Anda di halaman 1dari 24

MODUL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

(EAA 402)

MODUL SESI KE 5
Sistem Pencatatan Akuntansi Keuangan Daerah

DISUSUN OLEH
Dr. Rilla Gantino, S.E., Ak., MM

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


JULI 2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 0 / 24
Sistem Pencatatan Akuntansi Keuangan Daerah

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Menjelaskan Akuntansi Keuangan Daerah sebagai siklus akuntansi
2. Menjelaskan Sistem akuntansi keuangan pemda

B. Contoh

Contoh Sistem Pencatatan Double Entry (analisa transaksi)


Pencatatan atas saldo awal aset, utang, dan ekuitas dana. Untuk memahami cara pencatatan
aset, utang dan ekuitas dana pada awal tahun atau awal diterapkannya akuntansi pemda ini,
misalkan pada awal tahun 2009 Pemda ABC telah melakukan inventarisasi fisik atas aset
daerah dengan hasil sebagai berikut :

(1) Uang daerah semua telah disetorkan ke rekening Kas Daerah di Bank Pembangunan
Daerah sebesar Rp.100.000.000.000,00.
(2) Dari uang di Kasda tersebut terdapat potongan askes yang harus disetorkan ke PT.
Askes sebesar Rp.5.000.000,00
(3) Pemda mempunyai tagihan atas penjualan angsuran Rp.100.000.000,00 dan tagihan
tuntutan ganti rugi sebesar Rp.50.000.000,00
(4) Terdapat persediaan alat tulis kantor sebesar Rp.5.000.000,00
(5) Tanah milik Pemda telah ditetapkan nilainya sebesar Rp.25.000.000.000,00
(6) Bangunan milik Pemda telah ditetapkan sebesar Rp.12.000.000.000,00

Analisis pengaruh dari saldo awal akun-akun Neraca

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 1 / 24
b. Pemda menerima pendapatan dari berbagai sumber. Pemda dapat menerima uang dari
Pendapatan asli daerah seperti Pajak Daerah dan Retribusi daerah. Pemda juga dapat
menerima uang dari pemerintahan pemerintah provinsi seperti dana bagi hasil pajak
kendaraan bermotor. Dari pemerintah pusat daerah kabupaten/kota antara lain dapat
menerima uang dana alokasi umum (DAU), dana bagi hasil pajak atau dari sumber
daya alam (DBH) dan dana alokasi khusus (DAK), atau yang lazim disebut dana
perimbangan. Pendapatan-pendapatan tersebut dimasukkan dalam APBD.

c. Disamping menerima dana desentralisasi di atas pemda juga dapat menerima dana dari
pemerintah pusat melalui kementerian/lembaga Negara teknis berupa dana
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 2 / 24
dekonsentrasi dan/atau dana Tugas Pembantuan. Kedua jenis dana ini tidak
dimasukkan ke APBD.

1). Menerima pendapatan asli daerah Pemda Kabupaten ABC menerima a) setoran
Pajak hotel sebesar Rp.100.000.000,00 dan b) pajak reklame sebesar
Rp.150.000.000,00

Analisa nya sebagai berikut :

2). Menerima dana perimbangan (Dana bagi hasil pajak, dana bagi hasil SDA, dana alokasi
umum serta dana alokasi khusus) Pemda Kabupaten ABC menerima a) dana bagi hasil
pajak dari pemerintah pusat sebesar Rp.900.000.000,00; b) dana bagi hasil sumber daya
alam migas sebesar Rp.300.000.000,00, c) dana bagi hasil pajak kendaraan bermotor dari
propinsi; d) Rp.100.000.000,00; dana alokasi umum dari pemerintah pusat sebesar
Rp.3.000.000.000,00.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 3 / 24
Analisis pengaruh transaksi:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 4 / 24
d. Membayar belanja-belanja.

1). Membayar belanja gaji PNS daerah dengan rincian sebagai berikut : (Dalam Ribuan)

2). Dari jumlah tersebut terdapat potongan untuk: (Dalam Ribuan)

1.01.04 Potongan Askes : Rp 481.000,00

Analisis pengaruh transaksi:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 5 / 24
2). Membayar belanja barang dan jasa sebagai berikut (asumsi: belum memperhitungkan
faktor potongan pajak)

a) Pemda membeli Alat Tulis Kantor (5.2.2.01.01) senilai Rp31.500.000.000 dan dibayar
langsung dari Kasda
b) Pemda membeli obat-obatan (5.2.2.02.04) senilai Rp12.000.000.000 dan dibayar
langsung dari Kasda
c) Daerah membeli bahan kimia untuk keperluan melaksanakan kegiatan fogging sebesar
Rp45.000.000.000

Analisis pengaruh transaksi:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 6 / 24
3). Membayar belanja modal (asumsi: belum memperhitungkan faktor potongan pajak)
Pemda membeli mobil ambulan (5.2.3.03.10) yang dilengkapi dengan alat kesehatan
untuk keperluan darurat senilai Rp300.000.000 dan dibayar dari Kasda.

