bagaimana  media  sosial  bisa  menjadi  kekuatan  kampanye. 
AsianAve.com, MiGente.com, dan BlackPlanet.com.  Selanjutnya  tim  kampanye  Obama  menggelontorkan  dana  3  juta  dolar 
  Amerika  atau  sekitar  20  miliar  rupiah  nilai  uang  saat  ini,  untuk 
5. Menggunakan alat yang banyak orang gunakan.  membangun sistem operasi online (baik perangkat keras maupun perangkat 
Tim kampanye Obama setidaknya memanfaatkan tiga media sosial terbesar  lunak).  Selanjutnya  tim  menciptakan  metodologi  kampanye  media  sosial 
seperti  Facebook  dengan  150  juta  anggota,  MySpace  dengan  110  juta  yang  dikenal  dengan  nama  “The  Crawl,  Walk  and  Run  Metodologi  for  Social 
anggota,  dan  Linkedln  yang  anggotanya  hampir  50  juta  orang.  Sebagai  Media”  (Metodologi  Merangkak,  Berjalan,  dan  Berlari).  Dalam  metodologi 
contoh, Obama memiliki lebih dari 900 ribu orang yang bergabung di group  ini tim kampanye Obama membagi 4 fase atau tahapan kampanye melalui 
“One  Million  Strong  for  Obama”  Facebook  dan  juga  ada  ratusan  group  media sosial, sebagaimana yang tersaji dalam tabel berikut ini: 
facebook di hampir semua perguruan tinggi dan kampus di Amerika.      
  Gambar 8.10. The Crawl, Walk & Run Metodology for Social Media
6. Pastikan orang bisa dan mudah menemukan konten anda.        
Membangun dan
Tim  Kampanye  Obama  memahami  betul  pentingnya  hal  tersebut  dengan  Tahap 1
Crawl atau
menyebarkan kehadiran Mengaudit percakapan di media online
Merangkak
membuat  situs  yang  simpel  dan  populer  sehingga  mudah  dicari  dengan  konten Online Obama
menggunakan mesin pencari.   Walk atau Memperkaya isi media
Tahap 2 Podcasting, Video, Games dan Widgets
Berjalan online Obama
  Membangun dan Menjaring para blogger, melakukan
7. Memobilisasi  pendukung  dengan  menggunakan  Ponsel  atau  Run atau menciptakan pengaruh percakapan konferensi dengan para
Tahap 3
Berlari melalui media online pada blogger, beriklan, membangun jaringan
Handphone.  masyarakat dan sponsorship
90  persen  penduduk  Amerika  menggunakan  ponsel  dan  terbilang  sangat  Melakukan tour ke para blogger,
menentukan blog yang kuat,
aktif  terutama  dalam  menerima  pesan  melalui  SMS  ketimbang  pesan  Fly atau membangun jaringan sosial, mengajak
Tahap 4 Merangkul komunitas
melalui  email.  Menurut  tim  kampanye  Obama,  pesan  SMS  memberi  Terbang pendukung, menyebarkan informasi
melalui gadget atau alat komunikasi
peluang dan kesempatan untuk menyampaikan pesan secara langsung dan  Ponsel

(Sumber: Edelman; 2009)


BAB 8 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Sosial | 163 164 | Perencanaan Komunikasi
   

10. Memilih Tim Yang Tepat.  Hackley, Chris. 2005. Advertising & Promotion: Communicating Brands. SAGE
Jauh  sebelum  kampanye  dimulai  tahun  2008,  Obama  telah  membuat  Publications. London.
Jones, Phill. 2008. Communicating Strategy. Gower Publishing Limited, London.
perencanaan  strategi  media  online.  Tim  ini  kampanye  media  online 
Katz, Helen. 2008. The Media Handbook: A Complete Guide to Advertising Media
Obama  berjumlah  11  orang  dan  beranggotakan  30  orang  staf.  Jumlah  Selection, Planning, Research and Buying. Second Edition. Lawrence Erlbaum
tersebut  kemudian  bertambah  pada  menjelang  akhir  kampanye.  Associates Publisher, London.
Berbeda  dengan  kampanye  pada  umumnya,  kampanye  melalui  media  Lutz, Monte. 2009. The Social Pulpit: Barack Obama’s Social Media Toolkit. Edelman –
sosial dilakukan Obama terintegrasi dengan seluruh elemen organisasi.  Digital Public Affairs, USA.
Sebagai  gambaran,  Joe  Rospars,  kepala  divisi  media  sosial  Obama,  Patterson, Sally J & Janel M. Radtke. 2009. Strategic Communications for Non Profit
Organizations: Seven Steps to Creating a Succesfull Plan. Second Editon. John
melapor  langsung  kepada  manajer  kampanye  David  Plouffe.  Pada 
Willey & Sons, Hoboken, New Jersey, USA.
intinya,  tim  media  internet  dan  telepon  seluler  terintegrasi  dengan  Rakhmat, Djalaludin. 2008. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
semua aspek dari kampanye.  Sissors, Jack Z. & Roger B. Baron. 2010. Advertising Media Planning. McGraw-Hill
Tim tersebut juga termasuk beranggotakan Chris Hughes, salah seorang  USA.
pendiri  Facebook  dan  Kevin  Malover,  seorang  “veteran”  agen  travel  Weinberg, Tamar. 2009. The New Community Rules; Marketing on The Social Web.
online  Orbits.  Kemudian  Julius  Genachowski,  sahabat  lama  Obama  O’Reilly Media Inc. California USA.
Thurlow, Crispin, dkk. 2004. Computer Mediated Communication, Social Interaction and
yang berperan sebagai kepala penasehat teknologi kampanye. Selain itu, 
The Internet. SAGE Publication Ltd. London.
Obama juga melibatkan sekelompok penasihat yang ternama, termasuk  Treadaway, Chris & Mari Smith. 2010. Facebook Marketing: An Hour a Day. Wiley
CEO Google Eric Schmidt dan Craigslist, penemu Craig Newmark. Pada  Publishing Inc, Indiana, USA.
akhirnya,  sebagian  besar  nama  nama  yang  menjadi  tim  pendukung  Zarella, Dan. 2011. The Social Media Marketing Book. PT. Serambi Ilmu Semesta, Jakarta
kampanye  Obama  tersebut,  mengikuti  sang  presiden  ke  White  House  Zimmerman, Jan & Doud Sahlin. 2010. Social Media Marketing, All in one for Dummies.
(Gedung Putih)  Wiley Publishing Inc. Indiana, USA
 
Tulisan  catatan  kemenangan  Barack  Obama  dalam  pemilihan  presiden  di  Media Online:
Amerika  Serikat  disarikan  dari  E‐book  yang  berjudul  The  Social  Pulpit,  Barack 
Obama’s  Social  Media  Toolkit  yang  dirancang  tim  kampanye  media  sosial  dari  Hollenhorst, Tirza & Baret Michael. Developing a Social Media Plan. If People,
Edelman Digital Public Affairs.   Innovation for people. www.ifpeople.net.
Williams, Rob. 2009. What is Social Media Marketing. Courtesy of orangejack.com &
  
11marketing.com.
    Williamson, Cory. 2010. Creating a Social Media Plan. KOCINA.www.publicity.com.
  Willshire, John V. 2011. What is Media Planning ; Some Unfinished Thought. Powerpoint
  Presentation on www.slideshare.net. United Kingdom.
   
Daftar Pustaka     
   
   
 
Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Rajawali Pers, Jakarta.
Evans, Dave & Jack McKee. 2010. Social Media Marketing: The Next Generation of
Business Engagement. Wiley Publishing Inc, Indiana, USA.

BAB 8 — Perencanaan Komunikasi untuk Media Sosial | 165 166 | Perencanaan Komunikasi
 

    program  komunikasi  dilaksanakan  sesuai  dengan  rencana  serta  menumbuhkan 


  partisipasi aktif masyarakat dalam proses pelaksanaan kegiatan organisasi. 
  Manajemen  komunikasi  tidak  hanya  tugas  yang  berlangsung  di  puncak 
  organisasi.  Semua  tingkat  dalam  organisasi  akan  selalu  mengandalkan 
  komunikasi untuk: 

BAB 9  
1. mengembangkan visi bersama dari perusahaan dalam organisasi;
STRATEGI PESAN DALAM 2. membangun dan menjaga kepercayaan dalam kepemimpinan organisasi;
3. memulai dan mengelola proses perubahan;

PERENCANAAN KOMUNIKASI 4. memperkuat identifikasi karyawan dengan organisasi.


(Pincus, et.al. (1991) dalam Ken Smith (2005)).
 
Sosialisasi  program‐program  organisasi  memerlukan  perencanaan  yang 
Oleh: Yane Hendriyani, S.Sos.
disusun  oleh  seluruh  pemangku  kepentingan  dalam  organisasi  dan  kerja  sama 
dalam  pelaksanaannya  sehingga  tidak  membingungkan  khalayak  target. 
 
Konsolidasi wilayah  sosialisasi  dan  komunikasi  meliputi  wilayah  lokal  dan  atau 
 
  wilayah  nasional.  Masing‐masing  wilayah  memiliki  sasaran  komunikasi  yang 
  berbeda  dengan  tujuan  pencapaian  hasil  organisasi  yang  sama,  dengan  strategi 
  pelaksanaan disesuaikan dengan sifat, karakter, dan kapasitas daerah yang dituju. 
A. Definisi dan Tujuan Membangun Pesan   Dalam  hubungan  ini  diperlukan  konsolidasi  operasional  yang  dilakukan  di 
  semua  tingkatan  tersebut,  sehingga  menghasilkan  pencitraan  yang  sama  dan 
dukungan yang sesuai dengan kebutuhan suksesnya program. Sosialisasi kepada 
 
BERKAITAN  dengan  perencanaan,  komunikasi  merupakan  sebuah  proses  masyarakat  umum  diarahkan  agar  masyarakat  memahami  dan  mendukung 
penyusunan.  Yaitu  penyusunan  pesan‐pesan  seorang  komunikator  kepada  program kegiatan komunikasi ini. 
komunikan.  Komunikasi  menghendaki  adanya  kesamaan  makna  atau  saling  Arti  “Pesan”  dalam  sebuah  kegiatan  komunikasi  adalah  “Apa  yang  anda 
pengertian  antara  kedua  belah  pihak.  Keberhasilan  komunikasi  penyampaian  ingin khalayak untuk tahu?”, yaitu informasi yang akan memberitahukan kepada 
sebuah  gagasan  adalah  pada  taraf  kedua  belah  pihak  memahami  gagasan  khalayak  anda  mengenai  siapakahkah  diri  anda,  apa  nama  perusahaan  anda,  di 
tersebut. Untuk menghasilkan pemahaman makna yang sama, maka komunikasi  mana  letak  perusahaan  dan  bagaimana  posisi  perusahaan  anda  di  antara 
organisasi‐ organisasi yang lain, siapa yang terlibat dalam perusahaan dan berapa 
sebagai sebuah proses harus dipersiapkan dengan seksama dengan perencanaan 
jumlah  anggota  perusahaan  anda,  isu  apa  yang  anda  miliki,  apa  yang  ingin 
pesan dalam strategi komunikasi. 
Strategi  komunikasi  memberi  arah  dalam  penyusunan‐penyusunan  pesan  diceritakan  kepada  khalayak  target,  apakah  isu  itu  penting  untuk  target  sebagai 
dalam sosialisasi program kegiatan, memberi pedoman bagi substansi sosialisasi  khalayak  perusahaan,  dan  mengapa  penting  untuk  mereka,  serta  apa  tindakan 
program  kegiatan,  dan  memastikan  bahwa  pelaksanaan  sosialisasi  mampu  perusahaan berkaitan dengan isu tersebut?  
mengadvokasi  dan  mendorong  semua  partisipan  komunikasi  untuk  Secara  garis  besar,  pesan  harus  jelas,  mudah  diingat,  ringkas,  fokus  pada 
mengembangkan  lebih  lanjut  program  komunikasi.  Strategi  pesan  dalam  hal  yang  utama,  menyorot  sisi‐sisi  positif  dari  apa  yang  dilakukan  perusahaan, 
pesan  harus  menarik  secara  emosional  dan  yang  terutama  adalah  fokus  pada 
perencanaan  komunikasi  memiliki  dua  fokus  besar,  yaitu  strategi  pesan 
komunikasi dalam rangka pencitraan dan dalam rangka membangun konsolidasi  komunikasi  yang  tidak  menyesatkan.  Untuk  menambah  daya  tarik,  pesan  bisa 
pelaksana  program,  yaitu  menggalang  dukungan  pemangku  kepentingan  agar  menggunakan  rima,  irama,  kontras,  metafora,  atau  perangkat  retoris  dan  puitis 

BAB 9 — Strategi Pesan dalam Perencanaan Komunikasi | 167 168 | Perencanaan Komunikasi
   

lainnya  yang  dapat  memperkuat  pesan.  Pesan  adalah  sebuah  gambaran  yang  Pada  prinsipnya  pesan  dikonstruksi  sesuai  karakteristik  khalayak  yang 
efektif  menarik,  relevan,  asli,  dan  khas,  memberitahu  penonton/khalayak  bahwa  akan  dituju  serta  media  yang  digunakan.  Bentuk  pesan  bisa  bersifat  motivatif, 
“Saya berbicara kepada Anda” (Sutton, 2006).  pesan  penyadaran,  atau  pesan  sinergis  yang  menekankan  perlunya  kesatuan 
Penyusunan  segala  bentuk  pesan  di  tingkat  regional,  nasional,  maupun  tindakan, integrasi, dan konsolidasi berbagai program pemberdayaan masyarakat 
internasional harus memperhatikan aspek‐ aspek berikut dalam penyajiannya:  yang selama ini dilakukan secara parsial/sektoral. 
  Pada kenyataannya, kebanyakan orang yang terlalu sibuk untuk membaca 
• Formulasi pesan kunci termasuk tagline harus disajikan secara sama dan dengan  seksama  sehingga  pernyusun  pesan  harus  dapat  memastikan  ide 
konsisten. disajikan  secara  jelas  dan  mudah  dimengerti.  Aturan  umum  sebagai  cara  yang 
• Formulasi/penyusunan pesan segmentatif (segmented messages) harus paling  efektif  untuk  mengembangkan  ide  adalah  mengembangkan  hal  konsep, 
memperhatikan karakteristik khalayak sasaran termasuk aspek budaya manfaat,  contoh,  dan  data.  Semua  poin  tersebut  harus  diuraikan  dengan 
lokal.
mendukung kesimpulan yang dibuat. Selain itu harus diperhatikan “istilah” dan 
• Pesan harus membangkitkan kebutuhan khalayak pada program kegiatan.
• Pesan disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami. hilangkan  kata  ganti  yang  tidak  jelas,  grammar,  tanda  baca,  dan  ejaan  harus 
• Formulasi pesan harus ringkas. sempurna.  Gunakan  kamus  dan  “spelling  checkerʺ  pada  program  komputer, 
• Pesan disampaikan secara verbal dan visual bergantung media yang rencanakan waktu untuk proofreading dan perbaikan.  
digunakan. Keberhasilan  penyusunan  pesan  tergantung  pada  kualitas  kata‐kata  dan 
• Pesan harus memberikan jalan keluar bagi pemenuhan kebutuhan laporan.  Selain  itu  perlu  diperhatikan  juga  penyusun  pesan  yang  paling  sesuai 
khalayak sasaran akan program komunikasi. untuk  ditampilkan  dalam  media  yang  akan  digunakan,  kita  dapat 
  memperhatikan  segmentasi  khalayak  berdasarkan  kecenderungan  mereka  pada 
Agar  pesan  dapat  mencapai  khalayak  sasaran  secara  efektif  maka  sensasi inderawinya bahwa orang biasanya akan ingat 10% dari apa yang mereka 
diperlukan  koordinasi  mengenai  isi  pesan  yang  perlu  disampaikan  melalui  baca,  20%  dari  apa  yang  mereka  dengar,  30%  dari  apa  yang  mereka  lihat,  50% 
berbagai  saluran  kepada  khalayak  yang  berbeda‐beda.  Pesan‐pesan  pokok  yang  dari apa yang mereka dengar dan lihat, 70% dari apa yang mereka katakan dan 
disampaikan  oleh  berbagai  tingkatan  penyelenggara  program  harus  dipastikan  tulis, dan 90% dari apa yang mereka katakan karena mereka melakukan sesuatu. 
mengandung  muatan  pesan  yang  sama  sebagaimana  ditetapkan  cakupan  isi    
pesan.  Elemen‐elemen  seperti  karakteristik  pembawa  pesan,  logo,  slogan,  tema‐  
tema pokok pesan uraian tentang apa program, manfaat, atau fakta kunci lainnya   
harus dikordinasikan dan disampaikan dengan bentuk yang sama (single voice).   B. Menerapkan Riset Khalayak pada Pesan  
Isi  pesan  merupakan  bagian  pokok  dari  materi  sosialisasi  yang   
implementasinya  dapat  bersifat  pesan  umum  dan  khusus.  Pesan  umum  berlaku   
untuk  keseluruhan  kategori  khalayak  sasaran,  sedangkan  pesan  khusus  RENCANA komunikasi memandu aktivitas memilih saluran, bahasa, dan waktu 
menekankan  pada  aspek  tertentu  sesuai  fokus  strategi  komunikasi  kepada  yang  digunakan  untuk  dapat  merumuskan  pesan‐pesan  kunci.  Juga  dalam 
kategori  khalayak  tertentu.  Isi  pesan  umum  dan  khusus  mencakup  hal‐hal  menentukan apakah saluran terbaik untuk mencapai setiap kelompok. Apa yang 
berikut:  apa,  bagaimana,  dan  untuk  apa  program  kebijakan,  pengertian,  tujuan,  anda  sampaikan  adalah  hampir  sama  pentingnya  dengan  bagaimana  anda 
konsep,  mekanisme,  dan  hasil‐hasil  pelaksanaan  program  agar  terbangun  mengatakannya.  Pesan  harus  dapat  dikreasikan  secara  tepat  pada  semua 
pemahaman,  kepedulian,  dukungan,  dan  keterlibatan  dalam  program.  Isi  pesan  segmentasi  target  khalayak  tertentu,  yaitu  segmentasi  bahasa,  budaya, 
khusus  menyangkut  uraian  alur  proses  dan  teknik  kegiatan  program,  cerita  pendidikan, usia, dan sebagainya.  
keberhasilan (best practices).   Analisis  khalayak  merupakan  proses  pemeriksaan  seluruh  faktor 
objektif/empiris  yang  berkaitan  dengan  khalayak,  untuk  memperoleh 

BAB 9 — Strategi Pesan dalam Perencanaan Komunikasi | 169 170 | Perencanaan Komunikasi
   

pemahaman secara menyeluruh tentang mereka sebagai penerima pesan. Metode  Tindakan  persuasi  pada  prinsipnya  terkait  erat  dengan  tindakan 


yang  dapat  digunakan  untuk  analisis  khalayak  adalah  pengamatan/observasi,  penyebaran  informasi  dan  tujuan  utama  yang  ingin  dicapai  adalah  untuk 
mengajukan  pertanyaan,  survei  khalayak,  dan  mempertimbangkan  karakteristik  membangun  keberpihakan,  dukungan,  dan  ketertarikan  khalayak  sasaran 
khalayak.  terhadap  program  kegiatan  komunikasi.  Metode  persuasi  diterapkan  dengan 
Komunikasi  terjadi  dalam  suatu  organisasi  dalam  konteks  orang  yang  pendekatan  berbasis  komunitas  yang  memungkinkan  interaksi  langsung  antara 
mencoba untuk memenuhi satu atau beberapa dari enam kebutuhan berikut ini:  penyelenggara  program  dengan  khalayak  penerima  manfaat  dan  kelompok 
  peduli  lainnya  baik  itu  melalui  dunia  maya  maupun  dunia  nyata.  Advokasi 
 Untuk merasa dihormati dilakukan dengan tujuan membangun kepedulian dan komitmen para pemangku 
 Untuk memberikan atau mendapatkan informasi kebijakan.  Edukasi  merupakan  proses  pembelajaran  yang  diarahkan  pada 
 Untuk dipahami dan dihormati perubahan  sikap  dan  perilaku  dari  penerima  informasi  melalui  penyebaran 
 Untuk menimbulkan perubahan tindakan informasi,  persuasi,  dan  edukasi  secara  terus‐menerus.  Tujuan  edukasi  adalah 
 Untuk menciptakan gairah dan mengurangi kebosanan
membangun  rasa  percaya  diri  (self‐confident),  rasa  mampu  diri  (self‐efficacy),  dan 
 Untuk menghindari sesuatu yang tidak menyenangkan, seperti diam
atau konfrontasi. kesadaran kerja sama untuk bangkit mandiri secara bahu‐membahu.  
  Pengelolaan  dan  penyajian  pesan  haruslah  accessible  untuk  berbagai  tipe 
Metode yang digunakan oleh mereka untuk memenuhi kebutuhan tersebut  dan  karakteristik  khalayak  didasarkan  kepada  kecenderungan  penerimaan 
meliputi mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. (Sumber: Handbook of  mereka  dan  kesenangannya  pada  media  tertentu  dalam  menyajikan  informasi. 
Communication Skills for Public Managers).  Sebagai  gambaran  beberapa  orang  di  antara  kita  lebih  senang  belajar  sambil 
Dalam  perkembangan  bisnis  modern,  manajemen  perencanaan  pesan  mendengarkan  musik,  atau  belajar  dalam  keheningan,  bahkan  ada  pula  yang 
menjadi  faktor  penting  untuk  meyakinkan  khalayak.  Poin  pokok  dalam  senang  belajar  di  tengah  keramaian  kantin  kampus.  Tipe  belajar  sekolah  formal 
perencanaan  pesan  yaitu  bagaimana  menggunakan  hasil  analisis  khalayak/calon  itu berlaku juga bagi pembelajar‐pembelajar informasi dan pengetahuan informal 
penerima gagasan untuk perencanaan komunikasi, mengembangkan gagasan dan  sehari‐hari.  
pokok utama dari gagasan yang akan disampaikan, menyusun sketsa pesan, dan  Ada  tiga  jenis  peserta  didik:  Visual  (mayoritas  orang  jatuh  ke  dalam 
mempersiapkan umpan balik kegiatan komunikasi.  kategori  ini):  Auditory  (pendengar);  dan  Kinestetik  (orang‐orang  yang  ingin 
Pada  dasarnya  sasaran  strategi  komunikasi  meliputi:  masyarakat  luas,  merasa  dan  menyentuh).  Temukan  cara  untuk  menarik  semua  orang.  (Gallo, 
pemanfaat  program,  instansi  terkait  pelaksanaan  program  kegiatan/stakeholders,  2010).  
lembaga legislatif (DPR/DPRD), para profesional, Lembaga Swadaya Masyarakat  Dalam  pertemuan  tatap  muka,  siaran  radio  ,  talk  show  TV,  dan  kegiatan 
(LSM),  Organisasi  Kemasyarakatan  (Ormas),  lembaga  atau  kelompok  peduli  serupa  lain  yang  mengandalkan  auditory  skill  dari  khalayak,  penyelenggara 
lainnya.  program  harus  memperhatikan  hal‐  hal  berikut  yang  dapat  meningkatkan 
Sosialisasi  strategi  komunikasi  dilakukan  dengan  menggunakan  metode  efektivitas komunikasi dalam meraih listener audience seperti berikut: 
penyebaran  informasi,  persuasi,  advokasi,  dan  edukasi.  Keempat  metode  ini   
dalam  penerapannya  saling  terkait  satu  sama  lain  meskipun  pada  satu  kegiatan  Sikap yang mendukung perilaku mendengarkan secara efektif: 
komunikasi  akan  dapat  diidentifikasi  metode  pokok  yang  digunakan.  Metode   
penyebaran  informasi  merupakan  penyampaian  informasi  secara  masif  dan  • Menjaga postur tubuh yang santai
• Miring sedikit ke depan jika duduk
intensif kepada seluruh khalayak sasaran dengan menggunakan berbagai saluran 
• Menjaga jarak yang sesuai
komunikasi  khususnya  media  massa,  media  luar  ruang,  dan  bahan  cetakan  • Menawarkan pengakuan sederhana
seperti poster dan booklet.   • Merefleksikan makna (parafrase)
• Mencerminkan emosi

BAB 9 — Strategi Pesan dalam Perencanaan Komunikasi | 171 172 | Perencanaan Komunikasi
   

• Menggunakan kontak mata komunikasi yang telah dilakukan. Komunikasikan visi anda dan ukurlah respon 


• Menyediakan lingkungan yang tidak mengganggu  mereka, indikator pencapaian dapat bersifat kuantitatif ataupun kualitatif.  
  Penetapan  indikator  pencapaian  akan  merujuk  pada  sasaran  sosialisasi 
Sikap yang menghambat perilaku mendengarkan secara efektif:  program beserta fokus dari masing‐masing strategi komunikasi. Indikator dalam 
  fokus  pencitraan  tergambar  dalam  pemahaman  khalayak,  pengakuan  dan 
• Bertindak mengganggu
dukungan  yang  sama  terhadap  program  sebagai  kebijakan  regional/ 
• Menceritakan kisah Anda sendiri saja
• Tidak memberi respon nasional/internasional yang menjadi ‘payung’ bagi semua sub‐programnya.  
• Membatalkan respon, membuat jatuh Indikator  dalam  fokus  aktivasi  mencakup  aspek  kognitif  (tingkat 
• Mengganggu pengetahuan),  aspek  afeksi  (ketertarikan  dan  kepedulian),  dan  konatif  (tingkat 
• Mengkritik partisipasi)  dalam  pengambilan  keputusan,  komitmen  tindakan  melaksanakan 
• Menilai program anda.  
• Mendiagnosis
Adapun  monitoring  bertujuan  agar  setiap  penanggung  jawab  dan 
• Memberikan saran / solusi
• Mengubah subyek pengambil  keputusan  dapat  mengetahui  keberhasilan  maupun  permasalahan 
(Smith, 2005) yang  dihadapi  sedini  mungkin  untuk  dapat  ditangani  secara  tepat  waktu. 
  Monitoring  meliputi  aspek  proses  pelaksanaan  komunikasi  dan  pengaruh  yang 
  terbentuk  di  antaranya  dalam  proses  sosialisasi;  memonitor  dan  mengevaluasi 
  apakah aktivitas komunikasi yang dilaksanakan telah sesuai dengan strategi dan 
C. Menguji Pesan  program yang telah disusun. 
  Pengaruh komunikasi pesan dimonitor untuk menjawab capaian indikator 
  keberhasilan  sosialisasi,  sebagai  berikut:  meningkatnya  pemahaman  masyarakat 
SEBELUM meluncurkan program komunikasi, “kesaktian”pesan dan metodenya  luas,  diperolehnya  dukungan  yang  kuat  dari  berbagai  pihak,  meningkatnya 
harus  diuji  terlebih  dahulu  agar  program  anda  benar‐benar  matang.  Uji  pesan  kesadaran  dan  partisipasi  masyarakat  terhadap  program,  meningkatnya 
anda  dengan  rekan  kerja,  teman,  dan  keluarga.  Apakah  mereka  mendapatkan  komunikasi  dan  koordinasi  kerja  sama  antar  instansi/sector,  dan  terbangunnya 
intinya  dengan  indikasi  tertentu  yang  anda  harapkan;  apakah  mereka  tertawa,  kemitraan  dengan  berbagai  pihak.  Mekanisme  pengelolaan  umpan  balik  dapat 
menangis, atau tergiur dengan isi pesan tersebut.   dilakukan  dengan  cara  tradisional  sampai  dengan  menggunakan  media  sosial 
Pesan  yang  teruji  berarti  pesan  yang  dapat  memberikan  efek  sesuai  yang  seperti: membuka kotak pos, surat, SMS, telepon, email, media sosial seperti FB, 
diharapkan program kegiatan dan dapat memenuhi indikator tertentu. Peta pesan  twitter, dan yang lainnya. 
yang  telah  dikembangkan  untuk  orang‐orang  yang  perlu  menerima  mereka  McGuire  merumuskan  enam  langkah  yang  membuat  sebuah  iklan  atau 
ditambah  potensi  keberatan  yang  mungkin  mereka  miliki  dan  perlu  diingat  proses  beriklan  menjadi  efektif.  Langkah‐langkah  tersebut  merupakan  proses 
setelah  anda  melakukan  ini,  bagaimana  anda  mengharapkan  orang  pemangku  berkesinambungan, McGuire menyebutnya sebagai “The Persuation Process”: 
kepentingan untuk berbuat apa. Pesan menangkap apa yang ingin anda capai dan   
apa pesan akan mengkomunikasikan harapan/ ermintaan. Identifikasi siapa target  1. Presentation; pesan yang persuasif harus disampaikan kepada audiens
komunikasi Anda dan langsung menjawab kekhawatiran stakeholder tersebut.   tertentu sesuai target.
2. Attention; audiens harus dipastikan memberikan perhatian terhadap pesan
Variasikan metode interaksi anda dan saluran yang digunakan. Mengelola 
tersebut.
dan  mengukur  komunikasi  dilakukan  dengan  memanfaatkan  sumber‐sumber  3. Comprehension; pesan harus dijelaskan dengan situasi /demografi
kredibel,  survei,  wawancara,  jaringan  media  sosial  yang  paling  efektif  dalam  audiens.
komunikasi  dua  arah.  Untuk  memastikan  konsistensi,  dokumentasikan  4. Yielding; audiens harus pula dipastikan lentur dalam menerima semua
argumen dan inti pesan yang disampaikan.
BAB 9 — Strategi Pesan dalam Perencanaan Komunikasi | 173 174 | Perencanaan Komunikasi
   

5. Retention; setelah menerima pesan dan meninggalkan situasi atau keluar program  kegiatan  dapat  diimplementasikan  baik  dari  tataran  pelaksana 
dari proses penyampaian pesan, maka audiens harus dapat mengingat program,  dukungan  pemangku  kepentingan,  maupun  khalayak  sasaran 
pesan tersebut.
pemanfaat  program.  Implentasinya  mencakup  mulai  dari  operasionalisasi 
6. Overt Behaviour; pada akhirnya audiens melakukan apa yang sesuai
dengan maksud pesan. program kegiatan sampai exit program, yaitu masyarakat melaksanakan secara 
(Lawrence, 1998) mandiri dan bisa direplikasi oleh kelompok dari daerah lain. 
   
Selanjutnya  anda  harus  bersiap  untuk  berkomunikasi  mengelola  layanan  Banyak penelitian menyediakan panduan bagi manajer mengenai
yang telah disosialisasikan, dengan begitu anda akan meletakkan dasar yang kuat  pengembangan pesan. Temuan dari penelitian pesan terdapat pada dua
aspek makna: aspek logis dan aspek emosional. Tema dasar di balik
untuk  “pemasaran”  program.  Dengan  globalisasi,  “rivalitas”  terus  meningkat  temuan ini adalah bahwa pesan harus akurat, relevan, dan jelas. Pesan
karena  semakin  kaburnya  batas‐batas nasional.  Untuk  alasan  ini,  berkomunikasi  yang efektif termasuk campuran yang tepat (ditentukan melalui
tentang  “merek”  program  kegiatan  telah  menjadi  lebih  penting  karena  berefek  penelitian, tentu saja bukti dan emosi). (Austin, dan Pinkleton, 2006).
pada bagaimana khalayak tumbuh menilai sistem komunikasi perusahaan.    
Menilai  secara  sistematis  efektivitas  komunikasi  program  perusahaan  dan  Berdasarkan  uraian  tersebut  di  atas  maka  syarat  gagasan  utama  yang 
kegiatan  komunikasi  yang  telah  berjalan,  di  antaranya  dengan  memeriksa  dibuat  untuk  perencanaan  komunikasi  harus  mencerminkan  visi,  misi,  dan 
berbagai  jenis  paparan  konsumen:  liputan  di  media,  tayangan  produk,  kontak  tujuan  yang  ingin  dicapai  oleh  sebuah  program  komunikasi.  Pesan  tersebut 
pribadi,  dan  alur  “feed  back”  di  media  sosial,  web,  dan  berbagai  aplikasi  sosial  diungkapkan  secara  ringkas,  langsung  pada  pokok  persoalan,  dan 
lainnya di internet.  memperlihatkan hasil yang akan diperoleh bila kegiatan dilakukan.  
  Selanjutnya  pokok  utama  merupakan  tulang  punggung  pesan  yang 
  merencanakan  garis  besar  subdivisi  utama.  Syarat  pokok  dari  sebuah  pesan, 
  harus  menyokong,  menggambarkan,  atau  mendeskripsikan  gagasan  utama 
D. Mengorganisasikan Pesan Komunikasi  dengan  bahasa  yang  ringkas  dan  jelas  agar  khalayak  mampu  mencerna  isi 
  pesan  yang  disajikan.  “Kata‐kata  kunci”  yang  telah  disepakati  bersama  juga 
  dapat  membantu  kita  untuk  tetap  berada  pada  jalur  dan  memastikan  kita 
1) Bagaimana menetapkan Tema/Isu  mengkomunikasikan  pesan  yang  benar  kepada  khalayak  target.  Pesan  yang 
  tepat  akan  menembus  semua  komunikasi  kita,  juga  akan  menarik  banyak 
Ada empat langkah kunci di dalam proses untuk aksi tim komunikasi:  pengambil keputusan dari pesan yang menarik perhatian khalayak target.  
   
1. Identifikasikan tiga atau empat tema kunci.    
2. Memutuskan rangka pesan. 2) Memilih Simbol: Verbal & Non‐Verbal  
3. Ciptakan deskripsi organisasi keseluruhan atau “payung pesan”
 
organisasi.
4. Kembangkan pesan-pesan persuasif sasaran kepada khalayak prioritas Logo & slogan sebuah program komunikasi atau perusahaan menjadi cermin 
menggunakan segi tiga pesan. Segi tiga pesan memusat di tiga komponen: dari visi dan misi yang dimiliki serta menjadi pesan yang kuat yang ditujukan 
isu; mengapa perkara ini penting untuk khalayak; dan hasrat bertanya atau kepada  khalayak.  American  Marketing  Association  (AMA)  menyatakan  bahwa 
permintaan pengambilan tindakan (Patterson dan Radtke, 2009). merek  atau  brand  merupakan  nama,  istilah,  tanda,  simbol,  atau  rancangan, 
  atau  kombinasi  semuanya,  untuk  mengidentifikasi  barang  atau  jasa  penjual 
Pesan dalam perencanaan komunikasi berfokus pada sosialisasi aktivasi  atau kelompok penjual untuk menmbedakannya dari barang atau jasa pesaing.  
program  kegiatan,  secara  umum  bertujuan  untuk  menciptakan  kondisi  agar   

BAB 9 — Strategi Pesan dalam Perencanaan Komunikasi | 175 176 | Perencanaan Komunikasi
   

Merek  digunakan  untuk  menyederhanakan  penelusuran  produk,  dan  memperkuat  positioning  sebelumnya  yang  pada  akhirnya  akan  menjadi 
mengorganisasikan  catatan  inventori,  perlindungan  hukum,  menandakan  landasan penguatan keunggulan kompetitif perusahaan (vicious circle). 
mutu, mengamankan keuntungan bersaing, serta hambatan bagi pesaing.   Program  yang  berorientasi  pada  publik,  bersaing  dalam  memenuhi 
Dalam  sustainable  marketing  enterprise  (SME),  merek  dibangun  melalui  kebutuhan akan kepuasan dari publiknya. Positioning dapat dinyatakan dalam 
penerapan  strategi,  taktik,  dan  value  yang  tepat,  yaitu  kreativitas  dalam  beberapa  hal,  di  antaranya:  logo,  slogan,  aktivitas  perusahaan,  dan  identitas 
menentukan  segmentasi  dan  targeting,  pilihan  positioning  yang  tepat,  perusahaan.  Adapun  positioning  adalah  cara  pemasar  menanamkan  citra, 
pengembangan  diferensiasi  yang  kuat,  didukung  marketing  mix  dan  selling  persepsi  dan  imajinasi  atas  produk  yang  ditawarkan  kepada  konsumen 
strategy yang sesuai, dan pengembangan servis dan proses.   melalui  proses  komunikasi.  Positioning  berhubungan  dengan  bagaimana 
Karakteristik  yang  harus  dimiliki  oleh  ekuitas  merek  (brand  equity)  memainkan komunikasi agar di dalam benak konsumen tertanam suatu citra 
meliputi  brand  awareness  65%,  the  strength  of  brand  postitioning,  concept,  tertentu.  
personality, a perceive and distinct image (39%), the strength of sign recognition, logo,  Rhenald  Kasali  dalam  bukunya  Change  (2005:  45)  mengatakan  bahwa 
codes, packaging by the consumer (36%), dan brand authority with customers, brand  setiap  perubahan  selalu  membawa  nilai‐nilai  baru.  Positioning  mempunyai 
esteem, perceived status of the brand and customer loyalty (24%).   hubungan  dengan  bagaimana  memainkan  komunikasi  agar  dalam  benak 
Dengan  memposisikan  diri  di  benak  pelanggan,  maka  produk,  merek  konsumen tertanam suatu citra tertentu. Definisi positioning menurut Rhenald 
dan  perusahaan  akan  memiliki  identitas  yang  jelas  di  benak  pelanggan.  Kasali  sebagai  berikut:  “Strategi  komunikasi  untuk  memasuki  jendela 
MarkPlus  &  co  merumuskan  diferensiasi  berdasarkan  tiga  dimensi,  yaitu:  otodidak  konsumen  agar  produk/merek/nama  anda  mengandung  arti  yang 
konten (what to offer), konteks (how to offer), dan infrastruktur (enabler).  dalam  beberapa  segi  mencerminkan  keunggulan  terhadap 
Konten  adalah  dimensi  diferensiasi  merujuk  pada  apa  “value”  yang  produk/merek/nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif.” Pada konteks ini 
anda  tawarkan  kepada  pelanggan.  Konteks  merujuk  pada  cara  anda  positioning condong bersifat sebagai suatu persepsi yang hendak diciptakan.  
menawarkan  value  kepada  pelanggan.  Infrastruktur  merupakan  faktor  Logo  adalah  sebuah  identitas.  Bukan  hanya  sekedar  nama  tapi  juga 
pemungkin  terealisasinya  diferensiasi  konten  maupun  konteks  (teknologi,  menyangkut  karakter  produk.  Identitas  dan  karakter  sebuah  produk  dapat 
SDM,  fasilitas).  Diferensiasi  mampu  mendatangkan  excellent  value  ke  terlihat  dari  bentuk  logonya.  Bahkan  saat  ini  logo  bisa  menjadi  sebuah 
pelanggan,  merupakan  keunggulan  bersaing  dibanding  pesaing,  dan  bersifat  keyakinan,  kebanggaan,  dan  simbol  kebersamaan.  Current  Logo  Top  10: 
unik.  Diferensiasi  dibangun  melalui  tahap  segmentasi,  targeting,  positioning,  1.World  Wildlife  Fund  (7.5);  2.  Federal  Express  (6.7);  3.  MTV  (6.7);  4.  Atari 
diferensiasi,  dan  komunikasikan  diferensiasi.  Menjaga  diferensiasi  dapat  (6.7); 5. Nike Classic (6.7); 6. I Love NY (6.7); 7. Coca‐Cola (6.7); 8. McDonaldʹs 
dilakukan  dengan  fokus  pada  core  diferensiasi,  konsisten,  serta  memperkuat  (6.7); 9. Adidas (6.7); 10. Shell (6.7).1  
diferensiasi dari waktu ke waktu.   Sebuah logo adalah kombinasi dari merek, yang menjadi simbol visual 
Phillip  Kotler  mengatakan  bahwa  diferensiasi  dapat  dilakukan  dari  merek,  dan  menjadi  nama  dari  merek  tersebut  dalam  bentuk  yang  unik 
berdasarkan  produk  (fitur,  performa,  disain),  service  (kecepatan,  kemudahan,  Sekarang ini nama dari perusahaan atau nama produk seringkali dibubuhkan 
delivery  time,  empati,  dll.),  channel  (channel  coverage,  kemampuan  selling,  pada  logo.  Beberapa  perusahaan  mengganti  logo  lama  menjadi  logo  baru 
customer  service,  dll.),  people  (kapabilitas,  budaya  kerja,  skill,  dll.),  dan  image  antara  lain  adalah  untuk  repositioning,  mengubah  image,  meremajakan  image, 
(logo,  identitas  merek,  asosiasi,  karakter,  celebrity  endorser,  dll).  Jadi,  strategi  dan  lain  sebagainya.  Logo  dapat  memiliki  beragam  bentuk,  seperti  bundar, 
yang  tepat  untuk  melakukan  branding  adalah  “strategi  segitiga  positioning,  segi  empat,  oval,  horisontal,  vertikal.  Logo  merupakan  bagian  dari  corporate 
differensiasi,  dan  brand”  rumusan  “MarkPlus  &  Co”  dalam  arti  positioning  identity  yang  tampak  secara  kasat  mata,  logo  adalah  simbol  yang  paling 
yang  didukung  dengan  diferensiasi  yang  kokoh  akan  menghasilkan  brand  mudah sekaligus paling sulit diubah (Kasali, 1999 : 64).  
integrity yang kuat, yang kemudian akan menghasilkan brand image yang kuat 
                                                            
1
sumber: http://www.goodlogo.com/

BAB 9 — Strategi Pesan dalam Perencanaan Komunikasi | 177 178 | Perencanaan Komunikasi
   

Untuk merancang logo ada beberapa tahapan tertentu, di antaranya:  
  3. Initial Letter Logo
1) Sebelum mendesaian logo, anda harus tahu apa yang ingin anda Adalah logo yang menggunakan huruf awal (inisial) dari nama produk
katakan tentang perusahaan anda. Berdasarkan jawaban itu dan atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo
target audiens yang dibidik, barulah logo dapat didesain, tersebut.
2) Biarkan future branding memainkan peran penting dalam proses
mendesain sejak awal. Logo akan berlaku selama-lamanya karena 4. Pictorial Name Logo
itu investasikan waktu dan sumber daya untuk mendesain serta Adalah logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai
tampilan yang berlebihan, komponen penting dari gaya logo, yang secara keseluruhan logo ini
3) Sesuaikan warna dengan citra dan audiens. memiliki gaya yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan
logo jenis ini, biasanya adalah perusahaan yang sudah dikenal banyak
 
orang.
Logo  sebagai  bagian  perencanaan  corporate  identity  design.  Dari  sisi 
pemasaran,  logo  mempunyai  fungsi  identitas  yang  membedakan  sebuah  5. Associative Logo
produk  dengan  produk  yang  lainnya.  Logo  sebagai  sebuah  karya  seni  rupa,  Adalah logo yang berdiri yang biasanya tidak memuat nama produk
tidak  terlepas  dari  berbagai  elemen  seni  rupa  dasar  yang  membentuknya  atau perusahaan, tetapi mempunyai asosiasi langsung dengan nama,
seperti  garis,  bentuk,  ruang,  warna,  tipografi,  dan  lain  sebagainya.  Warna  produk, atau wilayah aktivitasnya.
dalam  logo  merepresentasikan  makna  tertentu,  contohnya:  warna  biru 
6. Allusive Logo
melambangkan  rasa  nyaman,  tenang,  menyejukkan  dan  mencerminkan  Adalah logo yang bersifat kiasan, seperti logo Mercedes Benz yang
keseriusan  serta  tahan  uji  selain  juga  melambangkan  kesetiaan,  kepercayaan,  terdiri dari bentuk bintang segitiga yang merupakan representasi dari
kehormatan  yang  tinggi  dan  profesionalisme;  warna  emas  menunjukkan  sistem kemudi mobil, bentuk A pada perusahaan penerbangan Alitalia
keagungan,  kemulian,  kemakmuran,  dan  kejayaan.  Makna  warna  keemasan  yang dideformasikan dari bentuk ekor pesawat yang berfungsi sebagai
berfungsi  menjadi  penarik  perhatian  yang  menunjukkan  sifat  aktif,  kreatif,  penyeimbang.
meriah  serta  merupakan  warna  spiritual  dan  juga  merupakan  metamorfosa 
7. Abstract Logo
dari  sifat  lincah,  progresif,  pandangan  ke  depan,  fleksibilitas,  serta  Adalah logo yang dapat menimbulkan beraneka kesan, yang
ketangguhan dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan datang.  dipengaruhi oleh daya pemahaman konsumen. Ini terjadi karena
Berikut ini beberapa jenis logo, yang penggolongannya berdasarkan  bentuk visual logo ini sangat abstrak. Di antaranya mengambil suatu
pendapat John Murphy dan Michael Rowe2:   bentuk struktural yang dikreasikan dengan efek optis yang mempunyai
  variasi.
1. Name - Only Logo  
Adalah logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan Logo  yang  baik  adalah:  (1)  mudah  dikenali;  (2)  secara  esensial 
gaya grafis khusus. Logo jenis ini memberi ketegasan dan pesan membawa arti yang sama bagi seluruh anggota sasaran; dan (3) menimbulkan 
langsung kepada konsumen. perasaan yang positif.  
Berikut  ini  adalah  beberapa  contoh  logo  yang  dikutip  dari  situs 
2. Name / Symbol Logo
www.logoresource.com,  logo‐logo  tersebut  sangat  kreatif  dan  inovatif  dalam 
Adalah logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan
gaya tipografis yang berkarakter kuat, tersusun atas bentuk-bentuk menuangkan  visi  dan  misi  perusahaan/program  ke  dalam  aspek  visual  logo 
grafis seperti oval, lingkaran, ataupun kotak. maupun ungkapan slogan: 
 
 
                                                              
2
www.logoresource.com/artikel/symbol_logo.php, 26-03-2007
BAB 9 — Strategi Pesan dalam Perencanaan Komunikasi | 179 180 | Perencanaan Komunikasi
   

Gambar 9.1. Contoh Logo 1  


  Gambar 9.3. Contoh Logo 3
   
 

 
 
     
Logo  ini  milik  sebuah  spa  modern,  gambar  tangan  menujukkan  jasa   
yang  mereka  jual.  Pesan  diintegrasikan  dengan  gambar  mata  burung  hantu   
Logo ini dirancang dengan menggunakan tifografi variasi angka 8. 
yang berarti kebijaksanaan.  
 
 
 
 
Slogan 
 
Gambar 9.2. Contoh Logo 2 Slogan/tagline  adalah  ungkapan  pendek  atau  kalimat  yang  menyoroti  pesan. 
  Slogan bukan sebuah pesan tetapi lebih kepada sebuah ungkapan yang mudah 
  diingat  yang  dapat  memperkuat  pesan,  seperti  ”Connecting  People”,  “Just  Do 
It”, “Solution For A Small Planet”.  
Slogan  tidak  harus  kalimat  lengkap,  juga  tidak  harus  menggambarkan 
organisasi.  Malahan,  mereka  harus  mudah  diingat,  pendek,  dan  tajam. 
Menggunakan  pernyataan  misi  yang  jelas  lebih  dahulu,  misalnya  slogan 
sukarelawan Volunteer make connections.  
Slogan  yang  baik  akan  meningkatkan  image  dan  awareness  konsumen 
terhadap  merek,  bahkan  bisa  menjalin  hubungan  emosional.  Slogan 
memberikan  efek  luar  biasa  yang  bisa  dirasakan  secara  langsung  oleh 
   
konsumen  terhadap  merek,  maka  otomatis  berhubungan  dengan  emosi, 
 
visual, dan rasionalitas konsumen.  
 
Slogan menghubungkan merek dan konsumen secara erat, tidak hanya 
Logo  ʺElettro  Domestici”  terlihat  seperti  steker  listrik  dengan 
digunakan  untuk  menjelaskan  positioning sebuah  merek,  namun bisa  menjadi 
menyandingkan huruf ʺEʺ dan ʺDʺ yang disusun dengan menggunakan teknik 
senjata  untuk  melumpuhkan  kompetitor.  Contoh‐contoh  slogan  tersebut 
negatif. 
seperti  yang  telah  kita  kenal  berikut  ini:  “Flu  boleh,  kerja  jalan  terus”,  “Enak 
 
dibaca dan perlu”, “Kokoh Tak Tertandingi!”, “Committed 2 U”, “The Power of 
 
Dreams”,  “You’ll  think  you  can”,  “Be  groovy!”,  “Inovasi  Tiada  Henti”, 
 
“Connecting People”, “Committed To You”, “Just Do It”, “This Buds for You“, “We 

BAB 9 — Strategi Pesan dalam Perencanaan Komunikasi | 181 182 | Perencanaan Komunikasi
   

Bring Good Things to Light”, “Zoom! Zoom!“, atau “Hari gini nggak bayar SPT,  periklanan  (advertising),  dan  biro  grafis  (graphic  house,  graphic  boutique, 
apa kata dunia.”  production  house).  Selain  itu  komunikasi  grafis  juga  menjadi  penunjang  pada 
Kesadaran  merek  mengacu  pada  kemampuan  pelanggan  untuk  industri  non‐komunikasi  (lembaga  swasta  /  pemerintah,  pariwisata,  hotel, 
mengingat  dan  mengenali  merek  dalam  kondisi  yang  berbeda  dan  link  ke  pabrik  /  manufaktur,  usaha  dagang)  sebagai  inhouse  graphics  di  departemen 
nama  merek,  logo,  hutan,  dan  sebagainya  untuk  asosiasi‐asosiasi  tertentu  di  promosi ataupun tenaga grafis pada departemen public relation perusahaan.  
memori. Hal ini membantu pelanggan untuk memahami di mana produk atau  Pekerjaan  Komunikasi  Grafis  meliputi  olah  gambar/images  (gambar 
jasa  kategori  merek  tertentu  milik  dan  produk  apa  yang  dijual  dengan  nama  ilustrasi,  fotografi),  olah  teks/tipografi  (cipta  dan  susun  huruf)  dan 
merek.  penggabungan  unsur  teks  dan  images  ke  dalam  rancangan/desain  yang  siap 
  dilaksanakan. Istilah“graphic communication” dan “visual communication” dalam 
  menggambarkan peranan desain grafis dalam komunikasi.  
3) Komunikasi Visual : Menentukan Warna & Gambar Pemikat Mata3  Saat  ini  peranan  komunikasi  yang  diemban  makin  beragam:  informasi 
  umum  (information  graphics,  signage),  pendidikan  (materi  pelajaran  dan  ilmu 
Komponen utama dari komunikasi visual yang muncul di lapangan, misalnya,  pengetahuan,  pelajaran  interaktif  pendidikan  khusus),  persuasi  (periklanan, 
dapat  ditemukan  di  beberapa  bidang  seperti  arsitektur,  arsitektur  lanskap,  promosi,  kampanye  sosial),  dan  pemantapan  identitas  (logo,  corporate  identity, 
arkeologi,  koreografi,  dan  kostum  desain.  Karena  ini  adalah  sistem  dinamis,  branding).  
beberapa  bidang  akan  menjadi  pusat  yang  dominan  dan  bidang  yang  lain  Munculnya  istilah  “komunikasi  visual”  adalah  akibat  dari  makin 
mungkin menyusut dan bahkan mati. (Smith, 2005)  meluasnya media yang dicakup dalam bidang komunikasi lewat bahasa rupa 
Komunikasi  Grafis  adalah  pekerjaan  dalam  bidang  komunikasi  visual  ini: percetakan / grafika, film dan video, televisi, web design, dan CD interaktif. 
yang  berhubungan  dengan  grafika  (cetakan)  dan/atau  pada  bidang  dua  Bidang  komunikasi  grafis  merupakan  bagian  dari  ilmu  seni  rupa  yang 
dimensi dan statis (tidak bergerak dan bukan time‐based images).   dimanfaatkan untuk berkomunikasi. Karena itu ada beberapa hal menyangkut 
Sedangkan  Komunikasi  visual  merupakan  payung  dari  berbagai  wawasan,  keterampilan  dan  kepekaan  yang  disyaratkan  bagi  orang  sebelum 
kegiatan  komunikasi  yang  menggunakan  unsur  rupa  (visual)  pada  berbagai  masuk dalam bidang ini.  
media: percetakan / grafika, luar ruang (marka grafis, papan reklame), televisi,  Standar  kompetensi  bidang  Komunikasi  Grafis  dipilah  menjadi  3  sub‐
film  /video,  internet,  dll;  dua  dimensi  maupun  tiga  dimensi,  baik  yang  statis  bidang: 
maupun bergerak (time based).    
Sedangkan  Komunikasi  Grafis  merupakan  bagian  dari  Komunikasi  - Desain Grafis: merancang / menyusun bahan (huruf, gambar dan
Visual  dalam  lingkup  statis,  dua  dimensi,  dan  umumnya  berhubungan  unsur grafis lain) menjadi informasi visual pada media (cetak)
yang dimengerti publik.
dengan percetakan / grafika. Kata Grafis sendiri mengandung dua pengertian: 
- Ilustrasi: menampilkan informasi dengan ketrampilan gambar
(1)  Graphein  (lt.=  garis,  marka)  yang  kemudian  menjadi  Graphic  Arts  atau  tangan dan penuangan daya imajinasi.
Komunikasi  Grafis;  (2)  Graphishe  Vakken  (belanda=pekerjaan  cetak)  yang  di  - Fotografi: menampilkan informasi dengan keterampilan
Indonesia  menjadi  Grafika,  diartikan  sebagai  percetakan.  Dalam  terminologi  menangkap cahaya melalui kamera dan kepiawaian memilih /
ini standar kompetensi Komunikasi Grafis dibuat.   mengolah hasil bidikan.
Bidang  profesi  Komunikasi  Grafis  meliputi  kegiatan  penunjang  dalam   
kegiatan penerbitan (publishing house), media massa cetak koran dan majalah,  Skill & Knowledge dalam komunikasi grafis membutuhkan pengetahuan, 
keterampilan  dan  kepekaan  olah  unsur  rupa/desain;  (line,  shape,  form,  texture, 
                                                            
3 (Sumber: New York Chapter of the Graphic Artists Guild, Copyright 2002, space,  tone,  colour,  dst.)  serta  prinsip  desain  (harmony,  balance,  rhythm, contrast, 
http://skknidesaingrafis.org) depth,  dst.).  Pengetahuan  warna  (lingkaran  warna,  hue,  analog,  saturation, 
chromatic,  dll.)  dan  kepekaan  warna,  baik  additif  (cahaya  langsung)  maupun 
BAB 9 — Strategi Pesan dalam Perencanaan Komunikasi | 183 184 | Perencanaan Komunikasi
   

substraktif (pantulan/pigmen), pengetahuan warna monitor (RGB) dan warna  Grossberg, Lawrence., Wartella, D Ellen.,Whitney, Charles. 1998. Mediamaking: Mass


untuk percetakan (CMYK, Spot Colour).  Media In A Popular Culture. Thousand Oaks, Calif., London: Sage.
Kotler, Philip. Ingredient Branding Making The Invisible Visible. 2010. Northwestern
Khusus  untuk  sub‐bidang  desain  grafis  disyaratkan  memiliki 
University, Kellogg Graduate School Evanston, IL 60208, USA.
pengetahuan  dan  keterampilan  dalam  olah  huruf/tipografi:  keluarga  huruf,  Kasali, Rhenald. 2007. Change: Manajemen Perubahan dan Harapan. Penerbit Gramedia.
ukuran  huruf,  bobot  huruf,  istilah  dalam  tipografi,  keterampilan  mengolah  Kasali, Rhenald. 2011. Cracking Zone. PT. Gramedia Pustaka Utama.
huruf secara manual maupun secara digital   Kotler, Philip. 1999. Kotler on Marketing: How to Create, Win, and Dominate Markets.
Khusus  untuk  sub‐bidang  ilustrasi  disyaratkan  memiliki  keterampilan  Publisher Free Press.
menggambar dan kepekaan pada unsur gambar (garis, bidang warna)  Patterson, Sally J., Radtke, Janel M. 2009. Strategic communication for Nonprofit
Organizations. John Willey& Sons Inc.
Khusus  untuk  sub‐bidang  fotografi  disyaratkan  memiliki  pengetahuan 
Smith, Ken. 2005. Handbook Of Visual Communication Theory, Methods, And Media.
dasar fisika cahaya (lensa dan film), dan kimia foto.   University Of Wyoming. Lawrence Erlbaum Associates. Publishers Mahwah. New
Klaster‐klaster di bawah ini merupakan bagian dari sistem komunikasi  Jersey London.
visual:  Van Riel, Cees B.M. and Fombrun, Charles J. 2007. Essentials Of Corporate
  Communication: Implementing practices for effective reputation management.
• kecerdasan visual/kognisi/persepsi Routledge.
• visual mata
• desain grafis/estetika
• visualisasi/kreativitas Sumber lain:
• budaya visual/retorika/semiotika visual
• kinerja profesional: fotografi/film/video/internet/media massa/periklanan/PR http://tekno.kompas.com/read/2012/02/01/09153884/Jumlah.Pengguna.Facebook.Indonesi
  a.Disusul.India
Komponen  utama  dari  komunikasi  visual  yang  muncul  di  lapangan,  New York Chapter of the Graphic Artists Guild, Copyright 2002, dalam
http://skknidesaingrafis.org
misalnya,  dapat  ditemukan  di  beberapa  bidang  seperti  arsitektur,  arsitektur 
www.logoresource.com/artikel/symbol_logo.php, 26-03-2007
lanskap,  arkeologi,  koreografi,  dan  kostum  desain.  Karena  ini  adalah  sistem  http://www.goodlogo.com/
dinamis, beberapa bidang akan menjadi pusat yang dominan dan bidang yang  Presentation of Sharyn Sutton. January 27, 2006. Developing Effective Message Strategy.
lain  mungkin  menyusut  dan  bahkan  mati.  (Sumber:  Teori  Komunikasi  Visual,  Managing Director Communication & Social Marketing, SSutton@AIR.org
Metode, dan Media, diedit oleh Ken Smith, Universitas of Wyoming, Lawrence    
Erlbaum Asosiasi, 2005, Penerbit Mahwah, New Jersey.)   
   
