ANALISA PENELITIAN
organisasi, serta mendorong mereka untuk kreatif agar dapat merampungkan tugasnya sebaik
memperdayakan manusia melalui perubahan dan pengembangan manusia itu sendiri, yang
serangkaian tahapan progresif yang terjadi sebagai dampak dari proses kematangan dan
pengalaman. Ada dua proses yang saling berlawanan dalam perkembangan yakni
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Gereja HKBP Ressort Nagojor ditemukan
melingkupi program pembinaan yang telah dilakukan secara rutin oleh Gereja setiap
1
Nurul Ulfatin dan Teguh Triwiyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang
Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2016), 90.
2
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan , terjemahan oleh Istiwidayanti dan Soedjarwo, (Jakarta :
Erlangga, 2016), 2-3.
tahunnya. Pembinaan ini diikuti oleh setiap para guru sekolah minggu yang baru saja direkrut
serta guru sekolah minggu yang telah lama bertugas melayani sekolah minggu. Pembinaan ini
dilakukan secara personal serta bimbingan secara situasional. Hal ini diupayakan supaya para
guru sekolah minggu tetap dievaluasi kinerjanya. Memang ada dampak nyata yang terlihat
dilapangan yakni keaktifan pada guru sekolah minggu, program sekolah minggu yang terus
berlangsung seperti program buku tabungan anak sekolah minggu dan lainnya serta kesiapan
yang nyata di guru sekolah minggu dalam menyusun dan mengolah bahan ajar sekolah
minggu yang telah disusun melalui Buku Panduan Sekolah Minggu HKBP. Memang sudah
terlihat cukup baik, namun ada sisi kelemahan kompentensi yang terlihat dari para guru
sekolah minggu. Hal ini tampak dari jumlah tenaga pengajar sekolah minggu yang terdiri
murid-murid Sekolah Menengah Atas kelas 3 SMA yang berjumlah 5 orang. Hal ini
dikarenakan para guru sekolah minggu telah banyak yang pergi merantau ke luar kota untuk
bekerja ataupun tidak mengajar lagi karena faktor usia yang tidak mendukung.
Pemberdayaan dari Distrik XXIV Tanah Jawa juga telah dilakukan pada April 2015 sampai
dengan tahun 2020. Pada Pembinaan Pembekalan Guru-guru Sekolah Minggu se-Distrik
XXIV Tanah Jawa yang pertama sekali diadakan pada tahun 2015 berlokasi di HKBP
guru sekolah minggu dari setiap huria dengan kuota peserta 3 orang dalam satu huria.3
3
Dokumen Bericht HKBP Ressort Nagojor
Tabel 4.1.
Distrik XXIV
Tanah Jawa
1 Elizabeth N. 18 SMA 2 tahun -
Pakpahan
2 Rut Lolita 18 SMA 2 tahun -
Nainggolan
3 Jesicha M. 19 Mahasiswa 2 tahun -
Manurung Semester 2
4 Cahyani br. 17 SMA 2 tahun -
Sinaga
5 Shinta br. 17 SMA 2 tahun -
Tamba
6 Reflince br. 17 SMA 2 tahun -
Manurung
7 Hotma L. 18 Mahasiswa 2 tahun -
Tampubolon Semester 2
8 Debora C.A. 18 Mahasiswa 3 tahun -
Rajagukguk Semester 4
9 Roslina br. 19 Mahasiswa 3 tahun 1
Sijabat Semester 4
Sumber : dokumentasi Bericht HKBP Ressort Nagojor
Program Pembinaan Pembekalan Guru-guru Sekolah Minggu se-Distrik XXIV Tanah
Jawa ini diikuti oleh HKBP Ressort Nagojor dengan apresiasi yang baik. Setiap guru sekolah
minggu secara bergiliran dan bergantian mengikuti pembinaan ini setiap tahunnya. Dari
penjelasan pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa ada 1 orang yang telah mengikuti
Pembinaan Pembekalan Guru-guru Sekolah Minggu se-Distrik XXIV Tanah Jawa. Mengenai
hal ini, dari penjelasan langsung oleh Pendeta HKBP Nagojor, bahwasanya guru-guru
sekolah minggu yang pernah mengikuti Pembinaan Pembekalan Guru-guru Sekolah Minggu
pada saat ini tidak bertugas lagi sebagai guru sekolah minggu. Hal diakibatkan oleh
pendidikan yang harus mereka jalani di luar kota serta pergi merantau untuk mencari
pekerjaan yang layak. Maka, jumlah tenaga guru sekolah minggu pada saat ini yang telah
mendapati Pembinaan Pembekalan hanyalah 1 orang saja. Tentunya hal ini menjadi satu
Menyikapi masalah ini, tentunya Pembinaan Pembekalan Guru-guru Sekolah Minggu ini
seharusnya wajib diikuti oleh setiap para guru sekolah minggu dan tidak diberikan batas
kuota. Tentunya hal ini berguna bagi kelanjutan regenerasi guru sekolah minggu serta
peningkatan kompetensi para guru-guru sekolah minggu yang berkualitas dan professional.
Kesadaran dalam diri seorang guru sekolah minggu untuk mengikuti kegiatan ini pun penting
untuk diperhatikan dan ditumbuhkan dengan mengingat peran mereka yang sangat vital bagi
penerus generasi gereja di masa yang akan datang yakni para anak-anak sekolah minggu.4
Ken Hemphill mengemukakan sembilan alasan mengapa Sekolah Minggu adalah alat
4
Pdt. Lerik Jon Panjaitan, STh, Pendeta Ressort HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret
2021 pukul 19.00 WIB
5
Ken Hemphill, Revitalizing the Sunday Morning Dinosaur, (Nashville: Broadman and Holman Publishers,
1996), 27-30.
1. Sekolah Minggu menyediakan strategi yang tersentralisasi dan disederhanakan.
organisasi.
orang Kristen.
Jawa
. Peserta
1. Pembinaan Pembekalan 2015 Tahun Perempuan 3 HKBP
Raja
2. 2016 (Dokumen telah hilang)
3. Pembinaan Pembekalan 2017 Pendidikan dan 3 Distrik XXIV
Hidup
5. Pembinaan Pembekalan 2019 Ulaon 3 Distrik XXIV
Dinyatakan di dalam Buku Panduan Tahun Pemberdayaan yang diterbitkan oleh HKBP,
penugasan Yesus kepada murid-muridnya untuk pergi dan menghasilkan buah. Maka,
Maka, dalam rangka tujuan ini, pemberdayaan sangat diperlukan sekali bagi setiap orang
khususnya dalam kasus ini yakni bagi guru sekolah minggu sendiri. Guru sekolah minggu
yang berperan sebagai ujung tombak dalam melaksanakan proses pembelajaran akan
memegang peranan yang sangat menentukan keberhasilan pelayanan sekolah minggu. Guru
yang efektif akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional.
Guru yang profesional akan memiliki komitmen yang tinggi disertai dengan kemampuan
pertumbuhan imannya akan berjalan dengan maksimal, jika mampu memberdayakan seluruh
6
Kantor Pusat Huria Kristen Batak Protestan, Buku Panduan Tahun Pemberdayaan, 7.
guru sekolah minggu dalam pelaksanaan peran dan fungsinya dengan baik. Pemberdayaan ini
merupakan unsur yang sangat penting dalam meningkatkan akuntabilitas guru sebagai
pendidik profesional.
Ada 4 faktor-faktor yang penting dalam pelaksanaan pemberdayaan guru sekolah minggu.
Faktor-faktor ini antara lain yakni kompetensi, pemberian kepercayaan, wewenang serta
tanggung jawab. Tentunya keempat faktor ini sangat mendukung dan mempengaruhi
terbentuknya karakter professional dalam diri setiap guru sekolah minggu. Tanpa adanya
pemberdayaan ini, sangatlah tidak mungkin untuk seorang guru menjadi kompeten atau ahli
a. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten sebagai
perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki oleh tenaga pendidik.
Tenaga pengajar sekolah minggu yang ditemukan di gereja HKBP Ressort Nagojor memiliki
jenjang pendidikan yang dimulai dari siswa SMA kelas 3 SMA sebanyak 5 orang serta
Umur para guru sekolah minggu beragam-ragam yang dimulai dari 17 sampai 19 tahun.
Sebelum kehadiran para guru-guru sekolah minggu yang masih tergolong muda ini, di gereja
ini sendiri pernah ada 2 orang tenaga pengajar sekolah minggu yang professional yaitu Bapak
Ambarita yang merupakan Kepala Sekolah SD Negeri serta ibu simanjuntak yang merupakan
seorang guru di sekolah pada waktu itu. Namun, kedua pengajar ini tidak lagi bertugas
sebagai pengajar sekolah minggu dikarenakan Bapak Ambarita yang telah meninggal dunia
serta ibu Simanjuntak yang saat ini telah pensiun dan tidak memungkinkan lagi baginya
untuk mengajar. Ibu simanjuntak sendiri telah mengajar sekolah minggu selama 50 tahun
hampir sepanjang hidupnya, dan Bapak Ambarita sekitar 30 tahun sudah mengajar sekolah
minggu. Selepas masa mengajarnya kedua orang tersebut, gereja kita tidak memiliki lagi
tenaga pengajar yang professional, hal ini diduga karena tidak adanya kesediaan diri para
jemaat gereja untuk mengajar sekolah minggu. Tentu ini menjadi suatu kelemahan tersendiri
bagi gereja. Semenjak itulah gereja mulai mengadakan perekrutan mandiri kepada remaja-
remaja yang dinilai layak sebagai tenaga pengajar sekolah minggu. Hal ini seperti
disampaikan oleh Pendeta Ressort dalam wawancara yakni perekrutan ini dinilai dengan
3. Berpenampilan menarik
pendekatan anak-anak
Maka setelah itu, dilakukanlah tahapan seleksi seperti : 1. Bertanya kepada sintua
lingkungan, apakah ada yang direkomendasi dari mereka dengan memperhatikan remaja yang
sudah naik sidi dan minimal kelas 2 SMA. 2, mengajukan nama yang telah direkomendasi
tentang kelayakan sebagai guru Sekolah Minggu sesuai dengan penilaian dan pengamatan
7
Pdt. Lerik Jon Panjaitan, STh, Pendeta Ressort HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret
2021 pukul 19.00 WIB
parhalado, 3. Seksi sekolah minggu memanggil yang bersangkutan untuk bertanya langsung
Penerimaan atau rekruitmen guru sekolah minggu ini juga tidaklah lepas sesuai dengan
minggu jemaat.
