Anda di halaman 1dari 39

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KONSUMSI TABLET Fe DAN STATUS ANEMIA IBU HAMIL DI


PUSKESMAS NANIA KECAMATAN BAGUALA KOTA AMBON

FATIMA PATTIIHA
NIM. P071310120004

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU


PRODI GIZI
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

GAMBARAN KONSUMSI TABLET Fe DAN STATUS ANEMIA IBU HAMIL DI


PUSKESMAS NANIA KECAMATAN BAGUALA AMBON

Diajukan oleh :
FATIMA PATTIIHA
NIM. P071310120004

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

OCTOVINA SOUMOKIL, S.KM.,MPH Ambon, Juli 2020


NIP. 197609071999032001
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas tuntunan-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran

Konsumsi Tablet Fe Dan Status Anemia Ibu Hamil Di Puskesmas Nania Kecamatan

Baguala Ambon”.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dengan tulus dan

penuh rasa hormat kepada Octovina Soumokil, SKM.,MPH selaku pembimbing

KTI sekaligus Pembimbing Akademik (PA) yang telah meluangkan waktu, tenaga

dan pikiran, dalam membantu serta membimbing penulis. Dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, namun karena

kerja keras dan usaha yang maksimal dan dengan adanya bantuan dari berbagai

pihak, maka penyusunan Usulan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. Untuk itu

penulis tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Hairudin Rasako,S.KM.,M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

Maluku yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku

2. Mahmud, S.Pd,M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi yang telah memberikan

kesempatan kepada saya guna menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

3. Kepala Puskesmas Nania Sitri Kaisuku, SKM yang telah memberikan izin

kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

4. Michran Marsaoly, S.KM.,M.Kes Selaku Penguji I dan Junieni, S.Gz.,M.Si

Selaku penguji II yang telah memberikan masukan berupa saran dan arahan

dalam upaya perbaikan Karya Tulis Ilmiah


5. Staf dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku Khusus-Nya Jurusan Gizi

yang telah memberikan ilmu dan mendidik penulis selama mengikuti pendidikan.

6. Kepada suamiku tercinta (Abd Kadir Kella) Serta anak-anakku (Aldi, Abdi, Ajul,

Arjuna, dan Difa) yang telah memberikan dukungan motivasi dan bantuan moral

maupun doa yang tiada henti.

7. Teman-teman sekerjaku di Puskesmas Nania yang telah memberikan suport

yang baik terhadap penulis dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca pada umumnya dan khususnya pada penulis.

Ambon, Juli 2020


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i


HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………….. ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….. v
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………….. 2
C. Tujuan Penelitian……………………………………………….. 3
D. Manfaat Penelitian …………………………………………….. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………… 5
A. TELAAH PUSTAKA …………………………………………. 5
1. Kehamilan ………………………………………………… 5
2. Anemia pada Ibu Hamil …………………………………. 7
3. Tablet Fe …………………………………………………. 9
B. KERANGKA KONSEP …………………………………………. 15
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………. 16
A. Jenis Penelitian ………………………………………………. 16
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ………………………………… 16
C. Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………… 16
D. Variabel dan Definisi Operasional ………………………….. 17
E. Cara Pengumpulan Data ……………………………………. 17
F. Bahan/Instrumen Penelitian …………………………………. 18
G. Cara Pengolahan dan Analisa Data …………………………. 18
H. Penyajian Data ………………………………………………… 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………… 20
A. Hasil Penelitian ………………………………………………. 20
B. Pembahasan ………………………………………………… 22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………… 26
A. Kesimpulan ………………………………………………….. 26
B. Saran ………………………………………………………… 26
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. vii
LAMPIRAN …………………………………………………………………… vii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Tabel 1 Kandungan Besi Elemental Dalam Berbagai Sediaan Besi 8


menurut Kementerian Kesehatan 2015 …………
2 Tabel 2 Variabel dan Definisi Operasional …………………………. 17
3 Tabel 3 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia Di Puskesmas Nania 20
Kec.Baguala Kota Ambon ……………………………….
4 Tabel 4 Distribusi Konsumsi tablet Fe Ibu Hamil Di Puskesmas 21
Nania Kec.Baguala Kota Ambon……………………
5 Tabel 5 Distribusi Status Anemia Ibu Hamil Di Puskesmas Nania 21
Kec. Baguala Kota Ambon………………………..
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Kerangka Konsep Penelitian................................................. 18


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner............................................................................................ VIII
2. Master tabel ……………………………………………………………….. IX
ABSTRAK

GAMBARAN KONSUMSI TABLET Fe DAN STATUS ANEMIA IBU HAMIL DI


PUSKESMAS NANIA KECAMATAN BAGUALA KOTA AMBON

Fatima Pattiiha*), Octovina Soumokil**)

Latar Belakang : Anemia pada ibu hamil yang disebabkan oleh kekurangan
zat besi biasa disebut dengan anemia gizi besi atau AGB. Anemia gizi besi
memang biasa diderita oleh ibu hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.
Kekurangan zat gizi besi atau defisiensi zat besi di Indonesia merupakan masalah
defisiensi yang harus ditanggulangi secara serius. Kementerian Kesehatan
mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan no.8 tentang TTD. Kementerian
kesehatan pun menetapkan kebijakan guna menanggulangi atau mencegah anemia,
dengan cara pemberian TTD dengan harapan agar seluruh wanita usia subur
khususnyaibuhamilmudah menjangkau TTD dan mendapat asupan zat besi yang
cukup.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui gambaran konsumsi tablet Fe dan status
anemia pada ibu hamil di puskesmas Nania Kecamatan Baguala Ambon.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif
yang bertujuan untuk mengetahui gambaran konsumsi tablet Fe dengan status
anemia ibu hamil di Puskesmas Nania Kecamatan Baguala Kota Ambon.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 9 ibu hamil yang mengkonsumsi
tablet Fe, baik sebanyak 4 orang (44,44 %) dan dari 5 orang (55,56%) ibu hamil
tidak baik. Ibu hamil di Puskesmas nania Kec. Baguala Kota Ambon 9 Orang (100%)
mengalami anemia.
Kesimpulan: Ibu hamil harus menkonsumsi tablet Fe dengan dosis yang tepat
sehingga tidak terjadi dampak negative pada kehamilan

