Anda di halaman 1dari 6

RESUME

BAB 9 BIAYA

1. DEFINISI BIAYA
Biaya tidak dapat dipisahkan dengan pengertian kos, asset, biaya, dan rugi.
a. Beban adalah arus keluar atau menggunakan atas aset atau timbulnya kewajiban (atau
kombinasi keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, memberikan jasa, atau
melakukan kegiatan lain yang merupakan operasi yang sedang berlangsung entitas besar
atau pusat. (Prg.80).
b. Kerugian adalah penurunan ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi perifer atau insidental suatu
entitas dan dari semua transaksi lain dan acara lain dan sikap sirkum mempengaruhi
axceptthose entitas yang dihasilkan dari beban atau distribusi kepada pemilik (prg.83).
APB mendefinisi biaya sebagai kebalikan pendapatan sebagai berikut (APB Statement No. 4,
prg. 134)
2. Karakteristik biaya
Ada kareakteristik yang bersifat sebagai konsekuensi, pendukung atau penjelas. Kareakteritik
utama dan pendukung dibahas berikut ini
a. Penurunan asset
Untuk mengatakan biaya timbul, harus ada yang menyatakan transaksi tau kejadian yang
menurunkan aset atau menimbulkan aliran aset keluar atau sumber ekonomik. Aset disini
diartikan semua aset kesatuan usaha.
b. Orerasi utama yang menerus
Biaya adalah penurunan aset yang berkaitan dengan operasi dan bukan investasi dan
pendanaan. Tidak semua penurunan atau konsumsi aset membentuk biaya.
c. Kenaikan kewajiban
Semua badan autoritatif mendefinisi biaya tidak hanya dari sudut penurunan aset tetapi juga
dari kenaikan kewajiban. Alasannya adalah agar makna biaya cukup luas untuk mencangkupi
pula pos-pos yang timbul dalam penyesuaian akhir tahun.
d. Penurunan ekuitas
Definisi APB dan IAI secara eksplisit menyebutkan bahwa penurunan aset akhirnya akan
mengubah ekuitas atau menurunkan ekuitas.
e. Di ukur atau dikaitkan dengan kos
f. Bukan berasal dari transaksi dengan pemilik
g. Untuk menghasilkan pendapatan
Aliran fisis atau moneter ?
FASB memaknai biaya sebagai kejadian fisis karena tia terjadi akibat penyerahan barang atau
jasa.
Kam (1990) memaknai biaya sebagai kejadian moneter yaitu perubahan (penurunan) nilai
aset, kewajiban, dan ekuitas. Biaya merupakan aliran moneter.
Kam memasukkan perioda sebagai takaran pengukuran biaya.
Biaya versus rugi
• IAI/IASC tidak mendefinisi rugi (losses) sebagai elemen yang terpisah dengan biaya
(expenses).
• Rugi dicakupi dalam satu definisi biaya (expenses).
• FASB memisahkan biaya dan rugi sebagai elemen yang berdiri sendiri.
Karakteristik rugi :
a. Penurunan ekuitas (aset bersih)
b. Transaksi periferal atau insidental.
c. Selain apa yang didefinisi sebagai biaya atau selain distribusi ke pemilik.
Empat sumber rugi yang diidentifikasi FASB adalah (SFAC No. 6, prg.85):
1. Periferal dan Insidental: misalnya penjualan investasi dalam surat berharga, penjualan aset
tetap, pelunasan utang obligasi sebelum jatuh tempo.
2. Transfer nontimbal-balik. Dengan pihak lain: misalnya pencurian dan pembayaran dari
kekalahan dalam tuntutan perkara hukum.
3. Penahanan aset. Misalnya penurunan harga sekuritas investasi, oenurunan nilai-tukar valuta
asing, penuruanan harga karena penahanan sediaan.
4. Faktor Lingkungan. Misalnya ganti rugi asuransi musibah alam yang lebih rendah dari kos
aset yang rusak.
3. Menjelaskan pikiran dan kriteria pengakuan biaya
Pengakuan menyangkut masalah kriteria yaitu apa yang harus dipenuhi agar nilai penuruan
aset yang memenuhi definisi biaya atau rugia dapat diakui dan masalah saat pengakuan
yaitu peristiwa atau kejadian apa yang menandai bahwa kriteria pengkauan telah dipenuhi
Kriteria pengakuan
a. Konsumsi Manfaat
Diakui bila manfaat ekonomi yang dikuasai atau entitas telah dimanfaatkan atau dikonsumsi
dalam pengiriman atau pembuatan barang, penyerahan atau pelaksanaan jasa atau kegiatan
lainnyang mempresentasi operasi utama atau sentral emtitas tersebut.
b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang. Biaya atau rugi diakui bilamana aset
yang diakui sebelumnya diperkirakan telah berkurang manfaat ekonomiknya atau tidak lagi
mempunyai manfaat ekonomik
c. Keterhabisan kos
Kaidah pengakuan APB
a. Mengasosiasi sebab dan akibat
b. Alokasi sistematik dan rasional
c. Pembebanan arbitrer
Proses dan Konsep Penandingan
Untuk mendapatkan laba periodik yang bermakna, pendapatan yang diakui untuk suatu
perioda harus ditandingkan (diasosiasi) dengan biaya yang dianggap telah menghasilkan
pendapatan tersebut.
4. Pengakuan biaya
a. Adanya hubungan dengan pendapatan
b. Diakui pada perioda yang sama dengan perioda diakuinya pendapatan
c. Penandingan didasarkan pada kelayakan ekonomik
d. Menandingkan tidak berarti mengkompensasi
Basis Asosiasi
Berbagai basis asosiasi adalah sebagai berikut.
a. Asosiasi sebab dan akibat
Penyerahan produk menimbulkan pendapatan sehingga kos yang melekat pada produk yang
diserahkan merefleksi biaya. Disebut juga penandingan langsung (direct matching) atau
penandingan produk (product matching).
b. Masalah Berkaitan dengan Penandingan Produk
 Identifikasi kos produk
 Produk usang dan musiman
 Idetifikasi kos nonproduk
 Biaya antisipasian
 Inputasi pendapatan
c. Alokasi sistematik dan Rasional
Tidak selalu mudah untuk melekatkan semua kegiatan ke produk. Alokasi sistematik
merupakan alternatif.
Argumen:
 Ada hubungan walaupun tidak langsung
 Sulit mencari asosiasi langsung secara fisis
 Penundaan kurang tepat
 Bila regular/normal, terjadi tepat-tanding secara rupiah sehingga tidak mempengaruhi
laba
 Secara teknis suatu kos harus dipecah/dialokasi
Masalah Berkaitan dengan Alokasi Sistematis:
 Penangguhan (alokasi antarperioda)
 Kos bergabung (joint cost) dan bersama (common cost)
 Sarana pemerataan laba
 Pendekatan nonalokasi sebagai alternatif
d. Pendekatan non-alokasi
Dikemukakan Arthur L Thomas(1989)
Syarat alokasi :
a. Ketertambahan
b. Ketakraguan
c. Keterpertahankanan