     
   
   
Daftar Pustaka    
   
   
Austin, Erica Weintraub and Pinkleton, Bruce E. 2006. Strategic Public Relations
Management Planning and Managing Effective Communication Programs.
Lawrence Erlbaum Associates. London: Mahwah Publishers, New Jersey.
Gallo, Carmine. 2010. The Presentation Secrets of Steve Jobs. Mc Graw Hill.
Grossberg, Lawrence, Media Making, California London: Sage.

BAB 9 — Strategi Pesan dalam Perencanaan Komunikasi | 185 186 | Perencanaan Komunikasi
 

     
  Gambar 10.1. Contoh Penyajian Pesan dalam Iklan Televisi
   
   
  Adegan dibuka dengan anak kecil yang bernama Afika sedang


mencoret-coret kertas di rumahnya.
BAB 10 Kemudian datang temannya Afika yang tidak disebutkan
namanya.
PERENCANAAN PESAN OPERASIONAL Teman Afika : “Afiikkaaa...”
Afika : “Iyaaaa...”
Oleh: Titan Roskusumah, S.Sos. Teman Afika : “Ada yang baru nih,” dengan berlari masuk ke
dalam rumah.
Afika : “Apaaa??” dengan ekspresi lucu dan bengong.
 
Teman Afika : “ Pake ini dulu yaa,” sambil memakaikan jaket
  dan shawl.
    Afika pun tambah bengong dan bingung.
  Teman Afika : “Udah siaaap?”
  Afika : “Udaaah,” sambil mengangguk-angguk tidak
A. Struktur Pesan  sabar.
Teman Afika : “Tapi dingin looh,” semakin membuat
    penasaran Afika.
  Teman Afika : “Ini dia oreo es krim rasa orange...”
STRUKTUR  pesan  merupakan  kumpulan  ide  dan  gagasan  yang  tersusun  Afika : “Haaah jaruuk?” dengan nada lucu.
menjadi  satu  kesatuan  pesan  yang  utuh  (Bajari,  2007).  Di  mana  setiap  gagasan  Teman Afika
yang dibuat dirinci satu per satu ke dalam bentuk kalimat yang saling berkaitan  dan Afika : “Dijilaat, diputeer, dicelupiin deh...
Brrrrrrrbbbrrr ddingiiin.”
dan  mendukung.  Dan  diharapkan  setiap  tahapan  pesan  tersebut  mempunyai 
Afika : “Hanya Oreooo.”
sistematika urutan yang tidak tumpang tindih. 
Seorang  perencana  komunikasi  harus  melakukan  riset  terhadap  sikap 
khalayak  sebelum  menentukan  struktur  pesan  yang  akan  digunakan.  Karena  Sumber: Iklan Oreo Rasa Jeruk dari Televisi Swasta Indonesia
struktur  pesan  dipengaruhi  kuat  oleh  sikap  khalayak  sasaran  terhadap  pesan   
yang  akan  disampaikan  dan  tujuan  komunikator.  Dari  dua  keadaan  tersebut,     
tujuan  komunikator  dan  sikap  khalayak  dapat  diketahui  apakah  tujuan  Produk  Oreo  Rasa  Orange/Jeruk  mempunyai  pangsa  pasar  anak‐anak 
penyampaian  pesan  tersebut  berlawanan  dengan  sikap  khalayak  atau  seiring  sehingga menggunakan Afika sebagai tokoh dalam iklan tersebut. Iklan tersebut 
sejalan  dengan  sikap  khalayak.  Apabila  perencana  telah  mengetahui  keadaan  cukup  berhasil  karena  menjadi  iklan  yang  ditunggu  oleh  kalangan  anak‐anak 
yang  dihadapi,  maka  perencana  dapat  memilih  struktur  pesan  yang  akan  maupun  orang  dewasa.  Tapi  sayang  kepopuleran  iklan  Oreo  ini  bukan  karena 
digunakan.  produk  atau  pun  pesan  yang  disampaikan.  Melainkan  pada  sosok  Afika  yang 
Marilah  kita  analisis  bersama‐sama  contoh  penyajian  pesan  pada  sebuah  menggemaskan semua kalangan.  
iklan biskuit Oreo dalam tayangan televisi berikut ini:  Struktur  pesan  dalam  iklan  ini  sepertinya  perencanaan  dialog  kurang 
  mengena,  di  mana  fokus  utama  iklan  Oreo  yang  sebelumnya  lebih  pada  pesan 

BAB 10 — Perencanaan Pesan Operasional | 187 188 | Perencanaan Komunikasi


   

yang  ingin  disampaikan  mengenai  Oreo  dengan  tagline  “diputar,  dijilat,  bersikap kritis dan menolak gagasan berikutnya jika dimulai dengan
dicelupin”.  Berbeda  dengan  iklan  Oreo  versi  Afika,  fokus  lebih  ditujukan  pada  menyampaikan pesan yang tidak menyenangkan khalayak.
sosok  Afika  sehingga  taglinenya  menjadi  terabaikan.  Pesan  yang  disampaikan 
4. Jika komunikator menyajikan dua sisi persoalan, biasanya khalayak
mengenai produk menjadi tertutupi oleh ketenaran sang bintang iklan.  lebih mudak mengingat pada hal yang disajikan pertama kali. Jika
Struktur  pesan  merupakan  cara  menampilkan  pesan  dalam  bentuk  suatu  khalayak tertarik maka mereka akan selalu mengingatnya dan
kesimpulan yang tersirat dalam kandungan isinya. Terbagi menjadi 3 unsur, yaitu  menerapkannya.
judul yang merupakan bagian terpenting dari satu iklan dan merupakan gagasan 
utama.  Kedua,  yaitu  teks  isi  merupakan  kalimat  yang  mengikuti  judul  dan  5. Urutan pro-kontra lebih efektif daripada kontra-pro apabila digunakan
oleh komunikator yang memiliki otoritas dan dihormati khalayak.
menyampaikan sesuatu yang penting pada khalayak. Serangkaian argumen yang 
 
mendukung  gagasan  yang  telah  dirumuskan  pada  judul.  Yang  ketiga  adalah 
Harus  diperhatikan  untuk  menggunakan  struktur  pesan  pada  saat  yang 
penutup yang merupakan perluasan naskah atau teks iklan. 
tepat.  Perhatikan  bagaimana  khalayak  memiliki  informasi  mengenai  hal  yang 
Ketika  komunikator  harus  menyampaikan  pesan  atau  informasi  di 
akan dikemukakan. Apabila khalayak memiliki informasi sedikit, maka lebih baik 
hadapan  khalayak,  dia  harus  mengetahui  terlebih  dahulu  apakah  khalayak  itu 
untuk  menyampaikan  pesan  dari  satu  sisi  saja  apakah  itu  kebaikan  atau 
selaras  dengan  kita  atau  bahkan  bertentangan.  Apabila  khalayak  yang  dihadapi 
keuntungannya  saja  tanpa  memperhatikan  kerugian  yang  diterima.  Sedangkan 
tidak  sepaham  dan  selaras  pemikirannya  dengan  komunikator,  maka  perencana 
apabila  khalayak  memiliki  informasi  yang  memadai  maka  penyajian  informasi 
komunikasi  harus  menentukan  bagian  terpenting  apa  yang  harus  didahulukan 
dari  dua  sisi  sekaligus  apakah  keuntungan  maupuan  kerugian  tidak  akan 
dalam  penyampaian  pesan.  Apakah  pesan  yang  disampaikan  hanya  yang 
mendapatkan masalah bahkan cenderung memperoleh dukungan. 
mendukung  argumen  kita  saja  atau  juga  sekaligus  menyampaikan  hal‐hal  yang 
Memahami  sebuah  pesan  adalah  memahami  makna  dan  kita  tidak  dapat 
bersifat pro dan kontra. 
memisahkan  pesan  dari  pelaku  komunikasi  yang  mengirim  dan  menerimanya 
Dalam struktur pesan terdapat beberapa penelitian seputar konsep primacy‐
(Litllejohn: 2001).  
recency seperti yang dikatakan oleh Cohen dalam Rakhmat (1986: 297): 
Penelitian  Hovland,  Janis,  dan  Kelley  yang  dilakukan  pada  beberapa  kali 
 
kesempatan  dengan  waktu  yang  berbeda  memberikan  hasil  yang  beragam 
1. Bila komunikator menyampaikan pesan dari dua sisi pro dan kontra,
maka tidaklah menguntungkan untuk berbicara yang pertama karena mengenai kemampuan struktur pesan satu sisi dan dua sisi dalam mempengaruhi 
berbagai kondisi (waktu, khalayak, tempat, dan sebagainya) akan pembaca  (Severin  dan  Tankard,  1992).  Hasil  eksperimen  mereka  menunjukkan 
menentukan komunikator yang paling berpengaruh. bahwa  kedua  jenis  struktur  penyajian  pesan  memiliki  efektivitas  yang  berbeda 
pada setiap kelompok responden yang berbeda. Pesan satu sisi lebih efektif bagi 
2. Bila khalayak sudah jelas menentukan sikap dan pilihannya dengan orang‐orang  yang  secara  jelas  sebelumnya  telah  setuju  dengan  sisi  pesan  yang 
memihak kepada satu sisi argumen, maka sisi yang lain tidak mungkin
bisa untuk mempengaruhi mereka. Dengan maksud mempertahankan disampaikan. Dalam hal ini pesan yang disampaikan dominan berperan sebagai 
ego dan harga diri, maka khalayak mengambil sikap tidak berkompromi penguat sikap yang sebelumnya telah ada pada diri khalayak. Selanjutnya pesan 
dengan hal yang kontra. Mengubah pendirian akan memperlihatkan dua  sisi  lebih  efektif  pengaruhnya  terhadap  orang‐orang  yang  menentang  isi 
ketidakkonsistenan. pesan  tersebut.  Proses  perubahan  sikap  khalayak  yang  netral  atau  bahkan 
menentang  sekalipun,  lebih  mudah  terjadi  dengan  menggunakan  strategi  pesan 
3. Perubahan sikap dari khalayak ini akan terjadi bila komunikator
dua sisi. 
menyajikan pesan yang menyenangkan mereka dan sesuai dengan yang
dikehendaki (pro) pada awal penyajian. Khalayak akan cenderung lebih Hovland  dalam  eksperimennya  melanjutkan  analisis  kekuatan  jenis 
memperhatikan dan menerima pesan selanjutnya meski pesan tersebut struktur pesan tersebut dengan menyertakan variabel tingkat pendidikan sebagai 
pada akhirnya pesan yang berlawanan. Sebaliknya, khalayak akan variabel  intern  dalam  diri  khalayak.  Kesimpulannya  bagi  khalayak  yang 
berpendidikan tinggi pesan dua sisi lebih efektif, sedangkan bagi khalayak yang 

BAB 10 — Perencanaan Pesan Operasional | 189 190 | Perencanaan Komunikasi


   

berpendidikan  rendah  pesan  satu  sisi  lebih  efektif.  Dari  hasil  yang  diperoleh  Menggayakan  pesan  dibutuhkan  dalam  penyusunan  perencanaan 
tersebut,  perlu  diperhatikan  bahwa  efektivitas  salah  satu  jenis  struktur  pesan  komunikasi. Menggayakan pesan artinya mengolah bahasa demi terciptanya gaya 
tergantung  pada  karakteristik  di  dalam  pesan,  karakteristik  khalayak  (misalnya  dalam  upaya  menjelaskan  isi  pesan  demi  tercapainya  efektivitas  komunikasi. 
usia,  pendidikan,  jenis  kelamin,  dan  tingkat  ekonomi)  serta  keterkaitan  antara  Menurut  Pratikno  yang  dikutip  oleh  Bajari  (2007)  dalam  Strategi  Pesan  dalam 
karakteristik pesan dan karakteristik khalayak tersebut.  Perencanaan  Komunikasi,  pada  suatu  penulisan  atau  karangan,  gaya  merupakan 
  suatu  cara  suatu  jalan  bagi  seorang  penulis/pengarang  untuk  menulis  atau 
  mengarang. 
  Gaya  itu  adalah  keindahan  bahasa  yang  dipakai  seorang 
B. Gaya Pesan     penulis/pengarang. Seorang penulis akan membuat judul tulisan dengan berbagai 
  bentuk gaya walaupun maksudnya sama.  
  Manfaat  menggayakan  pesan  dalam  kegiatan  komunikasi  seperti  yang 
KOMUNIKASI adalah produksi dan pertukaran informasi dan makna (meaning)  dikutip oleh Curtis, dkk. (1996) dari beberapa sumber adalah: 
tertentu  dengan  menggunakan  tanda  atau  simbol  (Liliweri,  2011).  Komunikasi   
juga  sebagai  penyampaian  pikiran  atau  perasaan  seseorang  kepada  orang  lain  1. Suatu pesan yang digayakan akan memperoleh perhatian yang lebih besar
dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media.   2. Pesan yang digayakan dapat mempertinggi pengertian atau pemahaman,
gagasan yang rumit sekalipun dapat dijelaskan melalui kiasan
Media  primer  yang  paling  banyak  digunakan  dalam  proses  komunikasi 
3. Pesan yang digayakan membantu pengingatan
adalah  bahasa  yang  secara  langsung  dapat  menerjemahkan  pikiran  dan  atau  4. Pesan yang digayakan meningkatkan daya tarik persuasif
perasaan  komunikator  kepada komunikan. Hal  ini  jelas  karena  hanya  bahasalah   
yang  mampu  menerjemahkan  pikiran  seseorang  kepada  orang  lain  (apakah  itu  Terdapat  perbedaan  yang  cukup  mendasar  dalam  masalah  gaya  antara 
berbentuk  ide,  informasi,  atau  opini,  baik  mengenai  hal  yang  konkret  maupun  komunikasi lisan dan tulisan, yakni: 
yang abstrak dan bukan hanya tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat   
sekarang melainkan pada waktu yang lalu dan yang akan datang).  1. Gaya tulisan lebih formal dalam struktur dan isi daripada gaya lisan.
Manusia tidak dapat berbuat sesuatu dan berkomunikasi dengan orang lain  Pada gaya tulisan, kalimat biasanya lebih panjang dan lebih rumit. Kata-
tanpa  bahasa.  Bahasa  meliputi  aspek  seluruh  kehidupan  manusia,  kata pun mungkin terdiri atas beberapa suku kata. Sebaliknya komunikasi
menghubungkan  semua  manusia  dalam  hubungan  sosial,  kultural,  ekonomi,  lisan ditandai dengan kalimat-kalimat yang lebih pendek, lebih sedikit
kalimat kompleks, dan kata-kata yang lebih sederhana serta sering
psikologi  seperti  persepsi,  perubahan  sikap,  stimulus,  dan  respons.  (Liliweri, 
digunakan kata-kata singkatan atau frase dari bahasa daerah.
2011). 
Mengolah kata‐kata dalam arti memilih dan menggunakan kata‐kata secara  2. Gaya lisan lebih berulang-ulang.
tepat  adalah  masalah  pokok  dalam  merancang  pesan  komunikasi  karena  pada  Ketika berkomunikasi, gaya lisan lebih pleonatis dan tepat, selanjutnya
hakikatnya  porsi  terbesar  kita  dalam  berkomunikasi  adalah  melalui  bahasa  para pembicara membuat pengulangan untuk meyakinkan bahwa para
(verbal). Sehingga menurut Smeltzer, dkk. yang dikutip oleh Bajari (2007) dalam  penyimak atau pendengar mengikuti dan memahami pesan. Sebaliknya
dalam membaca teks, pembaca dapat memeriksa kembali bagian kalimat,
Strategi  Pesan  dalam  Perencanaan  Komunikasi  mengatakan  bahwa  setiap  kata 
kata-kata, dan mencari keterangan mengenai definsi kata asing, apabila
memiliki  potensi  untuk  menyumbang  keefektifan  pesan,  sekaligus  juga  mereka belum memahami apa yang disampaikan oleh penulis.
menimbulkan kesalahpahaman. 
Memperhatikan  pemilihan  kata‐kata  menjamin  efektivitas  dan  3. Gaya lisan lebih personal
menghindari kesalahpahaman tersebut.  Pada komunikasi lisan kita mempertahankan kontak mata atau menjaga
bahasa tubuh (non verbal) dengan khalayak dan menggunakan banyak
referensi personal (saya, kepunyaan saya, dan anda)

BAB 10 — Perencanaan Pesan Operasional | 191 192 | Perencanaan Komunikasi


   

Pada komunikasi tulisan, kita cenderung menggunakan lebih banyak kata Baru Parahyangan ditemukan taman rekreasi zona dan sentra komunitas
ganti yang tidak mengarah kepada orang tertentu (seseorang atau ia). untuk kebutuhan sehari-hari. Di Kota Baru, melancong dari satu wisata
(Curtis, dkk., 1996). dunia menuju wisata dunia lainnya yang membentang sepanjang kota
  menjadi mudah. Datang... lihat... dan tinggallah di Kota Baru
Untuk  menimbulkan  pemahaman  yang  tepat  kita  harus  memperhatikan  Parahyangan.
gaya  pesan.  Gaya  pesan  merupakan  keterampilan  komunikator  dalam  proses 
7) Repetisi. Pengulangan kalimat atau frase kunci yang diulang.
komunikasi  yang  efektif.  Upaya  untuk  menggayakan  pesan  (bahasa)  adalah 
 
memaksimalkan  penggunaan  bahasa  yang  tepat  dalam  menyusun  pesan 
Smeltzer,  Waltman  dan  Leonard  seperti  yang  dikutip  oleh  Bajari  (2007) 
komunikasi  yakni  menguasai  pemilihan  dan  penggunaan  kata‐kata  perangkai 
memberikan  sejumlah  prinsip  dalam  memilih  kata‐kata  dan  mengorganisasikan 
bahasa lisan dan tulisan. 
kata‐kata demi efektivitas komunikasi: 
Berbagai  gaya  bahasa  dapat  dimanfaatkan  untuk  mencapai  tujuan 
 
komunikasi efektif antara lain:  a. Prinsip dalam memilih kata
 
1) Aliterasi adalah pengulangan bunyi-bunyi yang sama untuk menimbulkan 1. Pilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu
efek yang menarik. Misalnya pada kalimat, “ Batuk, ya di-Komix aja!” Berusaha menyesuaikan kata-kata yang digunakan dengan khalayak
yang menjadi sasaran komunikasi. Untuk menciptakan makna yang
2) Omisi adalah penghilangan beberapa kata untuk mempersingkat penulisan tepat, komunikator harus menghindari penggunaan kata-kata yang
atau pengucapan. Kalimat yang singkat, padat, tapi maknanya mampu menimbulkan perngertian berlawanan antara komunikator dan
dipahami meskipun tidak lengkap bila dilihat dari struktur kalimat. khalayak.
Contohnya, “Dua anak cukup, laki-laki perempuan sama saja.”
2. Gunakan kata-kata pendek dan hindari kata-kata panjang
3) Inversi adalah memutarbalikkan susunan kalimat dari suatu kalimat atau Kata-kata panjang cenderung menjadi penghambat komunikasi karena
frase yang normal. Misalnya bentuk kalimat normal berbunyi, “ Jangan bisa menimbulkan kesalahpahaman karena multitafsir. Sedangkan
dipikirkan bila tidak penting”, dengan inversi menjadi, “Bila tidak penting kata-kata sederhana lebih mudah disimak dan dimengerti.
jangan dipikirkan.” Gunanya kalimat dengan menggunakan pola inversi
adalah memancing perhatian pembaca atau pendengar untuk memikirkan 3. Gunakan kata-kata yang konkret dan hindari kata-kata abstrak.
suatu hal. Prinsip yang harus dipegang oleh seorang komunikator adalah
memilih kata-kata yang jelas, konkret, spesifik, memberikan
4) Suspensi yaitu menyimpan kata kunci pada bagian akhir akan merangsang gambaran yang jelas dalam pikiran lawan bicara baik itu pendengar
keingintahuan atau perhatian pendengar/pembaca. Dan akan membentuk maupun pembicara. Kata-kata abstrak sebaiknya dihindari karena
citra bahwa jargon yang disimpan di akhir kalimat bisa menyelesaikan kurang spesifik, memberikan makna luas dan interpretasi yang umum.
masalah. Misalnya, “Back to school, back to ... Bata.” Tetapi, konkret dan abstraknya suatu kata tergantung pada latar
belakang komunikan. Oleh karena itu sebuah kata memiliki arti yang
5) Anthesis adalah merupakan pola kebalikan untuk membuat seimbang abstrak bagi kelompok tertentu, tetapi tidak bagi yang lain.
frase yang berlawanan dalam rangka memperkuat perbedaan di antara
kalimat yang disusun. Contohnya, “Memang baik jadi orang penting, 4. Gunakan kata-kata secara ekonomis
tetapi lebih penting jadi orang baik.” Diperlukan pemikiran yang mendalam untuk menuangkan gagasan
yang panjang ke dalam kata-kata yang singkat sederhana tapi dapat
6) Paralelisme adalah mengulang beberapa kata kunci untuk memberikan dimengerti.
penekanan. Contoh: Di Kota Baru Parahyangan saatnya Anda tinggal. Di
Kota Baru Parahyangan rancangan hunian dengan mengadaptasi nuansa
kota dunia dari lima benua dalam setiap zona hunian mandiri. Di Kota

BAB 10 — Perencanaan Pesan Operasional | 193 194 | Perencanaan Komunikasi


   

5. Gunakan kata-kata positif C. Imbauan Pesan 


Penggunaan kata-kata positif artinya mengungkapkan gagasan dengan  
menggunakan ungkapan yang baik dan penuh toleransi pada khalayak.
 
Dengan menggunakan kata positif meski isi informasinya negatif akan
diterima dengan baik oleh khalayak. IMBAUAN  pesan  adalah  aspek  yang  digunakan  untuk  menyentuh  (stimulasi) 
khalayak oleh komunikator dalam menyampaikan pesan, agar khalayak berubah. 
6. Hindari jargon yang usang Apabila  kita  menyampaikan  pesan  untuk  mempengaruhi  orang  lain  maka  kita 
Jargon adalah istilah-istilah teknis yang digunakan dalam cara-cara harus  menggunakan  pendekatan  psikologis  dalam  mengimbau  khalayak  untuk 
tertentu. Dan mungkin hanya diketahui oleh orang tertentu atau menerima ide kita. 
organisasi tertentu.
Ada beberapa jenis imbauan yang digunakan dalam Psikologi Komunikasi 
b. Mengorganisasikan kata-kata untuk mencapai tujuan seperti yang dikutip oleh Rakhmat (1986), yakni imbauan rasional dan emosional, 
Perencana komunikasi perlu menganalisa kombinasi dan organisasi kata- imbauan takut dan ganjaran, dan imbauan motivasional. 
kata untuk mengefektifkan komunikasi. Setiap kata yang dipilih dan  
digunakan akan terangkai dalam kalimat.  
Berdasarkan prinsip yang dapat digunakan untuk mengorganisasikan 1. Imbauan Rasional dan Imbauan Emosional 
kata-kata yang dipilih yaitu:
 
1. Menyusun kalimat ringkas Imbauan rasional adalah imbauan didasarkan pada asumsi pokok tentang 
Kalimat yang ringkas lebih menarik untuk disimak dan diperhatikan. manusia  berpikir.  Manusia  sebagai  pribadi  rasional,  selalu  mendasarkan  setiap 
Bagilah ide dan gagasan utama ke dalam kalimat yang singkat. Agar tindakannya  pada  pertimbangan  logika.  Manusia  baru  bereaksi  pada  imbauan 
penyampaian ide yang kompleks dapat dilakukan dengan emosional  bila  imbauan  rasional  tidak  ada.  Menggunakan  imbauan  rasional 
menggunakan paragraph yang ringkas. artinya  myakinkan  orang  lain  dengan  pendekatan  logis  atau  penyajian  bukti‐
2. Mengutamakan kalimat aktif daripada pasif bukti.  Burgoon  dan  Betinghaus  seperti  yang  dikutip  oleh  Rakhmat  (1986) 
mengungkapkan bahwa penggunaan pembuktian sangat bergantung pada topik 
3. Mengembangkan paragraph efektif pesan.  Khalayak  mungkin  berbeda‐beda  dalam  banyak  faktor  misalnya  usia, 
Dengan cara menampilkan satu ide utama dalam satu paragraf, pendidikan, seks dan lain‐lain. Secara keseluruhan imbauan rasional belum dapat 
menentukan pola paragraf dedukatif atau indukatif, menggunakan ditentukan efektivitasnya. 
variasi kalimat dalam struktur paragraf, struktur paragraf menekankan
Imbauan  rasional  biasa  juga  disebut  argumentasi.  Argumentasi  menuntut 
poin-poin penting.
orang‐orang yang bertanggungjawab untuk menerima apa yang alayak dan yang 
4. Mengembangkan koherensi didasarkan pada fakta yang masuk akal. 
Koherensi artinya kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf Imbauan rasional berdasar pada penalaran logis. Penalaran logis mencakup 
menunjukkan keterkaitan yang jelas satu sama lainnya. Setiap kalimat dua proses dasar berpikir dan organisasi yaitu: 
mengalir secara mudah dan halus.  
  1. Induksi (proses pencapaian kesimpulanm yang didasarkan pada fakta,
  pengalaman, observasi dan kesaksian, beranjak dari sejumlah kasus
  khusus menuju ke kesimpulan umum)
  2. Deduksi (didasarkan pada asumsi; tiada fakta yang dapat dilihat yang
mendasari asumsi; justru merupakan suatu pernyataan yang diterima
 
sebagai kebenaran. Penalaran deduksi beranjak dari penerapan suatu
  prinsip umum menuju suatu kasus khusus dan kemudian kepada suatu
  kesimpulan khusus)
BAB 10 — Perencanaan Pesan Operasional | 195 196 | Perencanaan Komunikasi
   

   
Imbauan  emosional  artinya  pendekatan  komunikasi  lebih  diarahkan  pada 
sentuhan‐sentuhan  afeksi,  seperti  marah,  suka,  benci  dan  lain‐lain.  Imbauan 
emosional  menggunakan  pernnyataan‐pernyataan  atau  bahasa  yang  menyentuh  Gambar 10.2. Piramida Kebutuhan Maslow
emosi  komunikate.  Imbauan  emosional  menuntut  pendekatan  komunikasi  yang   
lebih  diarahkan  pada  sentuhan‐sentuhan  emosi.  Komunikator  bertindak  sebagai   
stimulator  emosi  khalayak  dalam  mempengaruhi  sikap  dan  perilaku  mereka. 
Sesuai  dengan  praduga  bahwa  kebanyakan  tindakan  manusia  lebih  didasarkan 
kepada  emosi  daripada  sebagai  hasil  pemikiran.  Pesan  yang  menggunakan 
imbauan emosional biasanya lebih berhasil darpada pesan‐pesan rasional. 
 
