Anda di halaman 1dari 21

1

PROPOSAL
PROGRAM PENGAWASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSAKAN


PEMBELAJARAN DARING MELALUI SUPERVISI AKADEMIK
DI SD NEGERI KAGOK 01 TAHUN 2021

Diajukan untuk memenuhi tugas dalam kegiatan Seleksi Substansi Calon


Pengawas Sekolah yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Tegal bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah.

Disusun oleh:

NAMA : SUHENDI, S.Pd


NIP : 19661220 199903 1 002
UNIT KERJA : SD NEGERI KAGOK 01
KOORDINATOR WILAYAH
KECAMATAN SLAWI

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN TEGAL
2020
2

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : SUHENDI, S.Pd
NIP : 19661220 199903 1 002
Judul Proposal : Peningkatan Kemampuan Guru dalam
Melaksakan Pembelajaran Daring melalui
Supervisi Akademik di SD Negeri Kagok 01
Tahun 2021

menyatakan bahwa proposal dengan judul di atas beserta seluruh isi adalah
benar benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan


kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.

Slawi, Maret 2021


Pembuat pernyataan

SUHENDI, S.Pd
NIP. 19661220 199903 1 002

ii
3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini sebagai salah
satu persyaratan untuk memenuhi tugas dalam kegiatan Seleksi Substansi Calon
Pengawas Sekolah yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Tegal bekerjasama dengan LPPKSPS.
Adapun judul yang penulis sajikan dalam proposal ini adalah
“Peningkatan Kemampuan Guru dalam Melaksakan Pembelajaran Daring
melalui Supervisi Akademik di SD Negeri Kagok 01 Tahun 2021”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan proposal ini masih
banyak kesalahan dan kekurangan karena terbatasnya kemampuan yang penulis
miliki.
Menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih banyak kekurangan,
maka saran dan kritik serta segala apresiasi sangat penulis harapkan demi
perbaikan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dengan memberikan dorongan
baik moril maupun materil
Mudah-mudahan amal baik bapak dan ibu serta rekan-rekan senantiasa
mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.

Slawi, Maret 2021

Penulis

iii
4

DAFTAR ISI
Halaman Sampul/ Cover i
………………………………………………..
Surat Pernyataan ii
………………………………………………………...
Kata Pengantar iii
………………………………………………………….
Daftar Isi iv
………………………………………………………………..
Daftar Lampiran v
………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN 1
………………………………………………
A. Latar Belakang 1
…………………………………………………….. 3
B. Masalah Pembelajaran dan Gagasan Inovasi Pengawasan 3
………... 3
C. Visi, Misi, Tujuan dan Indikator 4
…………………………………... 4
1. Visi 4
…………………………………………………………….
2. Misi
……………………………………………………………
3. Tujuan
…………………………………………………………
4. Indikator
……………………………………………………….

BAB II RENCANA PROGRAM PENGAWASAN 5


…………………
A. Aspek- Aspek dalam Program Pengawasan 5
……………………….. 5
1. Pembinaan Guru dalam Melaksanakan Tugas-tugasnya …….
2. Pemantauan Standar Nasional Pendidikan (SNP) terkait 5
dengan Pemecahan Masalah Pembelajaran 5
…………………………… 6
3. Penilaian Kinerja Guru ……………………………………. 7
….. 7
4. Bimbingan Latihan (Bimlat) Profesional Guru ……………. 7
…. 7
B. Strategi dan Langkah- Langkah Pencapaian 8
………………………. 9
1. Strategi 9
………………………………………………………... 9
2. Langkah- Langkah
5

…………………………………………….
a. Perencanaan
………………………………………………
b. Pelaksanaan
……………………………………………….
c. Monitoring dan Evaluasi
………………………………….
d. Refleksi
…………………………………………………...
C. Rencana Pelaporan
…………………………………………………

BAB III PENUTUP ………………………………………………….. 10


DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………... 11

DAFTAR LAMPIRAN
iv
Instrumen Supervisi Akademik Pembelajaran Daring …………………………13
6

v
7

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia masih berjung melawan pandemi Covid-19 yang penyebarannya
semakin masiv. Berbagai upaya penanggulangan dan pencegahan dilakukan
pemerintah guna mempersempit penyebaran virus corona, virus penyebab
pandemi Covid-19. Salah satu upaya pemerintah adalah memberikan fleksibilitas
kepada satuan pemdidikan dalam menerapkan kurikulum khusus selama masa
pandemi. Pedoman pelaksanaan kurikulum masa pandemi atau yang disebut
Kurikulum Pada Satuan Penidikan dalam Kondisi Khusus ini dituangkan dalam
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
719/P/2020. Tujuan pelaksanaan kurikulum pada kondisi khusus adalah
memberikan kelonggaran bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.
Tiap satuan pendidikan diberikan wewenang untuk mengatur kurikulum
kondisi khusus sesuai dengan kebutuhan warga belajar. Pada kondisi khusus ini,
satuan pendidikan diberikan kewenangan untuk memilih diantara: (1) tetap
mengacu pada kurikulum yang selama ini telah dilaksanakan; (2) mengacu pada
kurikulum dengan KI dan KD yang telah disederhanakan untuk kondisi khusus
yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan;
atau (3) melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri. Langkah ini
dilakukan oleh Kemendikbud agar tiap satuan pendidikan tetap dapat memberikan
pendidikan terbaik bagi siswa-siswinya di tengah pandemi global yang belum
mereda.
Slawi merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Tegal,
Provinsi Jawa Tengah. Per Januari 2020, Kabupaten Tegal masuk dalam zona
oranye (https://covid19.tegalkab.go.id/map-zona-kecamatan.php). Hal tersebut
menandakan penyebaran virus Covid-19 di kabupaten ini masuk dalam kategori
sedang, sehingga satuan pendidikan yang ada di Kecamatan Slawi masih harus
melaksanakan program Pembelajaran Daring. Pembelajaran Daring sebagai proses

1
28

pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 lebih lanjut dijelaskan dalam Surat
Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Berdasarkan surat edaran tersbut, Pembelajaran Daring dilaksanakan melalui
pembelajaran online atau jarak jauh untuk memberikan pembelajaran bermakna
bagi para siswa. Dalam melaksanakan pembelajaran Daring, siswa dan guru
minimal harus memiliki kecakapan memanfaatkan teknologi digital untuk
pembelajaran.
Proses pendidikan dan pengajaran yang berlangsung pada suatu lembaga
pendidikan menuntut upaya pengkoordiniran secara sistematis dan terencana.
Upaya ke arah ini salah satunya dapat terwujud dengan adanya pelaksanaan
supervisi. Supervisi tidak lain merupakan penerapan prinsip-prinsip demokrasi
sehingga potensi manusia dapat berkembang dengan kontinu, baik dalam konteks
pribadi maupun bersama, sehingga setiap orang dapat berpartisipasi dalam suatu
komunitas masyarakat.
Ditinjau dari segi pendidikan, menurut Sola (2018:130) bahwa:“supervisi
diartikan dengan pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar
mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih baik.”
Sebagai pemimpin (leader) kepala sekolah berkewajiban untuk
meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru khususnya dalam melaksanakan
proses pembelajaran yang efektif. Meningkatkan profesionalisme guru merupakan
tugas dan kewajiban kepala sekolah yang harus dijalankan secara efektif guna
meningkatkan mutu pembelajaran yang bermuara pada peningkatan mutu
pendidikan.
Namun kenyataan yang terjadi di sekolah, terjadi berbagai macam kendala
dalam pelaksanaan Pembelajaran Daring di SD Negeri Kagok 01, antara lain: (1)
sebagian besar guru, terutama yang berusia 40 tahun ke atas mengalami kesulitan
dalam menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran; (2) kurangnya
pengetahuan tentang sumber belajar daring dan aplikasi/learning manajemen
system (LMS) yang dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk meunjang
9
3

kegiatan belajar daring; (3) kurang terbangun interaksi dua arah antara guru
dengan siswa maupun guru dengan wali siswa saat pelaksanaan pembelajaran
daring.
Berdasarkan permasalahan tersebut, menerapkan supervisi akademik kepada
para guru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksakan pembelajaran
Daring selama masa pandemi Covid-19. Supervisi akademik memiliki definisi
serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk membantu guru mengembangkan
kemampuan mengelola pembelajaran. Melalui kegiatan supervisi akademik,
diharapkan guru dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensinya mengajar.
Supervisi akademik yang diterapkan tentu dikaitkan dengan pembelajaran Daring.
Instrumen yang peneliti gunakan merupakan pembelajaran Daring dari
Kemendikbud.

B. Masalah Pembelajaran dan Gagasan Inovasi Pengawasan


Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dihadapi antara lain
sebagai berikut:
1. Sebagian besar guru, terutama yang berusia 40 tahun ke atas mengalami
kesulitan dalam menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran;
2. Kurangnya pengetahuan tentang sumber belajar daring dan aplikasi/learning
manajemen system (LMS) yang dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk
meunjang kegiatan belajar daring;
3. Kurang terbangun interaksi dua arah antara guru dengan siswa maupun guru
dengan wali siswa saat pelaksanaan pembelajaran daring.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, penulis perlu untuk
mengadakan suatu kegiatan dengan menyusun sebuah judul proposal Peningkatan
Kemampuan Guru dalam Melaksakan Pembelajaran Daring Melalui Supervisi
Akademik di SD Negeri Kagok 01 Tahun 2021.

C. Visi, Misi, Tujuan dan Indikator


1. Visi
Terwujudnya guru yang profesional dan berkualitas.
10
4

2. Misi
a. Menumbuhkan kesadaran guru tentang pentingnya melaksanakan
pembelajaran Daring di masa pandemi.
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Daring
di masa pandemi.
c. Membantu guru memecahkan kesulitan atau permasalahan dalam
melaksanakan pembelajaran Daring di masa pandemi.
d. Meningkatkan inovasi guru untuk melaksanakan pembelajaran Daring di
masa pandemi melalui supervisi akademik.
e. Mengembangkan kegiatan supervisi akademik yang efektif di sekolah.
3. Tujuan
a. Guru mempunyai kesadaran tentang pentingnya supervisi akademik.
b. Guru dapat mengembangkan kemampuannya dalam melaksanakan
pembelajaran Daring di masa pandemi.
c. Guru dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar proses, dan standar penilaian.
d. Guru dapat mengembangkan berbagai inovasi dalam pembelajaran.
e. Guru dapat memanfaatkan Teknologi Informasi dengan efektif dan efisien.
4. Indikator
a. Tumbuhnya kesadaran guru tentang pentingnya melaksakan pembelajaran
yang efektif di masa pandemi.
b. Berkembangnya kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran Daring.
c. Menghasilkan Program Supervisi Akademik yang aplikatif sehingga dapat
dilaksanakan di sekolah.
d. Melaksanakan supervisi akademik berdasarkan program yang telah
direncanakan.
11

BAB II
RENCANA PROGRAM PENGAWASAN

A. Aspek-aspek dalam Program Pengawasan


1. Pembinaan Guru dalam Melaksanakan Tugas-tugasnya
Pembinaan guru berarti serangkaian usaha ataupun bantuan yang
diberikan kepada guru. Terutama bantuan yang berwujud layanan
professional yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas serta Pembina
lainnya untuk meningkatkan proses mengajar dan belajar siswa. Di masa
pandemi saat ini, tak menutup kemungkinan pembelajaran Daring akan
terus dilanjutkan dan dikombinasikan dengan belajar tatap muka. Idealnya,
guru harus kreatif dalam menyuguhkan konten pembelajaran. Kreativitas
tersebut diharapkan bisa menghasilkan konten belajar yang bermutu untuk
siswa. Namun kenyataannya, saat ini guru belum mampu menyuguhkan
konten pembelajaran bagi para siswanya. Agar guru dapat melaksanakan
pembelajaran Daring dengan menyuguhkan konten pembelajaran, maka
perlu dibina melalui supervisi akademik.
2. Pemantauan Standar Nasional Pendidikan (SNP) terkait dengan
pemecahan masalah pembelajaran.
Dari delapan Standar Nasional Pendidikan yang terkait dengan
masalah pembelajaran ada empat yaitu; Standar Isi, Standar Proses, Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Penilaian. Permasalahan yang umum
ditemui adalah lemahnya standar proses meliputi perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Penilaian Kinerja Guru
Sistim penilaan kinerja guru merupakan manajemen kinerja yang
berfokus pada guru yang dirancang untuk menilai level kinerja guru secara
kelompok maupun individu. Ini merupakan upaya yang lebih besar untuk
menjadikan kinerja sekolah menjadi optimal dan bisa berefek pada kualitas