b) Berperilaku yang pantas ditiru, tidak bercela, rajin mengikuti kebaktian atau
perkembangan pikiran emosi, dan fisik anak-anak sekolah minggu, dan proses
belajar.
f) Dipilih dalam rapat gabungan dewan Koinonia dan majelis tahbisan dari antara
warga jemaat, dan ditetapkan oleh pimpinan jemaat dengan surat keputusan, serta
a) Menyusun bahan ajar tentang firman Allah, kehidupan kekristenan dan jemaat,
8
Pdt. Lerik Jon Panjaitan, STh, Pendeta Ressort HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret
2021 pukul 19.00 WIB
9
HKBP, Aturan Dohot Paraturan HKBP 2002 Dung Amandemen Paduahon, (Tarutung : Kantor Pusat HKBP,
2015), 45-46.
10
HKBP, Aturan Dohot, 46.
b) Menyajikan bahan ajar yang telah direncanakan kepada sekolah minggu sesuai
dengan kelasnya.
sekolah minggu.
tentang alasan yang mendasari mereka ingin mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar
sekolah minggu. Didapati bahwa 5 orang dari 9 guru sekolah minggu mengatakan alasan para
guru sekolah minggu yaitu dikarenakan kesadaran adanya panggilan Kristen sebagai pengajar
dan pelaku Firman Tuhan dalam mewartakan Firman. Serta 3 orang lainnya diakibatkan
adanya kebutuhan akan pengalaman dan pengetahuan dalam mengajar dan membina anak-
anak. Dan satu orang guru mengatakan alasan ini dimulai dari ajakan teman-temannya yang
merupakan guru sekolah minggu. Kesenangan berinteraksi dengan anak-anak juga menjadi
masing, para guru ini pun telah mengabdikan diri dan telah memiliki pengalaman mengajar
sekolah minggu dimulai dari 2 tahun sebanyak 7 orang, pengalaman 3 tahun ada 2 orang. Ada
banyak sekali para guru sekolah minggu yang memiliki pengalaman selama 2tahun, hal ini
dikarenakan sempat terjadinya kekosongan tenaga pengajar sekolah minggu lama yang pergi
merantau ke luar kota, maka terjadilah perekrutan dengan skala besar untuk guru-guru
Para guru sekolah minggu ini juga menyukai interaksi dengan anak-anak. Hal ini
dikarenakan seluruhnya dari mereka para guru adalah pelajar ataupun mahasiswa perempuan.
Perempuan yang memiliki sifat empati dan simpati yang baik tentu akan memampukan
Selain kemampuan kognitif, kemampuan interaksi pada anak-anak, hampir semua para
guru sekolah minggu memiliki talenta mengajar ataupun menyanyi. Sebanyak 4 guru sekolah
minggu yang memiliki status pendidikan mahasiswa menyatakan lebih menyukai mengajar.
