Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

DINAS TENAGA KERJA


KABUPATEN PURBALINGGA
TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA


DINAS TENAGA KERJA
KABUPATEN PURBALINGA

TAHUN 2021

PURBALINGGA 53316

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya maka penyusunan Laporan kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Purbalingga Tahun Anggaran 2020 dapat diselesaikan, sebagai tindak lanjut dari
Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja.
Laporan kinerja berisi pertanggungjawaban kinerja Instansi dalam
mencapai tujuan/sasaran strategis instansi, yang berisi ikhtisar pencapaian
sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan
dokumen perencanaan yang mendasari pada RPJMD. Adapun Laporan Kinerja ini
dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang
membutuhkan, sebagai penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang
akan datang serta sebagai penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
Kami menyadari bahwa penyusunan Laporan Kinerja ini masih jauh
dari sempurna, namun diharapkan dengan tersusunnya laporan ini dapat
dipergunakan sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan kinerja di masa
mendatang.

Purbalingga, Januari 2021


Kepala Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Purbalingga

EDHY SURYONO, S.Sos., MM


Pembina Utama Muda
NIP. 196808291990011002
RINGKASAN EKSEKUTIF

Untuk mewujudkan good governance dan terselenggaranya manajemen


pemerintahan dan pembangunan yang berdaya guna, berhasil guna, dan
bebas KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) diperlukan sistem akuntabilitas pada
seluruh jajaran aparatur negara. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016
tentang Pembentukan, Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga
adalah unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian.
Untuk dapat melihat tingkat keberhasilan Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Purbalingga, maka perlu dibuat pengukuran kinerja melalui penyusunan
Laporan Kinerja. Pengukuran kinerja (keberhasilan dan kegagalan) diukur
berdasarkan pada pencapaian tujuan dan sasaran yang tertera pada Rencana
Strategis Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga Tahun 2017-2021 yang
sejalan dengan RPJMD. Tujuan dan sasaran Dinas Tenaga Kerja dituangkan
dalam 4 program dan 15 kegiatan. Pencapaian tujuan menurunnya pengangguran
terbuka dilihat dari indikator tingkat pengangguran terbuka untuk tahun 2020
sebesar 6,10% (data BPS) belum mencapai target sebesar <5%, capaian kinerja
tujuan 63,93%. Sedangkan capaian terhadap sasaran meningkatnya kesempatan
kerja yang layak dan terlindungi jaminan sosial, secara umum menunjukkan tingkat
keberhasilan dengan rata-rata cukup baik sebesar yakni 74,03%. Akuntabilitas
keuangan menunjukkan efisien. Kondisi pandemi Covid 19 banyak mempengaruhi
pada bertambahnya pengangguran dan semakin sedikitnya lowongan pekerjaan
yang tidak mendukung pada capaian kinerja. Dari aspek ketransmigrasian demikian
pula karena kondisi pandemi covid 19 sehingga Pusat tidak memberangkatkan
calon transmigran untuk bertransmigrasi. Namun demikian upaya pengangguran
terus dilakukan dan terintegrasi dengan pembangunan kedaulatan pangan,
pengentasan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, investasi, pariwisata dll,
sehingga dapat membuka lapangan kerja baru dan kemudian aspek-aspek
produktif tersebut mampu menjamin keberlanjutan pasar kerja. Hal ini perlu

iii
menjadi perhatian dari berbagai pihak karena diperlukan perluasan lapangan kerja
yang didukung dari OPD yang lain yang menjadi kewenangannya. Beberapa hal
yang menghambat pada tujuan tersebut antara lain:
1. Masih tingginya angkatan kerja sebagai penyumbang pengangguran.
2. Belum optimalnya kualitas tenaga kerja untuk memenuhi kompetensi yang
dibutuhkan pasar kerja.
3. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung pelatihan di Balai Latihan Kerja.
4. Quota/jatah transmigran dari Pemerintah Pusat sangat terbatas/tidak banyak.
Upaya yang dilakukan antara lain :
1. Pelatihan ketrampilan berbasis kompetensi dan kewirausahaan lebih
diperbanyak. Selain itu banyak mengadakan jenis pelatihan yang dibutuhkan
pengguna, dan pelatihan yang mempunyai spesifikasi khusus.
2. Koordinasi dan konsultasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
RI lebih diintensifkan.
Untuk masa mendatang, hasil evaluasi dan analisis diatas akan dijadikan
masukan agar pencapaian tujuan dan sasaran sesuai dengan yang diharapkan.
Beberapa prinsip penyusunan dan penyajian laporan telah disajikan dengan
berbagai pertimbangan. Prinsip-prinsip pelaporan yang baik mungkin saja tidak
semua dapat diterapkan pada Laporan Kinerja ini, namun demikian laporan ini
masih memenuhi tujuan penyusunannya.

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................................iii
DAFTAR ISI .........................................................................................................v
DAFTAR TABEL .................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..............................................................................1
1.2. Landasan Hukum.......................…………….................................1
1.3. Maksud dan Tujuan ......................................................................3
1.4. Gambaran Umum OPD……………...............................................4
1.5. Permasalahan Utama yang Dihadapi Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Purbalingga............................................................... 9
1.6. Sistematika Penulisan .................................................................10
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Visi dan Misi...........................................….................................. 12
2.2. Rencana Strategis………………………....…................................14
2.3. Perjanjian Kinerja ...................................................................... 16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran dan Capaian Kinerja.................................................18
3.2. Evaluasi Capaian dan Analisis Kinerja ........................................19
3.3. Akuntabilitas Keuangan ...............................................................42
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan ..................................................................................45
4.2. Saran ...........................................................................................46

v
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Data PNS Dinnaker Berdasarkan Struktur dan Golongan... 6
Tabel 2. Data PNS Dinnaker Menurut Pendidikan................................ 7
Tabel 3. Data Kondisi Sarana dan Prasarana Kantor ........................... 9
Tabel 4. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ................................................ 17
Tabel 5. Data Pengangguran Terbuka Kabupaten Purbalingga
Menurut Tingkat Pendidikan .................................................. 20
Tabel 6. Perbandingan TPT Kabupaten sekitar dan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2016 – 2020 .................................................... 22
Tabel 7. Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Purbalingga
Tahun 2015 s/d 2020 ............................................................. 23
Tabel 8. Daftar Rincian Jumlah Pencari Kerja yang Ditempatkan
Tahun 2020 ........................................................................... 26
Tabel 9. Capaian Sasaran Meningkatnya Kesempatan Kerja Yang
Layak Dan Terlindungi Jaminan Sosial ................................. 28
Tabel 10. Jumlah Pencari Kerja Terdaftar Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2020 ........................................................................... 29
Tabel 11. Jumlah Pencari Kerja Terdaftar Menurut Tingkat ..
Pendidikan Tahun 2020 ....................................................... 30
Tabel 12. Penempatan Kerja Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2020 .......................................................................... 32
Tabel 13. Penempatan Kerja Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2020 .......................................................................... 33
Tabel 14. Cakupan Pencari Kerja Yang Ditempatkan ......................... 34
Tabel 15. Daftar Rincian Jumlah Pencari Kerja Yg Terdaftar dan Yg di
tempatkan Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2016-2019.... 36
Tabel 16. Data UMK Se - Jawa Tengah............................................... 40
Tabel 17. Rasio Tenaga Kerja Mendapat Upah Sesuai UMK ........... .. 40
Tabel 18. Anggaran dan Realisasi Belanja ............................................ 43
Tabel 19. Analisis Efisiensi Sasaran Tahun 2020................................... 44

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Azas Akuntabilitas di dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun


1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja.

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum Dinas Tenaga Kerja Purbalingga yang selama


ini digunakan didalam rangka memberikan pelayanan kepada
masyarakat antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur,
Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

2. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional / SSPN ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

1
4. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);

5. Undang-undang no. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5589).

6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6322);

7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor


15/Permen/X/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Ketenagakerjaan dan Perubahannya Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi nomor 04/Permen/IV/2010;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang


Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Raperda Tentang RPJPD dan RJMD,
serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD;

9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014


tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Propinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018;

10. Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2011 tentang Rencana Tata


Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Purbalingga;

2
11. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Purbalingga Tahun 2005-2025;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 8 Tahun 2016


tentang RPJMD Kabupaten Purbalingga;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 12 Tahun 2016


tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Purbalingga;

14. Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan,


Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan LKjIP ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan atau kegagalan


pencapaian tujuan/sasaran yang telah ditetapkan, untuk kemudian
para stakeholder dapat menilai sejauh mana kemampuan Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga dalam mengelola sumber
dana dan daya yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Memberikan informasi yang memadai tentang kinerja Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Purbalingga.
3. Sebagai perwujudan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya pelaksanaan
kebijakan dan program yang dipercayakan kepada Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Purbalingga berdasarkan suatu sistem
akuntabilitas yang memadai.

