Anda di halaman 1dari 20

ULIR, BAUT DAN MUR

1
Perencanaan Baut Dan Mur
START

Beban (W) (kg)

Faktor Koreksi (fc) Fc = 1-2

Beban Rencana (Wd) (kg) Wd  W . fc


1

Bahan Baut
Kekuatan tarik (σb)(kg/mm2)
Faktor Keamanan (Sf) a  0,5.a
Tegangan geser yang
diizinkan (τa) (kg/mm2) 2
4.Wd
Diameter inti yang diperlukan (d1) (mm) d1 
 .a
Pemilihan ulir standart
Diameter luar (d) (mm) Tabel 7.1
Diameter inti (d1) (mm) Untuk ulir metris kasar
Jarak bagi (p) (mm) berdasarkan nilai d1

Bahan mur
Kekuatan tarik (σb) (kg/mm2)
Tegangan geser yang diizinkan
(τa) (kg/mm2)
Tekanan permukaan yang
diizinkan (Qa) (kg/mm2)

Diameter luar ulir dalam (D) (mm) Tabel 7.1


Diameter efektif ulir dalam D2) (mm) Untuk ulir metris kasar
Tinggi kaitan gigi dalam (H1) (mm) berdasarkan nilai pemilihan baut

Wd 3
Jumlah ulir mur yang diperlukan (z) z
 .D 2.H 1.Qa
4
5
6
3
H  z. p
Tinggi mur (H) (mm)
H  (0,8  1)d
Nilai H terbesar yang dipakai

Jumlah ulir mur (z’) z'  H / p


Wd
Tegangan geser akar ulir baut (τb) b 
(kg/mm2)
 .d 1.k . p . z '
Wd
Tegangan geser akar ulir mur (τn) n 
(kg/mm2)
 . D. j . p. z '
u/ ulir metris k=0,84 & j=0,75

τb ≤ τa Jika tidak sesuai cek ke bagian


1,2,3
τn ≤ τa

Data Akhir :
Bahan Baut
Bahan Mur STOP / END 7
Diameter nominal ulir
Tinggi Mur
Latihan Soal 1
Baut Dan Mur Kait
Rencanakanlah ulir dan mur untuk sebuah
kait dengan beban (W) sebesar 5 ton seperti
gambar disamping. Kait dan mur terbuat
dari baja liat dengan kadar karbon 0,22%.
Dengan kekuatan tarik (σB) sebesar 42
kg/mm2 , tegangan geser (σa) maksimal 6
kg/mm2 dan nilai Sf adalah 7. Tekanan
permukaan yang diizinkan (Qa) 3 kg/mm2

8
Perencanaan Baut Dan Mur Dengan
Beban Berulang
START

Beban variabel satu baut (P) (mm)


Tebal plat yang dijepit (t) (mm)
Bahan plat yang dijepit
Cara pengetatan

Bahan baut
Golongan bahan
Kekuatan tarik (σB)(kg/mm2) Tabel 7.6
Batas mulur (σƴ) (kg/mm2)
Modulus elstisitas (E) (kg/mm2)
9
Penaksiran titik kerja
beban
10
11
2

Taksiran awal
Tabel 7.10
diameter nominal ulir

l  lp  H  tambahantoleransi( 3  10mm )
Panjang baut (dibawah kepala)
H ( biasanya10mm untuktinggimur )
(l) (mm)

Panjang ulir baut (b)


(mm)
b  1 / 2.lp
l1  l  b
Panjang bagian baut yang tidak l 2  lp  l1  ( H / 2)
berulir (l1) (mm) Ad  ( / 4) d 2
Panjang efektif baut (l2) (mm) Ak  ( / 4) d1
Luas penampang ynag tidak d & d1 lihat tabel 7.1

 
berulir (Ad) (mm2)
Luas penampang inti (Ak) (mm2) 1 1 l1 l 2
 
Cb E Ad Ak

  
Konstanta pegas baut (Cb)
(kg/mm) E  lp 2 12
Kontanta pegas plat (Cp) (kg/mm) Cp  x 19 D2
lp 4 H
Nilai D (lihat Tabel 7.1) +1
13
Cb
Faktor pertambahan beban aksial Φ nx
baut (Φ) Cb  Cp

Keadaan permukaan
baut, mur (lb/d)
Lp=lb
Kekasaran permukaan
kontak dengan plat (L)

Faktor pengetatan (a) a = Lihat Tabel 7.7


Faktor pengendoran (L) L = Lihat Tabel 7.5

Gaya jepit awal yang diperlukan


Po = a . L (1 - Φ) . P
(Po) (kg)

Gaya aksial baut maksimum


Pmax = Po + Φ . P
(Pmax) (kg)
14
15
16
Batas mulur x Luas penampang
σƴ. Ak
(σƴ. Ak) (kg)

Jika tidak sesuai cek ke bagian


Pmax < (σƴ. Ak) 1,2

Amplitudo tegangan (σam)


σam = Φ / 2 . P / Ak
(kg/mm2)

Cara pembuatan ulir baut Ulir Dirol - 8G

Batas kelelahan ulir luar, digabung dengan Tabel 7.8


mur yang dipasang ketat (σf) (kg/mm2)

17
Jika tidak sesuai cek ke bagian
σ am ≤ σ f 1,2

Keputusan ; Diamater nominal ulir Pilih Nilai M4 s/d M30 yang sesuai

Jarak sisi mur (B) (mm) Asumsi nilai B = 19 mm


P max
Tekanan dudukan (Ps) (kg/mm2) Ps 
( / 4 )( B 2  D 2 )
Tekanan permukaan
dudukan yang diizinkan Tabel 7.8 untuk bahan S30-35 C
(Psa) (kg/mm2)

Ps ≤ Psa 3
Jika tidak sesuai cek ke bagian
Data Akhir :
Bahan Baut, Bahan Mur
Diameter nominal baut
Tinggi Mur, Jarak sisi mur 18
STOP / END
Kondisi permukaan
Cara pembuatan
Latihan Soal 2
Baut Dan Mur Dengan Beban Berulang
Rencanakanlah sebuah baut dan mur untuk beban berulang
yang bervariasi antara 0 sampai dengan 1600 kg. Tebal benda
yang akan dijepit (lp) sebesar 60 mm dan terbuat dari baja SS.
Pengetatan mur dilakukan dengan tangan. Golongan baut 8G
(Scr2) Modulus elastisitas (E) sebesar 2,1x104 kg/mm2 dengan
titik gaya kerja (n) 3/4

19
20

Anda mungkin juga menyukai