UNIVERSITAS TRISAKTI
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
TUGAS 8 - FUTURE
Mata Kuliah : Manajemen Investasi
Dosen : Dr. FEBRIA NALURITA, SE, MM
Waktu : Kumpulkan KAMIS 26-11-2020
Paling lambat jam 17.00 WIB
SOAL TEORI
1. Faktor-faktor apa saja yang menentukan harga kontrak future dikatakan fair?
JAWABAN
1. Tiga komponen utama yang perlu diperhatikan dalam penentuan harga futures yang
wajar(fair) dalam posisi ekuilibrium, yaitu:
3. Tingkat suku bunga untuk meminjam atau menabung dana sampai dengan settlement
date.
2. Kontrak futures bertujuan untuk melindungi fluktuasi harga. Jika harga sekuritas turun,
investor akan mendapatkan tingkat hasil sebagaimana yang telah tertera dalam kontrak
dan pada saat harga sekuritas naik kerugiannya dapat dikompensasikan pada kontrak
future yang ada dipasar.
1
Manejemen Investasi Dr. Febria Nalurita, SE, MM
Future dapat juga digunakan untuk melindungi institusi dari flluktuasi tingkat bunga
pinjaman. Seandainya bank komersial ingin meminjam uang dari bank sentral pada
tahun mendatang, akan tetapi diperkirakan tingkat bunga pada saat itu tinggi, bank
komersial dapat membuat kontrak future dengan bank sentral pada tingkat bunga yang
lebih rendah daripada yang diramalkan. Pada kontrak tersebut, bank sentral setuju
menyediakan sejumlah sekuritas tertentu untuk bank komersial pada harga dan waktu
tertentu.
4. Tahun 1840, para petani di Chicago, America, mengalami masa sulit karena masalah
pemasaran biji-bijian sejenis palawija, gandum, jagung, dan kedelai (grain), padahal
grain sendiri adalah makanan pokok masyarakat di America. Menjelang masa tanan,
harga grain sangat tinggi, karena permintaan banyak dan stok sedikit. Sebaliknya,
pada masa tanam, harga grain turun karena permintaan sedikit dan stok banyak.
Mereka menjual grain pada saat musim panen, karena tidak mempunyai tempat
penyimpanan. Selain itu, masalah distribusi (terkait transportasi) juga mempengaruhi
kebutuhan untuk produksi maupun pemasaran jarak jauh, sehingga stok kembali
sedikit namun permintaan banyak.
Masalah tersebut berimbas pada petani sebagai produsen dan pabrik industri roti
sebagai konsumen. 82 pebisnis dari Chicago kemudian merumuskan solusi untuk
permasalahan tersebut. Mereka mendirikan tempat pertemuan yang dikenal sebagai
Chicago Board Of Trade (CBOT). Tujuannya adalah membuat perjanjian jual-beli di
masa depan (Forward Contract). Transaksi pertama dilakukan pada 13 Maret 1851
dengan produk 3000 bushels (1 bushels = 36 L) jagung untuk pengiriman di bulan
Juni.
2
Manejemen Investasi Dr. Febria Nalurita, SE, MM