Pjok Modul 2 Unimed
Pjok Modul 2 Unimed
MODUL 2
PENULIS:
Dr.Hariadi, S.Pd.,M.Kes, AIFO
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmadt-Nya kami dapat menyelesaikan modul 1 yang berjudul Perkembangan
Peserta Didik dan Profesionalitas Guru Pendidikan Jasmani sesuai dengan tuntutan
dan waktu yang telah ditetapkan.
Modul ini merupakan modul cetak yang akan dipersiapkan untuk dimasukkan
ke dalam system online dengan pola pola hybrid learning, yaitu memadukan model
pembelajaran online atau dalam jaringan (daring) dengan tatap muka. Adapun
pokok-pokok isi modul dibagai menjadi 4 Kegiatan Belajar (KB) yaitu: (1) KB 1:
Filsafat dan olympisim serta paradigma baru dalam pendidikan Jasmani, (2)
KB 2: Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui pengembangan kemampuan
gerak dasar/fundamental, aktivitas permainan bola besar dan kecil, serta aplikasinya
dalam pembelajaran pendidikan jasmani, (3) KB 3: Prinsip aktivitas gerak dan
olahraga melalui aktivitas atletik; pengembangan kebugaran jasmani; seni beladiri
serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani, dan (4) Prinsip aktivitas
gerak dan olahraga melalui aktivitas senam lantai; aktivitas gerak berirama (ritmik);
aktivitas air/renang serta aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
Modul ini di upayakan sebagai bahan belajar yang dirancang secara
sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan
sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Sehingga modul ini merupakan salah satu
acuan bagi penyelenggara pendidikan dan pelatihan dalam mengembangkan
keprofesionalan yang diperlukan guru dalam melaksanakan kegiatan Pendidikan
Profesi Guru (PPG) dalam jabatan. Melalui modul ini diharapkan dapat
ditingkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama
bagi para guru peserta PPG PJOK yang dilaksanakan melalui pola tatap muka,
daring (online) dan campuran (blended) tatap muka dengan online.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada tim penyelia yang sudah
membimbing dan mengarahkan selama penyusunan modul ini dilaksanakan.
Terimakasih juka disampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu proses
penyelesian modul ini. Saran dan masukan yang konstruktif guna penyempurnaan
isi modul ini terus diharapakan sebagai bekal penyempurnaan. Akhirnya penulis
berharap kiranya modul ini dapat dijadikan sebagai sumber belajar mandiri bagi
peserta PPG dalam jabatan yang akan mengikuti PPG dalam jabatan.
Distributor Tunggal
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | iii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 5
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Kegiatan Belajar 1: 1
Filsafat dan Oolympisim serta Paradigma baru dalam
Pendidikan Jasmani
A. Pendahuluan 1
1. Deskripsi Singkat 1
2. Relevansi 2
3. Petunjuk Belajar 2
B. Inti 3
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 3
2. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 3
3. Pokok-Pokok Mater 4
4. Uraian Materi : 4
a. Azas dan falsafah Penjas 4
b. Olimpade dan Olympism (Olimpisme). 25
c. Paradigma Baru dalam Pendidikan Jasmani 32
5. Contoh, Non contoh / Ilustrasi 35
6. Forum Diskusi 35
C. Penutup 36
1. Rangkuman 36
2. Formatif 37
3. Daftar Pustaka 42
Kegiatan Belajar 2 43
Prinsip Aktivitas Gerak dan Olahraga Melalui Pengembangan
Kemampuan Gerak Dasar/Fundamental, Aktivitas Permainan Bola
Besar dan Kecil, Serta Aplikasinya Dalam Pembelajaran Pendidikan
Jasmani
A. Pendahuluan 43
1. Deskripsi Singkat 43
2. Relevansi 43
3. Petunjuk Belajar 44
B. Inti 44
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 44
Halaman
3. Uraian Materi : 45
a. Aktifitas Ggerak Dasar 45
b. Aktifitas Permainan Bola Besar 61
c. Aktifitas Pbrmainan Bola Kecil 85
4. Contoh, Non contoh / Ilustrasi 88
5. Forum Diskusi 89
C. Penutup 89
4. Rangkuman 89
5. Formatif 90
6. Daftar Pustaka 93
Kegiatan Belajar 3 95
Prinsip Aktivitas Gerak dan Olahraga Melalui Aktivitas Atletik;
Pengembangan Kebugaran Jasmani; Seni Beladiri Serta Aplikasinya
dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani
A. Pendahuluan 95
1. Deskripsi Singkat 95
2. Relevansi 96
3. Petunjuk Belajar 96
B. Inti 97
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 97
2. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 97
3. Pokok-Pokok Mater 98
4. Uraian Materi : 98
a. Aktivitas Atletik nomor ; Jalan,Lari, lempar, dan Lompat 98
b. Aktivitas pengembangan kebugaran jasmani 105
c. Analisis Hasil Tes Kebugaran Jasmani 114
d. Aktivitas seni beladiri Pencak Silat. 124
5. Contoh, Non contoh / Ilustrasi 131
6. Forum Diskusi 131
C. Penutup 132
7. Rangkuman 132
8. Tes Formatif 133
9. Daftar Pustaka 136
Halaman
Kegiatan Belajar 4 137
Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas senam lantai;
aktivitas gerak berirama (ritmik); aktivitas air/renang serta
aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
A. Pendahuluan 137
1. Deskripsi Singkat 137
2. Relevansi 137
3. Petunjuk Belajar 138
B. Inti 139
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 139
2. Pokok-Pokok Mater 139
3. Uraian Materi : 139
a. Aktifitas gerak senam artistik (senam lantai) 139
b. Aktivitas gerak senam ritmik /irama 151
c. Aktivitas olahraga air (Aquatik)/renang 156
4. Contoh, Non contoh / Ilustrasi 166
5. Forum Diskusi 167
C. Penutup 167
1. Rangkuman 167
2. Tes Formatif 168
3. Daftar Pustaka 171
Tugas Akhir 172
Tes Sumatif 172
Halaman
Gambar 1.1. Upacara pembukaan Olimpiade Athena 1896 26
Gambar 2.1. Faktor yang mempengaruhi keterampilan 60
Gambar 2.2. Permainan 3 vs 1 67
Gambar 2.3. Permaian ball possession and passing 68
Gambar 2.4. Permainan game passing 4 vs 4 for four corner 68
Gambar 2.5. Latihan mengembangkan dribbling, turning, dan 70
passing
Gambar 2.6. Latihan drill 3 orang 1 bola 70
Gambar 2.7. Drill passing dan shooting 71
Gambar 2.8. Latihan speed dribbling under pressing 72
Gambar 2.9. Latihan 1 vs 1 72
Gambar 2.10. Latihan dribbling competition 73
Gambar 2.11. Latihan panther drill 77
Gambar 2.12. Latihan circle run 78
Gambar 2. 13. Permainan Rox Drill taktik bola basket 79
Gambar .3.1. Kedudukan kebugaran jamsni berkaiatan kesehatan dan 108
keterampilan
Gambar 3.2. Tes keseimbangan statis 113
Gambar 3.3. Sikap Kuda-kuda dalam pencak sila 126
Gambar 3.4. Sikap Pasang Pencak Silat 127
Gambar 3.5. Arah Langkah 8 penjuru angin 128
Gambar 3.6. Teknik dasar pukulan pencak silat 129
Gambar 3.7 Tangkisan dalam Pencak Silat 130
Gambar 4. 1. Sikap kayang 143
Gambar 4.2. Gerakan guling lenting 146
Gambar 4.3. Sikap lenting kepala 147
Gambar 4.4. Rangkaian gerak flip flap 148
Gambar 4.5. Beberapa macam senam irama 151
Gambar 4. 6. Sikap renang gaya dada 163
Gambar 4.7. Sikap renang gaya punggung 164
Gambar 4. 8. Sikap renang gaya kupu-kupu 165
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Proporsi Pendidikan Jasmani dan Olahraga 23
Tabel 3.1. Prediksi Rumus Menghitung Denyut Jantung Maksimal 107
Tabel .3.2. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Remaja Putra 122
Usia 13-15 Tahun
Tabel 3.3. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Remaja Putra 122
Usia16-19 Tahun
Tabel 3.4. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Remaja Putri 122
Usia13-15 Tahun
Tabel 3.5. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Remaja Putri 123
Usia16-19 Tahun
Tabel .3.6. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia 123
viii | Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kegiatan Belajar 1.
Filsafat dan olympisim serta paradigma baru dalam
Pendidikan Jasmani
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
2. Relevansi
3. Petunjuk Belajar
Modul ini disusun sebagai bahan kajian untuk membantu para peserta
dalam kegiatan Pendidikan Profesi Guru dalam jabatan. Untuk memudahkan
proses pembelajaran adapun mekanisme yang harus dipahami dalam memahami
modul ini adalah sebagai berikut :
a. Modul ini merupakan bahan ajar atau sumber belajar dalam jaringan.
(daring) yag juga dapat dikombinasikan dengan pembelajaran di luar
jaringan (luring).
b. Setelah peserta membuka laman ppg, bacalah secara cermat setiap
komponen modul dengan baik. Modul terdiri dari tiga bagian yaitu bagain
pendahuluan, inti dan penutup.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran.
4. Uraian Materi
b. Keterampilan fisik
Keterlibatan anak dalam asuhan permainan, senam, kegiatan bersama, dan
lain-lain, merangsang perkembangan gerakan yang efisien yang berguna untuk
menguasai berbagai keterampilan. Keterampilan tersebut bisa berbentuk
keterampilan dasar misalnya berlari dan melempar serta keterampilan khusus
seperti senam atau renang. Pada akhirnya keterampilan itu bisa mengarah kepada
keterampilan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Kemampuan berpikir
Memang sulit diamati secara langsung bahwa kegiatan yang diikuti oleh anak
dalam pendidikan jasmani dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak. Namun
demikian dapat ditegaskan di sini bahwa pendidikan jasmani yang efektif mampu
merangsang kemampuan berpikir dan daya analisis anak ketika terlibat dalam
kegiatan-kegiatan fisiknya. Pola-pola permainan yang memerlukan tugas- tugas
tertentu akan menekankan pentingnya kemampuan nalar anak dalam hal membuat
keputusan.
e. Kepekaan rasa
Dalam kehidupan sosial, setiap individu akan belajar untuk bertanggung
jawab melaksanakan peranannya sebagai anggota masyarakat. Di dalam
masyarakat banyak norma yang harus ditaati dan aturan main yang melandasinya.
Melalui penjas, norma dan aturan juga dipelajari, dihayati dan diamalkan. Untuk
dapat berperan aktif, anak pun akan menyadari bahwa ia dan kelompoknya harus
menguasai beberapa keterampilan yang diperlukan. Sesungguhnyalah bahwa
kegiatan pendidikan jasmani disebut sebagai ajang nyata untuk melatih
keterampilan-keterampilan hidup (life skills), agar seseorang dapat hidup berguna
dan tidak menyusahkan masyarakat. Keterampilan yang dipelajari bukan hanya
keterampilan gerak dan fisik semata, melainkan terkait pula dengan keterampilan
f. Keterampilan sosial
Kecerdasan emosional atau keterampilan hidup bermasyarakat sangat
mementingkan kemampuan pengendalian diri. Dengan kemampuan ini seseorang
bisa berhasil mengatasi masalah dengan kerugian sekecil mungkin. Anak yang
rendah kemampuan pengendalian dirinya biasanya ingin memecahkan masalah
dengan kekerasan dan tidak merasa ragu untuk melanggar berbagai ketentuan.
1. Sejarah Olimpiade.
Olimpiade paling awal konon menurut cerita sudah diselenggarakan bangsa
Yunani kuno pada tahun 776 Sebelum Masehi. Kegiatan itu diikuti seluruh bangsa
Yunani dan dilangsungkan untuk menghormati dewa tertinggi mereka, Zeus. Zeus
bermukim di Gunung Olympia atau Olympus yang kemudian dipakai sebagai nama
Olimpiade hingga sekarang. Olimpiade kuno juga diselenggarakan setiap empat tahun
olahragawan terbaik dari seluruh Yunani berdatangan ke arena di sekitar Gunung
Olympia. Mereka bertanding secara perorangan, bukan atas nama tim. Para atlet yang
akan bertanding terlebih dulu berlatih keras selama sepuluh bulan di daerah masing-
masing. Dulu, di Yunani sering terjadi perang saudara Namun ketika pesta olahraga
berlangsung, pihak yang bertikai melakukan gencatan senjata. Siapa yang melanggar
konsensus akan dikenakan denda. Bangsa Sparta pernah diharuskan membayar denda
karena melanggar gencatan senjata selama Perang Peloponnesus. Menjelang pesta,
panitia pelaksana menyembelih babi kurban.
Pada pesta Olimpiade kerap terjadi perjanjian perdamaian atau persekutuan
antar bangsa. Juga timbul berbagai kegiatan transaksi. Barang-barang yang dijajakan
antara lain anggur, makanan, jimat, dan benda-benda ibadah. Di Olympia juga masih
dijumpai batu-batu yang merupakan pijakan olahraga lari. Pijakan batu itu disusun
sedemikian rupa agar para pelari mendapat ruang gerak ke kiri dan ke kanan. Pada saat
start para pelari harus menempatkan telapak kaki pada batu-batu pijakan itu. Ada pula
panel-panel tentang lomba lari khusus membawa perisai. Lomba ini banyak disukai
penonton karena dianggap lucu. Pembukaan Olimpiade selalu diwarnai lomba kereta
dengan empat kuda. Sekitar 40 kereta dijajarkan dalam kandang di gerbang keluar.
Jarak yang ditempuh hampir 14 km, yakni 12 kali pulang pergi antara dua tiang batu
yang ditancapkan di tanah. Berbeda dengan olimpiade modern, dulu mahkota
kemenangan tidak diberikan kepada sais atau joki, melainkan kepada pemilik kereta
dan kuda yang umumnya orang-orang kaya. Orang kaya yang haus kehormatan
biasanya mengirim paling sedikit tujuh kereta kuda untuk mengikuti
perlombaan.Berbagai pertandingan dalam olimpiade kuno boleh dikatakan serba keras.
Pemenang pertandingan mendapatkan mahkota dedaunan, seperti daun zaitun liar
Olimpiade pertama ini diikuti oleh 14 negara dengan total 241 atlet yang berlaga
dalam 43 pertandingan. Selanjutnya, sejak tahun 1896 sampai sekarang, setiap
empat tahun sekali Olimpiade Musim Panas senantiasa diadakan kecuali tahun-
tahun pada masa Perang Dunia II. Edisi khusus untuk olahraga musim
dingin; Olimpiade Musim Dingin, mulai diadakan pada tahun 1924. Awalnya
Olimpiade Musim Dingin diadakan pada tahun yang sama dengan Olimpiade
Musim Panas, namun sejak tahun 1994 Olimpiade Musim Dingin diadakan setiap
empat tahun sekali, dengan selang waktu dua tahun dari penyelenggaraan
Olimpiade Musim Panas.
Dari tujuh nilai tersebut melalui gerakan olimpiade (olympic movement) dalam
kehidupan secara luas lebih dijabarkan dalam kehidupan mencakup ;
a. Visioner (tujuan jangka panjang).
b. Peacefull (kedamaian).
c. No Discrimination (tidak diskriminatif).
d. Mutual Understanding (saling memahami).
e. Friendship (persahabatan).
f. Solidarity (solidaritas).
g. Fair Play (kejujuran,adil,wajar).
h. Excellence (keunggulan).
i. Fun (kesenangan).
j. Respect (menghargai).
k. Human Development (pengembangan diri).
l. Leadership (kepemimpinan).
m. Motivation (semangat,pantang menyerah).
n. Team Work (kerjasama,sinergi)
Untuk menambah dan memperdalam pemahaman saudara tentang materi ini ada
baiknya ada buka tautan berikut ini :
6. Forum Diskusi
C. Penutup
1. Rangkuman
2. Tes formatif
Untuk menyelesaikan soal-soal berikut, berilah tanda silang (X) pada huruf A, B,
C, D atau E yang menurut saudaramerupakan jawaban yang paling benar
3. Pendidikan jasmani adalah disiplin yang berorientasi tubuh atau fisik manusia,
di samping berorientasi pada disiplin mental dan sosial, hal ini sesuai dengan
orientasi pendidikan jasmani sesuai ....
A. Landasan sosiologis dalam pendidikan jasmani
B. Landasan etimologis dalam pendidikan jasmani
C. Landasan psikologis pendidikan jasmani
D. Landasan biologis bagi pendidikan jasmani
E. Landasan emosional bagipendidikan jasmani
6. Yang Menjadi ciri pembeda antara pendidikan jasmani, dan olahraga kompetitif
antara lain….
A. Pendidikan jasmani menitikberatkan pada sistem penilaian final score,
sedangkan olahraga kompetitif gain score
7. Dalam PJOK kita kenal ada tiga konstruk yaitu; pendidikan Jasmani,
pendidikan olahraga, dan pendidikan kesehatan. Pernyataan mengenai
pendidikan kesehatan dibawah ini yang benar adalah:
A. Suatu upaya pendidikan untuk mencapai kesehatan lingkungan
B. Pendidikan yang mengutamakan kesehatan
C. Upaya mempelajari bagaimana menciptakan kesehatan diri
D. Suatu upaya atau kegiatan untuk mencipkatan perilaku masyarakat (di
sekolah, anak didik) yang kondusif untuk kesehatan
E. Pendidikan yang mengutamakan kesehatan fisik dan mental.
Kunci Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A A D C D B D C C D
A. Pendahuluan
1. Deskripsi
Dalam Kegiatan Belajar (KB)) 2 ini, akan membahas tentang prinsip-prinsip
aktifitas gerak dan olahraga melalui pengembangan gerak dasar (basic
motorik development), aktifitas permainan bola besar dan bola kecil serta
aplikasinya dalam pembelajaran. Untuk pengembangan kemampuan gerak
dasar meliputi; gerak lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif.
Sedangkan untuk aktifitas permainan meliputi; permainan sepakbola,
bolabasket, bolavoli, bulutangkis dan tenis meja. Kelima olahraga permainan
ini akan dibahas tentang sejarah, keterampilan teknik dasar, taktik dan
peraturan permainan dari masing-masing permainan.
2. Relevansi
Mata pelajaran PJOK adalah salah satu mata pelajaran wajib yang diberikan
di sekolah. Pembelajaran PJOK memiliki sisi yang sangat unik, dimana guru
dan peserta didik harus memahami betul bahwa dalam menyuguhkan materi
PJOK akan memperoleh minimal tiga manfaat secara serempak. Manfaat
yang dimaksudkan adalah diperolehnya peningkatan dalam kognitif,
psikomotor, dan afektif. Maka oleh sebab itu dengan membaca dan
memahami KB ini akan membangkitkan kesadaran kepada saudara, bahwa
materi dalam KB 2 ini merangsang saudara untuk bersungguh-sungguh
dalam merancang pembelajaran di tempat saudara bertugas. Dalam KB ini
akan diberikan beberapa prinsip dalam melakukan aktifitas gerak dasar dan
olahraga permainan. Hal ini merupakan suatu tantangan yang
mengasyikakan dan apabila saudara lakukan dengan penuh kesadaran dan
keikhlasan akan mendatangkan suatu kebahagian dalam menjalani profesi
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Memiliki kecakapan dalam menguasai konsep dasar tentang gerak dasar
dan permainan bola besar dan bola kecil dalam pembelajaran PJOK, terampil
dalam melakukan, dan membelajarkan dengan menerapkan dasar keilmuan, serta
memiliki tanggung jawab personal dan sosial sebagai tauladan bagi peserta didik
dan masyarakat sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
2. Pokok Materi
a. Aktifitas gerak dasar
b. Aktifitas permainan bola besar
c. Aktifitas permainan bola kecil
Selain prinsip-prinsip pokok, ada beberapa prinsip umum dalam materi PJOK
kepada siswa. Prinsip-prinsip umum tersebut tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik
2. Model pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru
tetapi pada siswa
3. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak, isi
dan materi serta cara penyampaian harus menarik dan menyenangkan,
4. Pendekatan holistik tubuh-jiwa ini termasuk pula penekanan pada ketiga
domain kependidikan: psikomotor, kognitif dan afektif.
Selain itu ada juga empat tujuan pendidikan jasmani yang disampaikan
Bucher’s dalam Siedentop (1990: 216) adalah sebagai berikut:
1. Tujuan pengembangan fisik, berkaitan dengan kegiatan program yang
membangun kekuatan fisik secara individu melalui pengembangan dari
berbagai sistem organ tubuh
2. Tujuan pengembangan motorik, berkaitan dengan menjadikan gagasan
fisik bermanfaat dan dengan sedikit pengeluaran energi yang mungkin,
dan estetika dalam gerakan ini.
3. Tujuan pengembangan mental, berkaitan dengan akumulasi dari tubuh
pengetahuan dan kemampuan berpikir untuk menafsirkan pengetahuan
4. Tujuan pengembangan sosial, berkaitan dengan membantu individu
dalam membuat penyesuaian pribadi, kelompok sebagai anggota
masyarakat.
https://fokussatu.com/sejarah-sepak-bola/
Ada beberapa kiat yang perlu dipahami tatakala menerima bola, yaitu:
▪ melakukan persiapan dengan memusatkan konsentrasi
▪ mengambil keputusan untuk memilih bahagian tubuh yang akan
digunakan untuk menerima bola
▪ akurasi dalam menggunakan anggota tubuh yang menerima bola
▪ melakukan gerakan menarik anggota tubuh tatkala menyentuh bola
▪ melakukan gerakan dengan cepat, kuat dan lentur
▪ menentukan arah sentuhan yang akan dilakukan
▪ mencermati tindak lanjut yang akan dilakukan setelah menerima bola
d. Teknik dasar menyundul bola (heading)
Menendang bola ke gawang adalah salah satu kemampuan yang paling penting
dalam permainan sepakbola, karena dengan kemampuan shooting yang baik
akan dapat menghasilkan gol yang menjadi tujuan dari bermain sepakbola.
Seperti yang sudah disinggung pada bagian terdahulu bahwa metode yang paling
cocok diterapkan adalah dengan metode bermain. Bunker dan Thorpe (1982)
membuat proposal Teaching Game For Understanding (TGFU) sebagai sebuah
pendekatan alternatif. Semenjak itu, TGFU telah menarik seluruh perhatian para
guru-guru olahraga. Seperti yang Metzler (2000) katakan, “TGFU adalah sebuah
model instruksi yang berfokus pada pengembangan kemampuan pelajar-
5. Permainan shooting 4 vs 4
Permainan ini berfokus kepada kemampuan dribbling dan shooting. Tim
pemenang adalah yang memperoleh gol terbanyak. Perlu diingat bahwa
target permainan ini adalah ditujukan untuk meningkatkan shooting, maka
oleh sebab itu lapangannya diseting dalam ukuran yang lebih kecil, pemain
dapat melakukan shooting. Permainan ini dapat juga menigkatkan
kemampuan shooting, passing, dribbling dan fisik.
6. Permainan shooting
Bermain 5 vs 5 plus 2 penjaga gawang. Bermain dalam ukuran lapangan 30
x 40 m selama 5 menit. Permainan berorientasi pada shooting. Setiap saat
kalau ada kesempatan pemain harus melakukan shooting. Pemenang adalah
grup yang membuat banyak gol
2. Circle run
Berlatih circle run untuk dasar melakukan serangan cepat (fast break)
Block (bendungan)
Sesungguhnya, “pertahanan” juga tergantung pada jenis dan posisi block
yang dimainkan. Jadi, mau tak mau setiap pemain atau regu harus melatih
block dengan tekun dan teliti, tak tegantung pada tingkatan pemain itu
sendiri. Ada tiga jenis blocking, yaitu:
▪ one-man block atau block satu orang
▪ two-man block atau block dua orang
▪ three-man block atau block tiga orang
Disamping itu, block juga dapat dibedakan sebagai berikut:
▪ block berdiri
▪ block sesudah run-up ( lari menghampiri )
▪ block aktif
▪ block pasif
Defence (pertahanan)
Latihan d an praktek
Untuk dapat memulai berlatih dan praktek, bermain sipemain sendiri harus
mampu dan sanggup menguasai keenam kemampuan dasar yang telah
dibicarakan sebelum ini. Seorang pelatih hanya dibenarkan menggunakan
jenis latihan yang memang sesuai dengan kesanggupan regu pemain yang
dibimbingnya ini.
Menyempurnakan service
https://www.volleyballaddict.com/2017/02/peraturan-permainan-bola-voli-lengkap-
terbaru.html
https://ensiklopediasli.blogspot.com/2016/06/pengertian-sejarah-teknik-dasar-
ukuran-tenis-meja.html
4. Contoh/non contoh/ilustrasi
Dalam menyajikan suatu materi PJOK, seperti yang sudah dipaparkan pada
bagian terdahulu harus memperharikan prinsip-prinsip dalam pengajaran yaitu
antara lain
▪ memberikan materi dari yang mudah ke sukar
▪ memberikan materi dari yang ringan ke berat
▪ memberikan materi dari yang sederhana ke kompleks
Berikut diberikan beberapa contoh pembelajaran PJOK:
Contoh 1.
Materi pelajaran: passing
Passing dalam permainan sepakbola, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Lakukan passing dalam posisi bola diam
2. Lakukan passing dengan posisi bola digulirkan
3. Lakukan passing dengan cara berlari pelan
4. Lakukan passing dengan cara berlari agak cepat
5. Lakukan passing dengan gangguan pasif dari teman
6. Lakukan passing dengan gangguan aktif dari teman
7. Lakukan passing dengan situasi permainan sesungguhnya
Contoh 2.
Materi pelajaran: dribbling
Dribbling dalam permainan sepakbola dengan langkah-langkah sebagai berikut:
C. PENUTUP
1. Rangkuman
Pembelajaran PJOK adalah suatu pembelajaran yang dilakukan melalui
aktifitas jasmani, namun memberikan manfaat untuk tiga domain sekaligus,
yaitu meningkatkan kemampuan kognitif, psikomotor dan perilaku. Beberapa
hal yang bisa dijadikan prinsip dalam merancang pembelajaran PJOK adalah:
▪ merancang pembelajaran dari yang mudah ke sukar
▪ merancang pembelajaran dari yang ringan ke berat
▪ pembelajaran dari yang sederhana ke kompleks
2. Tes Formatif
1. Yang tidak termasuk tiga belas prinsip pokok dalam pendidikan jasmani
menurut Zeigler untuk dapat meningkatkan kualitas hidup manusia
adalah:
A. reversibility
B. overload
C. relaxation
D. recreation
E. bone density
Kunci Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
D B A B D B D C D D
Daftar Pustaka
Agus Mahendra dan Amung Ma’mun, 1998, Teori Belajar dan Pembelajaran
Motorik, Bandung: IKIP Bandung Press.
Ardi Nusri. 2019. Teori dan Praktek Sepakbola Efektif. Semarang. CV Cipta Prima
Nusantara.
Ateng, Abdulkadir. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Freeman, R.E. dan J. McVea. 2001. “A Stakeholder Approach to Strategic
Management”.
Kiram, Yanuar. 2019. Belajar Keterampilan Motorik. Jakarta. Prenada Media
Group.
Mulyani, Novi. 2018. Perkembangan Dasar Anak Usia Dini. Yogyakarta. Penerbit
Gaya Media.
Rohendi, Aep dan Suwandar, Etor. 2017. Belajar Gerak Berbasis Otot Inti.
Bandung, Penerbit Alfabeta.
Siedentop, D. 1990. Introduction to Physical Education, Fitness, and Sport.
California, Mayfield Publishing Company.
Sugiyanto, dkk. 1997. Buku Materi Pokok Perkembangan dan Belajar Motorik.
Jakarta. Dikdasmen Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
A. PENDAHULUAN
1. DeskripsiSingkat
Dalam modul dua ini khusus pada kegiatan pembelajaran ke tiga ini. Kita
akan membahas terkait aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas atletik;
pengembangan kebugaran jasmani; dan seni beladiri serta aplikasinya dalam
pembelajaran pendidikan jasmani.
Seperti hal nya atletik, aktivitas kebugaran jasmani merupakan hal yang
mendasar untuk dimiliki setiap individu. Karena dengan kebugaran jasmani yang
baiklah seseorang akan dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara optimal,
bahkan dengan kebugaran jasmani juga ia akan mampu melakukan aktivitas
tambahan tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Ada dua kelompok Komponen
kebugaran; 1)Kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan (physical fitness
related health) dan 2) Kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan (physical
fitness related skill). Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan
terdiri dari ; a) Daya tahan kardiovaskuler/ Cardiovascular fitnes, b) komposisi
2. Relevansi
Sebagai guru profesional haruslah mampu merancang dan melaksanakan
pembelajaran dengan baik. Termasuk pengembangan aktivitas gerak dan olahraga
melalui aktivitas atletik; pengembangan kebugaran jasmani; dan seni beladiri serta
aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Pengembangan tersebut
diharapkan dapat mengarah pada aktivitas permainan yang menyenangkan,
sehingga tumbuh dalam diri pembelajar pemahaman, keterampilan dan sikap yang
diharapkan dalam proses pembelajaran PJOK
3. Petunjuk Belajar
Pada kegiatan pembelajaran tiga dalam modul dua ini terdiri tiga bagian
yaitu bagian pendahuluan, inti dan penutup. Untuk memahami isi modul ini
sebaiknya saudara mencermati langkah-langkah belajar berikut ini;
a. Sebelum belajar sebaiknya berdoa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinan
masing-masing.
B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
Mampu menguasai teori dan aplikasi Prinsip aktivitas gerak dan olahraga
melalui aktivitas atletik,pengembangan kebugaran jasmani, dan seni beladiri serta
aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan penuh rasa tanggung
jawab personal dan sosial sebagai tauladan bagi peserta didik dan masyarakat sesuai
dengan kebijakan yang berlaku
3. UraianMateri
Atletik dilihat dari sejarah olimpiade merupakan induk dari semua cabang
olahraga. Olehkarenanya atletik menjadi salah satu kegiatan pembelajaran
primadona dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani dan olahraga. Dalam
setiap kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga guru selalu menggunakan atletik
sebagai pembuka, inti, atau penutup kegiatan belajar mengajar. Mengingat betapa
pentingnya atletik bagi pendidikan siswa, perlu kiranya guru mengupayakan
berbagai gerak yang dikembangkan kearah yang lebih atraktif dan menggembirakan
siswa. Untuk itu guru harus berusaha seoptimal mungkin dalam melahirkan bentuk-
bentuk kegiatannya. Tanpa upaya maksimal mustahil pembelajaran atletik akan
berubah. Bahkan justru akan lebih mempolarisasikan sikap kebosanan siswa
terhadap kegiatan atletik yang terkesan monoton.
Aktivitas atletik jalan cepat, lari, lompat, dan lempar merupakan gambaran
aktivitas kecil peserta didik bersosialisasi baik di sekolah maupun di masyarakat.
Jalan cepat adalah gerak maju langkah kaki yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga kontak dengan tanah tetap terpelihara dan tidak terputus. Selama
melakukan jalan cepat, kaki yang bergerak maju harus berhubungan/menyentuh
tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Kaki penyangga harus
diluruskan (tidak bengkok di lutut) untuk sekurang-kurangnya sesaat dalam posisi
tegak/vertikal. Di dalam perlombaan jalan cepat yang penting diperhatikan oleh
setiap pejalan cepat adalah melakukan gerak langkah maju ke depan dengan salah
satu kaki selalu tetap kontak dengan tanah. Artinya bahwa pada setiap akan
melangkahkan kaki, salah satu kaki harus selalu tetap berhubungan atau menempel
pada tanah.
Akan tetapi mengingat dalam pelaksanaan perlombaan jalan cepat itu
diawali dengan adanya pemberangkatan (start) dan diakhiri dengan melewati garis
finish, maka untuk gerakan jalan cepat ini dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu:
gerakan start, jalan cepat, dan melewati garis finish. Tanpa penguasaan prinsip
dasar tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dalam perlombaan jalan cepat.
Untuk jelasnya gerakan jalan cepat mulai dari star, langkah sampai fisnis silakan
lihat laman ;https://www.materiolahraga.com/2019/05/pengertian-jalan-
cepat.htmldan video di laman https://www.youtube.com/watch?v=ytUZ3mn14TI
dan https://www.youtube.com/watch?v=_nub9HZa6eU
Secara teknis gerak dasar lari dapat dibedakan atas beberapa macam
subtansi, yaitu; lari santai (jogging), lari cepat (sprint), lari jarak menengah, dan lari
jarak jauh atau maraton. Untuk semua subtansi ini dapat diajarkan melalui
pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga dengan pokok bahasan atletik.
Nomor lari merupakan nomor yang disebut sebagai non teknik, karena lari
merupakan aktivitas alami yang relatif sederhana jika dibandingkan dengan nomor
lompat tinggi galah atau nomor lontar martil. Namun demikian, tidaklah
sesederhana itu pada nomor lari. Penekanan pada kecepatan dan daya tahan
ditentukan oleh jarak lomba, start jongkok dalam lomba lari sprint, pergantian
tongkat pada lari estafet dan adanya rintangan dalam nomor lari gawang dan halang
rintang yang semuanya membuat tuntutan teknik untuk para atlet tetap harus
dipersiapkan. Macam-macam nomor lari dalam atletik adalah sebagai berikut; 1).
Lari jarak pendek (sprint) : 100 m, 200 m, 400 m, 100 m gawang, 200 m gawang,
400 m gawang, 4 × 100 m estafet, dan 4 × 400 m estafet. 2) Lari jarak menengah
(middle distance run) : 800 m, 1.500 m, dan 3.000 m. 3) Lari jarak jauh (long
distance run) : 5.000 m dan 10.000 m.4). Lari maraton : 42.195 km. dan 5). Jalan
cepat 3 km, 5 km, 10 km, dan 20km.Nomor-nomor tersebut diperlombakan untuk
atlet yang tergolong kategori di atas junior. Untuk level junior dan di bawahnya
nomor perlombaan lebih disesuaikan lagi. Nomor lari sprint adalah salah satu
nomor dalam cabang atletik yang terdiri dari jarak lari 60 m sampai 400 meter
ditambah dengan nomor lari gawang. Kebutuhan yang relatif penting untuk lari
sprint sangat beragam tergantung pada kategori usia (Ballesteros, 1999), tetapi yang
paling dibutuhkan untuk semua nomor dalam lari sprint dan gawang adalah
kecepatan (speed), sesuai dengan pengertian bahwa “sprint” yang berarti lari
dengan tolakan secepat-cepatnya. Even lomba yang termasuk sprint seperti 100m,
200m, 400m, 110 m gawang, 400m gawang, dan Lari estafet. Pada perlombaan resmi,
biasanyan pelari menggunakan start jongkok sebagai permulaan aktivitas larinya.
Sehingga pelari yang masuk ke jalur pelari lainnya akan terkena diskualifikasi.
Selanjutnya ketika memasuki garis finish, dalam penentuan urutan
pemenang, wasit atau juri akan menentukan urutan pemenang dengan
Kecepatan dalam lari sprint dan gawang adalah hasil kecepatan gerak dari
kontraksi otot secara cepat dan kuat (powerful) melalui gerakan yang halus
(smooth) dan efesien (efficient).Kecepatan pada kontraksi otot tergantung pada
komposisi otot. Proporsi dari serabut otot cepat (fast twitch fiber/FT) sangat erat
kaitannya dengan gerakan kecepatan maksimal (maximum speed of movement).
Pelari sprint yang baik secara normal memiliki persentase yang lebih tinggi pada
serabut otot cepat (FT) dari pada pelari jarak jauh, yang lebih banyak proporsinya
pada serabut otot lambat (slow twitch fiber/ST). Karakteristik tersebut merupakan
faktor yang sudah dilahirkan. Oleh karena itu, untuk menjadi sprinter yang baik
dan potensial harus didasari atas bakat yang didukung dengan teknik lari yang baik
agar gerak lari menjadi efesien. Untuk teknik lari dapat dipelajari, dilatih, dan
dikembangkan. Latihan juga dapat lebih dikembangkan melalui kemampuan
biomotor seperti kelentukan (flexibility), kekuatan (kekuatan); yang kemudian
dikembangkan menjadi kekuatan-kecepatan/power), koordinasi (coordination) dan
daya tahan (endurance; yang kemudian dikembangkan menjadi daya tahan-
kecepatan) yang memberikan kontribusi terhadap suksesnya seorang pelari sprint.
a. Lompat jauh. Lompat jauh dapat diartikan suatu akivitas atau kombinasi
gerakan yang dilakukan oleh seorang pelompat di mana di dalam lompatan
tersebut dapat mencapai lompatan yang sejauh-sejauhnya. Teknik dan gaya
serta penjelasan lainnya dapat saudara lihat dan cermati pada laman
https://salamadian.com/lompat-jauh-pengertian-teknik/ dan video teknik
lompat jauh di laman https://www.youtube.com/watch?v=pJfr4aGVqac
b. Lompat tinggi. Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga atletik
yang memerlukan skill tertentu untuk melewati sebuah mistar yang
menggantung di antara kedua tiang. Kemampuan atau skill dan karakter
masing-masing atlet akan menentukan ketinggian lompatan yang dapat
dicapai oleh seorang pelompat.Secara jelasnya silakan kunjungi laman
https://gudangpelajaran.com/lompat-tinggi/dan video pada laman
https://www.youtube.com/watch?v=sUZdGMeymAA
c. Lompat galah. Lompat galah adalah lompatan yang dilakukan dengan
bantuan galah untuk mencapai tujuan lompatan yang setinggi-tingginya dan
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 101
dapat melewati mistar yang ketinggiannya telah ditentukan. Untuk
memberikan pemahaman lebih jelas silakan buka tautan pada laman ini;
https://gurupenjaskes.com/ukuran-galah-dan-lapangan-lompat-
galahmungkin ada baiknya saudara lihat video pembelajaran pada laman
ini;https://www.youtube.com/watch?v=pTsgUftZlmE dan
https://www.youtube.com/watch?v=iVVeH7QMIZQhttps://www.youtube.c
om/watch?v=E0nkX3uNqwE
d. Lompat jangkit Lompat jangkit terkadang juga disebut sebagai “hop,
langkah dan melompat” atau “melompat, lompat dan melompat” adalah
salah satu cabang olahraga atletik, yang sebenarnya mirip dengan lompat
jauh, tetapi dalam lompat jangkit ada yang namanya “hop, langkah dan
melompat”. Deskripsi engkap silakan lakukan penelusuran internet atau
saudara lihat pada laman https://gudangpelajaran.com/lompat-jangkit/dan
lihat juga video tutorial lompat jangkit (triple jump) pada laman ini
https://www.youtube.com/watch?v=YLrPeMBAYcM dan
https://www.youtube.com/watch?v=w_X7cLnFCYw
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 103
https://www.youtube.com/watch?v=mhsrxCPxvEkhttps://www.youtube.co
m/watch?v=xHDBP4vYyi0
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 105
intensitas latihan sebab denyut nadi menggambarkan respon jantung tehadap beban
kerja yang diberikan. Adapun jenis denyut nadi yang perlu diketahui terkait
aktivitas jasmani antara lain sebagai berikut:
a) Denyut nadi maksimal, yaitu perkiraan ukuran maksimal dari kemampuan
jantung dalam berdetak pada diri seseorang. Penghitugan jumlah denyut nadi ini
disesuaikan dengan kategori orang yang melakukan aktivitas tersebut seperti
digambarkan tabel berikut ini:
Tabel 3.1. Prediksi Rumus Menghitung Denyut Jantung
Maksimal (Sukadiyanto, 2011)
Denyut Jantung Denyut Jantung
Istirahat Maksimal
Orang Awam ≥ 60 x /menit 220 – usia
Orang Terlatih 51 s.d 59 x /menit 210 – usia
Sangat Terlatih ≤ 50 x /menit 200 – usia
b) Denyut nadi basal, yaitu denyut nadi yang dihitung sesaat sejak bangun tidur
namun tidak sedang dalam keadaaan mimpi dan belum turun dari tempat tidur.
c) Denyut nadi istirahat, yaitu denyut nadi pada waktu tidak melakukan aktivitas
(istirahat) perkiraannya antara 60-80 detak/menit.
d) Denyut nadi latihan, yaitu perkiraan denyut nadi yang digunakan dalam
mencapai latihaan yang maksimal, perkiraannya antara 60-90 dari denyut nadi
maksimal.
e) Denyut nadi pemulihan, yaitu jumlah denyut nadi yang diperoleh beberapa saat
setelah melakukan latihan fisik.
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 107
hari bertugas pembinaan jasmani siswa di sekolah, agar tumbuh kebiasaan positif
untuk aktiv beraktivitas fisik atau gemar bergerak. Selanjutnya mari kita cermati
uraian setiap komponen kebugaran jasmani berikut ini.
Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan ;
a) Daya tahan kardiovaskuler (Cardiovascular fitnes).adalah Daya
tahan sebagai kapasitas organisme melawan kelelahan dalam setiap
kegiatan yang memerlukan waktu lama. Hal ini berarti kemampuan
organisme yang berkaitan dengan fungsi jantung, paru dan peredaran darah.
Dapat juga berarti bahwa kemampuan seseorang untuk melakukan suatu
aktivitas atau latihan dalam waktu yang lama tanpa merasa lelah yang
berlebihan setelah melakukan aktivitas tersebut (Harsono, 2015:56). Pada
dasarnya komponen daya tahan terdiri dari dua yakni daya tahan umum dan
daya tahan khusus. Daya tahan umum berkaitan dengan kemampuan
jantung, pernafasan dan pembuluh darah (cardiorespiratory endurance).
Sedangkan daya tahan khusus berkaitan dengan kemampuan otot-otot besar
dalam merespon aktivitas yang berlangsung lama (muscle endurance).
Bentuk latihan daya tahan antara lain lari, angkat beban dan bentuk aktivitas
lainnya yang mengandung unsur aerobik dan anaerobik. Metode latihan
daya tahan yang dapat digunakan antara lain farlek, weigth training maupun
circuit training. Sebagai aplikasi latihan silakan browsing atau lihat laman
ini; https://www.youtube.com/watch?v=S6oB5XpoBww,
https://www.youtube.com/watch?v=5uVaKjtJHN8
b) Komposisi tubuh / body composition, Komposisi tubuh merupakan bagian
integral dari kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan. Komposisi
tubuh adalah proporsi lemak tubuh terhadap massa tubuh tanpa lemak.
Lipatan kulit masih digunakan untuk mengukur komposisi tubuh tetapi
belakangan ini indeks massa tubuh (BMI) menjadi disukai karena kurang
invasif. BMI dihitung dari tinggi dan berat badan anak. Cara termudah untuk
menghitung BMI adalah dengan menggunakan kalkulator BMI di
laman:https://www.pecentral.org/mediacenter/video_bodycomposition.ht
mlhttps://www.brianmac.co.uk/idealw.htm#bmi
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 109
Bentuk latihan pengembangan kekutan dapat dilakukan dengan latihan
beban (weight training) latihan sirkuit dan bentuk lain sesuai dengan jenis
kekuatan yang dikembangkan.Kebutuhan akan kekuatan berbeda sesuai
dengan sifat dan cabang olahraga.Jelasnya tentang kekuatan silakan buka
web pada laman; https://www.brianmac.co.uk/strength.htm
e) Daya Tahan Otot / muscular endurance. Dayatahan otot adalah
kemampuan otot atau sekolompok otot untuk menahan beban atau tahana
dalam waktu yang cukup lama.Siswa memiliki kebutuhan akan unsur
kekuatan dan daya tahan otot secara umum dilakukan dengan keterlibatan
otot-otot besar seperti otot lengan, dada, perut dan tungkai yang dikemas
menjadi suatu bentuk latihan dapat berupa bentuk aktivitas tunggal,
berpasangan maupun dalam bentuk-bentuk permainan, seperti latihan beban
dan sikuit. Pemilihan bentuk latihan kekuatan dalam pembelajaran penjas
disesuaikan dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan siswa,
oleh karena itu guru perlu memodifikasi latihan kekuatan kedalam bentuk
latihan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Perlu diingat
bahwa siswa berlatih kekuatan bukan untuk menjadi atlet melainkan untuk
meningkatkan derajat kesehatannya. Jelasnya silakan buka web pada laman;
https://www.brianmac.co.uk/strength.htm
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 111
proprioseptif dalam sendi kita). Dengan demikian keseimbangan terdiri dari
keseimbangan statik dan keseimbangan dinamis, silakan cermati laman ini.
https://www.brianmac.co.uk/agility.htm. Secara sederhana tes keseimbangan
statis dalam pembelajaran PJOK dapat dilakukan dengan cara berdiri kedua
tangan dipinggang dan salah satu kaku diangkat dengan telapak kaki menempel
pada lutut bagian dalam (lihat gambar .3.2). lebih jelas lagi silakan buka laman
https://www.brianmac.co.uk/storktst.htm
Gambar.3.2.
Tes keseimbangan
statis
Dengan demikian bentuk variasi latihan kebugaran jasmani yang dihasilkan dapat
memperkaya pengetahuan dan keterampilan guru dan siswa dalam pembinaan
kondisi fisik dimana pemeliharaan kebugaran jasmani merupakan salahsatu hal
penting didalamnya serta berpengaruh pada penampilan seseorang dalam
beraktivitas sehari-hari.
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 113
keterampilan lainnya dalam lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani. Upaya
yang telah dilakukan tentu saja perlu diukur agar memiliki nilai yang menjelaskan
tingkat kebugaran jasmani peserta didik. Maka tes pengukuran yang dapat
digunakan untuk mengetahui hal tersebut yaitu Tes Kesegaran Jasmani
Indonesia.Adapun item tes kesegaran jasmani Indonesia untuk remaja usia 13-15
tahun dan usia 16-19 tahun (widiastuti, 2015: 45-56), terdiri dari :
KategoriPutra
a. Lari cepat 50 meter usia 13-15 tahun dan 60 meter untuk usia 16-19 tahun
b. Gantung angkat tubuh selama 60 detik
c. Baring duduk selama 60 detik
d. Loncat tegak (vertical jump)
e. Lari jauh 1.000 meter usia 13-15 tahun dan 1.200 meter untuk usia 16-19 tahun
KategoriPutri
a. Lari cepat 50 meter usia 13-15 tahun dan 60 meter untuk usia 16-19 tahun
b. Gantung siku tekuk selama 60 detik
c. Baring duduk selama 60 detik
d. Loncat tegak (vertical jump)
e. Lari jauh 800 meter usia 13-15 tahun dan 1.000 meter untuk usia 16-19 tahun
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 115
3) Stopwatch
4) Serbuk kapur atau magnesium karbonat
5) Nomor dada, formulir tes dan alat tulis
c. Petugas tes
1) Pengamat waktu
2) Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan bergantung pada palang tunggal
2) Gerakan
Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sehingga
dagu menyentuh atau berada diatas palang tunggal, kemudian kembali
ke sikap awal permulaan. Selama melakukan gerakan, mulai dari kepala
sampai ujung kaki tetap merupakan garis lurus. Gerakan ini dilakukan
berulang-ulang tanpa istirahat sebanyak mungkin selama 60 detik.
3) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila pada waktu
mengangkat badan, peserta melakukan gerakan meringankan badan.
Pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang tunggal.
e. Pencatatan hasil
1) Angkatan yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan
sempurna
2) Angkatan yang dicatat adalah jumlah angkatan yang dapat dilakukan
dengan sikap sempurna tanpa istirahat selama 60 detik
3) Peserta yang tidak mampu melakukan tes ini, walaupun telah berusaha
hasilnya ditulis angka 0 (nol).
Catatan:
peserta yang tidak dapat melakukan sikap diatas dinyatakan gagal dan
hasilnya ditulis 0 (nol).
4.Baring Duduk
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut
b. Alat dan fasilitas
1) Lantai / lapangan rumput yang rata dan bersih
2) Stopwatch
3) Nomor dada, formulir tes dan alat tulis
c. Petugas tes
1) Pengamat waktu
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 117
2) Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
a) Berbaring terlentang dilantai atau rumput, kemudian lutut ditekuk
dengan sudut ± 90 0, kedua tangan dengan jari-jarinya berselang selip
diletakkan dibelakang kepala.
b) Petugas / peserta lain memegang atau menekan kedua pergelangan
kaki, agar kaki tidak terangkat.
2) Gerakan
a) Pada aba-aba “Ya” peserta bergerak mengambil sikap duduk,
sehingga kedua sikunya menyentuh kedua paha dan kemudian
kembali ke sikap permulaan. Gerakan ini dilakukan berulang-ulang
selama 60 detik
b) Gerakan tidak dihitung jika tangan terlepas, sehingga jari-jarinya
tidak terjalin.
e. Pencatatan hasil
1) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk
yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik
2) Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk hasilnya ditulis
angka 0 (nol).
1. Loncat Tegak
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga eksplosif
b. Alat dan fasilitas
1) Papan berskala centimeter, warna gelap, berukuran 30 x 150 cm dan
dipasang pada dinding atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka 0
(nol) pada skala 150 cm
2) Serbuk kapur
2. Lari 1.000 Meter Putra Usia 13-15 Tahun, 1.200 Meter Putra Usia 16-19
Tahun, 800 Meter Putri Usia 13-15 Tahun dan 1.000 Meter Putri Usia 16-
19 Tahun.
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah dan
pernafasan.
b. Alat dan fasilitas
1) Lintasan lari
2) Stopwatch
3) Bendera start
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 119
4) Pluit
5) Tiang pancang
6) Nomor dada
7) Formulir dan alat tulis
c. Petugas
1) Juru keberangkatan
2) Pengukur waktu
3) Pencatat hasil
4) Pembantu umum
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan.
Peserta berdiri dibelakang garis start
2) Gerakan
a) Pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk
berlari.
b) Pada aba-aba “ya” peserta lari menuju garis finish dengan menempuh
jarak 1.000 meter untuk putra berusia 13-15 tahun, 1.200 meter untuk
putra berusia 16-19 tahun, 800 meter untuk putri berusia 13-15 tahun
dan 1.000 meter untuk putri berusia 16-19 tahun
Catatan:
Lari dapat diulang bilamana ada pelari mencuri start dan ada pelari yang
tidak melewati garis finish.
e. Pencatatan hasil
1) Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari
tepat melintasi garis finish.
2) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
menempuh jarak yang sudah ditentukan. Waktu dicatat dalam satuan
menit dan detik.
Tabel 3.3. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Remaja Putra
Usia16-19 Tahun
Tabel 3.4. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Remaja Putri
Usia13-15 Tahun
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 121
Tabel 3.5. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk Remaja Putri
Usia16-19 Tahun
Tes kebugaran jasmani dari pada dasarnya sangat banyak item tesnya
terutama untuk melihat kinerja fisik seseorang secara menyeluruh, lihat laman
https://www.brianmac.co.uk/eval.htm. Bahkan dalam olahraga prestasi item tes
tersebut berbeda setiap cabang olaharaganya. Namun demikian dalam hal ini kita
memaparkan secara singkat tentang tes kesegaran jasmani Indonesia (TKJI) (sesuai
kelompok usia masing-masing) dalam hal ini terutama untuk remaja usia 16 – 19
tahuan.
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 123
Upaya pengembangan pencak silat yang dipelopori Indonesia dan anggota
PERSILAT lainnya sampai saat ini berhasil menambah anggota PERSILAT.
Pencak silat merupakan olahraga seni beladiri yang berasal dari bangsa
Melayu Indonesia. Jumlah perguruan pencak silat sangat banyak, berdasarkan
catatan PB IPSI sampai dengan tahun 1993 telah mencapai 840 perguruan pencak
silat di Indonesia. IPSI didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, Jawa
Tengah. Untuk jelasnya tentang sejarah pencaksilat buka tautan ini (
https://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_Pencak_Silat_Indonesia) dan
https://pencaksilatindonesia.org/.
Dilihat dari karakteristik seni bela diri pencak silat, paling tidak terdapat
empat aspek utama dalam pencak silat, yaitu: 1). Aspek Mental Spiritual: Pencak
silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang.
Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati
tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk mencapai tingkat tertinggi
keilmuannya. 2). Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan “seni” pencak silat
ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya
menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana
tradisional. 3). Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat
penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung
menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat. 4). Aspek Olah
Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat
mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek
ini. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus,
baik untuk tunggal, ganda atau regu.
a. Sikap Kuda-kuda
Kuda-kuda dalam pencak silat paling tidak ada enam yaitu 1) kuda-kuda
depan, 2) kuda-kuda tengan, 3) kuda-kuda samping, 4) kuda belakang, 5) kuda-
kuda silang depan, dan 6) kuda-kuda silang belakang (lihat gambar .3.1) atau buka
link ini https://guruolahraga.com/teknik-dasar-kuda-kuda-dalam-pencak-silat-dan-
penjelasannya/. Dan video di laman,
b. Sikap Pasang
Ada empat sikap pasang yang pada umumnya digunakan dan perlu di
pelajari dalam pencak silat yaitu :
1) Pasang satu, yaitu sikap posisi badan tegak dengan kedua tangan disamping
dalam keadaan siap silat dan kedua kaki di buka selebar bahu
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 125
2) Pasang dua, yaitu sikap badan tetap pada posisi tegak, kaki dibuka
selebarbahu, kedua tangan mengepal dan sejajar dengan pinggang.
3) Pasang tiga, yaitu, sikap badan pada posisi tegak lurus, kaki di buka
selebarbahu, tangan diangkat sejajar mata, dan posisis silang dengan
kepalantangan terbuka.
4) Pasang empat, yaitu kaki di buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar
mata,dan posisi silang dengan kepalan tangan terbuka dibuka lagi dan
tangansudah terkepal. Jelasnya lihat gambar 3.4 dan laman link berikut ini,
http://www.penjasorkes.com/2018/09/4-sikap-pasang-dalam-pencak-silat.html
Gambar 3.4.
Sikap Pasang Pencak Silat
Pasang satu
Pasang dua
c. Arah
Arah adalah sasaran dalam melakukan gerakan, baik pada waktu melakukan
pembelaan maupun serangan. Arah dikenal dengan delapan penjuru mata
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 127
Gambar 3.6. Teknik dasar pukulan pencak silat
Gambar 3.7
Tangkisan dalam Pencak Silat
h. Kuncian
Kuncian adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak
dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan
menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar pergelangan
tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh. Ada lima teknik kuncian yang baik
silakan lihat pada tautan ini; https://www.youtube.com/watch?v=ZAiKMjxHi-s
i. Kembangan
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 129
Kembangan adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil
memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah
pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat
bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan
kembangan silat menyerupai tarian atau dalam bahasa Sunda menyerupai ngibing
(berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak
silat yang mengutamakan keindahan gerakan.
Itulah beberapa teknik dasar dalam pencak silat, untuk jelasnya dapat dilihat
pada laman ; https://www.youtube.com/watch?v=6lGIj7cVMGY
5. Forum Diskusi
Setelah saudara mencermati uraian materi di atas lakukan diskusi dalam
kelompok kecil terkait :
C. Penutup
1. Rangkuman
Aktivitas atletik jalan cepat, lari, lompat, dan lempar merupakan gambaran
aktivitas kecil peserta didik dalam bersosialisasi,Gerak dasar jalan memiliki
karakteristik yang khas yaitu tidak adanya saat melayang pada saat melangkah.
Sedangkan dalam berlari gerak melayang harus terlihat secara nyata dan merupakan
menjadi ciri khas utama dari gerak dasar berlari.
Komponen kebugaran dikelompokan menjadi dua, yang pertama kebugaran
yang berhubungan dengan kesehatan (physical fitness related health) dan kedua
Kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan (physical fitness related skill)
Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan terdiri dari ; a) Daya tahan
kardiovaskuler/ Cardiovascular fitnes, b) komposisi tubuh / body composition, c)
Kelentukan / flexibility, d) Kekuatan otot / Musculer strength, dan e) Daya Tahan
Otot / muscular endurance.Sedangkan kebugaran jasmani yang berhubungan
dengan keterampilan terdiri ; a) Kecepatan / speed, b) Kelincahan / agility, c) Daya
ledak / power, d) koordinasi / coordination, dan e) Keseimbangan / Balance.
Pencak silat merupakan salah satu jenis beladiri yang terdapat di Indonesia.
Olahraga beladiri pencak silat adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia.
Karena pencak silat lahir dari kebudayaan bangsa Indonesia, maka
perkembangannya dipengaruhi oleh watak, selera dan bakat masyarakat yang ada
didaerahnya masing-masing. Selain keadaan masyarakat dan sifatnya, faktor alam
juga dapat mempengaruhi perkembangan pencak silat itu sendiri, misalnya keadaan
tempat, iklim, keadaan sosial dan lain sebagainya.
Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah, terkoordinasi
dan terkendali, yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan, yaitu aspek
mental spiritual, aspek beladiri, aspek olahraga, dan aspek seni budaya, yang tidak
bisa dipisahkan.
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 131
2. Tes Formatif
1. Suatu aktivitas yang dilakukan dengan sukarela, tanpa paksaan dan dalam
waktu luang adalah definisi dari
A. Olahraga
B. Rekreasi
C. Pendidikan jasmani
D. Bermain
E. Pendidikan Olahraga
2. Atletik adalah olahraga yang sangat populer dan mendunia. Terjemahan dari
atletik itu sendiri adalah:
A. Track and event
B. Track and Field
C. Action of Show
D. Fitness and Fit
E. Performance show
3. Dilihat dari nomor dan gerak dari atletik sungguh komplek, sehingga atletik
disebut juga sebagai Mother of Sport, alasanya adalah karena ....
A. Atletik adalah olahraga yang paling unggul dan bergengsi dimata dunia.
B. Cabang olahraga atletik didalamnya terdiri dari unsur jalan, lari, lompat
dan lempar yang kesemuanya merupakan dasar yang diperlukan dalam
cabang olahraga lain
C. Merupakan induk dari olahraga tertentu yang yang diperlukan sebagai
dasar atau fondasinya
D. Unsur yang ada dalam olahraga atletik merupakan refleksi dari olahraga
yang dipertandingkan
7. Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah, terkoordinasi dan
terkendali, yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan, aspek tersebut
adalah ...
A. mental spiritual, beladiri, olahraga, dan seni budaya.
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 133
B. mental spiritual, beladiri, kebugaran, dan aspek seni budaya
C. mental spiritual, beladiri, olahraga, dan nasionalis
D. mental spiritual, beladiri, olahraga, dan religius
E. mental spiritual, beladiri, olahraga, dan karakter bangsa
9. Pencak silat sebagai olahraga terlihat pada kompetisi. Aspek olah raga terlihat
dari pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal,
ganda atau regu. Oleh karenannya aspek kebugaran jasmani yang dominan
dalam pertandingan pencak silat adalah...
A. kekuatan dan kecepatan
B. daya ledak dan kecepatan
C. kekuatan dan kelentukan
D. daya tahan dan kekuatan
E. kelentukan dan kelincahan
10, Dibawah ini yang bukan teknik serangan dalam bela diri adalah teknik. . . .
A. pukulan
B. guntingan
C. tendangan
D. tangkapan
E. ungkitan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
D B B A A B A D B E
DaftarPusta
Adang Suherman, 2001, Evaluasi Pendidikan Jasmani: Asesmen Alternatif
terhadap Kemajuan Belajar Siswa SD, Jakarta: Depdiknas-Dikdasmen
Beaty, Janice B. 2013. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Gunter Lange, 1995, Manual Actual Knowledge for Indonesian IAAF Level
Coaches, PASI, NOC for Germany.
Latif, Muktar dkk. 2014. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Kencana
Mulyani, Novi. 2016. Super Asyik Dalam Permainan Tradisional. Penerbit Diva
Press
Nichols Baverly, 1994, Moving and Learning the Elementary School Physical
Education Experience, Edisi ke-3, Mosby-Year Book, Inc.
https://www.maolioka.com/2016/12/macam-macam-tendangan-dalam-pencak.html
http://www.ruthsmithforsenate.com/history/inilah-pengertian-dari-pencak-silat/
Pangrazi, robert P.2016 Dynamic physical education for elementary school children
18th edt. USA: Pearson education, inc.
Uwe U. Paetzold and Paul H. Mason 2016 (edr) The Fighting Art of Pencak Silat
and Its Music From Southeast Asian Village to Global Movement Edited.
The Netherlands.: by Koninklijke Brill nv, Leiden,
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 135
Kegiatan Belajar 4
Prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui aktivitas senam lantai;
aktivitas gerak berirama (ritmik); aktivitas air/renang serta
aplikasinya dalam pembelajaran pendidikan jasmani
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
2. Relevansi
Pembelajaran PJOK memiliki sisi yang sangat unik, dimana guru dan
peserta didik harus memahami betul bahwa dalam melaksanakan materi PJOK akan
memperoleh minimal tiga manfaat secara serempak. Manfaat yang dimaksudkan
adalah diperolehnya peningkatan dalam kognitif, psikomotor, dan afektif. Maka
oleh sebab itu dengan membaca dan memahami KB ini akan membangkitkan
kesadaran kepada saudara, bahwa materi dalam KB 4 ini merangsang saudara untuk
bersungguh-sungguh dalam merancang pembelajaran di tempat saudara bertugas.
Dalam KB ini akan diberikan beberapa prinsip aktivitas gerak dan olahraga melalui
aktivitas senam lantai; aktivitas gerak berirama (ritmik); aktivitas air/renang. Efek
3. Petunjuk belajar
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 137
B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
Memiliki kecakapan dalam menguasai konsep dasar tentang aktifitas
gerak dan olahraga melalui aktivitas senam lantai; aktivitas gerak berirama
(ritmik); aktivitas air/renang serta aplikasinya dalam pembelajaran PJOK,
terampil dalam melakukan, dan membelajarkan dengan menerapkan dasar
keilmuan, serta memiliki tanggung jawab personal dan sosial sebagai
tauladan bagi peserta didik dan masyarakat sesuai dengan kebijakan yang
berlaku.
2. Pokok Materi
a. Aktifitas gerak senam artistik (senam lantai)
b. Aktivitas gerak senam ritmik /irama
c. Aktivitas olahraga air (Aquatik)/renang
3. Uraian Materi
Permasalahan ini harus ada solusi dan perlu dicari alternatif pendekatan
mengajar senam yang dapat dilaksanakan di sekolah, di tengah sarana dan
prasarana yang minim. Walaupun tidak semua gerakan senam dapat dilakukan, tapi
anak dibekali dengan komponen-komponen fisik dan motorik yang berguna dalam
menghadapi tugas-tugas kehidupan.
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 139
Setelah mempelajari modul 2 ini, siswa diharapkan dapat memiliki
kemampuan dalam:
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 141
mungkin merupakan tontonan yang paling mengasyikkan dibanding dengan alat-
alat lain meskipun sebenarnya relatif berkembang paling baru. Untuk pertama kali
nomor ini sebagai nomor perseorangan dalam Olympiade 1932 dan bagi wanita
baru 20 tahun kemudian.
Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal
yang dapat diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat
dikerjakan secara seragam dan membentuk formasi-formasi yang menarik dan
mengesankan.
Lantai pertandingan berukuran 12 m2 dalam ruang yang berukuran 14 m2
dilapisi karpet kenyal setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita
dengan diiringi musik 90 detik. Keduanya bertujuan untuk memberikan kesan
kepada para wasit dengan rangkaian urutan dari berbagai lompatan, putaran,
keseimbnagan dicampur dengan unsur-unsur lonjakan dan akrobatik. Gerakan-
gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis
sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.
Gerak keterampilan senam lantai
1). Kayang
Kayang adalah bertumpu dengan empat titik yaitu kedua kaki dan tangan
dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu dan
pinggang.
https://www.yuksinau.id/senam-lantai/
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 143
a. Guling depan gulung
b. Guling depan lurus (roll aprèss)
c. Guling depan kangkang (split roll)
Cara melakukan guling depan dapat dilihat pada link:
https://jasmanipedia.blogspot.com/2018/12/gerakan-guling-depan-dan-
guling-belakang.html
https://www.yuksinau.id/senam-lantai/
Kiep
Kiep adalah suatu gerakan melenting badan ke atas depan yang dilakukan
dengan lemparan kedua kaki dan menolakkan tangan dengan kuat dari matras
kemudian membusurkan tubuh bagian belakang dengan kaki (lutut) tetap lurus yang
diakhiri dengan sikap berdiri. Tolakan tersebut dimulai dari sikap setengah guling
ke belakang atau setengah guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.
Gerakan kiep ada beberapa macam yaitu:
Gerakan lenting kepala adalah suatu bentuk gerakan melenting badan dengan
cara bertumpu pada kepala/dahi dan kedua telapak tangan ikut menolak serta
dibantu ayunan/lemparan kedua kaki ke atas ke arah depan dengan kuat dan
secepat-cepatnya juga dibantu lecutan pinggul dan pinggang. Cara
melakukan lenting kepala dapat dilihat pada link:
https://olahragapedia.com/teknik-melakukan-gerakan-guling-lenting
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 145
Meroda (cartwell/radslag)
Gerakan meroda merupakan latihan dengan tumpuan tangan yang
dilakukan secara bergantian dan sangat singkat. Selain itu, ada saat posisi badan
terbalik (kepala berada di bawah). Untuk dapat melakukan gerakan meroda, kita
harus menguasai gerakan handstand. Dalam gerakan meroda, kita harus menjaga
keselamatan diri karena gerakan meroda melibatkan seluruh otot besar. Cara
melakukan gerakan meroda dapat dilihat pada link berikut:
https://www.volimaniak.com/2015/11/cara-melakukan-gerakan-meroda-senam-
lantai.html dan https://olahragapedia.com/cara-melakukan-gerakan-meroda serta
https://www.yuksinau.id/senam-lantai/
a. Berbaring.
1. Menelentang
Menelentang merupakan posisi badan menghadap keatas dengan
punggung di sebelah bawah menyentuh lantai.
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 147
1 . Menelungkup
Menelungkup merupakan posisi badan dengan punggung
menghadap ke atas, bagian perut menyentuh lantai
2. Miring.
Berbaring miring merupakan posisi badan dengan sisi tubuh
menghadap/ menyentuh lantai
b. Duduk
Duduk adalah meletakkan tubuh dengan bertumpu pada
dasar pantat/panggul. Ada beberapa macam posisi duduk, yaitu:
2. Duduk bersimpuh.
3. Jongkok
4. Berdiri.
5. Berjalan
6. Berlari
9. Merangkak
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 149
Beberapa senam irama menggunakan alat seperti pada gambar berikut:
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 151
c. Akhir gerakan:
▪ Berdiri tegak, langkah kiri
▪ Kedua lengan lurus ke depan
▪ Pandangan ke depan
a. Latihan Pemanasan
Tujuan latihan pemanasan ialah: Menaikan suhu badan, Menghilangkan
kekuatan, Menghindari dan mengurangi kemungkinan kecelakaan/cidera. Syarat-
syarat latihan pemanasan yaitu
(1). Semua siswa harus bergerak
(2). Macam gerakan harus sederhana dan dikuasai oleh siswa. Kalau siswa
belum bisa loncat-jongkok, jangan memberikan latihan pemanasan
dengan unsur latihan loncat-jongkok.
(3).Peraturan-peraturan (dalam latihan/ pertandingan) harus sederhana.
(4). Kurva f i siologis (meningkatkan suhu badan) harus beraturan dan
sedikit demi sedikit (jangan langsung memberi latihan berat).
Contoh–contoh latihan pemanasan
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 153
2) Sebaiknya jangan dilakukan dengan pasif (cara statis), artinya
dengan subjek (siswa) yang pasif, jadi siswa diam dan oleh
tenaga luar (orang lain) bagain tubuh siswa itu di dorong, ditarik
atau ditekan hingga batas-batas melarnya otot tidak diketahui.
3) Baik tidaknya gerak meregang tergantung pada:
- cara melakukannya (statis/pasif atau dinamis/aktif (balistik)
- arah gerakan, yaitu berlawanan atau searah dengan gravitasi
- besar kecilnya beban
b. Cara peregangan statis/pasif, Latihan meregang yang dilakukan dengan cara
statis/pasif: kalau dilakukan melawan arah gravitasi, selalu baik, kalau dilakukan
se arah dengan gravitasi, beban harus kecil. Latihan meregang yang dilakukan
dengan cara balistik/ dinamis, beban harus selalu kecil
Syarat-syarat latihan meregang: Latihan harus dilakukan dengan intensif hingga
R.O.M. pada latihan berikutnya lebih besar daripada sebelumnya, artinya
ambang rangsang harus dilalui.
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 155
c. kurangnya perlindungan (lack of protection)
d. kurangnya pengawasan (lack of supervision)
e. ketidakmampuan untuk mengatasi (inability to cope)
Tenggelam dapat terjadi pada setiap kedalaman air (tidak harus pada air
yang dalam), dan mungkin tergantung pada usia, kesehatan dan kemampuan
berenang individu di air dan kondisi cuaca pada waktu itu. Sebelum
melakukan penyelamatan, adalah penting untuk mempertimbangkan
berbagai jenis korban dan cara terbaik untuk membantu mereka. Orang-
orang yang dalam kesulitan di dalam air tidak selalu menampilkan ciri-ciri
yang sama. Mereka mungkin tidak berteriak minta tolong atau memberi
sinyal sebagai tanda orang tenggelam. Dilihat dari faktor penyebab (korban)
dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
1) bukan perenang (non-swimmer)
2) pemula/sedikit kemampuan berenang (weak swimmer)
3) karena cedera (injured casualty)
4) korban tidak sadar (unconscious casualty)
Ada berbagai situasi darurat yang melibatkan masuknya badan ke dalam air
air. Tindakan yang akan diambil oleh seorang penyelamat tergantung
kondisi kejadiannya. Dalam keadaan darurat, penyelamat harus membuat
identifikasi dan penilaian yang akurat tentang keadaan dan cepat
merumuskan rencana untuk bertindak. Faktor utama yang akan
diperhitungkan ketika membentuk rencana tindakan adalah sebagai berikut:
a. Shout and signal (berteriak dan tanda). Ini adalah bentuk penyelamatan
paling aman sebagai hal itu bergantung pada penggunaan suara dan isyarat
tangan, dan menghindari kontak fisik dengan korban di air. Korban harus
sadar, dekat ke samping, dan mampu menanggapi instruksi.
b. Reach (menjangkau). Cara ini dapat menggunakan bantuan alat yang
lentur/tidak kaku: pastiakan terus pada satu ujung terikat aman dan
melemparkan ujung yang lain ke arah korban; di mana jarak lebih
kurang sesuai yang dibutuhkan. Alat bisa menggunakan dua buah pakaian
dengan diikat bersama-sama (pakaian kondisi basah lebih baik daripada
kondisi kering).
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 157
c. Throw (melempar tali). Cara ini adalah bentuk penyelamatan yang efektif
dan aman untuk digunakan jika korban dekat dengan daratan,
d. Wade (menyeberang). Usaha untuk mencapai korban dengan melemparkan
sesuatu dengan tetap memperhatikan faktor keselamatan. Jika kondisi air
dangkal dan dirasa aman bagi tim penyelamat, penyelamatan dapat
dilakukan dengan menggunakan cara menyeberang ke dalam air sampai
mencapai atau dapat melemparkan suatu alat penyelamatan menjadi
mungkin. Juga mungkin tepat apabila korban dalam kondisi tidak sadar.
e. Row (if you know how) (menggunakan kano, jika anda tahu bagaimana cara
menggunakannya). Metode penyelamatan yang dilakukan dengan
menggunaan kano/perahu harus dilakukan jika penyelamat sepenuhnya
menguasai dalam penggunaan perahu tersebut/kano. Keterampilan tersebut
adalah seperti mendayung, berlayar, dan mengendallikan kano tersebut.
f. Swim with an aid (berenang dengan bantuan). Metode ini berguna untuk
penyelamatan korban yang lemah atau yang terluka, terlalu jauh untuk
mencapai daratan atau terlalu jauh untuk melempar alat penyelamat.
Penyelamatan dengan tidak ada kontak badan dengan korban harus
dilakukan jika disertai kondisi korban yang lemah, terluka berenang.
Prosedur yang harus diperhatikan adalah:
1) Pilih alat bantu pelampung yang sesuai.
2) Masuk ke air dengan aman.
3) Pendekatan dan meyakinkan korban.
g. Menjaga jarak yang aman dari korban, menjelaskan apa yang akan
terjadi atau akan kita lakukan.
1) Float atau melemparkan bantuan di depan korban.
2) Instruksikan korban untuk menahan bantuan dan menendang.
h. Menemani korban untuk keamanan; mengamati korban dan arah
perjalanan menuju tepian.
1) Membantu korban untuk naik ke darat dan bantuan P3K.
i) Swim and tow (berenang di belakangnya), merupakan tindakan terakhir.
Setelah berhasil diselamatkan, korban harus dipindahkan jauh dari air dan
meyakinkan dalam kondisi yang aman. Jika kondisi korban dalam keadaan shock
tetapi korban dalam keadaan sadar dan jika tidak ada cedera harus diletakkan di
atas/punggung dengan posisi kaki di atas. Korban harus diberi selimut/ditutup
jika dia kedinginan. Jangan memberikan makanan maupun minuman. Kemudian
segeralah kirim ke rumah sakit atau klinik terdekat.
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 159
▪ bernafas di air/breathing
▪ mengapung/floating
▪ meluncur/froant float
Geoffrey Corlett, gaya bebas gerakannya dapat ditinjau dari posisi tubuh
(body position), gerakan tungkai (leg action), gerakan lengan (arm action),
pernafasan (breathing), dan koordinasi tungkai-lengan-nafas (kick-breath
coordination).
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk dapat berenang dengan
gaya bebas:
1. Mengayunkan tangan
2. Melakukan gerakan menendang dan memutar tubuh
3. Berlatih bernapas
Untuk langkah selanjutnya dapat dipelajari melalui link:
https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/cara-renang-gaya-bebas-untuk-
pemula/ ; https://perpustakaan.id/renang-gaya-bebas/ ;
https://hellosehat.com/hidup-sehat/kebugaran/cara-renang-gaya-bebas-untuk-
pemula/ ; https://www.liputan6.com/citizen6/read/3909483/cara-berenang-
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 161
Y8KHRHbDNwQsAR6BAgJEAE&biw=1366&bih=586#imgrc=VfXErIxs
9lvqbM
Untuk mempelajari renang gaya dada dapat saudara buka beberapa link
berikut:
https://perpustakaan.id/renang-gaya-dada/
http://cakoni.ilmci.com/2017/01/01/renang-gaya-dada/
http://olahragasportif.blogspot.com/2015/10/teknik-renang-gaya-dada-
lengkap-dengan.html
https://berbagaiinformasiberguna.blogspot.com/2018/06/pengertianteknik-
dan-gambar-renang-gaya.html
https://urusandunia.com/renang-gaya-dada/
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 163
mekanika gerakan tubuh. Secara umum untuk mempelajari teknik renang gaya
kupu-kupu adalah sebagai berikut:
1. Posisi badan
2. Gerakan kaki
3. Gerakan lengan
4. Cara bernapas
5. Koordinasi gerakan tangan dan kaki serta bernapas
5. Forum Diskusi
a. Buatlah tahapan pembelajaran pada setiap tahapan belajar
senam lantai dengan memperhatikan prinsip-prinsip belajar dari
yang mudah ke yang sulit, dari yang sederhana ke yang komplek,
dan dari yang ringan ke berat.
b. Buatlah tahapan pembelajaran pada setiap tahapan belajar
senam irama dengan memperhatikan prinsip-prinsip belajar dari
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 165
yang mudah ke yang sulit, dari yang sederhana ke yang komplek,
dan dari yang ringan ke berat.
c. Buatlah tahapan pembelajaran pada setiap tahapan belajar
renang. Pilihlah salah satu saja dari empat gaya dengan
memperhatikan prinsip-prinsip belajar dari yang mudah ke sulit,
dari yang sederhana ke komplek, dan dari yang ringan ke berat.
C. Penutup
1. Rangkuman
Senam lantai, senam irama dan renang adalah olahraga yang ada dalam
kurikulum PJOK di sekola-sekolah. Ketiga olahraga ini adalah sangat baik dalam
menegmbangkan kemampuan kognitif, keterampilan dan afektif peserta didik.
Namun pelaksanaan ketiga cabang olahraga ini di sekolah harus disesuaikan
dengan perkembangan peserta didik, situasi dan kondisi serta sarana dan prasarana
yang dimiliki oleh sekolah. Untuk proses pembelajaran di sekolah seorang guru
harus sangat berhati-hati mengajarkannya. Beberapa prinsip dasar yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut:
Tes Formatif
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 167
C. Topi, tali, tongkat, bola dan pita
D. Bola, simpai, tongkat, tali, dan pedang
E. Tali, gada, bola, pita dan tongkat
5. Mengapa dalam tahapan belajar renang pada setiap gaya urutannya adalah
gerakan tungkai terlebih dahulu
A. Agar lebih mudah belajar renang
B. Tungkai merupakan bagian yang paling penting
C. Tungkai merupakan sumber penggerak utama yang memiliki tenaga yang
besar tetapi perlu waktu lama untuk dikembangkan
D. Agar tungkai lebih maksimal
E. Semua jawaban benar
6. Faktor-faktor yang dapat mengakibatkan cedera pada waktu berenang adalah,
kecuali:
A. Kurangnya pendidikan (lack of education)
B. Kurangnya saran keselamatan (lack of safety advice)
C. Kurangnya perlindungan (lack of protection)
D. Kurangnya pengawasan (lack of supervision)
E. Semua salah
7. Faktor utama yang akan diperhitungkan ketika membentuk rencana tindakan
bantuan waktu terjadi kecelakaan dalam renang adalah sebagai berikut:
A. Safety of rescuer (keselamatan penyelamat)
B. Nature of area (daerah)
C. Number of casualties (jumlah korban)
D. Priorities of rescue (prioritas penyelamatan)
E. Semua benar
8. Gaya renang mana yang paling mudah dilakukan adalah:
A. Gaya kupu-kupu dan dada
B. Gaya dada dan bebas
C. Gaya bebas dan kupu-kupu
D. Gaya punggung dan kupu-kupu
E. Gaya kupu-kupu dan punggung
Daftar Pustaka
Anderson, L.W. et al., 2001. A Taxonomy for learning, teaching and assessing: A
Revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. New York:
Longman.
Bill, Sweetenham & John Atkinson. 2003. Championship Swim Training. USA:
Human Kinetics,.
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 169
Counsilman, James E., 1977. Competitive Swimming Manual for Coaches
and Swimmers. Indiana USA: Inc. Bloomington.
Davis, Bob. et al., 1997. Physical Education and the Study of Sport. London:
Mosby, an imprint of Times Mirror International Publisher Ltd.
Donlan, A and Mrs. P.Cox. 1999. Swimming (Royal Navy, The Royal
Marines). London: Education and Youth Limited.
Tes Sumatif
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 171
D. Meningkatkan kebugaran jasmani; dan kesehatan serta daya tahan
kardivakular peserta didik
E. Meningkatkan kebugaran jasmani; dan kesehatan; serta kekuatan peserta
didik
3. Secara filosofi dalam pengembangan pembelejaran dan meneliti aspek penting
dari penjas, dasar-dasar pemikiran yang perlu menjadi pertimbangan sebagai
guru profesional adalah ....
A. Kebugaran dan kesehatan, keterampilan fisik, terkuasainya konsep dan
prinsip gerak, kemampuan berpikir, kepekaan rasa, keterampilan sosial,
kepercayaan diri dan citra diri (self esteem)
B. Kebugaran dan kesehatan, Keterampilan fisik, Terkuasainya konsep dan
prinsip gerak, serta sarana prasarana
C. Keterampilan fisik, terkuasainya konsep dan prinsip gerak, Kemampuan
berpikir, Kepekaan rasa, Keterampilan sosial, Kepercayaan diri dan citra
diri (self esteem)
D. Kebugaran dan kesehatan, keterampilan fisik, terkuasainya konsep dan
prinsip gerak, kemampuan berpikir, kepekaan rasa, keterampilan sosial,
dan kompetnsi guru
E. Kebugaran dan kesehatan, keterampilan fisik, terkuasainya konsep dan
prinsip gerak, kemampuan berpikir, kemampuan manajemen dan sarana
prasarana.
4. Hal penting yang menjadi ciri pembeda uatama antara pendidikan jasmani, dan
olahraga antara adalah….
A. Pendidikan jasmani menitik beratkan pada sistem penilaian final score,
sedangkan olahraga kompetitif gain score
B. Pendidikan jasmani memiliki fokus orientasi pada anak (child oriented)
sedangkan olahraga kompetitif pada materi latihan (subject oriented)
C. Pendidikan jasmani membentuk individu sesuai dengan kebutuhan
fungsional cabang olahraga, sedangkan olahraga kompetitif tidak
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 173
7. Sejatinya olimpism mengandung makna yaitu; living excellence, living respect,
dan living friendsip. Ungkapan sistem nilai yang mengandung memiliki maka
saling menghargai diri dan orang lain dalam hal: Perbedaan pendapat, Perbedaan
keyakinan, Perbedaan keragaman budaya, Perbedaan Suku/ras dan Bangsa, Hak-
hak sebagai manusia, dan pencapaian prestasi/kesuksesan seseorang, merupakan
implementasi dari makna .....
A. Living excellence
B. Living espectr
C. Living friendsip
D. Visioner
E. Peacefull
8. Ada ungkapan dalam sisitem nilai olimpism yakni; prestasi olahraga bukan
yang utama bagi atlet dalam suatu kompetisi, melainkan hasil dari proses
keseluruhannya, yaitu terbangunnya kemuliaan diri yang merupakan
kombinasi & keseimbangan antara ....
A. Kualitas & keterampilan fisik (skill), sikap/kemauan (attitute), dan
kecerdasan pikiran (knowledge) sebagai prinsip dasar hidup
B. Kualitas & keterampilan fisik (skill), sikap/kemauan (attitute), dan
kecerdasan pikiran (knowledge) sebagai tujuan hidup
C. Kualitas & keterampilan fisik (skill), sikap/kemauan (attitute), dan
kecerdasan pikiran (knowledge) sebagai Pola dasar hidup
D. Kualitas & keterampilan fisik (skill), sikap/kemauan (attitute), dan
kecerdasan pikiran (knowledge) sebagai pandangan dasar hidup
E. Kualitas & keterampilan fisik (skill), sikap/kemauan (attitute), dan
kecerdasan pikiran (knowledge) sebagai visi misi hidup
9. Pada prinsipnya di dalam melakukan pengembangan bentuk latihan kebugaran
jasmani yang akan digunakan pada pembelajaran penjas perlu memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut, kecuali.....
A. Tidak menghilangkan tujuan pembelajaran dan memuat prinsip latihan
komponen kebugaran
B. Intensitas tetap mengacu pada 60-80% denyut nadi maksimal sesuai umur
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 175
E. Track record
13. Dalam pembelajaran teknik berlari seorang guru dapat dilakukan dengan
memperkenalkan poin-poin kunci keterampilan yang berkaitan dengan fase-
fase (unsur unsur) dalam lomba lari terutama lari sprint. Poin kunci sebagai
fase tehnik lari tersebut adalah ....
A. Reaksi, akselerasi, kecepatan maksimum dan pemeliharaan kecepatan
B. reaksi, kecepatan maksimum, akselerasi, dan pemeliharaan kecepatan
C. akselerasi, reaksi, kecepatan maksimum dan pemeliharaan kecepatan
D. reaksi, akselerasi, pemeliharaan kecepatan dan kecepatan maksimum
E. kecepatan maksimum, reaksi, akselerasi, dan pemeliharaan kecepatan
14. Dilihat dari karakteristik seni bela diri pencak silat mengandung aspek; mental
spiritual, seni budaya, beladiri, dan olahraga. Pencak silat membangun dan
mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang meruapakan
karakter pada aspek...
A. Mental spiritual
B. Seni budaya
C. Beladiri,
D. Olahraga
E. Mental spiritual dan seni budaya.
15. Pencak silat dari aspek olahraga terlihat pada kompetisi, terlihat dari
pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda
atau regu. Oleh karenannya aspek kubugaran jasmani yang dominan dalam
pertandingan pencak silat adalah...
A. Kekuatan dan kecepatan
B. Kecepatan dan power
C. Kekuatan dan kelentukan
D. Daya tahan dan kekuatan
E. Kelentukan dan kelincahan
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 177
C. Menggerakkan tubuh secara keseluruhan pada bidang yang keras
D. Menggerakkan tubuh secara keseluruhan di air
E. Menggerakkan tubuh secara keseluruhan pada bidang yang miring
20. Dua orang anak melakukan gerakan berlari dan salto, Renggo berlari sejauh 10
meter dan Randa melakukan gerakan salto. Gerakan dua orang ini termasuk
gerakan:
E. Semuanya benar
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 179
B. Dada, punggung, bebas, dan kupu-kupu
C. Kupu-kupu, punggung, dada dan bebas
D. Punggung, dada, kupu-kupu dan bebas
28. Apa saja tahap pertama yang perlu dilakukan pada saat akan melakukan
pertolongan orang tenggelam
29. Mengapa olahraga renang salah satu olahraga yang sangat mendukung untuk
pertumbuhan tinggi badan pada masa pertumbuhan dan perkembangan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
D C E B A C C D D A
Filsafat dan Paradigma Baru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan | 181