mengajar dan menyanyi serta 2 orang lainnya memiliki talenta yang tidak berhubungan
dengan mengajar ataupun menyanyi. Talenta mengajar dan menyanyi yang mereka miliki
didapatkan dari jalur pendidikan mereka yang berstatus mahasiswa bidang pendidikan serta
sebagian lagi dikarenakan selalu aktif dalam kegiatan latihan koor serta menjadi song leader
yang memampukan mereka untuk bernyanyi.12 Tetapi menurut keterangan oleh Pendeta,
talenta bukan memainkan peranan utama, keinginan besar untuk mengajar sekolah minggu
adalah hal yang paling utama sedangkan talenta menjadi penunjang pelaksana kinerja. Para
parhalado gereja pun turut serta membantu mereka mendapatkan pengetahun pendidikan
anak-anak.13
Tabel 4.1.1
11
Lolita Nainggolan, guru sekolah minggu HKBP Ressort Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret
pukul 17.00 WIB
12
Reflince Manurung, guru sekolah minggu HKBP Ressort Nagojor, wawancara dengan penulis pada 20 Maret
pukul 18.00 WIB
13
Pdt. Lerik Jon Panjaitan, STh, Pendeta Ressort HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret
2021 pukul 19.00 WIB
Talenta yang Dimiliki Para Guru Sekolah Minggu
Progesivitas para guru sekolah minggu ini pun turut dipantau dengan kontinu melalui
pemberian pembinaan secara personal seperti pengetahuan psikologi anak, metode mengajar,
apa isu-isu teologi yang sedang berkembang dan tentang hukum-hukum perlindungan anak.,
diberikan buku panduan Sekolah Minggu dalam 6 bulan, diadakan sermon sekolah minggu
untuk membekali pengetahuan alkitab setiap minggunya, diberikan almanak dan kalender
HKBP sebagai media untuk mengenal HKBP dan tahun-tahun gerejawi didukung juga
dengan peranan parhalado gereja yang berprofesi sebagai guru serta tenaga penunjang dari
pelayan full timer gereja seperti diakones dan guru huria. 14 Pembinaan secara personal
menjadi solusi dari gereja sendiri atas persoalan-persoalan yang dihadapi para guru sekolah
minggu.
gereja ternyata belumlah mumpuni.15 Hal ini terlihat dalam kegiatan peribadahan yang saya
amati secara langsung, ditemukan masih adanya kesulitan memanajemen anak-anak sekolah
minggu serta mengendalikan tingkah laku anak-anak yang cenderung agresif dan lincah. Ini
mengakibatkan kesulitan untuk memimpin ibadah yang tertib dan tenang. Kesulitan ini
mereka rasakan setiap minggunya. Untuk itu, gereja menawarkan solusi bagi mereka semua
dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil guru sekolah minggu yang mempunyai
14
Pdt. Lerik Jon Panjaitan, STh, Pendeta Ressort HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret
2021 pukul 19.00 WIB
15
Elisabet Pakpahan, guru sekolah minggu HKBP Ressort Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret
pukul 18.00 WIB
tugas masing-masing dalam setiap kegiatan peribadahan. Ada yang bertugas memantau anak-
anak, ada yang bertugas menyampaikan Firman Tuhan, ada juga yang bertugas menemani
berdiskusi, menggunakan alat peraga serta bernyanyi adalah metode yang seringsekali
Kinerja dan pengabdian diri para guru sekolah minggu ini pun diberikan apresiasi sesuai
dengan rapat huria yang mengadakan pemberian insentif. Tetapi karena keterbatasan dana
maka insentif ini tidak maksimal. Namun gereja tetap melakukan upaya seperti
mengusahakan adanya bantuan dari pemerintah desa yang sudah diberikan secara bertahap
selama 2x dalam satu tahun. Bantuan dari pemerintah desa ini sudah dimulai pada tahun
2018. Gereja dan pemerintah telah menyepakati adanya perhatian kepada para guru-guru
sekolah minggu. Diberikan anggaran sebanyak 6juta/tahun bagi para GSM. Memang harapan
gereja sudah pasti adalah memberikan insentif setiap bulan kepada para GSM. Hanya saja
karena minimnya anggaran gereja serta dampak situasional covid ini, dana bantuan dari
pemerintahpun mengalami kendala. Sehingga sulit sekali untuk mengupayakan adanya dana
insentif setiap bulannya. Harapan di hari kedepannya memang sudah dipikirkan untuk
menuju kesana. Visi untuk perkembangan pelayanan sekolah minggu ternyata telah
b. Pemberian Kepercayaan
Menurut Robbins, kepercayaan (trust) adalah suatu harapan positif bahwa orang lain tidak
akan bertindak secara oportunistik melalui kata-kata, tindakan, atau keputusannya. Istilah
secara oportunistik merujuk pada risiko dan kerentanan yang inheren dalam setiap hubungan
16
Shinta tamba, guru sekolah minggu HKBP Ressort Nagojor, wawancara dengan penulis pada 20 Maret pukul
19.00 WIB
17
Pdt. Lerik Jon Panjaitan, STh, Pendeta Ressort HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret
2021 pukul 19.00 WIB
kepercayaan. Kepercayaan tidak dapat diminta atau dipaksakan tetapi kepercayaan harus
dihasilkan. Kepercayaan timbul dari suatu proses yang lama sampai kedua belah pihak saling
mempercayai. Apabila kepercayaan sudah terjalin maka usaha untuk mengkoordinirnya lebih
mudah.18
Adanya rasa kepercayaan yang terlah terjalin baik antara pendeta selaku pimpinan jemaat
dengan para guru sekolah minggu ini telah tampak pada aktivitas ataupun program-program
yang telah dibentuk. Sesuai keterangan dari pendeta, jika para guru sekolah minggu selalu
diawasi dan tidak diberikan kepercayaan maka yang muncul adalah kondisi tertekan dan
pelayanan serta ide-ide kreatif mereka sendiri. Tentu semua orang memiliki kelemahan
ataupun kelalaian, para guru sekolah minggu pun tentunya pernah lalai dalam tugasnya.
Teguran dan nasehat perlu diberikan. Untuk itu diadakannya sermon setiap minggu demi
peningkatan kualitas serta upaya evaluasi dalam rangka menilai dan mengetahui kelebihan
Program sekolah minggu disusun dan didiskusikan bersama dengan para guru sekolah
minggu yang dipimpin oleh Pendeta sendiri. Bahan ajar sekolah minggu telah disusun oleh
Pendeta dengan mengikuti panduan dari Buku Panduan Sekolah Minggu HKBP. Kreativitas
mengajar para guru sekolah minggu juga dituntut tetapi tetap dalam pantauan dari Pendeta
Ressort. Dengan adanya buku panduan ini sangat menolong para guru sekolah minggu dalam
mempersiapkan alat peraga ataupun ringkasan Firman Tuhan yang akan mereka sampaikan. 19
Ini tentunya juga mempermudah mereka untuk lebih memusatkan perhatian yang lebih
banyak pada perilaku anak-anak. Pendeta beserta parhalado ataupun full timer gereja lainnya
18
Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
19
Hotma Tampubolon, guru sekolah minggu HKBP Ressort Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret
pukul 16.00 WIB
seperti diakones dan guru huria pun turut serta menghadiri kegiatan ibadah sekolah minggu
ini.20
Kepercayaan ini juga dijalin dengan terciptanya kerjasama berkelompok para guru sekolah
minggu yang terstruktur dalam kegiatan sekolah minggu. Kegiatan berkelompok ini selalu
diterapkan setiap minggunya demi membantu para guru sekolah minggu memimpin anak-
anak yang tentunya sangat aktif. Ada 3 sampai 4 orang didalam satu kelompok. Kegiatan
sekolah minggu yang dilakukan dengan berkelompok dan tentunya kerjasama yang baik akan
Dalam kerjasama yang baik juga dituntut untuk mampu bekerja sesuai dengan arahan dan
ketentuan yang disampaikan oleh pendeta selaku pimpinan huria. Bekerjasama dengan
pendeta selaku pimpinan huria juga perlu diperhatikan. Jika hal ini tidak ada, maka tentu saja
c. Wewenang
Wewenang adalah hak pengambilan keputusan dan hak untuk memerintahkan orang lain
atau bawahan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Disisi lain pendelegasian
wewenang berkaitan juga dengan tindakan mempercayakan tugas biasanya dari atasan kepada
bawahan. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Arifin (2012:125) menyatakan
bahwa pendelegasian merupakan tindakan mempercayakan tugas (yang pasti dan jelas)
20
Debora Rajagukguk, guru sekolah minggu HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret pukul
20.00 WIB
21
Cahyani Sinaga, guru sekolah minggu HKBP Ressort Nagojor, wawancara dengan penulis pada 20 Maret
pukul 20.00 WIB
kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban dan pertangung jawaban kepada bawahan
Para guru sekolah minggu di gereja ini pun tentu diberikan wewenang oleh pendeta
selaku pimpinan jemaat. Ada wewenang yang diberikan kepada para guru sekolah minggu
yang saya amati dilapangan yaitu kewenangan untuk berkreativitas. Tentunya berkreativitas
ini dimanfaatkan dalam mendidik anak, memberitakan Firman Tuhan, serta keikutsertaan
terlibat dalam diskusi bersama dalam sermon sekolah minggu yang dilakukan setiap hari
sabtu yang dipimpin oleh Pendeta sendiri. Kewenangan ini diberikan karena sudah terlebih
dahulu diberikan kepercayaan dari pendeta kepada para guru sekolah minggu. Kepercayaan
yang sudah diperoleh ini haruslah dilaksanakan dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab
dalam diri. Kewenangan ini juga mengajarkan pentingnya komitmen kinerja serta
diberikan sangsi dan teguran kepada anak-anak sekolah minggu yang didapati melakukan
kesalahan ataupun kelalaian. Tentunya teguran ini diberikan secara halus demi mengarahkan
perubahan karakter anak-anak. 23Teguran ataupun sangsi perlu diberikan untuk memberikan
pengajaran kepada anak-anak akan apa yang patut dan tidak patut dalam tindakan mereka.
Tidak hanya itu, anak-anak pun diajarkan berlatih menerima semua konsekuensi atas setiap
perbuatan yang dilakukan atas kesadaran diri ataupun tidak. Hadiah-hadiah kecil pun
diberikan sebagai lambang pada apresiasi citra diri yang baik yang selalu turut dipantau
perubahannya.
22
Arifin, Syamsul. 2012. Leadership; Ilmu dan Seni Kepemimpinan
23
Debora Rajagukguk, guru sekolah minggu HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret pukul
20.00 WIB
Wewenang ini cukup luas seperti tertera dalam aturan dan peraturan HKBP. Hal ini
mereka terutama adalah menjadi pengajar dan pembimbing bagi anak-anak. Dengan
1. Menyusun bahan ajar tentang firman Allah, kehidupan kekristenan dan jemaat,
2. Menyajikan bahan ajar yang telah direncanakan kepada sekolah minggu sesuai
dengan kelasnya.
sekolah minggu.
secara berkala dan mempergunakan hasil-hasil evaluasi itu untuk meningkatkan mutu
Dikatakan oleh pendeta resort HKBP Nagojor bahwa wewenang ini pun turut perlu
diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap pengaktualisasian diri guru sekolah minggu.25
d. Tanggung Jawab
24
HKBP, Aturan Dohot, 46.
25
Pdt. Lerik Jon Panjaitan, STh, Pendeta Ressort HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret
2021 pukul 19.00 WIB
Menurut pendapat Yaumi yang dimaksud tanggung jawab (responsibility) adalah suatu
tugas atau kewajiban untuk melakukan atau menyelesaikan tugas dengan penuh kepuasan
(yang diberikan oleh seseorang, atau atas janji atau komitmen sendiri) yang harus dipenuhi
seseorang, dan memiliki konsekuen hukuman terhadap kegagalan.26 Tanggung jawab pada
taraf yang paling rendah adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan kewajiban karena
dorongan dari dalam dirinya, atau biasanya disebut dengan panggilan jiwa. Ia mengerjakan
sesuatu bukan semata-mata karena adanya aturan yang menyuruh untuk mengerjakan hal itu.
Tetapi, ia merasa kalau tidak menunaikan pekerjaan tersebut dengan baik, ia merasa
sesungguhnya ia tidak pantas untuk menerima apa yang selama ini menjadi haknya.
Guru sekolah minggu yang memiliki peranan sebagai pendidik, pembimbing, motivator,
pemberita Firman Tuhan serta pengasuh anak dengan penuh kasih juga memiliki peranan
dalam mengambil tanggung jawab. Penting sekali adanya tanggung jawab untuk
memperhatikan bagaimana cara mengajar yang efektif dan kreatif untuk mampu
mengarahkan anak-anak pada perubahan karakter dan iman yang dewasa. Sikap anak ketika
merespon dan meneladani Firman Tuhan juga perlu diperhatikan sebagai evaluasi hasil
pengajaran.
Memang merupakan tanggung jawab guru sekolah minggu untuk turut serta
menjadi tanggung jawab guru sekolah minggu. Hal ini juga membutuhkan adanya kerjasama
dengan orang tua selaku pemeran utama yang memperhatikan dan mengarahkan perubahan
perilaku anak karena anak telah tinggal dan memiliki waktu lebih banyak bersama orang
tuanya.27
26
M. Yaumi, Pendidikan Karakter (Landasan, Pilar & Implementasi), (Jakarta : Prenadamedia Group, 2016),
72
Menurut pendeta HKBP Ressort Nagojor ada banyak hal yang perlu disoroti oleh guru
sekolah minggu sendiri terutama disiplin, berpenampilan menarik, serta bertanggung jawab
atas setiap lingkungan yang dipercayakan karena ada 9 lingkungan bagi setiap guru sekolah
minggu. Masing-masing guru sekolah minggu memiliki tanggung jawab di wilayah atau
sektornya sendiri. Tanggung jawab yang diberikan ini secara otomatis akan mengarahkan
para guru untuk selalu memperhatikan ataupun mengawasi setiap anak seperti kehadiran anak
setiap minggu diacara ibadah, program buku tabungan sekolah minggu dan lain-lain. dalam
kehidupan sehari-hari pun seorang guru punya tanggung jawab holistik sebagai seorang guru
yang perilakunya harus terlihat dan berdampak baik bagi lingkungan serta bagi anak-anak
sekolah minggu.28
namun tetap ada patron dalam setiap event atau kegiatan yang dilakukan oleh gereja.
