Anda di halaman 1dari 5

Nama : R.

Suryadagawan Situmorang
No. BP :2040512003

Resume Topik I
Pelaporan perusahaan berfokus pada aspek penyajian dan pengungkapan pelaporan dan mencakup
Integrated Reporting, Pelaporan Keuangan, Tata Kelola Perusahaan, Tanggung Jawab Perusahaan, dan
sebagainya. Secara internasional, sebagian besar peraturan mencakup pengungkapan wajib dan sukarela
untuk menambah nilai bagi para pemangku kepentingan. Untuk menghasilkan pelaporan yang
bermanfaat, diperlukan suatu standar pelaporan/standar akuntansi yang menjadi pedoman baik pembuat
maupun pembaca laporan. Terdapat beberapa standar akuntansi di Indonesia yang mengatur berbagai
jenis entitas yang ada:

- Standar akuntansi keuangan (SAK)


- Standar akuntansi entitas tanpa akuntabilitas public (SAK ETAP)
- Standar akuntansi syariah (SAS)
- Standar akuntansi pemerintahan (SAP)
Standar Akuntansi Keuangan
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK ) merumuskan konsep yang
mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Tujuan KDPPL K
ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:

- Komite penyusun standar akuntansi keuangan, dalam pelaksanaan tugasnya;


- Penyusun laporan keuangan. untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam
standar akuntansi keuangan;
- Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum; dan
- Pengguna laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.

Jika terdapat pertentangan antara KDPPL K dengan standar akuntansi keuangan, maka ketentuan standar
akuntansi keuangan yang harus diunggulkan relatif terhadap KDPPLK. Kerangka dasar membahas tujuan
laporan keuangan; karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan;
definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan; dan konsep modal
serta pemeliharaan modal. Kerangka dasar ini berlaku untuk laporan keuangan untuk semua jenis entitas
komersial, baik sektor public maupun sektor swasta. Pemakai laporan keuangan meliputi investor
sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya,
pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat..

Terdapat beberapa asumsi dasar dalam KDPPLK:

- Dasar akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan dicatat dalam
catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
- Kelangsungan usaha, Entitas diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau
mengurangi secara material skala usahanya.

Dalam KDPPLK juga diatur mengenai karakteristik kualitatif. Karakteristik kualitatif merupakan ciri
khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat
Nama : R. Suryadagawan Situmorang
No. BP :2040512003

karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan (reliable), dan dapat
dibandingkan.

Laporan keuangan diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya
atau yang biasa disebut unsur laporan keuangan yaitu: aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban.
Pengakuan (recognition) merupakan proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta
kriteria pengakuan di dalam neraca (laporan posisi keuangan) atau dalam laporan laba rugi. Pos yang
memenuhi definisi suatu unsur harus diakui jika:

- Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari
atau ke dalam entitas; dan
- Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP)

Tujuan laporan keuangan menurut konsep dan prinsip pervasif tersebut adalah menyediakan informasi
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat
meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi
tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Karekteristik informasi
kualitatif dalam laporan keuangan terdiri dari dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat
dibandingkan. Unsur-unsur laporan keuangan maupun prinsip pengakuan tersebut sama dengan yang
diatur dalam KDPPLK .

Standar Akuntansi Syariah

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS ) merupakan acuan
untuk:

- sebagai dasar dalam penyusunan standar akuntansi syariah;


- sebagai pedoman dalam penyusunan laporan keuangan entitas syariah;
- sebagai acuan bagi auditor dalam mengaudit LKS untuk memberikan opini; dan
- untuk memahami makna informasi yang ada di LKS oleh para pembaca laporan keuangan.

Transaksi syariah berasakan pada prinsip:

1. Persaudaraan (ukhuwah)
2. Keadilan (‘adalah)
3. Kemaslahatan (maslahah)
4. Keseimbangan (tawazun)
5. Universalisme (syumuliyah)

Karakteristik transaksi syariah:

1. Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;
2. Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib);
Nama : R. Suryadagawan Situmorang
No. BP :2040512003

3. Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai komoditas;
4. Tidak mengandung unsur riba;
5. Tidak mengandung unsur kezaliman;
6. Tidak mengandung unsur maysir;
7. Tidak mengandung unsur gharar,
8. Tidak mengandung unsur haram;
9. Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money) karena keuntungan yang didapat
dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan
prinsip al-ghunmu bil ghurmi (no gain without accompanying risk);
10.Transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk keuntungan semua
pihak tanpa merugikan pihak lain sehingga tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga
untuk satu akad serta tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (taalluq) dalam
satu akad;
11.Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy), maupun melalui rekayasa penawaran
(ihtikar); dan
12.Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah).

Tujuan laporan keuangan menurut KDPPLKS ialah untuk menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan (tujuan utama) dan: (a) meningkatkan
kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua hal; (b) menyajikan informasi tentang kepatuhan
terhadap syariah; (c) menyediakan informasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai
syariah; (d) mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas; (e) Memberikan informasi tentang
keuntungan yang diperoleh investor, pemilik dana syirkah temporer; dan (f) memberikan informasi
mengenai kewajiban entitas dalam pelaksanaan kewajiban sosial, zakat, infaq, dan wakaf. Asumsi dasar
dan karakteristik kualitatif dalam KDPPLKS sama dengan yang diatur dalam KDPPLK.

Salah satu perbedaan entitas syariah dan entitas komersial terlihat dari unsur laporan keuangan. Laporan
keuangan entitas syariah antara lain meliputi:

1. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial:


a. Laporan posisi keuangan;
b. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
c. Laporan arus kas; dan
d. Laporan perubahan ekuitas.
2. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial:
a. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat; dan
b. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.
3. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab khusus
entitas syariah tersebut.

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan entitas syariah adalah aset.
liabilitas, dana syirkah temporer, dan ekuitas. Unsur yang berbeda dengan entitas komersial adalah dana
syirkah temporer. Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka
waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya yang mana entitas syariah mempunyai hak untuk
Nama : R. Suryadagawan Situmorang
No. BP :2040512003

mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan
kesepakatan.
Nama : R. Suryadagawan Situmorang
No. BP :2040512003

Standar Akuntansi Pemerintahan

Tujuan dari kerangka konseptual akuntansi pemerintahan adalah sebagai acuan bagi:

1. Penyusunan akuntansi pemerintahan dalam melaksanakan tugasnya;


2. Penyusunan laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam
standar;
3. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan;
4. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.

Kerangka konseptual SAP menekankan perlunya mempertimbangkan ciri-ciri penting lingkungan


pemerintahan dalam menetapkan tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan, yang meliputi:

1. Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan yang diberikan:


a. Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan
b. Sistem pemerintahan otonomi dan transfer pendapatan antar pemerintah
c. Adanya pengaruh proses politik
d. Hubungan antara pembayaran pajak dan pelayanan pemerintah
2. Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian:
a. Anggaran sebagai pernyataan kebijakan public, target fiskal, dan alat pengendalian
b. Investasi dalam aset yang tidak menghasilkan pendapatan

Pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna
dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik
dengan:

1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh
pengeluaran.
2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya
dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan.
3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan
entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai.
4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan
mencukupi kebutuhan kasnya.
5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan
sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal
dari pungutan pajak dan pinjaman.
6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami
kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Laporan keuangan pokok entitas pemerintah terdiri dari: (1) Laporan Realisasi Anggaran; (2) Neraca; (3)
Laporan Arus Kas; dan (4) Catatan atas Laporan Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai