Anda di halaman 1dari 16

Sisitem pengendalian Manajemen

Pengendalian terhadap Tindakan, Personel


dan Budaya

Kelompok 3
• Nurul Dzagira
• Azzahra Dwi Sasbilla
• Berliana Cristin
• Awaluddin
Perusahaan dapat menambah atau mengganti pengendalian hasil dengan bentuk
pengendalian lainnya dengan tujuan untuk membuat karyawan bertindak sesuai
dengan yang diharapkan perusahaan.

 PENGENDALIAN TINDAKAN, yaitu memastikan karyawan melakukan (atau


tidak melakukan) tindakan tertentu yang dinilai dapat menguntungkan (merugikan)
perusahaan.
 PENGENDALIAN PERSONEL, didesain untuk membuat karyawan dapat
melakukan tugas yang diinginkan dengan memuaskan secara mandiri karena mereka
adalah karyawan yang berpengalaman, jujur dan pekerja keras.
 PENGENDALIAN BUDAYA, diciptakan guna membentuk norma perilaku
perusahaan dan guna mendorong karyawan untuk memantau dan
mempengaruhi perilaku antara satu karyawan dan karyawan lain
PENGENDALIAN TINDAKAN

Bentuk dasar tindakan


pengendalian tindakan

Pembatasan
Penilaian pertindakan
administratif

Akuntabilitas tindakan redundensi

Pembatasan perilaku
 Pembatasan Perilaku
Pembatasan perilaku merupakan sebuah bentuk pengendalian tindakan yang bersifat
“negative” atau “memaksa”. Sebagian besar perusahaan menggunakan beragam bentuk
pembatasan fisik, termasuk mengunci meja, memasang kata sandi untuk computer, membatasi
akses karyawanke area-area tertentu.
 Pembatasan Administratif
Suatu bentuk umum dari pengendalian administrative yang mencakup pembatasan otoritas
dari pengambilan keputusan. Bentuk umum lain dari pengendalian administrative biasanya
merujuk pada pemisahan tugas.
 Penilaian Pratindakan
Bentuk umum dari penilaian pratindakan berlangsung selama proses perencanaan dan
penganggaran yang ditandai oleh berbagai level penilaianterhadap tindakan dan anggaran
yang direncanakan pada level organisasiyang lebih tinggi.
 Akuntabilitas Tindakan
Akuntabilitas tindakan ialah meminta karyawan untuk bertanggung jawabatas tindakan
yang mereka lakukan. Agar bisa diterapkan dengan baik, pengendalian akuntabilitas
tindakan membutuhkan hal-hal berikut:
 Mendefinisikan tindakan apa yang dapat diterima maupun yang tidak dapat diterima
 Mengomunikasikan definisinya kepada karyawan
 Mengobservasi atau jika tidak melacak apa yang terjadi
 Memberikan imbalan kepada tindakan yang baik atau memberikan hukuman kepada
tindakan yang menyimpang.
 Redundasi
Redundansi, meliputi penugasan lebih banyak karyawan (atau peralatan) untuk melakukan
suatu tugas dibandingkan jumlah yang sesungguhnya dibutuhkan. Redundansi biasa terjadi di
fasilitas komputer,fungsi keamanan, dan operasi-operasi penting lainnya.
PENGENDALIAN TINDAKAN DAN MASALAH
PENGENDALIAN
Pengendalian tindakan dapat berjalan baik karena sama halnya dengan tipe pengendalian lain,
pengendalian tindakan berhubungan dengan satu atau lebih dari tiga masalah dasar pengendalian.
Berikut table masalah pengendalian yang disebabkan oleh jenis pengendalian tindakan
PENGENDALIAN VERSUS DETEKSI
 Pengendalian tindakan dapat juga diklasifikasikan berdasarkan apakah pengendalian ini
bertujuan untuk mencegah atau untuk mendeteksi perilaku yang tidak diinginkan. Dibuatnya
perbedaan ini terbilang penting karena pengendalian yang mencegah munculyca tindakan
tak diinginkan Ketika pengendalian berjalan efektif, merupakan bentuk tindakan yang paling
kuat karna dapat mencegah timbulnya biaya dan kerusakan akibat perilaku yang tak
diinginkan tersebut.
 Tipe pengendalian tindakan dengan deteksi berbeda dari tipe pengendalian dari pencegahan,
yakni pengendalian dengan deteksi diaplikasikan sebuah prilaku terjadi. Akan tetapi,
pengendalian tipe ini akan berjalan dengan efektif jika deteksi dibuat secara tepat waktu dan
juga jika deteksi berhasil menghentikan perilaku serta berhasil mengoreksi dampak-dampak
dari tindakan yang merugikan. Selain itu , deteksi dini terhadap tindakan yang merugikan
itu sendiri bersifat preventiatif (dapat mencegah), deteksi ini bisa menyurutkan niat
seseorang untuk sengaja melibatkan diri dalam perilaku yang tak diinginkan.
▶ Contoh pengendalian tindakan yang diklasifikasikan berdasarkan
tujuan:
KONDISI MENENTUKAN EVEKTIVITAS
PENGENDALIAN TINDAKAN

Pengendalian tindakan tidak dapat digunakan dengan efektif pada


setiapsituasi. Pengendalian tindakan hanya efektif ketika kedua kondisi ini ada
yaitu:
1. Perusahaan dapat menentukan tindakan apa yang diinginkan (tidak
diinginkan).
2. Perusahaan dapat memastikan bahwa tindakan yang diinginkan (tidak
diinginkan) terjadi (tidak terjadi).
PEMAHAMAN MENGENAI TINDAKAN YANG DIINGINKAN

Kurangnya pemahaman mengenai tindakan apa yang diinginkan


merupakankendali yang paling membatasi dilangsungkannya pengendalian
tindakan.Pemahaman mengenai perilaku yang diinginkan dapat dicari atau
dipelajaridengan dua cara.
Pertama dengan menganalisis pola tindakan dalam situasi khususatau situasi yang
mirip sepanjang waktu untuk mengetahui tindakan apa yangmemberikan hasil
yang terbaik. Yang kedua atau cara lain perusahaan untuk dapatmengetahui
tindakan apa yang diinginkan adalah dengan mendapatkan informasidari orang
lain, khususnya untuk keputusan strategis. Tentu saja, ini merupakan peran utama
yang dimainkan oleh konsultan dengan pengetahuan mendetail akancara
pelaksanaan yang terbaik
KEMAMPUAN UNTUK MEMASTIKAN BAHWA
TINDAKAN YANG DIINGINKAN SUDAH DILAKUKAN

▶ Mengetahui bahwa tindakan yang diinginkan ternyata tidak memadai untuk


memastikan pengendalian yang baik, perusahaan harus mampu
memastikan ataumengobservasi bahwa tindakan yang diinginkan sudah
dilakukan.
Kemampuan ini bervariasi di antara pengendalian tindakan yang berbeda. Efektivitas
dari pembatasan perilaku dan penilaian pratindakan bervariasi secara langsung
denganreabilitas alat fisik atau prosedur administratif yang dimiliki perusahaan
untuk memastikan bahwa tindakan yang diinginkan (tidak diinginkan) sudah
dilakukan(tidak dilakukan).
▶ Pelacakan tindakan sering memberikan tantangan signifikan yang
harusdihadapi dalam membuat pengendalian akuntabilitas tindakan berjalan
efektif.Biasanya beberapa tindakan dapat dilacak meskipun ketika tindakan
karyawantidak dapat diobservasi langsung. Tetapi, pelacakan ini tidak selalu
efektif
Pengendalian Personel
Pengendalian personel membangun kecenderungan alami karyawan
untuk mengendalikan atau mereka sendiri.
Pengendalian personel memiliki tiga tujuan:

Membantu mengklarifikasikan
harapan

Memastikan bahwa tiap


karyawan mampu melakukan
pekerjaan dengan baik
Meningkatkan kemungkinan
bahwa tiap karyawan akan
terlibat dalam self-
monitoring
Pengendalian personel dapat diimplementasikan melalui:

1. Seleksi dan penempatan

2. Pelatihan

3. Desain pekerjaan dan persediaan sumber daya yang


dibutuhkan
PENGENDALIAN BUDAYA
Pengendalian budaya didesain untuk mendukung pemantauan Bersama (mutual monitoring), sebuah
tekanan kuat dari suatu kelompok terhadap individu yang menyimpang dari norma dan nilai
kelompok

Pengendalian budaya akan bekerja paling efektif jika anggota kelompok memiliki keterkaitan social
atau
emosional antara satu sama lain

Budaya dibangun diatas tradisi, norma, kepercayaan, nilai, ideologi, sikap, dan cara berperilaku
Bersama

Budaya perusahaan dapat dibentuk dalam banyak cara, baik lewat kata maupun contoh, meliputi kode
etik, imbalan kelompok, transfer antar perusahaan, pengaturan fisik dan social, dan tone at the top.
PENGENDALIAN PERSONEL, BUDAYA DAN
MASALAH PENGENDALIAN

Secara bersamaan, pengendalian personel atau budaya mampu menangani semua


masalah pengendalian, meskipun tidak semua tipe pengendalian dalamkategori ini bisa
bekerja efektif untuk menangani tiap tipe masalah.
EVEKTIVITAS PENGENDALIAN PERSONEL/BUDAYA

 Semua perusahaan bergantung kepada karyawannya sampai batas tertentu


untuk mengarahkan dan memotivasi diri mereka. Beberapa system
pengendalian perusahaan didominasi oleh pengendalian personel.
 Pengendalian budaya sering kali memiliki keunggulan yaitu pengendalian
ini lebih relative tidak mendesak. Bahkan karyawan mungkin tidak akan
menganggap norma Bersama maupun “ cara mereka bekerja” sebagai bagian
dari system “pengendalian”
 Pengendalian personel / budaya memiliki keunggulan yang khas dibandingkan
pengendalian hasil dan tindakan. Pengendalian ini dapat digunakan hampir
semua kondisi sampai batas tertentu, biayanya sering kali lebih rendah
dibandingkan bentuk-bentuk pengendalian yang lebih menonjol, dan
pengendalian personel/budaya mungkin menimbulkan efek samping yang
lebih sedikit.

Anda mungkin juga menyukai