“GEMPA BUMI”
SANIA SANUSI
X – IPS 1
2018
1
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah karya ilmiah yang berjudul “GEMPA BUMI DI PALU DAN DONGGALA”
telah disahkan dan disetujui pada :
Hari :
Tanggal :
Disetujui oleh ;
Guru Pembimbing
NIP. 196708161997032002
2
LEMBAR PERSEMBAHAN
Saya persembahkan makalah ini untuk guruku Dra. Rita Piola atas ilmu dan
bimbingannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya.
Semoga hasil dari perjuangan saya selama ini akan membuahkan hasil. Saya
mengucapkan terima kasih semoga terus mengalir dalam diri saya supaya menjadi
pribadi yang lebih baik . Kini umur saya sudah 15 tahun dan saya berharap dengan
bertambahnya ilmu dari ibu, bisa membekali saya agar sukses di masa depan.
Semoga niat dan perbuatan baik saya kedepan dapat meyakinkan kepada semua
orang yaitu untuk membanggakan orang orang di sekitar saya termasuk ibu.
Terima kasih sekali lagi atas ilmu dan bimbingannya.
LEMBAR MOTTO
3
ABSTRAK
4
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………5
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………….6
1. BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………….7
1.3 TUJUAN………………………………………………………………………………………………………………..7
2.1 PENGERTIAN………………………………………………………………………………………………………..8
5.1 KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………16
5.2 SARAN………………………………………………………………………………………………………………..16
6. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………….17
5
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah yang maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunianya, sehingga dapat mengerjakan tugas yang
diberikan guru terhadap saya.
Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam. Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada guru
yang telah memberikan dorongan, motivasi, bimbingan, arahan dan saran yang
telah diberikan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.3Tujuan
a. Menjelaskan tentang gempa bumi di Palu dan Donggala
b. Menjelaskan proses terjadinya gempa di Palu dan Donggala
c. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya gempa di Palu dan Donggala
d. Mendeskripsikan akibat dari gempa bumi di Palu dan Donggala
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1PENGERTIAN
Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di pemukaan bumi
akibat pelepasan energi yang terjadi dari dalam secara tiba-tiba yang
menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi. Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan
ukuran gempa bumi yang dialami elam periode waktu.
1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya
aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila
keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang
juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya
terasa di sekitar gunung api tersebut.
8
Teori dari tektonik plate (plat tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri
dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan
hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak
perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya.
Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik. Gempa bumi
tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang
khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-
lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian
(geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk
menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh
kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik.
Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi di Palu dan Donggala,
Indonesia pada 10 Agustus hingga 30 September 2018.
3. Gempa bumi runtuhan ; Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur
ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan
bersifat lokal.
4. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang
disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau
palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
9
2.3 PENYEBAB GEMPA
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan
oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Tetapi Analisis Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperkirakan gempa besar
7,7 SR (7,4 SR setelah diperbarui BMKG) dipicu oleh aktivitas sesar Palu-Koro.
“Berdasarkan posisi dan kedalaman pusat gempabumi, maka kejadian
gempabumi tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar aktif pada zona sesar Palu-
Koro yang berarah baratlaut-tenggara,” demikian pernyataan resmi PVMBG.
Sedangkan kawasan daratan sekitar pusat gempa 7,4 SR itu, seperti kabupaten
Donggala, disusun oleh oleh batuan berumur pra Tersier, Tersier dan Kuarter.
Batuan ini sebagian telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter tersebut,
menurut analisis PVMBG, pada umumnya bersifat urai, lepas, lunak, belum
kompak (unconsolidated), bersifat memperkuat efek goncangan gempabumi.
