Makalah KLP 5
Makalah KLP 5
MAKALAH
HUBUNGAN PERENCANAAN KOMUNIKASI DAN KEBIJAKAN
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
1. Mila Sari
2. Rizky Sirka Mairangga
3. Yelsa Destiana
Dengan menyebut nama Allah SWT., yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami bersyukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan nikmat rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada Kami sehingga Kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “HUBUNGAN PERENCANAAN KOMUNIKASI
DAN KEBIJAKAN ”.
Makalah ini Kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memeperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
Kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dair itu semua, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu,, dengan tangan terbuka Kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
dan Dosen Pengampu Dr. Sudianto, M.I.Kom. Akhir kata Kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi kepada pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Komunikasi bukanlah ilmu eksak dan memiliki objek yang abstrak yaitu
tindakan manusia dalam konteks sosial dimana proses terjadinya komunkasi
dimulai dari pikiran orang yang akan menyampaikan pesan atau nformasi, yang
kemudian dikembangkan, baik berupa ucapan atau isyarat, proses selanjutnya
dengan melakukan transmisi berupa media dan perantara hingga pesan dapat
diterima ole komunikan. Komunikasi akan berhasil apabila kedua belah pihak
yakin komunikator dengan komunikan dapat saling memahami pesan yang
disampaikan.
1
M. Psi. Diana Ariswanti Triningtyas, S.Pd., Komunikasi Antar Pribadi, Edisi Pert
edition (2016).
Perencanaan komunikasi menjelaskan bagaimana cara menyebarluaskan
pesan yang tepat dari komunikator kepada khalayak yang tepat, melalui saluran
yang tepat, dan waktu yang tepat pula. Pengertian strategi komunikasi adalah
suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala
yang lebih besar melalui transfer ide-ide baru. Untuk mencapai hasil yang tepat
dalam melaksanakan program pembangunan, diperlukan perencanaan dan strategi
yang tepat. Penetapan strategi diawali dengan menetapkan komunikator,
menetapkan target sasaran dan analisis kebutuhan khalayak, menyusun pesan,
memilih media dan saluran komunikasi, efek komunikasi. Sebuah proses
komunikasi yang dilaksanakan tidak luput dari berbagai rintangan atau hambatan.
Oleh karena itu, perencanaan komunikasi dimaksudkan untuk mengatasi
rintangan-rintangan yang ada guna mencapai efektivitas komunikasi, sedangkan
dari fungsi dan kegunaan komunikasi perencanaan diperlukan untuk
2
mengimplementaskan program-program yang ingin dicapai .
2
Ph. D. Prof. H. Hafied Cangara, M.Sc., Perencanaan & Strategi Komunikasi, Edisi Revi
edition (Jakarta: Jakarta : Rajawali Pers 2017, 2017).
memberikan pemecahan yang bersifat teknis terhadap masalah-masalah
kemasyarakatan, meskipun asumsi mengandung unsur apriori- karena
menyamakan ilmu sosial dengan ilmu eksakta – namun sindrom krisis
kepercayaan itu membawa implikasi yang signifikan terhadap perkembangan ilmu
sosial.3
3
Agus Subianto, ‘Kebijakan Publik Tinjauan Perencanaan< Implementasi dan Evaluasi’,
Brilliant an imprint of MIC Publishing COPYRIGHT (2020).
4
Prof. H. Hafied Cangara, M.Sc., Perencanaan & Strategi Komunikasi.
5
Agusly Irawan Aritonang, ‘Kebijakan Komunikasi di Indonesia: Gambaran
Implementasi UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik’, Jurnal
ASPIKOM, vol. 1, no. 3 (2011), p. 261.
Kebijakan komunikasi merupakan bagian yang terintegrasi dengan
kebijakan pembangunan lainnya, seperti halnya pendidikan, kebudayaan, dan
kependudukan. Komunikasi dapat memberikan kontribusinya dalam mendukung
pelaksanaan program-program pembangunan nasional di setiap negara. Konsep
kebijakan komunikasi internasional baru muncul pada tahun 1970-an setelah para
pakar dari negara-negara yang sedang berkembang mengeluhkan adanya
ketidakseimbangan dan tidak berkadilan dari negara-negara maju mengenai
pengaliran informasi di dunia. Negara-negara maju tersebut cenderung
memberitakan hal-hal yang berkaitan dengan kerusuhan dan kemiskinan yang
terjadi di negara-negara yang berkembang. Ketidakseimbangan pengaliran
informasi dari negaranegara maju ke negara-negara yang berkembang membuat
negara-negara yang bekembang kurang mampu untuk membeli teknologi
informasi. Akhirnya negara-negara berkembang merespon kejadian tersebut.
