(Kalimat Pengandaian)
Conditional Tipe 0
Conditional sentence ini digunakan untuk menggambarkan fakta atau
kebenaran umum yang sudah pasti. Misalnya, jika kamu memanaskan air, air itu
akan mendidih. Sudah pasti terjadi bukan?
Untuk conditional tipe ini, rumusnya adalah sebagai berikut:
If + simple present tense, simple present tense
Contoh:
If you heat water, it boils. (Jika kamu memanaskan air, airnya akan mendidih.)
If you freeze water, it becomes ice. (Jika kamu membekukan air, airnya akan
menjadi es.)
Conditional Tipe 1
Conditional tipe 1 digunakan untuk menggambarkan situasi yang mungkin
atau diandaikan terjadi di masa depan dan memiliki kemungkinan yang besar untuk
benar-benar terjadi. Rumusnya adalah sebagai berikut:
If + simple present tense, simple future
Contoh:
If you study, you will pass the exam. (Jika kamu belajar, kamu akan lulus ujian.)
If you wash your hands, you won’t get sick. (Jika kamu cuci tangan, kamu tidak
akan sakit.)
Dalam kedua kalimat di atas, berarti ada kemungkinan situasi tersebut tidak terjadi.
Misalnya kalaupun belajar, bisa saja tetap tidak lulus. Atau walaupun cuci tangan,
tetap bisa sakit. Namun, masih ada kemungkinan besar bahwa kamu akan lulus
ujian (kalimat pertama) dan tidak sakit (kalimat kedua).
Conditional Tipe 2
1
Berbeda sedikit dari conditional tipe 1, conditional tipe 2 digunakan untuk
menggambarkan situasi yang tidak realistis atau memiliki kemungkinan yang
sangat kecil untuk terjadi. Misalnya membayangkan sesuatu yang tidak mungkin
atau berangan-angan. Rumus conditional tipe 2 adalah sebagai berikut:
If + past tense, would + infinitive
Contoh:
If I were you, I would rest right now. (Jika aku adalah kamu, aku akan beristirahat
sekarang.)
If you owned a theme park, what would you do? (Jika kamu mempunyai taman
hiburan, apa yang akan kamu lakukan?)
Dalam kalimat pertama, jelas situasi tersebut tidak realistis. Tidak mungkin ‘aku’
bisa menjadi ‘kamu’. Dalam kalimat kedua, ada kemungkinan ‘kamu’ akan memiliki
taman hiburan, tapi kemungkinan tersebut sangat kecil.
Yang juga perlu diperhatikan adalah penggunaan ‘were’ dalam kalimat pertama.
Kamu mungkin bertanya, I bukannya pakai ‘was’ ya? Nah, dalam conditional sentence
tipe 2, semua subjek baik itu tunggal atau jamak semuanya menggunakan were. Jadi
was sama sekali tidak dipakai ya.
Kata would juga bisa diganti dengan beberapa auxiliary verb lainnya seperti could atau
might.
Conditional Tipe 3
Kalau dari conditional tipe 1 dan 2 membicarakan kondisi yang belum terjadi,
conditional tipe 3 digunakan untuk merujuk ke masa lalu dan berandai-andai
bagaimana situasi saat ini bisa berbeda jika yang terjadi di masa lalu berbeda.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
If + past perfect, would have + V3
Contoh:
If I had done my homework, I would have been able to play now. (Jika saja saya sudah
mengerjakan PR saya, saya sekarang bisa bermain.)
If she hadn’t tried, she wouldn’t have gotten the scholarship. (Jika saja dia tidak
mencoba, dia tidak akan mendapatkan beasiswa.)
Artinya, klausa utama dalam kedua kalimat di atas tidak benar-benar terjadi. ‘Saya’
tidak bisa bermain sekarang karena nyatanya belum mengerjakan PR. ‘Dia’
nyatanya mendapatkan beasiswa karena dia telah mencoba.
Kalau dirangkum, rumus keempat tipe conditional sentences adalah sebagai berikut:
Type If Clause Main Clause
0 simple present tense simple present tense
1 simple present tense simple future
2 simple past tense would + V1
2
3 past perfect tense would have + V3
Your answer:
2. If the student had got enough sleep, she … difficulties in reading the
material.
a. wouldn’t have faced
b. wouldn’t has faced
Your answer:
Your answer:
Your answer:
Your answer:
3
6. It would be convenient if the button to lower volume on my PC …
properly.
a. could worked
b. could work
Your answer:
Your answer:
Your answer:
Your answer:
Your answer:
11.If adults ... a single espresso, it can slow the flow of blood to their heart.
a. drink
b. will drink
Your answer:
4
b. Were
Your answer: