KASUS
Produk jadi dikirimkan ke berbagai grosir di sekitar East Central States Region.
Pencetakan dan pembakaran keramik meskipun tidak sangat tinggi kompleksitasnya tetapi
memerlukan potter yang berpengalaman untuk memastikan kualitas produk. Karena kelebihan
panas atau kelebihan waktu pembakaran dapat merusak furniturenya. Begitupula dengan
pencampuran dan aplikasi glaze juga membutuhkan kemampuan yang bagus. Hal ini
dikarenakan, apabila terlalu banyak waktu yang digunakan maka menyebabkan keterlambatan,
sehingga menimbulkan kemacetan pada keseluruhan proses produksi.
Kebutuhan atas pengendalian biaya yang lebih baik seiring dengan kebutuhan atas
pengendalian terkait dengan penjadwalan produksi yang lebih baik, untuk dapat memenuhi
peningkatan permintaan, hal ini mendorong Clive Petersen untuk mengadopsi system biaya
standar.
Clive dan akuntan biaya yang baru telah menetapkan standar biaya untuk satu toilet (produk
yang volume produksinya tinggi):
Materials
Raw Clay 25 lb @ $.95/lb $23.75
Glazing Mix 5 lb @ $.75/lb 3.75
Direct Labor
Molding 1 hr @ $15/hr 15.00
Glazing 5 hr @ $15/hr 7.50
Manufacturing Overhead cost: Absorbed
@ $5 per furniture 5.00
Total per furniture $55.00
1. Petersen membayar gaji 2 kali dari rata-rata pekerja batu dan tanah liat karena dia menginginkan
hasil yang memiliki kualitas top
2. Normal volume per bulan untuk tujuan alokasi overhead diasumsikan sebesar 1,200 toilet.
Estimasi alokasi overhead pabrik ke produk ini adalah sebesar $1.94 per unit ditambah biaya
tetap sebesar $3,672.
Analisis operasional:
Setelah enam bulan menerapkan system biaya yang baru, Petersen
dihadapkan pasa kurangnya perhatian pada standar. Potters disibukkan dengan pengaturan pada
dirinya atas system baru yang membingungkan. Hasilnya, meskipun terdapat standar tetapi
aktualnya para potters jarang memenuhi standar tersebut.
Pada bulan Juni, terjadi lagi unfavorable variance dan keterlambatan
pengiriman produk jadi. Review bulan juni, produk yang dihasilkan adalah 55 unit di bawah
standar yaitu sebanyak 1145 unit toilet dengan rincian biaya sebagai berikut:
Materials Purchased
Clay 30,000 lb @ $.92/lb
Glaze 6,000 lb @ $.78/lb
Materials Used
Clay 28,900 lb
Glaze 5,900 lb
Direct Labor
Molding 1,200 hr @ $15.25/hr
Glazing600 hr @ $15.00/hr
Overhead Assigned to Toiltes: $6,100
Petersen berdiskusi dengan potter yang paling ahli dan berpengalaman, hasilnya
menunjukkan bahwa para potters menghabiskan semua bulan hanya untuk direpotkan dengan
tanah liat baru yang menurut Petersen dan akuntan manajemennya, akan lebih murah bagi kita.
Hal ini membuat potter ingin tahu sebenarnya Petersen ingin membuat banyak toilet yang
dihasilkan atau toilet yang berkualitas bagus?
PERTANYAAN
1. Masukkan aktivitas biaya untuk bulan juni di 8 entri akuntansi akun T seperti yang di bawah
ini
Lini Produk Toilet
R/M - Kaca
Price Variance
Clay (0.92-0.95)*28900 = -867 Favorable
Glaze (0.78-0.75)*5900 = 177 Unfavorable
Quantity Variance
Clay (28900-30000) * 0.95 = -1045 Favorable
Glaze (5900-6000)* 0.75 = -75 Favorable
3. Kesimpulan yang dapat diambil terkait dengan biaya yang dihasilkan pada bulan
Juni.
Berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan pada poin 1, terdapat variasi
biaya yang unfavorable.
Dalam menentukan standard costing seharusnya memperhatikan konsekuensi dari
pilihan biaya yang diambil. Sebaiknya Petersen dan akuntan manajemennya tidak hanya mencari
biaya terendah tanpa memperhatikan akibatnya bagi kualitas produk serta proses produksi yang
tejadi seperti lamanya waktu produksi. Misalnya berkaitan kualitas produk, raw material-clay nya
jangan hanya membeli yang murah namun kualitasnya sangat jauh berbeda. Hal ini dapat
mengecewakan konsumen serta menurunkan kepercayaan kualitas produk dari konsumen.
Berkaitan dengan proses produksi (kiln time-nya) dan waktu pembuatannya harus
diperhitungkan dengan baik jika mengganti raw material-clay nya. Apakah membutuhkan proses
yang lebih jika dibandingkan raw material-clay sebelumnya, yang akan menambah waktu
pembuatan, yang juga akan berakibat pada peningkatan biaya.
Dalam pengambilan keputusan seharusnya top management dalam perusahaan
juga mempertimbangkan para lower management atau potters (pembuat tembikar), karena para
pembuat tembikar adalah yang paling mengetahui bagaimana proses sebenarnya. Top
management akan dapat mengambil keputusan lebih baik jika memperhatikan hal tersebut.
4. Saran yang dapat kami berikan pada Petersen terkait dengan sistem biaya standar
yang baru.
Pertimbangan dalam penentuan standard costing yaitu :
Masukan dari pihak lain selain top management yaitu lower management seperti para
potters.
Pemilihan bahan baku
Pertimbangan waktu dan biaya lain (opportunity cost) yang terjadi jika menurunkan suatu
biaya seperti memilih biaya bahan baku yang murah, biaya apa lagi yang akan muncul.
Berkaitan dengan opportunity cost harus diperhitungkan pula variasi biaya yang akan
terjadi favourable atau tidak
Akibat yang terjadi dari penerapan standar biaya yang baru. Apakah bisa berjalan dengan
baik atau tidak. Serta kemungkinan kendala yang terjadi.