Anda di halaman 1dari 6

1.

Soal Teori
1. Jelaskanlah definisi murabahah!
2. Untuk transaksi apa sajakah, murabahah cocok digunakan?
3. Sebutkanlah landasan syar’i transaksi murabahah?
4. Jelaskanlah rukun transaksi murabahah!
5. Bolehkah bank syariah mengenakan denda terhadap nasabah mampu tapi yang menunda-
nunda pembayaran dengan sengaja? Bagaimanakah perlakuan akuntansi terhadap denda
yang dikenakan?
6. Perhatikan dan screenshotlah terhadap penyajian yang berkaitan dengan transaksi
murabahah di laporan keuangan di salah satu bank syariah. Analisislah tingkat kesesuaiannya
dengan PSAK 102 maupun PAPSI 2013

Jawab :

1. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah
keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang
tersebut kepada pembeli.

2. Murabahah cocok digunakan untuk transaksi jual beli, dan traksaksi jual beli itu boleh
dilakukan
dengan:
• Murabahah tanpa pesanan Bank bertindak sebagai penjual barang yang diperolehnya
tanpa adanya pesanan terlebih dahulu dari nasabah.
• Murabahah berdasarkan pesanan BANK (Membeli) ==> BARANG (Setelah) ==>
NASABAH (Pemesan) Dan Murabahah umumnya dapat diterapkan juga pada produk
pembiayaan untuk pembelian barang-barang investasi, baik domestik maupun luar
negeri, seperti letter of credit (L/C). skema ini paling banyak digunakan karena
sederhana dan tidak terlalu asing bagi yang sudah biasa transaksi dengan dunia
perbankan pada umumnya.

3. Landasan syar’i transaksi murabahah adalah :

Al-Qur’an
Ayat – ayat Al–Qur’an yang secara umum membolehkan jual beli.
Diantaranya adalah firman Allah : “…dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba” (QS. Al-Baqarah:275). Ayat ini munujukan bolehnya melakukan transaksi jual beli
danMurabahah merupakan salah satu bentuk dari jual beli. Dan firman Allah : “Hai orang-
orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali denga jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu”.
(QS. An-Nisaa:29).
Dari ayat Al – quran diatas dapat diketahui bahwa jual beli (Ba’i) sah menurut islam dan dapat
menjadi landasan yang di halalkan dalam mencapai berkah melalui jual beli.

Hadist
• Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Allaihi Wassallam : “Pendapatan yang
palingafdhal (utama) adalah hasil karya tangan seseorang dan jual beli yang mabrur”.
(HR. Ahmad Al Bazzar Ath Thabrani).
• Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Allaihi Wassallam akan hijrah, Abu BakarRadhiyallahu
‘Ahnu, membeli dua ekor keledai, laluRasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wassallam berkata
kepadanya, “jual kepada saya salah satunya”, Abu BakarRadhiyallahu
‘Anhumenjawab, “salah satunya jadi milik anda tanpa ada kompensasi
apapun”.Rasulullah Shallallahu ‘Allaihi Wassallam bersabda, ” kalau tanpa ada harga
saya tidak mau”.
• Sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, menyebutkan bahwa boleh
melakukan jual beli dengan mengambil keuntungan satu dirham atau dua dirham
untuk sepuluh dirham harga pokok (Az-Zuhaili, Wahbah. 1997:3766).

Al-Ijma
Transaksi ini sudah diperaktekan di berbagai kurun dan tempat tanpa ada yang
mengingkarinya, ini berarti para ulama menyetujuinya. (Ash-Shawy; 1990 :2000).

Kaidah Fiqih, yang menyatakan : “Pada dasarnya, semua bentukmuamalah boleh dilakukan
kecuali ada dalil yang mengharamkannya”.

Fatwa Dewan Syariah Nasional, tentang transaksi murabahah :


• Fatwa DSN No: 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang MURABAHAH
• Fatwa DSN No: 13/DSN-MUI/IX/2000 tentang UANG MUKA DALAM MURABAHAH
• Fatwa DSN No: 16/DSN-MUI/IX/2000 tentang DISKON DALAM MURABAHAH
• Fatwa DSN No: 17/DSN-MUI/IX/2000 tentang SANKSI ATAS NASABAH MAMPU
YANG MENUNDA-NUNDA PEMBAYARAN
• Fatwa DSN No: 23/DSN-MUI/III/2002 tentang POTONGAN PELUNASAN
DALAM MURABAHAH
• Fatwa DSN No: 46/DSN-MUI/II/2005 tentang POTONGAN TAGIHAN MURABAHAH
• Fatwa DSN No: 4/DSN-MUI/II/2005 tentang PENYELESAIAN PIUTANG MURABAHAH
BAGI NASABAH YANG TIDAK MAMPU MEMBAYAR
• Fatwa DSN No: 48/DSN-MUI/II/2005 tentang PENJADWALAN KEMBALI TAGIHAN
MURABAHAH
• Fatwa DSN No: 49/DSN-MUI/II/2005 tentang KONVERSI AKAD MURABAHAH

4. Rukun transaksi murabahah


• Penjual (Ba’i)
Penjual merupakan seseorang yang menyediakan alat komoditas atau barang
yang akan dijual belikan, kepada konsumen atau nasabah
• Pembeli (Musytari)
Pembeli merupakan, seseorang yang membutuhkan barang untuk digunakan, dan
bisa didapat ketika melakukan transaksi dengan penjual.
• Adanya barang yang akan diperjual belikan merupakan salah satu unsure
terpenting demi suksesnya transaksi. Contoh: alat komoditas transportasi, alat
kebutuhan rumah tangga dan lain lain.
• Harga (Tsaman)
Harga merupakan unsur terpenting dalam jual beli Karena merupakan suatu
nilai tukar dari barang yang akan atau sudah dijual..
• Ijab Qabul
Para ulama fiqih sepakat menyatakan bahwa unsur utama dari jual beli adalah
kerelaan kedua belah pihak, kedua belah pihak dapat dilihat dari ijab qobul
yang dilangsungkan. Menurut mereka ijab dan qabul perlu diungkapkan secara
jelas dan transaksi yang bersifat mengikat kedua belah pihak, seperti akad jual
beli, akad sewa, dan akad nikah. (Karim, 2001:94).

5. Bank syariah diperbolehkan menggunakan denda pada nasabah yang memiliki kemampuan
untuk membayar angsurannya, tetapi sengaja menunda-nunda pembayarannya. Berdasarkan
PSAK 102 paragraf 29 disebutkan bahwa denda yang diterima diakui sebagai bagian dana
kebajikan.
Perlakuan akuntansi denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya

Dr. Dana Kebajikan-Kas xxx


Cr. Dana Kebajikan- Pendapatan denda xxx

6. BELUM ADA PENCERAHAN

2. Soal Kasus

Kasus 1
Pada tanggal 1 Maret 20XA PT. KEMAL SEJAHTERA melakukan negosiasi dengan BPRS RIDHO ILAHI
untuk memperoleh fasilitas Murabahah dengan pesanan untuk 1set server seharga Rp
80.000.000 dengan rencana sebagai berikut:

Harga Total Barang Rp 80.000.000,00

Uang muka Rp 20.000.000,00

Pembiayaan oleh BPRS Rp 60.000.000,00

Margin Rp 7.375.570,25

Harga jual Rp 87.375.570,25 (harga barang plus margin)

Jumlah bulan angsuran 18 Bulan

Biaya administrasi 0,5 % dari pembiayaan oleh BPRS

Diminta :

1. Hitunglah angsuran per bulan yang mesti dibayar oleh PT KEMAL SEJAHTERA
2. Hitunglah persentase keuntungan dari total piutang.
3. Hitunglah besar margin dan pokok piutang dalam setiap angsuran perbulan yang dibayar oleh
PT KEMAL SEJAHTERA jika menggunakan metode proporsional.

Jawab :

1. Angsuran perbulan = (Total piutang – Uang muka) / Jumlah bulan pelunasan


= (Rp. 87.375.570,25 – Rp. 20.000.00,00)/18
= Rp. 67.374570.25 / 18
= Rp. 3.743.087,23

2. Persentase keuntungan = (Total margin / Total piutang) x 100%


= (Rp. 7.375.570,25 / Rp. 67.374570.25) x 100 %
= 10,94%

3. Margin perbulan = Persentase keuntungan x angsuran perbulan


= 10,94% x Rp. 3.743.087,23
= Rp. 409.493,74
Pokok penjualan = Angsuran perbulan – margin perbulan
= Rp. 3.743.087,23 - Rp. 409.493,74
= Rp. 3.333.593,49

Kasus 2
Dengan menggunakan data pada kasus 3, buatlah jurnal untuk transaksi berikut:

1. Tanggal 3 Maret 20XA, PT. KEMAL SEJAHTERA menyerahkan uang muka sebesar Rp
20.000.000 kepada BPRS
2. tanggal 8 Maret 20XA, Untuk keperluan transaksi murabahah dengan PT. KEMAL SEJAHTERA,
BPRS melakukan pembelian barang pesanan PT. KEMAL SEJAHTERA kepada pemasok senilai
Rp 80.000.000 secara tunai. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
3. Tanggal 10 Maret, akad jual beli murabahah disepakati antara Bank dan PT. KEMAL
SEJAHTERA. Pada saat itu Bank langsung menyerahkan satu set server kepada PT. KEMAL
SEJAHTERA.
4. Pada tanggal akad, uang muka yang sebelumnya sudah diterima oleh BPRS diakui sebagai
pengurang piutang murabahah.
5. Pada tanggal akad, nasabah dikenakan biaya administrasi sebesar 0,5% dari pembiayaan oleh
BPRS
6. Tanggal 10 April 20XA, saat jatuh tempo angsuran pertama nasabah membayar sebesar
Rp 3,743,087.24
7. Pada pembayaran bulan Mei, hingga tanggal jatuh tempo angsuran kedua, BPRS belum
menerima pembayaran angsuran dari PT KEMAL SEJAHTERA. Pembayaran angsuran baru
dilakukan oleh nasabah pada tanggal 20 Mei, sebesar Rp3,743,087.24 melalui debet rekening.
8. Tanggal 10 Juni (tanggal jatuh tempo angsuran ketiga), ketika BPRS hendak mendebit rekening
nasabah, didapati tidak terdapat dana yang cukup di rekening PT KEMAL SEJAHTERA untuk
membayar angsuran bulan April. Saldo rekening yang tersedia hanya Rp 1.025.000 dan BPRS
mendebit rekening sebesar Rp 1.000.000.
9. Tanggal 15 Juni, PT KEMAL SEJAHTERA membayar kekurangan pembayaran angsurannya
sebesar 2,743,087.24.
10. Hingga tanggal 10 Juli PT. KEMAL SEJAHTERA tidak memenuhi kewajiban pembayaran
angsurannya untuk bukan Juni.
11. PT. KEMAL SEJAHTERA baru membayar kewajibannya pada tanggal 5 Agustus 20XA. Karena
ketidakdisiplinan PT. KEMAL SEJAHTERA tersebut, BPRS mengenakan denda sebagaimana
yang telah disepakati dalam akad yaitu sebesar 10% dari total pendapatan margin akrual yang
tertunggak. PT. KEMAL SEJAHTERA mengakui ketidakdisiplinannya dan bersedia
membayarnya. Semua pembayaran dilakukan pada tanggal 5 Agustus 20XA
12. Tanggal 10 Agustus 20XA, PT KEMAL SEJAHTERA bermaksud melunasi sisa kewajibannya
dengan nilai buku Rp 52.403.221,30 yang terdiri atas pokok pembiayaan sebesar
Rp 46.666.666,66 dan margin yang ditangguhkan sebesar Rp 5.736.554,64 Disepakati pada
saat pelunasan bahwa potongan pelunasan akan diberikan sebesar 80% dari sisa margin
murabahah yang masih ditangguhkan.

Jawab :

(Dalam Rupiah)