 
2. Imbauan Takut dan Ganjaran 
 
Imbauan  takut  digunakan  bila  komunikator  menghendaki  timbulnya 
kecemasan  khalayak  dalam  menyampaikan  pesan.  Imbauan  ini  efektif  dalam 
kadar  moderat,  sedangkan  kadar  takut  yang  rendah  dan  tinggi cenderung  tidak 
berhasil.  Efektivitas  imbauan  takut  bergantung  pada  jenis  pesan,  kredibilitas 
komunikator  dan  jenis  kepribadian  penerima.  Bila  komunikator  memiliki 
kredibilitas yang tinggi, imbauan takut yang rendah lebih berhasil (Hegwill dan 
 
Miller, 1965) 
(Sumber: Syam, dkk., 2004) 
Imbauan  ganjaran  diberikan  dengan  pendekatan  keuntunagn  yang 
diperoleh  bila  khalayak  mengikuti  perilaku  tertentu.  Jenis  imbauan  ini 
menggunakan  asumsi  bahwa  makhluk  hidup  akan  mempertahankan  perilaku  Menurut  Maslow,  dimensi  kebutuhan  manusia  dapat  disusun  menurut 
tertentu  bila  perilaku  itu  memberikan  keuntungan.  Menjanjikan  komunikan  urutan  prioritas  yang  harus  dipenuhi  oleh  setiap  individu.  Maslow  melukiskan 
sesuatu yang mereka perlukan atau yang mereka inginkan. Contoh dilakukannya  dimensi  kebutuhan  tersebut  dalam  bentuk  piramid,  oleh  karena  itu  disebut 
imbauan  ganjaran  ini  ketika  adanya  kampanye  partai  pada  pemilihan  umum.  piramida kebutuhan dari Maslow. 
Bagaimana  pesan  disampaikan  dengan  iming‐iming  imbalan  uang  atau  fasilitas  Menurut  Maslow  kebutuhan  manusia  dapat  dikelompokkan  menjadi  lima 
bila pesan tersebut diterina bahkan dilakukan.  jenis, yakni: 
   
    1.   Kebutuhan Dasar, seperti kebutuhan makan, minum, dan udara.
3.   Imbauan Motivasional  2. Kebutuhan keamanan.
  3. Kebutuhan untuk berorganisasi/berkelompok.
Setiap  manusia  memiliki  kebutuhan  yang  harus  dipenuhi.  Kebutuhan  4. Kebutuhan akan cinta dan penghargaan.
tersebut  menjadi  prapotensi,  yang  dapat  digunakan  untuk  meningkatkan  5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri.
efektivitas  persuasif.  Setiap  dimensi  kebutuhan  dapat  dijadikan  untuk     
pendekatan stimulasi yang persuasif. 

BAB 10 — Perencanaan Pesan Operasional | 197 198 | Perencanaan Komunikasi


   

Dengan  memanfaatkan  urutan  kebutuhan  tersebut,  imbauan  pesan  dapat   


dirancang  sesuai  dengan  yang  diinginkan  dan  harus  dipenuhi  oleh  khalayak. 
Sehingga,  analisis  khalayak  menjadi  faktor  penting  dalam  menentukan  imbauan   
yang akan dipilih. 
   
 
   
 
Daftar Pustaka 
 
 
 
Rahmat, Djalaludin. 1986. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya
Syam, Nina dan Atwar Bajari dan Dadang Sugiana, 2004, Modul Kuliah Universitas
Terbuka: Perencanaan Pesan dan Media, Universitas Terbuka, Jakarta.
Severin, Werner J., dan James W. Tankard, Jr., 1992. Communication Theories: Origins,
Methods, and Uses in the Mass Media, (third edition), New York and London:
Longman.
Smeltzer, Larry, John Waltman, dan Donald Leonard, 1991. Managerial Communication a
Strategic Approach, (second edition), Massachusetts: Ginn Press.
Liliwer, Alo. 2011. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Bandung: Kencana.
Littlejohn. W. Stephen. 2011. Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
 
 
 
 
 
 
 
 
 

BAB 10 — Perencanaan Pesan Operasional | 199 200 | Perencanaan Komunikasi


 

    Secara sederhana, komunikasi bisnis mencakup:  
   
   Business Corespondence
   Business Language
 Business Writing
 


 Business Speaking
BAB 11 (bahan kuliah Negosiasi, Prof. Soeganda, Konsentrasi Komunikasi
Bisnis, 2011)
PERENCANAAN KOMUNIKASI BISNIS  
Berikut perbedaan komunikasi bisnis dengan komunikasi lainnya: 
 
Oleh: Dwi Maharani, S.Ikom. 1. Komunikasi bisnis berorientasi tujuan/praktis.
2. Komunikasi bisnis menempatkan dirinya pada waktu yang pasti.
    3. Komunikator, bukan khalayak, bertanggung jawab atas keberhasilan
  komunikasi.
4. Sebuah pesan bisnis adalah cerminan dari komunikator dan
 
perusahaannya dalam memberikan sebuah keuntungan.
   
  Komunikasi bisnis (Bussines Communication) sejatinya adalah segala bentuk 
A. Pengertian Komunikasi Bisnis  komunikasi  yang  digunakan  dalam  dunia  bisnis,  mencakup  berbagai  macam 
  bentuk  komunikasi.  Baik  komunikasi  verbal,  maupun  non  verbal.  Komunikasi 
  bisnis yang berhasil dengan baik, adalah komunikasi yang bisa dilakukan secara 
KOMUNIKASI  bisnis  (business  communication)  lebih  luas  dari  sekedar  efektif  sesuai  dengan  situasi  dan  kondisi  di  organisasi  bersangkutan.  Seperti, 
korespondensi  dan  periklanan.  Komunikasi  bisnis  mencakup  semua  aspek  dari  seorang  pimpinan  yang  baik,  tahu  dan  paham  benar  macam  dan  bentuk 
“bagaimana menerima, mengekspresikan, dan bertukar gagasan dalam bisnis”.  komunikasi yang harus diterapkan saat bicara dengan bawahannya, atau seorang 
Komunikasi  adalah  proses  penyampaian  pesan  dalam  bentuk  lambang  sales  tahu  menggunakan  trik‐trik  approach  komunikasi  saat  akan  mempersuasi 
yang  berarti  di  antara  manusia,  untuk  mengubah  persepsi,  sikap,  pengetahuan,  calon  klien  atau  pembeli.  Intinya,  jika  dilakukan  dengan  tepat,  baik  dan  efektif, 
serta  tingkah  laku  orang  lain.  Sedangkan  bisnis  adalah  aktivitas  manusia  yang  komunikasi  akan  menjadi  salah  satu  bagian  penting,  penentu  sukses  tidaknya 
berkaitan  dengan  pembelian/penjualan  (pertukaran)  barang  atau  jasa  untuk  sebuah  organisasi  atau  perusahaan.  Keberhasilan  sebuah  bisnis  yang  beroperasi 
memperoleh  keuntungan.  (Bahan  perkuliahan  Negosiasi,  Prof.  Soeganda,  secara  global  sangat  dipengaruhi  oleh kemampuan berkomunikasi  pelaku  binsis 
Konsentrasi Komunikasi Bisnis, 2011).   tersebut.  Komunikasi  bisnis  yang  efektif  dapat  meningkatkan  nama  baik  sebuah 
Komunikasi  bisnis  adalah  komunikasi  yang  dilakukan  antar  manusia,  perusahaan, meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat, dan mempunyai 
manusia  dengan  institusi,  dan  institusi  dengan  institusi,  yang  berkaitan  dengan  kemungkinan lebih besar bagi konsumen untuk melakukan apa yang diinginkan 
pertukaran  barang  atau  jasa  untuk  memperoleh  keuntungan  (profit).  (Priyatna  perusahaan. 
dan Elvinaro, 2009: 25).   Perusahaan  sebagai  organisasi  bisnis  juga  melakukan  komunikasi. 
Definisi  lain  dari  komunikasi  bisnis  adalah  komunikasi  yang  dipakai  Komunikasi  yang  terjadi  dalam  perusahaan  adalah  komunikasi  bisnis. 
seseorang  untuk  berbisnis  sehari‐hari  dengan  menggunakan  tulisan,  lisan,  atau  Komunikasi  yang  terjadi  di  dalam  komunikasi  bisnis  lebih  kompleks  dibanding 
lambang. (Djatmiko, 2011: xxxiv).   komunikasi  individu.  Komunikasi  yang  terjadi  di  dalam  bisnis  dapat  berupa 
 

BAB 11 — Perencanaan Komunikasi Bisnis | 201 202 | Perencanaan Komunikasi


   

komunikasi internal dan komunikasi eksternal, bersifat formal maupun informal,  untuk melakukan apa yang diinginkan dan disarankan oleh perusahaan (loyalitas 
dan juga dapat berbentuk verbal dan nonverbal.  pelanggan terhadap perusahaan meningkat). 
Pada  organisasi  bisnis,  komunikasi  pada  umumnya  bersifat  resmi.  (Dewi,    Komunikasi  bisnis,  baik  secara  lisan  maupun  tertulis,  memiliki  beberapa 
2007:  25).  Karena  hal  tersebut,  komunikasi  bisnis  lebih  ditekankan  pada  karakteristik, yaitu: 
komunikasi  verbal,  antara  lain:  berbicara,  mendengarkan,  menulis,  serta   
membaca.  Berikut  persentase  waktu  yang  dihabiskan  oleh  para  pelaku  bisnis  1. Pesan dibuat untuk para audiens yang membutuhkan informasi. Oleh
dalam beberapa bentuk komunikasi verbal:  karena itu, perusahaan haruslah memahami audiens.
 
2. Pesan bisnis dibuat dengan mempertimbangkan waktu dan biaya. Pesan
  bisnis diberikan berdasarkan tingkat kepentingannya. Untuk informasi
Gambar 11.1 Persentase Waktu yang Dihabiskan Pelaku Bisnis untuk penting membutuhkan waktu yang singkat dan biaya yang mahal.
Berkomunikasi Secara Verbal Sebaliknya, pesan yang kurang penting diberikan dalam kurun waktu
  yang lama dengan biaya yang lebih murah.
 
           Mengirim pesan      Menerima pesan  3. Pesan bisnis dibuat untuk lebih dari satu tujuan.
 
4. Meskipun ada hal mengecewakan, pesan bisnis tetap dibuat dengan baik
9% untuk menjaga hubungan baik dengan semua pihak, terutama pelanggan.
Mendengarkan
5. Pesan bisnis memperhatikan kata, nada serta pengaruhnya terhadap
45% Membaca audiens, untuk menghindari pengaruh negatif pada audiens.
30%
Berbicara  
16% Dalam  dunia  bisnis  di  era  globalisasi  dan  perdagangan  bebas  saat  ini, 
Menulis informasi  mengalir  dari  dalam  ke  luar  perusahaan  melebihi  batas‐batas  wilayah 
  banyak  negara  dan  budaya.  Perusahaan  nasional  berkembang  menjadi 
  perusahaan multinasional, perusahaan keluarga berkembang menjadi perusahaan 
  publik.  Perkembangan  teknologi  informasi  yang  sangat  pesat  telah  memaksa 
Sumber: Bovee dan Thill dalam Sutrisna Dewi (2007: 26) perusahaan  untuk  mampu  bersikap  adaptif  dan  responsif.  Perusahaan  dituntut 
  mampu  menyediakan  dan  mengkomunikasikan  informasi  yang  relevan,  tepat 
  waktu,  dan  akurat  yang  diperlukan  oleh  berbagai  pihak  untuk  mengambil 
Dalam bisnis, komunikasi dilakukan oleh tenaga penjual, teknisi, operator  keputusan.  Oleh  sebab  itu,  sangatlah  penting  bagi  pemimpin  dan  pegawai 
telepon,  atau  dengan  surat‐surat  resmi.  Keterampilan  pimpinan  dan  pegawai  perusahaan untuk selalu meningkatkan keterampilannya dalam berkomunikasi. 
untuk  berkomunikasi  dalam  berbagai  bentuk  menjadi  penentu  keberhasilan   
perusahaan  untuk  mencapai  tujuan  bisnis.  Komunikasi  yang  tidak  baik  dalam   
perusahaan  dapat  merusak  hubungan  perusahaan  dengan  banyak  pihak,  baik   
pihak  internal  maupun  pihak  eksternal,  dan  akan  menimbulkan  kerugian  pada  B. Proses Komunikasi Bisnis 
perusahaan.  Sebaliknya,  komunikasi  yang  efektif  akan  menimbulkan  hubungan   
baik dengan banyak pihak, yang pada akhirnya akan mendatangkan keuntungan   
bagi  perusahaan.  Misalnya,  jika  hubungan  yang  terjalin  dengan  konsumen  MENURUT Courtland L.Boove dan John V. Thill (2007) ada lima tahapan dalam 
semakin baik, maka memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi konsumen  proses komunikasi, yaitu: 

BAB 11 — Perencanaan Komunikasi Bisnis | 203 204 | Perencanaan Komunikasi


   

  dalam  organisasi  bisnis,  banyak  yang  disebabkan  oleh  kurang  tertatanya 


1. Pengirim mempunyai suatu ide/gagasan komunikasi bisnis yang dilakukan para pelaku di organisasi tersebut. 
Sebelum proses penyampaian pesan dilakukan, pengirim pesan harus Komunikasi  bisnis  memiliki  lingkup  yang  lebih  luas  dari  sekedar 
menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain
korespondensi dan periklanan.  
atau audiens. Ide dapat diperoleh dari banyak sumber yang ada di sekitar kita.
Komunikasi  bisnis  adalah  “sharing  ideas  in  business”,  sehingga  publik  dari 
2. Pengirim mengubah ide menjadi pesan komunikasi bisnis, mencakup publik internal dan publik eksternal:  
Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau  
dimengerti dengan sempurna. Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara a. Publik Internal:
sempurna, pengirim pesan perlu memperhatikan beberapa hal, seperti: subjek  pegawai (employees)
(apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), audiens, gaya personal, serta  pemegang saham (stockholder)
latar belakang budaya.
b. Publik Eksternal
3. Pengirim menyampaikan pesan  community
Ketika ide telah diubah, selanjutnya pesan akan disampaikan melalui  pemerintah
berbagai saluran yang ada kepada penerima pesan. Saluran komunikasi yang  suppliers
digunakan untuk menyampaikan pesan terkadang relatif pendek, namun ada  consumer/ customer
juga yang cukup panjang. Panjang-pendeknya saluran komunikasi yang  publik pada umumnya (seperti: financial institutions, mitra bisnis,
digunakan akan berpengaruh terhadap pesan. kompetitor)
 
4. Penerima menerima pesan Untuk mengirimkan pesan paada publik internal dan eksternal dibutuhkan 
Komunikasi antara seseorang dengan orang lain dapat terjadi, jika
bentuk pengiriman pesan yang tepat dalam komunikasi bisnis, yaitu: 
komunikator mengirimkan sebuah pesan dan komunikan menerima pesan
tersebut.  
a. Oral Communication 
5. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik ke pengirim Bentuk  ini  unggul  karena  sifatnya  yang  dapat  langsung  diterima  oleh 
Umpan balik (feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai komunikan,  dibantu  dengan  mimik  wajah  dan  gerak  tubuh  akan  sangat 
komunikasi. Umpan balik tersebut merupakan tanggapan penerima pesan memperkuat  pesan  yang  disampaikan.  Dengan  feedback  secara  langsung 
yang memungkinkan pengirim untuk menilai efektivitas suatu pesan. Setelah
dapat  dilihat  dan  dirasakan,  sehingga  bentuk  ini  menjadi  efektif.  Berikut 
menerima pesan, komunikan akan memberi tanggapan dengan cara tertentu
dan memberi sinyal terhadap pengirim pesan. beberapa keunggulan oral communication, yaitu: 
     
  - Pesan dapat diterima dengan cepat
- Feedback dapat langsung dilihat
 
- Memiliki efektivitas yang tinggi
C. Menjadi Komunikator yang Baik   
  Namun demikian oral communication juga memiliki beberapa hambatan, antara 
  lain: 
SAAT  proses  komunikasi  berlangsung,  baik  komunikan  maupun  komunikator 
 
menghasilkan feedback (umpan balik) terhadap pesan yang disampaikan masing‐ - Hambatan teknis (fisik), bisa berasal dari kita sendiri, mitra kerja kita,
masing.  Dalam  aktivitas  di  suatu  organisasi  bisnis,  komunikasi  merupakan  atau dari lingkungan sekitar.
aktivitas  urgent  yang  memegang  peranan  sangat  penting.  Sebuah  kegagalan  - Hambatan bahasa (karena beragamnya bahasa yang dimiliki).

BAB 11 — Perencanaan Komunikasi Bisnis | 205 206 | Perencanaan Komunikasi


   

- Hambatan bola salju (snow ball effect), yaitu semakin jauh rentang c. Sign and Signal Communication 
komunikasi semakin besar penyimpangan pesan yang dapat terjadi. Sign  adalah  tanda.  Ketika  kita  mengacungkan  tanda,  maka  kita  mengirim 
- Suasana atau kondisi yang tidak memungkinkan orang menerima
signal  (isyarat).  Sehingga,  dapat  diartikan  bahwa  sign  dapat  berhubungan 
komunikasi.
dengan  bentuk  fisik  dari  simbol,  sedangkan  signal  adalah  substansi  dari  sign 
 
tersebut. 
Keberhasilan  komunikasi  dengan  menggunakan  oral  communication, 
 
masih  dapat  ditingkatkan  efektivitasnya  dengan  memperhatikan  hal‐hal 
Berikut bentuk dari sign dan signal communication: 
berikut ini: 
 
 
1. Audio (suara)
1. Pengucapan yang jelas, akan menentukan sampai tidaknya pesan pada
2. Visual (yang dapat dilihat)
komunikan.
3. Audio visual
2. Bahasa yang luas dan mudah dimengerti, dalam komunikasi bisnis
4. Space (ruang)
dibutuhkan bicara dengan lugas untuk efisiensi, namun tidak melupakan
5. Time (waktu)
etika. Serta bahasa yang digunakan dapat mudah dimengerti rekan bisnis
6. Environtment (lingkungan)
kita.
3. Kecepatan ucapan yang wajar, jangan terlalu cepat namun jangan juga    
terlalu lambat karena akan membosankan. Keuntungan menggunakan sign dan signal communication, yaitu: 
4. Nada dan volume yang tepat.  
5. Suasana yang menunjang atau suasana batin yang perlu diperhatikan agar  sign dipersiapkan dengan matang, bahkan dalam praktiknya sebagian
komunikasi menjadi efektif. komunikasi ini dipersiapkan dan dibuat oleh konsultan komunikasi bisnis.
6. Cara penyampaian pesan. Gerak tubuh juga dapat berpengaruh dalam  dapat membentuk citra yang diinginkan, atau membentuk persepsi
proses penyampaian pesan. tertentu dari sign atau signal singkat yang dilontarkan dan dapat
  digunakan secara kontinu.
b.  Written Communication   
Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk kelancaran written communication,  Selain itu, sign dan signal communication juga memiliki kekurangan, yaitu: 
yaitu:   
   persepsinya berbeda, terjadi karena perbedaan dalam penggunaan simbol.
1. Kesiapan alat tulis yang layak dan wajar.  Tidak bisa menjelaskan lebih jauh tentang perusahaan atau pun tentang
Alat tulis untuk korespondensi bisnis, pada umumnya menggunakan produk
kertas yang ber-kopsurat.Sebaiknya perusahaan mempersiapkan kop-surat  
berlogo yang indah, karena dapat membantu menjadi signal bonafid d. Gestural Communication 
tidaknya sebuah perusahaan. Serta surat tersebut memiliki ukuran yang Bentuk  ini  hanya  kita  gunakan  pada  komunikasi  face  to  face  ataupun  melalui 
sewajarnya.
2. Bentuk penulisan. media vision atau audio‐vision. Namun ada satu hal yang harus diingat dalam 
3. Bentuk dan warna huruf, perusahaan baiknya menggunakan bentuk huruf komunikasi  bentuk  ini,  yaitu  perhatikan  kemungkinan‐kemungkinan 
yang mudah dibaca, dan biasanya menggunakan warna hitam dan biru. perbedaan persepsi karena penggunaan simbol yang berbeda. 
4. Bahasa penulisan, baiknya menggunakan bahasa resmi.  
5. Gaya penulisan, dibuat sedemikian rupa untuk menggambarkan jatidiri    
sebuah perusahaan.
 
6. Pencetakan yang memadai, baik kualitas kertas dan juga kualitas isi (jika
dibut dalam bentuk newsletter, booklet, dan yang lainnya).    
   

BAB 11 — Perencanaan Komunikasi Bisnis | 207 208 | Perencanaan Komunikasi


   

D. Jenis‐Jenis Komunikasi Bisnis  public  speaking,  advertisment,  brosur/  leaflet,  offering  letter,  pameran,  dan  lain 
  sebagainya. 
     
PENGELOMPOKAN  komunikasi  bisnis  berdasarkan  bentuk  dan  kegunaannya,   
yaitu:   
  E. Perencanaan Pesan Komunikasi Bisnis 
1. Komunikasi Organisasional,   
Berhubungan  dengan  masalah‐masalah  internal  perusahaan  ataupun   
ditujukan  pada  lembaga  atau  persona  dalam  perusahaan,  yang  termasuk  PESAN  dalam  komunikasi  bisnis  yang  telah  direncanakan  terlebih  dahulu 
dalam jenis ini antara lain:  merupakan salah satu langkah strategis untuk pencapaian faktor penentu tujuan 
  perusahaan  secara  menyeluruh,  dan  salah  satu  faktor  penentu  keberhasilan 
- Legal document dan articles (dokumen resmi perusahaan, anggaran komunikasi. (Hajiji dalam Soeganda, 2009: 49). 
dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan, dan lain-lain) Penyusunan pesan‐pesan bisnis meliputi tiga tahap, yaitu: 
- Bagan organisasi
 
- Memorandum
1. Perencanaan, yaitu mensiasati situasi yang ada, sehingga tujuan yang
- Surat keputusan
dikehendaki tercapai melalui pemikiran yang sangat mendasar, seperti;
- Surat instruksi
maksud komunikasi audience yang akan menerima pesan, ide pokok
- Surat edaran
pesan yang disampaikan, serta saluran yang digunakan dalam
- Rapat kerja/ diskusi
menyampaikan pesan.
 
2. Korespondensi bisnis,  2. Komposisi, berhubungan dengan penyusunan kata-kata, kalimat, dan
Merupakan  segala  kegiatan  perusahaan  yang  berkaitan  dengan  surat‐ paragraf. Baiknya kita menggunakan kata-kata yang mudah dipahami dan
menyurat.  Komunikan  pada  korespondensi  bisnis  untuk  publik  internal  sederhana.
adalah  pimpinan  cabang,  unit,  atau  divisi.  Sedangkan  untuk  publik 
eksternal  adalah  pemerintah,  pers,  suppliers,  consumers,  customers,  dan 
publik pada umumnya. 
Korespondensi bisnis memiliki tiga bagian penting, yaitu:   
 
- Surat keluar
- Surat masuk
- Pengarsipan (file)
 
3. Specific/technical  data  exchange,  ada  lima  macam  bentuk  yang  biasa 
digunakan,  yaitu;  akuntansi,  stock/persediaan  gudang,  proses  produksi, 
financial statement/data, grafik, serta statistik. 
 
4. Promotional  communication.  Hal  ini  diarahkan  pada  peningkatan  citra 
perusahaan  dan  sales.  Beberapa  bentuk  komunikasi  promosional,  yaitu: 

BAB 11 — Perencanaan Komunikasi Bisnis | 209 210 | Perencanaan Komunikasi


   

3. Revisi, setelah ide disusun dalam bentuk kalimat, berikutnya yang harus Untuk mengorganisasi pesan dengan baik perlu diperhatikan hal‐hal berikut 
diperhatikan adalah apakah kata-kata tersebut telah diekspresikan dengan ini: 
benar.
 