5
12
6

siswa yang lebih baik. Penilaian Kinerja Guru di SD Negeri Kagok 01 telah
terlaksana secara lancar.
4. Bimbingan Latihan (Bimlat) Profesional Guru/Kepala Sekolah
Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran
dan memenuhi tuntutan pengembangan karir. Pelaksanaan Bimlat dengan
menyusun materi agar tepat sasaran, sehingga tercapai indikator
keberhasilan melalui metode yang menarik, teknik unik, waktu yang efisien.
Program pengawasan yang disusun dalam proposal ini mengenai
pembinaan guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya yaitu yang berhubungan
dengan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
meningkatkan kompetensi mereka dalam melaksanakan pembelajaran Daring
di masa pandemi ini.
Seorang kepala sekolah harus mempunyai kompetensi supervisi yang
meliputi:
1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan pendekatan dan
teknik supervisi yang tepat.
3. Menindak lanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
Atas dasar inilah Program Pengembangan Kepengawasan dalam proposal
ini akan difokuskan pada “Peningkatan Kemampuan Guru dalam
Melaksakan Pembelajaran Daring Melalui Supervisi Akademik di SD
Negeri Kagok 01 Tahun 2021”.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk Supervisi Akademik yang sebagai
sasarannya adalah semua guru di SD Negeri Kagok 01. Pelaksanaan supervisi
akademik adalah sebagai berikut:
1. Menyusun materi pembinaan berdasarkan kebutuhan yang dapat digali dari
informasi atau rencana tindak lanjut hasil supervisi maupun hasil
pemantauan.
13
7

2. Menyusun rencana yang sesuai dengan kondisi zona sekolah, materi yang
dibutuhkan, akses dan fasilitas pada sekolah maupun kemampuan literasi
digital guru atau tenaga kependidikan.
3. Melakukan koordinasi dengan guru dan memastikan jadwal, materi dan
penggunaan moda yang akan dipakai untuk pembinaan.
4. Melaksanakan pembinaan guru atau tenaga kependidikan secara online atau
tatap muka sesuai dengan skenario kegiatan yang telah direncanakan
menggunakan media yang telah disepakati.
5. Menyusun laporan pelaksanaan pembinaan guru, dalam bentuk matriks dan
narasi yang memuat aspek, kegiatan, sasaran, target, metode, hambatan,
ketercapaian, kesimpulan, dan tindak lanjut.
B. Strategi dan Langkah-langkah Pencapaian
1. Strategi
Program kepengawasan yang dipilih adalah Peningkatan
Kemampuan Guru dalam Melaksakan Pembelajaran Daring Melalui
Supervisi Akademik. Kegiatan ini dilaksanakan dengan alasan bahwa
melalui supervisi akademik para guru dapat secara langsung mencoba
sendiri bagaimana cara melaksanakan pembelajaran Daring yang yang baik
dan terencana, sehingga dapat mempraktikkannya langsung di kelasnya.
2. Langkah-langkah
a. Perencanaan
1) Melakukan koordinasi dengan guru untuk mengidentifikasi akses dan
fasilitas yang memungkinkan untuk dapat digunakankan oleh guru
dalam pembelajaran Daring.
2) Menyusun rencana dan instrumen supervisi sesuai dengan zona, akses,
kebutuhan guru, dan tingkat literasi digital guru.
3) Melakukan pertemuan awal dengan guru secara daring, luring, atau
tatap muka dengan protokol kesehatan untuk menyusun kesepakatan
tentang model supervisi, format RPP, dan instrumen yang akan
digunakan dalam pelaksanaan supervisi serta memberikan penguatan
tentang pembelajaran di masa pandemi covid-19.
14
8

b. Pelaksanaan
Setelah perencanaan disusun secara matang selesai, maka kegiatan
supervisi akademik dilaksanakan sebagai berikut:
1) Melakukan observasi pembelajaran Daring yang dilaksanakan oleh
guru.
2) Melakukan kajian terhadap kegiatan pelaksanaan dan pengamatan
yang telah dilaksanakan dan memberikan upaya tindak lanjut.
3) Memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi kepada para guru
dalam melaksanakan program pembelajaran Daring.
4) Mengenalkan berbagai macam aplikasi atau LMS (learning
management system) dan sumber belajar daring yang dapat digunakan
oleh guru selama kegiatan pembelajaran Daring. LMS yang bisa
dimanfaatkan oleh guru antara lain Google Meet, Zoom, Microsoft
Teams, Quipper School, Quizizz, dan lain sebagainya. Sedangkan
untuk sumber belajar Daring yang bisa dimanfaatkan oleh guru selama
pembelajaran Daring antara lain, Rumah Belajar, TVRI, Ruang Guru,
Zenius, Wikipedia, dan lain sebagainya. Selain itu, memberikan
arahan dalam menyusun RPP dan perangkat pembelajaran untuk
program pembelajaran Daring.
5) Melakukan observasi terhadap kemampuan guru melaksanakan
pembelajaran Daring.
6) Guru diminta untuk memberikan penugasan, berkomunikasi dengan
siswa dan orang tuanya, serta mencoba melaksanakan pembelajaran
Daring secara langsung dari sekolah sehingga dapat diamati
keterampilan guru melaksanakan pembelajaran Daring. Pelaksanaan
observasi dengan pedoman instrumen yang telah disusun, yaitu
penilaian terhadap 8 indikator.
7) Mencatat temuan dan melakukan analisis tentang kekurangan,
kelebihan dan kendala yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran
Daring.
15
9

c. Monitoring dan Evaluasi (Monev)


1) Monitoring
a) Melakukan observasi sesuai dengan rencana yang dilakukan.
b) Mencatat temuan dan melakukan analisis tentang kekurangan,
kelebihan dan kendala yang dihadapi oleh guru dalam
pembelajaran Daring.
c) Menyusun data hasil monitoring.
2) Evaluasi
a) Mengajak guru, kelompok guru untuk melakukan pertemuan guna
merefleksikan proses pembelajaran Daring yang sudah dilakukan.
b) Memberikan saran perbaikan dan motivasi untuk perbaikan proses
pembelajaran berikutnya
c) Membuat catatan hasil supervisi untuk didokumentasikan sebagai
bahan pembinaan pada kegiatan selanjutnya.
d) Merencanakan tindak lanjut pembinaan/pendampingan individual
maupun kelompok secara daring atau tatap muka sesuai protokol
kesehatan.
d. Refleksi
1) Mengoreksi atau mengkaji ulang tentang kegiatan yang telah
dilaksanakan, untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan tentang
pelaksanaan supervisi akademik untuk menetapkan langkah
berikutnya.
2) Menyusun program berikutnya.
C. Rencana Pelaporan
1. Pelaporan tentang hasil kegiatan
2. Pelaporan tentang langkah-langkah atau program berikutnya.
16

BAB III
PENUTUP

Dalam pelaksanaan supervisi akademik, penulis memberikan motivasi


kepada guru untuk menjaga interaksi yang baik kepada siswa maupun orang tua.
Dengan kerja sama yang baik dari guru, orang tua, dan siswa, maka program
pembelajaran Daring terlaksana dengan baik. Implementasi pembelajaran daring
di SD dapat terlaksana dengan cukup baik apabila ada kerjasama antara guru,
siswa, dan orang tua dalam belajar di rumah. Pelaksanaan pembelajaran daring
harus melibatkan pengawasan dari orang tua maupun guru. Selain meningkatkan
interaksi yang baik antara guru dengan siswa dan orang tua, tujuan dilaksanakan
supervisi akademik ini supaya kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi
daring dalam pembelajaran semakin meningkat. Keberhasilan pelaksanaan
program pembelajaran Daring berhasil jika kapasitas pendidik yang mendukung
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh meningkat, misalnya peningkatan
kompetensi dalam menyiapkan media dan konektivitas serta pengelolaan
pembelajaran secara daring.
Perbaikan kualitas proses pembelajaran di suatu sekolah harus didukung
oleh kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
kepala sekolah. Salah satu tugas dan fungsi kepala sekolah adalah melaksanakan
supervisi. Kegiatan supervisi dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh
suatu program yang baik pula, hal ini dapat dilakukan oleh kepala sekolah yang
mempunyai kemampuan dalam menyusun program supervisi dan
melaksanakanya. Program supervisi yang dibuat oleh kepala sekolah harus
disusun secara sistematis terarah sesuai dengan proses pembelajaran dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.
Pembinaan professional kepala sekolah harus dilaksanakan secara terencana,
dan berkesinambungan. Disinilah peran strategis pengawas sekolah sebagai
penjamin mutu Pendidikan.

