Ahmad Sururi
Program Studi Administrasi Negara Fisip dan Hukum
Email : ahmadbroer@gmail.com
Abstrak
Problem regulasi di Indonesia seperti kualitas yang masih buruk dari segi konten dan
substansi, kuantitas regulasi yang tidak terkontrol, tidak adanya kewenangan atau otoritas tunggal
pengelola regulasi dan kurangnya pemahaman menjadi penyebab terjadinya disharmonisasi
regulasi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskipsikan dan menganalisis bagaimana formulasi
Instrumen Simplikasi Regulasi (ISR) menuju tatanan hukum yang terintegrasi dan harmonis.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Teknik yang digunakan adalah survei literatur akademis guna memperoleh konsep-konsep dan teori
dengan kajian peraturan perundang-undangan. Teknik pengumpulan data melalui penelusuran
berbagai sumber dan literatur yang relevan dengan penelitian yaitu dokumen resmi yang
dikeluarkan oleh pemerintah seperti peraturan perundang-undangan, pemberitaan media massa
cetak dan elektronik, jurnal dengan pendekatan hukum normatif dan buku-buku atau referensi yang
terkait dengan regulasi. Proses analisis dilakukan secara komprehensif dengan tujuan agar hasil
intrepretatif dan analisis tersebut bersifat deskriptif analitis. Hasil penelitian dan pembahasan
diperoleh bahwa reformasi regulasi melalui instrumen simplifikasi regulasi merupakan salah satu
opsi yang tepat dalam rangka menciptakan tatanan regulasi yang tertib dan harmonis. Capaian
simplifikasi regulasi sejalan dengan arah kebijakan pembangunan bidang regulasi 2015-2019 yaitu
mewujudkan sinergitas antara kebijakan dan regulasi agar tercipta sistem regulasi nasional yang
sederhana dan tertib dalam rangka mendukung pembangunan keunggulan komparatif
perekonomian yang berbasis sumber daya alam yang tersedia, sumber daya manusia yang
berkualitas serta kemampuan Iptek sehingga simplifikasi regulasi sebagai instrumen reformasi
regulasi dapat terwujud secara ideal dalam mendukung proses pembangunan bidang regulasi secara
nasional.
Kata kunci : Instrumen Simplifikasi Regulasi, tatanan Hukum tertib dan harmonis.
sejak peraturan daerah masih berupa Daerah (DPRD) tidak dapat dibatalkan
rancangan, hal tersebut dapat dilihat dalam oleh keputusan sepihak dari
pasal 144 UU Nomor 32 Tahun 2004 yang pemerintah pusat begitu saja.” Lebih
menyebutkan bahwa (1).Rancangan Perda lanjut Jimly Asshiddiqie berpendapat,
yang telah disetujui bersama oleh DPRD dan bahwa: Pemerintah pusat sudah
Gubernur atau Bupati/Walikota disampaikan seharusnya tidak diberi wewenang
oleh pimpinan DPRD kepada Gubernur atau oleh undang-undang untuk mencabut
Bupati/Walikota untuk ditetapkan sebagal perda sebagaimana diatur oleh
Perda; (2).Penyampaian rancangan Perda Undang-Undang Nomor 32 Tahun
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan 2004 Tentang Pemerintahan Daerah,
dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari tetapi yang berwenang menguji perda
terhitung sejak tanggal persetujuan bersama; adalah Mahkamah Agung
(3).Rancangan Perda sebagaimana dimaksud sebagaimana ketentuan Pasal 24A ayat
pada ayat 1 dan ayat 2 ditetapkan oleh (1) Undang-Undang Dasar 1945.
Gubernur atau Bupati/Walikota paling lama Dalam Undang-Undang Nomor 32
30 (tiga puluh) hari sejak rancangan tersebut Tahun 2004, prinsip otonomi daerah
disetujui bersama; (4).Dalam hal rancangan yang digunakan adalah prinsip
Perda tidak ditetapkan Gubernur atau otonomi seluas-luasnya dalam arti
Bupati/Walikota dalam waktu sebagaimana daerah diberikan kewenangan
dimaksud pada ayat (3) rancangan Perda mengurus dan mengatur semua urusan
tersebut sah menjadi Perda dan wajib pemerintah di luar yang menjadi
diundangkan dengan memuatnya dalam urusan pemerintah yang ditetapkan
lembaran daerah; (5).Dalam hal sahnya dalam Undang-Undang ini. Daerah
rancangan Perda sebagaimana dimaksud pada memiliki kewenangan membuat
ayat 4, rumusan kalimat pengesahannya kebijakan daerah untuk memberi
berbunyi, "Perda ini dinyatakan sah," dengan pelayanan, peningkatan peran serta,
mencantumkan tanggal sahnya. (6).Kalimat prakarsa, dan pemberdayaan
pengesahan sebagaimana dimaksud pada ayat masyarakat yang bertujuan pada
(5) harus dibubuhkan pada halaman terakhir peningkatan kesejahteraan rakyat.
Perda sebelum pengundangan naskah Perda
ke dalam lembaran daerah. Selanjutnya dalam Pasal 145
Tahap ekesekusi atau pengambilan dikemukakan bahwa Perda disampaikan
keputusan mengenai regulasi secara yuridis kepada Pemerintah paling lama 7 (tujuh) hari
normatif Mendagri memiliki keabsahan dalam setelah ditetapkan. 1).Perda sebagaimana
pembatalan Perda karena berpayung hukum dimaksud pada ayat (1) yang bertentangan
pada Pasal 251 Undang-Undang Nomor 23 dengan, kepentingan umum dan/atau
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. peraturan perundang-undangan yang lebih
Akan tetapi, jika melihat berdasarkan tinggi dapat dibatalkan oleh Pemerintah.
kewenangan, Mendagri bukanlah lembaga Keputusan pembatalan Perda sebagaimana
yang tepat dalam melakukan pembatalan dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan
perda, karena kewenangan dalam pembatalan Peraturan Presiden paling lama 60 (enam
perda telah diberikan oleh UUD NRI 1945 puluh) hari sejak diterimanya Perda
kepada Mahkamah Agung melalui Pasal 24A sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (4)
UUD NRI 1945. (Maharani Sukma, 2017). Paling lama 7 (tujuh) hari setelah keputusan
Selanjutnya Jimly Asshiddiqie dalam pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat
Minolah (2011) menyatakan, bahwa: (3), kepala daerah harus memberhentikan
“Perda sebagai hasil kerja Kepala pelaksanaan Perda dan selanjutnya DPRD
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat bersama kepala daerah mencabut Perda
terhadap 3 Permen Kelautan dan Perikanan untuk kegiatan yang tidak termasuk
untuk mempermudah perizinan dan investasi mengangkut penumpang dan/atau barang
serta menjamin keberlanjutan usaha nelayan. yang semula 14 hari kerja menjadi 7 hari
Selain itu, sebanyak 1 Permen Kesehatan kerja. Sedangkan di sektor Perindustrian,
dicabut dengan tujuan untuk memperbaiki sebanyak 19 Permen direvisi guna
layanan dan 12 Permen Ketenagakerjaan juga memberikan kemudahan impor barang sejenis
dicabut guna meningkatkan pelayanan dan yang sebenarnya tidak terkena kewajiban
mengakomodasi penepatan tenaga kerja memenuhi standar SNI. Dan sebanyak 2
sesuai kebutuhan di lapangan. Permen di bidang pertanian dicabut dan
Regulasi di bidang keuangan juga tak merevisi 1 Permen Pertanian tentang
luput dari simplifikasi regulasi. Sebanyak 43 pemasukan daging, pemasukan sapi, dan
Permen dan Kepmen Keuangan dicabut, serta pedoman perizinan usaha perkebunan.
melakukan revisi terhadap 1 Permen Di samping melakukan sejumlah
Keuangan. Hal ini dilakukan guna pencabutan dan revisi di berbagai
memberikan kepastian hukum dan Kementerian/lembaga, di tahun 2016
kemudahan prosedur dalam penetapan tariff pemerintah juga membuat rencana revisi
dan nilai pabean. Untuk Kementerian beberapa Permen, seperti revisi 2 Permen
Komunikasi dan Informatika, sebanyak 4 BUMN tentang tata cara pengangkatan
Permen sudah dicabut. Tujuannya lebih direksi, dewan komisaris, dan dewan
ditekankan untuk perbaikan dan kemudahan pengawas BUMN, rencana revisi Permen
pelayanan serta melindungi kepentingan ESDM tentang izin usaha bidang
publik dan atau pengguna. Bidang pertambangan mineral dan batubara serta
Lingkungan Hidup, sebanyak 10 Permen minyak dan gas bumi, serta rencana
LHK sudah dicabut dan merevisi 3 Permen penerbitan Permen Hukum dan HAM tentang
LHK dengan tujuan mempermudah perizinan permohonan perdaftaran merek. Selain
pemanfaatan hutan. Sebanyak 17 Permen di pembatalan dan revisi sejumlah regulasi,
bidang Pariwisata juga sudah dinyatakan tidak beberapa Kementerian juga melakukan
berlaku, dan pencabutan bertujuan untuk simplifikasi regulasi seperti Kementerian
menyederhanakan prosedur pengaturan Koordinator Bidang Perekonomian (Menko)
pendaftaran usaha agar proses lebih cepat dan yang telah melakukan 204 deregulasi melalui
lokasi pelayanan lebih mudah dijangkau. sejumlah paket kebijakan meliputi
Selanjutnya sebanyak 8 Permen PUPR pencabutan, revisi, dan pembentukan regulasi
dicabut dan 3 Permen PUPR direvisi dengan baru. Kementerian Dalam Negeri juga
tujuan untuk memudahkan proses perizinan melakukan pembatalan 3.143 regulasi yang
dan investasi dalam bidang jasa konstruksi. terdiri dari Peraturan dan Keputusan Menteri
Di bidang pendidikan, sebanyak 128 Dalam Negeri serta Peraturan Daerah yang
Permendikbud dicabut dan merevisi 24 bertentangan dengan peraturan yang lebih
Permendikbud. Hal ini dilakukan bertujuan tinggi, kepetingan umum, dan/atau kesusilaan
untuk mempermudah perizinan bagi tenaga serta menghambat investasi. Lalu,
pendidik dan lembaga pendidik dalam Kementerian Hukum dan HAM, melalui
melakukan kegiatan belajar mengajar. agenda reformasi hukum yang meliputi
Kemudian sebanyak 6 Permen Perdagangan penataan regulasi dengan penguatan
dicabut untuk mempermudah perizinan impor pembentukan peraturan perundang-undangan,
besi baja dan prosedur ekspor produk revitalisasi evaluasi peratuan perundang-
kehutanan. Kemudian 3 Permen Perhubungan undangan, serta penataan database peraturan
juga dicabut dan sebanyak 5 Permen perundang-undangan. Dan berikut adalah data
Perhubungan direvisi untuk mempercepat capaian Kementrian/Lembaga yang telah
proses perizinan penggunaan kapal asing