e. Pembebanan Arbitrer
 Basis sebab-akibat atau alokasi sistematik tidak dapat ditentukan
 Penangguhan tidak layak
 Alasan kepraktisan
 Tidak harus merupakan rugi
5. Masalah Penandingan pos-pos tertentu
a. Sediaan
Pengukuran dan penilaian sediaan pada akhir perioda dapat dinyatakan sebagai berikut.
 Penentuan besarnya kos barang terjual untuk ditandingkan dengan penjualan sehingga
dapat ditentukan besarnya laba perusahaan.
 Penentuan nilai sediaan sebagai aset lancar perusahaan. penentuan nilai aset sediaan
sangat penting untuk menilai likuiditas operasi perusahaan.
Metoda Asosiasi.
Metoda asosiasi mempunyai implikasi terhadap laba. Metoda asosiasi atau asumsi kos yang
telah dikenal adalah :
 Identifikasi khusus
 Masuk pertam keluar pertama
 Rata-rata berbobot
 Sediaan normal/minimal
 Masuk terakhir keluar pertama.
b. Asosiasi Fasilitas Fisis
istilah :
 Aset tetap (fixed assets)
 Aset tetap berwujud (fixed tangible assets)
 Aset berwujud (tangible assets)
 Aset operasi (operating assets)
 Aset berumur panjang (long-lived assets)
 Aset jangka panjang (long-term assets)
 Tanah, bangunan, dan perlengkapan (property plant, and equipment)
 Fasilitas fisis (plant assets), digunakan dalam buku ini
Depresiasi :
 Bagian dari kos fasilitas fisis yang dianggap telah diserap manfaatnya menjadi biaya
perioda.
 Hasil pertimbangan/kebijaksanaan (judgment).
 Alokasi kos secara sistematik dan rasional.
 Secara konseptual tidak berbeda dengan pos biaya lainnya.
c. Tanah
Sebagai tempat (site) usaha dan hak milik permanen, fungsi tanah bersifat permanen
sehingga tidak didepresiasi. Tanah bukan hak milik permanen dapat didepresiasi. Bagian kos
tanah yang merepresentasi manfaat produktif dapat didepresiasi. Akuntansi tanah diatur
dalam PSAK No. 47.
d. Asset tak berwujud
 Dari segi asosiasi dengan pendapatan, sama seperti fasilitas fisis.
 Kos aset takberwujud harus dialokasi secara sistematis sepanjang umur yuridis/ekonomik.
 Umur ekonomik lebih unggul/layak untuk meng-amortisasi aset takberwujud daripada
umur yuridis.
 Goodwill: melekat pada perusahaan secara keseluruhan atau melekat pada atribut
spesifik?
 Kos organisasi: permanen atau perlu didepresiasi?

Anda mungkin juga menyukai