Anda di halaman 1dari 14

HOSPITAL BYLAWS (STATUTA)

RUMAH SAKIT

A. PENDAHULUAN

Perubahan paradigma rumah sakit dari lembaga sosial menjadi lembaga

sosioekonomik yang dapat dijadikan subyek hukum. Oleh karena itu perlu

diantisipasi dengan adanya kejelasan tentang hak dan tanggung jawab masing-

masing pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan rumah sakit, yang akan

diatur dalam Hospital bylaws ( Statuta). Rumah Sakit sebagai institusi

pelayanan kesehatan yang tenaganya multi disiplin syarat dengan dana dan

teknologi. Sehingga tidak menutup kemungkinan adanya konflik antar pihak

yang berkepentingan baik antara kustomer dengan pemberi palayanan, maupun

antara pemilik dengan pengelola atau pengelola dengan stafnya. Buat sesuai

dengan rumah sakit anda…..? ? ? ? ?

Hospital bylaws ( Statuta ) merupakan salah satu bentuk aturan tertulis

yang berlaku di suatu rumah sakit dengan tujuan untuk melindungi semua

pihak yang terkait secara baik dan benar berdasarkan rasa keadilan. Pengelola

rumah sakit pada dasarnya ditentukan oleh ketiga komponen pihak yang

berperan besar yaitu Pemilik termasuk Dewan Pengawas, Direksi dan Staf

Medis Fungsional yang tergabung dalam Komite Medik. Oleh karena itu dalam

Hospital bylaws (Statuta) ini akan diatur hubungan, hak dan kewajiban ,

tanggung jawab peran dari Dewan Pengawas, Direksi dan Komite Medik / Staf

Medis di rumah sakit. Meningkatnya kesadaran serta kepekaan hukum

masyarakat akhir-akhir ini, mendorong timbulnya tuntutan hukum terhadap


rumah sakit, sehingga adanya Hospital bylaws ( Statuta ) sebagai aturan

tertulis di rumah sakit akan menjadi acuan tertulis yang sangat penting.

BUKU I

BAB I
KETENTUAN UMUM NAMA, VISI, MISI, NILAI-NILAI, LOGO
DAN TUJUAN

Bagian Pertama
Nama,
Visi,
Misi,
Nilai-Nilai,
Logo ,
dan Tujuan RS ...................
Pasal 1 (1). (2). (3). Nama Rumah sakit ini adalah RUMAH SAKIT ............. milik
..., yang didirikan berdasarkan ........................ Visi rumah sakit adalah
………………………… Misi :

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan professional bermutu ... b.

Mengembangkan sikap mental wirausaha dalam menyelenggarakan pelayanan

prima.... c. Menyelenggrakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengembangan

yang bermutu.

(4). Nilai-Nilai : adalah sikap kerja karyawan Rumah Sakit sebagai berikut :

Pelayanan Prima secara konsisten dan disiplin tinggi memberikan pelayanan


prima sesuai standar profesionalisme dan memegang teguh etika profesi dan
integritasi moral yang tinggi

a. Disiplin adalah senantiasa bekerja bertanggung jawab … Jujur adalah


senantiasa menjunjung tinggi prilaku yang berdasarkan pada nilai-nilai kejujuran,
kecerdasan, keterbukaan dan kepercayaan Inovatif, mendorong kepada seluruh
karyawan untuk : Serta menciptakan terobosan dan peluang sebagai tantangan
kemajuan organisasi , juga senantiasa menatap masa depan
(5). Logo Rumah Sakit adalah :

Memberdayakan seluruh potensi sumber daya yang ada di rumah sakit. Wakil
Ketua. Bagian Kedua Pengertian Pasal 2 Ketentuan Umum Dalam Hospital
bylaws ( Statuta ) ini yang dimaksud dengan : 1. e. a. “Hospital bylaws
( STATUTA )” adalah aturan dasar yang mengatur tatacara penyelenggaraan
rumah sakit oleh PEMILIK dan Direktur yang di tetapkan oleh PEMILIK dan
ditandatangani oleh Ketua. Mewujudkan tingkat kepuasan konsumer baik internal
maupun eksternal secara optimal. Naskah ini adalah Hospital Bylaws ( Statuta )
Rumah Sakit……………. Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu
memuaskan dan professional berdasarkan standar yang ditetapkan. (7). Tujuan
Rumah Sakit adalah : 1. yang selanjutnya disingkat sebagai Statuta. Menjadi
rumah sakit yang mampu mewujudkan fungsinya sebagai pelayanan masyarakat.
Memberikan pelayanan prima dan profesional berdasarkan standar yang
ditetapkan. b. pendidikan dan penelitian. Menggalang dan mengembangkan
kemitraan dengan berbagai pihak untuk menjalin jaringan kerjasama yang saling
menguntungkan. dan seorang anggota PEMILIK 3 . d.(6). d. Mengembangankan
penelitian dasar dan terapan untuk meningkatkan mutu pelayanan. c. 2. Senantiasa
mengikuti perkembangan IPTEK yang mutahir.

“DIREKTUR adalah seorang yang diangkat menjadi Direktur RUMAH SAKIT


… … sesuai dengan bidang tugasnya.. 11... 6. “RAPAT KHUSUS” adalah rapat
yang diselenggarakan oleh PEMILIK diluar jadual rapat rutin untuk mengambil
keputusan hal-hal yang dianggap khusus. “RAPAT RUTIN” adalah setiap rapat
terjadual yang diselenggarakan oleh DEWAN PENGAWAS yang bukan termasuk
rapat tahunan dan rapat khusus. Dokter Konsultan adalah Dokter Spesialis tertentu
yang karena kompetensinya diminta membantu pelayanan medis di Rumah Sakit .
Dokter tidak tetap adalah dokter yang bekerja di Rumah Sakit . Dokter Tamu
adalah dokter yang bukan Rumah Sakit .... 8. . “RAPAT TAHUNAN” adalah
rapat yang diselenggarakan oleh PEMILIK setiap tahun.. 4......... Dokter Paruh
Waktu adalah dokter yang mendapat izin tertulis dari Direksi untuk melaksanakan
pelayanan medis di Rumah Sakit ..... Staf Medik Fungsional adalah kelompok
dokter dan dokter gigi yang telah disetujui dan diterima sesuai dengan aturan yang
berlaku untuk menjalankan profesi masing-masing di Rumah Sakit . 7. 5. 16. 15.
SAKIT adalah 3. Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis adalah dokter
yang sedang mengikuti pendidikan Dokter Spesialis di Rumah Sakit . 10.. 12.”
adalah orang-orang yang ditunjuk untuk mewakili RUMAH SAKIT ….... 13.
Yang dimaksud RUMAH ……………………………………………. Dokter tetap
adalah dokter yang sepenuhnya bekerja di Rumah Sakit .. Direksi adalah
Pimpinan Tertinggi dalam pengelolaan rumah sakit yang terdiri dari : Direktur-
Direktur. Dokter dan dokter gigi adalah . 14.2..... PEMILIK RUMAH SAKIT ..
9...
.... dan . Memutuskan berbagai hal yang berkaitan dengan prosedur dan tatacara
yang tidak diatur dalam Statuta atau dalam peraturan rumah sakit melalui Rapat
Dewan Pengawas/ PEMILIK..... setelah mendapat persetujuan.......... Komite
Medik adalah wadah professional medis yang anggotanya terdiri dari ketua-ketua
staf Medik Fungsional dan atau yang mewakili disiplin ilmu tertentu..... 3) Tugas .
setelah mendapat persetujuan ... yang membawahi rumah sakit. maka ... serta
tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan usaha rumah sakit.. b. Anggota Dewan
Pengawas/ PEMILIK terdiri dari unsur-unsur pejabat ..... lain yang kegiatannya
berhubungan dengan perumahsakitan.... BAB II DEWAN
PENGAWAS/PEMILIK Bagian Pertama Keanggotaan Pasal 3 Anggota 1) 2)
Anggota Dewan Pengawas/ PEMILIK diangkat dan diberhentikan oleh ...... Pasal
4 Ketua 1) Ketua Dewan Pengawas/ PEMILIK diangkat dan diberhentikan oleh ..
19. 18. 20.. Memimpin semua pertemuan Dewan Pengawas/ PEMILIK...... .
mengangkat seorang Ketua untuk sisa masa jabatan hingga selesainya masa
jabatan... Hak Klinis adalah kewenangan yang diberikan oleh Direktur Utama
melalui Komite Medis melalui surat Keputusan Direksi Rumah Sakit .17. 5 .
Komite Medik adalah wadah non-struktul yang sedang di beri tugas
mengkordinasikan kegiatan Komite Medik dalam rangka menjaga mutu etika
profesi. adalah : a.. 2) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Ketua dalam suatu
masa kepengurusan Dewan Pengawas/ PEMILIK. Panitia / Sub Komite adalah
kelompok kerja yang dibentuk oleh Komite Medik untuk mengatasi masalah
khusus Panitia ditetapkan dengan surat keputusan Direksi atas usul Komite
Medik.

disertai dengan penjelasan yang terkait dengan situasi saat tindakan tersebut
diambil.. Bilamana rapat Dewan Pengawas/ PEMILIK belum dapat
diselenggarakan... 4) Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan
pengurusan rumah sakit. memberi nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan
kegiatan kepengurusan Rumah Sakit. d. Pasal 8 Wewenang Dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya Dewan Pengawas/ PEMILIK mempunyai wewenang
sebagai berikut : 1) Melihat buku-buku. maka Ketua dapat memberikan
wewenang pada Direktur untuk mengambil segala tindakan yang perlu sesuai
dengan situasi saat itu.. e. 3) Meminta Direksi dan atau pejabat lainnya dengan
sepengetahuan Direktur untuk menghadiri rapat Dewan Pengawas/ PEMILIK..
dan .. 5) Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam melakukan
perbuatan hukum tertentu. Melaporkan pada rapat rutin berikutnya perihal
tindakan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) diatas. secara
berkala dan sewaktu-waktu apabila diperlukan. 4) Menghadiri rapat Direksi dan
memberikan pandangan-pandangan terhadap halhal yang dibicarakan.. 3) . dan .
Pasal 6 Kewajiban Dewan Pengawas/ PEMILIK dalam melakukan tugasnya
berkewajiban : 1) Memberikan pendapat dan saran kepada .. mengenai Rencana
Kerja dan Anggaran rumah sakit yang diusulkan oleh Direksi. Pasal 5 Tugas 1)
Dewan Pengawas /PEMILIK bertugas untuk : a.. surat-surat serta dokumen-
dokumen lainnya. 2) . melaksanakan pengawasan terhadap pengurusan Rumah
Sakit yang dilakukan oleh Direksi.. .. b. memeriksa kas untuk keperluan verifikasi
dan memeriksa kekayaan rumah sakit.. 2) Dewan Pengawas melaporkan
pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kepada . Bekerja
sama dengan Direktur untuk menangani berbagai hal mendesak yang seharusnya
diputuskan dalam rapat Dewan Pengawas/ PEMILIK.c... 2) Meminta penjelasan
dari Direksi dan atau pejabat lainnya dengan sepengetahuan Direktur mengenai
segala persoalan yang menyangkut pengurusan rumah sakit.......

c. 4) Undangan rapat khusus harus mencantumkan tujuan pertemuan secara


spesifik. b. Pasal 11 Rapat Tahunan 1) Rapat Tahunan adalah rapat yang
diselenggarakan oleh Dewan Pengawas 7 . 5) Rapat khusus yang diminta oleh
anggota Dewan Pengawas/PEMILIK sebagaimana diatur dalam ayat (1) butir b
diatas harus diselenggarakan paling lambat tujuh hari setelah diterimanya surat
permintaan tersebut. ada permintaan yang ditandatangani oleh paling sedikit tiga
anggota Dewan Pengawas /PEMILIK 3) Undangan rapat khusus disampaikan
oleh Sekretaris Dewan Pengawas/ PEMILIK kepada peserta rapat paling lambat
dua puluh empat jam sebelum rapat tersebut diselenggarakan. 4) Setiap undangan
rapat yang disampaikan oleh Sekretaris Dewan Pengawas/ PEMILIK sebagaimana
diatur dalam ayat (2) harus melampirkan : a. ada permasalahan penting yang harus
segera diputuskan. satu salinan risalah rapat rutin yang lalu. Sekretaris Dewan
Pengawas/ PEMILIK menyampaikan undangan kepada setiap anggota Dewan
Pengawas/ PEMILIK.Pasal 8 Rapat Rutin 1) Rapat rutin adalah setiap rapat
terjadual yang diselenggarakan Dewan Pengawas/ PEMILIK yang bukan
termasuk rapat tahunan dan rapat khusus. atau alternatif solusi berbagai masalah
rumah sakit. Direksi dan pihak lain sebagaimana tercantum dalam pasal 12 untuk
menghadiri rapat rutin paling lambat tiga hari sebelum rapat tersebut
dilaksanakan. satu salinan risalah rapat khusus yang lalu. 2) Dewan Pengawas
/PEMILIK mengundang untuk rapat khusus dalam hal: a. Pasal 9 Rapat khusus 1)
Rapat khusus adalah rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Pengawas/
PEMILIK untuk menetapkan kebijakan hal-hal khusus yang tidak termasuk dalam
rapat rutin maupun rapat tahunan. mencari klarifikasi. atau b. 3) Rapat rutin
dilaksanakan paling sedikit sepuluh kali dalam setahun dengan interval tetap pada
waktu dan tempat yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas/ PEMILIK. satu salinan
agenda. 2) Rapat rutin merupakan rapat koordinasi antara Dewan Pengawas/
PEMILIK dengan Direksi rumah sakit atau komite medik untuk mendiskusikan.

2) Kuorum memenuhi syarat apabila dihadiri 2/3 dari seluruh anggota 3) Bila
kuorum tidak tercapai dalam waktu setengah jam dari waktu rapat yang telah
ditentukan. Pasal 12 Undangan Rapat Setiap rapat dinyatakan sah hanya bila
undangan telah disampaikan sesuai aturan./PEMILIK setiap tahun. dengan tujuan
untuk menetapkan kebijakan tahunan operasional rumah sakit. anggota Dewan
Pengawas/ PEMILIK dapat memilih pejabat Ketua untuk memimpin rapat. maka
rapat ditangguhkan untuk dilanjutkan pada suatu tempat hari dan jam yang sama
minggu berikutnya. 4) Bila kuorum tidak juga tercapai dalam waktu setengah jam
dari waktu rapat yang telah ditentukan pada minggu berikutnya. Pasal 14 Pejabat
Ketua Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua berhalangan hadir dalam suatu rapat.
maka rapat segera dilanjutnya dan segala keputusan yang terdapat dalam risalah
rapat disahkan dalam rapat Dewan Pengawas/ PEMILIK berikutnya. 3) Dewan
Pengawas menyiapkan dan menyajikan laporan umum keadaan rumah sakit
termasuk laporan keuangan yang telah diaudit. Pasal 13 Peserta Rapat Setiap rapat
rutin selain dihadiri oleh anggota Dewan Pengawas /PEMILIK dan Direktur juga
dihadiri oleh Para Direktur dan pihak lain yang ada di lingkungan rumah sakit
atau dari luar lingkungan rumah sakit apabila diperlukan. Pasal 16 Risalah Rapat
1) Penyelenggaraan setiap risalah rapat Dewan Pengawas/ PEMILIK menjadi .
makam bila kuorum telah tercapai. Pasal 15 Kuorum 1) Rapat Dewan
Pengawas/PEMILIK hanya dapat dilaksanakan bila kuorum tercapai. kecuali
seluruh anggota Dewan Pengawas/ PEMILIK yang berhak memberikan suara
menolak undangan tersebut. 2) Rapat Tahunan diselenggarakan sekali dalam satu
tahun.

. dan segala putusan dalam risalah rapat tersebut tidak boleh dilaksanakan
sebelum disahkan oleh seluruh anggota Dewan Pengawas/PEMILIK yang hadir..
dengan syarat bahwa usul perubahan atau pembatalan tersebut dicantumkan dalam
pemberitahuan atau undangan rapat sebagaimana ditentukan dalam Statuta ini.
Jumlah anggota Direksi .. (4).. maka usulan ini tidak dapat diajukan lagi dalam
kurun waktu tiga bulan terhitujng sejak saat ditolaknya usulan.. (2) Putusan rapat
Dewan Pengawas/ PEMILIK didasarkan pada suara terbanyak setelah dilakukan
pemungutan suara...tanggung jawab Sekretaris Dewan Pengawas/PEMILIK 2)
Risalah rapat Dewan Pengawas/ PEMILIK harus disahkan dalam waktu maksimal
tujuh hari setelah rapat diselenggarakan. orang ... Pasal 18 Pembatalan Putusan
Rapat 1) Dewan Pengawas /PEMILIK dapat merubah atau membatalkan setiap
putusan yang diambil pada rapat rutin atau rapat khusus sebelumnya. (2).
dilakukan oleh oleh Direksi. Dalam hal usul perubahan atau pembatalan putusan
Dewan Pengawas/ PEMILIK tidak diterima dalam rapat tersebut... 9 2) . Pasal 17
Pemungutan Suara (1) Setiap masalah yang diputuskan melalui pemungutan suara
dalam rapat Dewan Pengawas ditentukan denan mengangkat tangan atau bila
dikehendaki oleh para anggota Dewan Pengawas/ PEMILIK pemungutan suara
dapat dilakukan dengan amplop tertutup. (3). Pasal 19 Cap Dalam Statuta ini
ditentukan cap BAB III DIREKSI RUMAH SAKIT Pasal 20 (1). Pelaksanaan
kegiatan secara keseluruhan di RS . Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan
oleh PEMILIK Direksi bertanggung jawab kepada PEMILIK melalui DEWAN
PENGAWAS dalam hal pengelolaan dan pengawasan rumah sakit beserta
fasilitasnya. .

