LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI BOGOR
BKPP NOMOR
TENTANG
ROAD MAP PENGEMBANGAN APARATUR SIPIL NEGARA
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2016 – 2019
KATA PENGANTAR
Reformasi Birokrasi bukan lagi sekedar tuntutan, tetapi merupakan kebutuhan dalam
perbaikan manajemen kinerja dilingkungan Instansi Pemerintah, tak terkecuali di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bogor. Penerapan Reformasi Birokrasi harus mampu dirasakan
manfaatmya, tidak hanya bagi internal organisasi Pemerintah, tetapi juga harus dapat
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 81 tahun
2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025, Reformasi Birokrasi
dilaksanakan untuk mewujudkan Pemerintahan Kelas Dunia pada tahun 2025. Untuk
mewujudkan hal tersebut, dirasa perlu melakukan percepatan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi, salah satunya adalah pengelolaan Aparatur Sipil Negara (ASN).
ASN merupakan faktor kunci dalam keberhasilan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di
sebuah Instansi Pemerintah. Keberhasilan pelaksanaan Reformasi Birokrasi ditentukan oleh
kualitas ASN yang dimiliki oleh Instansi Pemerintah. Kualitas ASN dapat dilihat melalui
kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing ASN. Agar kualitas ASN tetap
terjaga dan meningkat, perlu dilakukan pengelolaan kompetensi pegawai melalui peningkatan
kompetensi pegawai secara sistematis dan berkesinambungan. Selain dalam rangka
mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi, adanya globalisasi, perdagangan bebas dan
komitmen Internasional di bidang ekonomi yang menghendaki adanya area perdagangan
bebas (free trade area) juga menjadi faktor lain yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah
untuk meningkatkan kompetensi ASN dengan standar kualitas global.
Didasari hal-hal tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Bogor menyusun road map
pengembangan ASN Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2016-2019 sebagai acuan dan
upaya dalam pengembangan kualitas ASN Pemerintah Kabupaten Bogor. Semoga road map
pengembangan ASN Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2016-2019 dapat memberikan
manfaat dalam mempercepat pelaksanaan Reformasi Birokrasi sehingga peningkatan
pelayanan publik dapat diwujudkan.
Ditetapkan di Bogor
Pada tanggal
BUPATI BOGOR
NURHAYANTI
II
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
DAFTAR ISI
III
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Sistematika Penulisan Road Map Aparatur Sipil Negara ...................................... 5
Tabel 2.1 Sinergi antara Visi dan Misi BKPP dengan Visi dan Misi Kabupaten Bogor
Tahun 2013 – 2018 : .............................................................................................. 7
Tabel 3.1. Keadaan/ Bezzeting Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Bogor ............................. 11
Tabel 3.2. Keadaan, Kebutuhan dan Kekurangan Pegawai Kab. Bogor .............................. 12
Tabel 3.3. Keadaan PNS Kabupaten Berdasarkan Kelompok Usia ..................................... 12
Tabel 3.4. Keadaan PNS Tenaga Guru Berdasarkan Kelompok Usia .................................. 13
Tabel 3.5. Rekapitulasi Hukuman Disiplin PNS .................................................................. 13
Tabel 3.6. Kegiatan Utama Kebijakan Perencanaan Kebutuhan, Penataan Jumlah, Jabatan,
Pengadaan dan distribusi ASN ............................................................................ 38
Tabel 3.7. Kegiatan Utama Kebijakan Audit atau Assessment, Perencanaan Pengembangan
Karier, Pola Karier, Promosi dan Mutasi ASN ............................................... 41
Tabel 3.8. Kegiatan Utama Kebijakan Integritas Dan Disiplin ............................................ 43
Tabel 3.9. Kegiatan Utama kebijakan Penilaian Kinerja, Penggajian Dan Tunjangan,
Penghargaan, Jaminan Pensiun Dan Jaminan Hari Tua ASN ............................. 45
Tabel 3.10. Kegiatan Utama Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara 48
Tabel 3.11. Kegiatan Utama Kebijakan Akselerasi Informasi dan Data, Penetapan Standar
Baku Layanan, dan Sarana Prasarana Pendukung ............................................... 50
IV
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
BAB I
PENDAHULUAN
1
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
3
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
I.3 Tujuan
Tujuan penyusunan Road Map Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kabupaten Bogor
2016-2019 adalah memberi arah pelaksanaan Manajemen ASN dalam rangka mendukung
Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Bogor sehingga berjalan secara efektif, efesien,
terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga, dan berkelanjutan.
I.4 Kegunaan
Kegunaan Road Map Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kabupaten Bogor 2015-2019
adalah :
1. Menetapkan prioritas tujuan, sasaran, program dan kegiatan manajemen kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor;
2. Sebagai dasar perencanaan pelaksanaan Manajemen Kepegawaian di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bogor.
I.5 Sistematika
Sistematika penulisan Road Map Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kabupaten Bogor
sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
37 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah
sebagai berikut :
4
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
5
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
BAB II
RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
KABUPATEN BOGOR TAHUN 2013 – 2018
Tabel 2.1 Sinergi antara Visi dan Misi BKPP dengan Visi dan Misi Kabupaten Bogor
Tahun 2013 – 2018 :
3. Meningkatkan 3. Meningkatkan
integritas, koneksitas dan kesejahteraan Aparatur
kualitas infrastruktur Sipil Negara
wilayah dan pengelolaan
lingkungan hidup yang
berkelanjutan;
4. Meningkatkan derajat
pendidikan dan kesehatan
masyarakat melalui
peningkatan aksebilitas dan
kualitas penyelenggaraan
pendidikan dan pelayanan
kesehatan;
5. Meningkatkan kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan dan
kerjasama antar daerah
dalam kerangka tata kelola
pemerintahan yang baik.
7
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
Visi dan misi tersebut berusaha untuk diwujud dengan motto “Pelayanan Kepegawaian yang
Cepat, Tepat, Mudah dan Bebas Biaya”.
Dalam rangka mencapai visi dan misi organisasi tersebut, tujuan yang ingin dicapai
oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bogor dalam kurun waktu
2013-2018 serta sasarannya adalah :
1. Mewujudkan pegawai ASN yang profesional dan beretos kerja.
Sasarannya :
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pegawai ASN sesuai dengan bidang
tugasnya;
b. Pembinaan disiplin dan etos kerja.
2. Mewujudkan tata pengelolaan kepegawaian yang akuntabel dengan mengoptimalkan
penggunaan teknologi informasi.
Sasarannya :
a. Tersedianya layanan administrasi kepegawaian yang akuntabel;
b. Tersedianya data kepegawaian yang akurat dan terkini.
3. Meningkatnya motivasi kerja Pegawai ASN.
Sasarannya :
a. Tersedianya layanan jaminan sosial bagi Pegawai ASN.
Merujuk pada tujuan dan sasaran tersebut diatas maka rumusan strategi dan kebijakan pada
BKPP adalah sebagai berikut :
Strategi I : Meningkatkan kompetensi sumber daya aparatur sipil Negara;
Strategi II : Meningkatkan kinerja aparatur melalui reward and punishment;
Strategi III : Mewujudkan sinergitas antar pengelolan kepegawaian;
Strategi IV : Meningkatkan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara.
Strategi dan kebijakan tersebut dirumuskan dalam kerangka mewujudkan pernyataan yang
terkandung dalam visi dan misi BKPP.
Merujuk pada tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka rumusan strategi yang
akan dilaksanakan BKPP sampai dengan tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan koordinasi yang lebih intensif dengan unit kerja;
2. Melaksanakan koordinasi dengan pemerintah pusat, provinsi, perguruan tinggi dan
lembaga lainnya dalam penyediaan beasiswa;
3. Membuka kerjasama yang lebih luas dengan lembaga diklat terakreditasi dan perguruan
tinggi dalam pelaksanaan penyelenggaraan diklat;
8
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
9
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
BAB III
MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN APARATUR SIPIL NEGARA
TAHUN 2016-2019 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
7. Disiplin;
8. Pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan
9. Perlindungan.
Pelaksanaan manajemen ASN dimaksudkan untuk mengoptimalkan fungsi SDM
sebagai penentu keberhasilan organisasi dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi.
Adapun kondisi, data dan peta Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bogor sebagai objek manajemen Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut :
1. Keadaan pegawai (Bezzeting Pegawai) sebagai objek manajemen/ layanan kepegawaian
berdasarkan Golongan, Pendidikan, Gender dan Jabatan adalah sebagai berikut :
2. Porsentase ketersediaan PNS dibandingkan jumlah kebutuhan saat ini hanya 47,5%,
sehingga masih terjadi kekurangan sebesar 52,5%. Porsentase kekurangan terbesar ASN
berturut-turut dari yang terbesar adalah Tenaga Penyuluh (79,52%), Tenaga Kesehatan
(60,24%) dan Tenaga Pendidik (53,14%). Secara rinci jumlah kebutuhan, keadaan dan
kekurangan PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut :
11
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
Porsentase Porsentase
Kebutuhan/
No Kelompok Jabatan Keadaan Kekurangan Pemenuhan Kekurangan
ABK
(%) (%)
1 Tenaga Kesehatan 4,794 1,906 2,888 39.76 60.24
- Dinas Kesehatan 2,436 1,248 1,188 51.23 48.77
- RSUD Cibinong 1,260 275 985 21.83 78.17
- RSUD Ciawi 599 179 420 29.88 70.12
- RSUD Cileungsi 212 84 128 39.62 60.38
- RSUD leuwiliang 287 120 167 41.81 58.19
2 Tenaga Pendidik 23,125 10,837 12,288 46.86 53.14
Tenaga Penyuluh 669 137 532 20.48 79.52
3 (plus Kepala BP3K)
Tenaga Struktural, 12,880 6,819 6,061 52.94 47.06
Fungsional Tertentu
Non Guru &
Kesehatan, Teknis
4 & Administrasi
Jumlah 41,468 19,699 21,769 47.5 52.5
3. 40,99% PNS merupakan PNS dengan usia lebih dari 50 Tahun, berusia lanjut (Lansia),
Hal tersebut menunjukkan bahwa 8 s.d. 10 tahun kedepan jumlah PNS Kabupaten Bogor
akan berkurang sebanyak 40,99% (7.943 orang). Khusus di tenaga kependidikan, pada
10 tahun kedepan kita akan kehilangan sebanyak 6.054 orang guru (50,95%). Data
keadaan PNS berdasarkan usia dapat dilihat pada table berikut :
PORSEN PORSEN
NO KELOMPOK USIA JUMLAH
(%) AGREGAT (%)
1 > 55 s.d. 60 Tahun 2,430 12,54 12,54
2 > 50 s.d. 55 Tahun 5,513 28,45 40,99
3 > 45 s.d. 50 Tahun 4,554 23,50 64,49
4 > 40 s.d. 45 Tahun 2,817 14,54 79,03
5 > 35 s.d. 40 Tahun 2,497 12,89 91,92
6 ≤ 35 Tahun 1,565 8,08 100
Jumlah Total 19,376 100
12
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
PORSEN
PORSEN
NO KELOMPOK USIA JUMLAH AGREGAT
(%)
(%)
1 > 55 s.d. 60 Tahun 1.926 16,21 16,21
2 > 50 s.d. 55 Tahun 4.128 34,74 50,95
3 > 45 s.d. 50 Tahun 2.852 23,99 74,94
4 > 40 s.d. 45 Tahun 1.175 9,89 84,83
5 > 35 s.d. 40 Tahun 1.022 8,60 93,43
6 ≤ 35 Tahun 781 6,57 100
Jumlah Total 792 100
4. Terdapat sejumlah pelanggaran disiplin serta norma dan etika yang dilakukan oleh PNS,
sehingga perlu dilakukan tindakan yang dapat meminimalisir baik yang bersifat
preventif maupun penindakan. Adapun selama 4 tahun kebelakang (2012 s.d. 2015),
telah dilakukan penegakan disiplin terhadap 111 PNS yang melakukan pelanggaran
disiplin. Hal tersebut menunjukkan masih perlunya dilakukan upaya-upaya pencegahan
pelanggaran disiplin dengan tindakan-tindakan yang bersifat preventif. Rekapitulasi
Penegakan Disiplin tahun 2012 sampai dengan 2015 adalah sebagai berikut :
13
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
14
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
Dengan mengantisipasi kondisi, data dan peta Aparatur Sipil Negara di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bogor sebagaimana diuraikan di atas, terdapat satu hal yang perlu
digarisbawahi bahwa kedepan jumlah PNS akan semakin berkurang, maka manajemen
kepegawaian kedepan harus diarahkan pada pengoptimalisasian ASN yang dimiliki dengan
pendekatan peningkatan kualitas baik dari sisi kompetensi maupun kinerja, disamping itu
pemanfaatan e-government perlu dilakukan untuk mengefisienkan kebutuhan pegawai
(menyederhanakan pelaksanaan tugas dengan memanfaatkan Teknologi Informasi).
