Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perdagangan Berjangka merupakan suatu bentuk kegiatan yang dapat

dimanfaatkan dan dilakukan oleh kalangan dunia usaha sebagai sarana “lindung

nilai” (hedging) yang sangat efektif untuk menunjang kemantapan strategi

manajemen perusahaan dari pengaruh timbulnya risiko/ kerugian yang disebabkan

karena adanya fluktuasi/ volatilitas harga. Selain itu perdagangan berjangka ini

dapat digunakan sebagai sarana alternatif investasi bagi para pihak yang

bermaksud untuk menanamkan investasi bagi para pihak yang bermaksud untuk

menanamkan (menginvestasikan) modal di Bursa Berjangka. Perkembangan

perdagangan berjangka di berbagai negara sangat pesat dan saat ini telah menjadi

salah satu infrastruktur penunjang pertumbuhan perekonomian suatu negara.

Perdagangan berjangka merupakan bentuk lain dari kegiatan asuransi yang

diciptakan berdasarkan mekanisme yang terjadi di pasar, yaitu dengan membentuk

pasar bayangan atau pasar derivatif dari pasar komoditi fisiknya (spot), dengan

melakukan transaksi di dua pasar tersebut secara bersamaan dengan posisi yang

berlawanan (jual dan beli) untuk jumlah dan jenis komoditi yang sama. Dengan

demikian, kedua pasar ini akan saling menutupi kerugian yang diderita pada salah

satu pasar. Jadi, perdagangan berjangka ini memberikan manfaat ekonomi berupa

pengalihan risiko (risk transfer) yang tidak diinginkan melalui kegiatan lindung

nilai (hedging) dan merupakan suatu sumber referensi harga yang dapat dipercaya

(price discovery).

1
Perdagangan berjangka ini memang merupakan suatu bisnis/instrumen

investasi yang sangat menarik, khususnya bagi kalangan investor, karena antara

lain bahwa modal yang diperlukan dalam perdagangan berjangka ini biasanya

rata-rata hanya 5 sampai 10% dari nilai kontrak berjangka. Bagi para pengusaha

yang bermaksud melakukan lindung nilai (hedging), modal yang kecil ini tidak

akan memberatkan posisi keuangan perusahaan bila dibandingkan dengan risiko

yang akan ditanggung bila tanpa melakukan hedging. Namun harus diperhatikan

oleh kalangan investor, terutama spekulator, bahwa investasi di bursa berjangka

juga mengandung risiko yang tinggi. Setiap perubahan harga yang relatif kecil

sekalipun dapat menimbulkan dampak yang besar terhadap posisi keuangan

kontrak berjangka komoditi ini. Namun bagi para hedger hal itu tidak akan terlalu

berpengaruh karena pada dasarnya prinsip hedging adalah untuk mengantisiasi

timbulnya fluktuasi harga yang dapat mempengaruhi kegiatan usahanya di pasar

fisik (spot market).

Kontrak future merupakan kontrak antara seorang pembeli dan penjual

dimana keduanya setuju bahwa suatu sekuritas akan dipertukarkan pada harga

tertentu dan pada tanggal tertentu. Harga tersebut ditentukan atau

distandarisasikan baik tanggal jatuh tempo maupun jenis suatu aktiva juga

ditetapkan.

Sebagian besar harga kontrak future ditentukan terlebih dahulu dan harga

kontrak future pada saat tergantung harga pasar pada saat itu. Harga yang disetujui

antara pembeli dan penjual disebut harga future.

2
1.2 Rumusan Masalah

a. Perkembangan kontrak future

b. Pengertian kontrak future

c. Fungsi kontrak future

d. Mekanisme perdagangan

e. Perbedaan Kontrak future dan forward

f. Konsep Hedging dengan menggunakan Future

g. Teknik perdagangan

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui Perkembangan kontrak future

b. Untuk mengetahui Pengertian kontrak future

c. Untuk mengetahui Fungsi kontrak future

d. Untuk mengetahui Mekanisme perdagangan

e. Untuk mengetahui Perbedaan Kontrak future dan forward

f. Untuk mengetahui Konsep Hedging dengan menggunakan Future

g. Untuk mengetahui Teknik perdagangan

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Pasar Futures

Prinsip dasar perdagangan futures sebenarnya telah diterapkan semenjak

ribuan tahun yang lalu. Tercatat dalam sejarah, bahwa pada abad ke 12, di Inggris

dan Perancis telah menerpkan prinsip perdagangan futures yaitu dimana mereka

telah menentukan harga komoditi yang akan dipertukarkan sebelum barang

diterima. Sementara itu pada abad ke 18 di Shougun telah dikenalkan juga prinsip

perdagangan futures dalam bentuk penggunaan tiket untuk membeli atau menjual

beras pada harga yang telah ditentukan terlebih dahulu dan juga tanggal transaksi.

Kemudian ditahun 1848 berdirilah CBOT merupakan pasar bursa yang

memperdagangkan derivatives dan tahun 1959 SFE berdiri yang

memperdagangkan Sydney Greasy Wool Futures Exchange.

Pada tahun 1994, Joint UNCTAD/World Bank melakukan kajian

mengenai kebutuhan Manajemen Risiko di Asia Tenggara (Thailand, Malysia, dan

Indonesia). Hasil studi antara lain menyimpulkan bahwa Indonesia sangat

membutuhkan pemanfaatan instrumen pengelolaan risiko harga dalam rangka

menghadapi persaingan usaha dengan negara-negara lain. Salah satu instrumen

yang paling efektif dan digunakan secara luas adalah kontrak berjangka yang

diperdagangkan di Bursa Berjangka. Kebutuhan penggunaan pasar berjangka

tersebut semakin besar dalam menghadapi pasar bebas dan era globalisasi.

Hasil kajian tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan 2 kajian yang

dilakukan oleh konsultan internasional yang berpengalaman, yaitu : Studi Biaya –

4
Manfaat Penggunaan Pasar Berjangka bagi perekonomian Indonesia, dan Studi

Kelayakan Pembentukan Bursa Berjangka di Indonesia. Kedua kajian tersebut

menyimpulkan bahwa penyelenggaraan pasar berjangka di Indonesia akan

memberikan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, dan

pendirian Bursa Berjangka di Indonesia dinilai layak (feasible).

Atas dasar kajian-kajian tersebut, pemerintah menyiapkan perangkat

peraturannya dalam bentuk Undang-Undang, sedangkah pihak swasta yang

diwakili oleh para asosiasinya diminta untuk mengambil langkah-langkah

pendirian Bursa Berjangka di Indonesia yang akan dimiliki dunia usaha dan

dikelola secara professional. Dari asosiasi yang diundang, ternyata waktu itu

hanya Asosiasi Ekpostir Kopi Indonesia (AEKI)), dan Federasi Asosiasi Minyak

Nabati dan Lemak (FAMNI) menyatakan kesiapannya mensponsori pendirian

Bursa Berjangka.

Atas persiapan-persiapan yang dilakukan dan memerlukan waktu yang

cukup panjang, akhirnya terbitlah UU No. 32 tahun 1997 tentang Perdagangan

Berjangka Komoditi (PBK), dan pada tahun 1999 terbentuk pula PT. Bursa

Berjangka Jakarta (BBJ), yang merupakan bursa berjangka pertama di Indonesia

dan telah mendapatkan izin usaha dari Bappebti. BBJ beroperasi pada tanggal 15

Desember 2000 yang diresmikan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

Sebagai tahap awal, 2 kontrak yaitu Kopi dan Olein yang siap diperdagangkan,

kemudian diikuti oleh kontrak CPO dan Emas. Kontrak-kontrak baru lainnya

masih terbuka dikembangkan bergantung pada hasil kajian/kebutuhan dunia

usaha.

