Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TEORI HARGA

“Pengenalan Bursa Berjangka Atau Perdagangan berjangka”


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Digitalisasi Naskah Lontara Sebagai Bentuk
Pelestarian Karya Sastra Bugis-Makassar" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas ujian akhir semester Mata Kuliah Teori Harga.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang pasar berjangka.
Olehnya itu, makalah ini sangat bermanfaat bagi para Mahasiswa Agribsinis.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh tenaga pengajar pada Mata Kuliah
Teori Harga. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Agar
nantinya ketika membuat makalah akan jauh lebih baik.

Makassar, 05 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Zaman saat ini menuntut semua aspek bergerak dengan cepat untuk mengikuti
perkembangan, tidak terkecuali sebuah negara yang harus turut serta dan berperan aktif
dalam perkembangan tersebut. Setiap perubahan yang terjadi dalam suatu perkembangan
zaman menuntut setiap manusia untuk terus berada dalam lingkup perkembangan tersebut
sehingga setiap manusia dituntut untuk senantiasa berusaha agar dapat mengikuti
perubahan zaman tersebut.

Salah satu ciri negara yang dapat mengikuti perkembangan zaman adalah negara yang
memiliki teknologi dan informasi yang canggih serta perekonomian yang kuat.
Perkembangan teknologi mutakhir tidak dapat lepas dari pengaruhnya terhadap
kecenderungan gaya hidup dan perilaku ekonomi manusia, demikian pula dengan
perilaku dalam berinvestasi. Akhir-akhir ini perilaku investasi cenderung bergeser dari
investasi riil ke arah investasi finasial. Kehidupan finansial manusia sangat dipengaruhi
oleh perkembangan teknologi informasi yang saat ini berlangsung.

Perdagangan berjangka/bursa berjangka di berbagai negara saat ini melaju sangat pesat
dan telah menjadi salah satu penunjang pertumbuhan perekonomian suatu negara. Dengan
kehadiran dari bursa berjangka itu sendiri berfungsi sebagai tempat diselenggarakannya
perdagangan kontrak berjangka komoditi yang sedikit banyak berperan pada
pertumbuhan ekonomi suatu negara, khususnya di Indonesia. Namun masih banyak orang
yang belum mengerti mengenai cara bagaimana melakukan perdagangan di dalam bursa
berjangka.

Oleh karena itu, penulis merasa perlu membuat rangkuman informasi dalam bentuk
makalah yang mampu memberikan informasi singkat mengenai bursa berjangka.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik mengambil judul Pengenalan Bursa Berjangka
Secara Umum.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini adalah apa yang dimaksud dengan bursa berjangka ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang didapat dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan
informasi kepada pembaca mengenai bursa berjangka.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bursa Berjangka


Walaupun praktik perdagangan berjangka telah berlangsung sejak zaman dahulu kala
pada masa Yunani kuno ataupun Fenisia namun sejarah perdagangan berjangka modern
dimulai pada awal abad ke- 18 di Chicago Amerika yang terletak dekat danau Great
Lakes, adalah merupakan suatu pusat transportasi, distribusi dan perdagangan hasil
pertanian oleh karena letak Chicago yang berdekatan dengan pusat pertanian dan
peternakan dari wilayah barat Amerika Midwest.
Melimpahnya panenan dan kekurangan sediaan senantiasa mengakibatkan fluktuasi
harga di pasaran. Hal inilah yang mendorong terbentuknya suatu pasar yang
memungkinkan para pedagang komoditas biji-bijian (grain), pengguna bahan baku
(seperti pabrik, dll), perusahaan yang bergerak di bidang agro bisnis (misalnya untuk
keperluan ekspor) untuk melakukan suatu transaksi “masa mendatang” atau
“pembayaran di depan” atau yang dikenal dengan istilah kontrak serah (forward contract)
untuk melindungi mereka terhadap resiko perubahan harga yang merugikan dan
memungkinkan dilakukannya lindung nilai (hedge). Kontrak serah inilah yang kelak
berkembang menjadi kontrak berjangka (futures contract).
Pada saat itu kontrak serah masih berbentuk sangat sederhana. Namun banyak kontrak
serah yang tidak dipatuhi baik oleh pihak pembeli maupun pihak penjual. Misalnya,
apabila seorang pembeli kontrak serah jagung yang telah berjanji untuk membeli jagung
pada suatu waktu yang disepakati dimasa mendatang namun pada saat waktu penyerahan
tiba ternyata harga jagung lebih rendah dari harga kontrak serah maka si pembeli
mengingkari kontrak tersebut,demikian pula sebaliknya. Pasar kontrak serah sangat tidak
likuid dan dibutuhkan suatu bursa (di mana dimungkinkan terjadinya transaksi antar
lawan transaksi yang tidak perlu tahu lawannya) untuk mempermudah transaksi antara
pembeli atau penjual dari suatu komoditi.

Pada tahun 1848, Chicago Board of Trade (CBOT), dibentuklah sebuah bursa berjangka
yang pertama di dunia. Perdagangan masih dalam bentuk kontrak serah dan pada tanggal
13 Maret 1851 dibuatlah kontrak serah yang pertama untuk komoditi jagung. Pada tahun
1865 diperkenalkan standardisasi kontrak serah. Chicago Produce Exchange didirikan
pada tahun 1874, yang kemudian pada tahun 1898 diubah namanya menjadi Chicago
Mercantile Exchange (CME). Pada tahun 1972 dibentuklah sebuah divisi dari CME yang
diberi nama “Pasar Moneter Internasional” (International Monetary Market -IMM),
dengan tujuan untuk menawarkan kontrak serah dalam bentuk valuta asing yaitu :
poundsterling, dollar Kanada, mark Jerman, yen Jepang, peso Meksiko, and frank Swiss.

Pada tahun 1881 di wilayah Midwestern Amerika, sebuah pasar regional dibentuk yaitu
di kota Minneapolis, di negara bagian Minnesota dan pada tahun 1883 diperkenalkanlah
perdagangan berjangka untuk pertama kalinya dan sejak saat itu terus menerus
diperdagangkan hingga hari ini dan Minneapolis Grain Exchange (MGEX) adalah
merupakan satu-satunya pasar opsi dan perdagangan berjangka bagi gandum jenis hard
red spring.
Kelak pada tahun 1970 an dikembangkan kontrak berjangka keuangan di mana dapat
diperdagangkan nilai masa depan dari suku bunga. Pada tahun 1981 diperkenalkan
kontrak Eurodollar (khususnya kontrak Eurodollar berjangka 90 hari) yang memiliki
pengaruh besar terhadap pengembangan pasar swap suku bunga.

New York Mercantile Exchange (NYMEX) adalah merupakan bursa perdagangan


komoditi berjangka dan forum perdagangan fisik utama untuk produk energi dan logam,
dengan jumlah transaksi perdagangan harian pada bulan Mei 2007 mencapai 1,754,442
atau 143,864,215 transaksi pertahunnya.

Pada tahun 2006, New York Stock Exchange bersama-sama dengan London Exchanges
“Euronext” melaksanakan perdagangan berjangka secara elektronik untuk membentuk
suatu bursa perdagangan berjangka dan opsi lintas benua yang pertama.

2.2 Pengertian, Manfaat dan Fungsi Bursa Berjangka


2.2.1 Pengertian Bursa Berjangka
Bursa berjangka adalah istilah yang merujuk pada sebuah pusat perdagangan dimana
kontrak berjangka (futures) dan options atau instrumen keuangan lain diperdagangkan
pada harga tertentu berdasarkan peraturan dan regulasi yang berlaku.
Bursa berjangka adalah tempat/fasilitas memperjual belikan kontrak atas sejumlah
komoditi atau instrumen keuangan dengan harga tertentu yang penyerahan barangnya
disepakati akan dilakukan pada saat yang akan datang. Kontrak itu dibuat antara
pihak-pihak yang saling tidak tahu lawaan transaksinya. Kontrak adalah mengikat
pada saat terjadinya kesepakatan antara pembeli dan penjual meskipun mereka saling
tidak tahu lawan transaksinya. Tidak ada pasar sekunder untuk kontrak dalam
perdagangan berjangka. Semua kontrak adalah kontrak primer dan setiap kontrak
(dengan subjek kontrak tertentu) yang terjadi (dibuka) harus didaftarkan pada otoritas
bursa setempat, jadi kontrak diciptakan di bursa.

Sedangkan menurut UU RI No. 32 tahun 1997, bursa berjangka adalah badan usaha
yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk kegiatan jual beli
komoditi berdasarkan kontrak berjangka serta opsi atas kontrak berjangka. Dengan
kata lain, Bursa berjangka merupakan suatu wadah atau sarana yang di dalamnya
terdapat perdagangan berjangka.
2.2.2 Manfaat Bursa Berjangka
Salah satu manfaat dan kegunaaan utama bursa berjangka ialah sebagai sarana untuk
pengelolaan risiko (risk management) melalui aktivitas lindung nilai atau biasa
disebut hedging. Faktor yang sulit diprediksi seperti perubahan musim ekstrim,
bencana alam dan ketidakpastian lainnya membuat produsen mudah mengalami
kerugian. Oleh karena itu, hedging perlu dilakukan karena pada perdagangan bebas,
fluktuasi harga seringkali memicu dampak negatif terhadap para pelaku pasar.