Berdasarkan Pancasila sila kedua, UUD 1945 (Alinea I dan IV) dan batang tubuh
(pasal 11 dan 13), Indonesia sebagai salah satu negara berkembang akhirnya juga
merespon kejadian tersebut dengan ikut terlibat langsung dalam hubungan
internasiona melaluikebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
Bebas, bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa sebagaimana tercermin dalam Pancasila. Aktif, bahwa
dalam menjalankan kebijakan luar negerinya, Indonesia tidak bersikap pasif atas
berbagai kejadian internasional, melainkan bersikaf aktif. Juga aktif dalam
mendukung.6
6
Daryanto Setiawan, Kebijakan Komunikasi Internasional Indonesia ( International
Communications Policy Indonesia ) komunikasi adalah kumpulan dari prinsip-, vol. 3,
no. 1 (2017), pp. 22–33.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Hubungan Perencanaan Komunikasi Dan Kebijakan ?
1.3 TUJUAN
2. Untuk mengetahui bagaimana Hubungan Perencanaan Komunikasi Dan
Kebijakan
BAB II
PEMBAHASAN
7
Prof. H. Hafied Cangara, M.Sc., Perencanaan & Strategi Komunikasi.
bisa dicapai, dan bagaimana cara mengukur (evaluasi) hasil-hasil yang
diperoleh dari program tersebut.
d. Perencanaan komunikasi adalah seni dan ilmu pengetahuan dalam mencapai
target khalayak dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi pemasaran,
misalnya periklanan, kehumasan, dll.8
Dari dua belas pokok diatas dapat disimpulkan bahwa kapan seseorang
membuat perencanaan berarti ia menetapkan apa yang harus dikerjakan, kapan
dikerjakan, siapa yang akan mengerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.
8
Ibid.
9
Ibid.
Perencanaan merupakan sebuah jembatan antara bagaimana kita berangkat dan
kemana kita akan pergi. Dengan kata lain perencanaan dapat dikatakan sebagai
pedoman dasar yang akan menuntun kita untuk melakukan suatu hal demi
tercapainya tujuan yang dimaksud.
Perencanaan merupakan titik awal untuk bekerjanya suatu organisasi.
Karena itu perencanaan dibuat agar dapat berfungi sebagai :
a. Mengidentifikasi dan menetapkan masalah
b. Memberikan arahan (fokus) atau pedoman pada tujuan yang ingin
dicapai
c. Meminimalisasi terjadinya pemborosan sumber daya dalam rangka
mencapai tujuan secara efektif
d. Melakukan perkiraan terhadap kendala yang mungkin terjadi dan
hasil yang akan diperoleh
e. Melakukan pengendalian agar pelaksanaan senantiasa tetap berada
dalam koridor perencanaan yang telah di tetapkan
f. Memberi kesempatan untuk memilih alternatif terbaik guna
mendapatkan hasil yang lebih baik
g. Mengatasi hal-hal yang rumit dengan mencari jalan keluar dari
masalah yang dihadapi
h. Menetapkan skala prioritas tentang apa yang harus dikerjakan
terlebih dahulu
i. Penetapan mekasnisme pemntauan dan instrumen alat ukur untuk
keperluan evaluasi. 10
10
Ibid.
UNESCO membuat langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
perencanaan komunikasi, yakni:
a. Mengumpulkan data tentang status sumber daya komunikasi, apakah itu
dioperasikan oleh pemerintah, swasta, atau kombinasi antara pemerintah
dan swasta.
b. Melakukan analisis tentang struktur dan smber daya komunikasi yang ada,
berapa banyak surat kabar, stasiun televisi dan radio, serta mediamedia apa
saja yang ada dalam masyarakat.
c. Melakukan analisis kritis terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat
terhadap komunikasi, jenis informasi apa yang dibutuhkan, apakah
hiburan, pendapat, atau berita.
d. Melakukan analisis terhadap komponen-komponen komunikasi mulai dari
sumber, pesan, saluran atau media, penerima, dan umpan balik dari
masyarakat.
e. Melakukan analisis terhadap pengembangan komunikasi, apakah
komunikasi mengalami kemajuan dalam hal jumlah (tiras), sebaran, atau
peringkat dalam tayangannya.
f. Menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan
kebijaksanaan komunikasi yang ada.11
Perencanaan komunikasi adalah suatu usaha yang sistematis dan kontinu
dalam mengorganisasi manusia terhadap upaya penggunaan sumber daya
komunikasi secara efisien guna merealisasikan kebijakan komunikasi.
Perencanaan komunikasi dalam kerangka yang sangat sederhanan sudah tentu
selalu dikaitkan dengan bagaimana cara menciptakan komunikasi yang efektif.
Sedangkan dalam kerangka yang lebih luas perencanaan komunikasi sangat
diperlukan untuk menyusun strategi agar program dapat berhasil.
11
Ibid.
Perencanaan komunikasi sebagai cara menciptakan komunikasi yang
efektif, maka komunikasi perlu ditempatkan pada fungsinya, bukan hanya untuk
membangkitkan kesadaran, memberikan informasi, mempengaruhi atau
mengubah perilaku, melainkan juga berfungsi untuk mendengarkan,
mengekplorasi lebih dalam, memahami, memberdayakan, dan membangun
konsensus untuk perubahan. Perencanaan komunikasi diperlukan juga untuk
mendukung proses pembangunan bangsa, tetapi di satu sisi negara dan masyarakat
juga diperlukan untuk membangun komunikasi itu sendiri.
Perencanaan komunikasi sebagai penuntun usaha atau kegiatan
komunikasi yang dilakukan sepanjang program dilaksanakan, ia menjadi dokumen
kerja yang selalu diperbaharui secara periodik sesuai dengan perubahan kebutuhan
khalayak. Perencanaan komunikasi menjelaskan bagaimana cara menyebarluaskan
pesan yang tepat dari komunikator kepada khalayak yang tepat, melalui sauran
yang tepat, dan waktu yang tepat pula. Perencanaan komunikasi membantu
bagaimana pesan yang dibawakan konsisten dengan target sasaran. Perencanaan
komunikasi sangat penting bagi kesuksesan suatu organisasi atau lembaga.12
12
Ida Suryani Wijaya, ‘Perencanaan dan Strategi komunikasi dalam kegiatan
pembangunan’, jurnal Perencanaan dan Strategi komunikasi, vol. XVIII, no. 1 (2015),
pp. 53–61, http://journal.uinsi.ac.id/index.php/lentera_journal/article/view/428.
Secara eksplisit pula kebijakan komunikasi di Indonesia dapat dilihat
dengn adanya berbagai macam undang-undang atau peraturan yang telah
dikeluarkan oleh pemerintah untuk ditati bagi setiap warganegaranya.
Sommerlad (1975) dalam buku perencanaan dan strategi komunikasi yang ditulis
oleh Prof. H. Hafied Cangara menyebutkan bahwa kebijakan komunikasi sebagai
“Kebijakan komunikasi adalah prinsip-prinsip, aturan-aturan, dan pedoman
dimana sistem komunikasi dibangun secara khusus dalam kerangka yang lebih
luas”.13
Dari dua definisi diatas terdapat hal yang sama yaitu kebijakan komunikasi
digunakan sebagai pedoman bagi sistem komunikasi, sehingga dapat
memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang telah di rencanakan. Salah satu
tujuan dari kebijakan komunikasi adalah agar informai yang disebarluaskan
relevan dengan kehidupan sehari-hari bagi pihak yang memerlukan, serta
memberi motivasi kepada masyarakat untuk berperan serta dalam kegiatan
kemasyrakatan.
1) Memiliki tujuan tertentu Sebuah regulasi, atau kebijakan apa pun tentu
memiliki sebuah tujuan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya setiap
13
Prof. H. Hafied Cangara, M.Sc., Perencanaan & Strategi Komunikasi.
14
Ibid.
kebijakan komunikasi dilahirkan untuk memperlancar jalannya sistem
komunikasi. Secara spesifik, setiap kebijakan komunikasi memiliki tujuan
yang bisa dilihat dari pasal-pasal awal.
