OLEH KELOMPOK 4:
Angelina Gita (08061281722051)
Ayu Septi Sundari (08061281722041)
Ita Nuritasari (08061281722071)
Ni Ketut Yufariani (08061281722053)
STERILISASI
Makna secara harfiah sterilisasi adalah
“menghancurkan segala bentuk kehidupan”.
Sterilisasi dalah suatu proses pemusnahan
segala bentuk kehidupan mikroorganisme , baik
dalam bentuk vegetatif maupun yang berbentuk
spora. Mikroorganisme yang dimaksud dapat
berupa bakteri, jamur, kuman, virus, dan
lainnya.
Jadi, produk steril telah bebas dari semua jenis
mikroorganisme hidup. Masih terdapat produk
yang masih mengandung mikroorganisme tetapi
telah mati, kecuali produk steril yang disterilisasi
menggunakan proses penyaringan.
Peranan sterilisasi pada bidang mikrobiologi
diantaranya adalah untuk mencegah pencemaran
organisme luar, untuk mempertahankan keadaan
aseptis.
Sedangkan pada pembuatan makanan dan obat-
obatan, sterilisasi berfungsi untuk menjamin
keamanan terhadap pencemaran oleh
mikroorganisme.
PERANAN STERILISASI
Klasifikasi atau metode sterilisasi bersifat tidak
mutlak karena sterilisasi fisik pun dapat
menghasilkan bahan kimia yang letal, dan
membentuk panas dan tekanan osmotik.
Bahan sterilan dapat berupa cairan, gas atau
radiasi elektromagnetik.
Cara sterilisasi tertua adalah dekstruksi dengan
pemanasan baik menggunakan api bebas
maupun panas yang ditimbulkan oleh uap air
sehingga dapat dikatakan bahwa media
sterilisasi klasik adalah panas dan air (basah)
yang meliputi air mendidih dan uap air panas.
Air mendidih dianggap kurang baik karena
tidak memiliki tekanan dan suhunya relatif
lebih rendah.
Metode Sterilisasi
1. Metode fisik
- Pemanasan kering
- Pemanasan basah
1. Metode kimiawi
- Radiasi
- Penambahan zat tertentu
2. Metode mekanik
- Filtrasi/penyaringan
METODE FISIK
Pemanasan Kering
Berfungsi untuk mematikan organisme
dengan cara mengoksidasi komponen sel
maupun mendenaturasi enzim. Metode ini
tidak dapat digunakan untuk mensterilisasi
bahan yang terbuat dari karet ataupun
plastik, waktu sterilisasinya lama (2-3 jam),
dan berdaya penetrasi rendah.
Ada dua metode sterilisasi panas diantaranya
insinerasi (pemijaran) dan dengan udara
panas (oven)
Pemijaran atau insinerasi
Metode ini menggunakan api secara langsung, dimana api
gas tidak berwarna atau pembakar spiritus dengan
temperatur yang digunakan sebedar 350 ͦC. Caranya
sangat sederhana , cepat, dan menjamin dari bahan yang
disterilkan. Namun penggunaannya yang sangat terbatas
pada alat-alat tertentu saja, dimana alat tersebut harus
berbahan dasar logam. Beberapa bahan yang dapat
disterilkan dengan cara ini berupa ZnO, NaCl, dan talkum.
Cara ini sudah tidak digunakan lagi dan tidak tercantum pada
farmakope modern.
Jangka waktu sterilisasi dapat diperpendek sampai separuhnya
apabila kedalam ait yang digunakan untuk sterilisasi
ditambahkan bahan-bahan antimikroba antara lain natrium
karbonat 1%, desogen 2% (atau senyawa kuartener yang
lainnya), merfen 0,1% (atau senyawa merkuri yang lain), fenol
5%, dan lisol 2-3%. Setelah sterilisasi alat-alat dibilas dengan
aquadest steril.
Penambahan Desinfektan
5) Alkohol
Efektif membunuh bakteri dan fungi namun tidak
dapat membunuh endospora dan virus non enveloped
6) Logam berat
Bersifat biosidal dan antiseptik karena mampu
berkombinasi dengan protein seluler dan
mendenturasikanya
7) Etile dioksida
Mekanisme kerjanya dengan mendenaturasi protein
mikrooorganisme
8) Peroksigen
Aktivitas antimikroanya dengan cara mengoksidasi
komponen seluler mikroorganisme
Penambahan Desinfektan
Resistensi mikroorganisme terhadap sterilisasi
kimiawi:
Endospora bakteri
Mycobacteria
Sangat resisten Sista protozoa
Bentuk vegetati protozoa
Bakteri gram negatif
Fungi