Anda di halaman 1dari 98

PENGARUH SELF-EFFICACY DAN LINGKUNGAN TERHADAP

KEPUTUSAN BERWIRAUSAHA PADA KOMUNITAS TANGAN


DI ATAS (TDA) KOTA JAMBI

Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Program Studi Ekonomi Syariah
Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh:
ABDUL MANAN
NIM : EES160281

Pembimbing I: Drs. A. Tarmizi, M. HI


Pembimbing II: Agustina Mutia, S.E., M.EI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Abdul Manan


NIM : EES.160281
Program Studi : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam
Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul
“Pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan Terhadap Keputusan
Berwirausaha Pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi” adalah
asli (orsinil) dan belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan bentuk
apapun.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya
memberikan keterangan palsu atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa tugas
akhir yang saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu. Saya
bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari
Prodi Ekonomi Syariah dicabutkan atau dibatalkan.

Dibuat di : Jambi
Pada tanggal : 18 Maret 2020
Yang menyatakan

EES.160281

ii
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. Arif Rahman Hakin No.1 telanaipura jambi 36122 telp./fax: (0741) 65600 Website: febi-
iainstsjambi.ac.id
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Nomor : B- /D.V.I/PP.00.9/ /2020
Tugas dengan judul “Pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan Terhadap Keputusan
Berwirausaha Pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi” yang dipersiapkan
dan disusun oleh:
Nama : Abdul Manan
Nim : EES.160281
Telah dimunaqasyahkan pada : Senin,4 Mei 2020
Nilai munaqasyah : 74,26 (B)
Dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam / Sarjana
Strata Satu (S.1) UIN Sultha Thaha Saifuddin Jambi.
Tim Munaqasyah/ Tim Penguji
Ketua Sidang

Dr. Sucipto, MA
NIP. 19770514 200501 1 010
Penguji I Penguji II

Drs. Arsa, M.HI Mohammad Orinaldi, S.E., M.S.Ak.


NIP. 19621229 199302 1 001 NIP. 19711201 200312 1 002

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. A. Tarmizi, M.HI Agustina Mutia, SE. M.EI


NIP. 19591210 198703 1 003 NIP. 19690809 200312 2 002

Sekretaris Sidang

M. Yunus, M.Si
NIP. 19920717 201801 1 002

Jambi, 15 Mei 2020


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Dekan

Dr. A.A. Miftah, M.Ag


NIP. 19731125 199603 1 001
iii
Jambi, 18 Maret 2020
PEMBIMBING I : Drs. A. Tarmizi, M.HI.
PEMBIMBING II : Agustina Mutia, S.E., M.E.I
ALAMAT : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi
Jl. Arif Rahman Hakim No.1 Telanaipura Jambi
36122 Telp./Fax:(0741) 5831-584114
website:
Kepada : Yth
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di_
Jambi
NOTA DINAS

Assalamualaikum.Wr.Wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudara: Abdul Manan NIM: EES.160281 yang
berjudul: “Pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan Terhadap Keputusan
Berwirausaha Pada Komunitas Tangan di Atas (TDA) Kota Jambi”, telah
dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi tugas-tugas dan syarat-
syarat untuk mencapai gelar sarjana strata satu (S I ) dalam Ekonomi Syariah pada
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Maka dengan ini kami ajukan skripsi tersebut agar dapat
diterima dengan baik.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih, semoga bermanfaat bagi
kepentingan agama, nusa dan bangsa.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II

Drs. A. Tarmizi, M.HI Agustina Mutia, S.E., M.E.I


NIP. 195912101987031003 NIP.196908092003122002

iv
MOTTO

‫َّللا ََل يُغَيِّ ُر َما‬


َ ‫َّللا إِّ هن ه‬ ُ َ‫ات ِّم ْن بَي ِّْن يَدَ ْي ِّه َو ِّم ْن خ َْل ِّف ِّه يَحْ ف‬
ِّ ‫ظونَهُ ِّم ْن أ َ ْم ِّر ه‬ ٌ َ‫لَهُ ُم َع ِّقب‬

‫سو ًءا فَ ََل َم َرده لَهُ َو َما لَ ُه ْم‬ ‫ِّبقَ ْو ٍم َحتهى يُغ َِّي ُروا َما ِّبأ َ ْنفُ ِّس ِّه ْم َو ِّإذَا أ َ َرادَ ه‬
ُ ‫َّللاُ ِّبقَ ْو ٍم‬

)11) ‫ِّم ْن دُونِّ ِّه ِّم ْن َوا ٍل‬

Artinya:Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,


di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain
Dia. (Q.S Ar-Ra’ad, Ayat: 11)1

: ‫عن ابن عمر رضي هللا عنه ا ن رسول هللا صلي هللا عليه و سلم قل‬

‫ فا لير لعليا هي المنفقة و اليد‬.‫الي د ا لعليا خير من اليد السفلي‬

)‫السفلي هي السا ءلة (متفق عليه‬

Dari ibnu Umar R.a. Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda :


Tangan di atas itu lebih baik dari pada tangan di bawah. Tangan di atas
itulah yang memberi dan tangan yang dibawah itu ialah yang meminta
(H.R Mutafaq ‘alaih).2

1
Q.S. Ar-Ro’ad, ayat: 11
2
H.R. Mutafaq’alaih.
v
PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim
Sebagai ungkapan rasa syukur yang tak ternilai pada mereka yang telah mewarnai
hidupku jadi bermakna, dengan rasa cinta yang mendalam kupersembahkan karya
ini padamu malaikat hidupku ayah dan ibu tercinta ( M. Ismail dan Khairul
Ummatin). “Terimakasih atassemua yang telah diberikan padaku, bukanlah apa-
apa tanpa dukungan dan do’a darimu.
Dan juga buat adik-adikku yang telah memberikan motivasi, mereka adalah
orang-orang hebat yang selalu mampu membuatku tersenyum dan selalu
memberikan kasih sayang yang tulus dalam hidup.
Dosen pembimbingku yang telah rela membimbing skripsi ini hingga akhir.
Teman-temanseperjuangan angkatan 2016 khususnya lokal A Ekonomi Syariah
yang selalu memberikan semangat hingga akhir skripsiku.
Dan sahabat baktiku dalam organisasi dant eman-teman yang selalu setia
memberikan support baik dalam bentuk moril dan materil hingga akhir.
Dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis hingga akhir
skripsi

vi
ABSTRAK

Abdul Manan; EES.160281; Pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan terhadap


Keputusan Berwirausaha Pada Komunitas Tangan di Atas (TDA) Kota Jambi.
Kewirausahaan merupakan seseorang yang berani mengambil risiko ataupun
keputusan untuk membuka lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan sumber
daya yang ada dan dapat dioptimalkan. Pengambilan keputusan dalam
berwirausaha di pengaruhi oleh self-efficacy dan lingkungan. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan Terhadap
Keputusan Berwirausaha Pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan jumlah
populasi sebanyak 87 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling sehingga didapat jumlah sampel sebanyak 47 responden.
Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner sebanyak 15 item pertanyaan
dengan skala 1 sampai 5 dan diuji dengan data validitas dan reliabilitas. Asumsi
klasik menggunakan uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heterokedastisitas.
Teknis analisis data untuk menjawab hipotesa menggunakan teknis analisis
regresi linier berganda. Hasil dari asumsi yaitu secara parsial Self-Efficacy
berpengaruh signifikan terhadap keputusan berwirausaha pada Komunitas Tangan
Di Atas (TDA) Kota Jambi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai nilai thitung > ttabel
(3,847 > 2,01 dan nilai sig. α (0,000 < 0,05). Sedangkan, lingkungan tidak
berpengaruh terhadap keputusan berwirausaha pada Komunitas Tangan Di Atas
(TDA) Kota Jambi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung < ttabel ( 0,786 < 2,01
dan nilai sig. α (0,436 > 0,05). Secara simultan Self Efficacy dan lingkungan
berpengaruh terhadap keputusan berwirausaha pada Komunitas Tangan di Atas
(TDA) Kota Jambi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung > Ftabel (25,979 > 3,20)
dan sig < α (0,000< 0,05).

Kata Kunci : Self-Efficacy, Lingkungan, Keputusan

vii
ABSTRACT

Abdul Manan; EES.160281; The Effect of Self-Efficacy and Environment on


Entrepreneurial Decisions in the Community of Above Hands (TDA) Jambi City.
Entrepreneurship is someone who is brave enough to take risks or the decision to
open jobs by utilizing available and optimized resources. Decision making in
entrepreneurship is influenced by self-efficacy and the environment. The purpose
of this study was to determine the effect of Self-Efficacy and Environment on
Entrepreneurial Decisions in the Hands on Community (TDA) of Jambi City. This
research is a quantitative approach with a population of 87 respondents. The
sampling technique uses purposive sampling so that the number of samples
obtained by 47 respondents. The data collection technique used a questionnaire of
15 question items on a scale of 1 to 5 and tested with validity and reliability data.
Classical assumptions using the normality test, multicollinearity test and
heterokedasticity test. Data analysis techniques to answer hypotheses using
multiple linear regression analysis techniques. The results of the assumption that
partially Self-Efficacy significantly influence entrepreneurial decisions in the
Community of Above Hands (TDA) Jambi City. This is indicated by the value of
tcount> ttable (3.847> 2,01 and the value of sig. Α (0,000 <0.05). Meanwhile, the
environment has no effect on entrepreneurial decisions on the Community of
Above Hands (TDA) Jambi City. This is indicated by the value tcount <ttable
(0,786 <2,01 and sig. α value (0,436> 0,05). Simultaneously Self Efficacy and
environment influence on entrepreneurial decisions in Jambi City's Upper Hand
Community (TDA). This is indicated by the value of Fcount> Ftable (Ftable
(Ftabel) 25,979> 3,20) and sig <α (0,000 <0,05).

Keywords: Self-Efficacy, Environment, Decision

viii
KATA PENGANTAR

Maha Besar Allah Yang Maha Pengasih dan lagi Maha Penyanyang, Puji
Syukur Kehadirat Allah SWT, penulis panjatkan karena berkat rahmat dan
Hidayah-Nya kepada penulis terutama dalam rangka menyelesaikan skripsi ini,
selanjutnya Shalawat dan Salam penulis limpahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW. Penyusunan skripsi ini bertujuan utuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar sarjana strata satu (S.I) dalam Ekonomi Syariah Pada Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik yang
bersifat moril ataupun materil. Untuk itu penulis sangat bersyukur Kepada Allah
SWT dan penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat :
1. Bapak Dr. A. Miftah, S.Ag. M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
2. Ibu Dr. Rafidah. M. EI, Bapak Dr. Novi Mubiyarto. SE. M,E dan Dr.
Sucipto, MA sebagai Pembantu Dekan I, II dan III di lingkungan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M.SI selaku Ketua Prodi Ekonomi Syariah
dan Bapak M. Yunus, M.SI selaku Sekretaris Prodi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
4. Bapak Dr. A. Tarmizi, M.H.I selaku pembimbing I dan Agustina Mutia,
S.E., M.E.I selaku pembimbing II, Yang telah membimbing dan
memberikan motivasi kepada saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
6. Para karyawan/karyawati serta segenap Civitas Akademika Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, yang
berjasa dalam menyelesaikan skirpsi ini.

ix
7. Teman-teman seperjuangan yang ikut berpartisipasi dalam proses
penulisan skripsi ini.

Jambi, 18 Maret 2020


Penulis

Abdul Manan
EES.160281

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................ ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iii
NOTA DINAS ................................................................................................. iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 12
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 12
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 12
E. Kerangka Teori ..................................................................................... 13
F. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 23
G. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 26
H. Hipotesis ............................................................................................... 28

BAB II METODOLOGI PENELITIAN


A. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 29
B. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 29
C. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 30

xi
D. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 31
E. Populasi dan Sampel ............................................................................ 32
F. Uji Coba Instrumen .............................................................................. 34
G. Uji Asumsi Klasik……………………………………………………. 36
H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 37
I. Variabel Penelitian ............................................................................... 40
J. Sistematika Penulisan........................................................................... 40

BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN


A. Sejarah Komunitas Tangan di Atas (TDA) .......................................... 41
B. Visi dan Misi Tangan di Atas (TDA) ................................................... 44
C. Struktur Organisasi Komunitas Tangan di Atas (TDA) ....................... 45
D. Jenis Kegiatan Komunitas Tangan di Atas (TDA) ............................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Karakteristik Data Responden.............................................................. 49
B. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 52
C. Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 55
D. Teknik Analisis Data ............................................................................ 59
E. Pembahasan .......................................................................................... 61

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 65
B. Saran ..................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka pemikiran ..................................................................... 26


Gambar 3.1 Struktur Organisasi Komunitas di Atas (TDA) Kota Jambi ........ 45
Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas ......................................................... 58

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 23


Tabel 2.1 Penetapan Skala likert ...................................................................... 30
Tabel 2.2 Definisi Operasional Variabel.......................................................... 31
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama ................................ 49
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................... 49
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 50
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......... 50
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................ 51
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan.......................... 52
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Self-Efficacy ...................................................... 52
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Lingkungan ....................................................... 53
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Keputusan Berwirausaha................................... 53
Tabel 4.10 Hasul Uji Reliabilitas Variabel ...................................................... 54
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 55
Tabel 4. 12 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................ 56
Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 59
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................ 60
Tabel 4.15 Hasil Uji Simultan (Uji F) .............................................................. 61

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Data Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 3 Data Regresi Linier Berganda

Lampiran 4 Hasil Uji karakteristik Responden

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas

Lampiran 6 Hasil Uji Reliabiitas

Lampiran 7 Hasil Uji Asumsi Klasik

Lampiran 8 Hasil Analisis Data

Lampiran 9 Jadwal Penelitian

Lampiran 10 Dokumentasi

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan entrepreneurship atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal

dengan istilah wira-usaha atau wiraswasta merupakan salah satu isu yang sudah

marak dalam beberapa tahun belakangan. Pemerintah juga telah mendorong

lahirnya industri dan ekonomi kreatif di kalangan muda sebagai ekspresi dari

kegiatan entrepreneurship masyarakat pada umumnya. Dalam Rencana

Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia tahun 2025 yang dirumuskan oleh

Departemen Perdagangan RI dijelaskan adanya evolusi ekonomi kreatif.1

Berdasarkan dokumen rencana ini dapat diketahui bahwa adanya pergeseran

dari era pertanian ke era industrialisasi lalu ke era informasi yang disertai dengan

banyaknya penemuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi serta

globalisasi ekonomi. Perkembangan industrialisasi menciptakan pola kerja, pola

produksi dan pola distribusi yang lebih murah dan efisien. Adanya target lebih

murah dan lebih efisien dalam proses produksi dan distribusi berakibat pada

pergeseran konsentrasi industri dari negara barat ke negara berkembang seperti

Asia karena tidak bisa lagi menyaingi biaya yang lebih murah di Republik Rakyat

Tiongkok (RRT) dan Jepang.