16
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
a. Pemerintah Kabupaten Bogor saat ini masih sangat kekurangan pegawai, ditambah
dengan kebijakan moratorium dan lebih dari separuh PNS akan pensiun/ berkurang
dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan terutama tenaga guru.
b. Pemanfaatan data formasi pegawai belum menjadi dasar dalam proses kepegawaian,
baru sebatas usulan formasi CPNS kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan RB. Disamping itu Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja sebagai
dasar penyusunan formasi masih perlu disempurnakan lagi, mengingat belum seluruh
perangkat daerah memiliki Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja.
Dengan melihat beberapa kemungkinan perkembangan keadaan pegawai kedepan
dan tuntutan akan peningkatan kualitas pegawai, maka arah kebijakan di bidang
Perencanaan Kebutuhan, Penataan Jumlah, Jabatan dan distribusi ASN antara lain :
a. Perekrutan pegawai diharapkan mampu dilakukan dengan transparan, adil, dan
berkualitas, sehingga mampu menghasilkan pegawai yang kompeten, profesional dan
dapat membawa dampak perubahan pada peningkatan kinerja/ performa organisasi,
dengan prioritas formasi jabatan yang bersinggungan langsung dengan Visi, Misi
RPJMD Kab. Bogor.
b. Perhitungan kebutuhan, perencanaan dan distribusi ASN harus bersesuaian dengan
kebutuhan objektif organisasi, dengan mendasarkan kepada hasil Analisa Jabatan dan
Analisa Beban Kerja yang disusun berdasarkan peraturan perundangan.
Berkenaan dengan arah kebijakan tersebut, terdapat enam kegiatan utama yang telah
ditetapkan untuk jangka waktu lima tahun kedepan, antara lain :
a. Penyusunan Formasi dan Pengusulan Formasi CPNS melalui e formasi, dengan
kompetensi yang bersesuaian dengan prioritas pembangunan.
Penyusunan formasi pegawai selain diusulkan berdasarkan analisa jabatan dan
analisa beban kerja, juga dilakukan dengan memprioritaskan jabatan tertentu yang
bersesuaian dengan Visi, Misi Pemerintah Kabupaten Bogor beserta 25 pencirinya.
Keterbatasan jumlah kuota formasi CPNS setiap tahun harus benar-benar
dimanfaatkan secara optimal untuk jabatan-jabatan kunci yang memberikan dampak
langsung terhadap peningkatan index pembangunan manusia. Berkenaan dengan ini
maka kompetensi di bidang pendidikan, kesehatan, penyuluhan, infrastruktur,
perekonomian terutama kepariwisataan, segera dipenuhi/ menjadi prioritas dalam
usulan formasi CPNS.
17
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
Berkomitmen dengan hal ini maka dalam usulan formasi CPNS melalui e-formasi
setiap tahunnya, akan memprioritaskan jabatan-jabatan tersebut (porsentase terbesar
dalam formasi CPNS Kabupaten Bogor).
b. Pengadaan CPNS/ PTT/ P3K dengan CAT/ Aplikasi Test Kompetensi Berbasis
Komputer
Untuk menjamin objektivitas dan transparansi dalam pelaksanaan seleksi pengadaan
baik CPNS, PTT maupun P3K, maka metode test yang akan dugunakan adalah
metode Computer Assissted Test (CAT). CAT merupakan aplikasi yang dirancang
khusus oleh BKN untuk digunakan dalam test pengadaan CPNS. CAT ini
merupakan hak cipta dari BKN, sehingga untuk pelaksanaan test yang lain (terutama
PTT), BKPP perlu membangun sebuah aplikasi yang serupa sehingga dapat
digunakan dalam setiap momen seleksi. Aplikasi tersebut merupakan aplikasi
kompetensi berbasis komputer, aplikasi ini rencananya mulai dirintis pada tahun
2016 dan siap digunakan dalam setiap seleksi mulai tahun 2017.
c. Rekrutmen Berorientasi pada Agen Perubahan (ReBAP).
Rekrutmen Berorientasi pada Agen Perubahan (ReBAP) adalah sebuah sistem/
metoda yang akan dikembangkan kedepannya untuk perekrutan pegawai, sehingga
dengan Rekrutmen Berorientasi pada Agen Perubahan (ReBAP) ini, diharapkan
perekrutan pegawai baru (CPNS pelamar umum) dapat menghasilkan pegawai yang
memiliki karakter/ mental yang positif, birokrat yang mampu menjadi pembaharu.
Metoda/ sistem yang akan ditetapkan nantinya dituangkan dalam kebijakan daerah
berupa Peraturan Bupati, yang di dalamnya merangkai beberapa program kegiatan
lintas bidang (terutama Bidang Pengadaan dan Bidang Diklat), sehingga dengan
metoda ini diharapkan pengadaan pegawai dapat memberi efek yang cepat dan tepat
terhadap peningkatan kinerja organisasi (akselerasi).
