Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I


“Akuntansi terhadap Kas dan Akuntansi terhadap Piutang
“DOSENPENGAMPU: NEKS TRIANI,SE.,M.Si.

DI SUSUN OLEH :

NAMA : DIANTIFFANY IHSAN

NIM : 191821135

KELAS/SEMESTER : C (AKUNTANSI)/GANJIL

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

TAHUN AJARAN 2020/2021


A. AKUNTANSI TERHADAP KAS

1.Pengertian kas

Kas merupakan harta yang paling lancar atau liquid dan paling mudah untuk
diselewengkan oleh karena itu diperlukan pengendalian dengan sistem atau prosedur
akuntansi untuk mencatat mengendalikan kas.

Kas adalah alat pertukaran yang diakui oleh masyarakat umum yang dipakai sebagai
alat pengukur terhadap semua kegiatan ekonomi didalam perusahaan.

2.Sistem pengendalian terhadap Kas

Pengendalian kas Akuntansi secara garis besar harus mengarah pada dua hal yaitu
Administrative dan Accounting Control yang umumnya terdiri dari :

1).Menyediakan kas yang cukup untuk operasi perusahaan sehari - hari (likuiditas)

2).Menghindari terjadinya kas yang menganggur (idle money)

3).Mencegah terjadinya kerugian - kerugian sebagai akibat dari adanya


menyalahgunaan kas.

Sistem pengendalian intern tidak dirancang untuk dapat mendeteksi adanya kesalahan
- kesalahan, tetapi lebih kepada pencegahan - pencegahan untuk mengurangi
terjadinya kesalahan dan penyalahgunaan.

3.Pengawasan kas

Sistem pengawasan intern perusahaan berbeda - beda namun pada dasarnya


pengawasan tersebut sama. Berikut pengawasan terhadap kas :

1).Penerimaan Uang

2).Prosedur - prosedur pengawasan yang dapat digunakan antara lain :

3).Harus ditunjukan dengan jelas fungsi - fungsi dalam penerimaan kas dari setiap
penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank.

4).Melakukan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas.
5).Melakukan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan
kas.

6).Pengeluaran Uang

Prosedur pengawasannya adalah :

Semua pengeluaran uang menggunakan cek kecuali untuk pengeluaran - pengeluaran


kecil dibayar dari kas kecil.

-Dibentuk dana kas kecil yang diawasi dengan ketat.

-Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung bukti - bukti yang lengkap atau
dengan kata lain digunakan sistem voucher.

-Memisahkan orang - orang untuk bertugas seperti penulisan cek, penandatangan cek,
dan mencatat pengeluaran kas.

-Melakukan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang tidak tentu.

-Melakukan pembuatan kas harian.

4.Dana Kecil(Petty Cash Fund)

Dana kas kecil atau petty cash fund adalah uang kas yang disediakan untuk
membayar pengeluaran - pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak
ekonomis bila dibayar dengan cek.Dana ini diserahkan kepada kasir kas kecil yang
bertanggung jawab terhadap pembayaran pembayaran. Jika jumlah kas kecil tinggal
sedikit, kasir kas kecil akan meminta agar dananya ditambah. penambahan kas kecil
dilakukan biasanya setiap periode tertentu misalnya mingguan.

Berhubungan dengan dana kas kecil ada dua metode yang digunakan yaitu :

1.Metode Sistem Imprest

2.Metode Fluktuasi

Sistem imprest (imprest fund method)

Dalam sistem ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang
diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil.

Sistem Fluktuasi (fluctuating fund method)


Dalam sistem fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara yang
sama seperti sistem imprest. yang menjadi pembeda adalah dalam metode fluktuasi
saldo rekening kas kecil tidak tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah
pengisian kembali dan pengeluaran - pengeluaran kas kecil.

pencatatan langsung dilakukan setiap terjadinya pengeluaran - pengeluaran dari dana


kas kecil

B. AKUNTANSI TERHADAP PIUTANG

“Metode penghapusan piutang adalah piutang usaha yang tidak mungkin dapat
ditagih, seperti debiturnya bangkrut, meninggal, pailit dan lain-lain harus dihapuskan
sehingga akan menjadi biaya bagi perusahaan”.

Untuk mencatat penghapusan piutang usaha tersebut dapat dilakukan dengan dua
metode, yaitu :

1.Metode Penghapusan Langsung (Direct Methode)

Metode ini biasanya digunakan pada perusahaan-perusahaan yang berskala kecil atau
dapat juga diterapkan pada perusahaan yang tidak dapat menaksirkan kerugian
piutang usaha dengan tepat. Pada akhir periode akuntansi tidak dilakukan perhitungan
taksiran kerugian piutang, tetapi kerugian piutang baru dicatat apabila telah pasti
tidak dapat ditagih. Sehingga piutang tersebut akan dihapuskan dan dibebankan pada
perkiraan kerugian piutang dan mengkreditkan piutang usaha.

Apabila pelanggan membayar kembali piutang yang telah dihapus oleh perusahaan
sebelum tutup buku, maka piutang yang telah dikreditkan sebelumnya didebetkan
kembali dan beban pada kerugian piutang dikreditkan oleh perusahaan. Sehingga nilai
piutang pelanggan tersebut muncul dan akan dikreditkan kembali pada saat
pembayaran piutang tersebut.

Lain halnya jika pelanggan membayar piutang yang telah dihapuskan oleh
perusahaan setelah tutup buku. Perusahaan akan mendebetkan piutang pelanggan
tersebut dan mengkreditkan nilai piutang tersebut sebagai pendapatan lain-lain. Pada
saat pembayaran piutang oleh pelanggan maka piutang tersebut akan dikreditkan
kembali.
2. Metode Cadangan

Metode penghapusan piutang cadangan disebut juga allowance method. Dalam


metode cadangan, perusahaan perlu melakukan penaksiran terhadap piutang tak
tertagih pada tiap akhir periode pembukuan. Metode ini biasanya digunakan oleh
perusahaan yang memiliki skala besar yang terbiasa mencatat perkiraan atau estimasi
piutang yang tak dapat ditagih.

Perkiraan tersebut kemudian dicatat sebagai beban terhadap kerugian piutang tak
tertagih. Namun beban tersebut tidak lantas dikeluarkan dari perkiraan piutang, hanya
dianggap sebagai cadangan piutang tak tertagih. Dalam pencatatannya, beban
kerugian piutang di bagian debet. Dan cadangan kerugian piutang di bagian kredit.

Anda mungkin juga menyukai