Anda di halaman 1dari 89

REVIEW MATERI PELATIHAN

(KELAS PERSONALIA)
KONSEP AKUNTANSI &
SIKLUS AKUNTANSI:
JURNAL UMUM
-MIRRA SRI WAHYUNI, SE., M.AK.
-NENSI YUNIARTI. ZS, SE., M. AK.
Definisi Akuntansi

• Akuntansi sering disebut “bahasa bisnis”,


karena akuntansi adalah sebuah sistem
informasi yang menyediakan laporan bagi
para pemangku kepentingan
(stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi
dan kondisi keuangan suatu entitas.
Lanjutan…

• Secara umum akuntansi didefinisikan sebagai:


“sebuah proses pencatatan, pengukuran dan
penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai
sebagai dasar pengambilan keputusan atau
kebijaksanaan”.

• Dari definisi tersebut maka diharapkan para


pembuat maupun pengguna informasi akuntansi
mempunyai wawasan yang luas mengenai
akuntansi ini.
Bidang spesialisasi akuntansi
1. Akuntansi keuangan.
2. Auditing
3. Akuntansi biaya
4. Akuntansi manajemen
5. Akuntansi perpajakan
6. Sistem akuntansi (teknologi informasi).
7. Akuntansi sektor publik

• Untuk pembahasan kita ini fokusnya adalah


akuntansi keuangan.
Persamaan Akuntansi
• Persamaan akuntansi merupakan langkah awal
yang harus kita pahami sebelum kita masuk
pada siklus akuntansi.

• Persamaan akuntansi ini mengacu pada konsep


laporan keuangan/neraca.
• Dimana persamaan tersebut adalah:

AKTIVA = UTANG + MODAL


Aktiva
• Aktiva merupakan harta atau kekayaan yang
dimiliki oleh suatu entitas.

• Untuk akun-akun yang tergolong sebagai aktiva


biasanya memiliki saldo normal disisi “DEBET”
(artinya: jika ada penambahan maka akan
dicatat disisi Debit, jika terjadi pengurangan
maka akan berkurang disisi kredit).
UTANG ATAU KEWAJIBAN
• Utang adalah sumber dana atau sumber modal
entitas yang diperoleh dari pihak yang
memberikan pinjaman atau kreditur.

• Utang ini memiliki saldo normal disisi “Kredit”


(artinya: jika ada penambahan maka akan
dicatat disisi Kredit, jika terjadi pengurangan
maka akan berkurang disisi Debet).
MODAL
• Modal adalah bagian hak pemilik dalam
perusahaan, yaitu selisih antara aktiva dan
kewajiban yang ada.

• Sama halnya dengan utang, modal ini memiliki


saldo normal disisi “Kredit” (artinya: jika ada
penambahan maka akan dicatat disisi Kredit,
jika terjadi pengurangan maka akan berkurang
disisi Debet).
AKUN

• Akun (account) adalah catatan formal akuntansi


yang digunakan untuk mengikhtisarkan
transaksi yang terjadi selama periode akuntansi.

• Sisi kiri akun disebut “DEBET”, sedangkan sisi


kanan akun disebut “KREDIT”.
SALDO NORMAL AKUN
• Berikut adalah panduan saldo normal akun
didalam melakukan pencatatan akuntansi:

JENIS AKUN BERTAMBAH BERKURANG SALDO


NORMAL
AKTIVA DEBET KREDIT DEBET
UTANG KREDIT DEBET KREDIT
EKUITAS KREDIT DEBET KREDIT
(MODAL)
PRIVE DEBET KREDIT DEBET
PENDAPATAN KREDIT DEBET KREDIT
BEBAN DEBET KREDIT DEBET
Contoh jenis akun:

• Aktiva (kas, bank, piutang usaha,


perlengkapan/bhp, sewa dibayar dimuka,
peralatan, kendaraan, tanah, gedung, dll).
• Utang (utang usaha, utang biaya, utang bank,
dll).
• Pendapatan (pendapatan usaha, pendapatan
lain-lain).
• Beban (beban listrik, air, telpon, gaji karyawan,
konsumsi, dll).
Siklus akuntansi adalah tahapan tahapan
kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai
dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap
untuk pencatatan transaksi periode berikutnya yang
terjadi secara berulang - ulang dan terus menerus

SOEMARSO SR
C. ROLLIN
Siklus akuntansi adalah NISWONGER,

prosedur utama prinsip CARL S.