Tahapan yang menjadi objek dari pembaharuan dalam metoda Rekrutmen
Berorientasi pada Agen Perubahan (ReBAP) ini dimulai saat pengusulan dan
penetapan formasi, saat seleksi (dimana seleksi ini diharapkan tidak hanya Test
Kompetensi Dasar saja namun dilaksanakan juga Test Kompetensi Bidang/
Lanjutan), kemudian tahapan pasca pengumuman kelulusan dan pengangkatan
CPNS, pasca pengangkatan CPNS sampai dengan monitoring selama 5 tahun
setelahnya.
18
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
19
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
20
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
21
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
oleh Assessor dilakukan secara berkala dan terus menerus untuk mendapatkan bank
data kompetensi ASN;
b. Penempatan ASN dalam jabatan sesuai dengan kompetensi untuk mendapatkan ASN
yang memiliki kinerja tinggi dan dilakukan berdasarkan sistem merit melalui seleksi
yang transparan, akuntabel, bebas dari intervensi politik;
c. Pola karir menjadi pedoman kebijakan penempatan dalam jabatan dan
pengembangan kompetensi;
Berdasarkan arah kebijakan dalam pengembangan karir ASN tersebut, maka kegiatan
utama yang akan dilakukan adalah:
a. Menyusun standar kompetensi jabatan seluruh jabatan di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bogor.
Sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Bogor baru dapat menyusun standar
kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama. Standar kompetensi jabatan sangat
diperlukan sebagai dasar penempatan ASN dalam jabatan, dengan demikian hanya
ASN yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi yang
dipersyaratkan dalam jabatanlah yang seharusnya dapat diangkat untuk menduduki
jabatan tersebut.
b. Melakukan penilaian kompetensi ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bogor
untuk mendapatkan informasi kompetensi yang telah dimiliki oleh ASN. Sampai saat
ini baru dilakukan terhadap ASN yang mutasi ke Kabupaten Bogor, dan terhadap
ASN yang akan menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama. Sedangkan penilaian
kompetensi untuk jabatan selain jabatan pimpinan tinggi belum dilakukan. Hasil
penilaian kompetensi ini menjadi dasar kebijakan pimpinan memilih ASN yang tepat
untuk menduduki jabatan tertentu.
c. Melakukan seleksi terbuka dalam penempatkan ASN dalam Jabatan Pimpinan
Tinggi, Administrasi, dan Fungsional Tertentu.
Seleksi ini memberi kesempatan yang sama terhadap ASN yang memenuhi syarat
untuk mendaftar sebagai peserta seleksi. Sampai saat ini seleksi terbuka hanya
diberlakukan terhadap ASN yang akan menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi
Pratama. Ke depan dapat dilakukan untuk jabatan administrator, pengawas maupun
fungsional tertentu.
22
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
23
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
24
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
25
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
c. Pengembangan e-Disiplin
E-Disiplin adalah sebuah aplikasi pengembangan dari SIAP Online. Sistem ini
dibuat untuk memudahkan pegawai dalam menerapkan penegakan integritas dan
disiplin, seperti : proses pemanggilan, pemeriksaan, penyusunan BAP, hingga
penjatuhan hukuman disiplin. Dengan menerapkan sistem ini akan diperoleh data
pelanggaran yang akurat dan terkoneksi langsung dengan SIMPEG sehingga dapat
meminimalisir kesalahan data yang akan digunakan untuk kenaikan pangkat,
penggajian, promosi, mutasi, penilaian kinerja, pemberian penghargaan, pensiun, dan
lain-lain.
26
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
dengan beban kerja, tanggung jawab jabatan dan resiko pekerjaan yang ditetapkan oleh
peraturan perundang-undangan. Tunjangan kinerja dibayarkan sesuai pencapaian kinerja.
Sedangkan tunjangan kemahalan dibayarkan sesuai dengan tingkat kemahalan
berdasarkan indeks harga yang berlaku di daerah masing-masing.
Selain itu dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
pasal 82 mengamanatkan bahwa PNS yang telah menunjukkan kesetiaan , pengadian,
kecakapapan, kejujuran, kedisiplinan dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugas dapat
diberikan penghargaan.
Disamping penghargaan dan tunjangan, bentuk kompensasi yang dapat diberikan
terhadap kontribusi yang telah diberikan seorang pegawai selama bertugas adalah
jaminan pensiun maupun jaminan hari tua.
Masa purna tugas merupakan suatu proses yang alami dalam dunia kepegawaian, yang
tidak dapat dihindari, bahkan masa ini adalah masa yang akan dialami oleh semua PNS.
Namun bagi sebagian PNS, masa purna bhakti merupakan masa yang sangat rentan
terhadap pergeseran mental, kemunduran fisik dan berkurangnya produktifitas kerja,
sehingga perlu dilakukan persiapan-persiapan yang matang bagi PNS yang akan
memasuki masa pensiun. Ketika seorang PNS memasuki masa purna tugas, maka terjadi
perubahan yang sangat besar dalam hidupnya, sehingga bagi yang belum siap
menghadapi masa tersebut bukan tidak mungkin akan timbul berbagai permasalahan,
seperti krisis interpersonal atau yang dikenal dengan Post Power Syndrome yang dialami
oleh para pegawai dimasa pensiunnya, hilangnya jabatan, menurunnya kepercayaan diri,
berkurangnya penghasilan, bahkan menurunnya kesehatan.
Untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi masa purna tugas tersebut
diperlukan bekal antara lain berupa keterampilan yang bersifat praktis dan dapat
dikembangkan menjadi suatu usaha baru yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua Bagi PNS (JP dan JHT PNS) merupakan amanat
yang tertuang dalam pasal 91 ayat (6) dan pasal 92 ayat (4) UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.
Jaminan Pensiun PNS (JP PNS) adalah "jaminan berupa manfaat pensiun PNS sebagai
bentuk perlindungan kesinambungan penghasilan hari tua, hak, dan penghargaan atas
pengabdian PNS". Sedangkan Jaminan Hari Tua PNS (JHT PNS) adalah "Jaminan
berupa manfaat tabungan PNS yang bersifat sukarela sebagai bentuk perlindungan
kesinambungan penghasilan hari tua, hak, dan penghargaan atas pengabdian PNS".
