Anda di halaman 1dari 12

OBSERVASI KONDISI AKADEMIK DAN NON AKADEMIK DI

FAKULTAS MIPA

Di Susun Oleh Kelompok 4 :

Irwan

Yohanis Kurniawan

Dian Syarli Pratiwi

Fajar Aswar

Muh Burhan Arief

INTERMEDIATE TRAINING

BEM FT-UNM

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah hak segala warga negara demikian telah dirumuskan

dalam UUD 1945 pada BAB XIII Pendidikan dan Kebudayaan pada pasal 31 ayat

1 setiap warga negara berhak mendapatkan Pendidikan. Olehnya dalam

mewujudkan cita-cita tersebut lahirlah program Pendidikan mulai dari sekolah

dasar hingga Pendidikan tinggi. Dalam Lembaga Pendidikan itu sendiri secara

tidak langsung terdapat dua aspek yang mempengaruhi dinamika Pendidikan yaitu

Pendidikan formal dan Pendidikan non formal.

Pendidikan formal itu sendiri tidak terlepas dari regulasi pemerintahan

sehingga dilaksanakan secara teratur, sistematis, bertingkat atau berjenjang, dan

dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Sebagai Pendidikan formal, sekolah

maupun kampus yang lahir berkembang dari dan oleh serta untuk rakyat sebagai

pemberi layanan kepada generasi muda dalam meningkatkan pengetahuan, agar

kemudian dapat memberikan manfaat untuk masyarakat banyak. Sedangkan

Pendidikan non formal itu sendiri sebagai pelengkap dari Pendidikan formal

ataupun sebagai penunjang untuk lebih meningkatkan pengetahuan yang

didapatkan pada Pendidikan formal. Pendidikan non formal dapat diperoleh diluar

dari kegiatan pembelajaran dalam kelas, sehingga lebih banyak waktu yang dapat

dimanfaatkan untuk mengikuti Pendidikan non formal. Namun, yang kita jumpai

hari ini implementasinya sudah keluar dari kebiasaan lama.


Perubahan kondisi dikarenakan dampak langsung dari virus covid-19 Ada

dua dampak bagi keberlangsungan pendidikan yang disebabkan oleh pandemi

Covid-19. Pertama adalah dampak jangka pendek, yang dirasakan oleh banyak

keluarga di Indonesia baik di kota maupun di desa. Di Indonesia banyak keluarga

yang kurang familier melakukan sekolah di rumah. Bersekolah di rumah bagi

keluarga Indonesia adalah kejutan besar khususnya bagi produktivitas orang tua

yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya di luar rumah. Demikian juga dengan

problem psikologis anak-anak peserta didik yang terbiasa belajar bertatap muka

langsung dengan guru-guru mereka. Seluruh elemen pendidikan secara kehidupan

sosial “terpapar” sakit karena covid-19. Pelaksanaan pengajaran berlangsung

dengan cara online. Proses ini berjalan pada skala yang belum pernah terukur dan

teruji sebab belum pernah terjadi sebelumnya (AJi 2020).

Perlunya adaptasi terhadap sistem hari ini menjadi problematika yang

kemudian membutuhkan solusi nyata agar semua dapat berjalan dengan efektif

dan efisien. Sehingga kegiatan observasi pun dilakukan sebagai proses untuk

mendapatkan data yang kemudian akan menjadi bahan pertimbangan mengenai

kondisi hari ini untuk menghasilkan solusi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap dampak pandemi terkait kegiatan

akademik?

2. Bagaimana kondisi lembaga kemahasiswaan di Fakultas MIPA dalam

merespon perizinan kegiatan?


3. Bagaimana mekanisme pencarian dana Lembaga kemahasiswaan di fakultas

MIPA?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap dampak pandemi terhadap

kegiatan akademik.

2. Untuk mengetahui kondisi Lembaga kemahasiswaan di Fakultas MIPA dalam

merespon pemberian izin kegiatan

3. Untuk mengetahui mekanisme pencairan dana Lembaga kemahasiswaan di

fakultas MIPA

D. Manfaat

1. Bagi peserta, dijadikan sebagai penambah wawasan terkait dampak pandemi

Covid-19 dan juga kondisi Lembaga kemahasiswaan di fakultas MIPA

2. Bagi Lembaga Kemahasiswaan di fakultas Teknik dapat dijadikan bahan

pertimbangan dalam mengambil keputusan terkait perizinan dan pencairan

dana.
E. Biodata Narasumber

Jurusan/Prod
No Nama Angkatan Status
i
1. Inda Bungarara 2019 Pendidikan Pengurus

T.M. IPA Lembaga


2. Ahmad Kamil 2019 Pendidikan Pengurus

Aziz IPA Lembaga


3. Nur Amaliana 2016 Pendidikan Mahasiswa

Putri IPA
4. Ainun 2016 Pendidikan Mahasiswa

IPA
5. Nur Ahmad 2019 Geografi Pengurus

Rasudi Lembaga
6. Wawan Pratama 2018 Geografi Pengurus

Lembaga
BAB II

PEMBAHASAN

Berdasarkan data dari hasil observasi yang telah dilakukan terkait akademik dan

non akademik, terdapat beberapa mahasiswa dari dua prodi/jurusan di Fakultas

MIPA UNM yang menjadi narasumber. Terdapat beberapa poin yang dihasilkan

melalui kegiatan wawancara antara lain:

1. Kondisi Akademik

Berdasarkan tanggapan mahasiswa terhadap kegiatan akademik utamanya

pada kegiatan kuliah daring, mereka beranggapan bahwa kuliah daring tidaklah

efektif, dikarenakan seringkali perkuliahan menjadi terkendala akibat jaringan

yang tidak stabil dan juga penggunaan media pembelajaran yang kurang

mendukung namun tetap diharuskan. Sebagaimana kondisi realitanya media

pembelajaran tersebut terkadang mengalami server down. Selain kondisi server

yang tidak mendukung dalam efisiensi dan efektivitas kuliah daring terdapat juga

faktor yang mempengaruhi yaitu profesionalisme dosen dan kesadaran dari

mahasiswa sendiri. Dimana beberapa dosen kurang paham mengenai media

pembelajaran baru yang diterapkan sehingga seringkali terjadi kesalahpahaman

antara mahasiswa dan dosen, yang mana mahasiswa telah mengikuti jadwal kuliah

yang ada namun kadang situs mengalami server down sehingga dosen

menganggap mahasiswa tidak mengikuti perkuliahan.


Berangkat dari permasalahan di atas mahasiswa mengharapkan dosen

memiliki altenatif lain dalam memilih metode pembelajaran, seperti alternatif

penggunaan situs yang lebih mendukung. Selain dosen yang menjadi bagian dari

kegiatan perkuliahan mahasiswa juga merupakan bagian penting dalam

terlaksananya kegiatan pembelajaran, oleh karena itu mahasiswa juga dituntut

untuk menyadari tanggung jawabnya sebagai pelajar.

Kegiatan kuliah daring juga mempengaruhi kondisi aspek keuangan yang

mana menuntut penggunaan kuota sehingga kadang banyak mahasiswa terkendala

mengikuti perkuliahan karena tidak memiliki kuota ataupun jaringan yang tidak

mendukung. Oleh karena itu, diperlukan subsidi kuota yang merata agar kegiatan

kuliah daring dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Selain kondisi tersebut

kuliah daring juga mempengaruhi kegiatan praktikum, yang mana mahasiswa

dibatasi dalam penggunaan fasilitas laboratorium. Dalam kegiatan praktikum itu

sendiri dilaksanakan secara bergantian sehingga kondisi ini tidak efektif dalam

pengaplikasiannya karena keterbatasan waktu untuk menggunakan fasilitas yang

ada. Kemudian untuk praktik lapangan akhirnya terhambat karena tidak adanya

izin untuk berkegiatan di luar kampus padahal praktik lapangan merupakan hal

penting dalam pengaplikasian ilmunya.

2. Kondisi Non Akademik

Kegiatan non akademik yang notabenenya sebagai penunjang dari

kegiatan akademik dapat diperoleh melalui kegiatan kelembagaan maupun

mengikuti kursus dan juga pelatihan. Namun, yang paling dekat dengan dunia
kampus adalah kegiatan kelembagaan sehingga perlunya eksistensi dari Lembaga

itu sendiri untuk menarik minat mahasiswa. Salah satu alternatif yang dilakukan

oleh Lembaga kemahasiswaan mengadakan pengkajian rutin dan talkshow

mengenai pentingnya berlembaga sejak dini. Secara tidak langsung melalui

metode yang dilakukan mempererat hubungan emosional antara pengurus

Lembaga dengan mahasiswa baru terjalin dengan baik, kondisi ini menjadi salah

satu faktor yang mempengaruhi ketertarikan mahasiswa sendiri dalam

berlembaga. Dalam kelembagaan itu tersediri tak lepas dari banyaknya

permasalan yang kemudian harus dihadapi oleh fungsionaris Lembaga.

Permasalahan yang kerap kali dijumpai dalam berlembaga yaitu pada saat

proses pelaksanaan kegiatan yakni pada perizinan dan dana kegiatan. Melalui

hasil observasi pada Lembaga kemahasiswaan di fakultas MIPA terkait perizinan

membutuhkan loby yang baik terhadap pimpinan jurusan dan prodi agar dapat

memberikan izin kegiatan. Selain izin kegiatan faktor dana menjadi faktor yang

sangat mempengaruhi jalannya kegiatan, pencarian dana menjadi permasalahan

yang kerap kali muncul dikarenakan tidak adanya SOP terkait pencairan dana itu

sendiri. Pada Lembaga kemahasiswaan di fakultas MIPA proses pencairan dana

terjadi secara bertahap melalui proposal. Dimana pada kondisi normal anggaran

yang diterima setiap Hima yaitu Rp. 22.000.000. Sedangkan pada kondisi

sekarang anggaran Lembaga dipotong sebesar 50% dari anggaran normal.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Respon mahasiswa terkait dampak pandemi terhadap perkuliahan

mempengaruhi mulai dari kegiatan perkuliahan dalam kelas dan juga kegiatan

praktikumnya sehingga perlunya profesionalnya dosen dan mahasiswa agar

mampu beradaptasi dengan kondisi hari ini.

Perizinan Kegiatan menjadi kendala dalam proses pelaksanaan program

kerja sehingga diperlukan kemampuan loby untuk mendapatkan perizinan dari

Ketua jurusan maupu ketua program studi dan juga lokasi kegiatan.

B. Saran

Pada kegiatan observasi selanjutnya terkait non akademik agar mendapatkan data

dari LK tingkat Fakultas


Daftar Pustaka

Aji. S. H. 2020. Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah,

Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. jurnal Sosial & Budaya Syar-i. Vol. 7

No. 5
Lampiran

Depan Sekretariat Himpunan Mahasiswa Geografi


Sekretariat Himpunan Mahasiswa Pendidikan IPA

Anda mungkin juga menyukai