5
2.2…Pengertian Kontrak Future

Kontrak future adalah suatu kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak

(pembeli dan penjual) untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah aset

atau komoditi dalam jumlah, harga, dan batas waktu tertentu.

Dalam kontrak future, ada beberapa istilah penting yang perlu diperhatikan

antara lain sebagai berikut ini.

a. Sesuatu (komoditi atau aset) yang disetujui kedua pihak untuk dipertukarkan

disebut dengan underlying asset.

b. Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut dengan

settlement date atau delivery date.

c. Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berkepentingan

untuk melakukan transaksi disebut dengan futures price.

d. Pihak yang menyetujui kontrak untuk membeli aset yang menjadi patokan di

kemudian hari disebut sebagai pemilik (owner) kontrak future, atau dikatakan

mengambil posisi long futures atau long position.

e. Pihak yang menyetujui kontrak untuk menjual aset patokan tersebut di

kemudian hari disebut sebagai penjual (seller) kontrak future, atau disebut

juga berada pada posisi short futures atau short position.

Kontrak future mempunyai jarak waktu dengan settlement date yang

berbeda satu dengan lainnya, ada yang sangat dekat, sedang ataupun jauh. Kedua

belah pihak dalam kontrak future dapat menunggu pelaksanaan kontrak future

sampai dengan settlement date, atau bisa juga keluar dari posisinya (melikuidasi

posisi) sebelum settlement date dengan cara mengambil posisi yang berlawanan

pada kontrak future yang identik. Dalam arti, pihak pembeli atau penjual tidak

6
bisa begitu saja membatalkan kontrak dan melarikan diri dari kewajibannya. Oleh

karena itu, untuk membatalkan kontraknya, mereka harus mengambil posisi

berlawanan, jika ingin melikuidasi posisi maka pembeli future akan menjual

kontrak future yang identik, dan penjual future akan membeli kontrak future yang

identik pula. Kontrak future yang identik adalah kontrak future yang mempunyai

underlying dan settlement date yang sama.

Sebagaimana intrumen derivatif lainnya, timbulnya kontrak future adalah

untuk mengantisipasi ketidakpastian harga di masa yang akan datang, adanya

faktor-faktor eksternal yang tidak dapat dikuasai dan mengandung kemungkinan

merugikan pelaku pasar, maka salah satu anitisipasinya adalah membuat kontrak

future. Karena sedemikian rumit pelaksanaannya, biasanya kontrak future

dilaksanakan pada pasar yang terorganisir.

Pada umumnya pada kontrak future pembeli dan penjual tidak berhadapan

langsung, namun terdapat lembaga perantara (intermediary) perdagangan secara

resmi. Dalam hal penjual kontrak tidak memiliki assetobyek kontrak (atau

memiliki namun tidak bermaksud menjualnya) maka penjual kontrak future dapat

membeli kontrak future dengan pihak lain, sehingga yang berhadapan pada

akhirnya adalah pembeli kontrak future pertama dengan penjual kontrak future

kedua. Hal tersebut sangat mungkin dilakukan karena dalam pasar yang

terorganisir semua pihak yang terkait harus terungkap secara transparan dan dapat

diungkap secara legal, sehingga dalam pasar future kemungkinan terjadinya

kecurangan menjadi kecil karena terdapat lembaga pengawas pada pasar tersebut.

7
2.3 Mekanisme Perdagangan Futures

Dalam perdagangan futures berbeda dengan perdagangan forward dimana

perdagangan futures melibatkan pihak intermediary antara pembeli dengan

penjual yang dikenal dengan sebutan Clearing House. Beberapa peranan dari

Clearing House adalah sebagai berikut:

a. Sebagai intermediary atau perantara antara pihak pembeli dengan penjual

b. Menjamin eksposure resiko dengan mensyaratkan initial margin, maintenance

margin dan marked to market accounting.

Mekanisme perdagangang kontrak futures lebih rumit daripada transaksi

saham biasa. Jika ingin melakukan pembelian saham, pialang Anda bertindak

sebagai perantara sehingga Anda bisa membeli saham dari atau menjual saham

kepada pihak lain melalui bursa saham. Akan tetapi, di perdagangan futures, jual

beli diselenggarakan tidak oleh Bursa Komoditas dan penyelesaian transaksi jual

beli dilaksanakan oleh central clearinghouse yang di Indonesia dilaksanakan oleh

Kliring Berjangka Indonesia (KBI) ataupun Kliring Penjaminan Efek Indonesia

(KPEI).

Pembeli seolah-olah membeli produk dari clearinghouse dan penjual

seolah-olah menjual kepada clearinghouse yang pelaksanaannya lewat sistem

jaringan perdagangan terkomputerisasi yang secara integral dapat diakses oleh

anggota bursa. Sistem perdagangan dan sistem penyelesaian berada dalam satu

sistem jaringan komputerisasi integral antara Bursa Komoditas dan clearinghouse.

Pembeli dan penjual menempatkan pesanan beli dan pesanan jual lewat perantara

(anggota bursa) dan transaksi jual beli berlangsung antaranggota bursa melawan

clearinghouse. Produsen, konsumen dan pedagang sebagai anggota bursa

8
mendapat perlakuan yang sama dalam transaksi jual beli, yaitu clearinghouse

sebagai lawan transaksi. Anggota Bursa Beli seolah-olah membeli dari

clearinghouse dan Anggota Bursa Jual seolah-olah menjual kepada

clearinghouse.

Produsen, konsumen, pedagang, perantara dan clearinghousemembuka

rekening pada bank yang sama, sehingga memudahkan pemindahbukuan rekening

dalam penyelesaian transaksi. Investor tidak diwajibkan mempunyai rekening

pada bank yang sama dengan rekening bang anggota bursa, tetapi akan lebih baik

jika investor juga memiliki rekening yang sama dengan rekening bank anggota

bursa. Jika investor memiliki rekening bank berbeda dengan rekening bang

anggota bursa (perantara), maka ada selisish waktu satu hari untuk penyelesaian.

Bahwasannya pihak-pihak produsen, konsumen, pedagang, perantara dan

clearinghouse wajib memiliki rekening bank yang sama, maka rekening tersebut

disebut rekening dana.

Di samping rekening dana, terdapat rekening efek atau rekening barang

yaitu rekening yang menunjukkan kepemilikan efek atau barang dari produsen,

konsumen, pedagang, dan investor yang tersimpan di central custodian. Investor

tidak mempunyai hubungan langsung dengan central custodian, tetapi hubungan

itu ada lewat anggota bursa, perantara. Kepemilikan efek atau barang atas nama

perantara yang ada di central custodian tidak lain adalah milik nvestor. Demi

keamanan efek atau barang milik investor, rekening perantara wajib selalu disertai

nama sub. Rekening Investor. Pihak central custodian wajib mengirimkan

sedikitnya sebulan sekali konfirmasi tertulis tentang perubahan status efek atau

9
barang kepada investor, sehingga investor dapat selalu mengecek perubahan

kepemilikannya.

