Maka berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, didapat nilai emp
setiap jenis kendaraan seperti pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Lalu lintas Harian Rata rata, LHR Tahun 2020 dalam smp/hari
Lalu lintas Nilai
Lintas Harian
harian 2 Ekivalensi
No. Jenis Kendaraan Rata Rata 2 Arah
arah mobil
(smp/hari)
(kend./hari) penumpang
(1) (2) (3) (4) (5)= (3) x (4)
1 Sepeda motor 1500 0,50 750
Mobil penumpang dan
2 kendaraan ringan lain (2, 3, 800 1,0 800
4)
3 Bus Besar (5b) 120 1,5 180
4 Truk sedang 2 sumbu (6b) 100 2,5 250
5 Truk 3 sumbu (7a) 10 1,3 13
6 Truk 4 sumbu trailer (7c1) 5 1,3 6,5
Total, (smp/hari) 1999,5
Dengan demikian diketahui arus lalu lintas , VLHR (Q) tahun 2020 sebesar 1999,5 smp/hari
K = 7% - 15% untuk Jalan yang kurang padat seperti jalan luar kota.
Kapasitas Jalan (C) dihitung dengan menggunakan Rumus MKJI untuk Jalan luar kota:
Bila Target Tingkat Pelayanan Jalan sampai akhir tahun 2042 adalah LOS B dengan
Derajat Kejenuhan DS ≤ 0,50 maka:
Dimana:
SDcbr= Standar deviasi nilai CBR
Data CBR titik dari tanah dasar jalan yang akan dibuat ditabelkan pada Tabel 3.2
dan Gambar 3.2.
No. 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
CBR 4 6 9 5 5 7 11 9 6 9 14 9 7 9 6
No. 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
CBR 12 15 12 13 6 12 6 11 15 6 11 13 12 15 13
No. 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
CBR 11 9 9 8 10 11 11 15 15 13 8 11 15 9 13
Hasil perhitungan:
CBR rata rata = 9,52% SDCBR= 3,14%
Sehingga:
CV= (3,14/9,52) x 100%= 33,0% > 30% maka harus lebih dari satu segemen
Setelah diperiksa ccoefisien variasinya didapatkan 2 segmen yaitu:
a. Segmen 1 (Sta. 1 s/d sta. 25)
Tabel 3.3 CBR titik segmen 1
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
CBR (%) 7 5 8 6 8 11 5 9 6 5 7 11 7 10 10 4 6 9 5 5 7 11 9 6 9
No. 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55
CBR (%) 11 13 12 15 13 11 9 9 8 10 11 11 15 15 13
No. 56 57 58 59 60
CBR (%) 8 11 15 9 13
Sehingga:
CV= (2,89/11,0) x 100%= 26,30% < 30,0% == OK
3.2.2 Penentuan CBR karakteristik tanah dasar setiap segmen
Diketahui:
Fungsi Jalan Arteri dengan Wilayah Jaringan Inter urban (antar kota)
CBR karak. Seg. I= CBR rata rata seg. I – f . St. Dev.CBR seg. I
Kelas Kekuatan Tanah Dasar masuk dalam SG4. (lihat Tabel 3.5)
Kelas Kekuatan tanah dasar masuk dalam SG6. (lihat Tabel 3.5)
,
R=
,
2021
2042 2062
2020 2022
Perhitungan Lalu lintas harian rata rata Tahun 2022 ditabelkan pada Tabel 3.6.
R untuk 20 tahun:
, ,
R2022 – 2042=
, ,
= 20,095
R untuk 40 tahun:
, ,
R2022-2062= = 40,392
, ,
Hasil perhitungan ESA pangkat 4 (Tahun 2022 – 2042) ditabelkan pada Tabel 3.7.
Hasil perhitungan ESA pangkat 5, UR= 20 tahun (Tahun 2022 – 2042) ditabelkan
pada Tabel 3.8.
Pemilihan perkerasan sesuai dengan Tabel 3.1 Pemilihan Jenis perkerasan MDP
2017 adalah: AC atau HRS tipis di atas lapis pondasi berbutir.
a. Segmen I
Diketahui Kelas Kekuatan Tanah Dasar Segmen I adalah SG4 dengan ESA5=
5.128.215 ss maka dibutuhkan perbaikan tanah dasar dengan tebal minimumnya 200
mm atau 20 cm.
Perbaikan tanah dasar dengan menggunakan lapisan penopang berupa urugan pilihan
setebal 12,5 cm. Misal Digunakan Urugan Pilihan Sirtu dengan CBR= 34%.
Dengan demikian CBR efektif Tanah dasar dihitung sebagai berikut:
b. Segmen II
Kelas kekuatan tanah dasar segmen II adalah SG6 sehingga Perbaikan Tanah Dasar
tidak diperlukan. CBR karak. Seg. II= 7,30%
3.3.4 Perhitungan Koefisien Drainase (m)
Diketahui data sebagai berikut:
a. Air hilang dalam waktu : 1 hari = 24 jam (kualitas drainase Baik)
b. Jumlah hujan pertahun : 22@ 1 jam ; 34@ 2 jam ; 11 @ 3 jam
Perhitungan koefisien drainase (m) dihitung sebagai berikut:
22 x (1 + 24) + 34 x (2 + 24) + 11 x (3 + 24)= 1731 jam
Persentase terendam= (1731/ (24 x 365 x 40)) x 100%= 0,494%
Berdasarkan Tabel 3.11 dan Tabel 3.12 didapatkan:
m= 1,35 – 1,25
a. Segmen I:
Bila digunakan perkerasan HRS (Desain 3A) sebagai alternative 1, dimana:
Kumulatif beban sumbu 20 thn CESA5= 2.551.284 ss
Tabel 3.13 Desain Perkerasan lentur dengan HRS (bagan desain 3A)
Tebal lapisan LFA kelas A setebal 150 mm dan tebal lapis tanah urusan setebal 125
mm tidak perlu dikoreksi dengan nilai koefisien drainase (m) karena m> 1,00. (lihat
perhitungan pada sub bab 3.3.4)
Tabel 3.14 Desai perkerasan lentur aspal dengan pondasi berbutir (Bagan
desain 3B)
Tebal lapisan LFA kelas A setebal 300 mm dan tebal lapis tanah urusan setebal 250
mm tidak perlu dikoreksi dengan nilai koefisien drainase (m) karena m> 1,00. (lihat
perhitungan pada sub bab 3.3.4)
b. Segmen II:
Perkerasan alternative 1, sama dengan pada segmen 1:
Tabel 3. 15 Penyesuaian desain Lapis Pondasi Agregat Kelas A untuk tanah dasar
CBR ≥ 7,0% (bagan desain 3C dan hanya untuk bagan desain 3B)
Tebal lapisan LFA kelas A setebal 220 mm tidak perlu dikoreksi dengan nilai
koefisien drainase (m) karena m> 1,00. (lihat perhitungan pada sub bab 3.3.4).