Anda di halaman 1dari 5

Productivity, Vol. 1 No.

5, 2020
e-ISSN. 2723-0112

Motivasi Kerja terhadap Tingkat Kesejahteraan Pengrajin Gula Aren


Kecamatan Motoling
Sharon S. Sembung
Wilfried S. Manoppo
Joanne V. Mangindaan

Program Studi Administrasi Bisnis, Jurusan Ilmu Administrasi


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi
E-mail : sharonsembung0812@gmail.com

Abstract. This research aims to find out the effect of work motivation on the welfare level of brown sugar
craftsmen in motoling sub-district. Motivational variables in the test using 5 indicators and welfare variables
using 4 indicators. This research method of logic uses a quantitative research approach. The sampling
technique used is probability sampling with a population of 55 respondents. The data sought from this study
is the level of well-being of craftsmen and the questionnaire data shared with the Craftsmen of Brown Sugar.
The results of this study show that there is a significant influence because the calculated t value of 7,761
greater than the table t value of 1,303 can be inferred ho hypothesis rejected and accepted ha hypothesis.
Based on the data obtained concluded that the influence of work motivation on the welfare level of craftsmen
is at a strong correlation rate of 60.2%, while 38.8% is influenced by other factors not studied in this study.

Keywords: Work Motivation, Craftsman Welfare Level.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap tingkat kesejahteraan
pengrajin Gula Aren di kecamatan motoling. variabel motivasi kerja di uji menggunakan 5 indikator dan
variabel tingakat kesejahteraan menggunakan 4 indikator. Metodelogi penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian secara kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan jumlah
populasi 55 responden. Data yang dicari dari penelitian ini adalah tingkat kesejahteraan pengrajin dan data
kuesioner yang dibagikan kepada Pengrajin Gula Aren. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan karena nilai t hitung sebesar 7,761 lebih besar dari > nilai t tabel sebesar 1,303 dapat
disimpulkan hipotesis Ho ditolak dan menerima hipotesis Ha. Berdasarkan data yang didapat disimpulkan
bahwa pengaruh motivasi kerja terhadap tingkat kesejahteraan pengrajin berada pada tingkat korelasi kuat
yaitu sebesar 60,2%, sedangkan 38,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci: Motivasi Kerja, Tingkat Kesejahteraan Pengrajin

Pendahuluan Di Sulawesi utara sendiri ada beberapa daerah


Sebagai negara berkembang, Indonesia dengan yang dikenal sebagai daerah yang memproduksi Gula
jumlah penduduk sebagian besar tinggal di daerah, Aren, salah satunya di kec. Motoling kabupaten
rakyat kita menggantungkan nasibnya bekerja di Minahasa Selatan. Di motoling ini sendiri sudah dari
sektor pertanian. Hal ini menandakan bahwa dahulu dikenal sebagai wilayah pengembang usaha
penduduk Indonesia lebih banyak yang hidup di desa, Gula Aren, harga jual Gula Aren sendiri berkisaran
dimana pada umumnya bermata pencaharian dalam Rp. 10.000 per batunya, dan jika di produksi dengan
bidang pertanian sebagai petani. Pada dasarnya jumlah yang banyak tentunya akan mendapatkan
pembangunan di desa bukanlah sekedar untuk keuntungan yang besar, karena petani yang rasional
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang semakin selalu berusaha untuk mendapatkan pendapatan yang
baik akan tetapi yang penting bagaimana lebih besar dari setiap usahanya.
menghilangkan kemiskinan penduduk pedesaan. Sebagai suatu gambaran bahwa tingkat
Kenyataan ini menunjukkan bahwa sebagian besar kesejahteraan dari pengrajin salah satu faktornya
penduduk Indonesia yang bermukim di pedesaan adalah dari pendapatan bersih yang mereka dapatkan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya bergantung yaitu Dalam pembuatan Gula Aren pengrajin bisa
dari hasil mata pencaharian sektor pertanian. menyadap nira aren yang dimiliki sendiri oleh
pengrajin sekitar rata rata 4 pohon per hari