WARREN, JAMES
akuntansi yang digunakan M. REEVE, PHILIP
untuk memproses transaksi E. FRESS

selama suatu periode.


Penerimaan atau
pembuatan bukti
transaksi
Pembuatan jurnal
balik ( reversing Pencatatan dalam
balance ) jurnal (buku
harian)

Pembuatan
neraca saldo Pemindah-
penutup ( post bukuan (posting)
closing trial ke buku besar
balance )

Pembuatan jurnal Pembuatan neraca


penutup ( closing saldo ( trial
entries ) balance )

Pembuatan
Penyusunan neraca lajur dan
laporan jurnal
keuangan penyesuaian (
adjustment )
BUKTI TRANSAKSI

Setiap transaksi perlu adanya bukti. Bukti berguna untuk


memastikan keabsahan transaksi yang dicatat. Disamping itu, bukti
juga dapat digunakan sebagai alat apabila terjadi masalah
dikemudian hari. Bukti transaksi dapat berasal (dibuat oleh)
perusahaan sendiri atau diperoleh dari pihak luar. Bukti dari pihak
luar lebih kuat dibandingkan dengan yang dibuat oleh perusahaan
sendiri.
Bukti yang dibuat dan disediakan oleh
perusahaan sendiri disebut bukti intern. Bukti yang
berasal dari luar perusahaan disebut bukti ekstern.
Pengeluaran uang oleh perusahaan perlu
dibuktikan dengan kuitansi yang
ditandatangani oleh penerima. Jika
pengeluaran uang dilakukan dengan cek
(check), maka struk yang tertinggal dalam
buku cek dapat dijadikan sebagai salah
satu bukti transaksi.

Transaksi Rp 250.000,- s/d Rp


1.000.000,- menggunakan
materai Rp 3.000,Sedangkan
transaksi diatas Rp 1.000.000,-
menggunakan materai Rp 6.000,
BUKTI PENERIMAAN UANG

Pada waktu menerima uang,


perusahaan harus membuat
kuitansi sebagai bukti bahwa uang
telah diterima.

Kuitansi yang dikeluarkan sebaiknya diberi nomor urut untuk memudahkan


pengarsipan.
BUKTI JURNAL

Kuitansi atau struk check


dapat digunakan sebagai dasar untuk
pencatatan akuntansi. Akan tetapi, ada
kalanya perusahaan menyediakan
bukti khusus yang digunakan untuk
dasar pencatatan. Dalam hal
pengeluaran dibuatkan bukti jurnal,
maka kuitansi dapat dilampirkan.
BUKTI TRANSAKSI LAIN
pembelian secara kredit

Disamping
pengeluaran dan
penerimaan uang,
perusahaan
mungkin melakukan
transaksi-transaksi
lain. Misalnya
pembelian dan
penjualan secara
kredit, penyerahan
dan penerimaan
barang, dan lain-
lain.
Pembelian dan penjualan kredit dapat dibuktikan dengan faktur.
Sedangkan penyerahan dan penerimaan barang dapat dibuktikan dengan
bukti pengiriman dan penerimaan barang.
JURNAL UMUM

Pencatatan setiap transaksi dinyatakan dalam debit dan

kredit terhadap akun-akun yang ada di buku besar.

Nama akun Di bawah agak


dan jumlah ke kanan
yang di debit ditulis nama Ayat jurnal
dicantumkan akun dan (journal entry)
pada sisi jumlah yang di
sebelah kiri kredit
- Cara pencatatan diatas merupakan dasar
pengenalan sistem akuntansi berganda (double entry
accounting).