Aktivitas untuk melindungi nilai dengan memanfaatkan kontrak berjangka juga bisa
memungkinkan mereka untuk menurunkan risiko negatif akibat dari gejolak harga.
Bursa juga dapat memberikan fasilitas bagi produsen untuk menjual komoditasnya
dengan harga yang sudah dipastikan saat ini,yaitu sebelum panen, dan akan
menyerahkan hasil komoditasnya itu di waktu yang akan datang. Selain itu, kontrak
berjangka juga membuat produsen bisa mendapatkan jaminan harga karena tidak akan
terpengaruh dengan kenaikan atau penurunan harga di pasar.
Manfaat kedua adalah sebagai Price Maker, atau sarana pembentukan harga yang adil
dan wajar. Hal ini bisa terjadi karena transaksi dan perdagangan di bursa berjangka
hanya dilakukan oleh anggota bursa atau melalui anggota bursa berjangka. Di
samping itu, proses perdagangan serta transaksi pada bursa berjangka adalah
berdasarkan mekanisme pasar, yakni permintaan dan penawaran secara transparan.

Selain kedua manfaat tersebut, manfaat lainnya adalah sebagai sarana investasi.
Perubahan harga kontrak berjangka biasanya dimanfaatkan oleh investor atau
spekulator untuk memperoleh keuntungan. Umumnya investor atau spekulator akan
menjual kontrak berjangka ketika harga diperkirakan akan turun dan membelinya lagi
saat harga rendah.
Komoditas yang utamanya dijadikan sebagai kontrak berjangka adalah jenis
komoditas pertanian, logam mulia, minyak, dan industri hulu. Dalam kontrak
berjangka, spesifikasi produk sudah ditetapkan dengan jelas yakni hal-hal yang
berhubungan dengan waktu pengiriman/ penyerahan, kuantitas, dan kualitas. Kondisi
ini selanjutnya dapat mendorong terwujudnya kemudahan transaksi dan pasar yang
likuid.

2.2.4 Fungsi Bursa Berjangka

Fungsi perdagangan berjangka adalah Price discovery (pembentukan harga), Hedging


(lindung nilai), Spekulasi. Jenis-jenis Perdagangan Bursa Berjangka, yaitu :

 Multilateral, terdiri dari


a) Olein (OLE)
b) Kontrak Berjangka Emas (GOL)
c) Kontrak Gulir Emas (KGE)
d) Kontrak Gulir Indeks Emas (KIE)
 Bilateral, terdiri dari forex dan index
a) FOREX (AUD – USD; EUR – USD; GBP – USD; USD – JPY; USD –
CHF; AUD – JPY; EUR – JPY; CHF – JPY; GBP – JPY; EUR – GBP)
b) INDEX (HKH; HKJ; HKK; JPH; JPJ; JPK; KRJ)
c) PALN (GASJFX; ORIJFX; TACJFX; TCFJFX; TRBJFX; TRCJFX;
TRSJFX; TRUJFX; TSBJFX)
Dalam perdagangan berjangka komoditi, yang diperdagangkan sebenarnya adalah suatu
kontrak atas suatu komoditi tertentu yang menjadi subyek kontrak tersebut. Kegiatan
transaksi kontrak berjangka hanya dapat diselenggarakan di bursa berjangka yang telah
mendapat izin usaha dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Kontrak-kontrak berjangka adalah produk bursa berjangka. Untuk membuat kontrak
berjangka, bursa berjangka harus mendapat persetujuan dari Bappebti yang menyediakan
mekanisme yang menjamin terpenuhinya kontrak tersebut. Bursa berjangka juga menentukan
spesifikasi yang terstandar dari kontrk yang diperdagangkan.
2.3 Persyaratan dan Biaya yang Diperlukan dalam Bursa Berjangka
2.3.1 Persyaratan Bursa Berjangka
Bursa Berjangka merupakan suatu lembaga yang dibentuk berdasarkan keanggotaan
yang menyediakan fasilitas serta sarana pelayanan untuk menyelenggarakan dan
mengawasi kegiatan transaksi di pasar berjangka sesuai peraturan dan Undang-Undang
yang berlaku. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh bursa berjangka adalah sebagai
berikut:

