DESAIN

PERKERASAN
JALAN RAYA

NICOLAS SULISTYOJATI
I0118113 2021
DESAIN PERKERASAN
LENTUR

DESAIN PERKERASAN
KAKU
KRITERIA DAN DATA JALAN
Lokasi Jalan : Jumantono, Karanganyar
Fungsi Jalan : Kolektor Primer
Status Jalan : Jalan Provinsi
Kelas Jalan : Kelas II (10 ton) *PP No. 43 Tahun 1992 tentang Muatan Sumbu Terberat (MST)
Jalan : 2 Lajur 2 arah
CBR : 5%
Kecepatan : 60-80 km/jam
Rencana
Curah Hujan : 1506 -2722 mm/tahun
Rata-Rata
Suhu Udara : 22 – 31 derajat celcius

*Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan antar ibukota kabupaten atau kota (UU No. 13/1980 tentang Jalan)
* Penyelenggaraan Jalan Provinsi merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi.(PP No.34 Tahun 2004 tentang Jalan)
3.5 m 3.5 m

DUA LAJUR DUA ARAH

 PETA
LOKASI

Jalan tersebut
berlokasi di
Jumantono dan
menghubungkan
Desa Sedayu dengan
Desa Kwangsan
 DATA LINTAS
HARIAN
JENIS KENDARAAN LHR RATA-RATA
5B 145
(LHR)
6B 386
7A1 14
7A2 31
7C1 18
7C2A 2
7C2B 1 Dalam analisis lalu lintas,
7C3 1 penentuan volume lalu
lintas pada jam sibuk
dan lalu lintas harian
rata-rata tahunan (LHRT)
mengacu pada Manual
Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI)
01
DESAIN
PERKERASAN LENTUR

MANUAL PERKERASAN JALAN

(REVISI Juni 2017)
Nomer 04/SE/Dd/2017
 FLOWCHART
DESAIN PERKERASAN LENTUR

MENENTUKAN UMUR RENCANA MENENTUKAN STRUKTUR PONDASI

01 BAB 2
05 BAB 6
MENGHITUNG NILAI ESA4 DAN MENENTUKAN STRUKTUR PERKERASAN
02 ATAU ESA5
BAB 4
06 BAB 7
MENENTUKAN JENIS PERKERASAN MENENTUKAN STANDAR DRAINASE
03 BAB 3
07 BAB 5

MENENTUKAN SEGMEN TANAH DASAR MENETAPKAN KEBUTUHAN DAYA

04 08 DUKUNG TEPI
BAB 8
BAB 6
MENENTUKAN KEBUTUHAN SEALING
09 BAHU JALAN
LAMPIRAN F
 MENENTUKAN
UMUR RENCANA

Berdasarkan Tabel
2.1. Umur Rencana
Perkerasan Jalan
Baru (UR) diperoleh
umur rencana 20
tahun untuk lapisan
aspal dan lapisan
3.5 m 3.5 m berbutir
MENGHITUNG NILAI ESA5
𝟏 + 𝟎, 𝟎𝟏𝒊 𝑼𝑹 − 𝟏
𝑹=
𝟎, 𝟎𝟏𝒊
MENGHITUNG FAKTOR Diketahui :
PERTUMBUHAN
KUMULATIF : UR = 20 Tahun (Tabel 2.1.)
I = 3.50% (Tabel 4.1.)

𝟏 + 𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝟑. 𝟓% 𝟑 − 𝟏
𝑹𝟐𝟏−𝟐𝟑 =
𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝟑. 𝟓%
= 3,0011

𝟏 + 𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝟑. 𝟓% 𝟐𝟎 − 𝟏
𝑹𝟐𝟒−𝟒𝟒 =
𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝟑. 𝟓%
= 20,0667

𝟏 + 𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝟑. 𝟓% 𝟒𝟎 − 𝟏
𝑹𝟐𝟒−𝟔𝟒 =
𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝟑. 𝟓%
= 40,2742
 MENGHITUNG
NILAI ESA5

Berdasarkan Tabel, Nilai

VDF digunakan dengan
kriteria jenis kendaraan
Jawa Normal VDF 5, hal
ini mempertimbangkan
pernyataan pemerintah
bahwa diasumsikan
mulai tahun 2020 tidak
terdapat lagi kendaraan
3.5 m 3.5 m Overload.
 MENGHITUNG NILAI ESA5
NILAI DISTRIBUSI ARAH (DD) NILAI DISTRIBUSI LAJUR (DL)

Untuk jalan 2 arah, faktor distribusi arah

(DD) umumnya diambil 0,50 kecuali
pada lokasi-lokasi yang jumlah
kendaraan niaga cenderung lebih tinggi
pada satu arah tertentu
 MENGHITUNG NILAI ESA5
CONTOH PERHITUNGAN
(3) = 2 𝑥 𝑹𝟐𝟏−𝟐𝟑
(4) = dari Tabel 4.4
JENIS KENDARAAN LHR RATA-RATA LHR 2024 VDF5 ESA '24-'44 ESA '24-'64 Contoh 5B
(2021) NORMAL
(1)
5B
(2)
145
(3)
161
(4)
1.0
(5)
588744
(6)
1181623
(5) = (3) 𝑥 (4) 𝑥 365 𝑥 𝐷𝐷 𝑥 𝐷𝐿 𝑥 𝑅24−44
6B 386 428 5.1 7993115 16042368
7A1 14 16 6.4 363803 730162 = 161 𝑥 1 𝑥 365 𝑥 0.5 𝑥 1 𝑥 20,0666
7A2 31 34 5.6 704869 1414688
7C1 18 20 9.7 708929 1422837 = 588744
7C2A 2 2 10.2 82830 166242
7C2B 1 1 8.5 34513 69268 (6) = (3) 𝑥 (4) 𝑥 365 𝑥 𝐷𝐷 𝑥 𝐷𝐿 𝑥 𝑅24−64
7C3 1 1 7.7 31264 62748
JUMLAH 10508067 21089936 = 161 𝑥 1 𝑥 365 𝑥 0.5 𝑥 1 𝑥 40,2742
= 1181623
∑ESA ‘24-’44 = 10508067
∑ESA ‘24-’64 = 21089936
MENENTUKAN
JENIS
PERKERASAN

Karena Nilai ESA5

nya sebesar
10508067, maka
dipilih jenis
perkerasan AC
dengan CBT
 MENENTUKAN
SEGMEN TANAH
DASAR

Dengan nilai CBR

sebesar 5% maka
diperlukan
perbaikan tanah
dasar sedalam 100
mm
 LAPIS
PERKERASAN
LENTUR

Karena Nilai ESA5

nya sebesar
10508067 atau
diantara > 10 – 30
Juta ESA5 maka
dipilih desain
perkerasan lentur
dengan CTB tipe F1
 LAPIS
40 mm
AC WC PERKERASAN
60 mm LENTUR
AC BC
75 mm AC Base
Dengan
150 mm CTB menggunakan
desain perkerasan
150 mm Fondasi Agregat lentur opsi biaya
Kelas A
minimum CTB
kategori F2
diperoleh lapis
100 mm perkerasan seperti
pada gambar di
samping
 MENENTUKAN
DRAINASE

Karena desain
jalannya ada yang
melewati tebing
tinggi dan jurang
maka dipakai dua
jenis desain drainase
 MENENTUKAN
KEBUTUHAN
DAYA DUKUNG
TEPI
PERKERASAN
Ketentuan minimal daya
dukung tepi perkerasan
sesuai seperti gambar
disamping
Data rencana : LAPISAN TEBAL (mm) MENENTUKAN
• CBR tanah dasar 5%;
• Beban gandar kumulatif
AC WC 40 KEBUTUHAN
20 tahun sebesar 10,51 AC BC 60 PELABURAN
juta ESA AC Base 75 (SEALING) BAHU
CTB 150 JALAN
LFA kelas A 150

Beban rencana bahu jalan = 10% x 10,51 juta ESA = 0,1051 Juta ESA Dengan data yang
sudah ada, maka
Dengan menyiapkan fondasi yang sama dengan lajur utama diperoleh daya dukung fondasi
perkerasan bahu jalan ekuivalen CBR 7% perhitungan bahu
• Berdasarkan bagan desain 7 untuk beban 0,1051 Juta ESA dan CBR 7% diperlukan penutup jalan dapat
setebal 250 mm ditentukan dengan
• Tebal total perkerasaan lajur utama = 475 mm > 250 mm (tebal minimum perlu perkerasan
bahu jalan) kriteria seperti
• Tebal lapis beraspal pada lajur utama 200 mm → gunakan permukaan bahu jalan berupa disamping
lapis pondasi agregat kelas S setebal 120 mm
• Untuk memastikan air permukaan yang meresap ke perkerasan dapat dialirkan, pasang
LFA kelas A dibawah LFA kelas S dengan tebal 355 mm (475 mm – 120 mm)
 MENENTUKAN
KEBUTUHAN
DAYA DUKUNG
TEPI
PERKERASAN
120 mm 40 mm
60 mm
75 mm

355 mm 150 mm

150 mm

Perbaikan Tanah Perbaikan Tanah

Dasar 100 mm Dasar 100 mm

Gambar Sturktur
Perkerasan
02
DESAIN
PERKERASAN KAKU

MANUAL PERKERASAN JALAN

(REVISI Juni 2017)
Nomer 04/SE/Dd/2017
 FLOWCHART
DESAIN PERKERASAN KAKU

MENENTUKAN UMUR RENCANA MENENTUKAN STRUKTUR LAPISAN

01 BAB 2
05 PERKERASAN
BAB 7
MENENTUKAN VOLUME KELOMPOK MENENTUKAN JENIS SAMBUNGAN
02 SUMBU KENDARAAN RINGAN
BAB 4 DAN LAMPIRAN D
06 BAB 7
MENENTUKAN STRUKTUR PONDASI MENENTUKAN JENIS BAHU JALAN
03 BAB 6
07 LAMPIRAN F

