PROPOSAL
PROGRAM PENGAWASAN
Disusun oleh:
SURAT PERNYATAAN
menyatakan bahwa proposal dengan judul di atas beserta seluruh isi adalah
benar benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan.
SUHENDI, S.Pd
NIP. 19661220 199903 1 002
ii
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini sebagai salah
satu persyaratan untuk memenuhi tugas dalam kegiatan Seleksi Substansi Calon
Pengawas Sekolah yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Tegal bekerjasama dengan LPPKSPS.
Adapun judul yang penulis sajikan dalam proposal ini adalah
“Peningkatan Kemampuan Guru dalam Melaksakan Pembelajaran Daring
melalui Supervisi Akademik di SD Negeri Kagok 01 Tahun 2021”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan proposal ini masih
banyak kesalahan dan kekurangan karena terbatasnya kemampuan yang penulis
miliki.
Menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih banyak kekurangan,
maka saran dan kritik serta segala apresiasi sangat penulis harapkan demi
perbaikan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dengan memberikan dorongan
baik moril maupun materil
Mudah-mudahan amal baik bapak dan ibu serta rekan-rekan senantiasa
mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis
iii
4
DAFTAR ISI
Halaman Sampul/ Cover i
………………………………………………..
Surat Pernyataan ii
………………………………………………………...
Kata Pengantar iii
………………………………………………………….
Daftar Isi iv
………………………………………………………………..
Daftar Lampiran v
………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN 1
………………………………………………
A. Latar Belakang 1
…………………………………………………….. 3
B. Masalah Pembelajaran dan Gagasan Inovasi Pengawasan 3
………... 3
C. Visi, Misi, Tujuan dan Indikator 4
…………………………………... 4
1. Visi 4
…………………………………………………………….
2. Misi
……………………………………………………………
3. Tujuan
…………………………………………………………
4. Indikator
……………………………………………………….
…………………………………………….
a. Perencanaan
………………………………………………
b. Pelaksanaan
……………………………………………….
c. Monitoring dan Evaluasi
………………………………….
d. Refleksi
…………………………………………………...
C. Rencana Pelaporan
…………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN
iv
Instrumen Supervisi Akademik Pembelajaran Daring …………………………13
6
v
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia masih berjung melawan pandemi Covid-19 yang penyebarannya
semakin masiv. Berbagai upaya penanggulangan dan pencegahan dilakukan
pemerintah guna mempersempit penyebaran virus corona, virus penyebab
pandemi Covid-19. Salah satu upaya pemerintah adalah memberikan fleksibilitas
kepada satuan pemdidikan dalam menerapkan kurikulum khusus selama masa
pandemi. Pedoman pelaksanaan kurikulum masa pandemi atau yang disebut
Kurikulum Pada Satuan Penidikan dalam Kondisi Khusus ini dituangkan dalam
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
719/P/2020. Tujuan pelaksanaan kurikulum pada kondisi khusus adalah
memberikan kelonggaran bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik.
Tiap satuan pendidikan diberikan wewenang untuk mengatur kurikulum
kondisi khusus sesuai dengan kebutuhan warga belajar. Pada kondisi khusus ini,
satuan pendidikan diberikan kewenangan untuk memilih diantara: (1) tetap
mengacu pada kurikulum yang selama ini telah dilaksanakan; (2) mengacu pada
kurikulum dengan KI dan KD yang telah disederhanakan untuk kondisi khusus
yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perbukuan;
atau (3) melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri. Langkah ini
dilakukan oleh Kemendikbud agar tiap satuan pendidikan tetap dapat memberikan
pendidikan terbaik bagi siswa-siswinya di tengah pandemi global yang belum
mereda.
