Anda di halaman 1dari 4

ANALISA JURNAL DENGAN MENGGUNAKAN

TEKNIK PICO

“Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kritis”

Dosen Pengampu : Ns. Emma Setyo W.,M.Kep

ERIK TRI CAHYO

NIM : 2020012302

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

CENDEKIA UTAMA KUDUS

2021
NO. ANALISA JURNAL

PERNAFASAN PURSED LIP BREATHING


MENINGKATKAN SATURASI OKSIGEN PENDERITA
1 Judul
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK)
DERAJAT II
2 Penulis Amira Permata Sari Tarigan, Juliandi
3 Tempat RSUP H. Adam Malik Medan
4 Waktu Desember, 2016
Mengetahui pengaruh latihan pernafasan Pursed Lips
Tujuan
5 Breathing terhadap saturasi oksigen penderita PPOK
Penelitian
derajat II
6 Sampel 36 Responden
Eksperimental design dengan one group pre test – post
Metode
7 test
Penelitian
PPOK adalah penyakit yang ditandai oleh hambatan
aliran udara yang terus menerus dan bersifat progresif
dan biasanya berhubungan dengan peningkatan
respon inflamasi kronis terhadap partikel; dan gas
berbahaya pada saluran nafas. PPOK menjadi
8 P
penyebab kematian ke-5 diseluruh dunia. Sesak nafas
bagi pasien PPOK menjadi masalah utama yang
membutuhkan pertolongan utama. Selain mengganggu
kenyamanan, sesak nafas dapat menghambat aktivitas
dari pasien tersebut. Dan apabila hal ini tidak ditangani
Intervensi yang dilakukan oleh perawat pada pasien
PPOK adalah dengan latihan Pursed Lips breathing.
Latihan dilakukan 20 sampai 30 menit per hari.
9 I Pernafasan Pursed Lips Breathing dilakukan dengan
cara penderita duduk dan bernafas dengan cara
menghembuskan nafas melalui mulut yang hampir
tertutup (seperti bersiul) selama 4 sampai 6 detik.
10 C Menurut peneliti, breathing exercise dapat memperbaiki
fungsi otot-otot respirasi, meningkatkan ventilasi dan
oksigenasi. Exercise active ROM pada shoulder dan
trunk akan membantu ekspansi thorax, memfasilitasi
deep breathing dan juga bermanfaat untuk
menstimulasi refleks batuk
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebelum
dilakukan latihan nafas dalam pursed lips breathing,
oksigen terendah adalah 95% dan tertinggi 99%,
dimana saturasi oksigen responden mayoritas berada
pada angka 96% yaitu sebanyak 33,3% dan minoritas
saturasi oksigennya 90% sebanyak 8,3%. Jika
penderita tidak pernah melakukan breathing exercise,
maka fungsi otot-otot respirasi tidak berjalan dengan
baik, sehingga menurunkan ventilasi dan oksigenasi
11 O dan akibatnya menjadi sesak yang tidak terkontrol.
Berdasarkan tabel pada jurnal, dapat dilihat bahwa
sesudah dilakukan latihan nafas pursed lips breathing,
nilai saturasi oksigen terendah adalah 96% dan
tertinggi 99%, dimana saturasi oksigen responden
mayoritas berada pada angka 98% dan 99% yaitu
38,9% dan minoritas saturasi oksigennya 96% yaitu
sebanyak 5,6%.
Penderita yang rutin melakukan latihan nafas bisa
berefek positif terhadap perkembangan paru-parunya.
1. Bahasa yang digunakan baku
2. Mudah dipahami
3. Bahasa asing ditulis miring
4. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif,
12 Kelebihan
dengan desain penelitian Quasy eksperimen : one
group pre-test dan Post-test
5. Tindakan ini dapat dilakukan pada semua pasien
PPOK di Rumah Sakit maupun di Poli Paru
1. Jurnal belum ber ISSN
13 Kekurangan 2. Tidak ada saran untuk peneliti lain

14 Kesimpulan 1. Latihan nafas Pursed Lips Breathing dapat


dilakukan untuk memperbaiki tingkat saturasi
oksigen pada pasien atau penderita PPOK
2. Latihan nafas ini dapat dilakukan untuk pasien
ICU/rawat inap, maupun pada pasien kunjungan
Poliklinik

Anda mungkin juga menyukai