Fenomena ini mengarahkan industri-industri di negara maju untuk

mengoptimalkan sumber daya manusia dan kreativitas. Untuk itu sejak tahun

1990-an perekonomian dunia mulai bergeser menuju perekonomian yang


1
Departemen Perdagangan RI, Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025:
Rencana Pembangunan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015, 2008. hlm 9
1
2

didukung oleh kreativitas dengan istilah ekonomi kreatif melalui industri kreatif.

Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang juga didorong untuk

mengejar berbagai ketinggalan dari negara lain. Di beberapa negara, industri

kreatif memainkan peran signifikan. Inggris, yang merupakan pelopor

pengembangan ekonomi kreatif, memperlihatkan perkembangan industri kreatif

yang signifikan di mana industri tersebut mengalami pertumbuhan rata-rata 9%

per tahun; angka yang jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi negara itu yang

2%-3%.

Sumbangannya terhadap pendapatan nasional mencapai 8,2% atau US$ 12,6

miliar dan merupakan sumber kedua terbesar setelah sektor finansial. Ini

melampaui pendapatan dari industri manufaktur serta migas. Di Korea Selatan,

industri kreatif sejak 2005 menyumbang lebih besar daripada manufaktur.

Sedangkan di Singapura ekonomi kreatif menyumbang 5% terhadap PDB atau

US$ 5,2 miliar.3 Ekonomi kreatif global diperkirakan tumbuh 5% per tahun, dan

diperkirakan akan terus berkembang menjadi US$ 6,1 triliun pada tahun 2020.2

Pendapatan ekonomi kreatif di tahun 2016 adalah sebesar 922,59 triliun rupiah

atau naik menjadi 7,44% terhadap total Pendapatan Domestik Bruto (PDB)

Nasional. Selain itu, tingkat penerapan tenaga kerja kreatif juga meningkat. Secara

ekspor banyak sekali produk ekonomi kreatif yang telah dinikmati pasar luar

negri, terutama dari subsektor Fashion, Kriya dan Kuliner yang mendominasi

pasar ekspor produk kreatif Indonesia. Indonesia berjuang untuk memperoleh

2
Dina Mellita and Deni Erlansyah, “Pemetaan Industri Kreatif Dalam Meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Urban Di Kota Palembang,” in Economic Globalization Trend
and Risk for Developing Country (Bandung: Universitas Maranatha, n.d.),2012. hlm 1-13.
3

sumber pendapatan baru, harus ada data kuantitatif yang memberikan hasil pasti.

Pada akhir tahun 2017 sudah lebih dari 1000 trilliun.3

Di Indonesia, walaupun ekonomi kreatif cukup berperan dalam

pembangunan ekonomi nasional, khususnya dalam peningkatan pertumbuhan

ekonomi kawasan urban. Namun industri ini belum banyak tersentuh oleh campur

tangan pemerintah. Hal ini dikarenakan pemerintah belum menjadikannya sebagai

sumber pendapatan negara yang penting seperti sektor manufaktur, fiskal, dan

agrobisnis. Untuk semakin memaksimalkan potensi industry kreatif dalam

meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, perlu untuk dilakukan semacam

kajian yang mendorong terjadinya aktivitas pada industri dan ekonomi kreatif.

Ekonomi kreatif merupakan pola kegiatan ekonomi yang mencakup segala

bidang dengan mengandalkan kreativitas para pelaku ekonomi. Menurut Toffler

dalam Muhammad Hasan, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ekonomi

kreatif adalah konsep ekonomi yang didasarkan pada kemampuan dan

keterampilan manusia.4 Manusia sedang berada dalam sebuah era yang

mengalami perubahan ekonomi, di mana ditandai oleh pergeseran pembangunan

ekonomi dari sektor pertanian, industri, dan informasi ke sektor ekonomi kreatif.

Perkembangan sektor ekonomi kreatif suatu bangsa akan bersaing dan berdampak

pada kehidupan sosial jika dikelola dengan baik. Hal tersebut memicu bangkitnya

gelombang ekonomi baru yang menuntut inovasi dan kreativitas masyarakat,

sehingga dibutuhkan kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku ekonomi

kreatif.
3
Badan Pusan Statistik, Jakarta 2018.
Muhammad Hasan, “Pemninaan Ekonomi Kreatif Dalam Perspektif Pendidikan
4

Ekonomi, ” Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 1, no.1 (2018):81-86.


4

Keadaan ini harus dikaitkan dengan kemampuan dalam mengelola potensi

yang ada, baik sumber daya manusia maupun alamnya. Oleh karena itu, konsep

ekonomi kreatif harus sesuai dengan kemampuan inovasi dan kreativitas dalam

mengelola potensi lokal yang ada.5 Perkembangan ekonomi kreatif tidak terlepas

dari perkembangan industri kreatif karena pengembangan ekonomi kreatif

membutuhkan dukungan dari industri ekonomi. Perkembangan ekonomi kreatif

diyakini sebagai cara bagi negara berkembang untuk mengikuti perkembangan

ekonomi global. Hal ini karena sektor ekonomi kreatif lebih mengandalkan pada

kreativitas dan intelektual masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal yang

ada.6

Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.

Tentunya manusia memiliki tujuan dalam hidupnya. Untuk memenuhi tujuan itu,

manusia melakukan berbagai macam cara. Salah satunya adalah membentuk

organisasi-organisasi. Di sekitar kita terdapat banyak sekali organisasi, baik itu

organisasi resmi maupun organisasi sosial. Berbagai macam organisasi itu

dibentuk tentunya untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya.

Manusia diperintahkan Allah untuk memakmurkan bumi dan

membawanya ke arah yang lebih baik, serta diperintahkan Allah untuk berusaha

mencari rejeki. Menurut H.R. Baihaqi yang dikutip dari Nabi Muhammad, yaitu:

5
Michael A. Peters, “Education and Ideologies of the Knowledge Economy”, Europe and
Politics of Emulation, Social Work & Society, Volume 2, Issues 2. http//socwork.net/peters, 2004,
162-164
6
Sabaria zega. “Pentingnya Memahami Entrepreneurship Secara Biblikal Bagi Hamba
Tuhan”. Jurnal teologi pantekosta, 2019 vol 1,no.2 hlm 118-120.
5

‫ َما ا َ َك َل‬:‫سلَّم قَا َل‬


َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫ى هللا‬
َّ ‫صل‬َ ِ ‫ع ْن النَّ ِبي‬
َ ِِ ‫ب‬ ِ ‫الم ْقدَ ِام‬
َ ‫بن َم ْعدِي َك ِر‬ ِ ‫ع ِن‬ َ
ِ َِ ِ‫ َوا َِّن نَ ِبي‬,‫ع َم ِل َيد ِِْ ِه‬
ُ‫هللا دَ ُاود‬ ْ ُّ َ ٌ‫ا َ َحد‬
َ ‫ط َعا ًما قَط َخي ًْرا ِم ْن ا َ ْن َيأ ُك َل ِم ْن‬
‫ع َم ِل َيد ِِْ ِه‬َ ‫سال ُم َكانَ َيأ ْ ُك ُل ِم ْن‬َّ ‫علَ ْي ِه ال‬
َ .
Artinya: “Dari Miqdam bin Ma’dikariba Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa salam, ia berkata: “Tidaklah seseorang makan makanan
yang lebih baik daripada hasil usahanya sendiri, sedang Nabi Daud Alaihissalam
juga makan dari hasil usahanya sendiri”. [HR Bukhari, no. 2072]7

Manusia harus berusaha mencari rejeki dengan usahanya sendiri dan

mampu mengembangkan jiwa wirausaha yang juga didukung dengan 3 alasan,

yaitu pertama manusia diserahi amanat oleh Allah untuk menjadi khalifah di

muka bumi (QS Al Baqarah: 30) yang berbunyi:

ِ ‫ُّك لِ ل ْ َم َال ئ ِ كَ ِة إ ِ ن ِ ي َج ا ِع ٌل ف ِ ي ْاْل َ ْر‬


‫ض َخ لِ ي ف َ ة ً ۖ ق َ ا ل ُوا‬ َ ‫َو إ ِذ ْ ق َ ا َل َر ب‬
‫ك‬
َ ‫ح ب ِ َح ْم ِد‬ ُ ِ ‫ك الدِ َم ا َء َو ن َ ْح ُن ن ُسَ ب‬ ْ َ ‫أ َت َ ْج ع َ ُل ف ِ ي َه ا َم ْن ي ُ فْ ِس د ُ ف ِ ي َه ا َو ي‬
ُ ِ‫س ف‬
‫ع ل َ مُ َم ا ََل ت َعْ ل َ ُم و َن‬ْ َ ‫ك ۖ ق َ ا َل إ ِ ن ِ ي أ‬َ َ‫س ل‬ ُ ِ‫َو ن ُ ق َ د‬
Artinya : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka
berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".8

Sebagai pemegang amanat, manusia harus berani bertanggung jawab atas

semua keadaan di bumi ini. Kedua, sebagai manifestasi syukur nikmat dan ketiga,

niat. Niat merupakan sumber motivasi yang kuat. Bekerja mandiri harus bisa

diniati sebagai ibadah, sebagaimana dilakukan oleh para nabi terdahulu. Dengan

niat yang kuat dan lurus inilah akan lahir sebuah motivasi yang kuat.
7
H.R. Bukhari, no. 2072
8
Q.S. Al Baqarah, Ayat: 30
6

Komunitas berasal dari bahasa latin communis yang berasal dari kata dasar

comunis, artinya adalah masyarakat atau public atau orang banyak. Dalam ilmu

sosiologi, komunitas adalah kelompok orang yang saling berinteraksi dalam

tempat tertentu. Komunitas adalah suatu perkumpulan orang yang terdiri dari

beberapa manusia dibuat manusia dan memiliki nilai nilai atau aturan aturan yang

akan kembali kepada anggota anggota komunitas tersebut. Para komunity

biasanya erat dengan kekerabatan, persaudaraan, brotherhood (solidarisme).9

Organisasi sosial merupakan perkumpulan sosial yang dibentuk oleh

masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum,

yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa

dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia

membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak

dapat mereka capai sendiri.

Organisasi didalamnya memiliki dua orang atau lebih bersama-sama

menjalankan atau bekerjasama untuk melakukan suatu pekerjaan dalam rangka

mencapai tujuan tertentu, pada dasarnya sudah merupakan suatu organisasi.

Karena terjadinya penggabungan atau kerjasama dari dua orang atau lebih tersebut

untuk mencapai suatu tujuan bersama inilah yang disebut sebagai suatu

organisasi. Jika kita kaitkan pengembangan usaha mikro kecil menengah

(UMKM) di Kota Jambi, Persatuan pengusaha di Kota Jambi telah melakukan

beberapa perkumpulan komunitas usaha sebagai langkah untuk meningkatkan

strategi secara kolektif untuk mencapai tujuan bersama dan menjadi solusi dalam
9
Krisyantono, Rachmat. “Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset
Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakkarta:
Kencana. 2008, hlm. 12-16.
7

meningkatkan pembangunan ekonomi di Kota Jambi. Di Kota Jambi sendiri

terdapat dua organisasi kewirausahaan yaitu, Himpunan Pengusaha Muda

Indonesia (HIPMI) dan Komunitas Tangan Di Atas (TDA).

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Jambi adalah

organisasi yang dilandasi semangat untuk menumbuhkan wirausaha dikalangan

pemuda, karena pada saat itu tidak banyak kaum muda yang bercita-cita menjadi

pengusaha. HIPMI memiliki motto pengusaha pejuang-pejuang pengusaha, yang

bermakna bahwa kader-kader HIPMI tidak saja diharapkan menjadi pengusaha

nasional yang Tangguh tetapi juga menjadi pengusaha yang berwawasan

kebangsaan dan memiliki kepedulian terhadap tuntutan nurani rakyat. Salah satu

visi HIPMI adalah mendorong, dan berperan serta dalam pengembangan jiwa

kewirausahaan di kalangan generasi muda.

Adapun program dari HIPMI Kota Jambi yaitu: seminar/workshop,

pelatihan kewirausahaan “Businessisfun”, Back to campus, dan HIPMI Goes to

campus, tujuan melakukan program tersebut adalah untuk memperdalam dan

mengembangkan pengetahuan tentang ilmu kewirausahaan, memberikan motivasi

lebih pada generasi muda untuk berwirausaha. Jenis usaha yang dilakukan

anggota HIPMI Kota Jambi bermacam-macam mulai dari perkebunan, pertanian,

perikanan, pertambangan, industry, otomotif, dan pariwisata. HIPMI Kota Jambi

yang saat ini berjumlah mencapai 49 orang anggota dan telah berhasil mencetak

dan membina 380 pengusaha muda baru.10

10
Wawancara Bersama Anggota HIPMI Kota Jambi. 13 Oktober 2019.
8

Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi adalah komunitas

wirausaha/bisnis yang berada di wilayah Kota Jambi. Komunitas TDA Kota

Jambi merupakan bagian dari Komunitas TDA. Berdiri sejak tahun 2014,

komunitas TDA Kota Jambi telah memiliki sebanyak 119 anggota yang terdaftar

di milis dan sebanyak 87 anggota yang terdaftar di dalam database member.

Anggota komunitas TDA Kota Jambi terdiri dari berbagai jenis latar belakang

usaha, mulai dari bisnis kuliner, manufaktur, jasa, retail, tekonologi dan informasi,

handycraft, online shop dan masih banyak bidang bisnis lainnya. Bukan hanya

dari berbagai jenis dan latar belakang usaha saja, namun anggota komunitas TDA

Kota Jambi juga terdiri dari beragam level bisnis (menurut omset), hingga level

omset Milyaran pertahun.

Banyak juga member komunitas TDA Kota Jambi yang baru memulai

bisnisnya, atau bahkan baru berniat memulai usaha sendiri. Sebagai komunitas

bisnis/wirausaha, komunitas TDA Kota Jambi memiliki beberapa program baik

berupa seminar, workshop, TDA peduli, Goes to campus, camp, dan mentoring

bisnis yang bertujuan untuk menambah skill/knowledge bisnis anggota maupun

non-anggota komunitas TDA Kota Jambi. Beberapa program yang ada

diantaranya: TDA Class, TDA Camp, Kelompok Mentoring Bisnis (KMB),

Forum Discussion Group (FGD), Pesta Wirausaha dan beberapa program

lainnya.11

Komunitas Tangan di Atas (TDA) selalu memberikan penyegaran dan

berusaha menghimpun persatuan dalam meningkatkan pangsa pasar di Kota Jambi

11
Wawancara Bersama Sekretaris Umum Komunitas TDA Kota Jambi. 19 Oktober 2019
9

sebagai target jangka panjang untuk menjadi market leader di Kota Jambi. TDA

merupakan komunitas independent yang berkedudukan sebagai cabang dari pusat

di Ibu kota Jakarta. TDA mempunyai visi untuk membentuk pengusaha-

pengusaha tangguh dan sukses yang memiliki kontribusi positif bagi peradaban

dan memiliki visi; 1.) Menumbuh kembangkan semangat kewirausahan, 2.)

Membentuk 10.000 pengusaha miliarder yang tangguh dan sukses sampai tahun

2018, 3.) Menciptakan sinergi diantar sesama anggota dan antara anggota dengan

pihak lain, berlandaskan prinsip High Trust Community, 4.) Menumbuhkan jiwa

sosial dan berbagi diantar anggota serta 5.) Menciptakan pusat sumber daya bisnis

berbasis teknologi. Berangkat dari permasalahan dari visi TDA sendiri, yang

Membentuk 10.000 pengusaha miliarder yang tangguh dan sukses sampai tahun

2018, apakah yang mempengaruhi keputusan komunitas TDA untuk menjadi

pengusaha. Karena alasan itulah penulis lebih tertarik untuk meneliti komunitas

TDA Kota Jambi.

Temuan dari berbagai studi sejumlah penelitian telah dilakukan oleh

beberapa peneliti ternyata masih memiliki perbedaan, diantara Indarti dan Rosiani

menyatakan bahwa efikasi diri terbukti mempengaruhi keputusan berwirausaha

seseorang.12 Sedangkan Wijaya dan Segal menyatakan bahwa efikasi diri terbukti

tidak mempengaruhi keputusan berwirausaha.13 Demikian juga faktor lingkungan

12
Indarti, N. dan Rokhima R, Intensi kewirausahaan mahasiswa: studi perbandingan
antara Indonesia, jepang dan norwegia, jurnal ekonomika dan bisnis Indonesia, 2008
vol.23,no.4.
13
Wijaya. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI. Jurnal Ilmiah STIE MDP, 2012. Vol.1
No.2: 112-119.
10

tidak terbukti sebagai faktor penyebab keinginan berwirausaha, sedangkan Alstete

menyatakan dorongan berwirausaha karena lingkungan eksternal.14

Keputusan berwirausaha dapat diartikan sebagai langkah awal dari suatu

proses pendirian sebuah usaha yang umumnya bersifat jangka panjang. Menurut

Krueger keputusan berwirausaha mencerminkan komitmen seseorang untuk

memulai usaha baru dan merupakan isu sentral yang perlu diperhatikan dalam

memahami proses kewirausahaan pendirian usaha baru.15

Variabel penelitian ini adalah pengambilan keputusan untuk berwirausaha.

Menurut Zimmerer kewirausahaan adalah seseorang yang menciptakan bisnis

baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan

pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan

menggabungkan sumber daya yang diperlukan sehingga sumber daya-sumber

daya itu bisa dikapitalisasikan. Jadi dapat disimpulkan kewirausahaan merupakan

seseorang yang berani mengambil risiko ataupun keputusan untuk membuka

lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan dapat di

optimalkan. 16

Mengacu pada Bandura, elf-efficacy didefinisikan sebagai keyakinan

individu akan kemampuanya untuk mengorganisasi dan mengeksekusi

seperangkat tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu. 17 Semakin

14
Alstete, J.W. On Becoming an entrepreneur and evolving typology. International
journal of entrepreneurial behaveour and research, 2002 8, (4)
15
Krueger, N. The Impact of prior Entrepre-neurial Exposure on Perception of New
Venture Veasibility and Desaribility. Entreperenurial Theory practice, 1993. 14(3);39-54.
16
Zimmerer, Thomas W, Scarborough, Norman M. dan Wilson, Doug.”Pengantar
Kwirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Salemba Empat, Jakarta. 2008.
17
Bandura, A. The social Foundations of Thoughtand Action Englewood Chiffs, NJ;
Prentice-Hall. 1986
11

kuat keyakinan, semakin besar kemungkinannya tujuan si individu akan dapat

dicapai karena baik secara sadar maupun tidak individu mencurahkan segenap

tenaga dan pikirannya secara berkesinambungan untuk mencapai tujuannya,

individu dengan keyakinan kuat akan lebih mampu menghadapi masalah,

berusaha menyelesaikan dan mencari jalan keluar jangka Panjang.

Lingkungan dalam kewirausahaan diartikan sebagai ruanglingkup dan

dimensi yang menciptakan suasana kewirausahaan seseorang. Biasanya

merupakan lokasi atau tempat yang mendukung kegiatan kewirausaan. Tiga faktor

lingkungan yang dipercaya mempengaruhi kewirausahaan yaitu akses mereka

kepada modal, informasi dan kualitas jaringan sosial yang dimiliki, yang

kemudian disebut kesiapan instrument. Kristiansen menyebut bahwa faktor

lingkungan seperti hubungan sosial, infrastruktur fisik dan instutional serta faktor

budaya dapat mempengaruhi keputusan berwirausaha.18 Indikator lingkungan

untuk membentuk intensi kewirausahaan adalah: akses kepada modal, informasi

dan jaringan sosial oleh indarti.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini difokuskan

untuk meneliti Pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan Terhadap Keputusan

Berwirausaha Pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi.

18
Kristiansen, S. Individual perception of business contexts; the case of small- scale
entrepreneurs in Tanzania. Journal of developmental entepreneurship 7 (3) 2002
12

B. Rumusan Masalah

1. Apakah self-efficacy dan lingkungan berpengaruh secara simultan terhadap

keputusan berwirausaha anggota Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota

Jambi?

2. Apakah self-efficacy dan lingkungan berpengaruh secara parsial terhadap

keputusan berwirausaha anggota Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota

Jambi?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, penelitian ini mempunyai tujuan:

1. Untuk mengetahui pengaruh self-efficacy dan lingkungan secara simultan

terhadap keputusan berwirausaha pada komunitas TDA.

2. Untuk mengetahui pengaruh self-efficacy dan lingkungan secara parsial

terhadap keputusan berwirausaha pada komunitas TDA.

D. Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Self-Efficacy dan

Lingkungan Terhadap Keputusan Berwirausaha Komunitas Tangan Di Atas

(TDA) Jambi.

1. Bagi Komunitas TDA

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi Komunitas TDA

untuk semakin meningkatkan mutu pendidikan kewirausahaannya,

sehingga menciptakan wirausaha-wirausaha yang handal.

2. Bagi Penulis
13

Hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat menerapkan teori-

teori yang pernah didapat selama menjadi anggota TDA yaitu ilmu

mengenai kewirausahaan. Sekaligus mendapat tambahan pengetahuan

dan informasi untuk bekal berkarya di masyarakat, serta dapat

menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.

E. Kerangka Teori

1. Theory of Planned Behavior

Theory of Planned Behavior (TPB) atau biasanya disebut teori perilaku

yang direncanakan yang merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned

Action. Menurut Ajzen, Theory of Planned Behavior merupakan teori yang

menjelaskan permasalahan apa yang membuat seseorang melakukan tindakan

tertentu. Biasanya Theory of Planned Behavior untuk menjelaskan keputusan

seseorang dan selain itu untuk menjelaskan perilaku seseorang. Oleh karena itu,

teori ini sangat sesuai untuk menjelaskan perilaku seseorang di dalam bidang

kewirausahaan yang didukung oleh penjelasan Ajzen, bahwa Theory of Planned

Behavior is suitable to explain any behavior which requires planning, such as

entrepreneurship yang diterjemahkan sebagai teori perilaku yang direncanakan itu

cocok untuk menjelaskan perilaku yang memerlukan perencanaan, seperti

kewirausahaan. 19

Menurut Ajzen, pada Theory of Planned Behavior terdapat tiga konsep di

dalamnya, yaitu :

a. Attitude towards the behavior


19
Ajzen, I. From Intentions to Action: A Theory Of Planned Behavier. In J. Kuhlan & J.
Beckman (Eds), Action-Kontrol: From Cognitions to Behavior (pp.11-39) 1985. Heidelberg:
Springer.
14

Sikap terhadap perilaku seseorang mengacu pada pembentukan

evaluasi yang berdampak positif atau negatif dan sikap tersebut

mempengaruhi proses pengambilan keputusan dengan baik.

b. Subjective norm

Norma subjektif mengacu pada sebuah tekanan sosial (baik dari

internal maupun eksternal pribadi seseorang) yang muncul untuk

melakukan atau tidak melakukan perilaku tersebut. Seperti motivasi

seseorang, pengetahuan seseorang, dan pengaruh lingkungan seseorang.

c. Perceived behavioural control

Untuk kontrol perilaku yang dirasakan mengacu pada persepsi yang

berkemampuan dalam melakukan perilaku tertentu. Ini mewujudkan niat

maupun minat seseorang untuk melakukan tindakan.

Penelitian ini mengenai pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan terhadap

keputusan berwirausaha yang berkaitan dengan tiga konsep yang terdapat dalam

Theory of Planned Behavior (TPB). Hal ini didukung oleh Krueger dimana

perilaku yang terencana yaitu kewirausahaan dan Theory of Planned Behavior

(TPB) menjelaskan hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi personal atau

individu dalam keputusan berwirausaha.20

Pengambilan keputusan adalah sebuah hasil dari pemecahan masalah,

jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum situasi, dan merupakan pemilihan

dari salah satu alternatif dari alternatif-alternatif yang ada, serta pengakhiran dari

20
Ajzen, I., & Madden, T.J. Prediction Of Goal-Directed Behavior: Attitudes, Intentions,
and Perceived Behavior Control. Jurnal of Experimental Social Psychology, 198622. Hlm 453-
474.
15

proses pemikiran tentang masalah atau problema yang dihadapi. Adapun hasil

dari pengambilan keputusan adalah keputusan (decision).

Pengambilan keputusan memiliki dua fungsi yaitu: pangkal permulaan

dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual

maupun secara kelompok, baik secara institusional maupun secara organisasional,

dan sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari depan,

masa yang akan datang (efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama).

Adapun tujuan dari pengambilan keputusan yaitu: tujuan yang bersifat

tunggal, terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu

masalah. Artinya, sekali diputuskan tidak akan ada kaitannya dengan masalah

lain, dan tujuan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan

menyangkut lebih dari satu masalah, artinya keputusan yang diambil sekaligus

memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat kontradiktif atau yang tidak

kontradiktif.

Menurut Syamsi unsur-unsur dalam pengambilan keputusan yang harus

dipertimbangkan adalah: (1) tujuan dari pengambilan keputusan, yaitu

mengetahui terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai dari pengambilan keputusan

tersebut, (2) identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan

masalah dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, perlu dibuat

daftar jenis-jenis tindakan yang memungkinkan untuk diadakan pemilihan, (3)

perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau

di luar jangkauan manusia (uncontrollable events), (4) sarana atau alat yang
16

digunakan untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan

keputusan.21

Unsur-unsur pengambilan keputusan yang dapat digunakan oleh pimpinan

terlebih dahulu harus dapat mengkaji dan mempertimbangkan mengenai tujuan

pengambilan keputusan, identifikasi masalah, faktor-faktor internal maupun

eksternal lembaga/oraganisasi, serta sarana pengambilan keputusan.

Dalam proses pengambilan keputusan, seseorang tidak terlepas dari

faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Posisi atau kedudukan

Dalam rangka pengambilan keputusan, posisi atau kedudukan

dapat dilihat dalam hal: (a) letak posisi, sebagai pembuat keputusan,

penentu keputusan, atau staf, (b) tingkatkan posisi, sebagai strategi, policy,

peraturan, organisasional, atau teknis.

b. Masalah

Masalah atau problem adalah yang menjadi penghalang untuk

tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan dari yang diharapkan,

direncanakan, dikehendaki atau harus diselesaikan. Masalah dibagi

menjadi 2 jenis yaitu masalah yang terstuktur dan masalah tidak

terstruktur.

c. Situasi

21
Syamsi, Ibnu.”Pengambilan Keputusan Sistem Informasi. Jakarta, 2000. Hal 13.
17

Situasi adalah keseluruhan faktor dalam keadaan uamh berkaitan

satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memencarkan pengaruh

terhadap kita beserta yang hendak kita perbuat.

d. Kondisi

Kondisi adalah keseluruhan faktor yang secara bersama-sama

menentukan daya gerak, daya berbuat atau kemampuan kita. Sebagian

besar faktor tersebut merupakan sumber daya.

e. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit

(kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha pada umumnya telah

tertentu atau ditentukan. Tujuan yang telah ditentukan dalam pengambilan

keputusan merupakan tujuan antara atau objektif.

2. Teori Atribusi

Teori Atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang bagaimana

perilaku seseorang. Teori atribusi menjelaskan mengenai bagaimana proses kita

menentukan penyebab tentang prilaku seseorang. Menurut Luthans, teori ini

mengacu tentang bagaimana seseorang menjelaskan perilaku orang lain atau

dirinya sendiri melalui dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.22

Faktor internal bisa terkait dengan sifat, karakter, sikap dan lain-lainnya.

Sedangkan faktor eksternal bisa dikaitkan dengan tekanan situasi atau kondisi

lingkungan tertentu yang memberikan pengaruh terhadap perilaku individu.

Selain itu, menurut Heidar sebagai pencetus Teori Atribusi yang menggambarkan

22
Luthans.. Organizational Behaviour 10th Edition. Yogyakarta : Andi. 2005
18

bahwa kekuatan internal dan eksternal secara bersama-sama dapat menentukan

perilaku seseorang.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa teori atribusi dapat

digunakan sebagai dasar menentukan faktor internal dan eksternal yang

mempengaruhi seseorang dalam memunculkan keputusan berwirausaha.

Penelitian ini mengenai pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan terhadap

keputusan berwirausaha, sehingga dapat diuraikan pada variable Self-Efficacy

merupakan faktor internal yang berasal dari individu seseorang itu sendiri,

sedangkan variabel lingkungan merupakan faktor eksternal yang berasal dari

kondisi lingkungan yang ada.