Kata Kunci: Tablet Fe, Status Anemia

*) Mahasiswa Jurusan Gizi (Penulis)

**) Dosen Jurusan Gizi (Pembimbing)


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Anemia adalah suatu keadaan yang mana kadar hemoglobin (Hb) dalam

tubuh dibawah nilai normal sesuai kelompok orang tertentu (Irianto, 2014). Anemia

pada ibu hamil berdampak buruk bagi ibu maupun janin. Kemungkinan dampak

buruk terhadap ibu hamil yaitu proses persalinan yang membutuhkan waktu lama

dan mengakibatkan perdarahan serta syok akibat kontraksi. Dampak buruk pada

janin yaitu terjadinya prematur, bayi lahir berat badan rendah, kecacatan bahkan

kematian bayi (Fikawati, 2015).

Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus

dikonsumsi selama masa kehamilan. Saat hamil, disamping kebutuhan ibu hamil itu

sendiri, kebutuhan zat gizi janin juga harus diperhatikan. Kebutuhan gizi pada saat

kehamilan mengalami peningkatan hingga 68% dibandingkan dengan sebelum

hamil. Pada dasarnya, semua zat gizi mengalami peningkatan kebutuhan namun

yang sering kali kekurangan adalah energi, protein dan berbagai mineral contohnya

zat besi. Pemenuhan kebutuhan zat gizi ibu hamil sangat penting, maka jika

kebutuhannya tidak terpenuhi akan menghambat pertumbuhan ibu dan janin

sekaligus menyebabkan berbagai masalah gizi. Masalah yang sering terjadi pada

ibu hamil yaitu anemia dan KEK (Proverawati, 2009).

Data dari World Health Organization (WHO) 2010, secara global

prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8%.

Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia meningkat dibandingkan dengan

2013, pada tahun 2013 sebanyak 37,1% ibu hamil anemia sedangkan pada tahun
2018 meningkat menjadi 48,9%. Sedangkan cakupan tablet tambah darah (TTD),

ibu hamil yang memperoleh TTD ≥ 90 butir, hanya 38,1%nya yang mengonsumsi ≥

90 butir, sisanya yaitu 61,9% mengonsumsi < 90 butir. Data tersebut berarti bahwa

61,9% ibu hamil tidak mengonsumsi TTD sesuai anjuran (Riskesdas, 2018).

Anemia dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Ada faktor

langsung dan tidak langsung. Faktor langsungnya yaitu kecukupan

konsumsi tablet tambah darah, jarak kehamilan, paritas, status gizi, sertapenyakit

infeksi. Penyebab terjadinya anemia yang utama adalah

kurangnya asupan zat besi dalam makanan atau tablet tambah darah.

Kejadian anemia diakibatkan oleh kekurangan asupan zat besi

(Rahmawati, 2012).

Anemia pada ibu hamil yang disebabkan oleh kekurangan zat besi

biasa disebut dengan anemia gizi besi atau AGB. Anemia gizi besi

memang biasa diderita oleh ibu hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.

Kekurangan zat gizi besi atau defisiensi zat besi di Indonesia merupakan masalah

defisiensi yang harus ditanggulangi secara serius. Kementerian Kesehatan

mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan no.8 tentang TTD. Kementerian

kesehatanpun menetapkan kebijakan guna menanggulangi atau mencegah anemia,

dengan cara pemberian TTD

dengan harapan agar seluruh wanita usia subur khususnya ibu hamil

mudah menjangkau TTD dan mendapat asupan zat besi yang cukup.

Prevalensi Anemi Gizi Ibu Hamil di Indonesia sebesar, 33,8%. Demikian pula

dengan prevalensi Anemia ibu hamil di Maluku juga masih cukup tinggi, yaitu

sebesar 45,5% (Profil Dinas Kesehatan Maluku, 2012).


Sesuai hasil pengambilan data awal pada bulan Oktober 2019 jumlah ibu hamil

yang berkunjung di puskesmas Nania dari bulan Januari sampai dengan Oktober

tahun 2019 yang melakukan pemeriksaan Hb tercatat sebanyak 215 orang dan yang

sedang menderita anemia sebanyak 57 orang (26,5%), sedangkan pada bulan

januari 2020 yang melakukan pemeriksaan Hb sebanyak 35 orang dan yang sedang

menderita anemia sebanyak 5 orang (1,5%).

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti ingin melihat

gambaran konsumsi tablet Fe dan status anemia pada ibu hamil di Puskesmas

Nania Kecamatan Bagula Kota Ambon.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran konsumsi tablet Fe dan status anemia pada ibu

hamil di puskesmas Nania Kecamatan Baguala Kota Ambon.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui komsumsi tablet Fe ibu hamil di Puskesmas Nania Kecamatan

Baguala Kota Ambon.

b. Mengetahui status anemia ibu hamil di Puskesmas Nania Kecamatan

Baguala Kota Ambon.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis.

a. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan maupun wawasan tentang konsumsi Tablet Fe padaibu

hamil
b. Bagi peneliti dan peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat

menambah pengetahuan dan menjadi media pengembangan ilmu

pengetahuan serta memberi referensi untuk penelitian selanjutnya yang

serupa.

2. Manfaat Praktis.

Bagi Puskesmas, penelitian ini diharapkan memberikan gambaran tentang

konsumsi Tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Nania Kecamatan Baguala

Kota Ambon penelitian ini juga diharapkan menjadi evaluasi untuk

meningkatkan pelayanan gizi dan pemantauan pada ibu hamil.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Status Anemia

a. Pengertian Anemia

Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana jumlah dan ukuran sel darah merah

atau kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari normal, yang akan mengakibatkan

terganggunya distribusi oksigen oleh darah ke seluruh tubuh (Kemenkes, 2018).

Anemia pada kehamilan dapat meningkatkan resiko komplikasi persalinan,

seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), kelainan janin, abortus,

intelegensi rendah, mudah terjadi pendarahan dan syok akibat lemahnya kontraksi

rahim (Rahmawati, 2012).

b. Klasifikasi anemia

Pemeriksaan hemoglobin secara rutin selama kehamilan merupakan kegiatan

yang umumnya dilakukan untuk mendeteksi anemia. Klasifikasi anemia bagi ibu

hamil menurut Riskesdas (2013) :

1) Tidak anemia : ≥ 11 gr%

2) Anemia : < 11 gr%

c. Tanda dan gejala anemia

Tanda dan gejala ibu hamil dengan anemia adalah keluhan lemah, pucat,

mudah pingsan, sementara tensi masih dalam batas normal (perlu dicurigai anemia

defisiensi). Ibu hamil yang Mengalami malnutrisi akan cepat lelah, sering pusing,

mata berkunang-kunang,malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia),

konsentrasi hilang, nafas pendek yaitu anemia sudah parah dan keluhan

mual,muntah lebih hebat pada hamil muda (Proverawati, 2009).


d. Dampak anemia

Anemia pada ibu hamil bukan tanpa risiko, melainkan tingginya angka

kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya

kemampuan jasmani karena sel–sel tubuh tidak cukup mendapatkan pasokan

oksigen. Pada wanita hamil, anemia eningkatkan frekuensi komplikasi pada

kehamilan dan persalinan. Resiko kematian maternal, angka prematuritas, berat

badan bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Pendarahan

antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemia dan

lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemia tidak dapat terhindar dari

kehilangan darah (Rukiyah, 2010).

e. Anemia Pada Ibu Hamil

Menurut Arisman 2004, anemia dalam kehamilan dapat dicegah dengan

mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan tubuh.

Ada beberapa pendekatan dasar untuk mencegah anemia (Arisman 2004),

antara lain:

1) Pemberian tablet Fe

2) Pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan

zat besi melalui makanan

3) Pengawasan penyakit infeksi

4) Modifikasi makanan pokok dengan zat besi

Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara

pemberian tablet Fe serta peningkatan kualitas makanan sehari-hari. Ibu hamil

biasanya tidak hanya mendapatkan preparat besi tetapi juga asam folat

(Sulistyoningsih, 2011).
2. Konsumsi Tablet Besi (Fe)

a. Definisi Tablet Besi (Fe)

Zat besi merupakan mineral yang diperlukan untuk membentuk hemoglobin

atau sel darah merah. Zat besi juga berperan dalam pembentukan mioglobin (protein

yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat pada tulang, tulang

rawan, dan jaringan penyambung), serta enzim.Zat besi juga dapat digunakan untuk

sistem pertahanan tubuh (Kementrian Kesehatan, 2015).

Kekurangan zat besi selama kehamilan dapat menyebabkan anemia gizi besi.

Kebutuhan ibu hamil terhadap zat gizi mikro terutama zat besi (Fe) meningkat

selama kehamilan sebesar 200-300% yang digunakan untuk pembentukan plasenta

dan sel darah merah. Banyaknya jumlah yang dibutuhkan tidak mungkin tercukui

hanya melalui diet, sehingga suplementasi zat besi (Fe) sangat diperlukan bahkan

pada wanita dengan status gizi baik (Arisman, 2009).

Tablet besi (Fe) atau tablet tambah darah (TTD) merupakan suplemen yang

mengandung zat besi dan folat yang diberikan kepada ibu hamil untuk mencegah

anemia gizi besi selama masa kehamilan yang berfungsi sebagai pembentuk

hemoglobin (Hb) dalam darah (Kemeterian Kesehatan, 2013)

b. Spesifikasi Tablet Besi (Fe)

Tablet besi (Fe) merupakan tablet jenis salut gula yang mengandung zat besi

yang setara dengan 60 mg besi elemental (sediaan Ferro Sulfat, Ferro Fumarat,

atau Ferro Gluconat) dan asam folat sebanyak 0,400 mg. Tablet besi (Fe) biasanya

ditambahkan penambah rasa vanilla untuk menutupi bau yang tidak enak dari tablet

Fe. Kandungan tablet Fe menurut Kementerian Kesehatan (2015) merupakan

produk farmasi dan diproses sesuai standar GMP (Good Manufacturing Practices)
yang telah teregistrasi di BPOM dengan 10 tablet berwarna merah tiapstripnyayang

dalam kemasan alumunium.

Tabel 1
Kandungan Besi Elemental Dalam Berbagai Sediaan Besi
menurut Kementerian Kesehatan 2015
Kandungan Besi
Jenis Sediaan Dosis Sediaan
Elemental

Sulfas ferosus 325 65

Fero fumarat 325 107

Fero glukonat 325 39

Besi polisakarida 150 150


Kemenkes,2015

c. Manfaat Tablet Besi (Fe)

Zat besi pada masa kehamilan dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah,

pertumbuhan dan metabolisme energi, serta meminimalkan peluang terjadinya

anemia. Kebutuhan zat besi pada masa kehamilan menjadi dua kali lipat, yaitu dari

18 mg menjadi 30-60 mg per hari. Zat besi berperan dalam membentuk hemoglobin

dan protein di dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke jaringan tubuh

lain, mencegah anemia, mencegah pendarahan saat melahirkan, serta mencegah

cacat pada janin. Zat besi bagi ibu hamil digunakan untuk pembentukan dan

mempertahankan sel darah merah, sehingga menjamin sirkulasi oksigen dan

metabolism zat gizi lainnya.

Asupan zat besi yang baik selama kehamilan akan berperan untuk

pertumbuhan dan perkembangan janin. Suplemen tablet besi (Fe) pada masa

kehamilan digunakan untuk mencukupi kebutuhan zat besi dalam tubuh.

Penambahan zat besi melalui makanan dan/atau suplemen besi (Fe) mampu
mencegah berkurangnya Hb karena hemodilusi (pengenceran). Suplementasi besi

(tablet Fe) yang dianjurkan selama trimester II dan III dibutuhkan untuk menghindari

habisnya cadangan zat besi ibu pada akhir kehamilan (Taylor dalam Arisman,2009).

Selain kandungan besinya, tablet besi juga mengandung folat sebanyak 0,400 mg.

Asam folat berperan untuk mencegah cacat tabung syaraf pada janin, sehingga

kebutuhannya harus ditingkatkan hingga 0,4-0,5 mg per hari. Asam folat bermanfaat

untuk perkembangan tulang, jaringan tisu dan darah, arena ketiaadaana amino cuka

mencegah bayi menagalami kelainan (Proverawati dan Asfuah, 2009).

d. Kebutuhan Zat Besi Ibu Hamil

Selama masa kehamilan kebutuhan wanita akan zat besi meningkat sebesar

200-300%. Zat besi pada masa kehamilan dibutuhkan untuk peningkatan volume

darah, menyediakan Fe bagi plasenta, dan menggantikan darah yang hilang selama

masa persalinan. Zat besi yang perlu disimpan selama masa kehamilan sekitar 800-

1040 mg. Jumlah ini diperlukan untuk ditransfer ke janin (300 mg), pembentukan

plasenta (50-75 mg), meningkatkan jumlah hemoglobin maternal (450-500 mg),

diekskresikan melalui usus, urin, dan kulit (200 mg), dan sisanya akan lenyap ketika

melahirkan (200 mg) (Arisman, 2009). Ibu hamil yang mengkonsumsi makanan

setiap 100 kalori akan menghasilkan 8-10 mg zat besi. Asupan makanan sebanyak 3

kali sehari akan menghasilakan sekitar 20-25 mg zat besi per hari. Selama masa

kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat besi

sebanyak 100 mg, sehingga ibu hamil masih mengalami kekurangan zaat besi

(Proverawati dan Asfuah, 2009).

Sebagian besar kejadian anemia terjadi pada trimester II dan III. Hal ini

disebabkan pada trimester I pertumbuhan janin masih lambat dan tidak terjadinya

mentruasi pada wanita sehingga zat besi yang dibutuhkan sedikit. Pada trimester II
dan III terjadi peningkatan pertumbuhan janin, sehingga volume darah pada tubuh

wanita akan meningkat hingga 35%, sama dengan 450 mg zat besi untuk

memproduksi hemoglobin. Hemoglobin akan membawa oksigen lebih banyak ke

janin. Ketika melahirkan wanita akankehilangan darah sehingga membutuhkan

tambahan zat besi sekitar 300-350 mg. Kebutuhan wanita akan zat besi hingga

melahirkan mencapai dua kali lipat atau sekitar 40 mg per hari (Ojofeitimi EO et.al

dalam Susiloningtyas,2012).

Konsumsi zat besi harian dibutuhkan untuk mengganti zat besi yang hilang

melalui tinja, air seni, dan kulit yaitu sekitar 1,4 μg/kg BB/hari. Selama kehamilan,

kebutuhan zat besi akan meningkat sekitar 1000 mg. Kebutuhan zat besi pada

trimester I realtif sedikit yaitu 0,8 mg per hari dan akan meningkat tajam pada

trimester II dan III yaitu 6,3 mg per hari (Arisman,2009). Setiap ibu hamil dianjurkan

untuk mengkonsumsi tablet besi sebanyak 30 mg tiap hari untuk mencegah agar

simpanan besi dalam tubuh tidak terkuras dan kekurangan. Jumlah ini tidak dapat

terpenuhi hanya melalui makanan, sehingga tablet besi (Fe) sebanyak 30-60 mg

perlu diberikan setiap hari dimulai dari minggu ke-12 kehamilan hingga 3 bulan

setelah melahirkan (Arisman, 2009). Pemberian suplemen tablet Fe disesuaikan

sesuai kebutuhan atau usia kehamilan disetiap semesternya, yaitu pada trimester I

kebutuhan zat besi ±1 mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) dan ditambah 30-40

mg untuk kebutuhan janin dan hemoglobin. Pada trimester II, kebutuhan zat besi ±5

mg/hari, (kehilangan basal 0,8 mg/hari) dan ditambah kebutuhan hemoglobin 300

mg dan kebutuhan janin 115 mg. Pada trimester III kebutuhan zat besi 5 mg/hari,)

ditambah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan kebutuhan janin 223 mg

(Susiloningtyas, 2012).

e. Dosis dan Cara Minum Tablet Besi (Fe)


Penanganan anemia besi pada ibu hamil sudah dilakukan pemerintah sejak

1980an melalui pemberian suplemnen tablet tambah darah atau tablet besi (Fe) bagi

ibu hamil. Menurut Departemen Kesehatan dalam Suryani (2009), suplemen tablet

besi (Fe) merupakan salah satu cara meningkatkan kadar Hb secara cepat pada ibu

hamil yang mengalami anemia zat besi, baik sebagai upaya pencegahan maupun

pengobatan. Namun, pemberian tablet besi (Fe) perlu disertai dengan upaya lainnya

yaitu dengan meningkatkan program penyuluhan mengenai asupan zat besi dari

sumber alami (zat besi heme dan non heme) dan fortifikasi makanan dengan zat

besi.