3
1.4. Gambaran Umum OPD

Berdasarkan pada Peraturan Bupati nomor 84 Tahun 2016


tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga maka Susunan Organisasi Dinas
Tenaga Kerja terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi ;
1. Subbagian Perencanaan dan keuangan;
2. Subbagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga kerja membawahi;
1. Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga kerja;
2. Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
d. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga kerja,
membawahi;
1. Seksi kelembagaan dan Perselisihan Hubungan Industrial Tenaga
kerja;
2. Seksi Pengupahan, Kesejahteraan dan Jaminan Sosial Tenaga
Kerja
e. UPTD
f. Kelompok Jabatan Fungsional

Eselonering jabatan pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten


Purbalingga adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas = Eselon II.b


b. Sekretaris = Eselon III.a
c. Kepala Bidang = Eselon III.b
d. Kasi /Kasubbag = Eselon IV.a

Struktur Organisasi Dinas Tenaga kerja dapat dilihat pada


gambar bagan berikut ini :

4
Lampiran : Perbup no. 84 Tahun 2016,
Tanggal 25 Nopember 2016
Tentang Kedudukan, Struktur
Organisasi, Tugas Pokok, dan
Fungsi Dinas Tenaga Kerja

STRUKTUR ORGANISASI
DINAS TENAGA KERJA
KABUPATEN PURBALINGGA

KEPALA DINAS

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
SEKRETARIAT

SUB BAGIAN SUB BAGIAN


PERENCANAAN UMUM DAN
DAN KEUANGAN KEPEGAWAIAN

BIDANG BIDANG
PELATIHAN DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN
PENEMPATAN KERJA JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA

SEKSI SEKSI
PELATIHAN DAN PRODUKTIFITAS KELEMBAGAAN DAN PERSELISIHAN
KERJA HUBUNGAN INDUSTRIAL
TENAGA KERJA

SEKSI SEKSI
PENEMPATAN TENAGA KERJA PENGUPAHAN, KESEJAHTERAAN
DAN TRANSMIGRASI DAN JAMINAN SOSIAL

UPTD

5
1.4.1. Sumber Daya DINNAKER
a. Kondisi Kepegawaian

Sumber daya OPD dilihat dari kondisi kepegawaian Dinas


Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga berdasarkan struktur dan golongan,
serta dilihat berdasarkan pendidikan sebagaimana pada tabel dibawah ini.

Tabel 1
Data PNS Dinas Tenaga Kerja
Berdasarkan Struktur dan Golongan

Golongan
Struktur Jumlah
No I II III IV Ket
1 Kepala Dinas - - - 1 1
2 Sekretaris - - - 1 1
- Subag. Perencanaan & Keu. - - 4 1 5
- Subag. Umum & Kepeg. 4 1 - 5
Kepala Bidang Pelatihan &
3 Penempatan Tenaga Kerja - - - 1 1
- Seksi Pelatihan dan
Produktifitas Tenaga Kerja - 1 1 - 2
- Seksi Penempatan Tenaga
Kerja dan Transmigrasi - - 3 - 3
Kepala Bidang Hubungan
Industrial dan Jaminan Sosial
4 Tenaga Kerja - - - 1 1
- Seksi Kelembagaan dan
Perselisihan Hubungan
Industrial Tenaga Kerja - - 2 1 3
- Seksi Pengupahan,
kesejahteraan dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja - - 2 - 2
5 UPTD - 3 4 7
JUMLAH - 8 17 6 31

6
Tabel 2

Data PNS Dinas Tenaga Kerja menurut Pendidikan

No. Struktur Pendidikan


SD SLTP SLTA D3 S1 S2 Jml
1 Kepala Dinas - - - - 1 1
2 Sekretaris - - - - 1 - 1
- Subag. Perencanaan &
Keuangan - - 1 1 2 1 5
- Subag. Umum & Kepeg. 1 - 3 - 1 - 5
Ka. Bidang Pelatihan &
3 Penempatan Tenaga Kerja - - - - 1 - 1
- Seksi Pelatihan dan
Produktifitas Tenaga
Kerja - - 1 - 1 - 2
- Seksi Penempatan
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi - - 1 - 1 1 3
Ka. Bidang Hubungan
4 Industrial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja - - - - 1 - 1

7
No. Struktur Pendidikan
SD SLTP SLTA D3 S1 S2 Jml
- Seksi Kelembagaan dan
Perselisihan Hubungan
Industrial Tenaga Kerja - - - - 2 1 3
- Seksi Pengupahan,
kesejahteraan dan
Jaminan Sosial Tenaga
Kerja - - 1 - 1 - 2
UPTD - - - 2 5 - 7
JUMLAH 1 0 7 3 15 5 31

1.2.1.Kondisi Sarana Dan Prasarana Kantor

Untuk memperlancar pelaksanaan tugas, Dinas Tenaga


Kerja Kabupaten Purbalingga memiliki prasarana dan sarana yang
merupakan faktor penting dalam penyelenggaraan tugas. Sarana
dan Prasarana yang ada pada Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Purbalingga dapat dirinci sebagai berikut :

8
Tabel 3

Kondisi Sarana dan Prasarana Dinnaker

No. NAMA BARANG JUMLAH

1. Mobil 6 unit
2. Sepeda Motor 26 unit
3. Mesin Tik 2 buah
4. Komputer 14 buah
5. Laptop 17buah
6 Printer 17 buah
7. Tape Recorder/Wireles 1 buah
8. Telepon 3 unit
9. AC 21 unit
10. Almari besi 39 buah
11. Filling cabinet 15 buah
12. Meja Kerja/tamu/rias/komputer 71 buah
13. Kursi Kerja/tamu/rapat/sofa 322 buah
14. TV 4 buah
15. Soundsystem 2 buah

1.5. Permasalahan Utama yang Dihadapi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten


Purbalingga

Permasalahan utama yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten


Purbalingga adalah sebagai berikut :
1. Tingginya angka pengangguran.
2. Masih kurangnya perlindungan hak normatif pekerja.
Namun demikian ada peluang yang dapat dimanfaatkan untuk
mengatasi permasalahan tersebut antara lain :

9
a. Semakin berkembangnya tehnologi tepat guna yang dapat digunakan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi bagi pengusaha
untuk membuka lapangan kerja;
b. Banyaknya angkatan kerja yang dapat diberikan pembinaan ketrampilan
guna meningkatkan kualifikasi sesuai kompetensi yang dibutuhkan;
c. Banyaknya pemilik modal yang ingin melaksanakan kegiatan investasi.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas


Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga meliputi :

BAB I . PENDAHULUAN
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan
utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun
yang bersangkutan.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran dan Capaian Kinerja
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan
hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan
kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian
kinerja sebagai berikut :
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen perencanaan strategis organisasi;

10
4. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang
telah dilakukan;
5. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
6. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
B. Akuntabilitas Keuangan
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan
dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi
sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja
BAB IV. PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan
organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

11
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

2.1. Visi dan Misi

Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang


diinginkan pada akhir periode perencanaan. Dengan mengacu pada
RPJMD Kabupaten Purbalingga tahun 2016-2021, maka telaahan Visi,
Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih untuk
melihat sinkronisasi arah kebijakan pembangunan. Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Purbalingga yang merupakan salah satu Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Purbalingga dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya diarahkan untuk mendukung pencapaian Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.
Adapun Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih
Kabupaten Purbalingga tahun 2016-2021 adalah “PURBALINGGA YANG
MANDIRI DAN BERDAYA SAING MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA
YANG BERAKHLAK MULIA”. Guna mencapai visi tersebut, dilaksanakan
melalui tujuh Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih tahun
2016-2021 yaitu :
1. Menyelenggarakan pemerintahan yang profesional, efisien, efektif,
bersih dan demokratis, sehingga mampu memberikan pelayanan
secara prima kepada masyarakat;
2. Mendorong kehidupan masyarakat religius yang beriman dan bertaqwa
kehadirat Allah SWT serta mengembangkan paham kebangsaan guna
mewujudkan rasa aman dan tenteram dalam masyarakat yang
berdasar pada realitas kebhinekaan;
3. Mengupayakan kecukupan kebutuhan pokok manusia utamanya
pangan dan papan secara layak;
4. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia utamanya melalui
peningkatan derajat pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat;
5. Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi rakyat, dengan
mendorong simpul-simpul perekonomian utamanya industri

12
pengolahan dan manufaktur, perdagangan, jasa, pariwisata, industri
kreatif dengan tetap berorientasi pada kemitraan dan pengembangan
potensi lokal serta didukung dengan penciptaan iklim kondusif untuk
pengembangan usaha, investasi dan penciptaan lapangan kerja;
6. Mewujudkan kawasan perkotaan dan pedesaan yang sehat dan
menarik untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, sosial dan budaya
melalui gerakan masyarakat, yang didukung dengan penyediaan
infrastruktur/sarana prasarana wilayahan yang memadai;
7. Mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Dari pernyataan misi tersebut, dapat disimpulkan misi yang berkaitan


dimana pencapaiannya dapat didukung oleh Dinas Tenaga Kerja yaitu pada
Misi ke 5 yaitu Mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi rakyat,
dengan mendorong simpul-simpul perekonomian utamanya industri
pengolahan dan manufaktur, perdagangan, jasa, pariwisata, industri kreatif
dengan tetap berorientasi pada kemitraan dan pengembangan potensi lokal
serta didukung dengan penciptaan iklim kondusif. Dan Tujuan jangka
menengah RPJMD Kabupaten Purbalingga yang ingin dicapai dari Misi ke-5
adalah meningkatnya kesejahteraan dan pemerataan ekonomi masyarakat.
Sejalan dengan misi dan tujuan RPJMD tersebut maka tujuan dan
sasaran Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga adalah sebagai berikut:
 Tujuan
Menurunnya pengangguran terbuka
Indikator tujuan adalah Tingkat Pengangguran Terbuka, target pada tahun
2020 adalah <5
 sasaran :
Meningkatnya kesempatan kerja yang layak dan terlindungi jaminan sosial
Indikator kinerja sasaran adalah sebagai berikut:
1. Cakupan pencari kerja yang ditempatkan, target pada tahun 2020
sebesar 46%
2. Rasio tenaga kerja mendapat upah sesuai UMK, target pada tahun
2020 sebesar 93%

13
2.2. Rencana Strategis

Perencanaan Strategis menggambarkan tujuan jangka


panjang, sasaran dan strategi. Dokumen tersebut menyediakan dasar
bagi usaha berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan
menyediakan kerangka untuk rencana dan anggaran tahunan. Sesuai
tugas pokok dan fungsinya Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Purbalingga telah mempunyai Rencana Strategis yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu
untuk tahun 2017 – 2021 dengan memperhitungkan perubahan
lingkungan. Guna mendukung visi dan misi kabupaten Purbalingga maka
Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga mencakup Visi,
Misi, Tujuan, Sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan. Strategi
merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan dan berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi. Untuk mencapai tujuan dan sasaran perlu
pula dirumuskan kebijakan. Kebijakan adalah arah/tindakan yang
diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan. Strategi dan
arah kebijakan dalam pembangunan dijabarkan sesuai dengan
misi. Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya kemudian
dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program dan
kegiatan. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah
untuk mencapai sasaran dan tujuan serta untuk memperoleh alokasi
anggaran. Untuk mengukur capaian kinerja diperlukan Indikator Kinerja
Utama. Program yang disusun oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Purbalingga merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan
tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga yang
selanjutnya dijabarkan kedalam beberapa kegiatan untuk masing-masing
program tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program
ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah. Untuk

14
merealisasikan visi dan misi serta kebijakan yang telah ditetapkan,
selanjutnya disusun program dan kegiatan.
a. Program

Program pembangunan khususnya yang ditujukan bidang


ketenagakerjaan dan ketransmigrasian adalah :
1. Program pembinaan, peningkatan ketrampilan dan penempatan
Tenaga Kerja
2. Program perlindungan tenaga kerja dan pengembangan hubungan
industrial.
3. Program Ketransmigrasian
Sebagai penunjang urusan pemerintahan daerah diperlukan
penguatan kelembagaan daerah berupa :
1. Program penguatan kelembagaan daerah.

b. Kegiatan
 Program Pembinaan, Peningkatan Ketrampilan dan Penempatan
Tenaga Kerja meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Pelatihan Berbasis Kompetensi Institusional dan Non Institusional
2. Fasilitasi Penempatan Tenaga Kerja
3. Fasilitasi Kelembagaan Pelatihan Kerja Swasta
4. Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja
5. Pengelolaan dan Pemeliharaan BLK
6. Penyediaan Sarana dan Prasarana BLK

 Program Peningkatan Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan


Hubungan Industrial meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Penguatan Kelembagaan Hubungan Industrial
2. Pembinaan Pengupahan dan Kesejahteraan Pekerja di Perusahaan

 . Program Ketransmigrasian
1. Sosialisasi dan Fasilitasi Ketransmigrasian.

15
 Program Penguatan Kelembagaan Perangkat Daerah meliputi kegiatan
sebagai berikut :
1. Kegiatan Penyediaan Bahan dan Jasa Perkantoran.
2. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi.
3. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
4. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor.
5. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.
6. Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Kinerja
SKPD.

2.3. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan


penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan
instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang
disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah
komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan
pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan
wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak
dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan,
tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat
kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja dalam
Perjanjian Kinerja juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan
tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap
tahunnya.

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah


untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja
Aparatur.
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan
sanksi.

16
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,
evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima
amanah.
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai. Dalam rangka
mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil.
Selanjutnya perjanjian kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini.

TABEL 4
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

SASARAN INDIKATOR
TUJUAN SATUAN TARGET
KINERJA
Menurunnya Tingkat Persen <5
pengangguran Pengangguran
terbuka Terbuka
Meningkatnya Cakupan pencari Persen 46
Kesempatan kerja yang
Kerja yang Layak ditempatkan
dan Terlindungi
Rasio tenaga kerja Persen 93
Jaminan Sosial
dengan Upah
sesuai UMK

17
BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran dan Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja yang dilaksanakan adalah dengan


membandingkan antara target kinerja sasaran dan tujuan dengan realisasi
kinerja sasaran dan tujuan atau dengan kata lain membandingkan capaian
indikator kinerja yang direncanakan. Pengukuran kinerja dilakukan dengan
menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan
menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk
menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator
kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja
tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk
memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator
outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan
sasaran yang diinginkan. Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga
diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian Indikator Sasaran serta
menggambarkan pula tingkat capaian pada program/kegiatan. Untuk
mengetahui gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dan
Program/Kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang
dibandingkan dengan realisasinya. Kemudian atas hasil pengukuran
kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan
kegagalan pencapaian sasaran. Pengukuran kinerja dilakukan dengan
membandingkan rencana dan realisasi. Untuk dapat mengetahui tingkat
capaian kinerja, Pengukuran kinerja tahun 2020 dilakukan dengan
membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja, melalui
pengukuran tingkat pencapaian sasaran yang merupakan tingkat pencapaian
target dari masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan,
sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dimana
tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja
kegiatan yang berhubungan dengan sasaran tersebut. Pengukuran
pencapaian sasaran ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja.

18
Berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
589/IX/6/Y/99, tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah menyatakan bahwa untuk membuat kesimpulan
tentang hasil pengukuran digunakan skala pengukuran. Skala pengukuran
dibuat berdasarkan pertimbangan masing-masing lembaga, antara lain
dengan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :
NO. Skala Kategori
1 86% ≤ 100% Sangat baik

2 70% ≤ 85% Baik

3 55% ≤ 69% Cukup Baik

4 Kurang dari 55 Kurang Baik

3.2. Evaluasi Capaian dan Analisis Kinerja

Tahapan akuntabilitas kinerja berikutnya yaitu evaluasi capaian


dan analisis kinerja. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui capaian
realisasi, kemajuan dan kendala-kendala yang dijumpai didalam
pelaksanaan kegiatan – kegiatan dalam rangka pencapaian misi agar
dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program / kegiatan di
masa yang akan datang.
Selain itu dalam evaluasi kinerja juga dilakukan analisis efisiensi
dengan cara membandingkan antara outputs dengan inputs baik untuk
rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi antara
nilai inputs dengan outputs. Berikut akan dipaparkan uraian dan analisis
capaian kinerja tujuan dan sasaran, sedangkan untuk realisasi penggunaan
anggaran akan dijelaskan pada Akuntabilitas Keuangan.

