Anda di halaman 1dari 4

REVIEW: PARASITE MOVIE

Dengan Perspektif Sosiologi keluarga

Dalam film berjudul Parasite ini terdapat beberapa keluarga dengan latar belakang
yang berbeda. Dalam keluarga kedua keluarga ini memiliki hubungan yang baik dan
harmonis, hanya saja perbedaan status sosial dan ekonomi dari kedua keluarga ini
cukup berbeda.

Keluarga pertama yakni keluarga yang terbilang miskin dan berada dilingkungan
sosial yang kurang baik. Keluarga ini terdiri dari Kim Ki-Taek sebagai sang ayah atau
kepala keluarga yang memiliki seorang istri yakni Choong-Sook. Mereka memiliki 2
orang anak, anak pertama mereka bernama Ki-Woo dan yang kedua bernama Ki-jung.
Dengan kondisi perekonomian yang baik keluarga ini tetap dapat bekerja sama dan
saling membantu untuk bekerja demi mencapai tujuan bersama dalam keluarga yaitu
mendapatkan uang.
Namun kerena keegoisan keluarga ini untuk mendapatkan uang dengan cara yang
lebih mudah maka keluarga Kim Ki-Taek bekerja sama denga istri dan anaknya untuk
menipu keluarga lain dengan cara bekerja di keluarga Lee Sun-Kyun.
Menurut paradigma fakta sosial keluarga Kim Ki-Taek merupakan keluarga
Berbentuk nonmateri, artinya sesuatu yang dianggap seolah-olah nyata. Fakta sosial
ini biasanya merupakan fenomena sosial yang bersifat intersubjektif dan hanya bisa
terjadi atau muncul dari dalam kesadaran manusia. Misalnya, egoisme pribadi
anggota-anggota keluarga, sikap setuju atau anti terhadap pandangan orang/keluarga
lain, harmoni dan kerukunan dalam keluarga, jiwa berkorban dalam keluarga. Dari
penelitian empiris yang dilakukan guna mendapatkan atau menemukan fakta sosial
jenis ini oleh Durkheim dimaksudkan untuk memisahkan penelitian empiris bidang
psikologi dan/atau penelitian tentang filsafat dari penelitian sosiologis.

Selanjutnya adalah keluarga Lee Sun-Kyun. Keluarga ini tergolong dalam


keluarga dengan status sosial dan ekonomi yang tinggi di lingkungannya. Keluarga ini
terdiri dari 4 anggota keluarga yakni, Lee Sun-Kyun sebagai ayah, Yeon-Kyo sebagai
istri mereka berdua memiliki 2orang anak yakni Da-Hye dan Da-Song. Dalam
keluarga ini hanya Lee Sun-Kyun yang bekerja untuk mencukupi seluruh kebutuhan
keluarganya, sedangkan istrinya Yeon-Kyo hanya dirumah menjaga anak-anak
mereka.
Keluarga ini merupakan keluarga yang harmonis, Lee Sun-Kyun sebagai kepala
rumah tangga mampu mncukupi seluruh kebutuhan rumah tangga mereka dan juga
tetap membagi waktu dengan keluarganya. Sang istri Yeon-Kyo juga tetap memiliki
kendali atas apa yang terjadi di dalam rumah tangga mereka. Sebagai suami dan istri
mereka mampu berkomunikasi dengan baik perihal masalah yang ada didalam
keluarganya.
Hubungan-hubungan peran (role relations) menggambarkan bagaimana hasil
sosialisasi peran dalam keluarga. Peran yang dilakukan oleh anggota- anggota
keluarga didasarkan pada kedudukan (status) mereka di dalam keluarga, misalnya
ayah, ibu, dan anak masing-masing melakukan peran yang tidak sama. Kedudukan
ayah dan ibu dalam keluarga menentukan arah, bentuk dan sifat hubungan-hubungan
sosial. Bentuk dan sifat hubungan patrilineal dan matrilineal atau simetrikal dalam
keluarga kita temukan di berbagai tipe masyarakat. Dalam perspektif hubungan sosial
modern, tipe hubungan sosial keluarga yang terpengaruh budaya masyarakat industri
(Eropa dan Amerika) bisa dikategorikan ke dalam sifat hubungan sosial keluarga yang
demokratis dan yang kurang demokratis. Misalnya, sifat dan tingkat keterbukaan
hubungan sosial dalam keluarga, yaitu antara suami dan istri, sesama anak-anak, dan
antara orang tua dengan anak dalam banyak aspek kehidupan (memilih pendidikan
lanjut anak, ekonomi rumah tangga, jenis pekerjaan, pemilihan calon pasangan hidup,
serta pemecahan permasalahan keluarga).
Terahir ada keluarga Oh Geun-Sae dan Moon-Gwang. Keluarga ini tidak
memiliki anak, awalnya mereka tinggal di satu rumah majikan Moon-Gwang yaitu
rumah Lee Sun-Kyun. Keberadaan Oh Geun-Sae tidak diketahui oleh anggota
keluarga majikannya. Dalam keluarga ini Moon-Gwang bekerja sendirian untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya, sedangkan suaminya hanya berdiam tidak
membantu Moon-Gwang sama sekali.
Peranan suami-istri dalam keluarga ini tidak terlalu baik, karena sebagai kepala
keluarga Oh Geun-Sae tidak mampu menjalankan perannya. Sedangkan seluruh
kebutuhan keluarga hanya diandalkan dari Moon-Gwang.
Menurut Botkin, Weeks, & Morris, (2000) mengungkapkan bahwa setengah abad
yang lalu, gaya hidup khas dari pasangan menikah digambarkan sebagai situasi yang
ideal di mana masing-masing pasangan memiliki peran yang tidak tertulis yang
mengakibatkan keharmonisan perkawinan. Pada masa itu suami bertugas untuk
mencukupi kebutuhan istri dan keluarga sementara istri bertanggung jawab untuk
mengurus rumah dan anak-anak. Seiring perkembangan jaman dan gaya hidup yang
lebih modern terdapat pergeseran peran gender dari tradisional menjadi lebih egaliter
yang berarti laki-laki dan perempuan adalah sama dalam semua domain.
Saat ini kaum perempuan memiliki pandangan yang lebih modern dan secara
umum mulai bergeser dalam peran gender yang dianutnya ke arah egaliter. (Konrad &
Harris, 2002). Namun pembagian tugas antara suami dan istri secara umum dirasakan
kurang seimbang. Pada istri yang juga berperan pada sektor publik masih memiliki
beban ganda dengan pekerjaan domestik yang tetap dibebankan pada mereka. Suami
memiliki sedikit waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga daripada istri.
Berdasarkan persepsi antara suami dan istri mengenai kontribusi wantu untuk
mengerjakan tugas rumah tangga, mereka sepakat bahwa istri menghabiskan lebih
banyak waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga dibandingkan suami.

Anda mungkin juga menyukai