Anda di halaman 1dari 47

am

b
PUTUSAN

u
Nomor:Putusan
Direktori 07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.NIaga.Jkt.Pst.
Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

a
R
Pengadilan Niaga Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan

si
mengadili permohonan pernyataan pailit dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan

ne
ng
sebagai berikut dalam permohonan yang diajukan oleh;

RAIFFEISEN BANK INTERNATIONAL AG, suatu perusahaan yang terdaftar dan

do
beralamat kantor di One Raffles Quay #38- 01 North Tower, Singapore 048583
gu
("Pemohon Pailit") beserta kuasa hukumnya berdasarkan surat kuasa khusus
tertanggal 2 Desember 2015, Para Advokat pada Kantor Advokat ASSEGAF

In
A
HAMZAH & PARTNERS, yang beralamat kantor (domisili Pemohon Pailit) di
Menara Rajawali lantai 16, Jalan Dr. Ide Anak Agung Gde Agung lot #5.1,
ah

lik
Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan 12950, selanjutnya disebut
sebagai,................................................. PEMOHON PAILIT:
am

ub
Terhadap

SOEBALI SUDJIE, Warga Negara Indonesia, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor
ep
09.5204.130860.0090, beralamat di Jalan Blandongan Nomor 28 D, Tambora,
k

Jakarta Barat, selanjutnya disebut sebagai TERMOHON PAILIT;


ah

Pengadilan Niaga Jakarta tersebut;


R

si
Setelah membaca berkas perkara;

ne
ng

Setelah memperhatikan alat-alat bukti yang diajukan di persidangan;

do
gu

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan Surat Permohonan pernyataan pailit


In
A

terhadap Termohon, terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta pada Pengadilan


Negeri Jakarta Pusat tanggal 12 Februari 2016 dengan Register Nomor; 07/Pdt.SUS-
ah

lik

PAILIT/2016/PN. Niaga Jkt.Pst., sebagai berikut;

A. PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT


m

ub

BERHAK UNTUK MEMERIKSA DAN MEMUTUS PERMOHONAN PAILIT INI;


Hal. 1 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ka

1. Berdasarkan Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
ep

dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang ("UU 37/2004"), Permohonan Pailit diajukan
kepada Pengadilan Niaga yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum
ah

Debitor;
R

es

2. Mengingat Termohon Pailit berdomisili di wilayah Jakarta Barat, maka dengan merujuk
M

ng

kepada ketentuan Pasal 5 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 1999 yang
on

secara jelas menyebutkan bahwa daerah hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat meliputi Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Propinsi Jawa Barat, Sumatera
gu

Selatan, Lampung, dan Kalimantan Barat, sudah jelas bahwa Pengadilan Niaga pada
d

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat adalah satu-satunya lembaga peradilan yang memiliki hak
In
A

dan kewenangan untuk memeriksa dan memutus Permohonan Pailit ini;


Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

b
B. PERMOHONAN PAILIT INI HARUS DIKABULKAN KARENA TELAH MEMENUHI PERSYARATAN

u
Direktori
YANG DIATUR Putusan
DALAM UU 37/2004; Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Bahwa Pasal 2 ayat (1) UU 37/2004 memberikan hak kepada Pemohon Pailit selaku

a
kreditor untuk mengajukan Permohonan Pernyataan Pailit terhadap Debitor sebagaimana

si
dikutip sebagai berikut (dengan penekanan):

ne
ng
Pasal 2 ayat (1) UU 37/2004:
“Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya
satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan

do
gu
Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih
kreditornya";

In
A
4. Berdasarkan ketentuan di atas, kreditor dapat mengajukan Permohonan Pernyataan Pailit
dengan syarat: (i) adanya 2 (dua) atau lebih kreditor dari Termohon Pailit; dan (ii) setidak-
ah

lik
tidaknya ada 1 (satu) utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih;

5 Pasal 8 ayat (4) UU 37/2004 kemudian secara khusus menyatakan bahwa Permohonan
am

ub
Pernyataan Pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti
secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud
ep
dalam Pasal 2 ayat (1) telah dipenuhi;
k

Hal. 2 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.


ah

6. Pemohon Pailit dengan ini akan menyampaikan fakta-fakta atau keadaan yang dapat
R

si
secara sederhana membuktikan bahwa sudah sepatutnya Termohon Pailit dinyatakan Pailit,
yaitu sebagai berikut:

ne
ng

B.1. TERMOHON PAILIT MEMILIKI l (SATU) TAGIHAN YANG JATUH TEMPO DAN DAPAT DITAGIH;

7. Hubungan hukum antara Pemohon Pailit dengan Termohon Pailit berasal dari sebuah

do
gu

perjanjian dengan judul US$ 25,000,000 Facility Agreement tertanggal 8 April 2013
("Perjanjian Kredit") antara PT Trimega Utama Corporindo ("PT TUC") dan Pemohon Pailit;
In
A

8. Pemohon Pailit merupakan pemberi pinjaman dalam Perjanjian Kredit berdasarkan


dokumen Transfer Agreement tertanggal 2 April 2015, dan juga merupakan Agen dan Agen
ah

lik

Jaminan dalam Perjanjian Kredit;

9. Sedangkan Termohon Pailit merupakan penjamin dari utang PT TUC berdasarkan


m

ub

Perjanjian Kredit melalui Akta Notaris Nomor 73 Tanggal 8 April 2013 tentang Jaminan
Perseorangan (Berkelanjutan) (Personal Guarantee (Continuing)) yang dibuat di hadapan
ka

ep

Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S,H., M.Kn., Notaris di Jakarta
Selatan ("Akta Jaminan Perseorangan") yang diberikan oleh Termohon Pailit kepada Pemohon
ah

Pailit;
R

es

10. Adapun pinjaman berdasarkan Perjanjian Kredit yang diberikan kepada PT TUC
M

ng

diperuntukkan, salah satunya, untuk pengembangan usaha yang dijalankan oleh kelompok
on

usaha PT TUC yang notabenenya dimiliki oleh Termohon Pailit;


gu

11. Namun demikian, setelah PT TUC dan kelompok usahanya menikmati pinjaman yang
d

diberikan berdasarkan Perjanjian Kredit, pengembalian pinjaman justru mengalami


permasalahan atau dengan kata lain, sampai dengan tanggal diajukannya Permohonan Pailit
In
A

ini. Pemohon Pailit belum menerima pengembalian pinjaman secara utuh;


Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

b
12. Pinjaman berdasarkan Perjanjian Kredit mulai dicairkan sejak tanggal 18 April 2013

u
Direktori
("Tanggal Pencairan" PutusanDate")
atau "Utilisation Mahkamah AgungPasal
dan berdasarkan Republik Indonesia
16 (a) Perjanjian Kredit,

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Tanggal Pengembalian (Repayment Date) akan dilakukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
hk
sejak Tanggal Pencairan. Skema ini hanya berlaku untuk pengembalian pinjaman pokok dan

a
belum termasuk bunga

si
Hal. 3 dari 70 halaman, Rs.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

dan/atau denda (bila ada). Berdasarkan Pasal 6 (a) Perjanjian Kredit, jadwal

ne
ng
pengembalian pinjaman pokok dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pengembalian Tanggal Pengembalian Jumlah Keterangan

do
Pertama
gu Pengembalia
n
3 bulan sejak Tanggal Pencaian 6,25 % Sudah dibayar
Kedua 6 bulan sejak Tanggal Pencaian 6,25 % Sudah dibayar

In
A
Ketiga 9 bulan sejak Tanggal Pencaian 6,25 % Sudah dibayar
Keempat 12 bulan sejak Tanggal 6,25 % Sebagian dibayar
Pencaian
ah

Kelima 15 bulan sejak Tanggal 6,25 % Tidak dibayar

lik
Pencaian
Keenam 18 bulan sejak Tanggal 6,25 % Tidak dibayar
Pencaian
am

ub
Ketujuh 21 bulan sejak Tanggal 6,25 % Tidak dibayar
Pencaian
Kedelapan 24 bulan sejak Tanggal 6,25 % Tidak dibayar
Pencaian
ep
Kesembilan 27 bulan sejak Tanggal 6,25 % Tidak dibayar
k

Pencaian
Kesepuluh 30 bulan sejak Tanggal 6,25 % Tidak dibayar
ah

Pencaian
R
Kesebelas 33 bulan sejak Tanggal 6,25 % Tidak dibayar

si
Pencaian
Terakhir 36 bulan sejak Tanggal 31,25% Tidak dibayar

ne
Pencaian
ng

13. Dari tabel di atas, diketahui bahwa sejak bulan April 2014, pengembalian atas pinjaman
oleh PT TUC sudah mulai mengalami permasalahan dengan tidak dibayar penuhnya jumlah

do
gu

pengembalian keempat;

14. Jika dihitung sampai dengan tanggal 10 Februari 2016, maka jumlah utang tertunggak
In
A

sehubungan dengan penunggakan dari pengembalian pinjaman


berdasarkan Kredit ("Piutang Pemohon adalah
ah

lik

Pailit") sebagai
Perjanjian berikut;
Jumlah Pokok : USD 19,085,215.89
m

ub

Bunga ; USD 4,799,176.25


Total ; USD 23,884,392.14
ka

Setelah menunggu hampir selama 1 (satu) tahun sejak terjadinya permasalahan


ep

15.
pengembalian pinjaman dan setelah gagalnya serangkaian usaha Pemohon Pailit untuk
ah

memperoleh pengembalian pinjaman, maka pada tanggal 20 Maret 2015, Pemohon Pailit
R

mengirimkan Surat Notice of Acceleration kepada PT TUC yang pada intinya menyatakan
es
M

bahwa dengan tidak dilakukannya pembayaran oleh PT TUC atas kewajibannya berdasarkan
ng

Perjanjian Kredit, maka seluruh Piutang Pemohon Pailit telah jatuh tempo dan dapat ditagih
on

sejak tanggal 20 Maret 2015;


gu

16. Setelah dikeluarkannya Notice of Acceleration, Pemohon Pailit telah juga telah berusaha
d

untuk mendapatkan pengembalian atas Piutang Pemohon Pailit, baik


In
A

Hal. 4 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Disclaimer
itu kepada PT TUC langsung, maupun terhadap pihak-pihak lain, termasuk pengurus dan
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pemegang saham PT TUC dan para Penjamin dari Perjanjian Kredit;
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
17. Perlu untuk ditegaskan bahwa dengan adanya Notice of Acceleration, maka Termohon
am

b
Yang Berkewajiban dan seluruh hak dan manfaat lainnya yang diberikan terhadap para

u
Direktori
penjamin menurut hukum,Putusan Mahkamah
termasuk tanpa Agung
pembatasan, Republik
ketentuan Indonesia
yang diuraikan dalam

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Pasal 1430, kalimat pertama. Pasal 1831,1833, 1837, 1843 dan Pasal 1847
hk
sampai 1850 (termasuk) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia:

a
law, including, without limitation, the provisions set forth in Article 1430, first sentence.

si
Articles 1831, 1833, 1837, 1843 and Articles 1847 to 1850 (inclusive) of the Indonesian Civil
Code;

ne
ng
18. Perlu untuk Pemohon Pailit tegaskan bahwa Termohon Pailit sebagai Penjamin dari
Perjanjian Kredit juga telah melepaskan hak yang mengharuskan Pemohon Pailit untuk

do
gu
menggunakan seluruh upaya penagihan pembayaran Piutang Pemohon Pailit kepada PT TUC.
Berdasarkan Pasal 6.3 Akta Jaminan Perseorangan, Termohon Pailit juga secara tegas

In
mengesampingkan ketentuan pasal-pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
A
(KUHPerdata) yang memberikan hak-hak dan manfaat-manfaat khusus yang berlaku bagi
Penjamin, yaitu:
ah

lik
a. Pasal 1430 KUH Perdata - hak Penanggung untuk menjumpakan
hutangnya;
am

ub
b. Pasal 1831 KUH Perdata- kewajiban untuk terlebih dahulu menyita dan
menjual benda-benda milik debitor utama;
c. Pasal 1833 KUH Perdata - kewajiban untuk terlebih dahulu menyita dan
ep
k

menjual benda-benda milik debitor utama;


ah

d. Pasal 1837 KUH Perdata - hak Penanggung untuk menuntut pemecahan


R

si
utang dan menuntut agar kreditor membagi dan mengurangi
piutangnya sebesar bagian tanggungan masing-masing

ne
ng

penanggung:
e. Pasal 1843 KUH Perdata - hak Penanggung untuk menuntut ganti rugi

do
atau untuk dibebaskan dari perikatannya kepada debitor
gu

utama;
f. Pasal 1847 KUH Perdata - hak Penanggung untuk menangkis utang dari
In
A

debitor utama dan utangnya sendiri kepada kreditor;


g. Pasal 1848 KUH Perdata - dibebaskannya Penanggung dalam hal
ah

lik

Hal. 6 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

h. Pasan 849 KU H Perdata-


i. Pasan 850 KU H Perdata -
kreditor karena salahnya tidak dapat
m

ub

menggantikan hak hipotik dan hak


ka

istimewanya;
ep

dibebaskannya Penanggung apabila kreditor


menerima benda tidak bergerak atau benda
ah

lainnya sebagai pembayaran uang pokok; dan


es

dalam hal terjadi penundaan pembayaran,


M

ng

Penanggung dapat menuntut atau memaksa


on

debitor utama untuk membayar atau


membebaskan Penanggung;
gu

19. Sehingga dengan merujuk kepada ketentuan Pasal 2 Akta Jaminan Perseorangan
d

sebagaimana dikutip di atas, maka Termohon Pailit sebagai penjamin diwajibkan untuk segera
In
A

membayar Piutang Pemohon Pailit kepada Pemohon Pailit;


Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

b
20. Secara khusus. Pemohon Pailit juga telah mengirimkan surat permintaan bayar atau

u
Direktori
somasi langsung Putusan
kepada Termohon Mahkamah
Pailit, Agung
masing-masing melaluiRepublik Indonesia
surat tertanggal 27 Maret

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
2015, 6 April 2015, dan 14 April 2015, dimana dalam surat- surat tersebut. Pemohon Pailit
hk
telah secara tegas meminta kepada Termohon Pailit untuk membayar Piutang Pemohon Pailit

a
dengan merujuk kepada Perjanjian Kredit, Akta Jaminan Perseorangan dan Notice of

si
Accelaration;

ne
ng
21. Sebagai tanggapan, Termohon Pailit juga telah mengirimkan surat tertanggal 16 April
2015 kepada Pemohon Pailit, dan pada intinya mengakui adanya Piutang Pemohon Pailit
berdasarkan Perjanjian Kredit. Termohon Pailit dalam suratnya juga meminta kepada Pemohon

do
gu
Pailit untuk memberikan perpanjangan waktu agar pihaknya dapat membayar kembali Piutang
Pemohon Pailit kepada Pemohon Pailit;

In
A
22. Namun demikian, sampai dengan diajukannya Permohonan Pailit ini. Termohon Pailit tidak
juga menyelesaikan pembayaran Piutang Pemohon Pailit;
ah

lik
23. Oleh karena itu, fakta-fakta sebagaimana telah Pemohon Pailit sampaikan di atas dapat
secara sederhana membuktikan bahwa Piutang Pemohon Pailit terhadap Termohon Pailit telah
am

ub
jatuh tempo dan dapat ditagih sejak tanggal 20 Maret 2015;

B. 2. TERMOHON PAILIT MEMPUNYAI KREDITOR LAIN;


ep
k

Hal. 7 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

24. Selain memiliki utang kepada Pemohon Pailit, Termohon Pailit juga memiliki utang-utang
ah

kepada pihak-pihak lainnya (kreditor-kreditor) dengan perincian sebagai berikut:


R

si
a) Flying Force Limited, sebuah perusahaan yang beralamat di NovaSage Chambers,

ne
ng

P.O. Box 4389, Wickham's Cay II, Road Town, Tortola, British Virgin Islands;

b) PT Bank CIMB Niaga Tbk, sebuah perusahaan yang beralamat di Graha CIMB Niaga,

do
gu

Jalan Jenderal Sudirman Kavling 58, Jakarta 12190;

c) PT Bank SBI Indonesia, sebuah perusahaan yang beralamat di Gedung Graha Mandiri
In
A

Lantai 11, 15, dan 24, Jalan Imam Bonjol Nomor 61, Jakarta Pusat 10310;

d) PT Bank Pan Indonesia Tbk, sebuah perusahaan yang beralamat di Panin Centre
ah

lik

Lantai 4, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 1, Jakarta 12190; dan

e) PT Bank UOB Indonesia, sebuah perusahaan yang beralamat di UOB Plaza, Jalan
m

ub

M.H. Thamrin Kavling 8-10, Jakarta 10230;


ka

25. Oleh karena itu. fakta-fakta sebagaimana telah Pemohon Pailit sampaikan di atas dapat
ep

secara sederhana membuktikan bahwa Termohon Pailit memiliki lebih dari 1 (satu) kreditor;
ah

C. PERMOHONAN PAILIT HARUS DIKABULKAN GUNA MENGHINDARI KREDITOR YANG LEBIH


R

BESAR;
es
M

ng

26. Sebagaimana telah Pemohon Pailit buktikan pada bagian B di atas, terbukti bahwa
Termohon Pailit mempunyai lebih dari 1 (satu) kreditor dan salah satu dari hutangnya tersebut,
on

yaitu Piutang Pemohon Pailit, telah jatuh tempo dan dapat ditagih;
gu

27. Selain itu. Permohonan Pailit terhadap Termohon Pailit ini juga diajukan oleh Pemohon
d

Pailit dengan mempertimbangkan fakta-fakta yang menunjukkan bahwa sudah tidak ada lagi
In
A

kemungkinan bagi Termohon Pailit untuk dapat mengupayakan pembayaran atas utang-
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

b
utangnya kepada para kreditor Termohon Pailit, termasuk Piutang Pemohon Pailit, selain

u
Direktori
dengan cara likuidasi Putusan
aset Pemohon Mahkamah Agung Republik Indonesia
Pailit;

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
28. Sebagaimana telah Pemohon Pailit sampaikan. Piutang Pemohon Pailit telah jatuh tempo

a
dan dapat ditagih sejak tanggal 20 Maret 2015. Serangkaian upaya

si
Hal. 8 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

yang telah dilakukan Pemohon Pailit guna memperoleh pengembalian dari Termohon

ne
ng
Pailit pun telah gagal untuk membuahkan hasil;

29. Oleh karena itu, dengan merujuk kepada ketentuan Pasal 22 UU 37/2004, Pemohon Pailit

do
gu
memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk menyatakan Termohon Pailit berada dalam
keadaan pailit. Hal ini karena dengan dinyatakan pailit, maka Termohon Pailit demi hukum
kehilangan haknya untuk berbuat bebas terhadap kekayaannya yang termasuk dalam

In
A
kepailitan, begitu pula hak untuk mengurusnya, terhitung mulai hari dimana keputusan
kepailitan itu diputuskan. Sehingga harta kekayaan Termohon Pailit dapat dilikuidasi dan
ah

lik
hasilnya dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pembayaran terhadap para kreditor
Termohon Pailit;
am

ub
30. Tanpa adanya putusan dari Pengadilan Niaga yang menyatakan Termohon Pailit berada
dalam keadaan pailit, dikhawatirkan Piutang Pemohon Pailit dan utang-utang Termohon Pailit
ep
(ainnya akan semakin tinggi dan aset-aset atau harta kekayaan Termohon Pailit akan semakin
k

berkurang sehingga merugikan para kreditor Termohon Pailit lebih jauh;


ah

R
31. Oleh karena Itu, terdapat alasan-alasan yang kuat agar Permohonan Pailit terhadap

si
Termohon Pailit ini dapat dikabulkan oleh Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan

ne
ng

memutus perkara ini;

D. PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN HAKIM PENGAWAS DAN KURATOR;

do
gu

32. Bahwa guna melindungi kepentingan kreditor pada umumnya dan kepentingan Termohon
Pailit pada khususnya serta sesuai dengan ketentuan Pasal 15 ayat (1) UU No. 37/2004,
In
A

Pemohon Pailit dengan ini memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim Yang Mulia, untuk
menetapkan Hakim Pengawas untuk mengawasi pengurusan dan pemberesan harta Termohon
Pailit serta berkenan menunjuk dan mengangkat seorang kurator untuk mengurus harta dari
ah

lik

Termohon Pailit;
m

33. Permohonan di atas didasarkan pada ketentuan Pasal 15 ayat (1) UU 37/2004 sebagai
ub

berikut;
ka

“Dalam putusan pernyataan pailit, harus diangkat Kurator dan seorang Hakim Pengawas
ep

yang ditunjuk dari hakim Pengadilan”;


ah

34. Terkait dengan hal tersebut. Pemohon dengan ini mengusulkan saudara
R

es

William Eduard Daniel, S.E., S.H., LL.M., M.B.L., untuk dapat menjadi kurator
M

Hal. 9 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.


ng

dalam proses kepailitan dari Termohon Pailit. Berdasarkan surat keterangannya, beliau
on

tidak memiliki benturan kepentingan jika diangkat sebagai kurator dan tidak sedang
gu

menangani 3 (tiga) perkara kepailitan maupun PKPU sehubungan dengan Permohonan


d

Pailit terhadap Termohon Pailit ini;


In
A

PETITUM;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

b
Berdasarkan dalil - dalil yang didukung oleh bukti-bukti sebagaimana diuraikan dalam

u
Direktori
Permohonan Pailit Putusan
ini, dengan Mahkamah
ini Pemohon Agung
memohon kepada Republik
Majelis Indonesia
Hakim Pengadilan Niaga

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memberikan putusan- putusan sebagai berikut:
hk

a
1. Menerima dan mengabulkan Permohonan Pernyataan Pailit yang diajukan oleh Pemohon

si
Pailit terhadap Termohon Pailit untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Termohon Pailit (Sobeali Sudjie) berada dalam keadaan pailit dengan segala

ne
ng
akibat hukumnya;

3. Mengangkat Hakim Pengawas dari Hakim Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta

do
gu
Pusat untuk mengawasi proses kepailitan Termohon Pailit;

3. Menunjuk dan mengangkat William Eduard Daniel, S.E., S.H., LL.M., M.B.L., sebagai

In
A
Kurator dalam kepailitan ini;

4. Memerintahkan Kurator dari Termohon Pailit untuk mengumumkan Putusan Pernyataan


ah

lik
Pailit atas Termohon Pailit dalam Berita Negara Republik Indonesia dan paling sedikit 2 (dua)
surat kabar harian yang ditetapkan oleh Hakim Pengawas, dan memanggil para kreditor
am

ub
Termohon Pailit dengan surat tercatat untuk menghadap dalam rapat kreditor pertama yang
diselenggarakan paling lambat pada hari ke-30 (tiga puluh) terhitung sejak Putusan
Pernyataan Pailit diucapkan;
ep
k

5. Menetapkan besarnya imbalan jasa kurator akan ditetapkan kemudian setelah


ah

R
menjalankan tugasnya dan proses kepailitan dinyatakan berakhir;

si
7. Menghukum Termohon Pailit untuk membayar biaya perkara;

ne
ng

Demikian Permohonan Pailit ini Pemohon ajukan kepada Ketua pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih;

do
gu

Hal. 10 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan telah datang menghadap ke
persidangan Kuasa Hukum Pemohon Pailit sebagaimana telah disebut di muka dan untuk
In
A

Termohon Pailit hadir Kuasa Hukumnya, yaitu : Hotman Paris Hutapea, S.H., M. Hum., Anthony
LP. Hutapea, S.H., M. H., Nurbaini Jannah, S. P., S.H., Henock P. Siahaan, S.H., M.H., Ismail Nul
ah

lik

Islam N., S.H., Frank Alexander R.P. Hutapea, S.H., LL.B., Nur Hidayat, S.H., NoorAkhmad
Riyadhi, S.H. dan Arnold, S.H.. Para Advokat dan Konsultan Hukum, berkantor di Law Firm
m

ub

HOTMAN PARIS & PARTNERS., beralamat di The Kensington Commercial Blok A- 12, Jalan
Bulevar Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 14240, selaku Advokat/Kuasa Hukum dari
ka

PEMOHON PKPU berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal Maret 2016;


ep

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya untuk mendamaikan para pihak,
ah

meskipun tidak melalui Mediasi, karena dalam perkara Kepailitan tidak perlu ditempuh upaya
R

es

mediasi, namun upaya perdamaian tersebut tidak berhasil, oleh karena itu pemeriksaan
M

terhadap permohonan pailit ini dilanjutkan dengan pembacaan Surat Permohonan Pemohon di
ng

persidangan dan atas pembacaan tersebut Pemohon menyatakan tetap pada permohonannya
on

dan tidak ada perobahan;


gu

Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut, Kuasa Hukum Termohon


d

telah memberikan Jawaban bertanggal 18 April 2016, yang pada pokoknya mengemukakan
In
A

sebagai berikut.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

b
1. ALASAN PENOLAKAN PERTAMA;

u
Direktori
Surat Permohonan Putusan
Pailit Mahkamah
dalam perkara Agung
a quo TIDAK Republik
MEMENUHI Indonesia
SYARAT FORMAL (SYARAT

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
FORMAL PERTAMA) UNTUK PENDAFTARAN PERKARA DIKEPANITERAAN NIAGA PENGADILAN
NEGERI JAKARTA PUSAT DAN TIDAKMEMENUHI PERSYARATAN FORMAL UNTUK

a
R
DISIDANGKAN karena TIDAK DIAJUKAN OLEH ADVOKAT sebagaimana diharuskan dalam

si
PASAL 7 UNDANG-UNDANG KEPAILITAN DAN BUKU II MAHKAMAH AGUNG yang dikutip

ne
sebagai berikut:

ng
1. Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal
43, Pasal 56, Pasal 57, Pasal 58, Pasal 68, Pasal 161, Pasal 171, Pasal 207, dan Pasal

do
gu
212 harus diajukan oleh seorang advokat”;
Hal. 11 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILlT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

In
Dan seperti dipersyaratkan oleh:
A
BUKU II MAHKAMAH AGUNG TENTANG PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS
PERADILAN PERDATA KHUSUS (Vide T- 1) sebagaimana dikutip sebagai berikut:
ah

lik
“Pemohon harus diwakili oleh Advokat berdasarkan surat kuasa khusus mengajukan
permohonan kepada Panitera Muda Perdata”:
am

ub
Maka:
Seharusnya: Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat menolak PENDAFTARAN surat permohonan pailit “sesuai perintah TEGAS
ep
k

PIMPINAN MAHKAMAH AGUNG” dalam buku II Mahkamah Agung dan Pasal 7 UU


ah

Kepailitan;
R

si
SIKAP LALAI TIDAK MENGECEK BERKAS PERKARA DI AWAL PENDAFTARAN DAN DI

ne
ng

AWAL SIDANG MERUPAKAN PELECEHAN TERHADAP KETUA MAHKAMAH AGUNG


YANG MENURUT BUKU II SEBAGAI PENGAWAS PELAKSANAAN DARI BUKU II
TERSEBUT;

do
gu

Dan;
In
Seharusnya: sejak awal Majelis Hakim MENOLAK Mengadili Perkara a quo dan
A

SEHARUSNYA Majelis Hakim MENGEMBALIKAN BERKAS PERKARA ke


Kepaniteraan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebelum menentukan
ah

lik

hari persidangan atau kalaupun terlambat sesudah diprotes Kuasa Hukum


Termohon Pailit (pada awal persidangan) seharusnya Majelis Hakim
m

ub

MENGHENTIKAN Persidangan karena apabila syarat formal tidak dipenuhi maka


WAJIB HUKUMNYA BAGI MAJELIS HAKIM UNTUK MENGHENTIKAN PERSIDANGAN
ka

dan MEMINTA Pemohon Pailit untuk memperbaiki atau menarik/mencabut surat


ep

permohonan pailit sesuai PERINTAH DAN PETUNJUK Ketua Mahkamah Agung dan
ah

Wakil Ketua Mahkamah Agung dan Para Hakim Agung yang telah berulang-
R

ulang (tiap tahun) dicetak di dalam buku II Mahkamah Agung seperti dikutip
es

Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor: KMA/032/SK/IV/2006 (yang


M

ng

diperbaharui tiap tahun) (Vide T-1) yang dikutip sebagai berikut:


on

Hal. 12 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Menetapkan
gu

“MEMUTUSKAN”;
PERTAMA
d

KEDUA
KETIGA
In
A

KEEMPAT
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

b
Memberlakukan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas

u
Direktori Putusan
dan Administrasi Mahkamah Agung Republik Indonesia
Pengadilan;

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
MEMERINTAHKAN kepada semua Pejabat strukturaal

a
dan fungsionaol beserta aparat peradilan untuk

si
melaksanakan Pedoman Pelaksanaan Tugas dan
Administrasi Pengadilan sebagaimana tersebut dalam

ne
ng
Buku II secara seragam, disiplin, tertib dan
bertanggungjawab;

do
gu PIMPINAN
Pejabat
Mahkamah
Struktural
Agung,
dan
Hakim
Fungsional
Agung,
DITUGASKAN
semua

UNTUK MENGAWASI pelaksanaan Buku II tersebut

In
A
sertaa melaporkan secara periodik kepada Ketua
Mahkamah Agung;
ah

lik
Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam butir kedua
tersebut di atas berlaku sejak tanggal keputusan ini
am

ub
ditetapkan;
Ditetapkan ; JAKARTA
ep
k

Pada tanggal: 4 April 2006


ah

KETUA MAHKAMAH AGUNG


R

si
REPUBLIK INDONESIA

ne
ng

Ttd
BAGIR MANAN
1. Bukti Syarat Formal Pertama (I) tidak dipenuhi adalah;

do
gu

Surat Permohonan Pailit dalam perkara a quo dibuat dan/atau ditandatangan sendiri
oleh orang-orang yang mengaku sebagai
In
A

Hal. 13 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Deputy Manager dari PEMOHON PAILIT (Raiffeisen Bank International AG SINGAPURA


ah

lik

yang diwakili oleh orang bernama ILIYA AVRAMOV dan BARBARA ERICSON-PEICHL).
Permohonan Pailit ini dibuat, ditandatangani dan diajukan oleh PEMOHON PAILIT
(bukan oleh Kuasa Hukum) dan oleh karenanya melanggar Pasal 7 UU Kepailitan
m

ub

yang mengharuskan setiap permohonan Pailit harus diajukan oleh SEORANG


ka

ADVOKAT (bukan oleh Pihak yang mengaku sebagai Kreditur);


ep

1. Untuk jelasnya dikutip Surat Permohonan Pernyataan Pailit tanggal 12 Pebruari


ah

2016 halaman 1 pada Paragraf Pertama:


R

“Yang Terhormat
es
M

ketua Pengadilan Niaga


ng

on

Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


gu

Jalan Bungur Besar Raya Nomor 24, 26, 28


d

Kemayoran, Jakarta Pusat;


In
A

Disclaimer
Perihal: PERMOHONAN PERNYATAAN PAILIT;
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

b
Dengan hormat.

u
Direktori
Kami Putusan
yang bertanda tanganMahkamah Agung Republik
di bawah ini, RAIFFEISEN Indonesia
BANK INTERNATIONAL AG,

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
suatu perusahaan yang terdaftar dan beralamat di kantor One Raffles Quay
hk
#38-01 North Tower, Singapore 048583 (“Pemohon Pailit”) beserta kuasa

a
R
hukumnya berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Desember 2015, Para

si
Advokat Assegaf Hamzah & Partners, yang beralamat kantor (domisili Pemohon

ne
Pailit) di Menara Rajawali lantai 16, Jalan Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot #5.1.,

ng
Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950”;

do
2. Tanggapan Termohon Pailit atas kutipan isi permohonan tersebut di atas;
gu
Jelas tertulis “PEMOHON PAILIT” hanya Raiffeisen Bank International AG,

In
Singapura, sedangkan kuasa hukum (Advokat) TIDAK JELAS PERANANNYA
A
untuk apa sebab
Hal. 14 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ah

lik
TIDAK ADA tertulis “UNTUK DAN ATAS NAMA PEMOHON PAILIT”, bahkan dilembar terakhir
dari surat Permohonan Pailit jelas tercantum NAMA DAN TANDATANGAN dari Pemohon
am

ub
Pailit yaitu pihak bank dan dua (2) tanda tangan dari Deputy Manager YANG BUKAN
ADVOKAT seperti dikutip dibawah ini dibagian akhir dari Permohonan Pernyataan Pailit
ep
tercantum kalimat dan tandatangan bahwa PEMOHON PAILIT ADALAH PIHAK BANK dan
k

BUKAN ADVOKAT seperti dikutip surat permohonan pailit halaman 10 dan 11 sebagai
ah

berikut:
R

si
“Demikian Permohonan Pailit Pemohon ajukan kepada Ketua Pengadilan Niaga pada

ne
ng

pengadilan Negeri Jakarta pusat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami.

do
gu

Pemohon Pailit,
Kuasa Hukum Pemohon Pailit
RAIFFEISEN BANK
ASSEGAF HAMZAH & PARTNERS
In
INTERNATIONAL AG,
A

Singapore branch
Iliya Avramov Deputy General Manager Risk Management RAIFFEISEN BANK INTERNATIONAL
AG Singapore Branch
ah

lik

Ahmad Maulana, S.H


Barbara Ericson-Peichl Deputy General Manager
m

ub

Muhamad Kamal Fikri, S.H”


Dari Kutipan tersebut di atas jelas terlihat sebagai berikut:
Hal. 15 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ka

1. Bahwa Jelas tertulis Permohonan Pailit NAMA DAN TANDA TANGAN adalah NAMA
ep

BANK, NAMA DAN TANDA TANGAN PEGAWAI BANK. Jadi 100 % terbukti surat Permohonan Pailit
ah

diajukan oleh Bank. Sesuai pasal 7 UU Kepailitan dan Buku II Mahkamah Agung maka TIDAK
R

SEHARUSNYA nama dan tanda tangan karyawan bank (Pemohon pailit) tercantum dalam surat
es

Permohonan Pailit;
M

ng

2. Bahwa dari kutipan diatas Advokat ternyata “TIDAK BERTINDAK UNTUK DAN ATAS
on

NAMA PEMOHON PAILIT” melainkan hanya sekedar namanya dicantumkan TANPA PERAN YANG
gu

JELAS sebab apabila NIATNYA adalah diajukan Advokat maka harus ada kalimat “bertindak
d

untuk dan atas nama klien”. Maka tanda tangan klien (Bank/Pemohon Pailit) tidak seharusnya
tercantuk di dalam surat permohonan pailit melainkan seharusnya hanya tanda tangan dari
In
A

Advokat;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

b
3. Bahwa selain di dalam surat permohonan pailit tidak ada kalimat “bertindak untuk

u
dan atas nama”Direktori
juga tidakPutusan Mahkamah
ada kalimat Agung Republik
“SECARA BERSAMA-SAMA” Indonesia
sebagai pemohon pailit,

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
lagipula tanpa ada kalimat “UNTUK DAN ATAS NAMA BANK” maka di dalam surat permohonan
hk
pailit pernana advokat bukan bertindak atas nama Pemohon Pailit melainkan TIDAK JELAS APA

a
PERANAN KUASA HUKUM TERSEBUT;

si
3. Bahwa apapun kalimat atau isi dari surat kuasa tanggal 2 Desember 2015 DARI

ne
ng
Pemohon Pailit kepada Kuasa hukumnya ternyata tidak merubah keadaan atau tidak merubah
cacatnya surat permohonan pailit sebab yang menjadi acuan adalah sesuai pasal 7 UU
Kepailitan dan buku II Mahkamah Agung adalah siapa nama yang tercantum sebagai pemohon

do
gu
pailit dan SIAPA YANG MENANDATANGANI surat perrmohonan pailit yang ternyata adalah klien
(pihak bank);

In
A
Atau
Hal. 16 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ah

lik
Pasal 7 UU Kepailitan dan buku II Mahkamah Agung tidak melihat kepada isi
surat kuasa kepada kuasa hukum akan tetapi ISI DARI SURAT PERMOHONAN
am

PAILIT PAILIT;

ub
4. Bahwa surat permohonan pailit seharusnya tidak diterima pada WAKTU
DIDAFTARKAN DI KEPANITERAAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT atau pada
ep
k

waktu menerima berkas perkara dari kepaniteraan pengadilan niaga pada pengadilan Negeri
ah

Jakarta Pusat seharusnya KETUA MAJELIS HAKIM MENGEMBALIKAN berkas surat permohonan
R

si
pailit tersebut ke kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atau
kalaupun Ketua Majelis Hakim LUPA MENELITI kelengkapan berkas perkara maka pada awal

ne
ng

persidangan seharusnya Ketua Majelis Hakim memerintahkan pemohon pailit untuk


memperbaiki atau mencabut surat permohonan pailit tersebut. Dan apabila hal ini juga

do
gu

dilupakan/terlewatkan (meskipun telah diprotes oleh kuasa hukum Termohon Pailit) maka
upaya terakhir adalah bagi Majelis Hakim untuk memutus bahwa surat Permohonan Pailit
sebagai tidak dapat diterima (Niet Onvankelijverklaard). Apabila syarat ini tidak dilakukan
In
A

maka selain merupakan “PELECEHAN TERHADAP PIMPINAN MAHKAMAH AGUNG” yang di buku
II disebutkan KETUA MAHKAMAH AGUNG MENGAWASI PELAKSANAAN DARI BUKU II YANG TELAH
ah

lik

BEKERJA KERAS MEMBUAT BUKU II MAHKAMAH AGUNG” dan juga merupakan PELECEHAN
TERHADAP DPR dan Pemerintah Indonesia yang membuat pasal 7 UU Kepailitan Kepailitan;
m

ub

2. ALASAN PENOLAKAN KEDUA (ll);


ka

TIDAK ADA KUASA DARI KARYAWAN PEMOHON PAILIT KEPADA KARYAWAN UNTUK
ep

MENANDATANGANI DAN MENGAJUKAN PERMOHONAN KEPAILITAN DAN SEMUA DOKUMEN


LUAR NEGERI TIDAK DISAHKAN KEDUTAAN BESAR RI DAN NOTARIS DI NEGARA ASAL;
ah

Surat Permohonan Pailit a quo tidak memenuhi SYARAT FORMAL KEDUA (II) yaitu pada
es

awal pendaftaran surat permohonan pailit a quo di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada
M

ng

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat TERNYATA TIDAK ADA SURAT KUASA (ASLI) yang disahkan
on

Kedutaan Besar Indonesia di


Hal. 17 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga. Jkt.Pst.
gu

Austria, Vienna dan di sahkan oleh Notaris (Notary Public) di Austria (negara domisili dari
d

Pemohon Pailit) sebab di dalam surat permohonan pailit disebutkan bahwa pemohon
In
A

pailit (bank) DIWAKILI ORANG BERNAMA Barbara Ericson-PeichI dan Iliya Avramov, akan
Disclaimer
tetapi pada saat surat permohonan pailit didaftarkan pada tanggal 24 Pebruari 2016 di
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

b
Kepaniteraan Pengadilan Niaga ternyata TIDAK ADA ASLI DAN TIDAK ADA COPY dari surat

u
Direktori Putusan
kuasa masing-masing Mahkamah
tanggal 26 Maret dan 11Agung Republik
May 2015 Indonesia
yang kemudian baru

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
diserahkan copynya pada tanggai 12 April 2016 di depan persidangan ini setelah kuasa
hk
hukum Termohon Pailit protes keras maka terkuak/terbongkar hai sebagai berikut:

a
R

si
Dua copy Surat Kuasa tanggal 26 Maret 2015 dan tanggal 11 May 2015 dari Luar Negeri/
Austria (dari Pemohon Pailit kepada Karyawannya) TIDAK DILEGALISASI DI KEDUTAAN RI

ne
ng
DAN NOTARIS DI LUAR NEGERI (AUSTRIA) dan TIDAK ADA ASLI SURAT KUASA bahkan dua
surat kuasa tersebut TIDAK DILAMPIRKAN DI PERMOHONAN PAILIT pada waktu

do
pendaftaran Permohonan Pailit di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
gu
Jakarta Pusat dan tidak didaftarkan surat kuasa tersebut di Kepaniteraan Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat;

In
A
Bahwa selain cacat hukum surat kuasa khusus tersebut diatas semua bukti- bukti dari
luar negeri yang terkait anggaran dasar dan kewenangan Pemohon Pailit di kantor Pusat
ah

lik
di Austria (Vienna) juga cacat hukum karena dan tidak layak diajukan sebagai alat bukti
di dalam persidangan ini karena TIDAK DI SAHKAN OLEH KEDUTAAN RI DI VIENNA
am

ub
SEBAGAIMANA DIATUR DI DALAM BUKU II MAHAKAMAH AGUNG TENTANG PEDOMAN
TEKNIS ADMINSITRASI DAN TEKNIS PERADILAN DI LINGKUNGAN PERADILAN PERDATA
KHUSUS yang mengatur bukan hanya surat kuasa akan tetapi semua dokumen yang
ep
k

ditandatangani di luar negeri untuk membuktikan kewenangan mewakili di peradilan


ah

harus di sahkan di kedutaan Indonesia di luar negeri dalam perkara ini di Austria (Vienna)
R

si
yaitu antara lain:

Kuasa Hukum Pemohon Pailit mengajukan dokumen berjudul OFFICIAL

ne
ng

CERTIFICATION (Vide P-3A) YANG TIDAK DI SAHKAN OLEH KEDUTAAN RI DI NEGARA


ASING tersebut dan juga tidak disahkan oleh Notaris (Notary Public) di negara asing

do
gu

tersebut akan tetapi tidak jelas kantornya apakah tetap bukti P-3A tersebut bukti
anggaran dasar dari Pemohon Pailit;
Hal. 18 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Dokumen Berjudul Certification of Article of Association of Raiffeisen Bank


International AG yang hanya BERUPA FOTOCOPY yang disebut seolah- olah
ah

lik

Anggaraan Dasar Pemohon Pailit di Negara asal Austria yang juga tidak di sahkan di
kedutaan RI di Austria Vienna dan Notary Public di Vienna;
m

ub

Dokumen berjudul Authorised Signatures of Raiffeisen Bank International AG,


Oktober 2015 YANG HANYA BERUPA FOTOCOPY dan tifak disahkan oleh Kedutaan
ka

ep

Besar RI DI Austria Vienna yang isinya pun HANYA CONTOH TANDA TANGAN dari
berbagai orang (berupa foto copy) dan tidak ada berisi tanda tangan dari direksi
ah

Pemohon pailit di Kantor Pusat di Austria Vienna jadi tidak membuktikan adanya
R

kewenangan apapun DARI DIREKSI ATAU DEWAN PENGURUS Pemohon bahkan nama
es
M

direksi pemohon tidak ada di dalamnya;


ng

on

Dokumen berjudul Pemberi Tanda Tangan yang Berwenang dari RAIFFEISEN BANK
INTERNATIONAL AG, oktober 2015 yang juga hanya berupa fotocopy, tidak disahkan
gu

kedutaan besar RI di Austria Vienna dan hanya berupa konsep surat tanpa
d

tandatangan dari pihak manapun sehingga tidak bisa dijadikan dasar kewenangan;
In
A

Selain syarat formal berupa Surat Kuasa dari Luar Negeri yang tidak ada aslinya dan
Disclaimer
tidak ada dilegalisasi di Kedutaan Besar RI di Austria ternyata dokumen lain dari negara
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

b
asal (Austria) seperti ANGGARAN DASAR dan SURAT-SURAT LAINNYA dari Austria juga

u
Direktori
TIDAK ADA aslinya danPutusan Mahkamah
tidak disahkan Agung
oleh Kedutaan Besar RIRepublik
di Austria; Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Sebagaimana syarat mutlak yang diatur di dalam Buku II Mahkamah Agung tentang

a
Pedoman Adminsitrasi dan Teknis Peradilan di Lingkungan Peradilan Perdata khusus (Vide

si
T-1) dikutip sebagai berikut:

“Segala dokumen yang berasal dari negara asing harus disahkan oleh Kedutaan/

ne
ng
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di negara asal”;

Yang apabila dibaca petunjuk pimpinan Mahkamah Agung tetsebut di atas maka wajib

do
gu
disahkan kedutaan besar RI di negara asal dan disahkan Notaris (Notary Public) di negara
asal adalah:

In
A
Hal. 19 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

“setiap dokumen yang hendak dipakai untuk membuktikan kewenangan dan


kecocokan tanda tangan baik berupa surat kuasa (Power of Attorney, Anggaran
ah

lik
Dasar Perusahaan dan Setiap Surat Keputusan Direksi”;
am

yang ternyata dalam perkara a quo tidak ada satupun pengesahan dari kedutaan besar

ub
RI dan Notaris di negara asal atas bahwa tidak ada cap/stempel, tanda tangan dan nama
dari pejabat kedutaan RI dan Notaris (Notary Publilc) di Vienna Austria;
ep
k

Atau;
ah

R
Copy (tidak ada asli) dari surat kuasa (Power of Attorney) tertanggal 26 Maret 2015 (yaitu

si
surat kuasa dari Pemohon Pailit kepada Iliya Avramov dan Copy (tidak ada asli) dari surat

ne
kuasa (Power of Attorney) tertanggak 11 May 2015 yaitu kuasa untuk Barbara Ericson-
ng

PeichI (Pemohon pailit);

do
SIKAP LALAI TIDAK MENGECEK BERKAS PERKARA DI AWAL PENDAFTARAN DAN DI AWAL
gu

SIDANG MERUPAKAN PELECEHAN TERHADAP KETUA MAHKAMAH AGUNG YANG MENURUT


BUKU II SEBAGAI PENGAWAS PELAKSANAAN DARI BUKU II TERSEBUT;
In
A

1. Terkait SURAT KUASA DAN ANGGARAN DASAR DAN SEMUA SURAT TENTANG
KEWENANGAN YANG DIBUAT DI LUAR NEGERI yang dibuat di luar negeri harus dilegalisasi di
ah

lik

KBRI ini pernah diputuskan oleh Mahkamah Agung dalam Putusan Mahkamah Agung R.l.
tanggal 18 September 1986 Nomor: 3038 K/Pdt/1981 yang menyatakan antara lain bahwa:
m

ub

“keabsahan surat kuasa yang dibuat di luar negeri selain harus memenuhi
persyaratan formil juga HARUS DILEGALISIR LEBIH DAHULU OLEH KBRI
ka

ep

SETEMPAT”;
ah

Putusan MA tersebut juga dijadikan landasan bagi Pengadilan Tinggi Agama


R

Surabaya ketika memutus suatu perkara. Dalam pertimbangan Putusan Pengadilan


es

Tinggi Agama Surabaya No. 60/Pdt.G/2008/PTA.Sby. Pengadilan Tinggi Agama


M

ng

Surabaya antara lain menyatakan:


on

“untuk keabsahan surat kuasa yang dibuat di luar negeri ditambah lagi
gu

persyaratannya, yakni legalisasi pihak KBRI. Tidak menjadi soal apakah surat
d

kuasa tersebut berbentuk di bawah tangan atau Otentik, MESTI HARUS


DILEGALISASI KBRI. Syarat ini bertujuan
In
A

Hal. 20 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.


Disclaimer
untuk memberi kepastian hukum Pengadilan tentang kebenaran pembuatan
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

surat kuasa di negara yang bersangkutan. Dengan adanya legalisasi tidak adaHalaman 13
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
am

b
SEBELUM DITENTUKAN HARI SIDANG seharusnya Ketua Majelis Hakim meminta

u
Direktori
KepaniteraanPutusan
Niaga padaMahkamah Agung
Pengadilan Negeri Republik
Jakarta Indonesia
Pusat untuk meminta asli

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
surat kuasa tanggal 26 Maret 2015 dan 11 May 2015 dan untuk meminta
hk
Pemohon Pailit memperbaiki surat Permohonan Pailit yang di dalamnya

a
Pemohon Pailit sebagai Pemohon Pailit menandatangani Permohonan Pailit

si
padahal menurut pasal 7 UU Kepailitan setiap Permohonan Pailit harus diajukan
oleh Advokat sebagai kuasa hukum;

ne
ng
Pada persidangan tanggal 14 April 2016 Perkara a quo, setelah Kuasa Hukum

do
Termohon Pailit protes barulah surat kuasa dari Raiffeisen Bank International AG,
gu
Austria dan Raiffeisen Bank International AG, Labuan, Malaysia untuk mewakili
Pemohon Pailit akhirnya Kuasa Hukum Pemohon Pailit menyiapkan dua (2)

In
A
fotocopy surat kuasa (Power of Attorney) yang:

Copy surat kuasa (Power of Attorney) tanggal 11 Mei 2015 dari dua orang
ah

lik
dari Austria (tidak jelas apa posisinya) kepada Barbara Ericson-PeichI dan
Copy surat kuasa (Power of Attorney) dari dua orang dari Austria (tidak
am

ub
jelas apa posisinya) tanggal 26 Maret 2015 kepada Iliya Avramov tanpa ada
aslinya, hanya berupa fotocopy (tidak ada asli) DAN TANPA DISAHKAN
(DILEGALISIR) DI KEDUTAAN INDONESIA DI AUSTRIA (VIENNA):
ep
k

Yang ada hanya copy cap Kedutaan Singapura di Vienna tapi cap dibuar
ah

tanggal 15 Mei 2015 (padahal Permohonan Pailit diajukan tanggal 24


R

si
Februari 2016 ) dan tidak ada cap kedutaan Indonesia di Vienna dan cap
Notaris (Notary Public di Vienna). Yang ada hanya copy cap pengadilan

ne
ng

Singapura, copy cap konsulat Singapura di Vienna, semua tanda tangan


berupa fotocopy yaitu copy tanda tangan pemberi kuasa, copy tanda

do
gu

tangan penerima kuasa dan copy konsulat Singapura di Vienna, (semuanya


copy tidak ada aslinya) Hanya ada satu (1) tanda tangan dari seorang
“Solicitor” (pengacara) bernama NAEEM KAPADIA (Pengacara Inggris dan
In
A

Wales) yang tidak ada kewenangan apapun dalam perkara ini;


Hal. 22 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ah

lik

Diseluruh halaman surat kuasa (Power of Attorney) tanggal 11 May 11 May


2015 dan 26 Maret 2015 tersebut TIDAK ADA kalimat “legalisasi atau kata
m

ub

true copy dari pengacara (solicitor inggirs), akan tetapi dilembar terpisah
ada kata-kata dan tanda tangan dari pengacara (solicitor) yang praktek di
ka

inggris yang dikutip sebagi berikut:


ep

“CERTIFIED
ah

TRUE COPY
R

Ttd
es

NAEEM KAPADIA Solicitor of England and


M

ng

Wales”;
on

Kata “SOLICITOR“ artinya “PENGACARA”. Pemohon Pailit dan melecehkan


gu

melawan Petunjuk Pimpinan Mahkamah Agung RI dan melecehkan


d

kedaulatan Negara RI sebab Pimpinan Mahkamah Agung RI di dalam “Buku


II Mahkamah Agung” mengharuskan legalisasi kedubes RI di negara asal
In
A

BUKAN LEGALISASI OLEH PENGACARA (SOLICITOR) DARI INGGRIS. Lagi


Disclaimer

pula Pemohon Pailt dan surat kuasa tanggal 11 May 2015 dan 26 Maret
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

b
2015 tersebut berasal dari Vienna, Austria, akan tetapi kalimat “True

u
Direktori Putusan
Copy” dibuat Mahkamah
pengacara Agung
(Solicitor) yang Republik
praktek Indonesia
di INGGRIS DAN WALES

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
sepertinya Pemohon Pailit dan kuasa hukum tidak paham bahwa Negara
hk
Austria jelas berbeda dan diluar negara Inggris dan Wales;

a
R

si
Di dalam persidangan tanggal 14 April 2016 Menurut kuasa hukum
Pemohon Pailit bahwa atas dasar surat kuasa (Power of Attorney) tanggal

ne
ng
11 May 2015 dan 26 Maret 2015 tersebut maka penerima kuasa bernama
Barbara Ericson-PeichI menandatangani Permohonan Pailit tanggal 24
Pebruari 2016 akan tetapi dua (2) copy Surat Kuasa 11 May 2015 dan 26

do
gu
Maret 2015 tidak ada aslinya tidak didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan juga tanpa menyebutkan

In
A
surat kuasa tersebut di dalam surat kuasa dan tanpa MENYERAHKAN BAIK
COPY MAUPUN ASLI surat kuasa tersebut di bagian pendaftaran
ah

lik
Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan
tanpa mendaftarkan surat kuasa tersebut dibagian hukum
Hal. 23 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
am

ub
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, bahkan sampai pesidangan tidak ada
aslinya sedangkan copy surat kuasa tersebut baru diserahkan
ep
dipersidangan tanggal 14 April 2016 di perkara a quo;
k

4. Surat Kuasa tanggal 2 Desember 2015 dari Pemohon Pailit terhadap Kuasa
ah

R
Hukumnya dalam perkara a quo tidak ditandatangani oleh orang yang berwenang mewakili

si
Pemohon Pailit sebab dalam Surat Kuasa tersebut ternyata sama sekali tidak ditulis siapa dia

ne
ng

dan apa jabatannya;

5. Ternyata Pemohon Pailit TIDAK DIWAKILI oleh Pemohon Pailit yang Sah, hanya

do
gu

diwakili oleh KARYAWAN KELAS MENENGAH yaitu “Deputy Manager”, tidak diwakili oleh
DEWAN PENGURUS (THE MANAGEMENT BOARD) yang sah dari Pemohon pailit seperti
diharuskan dalam Anggaran Dasar dari Pemohon Pailit seperti terbukti dari bukti-bukti sebagai
In
A

berikut:

a. Anggaran Dasar dari Raiffeisen Bank International AG, Austria (tidak ada aslinya
ah

lik

dan tidak di legalisir di Kedutaan Besar RI seperti disyaratkan dalam buku II Mahkamah Agung
yang dikutip dalam Anggaran Dasar hasil RUPS 17 Juni 2015 Pasal 6 ayat (1) dikutip sebagai
m

ub

berikut;
ka

“Dewan Pengurus (the management board) perusahaan terdiri dari


ep

sekurang-kurangnya dua dan maksimal sepuluh orang anggota yang akan


diangkat oleh Dewan Pengawas (the supervisory board) untuk masa
ah

jabatan sampai dengan 5 (lima) tahun. Anggota yang masa jabatannya


es

berakhir dapat diangkat kembali”;


M

ng

a. 1. Dari kutipan Anggaran Dasar dari Pemohon Pailit tersebut di atas terbukti bahwa
on

untuk mewakili di Pengadilan maka Pemohon Pailit HARUS DIWAKILI OLEH SEKURANG-
KURANGNYA 2 (DUA) DEWAN PENGURUS PERUSAHAAN (The Management Board) yang adalah
gu

merupakan DIREKSI dari perusahaan;


d
In

a.2. Bahwa ternyata surat permohonan pailit tanggal 12 Februari 2016 dan surat
A

Disclaimer
kuasa tertanggal 2 (dua) Desember 2015 dari Pemohon Pailit kepada kuasa
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
hukumnya HANYA
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

b
Hal. 24 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

u
DITANDATANGANI
Direktori PutusanORANG BERNAMAAgung
Mahkamah BarbaraRepublik
Ericson- Peich! dan liiya
Indonesia

ep
Avramov tanpa MENJABAT APA JABATANNYA DIDALAM SURAT KUASA, YANG
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
BUKAN DEWAN PENGURUS/BUKAN DIREKSI, akan tetapi didalam surat

a
permohonan pailit disebut hanya karyawan biasa yaitu menjabat sebagai

si
DEPUTY GENERAL MANAGER untuk wilayah kantor Singapura sehingga
disamping bukan Dewan Pengurus (The Management Board) dan tidak ada

ne
ng
bukti hasil RUPS yang menunjuk Barbara Ericson-PeichI dan Iliya Avramov
sebagai DEWAN PENGURUS dan hanya diwakili oleh orang yang bukan

do
gu
dewan pengurus/dewan direksi. Jadi ada cacat hukum dalam Surat Kuasa
tanggal 2 Desember 2015 dan Surat Permohonan Pailit tanggal 12 Februari
2016 didaftarkan tanggai 24 Februari 2016 dengan Nomor : 07/Pdt/Sus-

In
A
Pailit/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst:
ah

lik
b. Bahwa dalam Permohonan Kepailitan a quo maupun dalam bukti- bukti yang
disebutkan dalam Permohonan Kepailitan TIDAK ADA ANGGARAN DASAR dari Pemohon Pailit
yang menyebutkan BARBARA ERICSON-PEICHL ADALAH DEWAN PENGURUS. Demikian juga
am

ub
dalam Surat permohonan Pernyataan Pailit yang di tandatangani oleh Barbara Ericson-PeichI
dan Iliya Avramov dimana jabatannya BUKAN DEWAN PENGURUS/DIREKSI dan tidak ada
ep
keputusan RUPS dari Pemohon Pailit di Austria atau di Singapura yang menyebutkan bahwa
k

Barbara Ericson-PeichI dan Iliya Avramov sebagai Dewan Pengurus;


ah

si
c. Lagi pula KEASLIAN dari anggaran dasar DARI PEMOHON PAILIT TIDAK
DILEGALISIR oleh Notaris (Nottary Public) di Austria (di Negara mana diterbitkan Anggaran

ne
ng

Dasar dan tidak dilegalisir oleh kedutaan Indonesia di Negara tersebut);

6. Berdasarkan uraian diatas persidangan dalam perkara ini harus dihentikan karena

do
gu

tidak memenuhi syarat untuk disidangkan atau apabila sudah keburu disidangkan maka
Termohon Pailit meninta kepada majelis Hakim untuk meminta agar Permohonan Pailit
dinyatakan sebagai tidak diterima (Niet Onvankelijverklaard) hal ini sesuai dengan pedoman
In
A

buku II Mahkamah Agung RI tentang Pedoman Adminsitrasi dan Teknis Peradilan di Lingkungan
Peradilan Perdata umum dikutip sebagai berikut:
ah

lik

Hal. 25 dari 70 halaman, Pts,Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga. Jkt.Pst.

“Salinan dokumen-dokumen surat-surat yang dibuat di luar negeri harus


m

disahkan oleh Kedutaan/Pen/vakilan Indonesia di negara tersebut”;


ub

TINDAKAN PELECEHAN;
ka

ep

1) Pelecehan Pertama (I) Pemohon Pailit dan kuasa hukumnya melecehkan


kedaulatan RI dengan mengganti syarat pengesahan kedutaan besar RI di Austria, Vienna,
ah

dengan “Pengesahan” oleh Pengacara (Solicitor) yang punya izin praktek di Inggris dan Wales;
es
M

2) Pelecehan kedua (II);


ng

Pemohon Pailit dan kuasa hukumya melecehkan pimpinan Mahkamah


on

Agung RI selaku “PENGAWAS BUKU II” yang didalam buku II Mahkamah


gu

Agung RI diharuskan semua surat kuasa (Power of Attorney) disahkan oleh


d

Kedutaan Besar RI di Negara Asal, bahwa dalam Praktek Yurisprudensi juga


In

harus ad pengesahan Notaris (Notary Public) di negara asal, akan tetapi


A

Disclaimer oleh Pemohon Pailit dan Kuasa Hukumnya melecehkan perintah pimpinan
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
Mahkamah Agung RI dengan cara: Mengganti Pengesahan Kedutaan Besar
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

b
RI dan Notaris di Negara asal dengan pegesahan oleh Pengacara (Solicitor)

u
Direktori Putusan
yang berpraktek Mahkamah
di Inggris dan Wales;Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. ALASAN PENOLAKAN KETIGA (111);

a
Ketua Majelis Hakim Perkara Nomor 07/Pdt/Sus-Pailit/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst, membuat

si
kesalahan dengan memutuskan bahwa PKPU yang diajukan oleh KREDITUR LAIN (YANG
BUKAN PIHAK DALAM PERKARA PAILIT) harus diajukan dalam SIDANG PERTAMA PERKARA

ne
ng
PAILIT padahal selama puluhan tahun praktek sejak UU Kepailitan diberlakukan apabila
PKPU diajukan Kreditur lain (bukan oleh Debitur) maka PKPU dapat diajukan sampai hari

do
gu
terakhir sebelum perkara pailit di putus;

Majelis Hakim Perkara a quo melanggar Pasal 222 (3) Jo 229 (3) dan (4) UU Kepailitan

In
A
sebab harusnya Majelis Hakim MENGHENTIKAN Perkara Pailit ini (07/Pdt/Sus-Pailit/2016/
PN. Niaga. Jkt.Pst) karena setelah Perkara Pailit didaftarkan ternyata telah dua (2) kali
ah

diajukan Permohonan PKPU oleh pihak yang berbeda yaitu yang PKPU yang pertama (I)

lik
diajukan oleh Termohon Pailit
Hal. 26 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
am

ub
No. 29/Pdt/Sus-PKPU/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst. Jo No. 07/Pdt/Sus-Pailit/2016/
PN.Niaga.Jkt.Pst) pada tanggal 22 Maret 2016 (Vide T-3) (dengan catatan tidak mengakui
ep
Pemohon Pailit sebagai Kreditur) yang kemudian PKPU pertama (I) ini dicabut karena
k

sikap tidak mendukung yang ditunjukkan oleh Ketua Majelis dan PKPU yang kedua (II)
ah

diajukan oleh dua kreditur lain (yang bukan pihak dalam perkara pailit ini) yang telah
R

si
mengajukan Permohonan PKPU yang terdaftar dengan Nomor: 33/Pdt.Sus-PKPU/2016/
PN.Niaga.Jkt.Pst (Vide T-4) yang telah memenuhi syarat PKPU dan harusnya Majelis Hakim

ne
ng

harus segera mengeluarkan Putusan PKPU Sementara (45 hari) yang dilanjutkan dengan
Voting Rapat Kreditur dan apabila Rapat Kreditur menyetujui rencana perdamaian maka

do
gu

berakhir dengan perdamaian dan apabila rapat kreditur tidak menyetujui Perjanjian
Perdamaian maka Perkara Pailit akan dibuka kembali dan selanjutnya diputus pailit;
In
A

Dan
Jelas terlihat kesalahan Majelis Hakim perkara a quo yang menyamakan PKPU (oleh
ah

lik

kreditur lain) (PKPU Bersifat “mandiri”) dengan PKPU (oleh debitur) untuk mencounter
Permohonan Pailit (PKPU bersifat “counter”);
m

ub

Di dalam PKPU I dan PKPU II tersebut Pemohon Pailit (Raiffeisen Bank International AG
Singapore) tidak diakui sebagai Kreditur karena Pemohon Pailit (dari Singapura) ternyata
ka

hanya AGEN dari AGEN JAMINAN dan BUKAN KREDITUR dan bukan pihak kreditur
ep

penerima jaminan dalam Perjanjian Jaminan PERSEORANGAN (PERSONAL GUARANTEE)


ah

(Akta No. 73) dan bukan pemberi kredit (bukan kreditur) dalam “US$ 25,000,000 Facility
R

Agreement” yang menjadi dasar dari Permohonan Pailit ini, melainkan Pemohon Pailit
es
M

hanya sebagai AGEN TANPA SURAT KUASA KHUSUS DARI KREDITUR SEBELUMNYA
ng

(Raiffeisen Bank International AG, Labuan, Malaysia), sehingga tidak mempunyai


on

KAPASITAS atau LEGAL STANDING untuk mengajukan permohonan kepailitan berdasarkan


gu

Pasal 2 ayat (1) UUK- PKPU;


d

1. PERMOHONAN PKPU OLEH PARA KREDITUR DI DAFTARKAN DI KEPANITERAAN


In

PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT. Pada saat Persidangan awal/
A

Persidangan Pertama Perkara Pailit a quo BELUM RAMPUNG TERLAKSANA karena masih TARAF
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

b
MEMERIKSA KELENGKAPAN SURAT KUASA DAN KELENGKAPAN ANGGARAN DASAR DARI

u
PEMOHON PAILIT Direktori
untuk Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 27 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
hk
menentukan siapa yang berwenang mewakili Pemohon Pailit dan Termohon Pailit

a
belum diwajibkan oleh Majelis Hakim untuk mengajukan Jawaban (dalam Perkara

si
Pailit);

ne
ng
2. Jadwal Persidangan Perkara Pailit Nomor ; 07/Pdt/Sus-Pailit/2016/ PN. Niaga. Jkt.Pst.;
a. Sidang tanggal 10 Maret 2016 (Sidang Persiapan);

do
gu
Kuasa Pemohon Pailit Hadir;

Termohon Pailit tidak hadir;

In
A
Sidang ditunda;
ah

lik
b. Sidang tanggal 22 Maret 2016 (PKPU 1) (Sidang Persiapan);

Kuasa Pemohon Pailit Hadir;


am

ub
Termohon Pailit mengcounter dengan PKPU (PKPU “Counter”); ep
Termohon Pailit dan Kuasa Hukum hadir dengan menunjukkan ke Majelis
k

Hakim bahwa Termohon Pailit pada tanggal 22 Maret 2016 telah


ah

mengajukan PKPU I yang Permohonan PKPU (No. 29/Pdt/Sus-PKPU/2016/


R

si
PN.Niaga.Jkt.Pst. Jo No. 07/Pdt/Sus- Pailit/2016/PN.Niaga .Jkt.Pst) (Vide T-3)
dimana Termohon Pailit sebagai Pemohon PKPU, akan tetapi di dalam

ne
ng

Permohonan PKPU I ini Pemohon PKPU (Termohon Pailit) hanya menyebut


tiga (3) Kreditur lain YANG BUKAN PEMOHON PAILIT sebab Termohon Pailit/

do
gu

Pemohon PKPU TIDAK MENGAKUI PEMOHON PAILIT (RAIFFEISEN BANK


INTERNATIONAL AG SINGAPORE) SEBAGAI KREDITUR;
In
A

Meskipun di depan Persidangan Termohon Pailit bersama Kuasa Hukum


telah menunjukkan Pemohonan PKPU yang telah di daftar resmi di
ah

lik

Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta PUSAT akan


tetapi Ketua Majelis Hakim menolak memeriksa Perkara PKPU dan
melanjutkan Pemeriksaan Perkara Pailit. Ketua Majelis Hakim yang menolak
m

ub

Kehadiran Tim Kuasa Hukum dari Law Firm Hotman Paris & Partners di
persidangan meskipun Tim Kuasa Hukum dari Law Firm Hotman Paris &
ka

ep

Partners telah menunjukkan


Hal. 28 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ah

Surat Kuasa Khusus tanggal 22 Maret 2016 (Vide T-5) yang di dalam diberi
R

kuasa untuk mengajukan PKPU (No. 29/Pdt/Sus- PKPU/2016/


es
M

PN.Niaga.Jkt.Pst. Jo No. 07/Pdt/Sus-Pailit/2016/ PN.Niaga.Jkt.Pst) dan hadir di


ng

Perkara Pailit (07/Pdt/Sus- Pailit/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst). Ketua Majelis Hakim


on

menolak memeriksa Perkara PKPU dan menolak kehadiran Kuasa Termohon


gu

Pailit/Pemohon PKPU meskipun di depan persidangan menunjukkan


d

Permohonan PKPU yang telah dicap oleh Kepaniteraan Pengadilan Niaga


Jakarta Pusat dan diberi nomor PKPU (No. 29/Pdt/Sus-PKPU/2016/
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

b
PN.Niaga.Jkt.Pst. Jo No. 07/Pdt/Sus-Pailit/2016/PN.Niaga .Jkt.Pst) dan hadir di

u
Direktori Putusan
Perkara Pailit Mahkamah Agung Republik Indonesia
(07/Pdt/Sus-Pailit/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst);

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Majelis Hakim sepertinya tidak suka apabila Permohonan Pailit ditangkis

a
dengan Permohonan PKPU oleh Termohon Pailit/Pemohon PKPU;

si
Acara sidang lanjutan untuk memeriksa kelengkapan surat kuasa dan
kelengkapan dokumen pendukung atas surat kuasa dari Pemohon Pailit

ne
ng
akan tetapi Kuasa Hukum Pemohon PKPU (I) tidak diizinkan oleh Majelis
Hakim untuk mengikuti sidang;

do
gu
Sidang berakhir masih sebatas persiapan/kelengkapan Surat Kuasa dan
Anggaran Dasar;

In
A
c. PKPU PERTAMA (I) DICABUT;
ah

TANGGAL 24 MARET 2016 PEMOHON PKPU (TERMOHON PAILIT) MENCABUT

lik
PERMOHONAN PKPU NO. 29/PDT/SUS- PKPU/2016/PN.NIAGA.JKT.PST. JO NO. 07/
PDT/SUS-PAILIT/2016/ PN.NIAGA .JKT.PST (Vide T-6);
am

ub
Karena setelah kuasa Termohon Pailit/Pemohon PKPU menghadap Ketua Majelis
Hakim menanyakan kenapa sangat anti atas Permohonan PKPU dari Termohon
ep
k

Pailit padahal Permohonan PKPU I (No. 29/Pdt/Sus-PKPU/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst. Jo


No. 07/Pdt/Sus-Pailit/2016/PN.Niaga. Jkt.Pst) telah memenuhi syarat karena ada
ah

R
3 (tiga) Kreditur yang masing-masing mempunyai piutang yang jatuh tempo dan

si
belum dibayar oleh Pemohon PKPU;

ne
ng

Hal. 29 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Dalam pembicaraan dengan Ketua Majelis Hakim (Bapak Didiek Riyono Putro,
S.H., M.Hum) disyaratkan harus ada “daftar asset dan daftar Piutang” untuk

do
gu

suatu Permohonan PKPU;

Sikap Ketua Majelis Hakim ini jelas bertentangan dengan Pasal 222 ayat (2) UU
In
A

Kepailitan yang tidak mensyaratkan adanya “daftar asset dan daftar Kredit”
untuk suatu Permohonan PKPU sebab Pasal 222 ayat (2) UU Kepailitan hanya
ah

lik

mensyaratkan adanya minimal 2 (dua) Kreditur (sedikitnya satu jatuh tempo


dan dapat ditagih dan belum dibayar) sedangkan daftar asset dan daftar
kreditur lain akan dilakukan oleh pengurus pada periode PKPU sementara (45
m

ub

hari) Karena melihat sikap Ketua Majelis yang sangat tidak bersahabat dan anti
ka

atas Pemohon PKPU (I) tersebut dan tidak diizinkannya Kuasa Hukum Pemohon
ep

PKPU untuk hadir pada Persidangan persiapan tanggal 22 Maret 2016 maka
Pemohon PKPU/Termohon Pailit melalui Kuasa Hukumnya memilih untuk
ah

mencabut Permohonan PKPU (I) tersebut dengan Surat Pencabutan tanggal 24


es

Maret 2016 (Vide T-6);


M

ng

Catatan:
on

Di dalam Permohonan PKPU (1) yaitu Permohonan PKPU No. 29/Pdt/Sus-


gu

PKPU/2016/ PN.Niaga.Jkt.Pst. Jo No. 07/Pdt/Sus- Pailit/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst (Vide


d

T-3) tidak dimasukkan nama Pemohon Pailit (Raiffeisen Bank International AG


In

Singapore) sebagai Kreditur karena tidak diakui sebagai Krediur oleh Pemohon
A

Disclaimer PKPU/Termohon Pailit;


Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

b
3. TANGGAL 28 MARET 2016 (PKPU KEDUA (II));

u
Direktori
3.3.1. Putusan
Setelah Termohon Mahkamah
Pailit/Pemohon Agung
PKPU Republik
mencabut PKPU PertamaIndonesia
(I) maka

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
masih dalam periode tahap awal persiapan Perkara Pailit ini, ternyata pada
hk
tanggal 28 MARET 2016 dua (2) KREDITUR lain (BUKAN PIHAK DALAM

a
R
PERMOHONAN PAILIT) telah mengajukan Surat Permohonan PKPU terhadap

si
Soebali Sudjie (Termohon Pailit) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang

ne
terdaftar dengan Nomor ; 33/Pdt.Sus-PKPU/2016/PN.Niaga. Jkt.Pst (Vide T-4)

ng
dengan para pihak:

do
gu
Kreditur Pemohon PKPU I ; Ir. Bagus Evan Tabadjaja;
Hal. 30 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Kreditur Pemohon PKPU II : U.S. Heru Mulyono;


Termohon PKPU

In
A
: Soebali Sudjie;
3.3.2. Bahwa Pemohon PKPU dapat diajukan oleh KREDITUR LAIN (yang bukan Pemohon PKPU)
SETIAP WAKTU/KAPAN SAJA/tidak dibatasi hari pengajuannya meskipun sudah DULUAN
ah

lik
ada Perkara Pailit ASALKAN Perkara Pailit BELUM diputus oleh Pengadilan Niaga (lihat
Praktek Pengadilan Niaga sejak berlakunya UU No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan
am

ub
dan PKPU;

3..3.3. Bahwa Kreditur Pemohon PKPU I dan Kreditur Pemohon PKPU II adalah Para Pemohon
ep
PKPU BERSIFAT MANDIRI ATAU BERDIRI SENDIRI (bukan Pihak dalam perkara pailit a
k

quo dan bukan sebagai COUNTER terhadap Perkara Pailit) dan pada saat mendaftarkan
ah

Permohonan PKPU tersebut (melalui Kuasa Hukum lan Siregar, S.H) dan terdaftar
R

si
dengan Nomor : 33/Pdt.Sus- PKPU/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst (Vide T-4) Pemohon PKPU (2
Kreditur) TIDAK MENGETAHUI apakah ada diajukan Permohonan Pailit oleh Kreditur lain

ne
ng

terhadap Soebali Sudjie. Sehingga kami tidak mengetahui adanya sidang pertama
tersebut;

do
gu

4. Bahwa Permohonan PKPU II yang diajukan bersifat INDEPENDEN atau BERDIRI


SENDIRI dan tidak ditujukan kepada perkara pailit a quo karena kami tidak mengetahui adanya
In
A

perkara pailit lain dan Pemohon PKPU II bukan pihak dalam perkara pailit lain;

5. Bahwa Permohonan PKPU (No. 33/Pdt.Sus-PKPU/2016/ PN.Niaga.Jkt. Pst) yang diajukan


ah

lik

Para Kreditur yang bersifat MANDIRI atau INDEPENDEN (bukan PKPU counter terhadap Perkara
Pailit) akan tetapi oleh Bapak Didiek Riyono Putro, S.H., M.Hum (Ketua Majelis perkara a quo)
m

ub

secara tiba-tiba pada persidangan tanggal 7 April 2016 (Vide T-10) diputuskan untuk ditolak
dengan alasan oleh Ketua Majelis Hakim PKPU tersebut terlambat diajukan sebab harusnya
ka

diajukan pada SIDANG PERTAMA tanggal 10 Maret 2016 dalam perkara pailit Nomor; 07/PDT/
ep

SUS-PAILIT/2016/PN.Niaga. Jkt.Pst, PADAHAL PARA KREDITUR (KREDITUR PEMOHON PKPU)


ah

BUKAN PIHAK
R

Hal. 31 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.


es

DALAM PERKARA PAILIT NOMOR: 07/PDT/SUS-PAILIT/2016/ PN.NIAGA.JKT.PST TERSEBUT;


M

ng

6. Dalam Putusan tanggal 7 April 2016 Bapak Didiek Riyono Putro, S.H., M.Hum (Ketua
on

Majelis) menunjuk kepada Pasal 229 ayat (3) dan ayat (4) yang dikutip sebagai berikut:
gu

Ayat (3) ;
d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

b
“3. Apabila permohonan pernyataan pailit dan permohonan penundaan kewajiban

u
Direktori
pembayaran utang Putusan Mahkamah
diperiksa pada saat yang Agung
bersamaan,Republik Indonesia
permohonan penundaan

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
kewajiban pembayaran utang harus diputuskan terlebih dahulu”;
hk

a
Ayat (4);

si
“4. Permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang yang diajukan setelah
adanya permohonan pernyataan pailit yang diajukan terhadap Debitor, agar dapat

ne
ng
diputus terlebih dahulu sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib diajukan pada
sidang pertama pemeriksaan permohonan pernyataan pailit”;

do
gu
(CATATAN: PASAL 229 AYAT (4) INI BERLAKU HANYA APABILA PEMOHON PKPU ADALAH
DEBITUR. SELAMA INI PRAKTEK DI PENGADILAN NIAGA PASAL INI TIDAK BERLAKU

In
A
APABILA PEMOHON PKPU ADALAH KREDITUR YANG BUKAN PIHAK DALAM PERKARA
PAILIT);
ah

lik
Pelanggaran oleh Bapak Didiek Riyono Putro, S.H., M.Hum adalah:

Para Kreditur lain (Para Pemohon PKPU II) tidak pernah dipanggil oleh Pengadilan
am

ub
Niaga Jakarta Pusat untuk bersidang dalam perkara a quo (karena bukan pihak
yang berperkara) sehingga tidak dapat dipersalahkan karena belum mengajukan
ep
Permohonan PKPU pada persidangan Pertama (I) perkara a quo pada tanggal 10
k

Maret 2016;
ah

R
“Para Pemohon PKPU yang adalah Kreditur pihak luar TIDAK mungkin mengetahui

si
kapan Sidang Pertama (I) di

ne
ng

Hal. 32 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAlLIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Perkara Pailit dimana kami bukan sebagai pihak yang berperkara”;

do
7. Putusan Majelis Hakim Perkara Pailit a quo No. 07/Pdt/Sus- Pailit/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst
gu

tanggal 7 April 2016 merupakan pelanggaran serius dan sepertinya memihak Pemohon Pailit
dan sebab dengan menolak permohonan PKPU maka kemungkinan besar akan lolos calon
In
A

kurator yang diusulkan Pemohon Pailit;

Putusan Majelis Hakim yang menolak PKPU tersebut bertentangan dengan praktek
ah

lik

yang kami alami sendiri sebagai Kuasa Hukum yang telah praktek di Pengadilan Niaga
Pada Pengadian Negeri Jakarta Pusat yang dibuka pada periode krisis moneter (tahun
m

ub

1998) yang kemudian UU Kepailitan diubah dengan UU No. 37 tahun 2004 telah
menangani RATUSAN Perkara Pailit dan PKPU dan praktek yang berlaku atas pasal 229
ka

ayat (3) dan (4) UU Kepailitan adalah sebagai berikut:


ep

a. APABILA DEBITUR (TERMOHON PAILIT) SEBAGAI PEMOHON PKPU;


ah

Apabila Debitur dimohon Pailit akan tetapi Debitur mangcounter dengan PKPU
es

(PKPU Counter) maka berlaku pasal 229 (4) UU Kepailitan yang batasan waktu
M

ng

Pengajuan PKPU adalah pada SIDANG PERTAMA Perkara Pailit;


on

Akan tetapi Panggilan sidang pertama selama ini bukan pada hari pertama
gu

dipanggil sidang akan tetapi setelah selesai BEBERAPA KALI SIDANG untuk
d

pemeriksaan kelengkapan surat kuasa dari Para Pihak, yang dalam Praktek
bisa dua (2) sampai 4 (empat) kali sidang hanya untuk kelengkapan surat
In
A

Disclaimer
kuasa, Anggaran Dasar dan kehadiran dari Para Pihak dan setelah semua
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
lengkap (setelah beberapa kali sidang) barulah debitur diharuskan memilih
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

b
untuk menjawab/membantah Permohonan Pailit atau memilih PKPU. Jadi

u
Direktori Putusan
Panggilan sidang Mahkamah
I bukan Agung
hari pertama kali sidang;Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 33 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
hk
b. Apabila Pemohon PKPU adalah KREDITUR LAIN (bukan Debitur) yang bukan pihak

a
dalam perkara pailit;

si
Maka tidak berlaku Pasal 229 ayat (4) UU Kepailitan tentang batasan waktu

ne
ng
untuk Permohonan PKPU;