19
3.2.1. Capaian Tujuan

Sebagaimana dikemukakan dalam Renstra dan Perjanjian Kerja Dinas


Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga, maka tujuan OPD adalah menurunnya
pengangguran terbuka. HaI tersebut diukur dari indikator kinerja Tingkat
Pengangguran Terbuka. Untuk itu kinerja OPD terutama berorientasi pada
pengurangan pengangguran.
Penganggur adalah angkatan kerja yang tak punya pekerjaan dan
mencari pekerjaan, tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha, tak
punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan, serta sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja. Pengangguran merupakan suatu pemborosan ekonomi yang sangat
mahal karena tidak mempunyai mata pencaharian namun membutuhkan biaya
untuk hidup sehari-hari (BPS). Selain itu penganggur memiliki potensi negatif
yang besar yaitu dapat berdampak pada kerawanan sosial yang dapat
mengganggu keamanan politik secara keseluruhan.
Di Kabupaten Purbalingga berdasarkan data BPS, kondisi terakhir
dari angkatan kerja sejumlah 476.896 orang maka yang menganggur
sebanyak 22.798 orang. Berdasarkan Tingkat pendidikan SMK kebawah
merupakan jumlah terbesar yang mendominasi pengangguran yakni sebesar
20.347 orang.
TABEL 5
DATA PENGANGGURAN TERBUKA KAB. PURBALINGGA
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN

Pendidikan Jumlah

≤SD/sederajat 5.163
SMP/Sederajat 5.410
SMA/Sederajat 3.479
SMK 6.295
Diploma 319
Perguruan Tinggi 2.132
Total 22.798

Sumber : BPS, Kabupaten Purbalingga Dalam Angka Tahun 2020

20
GRAFIK

Sumber : BPS, Kabupaten Purbalingga Dalam Angka Tahun 2020

Pada tahun 2020 ini tingkat pengangguran di sekitar kabupaten


Purbalingga rata-rata mengalami kenaikan sekitar 1,31 – 1,79%. Tingkat
Pengangguran Terbuka Kabupaten Purbalingga pada tahun 2020
dibandingkan dengan Kabupaten lain mengalami kenaikan lebih kecil, dan
Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Purbalingga lebih rendah bila
dibandingkan dengan Kabupaten sekitarnya seperti Cilacap sebesar 9,1%.
Masih sepadan kisaran 5%-6% dengan kabupaten sekitarnya seperti
Banyumas 6%, Banjarnegara 5,86% dan Kebumen 6,07%. Apabila
dibandingkan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Jawa Tengah
sebesar 6,48% maka Kabupaten Purbalingga tidak begitu terpaut jauh sebesar
0,38%. Berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Tengah maka Perbandingan
TPT Kabupaten Purbalingga dengan sekitarnya dan provinsi Jawa Tengah
dari tahun 2015 - 2020 (untuk tahun 2016 tidak tersedia data) dapat dilihat
pada tabel berikut ini :

21
TABEL 6
PERBANDINGAN TPT KABUPATEN SEKITAR DAN PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2015 – 2020

TPT TPT TPT TPT TPT Perubahan/


Kabupaten Th. 2015 Th. 2017 Th. 2018 Kenaikan 1
Th. 2019 Th. 2020
tahunan
Cilacap 8,01 6,30 7,48 7,31 9,10 1,79

Banyumas 6,37 4,62 4,19 4,21 6,00 1,79

4,84 5,33 6,06 4,78 6,10 1,32


Purbalingga

Banjarnegara 5,05 4,72 4,00 4,47 5,86 1,39

Kebumen 4,14 5,58 5,52 4,76 6,07 1,31

Jawa Tengah 4,99 4,57 4,51 4,49 6,48 1,99

Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah


Ket. : (Data tahun 2016 tidak tersedia)

Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Purbalingga pada tahun


2020 ini mengalami kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya yang sebelumnya
mengalami penurunan, sifatnya fluktuatif dari tahun ke tahun selama kurun
waktu 5 tahunan. Target Capaian Tujuan Tingkat Pengangguran Terbuka
tahun 2020 yang akan dicapai berdasarkan perjanjian kerja adalah sebesar
<5%, realisasi berdasarkan Data BPS Kabupaten Purbalingga untuk Tingkat
Pengangguran Terbuka pada Tahun 2020 adalah sebesar 6,1%, atau terjadi
kenaikan tingkat pengangguran terbuka dibandingkan tahun lalu (4,78%) naik
sebesar 1,32%, sehingga belum mencapai target dari <5%, capaian kinerja
sebesar 63,93%. Apabila dibandingkan dengan target Renstra Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Purbalingga Tahun Akhir sebesar < 5% maka Tingkat
pengangguran terbuka pada tahun ini belum bisa mencapai target yang telah
direncanakan. Perkembangan realisasi dan target Tingkat Pengangguran
Terbuka Kabupaten Purbalingga selama 5 tahun terakhir dari tahun 2015 s/d
2020 dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut ini.

22
TABEL 7
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
KABUPATEN PURBALINGGA
TAHUN 2015 S/D 2020

Realis Target Capaian Target


Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi
asi Tahun Kinerja Renstra
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
Tahun 2020 Tahun Akhir
2015 2016 2017 2018 2019
2020 (%) 2020 (%)
(%) (%) (%) (%) (%)
(%) %
Tingkat
Pengang
guran 4,84 5,33 5,33 6,06 4,78 6,1 <5 63,93 <5
Terbuka
(TPT)

GRAFIK
PERKEMBANGAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
TAHUN 2015 S/D TAHUN 2020

Kenaikan tingkat pengangguran terbuka tersebut tidak lepas dari


kondisi pandemi covid 19 yang terjadi pada bulan Maret sepanjang tahun
2020. Dimana banyak perusahaan yang mengurangi karyawannya baik yang
di PHK maupun yang dirumahkan karena penurunan permintaan produksi

23
berakibat pada pengurangan produksi. Sehingga lowongan kerjapun semakin
sedikit. Namun demikian berbagai upaya telah dilaksanakan oleh Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya di bidang ketenagakerjaan melalui strategi peningkatan ketrampilan
dan kompetensi tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja yang dititik
beratkan pada pelatihan dan penempatan kerja.
Pelatihan kerja yang pertama, adalah pelatihan yang berbasis
Kebutuhan masyarakat yakni Pelatihan agribisnis yang dilaksanakan di Desa
Karangjambe, dan pelatihan pangkas rambut yang dilaksanakan di desa
Kalimanah Kulon. Namun dengan adanya refocusing anggaran untuk
penanganan covid 19 sehingga banyak sekali paket pelatihan yang berkurang
sekitar 50%. Sehingga pada tahun ini hanya 40 orang peserta yang dapat
dilatih, kondisi ini tentu saja belum dapat mengimbangi dengan banyaknya
pencari kerja di kabupaten Purbalingga. Dari pelatihan tersebut diharapkan
pencari kerja yang telah dilatih mampu untuk berwira usaha sendiri, sehingga
dapat mengurangi pengangguran.
Pelatihan kerja yang kedua, adalah Pelatihan berbasis kompetensi
yakni Pelatihan klasikal yang berdasarkan kurikulum dan silabus yang telah
ditentukan dengan Instruktur yang memiliki kompetensi di bidang kejuruan
meliputi kejuruan Las, Otomotif, Menjahit, PHP, TIK , Design Grafis, Tekhnik
Pendingin dan lainnya. Pelatihan berbasis kompetensi ini dilaksanakan di
Balai Latihan Kerja Kabupaten Purbalingga. Adapun peserta pelatihan
sejumlah 144 orang. Dengan pelatihan tersebut diharapkan akan dapat
membekali peserta untuk mendapatkan pekerjaan baik wirausaha mandiri
maupun bekerja di Perusahaan sehingga dapat mengurangi pengangguran.
Untuk pelatihan kerja yang ketiga adalah Pelatihan Pra Seleksi
Pemagangan ke Luar Negeri (Jepang) melalui 2 jalur yakni Program IMM
(Rekrutmen melalui pemerintah) dan Sending Organization (SO), melalui
LPKS yang telah mendapatkan ijin dari Kemnaker RI, namun sayangnya pada
tahun 2020 ini tidak jadi dilaksanakan dengan adanya kondisi pandemi covid
19 banyak negara lockdown dan anggaran di refocusing untuk penanganan
covid 19.