3. Konsep Kewirausahaan

Seorang wirausaha atau pengusaha merupakan orang yang memiliki tekad

dan menggabungkan semua sumber daya, bahan baku, dan semua jerih payah

untuk menghasilkan nilai dan merubah, memberikan kreatifitas dan inovasi

terhadap suatu barang atau jasa yang baru dengan menanggung risiko. Menurut

Rifkhan, menjelaskan bahwa kewirausahaan merupakan suatu proses dalam

menciptakan sesuatu yang baru dengan membutuhkan waktu dan upaya,

menanggung risiko yang ada, serta kepuasan pribadi.23 Dari pengertian

kewirausahaan diatas, terdapat 4 aspek dasar yang terkandung bagi pengusaha,

antara lain:

23
Rifkhan.. Pengaruh Sikap, Dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
Akuntasi Universitas Pamulang. 9 Skripsi. Universitas Pamulang. 2017
19

1. Melibatkan proses penciptaan barang atau jasa yang menjadikan

sebuah nilai

2. Proses tersebut membutuhkan waktu dan upaya yang cukup

3. Harus ada pengusaha yang terlibat di dalamnya dan kebebasan hal

agar mendapat kepuasan pribadi

4. Respon tindakan pengusaha yang akan menciptakan perubahan

Menurut Williamson dalam Winardi, menjelaskan bahwa kewirausahaan

memiliki beberapa jenis, antara lain:

1. Innovating Entrepreneurship

Jenis kewirausahaan dengan cara melakukan eksperimen secara agresif

dan mengimplementasikan dengan atraktif.

2. Imitative Entrepreneurship

Jenis kewirausahaan dengan cara mengikuti inovasi-inovasi yang ada

sebelumnya dari hasil para pengusaha yang telah mengahasilkan banyak

inovasi.

3. Fabian Entrepreneurship

Jenis kewirausahaan melalui sikap kehati-hatian dan sikap keingintahuan

yang berlebihan dalam melakukan peniruan-peniruan yang bertujuan agar

tidak kehilangan posisi relatif pada jenis usaha yang bersangkutan.

4. Drone Entrepreneurship

Jenis kewirausahaan dimana terdapat penolakan dalam

memanfaatkan peluang yang ada untuk melakukan inovasi-inovasi,


20

walaupun dapat mengakibatkan mereka merugi dibandingkan dengan

produsen lain. 24

Menurut Suryana, dalam kewirausahaan dijelaskan bagaimana tahapan

melakukan kegiatan wirausaha, antara lain:

1. Tahap memulai

Tahap pertama kewirausahaan dimana seseorang berniat melakukan

usaha dengan mempersiapkan strategi dan perencanaan serta

mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dengan melihat peluang

yang ada, melakukan akuisisi, atau melakukan francising. Pada tahap ini,

seseorang menentukan jenis usaha yang akan digelutinya.

2. Tahap implementasi

Pada tahap ini seorang wirausaha mengelola berbagai aspek yang

terkait dengan usahanya, misalnya aspek pembiayaan, produksi dan

pemasaran, atau yang lainnya. Serta mengambil resiko dan sebagai

pengambilan keputusan.

3. Tahap mempertahankan usaha

Tahap dimana wirausaha telah mencapai hasil dan melakukan

analisis perkembangan untuk ditindaklanjuti sesuai kondisi yang ada.

4. Tahap mengembangkan usaha

Tahap dimana apabila hasil yang telah dicapai sudah sesuai dengan

apa yang direncanakan oleh seorang wirausaha dan hasil tersebut tergolong

24
Winardi. Kepemimpinan dan Manajemen. (Jakarta: Rineka Cipta. 2001)
21

mengalami perkembangan atau dapat bertahan. Oleh karena itu, seorang

wirausaha memperluas usahanya.25

4. Self-Efficacy

Mengacu pada Bandura, self-efficacy didefinisikan sebagai keyakinan

individu akan kemampuanya untuk mengorganisasi dan mengeksekusi

seperangkat tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu. 26

Semakin kuat keyakinan, semakin besar kemungkinannya tujuan si individu

akan dapat dicapai karena baik secara sadar maupun tidak individu mencurahkan

segenap tenaga dan pikirannya secara berkesinambungan untuk mencapai

tujuannya, individu dengan keyakinan kuat akan lebih mampu menghadapi

masalah, berusaha menyelesaikan dan mencari jalan keluar jangka Panjang.

5. Lingkungan Keluarga

Menurut Putu Eka, manusia merupakan makhluk sosial dan lingkungan

keluarga merupakan dasar pertama kali dalam kehidupan manusia yang

mengenalkan arti belajar dan menunjukkan bahwa dirinya sebagai makhluk

sosial yang harus selalu berinteraksi maupun bersosialisasi kepada khalayak.

Keluarga juga merupakan pondasi dasar bagi anak yang memberikan dasar bagi

pertumbuhan dan perkembangan anak. Keluargalah yang pertama kali

mengenalkan agama kepada anak. Dengan begitu, kepribadian anak dibentuk

oleh keluarga sejak awal. Keluarga mengajarkan adaptasi dengan lingkungan

yang baik, cara menanggapi orang, komunikasi yang baik, serta sikap yang

25
Suryana.. Kewirausahaan: kiat dan proses menuju sukses. (Jakarta: Salemba Empat.
2013)
26
Bandura, A.(1986). The social Foundations of Thoughtand Action Englewood Chiffs,
NJ. Prentice-Hall.
22

semestinya diterapkan kepada orang yang lebih tua. Disini, orang tua merupakan

satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas anak, karena sesungguhnya

Allah menitipkan anak kepada sepasang suami istri yang harus dijaga, dirawat,

dan diarahkan untuk beribadah dengan baik.27

Menurut Slameto, pada hakikatnya mahasiswa yang belajar akan

menerima pengaruh faktor dari keluarga dan peneliti mengambil faktor tersebut

sebagai indikator penilaian lingkungan keluarga, antara lain:

1. Keadaan ekonomi keluarga, merupakan suatu keadaan yang erat

dengan perkembangan anak. Suatu keadaan ekonomi keluarga

menimbulkan suatu alasan anak melakukan wirausaha dengan tujuan

ingin meningkatkan keadaan ekonomi keluarganya atau sebagai

tambahan uang bagi pribadi anak yang merasa kurang cukup dengan

uang saku yang diberikan oleh orangtuanya.

2. Cara orang tua dalam mendidik anak, merupakan suatu tindakan

orang tua yang mendidik anak dengan halus maupun kasar, dan

itulah yang menjadikan faktor perkembangan anak. Orang tua pasti

akan mengetahui bagaimana cara mendidik anaknya masing-masing,

karena pasti setiap anak memiliki karakter berbeda-beda dan harus

diperlakukan berbeda pula agar didikan yang orang tua berikan

benar-benar tersalurkan ke setiap anak dengan karakter

masingmasing.

27
Yanti, Putu Eka Desy, I Made Nuridja dan I Ketut Dunia. Pengaruh Lingkungan
Keluarga Terhadap Berwirausaha Siwa Kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja. 2015 Jurnal Vol 4:2.
Universitas Pendidikan Ganesha.
23

3. Interaksi antar anggota keluarga, merupakan sebuah interaksi antar

anak dengan orang tua itu penting, terlebih dengan saudara-saudara

yang penuh kasih sayang, rukun, saling peduli, serta saling

menghormati satu sama lain. Dalam suatu keluarga, rumah harus

dijadikan sebagai wadah kerukunan, dimana ketika terdapat waktu

luang, anggota keluarga dapat saling bertukar pikiran, canda tawa,

serta menceritakan keluh kesah. Terlebih apabila terdapat masalah,

diperlukan musyawarah agar permasalahan dapat terselesaikan

dengan baik.28

F. Tinjauan Pustaka

Berikut ini merupakan beberapa hasil dari penelitian terdahulu mengenai

minat berwirausaha:

Tabel 1.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Metode Kesimpulan


Penelitian
1. Ulfi Pristiana, Faktor-faktor Kuantitatif Faktor yang
dkk yang mempengaruhi
mempengaruhi pengambilan
pengambilan keputusan wanita
keputusan wanita berwirausaha
berwirausaha di meliputi minat,
Kota Surabaya.29 pemberdayaan diri,
motivasi, peran
suami serta modal.

28
Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
2010
29
Ulfi Pristiana. Dkk.“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
Wanita Berwirausaha Di Kota Surabaya. 2009.
24

2 Iwan Pengaruh Kuantitatif Hasil penelitian ini


Suharbayu Pendidikan menunjukkan bahwa
kewirausahaan, Pendidikan
sikap, lingkungan kewirausahaan,
keluarga dan sikap, lingkungan
motivasi terhadap keluarga dan
keputusan motivasi
berwirausaha berpengaruh positif
(studi kasusu dan signifikan
pada mahasiswa terhadap keputusan
Fakultas berwirausaha.
Ekonomi
Universitas Islam
Indonesia.30
3. Aris Wibowo Analisis Kuantitatif Efikasi diri (XI)
pengaruh sikap, memiliki pengaruh
norma subjektif positif terhadap
dan efikasi diri intensi berwirausaha
terhadap intensi (Y) Alumni
berwirausaha Mahasiswa FEBI
pada alumni IAIN Surakarta
mahasiswa FEBI
IAIN Surakarta.31

30
Erma Inayari, Firliana.”Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Sikap, Lingkungan
Keluarga dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha (Studi kasus pada mahasiswa Fkalutas
Ekonomi UII, 2018.
31
Wibowo, Aris dan Septi, Kurnia Prastiwi. MM, SE,. “Analisis Pengaruh Sikap, Norma
Subjektif dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Pada Alumni Mahasiswa FEBI, IAIN
Surakarta 2018.
25

4. Mukhamad Pengaruh efikasi Kuantitatif Hasil penelitian ini


Zulianto diri dan adalah 1) Hasil uji t
Pendidikan menunjukkan nilai
kewirausahaan signifikansi terhitung
terhadap 0,044. 2) Hasil uji t
mahasiswa menunjukkan nilai
Pendidikan tata signifikansi terhitung
niaga Fakalutas 0,697. 3) Hasil uji f
Ekonomi bahwa nilai
Universitas signifikansi terhitung
Negeri Malang 0,088. Hipotesis
tahun 2013.32 ketiga menyatakan
bahwa terdapat
pengaruh yang
signifikan efikasi diri
dan pendidikan
kewirausahaan
secara bersama-
sama terbukti
berpengaruh positif.

5. Achmad Pengaruh Kausal asosiatif Terdapat pengaruh


Syaifudin kepribadian, positif dan signifikan
lingkungan kepribadian terhadap
keluarga keputusan
berwirausaha
dan Pendidikan mahasiswa
kewirausahaan Pendidikan studi
terhadap Akuntansi UIN
keputusan Yogyakarta dengan t
berwirausaha hitung 9,997 lebih
mahasiswa besar dari t table
Akuntansi.33 1,997 dan nilai
signifikannya lebih
kecil dari 0,05 yaitu
0,00.

32
Zulianto, Mukhamad. ”Pengaruh Efikasi Diri dan Pendidikan Kewirausahaan
Mahasiswa Pendidikan Tata Negara Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Tahun 2013.
33
Syaifudin, Achmad. dan Sagoro, Endra Murti. “Pengaruh Keperibadian, Lingkungan
Keluarga dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Akuntansi.
Jurnal Profit: Kajian Ilmu Akuntansi 5 (8), 2017.
26

Perbedaan dengan penelitian terdahulu adalah peneliti tertarik membahas

pengaruh self-efficacy dan lingkungan terhadap keputusan menjadi wirausaha

pada komunitas tangan di atas (TDA) Kota Jambi. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian mereka adalah pada keputusan menjadi wirausaha. Jadi,

dalam komunitas TDA ini yang membedakanya yaitu Action Oriented

makanya sering dipelesetkan menjadi Take Double, untuk seluruh anggota

wajib hukumnya mempunyai sebuah usaha. Penelitian ini menggunakan

variabel self-efficacy dan lingkungan, karena variabel tersebut merupakan salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan

untuk berwirausaha.

G. Kerangka Pemikiran

Pertama, hubungan efikasi diri dengan keputusan berwirausaha. Merujuk

Hacket dan Betz, efikasi diri akan karir seseorang adalah domain yang

menggambarkan pendapat peribadi seseorang dalam hubungannya dengan peroses

pemilihan dan penyesuaian karir.34 Dengan demikian, efikasi diri akan karir

seseorang dapat menjadi faktor penting dalam penentuan apakah keputusan

berwirausaha seseorang sudah terbentuk pada tahapan awal seseorang memulai

karirnya. Lebih lanjut, Hacket dan Betz menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat

efikasi diri seseorang pada kewirausahaan di masa-masa awal seseorang dalam

berkarir, semakin kuat keputusan kewirausahaan yang dimilikinya, self-efficacy

dapat mempengaruhi keputusan berwirausaha.

34
Hacket, G. and N.E. Betz. Aplication of self-efficacy theory to understanding career
choice brhavior. Jurnal of Social Clinical and Phsycology. 1986, 4: 279-289.
27

Kedua hubungan faktor lingkungan dengan keputusan berwirausaha. Tiga

faktor lingkungan yang dipercaya mempengaruhi wirausaha yaitu akses mereka

kepada modal, informasi dan kualitas jaringan sosial yang dimiliki. Kesulitan

dalam mendapatkan akses modal, skema kredit dan kendala sistem keuangan

dipandang sebagai hambatan utama dalam kesuksesan usaha menurut calon-calon

wirausaha di negara-negara berkembang, akses kepada modal menjadi salah satu

penentu dalam kesuksesan suatu usaha. Keinginan yang kuat untuk memperoleh

informasi adalah salah satu karakter utama seorang wirausaha. Pencarian

informasi mengacu pada frekuensi kontak yang dibuat oleh seseorang dengan

berbagai sumber informasi. Hasil dari aktifitas tersebut sering tergantung pada

ketersediaan informasi, baik melalui usaha sendiri atau sebagian dari sumber daya

sosial dan jaringan. Ketersediaan informasi baru akan tergantung pada

karakteristik seseorang, seperti tingkat Pendidikan dan kualitas infrastruktur,

meliputi cakupan media dan sistem telekomunikasi. Jaringan sosial

mempengaruhi keputusan kewirausahaan. Bagi wirausaha, jaringan merupakan

alat mempengaruhi resiko dan biaya transaksi serta memperbaiki akses terhadap

ide-ide bisnis, informasi dan modal.

Ketiga, hubungan efikasi diri dan lingkungan secara bersama-sama

dengan keputusan berwirausaha. Berdasarkan uraian teori di atas dapatlah dibuat

konsep penelitian bahwa keputusan kewirausahaan seseorang dipengaruhi oleh

efikasi diri dan lingkungan sehinga fungsi hubungan dari masing-masing faktor

tersebut dapat membentuk fungsi pesamaan regresi ganda.


28

Berdasarkan kajian teori yang ada dan hasil-hasil penelitian sebelumnya,

diajukan model hubungan antar konstruk seperti diberikut ini:

Gambar 1.1
Self-efficacy X1 H2
xxxxxxxxsxxxxxX
Keputusan
xxxX1 H1 berwirausaha
H3 TDA (Y)

Lingkungan X2

H. Hipotesis

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berfikir yang telah di kaji

sebelumnya maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ha : Terdapat pengaruh signifikan self-efficacy dan lingkungan secara simultan

dan parsial terhadap keputusan berwirausaha seseorang.

Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan self-efficacy dan lingkungan secara

simultan dan parsial terhadap keputusan berwirausaha seseorang


BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat

kuantitatif. Penelitian ini digunakan untuk menjelaskan pengaruh self-efficacy dan

lingkungan terhadap keputusan berwirausaha pada komunitas Tangan di Atas

(TDA) Kota Jambi.33

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Data di peroleh dalam penelitian dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ;

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh

organisasi yang menerbitkan.34 Penelitian ini menggunakan data primer dalam

bentuk persepsi atau jawaban responden (sampel) penelitian diperoleh melalui

penyebaran kuisioner kepada komunitas TDA Kota Jambi.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah teredia sehingga tinggal

mencari dan mengumpulkan.35 Data sekunder yang diperoleh dari penelitian ini

33
Una Sayuti, Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi : Syariah Press, 2012.
34
Soekarno dan Lincolin Arsyad, metode penelitian untuk ekonomi dan bisnis,
Yogyakarta, STIE YKPN, 2008, h 70.
35
Muhammad Teguh, Metode penelitian ekonomi dan aplikasi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2005), hlm. 122.
29
30

adalah data daribuku – buku yang berkaitan dengan penelitian, literature, dan

artikel yang didapat dari website.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dimaksud adalah subjek dimana dapat

diperoleh. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah dari seluruh

anggota komunitas TDA Kota Jambi yang beralamatkan di Jln. Iswahyudi no.68

kel. Pasir Putih kec. Jambi Selatan, Kota Jambi.

C. Instrumen Pengumpulan Data

Adapun Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis

menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan

secara sistematis. Menurut Arikunto observasi merupakan suatu proses

pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional

mengenai berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data

mengenai variabel yang ditentukan.36

2. Angket (questionnare)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

36
Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.).
hlm156
31

kepada responden untuk dijawabnya.37 Skala yang digunakan dalam

penelitian skala Likert. Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap,

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Skala

Likert pada penelitian ini menggunakan lima alternative jawaban skor yang

diberikan yaitu; sangat setuju, setuju, ragu – ragu, tidak setuju, sangat

setuju.

Tabel 2.1

Penetapan Skala likert

Skala Likert
Sangat Setuju 1
Setuju 2
Netral 3
Tidak Setuju 4
Sangat Tidak Setuju 5
Sumber: Konsep Skala Likert.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan

dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan

sumber-sumber informasi khusus dari karangan atau tulisan, wasiat, buku,

undang-undang dan sebagainya.

D. Definisi Operasional Variabel

Tabel 2.2

Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Operasional Indikator Sekala ukur

37
Sugiono, Metode penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung:
Alfabeta cetakan ke-16, 2013), hlm. 199.
32

1 Keputusan Keputusan adalah sebuah 1. Membuat Skala Likert


pemikiran dimana keputusan.
individu mengevaluasi 2. Hasil dari
berbagai pilihan dan pengambilan
memutuskan pilihan dari keputusan
sekian bnyak pilihan.38
2 Self Efficacy Self-efficacy 1. Keyakinan diri Skala Likert
didefinisikan sebagai 2. Kemampuan
keyakinan individu akan bertahan
kemampuanya untuk menghadapi
mengorganisasi dan rintangan
mengeksekusi
seperangkat tindakan
yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan
tertentu.39
3 Lingkungan Lingkungan keluarga 1. Pengaruh Skala Likert
merupakan dasar pertama perubahan
kali dalam kehidupan 2. Dampak
manusia yang lingkungan
mengenalkan arti belajar
dan menunjukkan bahwa
dirinya sebagai makhluk
sosial yang harus selalu
berinteraksi maupun
bersosialisasi kepada
khalayak.40
Sumber: Data diolah 2020

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang memiliki

kualitas dan karakteristik tertentu yang dapat dipelajari dan kemudian ditarik

38
Santrock , Jhon W. “Psikologi Pendidikan. Prenata Media Group Jakarta, 2008.
39
Bandura, A. “The social Foundations of Thoughtand Action Englewood Chiffs, NJ.
Prentice-Hall”, 1986.
40
Yanti, Putu Eka Desy, I Made Nuridja dan I Ketut Dunia. Pengaruh Lingkungan
Keluarga Terhadap Berwirausaha Siwa Kelas XI SMK Negeri 1 Singaraja. 2015 Jurnal Vol 4:2.
Universitas Pendidikan Ganesha.
33

kesimpulannya.41 Populasi dari penelitian ini adalah dari seluruh komunitas TDA

yang berada di Kota Jambi yang beranggotakan sebanyak 87 orang.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purpuse Sampling

yaitu teknik digunakan untuk anggota sampel yang dipilih secara khusus

berdasarkan tujuan penelitian, seperti halnya dalam penelitia ini kreteria

khususnya ialah pada setiap anggota diwajibkan memiliki sebuah usaha yang

bergerak dibidang apapun.

Sedangkan data sekunder ini diperoleh dari data – data yang telah diteliti.

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Tingkat kesalahan sebesar 10%

Berdasarkan perhitungan diatas, maka sampel yang akan diambil dalam

penelitian ini adalah sebesar 87 orang.

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

87
𝑛=
1 + 87(0,1)2

87
𝑛=
1 + 87(0,01)

41
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2017 hlm. 17
34

87
𝑛=
1 + 0,87

87
𝑛=
1,87

𝑛 = 46,52

𝑛 = 47 orang

Berdasarkan perhitungan diatas di atas maka sampel yang di ambil dalam

penelitian ini sebanyak 47 responden.

F. Uji Coba Instrumen

Setelah instrumen disusun maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji

coba terhadap instrumen penelitian tersebut, uji coba ini dilakukan sebelum

dilaksanakan penelitian sesungguhnya. Tujuan uji coba adalah untuk melihat

validitas dan reliabilitas yang digunakan dalam penelitian.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang meninjukkan tingkat keandalan suatu

alat ukur.42 Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Pengambilan keputusan bahwa setiap indikator valid apabila nilai r hitung

lebih besar atau sama dengan r tabel atau r hitung berada dibawah 0,05. 43 Untuk

menentukan nilai r hitung di bantu dengan program software yang dinyatakan

42
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, cek-14, (Jakarta:
Rineka Cipta,2010), hlm 211
43
Husaini Usman. M.T.,R. Purnomo Setiady Akbar,, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2008), hlm. 288
35

dengan nilai correted item total correlation. Dapat pula digunakan rumus teknik

korelasi product moment.

𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑛.∑ 𝑋 2 −(∑ 𝑋)2 ].[𝑛.∑ 𝑌 2 −(∑ 𝑌)2 ]

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = Angka indeks korelasi “r” product moment

n = Number of cases

∑X =Jumlah seluruh skor X

∑Y = Jumlah seluruh skor Y

∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

2. Uji Keandalan (Reliabilitas)

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data

karena instrumen tersebut sudah baik.44 Untuk menguji reliabilitas digunakan

teknik croancbach alpha > 0,06. Dimana pada pengujian ini menggunakan

bantuan program software. Uji reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui

besarnya indeks kepercayaan instrumen dari variabel pendapatan dan

kesejahteraan. Uji reliabilitas bisa dilakukan dengan program spss dan

menggunakan teknik Alpha-Cronbach, yaitu dengan rumus:

𝑘 ∑ 𝜎12
𝑟11 = [𝑘−1] . [1 − ]
𝜎12

Keterangan:

44
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, cek-14, (Jakarta:
Rineka Cipta,2010), hlm 221
36

𝑟11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

∑ 𝜎12 = Jumlah varians butir

𝜎12 = Varians total

G. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual

terdistribusi normal atau tidak.45 Model regresi yang baik dan layak

digunakan dalam penelitian adalah memiliki nilai residul yang

berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji

kolomogorov smirnov untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini

merupakan jenis data yang berdistribusi normal

2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk melihat apakah ada atau

tidaknya korelasi yang tinggi antara variable-variabel bebas dalam suatu

model regresi linier berganda.46 Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi di antara variabel bebas (indepeden). Uji multikolinieritas

dilakukan juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam pengambilan

kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing- masing variabel

45
Albert Kurniawan, “Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis”,( Bandung: Alfabeta,
2014) hlm. 89
46
Ibid, hlm. 103
37

independen terhadap variabel dependen. Salah satu cara mengukur

multikolinieritas adalah menggunakan varience inflation factor (VIF). VIF

akan terlihat sejauh mana sebuah variabel penjelas dapat dijelaskan oleh

variabel penjelas lainnya.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain.47 Permasalahan heteroskedastisitas terletak pada varian residul yang

bersifat tidak konstan ataupun tidak sama. Dalam model penelitian regresi

linier berganda yang baik adalah tidak terdeteksi adanya

heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, pendektesian terhadap

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot yang

memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai

residualnya).

H. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dimaksud adalah analisisn untuk melakukan pengujian

hipotesis dan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Data-data yang

telah diperoleh, akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif-deskriptif.

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan rumus statistik program

SPSS for windows Version 21. Adapun model statistik yang digunakan adalah:

47
Ibid, hlm. 156
38

1. Regresi Linier Berganda

Metode regresi digunakan untuk menguji hubungan sekaligus pengaruh

dari variabel bebas (independen variable) terhadap variabel terikat (dependen

variable).48 Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui

pengaruh self-efficacy dan lingkungan terhadap keputusan menjadi wirausaha.

Persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

𝒀 = 𝜶 + 𝜷𝟏 𝐗 𝟏 + 𝜷𝟐 𝐗 𝟐 + e

Keterangan:

Y = keputusan menjadi wirausaha

X1 = self-efficacy

X2 = lingkungan

𝛼 = konstanta

𝛽1 = koefisien regresi variabel self-efficacy

𝛽2 = koefisien regresi variabel lingkungan

e = pengganggu (error)

2. Uji F

Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji model/uji Anova, yaitu uji untuk

melihat bagaimana pengaruh semua variable bebasnya secara bersama-sama

terhadap variable terikatnya atau untuk menguji apakah model regresi yang kita

buat baik/signifikan.

48
Moerhal Daniel, metode penelitian social ekonomi, hlm 155
39

Jika model signifikan maka model bisa digunakan untuk

prediksi/peramalan, sebaliknya jika non/tidak signifikan maka model regresi tidak

bisa digunakan untuk peramalan.

3. Uji t

Penelitian ini menggunakan uji t untuk menguji hipotesis. Uji t merupakan

suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi

signifikan atau tidak.49 Langkah pengujiannya adalah dengan membuat hipotesis

terlebih dahulu. Dalam hal ini pengujian untuk uji t lazimnya terbentuk:

H0 = β = 0

Ha = β ≠ 0

Pengujian terhadap β (koefisien regresi populasi) akan dilakukan

berdasarkan data yang tersedia. Jika sama dengan nol, berarti tidak mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sedangkan jika tidak sama dengan

nol, berarti mempunyai pengaruh signifikan.

4. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi adalah bagian variasi total dari variabel dependen

(Y) yang dijelaskan oleh garis regresi.50 Determinasi 0 menunjukkan tidak

adanya hubungan antara variabel bebas (indepedenden) dan variabel terikat

(dependen). Sebaliknya, apabila nilai determinasi diperoleh 1 atau mendekati,

maka itu (independen) dan variabel terikat (dependen) dan penggunaan regeresi

49
Rosetyadi Artistyan Fidausa, Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan Jam Kerja
Terhadap Pedapat Pedagang Kios di Pasar Bintaro Demak, Semarang: Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Diponegoro, 2012. hlm. 46
50
Noegroho Boedijoewono, Pengantar Satatsitika Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Manajeman YKPN, 2016. hlm. 277.
40

tersebut dibenarkan.Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan rumus

statistik model regresi sederhana dengan dibantu program SPSS.

I. Variabel Penelitian

Klasifikasi variabel

Berdasarkan objek penelitian dan metode penelitian yang digunakan, maka

dibawah ini diungkapkan variabel penelitian sebagai berikut :

1) Variabel independen (X1) dalam penelitian ini adalah seft efficacy.

2) Variabel independen (X2) dalam penelitian ini adalah lingkungan.

3) Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah keputusan.

J. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari beberapa sub bab dengan sitematika penulisan

sebagai berikut;

BAB I Pendahuluan , berisikan latar belakang, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.

BAB II Metode penelitian, berisikan pendekatan penelitian, jenis dan

sumber data, populasi dan sampel, instrument pengumpulan data, Teknik

analisis data, variabel penelitian, definisi operasional, uji coba instrument

dan metode metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III Gambaran umum Komunitas Tangan di Atas (TDA) Kota Jambi,

berisikan pembahasan mengenai sejarah TDA, visi dan misi, struktur

organisasi dan kegiatan yang ada dalam komunitas tersebut.

BAB IV Hasil dan pembahasan, berisikan hasil dan interpretasi hasil.

BAB V Penutup, berisikan kesimpulan dan saran dari penelitian ini.


BAB III

GAMBARAN UMUM KOMUNITAS TANGAN DI ATAS

A. Sejarah Komunitas Tangan Di Atas (TDA)

Sangat cerdas menggunakan semiotika tangan di atas sebagai lambang

memberi dan diimplementasikan dalam sebuah komunitas yang saling mengasihi

sesama anggotanya dengan cara membimbing, memfasilitasi dan membantu untuk

sukses dalam pekerjaan dan bisnisnya. Awal berdirinya Komunitas Tangan Di Atas

(TDA) sangat unik namun sederhana, berawal dari sebuah blog yang ditulis oleh

salah satu pendiri TDA, yaitu Badroni Yuzirman. Isi blog tersebut menurut sebagian

orang cendrung memprovokasi pembacanya untuk menjadi pengusaha atau TDA.

Kemudian, dari para pembaca blog tersebut tercetus ide untuk membuat pertemuan

dalam bentuk talkshow dengan menghadirkan Haji Ali, salah satu tokoh sukses yang

sering diceritakan di blog tersebut. Tanggal 12 Januari 2006 adalah tanggal

diadakannya talkshow tersebut yang dihadiri oleh sekitar 40 orang bertempat di

Restoran Sederhana Rawamangun, Jakarta Timur.1

Dari talkshow itulah diperkenalkan istilah Tangan Di Atas yang diperluas

tafsiranya menjadi pengusaha atau pedagang. Para peseta kemudian ditantang untuk

langsung take action memulai bisnis. Pada tanggal 1 Februari, seminggu setelah itu

1
Mengenal TDA lebih jauh http://www.tangandiatas.com Akses 7 Januari 2020.

41
42

dibukalah Moslem Fashion Area dengan para pengisi kiosnya 12 orang dari peserta

talkshow itu.