Gambar Mekanisme Perdagangan Berjangka

Keterangan Gambar

o Anggota bursa berjangka juga menjadi anggota central clearinghouse

o Sistem perdagangan terintegrasi dengan sistem setelmen

o Anggota bursa berdagang di antara mereka dengan pihak lawan central

clearing

o Masyarakat investor berdagang lewat perusahaan perantara

o Investor berhubungan dengan perantara. Perantara melakukan order

investor dengan cara bergdagang di antara anggota bursa di Bursa

Komoditas

10
o Anggota bursa (perantara) meyelesaikan pembayaran dan penyerahan

barang lewat central clearing

 Pembukaan Kontrak

Dalam perdagangan berjangka, investor dapat membuka kontrak jual

lebih dahulu, kemudian diselesaikan dengan kontrak beli, untuk dapat

menghitung laba rugi transaksi berjangka. Hal ini berbeda dengan

perdagangan di bursa efek (spot marketing) yang mengharuskan memiliki

saham lebih dahulu sebelum dapat menjual. Jika transaksi awal ambil kontrak

beli, maka penyelesaiannya dengan ambil kontrak jual sebagai penutupan

rekening. Penutupan rekening (closed out of account) dapat dilaksanakan

harian sebelum tanggal jatuh tempo tiba (daily settlemen) atau dilaksanakan

pada tanggal jatuh tempo (final settlemen).

Setiap investor yang ingin menjadi nasabah suatu perusahaan perantara

wajib mengisi formulir isisan yang disediakan oleh perusahaan perantara. Jika

sudah mendapatkan perseyujuan sebagai nasabah, maka nasabah wajib

memebayar dana awal (initial margin) untuk setiap akan melakukan transaksi,

baik beli maupun jual. Besaran initial margin ditentukan oleh anggota bursa

kepada nasabahnya. Tujuan initial margin adalah sebagai dana jaminan jika

investor mengalami kerugian, maka kerugian itu harus dapat ditutup dari

initial margin. Makin banyak jumlaj transaksi yang diambil, makin besar

jumlah initial margin yang wajib dibayar sebelum transaksi dilaksanakan.

Selama jontrak berjalan, sebelim jatuh tempo tiba selalu ada kenaikan

atau penurunan harga, sehingga menimbulkan keuntungan atau kerugian

11
harian yang disebut marking to market. Initial margin dan marking to market

dibukukan ke dalam rekening nasabah yang disebut margin account. Margin

account dilarang negatif, bahkan harus terpelihara suatau jumlah minimum

yang harus selalu ada, misalnya 75% dari initial margin. Apabila saldo margin

account di bawah 75% dari initial margin, maka nasabah wajib setor dana

tambahan. Selama jam perdagangan berlangsung jika saldo margin account di

bawah jumlah minimum.

 Penutupan Kontrak

Penutupan kontrak berarti kontrak selesai dilaksanakan. Terdapat dua

style mengenai penutupan kontrak (closed out) atau likuidasi (liquidation).

Yaitu (1) European style dan (2) American style. Menurut European style,

kontrak wajib diselesaikan pada tanggal jatuh tempo. Menurut American style,

kontrak dapat diselesaikan setiap saat sebelum tanggal jauh tempo. Kontrak

diselesaikan dengan cara mengambil posisi lawan (offsetting position), artinya

kontrak beli (long position) ditutup dengan mengambil posisi kontrak jual

(short position), sedangkan kontrak jual ditutup dengan mengambil posisi

kontrak beli.

 Cara penyerahan

Terdapat dua metode penyerahan, yaitu penyerahan secara fisik barang

(physical delivery) dan penyerahan secara cash (cash delivery) dari hasil

penghitung untung rugi. Cash delivery yang dimaksudkan adalah suatu

penyelesaian transaksi dengan cara penghitungan untung rugi saja. Pihak yang

merugi wajib membayar uang kepada pihak yang beruntung, berarti transaksi

selesai. Physical delivery berarti pembeli menyelesaiakan transaksi dengan

12
cara membayar harga yang telah disepakati (strike price) dan penjual

menyerahkan barang secara fisik pada tanggal jatuh tempo.

Pihak yang diberi untuk menentukan metode delivery adalah penjual,

yaitu pemilik short position. Pemilik short position mengirim notice of

intention to deliver kepada bursa, dan pihak bursa akan memilih pihak yang

memiliki long position untuk menerimanya.

2.4 Pelaku Perdagangan Berjangka

Pelaku pada perdagangan berjangka umumnya dikelompokan kedalam dua

kelompok yaitu :

a. Pelaku lindung nilai, yang memiliki kepentingan pada aset acuan dan mencari

cara untuk melindungi risiko atas perubahan harga .

Salah satu manfaat utama yang bisa diberikan kontrak futures adalah untuk

melindungi nilai (hedging) aset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko

ketidakpastian perubahan harga di masa depan.

Ada dua alternatif posisi hedging yang bisa dilakukan investor:

 Short hedge (menjual futures).

Contoh :

 Anggap sebuah perusahaan mempunyai persediaan 2,1 juta

bensin. Besarnya kontrak berjangka bensin adalah 42.000 galon

per kontrak. Bagaimana perusahaan tersebut dapat melakukan

lindung nilai?

13
 Perusahaan seharusnya melakukan posisi short (jual) dalam

kontrak berjangka. Untuk melindungi nilai bensin, perusahaan

menjual 2,1 juta / 42.000 = 50 kontrak.

 Long hedge (membeli futures).

b. Spekulator, yang mencari cara untuk memperoleh keuntungan dengan cara

melakukan prediksi atas pergerakan pasar dan melakukan pembelian

komoditi di atas kertas dimana sebenarnya mereka tidak membutuhkan

komoditi tersebut.

Manfaat utama lain yang bisa diperoleh dari transaksi kontrak futures

adalah sebagai ajang spekulasi untuk memperoleh keuntungan dari perubahan

harga yang terjadi.

Para spekulator hanya mengejar return dari pergerakan harga di masa

depan saja, sehingga jarang melakukan transaksi pada perdagangan komoditi

atau aset yang menjadi underlying pada kontrak futures secara fisik.

Contoh Spekulasi Kontrak berjangka :

 Berdasarkan analisisnya, anggap Ibu Yani meyakini harga emas akan naik.

Harga kontrak berjangka saat ini untuk penyerahan (delivery) dalam tiga

bulan adalah Rp40.000 per ons. Ibu Yani membeli (long position) 5

kontrak emas dan tiap kontrak emas menyatakan 100 ons emas. Keyakinan

Ibu Yani ternyata terbukti bahwa pada waktu jatuh tempo kontrak, harga

pasar emas adalah Rp42.000 per ons. Berapakah keuntungan atau kerugian

Ibu Yani?

 Nilai kontrak Ibu Yani adalah Rp40.000 x 100 ons x 5 kontrak =

Rp20.000.000.

14
Untuk posisi long, Ibu Yani menerima penyerahan 500 ons emas pada

harga Rp40.000 dan segera menjual emas pada harga pasar Rp42.000 per

ons.

Keuntungan Ibu Yani adalah Rp2.000 per ons atau total keuntungan

adalah Rp2.000 x 500 ons = Rp1.000.000, dikurangi biaya komisi dan

biaya transaksi lainnya yang belum dipertimbangkan.

2.5 Ciri Kontrak Future

a. Daily resettlement (penentuan harga setiap hari) dan penempatan margin

(sejumlah kecil deposito sebagai jaminan) diperlukan.

b. Penjual dan pembeli harus bertemu (bandingkan dengan kontrak forwardyang

dinegosiasikan lewat telepon) sehingga diperlukan suatu lantai bursa (disebut

pit).

c. Ukuran kontrak dan tanggal penyerahan telah distandardisasi.

d. Spekulasi publik yang berkualitas didorong.

e. Mayoritas kontrak future ditutup lewat revarshing trades sehingga

penyerahan tidak pernah dilakukan.

