Anda di halaman 1dari 17

BAB I

KETENTUAN UMUM

NAMA, VISI, MISI, NILAI-NILAI, LOGO DAN TUJUAN


I. Bagian Pertama

Nama, Visi, Misi, Motto, Logo , dan Tujuan Rumah Sakit Umum Wampu Norita.

Pasal 1

1) Nama Rumah sakit ini adalah Rumah Sakit Umum Wampu Norita milik PT. Wampu Norita
Langkat yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Langkat Nomor 440-2430/Yankes/V/2016 Tentang Ijin Operasional dan penetapan
klasifikasi rumah sakit kelas D.
2) Visi rumah sakit adalah Menjadi rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan terbaik,
berkompeten, berkualitas, professional dan penuh kasih sayang kepada pasien.
3) Misi :
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang professional
b. Mewujudkan pelayanan yang ramah, santun dan berempati serta peduli terhadap kondisi
dan kebutuhan masyarakat.
c. Mewujudkan pelayanan operasional yang efektif dan efisien sehingga menghasilkan nilai
tambah bagi pasien, pekerja, mitra kerja, pemilik dan masyarakat.
d. Mengembangkan sumber daya manusia berkualitas melalui mekanisme pembelajaran
berkesinambungan.
e. Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan dan sosial dasar lainnya.
4) Motto adalah slogan pencerminan dari sikap kerja karyawan Rumah Sakit sebagai berikut:
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
5) Logo Rumah Sakit adalah : Lambang tanda Plus berwarna merah berari kesehatan dan
kekuatan, W adalah Wampu (daerah dimana rumah sakit berada), N adalah Norita, (pemilik
rumah sakit), Lingkaran putih berarti tanda kebersihan dan ketulusan pelayanan yang
diberikan oleh rumah sakit, kubah berwarna hijau berarti natural, tidak memandang kasta,
suku dan agama.
6) Tujuan Rumah Sakit adalah :

6.1. Tujuan Umum


Tujuan RSU. Wampu Norita adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
6.2. Tujuan Khusus :
1. Melaksanakan pengembangan SDM agar professional, produktif dan berkomitmen.
2. Melaksanakan pelayanan Prima yang segera, efektif, ramah, aman, simpatik dan
indah.
3. Meningkatkan kemampuan keuangan (financial returns) dan mengola rumah sakit
secara mandiri.
4. Meningkatkan kepuasan pelanggan.
7) Naskah ini adalah Hospital By Laws (Statuta) RSU Wampu Norita yang selanjutnya
disingkat sebagai Statuta.

II. Bagian Kedua


Pengertian
Pasal 2
Ketentuan Umum
Dalam Hospital Bylaws (Statuta) ini yang dimaksud dengan:

1) HOSPITAL BY LAWS (STATUTA) adalah aturan dasar yang mengatur tata cara
penyelenggaraan rumah sakit oleh Perseroan Terbatas Wampu Norita Langkat dan Direktur
RSU Wampu Norita yang di tetapkan oleh PT. Wampu Norita Langkat dan ditandatangani
oleh Direktur Utama PT. Wampu Norita Langkat
2) Yang dimaksud RUMAH SAKIT adalah Rumah Sakit Umum Wampu Norita
3) Yang dimaksud PEMILIK RUMAH SAKIT adalah PT. Wampu Norita Langkat
4) Yang dimaksud PERSEROAN TERBATAS Wampu Norita adalah pelaksana kegiatan.
5) DIREKTUR adalah seorang yang diangkat menjadi Direktur RSU Wampu Norita sesuai
dengan bidang tugasnya.
6) RAPAT RUTIN adalah setiap rapat terjadwal yang diselenggarakan oleh Perseroan
Terbatas Wampu Norita Langkat yang bukan termasuk rapat tahunan dan rapat khusus.
7) RAPAT TAHUNAN adalah rapat yang diselenggarakan oleh PT. Wampu Norita Langkat
setiap tahun.
8) RAPAT KHUSUS adalah rapat yang diselenggarakan oleh PT. Wampu Norita Langkat
diluar jadwal rapat rutin untuk mengambil keputusan hal-hal yang dianggap khusus.
9) Dokter adalah seorang tenaga medis yang memiliki ijin praktek di bidang kedokteran
sebagaimana maksud dalam Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan dan yang telah terikat perjanjian dengan Rumah Sakit Umum Wampu Norita dan
oleh karenanya diberi kewenangan untuk melakukan tindakan medis di Rumah Sakit Umum
Wampu Norita.

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
10) Dokter gigi adalah seorang tenaga medis yang memiliki ijin praktek di bidang kedokteran
gigi sebagaimana maksud dalam Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan dan yang telah terikat perjanjian dengan Rumah Sakit Umum Wampu Norita dan
oleh karenanya diberi kewenangan untuk melakukan tindakan medis di Rumah Sakit
Umum Wampu Norita.
11) Dokter tetap adalah dokter yang sepenuhnya bekerja di Rumah Sakit Umum Wampu Norita
12) Dokter Konsultan adalah Dokter Spesialis tertentu yang karena kompetensinya diminta
membantu pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Wampu Norita.
13) Staf Medik Fungsional adalah kelompok dokter dan dokter gigi yang telah disetujui dan
diterima sesuai dengan aturan yang berlaku untuk menjalankan profesi masing-masing di
Rumah Sakit Umum Wampu Norita.
14) Komite Medik adalah wadah non-struktul fungsional yang sedang di beri tugas
mengkordinasikan kegiatan Komite Medik dalam rangka menjaga mutu etika profesi
15) Komite Medik adalah wadah professional medis yang anggotanya terdiri dari ketua-ketua
staf Medik Fungsional dan atau yang mewakili disiplin ilmu tertentu.
16) Hak Klinis adalah kewenangan yang diberikan oleh Direktur melalui Komite Medis melalui
surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Sehat Sentosa Jakarta.

BAB II
PERSEROAN TERBATAS

Pasal 3
Perseroan terbatas

1) Perseroan Terbatas Wampu Norita Langkat bertindak sebagai wakil dari PT. Wampu Norita
Langkat selaku pemilik RSU Wampu Norita.
2) Anggota PT. Wampu Norita Langkat diambil dan dipilih dari PT. Wampu Norita Langkat
selaku pemilik RSU Wampu Norita, diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
diangkat lagi untuk jangka waktu yang sama.
3) PT. Wampu Norita Langkat bertugas mengawasi manajemen RSU Wampu Norita, dan
mengadakan evaluasi terhadap hasil kerja direktur Rumah Sakit Wampu Norita.
4) PT. Wampu Norita Langkat berwenang memanggil direktur RSU Wampu Norita untuk minta
keterangan, penjelasan lebih lanjut mengenai suatu hal.
5) PT. Wampu Norita Langkat berhak memeriksa pembukuan dan semua dokumen dan arsip yang
berhubungan dengan sesuatu hal.
6) PT. Wampu Norita Langkat wajib memberikan laporan tahunan pada akhir tahun tutup buku
kepada PT. Wampu Norita Langkat selaku pemilik.

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
Pasal 4
1) Dalam tugasnya sebagai pelaksana, maka para anggota Perseroan terbatas tidak boleh
mencampuri dan bertindak langsung secara operasional terhadap pelayanan di Rumah Sakit.
2) Jabatan sebagai anggota Perseroan terbatas tidak boleh dirangkap dengan salah satu jabatan di
Rumah Sakit.

BAB III
DIREKTUR RUMAH SAKIT

Pasal 5

1) Pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan di RSU Wampu Norita dilakukan oleh Direktur
2) Direktur diangkat dan diberhentikan oleh PT. Wampu Norita Langkat
3) Direktur bertanggung jawab kepada PT. Wampu Norita Langkat dalam hal pengelolaan dan
pengawasan rumah sakit beserta fasilitasnya, personil dan sumber daya terkait.
4) Direktur bertugas untuk melaksanakan kebijakan pengelolaan RSU Wampu Norita telah
ditetapkan oleh PT. Wampu Norita Langkat sesuai dengan peraturan perundangan-undangan
dan segala ketentuan umum yang berlaku, dan berbagai aturan dalam statuta ini, serta
memperhatikan hasil pelaksanaan tindakan / audit dilaksanakan oleh Komite dan SPI (Satuan
Pengawas Internal) di rumah sakit.
5) Tugas pokok, fungsi, wewenang dan tanggung jawab direktur ditentukan oleh PT. Wampu
Norita Langkat dan diperinci dalam suatu uraian tugas secara tertulis dalam Struktur Organisasi
dan Tata Laksana Rumah Sakit.
6) Direktur mempunyai tugas dan wewenang untuk :
a. Memimpin dan mengelola RS sesuai dengan tujuan RS dengan senantiasa berusaha
meningkatkan daya guna dan hasil guna.
b. Memelihara dan mengelola kekayaan RSU Wampu Norita.
c. Mewakili RSU Wampu Norita di dalam dan di luar pengadilan.
d. Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengelola RS sebagaimana yang
telah digariskan oleh PT. Wampu Norita Langkat.
e. Menetapkan kebijakan operasional RSU Wampu Norita.
f. Menyiapkan Rencana Jangka Penjang dan Rencana Kerja dan anggaran RSU Wampu
Norita.
g. Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi RSU Wampu Norita sesuai
dengan standar yang berlaku.

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
h. Menerapkan Struktur Organisasi dan tata kerja RS lengkap dengan rincian tugasnya setelah
disetujui oleh PT. Wampu Norita Langkat.
i. Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala.

Pasal 6
Pejabat Direktur

Dalam hal direktur berhalangan secara permanen, atau mengundurkan diri maka bila PT. Wampu
Norita Langkat dapat memilih pejabat sementara (PJs.) Direktur untuk memimpin RSU Wampu
Norita sebelum melakukan rapat untuk memilih direktur yang baru.

BAB IV

KEWENANGAN DIREKTUR

Pasal 7

Pengangkatan Staf Medis Fungsional (SMF)

Direktur atas persetujuan PT. Wampu Norita Langkat mengangkat dan memberhentikan staf medis
fungsional (SMF) atas saran Komite Medik, sesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal 8
Penugasan Staf Medis

1) Direktur menetapkan kriteria dan syarat-syarat penugasan setiap staf medis untuk suatu tugas
atau jabatan klinis tertentu dan akan menyampaikan hal tersebut kepada setiap tenaga medis
yang menghendaki penugasan klinis di RSU Wampu Norita .
2) Kriteria dan syarat-syarat penugasan sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ditetapkan oleh
direktur setelah disepakati oleh Komite Medik.
3) Tenaga medis yang telah mendapat penugasan klinis dirumah sakit dapat berstatus sebagai
dokter tetap .
4) Jangka waktu penugasan tenaga medis adalah 6 bulan sampai dengan 1 tahun, kecuali
ditetapkan lain oleh direktur dengan memperhatikan kondisi yang akan menyebabkan
penugasan dirumah sakit akan berakhir sebagai berikut apabila:
a. Ijin praktek yang bersangkutan sudah tidak berlaku sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang ada, atau
b. Kondisi fisik atau mental tenaga medis yang bersangkutan tidak mampu lagi melakukan
medis secara menetap, atau

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
c. Tenaga medis telah berusia 60 tahun, namun yang bersangkutan masih dapat pula diangkat
sesuai dengan pertimbangan direktur, atau
d. Tenaga medis ditetapkan telah melakukan tindakan yang tidak profesional, kelainan, atau
perilaku meyimpang lainnya sebagaimana ditetapkan oleh Komite Medis.
5) Penugasan klinis di rumah sakit pada seorang tenaga medis hanya dapat ditetapkan bila yang
bersangkutan menyetujui syarat-syarat sebagai berikut :
a. Memenuhi syarat sebagai tenaga medis berdasarkan peraturan perundangundangan
kesehatan yang berlaku dan ketentuan lain sebagaimana ditetapkan dalam statuta ini.
b. Menangani pasien dalam batas-batas sebagaimana ditetapkan oleh direktur setelah
mempertimbangkan daya dukung fasilitas rumah sakit, dan bila diperlukan rekomendasi dari
komite kredensial.
c. Mencatat segala tindakan yang di perlukan untuk menjamin agar rekam medis tiap pasien
yang ditanganinya di rumah sakit terpelihara dengan kuat dan rekam medis dilengkapi
dalam waktu yang wajar.
d. Memperhatikan segala permintaan rumah sakit yang dianggap wajar sehubungan dengan
tindakan di rumah sakit dengan mengacu pada ketentuan pelayanan yang berlaku di rumah
sakit.
e. Mematuhi etika kedokteran yang berlaku di Indonesia ,baik yang berkaitan dengan
kewajiban terhadap masyarakat pasien, teman sejawat dan diri sendiri.
f. Memperhatikan syarat-syarat umum praktek klinis yang berlaku di rumah sakit.

BAB V

NAMA, TUJUAN

Pasal 9

1) Nama kelompok Dokter dan Dokter Gigi yang berhak memberikan pelayanan medik di Rumah
Sakit ini adalah Staff Medik Fungsional ( SMF ) RSU Wampu Norita
2) Pengelompokan anggota SMF berdasarkan bidang spesialisasi medik yang ada di RSU Wampu
Norita
3) Untuk Kelompok Dokter Umum masuk dalam SMF dokter umum dan untuk Kelompok Dokter
gigi dan dokter gigi speasialis masuk dalam SMF dokter gigi.
4) Nama wadah profesional medis yang keanggotaannya berasal dari ketua-ketua staf medis
fungsional dan atau yang mewakili disiplin ilmu tertentu adalah Komite Medik RSU Wampu
Norita
Pasal 10

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
Tujuan dan pengorganisasian Staf Medis Fungsional adalah agar staf medis di RSU Wampu Norita
dapat lebih menata diri dengan fokus terhadap kebutuhan pasien sehingga menghasilkan pelayanan
medis yang berkualitas dan bertanggung jawab.

Pasal 11

Secara administrasi Staf Medis Fungsional berada di bawah direktur RSU Wampu Norita namun
secara Fungsional sebagai profesi, anggota Staf Medis Fungsional bertanggung jawab kepada
Komite Medik melalui ketua SMF.

BAB VI

PENERIMAAN, PENERIMAAN KEMBALI DAN PEMBERHENTIAN

ANGGOTA SMF

Pasal 12

Persyaratan Penerimaan Calon anggota SMF


1) Mempunyai kualifikasi pendidikan yang sah
2) Sehat jasmani dan rohani
Pasal 13

1) Prosedur Penerimaan Calon Anggota


2) Prosedur penerimaan calon anggota dilakukan sesuai dengan Standar Prosedur operasional
penerimaan Staf Medis Fungsional yang disusun oleh Komite Medik.

Pasal 14
Penerimaan kembali anggota SMF

1) Apabila seorang anggota SMF dengan alasan tertentu pindah / cuti sehingga tidak bisa
menjalankan tugas sebagai anggota SMF
2) Apabila yang bersangkutan akan kembali anggota SMF maka yang bersangkutan diharuskan
untuk mendaftar ulang sesuai dengan peraturan yang berlaku

Pasal 15

Tenaga Medik anggota staf Medik Fungsional di RSU Wampu Norita dapat diberhentikan
keanggotaanya oleh Direktur bila Meninggal dunia.

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
BAB VII

KEANGGOTAAN

Pasal 16
1) Mempunyai Ijazah dari fakultas Kedokteran / Kedokteran gigi Pemerintah / swasta yang diakui
Pemerintah dan memilki surat penugasan yang masih berlaku dari Departemen Kesehatan.
2) Telah melalui proses penerimaan calon anggota SMF RSU Wampu Norita yang dilaksanakan
oleh Komite Medik dan Direktur RSU Wampu Norita
3) Memiliki surat keputusan penugasan sebagai anggota SMF dari Direktur RSU Wampu Norita
4) Mengikuti program pengenalan tugas lingkungan kerja di RSU Wampu Norita
5) Bersedia hanya bekerja di RSU Wampu Norita pada jam kerja.

Pasal 17

1) Kategori keanggotaan SMF ; Anggota tetap SMF, adalah dokter tetap RSU Wampu Norita
2) Masa berlaku ; Keanggotaan berlaku sejak keputusan Direktur dikeluarkan sampai seluruh hak
klinik anggota dicabut sesuai dengan kategori keanggotaannya.

Pasal 18

1) Tugas Staf Medik Fungsional : Memberikan pelayanan Medik yang bermutu kepada penderita
sesuai dengan standar pelayanan medik yan telah ditentukan oleh SMF dan disahkan oleh
Direktur, dan menghormati hak pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2) Tanggung Jawab Staf Medis Fungsional
a. Menyelesaikan dan melengkapi rekam medis penderita yang menjadi tanggung jawabnya
dalam tempo 2 x 24 jam.
b. Kewajiban Staf Medis Fungsional
c. Mentaati Peraturan Internal Staf Medis/Medical Staf By Laws.
d. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
e. Mengindahkan kode etik Kedokteran Indonesia dan Etika
f. Rumah Sakit Indonesia.
g. Mempunyai surat ijin praktek di RSU Wampu Norita.
h. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan Standar Presedur
Operasional serta kebutuhan medis pasien.

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
i. Mematuhi kebijakan RSU Wampu Norita tentang penggunaan obat dan formularium RS
Informed Consent dan Rekam Medis RSU Wampu Norita.
j. Merujuk ke staf medis yang mempunyai kemampuan/keahlian yang lebih baik apabila tidak
mampu melakukan pemeriksaan atau pengobatan.
k. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien bahkan juga setelah pasien itu
meninggal dunia.
l. Melakukan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain
yang bertugas dan mampu melakukannya.
m. Meningkatkan pengetahuan dan mempuannya secara terus menerus dengan ikut serta secara
aktif dalam program pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang berkesinambungan dan
program-program pengembangan medik lainnya yang diatur SMF dan Rumah Sakit.
n. Membangun dan membina kerjasama yang baik dengan sesama sejawat anggota SMF,
paramedis dan pegawai rumah sakit lain demi kelancaran pelayanan medik.
o. Tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang patut diduga dapat merugikan penderita dan
rumah sakit.

Pasal 19
Hak-hak Anggota SMF

1) Menggunakan hak klinik di RSU Wampu Norita


2) Mendapatkan gaji dan tunjangan lain, hak cuti serta hak lain sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
3) Mendapatkan imbalan jasa pelayanan sesuai dengan peraturan RSU Wampu Norita
4) Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesinya sesuai dengan
peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku.

Pasal 20

Hak -Hak Klinik

1) Hak Klinik adalah kewenangan dari anggota SMF untuk melaksanakan pelayanan Medik sesuai
dengan profesi dan keahliannya. Tanpa hak klinik maka seorang tenaga medik tidak dapat
menjadi anggota SMF dan bekerja di RSU Wampu Norita.
2) Hak Klinik diberikan oleh Direktur atas Rekomendasi Komite Medik / Panitia Kredensial ,
sesuai dengan prosedur penerimaan anggota SMF.
3) Hak Klinik diberikan kepada seorang anggota SMF untuk jangka waktu 5 tahun. Pemberian hak
Klinik ulang dapat diberikan setelah yang bersangkutan mendapat resertifikasi dari organisasi
profesi.

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
Pasal 21

Pembatasan Hak Klinik

1) Komite Medik bila memandang perlu dapat memberi rekomendasi agar anggota SMF dibatasi
hak kliniknya kepada Direktur (Utama), atas rekomendasi dari Panitia Kredensial agar anggota
SMF dilakukan pembatasan hak kliniknya.
2) Pembatasan hak klinik ini dapat dipertimbangakan bila anggota SMF tersebut dalam
pelaksanaan tugasnya di RSU Wampu Norita dianggap tidak melaksanakannya sesuai dengan
standar pelayanan medis yang berlaku, dapat dipandang dari sudut kinerja klinik, sudut etik
profesi dan sudut hukum.
3) Panitia Kredensial membuat rekomendasi pembatasan hak klinik anggota SMF setelah terlebih
dahulu :
a. Ketua SMF mengajukan surat untuk mempetimbangkan pencabutan hak klinik dari anggota
SMF nya kepada ketua Komite Medik.
b. Komite Medik meneruskan permohonanan tersebut kepada panitia kredensial untuk meneliti
kinerja klinis dan etika profesi dan anggota SMF yang bersangkutan.
c. Panitia kredensial berhak memanggil anggota SMF yang bersangkutan untuk memberikan
penjelasan dan membela diri setelah sebelumnya diberi kesempatan untuk membaca dan
mempelajari bukti-bukti tertulis tentang pelanggaran yang dibuatnya.
d. Panitia kredensial dapat meminta pendapat dari pihak lain yang terkait.

Pasal 22

Pencabutan Pembatasan Hak Klinik

Pencabutan pembatasan hak klinik dilaksanakan oleh Direktur atas usul Komite Medik bila SMF
tersebut telah melaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan pada saat sanksi pembatasan.

Pasal 23

Pencabutan Hak Klinik

Pencabutan Hak Klinik dilaksanakan apabila Meninggal dunia

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
BAB VIII

PENGORGANISASIAN STAF MEDIS FUNGSIONAL

Pasal 24

Struktur Organisasi

1) Anggota SMF dikelompokkan dalam masing-masing Staf Medik Fungsional (SMF) sesuai
dengan profesi dan keahliannya.
2) Susunan Kepengurusan SMF terdiri dari :
a. Ketua SMF merangkap anggota.
b. Sekertaris merangkap anggota.
c. Koordinator Pelayanan merangkap anggota.
d. Koordinator Penelitian dan Pemgembangan merangkap anggota.
3) Masa bakti kepengurusan SMF adalah 5 tahun.

Pasal 25
Ketua SMF

1) Pemilihan Calon Ketua SMF dilakukan dalam rapat pleno SMF dengan prosedur yang telah
ditetapkan oleh Komite Medik.
2) Ketua SMF ditentukan oleh Direktur dari 2 (dua) calon yang diajukan.
3) Dalam menetukan ketua SMF tersebut, bila dianggap perlu Direktur dapat meminta pendapat
Komite Medik.
4) Bila anggota SMF kurang dari 3 orang , maka penentuan ketua SMF dilakukan oleh Direktur
setelah mendapat saran/masukan dari Komite Medik.
5) Ketua SMF terpilih menjadi anggota Komite Medik.
6) Tugas Ketua SMF adalah mengkoordinasikan semua kegiatan anggota SMF serta menyusun
uraian tugas, wewenang dan tata kerja anggota SMF dalam SMF yang dipimpinnya.
7) Ketua SMF mempunyai kewenangan mengatur anggota SMF yang mempunyai jabatan rangkap
di struktural. Bila dianggap perlu maka ketua SMF dapat membebas tugaskan yang bersangkutan
dari kegiatan rutin di SMF dan menerima kembali setelah yang bersangkutan selesai dengan
tugas jabatan strukturalnya.

Pasal 26
Sekretaris

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
1) Sekretaris dipilih oleh Ketua SMF dari anggota tetap SMF.
2) Sekretaris SMF bertugas membantu Ketua SMF dalam bidang administrasi dan manajemen.

Pasal 27

1) Koordinator Pelayanan dipilih oleh Ketua SMF dari anggota tetap SMF
2) Koordinator Pelayanan SMF bertugas membantu Ketua SMF dalam mengkoordinir kegiatan
pelayanan medis.

Pasal 28

1) Koordinator Penelitian dan Pengembangan dipilih oleh Ketua SMF dan anggota tetap SMF.
2) Koordinator Penelitian dan Pengembangan SMF bertugas membantu Ketua SMF dalam
mengkoordinasikan kegiatan penelitian, pengembangan dan pelatihan anggota SMF.

Pasal 29

SMF mempunyai tugas untuk melakukan pelayanan medis, penelitian pengembangan pelayanan
medis sesuai dengan kemajuan ilmu kedoktern, meningkatkan keterampilan dan ilmu pengetahuan,
serta memberikan pendidikan dan pelatihan kepada mahasiswa kedokteran dan tenaga kesehatan
lain.

Pasal 30

1) Kewajiban Staf Medis Fungsional :


SMF wajib menyusun Standar Prosedur Operasional yang terdiri dari:
a. Standar Prosedur Operasional Pelayanan Medis yang terdiri dari Standar Palayanan Medis
dan Standar Prosedur Operasional Tindakan Medis . Penyusunan Standar Prosedur
Opersional ini di bawah koordinasi Komite Medik.
b. Standar Prosedur Operasional bidang administrasi / manajerial yang meliputi pengaturan
tugas dan wewenang anggota staf medis, jadual rapat kelompok SMF, pengaturan pertemuan
klinik / presentasi kasus, pengaturan prosedur konsultansi dan peraturan lain yang dianggap
perlu Penyusunan Standar Prosedur Operasional bidang Administrasi ini dibawah koordinasi
Direktur Rumah Sakit.
2) SMF wajib menyusun indikator kinerja mutu klinis / mutu pelayanan medis Indikator mutu
yang disusun adalah indicator output atau outcome.

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
Pasal 31
Kewenangan Staf Medis Fungsional

1) Memberikan rekomendasi tentang penempatan anggota SMF baru dan penempatan ulang
anggota SMF kepada Direktur melalui Ketua Komite Medik.
2) Melakukan evaluasi kinerja anggota SMF didalam kelompoknya dan bersama-sama dengan
komite klinis bidang medis menentukan kompetensi dari anggota SMF tersebut.
3) Melakukan evaluasi dan revisi ( bila diperlukan ) terhadap perturan internal staf medis, standar
pelayanan medis , standar prosedur operasional tindakan medis dan standar prosedur
operasional bidang administrasi / manejerial.

BAB IX

KOMITE MEDIK

I. Bagian Pertama
Nama dan struktur Organisasi
Pasal 32

1) Nama organisasi : Komite Medik adalah wadah profesional medis yang anggotanya terdiri
dari Ketua-ketua Staf Medis Fungsional dan atau yang mewakili disiplin ilmu tertentu.
2) Komite Medik mempunyai otoritas tertinggi dalam pengorganisasian staf medis.
3) Susunan kepengerusan Komite Medik terdiri dari :
a. Ketua merangkap anggota.
b. Wakil Ketua merangkap anggota
c. Sekretaris bukan anggota
d. Anggota
4) Masa bakti kepengurusan Komite Medik adalah 5 tahun.
5) Kepengurusan Komite Medik dipilih melalui rapat pleno untuk memilih ketua, wakil ketua
dan sekretaris.
6) Pemilihan dilaksanakan sesuai prosedur tetap yang telah diatur di dalam Medical Staf By
Laws.

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
II. Bagian Kedua

TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG

Pasal 33

Tugas

1) Tugas Komite Medik :


a. Membantu Direktur RSU Wampu Norita menyusun standar pelayanan medis dan
pemantau pelaksanaannya.
b. Membantu Direktur RSU Wampu Norita menyusun medical staff bylaws dan memantau
pelaksanaannya.
c. Membantu Direktur RSU Wampu Norita menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait
medico-legal dan etiko-legal.
d. Melakukan koordinasi dengan Direktur dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan
pelaksanaan tugas SMF.
e. Mengatur kewenangan profesi dan SMF.
f. Melaksanakan pembinaan etika profesi, disiplin profesi dan mutu profesi.
g. Melakukan pemantauan dan evaluasi mutu pelayanan medis.
h. Meningkatkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam bidang medis.

Pasal 34

Fungsi

Fungsi Komite Medik adalah sebagai pengarah dalam pemberian pelayanan medis, sedangkan SMF
adalah pelaksana pelayanan medis.

Pasal 35
Wewenang

1) Wewenang Komite Medik :


a. Memberikan usul rencana kebutuhan dan peningkatan kualitas tenaga medis.

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
b. Memberikan pertimbangan tentang rencana pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan
peralatan pelayanan medis dan peralatan penunjang medis serta pengembangan pelayanan
medis.
c. Membentuk Tim Klinis yang mepunyai tugas menangani kasus-kasus pelayanan medis yang
memerlukan koordinasi lintas profesi.
d. Memantau dan mengevaluasi penggunaan obat di Rumah sakit.
e. Memantau dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas penggunan alat kedokteran di Rumah
Sakit.
f. Melaksanakan pembinaan Etika Profesi serta mengatur kewenangan profesi anggota Staf
Medik Fungsional.
g. Memberikan rekomendasi tentang kerjasama anatara Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran
/ Kedokteran Gigi / Instalasi pendidikan lain.
h. Menetapkan tugas dan kewajiban Sub Komite/Panitia dalam lingkungan Komite Medik.

Pasal 36

Sub Komite / Panitia

1) Sub Komite / Panitia adalah kelompok kerja khusus yang bertugas membantu pelaksanaan tugas
tugas Klinik Bidang Medis.
2) Sub Komite / Panitia dibentuk sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
3) Sub Komite / Panitia kepengurusannya ditetapkan oelh Surat Keputusan Direktur Utama.
4) Keanggotaan Sub Komite / Panitia terdiri dari anggota tetap staf medis fungsional dan tenaga
lain secara ex officio.
5) Susunan Kepengurusan Sub Komite / Panitia terdiri :
a. Ketua Merangkap Anggota.
b. Sekretaris merangkap Anggota.
c. Anggota.
6) Tata Kerja Sub Komite / Panitia
a. Sub Komite / Panitia membuat kebijakan , program dan prosedur operasional.
b. Sub Komite / Panitia membuat laporan berkala dan laporan tahunan kepada Komite Medik
Laporan tahunan berisi evaluasi kegiatan dan rencana kegiatan berikutnya.
c. Biaya operasional dibebankan pada anggaran rumah sakit.
7) Sub Komite / Panitia yang ada di RSU Sehat Sentosa Jakarta adalah KPRS,
8) Jumlah panitia / sub komite dapat ditambah atau di kurang sesuai dengan kebutuhan.

BAB X

KERAHASIAN, INFORMASI MEDIS

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
Pasal 37

Kerahasian Pasien

1) Kerahasian Pasien rumah sakit sebagaimana diatur dalam Bab Pasal di muka.
2) Pengungkapan kerahasian pasien dimungkinkan pada keadaan :
a. Atas ijin / otorisasi pasien.
b. Menjalankan undang-undang (ps 50 KUHP).
c. Perintah jabatan (ps 51 KUHP).
d. Bela diri (ps 49 KUHP).
e. Daya paksa (ps 48 KUHP)
f. Pendidikan dan penelitian.

Pasal 38
Informasi Medis

1) Hak-hak pasien yang dimaksud adalah hak-hak pasien sebagaimana yang terdapat didalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI
2) Informasi medis yang harus diungkapkan dengan jujur dan benar adalah mengenai :
a. Keadaan kesehatan pasien.
b. Rencana terapi dan alternatif nya.
c. Manfaat dan resiko masing-masing alternatif tindakan.
d. Prognosis.
e. Kemungkinan Komplikasi.

BAB XI
AMANDEMEN/PERUBAHAN
Pasal 39

Perubahan terhadap Hospital By Laws dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhannya.

BAB XII
PENUTUP
Pasal 40
Ketentuan Penutup

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami
1) Hospital By Laws (Statuta ) ini berlaku sejak tanggal Mei 2016
2) Semua peraturan rumah sakit yang dilaksanakan sebelum berlakunya statuta ini dinyatakan
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan statuta ini.

Ditetapkan di : Stabat Lama


Pada tanggal : 01 Mei 2016
PT. Wampu Norita Langkat

Direktur Utama

Hospital By Laws
Kesehatan Anda Kebanggaan Kami

Anda mungkin juga menyukai