- Sementara ayat jurnal yang terdiri dari dua atau


lebih akun yang di debit atau di kredit disebut ayat jurnal
gabungan (compound journal entry).
- Pada umumnya perusahaan menggunakan formulir
khusus untuk mencatat ayat jurnal yang biasa disebut sebagai buku
harian atau jurnal (journal).
- Proses pencatatan transaksi kedalam jurnal disebut
penjurnalan (journalizing). Ada beberapa bentuk dan jenis jurnal
diantaranya adalah bentuk standar jurnal dua kolom, disebut juga
jurnal umum (general journal)
Contoh Jurnal Umum (General Journal)
Pencatatan Jurnal Umum yang Baik dan Benar

Setiap halaman jurnal diberi nomor urut untuk referensi

2
Tahun dicantumkan sekali saja pada baris paling atas dari kolom “tanggal”
disetiap halaman jurnal. Kecuali jika dalam halaman yang sama tahunnya
berubah

Bulan dicantumkan sekali saja pada baris pertama sesudah tahundalam


kolom “tanggal” disetiap halaman kecuali dalam halaman yang sama
bulannya berubah.
4
Tanggal dicantumkan sekali saja pada kolom “tanggal” untuk setiap hari,
tanpa memandang jumlah transaksi yang ada pada hari itu

Nama akun yang di debit dicantumkan pada tepi paling kiri dalam kolom
“keterangan”. Nilai uangnya dicatat dalam kolom “debit”.

Nama akun yang di kredit dicantumkan dibawah agak ke kanan dari akun
yang di debit. Nilai uangnya dicatat dalam kolom “kredit”
7
Penjelasan singkat dapat dicatat dibawah agak ke kanan dari setiap ayat
jurnal.

Kolom “referensi” digunakan untuk mencatat nomor kode akun yang


bersangkutan di buku besar

Nomor bukti transaksi dicatat dalam kolom “nomor bukti”.


PEMINDAHBUKUAN
KE
BUKU BESAR
Neraca saldo berbeda dengan neraca. Neraca saldo adalah dokumen
internal yang digunakan untuk kepentingan internal perusahaan (untuk menguji
keseimbangan debet dan kredit). Sedangkan neraca adalah laporan keuangan formal
yang digunakan juga oleh pihak eksternal. Setelah semua ayat jurnal yang dibuat
selama periode diposting ke buku besar, maka pada akhir periode perlu disusun
neraca saldo. Tujuannya adalah untuk menguji bahwa setelah semua posting
dilakukan, jumlah debet sama dengan jumlah kredit. Selain itu, neraca saldo juga
sangat bermanfaat dalam penyusunan laporan keuangan.
CONTOH NERACA
SALDO
Ilustrasi pembuatan jurnal umum
(cara pengerjaannya lihat di file word yg
sudah disiapkan).

• Berikut adalah transaksi yang terjadi pada usaha


jasa konsultasi Arshaka:
1. Pemilik menginvestasikan uang tunai kedalam
perusahaan sebesar Rp. 150.000.000.
2. Meminjam uang dari Bank BCA sebesar Rp.
100.000.000
3. Dibayar biaya sewa bulan ini sebesar Rp.
13.000.000.
4. Dibeli perlengkapan sebesar Rp. 10.000.000.
secara kredit
5. Dibeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp.
5.000.000.
6. Penerimaan kas dari hasil jasa konsultasi
sebesar Rp. 55.000.000.
7. Dibayar gaji pegawai Rp. 10.000.000.
8. Arshaka mengambil uang dari perusahaan Rp.
5.000.000 untuk keperluan pribadi.
9. Dibayar utang bank sebesar Rp. 10.000.000.
PROSES POSTING &
NERACA SALDO

-MIRRA SRI WAHYUNI, SE., M.AK.


-NENSI YUNIARTI. ZS, SE., M. AK.
POSTING KE BUKU BESAR

• Siklus akuntansi setelah pembuatan jurnal


umum adalah membuat “Buku Besar” atau
yang lebih dikenal dengan proses posting ke
buku besar.
Penerimaan atau
pembuatan bukti
transaksi
Pembuatan jurnal
balik ( reversing Pencatatan dalam
balance ) jurnal (buku
harian)

Pembuatan
neraca saldo Pemindah-
penutup ( post bukuan (posting)
closing trial ke buku besar
balance )

Pembuatan jurnal Pembuatan neraca


penutup ( closing saldo ( trial
entries ) balance )

Pembuatan
Penyusunan neraca lajur dan
laporan jurnal
keuangan penyesuaian (
adjustment )
Definisi Buku Besar

• Buku besar (ledger) adalah kumpulan akun yang


saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan
yang lengkap.

• Posting atau pemindahbukuan adalah kegiatan


memindahkan transaksi yang telah dicatat dalam
jurnal umum ke dalam setiap akun buku besar yang
sesuai.
Langkah-langkah dalam melakukan
proses posting:
1. Mencatat tanggal transaksi.
2. Menuliskan keterangan singkat mengenai transaksi.
3. Menuliskan pada kolom “Ref” halaman buku jurnal
yang memuat transaksi yang dipindahkan.
4. Mencatat jumlah rupiah transaksi sesuai dengan
tempatnya, yaitu sebelah debet dan kredit.
Kapan melakukan posting??.

• Biasanya transaksi selama satu periode tertentu


(misalnya satu minggu atau satu bulan) di jurnal
terlebih dahulu seluruhnya, kemudian baru dilakukan
posting.

• Orang yang melakukan penjurnalan tidak harus sama


dengan orang yang melakukan posting. Disinilah
fungsi jurnal sebagai pembagian kerja.
Lanjutan…

• Posting biasanya dilakukan berdasarkan urutan


rekening. Maksudnya adalah, untuk akun tertentu
diposting terlebih dahulu secara keseluruhan baik
jumlah yang didebet maupun yang dikredit.
Kemudian setelah itu baru melakukan posting lagi
terhadap akun2 yang lain, sampai semua akun yang
ada di jurnal sudah terposting semua.
PEMINDAHBUKUAN
KE
BUKU BESAR
Neraca saldo berbeda dengan neraca.
• Neraca saldo adalah dokumen internal yang digunakan untuk kepentingan internal
perusahaan (untuk menguji keseimbangan debet dan kredit).
• Sedangkan neraca adalah laporan keuangan formal yang digunakan juga oleh pihak
eksternal.
• Setelah semua ayat jurnal yang dibuat selama periode diposting ke buku besar,
maka pada akhir periode perlu disusun neraca saldo. Tujuannya adalah untuk
menguji bahwa setelah semua posting dilakukan, jumlah debet sama dengan jumlah
kredit. Selain itu, neraca saldo juga sangat bermanfaat dalam penyusunan laporan
keuangan.
CONTOH NERACA
SALDO
Ilustrasi posting buku besar dan neraca
saldo
(cara pengerjaannya lihat di file word yg
sudah disiapkan).
• Berikut adalah transaksi yang terjadi pada usaha
jasa konsultasi Arshaka:
1. Pemilik menginvestasikan uang tunai kedalam
perusahaan sebesar Rp. 150.000.000.
2. Meminjam uang dari Bank BCA sebesar Rp.
100.000.000
3. Dibayar biaya sewa bulan ini sebesar Rp.
13.000.000.
4. Dibeli perlengkapan sebesar Rp. 10.000.000.
secara kredit
5. Dibeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp.
5.000.000.
6. Penerimaan kas dari hasil jasa konsultasi
sebesar Rp. 55.000.000.
7. Dibayar gaji pegawai Rp. 10.000.000.
8. Arshaka mengambil uang dari perusahaan Rp.
5.000.000 untuk keperluan pribadi.
9. Dibayar utang bank sebesar Rp. 10.000.000.
JURNAL PENYESUAIAN
DAN NERACA LAJUR
MIRRA SRI WAHYUNI, SE., M.AK
NENSI YUNIARTI.ZS, SE., M.AK
AKUN-AKUN YANG HARUS DISESUAIKAN

• Agar akun dalam sebuah perusahaan menunjukkan saldo yang sesuai dengan kondIsi
keuangan, maka jurnal penyesuaian harus dibuat dalam kurun waktu periode
akuntansi tertentu.
• Pada perusahaan jasa setidaknya ada 6 jenis akun utama yang harus disesuaikan
pada setiap akhir periode. Akun-akun tersebut meliputi:
• Beban yang masih harus dibayar (utang)
• Perlengkapan ( bahan habis pakai)
• Piutang pendapatan / Pendapatan yang masih harus diterima
• Penyusutan aktiva tetap (Akumulasi)
• Beban dibayar dimuka
• Pendapatan diterima dimuka
• Piutang tidak tertagih
1. AKUN PENYUSUTAN
• Aktiva tetap yang telah digunakan, maka nilainya akan berkurang atau
bahkan habis nilai ekonominya, sehingga aktiva tetap harus dibuatkan
jurnal penyesuaian. Misalnya salon kecantikan Rosa membeli alat untuk
facial baru seharga Rp. 3.000.000. Namun setelah digunakan selama 1
tahun untuk perawatan kecantikan, maka alat tersebut nilainya
berkurang menjadi Rp. 2.500.000. Karena aktiva tersebut terus
digunakan, maka nilainya akan terus berkurang atau menyusut. Untuk itu
aktiva tetap harus disesuaikan di akhir periode. Pengurangan nilai
tersebut disebut penyusutan dan diperlakukan sebagai bahan penyusutan
aktiva tetap.
• Jurnal penyesuaian untuk penyusutan aktiva tetap dilakukan dengan
mendebit akun beban penyusutan dan meng-edit akun akumulasi
penyusutan aktiva tetap. Cara lainnya dengan mendebit beban
penyusutan aktiva tetap dan aktiva tetap di kredit.
2. Akun biaya yang harus dibayar

• Akun ini umumnya disebut dengan utang beban, dimana


merupakan beban yang menjadi kewajiban suatu perusahaan.
Namun perusahaan belum melakukan pencatatan dan pembayaran.
Misalnya beban gaji karyawan yang belum dibayarkan hingga akhir
periode.
3. Akun piutang pendapatan yang masih
harus diterima

• Akun pendapatan yang masih harus diterima umumnya disebut


dengan piutang pendapatan. Akun ini dimaknai sebagai
pendapatan yang sebenarnya sudah menjadi hak suatu
perusahaan, namun pendapatan tersebut belum diterima oleh
perusahaan secara tunai hingga akhir periode.
4. Akun pemakaian perlengkapan

• Nilai suatu perlengkapan akan semakin berkurang jika


perlengkapan tersebut sudah digunakan sehingga harus dibuatkan
jurnal penyesuaian. Misalnya pada awal bulan salon kecantikan
Rosa membeli krim perawatan kulit untuk satu bulan senilai Rp.
500.000. Setelah akhir bulan, krim tersebut tinggal sedikit saja
dan diperkirakan nilainya hanya sekitar Rp. 40.000 saja. Nah
berdasarkan kondisi tersebut berarti salon kecantikan Rosa harus
merubah saldo perlengkapan yang telah dicatat senilai Rp.500.000
menjadi Rp. 40.000, untuk merubahnya maka dibuat jurnal
penyesuaian.
5. Akun biaya dibayar dimuka

• Adalah semua biaya yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan


dimana sebenarnya biaya tersebut dibebankan untuk periode
akuntansi berikutnya. Misalnya pada tanggal 1 Maret 2015 salon
kecantikan Rosa membayar sewa ruko untuk 2 tahun, yaitu tahun
2015-2016 sebesar Rp. 30.000.000. Maka pada tanggal 1 Maret
salon kecantikan Rosa mempunyai saldo akun biaya dibayar
dimuka sebesar 30.000.000. Tetapi pada akhir periode tahun 2015,
yaitu 31 Desember, saldo akun biaya dibayar dimuka akan
berkurang. Ini dikarenakan sebagian dari saldo tersebut harus
diakui sebagai beban, untuk itulah perlu disesuaikan saldonya
ketika akhir periode.
6. Akun pendapatan diterima dimuka

