Anda di halaman 1dari 23

TEORI AKUNTANSI

“ AKUNTANSI INTERNASIONAL”

3EB19

KELOMPOK 11

Disusun Oleh

1. Noviana Putri (25215137)


2. Olivia Nindya Herman (25215275)

UNIVERSITAS GUNADARMA

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Akuntansi Internasional dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Sri Wahyu Handayani, SE., MMsi selaku
Dosen mata kuliah Teori Akuntansi yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai definisi akuntansi internasional
serta memahami standar akuntansi internalsional. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Bekasi, 2 Maret 2018

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar.........................................................................................................ii

Daftar isi.................................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Batasan Masalah....................................................................................2
1.4 Tujuan.................................................................................................2
1.5 Manfaat..................................................................................................2

BAB II Pembahasan

3.1 Definisi Akuntansi Internasional...............................................................3


3.2 Masalah-masalah dalam Akuntansi Internasional dan Penentu Perbedaan
Nasional..............................................................................................5
3.3 Harmonisasi Standar Akuntansi dan Para Pelaku yang
Terlibat...........................................................................................9
3.4 Stategi Penyusunan Standar bagi Negara
Berkembang...........................................................................................11
3.5 Keragaman Kebijakan dalam Akuntansi Internasional..............................13

BAB III Kesimpulan..................................................................................18

Daftar Pustaka

iii
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi yang sangat cepat dengan kemajuan tekhnolgi,


aktivitas pasar modal pun dituntut untuk setara dalam memberi
kemampuan menghasilkan informasi. Akuntansi adalah hal yang di lihat
dalam memainkan peran untuk menghasilkan informasi, yang berguna
bagi pihak internal maupun pihak eksternal. Tujuan dari akuntansi adalah
menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambil keputusan
untuk membuat keputusan ekonomi.
Akuntansi memberikan seluruh kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk memfasilitasi alokasi pemusatan sumber dana oleh
pengguna. Jika informasi tersebut dapat di andalkan maka sumber daya
yang terbatas dapat di alokasikan secara optimal dan efesien.
Akuntansi Internasional mempunyai peran yang sangat kompleks,
dimana ruang lingkup pelaporannya ialah perusahaan yang multinasional
dengan operasi dan transaksi lintas Negara dengan kewajiban
pelaporannya terhadap pengguna pelaporan di Negara lain.
Salah satu munculnya akuntansi internasional adalah semakin luas
dan besarnya jangkauan dan operasi MNC (Multi National Corporation).
Dengan semakin besarnya jangkauan MNC ini, akan mempengaruhi pasar
uang dan modal internasional serta berbagai transaksi bisnis dan keuangan
yang menyertainya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah masalah-masalah dalam akuntansi internasional dan
apakah ada penentu perbedaan ?
2. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi internasional ?
3. Bagaimana Harmonisasi standar akuntansi internasional ?

1
4. Bagaimana starategi penyusunan standar bagi negara
berkembang ?
5. Bagaimana keragaman kebijakan dalam akuntansi internasional?

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka tim penulis membatasi
masalah yakni dengan bertahan sesuai dengan sub bab pada SAP yang
sudah ditentukan.
1.4 Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah-masalah dalam akuntansi internasional
dan mengetahui penentu perbedaan.
2. Untuk mengetahui definisi akuntansi internasional.
3. Untuk Mengetahui harmonisasi standar akuntansi internasional.
4. Untuk mengetahui stategi penyusunan standar bagi negara
berkebang.
5. Untuk mengetahui keragaman kebijakan dalam akutansi
internasional
1.5 Manfaat
Adapun manfaat akademis dari makalah ini adalah sebagai
penambah wawasan teman-teman kelas 3EB19 dan lainya dalam mata
kuliah Teori Akuntansi.

2
BAB II
Pembahasan

3.1 Definisi Akuntansi Internasional

Akuntansi internasional telah mencapai posisi yang penting dalam


bidang akuntansi secara umum, sebagai upaya untuk menanggapi tuntutan
globalisasi ekonomi, meningkatnya jumlah perusahaan multinasional dan
para pengguna informasi bertaraf internasional
Selama belum ada keragaman, bidang akuntansi internasional
merupakan subyek peningkatan penelitian yang mendalam baik secara
empiris maupun teoritis untuk menyelidiki banyaknya isu-isu akuntansi
internasional yang berhubungan dengan keuangan maupun manajerial.
Perkembangan akuntansi internasional semakin cepat dan perhatian
profesi akuntan pun terhadap masalah semakin besar. Ada tiga
kemungkinan pengertian terhadap akuntansi internasional ini :
Pertama, menurut konsep paren-foreign subsidiary accounting
atau accounting for foreign subsidiary menganggap bahwa akuntansi
internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi
dari perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada di berbagai
negara.
Kedua, menurut konsep comparative atau international accounting
yang menekankan pada upaya mempelajari dan mencoba memahami
perbedaan akuntansi di berbagai negara. Disini menyangkut pengakuan
terhadap perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan. Pengakuan terhadap
prinsip dan praktik akuntansi dimasing-masing negara, dan kemampuan
untuk mengetahui dampak perbedaan dalam laporan keuangan.
Ketiga, menurut konsep universal atau world accounting yang
berarti merupakan kerangka dimana kita memiliki satu konsep akuntansi

3
dunia termasuk didalamnya teori dan prinsip akuntansi yang berlaku di
semua negara.

Weirich et.al (belkaoui, 1985) mendefinisikan akuntansi internasional


sebagai berikut :
“mencakup semua perbedaan prinsip, metode dan standar akuntansi semua
negara. Termasuk didalamnya prinsip akuntansi (GAAP) yang di tetapkan
ditiap negara, sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip disemua
negara jika mempelajari akuntansi internasional. Perbedaan ini diakui
karena adanya perbedaan geografi, sosial, ekonomi, politik dan hukum.”
Menurut belkaoui (1985) beberapa determinan yang
mengakibatkan perbedaan tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi
adalah :
1. Relativisme budaya
2. Relativisme bahasa
3. Relativisme politik dan sipil
4. Relativisme ekonomi dan politik
5. Relativisme hukum dan pajak

Lima determinan inilah yang akan menentukan sistem pelaporan


dan pengungkapan di masing-masing negara sehingga menimbulkan
beberapa perbedaan antara satu negara dengan negara lain. Dengan
demikian, diperlukan akuntansi internasional. Menurut belkaoui (1976)
mengemukakan adanya relativisme agama dalam akuntansi khususnya
agama islam yang memiliki sistem ekonomi dan keuangan tersendiri yang
berdampak juga pada akuntansinya. Antara bank konvensional dan bank
islam, ada beberapa perbedaan prinsipil seperti masalah pengenaan bunga,
investasi yang sesuai dengan syariah, produk dana pihak ketiga,
pembiayaan yang boleh dilakukan zakat, dan sebagainya. Perbedaan ini
menimbulkan perbedaan beberapa sistem atau format laporan akuntansi
antara akuntansi konvensional dan akuntansi islam.

4
Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller (1976) mengemukakan tiga
usul yaitu sebagai berikut :
1. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan primer dan
sekunder
2. Single-Domicile Reporting, artinya laporan keuangan disusun
menurut standar dari domisili perusahaan tersebut.
3. Laporan keuangan disusun menurut standar internasional.

3.2 Masalah-masalah dalam Akuntansi Internasional dan Penentu


Perbedaan Nasional
1. Semantika
Hambatan semantika ditemukan dalam kosa kata bahasa dan istilah
yang dapat diartikan berbeda. Kata cost dan expense misalnya sering
diterjemahkan sebagai biaya atau ongkos di Indonesia. Orang lebih
mudah mengerti bila ditanya berapa biaya sebulan dari pada berapa
beban sebulan pangkas rumput disini? kalau menurut PSAK maka
pertanyaan itu harus dikatakan sebagai: berapa harga pokok (cost)
sebulan pangkas rumputr disini? demikian halnya dengan kata
earnings profit gains dan income dimengerti sebagai laba atau
keuntungan. Istilah stock dan shares di Inggris diterjemahkan
inventory dan stock di AS. Sama dengan inggris di Indonesia juga
stock juga diartikan sebagai persediaan (dari istilah tata buku belanda
dahulu)

2. Sistem Lingkungan
Hambatan sistem lingkungan merupakan yang paling luas
(pervasif) diantara hambatan-hambatan lainya. Hal ini terlihat dari sistem
lingkungan yang berlaku disetiap negara berbeda-beda. Sistem Hukum,
Politik, Sosialbudaya, Pendidikan dan Agama disesuatu negara dapat saja

5
berbeda dengan dinegara yang lain.sistem lingkungan yang berbeda
diantara negara-negara ini merupakan sumber kesulitan penyeragaman
standar akuntansi nasional ke standar akuntansi internasional. Bahkan
orang dpaat kehilangan optimisme melakukanya karna memerlukan waktu
yang lama dan dana yang banyak untuk membiayainya. Sistem-sistem
tersebut diamati satu persatu untuk memperoleh gambaran
keperbedaannya sebagai berikut:
a. Hukum
Hukum yang berlaku disetiap negara mempunyai pengaruh
langsung pada akuntansi dinegara yang bersangkutan. Dalam
situasi darurat nasional, dapat saja semua aspek kegiatan semua
masyarakat termasuk fungsi akuntansi harus diatur oleh pengadilan
atau badan pemerintah pusat. Sebagai contoh dalam perang dunia
kedua di Jerman sistem akuntansi nasional diatur dan dikontrol
oleh penguasa. Pada likuidasi perusahaan bank di Indonesia,
pemerintah ikut campur tangan melindungi para deposan dari
kerugian atas deposito mereka. Akibatnya prioritas pembayaran
deposito tidak sama denga hutang dagang seperti lazimnya
dinegara lain, misalnya di AS. Di AS prioritas pembayaran kedua
kewajiban ini sama karna dua-duanya termasuk kewajiban jangka
pendek. Di Indonesia deposito dibayar penuh dengan utang dagang
dapat dibayar pro rata dari hasil lukuidasi aset.

b. Politik
Sistem ini jugs merupakan hambatan karna sistem akuntansi pada
ekonomi terpusat berbeda pada ekonomi pasar. Pada ekonomi
terpusat tidak ada ekuitas bisnis yang dimiliki swasta, semua
dikuasi negara. Ada hubungan yang erat diantara kestabilan politik
dan ekonomi. Survei Earnst dan Young pada seribu perusahaan
didunia menemukan bahwa ketidak stabilan politik merupakan
penghalang investasi disesuatu negara. Keseringan demo dapat

6
dianggap sebagai gejala ketidak stabilan politik, apa bila jika
disertai pengrusakan. Meskipun demo dianggap sebagai
perwujudan kehidupan demokrasi akan tetapi bagi investor atau
calon investor dapat menganggapnya sebagai gangguan
berinvestasi ditempat itu. Disadari atau tidak, ada hubungan
keengganan calon investor menanam modal rill dengan berita-
berita keseringan demo disuatu tempat yang ingin dituju. Sejak
zaman reformasi di Indoensia hingga saat ini, demo-demo sering
terjadi. Ini perlu diwaspadai supaya tidak berakses buruk pada
perekonomian bangsa kedepan. Perkembangan akuntansi
dimungkinkan hanya jika disuatu negara ada ketenanggan berusaha
karna kestabilan politik

c. Sosialbudaya
Rasio utang yang tinggi pada bank dijepang tidak dianggap tanda
bahaya karna perusahaan yang mengalami kesulitian keuangan
dibantu sehingga pada akhirnya dapat mengembalikan
pinjamannya. Dipihak lain penghutang merasa malu jika tidak
dapat membayar hutangnya sehingga harus berhati-hati dan
berusaha mengembalikan pinjamanya. Ketika dimasa lalu di
Indonesia ramai usul untuk meminta keringanan hutang (hair cut)
kepada kreditur luar negri, dengan enteng jepang mengatakan tidak
menyetujui hal itu karna tidak mau memberi malu indonesia.
Kebalikan di Indonesia, kredit yang pernah diberikan kepada
pengusaha kecil tanpa jaminan seperti KMKP sampai Candak
kulak banyak yang macet. Demikian halnya ketika terjadi krisis
moneter, pemerintah memberikan kredit bantuan likuidiitas
puluhan triliun pada perusahaan yang mengalami kesulitan pada
pembayaran. Akan tetapi pada akhirnya kredit ini semua macet
sampai dibentuk badan penyehatan perbankan nasioal (BPPN)
untuk menyelesaikannya. Belum cukup kredit BLBI, pemerintah

7
menerbitkan obligasi yang bungannya dibayar pemerintah kepada
bank-bank yang dibantu. Semua ini menjadi sangat memberatkan
perekonomian negara terutama karna kebiasaan penangganan
kredit macet dilakukan melalui pemutihan atau penghapusan
hutang, bukan penagihan yang intensif. Berbeda dengan halnya di
Jepang, kredit yang diterima debitur tidak dimacetkan tetapi
dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha yang kemudian
dikembalikan ke bank yang meminjamkannya. Disini dipilih
contoh perbandingan antara jepang dengan indonesia karna untuk
pembiayaan perusahaan pada kedua bangsa mempunyai
persamaan, yaitu sama-sama tergantung pada pinjaman bank.
Perbedaanya adalah pengusaha jepang semua tahu manfaatkan
kredit bank dan beritikat baik mengembalikannya sedang
pengusaha indonesia tidak semua. Dalam konteks bantuan kredit
kepada pengusaha atau pinjaman pengusaha dari bank dijepang
telah membawa perekonomian jepang dikedudukan yang
terpandang di dunia sedangkan di Indonesia belum terpandang.
Hasilnya, pada akhir tahun 1990an terkenal Big Bang akuntansi
yang menjadikan perusahaan jepang lebih terbuka dan lebih sesuai
dengan standar internasional

d. Pendidikan
Sistem pendidikan dan kecerdasan berpengaruh pada sistem
akuntansi suatu negara. Pengguna informasi akuntansi yang
terdidik baik dapat memahami informasi akuntansi mutakhir. Juga
akuntansi pada suatu negara dengan standar pendidikan tinggi
umumnya terlatih biak dab mempunyai kompetensi yang baik serta
keahlian. Akan tetapi meningkatkan mutu pendidikan adalah
pekerjaan yang memakan waktu dan biaya. Sistem pendidikan
yang diharapkan adalah yang menghasilkan akuntan sebagai
berikut:

8
1. Kompeten dan trampil menganalisis pengalaman
multikultular dan meiliki perspektif global
2. mengerti hubungan lintas fungsional yang
memungkinkannya memandang suatu bisnis dalam arti
fungsi yang ter integrasi
3. mengerti lingkungan hidup yang harus dilestarikan untuk
keberlanjutan kehidupan bisnis

e. Agama
Keyakinan agama dapat mempengaruhi konsep dasar akuntansi.
Disejumlah negara, bunga uang tidak dibenarkan. Ini memerlukan
penyajian dan pengkomunikasian khusus kepada masyarakat bisnis dunia.
Hambatan-hambatan ini merupakan masalah karna mengakibatkan ketidak
efisienan penggunaan laporan keuangan sebagai informasi dalam ekonomi
global. Laporan keuangan hanya sebagai penyaji data yang masih harus
diolah dan diproses oleh penerjemah dan analisis keuangan. Selain ketidak
efisienan, hal ini juga berakibat ketidak tepatan waktu dalam pengambilan
keputusan yang dibutuhkan.

3.3 Harmonisasi Standar Akuntansi dan Para Pelaku yang Terlibat

Didalam akuntansi keunagan dikenal adanya standar yang harus


dipatuhi dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan
karena banyaknya pengguna laporan keuangan, bahkan untuk satu laporan
keuangan yang sama. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat
menyajikan laporan keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak
mereka sendiri. Hal ini akan menjadi masalah bagi pengguna karena akan
menyulitkan bagi mereka untuk memahami laporan keuangan yang ada.
Standar yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh dewan
standar di masing-masing negara. Dewan standar tersebut menyusun
standar akuntansi yang berlaku didalam negara tersebut dan dipakai oleh

9
entitas yang ada dinegara tersebut. Karena standar akuntansi dibuat dan
disususn oleh masing-masing dewan standar ditiap negara, standar
akuntansi antara satu negara dengan negara lain sangat mungkin berbeda.
Saat ini, ketika dunia bisnis dapat dilakukan hampir tanpa batas
negara, sumber daya produksi (misal uang) yang dimiliki oleh seorang
investor di satu negara tertentu dapat di pindahkan dengan mudah dan
cepat kenegara misalnya melalui mekanisme bursa saham. Tentu saja akan
timbul suatu masalah ketika standar akuntansi yang dipakai di negara
tersebut berbeda dengan standar akuntansi yang dipakai dinegara lain.
Investor dan kreditor serta calon investor dan calon kreditor akan menemui
banyak kesulitan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan
dengan standar yang berbeda-beda.
Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa
macam langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan
perbedaan dengan standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis
besar langkah-langkah yang dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi
harmonisasi dan konvergensi.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan
komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan
batasan-batasan seberapa besae praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Secara sederhana pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan
bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku
secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar standar
akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi
internasional.
Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi. Pertama,
bagi banyak negara belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi dan
audit yang memadai. Standar yang diakui secara internasional tidak hanya
akan mengurangi biaya penyiapan untuk negara-negara tersebut melainkan
juga memungkinkan mereka untuk dengan seketika menjadi bagian dari
arus utama standar akuntansi yang berlaku secara internasional.

