Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hanifah Ayyasy

Nim : 11000119120072
Kelas : Hukum dan Masyarakat J

TOKOH DAN PENDAPATNYA

1. T. Vanderbilt mengemukakan bahwa hukum modern telah menjadi semakin meluas dan
kompleks, maka hukum itu akan tetap bertahan dengan isi yang hidup, dapat beroperasi
secara efesien serta menentukan tujuan-tujuannya dengan tajam, apabila meminjam
kebenaran-kebenaran yang diungkapkan oleh ilmu-ilmu politik, sosial, ekonomi serta
pula dari filsafat.
2. Ehrlich mengemukakan mengenai hukum yang hidup (living law), sebagai lawan hukum
perundang-undangan. Hukum itu tidak dijumpai dalam perundang-undangan, di dalam
keputusan-keputusan hakim maupun di dalam buku ilmu hukum, melainkan dalam
masyarakat itu sendiri. Menurutnya hukum itu merupakan variabel tak mandiri yang
dihubungkan dengan fungsi hukum sebagai kontrol sosial, sehingga hukum tidak dapat
melaksanakan tugasnya apabila landasan tertib sosial yang lebih luas tak mendukungnya.
3. Robert B. Seidman, mengemukakan bahwa :
(1) Setiap peraturan hukum memberitahu tentang bagaimana seorang pemegang peranan
itu diharapkan bertindak.
(2) Bagaimana seorang pemegang peranan itu akan bertindak sebagai suatu respon
terhadap peraturan hukum fungsi peraturan-peraturan yang ditujukan kepadanya
sanksi-sanksinya, aktivitas dari lemaga-lembaga pelaksana serta keseluruhan
kompleks kekuatan sosial, politik dan lain-lainnya mengenai dirinya.
(3) Bagaimana lembaga pelaksana akan bertindak sebagai respon terhadap peraturan
hukum merupakan fungsi peraturan-peraturan yang ditujukan kepadanya sanksi-
sanksinya, keseluruhan kompleks kekuatan sosial, politik dan lain-lainnya mengenai
diri mereka serta umpan balik yang datang dari para pemegang peranan.
(4) Bagaimana para pembuat UU akan bertindak merupakan fungsi peraturan-peraturan
yang mengatur tingkah laku mereka, sanksi-sanksinya, keseluruhan kompleks
kekuatan sosial, politik, ideologis dan lain-lainnya mengenai diri mereka serta umpan
balik yang datang dari para pemegang peranan serta birokrasi.
4. Huntington Cairns mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan murni ialah studi azas-azas
yang mengatur hubungan antara hukum dan masyarakat. Dibandingkan dengan ilmu
hukum yang demikian itu,maka ilmu-ilmu sosial tak dapat disebut sebagai teknologi,
karena tujuannya untuk menemukan hukum yang umum yang menyatukan sejumlah
fakta-fakta yang terpisah. Cairns menghendaki agar studi hukum dilengkapi dengan studi
mengenai hukum dan masyarakat.
5. F. James Davis mengemukakan bahwa untuk dapat berfungsi sebagai ilmu pengetahuan
terapan maka ilmu hukum sebagai teknologi mengambil asumsinya mengenai hakekat
manusia dan masyarakat dari ilmu filsafat dan lain sumber, dan akhir ini juga mulai
memakai premis-premis sebab dan akibat yang berasal dari ilmu-ilmu sosial.
6. Vinogradoff mengemukakan bahwa norma hukum tumbuh dari praktek-praktek yang
dijalankan oleh anggota-anggota masyarakat dalam hubungannya satu sama lain. Praktek-
praktek ini bukan berpedoman pada preskripsi peraturan-peraturan atau sistem hukum,
melainkan praktek yang dituntut oleh memberi dan menerima yang diukur oleh
pertimbangan kepatutan. Menurutnya, maka tiada lembaga hukum yang timbulnya
disebabkan karena dimulai dengan pengaturan oleh hukum atau terjadinya konflik.
7. Paul Bohannan memperkaitkan hukum dengan kebiasaan. Bohannan meminta untuk
membedakan antara hukum, norma, dan kebiasaan. Ciri-ciri yang dikemukakan oleh
orang dalam definisi-definisi tentang hukum dapat dijumpai dalam kebiasaan. Bedanya,
apabila kebiasaan itu tetap berada dalam keadaannya semula, maka hukum itu diciptakan
secara khusus oleh badan dalam masyarakat dengan bentuk yang lebih sempit dan jelas.
Bohannan mengatakan bahwa basis kebiasaan adalah resiprositas, sedangkan hukum itu
mempunyai basisnya pada pelembagaan secara rangkap.
8. Stewart Macaulay mengemukakan mengenai hukum kontrak dan pelaksanaannya.
Pelaksanaan hukum kontrak tidak hanya tunduk atau mengikuti persetujuan yang telah
dibuat secara formal, melainkan juga ditentukan oleh pertimbangan yang lebih alamiah
sifatnya.
9. Von Savigny mengemukakan bahwa antara hukum dan keaslian serta watak rakyat
terdapat suatu pertalian yang organis. Tali yang mempersatukan keduanya sehingga
menjadi satu kesatuan adalah adanya kepercayaan yang sama dan seluruh rakyat serta
sentimen yang sama pula tentang apa yang merupakan keharusan, yang kesemuanya itu
menolak adanya gagasan yang bersifat asidental dan arbiter.
10. A.V. Dicey mengemukakan bahwa mengenai hubungan antara hukum dan pendapat
umum di Inggris pada abad ke-19. Pendapat umum sebagai dasar dalam pengaturan itu
kadang-kadang terlindung oleh faktor-faktor lain sehingga mengesankan seolah-olah
bukan dialah yang menjadi dasarnya.

Kesimpulan :
Hukum dan masyarakat ialah suatu kesatuan dimana memiliki hubungan timbal balik antara
satu sama lain. Hukum berperan sebagai sarana atau alat untuk mengatur seluruh aspek
kehidupan masyarakat ataupun juga dapat menjadi penghambat dalam kehidupan
bermasyarakat. Dengan adanya hukum memberikan suatu kepastian bagaimana masyarakat
semestinya bertindak dan ketertiban agar tidak menyalahi nila-nilai yang telah tumbuh dalam
masyarakat itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai