Anda di halaman 1dari 12

Jurnal AJUDIKASI Vol 1 No 2 Desember 2017, 15-26

ANALISIS FORMULASI INSTRUMEN SIMPLIFIKASI


REGULASI MENUJU TATANAN HUKUM YANG
TERINTEGRASI DAN HARMONIS

Ahmad Sururi
Program Studi Administrasi Negara Fisip dan Hukum
Email : ahmadbroer@gmail.com

Abstrak
Problem regulasi di Indonesia seperti kualitas yang masih buruk dari segi konten dan
substansi, kuantitas regulasi yang tidak terkontrol, tidak adanya kewenangan atau otoritas tunggal
pengelola regulasi dan kurangnya pemahaman menjadi penyebab terjadinya disharmonisasi
regulasi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskipsikan dan menganalisis bagaimana formulasi
Instrumen Simplikasi Regulasi (ISR) menuju tatanan hukum yang terintegrasi dan harmonis.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Teknik yang digunakan adalah survei literatur akademis guna memperoleh konsep-konsep dan teori
dengan kajian peraturan perundang-undangan. Teknik pengumpulan data melalui penelusuran
berbagai sumber dan literatur yang relevan dengan penelitian yaitu dokumen resmi yang
dikeluarkan oleh pemerintah seperti peraturan perundang-undangan, pemberitaan media massa
cetak dan elektronik, jurnal dengan pendekatan hukum normatif dan buku-buku atau referensi yang
terkait dengan regulasi. Proses analisis dilakukan secara komprehensif dengan tujuan agar hasil
intrepretatif dan analisis tersebut bersifat deskriptif analitis. Hasil penelitian dan pembahasan
diperoleh bahwa reformasi regulasi melalui instrumen simplifikasi regulasi merupakan salah satu
opsi yang tepat dalam rangka menciptakan tatanan regulasi yang tertib dan harmonis. Capaian
simplifikasi regulasi sejalan dengan arah kebijakan pembangunan bidang regulasi 2015-2019 yaitu
mewujudkan sinergitas antara kebijakan dan regulasi agar tercipta sistem regulasi nasional yang
sederhana dan tertib dalam rangka mendukung pembangunan keunggulan komparatif
perekonomian yang berbasis sumber daya alam yang tersedia, sumber daya manusia yang
berkualitas serta kemampuan Iptek sehingga simplifikasi regulasi sebagai instrumen reformasi
regulasi dapat terwujud secara ideal dalam mendukung proses pembangunan bidang regulasi secara
nasional.

Kata kunci : Instrumen Simplifikasi Regulasi, tatanan Hukum tertib dan harmonis.

PENDAHULUAN 2025) secara positif dan mendorong perilaku


Di dalam penyelenggaraan negara, taat hukum bagi masyarakat. Jika demikian,
regulasi adalah instrumen untuk maka sebuah regulasi yang direncanakan dan
merealisasikan kebijakan-kebijakan negara telah dilaksanakan akan memiliki dampak
dalam rangka mencapai tujuan bernegara. harmonisasi regulasi. Regulasi berupa
Sebagai instrumen untuk merealisasikan Peraturan Daerah sebagai jenis peraturan
setiap kebijakan negara, maka regulasi harus perundang-undangan memiliki landasan
dibentuk dengan cara yang benar sehingga konstitusional dan yuridis yang diatur
mampu menghasilkan regulasi yang baik dan kedudukannya dalam Undang-undang Dasar
mampu mendorong terselenggaranya (UUD) 1945 pasal 18 ayat 6, UU Nomor 32
dinamika sosial yang tertib serta mampu Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan
mendorong kinerja penyelenggaraan negara UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang
(Strategi Nasional Reformasi Regulasi 2015- Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Analisis Formulasi Instrumen Simplifikasi Regulasi


Menuju Tatanan Hukum yang Terintegrasi dan Harmonis 15
Jurnal AJUDIKASI Vol 1 No 2 Desember 2017, 15-26

Selanjutnya berdasarkan Undang-undang (977), Inpres (137), dan Permen (8.331).


Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Kategori dari seluruh regulasi mayoritas
Peraturan Perundang-undangan disebutkan adalah sektor kehutanan (1585), jenis pajak
bahwa pembentukan regulasi atau peraturan (1.061), pertanian, perkebunan dan
perundang-undangan yang dalam hal ini peternakan (753), perindustrian (411),
adalah Peraturan Daerah Provinsi kelautan dan perikanan (385), perdagangan
dilaksanakan dengan cara dan metode yang (276), tata kelola birokrasi dan pelayanan
pasti, baku dan standar. Didefinisikan dalam publik (136), tata cara penanaman modal (92),
Undang-undang tersebut, Perda Provinsi dan persaingan usaha (43). Banyaknya
adalah peraturan perundang-undangan yang regulasi tersebut ternyata tidak memberikan
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat faktor dampak kualitas regulasi seperti yang
Daerah (DPRD) Provinsi dengan persetujuan diharapkan, disisi lain proses pengujian uji
bersama gubernur. Kolaborasi antara DPRD regulasi melalui lembaga kekuasaan
dan Gubernur sebagai regulator dalam kehakiman masih terjadi sampai dengan saat
pembentukan regulasi Peraturan Daerah ini.
merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Masih banyaknya regulasi yang tumpang
dan kewajiban dalam mewujudkan daerah tindih dan berpotensi konflik antar pemangku
sebagai wilayah hukum dalam mendukung kebijakan dan berdampak terhadap
pembangunan hukum nasional yang kepentingan publik merupakan beberapa fakta
dilakukan secara terencana, terpadu dan dari berbagai permasalahan regulasi yang
berkelanjutan dalam sistem hukum nasional disusun dengan cara yang tidak benar dan
yang menjamin perlindungan hak dan tidak sesuai dengan peraturan pembentukan
kewajiban warga negara. peraturan perundang-undangan. Menurut
Dalam sistem hukum nasional yang Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly
mengintegrasikan regulasi berupa Peraturan ada tiga tantangan pengelolaan regulasi di
Daerah dengan peraturan perundang- Indonesia sebagai negara hukum saat ini yaitu
undangan lainnya, maka Pemerintah Pusat : pertama, ‘obesitas’ regulasi di tingkat pusat
melalui reformasi regulasi menitikberatkan dan daerah yang cenderung menghambat
prinsip-prinsip yang harus dipenuhi sebagai pembangunan ekonomi khususnya investasi
syarat sebuah regulasi yaitu harus swasta. Terlalu banyaknya jumlah regulasi
mensejahterakan masyarakat, adanya analisis ikut menghambat efektivitas pelayanan publik
dampak dan biaya (inefisiensi) yang timbul : kedua, disharmoni produk regulasi antar
dan regulasi dibuat sebagai pilihan tindakan instansi tingkat pusat: ketiga, disharmoni
terakhir setelah semua tindakan yang bersifat produk regulasi antara instansi tingkat pusat
non reglatory tidak ada lagi. (Kedeputian dengan daerah baik substansi maupun teknik
Politik, hukum, Pertahanan dan Keamanan, penyusunannya.
serial Multilateral Meeting II, 2016). http://www.hukumonline.com. (Diakses pada
Kewenangan pemerintah pusat dalam tanggal 13 November 2017. Disharmonis atau
melakukan pembinaan dan pengawasan permasalahan regulasi di Indonesia seperti
terhadap pelaksanaan regulasi di daerah kualitas yang masih buruk dari segi konten
sebagaimana diamanatkan dalam pasal 218 dan substansi, kuantitas regulasi yang tidak
ayat 1 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang terkontrol, tidak adanya kewenangan atau
Pemerintah Daerah. otoritas tunggal pengelola regulasi dan
Sejak kurun waktu tahun 2000 s/d 2015, kurangnya pemahaman merupakan beberapa
pemerintah dan DPR sudah menghasilkan problem regulasi yang terjadi.
12.471 regulasi. Sebaran regulasi tersebut Fenomena disharmonis regulasi tersebut
terdiri dari UU (504), Perppu (27), Peraturan menyebabkan pemerintah pusat dalam hal ini
Pemerintah (1.386), Perpres (1.129), Keppres Kementerian Dalam Negeri melakukan

Analisis Formulasi Instrumen Simplifikasi Regulasi


16 Menuju Tatanan Hukum yang Terintegrasi dan Harmonis
Jurnal AJUDIKASI Vol 1 No 2 Desember 2017, 15-26

pencabutan/revisi 3.143 regulasi yang terdiri Konsep simplifikasi regulasi yang


dari Peraturan dan Keputusan Menteri Dalam dilakukan oleh Badan Perencanaan
Negeri serta Peraturan Daerah yang Pembangunan Nasional (Bappenas) selaku
bertentangan dengan peraturan yang lebih leading sector meliputi “Self assessment, yaitu
tinggi, kepetingan umum, dan/atau kesusilaan pelaksanaan simplifikasi regulasi berdasarkan
serta menghambat investasi. Sedangkan target yang ditentukan oleh
Kementerian Koordinator Bidang Kementrian/Lembaga (K/L) berdasarkan tema
Perekonomian (Menko) telah melakukan 204 yang disepakati dengan Bappenas dan Peer
deregulasi melalui sejumlah paket kebijakan Assesment yaitu pelaksanaan simplifikasi
meliputi pencabutan, revisi, dan pembentukan regulasi dengan mengakomodasi masukan
regulasi baru. Pembatalan, pencabutan dan dari berbagai pihak, termasuk K/L terkait,
revisi regulasi tersebut juga terdapat organisasi profesi, dunia usaha, pakar.
dibeberapa daerah seperti Sumatera Utara Tujuan penelitian ini adalah mendeskipsikan
sebanyak 127 Perda/Perkada, Jawa Barat dan menganalisis bagaimana formulasi
sebanyak 133 Perda/Perkada, Jawa Tengah Instrumen Simplikasi Regulasi (ISR) menuju
sebanyak 118 Perda/Perkada dan Provinsi tatanan hukum yang terintegrasi dan
Banten yang sejak dalam kurun waktu tahun harmonis.
2007 sampai dengan tahun 2016 sudah
sebanyak 45 (Empat Puluh Lima) Peraturan KERANGKA KONSEPTUAL
Daerah (Perda) dan Peraturan Kepala Daerah Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia,
(Perkada) di Provinsi Banten yang telah regulasi adalah pengaturan. Menurut pasal 1
dibatalkan oleh Kementerian Dalam Negeri ayat 2 Undang-undang Nomor 12 tahun 2011
dengan rincian pada tahun 2007 terdapat 6 tentang Pembentukan Peraturan Peundang-
(enam) Perda dan Perkada yang telah dicabut, undangan disebutkan bahwa regulasi
pada tahun 2008 terdapat 1 (satu) Perda dan memiliki unsur-unsur peraturan tertulis,
Perkada, kemudian pada tahun 2009 sebanyak memuat norma hukum yang mengikat secara
2 (dua) Perda dan perkada dan pada tahun umum, dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga
2016 sebanyak 36 (tiga puluh enam) Perda negara atau pejabat yang berwenang dan
dan Perkada yang telah dicabut. Sampai disusun melalui prosedur tertentu yang telah
dengan tahun 2016, Peraturan Daerah yang ditentukan. Selanjutnya pakar hukum
masih berlaku di Provinsi Banten adalah 133 Logeman mengemukakan bahwa negara
Peraturan Daerah. sebagai organisasi kekuasaan pada hakikatnya
Dengan uraian fakta dan permasalahan merupakan suatu tata kerjasama untuk
tersebut di atas, maka dalam mewujudkan membuat suatu kelompok manusia dapat
kepastian dan tata kelola hukum yang berbuat atau bersikap sesuai dengan kehendak
berkeadilan dan memenuhi kepentingan negara itu. Dengan demikian dapat
publik maka salah satu upaya yang perlu disimpulkan bahwa negara mempunyai
didorong guna menciptakan tatanan hukum otoritas tertinggi sebagai organisasi yang
yang harmonis dan terintegrasi adalah adanya berkuasa untuk memerintahkan anggota
instrumen simplifikasi regulasi. Hal tersebut kelompok yang berada didalam negara
dapat dilakukan apabila tata cara penyusunan tersebut untuk membuat regulasi agar tercipta
Peraturan daerah baik peraturan daerah kerjasama dan perilaku sosial yang sesuai
provinsi maupun kabupaten/kota dilakukan dengan keinginan negara. Menurut The
dengan menggunakan metode yang tepat dan Organization for Economic Co-Operation
tidak bertentangan dengan peraturan and Development (OECD) dalam KPPOD
perundangan yang lebih tinggi, kepentingan (2013:1), disebutkan bahwa regulasi
umum dan kesusilaan. didefinisikan sebagai “berbagai kelompok
instrumen yang digunakan oleh pemerintah

Analisis Formulasi Instrumen Simplifikasi Regulasi


Menuju Tatanan Hukum yang Terintegrasi dan Harmonis 17
Jurnal AJUDIKASI Vol 1 No 2 Desember 2017, 15-26

untuk menetapkan aturan-aturan tertentu


Inventarisasi Regulasi
kepada perusahaan dan warga negara. (Stocktaking)
Regulasi mencakup undang-undang,
keputusan dan peraturan tingkat-bawah yang Identifikasi Masalah &
Stakeholder
dikeluarkan oleh semua tingkatan pemerintah, Simplifikasi
dan peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga Regulasi Evaluasi Regulasi
non-governmental dan lembaga self- bermasalah
regulatory yang telah diberi kewenangan oleh
- Mencabut yang tidak
pemerintah. diperlukan
Terkait dengan konteks penelitian ini, - Merevisi yang
diperlukan tetapi
regulasi berupa peraturan daerah menurut berkualitas buruk
- Mempertahankan yang
Jimly Asshiddiqie menyatakan bahwa Perda baik dan diperlukan
sejatinya tak pernah dianggap berbeda
dengan produk UU yang dibuat oleh pusat, Gambar 1 Tahapan Simplifikasi
Regulasi
yang membedakan diantara keduanya Sumber : Kedeputian Politik,
hukum, Pertahanan dan Keamanan,
bukanlah materi muatan ataupun isi, akan serial Multilateral Meeting II, 2016
tetapi ruang lingkup keberlakuan dari masing-
masing produk perundang-undangan tersebut, METODE PENELITIAN
istilah Perda sendiri dapat dimaknai UU lokal Penelitian ini menggunakan pendekatan
(locale statue/locale wet) yaitu Undang- kualitatif. Teknik yang digunakan adalah
Undang yang bersifat lokal. (Jimly survei literatur akademis guna memperoleh
Asshiddiqie, 2010 : 63). konsep-konsep dan teori dengan kajian
Menurut penelitian yang dikemukakan peraturan perundang-undangan. Teknik
oleh Ibnu Sina Candranegara (2017) pengumpulan data melalui penelusuran
dikemukakan bahwa pembentukan hukum berbagai sumber dan literatur yang relevan
haruslah membuat ketertiban bukan dengan penelitian yaitu dokumen resmi yang
menciptakan inefisiensi hanya dikarenakan dikeluarkan oleh pemerintah seperti peraturan
ego sektoral yang cenderung melemahkan perundang-undangan, pemberitaan media
orotitas hukum itu sendiri. Dengan demikian massa cetak dan elektronik, jurnal dengan
dapat disimpulkan bahwa efisiensi merupakan pendekatan hukum normatif dan buku-buku
salah satu tujuan pembentukan hukum guna atau referensi yang terkait dengan regulasi.
menciptakan otoritas hukum yang berdaulat. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan
Sedangkan Minolah (2011) dalam kerangka teori untuk kemudian dilihat
penelitiannya mengemukakan bahwa relevansinya dengan berbagai fakta yang
Kewenangan pengujian peraturan daerah terjadi di lapangan.
Provinsi di Indonesia saat ini dilakukan lewat Selanjutnya data-data tersebut disusun
dua model kewenangan, yaitu judicial review dalam suatu deskripsi dan dianalisis secara
oleh Mahkamah Agung dan executive review kualitatif dengan berpedoman kepada norma-
oleh Pemerintah c.q Kementrian Dalam norma yang ada. Proses analisis dilakukan
Negeri. Tata kelola regulasi melalui secara komprehensif dengan tujuan agar hasil
instrumen simplikasi regulasi dilakukan intrepretatif dan analisis tersebut bersifat
dengan cara menginventarisasi regulasi yang deskriptif analitis.
ada, mengidentifikasi masalah dan pemangku
kepentingannya, melakukan evaluasi regulasi
yang bermasalah dan mencabut yang tidak
perlu (Kementrian Hukum dan HAM, 2016)