Misalnya dalam kegiatan paskah nanti, setiap guru sekolah minggu memberikan
kreatifitasnya dalam membuat obor, yel-yel nyanyian, prosesi paskah, pemberian hadiah,
kreatifitas telur paskah dan lain-lain dan tentu nantinya ada penilaian dari gereja serta
Evaluasi pun perlu ditegaskan. Gereja melakukan evaluasi dengan kegiatan sermon yang
bimbingan metode mengajar serta mengikutsertakan setiap guru dalam rapat bersama yang
27
Roslina Sijabat, guru sekolah minggu HKBP Ressort Nagojor, wawancara dengan penulis pada 20 Maret
pukul 16.00 WIB
28
Pdt. Lerik Jon Panjaitan, STh, Pendeta Ressort HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret
2021 pukul 19.00 WIB
29
Pdt. Lerik Jon Panjaitan, STh, Pendeta Ressort HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 21 Maret
2021 pukul 19.00 WIB
dikordinatori oleh pimpinan jemaat dan adanya pemberdayaan yang kontinuitas setiap
tahunnya.30
Sesuai dengan Buku Panduan Tahun Pemberdayaan HKBP, dikatakan bahwa ada empat
1) Spiritualitas
a. Keterhubungan setiap saat dengan Allah, Yesus Kristus dan Roh Kudus
3) Keterampilan
30
Jesica Manurung, guru sekolah minggu HKBP Ressort Nagojor, wawancara dengan penulis pada 20 Maret
pukul 17.00 WIB
31
Kantor Pusat Huria Kristen Batak Protestan, Buku Panduan Tahun Pemberdayaan, 8-9.
Ada pun beberapa upaya-upaya yang telah dilaksanakan di gereja HKBP Ressort Nagojor
sendiri yakni :
Berdasarkan informasi yang didapat melalui pimpinan jemaat yang Pendeta Ressort serta
melalui tindakan pengamatan dan dokumentasi didapati bahwa, sermon Guru Sekolah
Minggu ini diadakan setiap hari sabtu pada pukul 19.00 WIB – 20.00 WIB. Kegiatan di
dalam sermon ini dilakukan dengan diskusi ringan seperti menelaah alkitab, telaah khotbah
sekolah minggu, mempelajari lagu-lagu Buku Nyanyian Sekolah Minggu, persiapan metode-
metode mengajar, program-program kegiatan sekolah minggu seperti buku tabungan sekolah
minggu dan diakhir dengan adanya sesi evaluasi kinerja dalam satu minggu.32
Training juga diadakan bagi para guru sekolah minggu dengan jumlah perwakilan dari
setiap huria yakni 3 orang. Dalam informasi yang ditemukan melalui Pendeta Ressort, bahwa
training seringnya diadakan di pertengahan tahun. Training pemberdayaan ini dimulai sejak
tahun 2015. Pengadaan training sempat mengalami kendala dalam pelaksanannya yang
dikarenakan situasi negara Indonesia yang menderiwa wabah Corona Virus sejak tahun 2020
sampai saat ini. Training ini dilakukan dikarenakan masih banyaknya para guru sekolah
minggu yang belum memiliki pengalaman serta masih di dalam jenjang pendidikan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Di dalam training ini dihadirkan sejumlah ahli bidang pendidikan
anak dan juga bidang pendidikan psikologi perkembangan. Di dalam sesi training ini, setiap
guru sekolah minggu diberikan pengetahuan seputar metode yang tepat untuk mengajar anak-
informasi yang ditemukan, tidak selalu training pemberdayaan ini diadakan, hal ini
Pdt. Lerik Jon Panjaitan, STh, Pendeta Ressort HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 28 Maret
32
berbagai masalah yang timbul dalam pelayanan sekolah minggu. Pada tahun 2021, akan
diadakan training juga bagi para guru-guru sekolah minggu yang akan diadakan dari Distrik
XXIV Tanahjawa sendiri di dalam 2 gelombang di regional 1 untuk tanah jawa dan mandoge,
regional 2 dari huta tinggi sampai huta bayu. Guru sekolah minggu setiap gereja akan
dihadirkan dalam acara itu. Pembicara ataupun pelatih pemberdayaan itu nantinya akan
SMIRNA. Kegiatan ini akan berlangsung pada Mei 2021. Program ini diadakan dari HKBP
sendiri yang mengusung Tahun Pemberdayaan, yang harus dilaksanakan oleh Distrik
Tanahjawa sendiri. Para peserta dari gereja HKBP Ressort Nagojor sendiri berjumlah 3 orang
Para pelayan full timer serta parhalado gereja juga mendukung dengan memberikan
informasi pengetahuan tambahan dan bagaimana upaya-upaya dukungan agar mereka bisa
menjadi kompeten dan profesional. Bentuk dari dukungan ini seperti pemberian pengetahuan
tentang pemahaman tata cara ibadah sekolah minggu, pemahaman mengelola kelas, serta
metoda-metode mengajar.33
d. Pemberian Insentif
Pemberian insentif tentunya disertakan oleh gereja sendiri. Hal ini dilakukan dalam upaya
pemberian dukungan serta perhatian pada para guru sekolah minggu. Berdasarkan informasi
dari Pendeta sendiri serta pengamatan yang dilakukan, rapat yang diadakan huria sendiri
menyatakan para guru sekolah minggu sudah sepantasnya diberikan insentif. Tetapi karena
keterbatasan dana maka insentif ini tidak maksimal. Namun gereja tetap melakukan upaya
33
Sintua Sitindaon, Sintua HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 04 April 2021 pukul 19.00 WIB
seperti mengusahakan adanya bantuan dari pemerintah desa yang sudah diberikan secara
bertahap selama 2 kali dalam satu tahun. Bantuan dari pemerintahan desa ini sudah dimulai
pada tahun 2018. Gereja dan pemerintah telah menyepakati adanya perhatian kepada para
guru-guru sekolah minggu. Diberikan anggaran sebanyak 6juta/tahun bagi para GSM.