  1. Subjek dan tujuan harus jelas
Dalam  melakukan  perencanaan,  maksud  dan  tujuan  penyampaian  pesan  2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan
bisnis  harus  ditentukan  terlebih  dahulu  baik  secara  umum  maupun  secara  3. Ide-ide haruslah dikelompokkan dan disajikan secara logis
khusus.  Selain  itu,  pada  tahap  perencanaan,  analisis  pada  audience  yang  4. Semua informasi penting telah tercakup di dalamnya
mencakup  pengembangan  profil  audience,  pemenuhan  kebutuhan  informasi  dan   
kebutuhan motivasional audience harus dilakukan. Selain merencanakan isi pesan   
apa  yang  akan  disampaikan,  perlu  juga  membuat  perencanaan  tentang  saluran   
komunikasi apa yang akan diguanakan (lisan atau tulisan), serta media apa yang  F. Tujuh Pilar Strategi Komunikasi Bisnis  
akan  kita  pakai  (surat,  laporan,  atau  presentasi).  Komunikasi  yang  tidak   
diorganisasikan  secara  benar  akan  bermasalah  pada  isi,  pengelompokkan,  dan   
urutan  butir‐butir  pesan.  Pesan  yang  tidak  terorganisir  dengan  baik  akan  sulit  DALAM  Priyatna  dan  Elvinaro  (2009:  52‐54)  terdapat  7  pilar  dalam  strategi 
dipahami oleh komunikan.   komunikasi bisnis, yaitu:  
Berikut ini hal‐hal yang membuat pesan bisnis terlihat tidak baik, yaitu:   
  1. Pemahaman Terhadap Proses Komunikasi 
1. Bagian awal yang terlalu panjang (kata-kata yang bertele-tele). Mengetahui  bagaimana  menempatkan  diri  sebagai  komunikator,  bagaimana 
Seringkali pesan pembuka terlalu panjang, sehingga komunikan sulit menggunakan  media,  bagaimana  menyusun  pesan  yang  terarah,  bagaimana 
dalam memahami ide pokoknya. memahami  komunikan,  bagaimana  memanfaatkan  sumber  dan  bagaimana 
mengetahui dan mengevaluasi efek. Pesan inti dalam sebuah komunikasi tidak 
2. Memasukan hal-hal yang tidak relevan dan tidak logis
Hal-hal yang tidak relevan dan tidak logis hanya akan memperpanjang selalu eksplisit, contoh pada iklan rokok. 
pesan bisnis, membuang waktu, dan mengaburkan pesan pokok.  
2. Penggunaan Pikiran (good thinking) 
3. Informasi penting terlupakan. Pada  awal  terjadinya  komunikasi  kita  harus  sudah  berpikir,  think  before 
Informasi penting sering terlupakan karena konsentrasi kita terpecah pada communicate. Good thinking permates good communication. Sebagai komunikator, 
penyajian ide-ide pelengkap.
kita  harus  mengontrol  proses‐proses  komunikasi  dan  feeling  yang  harus 
4. Pengelompokkan dan urutan pesan tidak memperlihatkan satu kesatuan diarahkan agar sesuai dengan jalur yang telah ditentukan. Setelah mengontrol 
yang logis. feeling kemudian ciptakan logic and scientific thinking lalu creative thinking. 
Pesan-pesan bisnis yang ingin disampaikan, jika tidak dikelompokkan  
dengan baik dan tidak disajikan secara kronologis akan membingngkan 3. Memahami Bahasa 
komunikan. Merupakan sistem dari sign, signals dan simbols, yang diperlukan untuk proses 
  berfikir dan mentransfer pikiran dan perasaan. Bahasa yang digunakan dapat 
Dengan menyusun pesan‐pesan komunikasi secara logis dan tidak bertele‐ dalam  bentuk  verbal  dan  non  verbal.  Walaupun  komunikasi  dan  bahasa 
tele  akan  memuaskan  kebutuhan‐kebutahan  akan  informasi,  motivasi,  maupun  bukan  sinonim,  tapi  proses  komunikasi  mustahil  tanpa  bahasa.  Tentu  saja 
praktis  bagi  para  komunikan.  Mengorganisasi  pesan‐pesan  secara  baik  adalah  bahasa  yang  harus  diperhatikan  tidak  hanya  bahasa  kita  melainkan  yang 
tantangan tersendiri bagi seorang komunikator.   diutamakan  adalah  bahasa  komunikan.  Kesalahan  penggunaan  bahasa  dapat 
mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. 

BAB 11 — Perencanaan Komunikasi Bisnis | 211 212 | Perencanaan Komunikasi


   

  baik  terhadap  konsumennya,  bertanggung  jawab  dan  tidak  boleh  merugikan 


4. Kejelasan Pesan  masyarakat.  Komunikasi  bisnis  adalah  network  atau  jejaring.  Jika  hubungan 
Pesan  dalam  komunikasi  bisnis  haruslah  merupakan  pesan  yang  dapat  kita  dengan  masyarakat  tidak  baik,  maka  akan  mempengaruhi  keberadaan 
diterima  dengan  baik  dan  jelas  oleh  komunikan.  Oleh  karena  itu  gunakan  perusahaan dalam masyarakat. 
kalimat‐kalimat  yang  pendek,  singkat  dan  gamblang,  karena  kalimat  yang   
panjang  dan  berbelit‐belit  dapat  menimbulkan  persepsi  yang  berbeda  di   
antara komunikator dan komunikan.    
Hal‐hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan kejelasan pesan, yaitu:  G. Proses Strategi Komunikasi Bisnis 
   
a. Seni menyusun paragraph dan kalimat yang mengutarakan sebuah  
maksud PROSES strategi komunikasi bisnis terdiri atas: 
b. Pesan harus disusun secara utuh (padat) dan menekankan pada beberapa
 
hal tertentu, dan diperkuat dengan alat bantu seperti ilustrasi.
- asking (menggali, mencari dan mengkategorikan fakta),
c. Susun kalimat dengan sederhana, pendek, familiar, konkrit dan kata-kata
- listening (menerima masukan, kritik, dan saran),
khusus yang memudahkan untuk dibaca.
- telling (menyampaikan pesan komunikasi bisnis dengan lisan melalui
  media massa ataupun non massa), dan
5. Daya Persuasi (Persuasiveness)  - understanding (timbul saling pengertian antara komunikator dengan
Merupakan  kebutuhan  dasar  dari  komunikasi  bisnis.  Seringkali  disebut  komunikan bisnis).
dengan  salesmanship,  karena  mempunyai  kemampuan  membujuk.  Pada   
komunikasi persuasif, pesannya harus dipersiapkan dengan:  Dalam  proses  strategi  komunikasi  bisnis,  manajer  memang  peranan  yang 
  penting.  
a. Seleksi bahan-bahan emosional Setiap manajer bertanggung jawab terhadap komunikasi, sehingga manajer 
b. Penggunaan bahasa dapat menyentuh emosi harus melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk menciptakan pengertian 
c. Moving The Feeling dan seringkali justru menjauhkan logika.
dalam empat arah, yaitu: 
 
 
6. Kelengkapan Pesan (completeness)  - Harus mengerti diri sendiri.
Sampaikan  pesan  secara  utuh  dan  lengkap,  karena  akan  berdampak  buruk  - Harus menjalin hubungan dan menyelamatkan pengertian antara dirinya
bagi  seorang  komunikator  dalam  dunia  bisnis  jika  ia  menyembunyikan  dengan atasan, antara dirinya dengan bawahan, dan antara dirinya dengan
sesuatu  dari  komunikannya.  Kelengkapan  diperlukan  agar  komunikasi  clear  orang lain pada tingkat yang setara dengan dirinya dalam perusahaan.
dan effective. Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan komputer data  - Manajer profesional merencanakan untuk membuat pihaknya selalu
mendapatkan informasi dengan mengatur periode yang pasti di interval
yang diperoleh semakin banyak. Jangan menahan atau menyembunyikan data 
regular, selama ia memimpin diskusi kelompok dan diskusi dengan
atau essential information, sebab akan merusak seluruh communication network.  seseorang.
  - Dan seorang manajer, untuk menjalankan tanggungjawabnya harus
7. Keinginan baik atau itikad baik (goodwill)  melaksanakan pertemuan reguler dengan orang yang setara dalam
Dalam  strategi  pemasaran,  social  market  adalah  hal  penting  untuk  perusahaan.
diperhatikan.  Dalam  pengertian  ini  yang  kita  hadapi  bukan  hanya  sekedar   
manusia, namun juga seluruh masyarakat yang mempunyai nilai‐nilai, norma,  Karena  itu,  penting  bagi  seorang  manajer  memahami  tanggunjawabnya 
prasangka  dan  lain  sebagainya,  dimana  kita  harapkan  bagian  darinya.  Pada  tersbut  agar  proses  komunikasi  menjadi  esuai  dengan  apa  yang  diharapankan. 
sebuah perusahaan, apapun yang ditwarkannya haruslah diiringi dengan niat  Sebagian besar dari diri kita ingin mengerti bahkan ingin sekali untuk mengerti. 

BAB 11 — Perencanaan Komunikasi Bisnis | 213 214 | Perencanaan Komunikasi


   

Kegagalan  untuk  mendapatkan  pengertian,  dapat  muncul  karena  kita  salah  Berikut  keterampilan  dasar  untuk  memperbaiki  kemampuan 
dalam memilih bentuk komunikasi ketika berkomunikasi. Kegagalan komunikasi  mendengarkan, yaitu: 
dapat  muncul,  hasil  yang  paling  penting  dari  kegagalan  berkomunikasi  “tidak   
adanya  saling  pengertian”,  kita  gagal  untuk  mengerti  pemikiran  dan  perasaan  a. Dengarkan  dengan  keseluruhan  jiwa  dan  raga, 
orang  lain  begitu  pun  sebaliknya.  Bila  orang  tidak  mengerti,  keretakan  dan  pergunakanlah  ekspresi  muka  dan  gerakan  tubuh 
frustasi  biasanya  akan  langsung  muncul  kepermukaan.  Hubungan  personal  untuk  menyampaikan  kepada  pembicara  seberapa 
sering deterirates dan prevalent tone menjadi sikap apatis dan tidak menaruh minat  baik anda mengerti pesan yang disampaikannya. 
atau perhatian.   b. Berikan  tanda  verbal  kepada  pembicara,  sebut 
Agar komunikasi tidak gagal maka seorang manajer juga harus memahami  beberapa  kata  untuk  memberi  tanda  pada  pembicara 
prinsip prinsip dalam Komunikasi sebagai berikut :  kapan  sebaiknya  diperlambat,  dipercepat,  berhenti 
  atau melakukan arah yang baru. 
- Principle of line loss, semakin banyak informasi yang masuk ke dalam c. Ulang  pesan  untuk  lebih  jelas.  Bila  anda  tidak  yakin 
pikiran seseorang, semakin banyak kemungkinan pengertian cenderung telah  mendengar  pesan  yang  dimaksud,  hentikan 
tertunda, terganggu, terkontaminasi dan bahkan hilang.
pembicaraan  dan  katakan  “this  is  how  I  hear  what  you 
- Principle of Emotional Appeal, kita cenderung untuk berpikir tanpa said‐am I correct”? (Priyatna dan Elvinaro, 2009) 
emosi, bila pesannya faktual dan tidak personal, orang akan lebih  
mendengarkan dan lebih mengerti, bila kita memperkenalkan ide dengan  Seni Berbicara 
menghubungkannya dengan kalimat minat pribadi mereka, keinginan Pembicaraan  tatap  muka  merupakan  hubungan  vital  dalam 
mereka untuk lebih berkembang/maju, pekerjaan mereka dan keluarga komunikasi  bisnis,  ada  beberapa  poin  penting  untuk  mengingat  ide‐ide 
mereka. (Priyatna dan Elvinaro, 2009)
dalam terampil berbicara, antara lain: 
- Principle of Application, ketika pemikiran baru kita diaplikasikan, kita a. Ikatan  pendekatan  anda  kepada  pendengar  (orang  yang  diajak  bicara) 
akan menjadi bagian dari ide tersebut karena dalam melaksanakannya kita dan apa yang sedang ia pikirkan. 
mengembangkan perasaan kita sebenarnya dari perasaan memiliki. b. Lihat  kepada  pendengar,  anda  akan  mendapatkan  pengertian,  pelihara 
  dan pertahankan perhatian ini. 
Salah  satu  aktivitas  yang  biasa  terjadi  dalam  komunikasi  bisnis  adalah  c. Bicarakan  tentang  satu  hal  secara  jelas,  lebih  baik  dari  pada  loncat  dan 
berbicara  atau  berinteraksi  dengan  rekanan  bisnis  lain  atau  terkadang  harus  berpindah dari ide yang satu ke ide yang lainnya. 
berbicara  di  hadapan  publik  atau  khalayak  atau  berbicara  dalam  sebuah  forum  d. Hindari  pertanyaan  yang  menyerang  seperti;  “what  do  you  mean,  you  do 
diskusi atau rapat atau konferensi.   not think it is fair?” 
Karena  itu  ada  ada  dua  kecakapan  seni  yang  harus  dimiliki  para  manajer  e. Jangan  merendahkan  orang,  jangan  beranggapan  bahwa  mereka  tidak 
yakni:   paham. 
  f. Atur  diri  anda  sendiri,  ketika  beberapa  orang  bertanya  kepada  anda, 
 Seni Mendengarkan  mereka  memperlambat  anda,  sehingga  mereka  dapat  berpikir  kembali 
  tentang hal yang anda sampaikan. (Priyatna dan Elvinaro, 2009) 
Berbicara  di  muka  umum,  tidak  akan  efektif  tanpa  mendengarkan   
dengan  baik.  Mendengarkan  adalah  keterampilan  yang  langka,  hal  ini  Orang‐orang  yang  berpartisipasi  dalam  sebuah  konferensi,  mereka  kerap 
dilakukan  setiap  hari  tapi  seringkali  tidak  tepat/  buruk.  Utuk  memiliki  tanggung  jawab  lebih  besar  untuk  kesuksesan  konferensi  daripada 
mendengarkan diperlukan konsentrasi, keinginan untuk mengerti.   pemimpin.  Baik  itu  dalam  pengumpulan  ide‐ide  atau  memecahkan  masalah. 

BAB 11 — Perencanaan Komunikasi Bisnis | 215 216 | Perencanaan Komunikasi


   

Konferensi dimana anda menjadi anggotanya bisa produktif jika anda bertindak  memiliki Hidden  Agenda. Yang  dimaksud  dengan Hidden  Agenda adalah  gagasan 


secara tepat dan memberikan ide serta saran yang membangun.   tersembunyi  atau  niat terselubung  yang  diungkapkan  secara  eksplisit  dalam 
Berikut poin‐poin yang harus diperhatikan:  negosiasi,  akan  tetapi  merupakan  target  yang  sesungguhnya  ingin  dicapai  oleh 
  pihak  yang  bersangkutan.  Adanya hidden  agenda pada  umumnya  dapat  dikenali 
- Mengkondisikan diri sebelum konferensi  kerana  sifatnya  yang  menghambat  proses  negosiasi,  sehingga  proses  ke  arah 
- Jika  lupa  dengan  nama  teman  konferensi  anda,  maka  kesepakatan  sangat  sulit  atau  bahkan  hampir  tidak  pernah  mencapai 
perkenalkanlah dirimu terlebih dahulu  kesepakatan. 
- Jangan  ragu  untuk  terlibat  dalam  kegiatan  tertentu,  agar  anda  Bila diduga bahwa proses negosiasi terhambat kerana adanya hidden agenda 
dapat terlibat dalam diskusi dan berbicara dengan bebas  dari salah satu maupun kedua belah pihak, lobbying dapat dipilih untuk menggali 
- Hindari komentar sepihak  hidden  agenda  yang  ada  sehingga  proses  negosiasi  dapat  dimulai  kembali  dari 
- Jangan hancurkan diskusi yang konstruktif dengan sikap negatif  gagasan‐gagasan yang lebih terbuka. 
- Bersikap  sopanlah  dalam  mendengarkan  orang  lain.  Selesaikan   
perbedaan dengan negoasiasi dan sikap saling menerima.  Karakteristik Negosiasi: 
   
  1. Senantiasa melibatkan pihak lain, baik sebagai individu, perwakilan
  organisasi, perusahaan, atau dalam kelompok.
2. Memungkinkan terjadinya konflik di dalamnya, baik di awal sampai
H. Negosiasi 
terjadi kesepakatan akhir negosiasi.
  3. Menggunakan teknik tawar menawar (bargain) atau tukar-menukar
Setiap kita adalah negosiator. Negosiator adalah kebutuhan kita. Negosiator (barter)
merupakan keharusan bagi kita. Tanamkanlah fakta itu dalam pikiran kita 4. Biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau yang belum terjadi,
dan marilah kita belajar, bagaimana menjadi negosiator yang baik. tetapi direncanakan untuk terjadi.
  5. Biasanya, akhir dari negosiasi adalah adanya kesepakatan antara kedua
  belah pihak, sepakat untuk tidak sepakat, atau tidak sepakat untuk
UNTUK  menyelesaikan  permasalahan  atau  meminimalisir  perbedaan  di  antara  bersepakat.
dua  pihak  dapat  dilakukan  dengan  cara  negoisasi.  Dalam  proses  negosiasi   
terdapat  dua  pihak  yang  terlibat,  yaitu:  negosiator  dan  adversary  atau  lawan  Elemen dalam negosiasi: 
dalam negosiasi.    
Keterampilan  dalam  negosiasi  merupakan  salah  satu  yang  esensial  untuk  1. Proses penyampaian.
Proses penyampaian pesan meliputi lawan bicara, intonasi suara, gerak
meraih  sukses.  Alasannya  adalah,  dalam  hidup,  kita  akan  selalu  berhubungan 
tubuh, serta pemilihan kata-kata yang sopan dan benar.
satu  dengan  yang  lain,  di  mana  masing‐masing  pihak  berusaha  untuk  2. Menggunakan teknik tertentu.
mendapatkan  apa yang  dibutuhkan.  Begitu  juga  dalam  komunikasi  bisnis,  tidak  Negosiasi bukanlah debat kusir dan membutuhkan teknik tertentu agar
dapat lepas dari kegiatan bernegosiasi.   hasilnya lancar dan maksimal.
Negosiasi  adalah  perundingan  yang  bersifat  tawar  menawar.  Para  3. Tujuan menembus psikis lawan bicara.
negosiator  dan  adversary,  jangan  pernah  berharap  akan  berhasil  100%  dalam  Berharap lawan bicara kita dapat mengikuti apa keinginan kita.
4. Titik temu.
bernegosiasi,  negosiasi  juga  merupakan  proses  tarik  ulur,  hasil  terbaik  dalam 
Tujuan akhir dari negosiasi adalah mendapatkan kesepakatan.
negosiasi  adalah  “win‐win  solution”.  Negosiasi  terjadi  apabila  di  antara  pihak‐  
pihak  yang  secara  terbuka  bersedia  mengemukakan  gagasan‐gagasannya.  Tidak 
tertutup  kemungkinan  bahwa  masing‐masing  pihak  yang  melakukan  negosiasi 

BAB 11 — Perencanaan Komunikasi Bisnis | 217 218 | Perencanaan Komunikasi


   

Sebelum melakukan negosiasi dalam komunikasi bisnis, diperlukan sebuah  7. Dengarkan dengan baik, pusatkan perhatian, buatlah catatan, usahakan


perencanaan  yang  matang  agar  hasil  negosiasi  sesuai  dengan  apa  yang  kita  untuk menjelaskan, periksalah pada pihak lain apakah saudara telah
memahaminya secara benar.
harapkan. Ada beberapa hal yang harus kita rencanakan, seperti: siapa yang akan 
 
ditunjuk  sebagai  negosiator  atau  perwakilan  perusahaan,  teknik  apa  yang  akan 
Negosiator  yang  terampil  memanfaatkan  alat‐alat  peraga  yang  dapat 
digunakan dalam bernegosiasi, dan lain sebagainya.  
memberikan  pengaruh  besar,  namun  secara  hemat  dan  hati‐hati.  Misalnya, 
Berikut  beberapa  teknik  yang  dibutuhkan  seorang  negosiator  dalam 
penggunaan  suatu  pernyataan  yang  sederhana  atau  diagram  pada  sebuah 
melakukan negosiasi, yaitu:  
flipchart  atau  papan  tulis  sangat  dianjurkan  asal  saja  si  penyaji  berusaha 
 
• Push – Pull (tarik ulur) menerangkannya  secara  penuh  kepada  pihak  lain.  Alat  itu  sangat  membantu 
• Lose – Win (mengalah untuk menang) untuk  memperkuat  suatu  pernyataan  pembukaan.  Sebaliknya,  alat  peraga 
• Split The Difference (teknik membagi perbedaan) demikian  tidak  akan  produktif  jika  diperkenalkan  pada  pertengahan  suatu 
• Piggiback (teknik saling mendukung) negosiasi.  Persepsi  pihak  lain  adalah  bahwa  kita  telah  sampai  pada  tahap 
(Priyatna dan Elvinaro, 2009) negosiasi yang mengarah pada sasaran. Bahwa kita tengah berada dalam proses 
  menghasilkan  sesuatu  dan  oleh  karenanya  pikiran  kita  tidak  lagi  dipengaruhi 
Seorang negosiator juga memiliki beberapa karakteristik, antara lain:   oleh apa yang mereka katakan selama babak pertengahan pertama dari negosiasi 
  tersebut. Alat peraga yang digambarkan selama pertemuan itu akan mempunyai 
• Pressure Type, senang bersaing dan selalu ingin menang.
pengaruh  yang  lebih  positif.  Alat  peraga  tersebut  berupa  catatan,  gambar  atau 
• Cooperative Type, senang bekerja sama dan ingin mencapai persetujuan
yang terbaik. diagram  yang  dibuat  oleh  salah satu anggota kelompok  itu  juga, yang sekaligus 
(Priyatna dan Elvinaro, 2009) memberikan  penjelasannya  sewaktu  mengambarkan.  Alat  peraga  itu  akan 
  menarik  perhatian  mata,  energi,  konsentrasi  dan  hal‐hal  lain  yang  ada  dalam 
Para  negosiator  melihat  sesuatu  dari  sudut  pandang  yang  berbeda‐beda.  ruangan itu  ke  arah  penyaji.  Unsur‐unsur  keterampilan  pribadi merupakan  cara 
Ini wajar, dan jika mereka tidak mengambil langkah‐langkah yang positif, mereka  yang  dapat  digunakan  oleh  penyaji,  seperti  suaranya,  keterampilan  non‐
akan menjadi korban dari berbagai hambatan alamiah dalam komunikasi. Mereka  verbalnya, ketenangan dan alat‐alat peraga bantuannya.  
tidak  akan  mendengar  beberapa  pokok  pembicaraan,  memutarbalikkan  Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan negosiasi, 
pernyataan, tak mau menerima yang lain lagi.   yaitu:  
Langkah‐langkah paling praktis untuk meningkatkan komunikasi di antara   
para negosiator mencakup:  • Lakukan analisis diri (SWOT).
  • Tentukan negosiator yang mampu berkomunikasi secara efektif.
• Menguasai materi negosiasi dan membuat butir urutan masalah dalam
1. Ciptakan suatu iklim yang ramah dan penuh kerja sama.
skala prioritas.
2. Buatlah pernyataan-pernyataan pembukaan yang bebas dan secara bebas
• Berusaha mendapatkan informasi dan data adversary secara lengkap.
mencari kejelasan mengenai posisi masing-masing pihak. Jangan
• Tentukan sasaran yang minimal serta maksimal ingin dicapai.
berusaha menentang sebelum gambaran keduanya jelas.
• Menyiapkan strategi negosiasi, menentukan kapan, tempat dan taktik
3. Sadari kerangka waktu yang masuk akal. Jangan bicara terlalu banyak
yang digunakan (win-lose, win-win, lose-win).
atau terlalu lama.
• Jika memiliki masalah internal, lebih baik diselesaikan terlebih dahulu.
4. Siapkan pernyataan pembukaan sebelumnya.
(bahan kuliah Negosiasi, Prof. Soeganda, Konsentrasi Komunikasi Bisnis,
5. Sajikan informasi secara sederhana, dalam pokok-pokok yang mudah
2011)
diterima.
6. Gunakan komunikas non verbal dengan baik, sikap badan, gerakan badan,  
kontak mata, serta alat-alat peraga.

BAB 11 — Perencanaan Komunikasi Bisnis | 219 220 | Perencanaan Komunikasi


   

Untuk  mencapai  komunikasi  yang  efektif  dan  tepat  sasaran  dalam  I. Contoh Kasus 
negosiasi bisnis harus melakukan beberapa tahapan berikut ini, yaitu:   
   
1. Fact-finding, mencari/mengumpulkan fakta serta data yang berhubungan Kru British Airways Mogok 3 Hari, 1.100 Penerbangan Akan Dibatalkan
dengan kegiatan bisnis lawan sebelum melakukan negosiasi.
London – Maskapai penerbangan Inggris, British Airways (BA) dilanda aksi
2. Planning/perencanaan, sebelum melakukan negosiasi, susunlah terlebih mogok kerja para krunya. Ribuan kru kabin BA hari ini memulai aksi mogok
dahulu dalam garis besar pesan yang hendak disampaikan. Berdasarkan yang akan berlangsung tiga hari.
kerangka topik yang hendak dibicarakan rincilah hasil yang akan dicapai. Mogok tersebut dilakukan untuk memprotes rencana pengurangan
Berdasarkan apa yang anda ketahui tentang lawan anda, perkirakan ongkos operasional BA yang akan berdampak pada gaji pekerja.
kemungkinan reaksi penerima pesan/lawan berbicara terhadap apa yang Sebelumnya BA berencana menghemat belanja sebanyak 62,5 juta
anda katakan. poundsterling untuk mengatasi dampak negatif yang muncul karena
menurunnya penumpang, fluktuasi harga bahan bakar dan persaingan
3. Penyampaian, lakukan negosiasi/sampaikan pesan dalam bahasa lawan/si dengan maskapai lainnya.
penerima. Usahakan menggunakan istilah khas yang bisa dipakai oleh Lebih dari 1.000 penerbangan BA bakal mengalami pembatalan selama
lawan negosiasi kita. Pilihlah kata-kata yang mencerminkan citra yang tiga hari pemogokan tersebut. Mogok kerja ini dilakukan setelah negosiasi
spesifik dan nyata. Hindari timbulnya makna ganda pada semua kata yang antara pimpinan serikat dagang terbesar Inggris, Unite, Tony Woodley
kita ucapkan. dengan kepala eksekutif BA Willie Walsh menemui jalan buntu.
“Dengan kekecewaan besar saya harus katakan bahwa semua negosiasi
4. Umpan balik, negosiator yang baik, harus dapat menguasai bahasa tubuh telah gagal,” kata Woodley kepada wartawan seperti dilansir kantor berita
pihak lawan negosiasinya. Mendengarkan dengan baik lawannya yang AFP, Sabtu (20/3/2010).
sedang berbicara serta mengamati isyarat perilaku mereka seperti: “Perusahaan ini (BA) tidak ingin bernegosiasi, perusahaan ini hanya
gerakan bahu, gelengan kepala, anggukan kepala, atau yang lainnya. ingin berperang dengan anggota-anggota saya,” imbuh Woodley.
Umpan balik dapat membantu untuk menyesuaikan makna yang Total 1.100 penerbangan BA dari sekitar 1.950 penerbangan yang
disampaikan dengan yang ditangkap lawan negosiasi kita. dijadwalkan selama aksi mogok ini akan dibatalkan.
BA bertekad untuk tetap menerbangkan setidaknya 60 persen
5. Evaluasi, diperlukan untuk menilai apakah tujuan dari negosiasi telah penumpang dengan mengandalkan para staf yang tidak ikut mogok. BA juga
tercapai, apakah perlu diadakan negoasiasi kembali, atau perlu akan menggunakan 22 pesawat dengan pilot dan kru dari delapan maskapai
menggunakan cara-cara lain untuk mencapai hasil yang lebih baik. Eropa lainnya. (sumber: detik.com)
 
Meskipun  pesan  yang  disampaikan  dapat  diterima  dengan  baik,  bukan  Permasalahan  atau  konflik  yang  terjadi  antara  karyawan  atau  karyawan 
berarti  hasil yang diharapkan akan  diperoleh sesuai  dengan  yang  direncanakan.  dengan  atasan  yang  terjadi  karena  masalah  komunikasi  harus  di  antisipasi 
Yang  sering  terjadi  justru  perbedaan  pandangan  terhadap  cara  penyelesaian  dengan  baik  dan  dengan  sistem  yang  terstruktur.  Karena  jika  masalah 
masalah antara  pemberi  dan  penerima pesan.  Sehingga  diperlukan  pembicaraan  komunikasi antara atasan dan bawahan terjadi dapat menimbulkan hal‐hal yang 
lebih lanjut, yang memerlukan perjuangan tersendiri bagi pengirim pesan dalam  tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo. 
menyampaikan dan mencapai tujuannya.  Sehingga  untuk  menyiasati  masalah  ini  bisa  dilakukan  dengan  beberapa 
  cara, yaitu: 
   
  1. Membentuk suatu sistem informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi
kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan
 
pengumuman atau pemberitahuan melalui loudspeaker.
 

