Perubahan paradigma rumah sakit dari lembaga sosial menjadi lembaga sosio-
ekonomik yang dapat dijadikan subyek hukum. Oleh karena itu perlu diantisipasi
dengan adanya kejelasan tentang hak dan tanggung jawab masing-masing pihak
yang berkepentingan dalam pengelolaan rumah sakit, yang akan diatur dalam
Hospital bylaws (Statuta).
BAB I
KETENTUAN UMUM
NAMA, VISI, MISI, NILAI-NILAI, LOGO DAN TUJUAN
Bagian Pertama
Nama, Visi, Misi, Nilai-Nilai, Logo , dan Tujuan RS Seger Waras
Pasal 1
(1). Nama Rumah sakit ini adalah RUMAH SAKIT SEGER WARAS milik PT
Sumber Sehat Sejahtera yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor
10 tahun 2010 yang dibuat oleh dan di hadapan Notaris Mc Gregora, S.H.,
M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Hukum dan HAM RI No.: AHU-01212.AH.02.02. Tahun 2010
(2). Visi rumah sakit adalah Mewujudkan RS UNS sebagai pusat pendidikan,
penelitian dan pelayanan kesehatan, bereputasi internasional, yang
menjunjung tinggi etik kedokteran dan nilai kemanusiaan.
(3). Misi :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan professional bermutu.
b. Mengembangkan dan menyelenggarakan pelayanan prima dalam pelayanan
kesehatan.
c. Menyelenggrakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengembangan yang
bermutu.
(4). Nilai-Nilai : adalah sikap kerja karyawan Rumah Sakit sebagai berikut:
Pelayanan Prima secara konsisten dan disiplin tinggi memberikan pelayanan
prima sesuai standar profesionalisme dan memegang teguh etika profesi dan
integritasi moral yang tinggi
Disiplin dan senantiasa bekerja bertanggung jawab atas kebaikan pasien.
Jujur dan senantiasa menjunjung tinggi prilaku yang berdasarkan pada nilai-
nilai kejujuran, kecerdasan, keterbukaan dan kepercayaan dalam memberikan
pelayanan
(5). Tujuan Rumah Sakit adalah :
1. Memberikan pelayanan prima dan profesional berdasarkan standar yang
ditetapkan.
a. Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu memuaskan dan
professional berdasarkan standar yang ditetapkan.
b. Senantiasa mengikuti perkembangan IPTEK yang mutahir.
c. Mengembangankan penelitian dasar dan terapan untuk
meningkatkan mutu pelayanan.
d. Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak
untuk menjalin jaringan kerjasama yang saling menguntungkan.
d. Mewujudkan tingkat kepuasan konsumer baik internal maupun
eksternal secara optimal.
e. Memberdayakan seluruh potensi sumber daya yang ada di rumah
sakit.
2. Menjadi rumah sakit yang mampu mewujudkan fungsinya sebagai
pelayanan masyarakat, pendidikan dan penelitian
(7). Naskah ini adalah Hospital Bylaws ( Statuta ) Rumah Sakit Seger Waras
yang selanjutnya disingkat sebagai Statuta.
BAB II
Pasal 2
PERSEROAN TERBATAS
(1) PT Sumber Sehat Sejahtera bertindak selaku pemilik Rumah Sakit Seger
Waras yang segala tindakannya diwakili oleh Dewan Direksi PT.
(2) Dalam melakukan pengelolaan rumah sakit dilakukan oleh Dewan Pengawas
sebagai perwakilan pemilik PT.
(3) PT Sumber Sehat Sejahtera berperan sebagai pemilik yang berhak mengelola
Rumah Sakit Seger Waras.
(4) PT Sumber Sehat Sejahtera bertugas mengawasi manajemen Rumah Sakit
Seger Waras serta mengasdakan evaluasi terhadap hasil kerja Direktur
Rumah Sakit Seger Waras.
