PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
R.S.. . .DAN DOKTER TETAP / PARUH WAKTU/ HONORER/ KONSULTAN
TENTANG
PENYELENGGARAAN PRAKTIK
KEDOKTERAN
Pasal 2
RUANG LINGKUP
(1) Ruang lingkup perjanjian ini adalah PIHAK KEDUA akan melakukan pelayanan
medis dan atau pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan lingkup kredensial yang
ditetapkan oleh Komite Medis yang secara otomatis menjadi anggota Satuan
Medis Fungsional sesuai dengan bidang keahliannya
(2) PIHAK PERTAMA harus menyediakan sarana, prasana, fasilitas serta sumber daya
yang diperlukan dalam pelayanan medis di RS.....
(3) PIHAK PERTAMA akan memberikan jasa medis sebagai kompensasi profesional
berupa uang atas pelayanan medis yang dilakukan PIHAK KEDUA
Pasal 3
HUBUNGAN KEMITRAAN
(1) Dalam pelaksanaan perjanjian ini, Para Pihak terikat dalam suatu hubungan
manajemen yang saling terkait dalam masing-masing tugas dan kewajiban yang
dilakukan secara bersama-sama dalam pelayanan kesehatan di RS
(2) Dalam pelaksanaan perjanjian ini, dalam hal yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pelayanan medis, PIHAK KEDUA setuju dikoordinir oleh
Direktur RS…..bersama-sama Komite Medis
(3) Hubungan kemitraan antara RS…dengan dokter disepakati bahwa dalam hal timbul
masalah atau hal yang menganggu pelayanan kesehatan dibahas dan dilaksanakan
secara bersama-sama
(4) PIHAK KEDUA sebagai dokter yang ditempatkan atau yang ditugaskan maka
harus tunduk terhadap segala ketentuan penyelenggaraan pelayanan medis di
RS …yang ditetapkan PIHAK PERTAMA
(5) Pengaturan jadwal waktu serta tempat dan atau ruangan pelayanan medis diatur oleh
PIHAK PERTAMA
Pasal 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
(1) Pihak Pertama akan mempekerjakan Pihak Kedua melakukan pelayanan medis di
RS.............. untuk sebagai dokter purna waktu / paruh waktu / dokter tamu
(2) Pihak kedua yang bekerja sebagai dokter purnawaktu / paruh waktu/dokter tamu
sebagaimana dimaksud ayat (1) bekerja selama.....................................jam/minggu
atau...............jam/hari selain hari libur (dapat dirinci sesuai kesepakatan)
(3) Perjanjian ini mulai berlaku mulai tanggal …... dan berakhir pada tanggal
…..
(4) Setelah masa berlaku perjanjian ini berakhir, jika disetujui kedua belah pihak,
perjanjian ini dapat diperpanjang masa berlakunya dengan menandatangani
Addendum Perpanjangan Perjanjian.
Pasal 5
PERSYARATAN PELAKSANAAN PROFESI
(1) Dalam melaksanakan perjanjian ini, PIHAK KEDUA senantiasa berada dalam
keadaan sehat fisik dan mental, memiliki kecakapan profesional
sesuai dengan bidang spesialisasi / keahliannya ,serta melakukan pelayanan dan
tindakan medis dalam batas-batas “clinical privelege” yang ditetapkan oleh Komite
Medis
(2) PIHAK KEDUA memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan Konsil
Kedokteran Indonesia dan Surat Ijin Praktik (SIP) dari Dinas Kesehatan setempat
yang sah dan masih berlaku untuk melakukan pelayanan serta tindakan medis sesuai
dengan bidang keahliannya
(3) PIHAK KEDUA setuju untuk memperlihatkan dan memberikan salinan / copy
untuk disimpan oleh PIHAK PERTAMA, dokumen yang menyangkut keahliannya /
spesialisasinya yang diterbitkan oleh Institut Pendidikan dan Kolegium / Organisasi
Profesi kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
PERSYARATAN PENERIMAAN ANGGOTA SMF
(2) Mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP) di
RS.......
(3) Sehat jasmani dan rohani
(4) Telah melalui proses penerimaan/ kredensial calon anggota SMF
RS....yang dilaksanakan oleh Komite Medis dan Direktur RS....
(5) Mengikuti program pengenalan tugas lingkungan kerja di RS....
(6) Bersedia bekerja di RS.....pada jam kerja sesuai ketetentuan PIHAK PERTAMA
Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
Pasal 9
TANGGUNG JAWAB HUKUM
(1) Para pihak bertanggung jawab bersama-sama bilamana terjadi masalah dalam
pelayanan medis menjadi tanggung jawab bersama PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA
(2) Tanggung jawab terhadap pelaksanaan teknis medis atau setiap tindakan medis adalah
merupakan tanggung jawab dokter yang melakukan tindakan medis dalam perjanjian
ini tanggung jawab PIHAK KEDUA
(3) Tanggung jawab administratif dalam pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit
diluar tindakan medis adalah tanggung jawab Direksi RS dalam hal ini tanggung
jawab PIHAK PERTAMA
(4) Tanggung jawab perdata (ganti rugi) ditanggung bersama antara pihak pertama dan
pihak kedua secara proporsional sesuai pola pembagian hasil dari jasa medis
(pasal ....) kecuali sudah ditetapkan bahwa kesalahan akibat kelalaian pihak pertama.
Pasal 10
SYARAT PENGGUNAAN ALAT MEDIS DAN OBAT
(1) PIHAK KEDUA setuju tidak membawa dan atau menggunakan peralatan medik ,
obat-obatan farmasi dan bahan kimia lainnya dari luar Rumah Sakit tanpa persetujuan
tertulis dari PIHAK PERTAMA.
(2) Dalam hal PIHAK PERTAMA menyetujui penggunaan peralatan medik, obat-obatan
farmasi dan bahan kimia lainnya yang dibawah oleh PIHAK KEDUA untuk di
gunakan RS...., segala akibat yang timbul termasuk pembiayaannya akan disepakati
secara tersendiri oleh kedua pihak di luar perjanjian ini secara tertulis.
(3) Kedua pihak setuju bertanggung jawab atas akibat yang timbul dari penggunaan
peralatan medik tersebut termasuk pembiayaannya sesuai kesepakatan Kedua belah
pihak
Pasal 11
JASA MEDIS
(1) PIHAK PERTAMA akan memberikan kepada PIHAK KEDUA pembayaran jasa –
jasa profesi atas pelayanan medis yang diberikan kepada pasien di tempat PIHAK
PERTAMA
(2) Bentuk, besar dan cara pembayaran jasa medis diatur dalam sisitim remunerasi
sebagaimana terlampir dan merupakan bagian dan kesatuan yang tak terpisahkan dari
perjanjian ini (bila sudah ada remunerasi di RS)
Pasal 12
PAJAK
Pasal 13
RAHASIA RUMAH SAKIT
(1) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk, dengan alasan apapun, merahasiakan semua
informasi perihal Rumah Sakit PIHAK PERTAMA, baik yang diperoleh PIHAK
KEDUA secara langsung maupun tidak langsung, baik selama dan maupun setelah
perjanjian ini berakhir.
(2) Kerahasiaan informasi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dapat
meliputi segala peristiwa yang terjadi di RS…., antara lain manajemen, keadaan
keuangan, personalia, klien/pasien, dokumen dan prosedur pengoperasian dan atau
hal-hal lainnya yang secara umum dikategorikan sebagai rahasia Rumah Sakit dalam
arti seluas-luasnya.
(3) PIHAK KEDUA setuju untuk tidak menyalin atau meng”copy” seluruh atau
sebagaian baik secara mekanik, elektronik, atau dengan jalan apapun sebagian atau
semua dokumen milik PIHAK PERTAMA.
(4) Pengungkapkan kerahasian pasien hanya dapat dimungkinkan pada keadaan; atas
ijin/ otorisasi pasien,menjalankan undang-undang ,perintah jabatan,bela diri dan atas
putusan Pengadilan
(5) Pasien dapat meminta informasi medis atau penjelasan kepada dokter yang merawat,
sesuai dengan haknya
(6) Informasi medis atau penjelasannya sebagaimana dimaksud pada ayat .. yang harus
diungkapkan dengan jujur dan benar adalah mengenai keadaan kesehatan pasien,
rencana terapi dan alternatif, manfaat dan resiko masing-
masing alternatif tindakan, prognosis,kemungkinan komplikasi dari seorang pasien.
Pasal 14
LARANGAN
(2) PIHAK KEDUA dilarang membawa dan atau menggunakan alat-alat medis, obat-
obatan, bahan farmasi, dan bahan kimia lainnya dari luar Rumah Sakit tanpa
persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
(3) PIHAK KEDUA dilarang membawa dan atau menggunakan tenaga kesehatan untuk
membantu PIHAK KEDUA di dalam melaksanakan pelayanan medik dan atau
pelayanan kesehatan lainnya tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA kecuali
dalam keadaan darurat dengan kewajiban melaporkan hal tersebut kepada PIHAK
PERTAMA dalam waktu 1 x 24 jam.
(4) PIHAK KEDUA dilarang menyalin atau meng’copy’ seluruh atau sebagian baik
secara mekanik, elektronik, atau dengan jalan apapun sebagian atau semua dokumen
milik PIHAK PERTAMA.
(5) PIHAK KEDUA dilarang membuka dan atau membocorkan informasi yang
merupakan rahasia Rumah Sakit PIHAK PERTAMA, baik secara langsung maupun
tidak langsung, dalam bentuk dan cara apapun.
Pasal 15
SANKSI
(1) Sanksi bagi PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bila melanggar larangan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 dapat dijatuhi sanksi pemutusan perjanjian
sepihak baik oleh PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA
(2) Sanksi lain diluar dari ketentuan diatas sebagaimana diatur pasal….dapat
dikenakan juga sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
Pasal 16
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Pasal 17
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana
tercantum pada bagian awal akta ini, dengan tanpa tekanan / paksaan dari pihak manapun
dan dengan dihadiri para saksi yang disebutkan dibawah ini.
------------------------- ------------------------
(DOKTER Ybs.... ) (DIREKTUR RS. . .)
SAKSI-SAKSI
1........................
2........................