Analisis pengaruh transaksi:

e. Menerima uang dari aktivitas pembiayaan

1). Pemda menerima pinjaman dari pemerintah pusat Pemda menerima pinjaman dana dari
Bank Pembangunan Daerah sebesar Rp.1.000.000.000,00. Dana tsb langsung masuk rekening
Kas daerah di Bank Pembangunan Daerah.

Analisis pengaruh transaksi:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 7 / 24
2). Pemda membayar utang ke Pemerintah Pusat
Pemda membayar pinjaman ke pemerintah pusat sebesar Rp.200.000.000,00 dengan
mentransfer dana dari Rekening Kasda di Bank Pembangunan Daerah.

Analisis pengaruh transaksi:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 8 / 24
Contoh Persamaan Akuntansi

BUD menerbitkan SP2D UP untuk SKPD sebesar Rp 20.000.000, maka persamaan


akuntansinya adalah sebagai berikut:

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 9 / 24
SKPD menyetorkan pendapatan retribusi ke Kas Daerah senilai Rp 15.000.000, maka
persamaan akuntansinya adalah sebagai berikut:

Semua transaksi yang terjadi antara PPKD dan SKPD pasti akan melibatkan akun resiprokal.
Transaksi-transaksi tersebut antara lain:
 penyerahan uang UP/GU/TU,
 belanja SKPD yang menggunakan mekanisme LS,
 penyetoran pendapatan SKPD ke Kas Daerah,
 pengembalian sisa uang persediaan, dan
 mutasi barang daerah.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 10 / 24
Contoh Kasus :
Transaksi PPKD Kabupaten Sanden:
1. Dalam APBD 2013 yang telah ditetapkan pada tanggal 30 Desember 2012, telah
ditetapkan bahwa Kabupaten Sanden akan mendapatkan Bagi Hasil PPh 21 sebesar Rp
300.000.000
2. Pada tanggal 3 Januari 2013 diterima pendapatan dari bagi hasil Bagi Hasil PPh 21
sebesar Rp 300.000.000
3. Pada tanggal 4 Januari 2013, terjadi penandatanganan Nota Perjanjian Hibah (NPH)
antara PPKD dengan Organisasi Kepemudaan Desa Tegalrejo sebesar Rp 15.000.000.
4. Pada tanggal 5 Januari 2013, diberikan Uang Persediaan (UP) untuk SKPD Sentosa
sebesar Rp 20.000.000
5. Diterbitkan SP2D pada tanggal 7 Januari 2013 untuk belanja hibah kepada Organisasi
Kepemudaan Desa Tegalrejo sebesar Rp 15.000.000
6. Diterbitkan SP2D LS untuk pembelian kendaraan dinas untuk SKPD Sentosa sebesar Rp
30.000.000 pada tanggal 8 Januari 2013.
7. Pada tanggal 13 Januari 2013, diterima setoran uang pendapatan dari SKPD Sentosa
sebesar Rp 25.000.000

Berikut disajikan beberapa transaksi SKPD dan tabel persamaan akuntansi untuk SKPD yang
akan menggambarkan akun apa saja yang dipengaruhi oleh tiap transaksi dan bagimana
pengaruhnya.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 11 / 24
Transaksi SKPD Sentosa yang merupakan salah satu SKPD di Pemkot Sanden:
1. Menerima Uang Persediaan (UP) dari PPKD sebesar Rp 20.000.000 pada tanggal 5
Januari 2013
2. Melakukan belanja alat tulis kantor sebesar Rp 3.000.000 dengan menggunakan
Uang Persediaan (UP) pada tanggal 6 Januari 2013
3. Melakukan belanja cetak sebesar Rp 20.000.000 dengan mekanisme LS. SP2D LS
diterbitkan pada tanggal 7 Januari 2013.
4. Membeli kendaraan dinas seharga Rp 30.000.000 dengan mekanisme LS. SP2D LS
diterbitkan pada tanggal 8 Januari 2013.
5. Tanggal 9 Januari 2013, diterima Surat Ketetapan Pajak (SKP) Daerah dari PPKD, tertulis
bahwa SKPD R memiliki pendapatan Pajak Hotel sebesar Rp 25.000.000
6. Tanggal 12 Januari 2013, diterima pendapatan Pajak Hotel sebesar Rp 25.000.000
7. Bendahara Penerimaan SKPD menyetorkan uang pendapatan Pajak Hotel ke kas
daerah sebesar Rp 25.000.000 pada tanggal 13 Januari 2013