Pemberian dosis zat besi dibedakan berdasarkan dosis pengobatan dan

pencegahan. Pemberian dosis pencegahan diberikan pada kelompok ibu hamil dan

nifas tanpa melakukan pemeriksaan Hb, yaitu 1 tablet per hari (60 mg besi

elemental) dan 0,25 mg asam folat yang dilakukan secara berturut-turut sejak

kehamilan minimal 90 hari hingga 42 hari pada masa nifas dan diberikan sejak

kunjungan pertama kehamilan (K1). Sedangkan untuk dosis pengobatan diberikan

kepada ibu hamil yang menderita anemia (Hb <11gr/dl) sejak kehamilan hingga

masa nifas diberikan 3 kali perhari.

Penderita yang mengalami anemia harus mengkonsumsi 60-120 mg Fe setiap

hari dan menambah jumlah asupan makanan yang mengandung Fe. Setelah satu

bulan mengkonsumsi tablet Fe, penderita anemia disarankan untuk melakukan

screening ulang untuk melihat peningkatan konsentrasi Hb paling sedikit 1 gr/dl.

Pada wanita hamil screening anemia dilakukan rutin saat antenatal care atau

kunjungan tiap trimenster. Jika terjadi anemia ringan pada ibu hamil dosis tablet Fe

yang diberikan adalah 60-120 mg/hari, kemudian dikurangi menjadi 30 mg/hari

apabila konsentrasi Hb atau hematokrit menjadi normal. Pemberian dosis tablet besi
120 mg/hari dianjurkan apabila jangka waktu pemberian suplementasi selama

kehamilan singkat (INACG, UNICEF, & WHO, 1998). Sedangkan ibu hamil dengan

konsentrasi Hb kurang atau sama dengan 9 gr/dl atau hematokrit kurang dari 27%

maka dilakukan rujukan untuk pengobatan lebih lanjut (FKM UI, 2008).

Selain melalui suplementasi, peningkatan kadar besi juga dapat dilakukan

melalui asupan zat besi dalam bentuk makanan yaitu zat besi heme dan nonheme.

Menurut Adriani dan Wirjatmadi (2012), zat besi jenis heme merupakan zat besi

yang banyak terdapat pada protein hewani seperti daging,unggas, dan ikan.

Sedangkan zat besi nonheme biasanya terdapat pada tumbuh-tumbuhan seperti

serealia, kacang-kacangan, sayuran,buah-buahan.

Penyerapan zat besi heme dalam tubuh diperkiran sekitar 20-30%, dan zat

besi nonheme sekitar 1-6%. Mengkonsumi zat besi jenis heme dan nonheme

sekaligus dapat meningkatkan penyerapan besi nonheme karena senyawa asam

amino yang terdapat dalam daging ayam, sapi, dan ikat dapat mengikat besi.

Penyerapan zat besi nonheme juga dapat ditingkatkan jika dikonsumsi bersamaan

dengan vitamin C atau buah jeruk sehingga dapat meningkatkan kadar asam dalam

lambung. Vitamin C akan meningkatkan penyerapan besi nonheme hingga empat

kali. Sedangkan penyerapan zat besi akan terhambat apabila dikonsumi bersaaman

dengan obat-obatan seperti antasida dan makanan dan minuman yang mengandung

tanin seperti teh dan kopi, serta alkohol, coklat, dan buah-buahan yang mengandung

alkohol (nanas, durian,kuini, mangga)(Suryani,2009).

Tablet besi (Fe) dapat diberikan dalam keadaan perut kosong (1 jam sebelum

makan) sehingga akan memberikan keluhan yang biasa terjadi di saluran

pencernaan berupa rasa tidak enak di ulu hati, mual, muntah, sulit buang air besar

(konstipasi), serta tinja menjadi hitam (Proverawati dan Asfuah, 2009). Mengkosumsi
zat besi bersama makanan dapat mengurangi munculnya keluhan namun jumlah zat

besi yang diserap tidak akan maksimal.

Menurut Almatsier dalam Susiloningtyas (2012), apabila terjadi konstipasi

setelah mengkonsumsi tablet Fe, ibu hamil dapat mengatasinya dengan

meningkatkan konsumsi air putih dan makanan yang mengandung serat. Sedangkan

untuk mengurangi terjadinya mual setelah mengkonsumsi tablet Fe yaitu dengan

mengurangi dosisnya menjadi 2x1/2 tablet per hari. Petugas kesehatan juga

menyarankan untuk mengkonsumsi tablet Fe di malam hari sebelum tidur untuk

menghindari keluhan mual setelah mengkonsumi tablet Fe (Susiloningtyas, 2012).

3. Ibu Hamil

Kehamilan adalah masa kehidupan yang penting. Dimana ibu harus

mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menyambut kelahiran bayinya. Ketika

seorang wanita dinyatakan hamil, perubahan fisiologis tubuh turut berubah,

sehingga kebutuhan gizinya pun juga berubah (Waryana, 2010). Masa kehamilan

dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Konsepsi adalah peristies bertemunya

sel telur dengan sperma. Lamanya seorang perempuan hamil normal adalah 38-40

minggu (9 bulan 7 hari) dihitung dari saat hari pertama haid terakhir sampai lahirnya

bayi (Mochtar, R, 2012). Pada masa kehamilan asupan zat gizi ibu hamil meningkat,

hal tersebut akan mempengaruhi status gizi ibu hamil. Jika status gizi hamil buruk,

maka dapat berpengaruh terhadap janin, ibu hamil, dan saat persalinan. Salah satu

pengaruh terhadap ibu hamil adalah anemia (Proverawati,2009)

B. Kerangka Konsep

Konsumsi tablet Fe Status Anemia


Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

BAB III

METODE PENELTIAN

A. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yang bertujuan

untuk mengetahui gambaran konsumsi tablet Fe dengan status anemia ibu hamil di

Puskesmas Nania Kecamatan Baguala Kota Ambon.