• Merupakan pendapatan yang telah diterima oleh perusahaan dari


pelanggan, namun pendapatan tersebut untuk periode mendatang.
Misalnya, pada 1 Januari 2015 salon kecantikan Rosa menerima
uang tunai dari pelangganya sebesar Rp. 5.000.000 untuk
perawatan muka atas nama Dina untuk 2 tahun. Saldo akun
pendapatan diterima dimuka pada akhir tahun 2015 saldonya akan
berurang bukan lagi Rp. 5.000.000, tetapi tinggal Rp. 2.500.000.
Hal ini karena selama bulan Januari sampai Desember 2015
sebagian saldo pendapatan yang diterima dimuka tersebut harus
diakui sebagai pendapatan periode 2015.
Astuti Tailor
Neraca Saldo
31 Maret 2019
(Dalam ribuan rupiah)
Nama Akun Debit Kredit
Kas 4.150.000

Piutang Usaha 50.000

Perlengkapan 3.850.000

Asuransi dibayar dimuka 1.200.000

Peralatan 3.000.000

Tanah 30.000.000

Utang Usaha 1.500.000

Pendapatan diterima dimuka 2.000.000

Modal 35.000.000

Prive 1.500.000

Pendapatan Jasa 9.650.000

Beban Upah 3.250.000

Beban Sewa 400.000

Beban Utilitas 650.000

Beban lain-lain 100.000

Total 48.150.000 48.150.000


AKUN YANG DIMINTA UNTUK DISESUAIKAN
SEBAGAI BERIKUT:

• Data penyesuaian untuk bulan Maret 2019 sebagai berikut :


• 1. Perlengkapan yang masih tersisa sebesar Rp 3.500.000
• 2. Beban depresiasi pada bulan Maret untuk peralatan sebesar Rp
200.000
• 3. Mengakui utang gaji yang belum dibayarkan kepada pegawai
sebesar Rp 2.000.000
• 1. Dr. Beban Perlengkapan 350.000
• Cr. Perlengkapan 350.OOO


• Saldo perlengkapan yang tertera pada neraca saldo sebelum penyesuaian
sebesar Rp 3.850.000 dan pada akhir bulan Maret 2019 nilai perlengkapan yang
masih tersedia sebesar Rp 3.500.000. Maka, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi
penggunaan perlengkapan sebesar Rp 350.000 selama bulan Maret 2019. Penggunaan
perlengkapan tersebut akan mengakibatkan diakuinya beban atas penggunaan
tersebut karena perlengkapan yang dimiliki sudah berkurang jumlahnya. Maka,
penggunaan perlengkapan akan menambah nilai beban dan mengurangi nilai
perlengkapan pada neraca saldo. Sehingga, dilakukan pembuatan jurnal
penyesuaian dengan menjurnal akun beban di debit (menambah nilai beban) dan
• akun perlengkapan di kredit (mengurangi nilai perlengkapan) Sebesar Rp 350.000.
• 2. Rr. Beban Depresiasi - peralatan 200 .000
• Cr. Akumulasi Depresiasi - peralatan 200.000

• Diasumsikan bahwa di akhir masa peralatan tersebut terdapat nilai residu sebesar Rp
600.000 dan metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus. Peralatan yang
dibeli pada bulan Maret 2019 memiliki nilai sebesar Rp 3.000.000 dengan masa manfaat 1
tahun atau 12 bulan. Maka telah terjadi penggunaan peralatan selama 1 bulan yang
menyebabkan munculnya beban atas peralatan. Nilai beban depresiasi sebesar Rp 200.000
diperoleh dari (3.000.000-600.000)/12.

• Tidak seperti perlengkapan dimana ketika perlengkapan digunakan akan langsung


mengurangi nilai perlengkapan, penggunaan peralatan seperti mesin dan aset tetap lainnya
seperti gedung akan memunculkan akun beban depresiasi dan akumulasi depresiasi.
• Alasannya adalah supaya pembaca laporan keuangan (dari pihak
eksternal seperti investor, supplier, dan kreditur) tidak salah
mengartikan kondisi perlengkapan perusahaan. Jika nilai dari peralatan
langsung dikurangi dengan menjurnal peralatan pada posisi kredit, maka
pihak eksternal tersebut dapat menganggap bahwa telah terjadi
penjualan peralatan padahal peralatan perusahaan tetap sama hanya
nilainya saja yang berkurang. Nilai berkurang tersebut misalnya karena
mesin sudah digunakan beberapa kali maka kemampuan produksi
barangnya sudah berkurang.