Untuk memperlancar komunikasi di antara alumni talkshow, maka dibuatlah

sebuah mailing list untuk saling berkoordinasi mengenai toko masing-masing dan

membahas permasalahan bisnis. Pada akhirnya mailing list itu kemudian dibuka

untuk umum dengan anggota mencapai ratusan orang. Kini anggota TDA tersebar

seantero Indonesia dan berjejaring lebih banyak menggunakan komunikasi online.

Sampai 2017 telah bergabung tidak kurang dari 15.000 member TDA dan diantaranya

terdapat lebih dari 6.000 member terdaftar. Sampai tahun 2013, TDA telah hadir di

61 kota di seluruh Indonesia dan di 4 manca negara, yakni TDA Singapura, TDA

Hongkong, TDA Mesir, TDA Australia. 2

Kemudian TDA juga membuka cabang yang berada di wilayah Kota Jambi.

Komunitas TDA Kota Jambi merupakan bagian dari Komunitas TDA pusat. Berdiri

sejak tahun 2014, komunitas TDA Kota Jambi telah memiliki sebanyak 119 anggota

yang terdaftar di milis dan sebanyak 87 anggota yang terdaftar di dalam database

member. Anggota komunitas TDA Kota Jambi terdiri dari berbagai jenis latar

belakang usaha, mulai dari bisnis kuliner, manufaktur, jasa, retail, tekonologi dan

informasi, handycraft, online shop dan masih banyak bidang bisnis lainnya.

Dapatkah kegiatan dan success story TDA ini menginspirasi berjuta masyaraat

2
Ibid . hlm. 3
43

Indonesia untuk memulainya dengan cara yang paling sederhana, secara kolektif dan

bersama membangun kekuatan dan saling membantu.

Komunitas Tangan DiAtas (TDA) adalah sebuah komunitas bisnis yang

bervisi menjadi Tangan Di Atas atau menjadi pengusaha kaya yang gemar memberi

kepada sesamanya. Istilah krennya adalah abundance atau enlightened millionaire.

Nama ini merupakan perwujudan dari keyakinan kami bahwa menjadi Tangan Di

Atas itu lebih mulia dari pada menjadi Tangan Di Bawah (TDB). Kami

mengartikannya juga TDA sebagai pengusaha dan TDB sebagai karyawan. Di

samping itu kami juga meyakini bahwa dengan menumbuhkan semangat

berwirausaha merupakan salah satu solusi konkret terhadap permasalahan ekonomi

bangsa. Ya tentu cara mewujudkannya dengan dimulai dari kami sendiri. 3

Dengan semangat saling berbagi, saling mendukung dan kerja sama dalam

komunitas TDA. Semua itu telah diwujudkan dari berbagai kegiatannya. Dengan

bersama-sama segalanya akan lebih ringan, keyakinan itu terbukti dengan

kebersamaan itu bisa melakukan hal yang tidak mungkin dilakukan secara sendiri-

sendiri. Ada ciri khas yang bembedakan TDA, yaitu action oriented. Mangkanya

sering dipelesatkan menjadi Take Double Action. TDA menghindari banyak

melakukan diskusi dan perdebatan yang tidak produktif. Dalam aktifitasnya, TDA

adalah komunitas sosial, non profit. Tapi tujujannya adalah pragmatis yaitu agar para

membernya menjadi 100% TDA asli pengusaha sukses.

3
Ibid, hlm. 5
44

B. Visi dan Misi Komunitas Tangan Di Atas (TDA)

1. Visi Komunitas Tangan Di Atas

Membentuk pengusaha-pengusaha tangguh dan sukses yang memiliki

kontribusi positif bagi peradaban.

2. Misi Komunitas Tangan Di Atas

a. Menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan.

b. Membentuk 10.000 pengusaha miliader yang tangguh dan sukses

sampai tahun 2018.

c. Menciptakan sinerji diantara sesama anggota & antara anggota dengan

pihak lain, berlandaskan prinsip high trust community.

d. Menumbuhkan jiwa sosial & berbagi di antara anggota.

e. Menciptakan pusat sumber daya bisnis berbasis teknologi.4

3. Nilai-nilai Komunitas Tangan Di Atas

a. Silaturahim

Saling mendukung; sinergi; komunikasi; kerja sama; berbaik sangka;

bekerja dalam tim; sukses bersama.

b. Integritas

Kejujuran; transparansi; amanah; komitmen; tanggung jawab; adil.

c. Berpikiran Terbuka

Belajar terus menerus; perbaikan yang berkelanjutan; kreatif.

4
Ibid, hlm. 5
45

d. Orientasi pada tindakan

Semangat solutif; konsisten; persisten; berpikir dan bertindak positif;

memberi dan menerima; keberlimpahan.

e. Keseimbangan dalam hidup

Materi, sosial, dan spiritual; sukses dan mulia.

C. Struktur Organisasi Komunitas Tangan Di Atas (TDA)

Struktur organisasi adalah suatu susunan kelompok-kelompok atau unit-unit

kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian

kerja dan pembagian fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoorganisasian.

Selain ini struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialis-spesialis

pekerjaan. Saluran pemerintah dan penyampaian laporan. Srtuktur organisasi juga

merupakan suatu kerangka yang menunjukkan suatu kegiatan-kegiatan yang

bertujuan untuk mencapai tujuan berorganisasi, yang berhubungan dengan fungsi,

wewenang dan tanggung jawab untuk mencerminkan mekanisme formal dalam

pengelolaan organisasi. Mengenai masing-masing fungsi sesuai dalam struktur

organisasi yaitu slalu berhubungan antara satu dengan yang lain, misalnya antara

bawahan dan atasan sehingga tugas dan tanggung jawab bisa sesuai dengan apa yang

diinginkan oleh suatu organisasi.5

5
Wawancara bersama Sekretaris Umum Komunitas TDA Kota Jambi. 19 oktober 2019.
46

Gambar 3.1

STRUKTUR ORGANISASI

KOMUNITAS TANGAN DI ATAS (TDA) KOTA JAMBI

Ketua

Sekretaris Bendahara

Devisi Epik Markom Eksternal Progsus Pelang

Berikut ini adalah nama-nama pengurus Komunitas TDA Kota Jambi:

➢ Ketua: Muhammad Hatta

➢ Sekretaris: Muhammad Reza Pahlawan

➢ Bendahara: Eva Aulia


47

➢ Dev.Epik: Alif Rahman Hakim, Muhammad Fadol, M. Firdaus, Andi

Lahmudin.6

➢ Markom: Devin Reinaldo, Nurul Hajja.

➢ Eksternal: Rangga Warsito, Darmendra.

➢ Progsus: Auliya, Bunda Yeni, Tania, Amria Rendy, Dewi Puspita Sari.

➢ Pelang : Setiadi

D. Jenis Kegiatan Komunitas Tangan Di Atas (TDA)

Jenis kegiatan yang ada di komunitas TDA yaitu:

a. TDA Garment

b. TDA Seluler

c. TDA IT

d. TDA Goes To Franchise (kajian dan laboratorium konsep bisnis)

e. TDA Peduli (kerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap Dompet Dhuafa

Republika)

f. TDA Wealth Strategy Club (strategi dan penerapan wealth strategy)

g. TDA Event Organizer (seminar, talkshow, bazaar, pameran dan tour)

h. TDA Bussines Re-education (seminar business game, business coaching,

bekerja sama dengan Action Internasional Business Coaching)

i. TDA Business Conference on Yahoo! Messenger

j. TDA Business Portal (on progress)

6
Ibid
48

k. TDA Daerah (Bekasi, Tangerang, Depok, Surabaya, Yogyakarta dan

Batam)

l. TDA Spiritual (pengajian bulanan)

m. TDA Finance

n. TDA Business Book Club.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Data Responden

Karakteristik data responden berdasarkan data tentang usia, pendidikan

terakhir, dan jenis kelamin. Berikut ini pembahasannya :

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Agama

Karakteristik responden berdasarkan agama dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Agama

Agama Frekuensi Persentase


Islam 47 100%
Jumlah 47 100%
Sumber: Data Primer yang diolah 2020

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah 47 responden beragama Islam.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase


17-30 tahun 28 60%
31-40 tahun 11 23%

49
50

41-50 tahun 8 17%


Jumlah 47 100%
Sumber: Data Primer yang diolah 2020

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah 28 responden yang berusia 17-30 tahun, usia 31-40 tahun

sebanyak 11 responden, dan usia 41-50 tahun sebanyak 8 responden. Hal ini

berarti mayoritas responden berusia 17-30 tahun, dengan persentase 60%.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


Laki-laki 28 60%
Perempuan 19 40%
Jumlah 47 100%
Sumber: Data Primer yang diolah 2020

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah 28 responden laki-laki dan 19 responden perempuan.

Hal ini berarti mayoritas responden yang berwirausaha laki-laki, dengan

persentase 60%.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:


51

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase


SLTA 9 19%
D3 8 17%
S1 30 64%
Jumlah 47 100%
Sumber: Data Primer yang diolah 2020

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah 9 responden berpendidikan terakhir SLTA, 8 responden

berpendidikan terakhir D3, dan sebanyak 30 responden yang berpendidikan

terakhir S1. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendidikan

terakhir S1, dengan persentase 64%.

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase


Wirausaha 25 53%
Pedagang 5 11%
Karyawan 13 28%
PNS 4 8%
Jumlah 47 100%
Sumber: Data Primer yang diolah 2020

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah 25 responden yang pekerjaan wirausaha, 5 responden

yang pekerja sebgai pedagang, 13 responden yang pekerjaan sebagai


52

karyawan, dan 4 responden yang PNS. Hal ini menunjukkan mayoritas

responden yang berwirausaha, dengan persentase 53%.

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Karakteristik responden berdasarkan pendapatan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Frekuensi Persentase


>2-5 Juta 34 72%
>5-10 Juta 8 17%
10-15 Juta 5 11%
Jumlah 47 100%
Sumber: Data Primer yang diolah 2020

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa yang menjadi sampel dalam

penelitian ini adalah 34 responden yang berpendapatan >2-5 juta, sebanyak 8

responden yang berpendapatan 5-10 juta, dan sebanayak 5 responden yang

berpendapatan 10-15 juta. Hal ini menunjukkan mayoritas responden

berwirausaha yang berpendapatan >2-5 juta, dengan persentase 72%.

B. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

a. Self-Efficacy

Hasil uji validitas self-Efficacy yang terdiri dari 5 pertanyaan dapat

diihat pada table dibawah ini.


53

Tabel. 4.7

Hasil Uji Validitas self-Efficacy

Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan


P1 0,670 0.2876 Valid
P2 0,671 0.2876 Valid
P3 0,577 0.2876 Valid
P4 0,741 0.2876 Valid
P5 0,566 0.2876 Valid
Sumber: data primer yang diolah 2020

Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

seluruh item untuk variabel self-Efficacy berstatus valid dengan hasil r

hitung > r tabel.

b. Lingkungan

Hasil uji validitas lingkunngan yang terdiri dari 5 pertanyaan dapat

dihat pada tabel dibawah ini.

Tabel. 4.8

Hasil Uji Validitas Lingkungan

Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan


P1 0,759 0.2876 Valid
P2 0,600 0.2876 Valid
P3 0,629 0.2876 Valid
P4 0,739 0.2876 Valid
P5 0,646 0.2876 Valid
Sumber: data primer yang diolah 2020

Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh

item untuk variabel lingkungan berstatus valid dengan hasil r hitung > r tabel.

c. Keputusan Berwirausaha

Hasil uji validitas keputusan berwirausaha yang terdiri dari 5

pertanyaan dapat dihat pada tabel dibawah ini.


54

Tabel. 4.9

Hasil Uji Validitas Keputusan Berwirausaha

Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan


P1 0,809 0.2876 Valid
P2 0,720 0.2876 Valid
P3 0,706 0.2876 Valid
P4 0,773 0.2876 Valid
P5 0,719 0.2876 Valid
Sumber: data primer yang diolah 2020

Berdasarkan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh

item untuk variabel keputusan berwirausaha berstatus valid dengan hasil r

hitung > r tabel.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya dan diandalkan.46 Hasil uji reliabilitas terhadap

koesioner pada masing-masing variabel penelitian dengan menggunakan bantuan

SPSS versi 2.1 sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Variabel Cronbach’s Standar Keterangan


Alpha Reabilitas
Self Efficacy 0,749 0,6 Reliabel
Lingkungan 0,767 0,6 Reliabel
Keputusan berwirausaha 0,789 0,6 Reliabel
Sumber: data primer yang diolah 2020

46
Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis, (Yogyakarta: Press, 2015)
hlm. 169
55

Berdasarkan data dari tabel diatas, hasil uji reliabilitas menunjukkan

bahwa ketiga variabel yaitu Self Efficacy , lingkungan, dan keputusan

berwirausaha mempunyai nilai cronbach’s alpha > 0,6.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang

digunakan dalam penelitian berstatus reliable sehingga jawaban-jawaban

responden tersebut dapat digunakan untuk penelitian.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi

normal atau tidak.47 Model regresi yang baik adalah memiliki data yang

berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji

kolomogorov smirnov untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini

merupakan jenis data yang berdistribusi normal. Data yang berdistribusi

normal adalah data yang memiliki nilai signifikasi lebih besar daripada 0,05

(sig.> 0,05).

Hasil uji normalitas untuk masing-masing variabel dalam penelitian

ini disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini:

47
Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis, (Yogyakarta: Press, 2015)
hlm. 158
56

Tabel. 4. 11

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 47
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2,24680260
Absolute ,094
Most Extreme Differences Positive ,094
Negative -,065
Kolmogorov-Smirnov Z ,645
Asymp. Sig. (2-tailed) ,800
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: data primer yang diolah 2020

Berdasarkan hasil Kolmogorov Smirnov Test pada residual yang telah

dihitung menggunakan program pengolah data dan diperoleh nilai Kolmogorov

Smirnov Z sebesar 0,645 dan nilai signifikasi residual sebesar 0,800.

Hasi uji normalitas menununjukkan bahwa semua variabel penelitian

menunjukkan nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 (sig. > 0,05). Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian berdistribusi

normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya

korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi

linier berganda.48

48
Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis, (Yogyakarta: Press, 2015)
hlm. 167
57

Hasil uji multikolinieritas untuk masing-masing variabel dapat dilihat

dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan


Self Efficacy 0,388 2,579 Tidak terjadi multikolinieritas
Lingkungan 0,388 2,579 Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber: data primer yang diolah 2020

Tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai nilai

Tolerance > 0,1 dan niai VIF <10. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain.49 Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Model

regresi dalam penelitian ini menggunakan metode sccate plot untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas.

Hasil uji heterokedastisitas terhadap model regresi disajikan dalam

bentuk chart dibawah ini.

49
Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis, (Yogyakarta: Press, 2015)
hlm. 164
58

Chart. 4.1

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: data primer yang diolah 2020

Berdasarkan output scatterplot diatas, diketahui bahwa:

1. Titik-titik data penyebar berada diatas dan dibawah atau disekitar angka (-2)

-2.

2. Titik-titik tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

3. Penyebaran titik data tidak berpola.


59

D. Teknik Analisis Data

1. Regresi Linier Berganda

Uji statistik regresi linier berganda digunakan untuk menguji

signifikan atau tidaknya hubungan lebih dari dua variabel melalui koefisien

regresinya.50

Tabel 4. 13

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 4,305 2,328 1,849 ,071
Self ,704 ,183 ,631 3,847 ,000
1 Efficacy
Lingkunga ,135 ,172 ,129 ,786 ,436
n
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: data primer yang diolah 2020

Berdasarkan tabel diatas, persamaan regresi linier berganda dapat disusun

sebagai berikut:

Y = 4,305 + 0,704 (X1) + 0,135 (X2)

- Variabel Self Efficacy bernilai positif dan signifikan sebesar 0,764. Hal ini

berarti bahwa semakin tinggi Self Efficacy maka akan meningkatkan

keputusan berwirausaha sebesar 0,704. Berdasarkan tabel coeffisienta di

atas diperoleh thitung untuk variabel Self Efficacy yaitu sebesar 3,847 dan

nilai signifikasi sebesar 0,000, batas signifikasi model regresi


50
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kuaitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2017) hlm. 107
60

menggunakan angka 0,05 (α=5%). Nilai ttabel sebesar 2,01. Hal ini berarti

3,847 > 2,01 dan 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan

Ha diterima. Maka Self Efficacy berpengaruh terhadap keputusan

berwirausaha.

- Variabel lingkungan bernilai positif dan signifikan yaitu sebesar 0,135.

Nilai signifikasi thitung untuk variabel lingkungan yaitu sebesar 0,786 dan

nilai signifikasi sebesar 0,436, batas signifikasi model regresi

menggunakan angka 0,05 (α = 5%). Nilai ttabel sebesar 2,01. Hal ini berarti

0,786 < 2,01 dan 0,436 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima

dan Ha ditolak. Maka lingkungan tidak berpengaruh terhadap keputusan

berwirausaha.

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4. 14

Hasil uji koefisien determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Std. Error of


Square the Estimate
1 ,736a ,541 ,521 2,297
a. Predictors: (Constant), Lingkungan, Self Efficacy

Sumber: data yang diolah 2020

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai R2 sebesar 0,541. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel self-efficacy dan lingkungan mempengaruhi

keputusan berwirausaha sebesar 54,1%, sedangkan sisanya 45,9%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Uji

ini menggunakan asumsi cateris paribus.


61

3. Uji Simultan (Uji F)

Tabel. 4.15

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 274,212 2 137,106 25,979 ,000b
1 Residual 232,214 44 5,278
Total 506,426 46
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Lingkungan, Self Efficacy

Dari hasil perhitungan yang tercantum diatas, diperoleh F hitung sebesar

25,979 dan sig. 0,000, hasil ini jika dibandingkan dengan Ftabel (pada df 2; 45

diperoleh Ftabel 3,20) angka tersebut berarti Fhitung > Ftabel (25,979 > 3,20) dan sig <

α (0,000< 0,05), sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, dengan ini dapat

disimpulkan bahwa variabel Self Efficacy dan lingkungan berpengaruh simultan

terhadap keputusan berwirausaha pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota

Jambi.

E. Pembahasan

1. Pengaruh Self-Efficacy Terhadap Keputusan Berwirausaha

Self-Efficacy berpengaruh signifikan terhadap keputusan berwirausaha

pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai thitung > ttabel (3,847 > 2,01 dan nilai sig. α (0,000 < 0,05).

Sehingga Ha yang menyatakan variabel Self-Efficacy berpengaruh terhadap


62

keputusan berwirausaha diterima. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi

Self Efficacy akan semakin tinggi pula keputusan berwirausaha.

Self-efficacy adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan

yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai

dengan yang dipersyaratkan. Self-efficacy ini berbeda dengan aspirasi (cita-

cita), karena cita-cita menggambarkan sesuatu yang ideal yang seharusnya

(dapat dicapai), sedang efikasi menggambarkan penilaian kemampuan diri.

Self efficacy merupakan penilaian terhadap diri sendiri mengenai kemampuan

diri sendiri untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Seorang individu ketika

ia memiliki kemampuan menilai dirinya mampu atau tidak untuk melakukan

suatu kegiatan tertentu sangatlah penting. Untuk terjun di dunia kewirausahaan

seseorang harus bisa menilai diri sendiri mampu atau tidaknya ia ketika

menggeluti dunia wirausaha. Menurut teori dari Bandura 1986 bahwa intensi

berwirausaha dipengaruhi oleh self efficacy.51

Temuan hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Mahshunah

dalam Anggraeni dan Nurcaya (2016) yang menyatakan bahwa apabila

seseorang memiliki Self Efficacy yang tinggi dan merasa bahwa dirinya

mampu berwirausaha maka akan semakin tinggi pula keputusan yang dimiliki

seseorang untuk berwirausaha. Berdasarkan hasil kuesioner pada variabel

efikasi diri, mayoritas responden menjawab setuju dengan nilai mean yang

tinggi sehingga mengindikasikan bahwa seseorang memiliki efikasi diri yang

tinggi. Dalam hal Self Efficacy, tiap seorang dalam berwirausaha berbeda-

51
A. Bandura, Self efficacy:The exercise of control. New York: Freeman, 1997.
63

beda. Mayoritas mereka telah memiliki Self Efficacy dalam berwirausaha

dengan catatan jika orang tersebut telah mengetahui bidang bisnis tertentu

secara keseluruhan.

2. Pengaruh Lingkungan Terhadap Keputusan Berwirausaha

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan berpengaruh positif

terhadap keputusan berwirausaha. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung <

ttabel ( 0,786 < 2,01 dan nilai sig. α (0,436 > 0,05). Sehingga Ho yang

menyatakan variabel lingkungan berpengaruh terhadap keputusan berwirausaha

ditolak.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Rahmadi dan Heryanto

(2016) yang mengungkapkan bahwa lingkungan keluarga tidak memiliki

pengaruh yang signifikan pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Kediri.

Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh

Patel dalam Marini dan Hamidah (2014) yang mengatakan bahwa anak-anak

yang telah memiliki tanggung jawab dalam keluarga yang besar sejak masih

kecil dan telah diberi peluang untuk berperan dan terlibat dalam kegiatan

kewirausahaan yang ada dalam keluarga akan membekali anak dengan

ketrampilan, pola pikir, keyakian dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menjadi

pengusaha yang sukses, serta memiliki pengaruh pada perkembangan

karakteristik psikologis kewirausahaan individu sejak usia dini.52

52
Marini, C. K dan Hamidah, Siti. (2014). Pengaruh Self-Efficacy, Lingkungan Keluarga,
dan Lingkungan Sekolah terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Jasa Boga. Jurnal Pendidikan
Vokasi. Vol. 4, No. 2.
64

Berdasarkan penjelasan hasil penelitian, teori-teori serta penelitian

terdahulu di atas, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

Untuk itu perlu motivasi dan dukungan dari orang tua atau keluarga berupa

perhatian baik fisik maupun psikis yang akan berpengaruh terhadap

perkembangan dan kegiatan yang dilakukan.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 25,979 dan sig. 0,000,

hasil ini jika dibandingkan dengan Ftabel (pada df 2; 45 diperoleh Ftabel

3,20) angka tersebut berarti Fhitung > Ftabel (25,979 > 3,20) dan sig < α

(0,000< 0,05), sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, dengan ini dapat

disimpulkan bahwa variabel Self Efficacy dan lingkungan berpengaruh

simultan terhadap keputusan berwirausaha pada Komunitas Tangan di

Atas (TDA) Kota Jambi.

2. Self-Efficacy berpengaruh signifikan terhadap keputusan berwirausaha

pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota Jambi. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai thitung > ttabel (3,847 > 2,01 dan nilai sig. α (0,000 < 0,05).

Sehingga Ha yang menyatakan variabel Self-Efficacy berpengaruh

terhadap keputusan berwirausaha diterima. Lingkungan berpengaruh

positif terhadap keputusan berwirausaha. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

thitung < ttabel ( 0,786 < 2,01 dan nilai sig. α (0,436 > 0,05). Sehingga Ho

yang menyatakan variabel lingkungan berpengaruh terhadap keputusan

berwirausaha ditolak.

65
66

B. Saran

Berdasarkan keseimpulan di atas maka peneliti mengabil kesimpulan

bahwa:

1. Sebaiknya anggota komuitas TDA dapat mempertahankan dan

mengembangkan dalam kemampuan bidang kewirausahaan seperti mulai

merencanakan karir dalam berbisnis.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat memperluas variabel-variabel penelitian

yang lain seperti variabel internal dan eksternal.


DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Ajzen, I. From Intentions to Action: A Theory Of Planned Behavier. In J. Kuhlan


& J. Beckman (Eds), Action-Kontrol: From Cognitions to
Behavior,1985. Heidelberg: Springer.

Albert Kurniawan, “Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis”, Bandung: Alfabeta,
2014.

Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta, 2010.

Bandura, A. “The social Foundations of Thoughtand Action Englewood Chiffs,


NJ. Prentice-Hall”, 1986.

Badan Pusan Statistik, Jakarta 2018

Husaini Usman, M.T.,R. Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta:


PT. Bumi Aksara, 2008).

Krueger, N. The Impact of prior Entrepre-neurial Exposure on Perception of New


Venture Veasibility and Desaribility. Entreperenurial Theory practice,
1993.

Krisyantono, Rachmat. “Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh


Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi
Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakkarta: Kencana.2008.

Muhammad Teguh, Metode penelitian ekonomi dan aplikasi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2005).

Noegroho Boedijoewono, Pengantar Satatsitika Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta:


Sekolah Tinggi Ilmu Manajeman YKPN, 2016.

Una Sayuti, Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi : Syariah Press, 2012.

Santrock , Jhon W. “Psikologi Pendidikan. Prenata Media Group Jakarta, 2008.

Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta, 2010.

Soekarno dan Lincolin Arsyad, Metode Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis,
Yogyakarta, STIE YKPN, 2008.
Sugiono, Metode penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R & D,
(Bandung: Alfabeta cetakan ke-16, 2013).

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2017.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cek-14,


(Jakarta: Rineka Cipta,2010).

Suryana.. Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. (Jakarta: Salemba


Empat. 2013)

Syamsi, Ibnu.”Pengambilan Keputusan Sistem Informasi. Jakarta, 2000.

Winardi. Kepemimpinan dan Manajemen. (Jakarta: Rineka Cipta. 2001)

Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis, (Yogyakarta: Press,


2015)

Zimmerer, Thomas W, Scarborough, Norman M. dan Wilson, Doug.”Pengantar


Kwirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, Salemba Empat, Jakarta.
2008.

B. Lain-lain

Ajzen, I., & Madden, T.J. Prediction Of Goal-Directed Behavior: Attitudes,


Intentions, and Perceived Behavior Control. Jurnal of Experimental
Social Psychology, 1986.

Alstete, J.W. On Becoming an entrepreneur and evolving typology. International


journal of entrepreneurial behaveour and research, 2002.

Departemen Perdagangan RI, Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025:


Rencana Pembangunan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015,2008.

Dina Mellita and Deni Erlansyah, “Pemetaan Industri Kreatif Dalam


Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Urban Di Kota
Palembang,” in Economic Globalization Trend and Risk for Developing
Country (Bandung: Universitas Maranatha, n.d.),2012.

Diponegoro. “Journal Of Social And Politic”, 2013.


http://ejournals.undip.ac.id./index.php/.

Erma Inayari, Firliana.”Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Sikap, Lingkungan


Keluarga dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha (Studi kasus pada
mahasiswa Fkalutas Ekonomi UII, 2018.

H.R. Mutafaq’alaih.
H.R. Bukhari, no. 2072

Hacket, G. and N.E. Betz. Aplication of self-efficacy theory to understanding


career choice brhavior. Jurnal of Social Clinical and Phsycology. 1986.

Indarti, N. dan Rokhima R, Intensi kewirausahaan mahasiswa: studi


perbandingan antara Indonesia, jepang dan norwegia, jurnal ekonomika
dan bisnis Indonesia, 2008.

Jurnal. Teknologi Informasi DINAMIK Volume. 16, No,2. Juli 2011.

Kristiansen, S. Individual perception of business contexts; the case of small- scale


entrepreneurs in Tanzania. Journal of developmental entepreneurship 7
(3) 2002.

Marini, C. K dan Hamidah, Siti. 2014. Pengaruh Self-Efficacy, Lingkungan


Keluarga, dan Lingkungan Sekolah terhadap Minat Berwirausaha Siswa
SMK Jasa Boga. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol. 4, No. 2.

Michael A. Peters, “Education and Ideologies of the Knowledge Economy”,


Europe and Politics of Emulation, Social Work & Society, Volume 2,
Issues 2. http//socwork.net/peters,2004.

Muhammad Hasan, “Pemninaan Ekonomi Kreatif Dalam Perspektif Pendidikan


Ekonomi,” Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 1,no.1 (2018)

Q.S. Ar-Ro’ad, ayat: 11

Q.S. Al Baqarah, Ayat: 30

Rifkhan.. Pengaruh Sikap, Dan Motivasi Terhadap Minat Berwirausaha


Mahasiswa Akuntasi Universitas Pamulang.9 Skripsi. Universitas
Pamulang. 2017.

Rosetyadi Artistyan Fidausa, Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha dan Jam Kerja
Terhadap Pedapat Pedagang Kios di Pasar Bintaro Demak, Semarang:
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Diponegoro, 2012.

Sabaria Zega. “Pentingnya Memahami Entrepreneurship Secara Biblikal Bagi


Hamba Tuhan”. Jurnal teologi pantekosta, 2019.

Syaifudin, Achmad. dan Sagoro, Endra Murti. “Pengaruh Keperibadian,


Lingkungan Keluarga dan Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Profit: Kajian Ilmu
Akuntansi,2017.