B. Waktu Dan Lokasi Penelitan

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan pada bulan Februari 2020

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Nania Kecamatan Baguala Kota

Ambon

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung ke

Puskesmas Nania Kecamatan Baguala Kota Ambon yang melakukan kontak

pertama periode bulan November 2019 – Februari 2020 sebanyak 76 orang

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melakukan kontak

pertama yang berkunjung ke Puskesmas Nania sebanyak 9 orang dan

memenuhi kriteria:

a. Inklusi:

1) Ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Nania pada saat penelitian

2) Ibu hamil yang bersedia dijadikan sampel

b. Eksklusi:

1) Ibu hamil yang mengalami perdarahan

2) Ibu hamil yang menderita penyakit infeksi

D. Variabel Dan Defenisi Operasional


Tabel 2
Variabel Dan Defenisi Operasional
Skala
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Ukur
1. Konsumsi Jumlah tablet Fe Kuesioner wawancara Baik : Jika ibu Nominal
Tablet Tambah dikonsumsi ibu hamil
Darah dalam sebulan mengkonsumsi
Tablet Fe 1x/hr
Tidak Baik : Jika
Ibu Hamil tidak
mengkonsumsi
tablet Fe dalam
sehari
2. Status Anemia Status anemia ibu Easty Observasi Anemia : jika Nominal
ibu Hamil hamil yang Touch, dan kadar Hb < 11 gr/dl
diketahui Stik wawancara Tidak Anemia :
berdasarkan hasil Haemoglo jika kadar > 11
pemeriksaan Hb bin gr/dl
dalam darah oleh
petugas
puskesmas

E. Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:

Data konsumsi tablet Fe di peroleh dengan cara wawancara

2. Data Sekunder

Data sekunder yang di kumpulkan yaitu,

a. Jumlah ibu hamil di Puskesmas Nania

b. Status anemia pada ibu hamil yang diperoleh dari hasil pemeriksaan kadar

haemoglobin (Hb) dari Puskesmas Nania Kecamatan Baguala Kota Ambon.

F. Bahan/Instrument Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 jenis data, yaitu

data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari buku

KIA ibu serta register, sedangkan data primer didapatkan dari hasil pengisian
angket tentang konsumsi tablet Fe dan dari hasil pemeriksaan kadar hemoglobin

dengan menggunakan easy touch pada ibu hamil dengan umur kehamilan 28-31

minggu di Puskesmas nania Kec.Baguala Kota Ambon.

G. Cara Pengolahan Dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Agar analisi penelitian menghasilkan informasi yang benar, ada 4 tahapan

dalam pengolahan data yang harus dilalui, yaitu:

a. Editing

Merupakan kegiatan yang dilakukan pada ibu hamil yang bertujuan

Untuk melakukan pengecekan kuesioner apakah jawaban yang ada di

kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten sesuai dengan

tujuan penelitian.

b. Coding

Merupakan kegiatan perubahan data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk data atau bilangan

c. Processing

Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati

pengkodean maka langkah selanjutnya adalah proses data agar data

yang sudah terentri dapat dianalaisis. Proses data dilakukan dengan

cara mengentri data dari kuesioner ke paet program komputer.

d. Cleaning (pembersihan data)

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientri

apakah ada kesalahan atau tidak.

H. Penyajian Data

Penyajian data hasil penelitiian ini disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Awal mulai berdirinya Puskesmas Nania yaitu pada tahun 1979 dimana setelah

ada rehabilitasi bangunan secara keseluruhan pada tahun 2002 dan Puskesmas

Nania diresmikan pada tahun 2003 dengan jumlah ketenagaan 30 pegawai.

Puskesmas Nania terbagi atas dua desa yaitu, Desa Nania dan Desa Waiheru, dan

mempunyai satu Puskesmas pembantu.

Secara geografis sebelah utara berbatasan dengan desa Negeri Lama dan

sebelah selatan berbatasan dengan desa hunuth dengan luas wilayah 6,12 Km2.

2. Karateristik Sampel

Tabel 3
Distribusi Sampel Berdasarkan Usia
Di Puskesmas Nania Kec. Baguala Kota Ambon

No Usia n %

1 < 20 0 0

2 20 – 35 tahun 9 100

3 > 35 tahun 0 0

Jumlah 9 100

Sumber : Data Primer

Dari tabel 3 di atas terlihat bahwa semua sampel yaitu 9 orang (100%) berusia

20-35 tahun

3. Konsumsi Tablet Besi (Fe)

Tabel 4
Distribusi Sampel Menurut Konsumsi Tablet Besi (Fe)
Di Puskesmas Nania Kec.Baguala Kota Ambon

No Konsumsi Tablet Besi (Fe) n %


1 Baik 4 44,44
2 Tidak Baik 5 55,56
Jumlah 9 100
Sumber : Data Primer

Tabel 4 menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe baik

sebanyak 4 orang (44,44%) dan yang tidak baik sebanyak 5 orang (55,56 %).

4. Status Anemia

Tabel 5
Distribusi Sampel Menurut Status Anemia
Di Puskesmas Nania Kec.Baguala Kota Ambon
No Status Anemia n %
1 Anemia 9 100
2 Tidak Anemia 0 0
Jumlah 9 100
Sumber : Data Primer

Tabel 5 menunjukkan bahwa semua ibu hamil yaitu sebanyak 9 orang (100%)

anemia.

B. PEMBAHASAN

1. Konsumsi Tablet Fe

Anemia pada ibu hamil yang disebabkan oleh kekurangan zat besi biasa

disebut dengan anemia gizi besi atau AGB. Anemia gizi besi memang biasa

diderita oleh ibu hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur. Kekurangan zat

gizi besi atau defisiensi zat besi di Indonesia merupakan masalah defisiensi

yang harus ditanggulangi secara serius. Kementerian Kesehatan mengeluarkan

Peraturan Menteri Kesehatan no.8 tentang TTD. Kementerian kesehatan pun

menetapkan kebijakan guna menanggulangi atau mencegah anemia, dengan


cara pemberian TTD dengan harapan agar seluruh wanita usia subur

khususnya ibu hamil mudah menjangkau TTD dan mendapat asupan zat besi

yang cukup.