Permohonan PKPU dapat bebas diajukan oleh kreditur lain sampai hari

do
gu
terakhir sebelum putusan Perkara Pailit;

Jelas terlihat kesalahan Majelis Hakim perkara a quo yang menyamakan PKPU

In
A
(oleh kreditur lain) (PKPU Bersifat “mandiri”) dengan PKPU (oleh debitur) untuk
mencounter Permohonan Pailit (PKPU bersifat “counter”);
ah

lik
8. Kesalahan lain dari Majelis Hakim adalah melanggar Pasal 229 ayat (4) UU Kepailitan
tidak berlaku terhadap Kreditur (yang bukan pihak dalam perkara pailit), dengan alasan
am

ub
sebagai berikut;

a. Para Pemohon PKPU adalah Kreditur yang BUKAN PIHAK dalam Permohonan Pailit;
ep
k

b. Para Pemohon PKPU adalah Kreditur diluar Pemohon Pailit


tidak pernah dipanggil untuk sidang dalam perkara pailit Nomor 07/PDT/SUS-
ah

R
PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst

si
sehingga bagaimana mungkin kami (Kreditur lain) mengetahui adanya perkara

ne
ng

pailit. Jadi kewajiban harus ajukan PKPU pada sidang pertama (Pasal 229 ayat (4))
tidak berlaku terhadap yang bukan pihak dalam perkara pailit. Akan tetapi
kewajiban ajukan PKPU pada sidang pertama dalam Pasal 229 ayat (4) UU

do
gu

Kepailitan hanya berlaku apabila Pemohon PKPU adalah Debitur;

c. Bahwa Bapak Majelis Hakim Perkara A quo dengan sengaja MEMBUAT PENAFSIRAN
In
A

SALAH atas sebab ternyata Pasal 229 ayat (4) UU Kepailitan tersebut seperti dikutip diatas
dalam praktek ratusan perkara PKPU di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat adalah “PKPU Bersifat
ah

lik

Counter yang diajukan Debitur terhadap Pemohon Pailit” sedangkan PKPU yang diajukan Para
Kreditur BUKAN PKPU COUNTER terhadap
Hal. 34 dari 70 halaman, Rs.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
m

ub

Permohonan Pailit, melainkan yang diajukan PKPU BERSIFAT MANDIRI (PKPU II)
yang diajukan Kreditur atau INDEPENDEN ATAU DIAJUKAN TERSENDIRI dan TIDAK
ka

ep

ADA KAITANNYA dengan perkara pailit yang sedang berjalan karena kami bukan
pihak dalam perkara pailit tersebut;
ah

d. Lagipula belakangan setelah permohonan PKPU dari Para


es

Kreditur (Perkara Nomor: 33/Pdt.Sus-PKPU/2016/ PN.Niaga. Jkt.Pst) ditolak oleh


M

ng

Majelis Hakim dengan alasan harusnya diajukan pada sidang pertama perkara
on

pailit a quo ternyata perkara pailit Nomor 07/PDT/SUS-PAILIT/2016/


PN. Niaga. Jkt.Pst masih DALAM TARAF PERSIAPAN PEMERIKSAAN PERSIDANGAN
gu

AWAL yaitu masih sebatas KELENGKAPAN SURAT KUASA dari Pemohon Pailit dan
d

oleh Majelis Hakim belum diwajibkan Termohon Pailit untuk mengajukan Jawaban
In
A

atas permohonan pailit karena acara persidangan masih sebatas pemeriksaan


Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

b
Surat Kuasa Pemohon Pailit. Jadi bisa disebutkan masih sebatas tahap persidangan

u
Direktoridan
awal/pertama Putusan Mahkamah
kelengkapan Agung
Anggaran Dasar Republik Indonesia
kewenangan;

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Jadi sekiranya pun secara salah dipaksakan Pasal 229 ayat (4) berlaku, terhadap

a
Para Kreditur Pemohon PKPU maka unsur sidang pertama masih terpenuhi, karena

si
persidangan masih dalam tahap pemeriksaan Surat Kuasa dari Pemohon Pailit.
Namun tetap Pasal 229 ayat (4) tidak berlaku terhadap Kreditur (yang bukan pihak

ne
ng
dalam perkara pailit);

e. Bahwa sikap keberpihakan dari Majelis Hakim Perkara a quo sangat bertentangan

do
dengan praktek selama ini: gu
Sejak berdiri Pengadilan Niaga Jakarta Pusat semua Putusan Pengadilan Niaga

In
A
dimana Kreditur yang bukan pihak dalam perkara Pailit dapat kapan saja
mengajukan permohonan PKPU selama belum diputus perkara pailitnya;
ah

lik
f. Seperti diuraikan contoh Yurisprudensi sebagai berikut:
Hal. 35 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Perkara Putusan Pengadilan Niaga No.


am

ub
47/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST Jo Nomor: 60/PAILIT/
2012/ PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 5 Nopember 2012 (Vide
ep
T-9) yang apabila dibaca kejadian kronologisnya Sebagai
k

Berikut:
ah

si
i. Perkara mula diajukannya Permohonan Pailit No. 60/PAILiT/2012/
PN.NIAGA .JKT.PST tanggal 28 September 2012 oleh kreditur bernama Argo Capital B.V dan

ne
ng

Argo Global Holdings N.V yaitu dengan Permohonan Pailit tanggal 28 September 2012 yang
Termohon Pailitnya adalah debitur bernama PT. Transpacific Petrochemical Indotama yang

do
terdaftar dengan No. Perkara . 60/PAILIT/2012/PN.NIAGA.JKT.PST (VideT-7);
gu

ii. setelah perkara pailit tersebut bersidangan 2 kali (sidang pertama dan sidang
In
kedua) ternyata ada 2 (DUA) KREDITUR LAIN yang mengajukan Permohonan PKPU yang
A

bersifat mandiri yaitu Permohon PKPU tanggal 16 oktober 2012 yang diajukan oleh PT. Sumber
Tjipta Djaya dan PT. Nippon Catalyst PTE,LTD (Vide T-8);
ah

lik

iii. Meskipun perkara pailitnya sudah berlangsung beberapa kali atau meskipun
sidang pertama telah lewat ternyata Majelis Hakim dalam Perkara tersebut tetap mengabulkan
m

ub

Permohonan PKPU sekalipun Permohonan PKPU tersebut tidak diajukan pada sidang pertama
Perkara Pailit;
ka

ep

Atau karena Pemohon PKPU adalah Kreditur Independen (bukan pihak dalam
ah

perkar pailit) maka Majelis Hakim tidak mengharuskan Permohonan PKPU itu
R

diajukan pada sidang Pertama atau tidak diberlakukan 229 ayat (4) UU
es

Kepailitan bahkan selanjutnya Majelis Hakim mengabulkan PKPU Sementara


M

ng

45 Hari seperti terbukti dari Putusan No. 47/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST Jo


on

Nomor: 60/
Hal. 36 dari 70 halaman, Rs.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
gu

PAIL1T/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 5 Nopember 2012 (Vide T-9);


d

JADI JELAS TERLIHAT PUTUSAN MAJELIS HAKIM TANGGAL 7 APRIL 2016


In
A

(Vide T-10) DALAM PERKARA A QUO YANG DIPIMPIN OLEH BAPAK DIDIEK
Disclaimer
RIYONO PUTRA.,S.H..M.HUM YANG MENOLAK PERMOHONAN PKPU (PKPU
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

b
II) DARI PARA KREDITUR DENGAN ALASAN TIDAK DIAJUKAN PADA SIDANG

u
Direktori Putusan
PERTAMA Mahkamah
PERKARA AgungDENGAN
PAILIT BERTENTANGAN Republik Indonesia
UU KEPAILITAN DAN

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
BERTENTANGAN DENGAN CONTOH YURISPRUDENSI PUTUSAN No. 47/
hk
PKPU/2012/ PN.NIAGA.JKT.PST JO NOMOR: 60/PAILIT/ 2012/

a
PN.NIAGA.JKT.PST TANGGAL 5 NOPEMBER 2012 (VIDE T-9);

si
9. MAKA TERBUKTI:

ne
ng
Sikap Majelis Hakim Perkara a quo yang tidak mengizinkan Pemohon PKPU dalam
Perkara No. 33/Pdt.Sus- PKPU/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst untuk ajukan Permohonan

do
gu
PKPU MELANGGAR UU KEPAILITAN, MELANGGAR HAK KONSTITUSI Para Pemohon
PKPU untuk mengajukan Permohonan PKPU;

In
A
&
Perkara pailit a quo harusnya dihentikan sampai selesai voting Rapat Kreditur
ah

lik
dalam periode 45 hari PKPU sementara;

ALASAN PENOLAKAN KEEMPAT;


am

ub
Pemohon Pailit tidak mempunyai legal standing atas kapasitas hukum untuk mengajukan surat
permohonan pailit karena BUKAN KREDITUR sebagaimana dimaksud dalam pasal 222 (2) UU
ep
k

Kepailitan melainkan sebagai agen yang menurut pasal 23.2 dari US$ 25,000,000,- Facility
Agreement (Vide P-1) hanya berwenang tentang hal teknis dan administrasi dan tidak
ah

R
berwenang untuk mengambil tindakan hukum seperti dikutip pasal 23.2 (9) sebagai berikut:

si
Hal. 37 dari 70 halaman, Rs.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ne
“the duties of the Agent and the Security Agent under the Finance Documents are salely
ng

mechanical and administrative in nature. Neither the Agent nor the Security Agent shall
have any duties other than those expressly provided for in the Finance Documents”;

do
gu

Termohon Pailit bukan DEBITUR dan bukan pemberi jaminan terhadap Pemohon Pailit
melainkan hanya pemberi jaminan pribadi (Personal Guarantee) terhadap KREDITUR LAIN
In
A

YANG BERKANTOR DI LABUAN MALAYSIA (yaitu Raiffeisen Bank International AG, Labuan,
Malaysia) YANG BUKAN PEMOFION Pailit. Sebaliknya Pemohon Pailit (dari Singapura) ternyata
ah

lik

hanya AGEN dari AGEN JAMINAN dan BUKAN KREDITUR dan BUKAN PIHAK KREDITUR PENERIMA
JAMINAN dalam Perjanjian Jaminan PERSEORANGAN (PERSONAL GUARANTEE) (Akta No. 73)
m

ub

dan bukan pemberi kredit (bukan kreditur) dalam “US$ 25,000,000 Facility Agreement” yang
menjadi dasar dari Permohonan Pailit ini, melainkan Pemohon Pailit hanya sebagai AGEN
ka

bidang administrasi dan tanpa surat kuasa khusus untuk ajukan Permohonan Pailit dari
ep

Kreditur sebelumnya (Raiffeisen Bank International AG, Labuan, Malaysia);


ah

Untuk mengajukan Permohonan Pailit ini tidak pernah dibuat PERUBAHAN terhadap perjanjian
R

jaminan perorangan (Akta No. 73 tersebut) bahkan Termohon Pailit TIDAK PERNAH MENERIMA
es
M

SURAT PEMBERITAHUAN baik dari Raiffeisen Bank International AG, Singapura maupun
ng

Raiffeisen Bank International AG, Malaysia tentang adanya PERUBAHAN KREDITUR dan
on

perubahan perjanjian perorangan jaminan. Sekiranyapun ada Surat Pemberitahuan perubahan


gu

perjanjian agunan non perorangan (hal mana TIDAK PERNAH ADA) seperti diatur di Pasal 612
KUHP, TERNYATA untuk perubahan agunan tidak diatur didalam Pasal 612 KUHP melainkan
d

tunduk pada norma umum yaitu untuk perubahan pihak dalam suatu perjanjian harus dengan
In
A

“Perjanjian Perubahan Jaminan” atau setidaknya dengan “Perjanjian Novasi” atau tidak cukup
Disclaimer
hanya sekedar Surat Pemberitahuan yang diatur dalam Pasal 612 KUHP sebab Pasal 612 KUHP
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

b
hanya berlaku untuk “Pengalihan Tagihan” bukan untuk “Pengalihan Agunan” seperti

u
Direktori
perjanjian jaminan Putusan
perorangan Mahkamah
(Akta No.73), Agung
tidak cukup Republik Indonesia
hanya diberitahukan perubahannya

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
melainkan harus diadakan perjanjian perubahan oleh Pemberi Agunan apabila penerima
hk
agunan berubah pihak. Ternyata Surat Pemberitahuan pun tidak pernah ada dan tidak pernah

a
dikirim kepada Penjamin/Termohon Pailit. Sehingga Pemohon Pailit tidak mempunyai

si
KAPASITAS atau LEGAL STANDING untuk mengajukan
Hal. 38 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ne
ng
permohonan kepailitan berdasarkan Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU dengan alasan dan bukti-bukti
sebagai berikut:

do
a.
gu
Permohonan Kepailitan tertanggal 12 Pebruari 2016 disebutkan bahwa seolah-olah
pemohon pailit (Raiffeisen Bank International AG SINGAPURA) memberikan pinjaman sebesar

In
A
US$ 25.000.000,- berdasarkan US$ 25,000,000 FACILITY AGREMEENT TERTANGGAL 8 APRIL
2013;
ah

lik
Ternyata apabila dibaca US$ 25,000,000 FACILITY AGREMEENT tanggal 8 April 2013
apabila dibaca dihalaman satu versi bahasa inggris yang dimaksud dengan LENDER
am

ub
adalah:

THE FINANCIAL INSTITUTION sebagaimana disebutkan di dalam SCHEDULE 1 yang


merupakan lampiran dari perjanjian. Selanjutnya di dalam SCHEDULE 1 disebutkan
ep
k

yang dimaksud dengan ORIGINAL LENDER adalah RAIFFEISEN BANK INTERNATIONAL


ah

AG, LABUAN, MALAYSIA;


R

si
Jadi Kreditur yang berhak mengajukan permohonan kepailitan yang sesuai pasal 2 ayat

ne
ng

(1) UUK-PKPU adalah RAIFFEISEN BANK INTERNATIONAL AG, LABUAN, MALAYSIA, BUKAN
PEMOHON PAILIT dalam perkara a quo yaitu Raiffeisen Bank International AG, Singapore;

do
b. Di halaman 1 dari US$ 25,000,000 Facility Agreement disebutkan yang bertindak sebagai
gu

AGEN dan SECURITY AGENT adalah Raiffeisen Bank International AG, Singapore. Jadi jelas
terbukti bahwa Raiffeisen Bank International AG, Singapore BUKANLAH KREDITUR pemberi
In
A

kredit/bukan pemberi kredit melainkan nama yang disebutkan di butir a di atas yang
merupakan BADAN HUKUM TERPISAH;
ah

lik

c. Bahwa surat Pernyataan Pemohonan Pailit tertanggal 12 Pebruari 2016 tersebut di butir 8
disebutkan bahwa seolah Pemohon Pailit berkedudukan sebagai PEMBERI PINJAMAN sekaligus
m

ub

sebagai AGEN dan AGEN JAMINAN dalam perjanjian kredit. Kalimat dalam permohonan pailit ini
merupakan dalil yang saling bertentangan satu sama lain sebab:
ka

ep

PEMBERI KREDIT tidak pernah berkedudukan sekaligus sebagai AGEN dan juga
SECURITY AGENT;
ah

Hal. 39 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.


R

Apabila ada AGEN dan SECURITY AGENT maka pasti PEMBERI KREDIT atau Prinsipal
es
M

adalah BADAN HUKUM TERPISAH sebab tidak mungkin dan tidak masuk diakal si
ng

agen menjadi agen/kuasa untuk dirinya sendiri. Apabila ada agen/kuasa maka pasti
on

ada PEMBERI KUASA/PRINSIPAL. Dalam perkara a quo Pemohon Pailit mendalilkan


gu

bahwa Pemohon Pailit merangkap sebagai agen/kuasa dan juga sebagai prinsipal/
d

pemberi kuasa atau pemberi pinjaman. Dalil ini adalah cacat hokum;
In
A

Apabila di baca US$ 25,000,000 FACILITY AGREEMENT TANGGAL 8 APRIL 2013 jelas-
Disclaimer
jelas DIBEDAKAN antara AGEN dan PRINSIPAL/PEMBERI KREDIT yaitu, agen adalah
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

b
Raiffeisen Bank International AG Singapura, sedangkan Pemberi kredit atas prinsipal

u
Direktori
adalah Raiffeisen Putusan Mahkamah
Bank International Agung
AG, Labuan, Republik Indonesia
Malaysia;

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Agen tidak mempunyai kapasitas untuk mengajukan Permohonan Pailit (lihat pasal 2

a
ayat (1) UUK-PKPU) sebab AGEN BUKAN KREDITUR;

si
d. Bahwa yang menjadi Debitur dalam transaksi pinjam meminjam ini adalah PT. Trimega
Utama Corporindo, bahwa Termohon Pailit hanya berkedudukan sebagai penjamin perorangan

ne
ng
terhadap Raiffeisen Bank International AG, Labuan, Malaysia (bukan terhadap Raiffeisen Bank
International AG Singapore) seperti terbukti dari AKTA JAMINAN PERORANGAN (Berkelanjutan)

do
gu
No. 73 (selanjutnya disebut “AKTA NO. 73”) yang dibuat dihadapan Habullah Abdul Rasyid,S.H.,
M.Kn Notaris di Jakarta yang di halaman 4 dikutip sebagai berikut;

In
A
“Perjanjian Kredit” berarti Perjanjian Kredit berjumlah US$25,000,000 (dua puluh
lima juta Dollar Amerika Serikat) (US$25,000,000 Credit Agreement) tertanggal
ah

delapan April dua ribu tiga belas (8-4-2013), antara PT TRIMEGA UTAMA

lik
CORPORINDO sebagai Debitur, RAIFFEISEN BANK INTERNATIONAL AG, Labuan Branch
sebagai Kreditur Awal dari RAIFFEISEN BANK INTERNATIONAL AG, Singapore Branch
am

ub
sebagai Agen dan Agen Jaminan, pengertian mana termasuk setiap variasi dan
perubahan terhadap pengertian tersebut dawi waktu ke waktu”;
ep
k

Dari kutipan tersebut si atas jelas tertulis bahwa;


Hal. 40 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ah

Bahwa Kreditur : Raiffeisen Bank International AG, labuan, Malaysia;


R

si
Debitur
: PT. Trimega Utama Corporindo;
Agen jaminan : Raiffeisen Bank International AG, Singapura (Pemohon Pailit);

ne
ng

Jaminan

do
gu

Perseorangan : Soebali Sudjie;


e. Di dalam Perjanjian Kredit tidak ada kewenangan diberikan kepada agen untuk
In
mengajukan Permohonan Kepailitan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat;
A

Maka jelas terbukti TIDAK ADA HUBUNGAN HUKUM PINJAM MEMINJAM atau hubungan
ah

lik

pemberian jaminan Perorangan antara Pemohon Pailit (Raiffeisen Bank International AG,
Singapura) dengan Termohon Pailit) dan tidak pernah Termohon Pailit menandatangani
surat persetujuan untuk merubah perjanjian jaminan perorangan yang semula penerima
m

ub

agunan adalah Raiffeisen Bank International AG, Labuan, Malaysia berubah menjadi
ka

Raiffeisen Bank International AG, Singapura karena memang tidak pernah dibuat
ep

PERUBAHAN terhadap perjanjian jaminan perorangan (Akta No. 73 tersebut) bahkan


Termohon Pailit TIDAK PERNAH MENERIMA SURAT PEMBERITAHUAN baik dari Raiffeisen
ah

Bank International AG, Singapura maupun Raiffeisen Bank International AG, Malaysia
R

es

tentang adanya PERUBAHAN KREDITUR dan perubahan perjanjian perorangan jaminan.


M

Sekiranyapun ada Surat Pemberitahuan perubahan perjanjian agunan non perorangan


ng

(hal mana TIDAK PERNAH ADA) seperti diatur di Pasal 612 KUHP, TERNYATA untuk
on

perubahan agunan tidak diatur didalam Pasal 612 KUHP melainkan tunduk pada norma
gu

umum yaitu untuk perubahan pihak dalam suatu perjanjian harus dengan “Perjanjian
d

Perubahan Jaminan” atau setidaknya dengan “Perjanjian Novasi” atau tidak cukup hanya
In

sekedar Surat Pemberitahuan yang diatur dalam Pasal 612 KUHP sebab Pasal 612 KUHP
A

Disclaimer hanya berlaku untuk “Pengalihan Tagihan” bukan untuk “Pengalihan Agunan” seperti
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
perjanjian jaminan perorangan (Akta No.73), tidak cukup hanya diberitahukan
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

b
perubahannya melainkan harus diadakan perjanjian perubahan oleh Pemberi Agunan

u
Direktori
apabila penerima agunanPutusan
berubah Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 41 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
hk
pihak. Ternyata Surat Pemberitahuan pun tidak pernah ada dan tidak pernah dikirim

a
kepada Penjamin/Termohon Pailit;

si
Bahwa butir 8 dari Permohonan Pailit menunjuk kepada dokumen TRANSFER AGREEMENT

ne
ng
TANGGAL 2 APRIL 2015. Ternyata Termohon Pailit TIDAK PERNAH DIBERITAHU, TIDAK
PERNAH MELIHAT dan TIDAK PERNAH MENYETUJUI Transfer Agreement 2015 tersebut;

do
gu
Maka dari uraian tersebut di atas ada 4 (empat) hal pelanggaran hukum yang dilakukan
oleh Pemohon Pailit yaitu:

In
A
1) . Pergantian kreditur dari semula Raiffeisen Bank International AG,
Labuan, MALAYSIA digantikan oleh Raiffeisen Bank International AG, Singapura tidak
ah

pernah diberitahukan kepada Debitur (PT. Trimega Utama Corporindo) seperti

lik
diharuskan oleh pasal 612 ayat (3) KUHPERDATA;
am

ub
2) . Pemberi Jaminan Perorangan (Termohon Pailit) tidak pernah
diberitahu adanya PENGGANTIAN KREDITUR tersebut padahal untuk penjamin mutlak
diperlukan perubahan perjanjian jaminan apabila terjadi pergantian kreditur;
ep
k

3) . Pemohon Pailit sejak awal hanya berkedudukan sebagai “agen” dan


ah

“Agen Jaminan” yang tidak diberikan wewenang dan tidak ada Surat Kuasa Khusus
R

si
untuk mengajukan Permohonan Pailit dari Kreditur (Bank International AG, Labuan,
Malaysia);

ne
ng

4) . Jaminan Perseorangan dalam Akta Notaris No. 73 yang dibuat


dihadapan Habullah Abdul Rasyid,S.H., M.Kn Notaris hanya bisa dirubah atau diganti

do
gu

KREDITUR PENERIMA JAMINAN apabila diadakan AKTA PERUBAHAN ATAS AKTA


NOTARIS NO. 73, sebab Termohon Pailit (Pemberi Agunan Perorangan) memberikan
In
jaminan perorangan tersebut HANYA TERHADAP RAIFFEISEN BANK INTERNATIONAL
A

AG, LABUAN, MALAYSIA, bukan terhadap Raiffeisen Bank International AG, Singapura.
Ternyata tidak pernah dibuat PERUBAHAN PERJANJIAN atas PERJANJIAN JAMINAN
ah

lik

PERORANGAN dalam akta No. 73 tersebut yaitu untuk merubah penerima agunan
yang semula penerima jaminan adalah Raiffeisen Bank International AG, Labuan,
m

ub

Malaysia menjadi Raiffeisen Bank International AG, Singapura bahkan pemberitahuan


pun sesuai
ka

Hal. 42 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.


ep

dengan pasal 612 KUHPERDATA tidak pernah dilakukan terhadap Termohon Pailit atas
ah

perubahan kreditur maupun tentang perubahan jaminan perorangan tersebut


R

padahal untuk perubahan agunan jaminan perseorangan tidak cukup hanya dengan
es

pemberitahuan sebagaimana diatur dalam Pasal 612 KUHPERDATA melainkan harus


M

ng

ditandatangani perubahan Perjanjian Jaminan Perorangan;


on

f. Bahwa surat Pernyataan Pemohonan Pailit tertanggal 12 Pebruari 2016 tersebut di butir 8
gu

disebutkan bahwa seolah Pemohon Pailit berkedudukan sebagai PEMBERI PINJAMAN sekaligus
d

sebagai AGEN dan AGEN JAMINAN dalam perjanjian kredit. Kalimat dalam permohonan pailit ini
In

merupakan dalil yang saling bertentangan satu sama lain sebab:


A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

b
PEMBERI KREDIT tidak pernah berkedudukan sekaligus sebagai AGEN dan juga

u
Direktori
SECURITY AGENT;Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Apabila ada AGEN dan SECURITY AGENT maka pasti PEMBERI KREDIT atau Prinsipal

a
adalah BADAN HUKUM TERPISAH sebab tidak mungkin dan tidak masuk diakal si

si
agen menjadi agen/kuasa untuk dirinya sendiri. Apabila ada agen/kuasa maka pasti
ada PEMBERI KUAS/VPRINSIPAL. Dalam perkara a quo Pemohon Pailit mendalilkan

ne
ng
bahwa Pemohon Pailit merangkap sebagai agen/kuasa dan juga sebagai prinsipal/
pemberi kuasa atau pemberi pinjaman. Dalil ini adalah cacat hokum;

do
gu
Apabila dibaca US$ 25,000,000 FACILITY AGREEMENT TANGGAL 8 APRIL 2013 jelas-
jelas DIBEDAKAN antara AGEN dan PRINSIPAL/PEMBERI KREDIT yaitu, agen adalah
Raiffeisen Bank International AG Singapura, sedangkan Pemberi kredit atas prinsipal

In
A
adalah Raiffeisen Bank International AG, Labuan, Malaysia;
ah

Agen tidak mempunyai kapasitas untuk mengajukan Permohonan Pailit (lihat pasal 2

lik
ayat (1) UUK-PKPU) sebab AGEN BUKAN KREDITUR;
am

ub
Selanjutnya Lender/Kreditur Pemberi Kredit yaitu Raiffeisen Bank International AG,
Labuan, Malaysia TELAH BUBAR BADAN HUKUMNYA/TELAH DILIKUIDASI sehingga
harusnya yang berwenang mengajukan permohonan pailit adalah TIM LIKUIDASI DARI EX
ep
k

RAIFFEISEN BANK INTERNATIONAL AG, LABUAN, MALAYSIA,


ah

Hal. 43 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAlLIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.


R
5. ALASAN PENOLAKAN KELIMA;

si
Bahwa perjanjian US$ 25,000,000 FACILITY AGREEMENT TANGGAL 8 APRIL 2013 dibuat

ne
ng

dalam bahasa inggris, tidak pernah ditandatangani versi bahasa Indonesia sehingga
BATAL DEMI HUKUM seperti norma memaksa dalam Pasal 31 ayat (1) Undang-undang No.
24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan (UU

do
gu

Bahasa) karena merupakan perjanjian terlarang karena dibuat dengan sebab terlarang
(Vide Pasal 1335 & 1337 KUHPerdata) dan tidak memenuhi syarat sahnya perjanjian
In
A

seperti diharuskan di Pasal 1320 KUHPerdata;

a. Bahwa perjanjian US$25,000,000 Facility Agreement tanggal 8 April 2013 melanggar


ah

lik

pasal 31 ayat (1) UU Bahasa sebab tidak pernah ada ditandatangani versi bahasa indonesia
padahal UU Bahasa telah secara tegas telah menyatakan “Bahasa Indonesia wajib digunakan
m

ub

dalam Nota kesepahaman atau Perjanjian yang melibatkan Lembaga Negara, Instansi
Pemerintah Indonesia, Lembaga Swasta Indonesia atau Perseorangan Warga Negara
ka

Indonesia”;
ep

b. Oleh karena US$25,000,000 Facility Agreement tanggal 8 April 2013 tidak


ah

menggunakan Bahasa Indonesia melainkan hanya dibuat dalam Bahasa Inggris, maka
R

berdasarkan pasal 31 ayat (1) UU Bahasa, US$25,000,000 Facility Agreement tanggal 8 April
es
M

2013 batal demi hukum atau setidak- tidaknya tidak memiliki kekuatan hukum mengikat (Null
ng

and Void; Nietlg);


on

c. Bahwa oleh karena US$25,000,000 Facility Agreement tanggal 8 April 2013 yang
gu

ditandatangani oleh PT. Trimega Utama Corporindo sesudah UU Bahasa diundangkan maka
d

tidak dibuatnya perjanjian (US$25,000,000 Facility Agreement tanggal 8 April 2013) tersebut
In
A

DALAM BAHASA INDONESIA adalah bertentangan dengan UU yang dalam hal ini adalah UU No.
24 tahun 2009 sehingga merupakan PERJANJIAN TERLARANG karena dibuat dengan SEBAB
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

b
Terlarang (Vide Pasal 1335 KUHPerdata Jo Pasal 1337 KUHPerdata). Sehingga tidak memenuhi

u
Direktori
salah satu syarat Putusan
essensialia Mahkamah
dari syarat Agung
sahnya suatu Republik
perjanjian Indonesia
sebagaimana yang

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
ditentukan dalam ketentuan pasal 1320 KUHPerdata sehingga dengan demikian US
hk
$25,000,000 Facility Agreement tanggal 8 April 2013 sebagai Perjanjian Induk yang

a
ditandatangani oleh PT. Trimega Utama Corporindo adalah batal DEMI HUKUM. Maka otomatis

si
demi hukum batal semua perjanjian accessoir termasuk perjanjian jaminan perorangan (Akta
No.

ne
ng
Hal. 44 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

73) yang menjadi dasar diajukannya Permohonan Pailit dalam perkara a quo:

do
d.
gu
BAHWA PERADILAN INDONESIA SUDAH PERNAH MEMBATALKAN PERJANJIAN BAHASA
INGGRIS DENGAN PIHAK INDONESIA SEBAGAI SALAH SATU SUBJEKNYA DIKARENAKAN TIDAK

In
A
MEMBUAT VERSI BAHASA INDONESIA YANG MERUPAKAN ADALAH PELANGGARAN UNDANG-
UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 (VIDE T- 11) DAN PUTUSANNYA BAHKAN DIKUATKAN SAMPAI
ah

INKRACHT DI MAHKAMAH AGUNG;

lik
Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada Putusan perkara Nomor: 451/Pdt.G/2012/
am

ub
PN.Jkt.Bar tanggal 20 Juni 2013 (Vide Bukti T-12) mengeluarkan Putusan yang pada
intinya MENYATAKAN BATAL DAN TIDAK SAH perjanjian berbahasa Inggris bersama
dengan segala perjanjian turunannya dengan pihak Indonesia sebagai salah satu
ep
k

subjeknya yang belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dikarenakan


ah

bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009, yang halaman 61


R

si
putusan tersebut dikutip sebagai berikut:
Menimbang, bahwa karena Loan Agreement yang ditanda-tangani oleh

ne
ng

Penggugat dan Tergugat tertanggal 23-April 2010 (Vide Bukti P- 10 dan T-20)
yaitu sesudah UU No. 24 Tahun 2009 diundangkan maka tidak dibuatnya
perjanjian / Loan Agreement tersebut dalam Bahasa Indonesia adalah

do
gu

bertentangan dengan Undang-Undang yang dalam hal ini adalah UU No. 24


Tahun 2009 sehingga merupakan perjanjian terlarang karena dibuat dengan
In
A

sebab yang terlarang (Vide Pasal 1335 KUHPerdata jo. Pasal 1337 KUHPerdata);

Sehingga tidak memenuhi salah satu syarat Esensialisa dari syarat sahnya suatu
ah

lik

perjanjian sebagaimana yang ditentukan dalam ketentuan Pasal 1320


KUHPerdata, sehingga dengan demikian Perjanjian/Loan Agreement tertanggal
m

ub

23 April 2010 yang ditandatangani nya oleh Penggugat dan Tergugat adalah
batal demi hukum;
ka

ep

Menimbang, bahwa dengan demikian petitum Penggugat pada angka 2 dari


gugatan Penggugat yang menuntut untuk menyatakan
ah

Hal. 45 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAlLIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.


R

bahwa Loan Agreement tertanggal 23 April 2010 yang dibuat oleh dan antara
es
M

Penggugat dengan Tergugat adalah Batal Demi Hukum;


ng

Menimbang oleh karena Loan Agreement tertanggal 23 April 2010 yang dibuat
on

oleh dan antara Penggugat dengan Tergugat tersebut adalah Batal Demi Hukum
gu

maka Akta Perjanjian Jaminan Fidusia atas benda tertanggal 27 April 2010
d

No.33 yang merupakan Perjanjian Ikutan (Accesoir) dari Loan Agreement


In
A

tertanggal 23 April 2010 tersebut juga harus dinyatakan Batal Demi


Disclaimer Hukum. . .”;
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

b
PERLU TERMOHON PAILIT SAMPAIKAN BAHWA SELURUH ISI DARI PUTUSAN

u
Direktori
PENGADILAN Putusan
JAKARTA BARATMahkamah Agung
TERSEBUT SUDAH Republik
DIKUATKAN OLEHIndonesia
PENGADILAN

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
TINGGI DKI JAKARTA PADA PUTUSAN NO. 48/PDT/2014/PT.DKI TERTANGGAL 7 MEI
hk
2014 (Vide Bukti T-13) DAN BAHKAN DIKUATKAN OLEH MAHKAMAH AGUNG RI PADA

a
PUTUSAN NO. 601K/PDT/2015 TERTANGGAL 31 AGUSTUS 2015 (Vide Bukti T-14);

si
e. Bahwa butir 8 dari Permohonan Pailit menunjuk kepada dokumen TRANSFER

ne
ng
AGREEMENT TANGGAL 2 APRIL 2015. Ternyata Termohon Pailit TIDAK PERNAH DIBERITAHU,
TIDAK PERNAH MELIHAT dan TIDAK PERNAH MENYETUJUI Transfer Agreement 2015 tersebut
yang juga di dalam Permohonan Pailit disebutkan bahwa Transfer Agreement Transfer

do
gu
Agreement tanggal 2 April 2015 dibuat juga dalam bahasa inggris dan tidak pernah
ditandatangani dalam bahasa Indonesia sehingga juga batal demi hukum berdasarkan Pasal

In
A
31 ayat (1) UU Bahasa;

Bahwa Termohon Pailit dengan ini menolak semua dalil-dalil yang belum dibantah oleh
ah

lik
Termohon pailit di dalam Permohonan Pailit dalam Perkara A quo;

MAKA BERDASARKAN DALIL DAN BUKTI-BUKTI TERSEBUT DI ATAS TERMOHON PAILT MEMOHON
am

ub
AGAR MAJELIS HAKIM BERKENAN MENJATUHKAN PUTUSAN SEBAGAI BERIKUT:

1. Menerima dalil-dalil Jawaban Termohon Pailit untuk seluruhnya;


ep
k

2. Menolak untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan Permohonan Pailit sebagai


ah

tidak dapat diterima, seluruh Permohonan Pailit tanggal 12 Februari 2016 didaftarkan oleh
R

si
Pemohon Pailit di Kepaniteraan Pengadilan
Hal. 46 dari 70 halaman, Pts.Perk,No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ne
ng

Niaga Jakarta Pusat tanggal 24 Februari 2016 dengan Nomor ;07/Pdt/Sus- Pailit/2016/
PN.Niaga. Jkt.Pst.;

do
gu

3. Menghukum Pemohon Pailit untuk membayar seluruh biaya yang ditimbulkan dalam
perkara ini;
In
A

Atau;
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
ah

lik

bono);

Menimbang, bahwa atas Jawaban Termohon Pailit tersebut di atas, Kuasa Pemohon Pailit
m

ub

menanggapi secara lisan yang pada pokoknya tetap pada permohonannya dan selanjutnya
Kuasa Termohon Pailit menyatakan tetap pada jawabannya;
ka

ep

Menimbang, bahwa untuk membuktikan keabsahan Surat Kuasa yang diterima Kuasa
Pemohon Pailit, maka Kuasa Pemohon Pailit telah mengajukan bukti awal berupa bukti surat-
ah

surat bertanda P - 1 sampai dengan P - 3A, sebagai berikut;


es

1. BuktiP-1A
M

2. Bukti P-IB
ng

3.
Bukti P - 2A
on

Bukti P - 2B
5. Bukti P - 3A
gu

6. Bukti P - 3B
Fotocopy Power of Attorney Raiffeisen Bank International Aktiengesellschaft To Barbara
d

Ericson-Peichl, Dated This 11” Day of May 2015;


In
A

Fotocopy Terjemahan Resmi Surat Kuasa Raiffeisen Bank International Aktiengesellschaft


Kepada Barbara Ericson- Peichl. tertanggal Hah Ini 11 Mei 2015;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

b
Fotocopy Power of Attorney Raiffeisen Bank International Aktiengesellschaft To Iliya Avramov,

u
Dated This 26”Direktori Putusan
Day of March 2015; Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Fotocopy Terjemahan Resmi Surat Kuasa Raiffeisen Bank International Aktiengesellschaft
hk
Kepada Iliya Avramov, tertanggal Hari Ini 26 Maret 2015;

a
Fotocopy Amtsbestatigun/Official Certification dari Mag. Peter Lennkh dan Mag. Susanna

si
Benoit, Seal. Dr. Christian Mayer, Offoentlicher Notar, Wien - Innere Stadt - Wien, Republik
Österreich, Wien am 30 (dreiBigsten) Marz 2016 (zweitausendseczehn)A/ienna. 30th (thirtieth)

ne
ng
March 2016; Fotocopy Terjemahan Resmi Pernyataan Resmi Mag. Peter Lennkh dan Mag.
Susanna Benoit, Cap dan tanda tangan Dr. Christian Mayer, Notaris 2 Wina - Dalam Kota, Wina

do
gu
Hal. 47 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Republik Austria, Wina, 30 (tigapuluh) Maret 2016;

In
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil permohonannya. Pemohon mengajukan
A
bukti surat-surat, bertanda P - 1 sampai dengan P - 32, sebagai berikut;
1. Bukti P-1
ah

lik
2. Bukti P - 1a
3. Bukti P - 2
Bukti P - 2a
5. Bukti P - 3
am

ub
6. Bukti P - 3a
7. Bukti P - 4
8. Bukti P - 5
Bukti P - 5a
ep
10.
k

11.
Bukti P - 6 Bukti P - 6a
ah

R
12. Bukti P-7

si
Fotocopy Articles of Association of Raiffeisen Bank Internation AG;t
Fotocopy Terjemahan Resmi Anggaran Raiifeisem Bank International AG;

ne
ng

Fotocopy Authorised Signatures of Raiffeisen Bank International AG, Oktober 2015;


Fotocopy Terjemahan Resmi Pemberi Tanda Tangan yang Sah Raiffeisen Bank International AG,

do
gu

Oktober 2015 Fotocopy US$25,000,000 Facility Agreement, dated 8 April 2013 for PT. Trimega
Utama Corporindo as Borrower with Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch acting
as Agent and Raiffeisen Bank international AG, Singapore Branch acting as Security Agent;
In
A

Fotocopy Terjemahan Resmi Perjanjian Kredit US$25,000,000 tertanggal 8 April 2013 untuk PT.
Trimega Utama Corporindo sebagai Peminjam dengan Raiffeisen Bank International AG,
ah

lik

Singapore Branch bertindak sebagai Agen dan Raiffeisen Bank International AG, Singapore
Branch bertindak sebagai Agen Penjamin; Fotocopy Akta Jaminan Perorangan (Berkelanjutan),
m

ub

tanggal 8 April 203, Nomor 73, Jimmy Tanal, S.FI., M.Kn., pengganti dari Flasbullah Abdul
Rasyid, S.FI., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan (“Akta Jaminan Perorangan”);
ka

Fotocopy Spousal Consent, Name: Novita Ayusastraatmaja Date; 8 April 2013;


ep

Fotocopy Terjemahan Resmi Persetujuan Istri, Nama: Novita Ayusastraatmaja, Tanggal: 8 April
ah