. dan berbagai aturan dalam statuta ini.. Menguasai.. f.... Memimpin dan
mengelola RS sesuai dengan tujuan RS dengan senantiasa berusaha meningkatkan
daya guna dan hasil guna. Menyiapkan Rencana Jangka Penjang dan Rencana
Kerja dan anggaran RS.. b... d... Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha
dalam mengelola RS sebagaimana yang telah digariskan oleh PEMILIK e......
wewenang dan tanggung jawab Direksi ditentukan oleh ....... g.... Tugas pokok .
Menerapkan Struktur Organisasi dan tata kerja RS lengkap dengan rincian
tugasnya setelah disetujui oleh PEMILIK.... dan diperinci dalam suatu uraian
tugas secara tertulis dalam Struktur Organisasi dan Tata Laksana Rumah Sakit .
serta memperhatikan hasil pelaksanaan tindakan / audit dilaksanakan oleh Komite
dan SPI (Satuan Pengawas Inter) di rumah sakit..... Direksi bertugas untuk
melaksanakan kebijakan pengelolaan Rumah Sakit .. Direksi mempunyai tugas
dan wewenang untuk : a.. Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala.. k.....
(7).. Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi RS sesuai
dengan kelajiman yang berlaku bagi RS.... ... c.. j.......... Mengangkat dan
memberhentikan tenaga honorer sesuai peraturan perundang – undangan yang
berlaku.personil dan sumber daya terkait.. telah ditetapkan oleh DEWAN
PENGAWAS sesuai dengan peraturan perundangan-undangan dan segala
ketentuan umum yang berlaku... Menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan Hak
dan Kewajiban tenaga honorer sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan yang berlaku. memelihara dan mengelola kekayaan RS. (5). i... atas
rekomendasi .. fungsi. (6). h...... Menetapkan kebijakan operasional RS. Mewakili
RS didalam dan diluar pengadilan...

Pasal 23 Penugasan Staf Medis (1). Dalam rapt-rapat tertentu yang bersifat khusus
Direksi dapat mengundang rapat Dewan pengawas dalam waktu 48 jam
sebelumnya Untuk setiap rapat dibuat risalah rapat. Keputusan rapat Direksi
diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat Dalam hal tidak tercapai kata
sepakat. mengangkat dan memberhentikan staf medis fungsional (SMF) atas saran
Komite Medik... (2). DIREKSI menetapkan kriteria dan syarat-syarat penugasan
setiap staf medis untuk suatu tugas atau jabatan klinis tertentu dan akan
menyampaikan hal tersebut kepada setiap tenaga medis yang menghendaki
penugasan klinis di rumah sakit.DIURAIKAN TUGAS DAN KEWAJIBAN
MASING-MASING DIREKTUR/WADIR Pasal 21 Rapat Direksi 1) 2) Rapat
Direksi diselenggarakan sekurang – kurangnya 1 (satu) bulan sekali Dalam rapat
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibicarakan hal – hal yang berhubungan
dengan kegiatan RS sesuai dengan tugas kewenangan dan kewajibannya. 3) 4) 5)
6) BAB IV KEWENANGAN DIREKSI (URAIKAN KESELURUHAN) Pasal 22
Pengangkatan Staf Medis Fungsional (SMF) (1).. 11 . Direksi dapat mengangkat
sub komite atau Panitia yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan teknis dan non
teknis medis atas saran Komite Medik.maka keputusan diambil berdasrkan suara
terbanyak. sesuai peraturan perundang – undangan. Direksi atas persetujuan .

Jangka waktu penugasan tenaga medis adalah 6 bulan sampai dengan 1 tahun. (3).
atau b. Kriteria dan syarat-syarat penugasan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) ditetapkan oleh DIREKSI setelah disepakati oleh Komite Medik. d.(2). c. (4).
Tenaga medis diberhentikan oleh DIREKSI karena yang bersangkutan mengakhiri
kontrak dengan rumah sakit setelah mengajukan pemberitahuan atau bulan
sebelumnya. Ijin praktek yang bersangkutan sudah tidak berlaku sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang ada. Tenaga medis tidak memenuhi
ketentuan dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam kontrak. Memenuhi syarat
sebagai tenaga medis berdasarkan peraturan perundangundangan kesehatan yang
berlaku dan ketentuan lain sebagaimana ditetapkan dalam statuta ini. atau c.
Kondisi fisik atau mental tenaga medis yang bersangkutan tidak mampu lagi
melakukan medis secara menetap. Memperhatikan segala permintaan rumah sakit
yang dianggap wajar . Tenaga medis yang telah mendapat penugasan klinis
dirumah sakit dapat berstatus sebagai dokter tetap atau tidak tetap. atau perilaku
meyimpang lainnya sebagaimana ditetapkan oleh Komite Medis. kecuali
ditetapkan lain oleh DIREKSI dengan memperhatikan kondisi yang akan
meyebabkan penugasan dirumah sakit akan berakhir sebagai berikut apabila: a.
atau d. (5). Mencatat segala tindakan yang di perlukan untuk menjamin agar
rekam medis tiap pasien yang ditanganinya di rumah sakit terpelihara dengan kuat
dan rekam medis dilengkapi dalam waktu yang wajar. Menangani pasien dalam
batas-batas sebagaimana ditetapkan oleh DIREKSI setelah mempertimbangkan
daya dukung fasilitas rumah sakit. namun yang bersangkutan masih dapat pula
diangkat sesuai dengan pertimbangan DIREKSI. atau e. Tenaga medis telah
berusia 60 tahun. Penugasan klinis di rumah sakit pada seorang tenaga medis
hanya dapat ditetapkan bila yang bersangkutan menyetujui syarat-syarat sebagai
berikut : a. kelainan. Tenaga medis ditetapkan telah melakukan tindakan yang
tidak profesional. atau f. dan bila diperlukan rekomendasi dari komite kredensial.
b.

.......... Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) masuk dalam SMF
sesuai dengan spesialisasi yang sedang diikuti.....sehubungan dengan tindakan di
rumah sakit dengan mengacu pada ketentuan pelayanan yang berlaku di rumah
sakit.. (4)... (2)...... Nama kelompok Dokter dan Dokter Gigi yang berhak
memberikan pelayanan medik di Rumah Sakit ini adalah Staff Medik Fungsional (
SMF ) Rumah Sakit ........... Pasal 26 Tujuan dan pengorganisasian Staf Medis
Fungsional adalah agar staf medis di Rumah Sakit . (3).......... 13 ........ Untuk
Kelompok Dokter Umum masuk dalam SMF dokter umum dan untuk Kelompok
Dokter gigi dan dokter gigi speasialis masuk dalam SMF dokter gigi.. f.....
TUJUAN Pasal 25 (1)... Memperhatikan syarat-syarat umum praktek klinis yang
berlaku di rumah sakit...... Nama wadah profesional medis yang keanggotaannya
berasal dari ketua-ketua staf medis fungsional dan atau yang mewakili disiplin
ilmu tertentu adalah Komite Medik Rumah Sakit . teman sejawat dan diri sendiri..
BUKU II MEDICAL STAFF BY LAWS BAB V NAMA....baik yang berkaitan
dengan kewajiban terhadap masyarakat pasien.. dapat lebih menata diri dengan
focus terhadap kebutuhan pasien sehingga menghasilkan pelayanan medis yang
berkualitas dan bertanggung jawab.......... e... Pengelompokan anggota SMF
berdasarkan bidang spesialisasi medik yang ada di Rumah Sakit ............. (5)...
Mematuhi etika kedokteran yang berlaku di Indonesia ......

..Pasal 27 Secara administrasi... Usia … tahun atau kurang bagi tenaga medik
spesialis dan … tahun atau kurang bagi tenaga medik bukan spesialis 2. Apabila
yang bersangkutan akan kembali anggota SMF maka yang bersangkutan
diharuskan untuk mendaftar ulang sesuai dengan peraturan yang berlaku Bagi
anggota SMF yang pensiun bila ingin bekerja kembali di Rumah Sakit .. namun
secara Fungsional sebagai profesi......... BAB VI PENERIMAAN.... Sehat jasmani
dan rohani Pasal 29 Prosedur Penerimaan Calon Anggota Prosedur penerimaan
calon anggota dilakukan sesuai dengan Standar Prosedur operasional penerimaan
Staf Medis Fungsional yang disusun oleh Komite Medik...........PENERIMAAN
KEMBALI DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA SMF Pasal 28 Persyaratan
Penerimaan Calon anggota SMF 1..staf Medis Fungsional berada di bawah
Direksi Rumah Sakit . Pasal 30 Penerimaan kembali anggota SMF 1) Apabila
seorang anggota SMF dengan alasan tertentu pindah/ cuti diluar tanggungan
negara sehingga tidak bisa menjalankan tugas sebagai anggota SMF.......... maka 1
bulan serbelum SK pensiun keluar yang bersangkutan diharuskan untuk
mengajukan permohonan untuk bekerja di 2) 3) ........ Mempunyai kualifikasi
pendidikan yang sah 3... anggota Staf Meedis Fungsional bertanggung jawab
kepada Komite Medik melalui ketua SMF.............

.. Bersedia hanya bekerja di Rumah Sakit ........... adalh dokter tetap Rumah
Sakit .... Mempunyai Ijazah dari fakultas Kedokteran / Kedokteran gigi
Pemerintah / swasta yang diakui Pemerintah dan memilki surat penugasan yang
masih berlaku dari Departemen Kesehatan.......... Telah melalui proses penerimaan
calon anggota SMF Rumah Sakit ………………………......... c. Anggota tidak
tetap SMF adalah dokter tidak tetap Rumah Sakit .................... dapat
diberhentikan keanggotaanya oleh Direktur Utama bila: 1.. Anggota tetap
SMF...................... Masa berlaku 15 .. (2)... 2............... Pasal 33 (1)... Memiliki
surat keputusan penugasan sebagai anggota SMF dari Direksi Rumah Sakit
……………………. Mengikuti program pengenalan tugas lingkungan kerja di
Rumah Sakit ……………………….......... Kategori keanggotaan SMF a. b........
Meninggal dunia.. Pindah bertugas dari lingkungan Rumah Sakit
…………………… BAB VII KEANGGOTAAN Pasal 32 a. e.............sebagai
dokter tidak tetap... d.Rumah Sakit ....pada jam kerja. Pasal 31 Tenaga Medik
anggota staf Medik Fungsional di Rumah Sakit ..... yang dilaksanakan oleh
Komite Medik dan Direksi Rumah Sakit ……………………………. Memasuki
masa pensiun 3. b...........

. Tangung Jawab Staf Medis Fungsional 1. . Tugas Staf Medik Fungsional : a.


Pasal 34 (1)... Bertanggung Jawab atas pelayanan medis yang dilaksanakan oleh
PPDS yang sedang menjalani pendidikan dibawah bimbingannya. (3) Kewajiban
Staf Medis Fungsional 1. 4. Menyelesaikan dan melengkapi rekam medis
penderita yang menjadi tanggung jawabnya dalam tempo 2 x 24 jam. Memberikan
pendidikan dan pelatihan kepada peserta didik yang ada dalam program SMF dan
Rumah Sakit. 5.Keanggotaan berlaku sejak keputusan Direktur dikeluarkan
sampai seluruh hak klinik anggota dicabut sesuai dengan kategori
keanggotaannya. (2). 3. Mengindahkan kode etik Kedokteran Indonesia dan Etika
Rumah Sakit Indonesia. Mempunyai surat ………………………. 2.. ijin praktek
di Rumah Sakit Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan
Standar Presedur Operasional serta kebutuhan medis pasien. c.... Memberikan
pelayanan Medik yang bermutu kepada penderita sesuai dengan standar pelayanan
medik yan telah ditentukan oleh SMF dan disahkan oleh Direksi. Melaksanakan
tugas dengan penuh tanggung jawab. 2. Mematuhi kebijakan Rumah Sakit
……………………………… tentang penggunaan obat dan formularium RS
Informed Consent dan Rekam Medis Rumah Sakit 6. b.... dan menghormati hak
pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mentaati
Peraturan Internal Staf Medis/Medical Staf Bylaws. .
.. Pasal 35 Hak-hak Anggota SMF 1...... hak cuti serta hak lain sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku..
……………………………………… Merujuk ke staf medis yang mempunyai
kemampuan/ keahlian yang lebih baik apabila tidak mampu melakukan
pemeriksaan atau pengobatan. 8. Membangun dan membina kerjasama yang baik
dengan sesama sejawat anggota SMF. Mendapatkan imbalan jasa pelayanan
sesuai dengan peraturan . dan penelitian yang berkesinambungan dan program-
program pengembangan medik lainnya yang diatur SMF dan Rumah Sakit.. dan
Rumah Sakit ….. 7. 13.... Tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang patut diduga
dapat merugikan penderita dan rumah sakit... Bersedia ikut dalam panitia-panitia
Komite Medik dan Rumah Sakit. 12. 14.. paramedis dan pegawai rumah sakit lain
demi kelancaran pelayanan medik. 10... Merahasiakan segala sesuatu yang
diketahui tentang pasien bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Menggunakan hak klinik di Rumah Sakit ……………………………
Mendapatkan gaji dan tunjangan lain. Ikut dan aktif pada penelitian yang
diprogram oleh SMF dan Rumah Sakit. 9... kecuali bila ia yakin ada orang lian
yang bertugas dan mampu melakukannya. Meningkatkan pengetahuan dan
mempuannya secara terus menerus dengan ikut serta secara aktif dalam program
pendidikan... 3. 11.. pelatihan. 2.. Melakukan pertolongan darurat atas dasar
kemanusiaan... Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
profesinya 17 ... 4.

Pasal 37 Pembatasan Hak Klinik (1)..... Memperoleh hak pemeriksaan kesehatan


secara cuma-cuma minimal sekali setahun. 6. Ketua SMF mengajukan surat untuk
mempetimbangkan pencabutan hak klinik dari anggota SMF nya kepada ketua
Komite Medik.sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku.
Pemberian hak Klinik ulang dapat diberikan setelah yang bersangkutan mendapat
resertifikasi dari organisasi profesi... Jika sakit yang bersangkutan berhak
mendapatkan perawatan rawat inap setingkat lebih tinggi dari haknya sesuai
peraturan . .... Hak Klinik diberikan kepada seorang anggota SMF untuk jangka
waktu 5 tahun... Hak Klinik adalah kewenangan dari anggota SMF untuk
melaksanakan pelayanan Medik sesuai dengan profesi dan keahliannya...... dapat
dipandang dari sudut kinerja klinik... .. 5. Hak Klinik diberikan oleh Direktur atas
Rekomendasi Komite Medik / Panitia Kredensial ......... Pembatasan hak klinik ini
dapat dipertimbangakan bila anggota SMF tersebut dalam pelaksanaan tugasnya
di Rumah Sakit .... (2).. dan untuk pembelian obat yang tidak terdapat obat-obat
askes mendapatkan potongan harga sebanyak 30 %...... (3).. Komite Medik bila
memandang perlu dapat memberi rekomendasi agar anggota SMF dibatasi hak
kliniknya kepada Direktur (Utama)...... atas rekomendasi dari Panitia Kredensial
agar anggota SMF dilakukan pembatasan hak kliniknya. (2).... (3).. Pasal 36 Hak
-Hak Klinik (1). sesuai dengan prosedur penerimaan anggota SMF. dianggap tidak
melaksanakannya sesuai dengan standar pelayanan medis yang berlaku. Tanpa
hak klinik maka seorang tenaga medik tidak dapat menjadi anggota SMF dan
bekerja di Rumah Sakit .. sudut etik profesi dan sudut hukum........ Panitia
Kredensial membuat rekomendasi pembatasan hak klinik anggota SMF setelah
terlebih dahulu : a...
adalah ........ Ketua SMF merangkap anggota.. ( SMF yang ada di Rumah Sakit
...b............ Pasal 38 Pencabutan Pembatasan Hak Klinik (1). (2)..... Susunan
Kepengurusan SMF terdiri dari : 1. Pasal 39 Pencabutan Hak Klinik Pencabutan
Hak Klinik dilaksanakan apabila : 1..... c... Panitia kredensial dapat meminta
pendapat dari pihak lain yang terkait. 19 ..... (3).... Pindah dari lingkungan Rumah
Sakit ….. Komite Medik meneruskan permohonanan tersebut kepada panitia
kredensial untuk meneliti kinerja klinis dan etika profesi dan anggota SMF yang
bersangkutan..... Pencabutan pembatasan hak klinik dilaksanakan oleh Direktur
atas usul Komite Medik bila SMF tersebut telah melaksanakan sesuai waktu yang
telah ditentukan pada saat sanksi pembatasan. Panitia kredensial berhak
memanggil anggota SMF yang bersangkutan untuk memberikan penjelasan dan
membela diri setelah sebelumnya diberi kesempatan untuk membaca dan
mempelajari bukti-bukti tertulis tentang pelanggaran yang dibuatnya..........
Meninggal dunia BAB IX PENGORGANISASIAN STAF MEDIS
FUNGSIONAL Pasal 40 Struktur Organisasi (1). Anggota SMF dikelompokkan
dalam masing-masing Staf Medik Fungsional SMF ) sesuai dengan profesi dan
keahliannya........ d................ 2.........