Ulfi Pristiana.dkk. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan


Wanita Berwirausaha Di Kota Surabaya. 2009
Wibowo, Aris dan Septi, Kurnia Prastiwi. MM, SE,. “Analisis Pengaruh Sikap,
Norma Subjektif dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha Pada
Alumni Mahasiswa FEBI, IAIN Surakarta 2018.

Wijaya. Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha


Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI. Jurnal Ilmiah
STIE MDP,2012.

Yanti, Putu Eka Desy, I Made Nuridja dan I Ketut Dunia. Pengaruh Lingkungan
Keluarga Terhadap Berwirausaha Siwa Kelas XI SMK Negeri 1
Singaraja. 2015 Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha.

Zulianto, Mukhamad.”Pengaruh Efikasi Diri dan Pendidikan Kewirausahaan


Mahasiswa Pendidikan Tata Negara Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Malang Tahun 2013.

Wawancara Bersama Anggota HIPMI Kota Jambi. 13 Oktober 2019.

Wawancara Bersama Sekretaris Umum Komunitas TDA Kota Jambi. 19 Oktober


2019.

Mengenal TDA lebih jauh http://www.tangandiatas.com Akses 7 Januari 2020.


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor : Istimewa

Lampiran : 3 (Tiga) lembar

Perihal : Mohon Mengisi Kuesioner

Kepada Yth,

Bapak/Ibu/Sdr/I

Di -

Tempat

Assalamualaikum, Wr. Wb

Dengan Hormat

Kuisioner ini ditunjukan sebagai tugas akhir (skripsi) yang merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar strata satu (1) di Prodi Ekonomi Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN STS Jambi. Adapun judul dari skripsi
yang saya ajukan adalah “Pengaruh Self-Efficacy dan Lingkungan Terhadap
Keputusan Berwirausaha Pada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) Kota
Jambi”. Berkaitan dengan memperoleh data untuk penelitian, dimohon kesediaan
Bapak/Ibu/Sdr/Sdri untuk mengisi kuisioner ini dengan jujur dan apa adanya.

Bantuan dan keikhlasan Bapak/Ibu/Sdr/i sengat bernilai untuk proses


penelitian ini. Penelitian dapat menjamin informasi yang diberikan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian saja.

Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr/Sdri saya ucapakan terima


kasih.

Wasalamu’alaikum, Wr. Wb

Hormat saya,
Pemohon,
Abdul Manan
EES.160281

KUISIONER PENELITIAN

A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Agama :
Jenis Kelamin : O Laki-laki O Perempuan

Usia : O Dibawah 30 tahun O 30-40 tahun

O Diatas 40 tahun

Pendidikan terakhir : O SLTA / Sederajat O Doploma/Akdm

O Sarjana O lainnya………

Pekerjaan : O Pedagang O PNS/ABRI

O Kariyawan O Wirausaha

O Petani O Lainnya……….

Pendapatan perbulan : O >Rp. 2-5 juta O >Rp. 5-10 Juta

O Rp. 10-15 Juta

B. PETUNJUKAN PENGISIAN
1. Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan dengan memberi tanda (√)
pada jawaban yang sudah tersedia. Pilihlah satu jawaban yang dianggap
paling sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Sdr/i.
2. Mohon dijawab dengan jujur dan apa adanya sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
N : Normal

DAFTAR PERTANYAAN Jawaban


NO Self-Efficacy (X.I) STS TS N S SS
1 Saya memiliki rasa optimis yang tinggi untuk
mencapai/memperoleh sesuatu

2 Saya menyukai hal yang menantang dan mencari


tanggung jawab baru

3 Saya terampil dalam menyelesaikan pekerjaan


dan selalu menyelesaikannya tepat waktu

4 Dalam menyelesaikan pekerjaan, saya selalu


memberikan inisiatif untuk mencari langkah
terbaik
5 Saya mampu menyelesaikan masalah sendiri
tanpa selalu menunggu bantuan orang lain

Lingkungan (X.II) STS TS N S SS


1 Keluarga saya mendorong untuk menjadi
wirausaha

2 Keluarga, sahabat dan teman saya banyak yang


berwirausaha

3 Orang tua memberikan saya pendidikan dan


pengalaman bagaimana cara menjalankan sebuah
usaha
4 Interaksi sosial saya menentuan dalam pemilihan
sebuah pekerjaan
5 Saya cukup aktif dalam kegiatan organisasi, baik
di kampus maupun di luar kampus

Keputusan (Y) STS TS N S SS


1 Saya memiliki keyakinan dengan usaha saya akan
dapat meningkatkan kesejahteraan

2 Dengan usaha yang saya jalankan sekarang ini


saya dapat memenuhi kebutuhan keluarga saya

3 Dengan berwirausaha saya tidak perlu lagi


menjadi anak buah seseorang dan tidak takut
untuk dimarahi oleh atasan

4 Dengan membuka usaha maka saya telah


menciptakan lapangan kerja baru bagi diri saya
dan orang lain
5 Saya siap menghadapi tantangan untuk
keberhasilan yang saya inginkan
NO. Nama Agama Usia Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir Pekerjaan Pendapatan
1 Ani Kholilah islam 17-30 tahun P SLTA Wirausaha > 2-5 juta
2 Candra Lela islam 41-50 tahun P D3 Wirausaha > 5-10 juta
3 Khoirudin Munawar islam 31-40 tahun L S1 Wirausaha > 2-5 juta
4 Yuhani Agustri islam 17-30 tahun P S1 Pedagang > 2-5 juta
5 M. Reza Pahlawan islam 17-30 tahun L S1 Wirausaha 10-15 juta
6 Dewi Puspita Sari islam 17-30 tahun P S1 Wirausaha > 2-5 juta
7 Davin Rainaldo islam 17-30 tahun L S1 Wirausaha > 2-5 juta
8 Amna Rendy Deshinta islam 17-30 tahun L S1 Wirausaha > 2-5 juta
9 Auliya islam 31-40 tahun P S1 Wirausaha > 5-10 juta
10 Desniati Munawaroh islam 17-30 tahun P S2 Wirausaha 10-15 juta
11 Setiadi islam 31-40 tahun L SLTA Wirausaha 10-15 juta
12 Jefri Febrian Putra islam 17-30 tahun L D3 Kariyawan >2-5 juta
13 Bayu Alfin islam 17-30 tahun L S1 Kariyawan >2-5 juta
14 Hardi Wardana islam 31-40 tahun L S1 Kariyawan >2-5 juta
15 Imran islam 41-50 tahun L S1 Kariyawan >2-5 juta
16 M. Edi islam 41-50 tahun L S1 Wirausaha 10-15 juta
17 Ega Sandika islam 17-30 tahun L S2 Kariyawan > 2-5 Juta
18 Nuning Fitriani islam 17-30 tahun P D3 Wirausaha > 2-5 Juta
19 M. Aliem islam 17-30 tahun L D3 Kariyawan > 2-5 Juta
20 Sarmidi islam 41-50 tahun L S1 Wirausaha > 2-5 Juta
21 Lina Marlina islam 31-40 tahun P S1 PNS > 2-5 Juta
22 Irman islam 41-50 tahun L S1 PNS > 2-5 Juta
23 Agus Salim islam 17-30 tahun L D3 Kariyawan > 2-5 Juta
24 Samsul Hidayat islam 31-40 tahun L S1 Wirausaha 10-15 juta
25 Riska Anggeraini islam 31-40 tahun P SLTA Pedagang > 5-10 juta
26 Karlina Putri islam 31-40 tahun P SLTA Pedagang > 2-5 juta
27 Sinta Padila islam 17-30 tahun P S1 Wirausaha > 2-5 juta
28 Ahmad Hidayat islam 41-50 tahun L S1 PNS > 2-5 juta
29 Selfi Nurlitasari islam 31-40 tahun P S1 Kariyawan > 2-5 juta
30 Robiatul Adawiyah islam 41-50 tahun P S1 Wirausaha > 5-10 juta
31 Yusran Amin islam 17-30 tahun L D3 Kariyawan > 2-5 juta
32 Nia Audina islam 17-30 tahun P D3 Kariyawan > 2-5 juta
33 M. Ali islam 17-30 tahun L SLTA Kariyawan > 2-5 juta
34 Solihin islam 31-40 tahun L SLTA Wirausaha > 2-5 juta
35 Ahmad Syamsudin islam 17-30 tahun L S1 Wirausaha > 5-10 juta
36 Nurhayati islam 17-30 tahun P S1 Wirausaha > 5-10 juta
37 Dwi Ningsih islam 17-30 tahun P S1 Wirausaha > 5-10 juta
38 Asmadi islam 17-30 tahun L S1 Wirausaha > 2-5 juta
39 Munawaroh islam 17-30 tahun P S1 Pedagang > 2-5 juta
40 Erik Saputra islam 17-30 tahun L S1 Pedagang > 2-5 juta
41 Budi Mustopa islam 31-40 tahun L D3 Wirausaha > 5-10 juta
42 Asnawi islam 17-30 tahun L S1 Wirausaha > 2-5 juta
43 Rendra Wahyu Saputra islam 17-30 tahun L S1 PNS > 2-5 juta
44 Alan Suntara islam 41-50 tahun L SLTA Wirausaha > 2-5 juta
45 Dinda Safitri islam 17-30 tahun P SLTA Kariyawan > 2-5 juta
46 Diding Supriadi islam 17-30 tahun L SLTA Kariyawan > 2-5 juta
47 Rina Wati islam 17-30 tahun P S1 Wirausaha 10-15 Juta
VALIDITAS

SELF EFFICACY

Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 TOTAL
Pearson Correlation 1 ,345* ,341* ,388** ,130 ,670**
P1 Sig. (2-tailed) ,018 ,019 ,007 ,383 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,345* 1 ,263 ,472** ,197 ,671**
P2 Sig. (2-tailed) ,018 ,075 ,001 ,184 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,341* ,263 1 ,385** -,010 ,577**
P3 Sig. (2-tailed) ,019 ,075 ,008 ,949 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,388** ,472** ,385** 1 ,245 ,741**
P4 Sig. (2-tailed) ,007 ,001 ,008 ,097 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,130 ,197 -,010 ,245 1 ,566**
P5 Sig. (2-tailed) ,383 ,184 ,949 ,097 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,670** ,671** ,577** ,741** ,566** 1
TOTAL Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 47 47 47 47 47 47
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

LINGKUNGAN KERJA

Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 TOTAL
Pearson Correlation 1 ,319* ,520** ,477** ,250 ,759**
P1 Sig. (2-tailed) ,029 ,000 ,001 ,090 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,319* 1 ,203 ,364* ,309* ,600**
P2 Sig. (2-tailed) ,029 ,171 ,012 ,035 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,520** ,203 1 ,306* ,127 ,629**
P3 Sig. (2-tailed) ,000 ,171 ,036 ,396 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,477** ,364* ,306* 1 ,349* ,739**
P4 Sig. (2-tailed) ,001 ,012 ,036 ,016 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,250 ,309* ,127 ,349* 1 ,646**
P5 Sig. (2-tailed) ,090 ,035 ,396 ,016 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,759** ,600** ,629** ,739** ,646** 1
TOTAL Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 47 47 47 47 47 47
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
KEPUTUSAN

Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 TOTAL
Pearson Correlation 1 ,484** ,511** ,647** ,443** ,809**
P1 Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,002 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,484** 1 ,331* ,462** ,439** ,720**
P2 Sig. (2-tailed) ,001 ,023 ,001 ,002 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,511** ,331* 1 ,541** ,296* ,706**
P3 Sig. (2-tailed) ,000 ,023 ,000 ,043 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,647** ,462** ,541** 1 ,325* ,773**
P4 Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,026 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,443** ,439** ,296* ,325* 1 ,719**
P5 Sig. (2-tailed) ,002 ,002 ,043 ,026 ,000
N 47 47 47 47 47 47
Pearson Correlation ,809** ,720** ,706** ,773** ,719** 1
TOTAL Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 47 47 47 47 47 47
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

REABILITAS

SELF EFICACY

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,749 6

LINGKUNGAN KERJA

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,767 6

KEPUTUSAN

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,789 6
UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 47
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2,24680260
Absolute ,094
Most Extreme Differences Positive ,094
Negative -,065
Kolmogorov-Smirnov Z ,645
Asymp. Sig. (2-tailed) ,800

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

UJI MULTIKOLINIERITAS

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Collinearity Statistics
Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 4,305 2,328 1,849 ,071
1 Self Efficacy ,704 ,183 ,631 3,847 ,000 ,388 2,579
Lingkungan ,135 ,172 ,129 ,786 ,436 ,388 2,579
a. Dependent Variable: Keputusan

UJI HETEROKEDASTISITAS

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) ,866 1,352 ,641 ,525

1 Self Efficacy -,080 ,106 -,178 -,751 ,457 ,388 2,579

Lingkungan ,128 ,100 ,303 1,275 ,009 ,388 2,579

a. Dependent Variable: RES2


REGRESI BERGANDA

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate

1 ,736a ,541 ,521 2,297 1,988

a. Predictors: (Constant), Lingkungan, Self Efficacy


b. Dependent Variable: Keputusan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 274,212 2 137,106 25,979 ,000b

1 Residual 232,214 44 5,278

Total 506,426 46

a. Dependent Variable: Keputusan


b. Predictors: (Constant), Lingkungan, Self Efficacy

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 4,305 2,328 1,849 ,071

1 Self Efficacy ,704 ,183 ,631 3,847 ,000

Lingkungan ,135 ,172 ,129 ,786 ,436


a. Dependent Variable: Keputusan
DOKUMENTASI PENELITIAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Abdul Manan

Tempat Tanggal Lahir : Betara Kiri, 19 Juli 1997

Jenis Kelamin : Laki-Laki

NIM : EES.160281

Alamat : Parit 9 Lapis Kiri. RT 006 DesaTanjungPasir, Kec.

Kuala Betara, Kab. Tanjung Jabung Barat, Jambi.

No. Telp/Hp : 081369032432

Nama Ayah : M. Ismail

Nama Ibu : Khairul Ummatin

B. Riwayat Pendidikan

a. SD. N 131/V Betara Kiri Tahun Lulus 2010

b. MTs. Al-Hidayah Betara Kiri Tahun Lulus 2013

c. MAS AS’AD Kota Jambi Tahun Lulus 2016

d. UIN STS JAMBI Kota Jambi Tahun Lulus 2020

C. Pengalaman Organisasai:
a. Mengikuti Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN 2015) di Kalimantan
Selatan.
b. Mengikuti Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan (PW PTK
2018) di Pekan Baru, Riau.
c. Mengikuti Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN 2018) di Jambi.
d. Aktif sebagai Wakil Ketua Umum Generasi Baru Indonesia (GenBI) Komunitas
penerima beasiswa Bank Indonesia 2019.

Anda mungkin juga menyukai