Slawi merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Tegal,
Provinsi Jawa Tengah. Per Januari 2020, Kabupaten Tegal masuk dalam zona
oranye (https://covid19.tegalkab.go.id/map-zona-kecamatan.php). Hal tersebut
menandakan penyebaran virus Covid-19 di kabupaten ini masuk dalam kategori
sedang, sehingga satuan pendidikan yang ada di Kecamatan Slawi masih harus
melaksanakan program Pembelajaran Daring. Pembelajaran Daring sebagai proses
1
28
pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 lebih lanjut dijelaskan dalam Surat
Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Berdasarkan surat edaran tersbut, Pembelajaran Daring dilaksanakan melalui
pembelajaran online atau jarak jauh untuk memberikan pembelajaran bermakna
bagi para siswa. Dalam melaksanakan pembelajaran Daring, siswa dan guru
minimal harus memiliki kecakapan memanfaatkan teknologi digital untuk
pembelajaran.
Proses pendidikan dan pengajaran yang berlangsung pada suatu lembaga
pendidikan menuntut upaya pengkoordiniran secara sistematis dan terencana.
Upaya ke arah ini salah satunya dapat terwujud dengan adanya pelaksanaan
supervisi. Supervisi tidak lain merupakan penerapan prinsip-prinsip demokrasi
sehingga potensi manusia dapat berkembang dengan kontinu, baik dalam konteks
pribadi maupun bersama, sehingga setiap orang dapat berpartisipasi dalam suatu
komunitas masyarakat.
Ditinjau dari segi pendidikan, menurut Sola (2018:130) bahwa:“supervisi
diartikan dengan pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar
mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih baik.”
Sebagai pemimpin (leader) kepala sekolah berkewajiban untuk
meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru khususnya dalam melaksanakan
proses pembelajaran yang efektif. Meningkatkan profesionalisme guru merupakan
tugas dan kewajiban kepala sekolah yang harus dijalankan secara efektif guna
meningkatkan mutu pembelajaran yang bermuara pada peningkatan mutu
pendidikan.
Namun kenyataan yang terjadi di sekolah, terjadi berbagai macam kendala
dalam pelaksanaan Pembelajaran Daring di SD Negeri Kagok 01, antara lain: (1)
sebagian besar guru, terutama yang berusia 40 tahun ke atas mengalami kesulitan
dalam menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran; (2) kurangnya
pengetahuan tentang sumber belajar daring dan aplikasi/learning manajemen
system (LMS) yang dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk meunjang
9
3
kegiatan belajar daring; (3) kurang terbangun interaksi dua arah antara guru
dengan siswa maupun guru dengan wali siswa saat pelaksanaan pembelajaran
daring.
Berdasarkan permasalahan tersebut, menerapkan supervisi akademik kepada
para guru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksakan pembelajaran
Daring selama masa pandemi Covid-19. Supervisi akademik memiliki definisi
serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk membantu guru mengembangkan
kemampuan mengelola pembelajaran. Melalui kegiatan supervisi akademik,
diharapkan guru dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensinya mengajar.
Supervisi akademik yang diterapkan tentu dikaitkan dengan pembelajaran Daring.
Instrumen yang peneliti gunakan merupakan pembelajaran Daring dari
Kemendikbud.
2. Misi
a. Menumbuhkan kesadaran guru tentang pentingnya melaksanakan
pembelajaran Daring di masa pandemi.
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran Daring
di masa pandemi.
c. Membantu guru memecahkan kesulitan atau permasalahan dalam
melaksanakan pembelajaran Daring di masa pandemi.
d. Meningkatkan inovasi guru untuk melaksanakan pembelajaran Daring di
masa pandemi melalui supervisi akademik.
e. Mengembangkan kegiatan supervisi akademik yang efektif di sekolah.
3. Tujuan
a. Guru mempunyai kesadaran tentang pentingnya supervisi akademik.
b. Guru dapat mengembangkan kemampuannya dalam melaksanakan
pembelajaran Daring di masa pandemi.
c. Guru dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai standar isi, standar
kompetensi lulusan, standar proses, dan standar penilaian.
d. Guru dapat mengembangkan berbagai inovasi dalam pembelajaran.
e. Guru dapat memanfaatkan Teknologi Informasi dengan efektif dan efisien.