Analisis Formulasi Instrumen Simplifikasi Regulasi


18 Menuju Tatanan Hukum yang Terintegrasi dan Harmonis
Jurnal AJUDIKASI Vol 1 No 2 Desember 2017, 15-26

HASIL PENELITIAN DAN 2017). Sehingga dapat disimpulkan negara


PEMBAHASAN dalam hal ini pemerintah sudah melakukan
1. Tinjauan Yuridis Peraturan Daerah instrumen pengawasan sesuai dengan norma
yang berlaku. Kepastian bahwa peraturan
Dalam penjelasan UU Nomor 32 Tahun daerah harus memenuhi syarat-syarat tertentu
2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi argumentasi penting dalam UU
dikemukakan bahwa pengawasan yang Nomor 32 Tahun 2004 oleh sebab itu feed
dilaksanakan oleh Pemerintah terkait dengan back dari penyelenggara daerah berupa
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaporan dan klaifikasi kepada pemerintah
utamanya terhadap peraturan daerah dan pusat yang dalam hal ini adalah Menteri
peraturan kepala daerah. Dalam hal Dalam Negeri perlu terus dilakukan.
pengawasan terhadap rancangan peraturan Optimalisasi fungsi pembinaan dan
daerah dan peraturan daerah Pemerintah pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah
melakukan dengan 2 (dua) cara sebagai dengan menerapkan sanksi kepada
berikut: 1).Pengawasan terhadap rancangan penyelenggara pemerintahan daerah dapat
peraturan daerah (RAPERDA), yaitu terhadap dilakukan apabila ditemukan adanya fakta
rancangan peraturan daerah yang mengatur penyimpangan dan pelanggaran. Sanksi
pajak daerah, retribusi daerah, APBD, dan tersebut dapat berupa penataan kembali suatu
RUTR sebelum disahkan oleh kepala daerah daerah otonom, pembatalan pengangkatan
terlebih dahulu dievaluasi oleh Menteri, pejabat, penangguhan dan pembatalan
Dalam Negeri untuk Raperda provinsi, dan berlakunya suatu kebijakan daerah baik
oleh Gubernur terhadap Raperda peraturan daerah, keputusan kepala daerah,
kabupaten/kota. Mekanisme ini dilakukan dan ketentuan lain yang ditetapkan daerah
agar pengaturan tentang hal-hal tersebut dapat serta dapat memberikan sanksi pidana yang
mencapai daya guna dan hasil guna yang diproses sesuai dengan peraturan perundang-
optimal. 2).Pengawasan terhadap semua undangan.
peraturan -daerah di luar yang termasuk Berdasarkan Pasal 137 UU Nomor 32
dalam angka 1, yaitu setiap peraturan daerah Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
wajib disampaikan kepada Menteri Dalam disebutkan bahwa perda dibentuk berdasarkan
Negeri untuk provinsi dan Gubernur untuk asas-asas pembentukan peraturan perundang-
kabupaten/kota untuk memperoleh klarifikasi. undangan yang meliputi a).kejelasan tujuan;
Selanjutnya disebutkan terhadap peraturan b).kelembagaan atau organ pembentuk yang
daerah yang bertentangan dengan kepentingan tepat; c).kesesuaian antara jenis dan materi
umum dan peraturan yang lebih tinggi dapat muatan; d).dapat dilaksanakan;
dibatalkan sesuai mekanisme yang berlaku. e).kedayagunaan dan kehasilgunaan;
Dengan demikian secara substansial f).kejelasan rumusan; dan g).keterbukaan.
normatif, fungsi pengawasan dari pemerintah kemudian dalam Pasal 138 dikemukakan
terhadap peraturan daerah sudah diamanatkan bahwa materi Peraturan daerah harus
dalam UU Nomor 32 tahun 2004. Instrumen mengandung asas : 1).pengayoman;
pengawasan pemerintah tersebut bersifat 2).kemanusiaan; 3).kebangsaan;
melekat sebagai bagian dari fungsi 4).kekeluargaan; 5).kenusantaraan; 6).bhineka
pengendalian kinerja sebuah peraturan daerah. tunggal ika; 7).keadilan; 8).kesamaan
Menurut Lyndal F. Urwick, pengawasan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan;
adalah upaya agar sesuatu dilaksanakan 9).ketertiban dan kepastian hukum; dan/atau
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan 10).keseimbangan, keserasian, dan
dan instruksi yang dikeluarkan. Dikutip dari keselarasan.
www.negarahukum. Artikel Damang, SH, Pada tahap evaluasi, sesungguhnya proses
MH (diakses pada tanggal 15 November evaluasi peraturan daerah sudah dilakukan

Analisis Formulasi Instrumen Simplifikasi Regulasi


Menuju Tatanan Hukum yang Terintegrasi dan Harmonis 19
Jurnal AJUDIKASI Vol 1 No 2 Desember 2017, 15-26