27
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
Atas dasar hal tersebut di atas, agar pemberian kompensasi terhadap seluruh ASN
Kabupaten Bogor bisa lebih adil, dan memberikan jaminan kepastian sehingga dapat
memotivasi kinerja, maka arah kebijakan yang akan dilakukan berkenaan dengan
Penilaian Kinerja, Penggajian dan Tunjangan, Penghargaan, Jaminan Pensiun dan
Jaminan Hari Tua antara lain :
a. Pemberian kompensasi harus dilakukan berdasarkan kinerja (Compensation based on
performance). Sehingga mampu memberikan efek motivasi bagi seluruh pegawai
dalam memberikan kontribusi kinerja terbaik.
b. Perlu dirumuskan program yang mampu mengarah pada adanya Jaminan dan
kepastian hari tua/ masa setelah pensiun bagi seorang PNS, sehingga seorang PNS
dapat memperoleh kemandirian pasca pensiun (Self Sufficient Retirement Program).
Berkenaan dengan arah kebijakan tersebut, untuk mewujudkan kompensasi yang objektif
berdasarkan kinerja/ kontribusi terhadap organisasi, maka beberapa kegiatan utama yang
akan diambil antara lain :
a. Pengembangan e-kinerja dan e-Performance
Untuk penilaian kinerja secara objekif, sebagai langkah awal akan dikembangkan e-
kinerja yang secara bertahap akan dikembangkan menjadi e-performance. E-
performance akan dikembangkan sebagai kelanjutan e-kinerja yang pada akhirnya
digunakan sebagai dasar penggajian berbasis kinerja.
b. Pembangunan Single Salary System Based On Performance
Single Salary System Based On Performance merupakan sistem penggajian yang
akan digunakan sebagai dasar pemberian penghasilan berbasis kinerja. Single Salary
System Based On Performance ini akan mengintegrasikan e-performance dengan e-
disiplin sehingga diperoleh formula penggajian (sistem penggajian) yang adil bagi
seluruh ASN.
c. Pemberian Penghargaan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya
Penghargaan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya (SKS) merupakan
penghargaan yang diberikan kepada PNS setelah mengabdi sebagai PNS selama 10. 20
dan 30 tahun.
d. Penghargaan PNS Teladan Tk. Kabupaten Bogor
Penghargaan PNS Teladan Kabupaten Bogor merupakan penghargaan yang diberikan
kepada PNS yang telah mengabdikan diri di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor
dengan menunjukkan dedikasi, loyalitas dan integritas. Sistem penghargaan ini akan
28
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
29
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
yaitu PNS yang mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efesien. Untuk
membentuk sosok PNS profesional tersebut perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur
Pendidikan dan pelatihan.
Sesuai dengan Visi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bogor
yaitu Terwujudnya Profesionalime Aparatur Pemerintah Kabupaten Bogor melalui
Manajemen SDM Aparatur berbasis Kompetensi, maka Bidang Diklat telah
melaksanakan program Kegiatan peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur melaui
Diklat Teknis, Fungsional maupun Diklat Penjenjangan. Berkenaan dengan ini, maka
arah kebijakan pengembangan kompetensi ASN Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut
:
a. Penyelenggaraan Diklat diarahkan kepada peningkatan kompetensi aparatur dan
terutama pembangunan karakter ASN (character building).
b. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi diklat harus dilakukan secara
bersinergi/selaras dan mampu memenuhi/mencerminkan kebutuhan objektif
organisasi, sehingga untuk efisiensi dan efektifitasnya perlu didukung oleh teknologi
informasi.
Dengan mempedomani arah kebijakan pengembangan kompetensi di atas, terdapat
beberapa kegiatan utama yang akan direncanakan selama lima tahun kedepan, yaitu :
a. Pembuatan dan Pengembangan Sistem Informasi Diklat (SIDIK);
Jenis Pendidikan dan Pelatihan yang diselenggarakan disusun berdasarkan usulan
seluruh perangkat daerah maupun berdasar kepada hasil Analisa Kebutuhan Diklat,
namun perencanaan dan penyelenggaraan Diklat saat ini masih belum dapat
mencerminkan kebutuhan real perangkat daerah. Hal ini disebabkan ketidakpahaman
jenis dan kebutuhan Diklat teknis yang seharusnya diusulkan oleh perangkat daerah
maupun individu ASN. Untuk itu Bidang Diklat Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan berencana untuk membangun sebuah sistem berbasis Internet yang dapat di
akses oleh seluruh perangkat daerah maupun individu ASN, sehingga hal ini akan
mempermudah informasi yang berkaitan kediklatan dan berdampak secara tidak
langsung pada perencanaan dan penyelenggaraan Diklat yang tepat, sesuai dengan
kebutuhan kompetensi organisasi.
Informasi data Kediklatan yang diberi nama SIDIK atau Sistem Informasi Diklat
ASN, direncanakan merupakan bagian dari SICAKEP (Sistem Informasi
Perencanaan Kepegawaian) ke depan diharapkan seluruh perangkat daerah maupun
30
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
PNS dapat mengakses dan mengetahui tentang informasi kediklatan melalui SIDIK,
meliputi beberapa informasi sebagai berikut :
Data Alumni Diklat Kepemimpinan, Fungsional dan Teknis beserta kategori
kelulusannya;
Informasi Kediklatan yang akan dilaksanakan baik Diklat Penjenjangan maupun
Diklat Fungsional dan Teknis;
Pengumuman sekaligus Pemanggilan Calon Peserta Diklat;
Usulan Calon Peserta Diklat;
Usulan Jenis Diklat
Informasi Kediklatan yang sedang berlangsung.
b. Penyelengaraan Diklat berkenaan dengan Pengembangan Karakter Aparatur Sipil
Negara (ASN)
Pembangunan karakter/ mental merupakan salah satu tujuan dari penyelenggaraan
Diklat, hal tersebut juga sejalan dengan revolusi mental yang merupakan gerakan
nasional yang dicanangkan oleh pemerintah untuk percepatan pencapaian nawacita.
