Anda di halaman 1dari 27

Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia

TAUKAH
KAMU?

Sejarah
keperawatan di dunia diawali pada za-
man purbakala (Primitive Culture)
sampai pada munculnya Florence
Nightingale sebagai pelopor
keperawatan yang berasal dari
Inggris. Perkembangan keperwatan
sangat dipengaruhi oleh perkem-
bangan struktur dan kemajuan
peradaban manusia.

Perkembangan keperawatan diawali pada:

Zaman Purbakala batu-batu, pohon-pohon be- Dimana seseorang yang


(Primitive Culture) sar dan gunung-gunung tinggi. sakit dapat disebabkan kare-
Mereka meyakini bah- Kemudian dilanjutkan dengan na adanya dosa/kutukan Tu-
Kepercayaan pada dewa-dewa han. Pusat perawatan adalah
dimana pada masa itu mereka tempat-tempat ibadah se-
menganggap bahwa penyakit hingga pada waktu itu pem-
disebabkan karena kemarahan impin agama disebut sebagai
dewa. sehingga kuil-kuil didi- tabib yang mengobati pasien.
rikan sebagai tempat pemu- Perawat dianggap sebagai bu-
jaan dan orang yang sakit dak dan yang hanya memban-
meminta kesembuhan di kuil tu dan bekerja atas perintah
tersebut. pemimpin agama.
wa sakitnya seseorang
disebabkan karena kekuatan Zaman Keagamaan
alam/pengaruh gaib seperti

29
30

Zaman Masehi digunakan oleh orde-orde agama untuk


merawat orang sakit. Dengan adanya
Keperawatan dimulai
perubahan ini, sebagai dampak
pada saat perkembangan agama Nasra-
negatifnya bagi
ni, dimana pada saat itu banyak ter-
keperawatan adalah
bentuk Diakones yaitu suatu organisasi
wanita yang bertujuan untuk
mengunjungiorang sakit sedangkan laki TAUKAH
KAMU?
-laki diberi tugas dalam memberikan
perawatan untuk mengubur bagi yang
meninggal. Pada zaman pemerintahan Rufaidah binti
Sa’ad. Sosok Muslimah
Lord-Constantine, ia mendirikan hospes
tersebut memiliki nama lengkap Rufaidah
tempat penampungan orang-orang sakit binti Sa’ad Al-Bani Aslam Al-Khazraj. Ia lahir
di Madinah pada tahun 570 M. Pengabdiann-
yang membutuhkan pertolongan. Pada
ya sangat besar saat Perang Badar, Uhud,
zaman ini berdirilah Rumah Sakit di Ro- Khaibar, dan Khandaq. Keahliannya di bi-
dang ilmu keperawatan membuat hatinya
ma yaitu Monastic Hospital. terpanggil sebagai sukarelawan bagi korban
yang terluka akibat perang.
Pertengahan abad VI Masehi
Pengaruh agama Islam terhadap
perkembangan keperawatan tidak lepas
berkurangnya tenaga perawat. Untuk
dari keberhasilan Nabi Muhammad
memenuhi kurangnya perawat, bekas
SAW menyebarkan agama Islam. Abad
wanita tuna susila yang sudah bertobat
VII Masehi, di Jazirah Arab berkem-
bekerja sebagai perawat. Dampak posi-
bang pesat ilmu pengetahuan seperti
tif pada masa ini, Dengan adanya
Ilmu Pasti, Kimia, Hygiene dan obat-
perang salib, untuk menolong korban
obatan. Pada masa ini mulai muncul
perang dibutuhkan banyak tenaga su-
prinsip-prinsip dasar keperawatan
karela sebagai perawat.
kesehatan seperti pentingnya kebersi-
han diri, kebersihan makanan dan ling-
kungan. Tokoh keperawatan yang terke-
nal dari Arab adalah Rufaidah.

Permulaan abad XVI


Gereja dan tempat-tempat iba-
dah ditutup, padahal tempat ini

30
31

Sejarah Perkembangan Keperawatan di Indonesia

Sebelum
Kemerdekaan

Pada masa pemerinta-


han kolonial Belanda,
perawat berasal dari
penduduk pribumi yang
disebut “velpleger”
dengan dibantu
“zieken oppaser” se-
bagai penjaga orang
sakit. Mereka bekerja
pada rumah sakit Binnen Hospital di Mangunkusumo (RSCM).
Jakarta yang didirikan tahun 1799. Dalam kurun waktu 1816-1942 telah
Pada masa VOC berkuasa, Gubernur berdiri beberapa rumah sakit swasta
Jendral Inggris Raffles (1812-1816), milik misionaris katolik dan zending
telah memiliki semboyan “Kesehatan protestan seperti: RS.
adalah milik manusia” Pada saat itu Persatuan Gereja Indone-
Raffles telah melakukan pencacaran sia (PGI) Cikini-Jakarta
umum, membenahi cara perawatan Pusat, RS. St. Carolos
pasien dengan gangguan jiwa serta Salemba-Jakarta Pusat.
memperhatikan kesehatan dan perawa- RS. St Bromeus di Ban-
tan tahanan. dung dan RS. Elizabeth di
Setelah pemerintah kolonial kembali ke Semarang. Bahkan pada tahun 1906 di
tangan Belanda, di Jakarta pada tahun RS. PGI dan tahun 1912 di RSCM telah
1819 didirikan beberapa rumah sakit. menyelenggarakan pendidikan juru
Salah satunya adalah rumah sakit rawat. Namun kedatangan Jepang
Sadsverband yang berlokasi di Glodok- (1942-1945) menyebabkan perkem-
Jakarta Barat. Pada tahun 1919 rumah bangan keperawatan mengalami
sakat tersebut dipindahkan ke Salemba kemunduran.
dan sekarang dengan nama RS. Cipto

31
32

Setelah sekolah pengamat keperawatan dengan nama


Kemerdekaan kesehatan sebagai Progran Studi Ilmu
pengembangan SDK, dit- Keperawatan (PSIK) di
ambah pendidikan lagi Fakultas Kedokteran Uni-
Periode1945-1962
selama satu tahun. versitas Indonesi di Ja-
Tahun 1945 s/d 1950 Tahun 1962 dibuka Akad- karta. Sejak saat itulah
Perkembangan keperawa- emi Keperawatan dengan PSIK-UI telah
tan pun masih jalan di pendidikan dasar umum menghasilkan tenaga
tempat. Ini dapat dilihat SMA yang bertempat di keperawatan tingkat sar-
dari pengembanagan tena- Jakarta, di RS. Cipto jana sehingga pada tahun
ga keperawatan yang Mangunkusumo. Sekarang 1992 dikeluarkannya UU
masih menggunakan sys- dikenal dengan nama Ak- No. 23 tentang kesehatan
tem pendidikan yang telah per Depkes di Jl. Kimia yang mengakui tenaga
ada, yaitu perawat lulusan No. 17 Jakarta Pusat. keperawatan sebagai
pendidikan Belanda profesi.
Pada tahun 1972 te-
(MULO + 3 tahun pendidi- Tahun 1996 dibukanya
patnya tanggal 17 April
kan), untuk ijazah A
lahirlah organisasi profesi PSIK di Universitas Pad-
(perawat umum) dan jajaran Bandung. Pada ta-
dengan nama Persatuan
ijazah B untuk perawat
Perawat Nasional Indone- hun 1997 PSIK-UI beru-
jiwa. Terdapat pula pen-
sia (PPNI) di Jakarta. Ini bah statusnya menjadi
didikan perawat dengan
merupakan suatau langkah Fakultas Ilmu Keperawa-
dasar (SR + 4 tahun pen-
maju dalam perkembangan tan Universitas Indonesia
didikan) yang lulusannya
keperawatan. Namun baru (FIK-UI), dan untuk
disebut mantri juru meningkatkan kualitas lu-
mulai tahun 1983 organ-
rawat. lusan, pada tahun 1998
isasi profesi ini terlibat
Tahun 1953 dibuka penuh dalam pembenahan kurikulum pendidikan
sekolah pengatur rawat keperawatan melalui ker- Ners disyahkan dan
dengan tujuan jasama dengan CHS, Dep- digunakan. Selanjutnya
menghasilkan tenaga kes dan organisasi lainnya. juga pada tahun 1999 ku-
perawat yang lebih rikulum D-III keperawa-
berkualitas. Tahun 1955, Periode 1984 Sampai tan mulai dibenahi dan
dibuka Sekolah Djuru Dengan Sekarang mulai digunakan pada ta-
Kesehatan (SDK) dengan hun 2000 sampai dengan
pendidikan SR ditambah Tahun 1985, resmi sekarang.
pendidikan satu tahun dan dibukanya pendidikan S1

32
33

FALSAFAH DAN PARADIGMA


KEPERAWATAN
Falsafah keperawatan mencapai tujuan tertentu, Individu
adalah pandangan dasar bukan sekedar memenuhi dipandang
tentamg hakikat manusia hukum aksi-reaksi dalam
dan esensi keperawatan 3. memiliki holism in- konteks
yang menjadikan kerangka trinsik 1. tujuan
dasar dalam praktik 4. berjuang untuk mem- eksistensi manusia
keperawatan. pertahankan integritas 2. gabungan dari bebera-
Falsafah Keperawa- dan memahami kebutuhan pa tujuan peradaban
tan bertujuan untuk memiliki hubungan manusia
mengarahkan kegiatan dengan orang lain veritivi- 3. aktifitas dan kreatifi-
keperawatan yang dil- ty. Berarti kebenaran, tas untuk kebaikan-
akukan.. yang bermaksud kebaikan umum
Falsafah keperawa- mengungkapkan keyakinan 4. nilai dan arti ke-
tan menurut Roy memiliki Roy bahwa ada hal yang hidupan
delapan falsafah, empat benar absolut. Ia
bagian integral dari pela-
berdasarkan falsafah mendefinisikan veritivity
yanan kesehatan.
prinsip humanisme dan sebagai “prinsip alamiah
Keperawatan menganggap
empat berdasarkan prin- manusia yang memperte-
klien sebagai pertner ak-
sip falsafah veritivity.”: gas tujuan umum
tif, dalam arti perawat
keberadaan manusia”. Em-
1. saling berbagi dalam selalu bekerjasama
pat falsafah yang ber-
kemampuan untuk berpikir dengan klien dalam pem-
dasarkan prinsip veritivity
kreatif. berian asuhan keperawa-
adalah sebagai berikut ini.
2. bertingkahlaku untuk tan.

Paradigma keperawatan

MANUSIA

KEPERAWATAN SEHAT/SAKIT

LINGKUNGAN

33
34

KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi


keperawatan, baik di dalam maupun luar negeri yang diakui
Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan(UU Keperawatan
No. 38/2014 P 1 ayat 2)
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,

kelompok atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat

(UU No. 38 tahun 2014 P.1 ayat. 1)

Definisi Profesi

Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut
ketrampilan intelektual

Syarat-syarat Profesi

1. Memiliki spesialisasi ilmu/Body Of Knowledge


2. Pendidikan Berbasis Keahlian pada Jenjang Pendidikan Tinggi
3. Memiliki organisasi profesi
4. Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Melalui Praktik dalam Bidang Profesi
5. Memiliki kode etik dalam menjalankan profesi
6. Sebagai panggilan hidup

34
35

Keperawatan di Indonesia saat


ini meliputi :
Memiliki badan ilmu dan telah diakui
Dimensi Etik
secara undang-undang oleh
pemerintah Indonesia melalui UU N0 Etik adalah cabang filsafat yang
23. 1992 ttg kesehatan membahas nilai dan norma moral yang
Memiliki institusi pendidikan jenjang menentukan perilaku manusia dalam ke-
perguruan tinggi , yakni AKPER/DII hidupan
Kep, Berkaitan dengan pertimbangan pembuatan
DIV Keperawatan , Fakultas Ilmu keputusan yang bermakna ”baik” untuk orang
Keperawatan, Program Pasca sarja- lain.
na Keperawatan .
Merupakan tuntunan anggota profesi untuk
melakukan amalan baik atau bertindak
dengan tepat sesuai norma (nilai baik) yang
Profesional ditetapkan

Seseorang yang PROFESIONAL adalah


orang yang tahu akan keahlian dan ket- Prinsip-Prinsip Etik
erampilannya, Meluangkan seluruh waktunya
 Otonomi (Autonomy)
untuk pekerjaan atau kegiatannya itu, Hidup
dari situ, dan Bangga akan pekerjaannya.  Berbuat baik (Beneficience)

Ciri-ciri orang professional  Keadilan (Justice)


 Tidak merugikan (Nonmaleficence)
 Mempunyai komitmen
 Kejujuran (Veracity)
 Menguasai secara mendalam terhadap
 Menepati janji (Fidelity)
ilmu yang dimilikinya
 Kerahasiaan (Confidentiality)
 Bertanggung jawab terhadap hasil
pekerjaannya  Akuntabilitas (Accountability)

 Mampu berpikir sistematis (refleksi-


koreksi)

35
36

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN


FLORENCE NIGHTINGALE

Florence Noghtingale sendiri adalah


perawat yang pertama kali ada di dunia
dan beliau di kenal sebagai wanita yang
pantang menyerah dalam merawat pasien
dan memiliki jiwa penolong serta sangat
berperan penting dalam perkembangan
ilmu keperawatan.
Inti konsep Florence Nightingale, pasien
dipandang dalam konteks lingkungan
secara keseluruhan, terdiri dari ling-
kungan fisik, lingkungan psiklologis dan
lingkungan sosial.

A. Lingkungan fisik (physical enviro-


ment)
Merupakan lingkungan alami yang
berhubungan dengan ventilasi dan
udara. Faktor tersebut mempunyai
efek terhadap lingkungan fisik
yang bersih yang selalu akan memepengaruhi pasien dimanapun dia berada
didalam ruangan harus bebas dai debu,asap,dan bau-bauan.

B. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)


F.Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebab-
kan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.

C. Lingkungan sosial (social enviroment)


Setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan
dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang di-
tunjukan pasien.

36
37

Teori keperawatan Florence Nightingale

A. Gaya Psikologik
Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara
tubuh memperoleh cairan dan elektrolit,aktifitas dan istirahat,sirkulasi
dan oksigen,nutri dan penyerapan makanan,perlindungan,perasaan dan neu-
rologi serta fungsi endokrin.
B. Gaya konsep diri.
fisik diri,yang mengembangkan indra peraba dan gambaran tubuh serta
personal diri yang melibatkan ideal diri,konsistensi diri dan etika moral diri.
C. Gaya aturan fungsi
Adalah yang ditentukan oleh kebutuhsn akan interaksi sosial
dan mengacu pada performa dalam
melakukan aktifitas berdasarkan TAUKAH
KAMU?
posisinya dalam kehidupan sosial.
D. Gaya interdependen
Ia dikenal dengan nama
Mencakup suatu hubungan dengan
Bidadari Berlampu (bahasa Inggris The
orang lain yang bertentangan dan
Lady With The Lamp) atas jasanya yang
mendukung sistem yang membu-
tanpa kenal takut mengumpulkan korban
tuhkan pertolongan, kasih sayang
perang pada perang Krimea, di semenan-
dan perhatian.
jung Krimea, Rusia

Hubungan Teori Florence


Nightingale:
a. Individu / manusia : Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya
dalam menghadapi penyakit.
b. Keperawatan
Berrtujuan membawa / mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat
melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
c. Sehat / sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat
d. Masyarakaat / lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
individu, fokus pada ventilasi, suhuu, bau, suara dan cahaya.

37
38

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN


VIRGINIA HENDERSON

 Bernafas dengan normal


 Makan dan minum dengan cukup
 Membuang kotoran tubuh
 Keseimbangan tubuh
 Istirahat dan tidur
 Kebutuhan berpakaian
 Menjaga suhu tubuh
 Menjaga kebersihan tubuh
 Menghindari bahaya lingkungan
 Berkomunikasi dengan orang lain
 Kebutuhan spiritual
 Kebutuhan bekerja

Model konsep aktivitas sehari Handerson mendefinisikan


hari dengan memberikan gambaran ten- profesi keperawatan adalah profesi
tang fungsi utama perawat yang mandiri yang tidak hanya tergan-
tung pada instruksi dokter.
Tujuan keperawatan menurut
Teori Handerson didasari oleh
henderson
keanekaragaman pengalaman, bukan te-
Tujuan keperawatan yang- ori model yang abstrak semata.
dikemukakan oleh Handerson adalah
Kekurangan
untuk bekerja keras secara mandiri
Pandangan dan pendapatnya han-
dengan tenaga pemberi pelayanan
ya berfokus pada satu pihak yai-
kesehatan dan membantu klien untuk
tu pada penyembuhan fisik sema-
mendapatkan kembali kemandiriannya
ta atau pada upaya memandirikan
secepat mungkin.
pasien
Kelebihan dan kekurangan
Teori kurang pragmatis
teori Henderson
Kelebihan
Handerson adalah orang pertama
yang mencari fungsi unik dari profesi
perawat.

38
39

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN SISTER


CALISTA ROY

Calista roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan


definisi dan pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang
adaptif. Selain konsep-konsep tersebut, Roy juga mengadap-
tasi nilai “Humanisme” dalam model konseptualnya berasal dari
konsep A.H. Maslow untuk menggali keyakinan dan nilai dari
manusia. Menurut Roy, humanisme dalam keperawatan adalah keyakinan,
terhadap kemampuan koping manusia dapat meningkatkan derajat kesehatan.

DERAJAT ADAPTASI

SKEMA MODEL KONSEPTUAL

39
40

Konsep metaparadigma

Keperawatan merupakan suatu proses untuk mempromosikan


adaptasi untuk individu dan kelompok pada 4 model adaptasi yang
berkontribusi pada kesehatan, kualitas kehidupan dan menjelang
ajal dengan martabat melalui pemeriksaan perilaku dan faktor yang
mempengaruhi kemampuan adaptasi dengan meningkatkan faktor
lingkungan

Metaparadigma

manusia sebagai sistem adaptif dengan subsistem kognator dan regulator


untuk mempertahankan adaptasi pada 4 model adaptif.
Lingkungan sebagai semua kondisi, dan keadaan yang mempengaruhi
perkembangan dan kebiasaan manusia dan kelompok dengan sebagian pertim-
bangan dari mutualitas orang dan sumber daya.

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI CALLISTA ROY


 Roy mampu mengembangkan dan menggabungkan beberapa teori sehingga
dapat mengembangkan model perpaduannya. Yang hingga kini masih menjadi
pegangan bagi para perawat.
 Kelebihan dari teori dan model konseptualnya adalah terletak pada teori
praktek.
 Dengan model adaptasi yang dikemukakan oleh Roy perawat bisa mengkaji
respon perilaku pasien terhadap stimulus yaitu mode fungsi fisiologis, kon-
sep diri, mode fungsi peran dan mode interdependensi. selain itu perawat
juga bisa mengkaji stressor yang dihadapi oleh pasien yaitu stimulus fokal,
konektual dan residual, sehingga diagnosis yang dilakukan oleh perawat bisa
lebih lengkap dan akurat.
 kelemahan dari model adaptasi Roy ini adalah terletak pada sasarannya.
Model adaptasi Roy ini hanya berfokus pada proses adaptasi pasien dan
bagaimana pemecahan masalah pasien dengan menggunakan proses
keperawatan dan tidak menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku cara me-
rawat ( caring ) pada pasien. Sehingga seorang perawat yang tidak mempu-
nyai perilaku caring ini akan menjadi sterssor bagi para pasiennya.

40
41

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN


BETTY NEUMAN

ar individu.  Tingkat Reaksi Tindakan


yang muncul akibat dari
 Struktur Pokok
pengaruh tekanan.
Sumber Energi
Merupakan peng-  Intervensi Identifikasi

gerak untuk tindakan sebagai akibat


melakukan aktivi- dari reaksi yang timbul.
tas.
 Tingkat-Tingkat

 Tingkat Pencegahan Dibagi men-


Konsep utama dan definisi
teori model Neuman Ketahanan Merupakan jadi :
faktor internal untuk Pencegahan primer :
 Tekanan Rangsangan
menghadapi tekanan. Sebelum terjadi tindakan
yang timbul diakibatkan
Pencegahan sekunder:
kondisi sekitar :
 Garis Normal Pertahan-
Ketika terjadi tin-
an Tingkatan kemampuan dakan
Intar Personal : Secara
adaptasi individu untuk Pencegahan tersier :
individu atau pero-
menghadapi tekanan di Adaptasi atau
rangan.
batas normal. pengaruh kerusakan
Inter Personal : Antara
individu yang satu  Gangguan Pertahanan

dengan individu yang Kerusakan sistem per-


lain lebih dari satu. tahanan tubuh oleh dan
Ekstra Personal : Di lu- akibat dari tekanan.

Teori Betty Neuman mempunyai kesamaan dengan


teori Gestalt. Teori Gestalt mempertahankan bahwa cara
hemoestatic adalah suatu cara yang mana tubuh memper-
tahankan keseimbangan dan sebagai akibat dari kesehatan mengubah kondisi
sehat atau sakit.

41
42

MODEL NEUMAN DALAM LINGKUNGAN KOMUNITAS


Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress
dengan cara memperkuat garis pertahanan diri
keperawatan ditujukan untuk mempertahankan kese-
imbangan tersebut dengan terfokus pada empat inter-
vensi yaitu:

1. Intervensi yang bersifat promosi


2. Intervensi yang bersifat prevensi
3. Intervensi yang bersifat kuratif
4. Intervensi yang bersifat rehabilitative.

Kelebihan dan Kekurangan Teori Betty Neuman


Kelebihan

 Neuman menggunakan diagram yang jelas.


 Model sistem Neuman lebih flexsibel bisa digunakan pada sistem
keperawatan, pendidikan dan pelatihan keperawatan.

Kekurangan

 Model sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, se-
hingga untuk profesi keperawatan sendiri menjadi tidak spesifik.

42
43

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN


JEAN WATSON

Jean Watson lahir pada tanggal 9


Januari 1940 di West Virginia. Sejak ta-
hun 1962 watson tinggal di Boul-
der,colorado
Teori Jean Watson yang telah
dipublikasikan dalam keperawatan adalah
“Human Science andHuman Care”. Wat-
son percaya bahwa fokus utama dalam
keperawatan adalah pada faktor care/
perhatian pada perawatan yang asalnya
dari humanistic perspective dan dikom-
binasikan dengandasar ilmu penge-
tahuan.Dalam keperawatan juga dikembangkan filosofi kemanusiaan, dan sis-
temsistem nilai, serta menggunakan seni perawatan yang baik.Teori Jean Watson
ini ternyatamerupakan salah satu dari kebutuhan manusia dalam merawat pasien.

Teori Jean Watson Memiliki 7 asumsi dalam ilmu keperawatan,


yaitu :

1. Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan diprak-


tekkan hanya secara interpersonal.

2. Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang


hasilnya dapat memuaskanKebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.

3. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang


ke arah perbaikan bagiindividu, serta keluarga.

4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di


rawat saja, tetapi jugakemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.

43
44

5. Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa mena-


warkan kepada pasienuntuk mengembangkan potensinya untuk memilih apa
yang terbaik untuk dirinya saat itu.

6. Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek


asuhan keperawatanterintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan penge-
tahuan tentang perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk
memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka yang sakit.

7. Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.

Faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:

1. Membentuk sistem nilai humanistic altruistic

2. Membangkitkan rasa percaya dan harapan

3. Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain

4. Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”

5. Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, mau-
pun negatif

6. Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk


mengambil keputusan

7. Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”

8. Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi


mental, fisik,sosial-kultural, serta spiritual.

9. Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia

10. Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

44
45

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN


DOROTHY E. OREM

Dorothy Orem adalah salah


seorang teoritis keperawatan terkemuka di
Amerika. Dorothy Orem lahir di Baltimore,
Maryland di tahun 1914. Model konsep
keperawatan menurut orem dikenal dengan
model Self Care. Model self Care ini mem-
ber pengertian bahwa bentuk pelayanan
keperawatan dipandang dari suatu pelaksa-
naan kegiatan dapat dilakukan individu da-
lam memenuhi kebutuhan dasar dengan
tujuan mempertahankan kehidupan,
kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan
keadaan sehat dan sakit.

Dalam pemahaman konsep keperawa- Keseimbangan antara istirahat dan ak-


tan khususnya mengenai pemenuhan tifitas.
kebutuhan dasar, Orem membagi dalam  Solitude and Social Interaction
konsep kebutuhan dasar yang terdiri (Kesendirian dan Interaksi Sosial)
dari : Pemliharaan dalam keseimbangan anta-
 Air (Udara) ra kesendirian dan interaksi sosial.
Pemeliharaan dalam pengambilan udara.  Hazard Prevention (Pemcegahan
 Water (Air) Resiko)
Pemeliharaan pengambilan air. pencegahan resiko pada kehidupan
 Food (Makanan) manusia dalam
Pemeliharaan dalam mengkonsumsi ma- keadaan sehat.
kanan.
 Elimination (Eliminasi)
Pemeliharaan kebutuhan proses elimi-
nasi.
 Rest and Activity (Istirahat dan
Kegiatan)

45
46

Teori Keperawatan Menurut b. Sistem Bntuan Sebagian


(Partially Compensatory Sys-
Dorothy E. Orem
tem).Merupakan siste dalam pem-
berian perawatan diri sendiri
1. Teori Self care Deficite
secara sebagian saja dan ditujukan
Teori ini menggambarkan manusia
kepada pasien yang memerlukan
sebagai penerima perawatan yang
bantuan secara minimal. Contoh:
tidak mampu memenuhi kebutuhan
perawatan pada pasien post
keperawatan dirinya .
operasi abdomen di mana pasien
2. Teori Self Care
tidak memiliki kemampuan untuk
Teori self care meliputi :
melakukan perawatan luka.
a. Self Care
c. Sistem Supportif dan Edukatif.
b. Self Care Agency
Merupakan sistem bantuan yang
c. Theurapetic Self Care Demand
diberikan pada pasien yang membu-
tuntutan
tuhkan dukungan pendidikan
d. Self Care Requisites
dengan harapan pasien mampu me-
3. Teori Nursing Sistem
merlukan perawatan secara man-
Orem memberikan identifikasi da-
diri. Sistem ini dilakukan agara
lam sistem pelayanan keperawatan
pasien mampu melakukan tindakan
diantaranya:
keperawatan setelah dilakukan
a. Sistem Bantuan Secara Penuh
pembelajaran. Contoh: pemberian
(Wholly Copensatory Sys-
sistem ini dapat dilakukan pada
tem ).Merupakan suatu tindakan
pasien yang memelukan informasi
keperawatan dengan memberikan
pada pengaturan kelahiran.
bantuan secara penuh pada pasien
dikarenakan ketidamampuan pasien
dalam memenuhi tindakan perawa-
tan secara mandiri yang memer-
lukan bantuan dalam pergerakan,
pngontrolan, dan ambulansi serta
adanya manipulasi gerakan. Contoh:
pemberian bantuan pada pasien ko-
ma.

46
47

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN


DOROTHY E. OREM

Pengertian teori transcultural

Teori ini menjabarkan konsep


keperawatan yang didasari oleh pema-
haman tentang adanya perbedaan nilai-
nilai kultural yang melekat dalam
masyarakat.Transkultural Nursing ada-
lah suatu area/wilayah keilmuan budaya
pada proses belajar dan praktek
keperawatan yang fokus memandang
perbedaan dan kesamaan diantara bu-
daya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai bu-
daya manusia,kepercayaan dan tindakan. Ilmu ini digunakan untuk mem-
berikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepa-
da manusia.

PARADIGMA TRANSKULTURAL NURSING


 Manusia
 Sehat
 Lingkungan
 Keperawatan

Teori ini bersifat holistik yang dapat memberikan pengetahuan kepada


perawat dalam pemberian asuhan dengan latar
belakang budaya yg berbeda.Teori ini banyak
digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengem-
bangan praktek keperawatan.
Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga
tidak bisa berdiri sendiri dan hanya digunakan sebagai
pendamping dari berbagai macam konseptual model
lainnya.

47
48

48
49

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN


MAJORY GORDON

Majory Gardon adalah


ahli teori keperawatan dan
profesor yang menciptakan te-
ori penilaian keperawatan. Ma-
jory Gardon membawa teori
yang lebih di kenal sebagai pola
kesehatan fungsional.
Pola atau konsep didefin-
isikan seperti pembentuakn
tingkah-laku. Pembentukan pola
kesehatan (cara hidup klien)
pribadi,keluarga,& masyarakat
berkembang ari interaksi klien-
lingkungan. Masing-masing pola
penjabaran dari gabungan biopsikososial. Tidak satupun pola dapat dimengerti
tannpa mengetahui pola yang lain. Pola fungsional kesehatan di pengaruhi oleh
faktor biografi perkembangan,budaya,sosial,& spiritual.
Pola yang digunakan :
1. Pola persepsi –managemen kesehatan
2. Pola utrisi- metabolisis
3. Pola eliminasi
4. Pola latihan - aktifitas
5. Pola kognitif perseptual
6. Pola istirahat-tidur
7. Pola konsep diri-persepsi diri
8. Pola peran dan hubungan
9. Pola produksi/seksual
10. Pola pertahanan diri (Coping-Tolerasnsi Stres)
11. Pola keyakinan dan nilai

49
50

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN


IMOGENE M.KING

hak untuk ber- 1. Kebutuhan terhadap


partisipasi dalam informasi kesehatan dan
pengambilan dapat dipergunakan pada
keputusan dan saat dibutuhkan.
hal tersebut 2. Kebutuhan terhadap
mempengaruhi palayanan kesehatan ber-
kehidupan dan tujuan untuk pencegahan
kesehatan mere- penyakit.
ka serta pela-
yanan masyara- 3. Kebutuhan terhadap
kat pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan keti-
5. Profesional ka .
kesehatan
mempunyai
tanggung jawab konsep hubungan
terhadap per- manusia menurut King
Theory of goal at- tukaran informasi sehing-
tainment ( Teori pen- ga membantu individu da- terdiri dari :
capaian tujuan ) lam membuat kepu-
King telah menderivat tusan tentang pelayanan  Aksi
asumsi tersebut lebih kesehatannya.  Reaksi
spesifik terhadap in- 6. Individu mempunyai
teraksi perawat – klien hak untuk menerima atau  Interaksi
1. Persepsi dari perawat menolak pelayanan
dan klien mempengaruhi kesehatan.  Transaksi
proses interaksi. 7. Tujuan dari profe-
2. Tujuan, kebutuhan- sional kesehatan dan
kebutuhan dan nilai dari tujuan dari penerima
perawat dan klien pelayanan kesehatan
mempengaruhi proses in- dapat berbeda.
teraksi
3. Individu mempunyai Human being mempunyai
hak untuk mengetahui tiga dasar kebutuhan
tentang dirinya sendiri. kesehatan yang funda-
mental :
4. Individu mempunyai

Menurut King intensitas saling berhubungan dalam  Transaksi


dari interpersonal setiap situasi praktek  Peran
systems sangat keperawatan, meliputi:
 Stres
menentukan dalam  Interaksi
 Tumbuh kembang
menetapkan dan
 Persepsi
pencapaian tujuan, dimana  Waktu ruang
 Komunikasi
konsep-konsep tersebut

50
51

MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN PEUPLAU

Peplau menjelaskan ten-


tang kemampuan dalam me-
mahami diri sendiri dan orang
lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang
mencakup 4 komponen sentral
yaitu klien, perawat, masalah
kecemasan yang terjadi akibat
sakit (sumber kesulitan), dan
proses interpersonal.

Proses interpersonal
pandangan/persepsi terhadap
 Tahap orientasi lebih difokuskan
situasi
untuk membantu pasien menyadari
ketersediaan bantuan dan rasa  Fase resolusi dimana perawat be-
percaya terhadap kemampuan rusaha untuk secara perlahan
perawat untuk berperan serta kepada klien untuk membebaskan
secara efektif dalam pem- diri dari ketergantungan kepada
berian askep pada klien. Pada tenaga kesehatan dan
tahap ini perawat dan klien menggunakan kemampuan yang di-
melakukan kontrak awal untuk milikinya agar mampu menjalankan
membangun kepercayaan dan ter- secara sendiri.
jadi proses pengumpulan data.

 Fase identifikasi terjadi ketika


perawat memfasilitasi ekspresi
perilku pasien dan memberikan
asuhan keperawatan.

 Fase eksplorasi memungkinkan


suatu situasi dimana pasien dapat
merasakan nilai hubungan sesuai

51
52

Trend dan Issue Keperawatan

keluarga yang berubah

 Standar kualitas yang se-


makin diperhatikan men-
imbulkan persaingan yang
ketak serta menumbuhkan
munculnya sekolah-sekolah
yang mengutamakan kualitas
pendidikan.

 Kompetisi global dibidang


penyediaan sarana dan
prasarana

Trend sbg salah satu gambaran Trend dan Issue Nasional


atau pun informasi yang terjadi pada
 Semakin tingginya tuntutan profesion-
saat ini yang biasanya sedang populer di
alitas pelayanan kesehatan
kalangan masyarakat.
 Penerapan desentralisasi yang juga
Issue adalah sesuatu yang sedang
melibatkan bidang
di bicarakan oleh banyak namun belum
kesehatan
jelas faktanya atau buktinya.
 Peran serta masyara-
Issue dan Trend Global
kat yang semakin tinggi
 Dunia tanpa batas (global village) dalam bidang
mempengaruhi sikap dan pola perilaku kesehatan
kekuarga.
 Munculnya perhatian dari pihak
 Kemajuan dan pertukaran iptek yang pemerintah mengenai masalah
semakin global sehingga penyeba- kesehatan masyarakat seperti diberi-
rannya semakin meluas kannya bantuan bagi keluarga miskin

 Kemajuan teknologi di bidang trans- serta asuransi kesehatan lainnya bagi

portasi sehingga tingkat mobilisasi keluarga yang tidak mampu

penduduk yang tinggi seperti migrasi


yang besar-besaran yang berpengaruh .
terhadap interaksi

52
53

Contoh trend dan issue

53
54

Gerontik/Komunitas

Faktor yang
Mempengaruhi Trend
 Faktor ilmu penge-
Dan Issue Keperawatan
tahuan dan teknologi.
Kritis
 Faktor pekerjaan.

 Faktor legislasi dan


 Faktor agama dan adat
keputusan juridis.
istiadat.
 Faktor dana/keuangan.
 Faktor sosial.
 Faktor Kode etik

54
55

Sistem Pelayanan Kesehatan Nasional

Pengertian Sistem Kesehatan Prinsip prinsip  Kemitraan


Nasional SKN
 Pengutamaan
 Suatu tatanan yang menghimpun
 Perikemanusiaan dan Manfaat
berbagai upaya bangsa Indonesia
 Hak Asasi  Tata kepe-
secara terpadu dan saling men-
Manusia merintahan yang
dukung guna menjami derajat
baik
kesehatan yang setinggi-tingginya  Adil dan Merata

sebagai perwujudan kesejahteraan  Pemberdayaan


umum seperti dimaksud dalam Pem- dan Kemandirian
bukaan UUD 1945. Masyarakat

Tujuan SKN TAUKAH


 Agar terselenggaranya pembangunan KAMU?
kesehatan oleh semua potensi bang-
sa,  Di Indonesia, sistem Kesehatan
Nasional (SKN) telah ditetapkan
 Untuk dapat dipergunakan sebagai pada tahun 1982.
landasan, arah dan pedoman penye-  SKN secara terus menerus men-
galami perubahan sesuai dengan
lenggaraan pembangunan kesehatan
dinamika masyarakat
baik oleh masyarakat, swasta mau-
pun oleh pemerintah .

55

Anda mungkin juga menyukai