BAB 11 — Perencanaan Komunikasi Bisnis | 221 222 | Perencanaan Komunikasi


   

2. Lakukan komunikasi dua arah, antara atasan dan bawahan agar lancar dan Djatmiko, Budi. 2011. Business Communication, Teknik Jitu Menguasai Komunikasi
harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan Bisnis. Bandung: STEMBI Bandung Business School.
komunikasi dua arah dan dilakukan secara rutin akan meminimalisir
masalah di lapangan. L. Courtland Bovee dan John V. Thill. 2007. Komunikasi Bisnis, Jilid 1, edisi kedelapan.
Indonesia: PT Macanan.
3. Memberi pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, Machfoedz, Mas’ud dan Mahmud Machfoedz. 2004. Komunikasi Bisnis Modern, untuk
pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap Mahasiswa dan Profesi. Yogyakarta: BPFE.
individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal Soeganda, Priyatna dan Ardianto, Elvinaro. 2009. Komunikasi Bisnis, Tujuh Pilar
komunikasi. Komunikasi Bisnis. Bandung: Widya Padjajaran.
 
Biasanya  masalah  timbul  karena  lingkungan  yang  kurang  kondusif  di 
Sumber lain:
sebuah  perusahaan.  Misalnya,  pencahayaan  yang  kurang,  atau  sirkulasi  yang 
kurang baik, dan temperature ruangan yang tinggi sangat memungkinkan untuk  Bahan mata kuliah Negosiasi Prof. Dr. H. Soeganda Prityatna, DR Eddy Kurnia, dan Dr.
meningkatkan  emosi  seseorang,  jadi  kondisi  dari  lingkungan  juga  harus  Udung Noor Rosyad. M.Si tahun 2012.
diperhatikan.  http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2149629-strategi-dan-teknik-negosiasi-
Konflik  dalam  perusahaan  juga  sering  terjadi  di  antara  karyawan,  hal  ini  komunikasi/#ixzz2HjbgzOZo. Diposkan oleh Syukur. Diunduh pada hari Jumat,
biasanya  terjadi  karena  masalah  di  luar  perusahaan,  seperti  tersinggung  karena  tanggal 11 Januari 2013, pukul 10.30pm.
http://hazellsqandinavy.wordpress.com/2012/03/09/beberapa-kasus-dalam-perusahaan/.
ejekan, masalah ide yang dicuri, dan senioritas. Perusahaan yang baik harus bisa 
Diunduh pada hari Jumat, tanggal 19 Juli 2013, pukul 10.00
menghilangkan  masalah  senioritas  dalam  perusahaan.  Hal  ini  dapat 
 
meminimalisir masalah yang akan timbul, kerena dengan suasana yang harmonis 
 
dan akrab dapat meminimalisir munculnya masalah.  
 
Komunikasi dua arah yang dilakukan antara atasan dengan pegawai pada 
 
kasus di atas kurang baik. Kegiatan komunikasi dengan publik internalnya tidak 
 
berjalan  lancar.  Untuk  itu  dibutuhkan  perencanaan  yang  matang  dalam 
 
melakukan  negosiasi  termasuk  bernegosiasi  dengan  pihak  internal  sekalipun 
 
(pegawai).  
 
(Sumber:  http://hazellsqandinavy.wordpress.com/2012/03/09/beberapa‐kas 
 
us‐dalamperusahaan/ Diunduh pada hari Jumat, tanggal 19 Juli 2013, pukul 10.00) 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Daftar Pustaka   
 
 
 
 
 
 
Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
 

BAB 11 — Perencanaan Komunikasi Bisnis | 223 224 | Perencanaan Komunikasi


 

  Kemampuan  perancang  atau  si  perencana  komunikasi  sudah  seharusnya 


  menyadari kendala yang terjadi di lapangan untuk mencegah kesia‐siaan seperti 
  itu.  Setidaknya,  dalam  strategi  perencanaan  komunikasi  yang  dibuat,  ia  berani 
  merekomendasikan  bahwa  masih  dibutuhkan  tahapan‐tahapan  komunikasi 
  “tambahan”  sebelum  siap  membangun  MCK  umum.  Hal‐hal  yang  ditangkap  di 

BAB 12 lapangan  adalah  bahan  masukan  atau data  bagi  seorang  perancang  komunikasi. 
Ia  harus  mampu  menerjemahkan  semua  potensi  yang  dapat  mendukung  (atau 
EVALUASI PERENCANAAN sebaliknya akan menggagalkan) kondisi perencanaan komunikasi. Jika hal‐hal itu 
telah tertuangkan dalam strategi yang telah dijalankan, maka peran evaluasi yang 
KOMUNIKASI dapat menginventarisasi masalah untuk mengkaji ulang strategi yang dijalankan 
dan taktik yang diterapkan dalam menuangkan strategi di lapangan. 
Evaluasi  dalam  perencanaan  komunikasi  berperan  penting  dalam  hal 
Oleh: Sendy Triwilopo, S.Sos., M.Ikom. memberi  arahan  atau  tinjauan  atas  perencanaan  komunikasi.  Evaluasi  pada 
dasarnya adalah menilai sejauh mana pencapaian hasil yang diperoleh (performace 
  outcome).  
  Untuk  keperluan  dimaksud  maka  diperlukan  berbagai  analisis  yang 
  menyertainya.  
A. Pendahuluan   
  1) Analisis khalayak (Audience reached and target audience)
  2) Analisis media (media performance)
PERENCANAAN  komunikasi  pada  akhirnya  adalah  pencapaian  target.  Ini  3) Analisis Pencapaian obyektif (progress perform)
berarti  efektivitas  perencanaan  komunikasi  adalah  tentang  persuasi  yang  terjadi  4) Analisis Kinerja tim dan sumberdaya (Team and Empowering)
pada khalayak sasaran. Mereka seyogyanya akan mengalami sesuatu berupa efek  5) Analisis pembiayaan (Expenditure)
persuasi,  yakni  perubahan  sikap  dan  perubahan  perilaku,  sebagaimana  yang   
diinginkan oleh perancang atau perencana komunikasi.  Menurut  Dean  Kazoleas  (Dalam  Baldwin,  2004),  ada  beberapa  bentuk 
Kampanye penggunaan MCK sebagai jamban sehat di satu kampung akan  evaluasi:  formative  evaluation  (evaluasi  formatif),  intermediate  evaluation  (evaluasi 
jadi sia‐sia, manakala khalayak yang jadi target dalam strategi komunikasi yang  menengah),  summative  evaluation  (evaluasi  sumatif).  Evaluasi  formatif  dilakukan 
dijalankan,  ternyata  tetap  enggan  menggunakan  kakus  saat  buang  air  besar.  sebelum  kegiatan  dimulai;  mencakup  rancangan  background  research  (riset 
pendahuluan) yang dimaksudkan untuk pemetaan masalah.  
Dengan tetap menjalankan program pembangunan MCK umum, karena memang 
Intermediate  or  interim  evaluation  (evaluasi  menengah  atau  evaluasi  dalam 
sudah  dianggarkan  untuk  dibangun,  maka  dapat  dikatakan  bahwa  perencanaan 
komunikasi  mengalami  ketidakberhasilan  atau  telah  gagal.  Alangkah  sia‐sianya,  pelaksanaan)  berupa  evaluasi  yang  dilakukan  selama  kegiatan  atau  program 
jika sang perencana hanya membuat “dokumen perencanaan komunikasi” yakni  berlangsung.  Evaluasi  ini  dari  mulai  perencanaan  hingga  tahapan‐tahapan 
pihak  organisasi  membuat  perencanaan  komunikasi  yang  boleh  dikata  komunikasi  dilakukan,  untuk  mengukur  dan  menguji  seberapa  efektif  pesan 
komprehensif, namun tidak menjadi kerangka acuan pada saat menjalankan atau  diterima saat kegiatan dilakukan.  
menerapkannya  dalam  lingkup  meluas.  Sang  perancang  telah  membuat  Summative  evaluation  merupakan  langkah  akhir  dalam  kegiatan 
komunikasi.  Daripadanya  terlihat  pengaruh  atau  efek  dari  kegiatan  yang 
perencanaan  komunikasi  yang  baik,  komprehensif  dan  terdokumentasi  dengan 
baik,  sayangnya  tidak  menjadi  bahan  pertimbangan  ketika  membangun  MCK  dijalankan,  apakah  tujuan  telah  tercapai?  Apakah  ada  efek  yang  tidak  kita 
umum.  inginkan? Mengapa ada tujuan yang belum tercapai? (Baldwin, 2004: 335). 

BAB 12 — Evaluasi Perencanaan Komunikasi | 225 226 | Perencanaan Komunikasi


   

Pengertian  dari  Kazoleas  mengarahkan  pemahaman  kita  bahwa   


mengartikan  evaluasi  dalam  perencanaan  komunikasi  tidak  dapat  diartikan   
sebagai  sesuatu  yang  dinilai  setelah  program  selesai.  Namun  hendaknya  Pada model ini dapat dikatakan peran penting evaluasi, yaitu memberikan 
diartikan sebagai penilaian ulang sejak perancangan rencana dan selama strategi  umpan  balik  kepada  taktik  atas  strategi  komunikasi  yang  dijalankan.  Tanda 
komunikasi  dijalankan,  sampai  dengan  kegiatan  dianggap  telah  berakhir.  panah  pada  kotak  evaluasi  mengarah  balik  ke  atas,  ke  kotak  taktik.  Ini  berarti 
Evaluasi bukan hanya setelah, tetapi sejak perancangan, selama atau sepanjang  evaluasi  dapat  berfungsi  atau  berperan  sebagai  umpan  balik  pelaksanaan  taktik 
pelaksanaan, hingga kegiatan yang dirancang itu selesai dijalankan.   yang digunakan dalam strategi komunikasi. 
Evaluasi  dalam  perencanaan  komunikasi  merupakan  hal  yang  berkaitan  Evaluasi  memberikan  suatu  arahan  atas  pencapaian  pelaksanaan  strategi. 
langsung  dengan  tujuan  dan  analisis  objektif  perencanaan.  Venus  (2004)  Manakala keberhasilan belum terpenuhi, maka dengan evaluasi yang baik dapat 
mengungkapkan  pentingnya  memahami  tahap  evaluasi  dalam  perencanaan  segera  dilakukan  perbaikan.  Melalui  evaluasi  akan  dipelajari  kekurangan  yang 
kampanye. Model dari Gregory (2000, dalam Venus, 2004: 109) dapat menjelaskan  mungkin terjadi pada program atau bagian lain yang telah berjalan dengan baik 
pentingnya evaluasi dalam sebuah perencanaan.  (performed).  Juga  dimungkinkan  pengembangan  program  (improvement)  dan 
  inovasi yang dibutuhkan dengan cepat tanggap atas permasalahan. Evaluasi juga 
Langkah awal suatu perencanaan adalah melakukan analisis masalah. Agar memungkinkan  perbaikan  di  tengah  program  berjalan,  mempelajari  kekeliruan 
dapat diidentifikasi dengan jelas, maka analisis masalah hendaknya dilakukan yang mungkin terjadi serta mencegah akan terjadinya kesalahan.  
secara terstruktur. Pengumpulan informasi yang berhubungan dengan
Patterson  dan  Radtke  (2009:  151)  menyampaikan  lima  tahap  evaluasi 
permasalahan harus dilakukan secara objektif dan tertulis serta
memungkinkan, untuk dilihat kembali setiap waktu. Hal ini dapat perencanaan strategi komunikasi. 
rnenghindarkan terjadinya pemecahan masalah yang tidak tepat. (Venus,  
2004:109). 1. Menetapkan maksud dan kegunaan evaluasi. Perlu dipahami alasan
  pembuatan laporan pencapaian atau evaluasi. Kebergunaan evaluasi tidak
Konsep  perencanaan  kampanye  yang  dipaparkan  Venus  dalam  model  tahap‐ hanya untuk kepentingan internal para pelaksana program, juga dapat
digunakan oleh berbagai pihak atau sebagai bahan pembelajaran di masa
tahap proses perencanaan kampanye dari Gregory (2000) dapat digunakan untuk  datang.
menggambarkan pentingnya evaluasi dalam perencanaan komunikasi. 
  2. Tinjau ulang sasaran (review) dan tujuan yang ingin dicapai. Perlu dikaji
Gambar 12.1. Model Evaluasi Kampanye ulang tentang keterlibatan para pelaksana perencanaan dalam mengukur
raihan keberhasilan. Apakah mereka melakukan pekerjaan sesuai strategi
  dan taktik awal, ataukah telah terjadi perubahan yang diperlukan saat
strategi dijalankan. Juga mengenai sejauh mana mereka menilai hal-hal
yang mendukung keberhasilan pencapaian tujuan.

3. Bentuklah tim evaluasi serta jadwal pencapaian hasil (timetable).


Terdapat tugas tim evaluasi yang melakukan review hingga pembuatan
laporan evaluasi. Mereka mempunyai catatan penjadwalan pekerjaan
dengan raihan per periode. Artinya, mereka juga melakukan monitoring
penjadwalan kerja.

4. Tentukan cara terbaik untuk mengukur suatu sasaran yang terpenuhi. Tim
yang dibentuk untuk evaluasi harus fokus pada pengukuran dari pengaruh
komunikasi, bukan hanya kegiatan komunikasinya saja. Bahwa semua
(Sumber: Venus, 2004:108) yang terlibat dalam perencanaan mempunyai kontribusi pada pencapaian

BAB 12 — Evaluasi Perencanaan Komunikasi | 227 228 | Perencanaan Komunikasi


   

tujuan yang dicanangkan sejak awal. Masing-masing mempunyai bagian mengubah tujuan ketika evaluasi memperoleh temuan penting, namun lakukan 


tersendiri untuk mencapai sasarannya, sehingga dapat dilihat bagaimana modifikasi. 
masing-masing mereka menyelesaikan bagian tugasnya.
 
5. Bentuklah proses atau cara untuk membuat laporan evaluasi. Tim evaluasi  
membuat laporan pencapaian dan menetukan siapa yang mengerjakannya.  
Laporan dan persetujuan atas laporan yang ia buat penting artinya sebagai B. Evaluasi Formatif  
pengawasan mutu (quality control) dan pencapaian tahapan yang telah  
diterapkan.  
  EVALUASI menjadi hal yang penting dalam perencanaan karena membutuhkan 
Tahapan‐tahapan  di  atas  mengindikasikan  bahwa  diperlukan  bagian  dari  analisis  yang  di  dalamnya  mengundang  perencana  untuk  melakukan  semacam 
perencanaan  komunikasi  yang  mengurusi  evaluasi.  Biasanya,  bagian  ini  riset pendahuluan sebelum rencana disiapkan. Dalam beberapa buku kampanye 
merupakan  bagian  yang  melakukan  kegiatan  evaluasi  dan  monitoring  dalam  komunikasi,  perencanaan  menggunakan  istilah  evaluasi  formatif  dalam 
perencana komunikasi. Bagian ini dapat secara struktural dibuat, atau dapat pula  pengertian yang cenderung sama.  
tidak  struktural  dalam  organisasi  perencanaan  komunikasi.  Adapun  dalam  Atkin  (1989)  menyebutkan  kegiatan  evaluasi  formatif  ini  sebagai  tes 
kegiatan  perencanaan  komunikasi,  kedua  istilah  tersebut  (monitoring  dan  pendahuluan  (Rice  dan  Paisley,  1989:  97),  Venus  menyebutkannya  sebagai  riset 
evaluasi) dapat dikatakan sebagai bagian tak terpisahkan.  formatif  (Venus  2004:108);  riset  formatif  dapat  diartikan  sebagai  riset  yang 
Kegiatan  evaluasi  dalam  perencanaan  komunikasi  berimplikasi  pada  dilakukan  dalam  masa  perencanaan  kampanye  yang  ditujukan  untuk 
modifikasi  perencanaan  jika  memang  dibutuhkan  (planning  modification)  atau  mengontruksi program kampanye yang lebih baik.  
dikatakan  Patterson  dan  Radtke  (2009:  152)  sebagai  midcourse  coorection;  sebuah  Adapun Dadang Solihin (2011) memberikan batasan lain. Evaluasi formatif 
perbaikan  yang  diperlukan  untuk  dilakukan  di  tengah  perjalanan.  Kondisi  ini  adalah evaluasi yang fokus pada kinerja yang lebih baik (kebijakan,program, atau 
dapat terjadi sebagaimana yang dimaksudkan Kazoleas dengan interim evaluation.   kegiatan). Evaluasi Sumatif adalah evaluasi yang fokus kepada hasil.4  
Jika memang pada perkembangannya terdapat hal‐hal belum dapat diraih  Mengacu  pada  pengertian  tersebut  maka  dapat  dikatakan  bahwa  evaluasi 
(not perform) dalam pencapaian (progress) yang ditargetkan, maka perlu dilakukan  formatif adalah penilaian yang tidak harus dilakukan di awal program, dapat saja 
perbaikan (dalam Baldwin, 2004: 334). Pada kondisi ini tidak berarti strategi yang  dilakukan  di  pertengahan  atau  bahkan  di  akhir,  sepanjang  bermaksud  untuk 
dijalankan  berubah,  namun  dilakukan  modifikasi.  Dalam  perencanaan  menilai  kinerja  bidang‐bidang  yang  dinilai.  Demikian  pula  evaluasi  sumatif, 
komunikasi,  tujuan  (goals  and  objectives)  telah  ditetapkan  sejak  awal  dengan  dapat  saja  dilakukan  di  pertengahan  program,  sepanjang  maksudnya  untuk 
mempertimbangkan kemampuan yang ada, sehingga “harus” tercapai.   menilai  hasil‐hasil  yang  telah  dicapai  pada  saat  itu.  Evaluasi  formatif  dapat 
Adapun modifikasi yang dilakukan merupakan perubahan cara dan taktik  dilakukan  pada  awal  kegiatan,  pada  saat  perencanaan  komunikasi  baru 
untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi tidak pada tempatnya kita mengubah tujuan  memasuki tahapan merancang format.  
di tengah perjalanan, yang dapat kita lakukan adalah melakukan perubahan yang  Atkin  (1989)  menyebutkan  bahwa  pelaksanaan  kampanye  kesehatan  di 
memudahkan  cara  untuk  mencapai  tujuan.  Jika  iklan  di  surat  kabar  kurang  Amerika  Serikat  biasa  didahului  dengan  survei  pendahuluan  yang  mencoba 
mengena  dalam  mencapai  tujuan  berupa  perubahan  sikap  dan  perilaku  target  merumuskan  potensi‐potensi  masalah  yang  mungkin  timbul.  Pola  ini  dapat 
audiences, maka lakukan modifikasi dalam penggunaan media. Langkah ini tidak  dikatakan  sebagai  sebuah  evaluasi  formatif  (dalam  rangka  penyusunan  strategi) 
mengubah  tujuan  awal,  dengan  alasan  strategi  dan  taktik  yang  dijalankan  di dalam perencanaan komunikasi. Dengan asumsi bahwa rancangan kampanye 
“hanya”  mampu  mengubah  persepsi  target  audiences,  sedangkan  kita  tetap  merupakan salah satu bentuk perencanaan komunikasi, boleh dikata bahwa pada 
bertujuan mengubah sikap dan perilaku khalayak, maka beberapa langkah dapat 
diambil;  misalnya  dengan  memakai  brosur,  mengintensifkan  komunikasi 
                                                            
4
Dikutip dari Materi Diklat Perencanaan Kementerian Daerah Tertinggal. Sumber: Situs internet
interpersonal  ataupun  melakukan  diskusi  kelompok.  Sekali  lagi,  jangan  http://dadang-solihin.blogspot.com/; diunduh 29 Mei 2012 pukul 22.20.WIB.
BAB 12 — Evaluasi Perencanaan Komunikasi | 229 230 | Perencanaan Komunikasi
   

saat  evaluasi  formatif  tersebut,  saat  pra‐kegiatan  telah  dilakukan  berbagai  C. Evaluasi Sumatif  
analisis, sebagaimana analisis yang dilakukan terhadap media dan khalayak.    
Berbekal  hasil  evaluasi  formatif  tentunya  akan  diperoleh  arahan  atau   
patokan untuk menilai variabel‐variabel yang perlu diperhatikan. Misalkan untuk  EVALUASI  sumatif  adalah  bentuk  evaluasi  yang  mudah  dikenali  sekaligus 
variabel media, dari tes formatif seperti itu akan diperoleh gambaran lebih pasti  mudah  diterapkan  prinsip‐prinsipnya  karena  berasal  dari  penilaian.  Konteks 
tentang  progress  yang  ingin  dicapai  dalam  perencanaan  media  ini.  Daripadanya  evaluasi  di  sini  adalah  memberikan  penilaian  sebagai  tinjauan ulang atau  review 
akan  diperoleh  serangkaian  tahapan  ataupun  target  untuk  progress  bidang  atas  program  yang  telah  dijalankan.  Kegiatan  ini  membutuhkan  berbagai  data 
tersebut.  Maka  evaluasi  formatif  yang  dilakukan  memberi  batasan‐batasan  atas  untuk  mendukung  penilaian  yang  diperoleh  dari  analisis  yang  dilakukan.  Hasil 
variabel media.   inilah  yang  kemudian  dibuatkan  laporan  evaluasi  atau  laporan  hasil,  kemudian 
Tentunya dibutuhkan berbagai analisis dalam rangka evaluasi fromatif ini.  tim evaluasi dapat merancang rekomedasi atas laporan hasil tersebut.  
Dalam  Rice  dan  Paisley  (1989)  disebutkan  bahwa  tes  formatif  (evaluasi  pra‐ Tentu saja kegiatan evaluasi sumatif ini membutuhkan pendokumentasian 
kegiatan)  merupakan  kunci  keberhasilan  strategi  kampanye  anti‐rokok  di  data  sepanjang  pelaksanaan  program  atau  perencanaan.  Ini  berarti  kinerja  di 
Amerika. Bahwa variabel pesan yang spesifik tertuju pada satu segmen khalayak  bidang‐bidang  lain  yang  terlibat  sangat  dibutuhkan  untuk  dibuatkan  laporan 
lebih  efektif  dibandingkan  pesan  yang  meluas.  Penentuan  variabel  pesan  ini  evaluasinya,  misalkan  hasil  analisis  data  dari  bidang  atau  seksi  media.  Tahapan 
ternyata  ditemukan  dalam  tes  formatif,  hal  mana  akan  mengubah  strategi  ini  bukan  hanya  melaporkan  data,  tetapi  menginterpretasikan  data,  sehingga 
khalayak yang awalnya telah ditetapkan berasaskan heterogenitas khalayak (Rice  dapat dinilai seberapa jauh keberhasilan (atau kegagalan) dari bidang media ini. 
dan Paisley, 1989: 211).  Begitu  pula  dengan  bidang  lain  yang  memasok  data  untuk  dievaluasi. 
 Evaluasi  formatif,  dalam  batasan  pengertian  dalam  Handbook  on Planning,  Kesemuanya  menghendaki  kelengkapan,  agar  dapat  dilaporkan  dengan  baik. 
Monitoring  and  Evaluating  for  Development  Result  yang  diterbitkan  United  Nations  Tidak  jarang,  laporan  evaluasi  perencanaan  komunikasi  dilengkapi  berlembar‐
Development  Programme  (UNDP)5,  yakni  badan  PBB  yang  mengurusi  program  lembar  lampiran  yang  menunjukkan  akurasi  data.  Salah  satu  yang  dianggap 
pembangunan,  dinyatakan  sebagai  evaluasi  saat  program  atau  kegiatan  berjalan  penting  adalah  evaluasi  sumatif  bidang  anggaran  keuangan  (budgeting  and 
(undertaken  around  the  middle  period  of  implementation  of  the  initiative).  Batasan  expenditure). Komponen ini mengharuskan evaluasi yang akurat didasari laporan 
pengertian  Formative  evaluation  dalam  UNDP  (2009:  137):  evaluasi  formatif  dan data yang lengkap.  
bermaksud  untuk  meningkatkan  kinerja,  kebanyakan  dilakukan  saat  tahap  Pada  banyak  kasus,  komponen  keuangan  merupakan  hal  yang  cukup 
pelaksanaan  proyek  atau  program  (intends  to  improve  performance,  most  often  krusial  manakala  penyerapan  anggaran  tidak  sesuai  perencanaan.  Sangat  boleh 
conducted during the implementation phase of projects or programmes).   jadi,  terjadi  perkembangan  atau  modifikasi  yang  diperlukan  dalam  proses  yang 
Batasan  ini  menggambarkan  bahwa  bahwa  evaluasi  formatif  dapat  mengharuskan  penambahan  biaya.  Meskipun  bersifat  tentatif  atau  sewaktu‐
dilakukan di awal perencanaan komunikasi ataupun saat strategi program mulai  waktu manakala dibutuhkan, kasus seperti ini pada saat evaluasi mengharuskan 
dilakukan.  Evaluasi  formatif  yang  baik  akan  memberi  arahan  perencanaan  kelengkapan  data  yang  dapat  dipertanggungjawabkan.  Ini  termasuk  siapa  yang 
komunikasi  dalam  “garis  koridor”  yang  telah  ditetapkan  sebelumnya.  Artinya,  mengambil  keputusan  penambahan  biaya,  besarnya  biaya  hingga  laporan 
meskipun  improvement  atau  pengembangan  program  dapat  terjadi,  sekali  lagi,  penggunaannya  secara  detail.  Kelengkapan  dan  akurasi  data  keuangan  dalam 
tujuan dan sasaran program telah ditetapkan sebelumnya dan tidaklah berubah.   organisasi,  atau  institusi,  merupakan  kondisi  yang  harus  terpenuhi.  Biasanya 
  dilengkapi  dengan  perangkat  ketentuan  atau  peraturan  tentang  lalu  lintas 
  keuangan dengan bidang khusus yang menanganinya yakni bidang akuntansi.  
  Dalam  UNDP  (2009:137)  disebutkan  batasan  tentang  evaluasi  sumatif. 
                                                             Summative  evaluation  is  conducted  at  the  end  of  an  initiative  (or  a  phase  of  that 
5
Handbook on Planning, Monitoring and Evaluating for Development Resullts, Copyright ©UNDP, initiative)  to  determine  the  extent  to  which  anticipated  outcomes  were  produced.  It  is 
2009.
BAB 12 — Evaluasi Perencanaan Komunikasi | 231 232 | Perencanaan Komunikasi
   

intended  to  provide  information  about  the  worth  of  the  programme.  Evaluasi  sumatif  Sebagai  arahan  evaluasi  sumatif,  umumnya  dibuatkan  semacam  matriks 
dilakukan  pada  akhir  dari  inisiatif  (atau  pada  salah  satu  tahapannya)  untuk  untuk melihat komponen apa saja yang akan dievaluasi beserta langkah‐langkah 
menentukan  sejauh  mana  hasil  yang  diharapkan  dapat  diperoleh.  Hal  ini  yang  diperlukan.  Hal  yang  paling  perlu  dilakukan  adalah  menentukan  maksud 
dimaksudkan  untuk  menyajikan  informasi  mengenai  nilai  hasil  atas  program  diadakannya  evaluasi.  Jadi  pada  saat  evaluasi  dilakukan,  sudah  memiliki  arah 
tersbut.  Kata  inisiatif  di  sini  dapat  diartikan  pelaksanaan  upaya  gagasan  atau  akan ke mana pekerjaan evaluasi dan apa harapan yang akan diperoleh dari hasil 
program.  Mengacu  kepada  batasan  ini  maka  evaluasi  sumatif  dapat  disebut  evaluasi tersebut. Dengan telah ditetapkannya arah tersebut, maka akan diketahui 
sebagai  penilaian  akhir  atas  hasil  yang  dicapai.  Setelah  selesai  maka  dilakukan  hal‐hal  apa  saja  yang  akan  dinilai  dan  akan  diketahui  hasilnya.  Langkah 
penilaian atas raihan hasil.  berikutnya adalah menetukan kriteria evaluasi, yaitu menentukan komponen dari 
Mengenai evaluasi sumatif ini, dalam UNDP (2009: 137) membuat kategori  kegiatan  yang  akan  dinilai.  Pada  contoh  matriks  berikut  ini,  dapat  dilihat  tiga 
tambahan  dengan  apa  yang  diaebut  Ex‐post  evaluation  yang  dapat  diartikan  kriteria perencanaan komunikasi yang akan dievaluasi:  
sebagai evaluasi purna‐hasil.    
   