Dimana nilai-nilai revolusi mental disini adalah integritas, etos kerja dan gotong-
royong/ kerjasama. Untuk mendukung percepatan pembangunan karakter/ mental ini,
maka perlu ditingkatkan volume kediklatan yang berorientasi kepada pembangunan
karakter, antara lain Diklat pengembangan jiwa korsa.
c. Membuat Peraturan Bupati tentang Hak dan kewajiban PNS untuk mendapatkan
peningkatan Kompetensi melalui kediklatan Fungsional dan Teknis serta
kewajiban Pejabat Eselon II, III dan IV untuk mengikuti peningkatan Kompetensi
melalui Diklat Kepemimpinan;.
Mengingat seringnya terjadi penolakan dan penggantian calon peserta diklat yang
berdampak pada sasaran Diklat yang kurang tepat, baik pada diklat Fungsional,
Teknis maupun Diklat Kepemimpinan, maka dipandang perlu menerbitkan peraturan
Bupati dengan materi yang akan direncanakan pada Tahun 2018 adalah sebagai
berikut :
Hak dan Kewajiban PNS untuk dapat meningkatkan kompetensi melalui
kediklatan Fungsional dan Teknis;
Mewajibkan PNS yang telah menjabat untuk mengikuti Diklat Kepemimpinan.
31
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
32
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
dapat dilakukan dengan lebih mudah, murah dan mengedepankan efesiensi dan
efektifitas.
Berdasarkan hasil Evaluasi kelulusan peserta diklat kepemimpinan, bahwa inovasi
yang dihasilkan oleh peserta Diklat kepemimpinan menunjukan hasil yang sangat
memuaskan, Proyek perubahan yang dibuat sangat inovatif, original dan mempunyai
kemanfaatan yang sangat berarti khususnya bagi peningkatan pelayanan kepada
masyarakat. Berdasarkan Hasil Evaluasi yang dilakukan oleh Badan Diklat Daerah
Propinsi Jawa Barat dan BKPP Kabupaten Bogor, Inovasi yang dihasilkan oleh
alumni Diklat tersebut senantiasa dikutsertakan dalam Pameran Inovasi Tingkat
Propinsi Jawa Barat. Kedepannya agar informasi inovasi yang dihasilkan dapat
diketahui oleh masyarakat umum khususnya masyarakat Kabupaten Bogor, dan
dapat menjadi motivasi bagi alumni Diklat, maka perlu diselenggarakan Pameran
Inovasi Tingkat Kabupaten Bogor, dimana pelaksanaan kegiatannya akan
dilaksanakan tiap 2 (dua) tahun sekali bersamaan dengan Hari Jadi Bogor.
Terdapat dua agenda utama yang direncanakan dalam hal pameran inovasi ini, yaitu
melaksanakan pameran INOVASI Tingkat Kabupaten Bogor yang bekerjasama
dengan Badan Diklat Daerah Propinsi Jawa Barat, dan mengikuti Pameran Inovasi
Pasca Diklat PIM Tingkat Propinsi Jawa Barat.
6. Akselerasi Informasi dan Data, Penetapan Standar Baku Layanan, dan Sarana
Prasarana Pendukung.
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dinyatakan
bahwa dalam rangka menjamin efisiensi, epektifitas, dan akurasi pengambilan keputusan
dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN, yang merupakan rangkaian
informasi dan data mengenai pegawai ASN yang disusun secara sistematis, menyeluruh,
dengan berbasis teknologi yang diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, pemerintah telah
mengembangkan konsep pemerintahan digital, yakni penyelenggaraan pemerintahan
berbasis elektronik atau yang dikenal dengan e-government. Adapun Fungsi dan
tujuannya adalah untuk meningkatkan mutu layanan publik, melalui pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pencapaian penyelenggaraan
pemerintah yang bersih dan transparan.
33
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
Sejak dicanangkan pada tahun 2003 melalui Instruksi Presiden nomor 3 tahun 2003
tentang Strategi Nasional Pengembangan E-Government, instansi pemerintah baik
kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah berlomba-lomba dalam pemanfaatan
teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan pemerintah maupun pelayanan publik.
Transformasi dilakukan agar memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
mengakses internet. Regulasi atau aturan dibuat untuk menjamin keterbukaan informasi
dan menjamin keamanaan transaksi elektronik.
Penyelenggaraan E-government tersebut dilaksanakan untuk menuju good governance.
Konsep good governance ini memerlukan sistem yang mampu mengakomodir kebutuhan
pelayanan yang cepat, tepat dan tidak berbelit-belit. Dengan penggunaan sistem informasi
dimungkinkan adanya otomatisasi pekerjaan dan fungsi pelayanan untuk mewujudkan
pelayanan yang baik termasuk otomatisasi dalam penanganan sistem kepegawaian.
Pelayanan kepegawaian yang baik sangat memerlukan system informasi dan data sebagai
pendukungnya. Data dan informasi kepegawaian yang cepat, akurat, dan up to date dapat
menjadi bahan pertimbangan atau rujukan dalam pembuatan kebijakan di bidang
kepegawaian.
Dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BKPP, diperlukan fungsi
pendukung yang selalu dinamis sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas inti. Untuk
itu selain dalam pelaksanaan tugas inti, Pemanfaatan e-government dalam penanganan
fungsi pendukung perlu dilakukan, sehingga lebih efisien sumber daya (paperless dan
dimensi kerja yang tidak terbatas ruang dan waktu).
Selain optimalisasi pemanfaatan e-government, penetapan standar baku pelayanan serta
sarana prasarana pendukung sangat diperlukan untuk menjamin ketersediaan dan
keberlangsungan serta kejelasan standar proses manajemen kepegawaian. Untuk
menjamin hal tersebut, maka arah kebijakan Akselerasi Informasi dan Data, Penetapan
Standar Baku Layanan dan Sarana Prasarana Pendukung adalah sebagai berikut :
Diperlukan percepatan implementasi e-government guna penyediaan informasi dan
data yang terintegrasi, dinamis, dan informatif dalam pengambilan keputusan/
kebijakan kepegawaian.
Diperlukan fungsi pendukung yang ready to serve terhadap pelaksanaan tugas inti,
berupa pemanfaatan teknologi informasi dan penetapan suatu standar dan prosedur
layanan yang terukur, jelas dan diakui (terakreditasi), sehingga jaminan mutu
layanan dapat diwujudkan.
34
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
Berkenaan dengan arah kebijakan tersebut, terdapat delapan kegiatan utama yang telah
ditetapkan untuk jangka waktu lima tahun kedepan, antara lain :
a. Self Up dating Data
Sampai saat ini Sistem Informasi dan Kepegawaian belum dapat diakses di luar
BKPP. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kurang akuratnya data
kepegawaian. Apabila terdapat pegawai yang mengalami perubahan data, baik itu
data pribadi seperti perubahan alamat, perubahan status pernikahan, perubahan
jumlah anggota keluarga, ataupun perubahan data kepegawaian seperti mutasi
instansi kerja, perubahan kepangkatan dan lain lain, maka pegawai yang
bersangkutan tidak dapat langsung memperbaharui data SIMPEG, dikarenakan
kendala jarak dan waktu. Untuk kedepannya akan dikembangkan SIMPEG online
yang aplikasinya sejenis dengan E-PUPNS, di mana setiap PNS dapat merubah data
yang bersangkutan secara langsung (Self Up Dating Data) tetapi dengan prosedur
verifikasi yang dilakukan secara berjenjang oleh Verifikator SKPD dan Verifikator
BKPP. Data yang telah diverifikasi oleh verifikator untuk kemudian akan disimpan
dalam database SIMPEG sebagai data yang telah diperbaharui.
b. Integrated Arsip Management
Dalam Undang-Undang No. 43 tahun 2009 tentang Kearsipan dinyatakan bahwa
Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan
diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Arsip yang dibuat dan diterima oleh instansi perlu dikelola di dalam suatu sistem
kearsipan yang baik dan benar. Dengan sistem kearsipan yang sesuai kebutuhan,
sederhana dalam penerapan, dan mudah dilaksanakan diharapkan arsip yang masih
memiliki nilai guna dapat digunakan secara optimal, dan ditemukan dengan cepat
jika dibutuhkan.
Untuk mendukung sistem kearsipan yang baik maka akan dikembangkan aplikasi
manajemen arsip yang terintegrasi dengan SIMPEG, dimana kedepannya diharapkan
semua produk kepegawaian yang dihasilkan akan langsung disimpan arsip digitalnya
dalam aplikasi yang terintegrasi dengan SIMPEG.
35
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
36
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
III.3 Roadmap Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Bogor Tahun 2016-2019.
1. Perencanaan Kebutuhan, Penataan Jumlah, Jabatan, Pengadaan dan
distribusi ASN.
Perencanaan kebutuhan pegawai, penataan jumlah , jabatan, pengadaan dan
distribusi ASN merupakan langkah awal yang harus dilakukan dengan tepat
37
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
38
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
39
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
40
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
hal audit atau assessment, perencanaan pengembangan karir, pola karir, promosi
dan mutasi asn di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2016—2019
tertuang dalam roadmap sebagai berikut:
41
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
42
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
itu telah disusun Road Map integritas dan Disiplin ASN Kabupaten Bogor sebagai
berikut :
Kegiatan utama dalam kebijakan di bidang integritas dan disiplin ASN dilakukan
secara bertahap mulai tahun 2016 sampai dengan 2019, dengan penekanan :
a. Penekanan Kegiatan Utama Tahun 2016 Kebijakan di Bidang
Integritas dan Disiplin ASN Kabupaten Bogor
Mengumpulkan data peraturan perundang-undangan yang sejalan dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 terkait dengan pembinaan dan
peningkatan Integritas dan disiplin ASN Kabupaten Bogor
Melakukan kajian-kajian terkait perumusan kebijakan yang dibutuhkan di
bidang integritas dan disiplin ASN
Rekonsiliasi data sarana dan prasarana pendukung terutama ketersediaan
SDM dan anggaran guna mendukung kebijakan di bidang integritas dan
disiplin ASN
Pembuatan Aplikasi SIAP Online serta pengadaan mesin absensi
Menetapkan 7 (tujuh) perangkat daerah sebagai pilot project dalam
rangka uji coba penerapan SIAP Online, yaitu :
1. Sekretariat Daerah;
2. Inspektorat;
3. Badan Kepegawaian, pendidikan dan Pelatihan;
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
5. Dinas Pendapatan Daerah;
6. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Barang Daerah;
7. Dinas Komunikasi dan Informasi
43
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
44
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
Tabel 3.9. Kegiatan Utama kebijakan Penilaian Kinerja, Penggajian Dan Tunjangan,
Penghargaan, Jaminan Pensiun Dan Jaminan Hari Tua ASN
45
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
46
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
47
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
48
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
Berkenaan dengan arah kebijakan dan kegiatan utama yang telah ditetapkan
dalam hal pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara, maka ditetapkan
roadmap dengan penekanan kegiatan utama sebagai berikut :
a. Penekanan Kegiatan Utama Tahun 2016 s.d. 2019 Kebijakan
Pengembangan Kompetensi ASN :
Kegiatan utama tahun 2016 s.d. 2019 yaitu penyelenggaraan kediklatan
sebagai berikut :
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan;
Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV
Pengiriman Diklat PIM II dan III;
Penyelenggaraan Diklat Fungsional, terutama terhadap fungsional
kesehatan dan pendidikan (sesuai prioritas pembangunan daerah);
Diklat Teknis Substantif.
b. Penekanan Kegiatan Utama Tahun 2016 Kebijakan Pengembangan
Kompetensi ASN :
Perencanaan Pembuatan Sistem Informasi Diklat (SIDIK).
c. Penekanan Kegiatan Utama Tahun 2017 Kebijakan Pengembangan
Kompetensi ASN :
Pembuatan dan Pengembangan Sistem Informasi Diklat ( SIDIK)
Persiapan dan pengkajian rancangan Peraturan Bupati tentang Diklat
PIM , Diklat Fungsional dan Teknis
Seleksi Calon Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV;
Monitoring dan Evaluasi Pasca Diklat;
Mengikuti Pameran Inovasi Pasca Diklat Tingkat Propinsi Jawa Barat
d. Penekanan Kegiatan Utama Tahun 2018 Kebijakan Pengembangan
Kompetensi ASN
(masih melanjutkan beberapa kegiatan selain penyelenggaran diklat dan
ditambahkan penyelenggaraan kegiatan Pameran Inovasi Tingkat Kabupaten
Bogor) adalah sebagai berikut :
49
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
Tabel 3.11. Kegiatan Utama Kebijakan Akselerasi Informasi dan Data, Penetapan
Standar Baku Layanan, dan Sarana Prasarana Pendukung
50
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
7 Pembangunan e-office √ √
8 Pembangunan Sentra Layanan √
Kegiatan utama dalam kebijakan Akselerasi Informasi dan Data, Penetapan Standar
Baku Layanan, dan Sarana Prasarana Pendukung dilakukan secara bertahap mulai
tahun 2016 sampai dengan 2019, dengan penekanan :
a. Penekanan Kegiatan Utama Tahun 2015 Kebijakan Akselerasi
Informasi dan Data, Penetapan Standar Baku Layanan, dan Sarana
Prasarana Pendukung
Mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian.
Mempersiapkan pembangunan Website BKPP.
Melaksanakan proses scanning arsip kepegawaian.
b. Penekanan Kegiatan Utama Tahun 2016 Kebijakan Akselerasi
Informasi dan Data, Penetapan Standar Baku Layanan, dan Sarana
Prasarana Pendukung
Persiapan penerapan ISO 9001 : 2008 terhadap dua jenis layanan yaitu
kenaikan pangkat dan pensiun BUP
Melaksanakan Rekonsiliasi Data dengan SKPD.
Memelihara Website BKPP.
Melakukan pemutakhiran data SIMPEG.
c. Penekanan Kegiatan Utama Tahun 2017 Kebijakan Akselerasi
Informasi dan Data, Penetapan Standar Baku Layanan, dan Sarana
Prasarana Pendukung
Penerapan sekaligus peningkatan status ISO 9001 : 2008 menjadi ISO
9001 : 2015 terhadap dua jenis layanan yaitu kenaikan pangkat dan
pensiun BUP
Mempersiapkan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
yang online sekaligus sosialisasi kepada pengelola kepegawaian SKPD
tentang juklak dan juknisnya.
Mempersiapkan Aplikasi Integrated Arsip Management.
Melakukan koordinasi dengan BKN perihal rekonsiliasi data
Melakukan rekonsiliasi data dengan SKPD
Melakukan rekonsiliasi data dengan BKN
Pembangunan Aplikasi e-office
51
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
52
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
53
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
IV.2 Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan pelaksanaan implementasi Road Map
secara keseluruhan termasuk tindak lanjut hasil monitoring yang dilakukan pada saat
pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari pelaksana teknis sampai pada
tingkat pemerintah daerah, sebagai berikut :
1. Evaluasi semesteran atau tahunan ditingkat teknis dipimpin oleh pimpinan bidang untuk
membahas kemajuan, hambatan yang dihadapi, dan penyesuaian kegiatan yang perlu
dilakukan pada enam bulan atau satu tahun kedepan sehingga tidak terjadi permasalahan
yang sama atau dalam rangka merespon perkembangan lingkungan strategis. Evaluasi
dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh prioritas yang telah ditetapkan;
2. Evaluasi semesteran atau tahunan secara keseluruhan Road Map Aparatur Sipil Negara,
yang dipimpin langsung oleh Ketua Tim Road Map Aparatur Sipil Negara;
3. Evaluasi semesteran atau tahunan di tingkat pemerintah daerah, yang dipimpin langsung
oleh Pimpinan Daerah.
Berbagai informasi yang digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dapat diperoleh
dari :
a. Hasil-hasil monitoring;
b. Survei kepuasan pegawai/masyarakat dan pengaduan pegawai/masyarakat;
c. Pengukuran target-target kegiatan manajemen Aparatur Sipil Negara sebagaimana
diuraikan dalam Road Map dengan realisasinya;
d. Pertemuan dalam rangka Penilaian Mandiri Pelaksanaan manajemen Aparatur Sipil Negara
sesuai Road Map Aparatur Sipil Negara, yang dikoordinasikan oleh Inspektorat.
Hasil evaluasi diharapkan dapat secara terus menerus memberikan masukan terhadap
pelaksanaan/realisasi Road Map Aparatur Sipil Negara di tahun-tahun berikutnya.
Berkenaan dengan monitoring dan evaluasi Road Map, sebagai leading sector kedepannya
akan dilakukan oleh sub unit yang menangani fungsi monitoring dan evaluasi/pelaporan pada
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bogor.
54
Road Map Pengembangan ASN BKKP Kabupaten Bogor 2016-2019 BKPP
BAB V
PENUTUP
Dokumen Road Map Aparatur Sipil Negara (RMASN) ini disusun sebagai pedoman
bagi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Bogor dalam menyusun dan
melaksanakan manajemen Aparatur Sipil Negara sebagai percepatan reformasi birokrasi
selama waktu lima tahun. Dokumen ini dapat dirubah sesuai ketentuan dan perkembangan
lingkungan strategis Pemerintah Kabupaten Bogor. Dokumen RMASN berisi rencana rinci
reformasi birokrasi dari satu tahapan ke tahapan selanjutnya selama lima tahun dengan
sasaran per tahun yang jelas. Sasaran tahun pertama akan menjadi dasar bagi sasaran tahun
berikutnya, begitupun sasaran tahun-tahun berikutnya mengacu pada sasaran tahun
sebelumnya.
Reformasi birokrasi dilaksanakan melalui program-program yang berorientasi pada
outcomes. Program-program tersebut dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan untuk
menghasilkan kinerja yang makin baik. Keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi
memerlukan komitmen dan menjadi tanggung jawab pimpinan dan seluruh jajaran aparatur
Pemerintah Kabupaten Bogor. RMASN 2016 – 2019 merupakan instrument dalam rangka
percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi Pemerintah Kabupaten Bogor.
55