PENDAHULUAN
menduduki posisi yang sangat vital, sehingga sektor pertanian diletakkan sebagai
perusahaan perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu sektor utama dalam
ini berdampak sangat signifikan dalam arti positif maupun negatif. Dalam dampak
positif yaitu sektor perkebunan ini mampu meningkatkan pendapatan asli daerah
politik dan budaya yang ditimbulkan sektor industry ini pun sangat luar biasa.hal
itu terjadi karena pemeintahan tidak memiliki strategi jitu untuk menyelamatlan
1
2
Crude Plam Oil (CPO), terbesar kedua dunia penghasilan CPO dari non migas,
modal dibidang perkebunan terutama perkebunan kelapa sawit atau hanya pabrik
pertanian ataupun lainnya. Dalam masa sekarang ini persaingan dan tantangan
yang kian ketat, seringkali dengan perkembangan tersebut masalah yang dialami
hasil produksi CPO (Crude Plam Oil) sesuai dengan target, dengan ini maka di
lakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Karena hal tersebut sumber
daya manusia menjadi aspek yang sangat penting bagi sebuah prganisasi atau
perusahaan, manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap organisasi
adanya teknologi informasi, maka celah yang ada diantara karyawan dapa
bergerak di dalam bidang usaha pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa
sawit menjadi minyak sawit (CPO/Crude Plam Oil) dan inti sawit (karnel)
menjadi palm karnel oil (PKO). Bahan baku yang diolah itu berasal dari
secara terus – menerus dan dengan cara karyawan yang bekerja secara bergi;iran
(shift work). Pabrik kelapa sawit ini terletak di lokasi kebun lubuk banyau
kecamatan padang jaya kabupaten Bengkulu utara provinsi Bengkulu. Pabrik ini
mula dibangun pada tahun 2007 dan selesai pada okober 2008. Pabrik kelapa
sawit dibangun oleh PT. Era Cipta Bina Karya Medan yang pengawasannya
dilakukan oleh bapak TSA Aritonang (konsultan). Pabrik kelapa sawit mulai
beroperasi pengolahan TBS (tandan buah segar) pada januari 2009 dan diresmikan
perbandingan kinerja yang ada diantara karyawan dapat diperkecil sehingga dapat
Manusia (MSDM) dapat diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur hubungan
dan peranan tenaga kerja secara efektif dan efsien sehingga tercapai tujuan
organisasi atau perusahaan. Dari pendapat diatas terlihat bahwa sumber daya
tercapainya tujuan organisasi. Manajer yang berhasil adalah mereka yang mampu
melihat sumber daya manusia sebagai aset yang harus dikelola sesuai dengan
kebutuhan bisnis.
Pesaing didunia bisnis ini sangat ketat. Perusahaan harus bersaing dengan
perusahaan lain untuk bisa merebut pangsa pasar yang ada. Perusahaan harus
memiliki sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan. Salah satu sumber daya
yang harus dimiliki perusahaan utnuk memenangkan pangsa pasar adalah dengan
sumber daya manusia atau yang dapat kita seut dengan karyawan. Tanpa adanya
lain juga tanpa adanya perusahaan maka tidak akan adanya lapangan pekerjaan.
5
karyawan sebagai tenaga kerja. Tanpa tujuan yang jelas, perusahaan tidak akan
memiliki target yang ingin dicapai dan untuk apa perusahaan tersebut
adalah salah satu fungsi dalam sebuah perusahaan yang fokus pada kegiatan
di perusahaan tersebut
adanya sumber daya manusia maka perusahaan tidak dapat meraih tujuan
perusahaan. Sumber daya manusia yang baik dan optimal akan secara langsung
Perusahaan yang sukses tidak sekedar memberikan tugas kepada karyawan, tetapi
dengan nyaman untuk bekerja. Sumber daya manusia yang telah terpenuhi
kekuasaan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut
sederhana dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya
motivasi tersendiri untuk bekerja dan tidak semangat dalam bekerja juga
dikutip dalam buku T.Hani Handoko (2011:360) pengawasan adalah suatu usaha
apakah segala sesuatu berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan,
dengan instruksi yang telah diberikan dan prinsip – prinsip yang telah digariskan.
7
juga dapat membantu para karyawan merasa dihargai atas kontribusi yang
karyawan dalam bekerja. Karyawan yang tidak disiplin dalam bekerja, seperti
bekerja dalam tidak tepat waktu, tidak mematuhi peraturan perusahaan dan moral
menyatakan bahwa: “Kompensasi adalah Imbalan jasa atau balas jasa yang
diberikan oleh organisasi kepada para tenaga kerja karena tenaga kerja tersebut
telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan organisasi guna
bekerja, yang secara langsung akan berkaitan dengan efektivitas tujuan pegawai
ditampilkan oleh pegawai. Ketika kompensasi tidak sesuai dengan harapan para
Menyatakan bahwa adanya masalah yang kurang baik pada motivasi, pengawasan
apabila karyawan yang kurang memiliki motivasi tersendiri untuk bekerja dan
kerja karyawan. Oleh karena itu diharapkan bagi pimpinan PT.Sandabi Indah
sesuai dengan yang direncanakan. Menurut Julitriarsa dan Suprihanto (2011, hal.
101) Pengawasan adalah tindakan suatu proses kegiatan untuk mengetahui hasil
langsung atau tidaklangsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa
imbalan yang diberikan kepada pegawai dan timbul dari pekerjakan pegawai itu.
selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Keyakinan bahwa
seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini daripada kemarin dan
hari esok lebih baik hari ini. Sikap yang demikian akan mendorong seseorang
untuk tidak cepat merasa puas dan akan tetap mengembangkan diri, meningkatkan
tentang pendapatan yang diterima berupa uang sebagai imbalan atau jasa yang
tidak puas dengan kompensasi yang diterima, karena kompensasi khususnya gaji
yang harusnya diterima tepat waktu dan dapat memenuhi kebutuhan karyawan
malah terbalik yaitu karyawan tidak menerima gaji tepat waktu dan tidak dapat
10
dengan baik.
1. Kurangnya motivasi pada karyawan yang kurang baik dalam bekerja juga
kerja karyawan.
industri .
Agar peneliti ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka penelitan
terhadap produktifitas kerja karyawan pada PT. Sandabi Indah Lestari (SIL).
11
sebagai berikut :
Indah Lestari ?
sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
masukan Atau ataupun informasi , khususnya bagi PT.Sandabi Indah Lestari yang
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk acuan dan referensi
3. Bagi Peneliti
masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas
4. Bagi Masyarakat
meningkatkan hasil produksi pada PT.Sandabi Indah Lestari di desa lubuk banyau
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Deskripsi Konseptual
arah suatu penelitian dalam upaya mengumpulkan dan mencari informasi serta
2.1.1 Motivasi
karena itu, motivasi adalah keadaan batin yang memberikan energi pada orang
menyalurkan dan menompang tingkah laku manusia (Maduka dan Okafor, 2014)
anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk
14
15
motivasi kerja yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
oleh pemimpin.
oleh pemimpin.
kepada setiap karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasanya, jadi sifatnya
mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para
2. Usaha Karyawan, Hal ini berkaitan dengan usaha keras yang dilakukan
sebagai berikut :
17
terhadap pekerjaannya.
3. Peluang Untuk Maju yaitu Keinginan mendapatkan upah yang adil sesuai
dengan pekerjaan.
dari biasanya.
pekerjaanya di bidangnya.
sebagai berikut:
a. Target kerja
sesuatu.
b. Kualitas kerja
Kualitas kerja merupakan suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas
dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau
sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan dengan
c. Tanggung jawab
d. Resiko
dan memiliki resiko jangka panjang dan jangka pendek yang berkaitan dengan
lingkungan pekerjaan.
1.) Komunikasi
2) Persahabatan
1) Pemimpin
2) Duta perusahaan
3) Keteladanan
1. Semangat kerja
2. Loyalitas kerja
19
menjadi :
indikator:
Uang dan sebagainya yang dibayarkan sebagai pembalas jasa atau sebagai
3) Tunjangan
Tambahan gaji disamping gaji pokok yang diberikan kepada karyawan oleh
5) Kesejahteraan karyawan
dengan maksud agar atasan menegetahui kegiatan nyata dan setiap pelaksanaan
tugas atau disiplin kerja karyawan dan tidak menyimpang dan upaya pencapaian
pengawasan dan berbagai tindakan yang sejenis dengan hal tersebut, bahkan bila
(2012, hal. 359) bahwa : “Pengawasan merupakan suatu proses untuk menjamin
dan Suprihanto (2011, hal. 101): Pengawasan adalah tindakan suatu proses
sebagai suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan,
pekerjaan sesuai dengan rencana semula”.Dari beberapa menurut para ahli diatas
tentang pengawasan seperti yang telah dijelaskan diatas maka dapat diambil
yang telah ditetapkan tidak menyimpang dari apa yang sudah direncanakan
sebelumnya. Jadi pengawasan dapat dianggap juga sebagai suatu kegiatan untuk
adalah suatu kegiatan untuk mencari kesalahan dan kelemahan peegawai, akan
menghadiri agar para bawahan tidak melakukan kesalahan lagi. Dan apabila
perusahaan merupakan salah satu faktor yang penting, karena dengan adanya
22
3. Kesalahan-kesalahan
3) Kesalahan-kesalahan
4. Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki dan yang ada dipasaran
tenaga kerja.
organisasi.
organisasi.
pengawasan adalah:
24
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk
tindakan untuk memperbaikinya, baik pada waktu itu ataupun waktu-waktu yang
akan datang.Jika pengawasan yang dilakukan baik maka para karyawan akan
perusahaan.
telah ditetapkan.
manajerial yang menjaga agar organisasi tetap berada dalam batas-batas yang
dari rencan.
penyimpangan (deviasi).
kinerjanya.
3. Menilai derajat pencapaian rencana kerja dengan hasil actual yang dicapai,
karyawan.
1. Perubahan yang selalu terjadi baik dari luar maupun dari dalam
organiasasi.
memerlukan pengawasan.
1. Perubahan lingkungan.
3. Kesalahan-kesalahan.
pengawasan yang disusun oleh perusahaan belum tentu sama dengan perusahaan
antara lain :
1. penetapan standar
1. Akurat
27
2. Tepat waktu
organisasi.
8. Fleksibel
menilai hasil-hasil perencanaan yang akan dicapai. Perencanaan itu adalah untuk
pendapatan sales.
2) Penilaian pengawasan
Penetapan standar akan sia-sia bila tidak disertai cara mengukur pelaksanaan
kegiatan, oleh karena itu tahap kedua dalam pengawasan adalah menentukan
1. Pengamatan (observasi)
3. Metoda-metoda otomatis
penyimpangan.
yang direncankan atau standard yang telah ditetapkan. Walaupun tahap ini mudah
Bila hasil analisa menujukkan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini harus
a.) Mengubah standar mula-mula (mungkin terlalu tinggi atau terlalu rendah).
mengandung arti sebagai suatu pengukuran yang dapat digunakan sebagai patokan
2) Pengukuran kerja
Pelaksana kegiatan pendapatan standar sia – sia bila tidak desertai berbagai
cara untuk mengukur pelaksanaa kegiatan nyata. Ada beberapa cara untuk
1. Pengamatan
3) Penilaian kerja
Peniliaan kerja tentunya tak lepas dari motivasi sebagai penunjang kepuasan
4) Tindakan koreksi
1. Penetapan standar
sebagai “patokan” untuk penilaian hasil – hasil.Tujuan ,sasaran, kuota dan target
2. Memantau
Penetapan standar adalah sia – sia bila tidak disertai berbagai cara memantau
kegiatan nyata. Oleh karena itu, tahap kedua dalam pengawasan adalah memantau
terus menerus.
4. Membandingkan
32
direncanakan atau standar yang telah ditetapkan.walaupun tahap ini paling mudah
penyimpangan (deviasi).
Bila hasil analisis menunjukan perlunya tindakan koreksi, tindakan ini harus
penilaian hasil-hasil.
Yaitu suatu pengukuran yang dilakukan oleh pengawas dengan melihat hasil
2.1.5 Kompensasi
kompensasi merupakan salah satu aspek yang paling sensitif di dalam hubungan
kompensasi dapat didefinisikan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang di berikan kepada perusahaan. Dessler
satu bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada pegawai dan timbul
dari pekerjakan pegawai itu. Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan oleh
para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompensasi merupakan segala bentuk
imbalan atau balas jasayang diberikan oleh perusahaan dan diterima oleh para
pegawai atas kerja yang telah dilakukan. Pemberian kompensasi harus sesuai
dengan kondisi dan aturan yang berlaku, baik aturan perusahaan maupun aturan
masing-masing karyawan.
2. Kepuasan kerja
3. Pengadaan efektif
4. Motivasi
5. Stabilitas karyawan
6. Disiplin
2. Kepuasan Kerja
fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari
jabatannya.
3. Pengadaan Efektif
35
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya.
5. Tabilitas Karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompetatif maka stabilitas karyawan akan lebih terjamin karena
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan
berlaku.
8. Pengaruh Pemerintah
yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat
dihindari.
makin besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan kurang berpengaruh
akan makin besar. Sebaliknya kalau produktivitas kerjanya buruk serta sedikit
6. Biaya Hidup
makin besar.Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah, maka
Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka
tingkat upah/kompensasi akan makin besar, karena akan mendekati kondisi full
unemployment).
Kalau jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai risiko (finansial,
keselamatan) yang besar maka tingkat upah/balas jasanya makin besar karena
langsung (indirect), berupa uang atau barang kepada pegawai sebagai balas jasa
bentuk uang. Kompensasi langsung berupa upah, gaji, insentif dan tunjangan lain.
1. Gaji/Upah
Menurut Hasibuan (2016:118) gaji adalah balas jasa yang dibayar secara
2. Upah Insentif
Menurut Hasibuan (2016:118) upah insentif adalah tambahan balas jasa yang
3. Bonus
39
adalah balas jasa pelengkap atau tunjangan yang diberikan kepada pegawai
langsung merupakan balas jasa yang diberikan dalam bentuk pelayanan pegawai
bagian yaitu :
ekonomis terhadap bahaya berupa tunjangan kesehatan, bayaran diluar jam kerja
(sakit, hari besar, cuti), dan program pelayanan pegawai berupa penyediaan
fasilitas (kendaraan, sarana olahraga, dan sarana peribadatan dengan alas an ketiga
berikut :
2. Insentif
1. Pendidikan
2. Pengalaman
4. Jabatan
6. Prestasi kerja
1. Gaji
sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari keanggotaannya dalam sebuah
perusahaan.
2. Bonus
kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Bonus merupakan bentuk lain dari
41
pah langsung diluar uapah dan gaji yang merupakan kompensasi tetap, yang biasa
3. Tunjangan
menjadi pegawai tetap, seperti tunjangan hari raya, asuransi kesehatan dasn
sebagainya.
sesuatu,dan productive adalah kata sifat yang diberikan pada suatu yang
umum produktivitas diartikan sebagai hubungan hasil nyata maupun fisik dengan
sikap mental yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu
kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari
hari ini, Pengertian lain dari National Productivity Board (NPB) Singapore
42
waktu, dan sistem dan teknologi yang lebih baik.Kerja dalam arti komoditas
ada yang berbentuk enerji fisik, enerji mental atau kombinasi antara enerji
sebuah konsep yang bersifat abstrak dan sulit diatur. Mengingat akan
abstraknya pengertian kerja dan adanya berbagai bentuk enerji tersebut, kerja
difokuskan pada aspek-aspek: hasil akhir (produk nyata) yang dicapai baik dilihat
selama periode waktu yang sama. Dengan demikian produktivitas kerja dapat
selama satuan waktu tertentu dalam suatu proses kerja. Menurut Tohardi (2002),
terhadap apa yang telah ada. Keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan
pekerjaan lebih baik hari ini daripada kemarin dan hari esok lebih baik hari ini.
Sikap yang demikian akan mendorong seseorang untuk tidak cepat merasa puas
43
daya yang digunakan sebagai masukan (input) selama satuan waktu tertentu
1) Motivasi
manusia yang memiliki identifikasi yang berlainan sebagai akibat dari latar
beraneka ragam, maka ini akan terbawa dalam hubungan kerja sehingga
tugasnya.
2) Kedisiplinan
diri yang menyangkut pengaturan cara hidup dan mengatur cara kerja. Maka
peran sentral dalam membentuk pola kerja dan etos kerja produktif.
3) Etos kerja
kerja karena etos kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauh mana kita
melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai hasil yang
4) Keterampilan
5) Pendidikan
6) Tingkat penghasilan/kompensasi
produktivitas.
akan lebih kuat bekerja, apalagi bila mempunyai semangat yang tinggi
8) Jaminan sosial
Lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong pegawai agar
11) Teknologi
Apabila teknologi yang dipakai tepat dan lebih maju aka akan
kerja.
1. Kemampuan
3. Mutu
4. Efisiensi
1. Kemampuan
3. Semangat Kerja
Merupakan uasaha untuk lebih baik dari hasil kemarin, indikator ini dapat
diliat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu hari kemudian
4. Pengembangan Diri
Dapat dilihat dengan tantangan dan harapan dengan apa yang dihadapi.
5. Mutu
pegawai, jadi meningkatkan mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang terbaik
yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya sendiri.
48
6. Effisiensi
Indikator produktivitas kerja menurut (sutrisno, 2016 hal 105 – 106) adalah
sebagai berikut :
menerus.
ialah peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan sgala komponen
organsasi.
3. Pemberdaya SDM
Memberdayakan SDM merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang harus
mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai
produktivitas kerja karyawan adalah untuk pegawai yang memiliki motivasi yang
49
baik dengan cara meningkatkan kemampuan mereka untuk dapat bekerja lebih
baik lagi. apabila karyawan yang kurang memiliki motivasi tersendiri untuk
pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk
dilakukan sebelumnya.
adalah penemuan dan penerapan cara serta peralatan untuk menjamin bahwa
dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah
kompensasi dapat didefinisikan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka
50
karyawan, karena karyawan tidak puas dengan kompensasi yang diterima, karena
kompensasi khususnya gaji yang harusnya diterima tepat waktu dan dapat
gaji tepat waktu dan tidak dapat memenuhi kebutuhan karyawan adanya
dengan baik. dari permasalahan yang sudah diuraikan diatas, maka peneliti
karyawan sebagai balas jasa atas hasil kerja mereka. Pemberian kompensasi
merupakan salah satu pelksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan semua
Penelitian yang relevan ini menjadi salah satu acuan penulis dalam
Tabel 2.2
Hasil penelitian yang relevan
N Nama (Tahun) Judul Hasil Penelitian
No
1 Sharfina Pengaruh motivasi, Pengumpulan Data Sumber Data
1. Rahman(2020) pengawasan dan budaya Penelitian ini menggunakan
kerja terhadap produktivitas sumber data primer dan data
kerja karyawan pada Pdam sekunder.
Tirtanadi provinsi sumatera
utara
2 Mahfudnim Pengaruh Motivasi Kerja penelitian yang digunakan
2. (2018) Dan Kompensasi Terhadap dalam penelitian ini adalah
Produktivitas Kerja analisis regresi linier .
Cleaning Service Di Rsu
Aisiyah Ponorogoskripsi
11. Abdul Rahman Pengaruh displin kerja, Hasil penelitian ini bahwa
Saleh (2018) motivasi kerja, etos kerja penelitian mempengaruhi
dan lingkungan kerja produktivitas kerja karyawan.
terhadap produktivitas .
12. Isnaeni Pengaruh motivasi, disiplin Hasil penelitian ini bahwa
murwati kerja dan pengawasan kerja penelitian mempengaruhi
(2017) terhadap produktivitas kerja produktivitas kerja karyawan
karyawan pada Pt. sari
warna asli kudus
13. Tri widodo Pengaruh pengawasan Hasil penelitian ini menunjukan
(2010) budaya kerja terhadap variabel pengawasan dan budaya
produktivitas karyawan mempunyai pengaruh yang
melalui kepuasan kerja signifikan bersamaan terhadap
karyawan produksi bagian produktivitas karyawan.
jamu tradisional (studi pada
Pt.Njoja meneer semarang)
14. Arie prubo Pengaruh kompensasi, Hasil penelitian ini bahwa
kuncoro kedisiplinan kerja dan tedapat pengaruh yang
(2020) pengawasan terhadap signifikan antara kompensasi,
produktivitas kerja kedisplinan kerja dan
karyawan di pt. dan liris pengawasan terhadap
Indonesia prodktivitas kerja karyawan.
15. Elva nursivah Pengaruh motivasi, Hasil penelitian ini bahwa
53
Motivasi (x1)
H1
Pengawasan (x2) H2
Produktivitas kerja
karyawan(Y)
Kompensasai ( x3) H3
Gambar 2.3
Kerangka teoritik
Keterangan :
X1 = Motivasi
X2 = Pengawasan
X3 = Kompensasi
Tabel 2.4
Definisi Operasional
Variabel Definisi Indikator Alat ukur skala
penyimpangan
1.
2.5 Hipotesis
mengenai suatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris, untuk mengetahui
berlokasi di desa lubuk banyau kecamatan padang jaya kabupaten bengkulu utara.
Objek dari penelitian ini adalah karyawan pada PT.Sandabi Indah Lestari (SIL) .
suatupenelitian ilmiah yang sistematis dimana data yang diperole berupa angka
atas suatu data yang diteliti baik itu gejala – gejala dan fenomena sosial, serta
keterkaitan antara satu dengan yang lain. Menurut Sugiyono, (2013), metode
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.
kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Populasi dan sampel ini adalah bahan objek untuk memulai penelitian dan
sebagai sumber untuk mendapatkan dan mencari data penelitian. Adapun populasi
dan sampel yang telah ditentukan. Menurut Sugiyono (2008), Populasi adalah
“wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetpkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
57
58
(Sugiyono, 2004) dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan
dalam penelitian ini adalah 120 orang. Cara pengambilan sampel dilakukan
dengan total sampling yakni seluruh populasi anggota yang akan diamati sebagai
sampel, karena sampel yang lebih besar cenderung memberikan atau lebih
(2017) dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 120 orang. Cara
anggota yang akan diamati sebagai aampel, karena sampel yang lebih besar
nilai populasi).
diajukan dalam penelitian, diperlukan data yang valid. Ada tiga data yang
1. Observasi
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik ini digunakan
gejala, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar, Sugiyono (2013).
2. Dokumentasi
mengumpulkan data mengenai hal – hal atau varibel yang berupa catatan,
transkip, buku, majalah, agenda, notulen rapat dan sebagainya”. Dalam penelitian
sebagai data pendukung atau pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui
3. Kuesioner
untuk dijawab (Sugiyono, 2009). Angket ini bersifat tertutup dan digunakan untuk
Teknik analisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari
membuat indeprestasi yang diperlukan. Selain itu, analisis data dapat digunakan
dalam penelitian, sehingga hasil yang diperoleh akurat dan berguna untuk
terhadap apa yang dinyatakan atau apa yang ingin diukur dalam penelitian,
pengukuran dari satu responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana
sampel diluar sampel penelitian, yaitu PT SME (Sawit Mulia Estate) Desa Padang
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
61
masing-masing butir pernyataan dengan total skor (Imam Ghozali, 2005). Uji
Total Correlation) dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – k, dalam hal
Hasil validitas dapat dilihat pada output Alpha Cronbach pada kolom
Correlation dengan hasil perhitungan r tabel. Jika r hitung > r tabel dan nilai
positif, maka butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Imam
Ghozali, 2005).
kesamaan data dalam waktu yang berbeda, instrumen yang reliabel berarti
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
prosedur yang sama dengan uji validitas. Pengukuran relabilitas dalam penelitian
ini dilakukan dengan cara one shot (peengukuran sekali saja). Disini pengukuran
hanya dilakukan dengaan pertanyaan lain atau mengukur kolerasi antar jawaban
apabila:
Uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan dalam penelitian
dilakukan untuk menguji apakah model regresi tersebut baik atau tidak dalam
penelitian ini, uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji
normal.Model regresi yang baik adalah jika distribusi data normal atau mendekati
normal.Untuk menguji apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan
dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik merupakan cara yang
mudah untuk mendetksi normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari garfik normal probability plot. Sedangkan untuk
menguji residul berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melakukan uji
didasarkan pada:
63
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal,
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diatas 0,90) maka hal tersebut adalah suatu indikasi bahwa terdapat
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya.
Nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 adalah nilai Cutoff yang
VIF ≤ 10 maka dapat disimpulkan tidak ada multikolonieritas dalam model regresi
(Ghozali,2011:106).
64
menguji dalam model regresi linear apakah terjadi ketidaksamaan varian dan
residual dari pengamatan satu ke pengamatan lainnya. Jika varian dan residual
prediksi variabel terikat (dependen) dengan residualnya. Dasar analisi grafik Plot
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
2. Jika tidak ada pola yang jelas, sertatitik-titik yang menyebar diatas dan
jawaban masing -masing variable akan didasarkan pada nilai rata-rata skor yang
x
X¿ ∑ n
65
(Sugiyono, 2013:143)
Keterangan:
X : Angka rata-rata
∑x : Nilai Responden
N : Jumlah Skor
R
I =K
Keterangan: I : Interval
K: Jumlah Kategori
5−1
= 5
= 0,8(Sugiyono,2013:143)
Tabel 3.2
Interval PenelitianVariabelPenelitian
Interval Koefisien Hubungan
4,20-5,00 SangatBaik
3,40-4,19 Baik
2,60-3,39 CukupBaik
1.80-2,59 KurangBaik
1.00-1,79 Tidakbaik
Sumber: ( Sugiyono, 2013)
(Statistical Package for the Social Sciences) adalah sebuah program komputer
analisis regresi linier sederhana, analisa jalur path dan uji sobel.RegresiLinier
SPSS. Rumus statistik yang digunakan regresi linear berganda (Linear Multiple
67
Fungsi tersebut menjelaskan hubungan antara dua variabel bebas (X) dan variabel
X1 : motivasi
X2 : pengawasan
X3 : kompensasi
e : Faktor gangguan
determinasi (R²) yaitu antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil mengindikasikan
Daya Manusia (X1), Motivasi (X2), Disipli Kerja (X3) dan Kinerja karyawa (Y).
68
sebagai berikut :
K d =r 2 x 100 %
MenurutSugiyono (2014:257)
Keterangan :
sebagai berikut :
analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak
terkontrol). Sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian
tersebut hamper tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai
r √ n−2
t¿ 1+r 2
Keterangan:
t = Nilai uji
r = Koefisien korelasi
r = Koefisien determinasi
n = Jumlah sampel
- Ho Diterima apabila thitung berbeda daerah penerimaan Ho, dimana t hitung ≤ ttabel
- Ho ditolak apabila berada di daerah penolakan Ho, dimana t hitung ≥ ttabel atau –
R2 / K
F= ( 1−R2 ) ( n−K −1)
Keterangan:
nilai Ftabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 atau 5% artinya kemungkinan
besar dari hasil penarikan kesimpulan memiliki probabilitas 95% atau korelasi
signifikan.
71