Tunjangan insentif yang diberikan oleh pemerintahan desa baru terjadi 2 tahun ini yang
dimulai dari tahun 2019 dalam bentuk pemberian dana sosial bagi gereja dan perhatian
Memang harapan gereja sendiri sudah pasti adalah memberikan insentif setiap bulan
kepada para guru Sekolah Minggu. Hanya saja karena minimnya anggaran gereja serta
dampak situasional covid ini, dana bantuan dari pemerintah daerah pun mengalami kendala.
Sehingga sulit sekali untuk mengupayakan adanya dana insentif setiap bulannya. Harapan di
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
wewenang serta tanggung jawab. Tentunya keempat faktor ini sangat mendukung dan
minggu. Tanpa adanya pemberdayaan ini, sangatlah tidak mungkin untuk seorang
34
Pdt. Lerik Jon Panjaitan, STh, Pendeta Ressort HKBP Nagojor, wawancara dengan penulis pada 28 Maret
2021 pukul 15.00 WIB
a) Faktor pertama ialah kompetensi, Kompetensi adalah kemampuan bersikap,
suatu proses yang lama sampai kedua belah pihak saling mempercayai.
mudah.
d) Faktor keempat ialah pemberian tanggun jawab, Tanggung jawab pada taraf
kewajiban karena dorongan dari dalam dirinya, atau biasanya disebut dengan
aturan yang menyuruh untuk mengerjakan hal itu. Tetapi, ia merasa kalau
tidak pantas untuk menerima apa yang selama ini menjadi haknya.
Sedangkan menurut Buku Panduan Tahun Pemberdayaan HKBP, dikatakan bahwa ada
Nagojor yakni :
a. Sermon Guru Sekolah Minggu
Kegiatan di dalam sermon ini dilakukan dengan diskusi ringan seperti menelaah alkitab,
telaah khotbah sekolah minggu, mempelajari lagu-lagu Buku Nyanyian Sekolah Minggu,
tabungan sekolah minggu dan diakhir dengan adanya sesi evaluasi kinerja dalam satu
minggu.
Training juga diadakan bagi para guru sekolah minggu dengan jumlah perwakilan dari
setiap huria yakni 3 orang. Dalam informasi yang ditemukan melalui Pendeta Ressort, bahwa
training seringnya diadakan di pertengahan tahun. Training pemberdayaan ini dimulai sejak
tahun 2015 sampai dengan tahun 2021 saat ini yang secara rutin diagendakan dari Distrik
Para pelayan full timer serta parhalado gereja juga mendukung dengan memberikan
informasi pengetahuan tambahan dan bagaimana upaya-upaya dukungan agar mereka bisa
d. Pemberian Insentif
Pemberian insentif tentunya disertakan oleh gereja sendiri. Hal ini dilakukan dalam upaya
pemberian dukungan serta perhatian pada para guru sekolah minggu. Gereja melakukan
upaya seperti mengusahakan adanya bantuan dari pemerintah desa yang sudah diberikan
secara bertahap selama 2 kali dalam satu tahun. Bantuan dari pemerintahan desa ini sudah
5.2 Saran
1. Melihat telah adanya upaya-upaya pemberdayaan yang telah dilaksanakan oleh HKBP
Ressort Nagojor serta upaya dari Distrik XXIV Tanah Jawa, bahwasanya
Tentunya upaya ini tidak hanya diusahakan oleh gereja sendiri tetapi juga gereja
menuntut adanya perhatian dari pemerintah daerah setempat. Namun diperlukan juga
solusi kreatif dari Gereja sendiri untuk menyikapi regenerasi guru sekolah minggu
yang terjadi sebagai akibat adanya guru sekolah minggu yang telah menerima
2. Melihat upaya-upaya pemberdayaan yang telah dilakukan oleh Gereja HKBP Ressort
Nagojor serta Distrik XXIV Tanah Jawa yang sudah cukup memberikan hasil yang
nyata dan berkelanjutan. Para guru sekolah minggu yang telah diberdayakan sudah
mampu untuk melaksanakan kinerjanya dengan kesadaran tugas dan tanggung jawab
yang diberikan. Memang masih ada hambatan-hambatan yang bisa ditemukan pada
kompetensi yang masih belum dirasakan cukup. Hal ini tentunya perlu untuk
diberikan solusi kreatif dari Gereja sendiri agar tidak menjadi ketimpangan dalam
ditingkatkan.