24
Upaya pengurangan pengangguran lainnya melalui penempatan
kerja oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga. Penempatan Kerja
tersebut melalui antar kerja antar lokal (AKAL) di wilayah kabupaten
Purbalingga pada Perusahaan-perusahaan yang ada di kabupaten
Purbalingga, dan antar kerja antar daerah (AKAD) di luar Jawa Tengah
seperti di Perkebunan Kelapa Sawit Kalimantan, Perusahaan Garmen di
Bandung. Antar kerja antar negara (AKAN) seperti ke Jepang, Taiwan,
Hongkong, Malaysia, Singapura. Dalam rangka penempatan kerja juga
dilaksanakan Job Canvasing ke Perusahaan-perusahaan di sekitar
Kabupaten Purbalingga untuk mendapatkan data lowongan kerja sekaligus
menempatkan melalui seleksi dan rekrutmen yang dilaksanakan di kantor
Dinas Tenaga Kerja. Ada beberapa perusahaan dan Instansi yang telah
bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga dalam
pelaksanaan seleksi seperti Alfamart dan Indomart dll. Pada tahun 2020
maka dari sejumlah pencari kerja sebanyak 14.121 orang yang telah
ditempatkan sebanyak 2.799 orang, dengan rincian penempatan kerja di
kabupaten Purbalingga (AKAL) sebanyak 2.730 orang, dan di luar negari
(AKAN) sebanyak 69 orang, sedangkan yang AKAD ke lain daerah tidak ada,
demikian juga untuk transmigrasi tidak ada kuota dari Pusat karena adanya
pandemi covid 19, untuk lebih jelasnya dapat dilhat pada tabel berikut ini.

Tabel .................

25
TABEL 8
DAFTAR RINCIAN JUMLAH PENCARI KERJA YANG DITEMPATKAN
TAHUN 2020

PENEMPATAN
NO BULAN AKL AKAD AKAN JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 JANUARI 12 116 128 - - - 7 16 23 19 132 151
2 FEBRUARI 27 333 360 - - - 8 14 22 35 347 382
3 MARET 7 4 11 - - - - 13 13 7 17 24
4 APRIL - - - - - - - - - - - -
5 MEI - - - - - - - - - - - -
6 JUNI - - - - - - - - - - - -
7 JULI - - - - - - - - - - - -
8 AGUSTUS 1 - 1 - - - - - - 1 - 1
9 SEPTEMBER 81 1.235 1.316 - - - - - - 81 1.235 1.316
10 OKTOBER 10 11 21 - - - - - - 10 11 21
11 NOVEMBER 13 420 433 - - - 1 3 4 14 423 437
12 DESEMBER 6 454 460 - - - - 7 7 6 461 467
JUMLAH 157 2.573 2.730 - - - 16 53 69 173 2.626 2.799

Perlu dikemukakan bahwa ada beberapa hal yang ikut


mempengaruhi pada pengurangan pengangguran dan Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Purbalingga tidak bisa sendiri dalam mengatasi pengangguran ada
beberapa kewenangan yang hanya dimiliki oleh OPD yang lain antara lain
seperti bidang Investasi, pariwisata, pendidikan dan sosial dll. Investasi
berpengaruh terhadap pengangguran, investasi tidak hanya menciptakan
permintaan, tetapi juga memperbesar kapasitas produksi. Artinya dengan
semakin besar kapasitas produksi maka akan membutuhkan tenaga kerja
yang semakin besar pula. Jika permintaan terhadap barang dan jasa lesu,
maka pada gilirannya timbul pula kelesuan pada permintaan tenaga kerja,
maka pengangguranpun akan semakin meningkat. Pertumbuhan ekonomi
juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruh pengangguran terbuka,
pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan berdampak pada penyerapan tenaga
kerja yang artinya jumlah pengangguran akan berkurang. Dalam hal rata-
rata lama pendidikan berpengaruh pada laju angkatan kerja yang apabila
angkatan kerja semakin meningkat maka pengangguran pun akan meningkat
jika tidak diimbangi dengan penduduk yang bekerja dan yang melanjutkan

26
pendidikan ke jenjang selanjutnya dan lain sebagainya, sehingga perlunya
dukungan dari berbagai pihak dalam rangka pengurangan pengangguran di
Kabupaten Purbalingga.

Permasalahan :
 Masih tingginya angkatan kerja sebagai penyumbang pengangguran.
 Terbatasnya lapangan kerja sehingga harus didukung dari sektor
yang lain seperti investasi, pariwisata, dan lainnya tidak hanya dari
sisi pelatihan dan penempatan kerja saja tidaklah cukup.
 Jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan kesempatan kerja.
 Kompetensi tenaga kerja belum sepenuhnya sesuai dengan pasar
kerja.

Solusi :
1. Peningkatan ketrampilan dan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan
berbasis kompetensi dan berbasis kebutuhan masyarakat
2. Koordinasi secara intensif dengan kementerian tenaga kerja untuk
mendukung pada sarana dan prasarana pelatihan kerja.
Program-program yang mendukung pada pencapaian tujuan
tersebut adalah sbb :
1. Program Pembinaan Peningkatan Ketrampilan dan penempatan
Kerja
2. Program Peningkatan Perlindungan Tenaga kerja dan
Pengembangan Hubungan Industrial
3. Program Ketransmigrasian

Dalam rangka pencapaian tujuan OPD tersebut didukung oleh


sasaran OPD sesuai perjanjian kerja yakni Meningkatnya Kesempatan Kerja
Yang Layak dan Terlindungi Jaminan Sosial yang akan dibahas dalam
capaian sasaran berikut ini.

27
3.2.2. Capaian sasaran

Berbagai program dan kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan


dengan sasaran meningkatnya kesempatan kerja yang layak dan terlindungi
jaminan sosial. Capaian kinerja sasaran dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL 9
CAPAIAN SASARAN MENINGKATNYA KESEMPATAN KERJA YANG LAYAK DAN
TERLINDUNGI JAMINAN SOSIAL

Target Realisasi Capaian Realisasi Target


Tahun Tahun Tahun Tahun Akhir
Sasaran Indikator Kinerja 2020 2020 2020 2019 Renstra
(%) (%) (%) (%) (%)

1 2 3 4 5 6 7

 Meningkatnya  Cakupan pencari


kesempatan kerja yang
kerja yang ditempatkan. 46% 19,8% 43% 50,29% 48%
layak dan
terlindungi
jaminan sosial
 Rasio tenaga kerja 93% 98,16% 105,06% 98,12% 95%
mendapat upah
sesuai UMK

Rata – rata Capaian Sasaran 74,03%

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat Capaian Kinerja


Sasaran, dan berdasarkan pada skala pengukuran ordinal sebagaimana
telah dikemukakan di atas capaian kinerja masuk kategori baik yakni
sebesar 74,03%.

Capaian kinerja sasaran meningkatnya kesempatan kerja


yang layak dan terlindungi jaminan sosial dilihat dari Indeks Kinerja
Utama OPD meliputi :
1. Cakupan pencari kerja yang ditempatkan
2. Rasio tenaga kerja mendapat upah sesuai UMK

28
1. Cakupan pencari kerja yang ditempatkan

Indikator kinerja utama OPD yang pertama adalah Cakupan pencari


kerja yang ditempatkan, hal ini dilihat dari perbandingan tenaga kerja yang
ditempatkan dengan pencari kerja terdaftar.
Pencari kerja terdaftar di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2020
didominasi oleh perempuan sejumlah 8.972 orang perempuan atau
sebesar 64%, sedangkan laki-laki sebanyak 5.149 orang atau sebesar 36%
dengan demikian jumlah pencari kerja perempuan lebih besar dari laki-laki
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL 10
JUMLAH PENCARI KERJA TERDAFTAR
MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2020

PENCAKER
NO BULAN
L P JUMLAH
1 JANUARI 459 825 1.284
2 FEBRUARI 236 492 728
3 MARET 10 22 32
4 APRIL - - -
5 MEI - - -
6 JUNI 1.620 1.837 3.457
7 JULI 580 1.116 1.696
8 AGUSTUS 630 1.373 2.003
9 SEPTEMBER 578 1.269 1.847
10 OKTOBER 395 800 1.195
11 NOVEMBER 363 731 1.094
12 DESEMBER 278 507 785
JUMLAH 5.149 8.972 14.121

Grafik ..............