411
Productivity, Vol. 1 No. 5, 2020
e-ISSN. 2723-0112

menghasilkan sekitar 22 batu Gula Aren per hari menghadapi hambatan, motiv merupakan tenaga
dengan harga pe batu rata rata Rp.10.000. pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak
Cara pemerintah memberikan peluang bagi atau suatu tenaga di dalam diri manusia, yang
masyarakat yaitu dengan memberi kesempatan menyebabkan manusia bertindak atau melakukan
masyarakat berperan aktif dalam pembangunan yaitu sesuatu. Motivasi dipandang sebagai dorongan
melalui industri kecil masyarakat itu sendiri untuk mental yang menggerakan atau mengarahkan
meningkatkan pendapatan, nilai tambah. Disamping seseorang bertingkah laku. Dari pengertian motivasi
itu, perlu adanya peningkatan bimbingan teknis, tersebut, dapat dikataka bahwa motivasi memiliki
peningkatan produktivitas dan mutu produksi tiga komponen utama yaitu kebutuhan, kebutuhan
penyediaan bahan baku, serta perluasan hasil terjadi bila individu merasa ada ketidakseiambangan
produksi yang tentunya tidak terlepas dari antara yang dimiliki dari yang diharapkan. Kedua
pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya dorongan, dorongan merupakan kegiatan mental
manusia sebagai faktor pendukungnya bagi untuk melakukan sesuatu dan yang ketiga tujuan,
kemajuan usaha kecil itu sendiri. tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh individu.
Industri kecil yang berkembang di daerah Motivasi berasal dari kata dasar motif, yang
pedesaan dikarenakan pengelolaan industri ini tidak mempunyai arti suatu perangsang, keinginan dan
membutuhkan investasi awal yang begitu besar. daya penggerak kemauan bekerja seseorang. Adapun
Walaupun demikian, industri kecil di wilayah konsep Motivasi menurut Khairuddin (1992),
pedesaan masih sulit untuk berkembang mengingat mengatakan bahwa timbulnya motivasi didasari oleh
hasil-hasil produksinya masih dalam skala yang kecil desakan kebutuhan, namun tidak semua kebutuhan
serta dikelola secara sederhana atau belum tersebut timbul secara bersama untuk menumbuhkan
profesional. motivasi tergantung dari obyek dan problem yang
Dalam hal ini pemerintah mempunyai sedang berlangsung seperti halnya petani dalam
tanggung jawab penting untuk memperbesar mengelolah usahataninya berbeda bagi setiap
kesempatan dalam rangka meminimalisir jumlah petani.
pengangguran, mengingat di Kecamatan Motoling Dari pengertian motivasi kerja, mendorong
memiliki potensi untuk mengembangkannya beberapa ahli untuk ikut berpendapat mengenai
terutama industry kecil Gula Aren yang digeluti motivasi kerja meliputi:
dalam masyarakat. Untuk mrnunjang kelangsungan 1. Menurut Pandji Anoraga (1992:77) Motivasi
hidup dari masyarakat industry tersebut memiliki kerja adalah kemauan kerja karyawan yang
peran yang penting khususnya menambah timbulnya karena adanya dorongan dari dalam
pendapatan bagi masyarakat di kec. Motoling, pribadi karyawan yang bersangkutan sebagai
Industri yang bisa dikatakan masih tradisional tetapi hasil integrasi keseluruhan daripada kebutuhan
memiliki potensi yang sangat besar yang ada di pribadi, pengaruh lingkungan fisik dan pengaruh
Kecamatan Motoling tentunya harus selalu lingkungan sosial dimana kekuatannya
mendapatkan dukungan dari pemerintah. tergantung daripada proses pengintegrasian
Sehubungan dengan hal diatas, pengrajin Gula tersebut.
Aren ini mempunyai kemandirian meningkatkan 2. Berelson dan Steiner dalam Siswanto
pendapatan dalam upaya memenuhi kebutuhan Sastrohadiwiryo (2003:267) motivasi kerja
ekonominya masing-masing. Berdasarkan latar adalah Keadaan kejiwaan dan sikap mental
belakang diatas, maka penulis tertarik untuk manusia yang memberikan energi, mendorong
melakukan penelitian dengan judul “pengaruh kegiatan atau menggerakkan dan mengarah atau
motivasi kerja terhadap tingkat kesejahteraan menyalurkan perilaku ke arah mencapai
pengrajin gula aren di kec. Motoling” kebutuhan yang memberi kepuasan atau
mengurangi ketidakseimbangan
Landasan Teori
Motivasi Kerja Tingkat Kesejahteraan
Motivasi berasal dari kata movere dalam Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata
Bahasa latin yang berarti “bergerak atau kesejahteraan merupakan kata benda yang
menggerakan”, motivasi atau motif berarti dorongan mempunyai arti hak atau keadaan sejahtera,
atau alasan, motivasi adalah kekuatan keamanan dan keselamatan dan ketentraman. Kata
psikologia/jiwa yang menentukan arah prilaku sejahtera merupakan kata sifat yang memiliki arti
seseorang di dalam organisasi, tingkat usaha aman sentosa dan makmur, serta selamat (terlepas
seseorang, dan tin tingkat kekuatan seseorang dalam dari segala macam gangguan).

412
Productivity, Vol. 1 No. 5, 2020
e-ISSN. 2723-0112

Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun tertentu, dalam pengumpulan data misalnya dengan
2009 tentang Kesejahteraan Sosial, “kesejahteraan mengedarkan kuesioner, wawancara terstruktur dan
adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, sebagainya (sugiyono 2014)
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup Metode yang digunakan dalam pengumpulan
layak dan mampu mengembangkan diri sehingga data adalah kuesioner yakni: sebuah alat
dapat melaksanakan fungsi sosialnya”. pengumpulan data yang nantinya akan diolah untuk
Kesejahteraan dapat dilihat dari pemerataan menghasilkan informasi tertentu. Kuesioner tersebut
pendapatan, pendidikan yang mudah dijangkau, akan diberikan kepada petani pengrajin Gula Aren
dankualitas kesehatan yang semakin meningkat dan sebagai responden yang di teliti serta dimintakan
merata. Pemerataan pendapatan berhubungan dengan untuk menjawab setiap pertanyaan/ pertanyaan yang
adanya lapangan pekerjaan, peluang dan kondisi ada pada kolom yang tersedia.
usaha, dan faktor ekonomi lainnya. Kesempatan kerja
dan kesempatan berusaha diperlukan agar Hasil Penelitian
masyarakat mampu memutar roda perekonomian Dalam uji Validitas, nilai probability (sig)
yang pada akhirnya mampu meningkatkan jumlah semua pernyataan lebih besar dari 0,05 (alpha). Dan
pendapatan yang diterima. berdasarkan hasil uji reliabilitas, dihasilkan bahwa
Berdasarkan definisi tentang kesejahteraan di Cronbach’s Alpha dari masing-masing variable
atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan memilik nilai di atas 0,06. Maka dapat dikatakan
adalah suatu keadaan terpenuhinya segala kebutuhan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini
hidup baik material maupun non-material, yang dapat valid dan reliable. Adapun dalam ujia asumsi klasik
diukur dengan adanya pemerataan pendapatan, didapat kondisi data dapat dipakai dalam penelitian.
pendidikan yang mudah dijangkau, dan kualitas Dan berdasarkan uji noralitas dengan mnggunakan
kesehatan yang semakin meningkat dan merata, uji statis ( uji Kolmogorov-smirnov )
sehingga dapat membuat seseorang merasa aman,
sentosa, makmur, dan selamat. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pada bagian KolmogorovSmirnov sebesar
Hipotesis 0,200 > 0,05. Jadi semua variabel dalam penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah Ada ini berdistribusi Normal. Sebelum dilakukan analisis
pengaruh positif motivasi kerja terhadap tingkat regresi sederhana, terlebih dulu dihitung berapa besar
kesejahteraan pengrajin Gula Aren. Penelitian ini koefisien korelasi dan determinasi antara variable
akan mengungkap pengaruh motivasi terhadap bebas (x) terhadap variable terikat (y).
tingkat kesejahtreaan pada pengrajin Gula Aren di
kecamatan motoling. Responden yang akan diteliti Hasil Koefisien Korelasi dan determinasi
sebanyak 55 petani, sedangka variable yang akan Nilai korelasi atau R sebesar 0,462 dapat
ditelit adalah motivasi pengrajin Gula Aren sebagai diartikan bahwa hubungan antara variabel X
variable bebas, sedangkan tingkat kesejahteraan (Motivasi Kerja) terhadap Y (Tingkat Kesejahteraan
sebagai variable terikat. Pengrajin) adalah kuat. Nilai koefisien korelasi r =
Untuk memperoleh kedua data tersebut 0,462 berada di interprestasi yang cukup tinggi, hal
digunakan angket dan observasi, diprediksikan ini dapat diartikan bahwa hubungan antara variabel X
bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang positif (Motivasi Kerja) terhadap Y (Tingkat Kesejahteraan)
terhdapat tingkat kesejahteraan petani pengrajin Gula adalah cukup kuat. Dengan kata lain semakin baik
Aren. Motivasi Kerja, maka akan semakin baik juga
Tingkat Kesejahteraan pengrajin Gula Aren. Nilai R
Metode Penelitian Square atau koefisien determinasi (koefisien
Penelitian ini dilakukan di beberapa desa di penentu) sebesar 0,214 yang menunjukan bahwa Y
Kecamatan Motoling Kab. Minahasa Selatan, dan (Tingkat Kesejahteraan) dipengaruhi oleh X
pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara (Motivasi Kerja) sebesar 21,4%. Sementara sisanya
sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa 78,6% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak
Kec. Motoling memiliki cukup banyak pengrajin dimasukan dalam penelitian ini.
Tabel 1
Gula Aren. Penelitian ini berlangsung selama 1 bulan Coefficientsa
Penelitian ini adalah penelitian yang Std
menggunakan metode survey dengan pendekatan Unstd. Coeff Coeff
Model B Std. Error Beta t Sig.
kuantitatif asosiatif. Metode survey adalah metode 1 (Constant) 3.518 3.596 .978 .332
yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat Motivasi_Kerja .614 .162 .462 3.797 .000
a. Dependent Variable: Tingkat_Kesejahteraan