4. Indikator
a. Tumbuhnya kesadaran guru tentang pentingnya melaksakan pembelajaran
yang efektif di masa pandemi.
b. Berkembangnya kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran Daring.
c. Menghasilkan Program Supervisi Akademik yang aplikatif sehingga dapat
dilaksanakan di sekolah.
d. Melaksanakan supervisi akademik berdasarkan program yang telah
direncanakan.
11
BAB II
RENCANA PROGRAM PENGAWASAN
5
12
6
siswa yang lebih baik. Penilaian Kinerja Guru di SD Negeri Kagok 01 telah
terlaksana secara lancar.
4. Bimbingan Latihan (Bimlat) Profesional Guru/Kepala Sekolah
Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran
dan memenuhi tuntutan pengembangan karir. Pelaksanaan Bimlat dengan
menyusun materi agar tepat sasaran, sehingga tercapai indikator
keberhasilan melalui metode yang menarik, teknik unik, waktu yang efisien.
Program pengawasan yang disusun dalam proposal ini mengenai
pembinaan guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya yaitu yang berhubungan
dengan pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
meningkatkan kompetensi mereka dalam melaksanakan pembelajaran Daring
di masa pandemi ini.
Seorang kepala sekolah harus mempunyai kompetensi supervisi yang
meliputi:
1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan pendekatan dan
teknik supervisi yang tepat.
3. Menindak lanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
Atas dasar inilah Program Pengembangan Kepengawasan dalam proposal
ini akan difokuskan pada “Peningkatan Kemampuan Guru dalam
Melaksakan Pembelajaran Daring Melalui Supervisi Akademik di SD
Negeri Kagok 01 Tahun 2021”.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk Supervisi Akademik yang sebagai
sasarannya adalah semua guru di SD Negeri Kagok 01. Pelaksanaan supervisi
akademik adalah sebagai berikut:
1. Menyusun materi pembinaan berdasarkan kebutuhan yang dapat digali dari
informasi atau rencana tindak lanjut hasil supervisi maupun hasil
pemantauan.
13
7
2. Menyusun rencana yang sesuai dengan kondisi zona sekolah, materi yang
dibutuhkan, akses dan fasilitas pada sekolah maupun kemampuan literasi
digital guru atau tenaga kependidikan.
3. Melakukan koordinasi dengan guru dan memastikan jadwal, materi dan
penggunaan moda yang akan dipakai untuk pembinaan.
4. Melaksanakan pembinaan guru atau tenaga kependidikan secara online atau
tatap muka sesuai dengan skenario kegiatan yang telah direncanakan
menggunakan media yang telah disepakati.
5. Menyusun laporan pelaksanaan pembinaan guru, dalam bentuk matriks dan
narasi yang memuat aspek, kegiatan, sasaran, target, metode, hambatan,
ketercapaian, kesimpulan, dan tindak lanjut.
B. Strategi dan Langkah-langkah Pencapaian
1. Strategi
Program kepengawasan yang dipilih adalah Peningkatan
Kemampuan Guru dalam Melaksakan Pembelajaran Daring Melalui
Supervisi Akademik. Kegiatan ini dilaksanakan dengan alasan bahwa
melalui supervisi akademik para guru dapat secara langsung mencoba
sendiri bagaimana cara melaksanakan pembelajaran Daring yang yang baik
dan terencana, sehingga dapat mempraktikkannya langsung di kelasnya.
2. Langkah-langkah
a. Perencanaan
1) Melakukan koordinasi dengan guru untuk mengidentifikasi akses dan
fasilitas yang memungkinkan untuk dapat digunakankan oleh guru
dalam pembelajaran Daring.
2) Menyusun rencana dan instrumen supervisi sesuai dengan zona, akses,
kebutuhan guru, dan tingkat literasi digital guru.