Ex-post evaluation is a type of summative evaluation of an initiative after it Gambar 12.2. Contoh Matriks Evaluasi
has been completed; usually conducted two years or more after completion.  
Its purpose is to study how well the initiative (programme or project) served  
its aims, to assess sustainability of results and impacts and to draw Kriteria Pertanyaan Rincian
Teknik
Ukuran
Teknik
Sumber Data Perolehan Analisis
conclusions for similar initiatives in the future. Evaluasi Kunci Pertanyaan
Data
Keberhasilan
Data
   Mengenali  Penduduk  Wawancara  Mengenali isi Interpretasi
Efek media Kognitif pesan setempat Tercatat pesan media dokumen
Evaluasi  purna‐hasil  merupakan  jenis  evaluasi  sumatif  setelah  seluruh  luar ruang himbauan  Pamong  Kuesioner  Memahami dan statistik
(baliho)  Memahami desa maksud isi kuantitatif
upaya  diselesaikan.  Sering  dilakukan  setelah  dua  tahun  kemudian.  Gunanya  pesan pesan media
himbauan
untuk mempelajari bagaimana upaya tersebut mencapai tujuannya, untuk menilai 
 Ketertarikan  Penduduk  Wawancara  Dianggap Interpretasi
kesinambungan  dari  hasil  yang  diperoleh  dan  dampak  yang  mungkin  terjadi,  Efek media Sikap  Kesukaan setempat tercatat menarik dokumen
luar ruang  Kecende-  Pamong  Kuesioner  Menyukai isi dan statistik
serta  untuk  menarik  kesimpulan  yang  berguna  bagi  kegiatan  serupa  di  masa  (baliho) rungan desa pesan media kuantitatif
 Bersedia
datang. Jika memahami batasan dari UNDP ini, contoh kasus di awal bab ini akan  melaksanakan
himbauan
menjadi  bahan  pelajaran  berharga  bagi  perencanaan  komunikasi  pembangunan 
 Tertib Head of  Monitoring  Tertib
di masa datang.  Tata kelola Efisiensi catatan department sheet administrasi Interpretasi
Evaluasi sumatif dapat dipandang sebagai sebuah kegiatan pasca‐kegiatan  Keuangan Operasional keuangan  Acounting keuangan dokumen
 Penyerapan report  Pencapaian
perencanaan.  Umumnya  dilengkapi  dengan  laporan  dan  penilaian  yang  budget
 Biaya
terget sesuai
budget
diperoleh  dari  pengukuran  (measurement).  Komponen  penilaian  tersebut  operasional

mengindikasikan  bahwa  terdapat  program  kerja  yang  bersifat  metodologis, atau 


menggunakan metode tertentu untuk mengukur seberapa jauh kegiatan tersebut   
memperoleh hasil (outcome) dan seberapa jauh tujuan dapat terpenuhi (performed).  Contoh matriks sederhana ini hanya akan melihat hasil dari ketiga item atas 
Komponen  pengukuran  dalam  konteks  evaluasi  sumatif  yang  biasa  dilakukan  kriteria  yang  ditentukan.  Boleh  jadi,  ada  kriteria  lain  yang  harus  dinilai  karena 
adalah  melakukan  survey  dan  wawancara.  Artinya,  secara  metodologis  untuk  dianggap  penting,  misalnya  kriteria  pencapaian  hasil  setiap  departemen  di 
evaluasi  perencanaan  komunikasi  dapat  dilakukan  dengan  metode  kuantitatif  organisasi pelaksana program, maka isian pada kolom akan berbeda. Juga berarti 
ataupun  metode  kualitiatif,  tergantung  informasi  dan  data  yang  akan  kita  matriks akan lebih panjang dan kompleks. 
butuhkan  sejauh  dilakukan  dengan  maksud  mengukur  outcome  dan  perform  Pada  contoh  matriks  di  atas,  peran  montoring  sheet  merupakan  hal  yang 
tersebut.   cukup penting dalam membuat evaluasi. Adapun monitoring sheet adalah lembar 

BAB 12 — Evaluasi Perencanaan Komunikasi | 233 234 | Perencanaan Komunikasi


   

pemantauan  tercatat  atau  terdokumentasi  dalam  kegiatan  yang  disebut  dan  informasi  tambahan  selain  dari  hasil  pemantauan  yang  dilakukan.  Evaluasi 
monitoring.  Dalam  hal  ini,  monitoring  dapat  diartikan  sebagai  kegiatan  membutuhkan lebih banyak informasi dalam rangka melakukan analisis.  
pengawasan atau pemantauan sepanjang pelaksanaan program atau saat strategi  Mengacu  kepada  UNDP  (2009),  monitoring  dirumuskan  sebagai  proses 
dijalankan. Jika diperhatikan bahwa monitoring sheet berperanan dalam kegiAtan  yang  sedang  berlangsung  di  mana  para  pemangku  kepentingan  (stakeholder) 
evaluasi,  bukan  berarti  kegiatan  monitoring  adalah  kegiatan  evaluasi;  antara  memperoleh  umpan  balik  berkala  (regular  feedback)  mengenai  kemajuan  yang 
keduanya terdapat perbedaan.  telah  dicapai  dalam  rangka  meraih  sasaran  (objectives)  dan  tujuan  (goal). 
  Pengertian  monitoring  ini  mengetengahkan  banyak  pihak  yang  terlibat  pada 
  pencapaian sasaran dan tujuan. Artinya, monitoring dapat melibatkan pihak‐pihak 
  yang berada di luar lingkup organisasi.  
D. Perbedaan Monitoring dengan Evaluation  Jika  diambil  contoh  pada  kasus  MCK  umum  di  awal  bab  ini,  monitoring 
  tidak  hanya  memantau  pihak  perencana  dan  strategi  komunikasi  (internal 
  organisasi), akan tetapi menghendaki pemantauan situasi dan tradisi masyarakat 
Monitoring  adalah  kegiatan  pengumpulan  informasi  secara  sistematis  dan  di  mana  perencanaan  akan  diterapkan.  Dalam  batasan  ini,  stakeholder  dari 
berkesinambungan,  juga  berarti  analisis  atas  informasi  yang  dikumpulkan  berbagai  kriteria  harus  menjadi  objek  pemantauan.  Berdasarkan  sifat 
tersebut  untuk  digunakan  sebagai  bahan  untuk  pengambilan  keputusan.  perencanaannnya,  kategori  untuk  mereka  dapat  beragam  dan  berbeda‐beda 
Monitoring dapat diterjemahkan sebagai kegiatan pemantauan program. Menurut  untuk  setiap  perencanaan.  Di  satu  perencanaan,  kelompok  konsumen  produk 
UNDP  (2009)  ada  perbedaan  antara  monitoring  dengan  evaluaton:  Disebutkan  merupakan  stakeholder  potensial  yang  membutuhkan  pemantauan  penuh  dalam 
bahwa  monitoring  memfasilitasi  evaluasi,  tapi  evaluasi  menggunakan  pencapaian  sasaran.  Namun  di  perencanaan  lain,  dapat  saja  pihak  konsumen 
pengumpulan  data  tambahan  baru  dan  kerangka  kerja  yang  berbeda  untuk  bukanlah  hal  yang  harus  dipantau  penuh,  dapat  saja  menjadi  lebih  penting 
analisis.   memantau peran karyawan atau petugas internal dalam organisasi.  
Antara keduanya ada kesinambungan karena sesungguhnya keduanya tak  Masih  mengacu  pada  UNDP  (2009),  evaluasi  dirumuskan  langkah 
terpisahkan dalam kerangka perencanaan (UNDP, 2009)6:  penilaian (assesment) yang teliti dan independen atas kegiatan dalam perencanaan 
   yang  telah  dicapai  atau  yang  sedang  berlangsung  dalam  rangka  menentukan 
 Without effective planning (clear results frameworks), the basis for sejauh  mana  tujuan  telah  tercapai  dan  bagaimana  kontribusinya  dalam 
evaluation is weak; hence evaluation cannot be done well. pengambilan  keputusan  (decision  making).  Evaluasi  menghendaki  langkah 
 Without careful monitoring, the necessary data is not collected; hence penilaian yang lebih kompleks untuk analisis bagi pelaksanaan dan bagi strategi 
evaluation cannot be done well.
perencanaan.  Penilaian  (assesment)  ini  sifatnya  menetap,  lengkap,  dan  baku 
 Monitoring is necessary, but not sufficient, for evaluation.
 Monitoring facilitates evaluation, but evaluation uses additional new data sehingga  memudahkan  analisis  dalam  rangka  membuat  rekomendasi.  Evaluasi 
collection and different frameworks for analysis. memungkinkan  untuk  menempuh  langkah‐langkah  metodologis  sebagaimana 
 Monitoring and evaluation of a programme will often lead to changes in sebuah penelitian ilmiah . 
programme plans.This may mean further changing or modifying data Kegiatan  monitoring  dan  evaluasi  cenderung  selalau  berangkai,  namun 
collection for monitoring purposes. perlu  diperhatikan  bahwa  antara  keduanya  terdapat  perbedaan.  Dadang  Solihin 
  (2012) menyebutkan bahwa: monitoring dikatakan sebagai kegiatan mencatat, atau 
Monitoring  atau  pemantauan  diperlukan  dalam  kegiatan  perencanaan,  membuat semua catatan (data, informasi atau bahan lain) yang dilakukan sebagai 
namun  untuk  kegiatan  evaluasi  diharuskan  menggunakan  pengumpulan  data  bagian  yang  menyertai  perjalanan  program  perencanaan.  Sedangkan  evaluasi 
                                                             adalah penilaian secara berkala mengenai efisiensi, keefektifan (effectiveness), serta 
6
Dikutip dari: Handbook on Planning,Monitoring and Evaluating for Development Resullts, keberlanjutan  dan  relevansi  hasil‐hasil  yang  diperoleh  dalam  program 
Copyright ©UNDP, 2009, Halaman 6.
BAB 12 — Evaluasi Perencanaan Komunikasi | 235 236 | Perencanaan Komunikasi
   

perencanaan  (yang  dinilai  dari  pencapaian  tujuan).  Penilaian  dalam  evaluasi  jangka  waktu  tertentu  (sesuai  program  perencanaan  yang  dibuat).  Pola  timeline 
seyogyanya  dilakukan  secara  independent  dalam  rangka  objektivitas  dalam  dapat diibaratkan sebagai catatan perjalanan waktu dari tahap awal hingga tahap 
menilai dan memberikan laporan. Mereka akan menghasilkan data, informasi dan  penyelesaian.  Secara  sederhana  contoh  timeline  schedule  dapat  dilihat  pada  tabel 
bahan  lainnya  yang  sangat  membantu  atau  memandu  dalam  pengambilan  berikut ini: 
keputusan di masa datang.   
Meskipun  keduanya  merupakan  langkah  penilaian  atas  pencapaian  Gambar 12.4. Contoh Timeline Schedule
program, terdapat hal‐hal yang membedakan keduanya. Menurut Dadang Solihin   
TIMELINE SCHEDULE
perbedaan tersebut dinyatakan dalam tabel berkut: 
  NO
DIVISION AND
MONTH ( PER WEEK)
ACTIVITY PIC
DEPARTMENT
  JAN JAN JAN JAN FEB FEB FEB FEB MAR MAR MAR MAR
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
Gambar 12.3. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi
1 MEDIA Printed Media John DewIy
  Brian
RELATION Prod. House TamarIn
  Radio, TV
and others John DewIy
ASPEK MONITORING EVALUASI
2 COMMUNITY Approaching Anita Dwight
Menilai kemajuan dalam pelaksanaan Memberikan gambarang pada suatu
TUJUAN Anne
program yang sedang berjalan waktu tertentu mengenai suatu program RELATION Charity Hatherton

 Akuntabilitas penyampaian input  Akuntabilitas penggunaan sumber daya Benefit Share W. Amster
FOKUS program  Pembelajaran tentang hal-hal yang Legal and Roger
3 GOVERMENT Permt Bradley
 Dasar untuk aksi perbaikan dapat dilakukan lebih baik di masa Marc
 Penilaian keberlanjutan program datang RELATION Regular app. Marquez
Hamlin
 Apakah pelaksanaan sesuai rencana?  Relevansi Ex-officio Hariman
 Apakah terdapat penyimpangan ?  Keberhasilan 4
FINANCE
DEPT. Budget Scott Tamlin
CAKUPAN  Apakah penyimpangan tersebut dapat  Efektivitas biaya
dibenarkan ?  Pembelajaran Cash Flow Drake Darnell
Mariana
Dilaksanakan terus-menerus selama Umumnya dilaksanakan pada Accounting Amran
WAKTU
PELAKSANAAN pelaksanaan program pertengahan dan akhir program 5 GENERAL Office app. John Brown

  AFFAIR Transport Hamish Stann

Sumber: Materi Diklat Perencanaan Kementerian Daerah Tertinggal. Modul Pelatihan. Administration B. Kerlogg

Oleh: Dadang Solihin, diambil dari: http://dadang-solihin.blogspot.com/  


diunduh 29 Mei 2012 pukul 22.20.WIB  
  Kotak  yang  diarsir  pada  tabel  tersebut  menunjukkan  pekerjaan  yang 
  dilakukan dalam konteks waktu per minggu dalam satu bulan. Scheduling di atas 
Monitoring  boleh  diartikan  sebagai  kegiatan  mengawasi,  yakni  melakukan  hanya  mencontohkan  program  perencanaan  untuk  jangka  waktu  tiga  bulan. 
pengawasan atau pemantauan selama proses berlangsung. Ini berarti si pengawas  Dapat  saja  program  dijadwalkan  lebih  panjang,  sebagaimana  yang  telah 
berada  di  dalam  proses,  terlibat  dan  berpartisipasi  ketika  proses  berlangsung.  disepakati pada saat perencanaan dan strategi dibuat.  
Pengertian  ini  dapat  digambarkan  dalam  pola  timeline  atau  penjabaran  program  Untuk  skala  yang  lebih  kecil  dengan  menampilkan  bagian‐bagian 
dan  kemajuan  dalam  urutan  kronologis.  Hal  ini  berarti  pengawasan  yang  pelaksana dan sasaran yang hendak dicapai, dapat dilihat pencapaian atau raihan 
mengacu kepada penjadwalan kegiatan selama menjalankan strategi komunikasi.  seperti  pada  tabel  berikut  yang  menggambarkan  pencatatan  kegiatan  kampanye 
Penjadwalan  (scheduling)  diarahkan  pada  pekrjaan  setiap  bagian  dengan  komunikasi dari sebuah PR consultant: 
pencapaian per satuan waktu, bisanya dibuat per minggu dalam satu bulan untuk   
 

BAB 12 — Evaluasi Perencanaan Komunikasi | 237 238 | Perencanaan Komunikasi


   

Gambar 12.5. Contoh Monitoring Sheet Jika diperhatikan, data yang tersaji dalam contoh tersebut lebih merupakan 


  bentuk  laporan  pencapaian  (progress  report).  Lebih  ditujukan  untuk  mengetahui 
MONITORING SHEET
seberapa  jauh  setiap  bagian  telah  berjalan.  Pencatatan  jenis  ini  biasanya 
DIVISION : Media Handling MONTH : June MONTH OF: 3rd
dilengkapi lagi dengan laporan periodik ketika suatu kendala dihadapi. Misalkan 
MONTH
NO
STRATEGY AND
ACTIVITY ( PER WEEK) PIC PROGRESS untuk  penilaian  periodik  selama  tiga  bulan,  ternyata  kegiatan  pembuatan  leaflet 
TACTICS 1 2 3 4
berjalan  tidak  sesuai  target.  Baru  tercapai  68%  yang  seharusnya  telah 
1 Publication printed Poster John DewIy 100%
terselesaikan.  Dalam  hal  ini,  laporan  periodik  lain  dapat  dibuat  yang  lebih 
On site (sign) Brian Tamarin 25%
lengkap  menyajikan  informasi  kendala  dan  keberhasilan,  sebagaimana  contoh 
Leaflet John DewIy 68%
berikut: 
2 Community care Sounding Anita Dwight 100%
Charity Anne Hatherton 0%
 
Benefit share John Dewly 35%
Gambar 12.6. Contoh Progress Report

MONITORING SHEET DIVISION : .................................... PROGRESS PERIOD:..................................


reported day : (mm/dd/yy)
STRATEGY
division approved by : Abraham Rudwick
NO AND ACTIVITY PIC PROGRESS REPORT TASK
approval by : Leslie H. Bradd TACTICS
  Publication
  1 printed poster John DewIy 100% GOOD -
Dari  catatan  dalam  bentuk  monitorng  sheet  tersebut  dapat  dilihat  bahwa  have an approaching
billboard on trouble, re-scheduling
pencatatan  dilakukan  demi  memenuhi  kebutuhan  data  dan  informasi.  Setiap 
site (sign) Brian TamarIn 25% WEAK needed
kegiatan  tercatat,  tidak  hanya  menunjukkan  apa  (what)  yang  dilakukan  dan  printing caused,
divisi atau bagian apa yang melaporkan, tetapi juga mengemukakan siapa (who)  leaflets John DewIy 68% WEAK improve the timeline
yang  bertanggung  jawab,  siapa  yang  melaporkan  dan  siapa  yang  memberikan  Community
pengesahan  (approval).  Juga  diketahui  kapan  (when)  dilaksanakan  dan  seberapa  2 care sounding Anita Dwight 100% GOOD
review of objectives,
jauh (how) pencapaian hasil. Jika diperhatikan bahwa kegaiatan yang dilaporkan  need more resources,
merupakan  bagian‐bagian  dari  (part  of)  kegiatan  strategi  media  dalam  program  charity Anne Hatherton 0% WARNING advising to refuse
kampanye, maka dapat pula dipahami di mana (where) laporan tersebut dibuat.  re-sceheduling
Di  saat  tertentu  unsur  where  ini  menjadi  penting,  misalkan  ketika  laporan  benefit share John Dewly 35% WEAK needed

dilakukan  kepada  kantor  pusat  penyelenggara  kampanye  itu  yang  berada  di 
reported day : (mm/dd/yy)
tempat  lain  yang  mengharuskan  pengiriman  laporan:  via  surat  konvensional 
division approved by
maupun surat elektronik atau e‐mail.   action to do :
Perihal  format  sheet  ataupun  matriks  monitoring  tersebut  dapat  dibuat  approval by :
sesuai kebutuhan organisasi. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah: sedapat   
mungkin  menyajikan  akurasi  data  dan  informasi.  Ketika  dalam  monitoring  sheet   
ditampilkan  komponen  community  care  (kepedulian  terhadap  komunitas)  dan   
progress yang telah dicapai pada bulan ketiga, maka si pembaca laporan sedapat  Jika diperhatikan pada contoh lembaran tersebut, tampak bahwa di bagian 
mungkin  segera  memahami  bahwa  bagian  tersebut  memang  menjadi  salah  satu  tertentu  terdapat  laporan  yang  menunjukkan  informasi  pencapaian  yang 
kegiatan  dalam  team  perencanaan  komunikasi  dengan  goal  dan  objectives  yang  terkendala, Personal In Charge (PIC atau si penanggung jawab) menunjukkan siapa 
telah disepakati sebelumnya.  yang menanganinya dan seberapa jauh raihan hasil. Hindari kemungkinan timbul 

BAB 12 — Evaluasi Perencanaan Komunikasi | 239 240 | Perencanaan Komunikasi


   

pertanyaan,  seperti  “Mengapa  terjadi?”  Sedapat  mungkin  si  pembaca  segera  4. Recomendation (merekomendasikan hal-hal yang diperlukan)
memperoleh  alasan  yang  masuk  akal  dari  catatan  yang  tertulis  dan  diberi  pula   
catatan  seputar  alasan  tersebut,  seperti:  karena  kendala  ini,  maka  diperlukan  Kerangka kerja tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut: 
penjadwaan ulang (rescheduling).    
Bagaimanapun,  kendala  sering  dijumpai  saat  praktik  perencanaan  di  Team Monitoring  
lapangan.  Dengan  demikian  peran  lembar  monitoring  menjadi  penting  untuk  Kegiatan  team  monitoring  lebih  merupakan  pendekatan  sistem.  Bahwa  semua 
mempelajari sekaligus mencari upaya mengatasi kendala. Ini juga berarti bahwa  unsur  membentuk  sistem  untuk  menghasilkan  output  dan  masing‐masing 
kegiatan  monitoring  menghendaki  hal  yang  aplikatif  secara  organisasional.  Perlu  unsur  sistem  saling  mempengaruhi  satu  sama  lain  dalam  rangka  mengolah 
dibuat bagian dalam organisasi (pendekatan struktural) yang bertugas memantau  input  menjadi  output.  Pendekatan  sistem  seperti  ini  akan  memudahlan 
atau  melakukan  monitoring.  Daripadanya  diperoleh  arahan  yang  baku  secara  kegiatan  team  monitoring.  Yakni  dengan  masing‐masing  bagian  dalam  tim 
keorganisasian. Jika tidak dilengkapi dengan perangkat struktural yang “khusus”  menyadari  kehadiran  tim  pengawas  melekat  dan  mereka  adalah  orang  yang 
bertugas  melakukan  monitoring,  dikhawatirkan  terdapat  pembagian  kerja  yang  sama pentingnya dengan mereka di dalam tim perencana komunikasi. 
tidak berimbang antara masing‐masing bidang. Dengan mengambil contoh kasus  Kehadiran  tim  monitoring  tidak  semata‐mata  bertugas  sebagai  tim 
MCK umum di awal bab ini, berbagai kendala dan potensi hambatan seyogyanya  auditing  yang  hanya  bertugas  melakukan  pemeriksaan  kinerja  setiap  unit 
segera terdeteksi oleh unit kerja monitoring. Jika tidak terdeteksi, maka unit kerja  (internal),  namun  lebih  bersifat  pemantauan  menyeluruh.  Ini  berarti  dalam 
monitoring  telah  gagal  melaksanakan  pemantauan.  Kegagalan  unit  ini  tentu  saja  kerangka  meluas.  Tidak  hanya  memeriksa  kinerja  setiap  bagian,  tetapi 
akan mengakibatkan kegagalan program yang dijalankan.  memantau lintas bagian dan implikasi kinerja masing‐masingnya. 
Akan lain halnya jika secara struktural telah ada unit kerja monitoring yang  Konsep  tersebut  juga  memberikan  kemungkinan  pada  tim  monitoring 
diberi kewenangan untuk memberi umpan balik terhadap proses. Tentunya akan  untuk  tidak  hanya  terpaku  dalam  struktur  di  mana  ia  berada,  tetapi 
memberi  masukan  perbaikan  program.  Untuk  beberapa  kasus,  seperti  kerangka  berkewenangan pula untuk memantau hal‐hal yang potensial mempengaruhi 
struktural  yang  kecil,  unit  ini  dapat  atau  boleh  dirangkap  oleh  pemimpin  dari  keseluruhan strategi (walaupun berada di luar kerangka struktural sekalipun). 
perencana  komunikasi.  Namun  terkadang  hal  yang  efisien  ini  kurang  efektif  Dengan  mengambil  contoh  kegagalan  MCK  umum  di  awal  bab  ini,  melalui 
mengingat beban dan tanggung jawab kerja ketua atau pemimpin biasanya cukup  maksimalisasi  tugas  tim  monitoring  dapat  segera  dideteksi  adanya  gejala 
berat.  Akan  tetapi  cara  ini  dapat  memberi  efektivitas  tinggi  dalam  hal  cultural  habit  (kebiasaan  berdasarkan  budaya)  di  masyarakat:  Bahwa 
kewenangan.  Misalkan  untuk  umpan  balik  di  mana  hasil  temuan  monitoring  menggunakan  jamban  di  sungai  adalah  budaya  lokal  yang  bukan  sekedar 
mengharuskan  penambahan  anggaran,  maka  tingkat  kewenangan  setaraf  buang  hajat.  Tetapi  tradisi  turun‐temurun  di  mana  hubungan  keakraban  dan 
pimpinan organisasi, relatif mudah menindaklanjutinya.   pertukaran  informasi  dapat  terjadi  saat  mereka  bersama‐sama 
Istilah pengawasan melekat boleh diibaratkan sebagai kegiatan monitoring.  “menggunakan” sungai. Dalam sudut pandang cultural tradition mereka telah 
Hal ini menggambarkan bahwa ini adalah kegiatan yang ada di dalam proses.   lama menggunakan “media” sungai untuk berinteraksi. Belajar dari kasus ini, 
Secara  prinsip,  menururt  Patterson  dan  Radtke  (2009:163),  tim  monitoring  dibutuhkan  juga  keluasan  wawasan  dengan  latar  belakang  intercultural 
mempunyai kerangka kerja sebagai berikut :  communication  ketika  me‐monitoring  strategi  komunikasi  pembangunan  di 
  pedesaan yang sangat diwarnai tradisi 
1. Team Monitoring (melakukan pengawasan melekat pada semua unit Dalam  kegiatan  perencanaan  komunikasi  yang  membutuhkan  kerja 
kerja). sama dengan berbagai institusi atau organisasi lain, fungsi tim monitoring juga 
2. Progress Monitoring (melakukan pengawasan melekat pada setiap tidak  kalah  penting.  Misalkan  perencanaan  komunikasi  yang  membutuhkan 
tahapan dalam pelaksanaan strategi)
keterlibatan  production  house  untuk  menggarap  iklan.  Secara  kontekstual, 
3. Implementation Feed back (memberi umpan balik dalam proses mengenai
pencapaian atau kemajuan yang diperoleh) keberadaan  production  house  adalah  bagian  dari  tim  yang  melaksanakan 

BAB 12 — Evaluasi Perencanaan Komunikasi | 241 242 | Perencanaan Komunikasi


   

perencanan media. Meskipun ia adalah perusahaan lain di luar organisasi. Ia  tersebut  dijelaskan  tentang  spesifikasi  hal‐hal  yang  dilaporkan  dan  apa  yang 
adalah  bagian  tak  terpisahkan  ketika  tim  dihadapkan  pada  masalah  diperlukan untuk menanggapi laporan tersebut. Inilah yang dimaksud dengan 
perencanaan  media.  Maka  hal  ini  berimplikasi  pada  kegiatan  monitoring:  implementation  feed  back,  yaitu  umpan  balik  yang  diperoleh  dari  hasil 
Lakukanlah  pemantauan  di  production  house  tersebut.  Karena  sekecil  apa  pun  pemantauan terhadap implementasi rencana atau strategi komunikasi. 
potensi  masalah  di  production  house  akan  mempengaruhi  tim  secara  Perhatikan kembali Gambar 12.6., dapat terlihat bahwa ada hal‐hal yang 
keseluruhan.   dikategorikan feed back diperoleh dari seberapa jauh pencapaian target. Seperti 
Pelaku  kegiatan  monitoring  yang  handal,  tentulah  mendeteksi  hal‐hal  contoh  di  atas  mengenai  penggarapan  iklan  pada  bidang  perencanaan  media 
tersebut sebagai suatu yang krusial dalam mempengaruhi strategi komunikasi  yang  digarap  oleh  production  house.  Implementasi  targetnya  ternyata  belum 
yang  dijalankan.  Kemampuan  ini  menunjukkan  bahwa  pengawasan  melekat  terpenuhi.  Persoalan  ini  disampaikan  dalam  progress  report,  sehingga  segera 
membutuhkan  pendekatan  team  monitoring.  Akan  tetapi  pendekatan  ini  tidak  diketahui  sejak  dini  untuk  segera  dikategorikan  masalahnya.  Boleh  jadi, 
hanya  terpaku  pada  tim  pelaksana  atau  tim  pemantau,  namun  juga  mampu  persoalan talent termasuk kategori prioritas dalam masalah ini. Adalah sebuah 
mendeteksi  hal‐hal  yang  dapat  berimplikasi  kepada  kinerja  tim  secara  kebijakan  yang  dibutuhkan  untuk  memeriksa  kembali  ketetuan‐ketentuan 
keseluruhan sistem organisasi.  kerja sama dengan pihak production house.  
   
