Asp Sessi 5
Asp Sessi 5
(EAA 402)
MODUL SESI KE 5
Sistem Pencatatan Akuntansi Keuangan Daerah
DISUSUN OLEH
Dr. Rilla Gantino, S.E., Ak., MM
B. Contoh
(1) Uang daerah semua telah disetorkan ke rekening Kas Daerah di Bank Pembangunan
Daerah sebesar Rp.100.000.000.000,00.
(2) Dari uang di Kasda tersebut terdapat potongan askes yang harus disetorkan ke PT.
Askes sebesar Rp.5.000.000,00
(3) Pemda mempunyai tagihan atas penjualan angsuran Rp.100.000.000,00 dan tagihan
tuntutan ganti rugi sebesar Rp.50.000.000,00
(4) Terdapat persediaan alat tulis kantor sebesar Rp.5.000.000,00
(5) Tanah milik Pemda telah ditetapkan nilainya sebesar Rp.25.000.000.000,00
(6) Bangunan milik Pemda telah ditetapkan sebesar Rp.12.000.000.000,00
c. Disamping menerima dana desentralisasi di atas pemda juga dapat menerima dana dari
pemerintah pusat melalui kementerian/lembaga Negara teknis berupa dana
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 2 / 24
dekonsentrasi dan/atau dana Tugas Pembantuan. Kedua jenis dana ini tidak
dimasukkan ke APBD.
1). Menerima pendapatan asli daerah Pemda Kabupaten ABC menerima a) setoran
Pajak hotel sebesar Rp.100.000.000,00 dan b) pajak reklame sebesar
Rp.150.000.000,00
2). Menerima dana perimbangan (Dana bagi hasil pajak, dana bagi hasil SDA, dana alokasi
umum serta dana alokasi khusus) Pemda Kabupaten ABC menerima a) dana bagi hasil
pajak dari pemerintah pusat sebesar Rp.900.000.000,00; b) dana bagi hasil sumber daya
alam migas sebesar Rp.300.000.000,00, c) dana bagi hasil pajak kendaraan bermotor dari
propinsi; d) Rp.100.000.000,00; dana alokasi umum dari pemerintah pusat sebesar
Rp.3.000.000.000,00.
1). Membayar belanja gaji PNS daerah dengan rincian sebagai berikut : (Dalam Ribuan)
a) Pemda membeli Alat Tulis Kantor (5.2.2.01.01) senilai Rp31.500.000.000 dan dibayar
langsung dari Kasda
b) Pemda membeli obat-obatan (5.2.2.02.04) senilai Rp12.000.000.000 dan dibayar
langsung dari Kasda
c) Daerah membeli bahan kimia untuk keperluan melaksanakan kegiatan fogging sebesar
Rp45.000.000.000
1). Pemda menerima pinjaman dari pemerintah pusat Pemda menerima pinjaman dana dari
Bank Pembangunan Daerah sebesar Rp.1.000.000.000,00. Dana tsb langsung masuk rekening
Kas daerah di Bank Pembangunan Daerah.
Semua transaksi yang terjadi antara PPKD dan SKPD pasti akan melibatkan akun resiprokal.
Transaksi-transaksi tersebut antara lain:
penyerahan uang UP/GU/TU,
belanja SKPD yang menggunakan mekanisme LS,
penyetoran pendapatan SKPD ke Kas Daerah,
pengembalian sisa uang persediaan, dan
mutasi barang daerah.
Berikut disajikan beberapa transaksi SKPD dan tabel persamaan akuntansi untuk SKPD yang
akan menggambarkan akun apa saja yang dipengaruhi oleh tiap transaksi dan bagimana
pengaruhnya.
Soal Latihan
2. Akun buku besar berikut ini akan bersaldo normal kredit, kecuali
a. Belanja Pegawai
b. Pendapatan Pajak Hotel
c. Pendapatan Pajak Reklame
d. Pendapatan Asli Daerah Lainnya
3. Akun buku besar berikut ini akan bersaldo normal debit, kecuali
a. Belanja Pegawai
b. Kas di Kasda
c. Pendapatan Pajak Reklame
d. Kas di Bendahara Pengeluaran
10. Pemda Kabupaten X menerima dana bagi hasil pajak dari pemerintah pusat sebesar
Rp.2.000.000.000,00;
a. Uang di Kasda bertambah Rp.2.000.000.000,00 dan timbul hutang ke pemerintah pusat
Rp.2.000.000.000,00
b. Uang di Kasda bertambah Rp.2.000.000.000,00 dan timbul pendapatan
Rp.2.000.000.000,00
c. Uang di Kasda bertambah Rp.2.000.000.000,00 dan hutang ke pemerintah pusat
berkurang Rp.2.000.000.000,00
d. Uang di Kasda berkurang Rp.2.000.000.000,00 dan pendapatan bertambah
Rp.2.000.000.000,00.