Sementara pakar geologi dari UGM Wahyu Wilopo mengatakan gempa yang
mengguncang Palu dan Donggala hari ini kemungkinan besar memang dipicu
aktivitas sesar Palu-Koro. Patahan ini, kata dia, memiliki karakter pergerakan
cenderung bergeser atau bukan sesar naik seperti yang memicu gempa Lombok.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
11
BAB IV
1. Gelombang tsunami
Salah satu akibat dari gempa bumi di Palu dan Donggala adalah
munculnya gelombang tsunami jika sumber gempa di bawah laut. Gelombang
tsunami tersebut muncul jika di pusat gempa terjadi patahan lempeng bumi
turun sehingga air laut surut sementara. Akan tetapi tidak lama kemudian
gelombang sangat tinggi dan berkecepatan luar biasa menerjang pantai dan
masuk jauh ke daratan. Selanjutnya gelombang ini merusak apa saja yang
dilaluinya.
12
2. Kerusakan bangunan
Gempa merupakan suatu pergerakan permukaan bumi disebabkan oleh
pergerakan lempeng tektonik yang terdapat di bawah permukaan bumi.
Dengan bergoyangnya permukaan bumi, maka bangunan-bangunan di Palu dan
Donggala seperti gedung sekolah, pusat pertokoan, perkantoran, maupun
rumah-rumah penduduk dapat hancur dan retak.
13
4. Menyebabkan keretakan permukaan bumi
Selain tsunami dan hancurnya infrastruktur, gempa bumi juga
mengakibatkan keretakan permukaan tanah. Keretakan ini disebabkan
permukaan tanah ikut bergerak ketika lempeng tektonik di bawahnya saling
berbenturan.
5. Menyebabkan perubahan tata air tanah
Pada dasarnya sebelum terjadi gempa tata air tanah bersifat terbuka,
tidak bertekanan, berlapis-lapis sesuai dengan struktur batuan dan tanah
sehingga ada mata air kecil, relatif besar, dan sudah terbentuk kantong-
kantong air di bawah tanah. Kantong-kantong air tersebut secara rutin terisi
oleh saluran primer, sekunder, dan tersier berdasarkan struktur dan kestabilan
tanah yang telah terbentuk sebelumnya. Ketika terjadi gempa bumi lapisan
dalam kantong-kantong air ini patah sehingga terjadi kebocoran, lapisan tanah
terkoyak, dan bergeser. Oleh karena itu wajar jika setelah gempa tiba-tiba ada
mata air yang mati, sumur kering, atau muncul mata air baru di tempat lain.
Hilangnya mata air atau munculnya mata air baru di tempat lain akibat patahan
dan pergeseran kantong-kantong air ini menunjukkan adanya perubahan tata
air setelah guncangan gempa.
14
6. Mengakibatkan trauma psikis atau mental
Ternyata bencana gempa, gunung meletus, dan tsunami tidak hanya
mengakibatkan kerusakan fisik atau bangunan, harta benda, dan jiwa manusia,
tetapi juga kondisi kejiwaan bagi para korban. Akibat bencana tersebut,
sebagian besar korban mengalami penderitaan biopsikososial yaitu gangguan
akan kewaspadaan den kepekaan yang berlebihan terhadap sekadar perubahan
suara, perubahan keadaan, dan aneka perubahan kecil lain yang sebenarnya
wajar terjadi di tengah kehidupan sehari-hari.
BAB V
15
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa
diprediksikan kapan dan dimana akan terjadi maka sebaiknya pengetahuan
mitigasi tentang bencana gempa bumi ditanamkan sejak kecil dengan tujuan
untuk menciptakan generasi yang tanggap bencana serta berguna bagi nusa dan
bangsa. Dan juga dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
16
http://www.gerbangilmu.com/2014/07/jalur-gempa-bumi-di-indonesia-ips.html
http://bhoeks-dou-mbozo.blogspot.co.id/2014/06/makalah-gempa-bumi-3.
https://www.liputan6.com/global/read/3655715/dunia-sorot-gempa-tsunami-di-palu-dan-
donggala-yang-menelan-832-korban-jiwa
https://historia.id/modern/articles/sejarah-gempa-dan-tsunami-di-donggala-sulawesi-tengah-
DEeQa
17