sejak peraturan daerah masih berupa Daerah (DPRD) tidak dapat dibatalkan
rancangan, hal tersebut dapat dilihat dalam oleh keputusan sepihak dari
pasal 144 UU Nomor 32 Tahun 2004 yang pemerintah pusat begitu saja.” Lebih
menyebutkan bahwa (1).Rancangan Perda lanjut Jimly Asshiddiqie berpendapat,
yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan bahwa: Pemerintah pusat sudah
Gubernur atau Bupati/Walikota disampaikan seharusnya tidak diberi wewenang
oleh pimpinan DPRD kepada Gubernur atau oleh undang-undang untuk mencabut
Bupati/Walikota untuk ditetapkan sebagal perda sebagaimana diatur oleh
Perda; (2).Penyampaian rancangan Perda Undang-Undang Nomor 32 Tahun
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan 2004 Tentang Pemerintahan Daerah,
dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari tetapi yang berwenang menguji perda
terhitung sejak tanggal persetujuan bersama; adalah Mahkamah Agung
(3).Rancangan Perda sebagaimana dimaksud sebagaimana ketentuan Pasal 24A ayat
pada ayat 1 dan ayat 2 ditetapkan oleh (1) Undang-Undang Dasar 1945.
Gubernur atau Bupati/Walikota paling lama Dalam Undang-Undang Nomor 32
30 (tiga puluh) hari sejak rancangan tersebut Tahun 2004, prinsip otonomi daerah
disetujui bersama; (4).Dalam hal rancangan yang digunakan adalah prinsip
Perda tidak ditetapkan Gubernur atau otonomi seluas-luasnya dalam arti
Bupati/Walikota dalam waktu sebagaimana daerah diberikan kewenangan
dimaksud pada ayat (3) rancangan Perda mengurus dan mengatur semua urusan
tersebut sah menjadi Perda dan wajib pemerintah di luar yang menjadi
diundangkan dengan memuatnya dalam urusan pemerintah yang ditetapkan
lembaran daerah; (5).Dalam hal sahnya dalam Undang-Undang ini. Daerah
rancangan Perda sebagaimana dimaksud pada memiliki kewenangan membuat
ayat 4, rumusan kalimat pengesahannya kebijakan daerah untuk memberi
berbunyi, "Perda ini dinyatakan sah," dengan pelayanan, peningkatan peran serta,
mencantumkan tanggal sahnya. (6).Kalimat prakarsa, dan pemberdayaan
pengesahan sebagaimana dimaksud pada ayat masyarakat yang bertujuan pada
(5) harus dibubuhkan pada halaman terakhir peningkatan kesejahteraan rakyat.
Perda sebelum pengundangan naskah Perda
ke dalam lembaran daerah. Selanjutnya dalam Pasal 145
Tahap ekesekusi atau pengambilan dikemukakan bahwa Perda disampaikan
keputusan mengenai regulasi secara yuridis kepada Pemerintah paling lama 7 (tujuh) hari
normatif Mendagri memiliki keabsahan dalam setelah ditetapkan. 1).Perda sebagaimana
pembatalan Perda karena berpayung hukum dimaksud pada ayat (1) yang bertentangan
pada Pasal 251 Undang-Undang Nomor 23 dengan, kepentingan umum dan/atau
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. peraturan perundang-undangan yang lebih
Akan tetapi, jika melihat berdasarkan tinggi dapat dibatalkan oleh Pemerintah.
kewenangan, Mendagri bukanlah lembaga Keputusan pembatalan Perda sebagaimana
yang tepat dalam melakukan pembatalan dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan
perda, karena kewenangan dalam pembatalan Peraturan Presiden paling lama 60 (enam
perda telah diberikan oleh UUD NRI 1945 puluh) hari sejak diterimanya Perda
kepada Mahkamah Agung melalui Pasal 24A sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (4)
UUD NRI 1945. (Maharani Sukma, 2017). Paling lama 7 (tujuh) hari setelah keputusan
Selanjutnya Jimly Asshiddiqie dalam pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat
Minolah (2011) menyatakan, bahwa: (3), kepala daerah harus memberhentikan
“Perda sebagai hasil kerja Kepala pelaksanaan Perda dan selanjutnya DPRD
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat bersama kepala daerah mencabut Perda

Analisis Formulasi Instrumen Simplifikasi Regulasi


20 Menuju Tatanan Hukum yang Terintegrasi dan Harmonis
Jurnal AJUDIKASI Vol 1 No 2 Desember 2017, 15-26

dimaksud. 5)Apabila provinsi/kabupaten/kota regulasi yang proporsional. (Strategi Nasional


- tidak dapat menerima keputusan pembatalan Reformasi Regulasi, Kementrian
Perda sebagaimana dimaksud pada ayat (3) PPN/Bappenas, 2015:37). Selanjutnya
dengan alasan yang dapat dibenarkan oleh disebutkan bahwa simplifikasi regulasi
peraturan perundang-undangan, kepala daerah diawali dengan melakukan beberapa tahapan
dapat mengajukan keberatan kepada yaitu sebagai berikut : a).Tahap inventarisasi
Mahkamah Agung. (6) Apabila keberatan dan klasifikasi regulasi mengenai bidang
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tertentu dan regulasi lain yang terkait dengan
dikabulkan sebagian atau seluruhnya, putusan bidang tersebut; b).Tahap identifikasi
Mahkamah Agung tersebut menyatakan terhadap permasalahan atau potensi masalah
Peraturan Presiden menjadi batal dan tidak yang terdapat di dalam regulasi tersebut,
mempunyai kekuatan hukum. (7) Apabila termasuk pemangku kepentingan dari regulasi
Pemerintah tidak mengeluarkan Peraturan tersebut, permasalahan dapat diidentifikasi
Presiden untuk membatalkan Perda seperti permasalahan regulasi yang bersifat
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Perda konflik, inkonsisten, multitafsir dan tidak
dimaksud dinyatakan berlaku operasional; c)Tahap Evaluasi Regulasi
Sedangkan dalam Peraturan Menteri dengan menggunakan kriteria Legalitas,
Dalam Negeri Nomor 80 tahun 2015 tentang Kebutuhan dan Situasional.
Pembentukan Produk Hukum Daerah, Progres simplifikasi regulasi pada tahun
Menteri Dalam Negeri melakukan evaluasi 2016 lalu, pemerintah sudah mulai melakukan
rancangan perda provinsi dan Gubernur simplifikasi regulasi. Staf Ahli Menteri
melakukan evaluasi rancangan perda Perencanaan Pembangunan Nasional
kabupaten/kota sesuai dengan, Undang- (PPN/Bappenas) Bidang Hubungan
undang di bidang pemerintahan daerah dan Kelembagaan, Diani Sadiawati, mengatakan
peraturan perundang-undangan lainnya. bahwa simplifikasi regulasi di bidang
Proses evaluasi rancangan perda sesuai perizinan dan investasi dilakukan dengan cara
dengan Undang-Undang di bidang berkoordinasi dengan 20
pemerintahan daerah tersebut terdiri atas: kementerian/lembaga. Pemilihan 20 K/L ini
RPJPD, RPJMD, APBD, perubahan APBD, didasarkan pada Instruksi Presiden tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
pajak daerah, retribusi daerah; dan tata ruang Pusat di Badan Koordinasi Penanaman Modal
daerah. (BKPM). Untuk tahun 2016, 324 regulasi
telah dicabut dan sebanyak 75 regulasi
direvisi. www.Hukumonline, 18 April 2017
2. Instrumen Simplikasi Regulasi (diakses pada tanggal 16 November 2017)
sebagai Sistem Reformasi Regulasi Regulasi yang sudah disimplifikasi oleh
Ideal pemerintah dengan Bappenas selaku
Berdasarkan tujuannya, maka Simplifikasi koordinator pelaksanaan simplifikasi regulasi
Regulasi bertujuan untuk : a)mewujudkan adalah 61 Perka BKPM yang sudah dicabut
regulasi yang sederhana dan tertib; dan 4 Perka BPOM direvisi untuk
b)mewujudkan sistem regulasi yang menyederhanakan prosedur dan registrasi.
sederhana dan proporsional; c).Meningkatkan Selanjutnya, revisi 5 Perka BSN untuk
compliance rate (Sadiawati, Dani : 2013). menyempurnakan cara penyampaian
Simplifikasi Regulasi merupakan pengaduan masyarakat serta pengaturan
penyederhanaan regulasi, yaitu suatu cara pengembangan SNI, mencabut 22 Permen
untuk mengendalikan kuantitas terhadap ATR dan merevisi 3 Permen ATR. Sebanyak
regulasi yang sedang menjadi hukum positif 5 Permen, 1 Kepmen, 1 Perdirjen Kelautan
(sedang berlaku) dalam rangka mewujudkan dan Perikanan dicabut, dan melakukan revisi

