DI SUSUN OLEH :
NIM : 191821135
KELAS/SEMESTER : C (AKUNTANSI)/GANJIL
1.Pengertian kas
Kas merupakan harta yang paling lancar atau liquid dan paling mudah untuk
diselewengkan oleh karena itu diperlukan pengendalian dengan sistem atau prosedur
akuntansi untuk mencatat mengendalikan kas.
Kas adalah alat pertukaran yang diakui oleh masyarakat umum yang dipakai sebagai
alat pengukur terhadap semua kegiatan ekonomi didalam perusahaan.
Pengendalian kas Akuntansi secara garis besar harus mengarah pada dua hal yaitu
Administrative dan Accounting Control yang umumnya terdiri dari :
1).Menyediakan kas yang cukup untuk operasi perusahaan sehari - hari (likuiditas)
Sistem pengendalian intern tidak dirancang untuk dapat mendeteksi adanya kesalahan
- kesalahan, tetapi lebih kepada pencegahan - pencegahan untuk mengurangi
terjadinya kesalahan dan penyalahgunaan.
3.Pengawasan kas
1).Penerimaan Uang
3).Harus ditunjukan dengan jelas fungsi - fungsi dalam penerimaan kas dari setiap
penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank.
4).Melakukan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas.
5).Melakukan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan
kas.
6).Pengeluaran Uang
-Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung bukti - bukti yang lengkap atau
dengan kata lain digunakan sistem voucher.
-Memisahkan orang - orang untuk bertugas seperti penulisan cek, penandatangan cek,
dan mencatat pengeluaran kas.
Dana kas kecil atau petty cash fund adalah uang kas yang disediakan untuk
membayar pengeluaran - pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak
ekonomis bila dibayar dengan cek.Dana ini diserahkan kepada kasir kas kecil yang
bertanggung jawab terhadap pembayaran pembayaran. Jika jumlah kas kecil tinggal
sedikit, kasir kas kecil akan meminta agar dananya ditambah. penambahan kas kecil
dilakukan biasanya setiap periode tertentu misalnya mingguan.
Berhubungan dengan dana kas kecil ada dua metode yang digunakan yaitu :
2.Metode Fluktuasi
Dalam sistem ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang
diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil.
“Metode penghapusan piutang adalah piutang usaha yang tidak mungkin dapat
ditagih, seperti debiturnya bangkrut, meninggal, pailit dan lain-lain harus dihapuskan
sehingga akan menjadi biaya bagi perusahaan”.
Untuk mencatat penghapusan piutang usaha tersebut dapat dilakukan dengan dua
metode, yaitu :
Metode ini biasanya digunakan pada perusahaan-perusahaan yang berskala kecil atau
dapat juga diterapkan pada perusahaan yang tidak dapat menaksirkan kerugian
piutang usaha dengan tepat. Pada akhir periode akuntansi tidak dilakukan perhitungan
taksiran kerugian piutang, tetapi kerugian piutang baru dicatat apabila telah pasti
tidak dapat ditagih. Sehingga piutang tersebut akan dihapuskan dan dibebankan pada
perkiraan kerugian piutang dan mengkreditkan piutang usaha.
Apabila pelanggan membayar kembali piutang yang telah dihapus oleh perusahaan
sebelum tutup buku, maka piutang yang telah dikreditkan sebelumnya didebetkan
kembali dan beban pada kerugian piutang dikreditkan oleh perusahaan. Sehingga nilai
piutang pelanggan tersebut muncul dan akan dikreditkan kembali pada saat
pembayaran piutang tersebut.
Lain halnya jika pelanggan membayar piutang yang telah dihapuskan oleh
perusahaan setelah tutup buku. Perusahaan akan mendebetkan piutang pelanggan
tersebut dan mengkreditkan nilai piutang tersebut sebagai pendapatan lain-lain. Pada
saat pembayaran piutang oleh pelanggan maka piutang tersebut akan dikreditkan
kembali.
2. Metode Cadangan
Perkiraan tersebut kemudian dicatat sebagai beban terhadap kerugian piutang tak
tertagih. Namun beban tersebut tidak lantas dikeluarkan dari perkiraan piutang, hanya
dianggap sebagai cadangan piutang tak tertagih. Dalam pencatatannya, beban
kerugian piutang di bagian debet. Dan cadangan kerugian piutang di bagian kredit.