Bila dianggap perlu maka ketua SMF dapat membebas tugaskan yang
bersangkutan dari kegiatan rutin di SMF dan menerima kembali setelah yang
bersangkutan selesai dengan tugas jabatan strukturalnya. Dalam menetukan ketua
SMF tersebut. Masa bakti kepengurusan SMF adalah . Ketua SMF mempunyai
kewenangan mengatur anggota SMF yang mempunyai jabatan rangkap di
struktural. Sekretaris SMF bertugas membantu Ketua SMF dalam bidang
administrasi dan manajemen.. Ketua SMF terpilih menjadi anggota Komite
Medik. Bila anggota SMF kurang dari 3 orang . Sekertaris merangkap anggota.
Tugas Ketua SMF adalah mengkoordinasikan semua kegiatan anggota SMF serta
menyusun uraian tugas. 4. bila dianggap perlu Direksi dapat meminta pendapat
Komite Medik. Koordinator Pelayanan merangkap anggota. Pasal 43 (1). 5. (4). 6.
Pasal 42 Sekretaris (1). Koordinator Penelitian dan Pemgembangan merangkap
anggota. SMF dengan Ketua SMF ditentukan oleh Direksi dari 2 (dua) calon yang
diajukan. 3. 2.2. Koordinator Pelayanan dipilih oleh Ketua SMF dari anggota
tetap SMF . (2). Pasal 41 Ketua SMF 1. Sekretaris dipilih oleh Ketua SMF dari
anggota tetap SMF. 3.. Pemilihan Calon Ketua SMF dilakukan dalam rapat pleno
prosedur yang telah ditetapkan oleh Komite Medik. maka penentuan ketua SMF
dilakukan oleh Direksi setelah mendapat saran/masukan dari Komite Medik.
tahun. 7. wewenang dan tata kerja anggota SMF dalam SMF yang dipimpinnya. 4.

Standar Prosedur Operasional bidang administrasi / manajerial yang meliputi


pengaturan tugas dan wewenang anggota staf medis. pengaturan pertemuan
klinik / presentasi kasus. Penyusunan Standar Prosedur Opersional ini dibawh
koordinasi Komite Medik. meningkatkan keterampilan dan ilmu pengetahuan.
Pasal 44 membantu Ketua SMF dalam 1. b. pengaturan prosedur konsultansi dan
peraturan lain yang dianggap perlu Penyusunan Standar Prosedur Operasional
bidang Administrasi ini dibawah koordinasi Direksi Rumah Sakit. Koordinator
Penelitian dan Pengembangan dipilih oleh Ketua SMF dan anggota tetap SMF.
Pasal 47 Kewenangan Staf Medis Fungsional 1. pengembangan dan pelatihan
anggota SMF. Koordinator Pelayanan SMF bertugas mengkoordinir kegiatan
pelayanan medis. Pasal 45 SMF mempunyai tugas untuk melakukan pelayanan
medis. penelitian pengembangan pelayanan medis sesuai dengan kemajuan ilmu
kedoktern. 21 . SMF wajib menyusun Standar Prosedur Operasional yang terdiri
dari : a. Koordinator Penelitian dan Pengembangan SMF bertugas membantu
Ketua SMF dalam mengkoordinasikan kegiatan penelitian .(2). Standar Prosedur
Operasional Pelayanan Medis yang terdiri dari Standar Palayanan Medis dan
Standar Prosedur Operasional Tindakan Medis . 2. Pasal 46 Kewajiban Staf Medis
Fungsional (1). SMF wajib menyusun indikator kinerja mutu klinis / mutu
pelayanan medis Indikator mutu yang disusun adalah indicator output atau
outcome. serta memberikan pendidikan dan pelatihan kepada mahasiswa
kdokteran dan tenaga kesehatan lain. jadual rapat kelompok SMF. (2).
Memberikan rekomendasi tentang penempatan anggota SMF baru dan
penempatan ulang anggota SMF kepada Direksi melalui Ketua Komite Medik.

BAB X KOMITE MEDIK Bagian Pertama Nama dan struktur Organisasi Pasal
48 (1)..2. Membantu Direksi Rumah Sakit ........... Komite Medik mempunyai
otoritas tertinggi dalam pengorganisasian staf medis. (2). FUNGSI DAN
WEWENANG Pasal 49 Tugas Tugas Komite Medik : a.. 3.. (5). Wakil Ketua
merangkap anggota Sekretaris buka anggota Anggota Masa bakti kepengurusan
Komite Medik adalah … tahun. standar pelayanan medis ... b. Kepengurusan
Komite Medik dipilih melalui rapat pleno untuk memilih ketua. Bagian Kedua
TUGAS.. standar prosedur operasional tindakan medis dan standar prosedur
operasional bidang administrasi / manejrial. Nama organisasi : Komite Medik
adalah wadah profesional medis yang anggotanya terdiri dari Ketua-ketua Staf
Medis Fungsional dan atau yang mewakili disiplin ilmu tertentu...... c. Pemilihan
dilaksanakan sesuai prosedur tetap yang telah diatur di dalam Medical Staf
Bylaws. menyusun standar . (4).. Susunan kepengerusan Komite Medik terdiri
dari : a.. Ketua merangkap anggota.. Melakukan evaluasi kinerja anggota SMF
didalam kelompoknya dan bersamasama dengan komite klinis bidang medis
menentukan kompetensi dari anggota SMF tersebut. d.. wakil ketua dan sekretaris.
(3). Melakukan evaluasi dan revisi ( bila diperlukan ) terhadap perturan internal
staf medis . (6)...

. Memantau dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas penggunan alat kedokteran


di Rumah Sakit.... Pasal 51 Wewenang Wewenang Komite Medik : a....... disiplin
profesi dan mutu profesi. Mengatur kewenangan profesi dan SMF. Melaksanakan
pembinaan etika profesi..... e. Membantu Direksi Rumah Sakit .pelayanan medis
dan pemantau pelaksanaannya........ Melakukan pemantauan dan evaluasi mutu
pelayanan medis.. Memantau dan mengevaluasi penggunaan obat di Rumah
sakit..... b. Memebentuk Tim Klinis yang mepunyai tugas menangani kasus-kasus
pelayanan medis yang memerlukan koordinasi lintas profesi.. f. h......
Melaksanakan pembinaan Etika Profesi serta mengatur kewenangan profesi 23 .
b..... menyusun medical staff bylaws dan memantau pelaksanaannya. d.
Meningkatkan program pelayanan. c. Pasal 50 Fungsi Fungsi Komite Medik
adalah sebagai pengarah dalam pemberian pelayanan medis... f. c.... d...menyusun
kebijakan dan prosedur yang terkait medico-legal dan etiko-legal.. Meberikan
pertimbangan tentang rencana pengadaan.. g.... pendidikan dan pelatihan serta
penelitian dan pengembangan dalam bidang medis.... Melakukan koordinasi
dengan direksi dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan pelaksanaan
tugas SMF..... sedangkan SMF adalah pelaksana pelayanan medis. Memberikan
usul rencana kebutuhan dan peningkatan kualitas tenaga medis. penggunaan dan
pemeliharaan peralatan pelayanan medis dan peralatan penunjang medis serta
pengembangan pelayanan medis. Membantu Direksi Rumah Sakit .. e.

(8).. Menetapkan tugas dan kewajiban Sub Komite/Panitia Komite Medik. (6).
(3). Biaya operasional dibebankan pada anggaran rumah sakit. c.. Anggota.
Laporan tahunan berisi evaluasi kegiatan dan rencana kegiatan berikutnya.
program dan prosedur operasional. Susunan Kepengurusan Sub Komite / Panitia
terdiri : a.. b.... yang ada di Rumah Sakit . Ketua Merangkap Anggota..
Memberikan rekomendasi tentang kerjasama anatara Rumah Sakit dan Fakultas
Kedokteran / Kedokteran Gigi / Instalasi pendidikan lain. (4).. (2). Sub Komite /
Panitia adalah kelompok kerja khusus yang bertugas membantu pelaksanaan tugas
–tugas Klinik Bidang Medis. Tata Kerja Sub Komite / Panitia a. g...... Sub Komite
/ Panitia membuat kebijakan .. kepengurusannya ditetapkan oelh Surat Keputusan
dalam lingkungan Keanggotaan Sub Komite / Panitia terdiri dari anggota tetap
staf medis fungsional dan tenaga lain secara ex officio.. Pasal 52 Sub Komite /
Panitia (1)....anggota Staf Medik Fungsional... c.... Jumlah panitia / sub komite
dapat ditambah atau di kurang sesuai dengan kebutuhan. Sub Komite / Panitia
membuat laporan berkala dan laporan tahunan kepada Komite Medik. (7).. h........
b. Sub Komite / Panitia Direktur Utama.. (5). Sekretaris merangkap Anggota..
BAB XI . Sub Komite / Panitia dibentuk sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
Sub Komite / Panitia adalah ..

Perintah jabatan (ps 51 KUHP). Menjalankan undang-undang (ps 50 KUHP).


Rencana terapi dan alternatif nya. Atas ijin / otorisasi pasien. c. Hospital Bylaws
(Statuta ) ini berlaku sejak tanggal … 25 . Manfaat dan resiko masing-masing
alternatif tindakan. (2). e. Pasal 55 Informasi Medis (1). Keadaan kesehatan
pasien. b. Kerahasian Pasien rumah sakit sebagaimana diatur dalam Bab Pasal di
muka. Hak-hak pasien yang dimaksud adalah hak-hak pasien sebagaimana yang
terdapat didalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Informasi medis yang harus
diungkapkan dengan jujur dan benar adalah mengenai : a. Ketentuan Penutup (1).
INFORMASI MEDIS Pasal 54 Kerahasian Pasien (1).KERAHASIAN. c.
Prognosis. b. d. d. f. Perubahan terhadap kebutuhannya. e.. Daya paksa (ps 48
KUHP) Pendidikan dan penelitian. Bela diri (ps 49 KUHP). Kemungkinan
Komplikasi. Pengungkapan kerahasian pasien dimungkinkan pada keadaan : a.
BAB XII AMANDEMEN/PERUBAHAN Pasal 57 (1). Hospital Bylaws dapat
dilakukan sesuai dengan BAB XIII PENUTUP Pasal . (2).

Organisasi dan Humas Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik. Semua


peraturan rumah sakit yang dilaksanakan sebelum berlakunya statuta ini
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan statuta ini. MH. .
(2). SH. DEPKES RI) dilarang memperbanyak tanpa ijin. Contoh dibuat oleh :
Fresley Hutapea. MARS (Bagian Hukum.

Anda mungkin juga menyukai