10
Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian
dunia dan meningkatnya saling ketergantungan dari negara-negara didalam
kaitannya dengan perdagangan dan arus investasi internasional adalah
argumentasi yang utama dari adanya suaru bentuk standar akuntansi dan
audit yang berlaku secara internasional. Internasionalisasi semacam itu
juga akan memfasilitasi transaksi-transaksi internasional, penetapan harga
dan keputusan-keputusan alokasi sumber daya dan dapat menjadikan pasar
uang internasional menjadi lebih efisien.
Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk
memperoleh modal dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba
ditahan untuk mendanai proyek-proyek dan pinjaman-pinjaman luar negeri
yang tersedia, telah meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi akuntansi.

3.4 Stategi Penyusunan Standar bagi Negara Berkembang

Perkembangan akuntansi didunia ini berjalan sendiri-sendiri.


Masing-masing negara memiliki sistem dan konsep sendiri tentang standar
akuntansi atau mengikuti kubu tertentu. Standar akuntansi ini merupakan
pedoman dalam pencatatan, penyusunan, dan penyajian laporan keuangan
perusahaan. Jika standarnya berbeda maka bentuk dan isi laporan
keuangannya akan berbeda yang juga akan menimbulkan perbedaan
disana-sini sehingga laporan keuangan tidak bisa di perbandingkan. Dalam
hal masing-masing negara memiliki standar yang berbeda, tentu hal ini
akan melahirkan laporan keuangan yang berbeda sehingga tidak bisa di
perbandingkan. Perbedaan itu juga akan menimbulkan para emiten harus
menyusun laporan keuangan yang berbeda jika seandainya sahamnya di
perdagangkan dibeberapa pasar uang dan modal.
Misalnya jika tidak ada konvergensi standar, Ptindosat
mendaftarkan sahamnya di Newyork, Tokyo, Jakarta dan London mereka
akan menyusun minimal 4 buah laporan keuangan untuk memenuhi
persyaratan di empat pasar modal tersebut. Ini berarti akan menjadi biaya

11
dan akan menyulitkan amiten dan akuntan. Namun, dengan adanya satu
standar keuangan nantinya PT indosat cukup hanya menyusun satu laporan
keuangan.
Kubu standar akuntansi yang paling besar ada dua yaitu kubu
amerika dan kubu eropa. Eropa mengeluarkan IASB Statment dan FASB
Statment. IASB dipakai perusahaan eropa dan perusahaan yang terdaftar di
pasar modal eropa sedangkan FASB dipakai perusahaan amerika dan
perusahaan yang terdaftar dipasar modal amerika.
Kesulitan ini sudah lama menjadi perhatian para akademis dan
regulator sehingga upaya-upaya penyatuan kedua kubu ini terus dilakukan
baik oleh IASB maupun FASB. IASB akan melakukan kerja sama untuk
terus mengakomodasikan FASB yang berlaku diamerika serikat.
Indonesia sebagai negara atau pasar yang disebut “Emerging Market” mau
tidak mau harus bisa mengikuti perkembangan internasional termasuk
dalam konstalasi kovergensi kedua kubu akuntansi besar ini. Pada awalnya
profesi akuntansi ditanah air disebabkan banyakan lulusan Amerika dan
banyak perusahaan Amerika yang beroperasi diIndonesia maka standar
yang banyak digunakan adalah standar FASB atau yang berasal dari kibi
Amerika. Namun akhir-akhir ini IAI sudah banyak mengakomodasi IASB
sebagai sumber standar atau PSAK yang berlaku dinegara ini. Sehingga
proses menuju konvergensi ini sebenarnya sudah dimulai sejak dulu.
Diharapkan dengan terlaksananya konvergensi di tingkat puncak, akan
memudahkan kita mengikuti proses konvergensi.
Sikap IAI sudah dirumuskan pada konvensi dan Rapat umum
anggota dibali tahun 2004. Sikap IAI sudah sangat tepat yaitu akan
menerapkan IFRS. Pada tahun 2012 IAI akan bisa sepenuhnya
menerapkan IFRS dipasar modal indonesia diberbagai pasar modal diluar
negeri.

12
3.5 Keragaman Kebijakan dalam Akuntansi Internasional

Saat ini dunia masih belum memiliki suatu standar akuntansi yang
diakui semua negara, masing-masing negara memiliki standar
akuntansinya sendiri-sendiri, USA, UK, Indonesia, Australia dan lain
sebagainya. Karna semakin menyatunya berbagai kegiatan ekonomi
khususnya pasar modal dan semakin majunya teknologi komunikasi,
internet, komputer, semakin terasa perlunya standar akuntansi dunia, satu
untuk semua. Inilah salah satu tujuan dari IFAC maupun IASC.
Syukurnya saat ini banyak lembaga-lembaga internasional yang telah
mengendor SIASC selaku perumusan standar akuntansi internasional.
Terakhir basle committee, organisasi Pengawas Bank Internasional dan
International Organizatiosxn of Securities Commission (IOSC) juga telah
mengendors penggunaan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh IASC.
Perkembangan akuntansi interrnasional saat ini sangat didorong
oleh keberadaan lembaga internasional yang memberikan
perhatianterhadap perkembangan profesi ini secara internasional,
khususnya upaya mengharmonisasikan standar akuntansi. Beberapa
lembaga internasional dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Accounting International Study Group (IASC).


Organisasi ini didirikan oleh tiga negara: Amerika, Inggris, dan
Kanada. Grup ini berupaya mengkaji praktik akuntansi dan
Auditing diketiga negara tersebut. Sampai saat ini grup ini telah
melahirkan berbagai studi yang sangat bermanfaat bagi
perkembangan akuntansi internasional.
2. International Congress of Accounting (ICA) didirikan pada tahun
1904 dengan tujuan mengkatkan konsultasi dan pertukaran ide
antara akuntan diberbagai negara.
3. International Coordination Committe for The Accounting
Profession (ICCAP) pada tahun 1972 ICCAP ini dibentuk,

13
lembaga ini didirikan untuk mempelajari kode etik profesi,
pendidikan, latihan dan struktur organisasi akuntansi regional.
Pada tahun 1976 ICCAP dilebur dan menjadi International
Federation of Accounting Committe (IFAC).
4. International Federation of Accountant (IFAC)
federasi ini dibentuk dengan tujuan:
a. menyusun norma pemeriksaan akuntansi internasional
b. menyusun kode etik profesi
c. menyusun program pendidikan profesi akuntan
d. mengembangkan dan menilai teknik dan prosedur akuntansi
manajemen dan manajemen keuangan.
e. melakukan riset untuk membantu perkembagan praktik
akuntan publik
f. meningkatkan hubungan dengan para pemakai laporan
keuangan lainya seperti pekerja, kreditor, pemerintah dan
sebagainya
g. mendorong pembentukan organisasi regional
h. menerbitkan News Letter IFAC
i. membantu menyebarkan literatur akuntansi melalui
berbagai publikasi
j. melakukan kongres internasional akuntansi setiap lima
tahun sekali
k. perluasan keanggotaan organisasi IFAC.

Sampai pada tahun 1985 jumlah anggota IFAC telah


mencapai 65 negara. dalam federasi ini terdapat tujuh standing
committe sebagai berikut: Komite Pendidikan, Kode Etik, Norma
Pemeriksaan Akuntansi Internasional, International Congress,
Akuntansi Manajemen, Perencanaan, Organisasi Regional. Komite
International Auditing Practices Committe (IAPC) merupakan
komite yang paling aktif. Pada tahun1973 kemudian dibentuk

14
International Accounting Standard Committe (IASC) dengan
tujuan:
a. merumuskan dan mempublisir standar akuntansi yang
berlaku secara internasional
b. mengupayakan harmonisasi peraturan standar akuntansi
dalam penyajian laporan keuangan

5. Beberapa organisasi akuntan regional juga telah banyak


memberikan sumbuangan bagi perkembangan akuntansi
internasional seperti:
a. organisasi PBB (UNO, United Nation Organization)
b. International Monetary Fund (IMF) dan World Bank
c. Organization for Economic and Cooperative Development
(OECD)
d. Confederation of Asia and Pasific Accountant (CAPA)
e. Asean Federation of Accountant (AFA)
f. Japan Accounting Association (JAA)
g. African Accounting Council (AAC)
h. Union European Accountant (UEA)
i. Association of Accountancy Bodies in West Africa (ABWA)
j. Association Interamericana de Contabilidad (AIC)
k. Nordic Federation of Accountant (NFA)
l. European Accounting Association (EAA)
m. Arab Society of Certified Accountant (ASCA)
n. Union Europeenne des Expert Comptables de la CEE (The
Study Group)
o. Inter American Accounting Conference (IAAC)
p. Asean Association of Academic Accountants (AAAA)
6. Beberapa kantor akuntan publik besar yang dikenal dengan big six
atau sebelum merger disebut big eight, Arthur Anderson & Co,
Arthur Young & Co, Coopers & Lybrand, Deloitte Haskins &

15
Sells, Peat Marwick, Mitchell & Co, Price Waterhouse, Touche
Ross & Co, dan Whinney Murray Ernst abd Ernst.
7. International Forum on Accountancy Development (IFAD).
Lembaga ini didirikan oleh IFAC bersama the big 5 kantor
akuntasni dunia. IFAD bertujuan untuk membentuk arsitektur
keuangan global
8. Beberapa profesi akuntansi juga telah banyak yang andilnya dalam
pengembangan akuntansi internasional seperti:
a. American Accounting Assosiation (AAA)
b. American Instite of Certifeid Public Accountant (AICPA)
c. Institue of Management Accountant (IMA)
d. Association of University instructors in Accounting (AUIA)
e. Canadian Accociation of Academic Accountants (CAAA)
f. Financial Executuve Institue (FEI)
g. Financial Analyst Federation (FAF)
h. Institue of International Auditor (IIA)
i. The Institute of Chartered Accountans of England and
Wales (ICAEW)
Beberapa isu yang menjadi topik akuntansi internasional
antara lain adalah:
1. akuntansi untuk transaksi mata uang asing
2. manajemen resiko valuta asing seperti: future tradunng,
swap, contracts
3. penggungkapan penjabaran mata uang asing
4. akuntansi inflasi
5. akuntansi perpajakan
6. Transfer pricing
7. laporan konsolidasi
8. information control system
9. performance evaluation
10. investment planning

16
Upaya organisasi internasional ini ditunjukan untuk
mengharmonisasikan praktik akuntansi dan auditinig
ditingkat internasioanl terus berjalan dan membauhkan
hasil. Indonesia tidak bisa melepaskan diri dari arus
perkembangan akuntansi internasional mestinya harus ikut
dalam mainstream perkembangan ini.

17
BAB III

Kesimpulan

Kesimpulan dari materi ini adalah yakni

Akuntansi internasional adalah sebuah rangkain atau konsep berupa


penyusunan laporan keuangan yang dapat diterima dan dipahami secara mendunia
dan sudah disepakati bersama.

Masalah-masalah dalam akuntansi internasional terbagi menjadi dua:

1. semantika
2. sistem lingkungan
a. hukum
b. politik
c. sosialbudaya
d. pendidikan
e. agama

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas


(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa
besae praktik-praktik tersebut dapat beragam. Para pelakunya adalah lembaga atau
negara-negara yang ikut menganut sistem akuntansi internasional.

Perkembangan akuntansi didunia ini berjalan sendiri-sendiri. Masing-


masing negara memiliki sistem dan konsep sendiri tentang standar akuntansi atau
mengikuti kubu tertentu. Standar akuntansi ini merupakan pedoman dalam
pencatatan, penyusunan, dan penyajian laporan keuangan perusahaan. Jika
standarnya berbeda maka bentuk dan isi laporan keuangannya akan berbeda yang
juga akan menimbulkan perbedaan sehingga laporan keuangan tidak bisa
diperbandingkan.

Masing-masing negara memiliki standar akuntansinya sendiri-sendiri,


USA, UK, Indonesia, Australia dan lain sebagainya. Karna semakin menyatunya

18
berbagai kegiatan ekonomi khususnya pasar modal dan semakin majunya
teknologi komunikasi, internet, komputer, semakin terasa perlunya standar
akuntansi dunia, satu untuk semua. Perkembangan akuntansi internasional saat ini
sangat didorong oleh keberadaan lembaga internasional yang memberikan
perhatianterhadap perkembangan profesi ini secara internasional, khususnya
upaya mengharmonisasikan standar akuntansi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta:Erlangga.

Zebua,F.2008. Akuntansi Internasional. Jakarta: Mitra Wacana Media.

20

Anda mungkin juga menyukai