2013;
R

Fotocopy Transfer Certificate, Date 2 April 2015;


es

Fotocopy Terjemahan Resmi Sertifikat Pengalihan, Tanggal 2 April 2015;


M

ng

Fotocopy Notice of Acceleration, 20 Maret 2015 To. PT. Trimega Utama Corporindo (the
on

“Borrower”);
Hal. 48 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
gu

13. Bukti P-7a


d

14. Bukti P-8


15. Bukti P-8a
16. Bukti P-9
In
A

17. Bukti P-9a


18. Bukti P-10
Disclaimer
19. Mahkamah
Kepaniteraan BuktiP-IOa Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

20. Bukti P-11


pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

b
21. BuktiP-11a

u
22 Bukti P-12
23. Bukti P-13 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
24. Bukti P-14 putusan.mahkamahagung.go.id
hk
25. BuktiP-14a
26. Bukti P-15

a
Fotocopy Terjemahan Resmi Pemberitahuan Akselerasi, tanggal 20 Maret 2015, Kepada: PT.

si
Trimega Utama Corporindo (“Peminjam”);
Fotocopy Re.; First Demand Letter/Perihal: Surat Somasi Pertama, 27 March/Maret 2015,

ne
ng
Oentoeng Suria & Partners to Soebali Sudjie;
Fotocopy “ARCHIVE DOC” DHL, Date; 2015-03-27, From. Oentoeng Suria Partner To Soebali

do
Sudjie;
gu
Fotocopy Re.; Second Demand Letter/Perihal: Surat Somasi Kedua, 6 April 2015, Oentoeng
Suria & Partners to Soebali Sudjie;

In
A
Fotocopy “ARCHIVE DOC” DHL, Date: 2015-04-06, From. Oentoeng Suria Partner To Soebali
Sudjie;
ah

lik
Fotocopy Re.: Third Demand Letter/Perihal: Surat Somasi Ketiga, 14 April 2015, Oentoeng Suria
& Partners to Soebali Sudjie;
Fotocopy “E CONSIGNMENT NOTE JNE”, tertanggal 14 April 2015, Pengirim; Oentoeng Suria &
am

ub
Partner, Penerima Soebali Sudjie;
Fotocopy Re. Demand Letter, 16 April 2015, Soebali Sudjie to Oentoeng Suria & Partners/Mrs.
ep
Anastasia;
k

Fotocopy Perihal: Surat Peringatan, tanggal 16 April 2015 dari Soebali Sudjie kepada Oentoeng
ah

Suria & Partners/Kepada Yth. Ibu Anastasia;


R

si
Fotocopy Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia/ Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata/ Burgerlijk Wetboek voor Indonesia (Ketentuan Pasal 1925); Fotocopy Himpunan

ne
ng

Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia/ Reglemen Indonesia Yang Diperbaharui/ Het

Herziene Indonesisch Reglement (Ketentuan Pasal 174);

do
gu

Fotocopy Power of Attorney Raiffeisen Bank international AG to Iliya Avramov, Dated This 26”
Day Of March 2015; Fotocopy Terjemahan Resmi Surat Kuasa dari Raiffeisen Bank International
In
AG kepada Iliya Avramov, Tertanggal Hah Ini 26 Maret 2015;
A

Fotocopy Power of Attorney Raiffeisen Bank International


Hal. 49 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
ah

lik

27. Bukti P-15a


28. Bukti P-16
29. BuktiP-16a
30. Bukti P-17
m

ub

31. Bukti P-18


ka

BuktiP-18a
ep

32.
ah

33. Bukti P-19


R

es
M

34. Bukti P - 20
ng

AG to Barbara Ericson-PeichI, Dated This 11” Day Of May 2015:


on

Fotocopy Terjemahan Resmi Surat Kuasa dari Raiffeisen Bank International AG kepada Barbara
Ericson-Peichl, Tertanggal Hari Ini 11 Mei 2015;
gu

Fotocopy The “Opinion” of Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch, Vienne, this 31
d

March 2016, by Mag. Martin Ebner, LLM, Schonher Rechtsnwalte GmbH;


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

b
Fotocopy Terjemahan Resmi “Pendapat” sehubungan dengan Raiffeisen Bank International AG,

u
Direktori
Singapore Branch, Putusan
tanggal 31 MaretMahkamah Agung
2016, oleh Mag. Republik
Martin Indonesia
Ebner, LLM, Schonher

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Rechtsnwalte GmbH;
hk
Fotocopy Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan

a
Putusan Pengadilan oleh M. Yahya Harahap, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), halaman 11 sampai

si
dengan 12;
Fotocopy Raiffeisen Bank internasional AG, Singapore Branch;

ne
ng
Fotocopy Terjemahan Resmi Raiffeisen Bank Internasional AG, Cabang Singapura;
Fotocopy Transfer By Assignment (Cessie)/Pengalihan Melalui Cessie, To: Raiffeisen Bank

do
Internasional AG, gu
Singapore Branch, as Agen/ Raiffeisen Bank Internasional AG, Singapore Branch sebagai Agen,

In
From: Raiffeisen Bank Internasional AG, Singapore Branch, as the Exiting Lender (“Existing
A
Lender”); and. Flying Force Limited as the New Lender “New Lender”)/Dari: Raiffeisen Bank
Internasional AG, Singapore Branch, sebagai Pemberi Pinjaman yang Telah Ada (“Pemberi
ah

lik
Pinjaman yang Telah Ada”); dan Flying Force Limited sebagai Pemberi Pinjaman Baru (“Pemberi
Pinjaman Baru”), Date 11 Februari 2016/Tanggal: 11 Februari 2016, Re: PT. Trimega Utama
am

ub
Corporindo - US$25,000,000 Facility Agreement dated 8 April 2013 (the “Facility Agreement”)/
Perihal: Trimega Utama Corporindo - Perjanjian Kredit USD 25.000.000 tertanggal 8 April 2016
(“Perjanjian Kredit”);
ep
k

Fotocopy Notice of Transfer By Assigmnment (Cessie)/


ah

Hal. 50 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.


R

si
35. Bukti P - 21
36. Bukti P - 22
37. Bukti P - 23

ne
38. Bukti P - 24
ng

39. Bukti P - 25
40 Bukti P - 26
Pemberitahuan Pengalihan Melalui Cessie, To; The Borrower and Obligors (as defined in the

do
gu

Facility Agreement)/Kepada: Peminjam dan Pemberi Jaminan/ Penanggung (sesuai definisi


dalam Perjanjian Kredit) From: Raiffeisen Bank Internasional AG, Singapore Branch, as the
Exiting Lender (“Existing Lender”); and. Flying Force Limited as the New Lender “New
In
A

Lender”)/Dari; Raiffeisen Bank Internasional AG, Singapore Branch, sebagai Pemberi Pinjaman
yang Telah Ada (“Pemberi Pinjaman yang Telah Ada”); dan Flying Force Limited sebagai
ah

lik

Pemberi Pinjaman Baru (“Pemberi Pinjaman Baru”), Date 11 Februari 2016/Tanggal: 11


Februari 2016, Re: Transfer By
m

ub

Assignment (Cessie) - US$25,000,000 Facility Agreement dated 8 April 2013 (the “Facility
Agreement”)/Perihal: Pemberitahuan Pengalihan Melalui Cessie - Perjanjian Kredit USD
ka

25.000.000 tertanggal 8 April 2016 (“Perjanjian Kredit”;


ep

Fotocopy Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Soebali Sudjie sebagai
ah

tanggapan (Counter) terhadap Permohonan Pailit No. 07/PDT/SUS- PAILIT/2016/


R

PN.Niaga.Jkt.Pst., tertanggal 22 Maret 2016; Fotocopy Permohonan Penundaan Kewajiban


es

Pembayaran Utang (PKPU) terhadap Soebali Sudjie, tertanggal 28 Maret 2016;


M

ng

Fotocopy Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan/Independent Auditors Report of


on

The Financial Statements PT. Trimega Utama Corporindo, tertanggal 31 Desember 2014 dan
2013/December 31,2014 and 2013; Fotocopy Putusan No. 35/PDT.G/2010/PN.PRA tertanggal 26
gu

Januari 2011 dalam perkara gugatan antara Randolph Nicholas Bolton Carpenter sebagai
d

Penggugat melawan Neil Alan Tate dan Bati Anjani sebagai Para Tergugat; Fotocopy Surat
In
A

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH.UM.01.01-35,
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

b
tertanggal 28 Desember 2009, tentang Permohonan Klarifikasi atas Implikasi dan Pelaksanaan

u
UU Nomor 24 Tahun Direktori Putusan
2009; Fotocopy SuratMahkamah Agunguntuk
Pernyataan Kesediaan Republik
Ditunjuk Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 51 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
hk
41. Bukti P-27

a
42. Bukti P - 28
43. Bukti P - 29

si
44. Bukti P - 30
44. Bukti P - 31
45. Bukti P - 32

ne
ng
Sebagai Kurator yang ditandatangani oleh Mario Laurentius Pangestu, S.H. tertanggal 18 April
2016;
Fotocopy Surat Pernyataan Kesediaan untuk Ditunjuk Sebagai Kurator, tertanggal 18 April

do
gu
2016, yang ditandatangani oleh Hardiansyah, S.H.;
Fotocopy Putusan No. 19 K/Pdt.Sus-Pailit/2015, tanggal 10 Maret 2015;

In
A
Fotocopy Putusan No. 02/Pdt.Sus.Pailit/2014/ PN.Niaga. Mks., tanggal 13 November 2014;
Fotocopy Putusan No. 298 K/Pdt.Sus-HKI/2013, tanggal 28 Agustus 2013;
ah

Fotocopy Putusan No.764/ Pdt.G/2012/ PN.Dps, tanggal 20 Nopember 2013;

lik
Fotocopy Putusan No.106/ Pdt.G/2013/PN.Dps, tanggal 20 November 2013;
Menimbang, bahwa bukti surat-surat tersebut telah diteliti kesemuanya telah
am

ub
bermeterai cukup yang telah dicocokkan sesuai dengan aslinya, kecuali beberapa bukti dan
Pemohon yang tidak dapat menunjukkan surat aslinya, karena hasil print out atau fotocopy
ep
dari fotocopy;
k
ah

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil sangkalannya, Termohon mengajukan


R

si
bukti surat-surat, bertanda T - 1 sampai dengan P - 18, sebagai berikut:
1. Bukti T-1
Bukti T - 2

ne
ng

Bukti T - 3
Fotocopy Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan, Buku II Edisi 2007, Mahkamah
Agung RI, Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: KMA/032/SK/IV/2006,

do
gu

tanggal 4 April 2006, Tentang Pemberlakuan Buku II Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Dan
Adminstrasi Pengadilan;
In
Fotocopy Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor: 09/A/KP/XI1/2006/01, tanggal 28 Desember
A

2006 Tentang Panduan Umum Tata Cara Hubungan Dan Kerjasama Luar Negeri Oleh
Pemerintah Daerah;
ah

lik

Fotocopy Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Soebali Sudjie sebagai
tanggapan (Counter) terhadap Permohonan Pailit No. 07/PDT/SUS-
m

ub

Hal. 52 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst,

4. Bukti T - 4
ka

5. Bukti T - 5
ep

6. Bukti T - 6
7. Bukti T - 7
8. Bukti T - 8
ah

9. Bukti T - 9
R

10. Bukti T-10


es
M

ng

11. Bukti T - 11
12. Bukti T-12
on

13. Bukti T-13


14. Bukti T-14
15. Bukti T-15
gu

16. Bukti T-16


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

b
17. Bukti T-17

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
18. Bukti T-18putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst., tertanggal 22 Maret 2016; Fotocopy Permohonan Penundaan

si
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terhadap Soebali Sudjie, tertanggal 28 Maret 2016;
Fotocopy Surat Kuasa Khusus tanggal 22 Maret 2016; Fotocopy Hal: Pencabutan Permohonan

ne
ng
PKPU Perkara No. 29/Pdt/Sus-PKPU/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst jo No. 07/Pdt/Sus- Pailit/2016/
PN.Niaga.Jkt.Pst, tanggal 24 Maret 2016; Fotocopy Perihal: Permohonan Pernyataan Pailit,

do
tanggal 28 September 2012 ; gu
Fotocopy Perihal: Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Terhadap PT.

In
Trans Pasific Petrochemical Indotama, tanggal 16 Oktober 2012;
A
Fotocopy Putusan Nomor. 47/PKPU/2012/PN.Niaga. Jkt.Pst jo No. 60/Pailit/2012/
PN.Niaga.Jkt.Pst., tanggal 5 November 2012;
ah

lik
Fotocopy Putusan Nomor: 33/Pdt.Sus-PKPU/2016/
PN.Niaga. Jkt.Pst., tanggal 7 April 2016;
am

ub
Fotocopy Undang Undang Nomor 24 tahun 2009, tentang Bendera, Bahasa. Lambang Negara
dan Lagu Kebangsaan, disahkan tanggal 9 Juli 2009;
Fotocopy Putusan Nomor: 451/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Bar, tanggal 20 Juni 2013;
ep
k

Fotocopy Putusan Nomor: 48/Pdt/2014/PT.DKI tanggal 7 Mei 2014;


ah

Fotocopy Informasi Perkara Mahkamah Agung Republik Indonesia, No. Register: 601K/
R

si
Pdt/2015 tanggal 31
Agustus 2015. Amar Putusan: Tolak;

ne
ng

Fotocopy Putusan Nomor: 31/Pailit/2004/PN.Niaga.Jkt. Pst., tanggal 1 September 2004;


Fotocopy Putusan Nomor: 20/Pailit/2004/PN.Niaga.Jkt.Pst tanggal 9 Juli 2004;

do
Fotocopy Putusan Reg. No: 021K/N/2003, tanggal 27 Agustus 2003;
gu

Fotocopy Putusan Reg. No. 03K/N/2000, tanggal 24 Januari 2000 ;


Hal. 53 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
In
A

Menimbang, bahwa bukti surat-surat tersebut telah diteliti kesemuanya telah


bermeterai cukup yang telah dicocokkan sesuai dengan aslinya, kecuali beberapa bukti dan
ah

lik

Termohon yang tidak dapat menunjukkan surat aslinya, karena hasil print out atau fotocopy
dari fotocopy;
m

ub

Menimbang, bahwa dipersidangan Pemohon tidak mengajukan saksi dan atau ahli
walaupun telah diberi kesempatan untuk itu;
ka

ep

Menimbang bahwa di persidangan Termohon mengajukan ahli, yaitu 1. Dr. ATJA


SANJAYA, S.H., M. H. dan 2. PURNAMAWATI,S.H.,M.H., yang masing- masing telah didengar
ah

keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya keterangan tersebut adalah sebagai
R

berikut;
es
M

ng

1. Dr. ATJA SANDJAYA, S.H., M. H.;


on

Bahwa surat kuasa untuk beracara di Pengadilan Indonesia harus menggunakan


gu

Surat Kuasa Khusus;


d

Bahwa kekhususan surat kuasa terletak pada siapa pihak-pihaknya, yaitu pihak yang
In
A

memberi Kuasa dan penerima Kuasa atau sebagai pihak Penggugat atau sebagai
Disclaimer pihak Tergugat dan di pengadilan mana surat Kuasa tersebut akan dipergunakan;
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

b
Bahwa dokumen apapun yang akan dijadikan alat bukti di pengadilan Indonesia

u
yangDirektori
berasal dariPutusan
Luar NegeriMahkamah Agung
selain harus disahkan Republik
oleh Indonesia
Kedubes tempat dokumen

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
tersebut dikeluarkan juga harus diterjemahkan dalam bahasa Indonesia;
hk

a
Bahwa apabila dokumen dari Luar Negeri tersebut tidak disahkan oleh Kedubes yang

si
bersangkutan dan tidak diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, maka secara hukum
dokumen tersebut tidak dapat dijadikan alat bukti yang sah;

ne
ng
Bahwa Kedubes RI di Luar Negeri tidak seharusnya melegalisasi Surat Kuasa atau
dokumen yang sudah lama ditandatangani dan tanpa kehadiran Pemberi Kuasa;

do
gu
Bahwa tujuan legalisasi Surat Kuasa atau dokumen di Kedubes RI di Luar Negeri
adalah agar pejabat Kedubes tersebut dapat mencocokkan keaslian tanda tangan

In
A
dari tanda tangan Pemberi Kuasa yang ada dalam Surat Kuasa atau orang yang
menandatangani dokumen. Jadi kehadiran
ah

Hal. 54 dari 70 halaman, Rs.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

lik
penandatangan Pemberi Kuasa dalam Surat Kuasa atau penandatangan yang ada
dalam dokumen tersebut adalah wajib setelah terlebih dahulu dilegalisasi oleh
am

ub
Notaris di Negara tersebut;

2. PURNAMAWATl, S.H., M.H.


ep
k

Bahwa berdasarkan Pasal 7 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU, permohonan


ah

pernyataan Pailit harus diajukan oleh Advokat, artinya bahwa yang membuat
R

si
permohonan adalah advokat dalam kapasitasnya sebagai penerima Kuasa dari
Pemohon;

ne
ng

Bahwa oleh karena tidak ada persyaratan permohonan Pailit ditandatangani oleh
Pemohon sendiri dan Advokat, maka permohonan yang demikian tersebut cacat

do
gu

hukum karena tidak memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan Pasal 7 ayat


(1) UU Kepailitan dan PKPU;
In
A

Bahwa Kedubes RI di Luar Negeri tidak seharusnya melegalisasi Surat Kuasa atau
dokumen yang sudah lama ditandatangani dan tanpa kehadiran Pemberi Kuasa;
ah

lik

Bahwa tujuan legalisasi Surat Kuasa atau dokumen di Kedubes RI di Luar Negeri
adalah agar pejabat Kedubes tersebut dapat mencocokkan keaslian tanda tangan
m

ub

dari tanda tangan Pemberi Kuasa yang ada dalam Surat Kuasa atau orang yang
menandatangani dokumen. Jadi kehadiran penandatangan Pemberi Kuasa dalam
ka

Surat Kuasa atau penandatangan yang ada dalam dokumen tersebut adalah wajib
ep

setelah terlebih dahulu dilegalisasi oleh Notaris di Negara tersebut;


ah

Bahwa persyaratan Surat Kuasa Khusus yang akan dipergunakan untuk beracara di
R

es

pengadilan Indonesia harus bersifat surat kuasa khusus;


M

ng

Bahwa ketika ada surat kuasa induk dari luar negeri dipergunakan untuk beracara di
on

pengadilan Indonesia, maka Surat Kuasa induk tersebut harus dilegalisasi di


Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara tersebut;
gu

Menimbang, bahwa selanjutnya Kuasa Hukum Pemohon dan Kuasa Hukum Termohon
In

mengajukan kesimpulannya secara tertulis, masing-masing tertanggal 2 Mei 2016;


A

Hal. 55 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.