a) Sistem, sarana berupa fasilitas dan pelayanan yang diberikan suatu bursa adalah
lokasi fisik yang layak dan memadai untuk tempat bertransaksi para
anggotanya.
b) Kapasitas komunikasi antara lantai bursa dengan dunia luar.
c) Prosedur yang menjamin ketepatan dan keakuratan proses transaksi.
d) Sistem kliring dan penjaminan (margin) yang efektif untuk menjamin integritas
kontrak.
e) Peraturan dan tata tertib sesuai dengan ketentuan perundangan yang menjamin
perlakuan yang adil bagi semua peserta.
f) Memiliki kontrak berjangka yang “viabel” yaitu kontrak berjangka yang
diperdagangkan di bursa harus dapat dipertahankan kelangsungannya.
g) Badan usaha berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT). Bursa berjangka
diberi wewenang untuk membuat aturan dalam organisasinya, yaitu peraturan
dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh anggotanya dan para pelaku
transaksinya. Bursa berjangka tersebut harus harus mencegah terjadinya
tindakan penipuan, cidera janji (wanprestasi), rumor / isu yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan yang dapat mempengaruhi harga, serta tindakan-
tindakan tidak jujur (curang) lainnya yang dapat menurunkan integritas bursa itu
sendiri. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya kecurangan, bursa selalu
melakukan pemantauan yang cermat dan terus-menerus terhadap kegiatan yang
terjadi di perdagangan berjangka ini.
2.3.2 Biaya yang Diperlukan dalam Bursa Berjangka

Semua pengguna pasar berjangka dipersyaratkan menyerahkan sejumlah uang yang


disebut margin yang besarnya per kontrak umumnya berkisar antara 5- 10 % dari nilai
kontrak. Besarnya margin yang berbeda – beda tergantung pada komoditi, waktu, dan
gejolak harga yang terjadi.

Dalam perjalanannya, margin ini mungkin memerlukan tambahan (margin call) karena
berkurang dari margin awalnya karena pergerakan harga yang berlawanan dengan yang
diperkirakanya semula. Bila saldo margin mencapai batas tertentu, kepada setiap
nasabah yang memiliki posisi “terbuka“ baik beli atau jual, harus menambah margin-
nya ke besaran semula (margin awal). Margin yang telah ditetapkan berlaku untu
periode waktu tertentu dan dapat di ubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
2.4 Pelaku Bursa Berjangka
Secara garis besar, pelaku bursa berjangka ada dua, yakni hedgers dan spekulator.
Hedgers adalah pihak yang melakukan hedging dalam mengelola risiko perubahan harga
secara tajam. Hedgers meliputi produsen komoditas, konsumen komoditas, manager
portofolio dan Hedge Fund. Sedangkan pelaku bursa berjangka kedua adalah spekulator.
Walau sering dipandang negatif karena bertransaksi tanpa minat nyata untuk membeli
barang, kehadiran para spekulator bisa memberikan manfaat kerena mereka dapat
menyediakan likuiditas di pasar. Spekulator secara aktif meramaikan kegiatan transaksi
jual beli di bursa.
Ada empat jenis spekulator di bursa berjangka, yaitu Individual Trader, Proprietary
Trader, Hedge Fund, dan Market Maker seperti perusahaan broker atau dealer.

2.5 Lembaga Penjamin Bursa Berjangka, Margin pada Transaksi Berjangka,


Penyelesaian Transaksi Berjangka, dan Lembaga yang Mengatur Transaksi
Perdagangan Berjangka

2.5.1 Lembaga Penjamin Bursa Berjangka

Agar performa serta kontrak berjangka yang diperdagangkan pada bursa berjangka
terpenuhi, terdapat sebuah lembaga penjamin bernama Lembaga Kliring Berjangka.
Lembaga ini memiliki peran penting dan berfungsi untuk menjamin perdagangan. Di
samping itu, Lembaga Kliring juga melakukan pengelolaan risiko dengan melakukan
beberapa cara, diantaranya mengadakan pembinaan serta pengawasan kondisi keuangan
anggota Lembaga Kliring Berjangka.

Dalam usahanya untuk menjamin transaksi anggota berjangka, Lembaga tersebut


mengenakan margin. Lembaga kliring akan melakukan kalkulasi yang disebut mark to
market. Kalkulasi tersebut menghitung setiap posisi pembukaan dan penutupan di akhir
perdagangan. Lembaga kliring akan mendebet rekening yang kekurangan margin dan
mengkredit rekening dengan kelebihan margin.

Jadi, lembaga kliring dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga penjamin dan
pengelolaan risiko menerapkan beberapa cara dalam mengelola risiko yang
dihadapinya, yaitu

Pembinaan dan pengawasan kondisi keu

Anda mungkin juga menyukai