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 12 / 24
Siklus Akuntansi Keuangan Daerah

Siklus Keuangan Daerah (ANGGARAN)

1. Siklus keuangan daerah dimulai dengan penyusunan anggaran. Penyusunan


Anggaran dimulai dengan menganalisis Laporan Pertanggungjawaban tahun
lalu yang menghasilkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD). RAPBD akan dibahas dengan DPRD dan menjadi Perda APBD.

2. Untuk merealisasi pelaksanaan APBD, maka dibuat Otorisasi Kredit Anggaran


(OKA), Lembaran Kerja (LK) dan Petunjuk Operasional (PO) Penyusunan OKA ini
dilakukan oleh Unit Anggaran dengan Saruan kerja berdasarkan usulan OKA, LK dan
PO yang disampaikan oleh Satuan Kerja. OKA, LK, dan PO selanjutnya disahkan oleh
Kepala Unit Anggaran.

3. Satuan Kerja melakukan pemungutan pendapatan dan melakukan penyetoran


dana ke kas daerah dengan STS dan melakukan realisasi pengeluaran dengan SPM .
STS dan SPM tersebut akan menjadi dokumen sumber pembukuan pendapatan dan
belanja.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 13 / 24
4. Unit Pembukuan akan menerima dokumen sumber pendapatan dan
pengeluaran (APBD, OKA, STS, SPM) dan membukukannya secara periodik.

5. Pada akhir tahun, Unit Pembukuan membuat Laporan Pertanggungjawaban


berupa Laporan Perhitungan APBD, Neraca dan Laporan Arus Kas yang
selanjutnya diserahkan ke Unit Perhitungan Anggaran untuk dianalisis.

6. Unit Perhitumgam Anggaran menganalisis Laporan Pertanggungjawaban dan


melengkapi Laporan Pertanggungjawaban tersebut dengan Nota Perhitungan
Anggaran. selanjutnya Laporan Pertanggungjawaban (Laporan Perhitungan
Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Nota Perhitungan Anggaran)
disampaikan ke pada Kepala Daerah.

7. Kepala Daerah menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban ke DPRD


sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran Laporan Pertanggungjawaban

Siklus Keuangan Daerah (TERINCI)

1. Unit Anggaran bersama dengan Unit Bina Pendapatan Daerah, melakukan


penyusunan anggaran dengan melihat masukan baik berupa data keuangan tahun
sebelumnya (Laporan Perhitungan Anggaran, Neraca, Aliran Kas, dan Nota
Perhitungan) maupun berupa usulan Otorisasi Kredit Anggaran (OKA) dari
masing-masing Satuan Kerja.

2. Penyusunan anggaran oleh Unit Keuangan menghasilkan Rancangan


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), yang selanjutnya akan
diserahkan ke Panitia Anggaran yang terdiri dari Badan Perencana-an
Pembangunan Daerah (Bappeda), Unit Pengawasan Daerah, Unit-unit
Keuangan, Unit Pembinaan Pendapatan Daerah, Unit Bina Program, Satuan Kerja
yang bersangkutan, dan Satuan Kerja terkait untuk ditelaah.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 14 / 24
3. RAPBD yang telah ditelaah oleh Panitia anggaran selanjutnya dibahas oleh Panitia
Anggaran dengan DPRD. DPRD lebih lanjut menyetujui RAPBD menjadi APBD
dan menyerahkannya ke Unit Anggaran dan Unit Pendapatan Daerah.

4. Sesudah Pemerintah Daerah mensahkan APBD menjadi Perda APBD, Unit


Anggaran akan membuat OKA sesudah melakukan pembahasan dengan Satuan
Kerja yang terkait. OKA-OKA tersebut diserahkan oleh Unit Anggaran ke Satuan
Kerja yang terkait. Disamping itu Unit Anggaran juga menyerahkan APBD dan
OKA ke Kas Daerah, Unit perbendaharaan dan Unit Pembukuan.

5. Berdasarkan OKA yang diterima, Satuan Kerja menga-jukan Surat Permintaan


Pembayaran (SPP) untuk realisasi belanja dan Surat Tanda Setoran (STS) untuk
penyetoran pendapatan ke Unit Perbendaharaan.

6. Unit Perbendaharaan menerima SPP dan melakukan penelitian SPP tersebut


dengan OKA, Lembar Kerja maupun Petunjuk Operasional yang ada di Unit
Perbendaharaan dan selanjutnya menerbitkan Surat Pemerintah Membayar, Unit
perbendaharaan juga mensahkan STS yang diserahkan oleh Satuan Kerja dengan
mencap STS tersebut. SPM tersebut diserahkan oleh Unit Perbendaharaan ke Kas
daerah dan Unit Pembukuan.

7. Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan belanja operasional, belanja modal,


dan penerimaan pendapatan daerah, Kas Daerah melaksanakan kegiatan
yang berkaitan dengan penerimaan, pendapatan, pengeluaran, dan belanja
berdasarkan SPM dan STS yang telah disahkan oleh Unit Perbendaharaan.
Pelaksanaan kegiatan ini dicatat dalam Buku Besar Kas Umum.

8. Anggaran dan Realisasi APBD secara keseluruhan akan dibukukan secara


computerized oleh Unit Pembukuan dan hasilnya dalam bentuk Buku Besar
Pengeluaran. Pada akhir periode anggaran, sistem akuntansi berbasis komputer ini
menghasilkan Laporan Perhitungan Anggaran, Neraca, dan Aliran Kas.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 15 / 24
9. Unit Perhitungan selanjutnya melakukan perhitungan anggaran yang akan
menghasilkan Laporan Perhitungan Anggaran, Neraca, Aliran Kas, dan Nota
Perhitungan sebagai wujud Laporan Pertanggungjawaban Keuangan oleh
pemerintah daerah dalam rangka memenuhi akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah pada khususnya dan akuntabilitas publik pada umumnya.

10. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan diatas akan menjadi umpan balik


dalam penyusunan anggaran di tahun anggaran berikutnya.

Sistem akuntansi pemerintah daerah dilaksanakan oleh Pejabat Pengelola Keuangan


Daerah (PPKD) dalam satu rangkaian proses yang disebut siklus akuntansi pemerintah
daerah. PPKD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (Kepala SKPKD)
yang bertugas mengelola APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. Siklus
akuntansi merupakan tahap-tahap/langkah-langkah yang harus dilalui dalam suatu sistem
akuntansi, termasuk akuntansi pemerintah daerah. Langkah-langkah tersebut meliputi 5

Langkah Utama, Langkah Penyelesaian, yaitu:


1. Menganalisis transaksi berdasarkan bukti pembukuan dan mencatat transaksi dalam
Buku Jurnal Finansial atau dan Buku Anggaran.
2. Mencatat penyesuaian akhir tahun berdasarkan bukti memorial di Buku Jurnal
Finansial.
3. Melakukan posting ke Buku Besar;
4. Menyusun Neraca Saldo setelah penyesuaian;
5. Menyusun laporan keuangan berdasarkan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian;
6. Membuat Jurnal penutup;
7. Menyusun Neraca Saldo setelah penutupan;

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 16 / 24
Link Jurnal :
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/13608
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/view/2883
http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/1229

Soal Latihan

1. Pemda X pada tanggal 1 Januari 2009 memiliki asset Rp.200.000.000.000,00 dan


kewajiban Rp.1.000.000.000,00. Jika tidak ada data lain maka besarnya ekuitas dana
adalah :
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 17 / 24
a. Rp.200.000.000.000,00
b. Rp.1.000.000.000,00
c. Rp.201.000.000.000,00
d. Rp.199.000.000.000,00

2. Akun buku besar berikut ini akan bersaldo normal kredit, kecuali
a. Belanja Pegawai
b. Pendapatan Pajak Hotel
c. Pendapatan Pajak Reklame
d. Pendapatan Asli Daerah Lainnya

3. Akun buku besar berikut ini akan bersaldo normal debit, kecuali
a. Belanja Pegawai
b. Kas di Kasda
c. Pendapatan Pajak Reklame
d. Kas di Bendahara Pengeluaran