TANGGAL REKENING DEBIT KREDIT


3 Mar 20XA Db. Kas/Rek PT Kemal Sejahtera 20.000.000
Kr. Uang Muka 20.000.000
8 Mar 20XA Db. Persediaan asset murabahah 80.000.000
Kr. Kas/Rek Nasabah – Pemasok 80.000.000
10 Mar 20XA Db. Piutang Murabahah 87.375.570,25
Kr. Asset Murabahah 80.000.000
Kr. Marjin Murabahah yang ditangguhkan 7.375.570,25
Db. Uang Muka 20.000.000
Kr. Piutang Murabahah 20.000.000
Db. Rekening Nasabah PT Kemal Sejahtera 300.000
Kr. Pendapatan Adminstrasi 300.000
10 Apr 20XA Db. Kas/Rek Nasabah PT Kemal Sejahtera. 3.743.087,23
Kr. Piutang Murabahah 3.743.087,23
Db. Pendapatan Margin Murabahah 409.493,74
Kr. Pendapatan Margin murabahah 409.493,74
10 Mei 20XA Db. Piutang Murabahah Jatuh Tempo 3.743.087,23
Kr. Piutang Murabahah 3.743.087,23
Db. Marjin Murabahah yang ditangguhkan 409.493,74
Kr. Pendapatan Marjin Murabahah 409.493,74
20 Mei 20XA Db. Kas/Rek Nasabah PT Kemal Sejahtera. 3.743.087,23
Kr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo 3.743.087,23
Db. Pendapatan Margin Murabahah 409.493,74
Kr. Pendapatan Margin murabahah 409.493,74
10 Jun 20XA Db. Kas/Rek Nasabah PT Kemal Sejahtera 1.000.000
Db. Piutang Murabahah Jatuh Tempo 2.743.087,23
Kr. Piutang Murabahah 2.743.087,23
Db. Marjin Murabahah yang ditangguhkan 409.493,74
Kr. Pendapatan Marjin Murabahah 109.400
Kr. Pendapatan Marjin Murabahah 309.493,74
15 Jun Db. Rek Nasabah PT Kemal Sejahtera. 2.743.087,23
Kr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo 2.743.087,23
Db. Pendapatan Margin Murabahah 309.493,74
Kr. Pendapatan Margin murabahah 309.493,74
10 Juli 20XA Db. Piutang Murabahah Jatuh Tempo 3.743.087,23
Kr. Piutang Murabahah 3.743.087,23
Db. Marjin Murabahah yang ditangguhkan 409.493,74
Kr. Pendapatan Marjin Murabahah 409.493,74
5 Ags 20XA Db. Kas/Rek Nasabah PT Kemal Sejahtera. 3.743.087,23
Kr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo 3.743.087,23
Db. Pendapatan Margin Murabahah 409.493,74 409.493,74
Kr. Pendapatan Margin murabahah
Db. Rekening Nasabah PT Kemal Sejahtera 40.949.374
Kr. Rekening Dana Kebijakan 40.949.374
10 Ags Db. Kas/Rek Nasabah PT Kemal Sejahtera 42.077.422,948
Db. Marjin Murabahah yang ditangguhkan 5.736.554,64
Kr. Piutang Murabahah 52.403.221,30
Db. Marjin Murabahah yang ditangguhkan 4.589.243,712
Kr. Pendapatan Margin Murabahah 4.589.243,712

Kasus 3
Pada tanggal 3 Maret 20XA PT. AGIFIRA melakukan negosiasi dengan BPRS Arta Makmur untuk
memperoleh fasilitas Murabahah dengan pesanan untuk 5 unit Laptop @ Rp 10.000.000 dengan
rencana sebagai berikut:

Harga Total Barang Rp 50.000.000,00

Uang muka Rp 10.000.000,00 (sama dengan 20% dari harga barang)

Pembiayaan oleh BPRS Rp 40.000.000,00

Margin Rp 1.257.763,74 (sama dengan dengan 3.14440934%


margin flat tanpa disetahunkan
atau 9.43322802% margin flat disetahunkan atau 15%
margin annuitas dari pembiayaan oleh BPRS)

Harga jual Rp 51.257.763,74 (harga barang plus margin)

Jumlah bulan angsuran 4 Bulan

Biaya administrasi 0,5 % dari pembiayaan oleh BPRS

Diminta :

1. Hitunglah angsuran per bulan yang mesti dibayar oleh PT AGIFIRA


2. Hitunglah persentase keuntungan dari total piutang.
3. Hitunglah besar margin dan pokok piutang dalam setiap angsuran yang dibayar oleh PT
AGIFIRA jika menggunakan metode proporsional.
4. Hitunglah besar margin dan pokok piutang dalam setiap angsuran yang dibayar oleh PT
AGIFIRA selama periode berjalan dengan menggunakan metode annuitas.
5. Jawablah pertanyaan nomor 3 dan 4 dengan menggunakan file Ms. Ecxel pada CD
pendamping.

Jawab :

BELUM ADA PENCERAHAN

Anda mungkin juga menyukai