Anda di halaman 1dari 4

Makalah Hasil Diskusi

Ilmu Pengetahuan Alam


Bioteknologi Konvensional

Fawwaz Zufar (09)


Harumi Natalegawa (12)
Imut Listya (13)
Kathya Kasamira (14)
Zahra Nadindra (32)

Kelompok 4
IX-I
SMPN 13 Bandung
2019/2020
Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan
produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim tertentu untuk melakukan
metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan.

Analisa
Nama Bioteknologi Non
makanan bioteknologi
Buah anggur 
Nata de coco 
Buah pear 
Tempe 
Mie 
Keju 
Telur 
Yoghurt 
Garam 
Roti 

1. Nata de coco
Nata de coco adalah contoh produk bioteknologi pangan yang dihasilkan dari fermentasi
air kelapa. Fermentasi dalam pembuatan nata de coco umumnya dilakukan oleh
bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri tersebut mengubah glukosa dan fruktosa yang
terdapat dalam air kelapa menjadi polisakarida atau selulosa.
Nata de coco memiliki banyak manfaat diantaranya adalah dapat menstabilkan kadar
kolesterol, bermanfaat bagi sistem pencernaan karena dapat menyerap banyak serat, dan
baik untuk diet.

2. Tempe
Tempe diproduksi dari proses fermentasi kedelai menggunakan jamur-jamur dari genus
Rhizoporus, misalnya  R. oligosporus, R. stoloniferus, dan R. oryzae.
Tempe adalah lauk dengan protein tinggi. Selain itu, ia juga sangat mudah dicerna oleh
tubuh. Mudahnya pencernaan tempe oleh tubuh disebabkan karena dalam produksi
tempe, jamur Rhizopus menghasilkan enzim protease dan enzim lipase.
Enzim protease berfungsi untuk mendegradasi protein menjadi asam amino, sedangkan
enzim lipase menguraikan lemak menjadi asam lemak. Baik asam amino atau asam
lemak, keduanya merupakan senyawa sederhana yang mudah diserap tubuh.

3. Keju
Keju dibuat melalui fermentasi susu oleh bakteri asam laktat seperti Lactobacillus
bulgarius dan Streptococcus thermophillus.
Dalam produksi keju, bahan baku berupa susu diubah menjadi asam laktat melalui
proses pemanasan terlebih dahulu agar semua bakteri mati. Setelah itu, enzim renin yang
diperoleh dari usus hewan memamah biak ditambahkan untuk membuat susu
menggumpal. Gumpalan susu inilah yang kemudian diperas dan dipadatkan sehingga
membentuk keju.
Manfaat keju yaitu baik untuk pencernaan, dapat meningkatkan mood dan fungsi otak,
juga dapat mencegah penyakit hati.

4. Yoghut
Bakteri asam laktat yang digunakan dalam pembuatan produk bioteknologi satu ini
adalah Lactobacillus bulgaris, Streptococcus lactis, atau Streptococcus
thermophilus. Fermentasi mengubah laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Kondisi
asam yang tercipta setelah fermentasi membuat susu mengalami pendadihan. Dadih
inilah yang kemudian dikumpulkan dan ditampung menjadi yogurt yang biasa kita
konsumsi sehari-hari.
Manfaat yoghurt antara lain yaitu dapat menurunkan berat badan, mencegah penyakit
jantung, menguatkan tulang, mencegah tekanan darah tinggi, dan dapat menjaga
kesehatan vagina.

5. Roti
Fermentasi umumnya dilakukan melalui penambahan ragi yang mengandung
jamur Saccharomyces cerevisiae pada adonan. Jamur tersebut akan menggunakan
glukosa dalam tepung roti sebagai tempatnya untuk memproduksi karbondioksida.
Karbondioksida yang terbentuk kemudian terperangkap dalam roti dan membuat adonan
roti mengembang dan bertekstur ringan.
Manfaat roti adalah dapat mengatasi depresi, mencegah serangan jantung, dan
meningkatkan energy.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai