Anda di halaman 1dari 3

Hasil Wawancara di PT.

Kievit Indonesia
PT . Kievit Indonesia merupapakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam
bidang makanan. PT. Kievit Indonesia mempunyai perusahaan induk yang berada di Belanda.
Awal mula didirikannya perusahaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan bahan tambahan
makanan di seluruh dunia. Belanda sudah tidak mampu mensuplai semua kebutuhan tersebut,
maka didirikanlah suatu perusahaan di tempat yang sekiranya mampu mengcover kebutuhan
di Asia. PT. Kievit Indonesia didirikan pada tahun 2005 di bawah manajemen Friesland
Campina. Perusahaan ini memproduksi bahan tambahan makanan (ingredients) seperti
creamer, foamer, dll.
Perusahaan ini memiliki visi dan misi yaitu
Visi : To be World Class specialist in spray-dried encapsulated ingredients by continuous
improvement through People Power, contributing to sustainable business growth.
Misi : - Build employee and organization excellence in a safe environment.
- Support the commercial business with good quality product and with low
conversion cost.
- Support Kievit leadership by leveraging.
- Kievit global expertise in technology, systems, and know-how.
- Drive world class quality, productivity and service through plant optimization
with continuous improvement.
Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi perushaan dalam merumuskan visi tersebut,
antara lain karena produk-produk Kievit mengutamakan penggunaan high technology,
banyaknya tenaga kerja profesional yang expert di bidangnya, dan ada kesempatan yang
sangat besar di pangsa pasar Asia Pasifik. Tujuan (visi) perusahaan tersebut dirumuskan
bersama karyawan, tidak hanya pimpinan tertinggi saja. Hal ini karena PT. Kievit Indonesia
ikut menggerakkan karyawan-karyawannya. Terdapat program WCOM (World Class
Operation Management) dimana peran aktif karyawan sangat menentukan. Ada beberapa
pilar seperti safety, quality, maintenance, training dan education yang harus ditaati dan
semua karyawan ikut ambil bagian dalam perusahaan.
Guna mencapai tujuan perusahaan, strategi yang ditetapkan perusahaan adalah terus
berinovasi, serta meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk. Hal ini berlaku untuk
seluruh bagian perusahaan, baik dari produk maupun dari sumber daya manusia. Selain itu,
masing-masing departemen memiliki strateginya masing-masing untuk mendukung
ketercapaian visi & misi perusahaan. Strategi masing-masing departemen tersebut kemudian
akan direview dalam jangka waktu tertentu. Sebagai contoh pada departemen HRD (Human
Resources Development) mempunyai rencana jangka pendek yaitu penilaian kinerja individu.
Penilaian ini kemudian akan direview setiap 6 bulan sekali dan di akhir tahun akan
menentukan kinerja karyawan perusahaan. PT. Kievit Indonesia juga memiliki crisis
management team untuk yang mana ketika ditemui suatu permasalahan, akan dikritisi dulu
kasus tersebut, kemudian diselesaikan bersama. Metode penyelesaian permasalahannya
adalah dengan metode RCA (Route Cause Analysis). Tak hanya itu, perusahaan juga
memiliki strategi untuk menghadapi persaingan di dunia industri serupa, yaitu dengan selalu
menjaga kualitas di tingkat terbaik dan tidak pernah berhenti berinovasi. (spirit continuous
improvement).
Berdasarkan strategi yang telah ditetapkan perusahaan, dalam sehari tujuan
perusahaan dapat tercapai dengan prosentase rata-rata 70-90%. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi ketercapaian visi dan misi perusahaan. PT. Kievit Indonesia mengantisipasi
hal tersebut dengan selalu mengarahkan karyawannya untuk fokus kepada tujuan,
memberikan arahan/perintah dengan jelas kepada karyawan, dan mengarahkan karyawan
untuk dapat memenangkan kompetisi di pasar baik dari sisi kualitas, kuantitas, dan
efisiensinya.
Struktur organisasi di PT. Kievit Indonesia disusun secara hierarki. Masing-masing
individu mempunyari RACI (Responsibility, Accountability and Authority, Consult, Inform)
yang jelas, atau dengan kata lain setiap karyawan memiliki job description yang jelas.
Pembagian kerja dalam perusahaan ini dilakukan sesuai fungsi dan jabatan. Secara umum
terdapat dua divisi, yaitu Divisi Operation dan Divisi Support. Divisi Operation dibagi
menjadi beberapa departemen yaitu produksi, Quality Control (QC), Maintainance, Logistic
and Warehouse, Quality Assurance (QA), dll. Sedangkan untuk Divisi Support meliputi HR
(Human Resources), Finance, Purchasing, RnD (Research and Development), Sales, Safety,
WCOM, Corporate Affairs (General Affairs), dll. Setiap manajer departemen tidak memiliki
jumlah bawahan (karyawan) yang sama. Sebagai contoh, karyawan yang dibawahi Manajer
HR hanya 4 orang, jumlah ini jauh lebih sedikit dari karyawan yang dibawahi manajer
produksi yaitu 40 orang. Mengingat bahwa PT. Kievit Indonesia adalah perusahaan
manufaktur, maka struktur organisasinya didominasi oleh Divisi Operation.
Perusahan ini juga menerapkan sistem rotasi karyawan pada departemen yang
berhubungan/memiliki keterkaitan. Sebagai contoh rotasi pada Divisi Operation pada
departemen QC, Produksi, dan RnD. Rotasi pada Divisi Operation cukup sering dilakukan
menyesuaikan kebutuhan. Tidak menutup kemungkinan juga untuk dilakukan rotasi pada
Divisi Support. Akan tetapi, karena jumlah tenaga kerja sedikit maka rotasi tersebut jarang
dilakukan.
Setiap proses/pekerjaan di perusahaan ini memiliki SOP (Standart Operational
Procedure) yang menginduk ke departemen yang bertanggung jawab. Terdapat SOP untuk
proses rekrutmen, yang dimiliki oleh departemen HR, pembayaran vendor memiliki SOP
yang dimiliki oleh departemen Finance, dll. Secara garis besar, masing-masing departemen
memiliki SOP dan WI (Work Instruction). Work Instruction adalah instruksi yang lebih rinci
dan jelas dari SOP.
Setiap karyawan PT. Kievit Indonesia melaporkan pertanggungjawaban kerjanya
langsung kepada manajer departemennya. Kemudian, setiap manajer departemen bisa
melaporkan ke pihak lain (pihak luar negeri). Karyawan di perusahaan ini memiliki
wewenang untuk mengambil keputusan dalam suatu situasi, tentunya disesuaikan dengan
akuntanbilitas masing-masing. Jika terdapat suatu permasalahan, akan ditinjau terlebih
dahulu kedalaman kasusnya. Kemudian jika masalah tersebut dapat diselesaikan oleh tim
saja, maka tim punya hal untuk menyelesaikan masalah tersebut dan menginformasikan
kepada atasan. Akan tetapi jika masalah yang dihadapi kompleks, maka atasan akan ikut
mengambil keputusan.
Manajer HR membawahi 4 orang karyawan. Ada beberapa tantangan yang ia hadapi
sebagai seorang pemimpin diantaranya yaitu memimpin bawahan yang cross generasi,
tuntutan untuk dijadikan sebagai role model bagi bawahannya, dan ekpetasi tim. Ekspetasi
tim yaitu tim yang mengharapkan atasannya bisa seperti ini dan itu. Atasan juga harus
menjadi fleksibel karena prinsip yang diterapkan tidak bisa diterima oleh semua bawahan.
Menurutnya saat pemimpin membuat sebuah kebijakan dan ditentang oleh bawahan,
pemimpin tersebut tidak bisa memaksa bawahannya harus menerima dan mengikutinya.
Sebelum terjadinya pertentangan, lakukan diskusi sehingga mendapatkan feedback untuk
meminimalkan perbedaan. Jika pertentangan itu sudah terjadi maka berikan kejelasan
mengenai kebijakan tersebut berupa penjelasan mengenai tujuan dan harapan dibuatnya
kebijakan tersebut.
Dasar dalam mendelegasikan suatu tugas di perusahaan ini yaitu melalui jobdesc.
Setiap karyawan memiliki tanggung jawab dan perannya masing-masing sesuai dengan
porsinya. Dalam mendelegasikan tanggung jawab dibutuhkan suatu kepercayaan tim, bahwa
yang bersangkutan bisa dan mampu melaksanakan perannya namun manajer tetap
memberikan support atau pendampingan.
Semakin lama tim bekerja di bagian yang sama maka akan muncul kejenuhan. Atasan
akan dituntut untuk lebih kreatif yaitu dengan menciptakan perasaan dihargai dan diapresiasi
sekecil apapun pekerjaan yang telah dilakukannya. Jika ada pekerjaan yang tidak sesuai
dengan yang diharapkan, maka masukan harus disampaikan secara personal tanpa rasa
menggurui. Selain itu terdapat motivasi yang berkaitan dengan finansial berupa bonus,
kenaikan gaji dan promosi karir. Setiap pekerja akan diminta untuk memiliki sebuah project
diluar pekerjaan hariannya sesuai dengan bidang yang diminati. Bonus akan diberikan jika
project tersebut dikerjakan dengan baik sedangkan untuk kenaikan gaji dan promosi karir
akan diberikan dilihat dari pekerjaan kesehariannya.
Komunikasi yang terjadi antara pemimpin dan bawahan di PT. Kievit Indonesia
adalah komunikasi dua arah. Komunikasi cenderung informal, karna setiap karyawan yang
ada menganggap atasan dan bawahan sebagai keluarga. Dengan komunikasi yang seperti itu
setiap karyawan akan merasa ada bonding antara pekerjaan dan hubungan pertemanan.
Sebagai Manajer HR tidak perlu banyak mengontrol. Bagian besar seperti proses dan
hasilnya yang ia kontrol tetapi untuk hal lainnya diserahkan kepada tim itu sendiri untuk
menyelesaikannya. Tetapi jika tim merasa tidak mampu atau butuh masukan maka manajer
sebagai pemimpin akan mengambil sedikit kontrol.
Dalam mengukur kinerja karyawan secara informal

Anda mungkin juga menyukai