413
Productivity, Vol. 1 No. 5, 2020
e-ISSN. 2723-0112

Hasil Analisis Regresi Sederhana pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Oleh
Berdasarkan pengujian yang dilaksanakan karena itu dapat dipastikan bahwa peningkatan
(lampiran), dengan menggunakan SPSS for window motivasi kerja mempunyai dampak positif terhadap
7 ois version 25 maka didapatkan hasil untuk kinerja karyawan dapat didukung juga dengan
pengujian yang disajikan dalam tabel dibawah ini: pengertian dari Hasibuan (2015) adanya dorongan
Model persamaan regresi sederhana dari hasil SPSS atau pemberian daya penggerak yang menciptakan
tersebut yaitu Unstandartdized Coefficents adalah kegairahan seseorang agar sesorang mau bekerja
Sebagai berikut: 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑥 sama, bekerja efektif dan berintegrasi, lanjutnya
Dimana: Hasibun mengatakan bahwa motivasi merupakan
𝑌 = 3,518 ± 0,614 kondisi atau energi yang menggerkan diri karyawan
Berdasarkan hasil tersebut dapat diartikan sebagai yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan.
berikut: Sehingga dapat diartikan bahwa motivasi kerja
1. Tingkat Kesejahteraan dilihat pada constand mempunyai peranan besar yang berdampak positif
3,518, dengan asumsi tidak memperhintungkan terlebih dengan adanya indikator-indikator yang
adanya Kolaborasi. memperkuat motivasi kerja berdampak baik bagi
2. Motivasi Kerja memberikan nilai sebesar 0,614 setiap Pengrajin Gula Aren.
dengan asumsi variabel lainnya constand, Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan
dimana jika Motivasi kerja meningkat 1 bahwa responden menyatakan setuju, selain dari
(satuan), maka tingkat kesejahteraan juga akan hasil uji validitas dikatakan valid karena semua item
ikut meningkat sebesar 61,4% satuan, dengan pertanyaan pada nilai correct item total correlation
asumsi variabel lainnya yang tidak dalam berada diatas rtabel, yang berada pada taraf
penelitian ini adalah constand atau tetap. signifikan dan uji reliable dikatakan reliable. Tingkat
kesejahteraan dapat diarti sebagai kondisi agregat
Tabel 2 dari kepuasan individu-individu, kehidupan dan
Hasil Uji T penghidupan social, material maupun spiritual yang
Coefficientsa meliputi rasa ketentraman yang memungkinkan
Standardiz
setiaap orang mengadakan usaha-usaha kebutuhan
ed
jasmani, rohani dan social bagi rumah tangga. Dalam
Unstandardized Coefficien
penelitian ini item yang memiliki nilai paling tinggi
Coefficients ts
adalah soal kesehatan dimana kesehatan merupakan
Std. faktor yang paling utama untuk setiap individu
Model B Error Beta t Sig. melakukan pekerjaan, hasil ini mempunyai
1 (Constant) 3.518 3.596 .978 .332 pendukung penelitian terdahulu Oleh Titiek (2015)
Motivasi_ Hasil analisis data menunjukkan indikator kesehatan
.614 .162 .462 3.797 .000
Kerja dari seluruh responden sebagian besar termasuk
a. Dependent Variable: Tingkat_Kesejahteraan
dalam kriteria kesejahteraan tinggi, pengrajin yang
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa memiliki kesehatan yang baik
𝑇h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔, untuk variabel X (Motivasi Kerja) yaitu 3,797 Pada penelitian ini membuktikan bahwa
lebih besar dari 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, 2,00575, dengan signifikansi motivasi kerja terhadap tingkat kesejahteraan
= 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat diartikan pengrajin Gula Aren, yang mana motivasi kerja
bahwa Motivasi Bisnis berpengaruh signifikan dapat menjadi salah satu faktor yang dapat
terhadap Tingkat Kesejahteraan Pengrajin Gula mempengaruhi tingkat kesejahteraan pengrajin.
Aren. Hal ini terjadi karna motivasi kerja itu sendiri
didukung oleh indicator-indikator yang menjadi
Pembahasan pendorong terjadinya motivasi dalam diri pengrajin,
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hasil dari regresi menunjukan variabel motivasi kerja
dari semua responden menyatakan setuju pada berpengaruh positif terhadap kesejahteraan
kuesioner yang dibagikan selain itu hasil uji validitas pengrajin dengan uji koefisien determinasi.
dikatakan valid karena semua pertanyaan pada nilai Pengaruh tersebut diartikan bahwa motivasi
correct total correlation berada diatas r𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang kerja merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
berada pada taraf signifikan dan uji reliable karena terhadap tingkat kesejahteraan, dengan adanya
hasil Cronbach apha (a). dan hasil ini mempunyai motivasi kerja itu berarti ada juga ada faktor lain
pendukung penelitian terdahulu dari Cion, Tumbel didukung oleh penelitian dari Lidia (2017) Motivasi
dan Asaloei (2018) Motivasi kerja mempunyai kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

414
Productivity, Vol. 1 No. 5, 2020
e-ISSN. 2723-0112

Oleh karena itu dapat dipastikan bahwa peningkatan Borwita Citra Prima Surabaya. Agora, Jurnal
motivasi kerja akan berdampak positif terhadap Mahasiswa Manajemen Bisnis, 5(1)
kenaikan tingkat kinerja karyawan. Artinya dapat Pandji Anoraga (1992), Motivasi Kerja, Psikologi
dilihat disini motivasi kerja sangat berpengaruh Kerja, Rineka Cipta, Jakarta, 2005,
terhadap variabel-variabel lain termasuk juga Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan
variabel pendapatan dalam penelitian ini. Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Semua pengrajin menginginkan kesejahteraan, Bandung: Alfabeta
untuk meingkatkan kesejahteraan pengrajin Titiek Kurniawati 2015 “Tingkat kesejahteraan
membutuhkan Motivasi untuk bekerja sebagai pengrajin bamboo di desa sendari, kecamatan
penunjang untuk kesejahteraan. dapat dilihat dari mlati, kabupaten sleman, daerah istimewa
tingginya skor hasil indicator yaitu indicator ke tiga yokyakarta” Fakultas Ekonomi, Universitas
dari motivasi kerja bahwa kesehatan menjadi faktor Negeri Yokyakarta
utama untuk dapat bekerja untuk memenuhi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11
kebutuhan sandang pangan dan papan. Terdapat juga Tahun 2009. Kesejahteraan Sosial. 16 Januari
indicator yang lemah dalam indicator papan 2009. Lembaran Negara Republik Indonesia
memberikan gambaran tentang kemampuan Tahun 2009 Nomor 12, Jakarta.
pengrajin untuk memenihi kebutuhan hidup. Disini
kita dapat melihat bahwa keadaan rumah tidak
selamanya menjadi tolak ukur menentukan
kesejahteraan, tetapi jika pengrajin dengan serius
memperhatikan bagaima kondisi rumah maka akan
membantu untuk mengukur tingkat kesejahteraan
pengrajin Gula Aren di Kecamatan Motoling.

Simpulan
Tingkat pengaruh motivasi kerja terhadap
tingkat kesejahteraan pengrajin Gula Aren di
kecamatan motoling dikatakan kuat. Motivasi Kerja
Pengrajin berpengaruh positif terhadap Tingkat
kesejahteraan. Pengaruh positif yang dihasilkan
berarti semakin baik motivasi kerja maka semakin
baik bagi tingkat kesejahteraan. Dalam penelitian ini
item yang memiliki nilai paling tinggi adalah soal
kesehatan dimana kesehatan merupakan faktor yang
paling utama untuk setiap individu melakukan
pekerjaan dan dapat dilihat bahwa kesehatan
menjadi hal utama untuk dapat bekerja untuk
memenuhi kebutuhan sandang pangan dan papan.

Referensi
Orocomna, C., Tumbel, T., Asaloei, S. (2018)
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. TASPEN (Persero)
Cabang Manado Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB), 7(001), 66-72.
Hasibuan, P.S. Melayu. 2015. Manajemen Sumber
Daya Manusia, Penerbit: PT. Bumi Aksara,
Jakarta
Khairuddin, 1992. “Pembangunan Masyarakat
Tinjauan Aspek: Sosiologi, Ekonomi, dan
Perencanaan”, Liberty. Yogyakarta
Lusri, L. (2017) Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Mediasi Pada Karyawan PT.

415

Anda mungkin juga menyukai