Progress Monitoring   Recomendation  
Kegiatan progress monitoring lebih merupakan kegiatan pengawasan melekat di  Masalah  talent  sebagaimana  yang  dicontohkan  pada  progress  report  di  atas 
bidang  pekerjaan  dan  pencapaian  sasaran  (objectives).  Artinya  melakukan  mengharuskan  masalah  itu  ditindaklanjuti.  Dalam  progress  report  yang  baik 
pemantauan  terhadap  tahapan‐tahapan  kegiatan  dalam  memenuhi  sasaran  akan terlihat persoalan apa yang terjadi dan apa yang dapat diperbuat untuk 
masing‐masing.  Pendekatan  timeline  atau  scheduling  akan  sangat  membantu  menindaklanjutinya.  Hal‐hal  yang  bersangkutan  dengan  apa  yang  dapat 
dalam rangka pemantauan pencapaian kinerja seperti ini.   diperbuat itulah yang disebut sebagi recomendation (rekomendasi)  
Dengan  pejadwalan,  akan  dapat  dipantau  seberapa  jauh  sebuah  mata  Misalkan  dalam  kasus  talent  seperti  contoh  talent  problem  di  atas, 
kegiatan  dalam  jadwal  telah  tercapai.  Daripadanya  juga  akan  terlihat  hal‐hal  rekomendasi yang dapat diberikan adalah:  
apa  yang  menjadi  kendala.  Dengan  mempelajari  jadwal,  akan  lebih  mudah   
melakukan pengawasan. Misalkan dalam jadwal telah dirancang target untuk  1) Agar pimpinan tim melakukan pembicaraan dengan production house
pencapaian  waktu  pengerjaan  iklan  adalah  satu  bulan,  maka  lakukanlah  2) Mengubah rencana awal dengan mengganti talent sebagai komunikator
dalam iklan.
monitoring sejak hari ketujuh, lalu buatlah kegiatan yang sama secara periodik 
3) Memberi peringatan kepada production house
setiap minggu dalam sebulan.   4) Mengganti production house
Dalam  setiap  kali  pemantauan  tentu  akan  ditemui  berbagai  hal  yang  5) Mengubah jadwal
harus  dilaporkan.  Perhatikanlah  hal  krusial  yang  terjadi,  misalkan  kendala   
talent yang belum terselesaikan dalam satu minggu, ini adalah potensi kendala  Berbeda  dengan  progress  report  yang  dibuat  dalam  sebentuk  laporan 
yang harus segera dilaporkan untuk ditindaklanjuti.   tertulis  dan  terdokumentasikan,  rekomendasi  tidak  selalu  dituangkan  dalam 
  bentuk  tertulis.  Dapat  saja  rekomendasi  tersebut  disampaikan  lisan  jika 
Implementaion Feed Back   memang  situasional  menghendaki  demikian.  Misalkan  pertimbangan  waktu 
Monitoring untuk pencapaian target selalu diikuti oleh progress report (laporan  yang  mendesak,  pertimbangan  jarak  talent  dan  production  house  di  Jakarta 
pencapaian kinerja). Artinya, kegiatan pemantauan dalam kerangka pencapain  sedangkan perencaan dibuat di Medan, dan sebagainya. 
(progress) menghendaki pembuatan laporan tentang seberapa jauh target yang  Rekomendasi  diperoleh  dari  hasil  pemantauan.  Dapat  saja  hasil 
telah  ditetapkan  dapat  terpenuhi  (objectives  performed).  Dalam  progress  report  pemantauan  membuahkan  rekomendasi  untuk  tidak  melakukan  apa‐apa. 

BAB 12 — Evaluasi Perencanaan Komunikasi | 243 244 | Perencanaan Komunikasi


   

Misalkan  pencapaian  target  pesan  dalam  progress  report  telah  tercapai  seratus  evaluasi  perencanaan  komunikasi,  proses  ini  juga  dapat  dilakukan  jika  memang 
persen  per  periodik  waktu.  Hasil  pantauan  ini  memberi  rekomendasi  untuk  dibutuhkan.  
tidak  melakukan  apa‐apa,  tetapi  perlu  dicatat  dalam  laporan  untuk  Kebutuhan seperti itu menghendaki materi pertanyaan yang dibuat (dalam 
didokumentasikan.  survei)  terfokus  pada  hal‐hal  yang  akan  dievaluasi  dan  hendak  diketahui 
Rekomendasi menjadi sangat penting manakala terjadi masalah krusial.  bagaimana  hasil  yang  diperoleh.  Hal  lain  yang  perlu  diperhatikan  saat 
Permasalahan  production  house  di  atas  termasuk  kategori  ini  di  mana  memutuskan  untuk  melakukan  metode  survei  seperti  ini  adalah  penentuan 
pemantauan  telah  membuahkan  berbagai  alternatif  untuk  menjadi  solusi  responden.  Jika  memang  tidak  memungkinkan  menjadikan  populasi  menjadi 
dalam memodifikasi perencanaan komunikasi. Inilah esensi dari rekomendasi:  sampel,  maka  penarikan  sampel  harus  benar‐benar  mewakili  karakteristik 
memberi  solusi  ketika  kendala  terjadi.  Altenatif‐alternatif  perlu  diajukan  populasinya. Contohnya, untuk responden kasus MCK pada awal bab ini, maka 
sebagai  bekal  pengambilan  keputusan  atas  masalah  yang  direkomendasikan.  perlu  dilakukan  sampling  yang  benar‐benar  mewakili  masyarakatnya.  Tidak 
Terkadang berbagai masalah krusial sering muncul saat tahapan akhir dalam  dianjurkan  menggunakan  purposive  sampling,  akan  lebih  baik  menggunakan 
penjadwalan. Rekomendasi yang menjanjikan solusi sangat dibutuhkan dalam  teknik cluster sampling atau proportional sampling. Sebagai patokan, Arikunto (2006: 
situasi seperti itu.  134)  menyebutkan  persentase  sampel  dapat  diambil  dari  populasi  sebesar  10% 
  sampai 15% dengan n populasi di bawah 100 orang.  
  Melakukan  pengukuran  dalam  evaluasi  merupakan  kegiatan  peninjauan 
  ulang  atau  review.  Adapun  review  atas  strategi  yang  dijalankan  diukur  dengan 
E. Evaluasi yang Terukur  meninjau  ulang  strategi  yang  dipilih  untuk  dijalankan,  kemudian  buatlah  nilai 
  numerik (angka) untuk menilai keefektifan dari strategi‐strategi tersebut.  
  Patterson  dan  Radtke  (2009)  menyampaikan  tujuh  kriteria  yang  dapat 
TELAH disebutkan bahwa kegiatan evaluasi dapat memberi rekomendasi dalam  diukur dalam rangka review strategi yang dijalankan:  
rangka  perbaikan  program  perencanaan  komunikasi.  Karenanya  diperlukan   
analisis  sebagaimana  dimaksudkan  dalam  model  pada  Gambar  12.1.  yang  a) Meninjau ulang tanggapan khalayak: Angka 1 untuk tidak responsif -
membutuhkan tahapan pengelolaan data dan informasi yang baik. Ini diperlukan  angka 5 untuk respons tinggi.
b) Mengukur hubungan yang terjalin: Angka 1 untuk hubungan yang jauh -
agar  ketika  rekomendasi  disampaikan  bukanlah  hasil  pemantauan  sepihak, 
angka 5 untuk hubungan yang mendukung program
sehingga  tampak  kurang  komprehensif,  namun  sepatutnya  dilengkapi  data  dan  c) Mengukur strategi yang dijalankan dalam mempengaruhi persepsi: Angka
informasi yang terolah dengan baik. Untuk itu diperlukan langkah‐langkah yang  1 untuk pengaruh emosional - angka 5 untuk pengaruh rasional
dapat dikategorikan sebagai upaya mengukur keberhasilan dalam evaluasi.   d) Strategi upaya pesan (message effort): Angka 1 untuk tidak dapat
Melakukan  pengukuran  dalam  evaluasi  bukanlah  aktivitas  yang  mengontrol pesan - angka 5 untuk pesan yang dapat kita kendalikan
sederhana.  Hal  ini  perlu  disadari  oleh  tim  evaluasi.  Boleh  jadi,  untuk  program  e) Upaya untuk mengimplementasikan: Angka 1 untuk implementasi oleh
khalayak yang sangat bergantung pada kekuatan kita (strenghts) - angka 5
perencanaan  komunikasi  yang  kompleks  dibutuhkan  pengukuran  yang 
untuk implementasi yang ringkas oleh khalayak
menyerupai  penelitian  ilmiah.  Telah  disebutkan  di  muka  bahwa  para  peneliti  f) Biaya untuk mengimplementasikan: Angka 1 untuk biaya termurah -
kampanye  di  Amerika  Serikat  melakukan  survey  pendahulan  untuk  keperluan  angka 5 untuk yang paling mahal
program perencanaan mereka (Rice dan Paisley, 1989: 211; Venus 2004: 108).   g) Pengaruhnya bagi orang lain: Angka 1 untuk pengaruhnya hanya pada
Sebagaimana  kita  ketahui  bahwa  dalam  penelitian  survei  dilakukan  diri sendiri - angka 5 untuk pengaruh untuk menularkan atau menjangkau
kegiatan  pencarian  data  kuantitatif  kepada  responden,  yang  biasanya  dilakukan  target audiences lainnya.
dengan  menyebarkan  kuesioner  atau  daftar  pertanyaan.  Untuk  keperluan   
Kriteria‐kriteria  tersebut  jika  dicoba  diaplikasikan  secara  sederhana  pada 
kasus MCK di awal bab ini, dapat dibuatkan hasil sebagai berikut: 

BAB 12 — Evaluasi Perencanaan Komunikasi | 245 246 | Perencanaan Komunikasi


   

  melakukan  wawancara  kepada  khalayak  atau  audiens,  melakukan  diskusi 


  khalayak.  Scoring  yang  kita  lakukan  (misalkan  mengacu  kepada  skala  Likert’s 
Gambar 12.7. Contoh Pengukuran dalam Perencanaan Komunikasi dalam  rentang  1  sampai  degan  5)  merupakan  scoring  atas  jawaban  khalayak. 
  Yakni  yang  kita  peroleh  dari  penyebaran  kuesioner  ataupun  melakukan 
Pengaruh Upaya / Pengaruh
PILIHAN
STRATEGI
Tanggapan
Khalayak
Hubungan
Khalayak
pada Kendali
Upaya
Implementasi
Biaya
Implementasi
ke Orang Total Prioritas wawancara  perorangan  (atau  bahkan  dalam  bentuk  diskusi  kelompok).  Ini 
Persepsi Pesan Lain
berarti, tim evaluasi yang ditugaskan melakukan pengukuran atau penghitungan 
MEDIA
1. Leaflet 2 1 1 5 1 3 1 14 1 jawaban  akan  sedapat  mungkin  melakukan  scoring  dimaksud.  Ibarat  sebuah 
2. Baliho 5 4 1 5 1 3 1 20 2
GROUP
penelitian ilmiah, maka data yang diperoleh dari khalayak harus terekam dengan 
FOCUS
1. Presentasi 5 4 4 5 1 2 1 22 1
baik. Kesalahan sering terjadi ketika menganggap bahwa scoring dapat dilakukan 
2. Ceramah 2 2 2 5 1 2 1 15 2 sepintas  saja.  Kesalahan  seperti  ini  tidak  dapat  dipertanggungjawabkan,  karena 
 
scoring yang dimasukkan ke dalam tabulasi per kolom memiliki standar penilaian 
 
(Diadaptasi dari Patterson dan Radtke, 2009: 154) dalam  rentang  yang  jelas.  Manakala  kesalahan  terjadi,  dapat  dipastikan  bahwa 
  rekomendasi yang mereka berikan akan keluar dari jalur yang diinginkan.  
   
Analisis terhadap strategi yang dipilih didasari pemikiran bahwa strategi‐  
strategi tersebut dianggap perlu penilaian. Untuk lain kasus akan berbeda dalam   
melakukan  pengukuran  evaluasinya.  Berarti,  tabulasi  seperti  pada  contoh  dapat   
memanjang, bergantung kepada seberapa banyak item strategi yang akan diukur.   
Adapun kriteria yang hendak dinilai dalam tujuh kriteria telah cukup sederhana  Daftar Pustaka 
dan memenuhi kebutuhan ukuran evaluasi.   
Dari contoh pada Gambar 12.7. di atas untuk pemasangan strategi media,   
baliho  sebagai  media  dapat  dinilai  lebih  efektif  daripada  penyebaran  leaflet.   
Perhatikanlah  bahwa  pengukuran  tangapan  khalayak  (kolom  pertama)  lebih  Arikunto, Suharsini, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi VI,
Rineka Cipta, Jakarta.
tinggi  nilainya  dibanding  media  cetak.  Nilai  ini  tentulah  dapat  menjadi  bahan 
Baldwin, John R., Stephen D. Perry, Mary Anne Moffitt. 2004. Communication Theories,
atau  data  untuk  melakukan  rekomendasi  atas  strategi  media.  Nilai  didapat  dari  For Everyday Life. Pearson Education, Inc. Boston.
pengukuran  yang  jelas,  hasil  yang  diperoleh  akan  lebih  meyakinkan  untuk  BPKP, 2007, Teknik Komuikasi Audit (Buku Modul Diklat Pembentukan Auditor
menjadi acuan rekomendasi. Apabila kemudian tim evaluasi merekomendasikan  Terampil), Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan, Badan Pengawasan
program untuk mengesampingkan leaflet (media cetak) dan lebih memperbanyak  Keuangan dan Pembangunan, Jakarta.
pemasangan  baliho  (media  luar  ruang),  maka  hal  itu  didapat  dari  pengukuran  Griffin, Em., 2003. A First Look at Communication Theory, 5th edition, McGraw-Hill,
New York.
yang  cukup  akurat.  Dalam  hal  ini  mereka  tidak  hanya  menganalisisnya  dari 
Jones, Phil, 2008, Communicating Strategy, Gower Publishing, Burlington, USA
kolom  satu saja,  rekomendasi  tersebut diberikan  juga  memperhatikan  kriteria di  Patterson, Sally J., and Janel R, Radtke, 2009, Staretgy Communication For Nonprofit
kolom‐kolom lain; seperti kolom kriteria pembiayaan yang relatif sama di kolom  Organization, John Wiley & Sons, Publisher, Hoboken, New Jersey.
ketiga, dan jangkauan pesan yang meluas di kolom kedua.   Syam, Nina dan Atwar Bajari dan Dadang Sugiana, 2004, Modul Kuliah Universitas
Selanjutnya, adalah cara‐cara yang biasa dilakukan oleh tim evaluasi dalam  Terbuka: Perencanaan Pesan dan Media, Universitas Terbuka, Jakarta.
sebuah  program  perencanaan  komunikasi.  Beberapa  hal  dapat  kita  gunakan  UNDP, 2009, Handbook on Planning,Monitoring and Evaluating for Development
Resullts, Copyright ©UNDP, One United Nations Plaza, New York, NY 10017,
sebagai  acuan  untuk  melakukan  pengukuran  keberhasilan  dalam  evaluasi 
USA. Diambil dari situs internet http://www.undp.org/eo/handbook
perencanaan  komunikasi,  yaitu:  membuat  kuesioner  atau  daftar  pertanyaan,  Venus, Antar, 2004. Manajemen Kampanye. Simbiosa Rekatama Media, Bandung.

BAB 12 — Evaluasi Perencanaan Komunikasi | 247 248 | Perencanaan Komunikasi


   

Sumber lainnya:

Materi Diklat Perencanaan Kementerian Daerah Tertinggal. Modul Pelatihan. Oleh:


Dadang Solihin Diambil dari: http://dadang-solihin.blogspot.com/
Dadang Sugiana. “Konsep Dasar Perencanaan Komunikasi”. Artikel diambil dari
http://communicationdomain.wordpress.com/2011/03/13/konsep-dasar-perencana
an-komunikasi/
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB 12 — Evaluasi Perencanaan Komunikasi | 249 250 | Perencanaan Komunikasi
 

Dr. Atwar Bajari, M.Si.  


Dwi Maharani, S.Ikom.
Lahir di Sumedang, 27 Maret 1965. Menyelesaikan Program Doktor Ilmu
Komunikasi di Unpad. Saat ini bekerja sebagai dosen di program sarjana, Dwi Maharani, S.Ikom. merupakan salah satu mahasiswa Magister Ilmu
magister, dan doktor di Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad. Pernah Komunikasi, Fikom Unpad (2011). Sarjana Ilmu Komunikasi Unisba
mengajar di program magister Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta. (2007). Bekerja sebagai Asisten Lab. Fotografi Fikom Unisba sejak tahun
Mengerjakan berbagai program riset dan perencanaan untuk sosialisasi- 2009. Memiliki pengalaman berorganisasi di KMMK (Keluarga
komunikasi seperti perlindungan anak, gender, pemberdayaan masyarakat, Mahasiswa Manajemen Komunikasi) Fikom Unisba sebagai sekretaris,
sampai program pangan (raskin). Lembaga yang menjadi partner kegiatan dan di JePER (Jendela Edukasi Pemotret) Unisba sebagai Bendahara. Saat
di antaranya: Bulog Jabar, Pemprov Jabar, Bapeda Jabar, Kementerian ini tengah menempuh studi Magister Komunikasi Bisnis di Pascasarjana
Pemberdayaan Perempuan, dan Unicef. Menulis artikel untuk surat kabar, jurnal nasional dan Fikom Unpad.
internasional, pembicara seminar nasional dan internasional, serta buku, baik secara mandiri maupun
bunga rampai.

Aria Santana, S.H. Firna Firsa Hakiki, S.Ikom.

Lahir di Bandung pada tanggal 16 Juli 1973, mendapatkan gelar Lahir di Jakarta, 14 Juli 1988, anak pertama dari 3 bersaudara. Kiki adalah
kesarjanaannya di Sekolah Tinggi Hukum Garut pada tahun 2001. Aria Sarjana Komunikasi Universitas Binadarma Palembang. Saat ini tengah
justru aktif pada organisasi kemahasiswaan saat kuliah di Fakultas Hukum menempuh studi Magister Komunikasi S2 di Pascasarjana Fikom Unpad.
Universitas Katolik Parahyangan sejak 1992 s.d. 1998. Diawali sebagai Pengalaman bekerja di Chaperon, dan pernah meraih Putri Sumsel tahun
Ketua Angkatan Mahasiswa Unpar 1992, Ketua Biro Umum SEMA FH 2010-2013. Selain itu pernah juga bekerja sebagai penyiar Radio OZ
1993/1994, hingga sempat menjabat sebagai Sekretaris Umum (Sekum) Bandung pada tahun 2007 sampai 2011. Saat ini Kiki bekerja sebagai salah
SEMA FH Unpar 1994/1995. Bekerja di Pemerintah Provinsi Banten satu karyawan PT Lekipali Utama.
sejak masih bergabung dengan Provinsi Jawa Barat pada tahun 1998 di
Pemkab Serang sesaat sebelum menikah di tahun yang sama dengan gadis asal kota Serang. Tahun    
2006 mengawali kariernya pada Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Banten sebagai Kepala Sub-    
Bagian TU Pimpinan, kemudian dipercaya menangani Bidang Kehumasan dan Keprotokolan DPRD  Gilang Perdana Tresna, S.T.
pada tahun 2008 s.d. akhir 2012, dan kini memulai jabatan barunya pada Biro Pemerintahan Prov.
Banten di Bagian Otonomi Daerah sebagai Fasilitator Adm. Kepala Daerah & DPRD. Saat ini Lahir di Bandung pada 12 Juni 1986, anak keempat dari empat bersaudara,
tengah menempuh pendidikan S2 di Program Pascasarjana Fikom Unpad. dari orang tua bernama Asep Sutresna dan Popy Kuntari. Saat ini masih
melanjutkan studi Magister Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran,
semester akhir. Sebelumnya telah lulus di kampus ITB pada tahun 2010
Almy Zarlis, S.T. akhir, dengan mengambil konsentrasi desain dan animasi di Fakultas Seni
Rupa dan Desain. Sebelum memasuki masa perkuliahan, Gilang
Lahir di Batu Belah, 27 Oktober 1985. Almy adalah alumni Institut menempuh pendidikan Sekolah Menengah di SMAN 1 Bandung dan selesai pada tahun 2004, baru
Teknologi Medan, Jurusan Teknik Kimia pada tahun 2010, dan kini pada tahun 2006 Gilang menekuni perkuliahannya di Universitas Widyatama dengan konsentrasi
tercatat sebagai mahasiswa Program Pascasarjana di Fikom Unpad. desain Multimedia pada Fakultas Desain Komunikasi Visual di Bandung. Pada masa perkuliahan,
Semasa kuliah aktif di berbagai organisasi kemahasiswa di kampus ITM Gilang pada tahun 2008 sudah bekerja sebagai tenaga freelance di suatu lembaga pemerintahan,
dan organisasi massa, di antaranya menjabat sebagai Sekretaris Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) di Lembang, Kabupaten Bandung, sebagai Product
Departemen Kaderisasi KAMMI Komisariat Institut Teknologi Medan Designer. Sampai saat ini ia masih melakukan kegiatan sebagai freelance design untuk sebuah
(ITM), Sekretaris Umum KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim perusahaan Production House PT. Dreamicon Indonesia di Bandung sejak 2009 dan membuat
Indonesia) Daerah Sumatera Utara, Ketua Umum Jaringan Pemuda dan beberapa music video untuk band-band lokal independen di Bandung dan Jakarta. Gilang, sempat
Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Kabupaten Kampar, Riau, dan sampai pula memiliki sebuah Galeri Seni bernama TeraRupa di kawasan rumahnya di Jalan Tera kota
kini masih menjabat Sekretaris Lembaga Pelatihan Kampar Leadership Bandung pada tahun 2009, meski tidak bertahan lama dan berhenti beroprasi pada tahun 2010. Saat
Center (KLC) Riau. Selain itu juga pernah menjadi Pegawai ini status Gilang adalah bekerja di PT. Digital Global Media dengan jabatan sebagai Creative
Honorer Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kampar, Dosen Luar Biasa Politeknik Kampar Production Design untuk seluruh produk dan program-program yang dikerjakan oleh perusahaan
(POLKAM), dan Sekretaris Badan Narkotika Nasional (BNN) Kab. Kampar, Riau. tersebut.

Biodata Penulis | 251 252 | Perencanaan Komunikasi


   

Hana Ganrina, S.S., M.Ikom. Sendy Triwilopo, S.Sos., M.Ikom.

Kelahiran Bandung, 5 Juni 1974, adalah seorang pegawai negeri sipil di Ia adalah alumnus Jurusan Ilmu Jurnalistik di Fikom Unpad tahun 1993.
dinas Kominfo Kodya Bandung. Gelar sarjana sastra Inggris diraihnya di Pernah bekerja menjadi praktisi di dunia Pubic Relations di perusahaan
Fakultas Sastra Universitas Padjajaran, dan pada tahun 2013 Hana tambak dan esportir udang di Lampung dari tahun 1995 hinga tahun 2010.
Ganrina menyelesaikan pendidikan S2 di Program Magister Pascasarjana Berhenti menjadi pegawai dengan niat mengajarkan pengalaman yang
Fikom Unpad konsentrasi Ilmu Komunikasi. pernah ia peroleh selama bekerja di corporate communication, Sejak tahun
  2010 menjadi dosen tetap di Universitas Tulang Bawang (UTB) Bandar
Lampung. Mengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi sekaligus menjadi
  pengurus Laboratorium Fotografi dan Produksi Televisi UTB. Gelar
  Magister Ilmu Komunikasi diraihnya pada tahun 2013 di Program Pascasarjana Fakultas Ilmu
  Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung.
 
Kenmada Widjajanto, S.Sos. 
Titan Roskusumah, S.Sos.
Sarjana lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran
Bandung pada tahun 1992. Lahir di Cianjur 11 Juli 1968. Semasa
Adalah alumni Ilmu Perpustakaan Fikom Unpad, kelahiran Bandung 25
mahasiswa aktif menjadi anggota Himpunan Mahasiswa dan Senat
Januari 1976. Mengawali karier sebagai Kepala Perpustakaan di STIE
Mahasiswa di Fikom Unpad dan organisasi kemahasiswaan lainnya.
INABA Bandung antara tahun 2000 – 2002. Kemudian bergabung di
Mengawali karirnya menjadi seorang penerjemah dan penulis berita di
Ditjen Migas Kementerian ESDM tahun 2005 – 2006 sebagai Staf Bagian
Radio KLCBS 100,55 FM di Bandung sampai tahun 1994. Tahun 1995,
Hukum dan Humas, dan sejak tahun 2006 sampai saat ini bergabung di
hijrah menjadi jurnalis televisi di ANTV Jakarta dan bekerja selama 16
Bagian Rencana dan Laporan di Badan Geologi Kementerian ESDM. Saat
tahun, mulai dari reporter sampai jabatan terakhir sebagai Manajer di
ini tengah menempuh pendidikan Pascasarjana Fikom Unpad.
Departemen Produksi Pemberitaan tahun 2005 sampai tahun 2010 dan
Departemen Current Affairs pada tahun 2010 sampai tahun 2011. Selama
menjadi jurnalis televisi, memiliki berbagai pengalaman liputan dan memproduksi program,
termasuk pengalaman mengikuti berbagai pelatihan di dalam dan luar negeri, serta menjadi pemberi
materi dalam berbagai acara Citizen Journalism dan seminar tentang dunia pertelevisian. Tahun
Yane Hendriyani, S.Sos.
2011, memulai karir di dunia pendidikan tinggi menjadi dosen luar biasa di Program Penyiaran D-3
PAKT Fikom Unpad dan pada tahun 2013 bergabung di Universitas Telkom Buah Batu Bandung Adalah lulussan Strata Satu Public Relation Fikom Unpad yang kembali
juga sebagai dosen luar biasa. Hingga kini dunia media masih digeluti dengan bergabung di sebuah mendalami Ilmu Komunikasi Strata Dua di tempat yang sama. Tulisannya
Production House dan Multimedia di Bandung sebagai Poduser Kreatif dan tengah menempuh studi di buku ini adalah coretan tugas kuliahnya yang diharapkan dapat menjadi
di Program Magister Ilmu Komunikasi Pascasarjana Fikom Unpad. setitik debu pengetahuan yang bisa diamalkan dan diajarkan oleh siapa
  saja di organisasi formal seperti perkantoran maupun wirausahawan.
 
 Putri Trulline, S.Ikom.
Putri Trulline adalah mahasiswi Pascasarjana Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran kelahiran Bandung 19 Februari 1989. Sarjana
Manajemen Komunikasi dari Unpad (2010), peraih beasiswa unggulan
untuk kategori Calon Dosen saat ini sedang menyelesaikan pendidikan
magister Ilmu Komunikasi di PascaSarjana Universitas Padjadjaran
angkatan 2011. Buku ini adalah hasil karya pertama yang ditulis bersama
dengan teman-teman satu kelas di Jurusan Ilmu Komunikasi Pascasarjana
Universitas Padjadjaran (2013) yang merupakan salah satu syarat untuk
bisa meraih gelar Magister Ilmu Komunikasi.

Biodata Penulis | 253 254 | Perencanaan Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai