Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Steril berarti bebas dari segala jasad renik (mikroba) baik kumon, jamur
maupun virus Untuk membuat stenl suatu bahan (misalnya berupa medium untuk
menanam kuman) ataupun benda (misalnya tabung) ada beberapa cara Cara yang
paling pertama diketemukan dan masuk akal adalah dengan pemanasan yang
cukup tinggi dan cukup lama.
2.1 Sterilisasi Basah

Dengan direbus 1000C selama 1 jam dengan cara ini sudah mati, namun
dikemudian ternyata hidup, bahwa ada juga kuman rupanya tahan
pomanasan 1000C selama 1 jam itu. Beberapa jenis kuman lertentu saja
borsifat demkian, yakni kuman-kuman yang bisa berbentuk spora, seperti
kuman Tetanus. Bila ia berada dilingkungan yang kurang mengandung
makanan dan kurang air ia berubah bentuk menjadi spora yang sifatnya tahan
pemanasan 1000C selama 1 jam Untuk kuman -kuman berspora ini maka
diperlukan cara lain yakni:
2.1.1 Cara Pemanasan (Sterifisasi) Bertingkat sebagai berikut:

Dipanasi 1000C 1 jam.


Dengan ini yang berbentuk biasa (vagetatif = makan dan
berkembang biak akan mudah mati).
Yang berbentuk spora bila ia berada dalam medium (yang berisi
makan dan air) maka spora akan berubah menjadi Vegetatif. Dan
waktu itu bila dipanasi 1000C 1 jam akan mati.
Dengan ini maka sesudah pemanasan pertama (1000C 1 jam) kuman
dibiarkan (bila ada yang borbentuk spora) 1 hari. Pada hari kedua
dipanasi lagi sehingga yang sudah berubah jadi bentuk vegetatif
tersebut mati. Seterusnya dibiarkan 1 hari lagi pada temperatur biasa.
Untuk mendapatkan kepastian maka dipanasi untuk ketiga kalinya
(100 °C 1 jam).
Pemanasan berkali kali denga waktu antara 1 hari disebut Sterilisasi
Bertingkat.
2.2.1 Cara Pemanasan Dengan Uap Air Yang Mencapai 1 Atm 15 Menit
Yang Kerjakan Dalam Autoclave Atau Dalam Preser Cooker
Pemanasan bertingkat kemudian ternyata juga belum sempurna
karena VIRUS dengan pemanasan 100 °C 1 jam belum mati. Untuk
itu maka digunakan autoklaf dimana kuman, jamur ataupun virus
dengan uap panas bertekanan 1 atm selama 15 menit.
Lihat Gambar
Keterangan:
1. Alat ukur tekanan
2. Sumbat pengaman.
3. Thermometer.
4. Klep pengaman dengan pangatur aliran uap.
5. Tutup autoklaf.
6. Wadah bagian dalam.
7. Lampu penunjuk waktu.
8. Pengatur waktu.
9. Lampu power.
10. Automatic pressure switch.
11. Tubuh strilisator.
12. Kran.
13. Roda.
Cara - cara sterilisasi tersebut diatas semuanya itu disebut Sterilisasi
Basah karena menggunakan air atau uap, sehingga setelah selesai keadaan
barang / benda yang mengandung jasad renik / benda benda yang masih
kosong dalam keadaan basah.
2.2 Sterilisasi Kering
Ada beberapa cara :
2.2.1 Digunakan nyala api yang langsung dikenakan pada benda yang
dibikin steril, digunakan pada alat - alat dari logam seperti oese yang
terdiri dari kawat (platina) yang diujung ada mata, caranya dipanasi
sampai merah.
2.2.2 Disinari pakai sinar ultra violet atau sinar ɣ.
2.2.3 Disaring (untuk cairan / larutan) dengan saringan yang bisa menahan
kuman, VIRUS masih bisa lolos.dari saringan.
2.2.4 Dipanasi dalam udara panas didalam oven 160 – 170°C selama 1
jam, untuk tabung , bejana, pipet dsb.
 Sebelum dimasukkan ke dalam oven sudah tentu dicuci
→ keringkan → tabung / bejana mulut tertutup kapas →
bungkus kertas dahulu.
 Setelah mencapai 160- 170°C baru dihitung waktu pemanasan.
 Dibuka setelah temperature di dalam oven = temperature udara
luar. Mengingat APA didalam WADAH APA sesuatu bahan
yang akan dibikin steril, maka cara untuk membikin steril yang
sesuai dapat dipilih diantara berbagai macam cara strelisasi
tersebut dibawah ini :

Anda mungkin juga menyukai