11. Pemda Kabupaten X menerima dana bagi hasil sumber daya alam migas sebesar
Rp.4.000.000.000,00,
a. Uang di Kasda bertambah Rp.4.000.000.000,00 dan timbul hutang ke pemerintah pusat
Rp.4.000.000.000,00
b. Uang di Kasda bertambah Rp.4.000.000.000,00 dan timbul pendapatan
Rp.4.000.000.000,00
c. Uang di Kasda bertambah Rp.4.000.000.000,00 dan hutang ke pemerintah pusat
berkurang Rp.4.000.000.000,00
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 20 / 24
d. Uang di Kasda berkurang Rp.4.000.000.000,00 dan pendapatan bertambah
Rp.4.000.000.000,00.
12. Pemda Kabupaten X menerima dana bagi hasil pajak kendaraan bermotor dari propinsi
Rp.300.000.000,00
a. Uang di Kasda bertambah Rp.300.000.000,00 dan timbul hutang ke pemerintah
propinsi Rp.300.000.000,00
b. Uang di Kasda bertambah Rp.300.000.000,00 dan timbul pendapatan
Rp.300.000.000,00
c. Uang di Kasda bertambah Rp.300.000.000,00 dan hutang ke pemerintah propinsi
berkurang Rp.300.000.000,00
d. Uang di Kasda berkurang Rp.300.000.000,00 dan pendapatan bertambah
Rp.300.000.000,00.
13. Pemda Kabupaten X menerima dana alokasi umum dari pemerintah pusat sebesar
Rp.3.000.000.000,00.
a. Uang di Kasda bertambah Rp.3.000.000.000,00 dan timbul hutang ke pemerintah pusat
Rp.3.000.000.000,00
b. Uang di Kasda bertambah Rp.3.000.000.000,00 dan hutang ke pemerintah pusat
berkurang Rp.3.000.000.000,00
c. Uang di Kasda berkurang Rp.3.000.000.000,00 dan pendapatan bertambah
Rp.3.000.000.000,00.
d. Uang di Kasda bertambah Rp.3.000.000.000,00 dan timbul pendapatan
Rp.3.000.000.000,00
14. Pemda X membayar gaji PNS Rp17.328.540.000 langsung dari Kas daerah
a. Jumlah belanja gaji bertambah Rp.17.328.540.000,00 dan kas di Kasda bertambah
Rp.17.328.540.000,00
b. Jumlah belanja gaji bertambah Rp.17.328.540.000,00 dan kas di Kasda berkurang
Rp.17.328.540.000,00
c. Jumlah belanja gaji berkurang Rp.17.328.540.000,00 dan kas di Kasda berkurang
Rp.17.328.540.000,00
15. Pemda (Kasda) memotong iuran Askes sebesar Rp1.500.755.000 dan uangnya
dimasukkan ke Kasda yang nantinya akan disetorkan ke PT Askes
a. Kas di Kasda bertambah Rp.1.500.755.000 dan timbul hutang ke PT Askes sebesar
Rp.1.500.755.000.
b. Kas di Kasda berkurang Rp.1.500.755.000 dan timbul hutang ke PT Askes sebesar
Rp.1.500.755.000.
c. Kas di Kasda bertambah Rp.1.500.755.000 dan timbul hutang ke Kas Negara sebesar
Rp.1.500.755.000
d. Kas di Kasda berkurang Rp.1.500.755.000 dan hutang ke PT Askes berkurang sebesar
Rp.1.500.755.000.
Jawaban :
1. B 6. D 11. A
2. B 7. B 12. B
3. B 8. D 13. A
4. D 9. B 14. A
5. A 10. A 15. A
DAFTAR PUSTAKA
1. Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak, CA. 2002. Otonomi dan Manajemen keuangan
Daerah. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
2. Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak, CA. 2018. Akuntansi Sektor Publik ,Yogyakarta:
Andi Yogyakarta
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);