• 3. Dr. Pendapatan diterima dimuka 300.000
• Cr. Pendapatan Jasa 300.000

Konsep penjelasan ini mirip seperti pada kasus asuransi dibayar dimuka.
Pada kasus ini Astuti tailor berperan sebagai pemberi jasa. Sebelumnya Astuti
Tailor telah menerima uang terlebih dahulu sebelum memberikan jasa apapun
sehingga belum boleh mengakui pendapatan jasa. Ketika Astuti Tailor sudah
memberikan jasa tersebut, maka Astuti Tailor akan mengakui pendapatan
jasa dan mengurangi nilai pendapatan diterima dimuka sebesar nilai dari jasa
yang telah diberikan. Maka, Astuti Tailor akan membuat jurnal yaitu
pendapatan diterima dimuka di debit dan pendapatan jasa di kredit sebesar Rp
300.000
• 3. Dr. Beban Gaji 2.000.000
• Cr. Utang Gaji 2.000.000

• Untuk jurnal penyesuaian ini, Astuti Tailor telah "menggunakan jasa"
dari pegawainya selama satu bulan namun belum membayarkan gaji
kepada pegawainya. Maka, atas "penggunaan jasa" tersebut akan
menimbulkan beban gaji yang harus dicatat. Karena gaji tersebut
belum dibayar maka muncul utang gaji pada sisi kredit. Maka, jurnal
penyesuaian yang harus dibuat yaitu Beban Gaji pada debit dan Utang
Gaji pada kredit sebesar Rp 2.000.000.
•NERACA LAJUR (WORKSHEET)
• Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom yang dirancang
untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada
saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan
keuangan dengan cara yang sistematis. Sebenarnya neraca lajur
lebih tepat disebut sebagai kertas kerja yang digunakan sebagai
alat pembantu dalam menyusun laporan-laporan keuangan. Kolom
dari neraca lajur terdiri dari neraca saldo, penyesuaian, neraca
saldo setelah penyesuaian, laba-rugi, perubahan modal, dan
neraca.
• Ada beberapa format neraca lajur antara lain lain:
• neraca lajur 8 kolom
• neraca lajur 10 kolom
• neraca lajur 12 kolom
• neraca lajur 14 kolom
LAPORAN KEUANGAN
DAN JURNAL PENUTUP
MIRRA SRI WAHYUNI, SE., M.AK
NENSI YUNIARTI.ZS, SE., M.AK
Laporan keuangan

• Laporan keuangan merupakan output dari siklus akuntansi.


• Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
• Kinerja perusahaan tersebut digambarkan dalam bentuk kuantitatif atau
berbentuk angka-angka atau nominal-nominal, yang nantinya akan
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan/kebijakan perusahaan.
• Laporan keuangan merupakan salah satu indikator penilaian kinerja
pihak manajemen dalam mengelola perusahaan.
Tujuan pembuatan laporan keuangan:
• Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan.
• Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen, atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.
Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau
menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat
kembali atau mengganti manajemen.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan :

• Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami peserta dan bentuk
serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna;
• Relevan
Laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat
mempengaruhi keputusan pengguna;
• Keandalan
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material;
• Dapat diperbandingkan
Informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan
laporan keuangan pada periode sebelumnya.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan:

1. Laporan laba-rugi.
2. Laporan perubahan modal.
3. Laporan posisi keuangan (neraca).
4. Laporan arus kas.
5. Catatan atas laporan keuangan (CALK)
Laporan laba-rugi

• Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang melaporkan mengenai


aktivitas operasional perusahaan dengan memperhitungkan pendapatan
dan beban-beban selama satu periode yang kemudian dapat ditentukan
laba atau rugi.
Tiga akun yang ada didalam laporan laba
rugi:
1. Pendapatan. Merupakan, penghasilan yang timbul dari pelaksanaan
aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan berbagai macam
sebutan, seperti: penjualan, pendapatan jasa, pendapatan bunga, dan
pendapatan dividen.
2. Beban. Merupakan pengorbanan yang timbul dari pelaksanaan
aktivitas perusahaan. Seperti: beban gaji, beban sewa, beban air, beban
listrik, dll.
3. Laba atau rugi. Laba terjadi apabila pendapatan lebih besar
dibandingkan pengeluaran atau beban, dan rugi terjadi apabila
pendapatan lebih kecil dibandingkan pengeluaran atau beban.
Contoh laporan laba rugi
Laporan perubahan modal

• Merupakan laporan keuangan yang menunjukkan perubahan modal


selama satu periode.
• Laporan ekuitas terdiri dari: saldo awal modal pada neraca saldo,
ditambah laba bersih selama satu periode dikurangi dengan pengambilan
prive.
• Modal akhir yang ada dilaporan ini dimasukkan kedalam laporan posisi
keuangan atau neraca.
Contoh laporan laba rugi:
Laporan posisi keuangan atau Neraca

• Neraca merupakan laporan keuangan yang menunjukkan posisi aset,


kewajiban, dan modal pada periode tertentu.
• Isi dari neraca secara garis besar adalah sebagai berikut:
A. kelompok aset (seperti: aset lancar dan aset tetap).
B. kewajiban (seperti: utang jangka pendek dan utang jangka panjang).
c. Modal (untuk akun modal yg ada di laporan neraca diambil dari hasil
modal akhir di laporan perubahan modal).
Aset

• Aset adalah kekayaan atau sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan


dan diharapkan memberi manfaat dimasa mendatang.
• Aset terbagi dua yaitu: aset lancar dan aset tidak lancar atau aset tetap.
Contoh Neraca
laporan arus kas

• Laporan arus dijadikan sebagai alat untuk memberikan informasi ikhtisar


arus kas masuk dan arus kas keluar dalam suatu periode akuntansi.
• Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan informasi
histroris mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan.
• Laporan arus kas disusun berdasarkan urutan aktivitasnya yaitu:
1. aktivitas operasi.
2. Aktivitas investasi.
3. Aktivitas pendanaan.
Contoh laporan arus kas
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

• Laporan ini memuat hal-hal yang tidak masuk kedalam keempat laporan
sebelumnya, misalnya: memuat visi & misi perusahaan, latar belakang
perusahaan, perubahan metode akuntansi.
JURNAL PENUTUP

• Jurnal Penutup (Closing Entries) merupakan salah satu bentuk jurnal


yang dibuat setiap akhir periode akuntansi dengan sebuah tujuan untuk
dapat menol-kan perkiraan nominal (revenue, expenses, prive) dan juga
mentransfer net income atau net loss ke modal.
• Akibat penutupan ini, saldo pada akun-akun tersebut akan menjadi 0
(nol) pada awal periode akuntansi.
• Akun nominal itu merupakan sebuah akun yang bersifat sementara di
mana fungsi pada akun tersebut hanya berfungsi sampai satu kali akhir
periode akuntansi.
Akun yang harus ditutup

• Akun Yang Memerlukan Jurnal Penutup, yaitu:


1. Pendapatan
2. Beban
3. Ikhtisar atau Saldo laba/rugi
4. Prive
• Cara Mengerjakan Jurnal Penutup:
1. Akun pendapatan yang ada pada sebuah laporan laba rugi dicatat di debet dan
mengkredit ikhtisar laba atau rugi dengan jumlah yang terdapat di akun pendapatan.
2. Akun biaya-biaya di kredit dengan beberapa jumlah masing-masing yang terdapat di
laporan laba atau rugi dan mendebet ikhtisar pada laba rugi sebesar total biaya.
3. Perkiraan prive dengan jumlah yang terdapat di sebuah kolom neraca di kredit dan
mendebet akun modal dengan jumlah yang sama.
4. Jika suatu perusahaan memperoleh laba, jurnal yang dibuat ialah jumlah laba dengan
sebuah perkiraan ikhtisar laba rugi di debet dan mengkredit akun modal dengan
jumlah yang sama. Begitupun sebaliknya jika suatu perusahaan mengalami rugi.
Contoh pembuatan jurnal penutup:
• SELAMAT BELAJAR DAN KEEPSPIRIT

Anda mungkin juga menyukai