Hasil penelitian di Puskesmas Nania Kec.Baguala Kota Ambon menunjukkan

bahwa terdapat 44,44% ibu

hamil yang mengkonsumsi tablet Fe sesuai dosis dan 55,56 % ibu hamil tidak

sesuai dosis dalam mengkonsumsi tablet Fe.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chrisna Paksi

yang berjudul Hubungan Kepatuhan Meminum Tablet Fe Dengan

Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil TM III Di Puskesmas Kalikajar 1 Wonosobo

menyebutkan bahwa Ibu hamil yang patuh mengkonsumsi tablet Fe, meliputi

kepatuhan jumlah tablet yang dikonsumsi, cara mengkonsumsi tablet Fe, waktu

mengkonsumsi tablet Fe serta frekuensi tablet yang dikonsumsi. Selain itu

kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dapat diukur dari ketepatan

jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi, dan frekuensi

konsumsi perhari yang pemberiannya merupakan salah satu upaya penting dalam

mencegah dan menanggulangi anemia khususnya anemia kekurangan zat besi

Pemberian tablet tambah darah selama kehamilan merupakan salah satu

cara yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb sampai

tahap yang di inginkan, karena sangat efektif dimana satu tablet mengandung 60

mg Fe. Setiap tablet setara dengan 200mg ferrosulfat. Selama kehamilan minimal

diberikan 90 tablet sampai 42 minggu setelah melahirkan diberikan sejak

pemeriksaan ibu hamil pertama (Soe Jordan,2003).

2. Status Anemia
Anemia pada ibu hamil yang disebabkan oleh kekurangan zat besi

biasa disebut dengan anemia gizi besi atau AGB. Anemia gizi besi memang

biasa diderita oleh ibu hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.

Kekurangan zat gizi besi atau defisiensi zat besi di Indonesia merupakan

masalah defisiensi yang harus ditanggulangi secara serius. Kementerian

Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan no.8 tentang TTD.

Kementerian kesehatan pun menetapkan kebijakan guna menanggulangi atau

mencegah anemia, dengan cara pemberian TTD dengan harapan agar seluruh

wanita usia subur khususnya ibu hamil mudah menjangkau TTD dan mendapat

asupan zat besi yang cukup. Anemia dapat disebabkan oleh beberapa faktor.

Ada faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsungnya yaitu kecukupan

konsumsi tablet tambah darah, jarak kehamilan, paritas, status gizi, serta

penyakit infeksi. Penyebab terjadinya anemia yang utama adalah kurangnya

asupan zat besi dalam makanan atau tablet tambah darah. Kejadian anemia

diakibatkan oleh kekurangan asupan zat besi (Rahmawati, 2012)

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan Hb dengan menggunakan

easy touch, pada ibu hamil di Puskesmas Nania Kec.Baguala Kota Ambon dapat

diketahui bahwa semua sampel (100%) mengalami anemia di sebabkan karna ibu

hamil tidak mengkonsumsi tablet Fe sesuai dosis

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Desi Ari Madi Yanti dkk (2015)

menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian

anemia pada ibu hamil yaitu pendidikan,status ekonomi, dan kepatuhan konsumsi

tablet Fe dengankejadiananemia pada ibu hamil. Selain itu pada penelitian Leli Laela

sari dan Lia Natalia (2016) juga menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang
berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil yang diantaranya yaitu

pengetahuan, status gizi dan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe.

Penelitian yang dilakukan di Puskesmas Sentolo IIpada tahun 2015 ditemukan

bahwa kepatuhan konsumsi tablet Fe berpengaruh pada anemia (Faridah, 2015).

Penelitian serupa yang dilakukan oleh Atik Purwandani tahun 2016 di Minahasa,

didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang erat antara asupan zat besi dengan

kejadian anemia. Hasil dari penelitian yang dilakukan di Sukoharjo menunjukkan

seluruh ibu hamil yang anemia tidak patuh mengonsumsi TTD, dan seluruh ibu hamil

yang tidak anemia patuh mengonsumsi tablet besi (Rizqi,2016).

Anemia dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Ada faktor langsung dan

tidak langsung. Faktor langsungnya yaitu kecukupan konsumsi tablet tambah

darah, jarak kehamilan, paritas, status gizi, serta penyakit infeksi. Penyebab

terjadinya anemia yang utama adalah kurangnya asupan zat besi dalam makanan

atau tablet tambah darah. Kejadian anemia diakibatkan oleh kekurangan asupan

zat besi (Rahmawati, 2012)

Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi

selama masa kehamilan. Saat hamil, disamping kebutuhan ibu hamil itu sendiri,

kebutuhan zat gizi janin juga harus diperhatikan. Kebutuhan gizi pada saat

kehamilan mengalami peningkatan hingga 68% dibandingkan dengan sebelum

hamil. Pada dasarnya, semua zat gizi mengalami peningkatan kebutuhan namun

yang seringkali kekurangan adalah energi, protein dan berbagai mineral

contohnya zat besi. Pemenuhan kebutuhan zat gizi ibu hamil sangat penting,

maka jika kebutuhannya tidak terpenuhi akan menghambat pertumbuhan ibu dan

janin sekaligus menyebabkan berbagai masalah gizi. Masalah yang sering terjadi

pada ibu hamil yaitu anemia dan KEK (Proverawati, 2009).


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. ibu hamil di Puskesmas Nania Kec.Baguala yang mengkonsumsi tablet Fe

baik sebanyak 4 orang (44,44%) dan yang tidak baik sebanyak 5 orang

(55,56 %).

2. Ibu hamil di Puskesmas Nania Kec.Baguala sebanyak 9 orang (100%)

anemia.