4. Berikut ini adalah pernyataan benar, kecuali :


a. Akun “Kas di Kasda akan” bersaldo debit, jika uang kas di Kasda bertambah
penambahan tersebut dicatat di sisi debit akun tersebut, jika ada pengurangan uang di
kasda pengurangan tesebut dicatat di sisi kredit akun Kas di Kasda.
b. Akun “Kas Bendahara Penerimaa” bersaldo debit, jika uang kas di Bendahara
Penerimaan bertambah penambahan tersebut dicatat di sisi debit akun tersebut, jika ada
pengurangan uang di Bendahara Penerimaan pengurangan tesebut dicatat di sisi kredit
akun Kas Bendahara Penerimaan.
c. Akun Tanah bersaldo normal debit, jika ada penambahan tanah yang dimiliki Pemda
bertamabah maka penambahan tersebut dicatat di sisi debit akun “Tanah” sebaliknya
jika terjadi pengurangan atas tanah yang dimiliki oleh Pemda, pengurangan tersebut
dicatat disisi kredit akun “Tanah”.
d. Jika Satu SKPD membayar belanja Pegawai, maka pengeluaran tersebut akan dicatat di
akun Belanja Pegawai di sisi kredit.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 18 / 24
5. Berikut ini adalah pernyataan benar adalah :
a. Akun Ekuitas Dana bersaldo normal kredit, jika ekuitas dana bertambah maka
penambahan tersebut dicatat di sisi kredit, sebaliknya jika terjadi pengurangan ekuitas
dana, pengurangan tersebut dicatat di sisi debit
b. Akun Ekuitas Dana bersaldo normal kredit, jika ekuitas dana bertambah maka
penambahan tersebut dicatat di sisi debit, sebaliknya jika terjadi pengurangan ekuitas
dana, pengurangan tersebut dicatat di sisi kredit
c. Akun Ekuitas Dana bersaldo normal kredit, jika ekuitas dana bertambah maka
penambahan tersebut dicatat di sisii debit, sebaliknya jika terjadi pengurangan ekuitas
dana, pengurangan tersebut dicatat di sisi kredit
d. Akun “Pendapatan Pajak Hotel “ bersaldo normal debit.

6. Berikut ini yang termasuk akun riil adalah:


a. Belanja Pegawai
b. Kas di Kasda
c. Pendapatan Pajak reklame
d. Pendapatan Pajak Hotel

7. Berikut ini yang termasuk akun nominal adalah


a. Mesin dan Peralatan
b. Kas di Kasda
c. Pendapatan Pajak reklame
d. Piutang Angsuran

8. Pemda Kabupaten X ( Kasda) menerima setoran pajak reklame sebesar


Rp.150.000.000,00. Pengaruh dari transaksi ini adalah :
a. Uang Kas di Kasda bertambah Rp.150.000.000,00 dan timbul pendapatan pajak
reklame Rp.150.000.000,00.
b. Uang Kas di Kasda bertambah Rp.150.000.000,00 dan pendapatan pajak reklame
berkurang Rp.150.000.000,00
c. Uang Kas di Kasda berkurang Rp.150.000.000,00 dan pendapatan pajak reklame
berkurang Rp.150.000.000,00.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 19 / 24
d. Uang Kas di Kasda berkurang Rp.150.000.000,00 dan pendapatan pajak reklame
bertambah Rp.150.000.000,00

9. Pemda Kabupaten X menerima setoran Pajak hotel sebesar Rp.50.000.000,00


Pengaruh dari transaksi ini adalah :
a. Uang Kas di Kasda bertambah Rp.150.000.000,00 dan timbul pendapatan pajak hotel
Rp.50.000.000,00.
b. Uang Kas di Kasda bertambah Rp.150.000.000,00 dan pendapatan pajak hotel
berkurang Rp.50.000.000,00
c. Uang Kas di Kasda berkurang Rp.150.000.000,00 dan pendapatan pajak hotel
berkurang Rp.50.000.000,00.
d. Uang Kas di Kasda berkurang Rp.150.000.000,00 dan pendapatan pajak hotel
bertambah Rp.50.000.000,00

10. Pemda Kabupaten X menerima dana bagi hasil pajak dari pemerintah pusat sebesar
Rp.2.000.000.000,00;
a. Uang di Kasda bertambah Rp.2.000.000.000,00 dan timbul hutang ke pemerintah pusat
Rp.2.000.000.000,00
b. Uang di Kasda bertambah Rp.2.000.000.000,00 dan timbul pendapatan
Rp.2.000.000.000,00
c. Uang di Kasda bertambah Rp.2.000.000.000,00 dan hutang ke pemerintah pusat
berkurang Rp.2.000.000.000,00
d. Uang di Kasda berkurang Rp.2.000.000.000,00 dan pendapatan bertambah
Rp.2.000.000.000,00.