29
GRAFIK
PENCARI KERJA TERDAFTAR
MENURUT JENIS KELAMIN
TAHUN 2020

Dilihat dari tingkat pendidikan maka pencari kerja terdaftar terbesar


didominasi lulusan SLTA sebanyak 9.811 orang (69,5%) disusul lulusan
SLTP sebanyak 3.268 orang (23,2%) dan paling sedikit lulusan Diploma
sebanyak 167 orang (1,2%), untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
TABEL 11
JUMLAH PENCARI KERJA TERDAFTAR
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2020

PENCAKER %
NO PENDIDIKAN
L P JUMLAH

1 ≤ SD 77 438 515 3,6

2 SLTP 757 2.511 3.268 23,2

3 SLTA 4.133 5.678 9.811 69,5

4 DIPLOMA 53 114 167 1,2

5 SARJANA 129 231 360 2,5


JUMLAH 5.149 8.972 14.121 100,00

30
GRAFIK
PENCARI KERJA TERDAFTAR MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
TAHUN 2020

Dari data pencari kerja tersebut maka pada tahun 2020 dari
sebanyak 14.121 orang pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja
yang telah mendapatkan pekerjaan sebanyak 2.799 orang. Berdasarkan
data penempatan kerja menurut jenis kelamin maka penempatan kerja
didominasi untuk tenaga kerja perempuan sebanyak 2.626 orang atau
sebesar 94% sedangkan laki-laki hanya sebanyak 173 orang atau 6% saja,
hal ini mengingat di kabupaten Purbalingga memang untuk lapangan kerja
banyak untuk perempuan tetapi sangatlah kurang lapangan kerja untuk laki-
laki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

31
TABEL 12
PENEMPATAN KERJA MENURUT JENIS KELAMIN
TAHUN 2020

PENEMPATAN Prosentase
NO BULAN
L P L+P
1 JANUARI 19 132 151 5,39
2 FEBRUARI 35 347 382 13,65
3 MARET 7 17 24 0,86
4 APRIL - - - -
5 MEI - - - -
6 JUNI - - - -
7 JULI - - - -
8 AGUSTUS 1 - 1 0,04
9 SEPTEMBER 81 1.235 1.316 47,02
10 OKTOBER 10 11 21 0,75
11 NOVEMBER 14 423 437 15,61
12 DESEMBER 6 461 467 16,68
JUMLAH 173 2.626 2.799 100

DIAGRAM
PENEMPATAN KERJA MENURUT JENIS KELAMIN
TAHUN 2020

32
Berdasarkan tingkat pendidikan maka penempatan kerja didominasi
tenaga kerja perempuan dengan tingkat pendidikan SLTA sejumlah 1.644
orang atau sebesar 58,7%, diikuti tenaga kerja perempuan dengan tingkat
pendidikan SLTP sejumlah 835 orang atau 29,8%. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL 13
PENEMPATAN KERJA MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
TAHUN 2020

PENEMPATAN Prosentase
NO BULAN
L P L+P

1 SD 3 120 123 4,39

2 SLTP 46 835 881 31,48

3 SLTA 108 1.644 1.752 62,59

4 DIPLOMA 1 11 12 0,43

5 SARJANA 15 16 31 1,11
JUMLAH
173 2.626 2.799 100

GRAFIK
PENEMPATAN KERJA MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
TAHUN 2020

33
Pada Tahun 2020 dari sebanyak 14.121 orang pencari kerja yang
terdaftar di Dinas Tenaga Kerja maka yang telah mendapatkan pekerjaan
sebanyak 2.799 orang atau sebesar 19,8%, belum mencapai target dari
yang telah ditargetkan sebesar 46%. Jika dibandingkan dengan target
tersebut maka realisasi cakupan pencari kerja yang ditempatkan pada
tahun 2020 sebesar 43%. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu
(Tahun 2019) sebesar 50,29%, maka capaian cakupan pencari kerja yang
ditempatkan mengalami penurunan. Demikian pula apabila dibandingkan
pada tahun – tahun sebelumnya tahun 2016 sebesar 37,5% dan tahun
2017 sebesar 41,4% maka Cakupan pencari kerja yang ditempatkan
tersebut juga mengalami penurunan. Dan dibandingkan target pada akhir
renstra sebesar 48% maka capaian tahun 2020 ini belum dapat mencapai
target akhir Renstra OPD.

TABEL 14
CAKUPAN PENCARI KERJA YANG DITEMPATKAN

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisa Capaian Target


Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun si Kinerja Akhir
2016 2017 2018 (%) 2019 (%) 2020 Tahun (%) Renstra
Kinerja (%) 2020 (%)
(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

 Cakupan 37,5% 41,4% 47,15% 50,29% 46% 19,8% 43% 48%


pencari kerja
yang
ditempatkan.

Tren Cakupan pencari kerja yang ditempatkan dalam 4 tahun


cenderung meningkat namun menurun pada satu tahun terakhir dapat
digambarkan sebagaimana grafik di bawah ini.

34
Apabila dilihat dari tingkat pendidikan maka pencari kerja yang telah
ditempatkan mempunyai kecenderungan dari tahun ke tahun yang didominasi
pencari kerja berpendidikan SLTA, sehingga lulusan SLTA menjadi perhatian
untuk pengisian lowongan kerja yang sesuai. Dengan melihat masih
banyaknya pengangguran sementara kompetensi belum bisa sepenuhnya
memenuhi lowongan kerja yang tersedia, sehingga link and mich menjadi titik
berat pendidikan vokasi agar sesuai dengan pasar kerja untuk dapat
mengurangi pengangguran yang ada. Dinas Tenaga Kerja terkait hal ini dalam
rangka pembinaan dan peningkatan ketrampilan berusaha untuk
melaksanakan program dan kegiatan baik yang sudah ada maupun membuka
kejuruan baru sesuai yang dibutuhkan pasar kerja. Untuk lebih rincinya data
pencari kerja yang ditempatkan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

35
TABEL 15
DAFTAR RINCIAN JUMLAH PENCARI KERJA YANG TERDAFTAR
DAN YANG DITEMPATKAN
MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
TAHUN 2016 – 2020

PENCAKER PENEMPATAN
PENDIDIKAN
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020

1 <SD 1.105 584 296 687 515 86 471 647 736 123

2 SLTP 4.031 3.511 5.925 4.161 3.268 855 1.024 2.742 2.895 881

3 SLTA 8.563 8.674 8.880 9.784 9.811 4.215 2.461 4.175 4.161 1.752

4 DIPLOMA 464 446 784 337 167 178 1.236 21 8 12

5 SARJANA 412 574 230 589 360 132 519 14 24 31

JUMLAH 14.575 13.789 16.115 15.558 14.121 5.466 5.711 7.599 7.824 2.799

Pencapaian target tersebut dengan cara Job canvasing,


sosialisasi lowongan kerja, sosialisasi transmigrasi, fasilitasi
penempatan kerja, pelatihan kerja dan lain- lain melalui Program dan
kegiatan sbb:

(I) Program Pembinaan Peningkatan Ketrampilan dan


penempatan Kerja, yang didukung melalui kegiatan :

1. Pelatihan berbasis kompetensi


2. Fasilitasi Penempatan Tenaga Kerja
3. Fasilitasi Kelembagaan Pelatihan Kerja Swasta
4. Pelatihan Produktifitas Tenaga Kerja (DBH-CHT)
5. Pengelolaan dan Pemeliharaan BLK
6. Penyediaan Sarana dan Prasarana Balai Latihan Kerja

(II) Program Ketransmigrasian, yang didukung melalui kegiatan:

- Sosialisasi dan Fasilitasi Pemindahan Transmigrasi

36
Sebagaimana telah dikemukan di atas baru pada tahun
terakhir yakni tahun 2020 target indikator kinerja utama tidak
tercapai hal ini karena beberapa hambatan atau kendala.

Hambatan/Kendala yang dihadapi :


 Lowongan kerja masih sangat kurang untuk dapat
menampung tenaga kerja yang ada karena terbatasnya
lapangan kerja di Purbalingga dan semakin sedikit dengan
adanya pandemi covid 19. Dengan kondisi pandemi covid 19
sehingga banyak perusahaan yang memberhentikan (PHK)
karyawan dan juga merumahkan karyawannya, bahkan
beberapa perusahaan terpaksa harus tutup karena tidak dapat
beroperasi lagi. Disamping itu banyak negara lockdown
sehingga pelayanan antar kerja keluar negeri juga terbatas
demikian juga di dalam negeri dimana tahun ini tidak ada
pemberangkatan transmigrasi dari Pusat, dimana transmigrasi
sangat tergantung pada quota dari Pusat sehingga tidak dapat
memenuhi harapan masyarakat.
 Terbatasnya paket pelatihan dari Pusat sehingga hanya
sebagian kecil pendaftar yang dapat terfasilitasi mengikuti
pelatihan sementara animo masyarakat sangat besar.
Ditambah dengan adanya refocusing anggaran untuk
penanganan pandemi covid 19 sehingga paket pelatihan
sangat banyak berkurang.