(5) PT berhak melakukan pemeriksaan, bertanya, meminta keterangan terhadap
manajemen Rumah Sakit Seger Waras terhadap informasi yang ingin
diketahui untuk kepentingan perusahaan.
(6) PT berhak memberi nasihat kepada Direksi Rumah Sakit Seger Waras dalam
melaksanakan kegiatan kepengurusan Rumah Sakit.
(7) Dalam menyelenggarakan tugasnya sebagai pemilik, Dewan Pengawas,
Dewan Direksi, maupun anggota lain Perseroan Terbatas tidak boleh
mencampuri dan bertindak langsung terhadap pelayanan rumah sakit tanpa
melalui rapat dengan direksi rumah sakit.
2
PASAL 3
DEWAN PENGAWAS PADA PT
PASAL 4
RAPAT KHUSUS
(1) Rapat khusus adalah rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Pengawas untuk
menetapkan kebijakan hal-hal khusus yang tidak termasuk dalam rapat rutin
maupun rapat tahunan.
(2) Dewan Pengawas mengundang untuk rapat khusus dalam hal:
a. ada permasalahan penting yang harus segera diputuskan; atau
b. ada permintaan yang ditandatangani oleh paling sedikit tiga anggota
Dewan Pengawas.
(3) Undangan rapat khusus disampaikan oleh Sekretaris Dewan Pengawas kepada
peserta rapat paling lambat dua puluh empat jam sebelum rapat tersebut
diselenggarakan.
(4) Undangan rapat khusus harus mencantumkan tujuan pertemuan secara
spesifik.
(5) Rapat khusus yang diminta oleh anggota Dewan Pengawas sebagaimana diatur
dalam ayat (1) butir b diatas harus diselenggarakan paling lambat tujuh hari
setelah diterimanya surat permintaan tersebut.
PASAL 5
RAPAT TAHUNAN
3
(1) Rapat Tahunan adalah rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Pengawas
setiap tahun, dengan tujuan untuk menetapkan kebijakan tahunan
operasional rumah sakit.
(2) Rapat Tahunan diselenggarakan sekali dalam satu tahun.
(3) Dewan Pengawas menyiapkan dan menyajikan laporan umum keadaan
rumah sakit termasuk laporan keuangan yang telah diaudit.
PASAL 6
PESERTA RAPAT
Setiap rapat rutin selain dihadiri oleh anggota Dewan Pengawas dan Direktur juga
dihadiri oleh Para Direktur dan pihak lain yang ada di lingkungan rumah sakit atau
dari luar lingkungan rumah sakit apabila diperlukan.
PASAL 7
RISALAH RAPAT
BAB III
Pasal 8
DIREKSI RUMAH SAKIT
4
peraturan perundangan-undangan dan segala ketentuan umum yang
berlaku, dan berbagai aturan dalam statuta ini, serta memperhatikan hasil
pelaksanaan tindakan / audit dilaksanakan oleh Komite dan SPI (Satuan
Pengawas Inter) di rumah sakit.
(7). Direksi mempunyai tugas dan wewenang untuk :
a. Memimpin dan mengelola RS sesuai dengan tujuan RS dengan senantiasa
berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna.
b. Menguasai, memelihara dan mengelola kekayaan RS.
c. Mewakili RS didalam dan diluar pengadilan.
d. Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengelola RS
sebagaimana yang telah digariskan oleh PT.
e. Menetapkan kebijakan operasional RS.
f. Menyiapkan Rencana Jangka Penjang dan Rencana Kerja dan anggaran
RS.
g. Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi RS sesuai
dengan kelajiman yang berlaku bagi RS.
h. Menerapkan Struktur Organisasi dan tata kerja RS lengkap dengan rincian
tugasnya setelah disetujui oleh PEMILIK.
i. Mengangkat dan memberhentikan tenaga honorer sesuai peraturan
perundang – undangan yang berlaku.
j. Menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan Hak dan Kewajiban tenaga
honorer sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan yang
berlaku.
k. Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala.
Pasal 9
DIREKTUR RUMAH SAKIT
(1) Pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan RS Seger Waras dilakukan oleh
direktur.
(2) Direktur diangkat dan diberhentikan oleh PT Sumber Sehat Sejahtera.
(3) Direktur menduduki peran sebagai direksi PT Sumber Sehat Sejahtera yang
berfokus pada manajerial rumah sakit.
(4) Direktur bertugas dalam melaksanakan kebijakan pengelolaan RS Seger
Waras yang telah ditetapkan oleh PT berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
(5) Dalam menjalankan tugasnya, Direktur bertanggung jawab kepada Dewan
Pengawas PT.
(6) Dalam rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibicarakan hal – hal
yang berhubungan dengan kegiatan RS sesuai dengan tugas kewenangan
dan kewajibannya.
(7) Keputusan rapat Direksi diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat
5
(8) Dalam hal tidak tercapai kata sepakat,maka keputusan diambil berdasrkan
suara terbanyak.
(9) Dalam rapat-rapat tertentu yang bersifat khusus Direksi dapat mengundang
rapat Dewan pengawas dalam waktu 48 jam sebelumnya
(10) Untuk setiap rapat dibuat risalah rapat.
BAB IV
KEWENANGAN DIREKSI RS SEGER WARAS
Pasal 10
Pengangkatan Staf Medis Fungsional (SMF)
Pasal 11
Penugasan Staf Medis
(1). DIREKSI menetapkan kriteria dan syarat-syarat penugasan setiap staf medis
untuk suatu tugas atau jabatan klinis tertentu dan akan menyampaikan hal
tersebut kepada setiap tenaga medis yang menghendaki penugasan klinis di
rumah sakit.
(2). Kriteria dan syarat-syarat penugasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
ditetapkan oleh DIREKSI setelah disepakati oleh Komite Medik.
(3). Tenaga medis yang telah mendapat penugasan klinis dirumah sakit dapat
berstatus sebagai dokter tetap atau tidak tetap.
(4). Jangka waktu penugasan tenaga medis adalah 6 bulan sampai dengan 1
tahun, kecuali ditetapkan lain oleh DIREKSI dengan memperhatikan kondisi
yang akan meyebabkan penugasan dirumah sakit akan berakhir sebagai
berikut apabila:
6
e. Tenaga medis ditetapkan telah melakukan tindakan yang tidak
profesional, kelainan, atau perilaku meyimpang lainnya sebagaimana
ditetapkan oleh Komite Medis, atau
f. Tenaga medis diberhentikan oleh DIREKSI karena yang bersangkutan
mengakhiri kontrak dengan rumah sakit setelah mengajukan
pemberitahuan atau bulan sebelumnya.
(5). Penugasan klinis di rumah sakit pada seorang tenaga medis hanya dapat
ditetapkan bila yang bersangkutan menyetujui syarat-syarat sebagai berikut :
a. Memenuhi syarat sebagai tenaga medis berdasarkan peraturan
perundang-undangan kesehatan yang berlaku dan ketentuan lain
sebagaimana ditetapkan dalam statuta ini.
b. Menangani pasien dalam batas-batas sebagaimana ditetapkan oleh
DIREKSI setelah mempertimbangkan daya dukung fasilitas rumah sakit,
dan bila diperlukan rekomendasi dari komite kredensial.
c. Mencatat segala tindakan yang di perlukan untuk menjamin agar rekam
medis tiap pasien yang ditanganinya di rumah sakit terpelihara dengan
kuat dan rekam medis dilengkapi dalam waktu yang wajar.
d. Memperhatikan segala permintaan rumah sakit yang dianggap wajar
sehubungan dengan tindakan di rumah sakit dengan mengacu pada
ketentuan pelayanan yang berlaku di rumah sakit.
e. Mematuhi etika kedokteran yang berlaku di Indonesia ,baik yang
berkaitan dengan kewajiban terhadap masyarakat pasien, teman sejawat
dan diri sendiri.
f. Memperhatikan syarat-syarat umum praktek klinis yang berlaku di
rumah sakit.
BUKU II
MEDICAL STAFF BY LAWS
BAB V
NAMA, TUJUAN
Pasal 12
(1). Nama kelompok Dokter dan Dokter Gigi yang berhak memberikan
pelayanan medik di Rumah Sakit ini adalah Staff Medik Fungsional ( SMF )
Rumah Sakit Seger Waras yang terdaftar pada cabang rumah sakit di seluruh
Indonesia.
(2). Pengelompokan anggota SMF berdasarkan bidang spesialisasi medik yang
ada di Rumah Sakit Seger Waras.
(3). Untuk Kelompok Dokter Umum masuk dalam SMF dokter umum dan untuk
Kelompok Dokter gigi dan dokter gigi speasialis masuk dalam SMF dokter
gigi.
7
(4). Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) masuk dalam SMF
sesuai dengan spesialisasi yang sedang diikuti.
(5). Nama wadah profesional medis yang keanggotaannya berasal dari ketua-
ketua staf medis fungsional dan atau yang mewakili disiplin ilmu tertentu
adalah Komite Medik Rumah Sakit Seger Waras
Pasal 13
Tujuan dan pengorganisasian Staf Medis Fungsional adalah agar staf medis di
Rumah Sakit Seger Waras dapat lebih menata diri dengan focus terhadap kebutuhan
pasien sehingga menghasilkan pelayanan medis yang berkualitas dan bertanggung
jawab.
Pasal 14
Secara administrasi,staf Medis Fungsional berada di bawah Direksi Rumah Sakit
Seger Waras namun secara Fungsional sebagai profesi, anggota Staf Meedis
Fungsional bertanggung jawab kepada Komite Medik melalui ketua SMF.
BAB VI
PENERIMAAN,PENERIMAAN KEMBALI DAN PEMBERHENTIAN
ANGGOTA SMF
Pasal 15
Persyaratan Penerimaan Calon anggota SMF
Pasal 16
Prosedur Penerimaan Calon Anggota
Pasal 17
Penerimaan kembali anggota SMF
8
(1) Apabila seorang anggota SMF dengan alasan tertentu pindah/ cuti diluar
tanggungan negara sehingga tidak bisa menjalankan tugas sebagai anggota
SMF.
(2) Apabila yang bersangkutan akan kembali anggota SMF maka yang
bersangkutan diharuskan untuk mendaftar ulang sesuai dengan peraturan
yang berlaku
(3) Bagi anggota SMF yang pensiun bila ingin bekerja kembali di Rumah
Sakit .Seger Waras maka 1 bulan serbelum SK pensiun keluar yang
bersangkutan diharuskan untuk mengajukan permohonan untuk bekerja di
Rumah Sakit Seger Waras sebagai dokter tidak tetap.
Pasal 18
Tenaga Medik anggota staf Medik Fungsional di Rumah Sakit Seger Waras dapat
diberhentikan keanggotaanya oleh Direktur Utama bila:
1. Meninggal dunia.
2. Memasuki masa pensiun
3. Pindah bertugas dari lingkungan Rumah Sakit Seger Waras.
Pasal 19
9
5. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan
Standar Presedur Operasional serta kebutuhan medis pasien.
6. Mematuhi kebijakan Rumah Sakit Seger Waras tentang penggunaan
obat dan formularium RS Informed Consent dan Rekam Medis Rumah
Sakit
7. Merujuk ke staf medis yang mempunyai kemampuan/ keahlian yang
lebih baik apabila tidak mampu melakukan pemeriksaan atau
pengobatan.
8. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien bahkan juga
setelah pasien itu meninggal dunia.
9. Melakukan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lian yang bertugas dan mampu melakukannya.
10. Meningkatkan pengetahuan dan mempuannya secara terus menerus
dengan ikut serta secara aktif dalam program pendidikan, pelatihan, dan
penelitian yang berkesinambungan dan program-program
pengembangan medik lainnya yang diatur SMF dan Rumah Sakit.
11. Membangun dan membina kerjasama yang baik dengan sesama sejawat
anggota SMF, paramedis dan pegawai rumah sakit lain demi kelancaran
pelayanan medik.
12. Bersedia ikut dalam panitia-panitia Komite Medik dan Rumah Sakit.
13. Ikut dan aktif pada penelitian yang diprogram oleh SMF dan Rumah
Sakit.
14. Tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang patut diduga dapat
merugikan penderita dan rumah sakit.
Pasal 20
Pencabutan Hak Klinik
Pencabutan Hak Klinik dilaksanakan apabila :
1. Pindah dari lingkungan Rumah Sakit Seger Waras.
2. Meninggal dunia
BAB VII
KOMITE MEDIK
Bagian Pertama
Nama dan struktur Organisasi
Pasal 21
10
(1). Nama organisasi : Komite Medik adalah wadah profesional medis yang
anggotanya terdiri dari Ketua-ketua Staf Medis Fungsional dan atau yang
mewakili disiplin ilmu tertentu.
(2). Komite Medik mempunyai otoritas tertinggi dalam pengorganisasian staf
medis.
(3). Susunan kepengerusan Komite Medik terdiri dari :
a. Ketua merangkap anggota.
b. Wakil Ketua merangkap anggota
c. Sekretaris buka anggota
d. Anggota
(4). Masa bakti kepengurusan Komite Medik adalah 5 tahun.
(5). Kepengurusan Komite Medik dipilih melalui rapat pleno untuk memilih
ketua, wakil ketua dan sekretaris.
(6). Pemilihan dilaksanakan sesuai prosedur tetap yang telah diatur di dalam
Medical Staf Bylaws.
Bagian Kedua
TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG
Pasal 22
Tugas
Pasal 23
Fungsi
11
Fungsi Komite Medik adalah sebagai pengarah dalam pemberian pelayanan medis,
sedangkan SMF adalah pelaksana pelayanan medis.
Pasal 24
Wewenang
BAB VIII
KERAHASIAN, INFORMASI MEDIS
Pasal 25
Kerahasian Pasien
(1). Kerahasian Pasien rumah sakit wajib dijaga oleh semua pihak, baik PT
pemilik maupun rumah sakit.
(2). Pengungkapan kerahasian pasien dimungkinkan pada keadaan :
a. Atas ijin / otorisasi pasien.
b. Menjalankan undang-undang (ps 50 KUHP).
c. Perintah jabatan (ps 51 KUHP).
d. Bela diri (ps 49 KUHP).
e. Daya paksa (ps 48 KUHP)
f. Pendidikan dan penelitian.
12
Pasal 26
Informasi Medis
(1). Hak-hak pasien yang dimaksud adalah hak-hak pasien sebagaimana yang
terdapat didalam Peraturan Menteri Kesehatan RI
(2). Informasi medis yang harus diungkapkan dengan jujur dan benar adalah
mengenai :
a. Keadaan kesehatan pasien.
b. Rencana terapi dan alternatif nya.
c. Manfaat dan resiko masing-masing alternatif tindakan.
d. Prognosis.
e. Kemungkinan Komplikasi.
BAB IX
AMANDEMEN/PERUBAHAN
Pasal 27
Perubahan terhadap Hospital Bylaws dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhannya.
BAB X
PENUTUP
Pasal 28
Ketentuan Penutup
(1). Hospital Bylaws (Statuta ) ini berlaku sejak tanggal 4 Juli 2010.
(2). Semua peraturan rumah sakit yang dilaksanakan sebelum berlakunya statuta
ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan statuta ini.
13