2) Berisi tindakan pejabat pemerintah Kebijakan komunikasi dilahirkan oleh
perangkat pemerintahan. Kebijakan komunikasi setingkat UU misalnya,
dilahirkan oleh DPR setelah ber konsultasi dengan pemerintah. Secara
teknis UU memerlukan perangkat aturan lebih rendah dibawahnya agar
dapat berjalan lebih maksimal. Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan
Presiden (Kepres), Keputusan Mentri (KepMen) merupakan bagian-
bagian dari pemerintah. Artinya setiap produk kebijakan merupakan hasil
tindakan pemerintah karena dihasilkan oleh perangkat pemerintahan.
3) Memperlihatkan apa yang akan dilakukan pemerintah. Sebagai akibat
kebijakan dihasilkan oleh aparat pemerintah maka kebijakan
menunjukkan apa yang akan dijalankan oleh pemerintah. Namun perlu
diperhatikan bahwa kebijakan komu nikasi bukanlah berisi keinginan
pemerintah tentang bagaimana sebuah proses komunikasi berlangsung.
Peme rintah dalam konteks ini berperan sebagai fasilitator setelah adanya
kei nginan dari kelompok masyarakat agar dibuat sebuah
regulasi/kebijakan.
4) Bisa bersifat positif atau negatif Sebuah kebijakan komunikasi sangat
dimungkinkan untuk bernilai positif meupun negatif. Sebuah kebijakan
komunikasi dinilai baik jika ia mampu menjawab persoalan yang muncul
bahkan jika kebijakan tersebut mampu mengantisipasi perubahan yang
terja di ke depan sekaligus mudah untuk diimplementasikan. Namun juga
tidak menutup kemungkinan jika sebuah kebijakan komunikasi lahir
bersifat negatif karena sebuah kebijakan juga berisi tarik menarik sebuah
kepentingan. Namun satu yang pasti sebuah kebijakan apapun akan
melahirkan pro dan kontra.
5) Bersifat memaksa (otoritatif) Kebijakan komunikasi sebagai sebuah
kebijakan publik dilahirkan oleh perangkat negara. Satu hal yang menjadi
ciri negara adalah kekuasaan yang bersifat memaksa yang dimilikinya.
Artinya setiap keputusankeputusan yang dihasilkan oleh negara wajib
untuk dijalankan. Jika ada pelanggaran terhadap apa yang sudah
diputuskan oleh pemerintah maka adan sanksi terutama sanksi hukum
yang bersifat mengikat bagi pelanggarnya.15
15
Aritonang, ‘Kebijakan Komunikasi di Indonesia: Gambaran Implementasi UU No. 14
tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik’.
16
Ana Nadhya Abrar, Kebijakan Komuniksi : Konsep, hakekat, dan praktek (Gava Media,
2008).
hubungan antara kebijakan dan perencanaan komunikasi adalah suatu hal yang
cukup rumit, dan sering kali membingungkan. Membicarakan kebijakan
komunikasi menurut Ely D. Gomez, bisa saja dilakukan tanpa membicarakan
perencanaan, tetapi kapan kita bicara tentang perencanaan komunikasi, maka kita
tidak bisa melepaskan diri dari kebijaksanaan komunikasi.
Oleh karena itu, perencanaan harus selalu taat asas pada kebijakan
komunikasi. Hubungan itu dapat dilihat bahwa bilamana kedua komponen
tersebut tidak menunjukkan hubungan yang sinkron, maka upaya yang dilakukan
17
Prof. H. Hafied Cangara, M.Sc., Perencanaan & Strategi Komunikasi.
18
Ibid.
19
Ibid.
dalam perencanaan komunikasi merupakan suatu pekerjaan yang sia-sia,
pemborosan, baik dari segi biaya, tanaga, maupun waktu.20
20
Ibid.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Para ahli menyepakati bahwa perencanaan pada hakikatnya adalah usaha
yang dilakukan secara sadar dan terus-menerus serta dikelola untuk memilih
alternatif yang terbaik dari berbagai alternatif yang ada untuk mencapai tujuan
tertentu.
Oleh karena itu, perencanaan harus selalu taat asas pada kebijakan
komunikasi. Hubungan itu dapat dilihat bahwa bilamana kedua komponen
tersebut tidak menunjukkan hubungan yang sinkron, maka upaya yang dilakukan
dalam perencanaan komunikasi merupakan suatu pekerjaan yang sia-sia,
pemborosan, baik dari segi biaya, tanaga, maupun waktu.
3.2 Saran
Kami selaku penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kurangnya baik dalam kesalahan penulisan maupun
pengutipan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah ini. Semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua khususnya untuk penulis.
DAFTAR PUSTAKA