B. SARAN

1. Bagi Kepala Puskesmas

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah tablet Fe yang di

konsumsi memiliki peran yang penting untuk mencegah terjadinya anemia,

sehingga disarankan bagi kepala puskemas agar banyak memberikan

kebijakan melalui program-program yang terbaik dalam KIA khususnya

dalam hal pencegahan anemia pada kehamilan,seperti memberikan

informasi tentang dosis mengkonsumsi tablet Fe tepat,waktu mengkonsumsi

tablet Fe yang tepat, dan cara mengkonsumsi tablet Fe yang benar.

2. Bagi Ibu hamil

Disarankan agar dapat memperhatikan dosis yang tepat dalam

mengkonsumsi tablet Fe sehingga tidak terjadi dampak negative

padakehamilan

DAFTAR PUSTKA

Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta. EGC.


----------- 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta. EGC.

Ari Madi Yanti D, Sulistianingsih A, Keisnawati. 2015. Faktor-Faktor

Terjadinya Anemia pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas

PringsewuLampung. Jurnal Keperawatan

Fikawati,2015.Gizi Ibu dan Bayi. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta

Irianto,2014. Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi.Jakarta. Salemba

Kementrian Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

2018. Hasil Utama Riskesdes 2018. Kementrian Kesehatan Indoneisa : Jakarta

Laelasari, Leli dan Lia Natalia. 2016. Hubungan Antara Pengetahuan, Status Gizi

Dan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu

Hamil TM III Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Salagedang kabupaten

Majalengka Tahun 2016. Jurnal Bidan “Midwife Journal” Volume 2 No. 02, Juli

2016

Mandarika, Chrisna Paksi. 2014. Hubungan Kepatuhan Meminum Tablet Fe Dengan

Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil TM III Di Puskesmas Kalikajar 1 Wonosobo.

Program Study Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah

Yogyakarta

Manuaba LB.G.2001. Kapasitas selekta Penatalaksanan Rutin Obsteri Ginekologi

Dan Keluarga Berencana, Jakarta : EGC Di ikuti dalam sohima 24 januari 2008

Notoatmojo S. 2003 Ilmu Kesehatan Mayarakat. Rineka Cipta : Jakarta

Proverawati A.Asfuah,S.2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.Muha

Medika,Yogjakarta

Prawiharjo. 2002 Tinjauan tentang Anemia Gizi Besi pada ibu hamil http: //one.

Indoskripsi. Com. 2011


Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indinesia NO 28 Tahun 2019

Rahmawati, F, Subagio, Wahyu, H. 2012. Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi Folat

pada IbuHamil dan Faktor yang Mempengaruhi.

http://eprints.undip.ac.id/38397/.Universitas Diponegoro fakultas kedokteran.

Semarang. Thesis.

Susiloningtyas I. 2012. Pemberian Zat Besi (Fe) Dalam Kehamilan. Maj Ilm Sultan

Agung

Lampiran

LEMBAR KUESIONER
GAMBARAN KONSUMSI TABLET FE DAN STATUS ANEMIA PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS NANIA KEC.BAGUALA KOTA AMBON TAHUN 2020

No. Resp. : .............................(diisi oleh peneliti)


Identitas Responden:
Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan Anda :
1. Umur responden : ................. Tahun
2. Pendidikan terakhir : ...................................
3. Pekerjaan : ...................................
4. Jumlah anak : ...................................

KONSUMSI TABLET Fe :
Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kebiasaan anda dalam
mengonsumsi tablet Fe.
JAWABAN
NO PERTANYAAN
YA TIDAK
1 Ibu minum obat tambah darah (Tablet Fe) 1 kali
sehari
2 Tablet tambah darah (Tablet Fe) dimiunum
dengan air putih
3 Tablet tambah darah (Tablet Fe) diminum
sebelum tidur
4 Ibu menghabiskan 90 butir tablet tambah darah
(Tablet Fe) yang diberikan tenaga kesehatan
(bidan) selama kehamilan
5 Setiap meminum tablet tambah darah (Tablet Fe)
ibu merasa mual

KADAR HEMOGLOBIN (HB) IBU HAMIL

Kadar hemoglobin dalam darah ibu :..................... gr/dl

MASTER TABEL

N NAMA NAMA USI USIA KADA Statu KONSU KELUH


O BUMIL KK A KEHAMIL R Hb s MSI Fe AN
IBU AN (gr/dl) Anem
(thn ia
)
1 Ny. Ratni Tn. 28 8 minggu 9 anemi 30 tablet Pusing,
Ode Rahmat thn gr/dl a muntah,
Ode kurang
tidur
2 Ny.Rita Tn..Ron 30 7 minggu 10 anemi 30 tablet Pusing,
Kainama ald K thn gr/dl a mual
3 Ny.Wati Tn. Ode 27 12 10 anemi 30 tablet Pusing,
jamil thn minggu gr/dl a mual
4 Ny.Kusma Tn. 35 11 9 anemi 60 tablet Pusing,
wati Munawir thn minggu gr/dl a mual
5 Ny.Taty Tn.Ahm 30 12 9 anemi 60 tablet Pusing,
Wally ad Wally thn minggu gr/dl a mual
6 Ny. Tn. La 32 8 minggu 8 anemi 30 tablet Pusing,
Rugaya Madi thn gr/dl a muntah,
kurang
tidur
7 Ny.Rasmia Tn. 32 12 9 anemi 60 tablet Pusing,
ti Abdul thn minggu gr/dl a mual
Kadir
8 Ny. Tn. 30 16 9 anemi 90 tablet Pusing,
Mariana M.Nasir thn minggu gr/dl a mual,
kurang
makan
9 Ny. Saadia Tn.Zulkif 35 12 9 anemi 30 tablet Pusing,
Pelu li thn minggu gr/dl a mual,
muntah,
lemas

Anda mungkin juga menyukai