Analisis Formulasi Instrumen Simplifikasi Regulasi


Menuju Tatanan Hukum yang Terintegrasi dan Harmonis 21
Jurnal AJUDIKASI Vol 1 No 2 Desember 2017, 15-26

terhadap 3 Permen Kelautan dan Perikanan untuk kegiatan yang tidak termasuk
untuk mempermudah perizinan dan investasi mengangkut penumpang dan/atau barang
serta menjamin keberlanjutan usaha nelayan. yang semula 14 hari kerja menjadi 7 hari
Selain itu, sebanyak 1 Permen Kesehatan kerja. Sedangkan di sektor Perindustrian,
dicabut dengan tujuan untuk memperbaiki sebanyak 19 Permen direvisi guna
layanan dan 12 Permen Ketenagakerjaan juga memberikan kemudahan impor barang sejenis
dicabut guna meningkatkan pelayanan dan yang sebenarnya tidak terkena kewajiban
mengakomodasi penepatan tenaga kerja memenuhi standar SNI. Dan sebanyak 2
sesuai kebutuhan di lapangan. Permen di bidang pertanian dicabut dan
Regulasi di bidang keuangan juga tak merevisi 1 Permen Pertanian tentang
luput dari simplifikasi regulasi. Sebanyak 43 pemasukan daging, pemasukan sapi, dan
Permen dan Kepmen Keuangan dicabut, serta pedoman perizinan usaha perkebunan.
melakukan revisi terhadap 1 Permen Di samping melakukan sejumlah
Keuangan. Hal ini dilakukan guna pencabutan dan revisi di berbagai
memberikan kepastian hukum dan Kementerian/lembaga, di tahun 2016
kemudahan prosedur dalam penetapan tariff pemerintah juga membuat rencana revisi
dan nilai pabean. Untuk Kementerian beberapa Permen, seperti revisi 2 Permen
Komunikasi dan Informatika, sebanyak 4 BUMN tentang tata cara pengangkatan
Permen sudah dicabut. Tujuannya lebih direksi, dewan komisaris, dan dewan
ditekankan untuk perbaikan dan kemudahan pengawas BUMN, rencana revisi Permen
pelayanan serta melindungi kepentingan ESDM tentang izin usaha bidang
publik dan atau pengguna. Bidang pertambangan mineral dan batubara serta
Lingkungan Hidup, sebanyak 10 Permen minyak dan gas bumi, serta rencana
LHK sudah dicabut dan merevisi 3 Permen penerbitan Permen Hukum dan HAM tentang
LHK dengan tujuan mempermudah perizinan permohonan perdaftaran merek. Selain
pemanfaatan hutan. Sebanyak 17 Permen di pembatalan dan revisi sejumlah regulasi,
bidang Pariwisata juga sudah dinyatakan tidak beberapa Kementerian juga melakukan
berlaku, dan pencabutan bertujuan untuk simplifikasi regulasi seperti Kementerian
menyederhanakan prosedur pengaturan Koordinator Bidang Perekonomian (Menko)
pendaftaran usaha agar proses lebih cepat dan yang telah melakukan 204 deregulasi melalui
lokasi pelayanan lebih mudah dijangkau. sejumlah paket kebijakan meliputi
Selanjutnya sebanyak 8 Permen PUPR pencabutan, revisi, dan pembentukan regulasi
dicabut dan 3 Permen PUPR direvisi dengan baru. Kementerian Dalam Negeri juga
tujuan untuk memudahkan proses perizinan melakukan pembatalan 3.143 regulasi yang
dan investasi dalam bidang jasa konstruksi. terdiri dari Peraturan dan Keputusan Menteri
Di bidang pendidikan, sebanyak 128 Dalam Negeri serta Peraturan Daerah yang
Permendikbud dicabut dan merevisi 24 bertentangan dengan peraturan yang lebih
Permendikbud. Hal ini dilakukan bertujuan tinggi, kepetingan umum, dan/atau kesusilaan
untuk mempermudah perizinan bagi tenaga serta menghambat investasi. Lalu,
pendidik dan lembaga pendidik dalam Kementerian Hukum dan HAM, melalui
melakukan kegiatan belajar mengajar. agenda reformasi hukum yang meliputi
Kemudian sebanyak 6 Permen Perdagangan penataan regulasi dengan penguatan
dicabut untuk mempermudah perizinan impor pembentukan peraturan perundang-undangan,
besi baja dan prosedur ekspor produk revitalisasi evaluasi peratuan perundang-
kehutanan. Kemudian 3 Permen Perhubungan undangan, serta penataan database peraturan
juga dicabut dan sebanyak 5 Permen perundang-undangan. Dan berikut adalah data
Perhubungan direvisi untuk mempercepat capaian Kementrian/Lembaga yang telah
proses perizinan penggunaan kapal asing

Analisis Formulasi Instrumen Simplifikasi Regulasi


22 Menuju Tatanan Hukum yang Terintegrasi dan Harmonis
Jurnal AJUDIKASI Vol 1 No 2 Desember 2017, 15-26

melaksanakan simplifikasi regulasi pada lapangan


tahun 2016. 8. Rencana penerbitan
Capaian Tujuan Permen Hukum dan
Kementrian/Lembaga HAM tentang
dalam Simplifikasi permohonan
Regulasi tahun 2016 pendaftaran merk
1. Mencabut 61 Perka 9. Rencana revisi 2
BKPM yang sudah Permen BUMN
tidak digunakan lagi tentang tata cara
2. Mencabut 6 Perka Untuk pengangkatan
BPOM menyederhanakan direksi, dewan
3. Merevisi 4 Perka prosedur registrasi komisaris, dan
BPOM obat dewan pengawas
4. Merevisi 5 Perka Untuk BUMN
BSN menyempurnakan 10. Mencabut 1 Permen Simplifikasi
cara penyampaian Kesehatan bertujuan untuk
pengaduan memperbaiki
masyarakat serta layanan
pengaturan 11. Mencabut 6 Permen Merevisi 3
pengembangan Kelautan dan Permen Kelautan
SNI Perikanan dan Perikanan
5. Mencabut 22 Simplifikasi untuk
Permen ATR dan bertujuan untuk mempermudah
merevisi 3 Permen menjamin hak perizinan dan
ATR masyarakat investasi serta
hukum adat, menjamin
menangani keberlanjutan
permasalahan usaha nelayan
pertanahan, dan 12. Mencabut 3 Permen Simplifikasi
mempercepat Perhubungan dan bertujuan untuk
proses pendaftaran merevisi 5 Permen mempercepat
tanah lengkap Perhubungan proses perizinan
6. Rencana revisi penggunaan kapal
Permen ESDM asing untuk
tentang izin usaha kegiatan yang
bidang tidak termasuk
pertambangan mengangkut
mineral dan batu penumpang
bara serta minyak dan/atau barang
dan gas bumi yang semula 14
7. Mencabut 12 Simplifikasi hari kerja menjadi
Permen bertujuan 7 hari kerja
Ketenagakerjaan meningkatkan
pelayanan dan
mengakomodasi 13. Mencabut 43 Simplifikasi
penempatan Permen dan bertujuan untuk
tenaga kerja sesuai Kepmen Keuangan memberikan
kebutuhan di serta merevisi 1 kepastian hukum

Analisis Formulasi Instrumen Simplifikasi Regulasi


Menuju Tatanan Hukum yang Terintegrasi dan Harmonis 23
Jurnal AJUDIKASI Vol 1 No 2 Desember 2017, 15-26

Permen Keuangan dan kemudahan Permen PUPR memudahkan


prosedur dalam proses perizinan
penetapan tarif dan investasi
dan nilai pabean dalam bidang jasa
14. Mencabut 10 Simplifikasi konstruksi
Permen LHK dan bertujuan untuk 20. Mencabut 4 Permen Simplifikasi
merevisi 2 Permen mempermudah Komunikasi dan ditekankan pada
LHK proses perizinan informatika perbaikan dan
pemanfaatan kemudahan
hutan pelayanan serta
15. Mencabut 17 Pencabutan melindungi
Permen Pariwisata bertujuan untuk kepentingan
menyederhanakan publik dan/atau
prosedur pengguna
pengaturan 21. Merevisi 19 Permen
pendaftaran usaha Perindustrian untuk
(proses lebih cepat memberikan
dan lokasi kemudahan impor
pelayanan lebih barang sejenis yang
mudah dijangkau) sebenarnya tidak
16. Mencabut 128 Simplifikasi terkena kewajiban
Permendikbud dan bertujuan untuk memenuhi standar
merevisi 24 mempermudah SNI
Permendikbud perizinan bagi Sumber : http://www.hukumonline.com,
tenaga pendidik 2016.
dan lembaga Sedangkan untuk tingkat daerah,
pendidik dalam terdapat berbagai alasan penyebab dibatalkan
melakukan dan dicabutnya peraturan daerah, seperti
kegiatan belajar kewenangan yang dialihkan dan berubah dari
mengajar kabupaten/kota ke provinsi seperti Perda
17. Mencabut 2 Permen Nomor 7/2011 tentang Pengelolaan
Pertanian dan Pertambangan, Perda Nomor 5/2011 tentang
merevisi 1 Permen Pengelolaan Air Tanah, dan Perda Nomor
Pertanian tentang 18/2017 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
pemasukan daging, di Kabupaten Serang. Selanjutnya Perda
pemasukan sapi, Nomor 18/2017 tentang Penyelenggaraan
dan pedoman Pendidikan di Kabupaten Serang juga dicabut
perizinan usaha karena kewenangannya sudah berubah dari
perkebunan kewenangan pemerintah kabupaten menjadi
18. Mencabut 6 Permen Pencabutan kewenangan pemerintah Provinsi Banten.
Perdagangan bertujuan untuk Capaian simplifikasi regulasi di tingkat pusat
mempermudah dan daerah tersebut sejalan dengan arah
perizinan impor kebijakan pembangunan bidang regulasi
besi baja dan 2015-2019 yaitu mewujudkan sinergitas
prosedur ekspor antara kebijakan dan regulasi agar tercipta
produk kehutanan sistem regulasi nasional yang sederhana dan
19. Mencabut 8 Permen Simplifikasi tertib dalam rangka mendukung
PUPR dan revisi 3 bertujuan untuk pembangunan keunggulan komparatif

Analisis Formulasi Instrumen Simplifikasi Regulasi


24 Menuju Tatanan Hukum yang Terintegrasi dan Harmonis
Jurnal AJUDIKASI Vol 1 No 2 Desember 2017, 15-26

perekonomian yang berbasis sumber daya DAFTAR PUSTAKA


alam yang tersedia, sumber daya manusia
yang berkualitas serta kemampuan Iptek Asshiddiqie, Jimly, 2006, Teori Hans Kelsen
sehingga simplifikasi regulasi sebagai Tentang Hukum, Jakarta, Sekretariat Jenderal
instrumen reformasi regulasi dapat terwujud dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.
secara ideal dalam mendukung proses
pembangunan bidang regulasi secara nasional. Deputi Politik, hukum, Pertahanan dan
Keamanan, serial Multilateral Meeting II,
PENUTUP 2016
Instrumen Simplifikasi Regulasi sebagai
formulasi yuridis dalam strategi penataan Ibnu Sina Chandranegara, 2014, artikel yang
kebijakan regulasi bertujuan untuk berjudul : Menemukan Formulasi Diet
mewujudkan regulasi yang tertib dan Regulasi, Wakil Dekan Fakultas Hukum
sederhana melalui proses review dan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dosen
rekonstruksi regulasi yang ada berdasarkan Tetap di bawah Departemen Hukum Tata
kriteria legalitas dan kebutuhan untuk Negara, Hukum Administrasi Negara dan
selanjutnya diberikan rekomendasi alternatif Hukum Internasional. Sekretaris Majelis
tindakan regulasi untuk dipertahankan, Hukum dan HAM PP Muhammadiyah,
direvisi atau dicabut. Peraturan Daerah Anggota Asosiasi Pengajar Hukum Acara
sebagai peraturan perundang-undangan Mahkamah Konstitusi, dan Anggota Asosiasi
berskala lokal merupakan bagian dari locus Pengajar HTN-HAN
simplifikasi regulasi, hal tersebut dikarenakan
masih terjadinya disharmonis regulasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Indonesia seperti kualitas yang masih buruk Pengharmonisasian, Pembulatan, dan
dari segi konten dan substansi, kuantitas Pemantapan, Konsepsi Rancangan
regulasi yang tidak terkontrol, tidak adanya Peraturan, Perundang-Undangan. (Jakarta:
kewenangan atau otoritas tunggal pengelola Direktorat Jenderal Peraturan
regulasi dan kurangnya pemahaman PerundangUndangan, 2010) hlm 18-20
merupakan beberapa problem regulasi yang
terjadi. Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi
Reformasi regulasi melalui simplifikasi Daerah, Panduan Pembuatan Kebijakan
regulasi merupakan salah satu opsi yang tepat (Perda Ramah Investasi) bekerjasama dengan
dalam rangka menciptakan tatanan regulasi FordFoundation, 2013
yang tertib dan harmonis, sebuah regulasi
idealnya tidak boleh bertentangan dengan Maharani Sukma Novira, Maret 2017.
regulasi yang setara dan tidak boleh juga Analisis Yuridis Pembatalan Perda oleh
bertentangan dengan regulasi di atasnya. Menteri Dalam Negeri, Jurnal Hukum
Harmonisasi regulasi dengan tujuan kualitas, Universitas Diponegoro, Volume 5 Nomor 1,
mendukung dinamika sosial secara tertib, hal 1-21.
terselenggaranya penyelenggara negara yang
efektif dan efisien dan memuat aturan yang Minolah, Maret 2011. Tinjauan Yuridis
tertib dan sederhana merupakan prasyarat terhadap Pembatalan Peraturan Daerah
pembentukan sebuah regulasi yang ideal ideal Provinsi di Indonesia, Jurnal Syiar Hukum,
Universitas Islam Bandung, Volume XIII
Nomor 1, hal 1-15

Analisis Formulasi Instrumen Simplifikasi Regulasi


Menuju Tatanan Hukum yang Terintegrasi dan Harmonis 25
Jurnal AJUDIKASI Vol 1 No 2 Desember 2017, 15-26

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80


tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah

Sadiawati, Diani. Rekonseptualisasi


Pembentukan Regulasi. Makalah
disampaikan dalam Konsultasi Publik
Reformasi Regulasi Di Indonesia, Hotel
Grand Melia, Jakarta, 15 Juli 2013.

Strategi Nasional Reformasi Regulasi, 2015.


Kementrian PPN/Bappenas Republik
Indonesia

Undang-undang Dasar 1945

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004


tentang Pemerintahan Daerah

UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

www.hukumonline.com, capaian simplifikasi


regulasi, (diakses pada tanggal 18 April 2017)

www.negarahukum. Artikel Damang, SH,


MH (diakses pada tanggal 15 November
2017).

Analisis Formulasi Instrumen Simplifikasi Regulasi


26 Menuju Tatanan Hukum yang Terintegrasi dan Harmonis

Anda mungkin juga menyukai