Solusi/Upaya yang dilakukan adalah melalui :


 Job canvasing ke Perusahaan-perusahaan untuk
mendapatkan data lowongan pekerjaan dan mencari informasi
tenaga kerja yang telah ditempatkan. Melakukan pembinaan
ke Perusahaan untuk meminimalisir PHK.
 Koordinasi dan konsultasi baik ke instansi vertikal
ke Kementerian Tenaga Kerja maupun instansi di daerah
secara intensif terus dilakukan. Koordinasi dengan Balai Besar

37
Pengembangan Pelatihan Kerja secara rutin dilakukan untuk
mendapatkan paket pelatihan lebih banyak lagi.

2. Rasio tenaga kerja mendapat upah sesuai UMK

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor


560/58 Tahun 2019 Tentang Upah Minimum pada 35 Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 tanggal 19 Nopember 2019, yang
berlaku mulai 1 Januari 2020. UMK Kabupaten Purbalingga sebesar Rp.
1.940.800,-. Apabila dibandingkan dengan Kabupaten/kota se Jawa
Tengah, berada di urutan di tengah-tengah yakni urutan ke 17, UMK
tertinggi adalah Kota Semarang sebesar Rp. 2.715.000 dan UMK terendah
adalah Kabupaten Banjarnegara sebesar Rp. 1.748.000,- . Dibandingkan
dengan kabupaten sekitar seperti UMK Banyumas sebesar Rp.
1.900.000,-, UMK Kebumen sebesar Rp. 1.835.000,- UMK Brebes
sebesar Rp. 1.807.614,- dan UMK Banjarnegara sebesar Rp. 1.748.000,-
maka UMK Purbalingga sebesar Rp. 2.715.000,- masih lebih tinggi. Untuk
lebih rinci data UMK se Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL 16
DATA UMK SE-JAWA TENGAH

NO. KABUPATEN/KOTA UMK


1 Kota Semarang 2.715.000,00
2 Kabupaten Demak 2.432.000,00
3 Kabupaten Kendal 2.261.775,00
4 Kabupaten Semarang 2.229.880,50
5 Kabupaten kudus 2.218.451,95
6 Kabupaten Cilacap 2.158.327,00
7 Kota Pekalongan 2.072.000,00
8 Kabupaten Batang 2.061.700,00
9 Kabupaten Magelang 2.042.200,00
10 Kabupaten Jepara 2.040.000,00
11 Kota Salatiga 2.034.915,42
12 Kabupaten Pekalongan 2.018.161,27
13 Kabupaten Karanganyar 1.959.000,00
14 Kabupaten Kota Surakarta 1.956.200,00
15 Kabupaten Klaten 1.947.821,16
16 Kabupaten Boyolali 1.942.500,00

38
17 Kabupaten Purbalingga 1.940.800,00
18 Kabupaten Sukoharjo 1.938.000,00
19 Kota Tegal 1.925.000,00
20 Kabupaten Banyumas 1.900.000,00
21 Kabupaten Tegal 1.896.000,00
22 Kabupaten Pati 1.891.000,00
23 Kabupaten Pemalang 1.865.000,00
24 Kabupaten Wonosobo 1.859.000,00
25 Kota Magelang 1.853.000,00
26 Kabupaten Purworejo 1.845.000,00
27 Kabupaten Blora 1.834.000,00
28 Kabupaten Kebumen 1.835.000,00
29 Kabupaten Grobogan 1.830.000,00
30 Kabupaten Temanggung 1.825.200,00
31 Kabupaten Sragen 1.815.914,85
32 Kabupaten Brebes 1.807.614,00
33 Kabupaten Rembang 1.802.000,00
34 Kabupaten Wonogiri 1.797.000,00
35 Kabupaten Banjarnegara 1.748.000,00

Indikator kinerja utama OPD yang kedua adalah Rasio tenaga


kerja mendapat upah sesuai UMK dilihat dari perbandingan jumlah tenaga
kerja yang sudah UMK dengan jumlah tenaga kerja yang terdaftar.
Berdasarkan pemantauan ke perusahaan-perusahaan yang ada
di Purbalingga rasio tenaga kerja yang mendapat upah sesuai UMK
tercapai melebihi target yang dicanangkan yakni tercapai sebesar 98,16%
dari target sebesar 93%, dari 46.892 tenaga kerja maka ada sejumlah
46.010 orang yang telah mendapatkan pembayaran penghasilan sesuai
UMK.

Tabel ..................

39
TABEL 17
RASIO TENAGA KERJA MENDAPAT UPAH SESUAI UMK

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Capaian Target


Indikator Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2020 Tahun Akhir
2016 (%) 2017 (%) 2018 2019 2020 (%) 2019 Renstra
Kinerja (%) (%) (%) (%) (%)

1 2 3 4 5 6 7 8

 Rasio 89,85 93,5 94,88 98,12 93 98,16 105,6 95


Tenaga
Kerja
Mendapat
Upah Sesuai
UMK

Target Rasio tenaga kerja mendapat upah sesuai UMK yang


dicanangkan oleh Dinas Tenaga Kerja pada Tahun 2020 adalah sebesar
93%. Jika dibandingkan dengan target tersebut maka realisasi Rasio
tenaga kerja mendapat upah sesuai UMK pada tahun 2020 melebihi
target yakni realisasi sebesar 98,16% atau capaian sebesar 105,6%.
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu (Tahun 2016) yang
mencapai sebesar 89.85%, realisasi tahun 2017 sebesar 93,5%, dan
tahun 2018 sebesar 94,88% serta tahun 2019 sebesar 98,12% maka
realisasi tahun 2020 mengalami peningkatan, dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya cenderung mengalami peningkatan terus. Dan dibandingkan
target pada akhir renstra maka capaian tahun 2020 ini telah melebihi
target akhir rencana jangka menengah Renstra OPD.
Tren Rasio tenaga kerja mendapat upah sesuai UMK dalam 5
tahun cenderung meningkat dapat digambarkan sebagaimana grafik di
bawah ini.

40
Upaya yang dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja agar tenaga kerja
terjamin haknya mendapat upah sesuai UMK dengan cara pembinaan ke
perusahaan-perusahaan, pemantauan ke pasar-pasar yang ada di
Purbalingga yang dilakukan secara rutin. Selain itu juga dilakukan
bimbingan teknis terkait pengupahan di perusahaan yang dilakukan oleh
Dinas dengan mengundang perwakilan dari Perusahaan yang menangani.
Dengan demikian Perusahaan juga mengerti akan peraturan tentang
pengupahan juga penghitungannya yang benar sehingga tidak melanggar
pada peraturan perundangan yang telah ada.
Dalam usaha menjamin kesejahteraan pekerja dengan mendapat
upah sesuai UMK tersebut didukung pencapaiannya melalui program
dan kegiatan sebagai berikut :
 Program Peningkatan Perlindungan Tenaga kerja dan Pengembangan
Hubungan Industrial yang didukung melalui kegiatan :
 Pembinaan Pengupahan dan Kesejahteraan Pekerja di Perusahaan
 Penguatan hubungan kelembagaan industrial

41
Hambatan/Kendala :
1. Sistem penggajian yang menggunakan sistem borongan sehingga
menyulitkan dalam penghitungan UMK.
2. Waktu untuk melaksanakan Bimtek harus menyesuaikan dengan
Perusahaan
Solusi/upaya :
> Sosialisasi UMK dan Struktur Skala Upah
> Pemantauan UMK dan THR di perusahaan-perusahaan.

Guna kelancaran pelaksanaan tugas kelembagaan perangkat daerah


maka didukung oleh program penguatan kelembagaan perangkat daerah.
Program penguatan kelembagan perangkat daerah dilaksanakan melalui
beberapa kegiatan sbb : ,
1. Penyediaan bahan dan jasa perkantoran.
2. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi.
3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor.
4. Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor.
5. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.
6. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Laporan Kinerja SKPD .

3.3. Akuntabilitas Keuangan

Akuntabilitas keuangan secara umum baik, dalam pelaksanaan


tugasnya Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga mengelola Belanja
sebesar Rp. 5.579.338.000, yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung untuk
gaji dan tunjangan pegawai sebesar Rp. 3.122.610.000,- dan Belanja
Langsung untuk pelaksanaan program dan kegiatan sebesar Rp.
2.456.728.000,-. Maka Realisasi total Belanja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
sebesar Rp. 5.386.997.116,- atau sebesar 96,6%, yang terdiri dari Realisasi
Belanja tidak langsung sebesar Rp. 2.998.458.179,- atau sebesar 96,0% dan
Belanja Langsung sebesar Rp. 2.388.538,937,- atau sebesar 97,2%. Sisa
anggaran untuk efiisensi berupa anggaran untuk listrik, air, internet yang
merupakan anggaran rutin.

42
Selain itu dalam pelaksanaan tugasnya Dinas Tenaga Kerja juga
mengelola pendapatan Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga
Asing (IMTA). Realisasi pendapatan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Purbalingga untuk Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Purbalingga dari Perpanjangan Ijin mempekerjakan Tenaga Kerja
Asing (IMTA) Tahun 2020 adalah sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus juta
rupiah), sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 dapat memberikan
konstribusi terhadap daerah sebesar Rp.145.478.500,- atau sebesar 145,48%.
Pendapatan melampaui target sebesar 145,48%.

Selanjutnya secara rinci anggaran dan realisasi belanja Dinas


Tenaga kerja Kabupaten Purbalingga dapat diihat pada tabel berikut ini.

Tabel 18
Anggaran dan Realisasi Belanja Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Purbalingga Tahun 2020

ANGGARAN
1 NAMA KEGIATAN PAGU REALISASI
Kurang/lebih %
Rp Rp
PENDAPATAN 100.000.000 145.478.500 45.478.500 145,48
BELANJA 5.579.338.000 5.386.997.116 192.340.884 96,6
I BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.122.610.000 2.988.458.179 124.151.821 96,0
4I BELANJA LANGSUNG 2.456.728.000 2.388.538.937 68.189.063 97,2
I
A. Program Penguatan Kelembagaan 747.105.000 711.988.112 35.116.888 95,
Perangkat Daerah
01 Penyediaan Bahan dan Jasa Perkantoran 369.512.000 341.759.756 27.752.244 92,49
02 Rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi 40.400.000 40.399.107 893 100
03 Pemeliharaan sarana dan prasarana 133.723.000 128.956.449 4.766.551 96,44
Kantor
04 Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor 193.940.000 191.343.800 2.596.200 98,66
05 Pendidikan dan Pelatihan Pegawai 3.500.000 3.500.000 - 100

06 Penyusunan Dokumen Perencanaan dan 6.030.000 6.029.000 1.000 100


Laporan Kinerja SKPD
B. Program Ketransmigrasian 5.877.000 5.876.500 500 100

Sosialisasi dan Fasilitasi Ketransmigrasian 5.877.000 5.876.500 500 100

C. Program Pembinaan, Peningkatan 1,572.306.000 1.541.343.325 30.962.675 97,9


Ketrampilan dan Penempatan Tenaga
Kerja
01 Pelatihan Berbasis Kompetensi 20.081.000 20.080.500 500 100

43
Institusional dan Non Institusional
02 Fasilitasi Penempatan Tenaga Kerja 206.617.000 206.616.499 501 100
03 Fasilitasi Kelembagaan Pelatihan Kerja 0 0 0 0
Swasta
05 Pelatihan Produktifitas Tenaga Kerja (DBH- 94.010.000 88.731.031 3.941.969 93
CHT)
06 Pengelolaan dan Pemeliharaan BLK 1.084.718.000 1.059.115.295 25.602.705 97,6
08 Penyediaan Sarana dan Prasarana BLK 166.880.000 166.800.000 80.000 100

D. Program Peningkatan Perlindungan


131.440.000 129.331.000 2.109.000 98,4
Tenaga Kerja dan Pengembangan
Hubungan Industrial
01 Penguatan Kelembagaan Hubungan 80.308.000 78.962.000 1.346.000 98,3
Industrial
02 Pembinaan Pengupahan dan 51.132.000 50.369.000 763.000 98,5
Kesejahteraan Pekerja di Perusahaan

TABEL 19
ANALISIS EFISIENSI SASARAN TAHUN 2020

CAPAIAN
ANGGARAN REALISASI ANGGARAN KINERJA KET.
SASARAN
% %

Meningkatnya 2.456.728.000 2.388.538.937 97,2% 74,03% efisien


kesempatan
kerja yang
layak dan
terlindungi
jaminan sosial

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa untuk sasaran meningkatnya


kesempatan kerja yang layak dan terlindungi jaminan sosial adalah efisien dengan
realisasi anggaran sebesar 97,2% capaian kinerja sebesar 74,03% (standar efisiensi
kinerja pemerintah.

44
BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan evaluasi akuntabilitas kinerja dan evaluasi pencapaian


kinerja tahun 2020, maka dalam pelaksanaan Program dan kegiatan tahun
2020 Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga telah memenuhi tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Tahun 2017-2021.
Berdasarkan gambaran umum, rencana strategis dan akuntabilitas kinerja
yang tersusun dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2020, maka dapat diambil
Kesimpulan dan Saran.

4.1. Kesimpulan

Pembangunan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian


mempunyai banyak dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu
pemerintah, masyarakat, pengusaha, pekerja/buruh dan stakeholders yang
bergerak di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Laporan
Akuntabilitas Kinerja diperlukan sebagai Laporan Kinerja Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Purbalingga yang disusun sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan kegiatan dalam menjalankan proses pembangunan dan
perjanjian kinerja, baik untuk keberhasilan maupun kegagalan
pelaksanaannya, yang dapat dilihat dari pencapaian Indikator Kinerja Utama
(IKU). Keberhasilan instansi dilihat dari pengukuran kinerja (keberhasilan dan
kegagalan) berdasarkan pada pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
diperjanjikan dan yang tertera pada Rencana Strategis Dinas Tahun 2017-
2021 serta target-target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten
Purbalingga.

Dalam rangka pencapaian tujuan dengan melihat pada indikator


kinerja Tingkat Pengangguran Terbuka berdasarkan data BPS untuk tahun
2020 sebesar 6,10% sehingga belum dapat mencapai target sebesar <5%,
capaian kinerja sebesar 63,39%. Hasil pelaksanaan pelatihan dan

45
penempatan kerja yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dimungkinkan
telah mengurangi pengangguran di Purbalingga sekurang-kurangnya
sebanyak 2.799 orang.
Hasil analisis capaian sasaran maka didapatkan bahwa dari 2
Indikator Kinerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga menunjukkan
kriteria baik dengan capaian kinerja sasaran rata-rata sebesar 74,03%.

Akuntabilitas keuangan secara umum baik, dalam pelaksanaan


tugasnya Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga mengelola Belanja
sebesar Rp. 5.579.338.000, yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung untuk
gaji dan tunjangan pegawai sebesar Rp. 3.122.610.000,- dan Belanja
Langsung untuk pelaksanaan program dan kegiatan sebesar Rp.
2.456.728.000,-. Maka Realisasi total Belanja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
sebesar Rp. 5.386.997.116,- atau sebesar 96,6%, yang terdiri dari Realisasi
Belanja tidak langsung sebesar Rp. 2.998.458.179,- atau sebesar 96,0% dan
Belanja Langsung sebesar Rp. 2.388.538,937,- atau sebesar 97,2%. Sehingga
dari pencapaian kinerja sasaran dapat disimpulkan efisien karena dari
capaian kinerja rata-rata sebesar 74,03% dan anggaran sebesar 97,2% yang
tentunya tidak hanya mendanai program dan kegiatan yang mendukung
pencapaian sasaran tapi juga merupakan anggaran rutin bagi penguatan
kelembagaan perangkat daerah.

Berdasarkan respon dan peran serta dari masyarakat kabupaten


Purbalingga maka Program dan Kegiatan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Purbalingga sangat dibutuhkan, dan pada tahun ini jumlah peserta pelatihan
sangat menurun karena adanya refocusing anggaran penanganan covid 19
sehingga paket pelatihan sangat banyak berkurang. Masih banyak pendaftar
pelatihan yang belum mendapat kesempatan untuk mendapat pelatihan
karena terbatasnya anggaran yang ada. Sehingga baru sebagian kecil dari
pendaftar yang dapat terfasilitasi mengikuti pelatihan di BLK.

2. Saran

- Perlu adanya koordinasi internal maupun eksternal secara terpadu untuk


lebih dapat melaksanakan kegiatan sesuai tugas pokok dan

46
fungsi dalam rangka memberikan pelayanan pada masyarakat,
selain itu juga perlu peningkatan sumber daya manusia
melalui pendidikan dan latihan, pengkajian, pengembangan dan
pembinaan personil serta penggalangan dukungan dana yang
proporsional.

- Perlu lebih ditingkatkan kreativitas dalam mencermati, memahami dan


melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan tugasnya, utamanya
bahwa untuk merealisasikan seluruh program dan kegiatan Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Purbalingga diperlukan koordinasi dengan pihak-pihak
yang terkait, karena tugas perluasan lapangan kerja menjadi perlu
dukungan dari berbagai pihak.

- Peningkatan sumber daya manusia baik kualitas maupun kuantitas


diperlukan untuk dapat mendukung tugas-tugas secara profesional dan
produktif.

Kepala Dinas Tenaga Kerja


Kabupaten Purbalingga

EDHY SURYONO, S.Sos., MM


Pembina Utama Muda
Nip. 196808291990011002

47

Anda mungkin juga menyukai