MENENTUKAN DAYA DUKUNG EFEKTIF MENETAPKAN DETAIL DESAIN

04 TANAH DASAR 08 Pd T-14-2003
BAB 6
MENENTUKAN KEBUTUHAN DAYA
09 DUKUNG TEPI PERKERASAN
BAB 8
 MENENTUKAN
UMUR RENCANA

Berdasarkan Tabel
2.1. Umur Rencana
Perkerasan Jalan
Baru (UR) diperoleh
umur rencana 40
tahun untuk
Perkerasan Kaku
3.5 m 3.5 m
 MENGHITUNG FAKTOR
PERTUMBUHAN KUMULATIF
𝟏 + 𝟎, 𝟎𝟏𝒊 𝑼𝑹 − 𝟏
𝑹=
𝟎, 𝟎𝟏𝒊
Diketahui :
UR = 40 Tahun (Tabel 2.1.)
I = 3.50% (Tabel 4.1.)
𝟏 + 𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝟑. 𝟓% 𝟑 − 𝟏
𝑹𝟐𝟏−𝟐𝟑 =
𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝟑. 𝟓%
= 3,0011
𝟏 + 𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝟑. 𝟓% 𝟒𝟎 − 𝟏
𝑹𝟐𝟒−𝟔𝟒 =
𝟎, 𝟎𝟏 𝒙 𝟑. 𝟓%
= 40,2742
 NILAI DISTRIBUSI
NILAI DISTRIBUSI ARAH (DD) NILAI DISTRIBUSI LAJUR (DL)

Untuk jalan 2 arah, faktor distribusi arah

(DD) umumnya diambil 0,50 kecuali
pada lokasi-lokasi yang jumlah
kendaraan niaga cenderung lebih tinggi
pada satu arah tertentu
 MENENTUKAN VOLUME KELOMPOK
SUMBU KENDARAAN NIAGA
CONTOH PERHITUNGAN

JENIS
KENDARAAN
JUMLAH KEL LHR RATA-RATA LHR 2024
SUMBU 2021
KEL SUMBU
2024
JUMLAH KEL SUMBU
2024-2064
(4) = 3 𝑥 𝑹𝟐𝟏−𝟐𝟑
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
5B 2 145 161 322 2363246 (5) = (2) x (4)
6B 2 386 428 856 6291125
7A1 2 14 16 31 228176 Contoh 5B
7A2 2 31 34 69 505246
7C1 2 18 20 40 293369 (6) = 5 𝑥 365 𝑥 𝐷𝐷 𝑥 𝐷𝐿 𝑥 𝑅24−64
7C2A 3 2 2 7 48895
7C2B
7C3
3
3
1
1
1
1
3
3
24447
24447
= 322 𝑥 365 𝑥 0.5 𝑥 1 𝑥 40,2742
∑ 2024-2064 9778950
= 2363246
∑(6) = 9778950
 MENENTUKAN
STRUKTUR
FONDASI JALAN

Dengan nilai CBR

sebesar 5% maka
diperlukan
perbaikan tanah
dasar sedalam 100
mm
MENENTUKAN DAYA DUKUNG
EFEKTIF TANAH DASAR

• Nilai CBR tanah dasar = 5% → Solusi tanah dasar

• Tanah dasar normal secara umum mempunyai nilain CBR > 2,5%
 LAPIS
PERKERASAN
KAKU

Karena nilai
Kelompok Sumbu
Kendaraan Berat
(overloaded) sebesar
9,78 Juta atau < 25,8
Juta maka dipilih
desain perkerasan
kaku tipe R3
 LAPIS
PERKERASAN
KAKU
285 mm

100 mm Dengan
menggunakan
150 mm desain perkerasan
kaku diperoleh lapis
perkerasan seperti
pada gambar di
100 mm
samping
 MENENTUKAN BAHU JALAN

• Menurut Bagan Desain 4 Perkerasan Kaku untuk Jalan dengan Beban

Lalu lintas Berat halaman 7-16 digunakan Sambungan dowel dan bahu
beton
• Pada lampiran F-1, tebal bahu jalan diambil 500 mm
MENENTUKAN DETAIL DESAIN
• Menentukan Tebal Pelat Beton Semen
• Umur rencana = 40 Tahun
• CBR tanah dasar = 5%
• Kuat Tarik Lentur = 4 Mpa (f’c = 285kg/cm2, silinder)
• Bahan Pondasi Bawah = Stabilitas
• Mutu Baja Tulangan = BJTU-39
• μ = 1,3
• Bahu Jalan = Ya (Beton), h = 500 mm
• Tie Bar = Ya, digunakan tulangan ulir D16 BJTU-24
• Ruji = Ya (dowel), digunakan d = 36 mm
• Tebal Pelat Beton = 285 mm
• Lebar Pelat = 2 x 3,5 m
• Panjang Pelat =6m
 MENENTUKAN
DAYA DUKUNG
TEPI
PERKERASAN

• Jenis Tanah
Pasir sedikit mengandung
lempung
• PI : 12%
• Nilai CBR : 5%
• Maka ditentukan tepi
perkerasan
menggunakan
kemiringan 1V : 3H
TERIMAKASIH