10
17
11

DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. (2020). Keputusan Menteri No 719/P/2020 tentang Pedoman


Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. Jakarta:
Kemendikbud RI

Editorial covid19. (2020). Daftar Zona Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Diakses
melalui laman website berikut: (https://covid19.tegalkab.go.id/map-zona-
kecamatan.php)

Kemenikbud. (2020). Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang


Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease (Covid-19). Jakarta:Kemendikbud RI.

Sola, E. (2018). Ada Apa Dengan Supervisi Pendidikan?. Jurnal Idaarah, II(1), 130–
140.
18

LAMPIRAN
19

INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK


PEMBELAJARAN DARING
NAMA SEKOLAH : ………………………………….
NPSN : ………………………………….
KABUPATEN/KOTA : ………………………………….
PROVINSI : ………………………………….
GURU YANG DISUPERVISI : ………………………………….
NAMA SUPERVISOR : ………………………………….
PETUNJUK PENGISIAN:
Kolom [1] berisi nomor sebagai identitas aspek dalam pelaksanaan pembelajaran Daring.
Kolom [2] berisi aspek dalam pelaksanaan pembelajaran Daring.
Kolom [3] berisi rubrik penjelasan penilaian aspek untuk supervisi keterlaksanaan pembelajaran Daring.
Kolom [4] berisi penilaian terhadap aspek yang dinyatakan dalam skala angka 0 -100.
Kolom [5] berisi penjelasan/alasan pemberian skala angka pada kolom sebelumnya.
N Aspek Rubrik Penilaian Skor Catatan
o (2) (3) (4)
(1
)
1 Guru Guru mampu
memanfaatkan menggunakan sumber
sumber belajar seperti:
belajar yang(1) rumah belajar,
menggunakan (2) ruang guru,
teknologi digital (3) zenius,
(4) wikipedia,
(5) google, dan
(6) lainnya
2 Guru Guru terampil dalam
menggunakan mengoperasikan:
media digital (1) gawai
(2) komputer,
(3) laptop,
(4) televisi,
(5) radio,
(6) internet, dan
(7) lainnya
3 Melakukan Guru memanfaatkan media
interaksi dengan komunikasi seperti:
media (1) SMS/MMS,
komunikasi/sosial (2) Whatsapp,
(3) Messenger,
(4) Email,
(5) forum website,
(6) telegram, dan
(7) lainnya
4 Menggunakan Guru yang mampu
aplikasi system memanfaatkan
pengelolaan aplikasi/LMS untuk
pembelajaran berinteraksi untuk
(LMS) pembelajaran daring seperti
20

(1) zoom,
(2) google meet, dan
(3) lainnya
5 Menyesuaikan Guru perlu menyesuaikan
perangkat perangkat pembelajaran
pembelajaran terdiri dari :
(buku, LKS, dan (1) Program tahunan dan
evaluasi) semester;
(2) Silabus;
(3) RPP;
(4) Buku guru dan siswa
dalam pembelajaran;
(5) Lembar tugas
terstruktur dan kegiatan
mandiri untuk siswa;
(6) Lembar pembelajaran
(Handout); dan
(7) Alat evaluasi dan buku
nilai
6 Menyesuaikan Guru menyusun RPP
RPP pembelajaran minimal berisi:
daring (1) tujuan,
(2) proses, dan
(3) evaluasi
7 Menyampaikan Guru menyelenggarakan
materi pembelajaran untuk:
pembelajaran (1) seluruh mata pelajaran
(Tematik);
(2) muatan lokal;
(3) materi pendidikan
kecakapan hidup.
8 Menyelenggarakan Guru menyelenggarakan
penilaian hasil penilaian hasil belajar
belajar siswa siswa dengan
(1) kuis;
(2)proyek;
(3)portofolio;
(4) dan lainnya
Kesimpulan
Analisis Akar Masalah
Rekomendasi
Tindak Lanjut

Slawi, ……………………..2021
Kepala SD Negeri Kagok 01

SUHENDI, S.Pd
21

NIP. 19661220 199903 1 002

Anda mungkin juga menyukai