3) Melakukan pertemuan awal dengan guru secara daring, luring, atau
tatap muka dengan protokol kesehatan untuk menyusun kesepakatan
tentang model supervisi, format RPP, dan instrumen yang akan
digunakan dalam pelaksanaan supervisi serta memberikan penguatan
tentang pembelajaran di masa pandemi covid-19.
14
8
b. Pelaksanaan
Setelah perencanaan disusun secara matang selesai, maka kegiatan
supervisi akademik dilaksanakan sebagai berikut:
1) Melakukan observasi pembelajaran Daring yang dilaksanakan oleh
guru.
2) Melakukan kajian terhadap kegiatan pelaksanaan dan pengamatan
yang telah dilaksanakan dan memberikan upaya tindak lanjut.
3) Memberikan pengarahan, bimbingan, dan motivasi kepada para guru
dalam melaksanakan program pembelajaran Daring.
4) Mengenalkan berbagai macam aplikasi atau LMS (learning
management system) dan sumber belajar daring yang dapat digunakan
oleh guru selama kegiatan pembelajaran Daring. LMS yang bisa
dimanfaatkan oleh guru antara lain Google Meet, Zoom, Microsoft
Teams, Quipper School, Quizizz, dan lain sebagainya. Sedangkan
untuk sumber belajar Daring yang bisa dimanfaatkan oleh guru selama
pembelajaran Daring antara lain, Rumah Belajar, TVRI, Ruang Guru,
Zenius, Wikipedia, dan lain sebagainya. Selain itu, memberikan
arahan dalam menyusun RPP dan perangkat pembelajaran untuk
program pembelajaran Daring.
5) Melakukan observasi terhadap kemampuan guru melaksanakan
pembelajaran Daring.
6) Guru diminta untuk memberikan penugasan, berkomunikasi dengan
siswa dan orang tuanya, serta mencoba melaksanakan pembelajaran
Daring secara langsung dari sekolah sehingga dapat diamati
keterampilan guru melaksanakan pembelajaran Daring. Pelaksanaan
observasi dengan pedoman instrumen yang telah disusun, yaitu
penilaian terhadap 8 indikator.
7) Mencatat temuan dan melakukan analisis tentang kekurangan,
kelebihan dan kendala yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran
Daring.
15
9
BAB III
PENUTUP
10
17
11
DAFTAR PUSTAKA
Editorial covid19. (2020). Daftar Zona Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Diakses
melalui laman website berikut: (https://covid19.tegalkab.go.id/map-zona-
kecamatan.php)
Sola, E. (2018). Ada Apa Dengan Supervisi Pendidikan?. Jurnal Idaarah, II(1), 130–
140.
18
LAMPIRAN
19
(1) zoom,
(2) google meet, dan
(3) lainnya
5 Menyesuaikan Guru perlu menyesuaikan
perangkat perangkat pembelajaran
pembelajaran terdiri dari :
(buku, LKS, dan (1) Program tahunan dan
evaluasi) semester;
(2) Silabus;
(3) RPP;
(4) Buku guru dan siswa
dalam pembelajaran;
(5) Lembar tugas
terstruktur dan kegiatan
mandiri untuk siswa;
(6) Lembar pembelajaran
(Handout); dan
(7) Alat evaluasi dan buku
nilai
6 Menyesuaikan Guru menyusun RPP
RPP pembelajaran minimal berisi:
daring (1) tujuan,
(2) proses, dan
(3) evaluasi
7 Menyampaikan Guru menyelenggarakan
materi pembelajaran untuk:
pembelajaran (1) seluruh mata pelajaran
(Tematik);
(2) muatan lokal;
(3) materi pendidikan
kecakapan hidup.
8 Menyelenggarakan Guru menyelenggarakan
penilaian hasil penilaian hasil belajar
belajar siswa siswa dengan
(1) kuis;
(2)proyek;
(3)portofolio;
(4) dan lainnya
Kesimpulan
Analisis Akar Masalah
Rekomendasi
Tindak Lanjut
Slawi, ……………………..2021
Kepala SD Negeri Kagok 01
SUHENDI, S.Pd
21