11. Pemda Kabupaten X menerima dana bagi hasil sumber daya alam migas sebesar
Rp.4.000.000.000,00,
a. Uang di Kasda bertambah Rp.4.000.000.000,00 dan timbul hutang ke pemerintah pusat
Rp.4.000.000.000,00
b. Uang di Kasda bertambah Rp.4.000.000.000,00 dan timbul pendapatan
Rp.4.000.000.000,00
c. Uang di Kasda bertambah Rp.4.000.000.000,00 dan hutang ke pemerintah pusat
berkurang Rp.4.000.000.000,00
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 20 / 24
d. Uang di Kasda berkurang Rp.4.000.000.000,00 dan pendapatan bertambah
Rp.4.000.000.000,00.

12. Pemda Kabupaten X menerima dana bagi hasil pajak kendaraan bermotor dari propinsi
Rp.300.000.000,00
a. Uang di Kasda bertambah Rp.300.000.000,00 dan timbul hutang ke pemerintah
propinsi Rp.300.000.000,00
b. Uang di Kasda bertambah Rp.300.000.000,00 dan timbul pendapatan
Rp.300.000.000,00
c. Uang di Kasda bertambah Rp.300.000.000,00 dan hutang ke pemerintah propinsi
berkurang Rp.300.000.000,00
d. Uang di Kasda berkurang Rp.300.000.000,00 dan pendapatan bertambah
Rp.300.000.000,00.

13. Pemda Kabupaten X menerima dana alokasi umum dari pemerintah pusat sebesar
Rp.3.000.000.000,00.
a. Uang di Kasda bertambah Rp.3.000.000.000,00 dan timbul hutang ke pemerintah pusat
Rp.3.000.000.000,00
b. Uang di Kasda bertambah Rp.3.000.000.000,00 dan hutang ke pemerintah pusat
berkurang Rp.3.000.000.000,00
c. Uang di Kasda berkurang Rp.3.000.000.000,00 dan pendapatan bertambah
Rp.3.000.000.000,00.
d. Uang di Kasda bertambah Rp.3.000.000.000,00 dan timbul pendapatan
Rp.3.000.000.000,00

14. Pemda X membayar gaji PNS Rp17.328.540.000 langsung dari Kas daerah
a. Jumlah belanja gaji bertambah Rp.17.328.540.000,00 dan kas di Kasda bertambah
Rp.17.328.540.000,00
b. Jumlah belanja gaji bertambah Rp.17.328.540.000,00 dan kas di Kasda berkurang
Rp.17.328.540.000,00
c. Jumlah belanja gaji berkurang Rp.17.328.540.000,00 dan kas di Kasda berkurang
Rp.17.328.540.000,00

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 21 / 24
d. Jumlah belanja gaji berkurang Rp.17.328.540.000,00 dan kas di Kasda bertambah
Rp.17.328.540.000,00

15. Pemda (Kasda) memotong iuran Askes sebesar Rp1.500.755.000 dan uangnya
dimasukkan ke Kasda yang nantinya akan disetorkan ke PT Askes
a. Kas di Kasda bertambah Rp.1.500.755.000 dan timbul hutang ke PT Askes sebesar
Rp.1.500.755.000.
b. Kas di Kasda berkurang Rp.1.500.755.000 dan timbul hutang ke PT Askes sebesar
Rp.1.500.755.000.
c. Kas di Kasda bertambah Rp.1.500.755.000 dan timbul hutang ke Kas Negara sebesar
Rp.1.500.755.000
d. Kas di Kasda berkurang Rp.1.500.755.000 dan hutang ke PT Askes berkurang sebesar
Rp.1.500.755.000.
Jawaban :
1. B 6. D 11. A
2. B 7. B 12. B
3. B 8. D 13. A
4. D 9. B 14. A
5. A 10. A 15. A

DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak, CA. 2002. Otonomi dan Manajemen keuangan
Daerah. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
2. Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Ak, CA. 2018. Akuntansi Sektor Publik ,Yogyakarta:
Andi Yogyakarta
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 22 / 24
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587).
6. Soleh, Chabib dan Heru Rochmansjah. 2010. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Fokusmedia. Bandung.
7. Abdul Halim. 2012. Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi
Keempat. Jakarta: Salemba Empat

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id 23 / 24

Anda mungkin juga menyukai