No. Dok
Mulai Berlaku
KEAJAIBAN Revisi
SEMESTA
ALAM
STANDARD Tgl. Revisi
OPERATING
PROCEDURE
PENOMORAN BETS Halaman
1. TUJUAN Dokumen tertulis (dapat hardkopi atau softkopi) dari batch yang disiapkan selama
proses pembuatan produk, agar dapat menelusuri/tracing semua produk yang
telah diproduksi secara detail, khususnya apabila terjadi recall
2. RUANG Proses pendataan bets/batch di dalam proses produksi Yosful Keajaiban Semesta
LINGKUP Alam
3. DEFINISI Batch/Bets adalah sejumlah produk obat yang mempunyai sifat dan mutu yang
seragam yang dihasilkan dalam satu siklus pembuatan atas suatu perintah
pembuatan tertentu.
Lot adalah bagian tertentu dari suatu batch/bets yang memiliki sifat dan mutu yang
seragam dalam batas yang ditetapkan.
4. PROSEDUR Dokumen berupa sistem identifikasi/kode:
Dokumen berupa Sistem Identifikasi atau Kode terdiri dari Angka atau Abjad
ataupun Gabungan keduanya yang digunakan untuk menelusuri informasi dan
dokumen.
Contoh : No. Protap, No. Peralatan, No. Formulir, No. Penerimaan, No. Bets/Lot
Dokumen berupa sistem penandaan:
Dokumen berupa Sistem Penandaan digunakan untuk mengidentifikasi status
suatu peralatan atau fasilitas, daerah terbatas atau peringatan.
Contoh: Label Bahan Baku, Karantina, Penolakan, Label “BERSIH”, Label
“MENUNGGU PEMBERSIHAN”, dsb.
Batch/Bets adalah sejumlah produk obat yang mempunyai sifat dan mutu yang
seragam yang dihasilkan dalam satu siklus pembuatan atas suatu perintah
pembuatan tertentu. Esensi suatu batch adalah homogenitasnya. Nomor
Batch/Bets adalah penandaan yang terdiri dari angka atau huruf atau gabungan
keduanya, yang merupakan tanda pengenal suatu batch, yang memungkinkan
penelusuran kembali riwayat lengkap pembuatan batch tersebut, termasuk tahap‐
tahap produksi, pengawasan dan distribusi
Lot adalah bagian tertentu dari suatu batch/bets yang memiliki sifat dan mutu
yang seragam dalam batas yang ditetapkan. Apabila suatu produk obat diproduksi
dengan proses terus‐menerus, lot berarti suatu bagian tertentu yang dihasilkan
dalam suatu satuan waktu atau satuan jumlah sedemikian rupa sehingga menjamin
bagian ini memiliki sifat dan mutu yang seragam dalam batas yang telah ditetapkan.
Contoh: dalam membuat larutan untuk 100.000 ampul bernomor bets
9D15042 dilakukan pencampuran dalam satu wadah, tetapi sterilisasi keseluruhan
ampul yang diisi dilakukan dalam empat kelo
mpok masing‐masing 25.000 ampul. Dalam hal ini satu bets terdiri atas 4 lot yaitu
lot 9D150421, 9D150422, 9D150423, 9D150424
5. DIAGRAM
Halaman 1 dari …
Prosedur Pengolahan Induk no…… tanggal ………………..
Menggantikan no…………….. tanggal ……………….
Disusun oleh Disetujui oleh
___________ ______________
______________________
Manajer Produksi Manajer Pengawasan
Mutu
Tanggal ……. Tanggal …………….. Tanggal ……………….
Kode Nama No. Besar Bentuk Kemasan : Tgl.Pengolahan
Produk : Produk : Bets : Bets : Sediaan : Mulai :
Selesai :
I. KOMPOSISI II. SPESIFIKASI
A. Satuan Dasar
B. Jumlah bahan yag diperlukan untuk III. PERALATAN
1 bets
Halaman 2 dari …
Prosedur Pengolahan Induk no…… tanggal ………………..
Menggantikan no…………….. tanggal ……………….
Disusun oleh Disetujui oleh
___________ ______________
______________________
Manajer Produksi Manajer Pengawasan
Mutu
Tanggal ……. Tanggal …………….. Tanggal ……………….
V. PENIMBANGAN
Tanggal ……………
Jumlah Jumlah
Nama yang yang No. Ditimbang Diperiksa
Kode Bahan
Bahan dibutuhkan ditimbang Bets oleh oleh
(g) (g)
PROSEDUR PENGOLAHAN
Paraf
…………………………….
Tanggal……oleh………