2.6 Fungsi kontrak future

a. Transfer risiko (risk transfer)

Bursa kontrak futures bisa dijadikan sarana oleh para hedger untuk

mengalihkan risiko harga yang melekat pada komoditas yang menjadi patokan

kepada pihak spekulator yang melakukan perhitungan risiko untuk

mendapatkan keuntungan.

15
b. Pembentukan harga (price discovery)

Bursa kontrak future bisa dijadikan sarana pembentukan harga pasar yang

transparan dan terbuka karena dibentuk melalui proses persaingan harga yang

terbuka.

c. Stabilitas keuangan (financial stability)

Para hedger yang melakukan lindung nilai (hedging) terhadap aset yang

dijadikan patokan akan lebih mudah menentukan tingkat keuntungan yang

diharapkannya, karena dalam perdagangan di bursa kontrak future, kepastian

pencapaian nilai dari aset yang akan dijual sudah dilindungi nilainya

(hedging).

d. Pengawasan mutu (quality control)

Spesifikasi tentang mutu aset patokan yang tercantum secara spesifik dalam

kontrak future akan bisa dijadikan acuan untuk menjamin kesesuaian mutu

aset secara fisik dengan spesifikasi mutu yang tercantum dalam kontrak future.

e. Pengumpulan informasi yang efisien (efficient information gathering)

Dengan adanya bursa terorganisir, maka informasi antar pelaku pasar yang

ingin bertransaksi akan bisa dilakukan dengan efisien (cepat, mudah, dan

sekaligus murah).

2.7 Manfaat Kontrak Future

a. Futures sebagai lindung nilai (hedging)

Manfaat utama yang diberikan kontrak future adalah untuk melindungi

nilai (hedging) aset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko ketidakpastian

perubahan harga di masa depan. Pihak yang melakukan transaksi dalam

16
kontrak future untuk tujuan lindung nilai (hedging) disebut sebagai para

hedger. Para hedger ini bisa melakukan kegiatan perdagangan komoditi secara

fisik dan juga memanfaatkan kontrak future untuk mengurangi risiko

perubahan harga di masa depan. Para hedger ini biasanya terdiri dari para

produsen, maupun para pedagang komoditi.

Investor yang mengambil posisi ini mempunyai komoditi atau aset

yang menjadi underlying dalam kontrak future yang akan dijualnya secara

fisik. Dengan menjual futures maka investor akan terlindung dari risiko

penurunan harga yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang,

sebagai akibat fluktuasi harga komoditi di masa depan.

Contoh :

 Anggap sebuah perusahaan mempunyai persediaan 2,1 juta bensin.

Besarnya kontrak berjangka bensin adalah 42.000 galon per kontrak.

Bagaimana perusahaan tersebut dapat melakukan lindung nilai?

 Perusahaan seharusnya melakukan posisi short (jual) dalam kontrak

berjangka. Untuk melindungi nilai bensin, perusahaan menjual 2,1 juta /

42.000 = 50 kontrak.

 Long hedge (membeli futures)

Pada posisi ini investor tidak memiliki komoditi atau aset yang menjadi

underlying pada kontrak future yang akan dibelinya. Hal ini dilakukan

investor yang berkeinginan untuk memiliki komoditi atau aset tersebut di

masa datang, sehingga dengan cara membeli kontrak future terhadap

komoditi atau aset tersebut, maka investor dapat terlindung dari risiko

kenaikan harga di masa yang akan datang.

17
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses

lindung nilai (hedging) adalah basis risk. Basis adalah perbedaan antara

harga di pasar spot dengan harga future dari aset atau komoditi yang akan

dilindungi.

Basis = Harga Spot – Harga Futures

Fluktuasi basis tidak dapat diprediksikan dan tidak konstan selama

periode kontrak futures. Risiko basis adalah risiko yang dihadapi para

hedger karena adanya perubahan basis yang tidak diharapkan. Pada saat

maturitas, besarnya basis akan sama dengan nol, karena harga spot pada

saat itu akan sama dengan harga futures.

b. Futures sebagai sarana spekulasi

Manfaat lain dari transaksi kontrak futures adalah sebagai ajang spekulasi

untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terjadi. Pihak-pihak

yang melakukan transaksi kontrak futures untuk tujuan spekulasi disebut

sebagai spekulator. Bagi seorang spekulator, salah satu cara tercepat untuk

memperoleh keuntungan adalah dengan cara membeli pada saat harga rendah

dan menjual ketika harga tinggi. Keberadaan spekulator ini menjadikan pasar

lebih likuid.

Spekulasi dalam perdagangan stock indeks futures memiliki risiko lebih

tinggi daripada perdagangan saham karena dalam perdagangan stock indeks

futures investor harus selalu siap dengan dana kontan yang sewaktu-waktu

digunakan untuk membayar tambahan margin karena fluktuasi perdagangan

indeks yang tajam. Apabila margin account investor sudah berada di bawah

75% dari initial margin, maka investor akan dimintai tambahan dana, atau

18
disebut margin call, sehingga margin account kembali pada posisi sebesar

initial margin. Investor yang tidak memenuhi margin call, terancam posisi

kontraknya akan dilikuidasi oleh broker efek. Broker mempunyai hak untuk

melikuidasi kontrak tanpa harus minta persetujuan terlebih dahulu dari

investor dan tindakan likuidasi kontrak akan dilakukan apabila broker

menganggap kelanjutan kontrak akan membahayakan pihak broker dan pihak

nasabah.

c. Spekulator, yang mencari cara untuk memperoleh keuntungan dengan cara

melakukan prediksi atas pergerakan pasar dan melakukan pembelian

komoditi di atas kertas dimana sebenarnya mereka tidak membutuhkan

komoditi tersebut.

Manfaat utama lain yang bisa diperoleh dari transaksi kontrak futures

adalah sebagai ajang spekulasi untuk memperoleh keuntungan dari perubahan

harga yang terjadi.

Para spekulator hanya mengejar return dari pergerakan harga di masa

depan saja, sehingga jarang melakukan transaksi pada perdagangan komoditi

atau aset yang menjadi underlying pada kontrak futures secara fisik.

Contoh Spekulasi Kontrak berjangka :

Berdasarkan analisisnya, anggap Ibu Yani meyakini harga emas akan

naik. Harga kontrak berjangka saat ini untuk penyerahan (delivery) dalam tiga

bulan adalah Rp40.000 per ons. Ibu Yani membeli (long position) 5 kontrak

emas dan tiap kontrak emas menyatakan 100 ons emas. Keyakinan Ibu Yani

ternyata terbukti bahwa pada waktu jatuh tempo kontrak, harga pasar emas

adalah Rp42.000 per ons. Berapakah keuntungan atau kerugian Ibu Yani?

19
Jawab :

Nilai kontrak Ibu Yani adalah Rp40.000 x 100 ons x 5 kontrak =

Rp20.000.000.

Untuk posisi long, Ibu Yani menerima penyerahan 500 ons emas pada

harga Rp40.000 dan segera menjual emas pada harga pasar Rp42.000 per

ons.

Keuntungan Ibu Yani adalah Rp2.000 per ons atau total keuntungan

adalah Rp2.000 x 500 ons = Rp1.000.000, dikurangi biaya komisi dan

biaya transaksi lainnya yang belum dipertimbangkan.

c. Future sebagai sarana arbitrase

Aritrase adalah mengambil posisi jual dan posisi beli pada hari yang sama

untuk satu produk yang sama, pada bursa yang sama atau bursa yang berbeda,

jatuh tempo kontrak (expired date) yang sama, jumlah kontrak yang sama,

dengan strike price berbeda untuk mendapatkan keuntungan selisih harga.

Arbitrase juga diartikan mengambil posisi beli dan jual untuk produk yang

tidak sama, tetapi dalam bursa yang sama, jumlah investasi sama dan delivery

month yang sama untuk mendapatkan selisih harga. Tindakan arbitrase adalah

suatu kesempatan memperoleh keuntungan dari transaksi jual beli tanpa risiko

dan tanpa mengeluarkan modal atau disebut dengan istilah zero investment.

1) Arbitrase timbul karena ada perbedaan harga untuk suatu komoditi

yang sama

2) Arbitrase menyamakan harga komoditi di berbagai tempat

20
2.8 Standardisasi Futures

Karena transaksi dilakukan antar pihak-pihak yang saling tidak tahu lawan

transaksinya, Kontrak berjangka tidak bisa dibuat tertulis. Untuk memberi

kepastian untuk semua pihak isi kontrak berjangka harus baku (standard). Kontrak

standard itu biasanya memuat spesifikasi :

a. "Aset acuan" ( atau dikenal dengan istilah underlying asset atau instrumen.

Bentuknya bisa berupa satuan barel pada minyak mentah hingga suku

bungajangka pendek.

b. "Jenis penyelesaian", baik dengan cara penyesaian tunai maupun

penyelesaian dengan cara penyerahan fisik aset acuan.

c. "Nilai" dan unit dari aset acuan per kontrak. Ini dapat berupa nilai nosional

obligasi, jumlah yang pasti dalam satuan barel dari oli, unit dari valuta asing,

nilai nosional dari deposito yang atasnya diperdagangkan suku bunga jangka

pendek, dll.

d. "Mata uang" yang dipergunakan dalam kontrak berjangka.

e. Tanggal dan bulan penyerahan .

f. Tanggal transaksi perdagangan terakhir.

g. Rincian lainnya seperti kode komoditi, fluktuasi harga minimum yang

diperkenankan.

2.9 Furutes Margin

Ada tiga tipe margin pada futures contracs,yaitu;

a. Initial Margin

21
Marjin awal atau biasa dikenal dengan istilah initial margin adalah

kewajiban yang harus dibayar baik oleh pembeli maupun penjual yang

merupakan suatu gambaran nilai kerugian dari kontrak yang ditetapkan

berdasarkan sejarah perubahan harga yang terjadi pada transaksi harian.

Besarnya initial margin tergantung pada fluktuasi harga kontrak dan tingkat

volatilitas harga underlying assets pada kontrak;

Akun kontrak berjangka ini akan dihitung nilai pasarnya secara harian.

Apabila marjin jatuh dibawah kebutuhan marjin minimum yang ditetapkan

oleh bursa berjangka setempat dimana kontrak berjangka diperdagangkan

maka akan diterbitkan "marjin call" agar akun dapat kembali berada pada

tingkat marjin minimum yang diperlukan. Margin pada bursa berjangka

merupakan jaminan, sedangkan pada bursa efek merupakan pinjaman.

b. Equity ratio margin

Marjin rasio ekuiti atau dikenal juga dengan istilah Margin equity ratio

adalah suatu istilah yang digunakan oleh spekulator untuk menunjukkan

jumlah modal perdagangan mereka yang ditahan setiap saat sebagai marjin .

Kebutuhan marjin yang rendah dari kontrak berjangka menghasilkan daya

ungkit investasi namun perdagangan di bursa membutuhkan jumlah minimum

yang berbeda-beda tergantung pada kontrak dan kredibilitas pedagang .

Pialang dapat menentukan kebutuhan marjin yang lebih tinggi namun tidak

boleh lebih rendah dari yang ditetapkan oleh otoritas perdagangan di bursa

setempat. Penempatan marjin yang lebih tinggi dari yang ditentukan ini dapat

dilakukan oleh pedagang guna menghindari marjin call

c. Return on margin

22
Imbal hasil marjin atau lebih dikenal denagn istilah Return on margin

(ROM) ini seringkali digunakan untuk mengukur kinerja sebab merupakan

perbandingan laba atau rugi diperbandingkan dengan faktor risiko

perdagangan sebagaimana tercermin pada penetapan kebutuhan marjin. Imbal

hasil marjin (ROM) ini dapat dihitung dengan rumus :

(realisasi imbal hasil) / (marjin awal).

ROM tahunan adalah setara dengan (ROM+1)(tahun:masa perdagangan)-1. Sebagai

contoh misalnya seorang pedagang mendapatkan penghasilan 10% pada

marjin dalam waktu 2 bulan, maka apabila disetahunkan ini berarti 77%.

2.10 Perbedaan kontrak future dan forward

Sebelum memahami konsep dasar dari prinsip harga forward dan futures, perlu

diulang kembali perbedaan antara forward dan futures.Currency futures adalah

kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta dalam volume tertentu pada

tanggal penyelesaian tertentu. Kontrak futures serupa dengan kontrak forward

karena memungkinkan pembeli untuk mengunci harga yang harus dibayarkan

bagi suatu valuta tertentu pada suatu waktu di masa depan.

Kontrak Currency Futures Kontrak Currency Forward


Lokasi Pasar Diperdagangkan di Bursa efek Diperdagangkan di OTC

(Over the Counter) (angkat

telpon dan negosiasi

langsung)
Ukuran Kontrak Standar Disesuaikan dengan

kebutuhan individual
Tanggal Isi kontrak standar (misal: Kontrak tidak standar.

23
pengiriman/penyeles selalu jatuh tempo minggu ke Pemilihan tanggal jatuh

aian 3 tiap bulan X, setelmen tempo, cara pengiriman, dll

memakai cash di akhir tempo) tergantung negosiasi.


Pelaku Unit kontrak relatif kecil Umumnya merupakan pasar

sehingga terbuka bagi wholesale, hanya bisa diakses

pedagang besar dan kecil oleh pedagang besar


Deposito penjamin Perlu deposito penjamin(uang Tidak diperlukan deposito

yang ditaruh di broker buat penjamin, melainkan saldo

jaga – jaga kalau posisi bank dan lini kredit

futures kita rugi)


Proses kliring Ditangani oleh clearing house Penanganan tergantung pada

yang dibentuk oleh bursa. bank-bank dan pialang-

Penyelesaian-penyelesaian pialang individual. Tidak

transaksi harian ditentukan diperlukan clearing

oleh harga pasar. houseyang terpisah


Regulasi Commodity Futures Trading Self-regulating

Commission; National

Futures Association
Likuidasi Tingkat likuiditas tergantung Tingkat likuiditas tergantung

pada perdagangan di bursa negosiasi


Biaya transaksi Brokerage fee bisa Ditentukan oleh spread antara

dinegosiasikan harga jual dan harga beli

Perdagangan kontrak futures merupakan perkembangan dari sistem

perdagangan kontrak forward. Perdagangan kontrak futures merupakan hasil

perkembangan dari sistem perdagangan kontrak forward yang distandardisasi dan

dilakukan pada pasar yang terorganisir. Tujuan awal dari standardisasi adalah

untuk meningkatkan likuiditas kontrak forward sehingga pemegang kontrak

24
forward menjual kembali kontrak tersebut dengan mudah. Beberapa spesifikasi

yang distandardisir dalam kontrak futures adalah jumlah, kualitas, waktu

penyerahan, tempat penyerahan, serta syarat-syarat pembayaran, dan prosedur

dalam penyerahan komoditi yang menjadi aset patokan dalam kontrak. Dengan

demikian, komponen yang dinegosiasikan dalam transaksi kontrak futures antara

penjual dan pembeli adalah komponen harga. Harga dari suatu kontrak futures

ditetapkan melalui persaingan terbuka antarpelaku pasar atau anggota bursa

melalui dua cara yaitu (1) penetapan harga dilakukan dengan sistem lelang

terbuka (open out cry) di lantai bursa, dan (2) melalui sistem perdagangan

elektronik (electronic trading system) dengan menggunakan sistem komputer.

2.11 Konsep Hedging dengan Menggunakan Futures

Alasan untuk melakukan hedging adalah bahwa hedging dapat membantu

investor untuk mengurangi atau merubah resiko dan juga dapat digunakan sebagai

alat untuk manajemen resiko keuangan (contohnya, mengurangi resiko pada

projek tertentu dan juga dapat digunakan sebagai alat control dari harga ekspor

dan impor)

Namun ada beberapa masalah yang dihadapi ketika melakukan hedging

yaitu kadang-kadang harga spot dan futures bergerak pada arah yang berlawanan ,

heding hanya dapat dilakukan jika antara harga spot dan futures bergerak dengan

arah yang bersamaan. Masalah lain dari hedging adalah dalam mengukur jumlah

resiko sulit dilakukan secara tepat, jumlahnya merupakan prediksi.

a. Tujuan Hedging

25
Tujuan hedging adalah mengurangi resiko yang secara sadar tidak

ingin kita ambil. Kadang-kadang, ada resiko yang secara sadar ingin kita

ambil karena pengalaman ataupun keunggulan kita dalam mengelola resiko

tersebut. Semua bisnis venture tentu mengambil resiko. Bila kita tidak ingin

mengambil resiko apapun, tinggal obligasi pemerintah saja (inipun masih ada

resiko bahwa negara bisa jatuh).

b. Tipe-tipe hedging

 Hedging klasik

Hedging klasik adalah hedgin melalui penahanan posisi berlawanan pada

pasar. Tipe hedging pertama digunakan oleh dealer produk pertanian di

Chicago, Amerika Serikat.

 Hedging penuh dan sebagian

Hedgin penuh menyatakan jaminan terhada resiko untuk seluruh jumlah

deal. Tipe hedgin saat ini tidak terlibat dalam kemungkinan harga

kerugian yang berhubungan dengan resiko. Hedgin sebagain hanya

menjadin sebagian deal yang sebenarnya.

 Hedging antisipatif

Hedging antisipatif memperkirakan pembelian atau penjualan posisi

panjang sebelum penetappan pada pasar. Dalam periode antara membuat

deal dalam pasar turunan dan pasar trading, kontrak saham menggantikan

kontrak pengiriman komoditas. Hedgin antisipatif dapat digambarkan

dengan pembelian atau penjualan pengiriman mendesak dan eksekusi

lebih lanjut melalui stok. Tipe hedging ini adalah yang paling populer

dalam pasar saham.

26
 Hedging selektif

Hedging selektif dikarakteristik dengan deal pada pasar saham dan pasar

trading bervariasi dalam volume dan waktu transaksi.

 Cross hedging

Cross hedging diartikan oleh fakta bahwa deal dengan kontrak untuk aset

yang ada dari apsar dilakukan pada pasar saham, tetapi untuk instrumen

finansial lain. Contoh, ada deal dengan saham pada pasar trading, tetapi

pada pasar saham - dengan saham untuk index saham.

Namun dari tipe-tipe hedging yang tealah disebutkan diatas, ada dua

tipe hedging yang lebih sering dilaksanakan, yaitu:

 Long Hedging

Situasi dimana seorang investor harus mengambil posisi jangka panjang

dalam kontrak berjangka dalam rangka lindung nilai terhadap volatilitas

harga di masa depan. Sebuah lindung nilai jangka bermanfaat bagi sebuah

perusahaan yang tahu itu untuk membeli aset di masa depan dan ingin

mengunci harga beli. Sebuah lindung nilai jangka juga dapat digunakan

untuk lindung nilai terhadap posisi short yang telah diambil oleh investor.

Selain itu juga digunakan untuk melindungi kenaikan tingkat harga atau

penurunan tingkat harga.

 Short Hedging

Sebuah strategi investasi yang difokuskan pada mitigasi risiko yang telah

diambil. The "pendek" bagian dari istilah ini mengacu pada tindakan

korslet keamanan, biasanya kontrak derivatif, bahwa lindung nilai

27
terhadap risiko potensial dalam suatu investasi yang diadakan lama. Jika

pagar pendek dijalankan dengan baik, keuntungan dari posisi lama akan

diimbangi oleh kerugian di posisi derivatif, dan sebaliknya.

'Hedge Pendek’ merupakan Sebuah risiko umum dalam lindung nilai

singkatnya adalah dasar risiko, atau risiko bahwa tingkat harga tidak akan

banyak berubah selama periode lindung nilai ini adalah di tempat, dalam

skenario ini, aset yang diselenggarakan di posisi lama tidak akan

mendapatkan nilai apapun, dan pagar pendek akan kehilangan nilai.

Lindung nilai Pendek sering terlihat dalam bisnis pertanian, sebagai

produsen sering bersedia untuk membayar premi kecil untuk mengunci

tingkat disukai penjualan di masa depan. Juga, pagar pendek yang melibatkan

suku bunga yang biasa terjadi antara manajer uang kelembagaan yang

menyimpan sejumlah besar efek pendapatan tetap dan memikirkan tentang

risiko reinvestasi di masa depan. Atau secara singkatnya short hedging

berfungsi untuk menjaga kenaikan harga dan penurunan tingkat bunga.

c. Teknik Hedging

 Natural hedging

Salah satu cara untuk meng-offset long exposure terus-menerus yang

sudah diantisipasi terhadap mata uang tertentu adalah mendapatkan

hutang berdenominasi mata uang itu.

 Money market hedging

Hedging memakai instrumen pasar uang melibatkan pengambilan suatu

posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi hutang atau piutang di

28
masa depan. Untuk meng-hedge piutang, hedging pasar uang tetap dapat

digunakan jika perusahaan mengambil dua posisi dalam pasar uang yaitu

meminjam valuta asing yang mendenominasi piutang di masa depan dan

berinvestasi dalam valuta negara asal.

 Forward hedging

Kontrak forward sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar

yang ingin melakukan hedging. Untuk melakukan hedging memakai

kontrak forward, perusahaan multinasional harus membeli kontrak

forward untuk valuta yang sama dengan valuta yang mendenominasi

kewajiban di masa depan. Teknik hedging memakai kontrak forward

banyak diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan multinasional.

 future hedging

Kontrak futures mungkin lebih tepat bagi perusahaan-perusahaan yang

ingin meng-hedge exposure transaksi yang bernilai kecil. Untuk meng-

hedge kewajiban valuta asing di masa depan, perusahaan mungkin ingin

membeli kontrak currency futures yang mewakili valuta yang sama

dengan valuta yang mendenominasi kewajiban tersebut. Dengan

memegang kontrak ini, perusahaan tersebut dengan demikian telah

mengunci jumlah valuta negara asal yang dibutuhkan untuk membayar

kewajiban masa depan.

 Option contract hedging

Tipe hedging yang ideal haruslah mampu mengisolasi perusahaan dari

pergerakan nilai tukar yang merugikan dan juga memungkinkan

29
perusahaan untuk mengambil manfaat dari pergerakan nilai tukar yang

menguntungkan. Opsi valuta mengandung kedua atribut ini.

 Currency swap hedging

Currency swap merupakan salah satu teknik yang bisa digunakan untuk

meng-hedge exposure transaksi jangka panjang terhadap fluktuasi nilai

tukar. Untuk menciptakan currency swap, perusahaan perlu mencari

perusahaan lain yang dapat mengakomodasi kebutuhannya.

 Short position

Posisi short merupakan posisi penjualan dari sekuritas, komoditi atau

mata uang yang “dipinjam”, dengan ekspektasi bahwa nilai aset tersebut

akan jatuh.

 Long position

Posisi long merupakan posisi membeli sebuah sekuritas seperti saham,

komoditi atau mata uang, dengan ekspektasi bahwa nilai aset tersebut

akan naik.

d. Menentukan Hedge Ratio

Hedge ratio adalah berapa jumlah futures kontrak yang dibutuhkan

untuk menghedging sejumlah resiko tertentu

Rumus yang digunakan adalah

Nf = - Nilai underlying asset / nilai futures kontrak

Rumus yang digunakan untuk portfolio saham

Nf = - Beta (S/f)

Dimana : Nf = hedge ratio

S = Nilai portfolio saham

30
F = Nilai futures kontrak.

2.12 Teknik Perdagangan

Walaupun perdagangan stock indeks futures bersifat berjangka bulanan,

tetapi perdagangannya dapat di tutup setiap hari karena yang di anut adalah

American style. Mekanisme perdagangan stock indeks futures mirip dengan

perdagangan saham di spot market. Perbedaan antara stock indeks futures market

dengan spot market sebagai berikut :

1. Pembayaran awal di stock indeks futures market sebesar Rp.3.000.000,

sedangkan pada stock cash market harus dibayar penuh.

2. Penyelesaian transaksi di stock indeks futures market dalam bentuk cash

delivery, yaitu pembayaran uang tunai atas selisih untuk rugi, sedangkan pada

stock cash market penyelesaian di lakukan secara fisik melalui penyerahan

saham (physical delivery).

3. Pada stock indeks futures market, penghitungan untung rugi perbedaan harga

di lakukan setiap hari. Nasabah setiap hari dapat menerima untung atau

membayar kerugian, walaupun kontrak stock indeks pasih terbuka. Pada stock

cash market, penghitungan untung atau rugi di lakukan pada saat saham yang

di beli itu di jual di pasar.

Pada perdagangan futures dan option di anut 2 macam tekhnik perdagangan,

yaitu:

1. Open-outcry

2. Screen based system

31
Dua tekhnik perdagangan ini masih banyak di anut di pasar berjangka,

baik untuk komuditas fisik maupun financial instruments. Alasan

mempertahankan tekhnik open-outcry tidak lain karena mempunyai sifat unik,

artistik, dan energik, sehingga tampilan pasar sangat semarak. Alas an

penggunaan screen based system adalah membei kesempatan bertransaksi yang

sama kepada semua anggota bursa dan mempercepat proses tawar menawar harga

dengan tenang, tidak bising, dan perdagangan dapat di laksanakan jauh di luar

gedung bursa(remote trading).

2.13 Contoh : Perfect hedge

Salah satu alsan melakukan hedging apabila ada perkiraan harga saham

akan turun di masa dating, seminggu kedepan, bulan depan atau 3 bulan ke depan,

dan seterusnya. Investor andie memiliki saham GGRM 140 lot atau 70.000 unit

saham @Rp. 10.000 = Rp700.000.000 sebagai total investasi beta teoretis saham

GGRM = 1,00 (positif), andie melakukan hedging dengan mengambil posisi jual

indeks LQFSX pada harga 140,00 poin saat ini. Nilai 1 poin = Rp500.000, berarti

nilai satu kontrak =140,00 x Rp 500.000 = Rp 70.000.000 biaya transaksi per

kontrak yang wajib di bayar investor Rp50.000. ternyata, pra kiraan andi tepat

harga saham GGRM turun 5% atau dari Rp 10.000 menjadi Rp 9.500 dan karena

beta saham GGRM positif = 1, berarrti indeks 5%, atau 7 poin dari 140 menjadi

133,00 di tanyakan:

a. Hitung jumlah kontrak LQFSX yang di ambil

b. Hitung kerugian saham GGRM di spot market

32
c. Hitung keuntungan dari LQFSX

d. Apakah hedging itu perfect atau kah inperfect

Jawab :

a. Jumlah kontrak = (Jumlah investasi :Nilai kontrak) x beta = (700.000.000 :

70.000.000) x 1 = 10 kontrak.

b. Kerugian di spot market = 70.000 saham @Rp500 = Rp35.000.000

c. Keuntungan LQFSX = 10x 7x Rp500.000 = Rp35.000.000

d. Keuntungan di futures market – kerugian di spot market = Rp35.000.000 –

Rp35.000.000 = 0 hedging ini sebagai perfect hedge, kecuali kerugian biaya

transaksi yang relative kecil, yaitu 10 kontrak @Rp50.000 atau sama dengan

Rp500.000.

2.14 Kontrak Berjangka Yang baru ada BEI

Ada produk baru di pasar saham Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI)

bersama regulator lainnya mengaktifkan kembali perdagangan produk derivatif

Kontrak Berjangka berbasis Indeks Efek (KBIE) yaitu Kontrak Berjangka Indeks

Efek LQ-45 (LQ-45 Futures).

Disebut aktif kembali karena sebenarnya jenis produk ini sudah pernah ada

sejak 2001 sampai 2009. Saat itu “disuntik mati” karena perdagangannya kurang

dinamis. Saat itu size bursa saham Indonesia terutama untuk indeks LQ45

memang masih relatif kecil dan marketnya sendiri belum terlalu siap. Secara

sistem juga belum sebaik sekarang.

33
Untuk saat ini, produk derivatif satu-satunya yang ada di pasar saham

Indonesia adalah kontrak berjangka indeks efek LQ45. Definisinya adalah sebuah

janji untuk menjual atau membeli kontrak indeks efek LQ45 dengan penyelesaian

di waktu mendatang yang mewajibkan setiap pihak untuk memenuhi perjanjian

tersebut pada saat jatuh tempo.

Kenapa berbasis indeks LQ45?

Salah satu tujuannya untuk meminimalisir risiko. Indeks LQ45 adalah

kumpulan 45 saham paling likuid yang dipilih berdasarkan beberapa kriteria oleh

BEI. terutama performa likuiditas saham dan kinerja perusahaannya itu sendiri.

Saham-saham di indeks LQ45 dievaluasi per semester.

BEI menyediakan tiga durasi jatuh tempo kontrak yaitu satu bulan, dua

bulan, dan tiga bulan. Underlyingnya adalah indeks LQ45.

Secara rinci, spesifikasi produk LQ45 Futures itu memiliki multiplier Rp

500 ribu per poin indeks. Artinya, setiap indeks LQ45 naik atau turun sebesar 1

poin, bobotnya bernilai Rp 500 ribu. Fraksi (lompatan/pergerakan) harga

kontraknya adalah 0,05 poin indeks.

Lalu ada istilah initial margin dengan penghitungan 4 persen dikali poin

indeks dikali jumlah kontrak dikali multiplier. Auto rejection ditetapkan sebesar

10 persen.

Spesifikasi itu lah yang membedakan produk LQ45 Futures dengan

perdagangan saham reguler di pasar spot. Di pasar saham reguler tidak ada

underlying khusus. Settlement atau mekanisme penyelesaian transaksinya juga

34
berupa fisik sedangkan di LQ45 Futures berupa cash yang akan dibayarkan setiap

hari.

Keunggulan LQ45 Futures

Paling utama, produk ini diciptakan sebagai instrument lindung nilai

(kompensasi risiko atas kerugian yang disebabkan oleh penurunan nilai dari

portofolio saham).

Selain itu, investor dapat bertransaksi sell (jual) kontrak berjangka LQ45

Futures itu sehingga memungkinkan investor mendapatkan keuntungan pada

derivative market.

Tanpa ada produk derivatif, investor saat ini tidak ada pilihan lain selain

menjual dan membeli. Menjual saat aset sahamnya turun dan membeli saat

berpotensi naik, atau sebaliknya. Dengan kata lain, ada uang maka ada barang dan

ada barang jika ada uang.

Dengan produk derivatif, investor bisa transaksi tanpa harus melepas aset

atau tanpa harus membelinya kelak. Intinya, produk derivatif bisa

mendiversifikasi risiko atas aset yang dimiliki investor kepada pihak lain yang

mau mengambil risiko. Siapa itu? Terutama perusahaan sekuritas alias broker

Anggota Bursa (AB). Transaksi di derivatif boleh dibilang transaksi manajemen

risiko.

Prinsip Transaksi Derivatif untuk LQ45 Futures

Saat prediksi market bullish, maka investor membeli kontrak LQ45.

Maksudnya, jika investor memperkirakan bahwa indeks akan naik (bullish) maka

35
investor tersebut dapat membeli kontrak berjangka LQ45 (long futures).

Sebaliknya saat prediksi bearish maka investor menjual kontrak LQ45 (short

futures).

Potensi risiko LQ45 Futures itu

Intinya ada dua; leverage dan ketidaksempurnaan hedging. Dari sisi

leverage berupa price fluctuation dan mark to market effect (jika pergerakan

underlying terlalu fluktuatif, margin yang disetorkan investor dapat terus

berkurang dan investor harus menyetorkan margin tambahan. Jika tidak, bisa

mengakibatkan force liquidation alias likuidasi paksa).

Sedangkan dari sisi hedging, terkadang pergerakan nilai portofolio

investor tidak sepenuhnya sama dengan pergerakan kontrak berjangka itu atau

dalam hal ini indeks LQ45 Futures. Padahal tujuan utama dari upaya lindung nilai

(hedging) dengan cara membeli kontrak berjangka adalah untuk mengompensasi

potensi kerugian portofolio di pasar saham reguler.

Atas dasar itu produk derivatif futures ini cenderung lebih cocok untuk

investor institusi seperti dana pensiun atau asuransi.

Leverage

Leveragi itu faktor kali, faktor ungkit.

Leverage = margin dibagi nilai kontrak.

Leverage untuk indeks LQ45 Futures sudah ditetapkan sebesar 25 kali

baik itu naik maupun turun. Sedangkan nilai kontrak dihitung berdasarkan harga

indeks dikali volume kontrak dikali multiplier.

36
Cara menentukan margin awalnya, regulator leveragenya 25 kali.

Contoh:

Indeks LQ45 itu misalnya saat ini ada di level 900.

Maka nilai kontrak sebenarnya.

900 x 1 (jumlah kontrak) x Rp 500.000 (multiplier) = Rp 450 juta.

Nilai margin awal

4 % x nilai kontrak. Angka 4 % itu merepresentatifkan leverage 25 kali

dari level indeks LQ45 di angka 900 itu. Maka 4% x Rp 450 juta = Rp 18 juta. Rp

450 juta dibagi Rp 18 juta sama dengan 25 kali.

Sehingga, sudah ditemukan nilai leveraging untuk kontrak sebesar Rp 450

juta itu pembeli kontrak hanya cukup membayar margin awal sebesar Rp 18 juta.

Dengan mengeluarkan dana sebesar margin awal, investor memeroleh nilai

kontrak sebesar 25 kali dari nilai margin awal yang dikeluarkannya.

Kontrak tersebut bisa diperjualbelikan per hari.

Gamabaran Simulasi :

 Skenario pertama, indeks LQ45 di level 900 itu diprediksi naik. Investor A

kemudian membeli 100 kontrak LQ45 Futures. Berapa nilainya? Tinggal

dihitung saja, 4% x 900 x 100 x Rp 500.000 = Rp 1,8 miliar.

 Ternyata, di penutupan perdagangan saham hari itu indeks LQ45 turun ke

level 893. Maka dia rugi Rp 350 juta.

37
 Pada saat yang sama, investor B ternyata memerkirakan indeks LQ45 akan

turun. Akhirnya dia memutuskan menjual 100 kontrak LQ45 Futuresnya.

Maka di akhir perdagangan dia untung Rp 350 juta

38
BAB III

KESIMPULAN

Kontrak futures mirip dengan kontrak forward, hanya saja perbedaan

utamanya adalah dari aspek standarisasi dan marking to market, yaitu proses di

mana laba dan rugi atas kontrak futures diselesaikan secara harian. Sebaliknya, di

kontrak forward, tidak ada kas yang berpindah tangan hingga jatuh tempo

kontrak.

Kontrak futures diperdagangkan di bursa yang terorganisasi, yang menstandarisasi

ukuran kontrak, kualitas aset yang diserahkan, tanggal penyerahan, dan lokasi

penyerahan. Para pedagang hanya menegosiasikan harga kontrak. Standarisasi ini

bisa dengan mudah menemukan banyak pedagang untuk melakukan pembelian

atau penjualan yang diinginkan.

Kontrak futures bisa digunakan untuk lindung nilai atau spekulasi. Para

spekulan menggunakan kontrak ini untuk bertaruh atas harga akhir aset. Short

hedgers mengambil posisi short di kontrak futures untuk mengimbangi setiap

keuntungan atau kerugian atau nilai aset yang telah dimiliki dalam bentuk

persediaan. Long hedgers mengambil posisi long untuk mengimbangi keuntungan

atau kerugian harga beli aset.

Harga futures ekuilibrium akan lebih kecil dari harga tunai yang

diharapkan pada waktu T apabila harga tunai tersebut menunjukkan risiko

sistimatis. Ini memberikan harapan laba bagi posisi long yang menanggung risiko

tersebut dan juga membebankan ekspektasi kerugian pada posisi short yang

39
bersedia menerima ekspektasi kerugian tersebut sebagai sarana untuk mencegah

risiko sistematis.

40
DAFTAR PUSTAKA

Ari Gumanti, Tatang. Manajemen Investasi, Konsep, Teori dan Aplikasi. Mitra

Wacana Media. 2011

Halim, Abdul. Analisis Investasi. Salemba Empat. 2008

Istilah marjin call yang berasal dari bahasa asing "call margin" ini secara resmi

juga digunakan oleh Badan Pengawas Pasar Modal selaku otoritas pasar modal di

Indonesia. Lihat : Keputusan BAPEPAM No. Kep 27/PM/2000

Mohamad samsul, 2010. Pasar Berjangka Komoditi Dan Derivatif. Jakarta:

salemba empat.

41

Anda mungkin juga menyukai