Disclaimer

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala sesuatu
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
yang tercantum dalam berita acara persidangan dianggap sebagai bagian yang tidakHalaman 36
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
am

b
TUC. Berdasarkan Pasal 6.3 Akta Jaminan Perseorangan, Termohon Pailit juga secara

u
Direktori Putusan
tegas mengesampingkan Mahkamah
ketentuan Agung
pasal-pasal dalam Republik
Kitab Indonesia
Undang- Undang Hukum

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Perdata (KUHPerdata) yang memberikan hak-hak dan manfaat-manfaat khusus yang
hk
berlaku bagi Penjamin, sehingga dengan merujuk kepada ketentuan Pasal 2 Akta Jaminan

a
Perseorangan sebagaimana dikutip di atas, maka Termohon Pailit sebagai penjamin

si
diwajibkan untuk segera membayar Piutang Pemohon Pailit kepada Pemohon Pailit;

ne
ng
Bahwa Pemohon Pailit juga telah mengirimkan surat somasi langsung kepada Termohon
Pailit, masing-masing melalui surat tertanggal 27 Maret 2015, 6 April 2015, dan 14 April

do
2015, dimana Pemohon Pailit telah secara tegas meminta kepada Termohon Pailit untuk
gu
membayar Piutang Pemohon Pailit dengan merujuk kepada Perjanjian Kredit, Akta
Jaminan Perseorangan dan Notice of Acceleration. Termohon Pailit pada intinya mengakui

In
A
adanya piutang Pemohon Pailit berdasarkan dan Termohon Pailit meminta kepada
Pemohon Pailit untuk memberikan perpanjangan waktu agar pihaknya dapat membayar
ah

lik
kembali piutang Pemohon Pailit namun demikian sampai dengan diajukannya
Permohonan Pailit ini. Termohon Pailit tidak juga menyelesaikan pembayarannya;
am

ub
Bahwa selain memiliki utang kepada Pemohon Pailit, Termohon Pailit juga memiliki utang-
utang kepada pihak-pihak lainnya (kreditor-kreditor) dengan perincian sebagai berikut:
a) Flying Force Limited, sebuah perusahaan yang beralamat di NovaSage Chambers,
ep
k

P.O. Box 4389, Wickham's Cay II, Road Town, Tortola, British Virgin Islands;
ah

b) PT Bank CIMB Niaga Tbk, sebuah perusahaan yang beralamat di Graha CIMB Niaga,
R

si
Jalan Jenderal Sudirman Kaviing 58, Jakarta 12190;
c) PT Bank SBI Indonesia, sebuah perusahaan yang beralamat di Gedung Graha Mandiri

ne
ng

Lantai 11, 15, dan 24, Jalan Imam Bonjol Nomor 61, Jakarta Pusat 10310;
d) PT Bank Pan Indonesia Tbk, sebuah perusahaan yang beralamat di Panin Centre

do
Lantai 4, Jalan Jenderal Sudirman Kaviing 1, Jakarta 12190; dan
gu

e) PT Bank UOB Indonesia, sebuah perusahaan yang beralamat di UOB Plaza, Jalan M.H.
Thamrin Kaviing 8 -10, Jakarta 10230;
In
A

Bahwa berdasarkan fakta-fakta sebagaimana Pemohon Pailit telah sampaikan di atas


secara sederhana membuktikan bahwa Piutang Pemohon Pailit terhadap Termohon Pailit
ah

lik

telah jatuh tempo dan dapat ditagih sejak tanggal 20


Hal. 57 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAlLlT/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
m

ub

Maret 2015 dan secara sederhana membuktikan bahwa Termohon Pailit memiliki lebih
dari 1 (satu) kreditor;
ka

ep

8. Bahwa berdasarkan dalil - dalil tersebut Pemohon memohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan menerima dan
ah

mengabulkan Permohonan Pernyataan Pailit untuk seluruhnya dengan menyatakan


R

Termohon Pailit (Sobeali Sudjie) berada dalam keadaan pailit dengan segala akibat
es
M

hukumnya kemudian mengangkat Hakim Pengawas dan menunjuk dan mengangkat


ng

Kurator dalam kepailitan ini;


on

Menimbang, bahwa selanjutnya Termohon Pailit melalui kuasa hukumnya menolak dalil
gu

Pemohon Pailit dengan mengemukakan alasan yang pokoknya sebagai berikut;


d
In
A

1. Alasan Penolakan Pertama;


Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

b
Surat Permohonan Pailit dalam perkara a quo tidak memenuhi syarat formal untuk

u
Direktori
mendaftarkan perkaraPutusan Mahkamah
di Kepaniteraan Agung
Niaga Pengadilan Republik
Negeri Indonesia
Jakarta Pusat dan tidak

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
memenuhi persyaratan formal untuk disidangkan karena tidak diajukan oleh Advokat
hk
sebagaimana diharuskan dalam Pasal 7 Undang- Undang Kepalitan;

a
R

si
2. Alasan Penolakan Kedua;
Bahwa tidak ada Kuasa dari Karyawan Pemohon Pailit kepada Karyawanuntuk

ne
ng
menandatangani dan mengajukan Permohonan Kepailitan dan semua dokumen Luar
Negeri tidak disahkan Kedutaan Besar RI dan Notaris di Negara asal;

do
gu
Bahwa Surat Permohonan Pailit a quo tidak memenuhi Syarat Formal Kedua (II) yaitu
pada awal pendaftaran surat permohonan pailit a quo di Kepaniteraan Pengadilan Niaga

In
A
pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ternyata tidak ada Surat Kuasa (Asli) yang disahkan
Kedutaan Besar Indonesia di Austria, Vienna dan di sahkan oleh Notaris (Notary Public) di
ah

Austria (negara domisili dari Pemohon Pailit) sebab di dalam surat permohonan pailit

lik
disebutkan bahwa pemohon pailit (bank) diwakili orang bernama Barbara Ericson-PeichI
dan Iliya Avramov, akan tetapi pada saat surat permohonan pailit didaftarkan pada
am

ub
tanggal 24 Pebruari 2016 di Kepaniteraan Pengadilan Niaga ternyata Tidak Ada Asli dan
Tidak Ada Copy dari surat kuasa masing-masing tanggal 26 Maret dan 11 May 2015 yang
ep
kemudian baru diserahkan copynya pada tanggal 12 April 2016 di depan persidangan
k

tanggal 14 April 2016;


ah

Hal. 58 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.


R

si
Bahwa Surat Kuasa tanggal 2 Desember 2015 dari Pemohon Pailit terhadap Kuasa
Hukumnya dalam perkara a quo tidak ditandatangani oleh orang yang berwenang

ne
ng

mewakili Pemohon Pailit sebab dalam Surat Kuasa tersebut ternyata sama sekali tidak
ditulis siapa dia dan apa jabatannya. Ternyata Pemohon Pailit Tidak Diwakili oleh

do
gu

Pemohon Pailit yang Sah, hanya diwakili oleh Karyawan Kelas Menengah yaitu “Deputy
Manager”, tidak diwakili oleh Dewan Pengurus (The Management Board) yang sah dari
Pemohon pailit seperti diharuskan dalam Anggaran Dasar dari Pemohon Pailit;
In
A

3. Alasan Penolakan Ketiga:


ah

lik

Bahwa Ketua Majelis Hakim Perkara Nomor 07/Pdt/Sus-Pailit/2016/ PN.Niaga.Jkt.Pst,


membuat kesalahan dengan memutuskan bahwa PKPU yang diajukan oleh Kreditor Lain
m

(yang bukan pihak dalam Perkara Pailit) harus diajukan dalam Sidang Pertama Perkara
ub

Pailit padahal selama puluhan tahun praktek sejak UU Kepailitan diberlakukan apabila
ka

PKPU diajukan Kreditor lain (bukan oleh Debitor) maka PKPU dapat diajukan sampai hari
ep

terakhir sebelum perkara pailit di putus;


ah

4. Alasan Penolakan Keempat;


R

es

Bahwa Pemohon Pailit tidak mempunyai legal standing atas kapasitas hukum untuk
M

mengajukan surat permohonan pailit karena BUKAN KREDITUR sebagaimana dimaksud


ng

dalam pasal 222 (2) UU Kepailitan melainkan sebagai agen yang menurut pasal 23.2 dari
on

US$ 25,000,000,- Facility Agreement dan hanya berwenang tentang hal teknis dan
gu

administrasi dan tidak berwenang untuk mengambil tindakan hukum seperti dikutip pasal
d

23.2 (9) sebagai berikut:


In
A

“the duties of the Agent and the Security Agent under the Finance Documents are
Disclaimer
salely mechanical and administrative in nature. Neither the Agent nor the Security
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

b
Agent shall have any duties other than those expressly provided for in the Finance

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Documents”;

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Bahwa Termohon Pailit bukan Debitor dan bukan pemberi jaminan terhadap Pemohon

a
Pailit melainkan hanya pemberi jaminan pribadi (Personal Guarantee) terhadap Kreditor

si
Lain yang berkantor di Labuan Malaysia (yaitu Raiffeisen Bank International AG, Labuan,
Malaysia) yang bukan Pemohon Pailit. Sebaliknya Pemohon Pailit (dari Singapura)

ne
ng
ternyata hanya Agen dari Agen Jaminan dan bukan Kreditor dan bukan pihak Kreditor
Penerima Jaminan dalam Perjanjian Jaminan Perseorangan tersebut dalam Akta No. 73
dan bukan

do
gu
Hal. 59 dari 70 halaman, Pts.Perk.No,07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

pemberi kredit (bukan kreditor) dalam “US$ 25,000,000 Facility Agreement” yang

In
A
menjadi dasar dari Permohonan Pailit ini, melainkan Pemohon Pailit hanya sebagai Agen
bidang administrasi dan tanpa surat kuasa khusus untuk ajukan Permohonan Pailit dari
ah

Kreditor sebelumnya (Raiffeisen Bank International AG, Labuan, Malaysia);

lik
Bahwa untuk mengajukan Permohonan Pailit ini tidak pernah dibuat Perubahan terhadap
am

ub
perjanjian jaminan perorangan, yaitu Akta No. 73, bahkan Termohon Pailit tidak pernah
menerima surat pemberitahuan baik dari Raiffeisen Bank International AG, Singapura
maupun Raiffeisen Bank International AG, Malaysia tentang adanya Perubahan Kreditor
ep
k

dan perubahan perjanjian perorangan jaminan. Sekiranyapun ada Surat Pemberitahuan


ah

perubahan perjanjian agunan non perorangan (hal mana Tidak Pernah Ada) seperti diatur
R
di Pasal 612 KUHP, Ternyata untuk perubahan agunan tidak diatur didalam Pasal 612

si
KUHP melainkan tunduk pada norma umum yaitu untuk perubahan pihak dalam suatu

ne
ng

perjanjian harus dengan “Perjanjian Perubahan Jaminan” atau setidaknya dengan


“Perjanjian Novasi” atau tidak cukup hanya sekedar Surat Pemberitahuan yang diatur
dalam Pasal 612 KUHP sebab Pasal 612 KUHP hanya berlaku untuk “Pengalihan Tagihan”

do
gu

bukan untuk “Pengalihan Agunan” seperti perjanjian jaminan perorangan (Akta No.73),
tidak cukup hanya diberitahukan perubahannya melainkan harus diadakan perjanjian
In
A

perubahan oleh Pemberi Agunan apabila penerima agunan berubah pihak. Ternyata Surat
Pemberitahuan pun tidak pernah ada dan tidak pernah dikirim kepada Penjamin/
ah

Termohon Pailit. Sehingga Pemohon Pailit tidak mempunyai Kapasitas atau Legal
lik

Standing untuk mengajukan permohonan kepailitan berdasarkan Pasal 2 ayat (1) UUK-
PKPU;
m

ub

5. Alasan Penolakan Kelima:


ka

Bahwa perjanjian US$ 25,000,000 Facility Agreementt tanggal 8 April 2013 dibuat dalam
ep

bahasa Inggris, tidak pernah ditandatangani versi bahasa Indonesia sehingga Batal Demi
ah

Hukum seperti norma memaksa dalam Pasal 31 ayat (1) Undang-undang No. 24 tahun
R

2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan (UU Bahasa)
es
M

karena merupakan perjanjian terlarang karena dibuat dengan sebab terlarang (Vide Pasal
ng

1335 & 1337 KUHPerdata) dan tidak memenuhi syarat sahnya perjanjian seperti
on

diharuskan di Pasal 1320 KUHPerdata;


gu

Hal. 60 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Menimbang, bahwa dari dalil-dalil permohonan Pemohon maupun dalil-dalil bantahan


d

Termohon, maka mendasarkan Pasal 163 HIR Jo. Pasal 1895 KUHPerdata, Majelis Hakim
In
A

mewajibkan kepada Pemohon untuk membuktikan kebenaran dalil permohonan pailitnya;


Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

b
Menimbang, bahwa dalam memeriksa dan memutus perkara permohonan pailit, maka

u
Direktori
haruslah memenuhi Putusan
persyaratan Mahkamah
sebagaimana Agung
ditentukan dalamRepublik Indonesia
Undang-Undang Nomor 37

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;
hk

a
Menimbang, bahwa Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

si
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang/UU Kepailitan dan PKPU menentukan
permohonan Pailit harus diajukan oleh Advokat;

ne
ng
Menimbang, bahwa Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UU Kepailitan dan PKPU),

do
gu
menyatakan Debitor yang mempunyai dua atau (ebih kreditor dan tidak membayar lunas
sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan
putusan pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau

In
A
lebih kreditornya;
ah

Menimbang, bahwa Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

lik
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Permohonan pernyataan pailit harus
dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa
am

ub
persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah
dipenuhi;
ep
k

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (4)
ah

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban


R
Pembayaran Utang, Majelis Hakim berpendapat bahwa untuk dapat dikabulkan permohonan

si
pailit harus memenuhi syarat sebagai berikut:

ne
ng

1. Debitor mempunyai utang kepada dua kreditor atau lebih;


2. Debitor tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat
ditagih;

do
gu

3. Terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan memeriksa serta


In
A

mempertimbangkan apakah permohonan Pemohon Pailit untuk mempailitkan Termohon Pailit


telah memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut di atas;
ah

lik

Hal. 61 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Menimbang, bahwa di persidangan Pemohon Pailit mengajukan surat-surat bukti, yaitu:


m

bukti awal sehubungan dengan keberatan Ternohon Pailit atas Surat Kuasa Pemohon Pailit,
ub

bertanda P - 1A sampai dengan P - 3A dan bukti untuk pokok perkara bertanda P - 1 sampai
ka

dengan P - 32 sebagaimana tersebut di atas dan tidak mengajukan saksi dan ataupun ahli;
ep

Menimbang, bahwa di persidangan Termohon Pailit telah mengajukan surat- surat bukti
ah

bertanda T - 1 sampai dengan T - 18 dan 2 (Dua) orang ahli sebagaimana tersebut di atas;
R

Menimbang, bahwa sebelum membuktikan apakah permohonan pailit dapat dikabulkan


es
M

atau tidak, oleh karena Termohon Pailit menyatakan bahwa bukti surat- surat P-1,P-2, P-6, P-7,
ng

P-14, P-15 dan P - 19 tidak dilegalisasi oleh Notaris atau Kedubes RI maka bukti surat-surat
on

tersebut tidak dapat dipertimbangkan sebagai alat bukti yang sah menurut hukum, maka
gu

Majelis Hakim akan mempertimbangkannya;


d

Menimbang, bahwa sehubungan hal tersebut di atas, setelah mencermati bukti surat-
In
A

surat dimaksud Majelis Hakim berpendapat bukti surat-surat tersebut telah dilegalisasi oleh
pejabat yang benwenang di Negara Austria dan Singapore dan atau telah dilegalisasi pejabat
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

b
Perwakilan RI atau Kedutaan Besar Republik Indonesia RI (KBRI) di Austria dan Perwakilan RI

u
atau KedutaanDirektori Putusan
Besar Republik Mahkamah
Indonesia Agung Republik
RI (KBRI) di Singapura, Indonesia
sehingga dengan demikian

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
maka bukti surat-surat P - 1, P - 2, P - 6, P - 7, P - 14, P - 15 dan P - 19 tersebut dapat
hk
dipertimbangkan secara sah menurut hukum;

a
R

si
Menimbang, bahwa sehubungan dengan persyaratan sebagaimana disebutkan dalam
Pasal 7 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU, Kuasa Termohon Pailit mengajukan keberatan yaitu

ne
ng
bahwa permohonan Pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit tidak diajukan oleh Advokat dan di
samping itu juga Termohon Pailit mengajukan keberatan atas keabsahan Surat Kuasa Pemohon
Pailit karena Pemohon Pailit tidak diwakili oleh Pemohon Pailit yang Sah, hanya diwakili oleh

do
gu
Karyawan Kelas Menengah yaitu “Deputy Manager”, tidak diwakili oleh Dewan Pengurus (The
Management Board) yang sah dari Pemohon Pailit seperti diharuskan dalam Anggaran Dasar

In
A
dari Pemohon Pailit;

Menimbang, bahwa atas keberatan Termohon Pailit berkaitan dengan tidak diajukannya
ah

lik
permohonan Pailit oleh Advokat dan keberatan atas Surat Kuasa Pemohon Pailit, Majelis Hakim
mempertimbangkannya sebagaimana diuraikan di bawah;
am

ub
Hal. 62 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Menimbang, bahwa Surat Kuasa adalah suatu perjanjian yang dibuat oleh pihak-pihak,
yaitu Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa. Perjanjian yang tertuang dalam Surat Kuasa
ep
k

tersebut kemudian ditandatangani oleh Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa. Dalam perkara
ah

kepailitan, sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 7 UU Kepailitan dan PKPU, maka Suart Kuasa
R
tersebut ditandatangani oleh Pemberi Kuasa dan ditandatangani oleh seorang atau beberapa

si
orang Advokat sebagai Penerima Kuasa. Surat Kuasa tersebut nantinya akan dipergunakan

ne
ng

untuk mewakili Pemberi Kuasa untuk melakukan tuntutan hukum yaitu tuntutan untuk
mempailitkan seseorang atau badan hukum. Dan dengan ditandatangani Surat Kuasa tersebut
oleh Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa, maka Surat Kuasa tersebut adalah sah dan mengikat

do
gu

bagi pihak-pihak tersebut;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat undang-undang tidak menentukan


In
A

adanya syarat formalitas lainnya, misalnya keharusan adanya surat kuasa khusus dari kantor
pusat kepada kantor cabang dan dari kantor cabang kepada pihak yang ditunjuk untuk
ah

lik

mewakili kepentingan kantor cabang tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam
praktek Surat Kuasa dapat dibuat dalam bentuk Akta Notaris, akta di bawah tangan bahkan
m

ub

cukup di depan Panitera di tempat/pengadilan beracara dan selanjutnya dilegalisir oleh Ketua
atau Hakim Pengadilan yang bersangkutan;
ka

ep

Menimbang, bahwa mengacu pada ketentuan Pasal 123 ayat (1) HIR jo Pasal 118 ayat
(1), untuk melakukan suatu tindakan hukum di Indonesia, maka adalah cukup bagi pihak yang
ah

berkepentingan, misalnya pihak yang berwenang pada kantor cabang suatu perusahaan asing
R

dapat secara langsung memberikan surat kuasa khusus secara tertulis kepada pihak yang
es
M

dikehendakinya atau yang ditunjuk untuk mewakilinya dan selanjutnya surat kuasa tersebut
ng

dipergunakan untuk proses pemeriksaan dengan mencantumkan penjelasan dalam surat


on

gugatannya;
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P - 3A/P - 3B (bukti awal), membuktikan bahwa


d

Mag. Peter Lennkh, dalam kedudukannya sebagai anggota dewan managemen dan Mag.
In
A

Susana Benoit, dalam kedudukannya sebagai “Gesamtprokurist” (pejabat yang benA/enang


Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

b
yang memegang Kuasa perwakilan bersama) berwenang secara bersama-sama untuk

u
Direktori
mewakili perseroan, Putusan
yang dalam Mahkamah
hal ini adalah ReiffeisenAgung Republik
Bank International Indonesia
A.G.;

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan kewenangan yang dimilikinya tersebut,

a
maka Majelis Hakim berpendapat berdasarkan bukti P - 1A/P - IB (bukti awal) dan bukti P - 15

si
dan P - 15a (bukti dalam pokok perkara). Mag. Peter Lennkh
Hal. 63 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

ne
ng
dan Mag. Susana Benoit berwenang untuk menunjuk Barbara Ericson-Peichl dan berdasarkan
bukti P - 2A/P - 2B (bukti awal) dan bukti P - 14 dan P - 1 4a (bukti dalam pokok perkara)
berwenang untuk menunjuk Iliya Avramov. Dalam bukti-bukti tersebut disebutkan Mag. Peter

do
gu
Lennkh dan Mag. Susana Benoit sebagai Pemberi Kuasa dan Barbara Ericson-Peichl serta Iliya
Avramov sebagai Pemerima Kuasa dari Agen Perseroan yang benar dan sah;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P - 2 (bukti awal), Mag. Ericson - PeichI Barbara
dan Avramov Iliya adalah Deputy General Manager Raiffeisen Bank International AG Cabang
ah

lik
Singapura dan Mag. Ericson - Peichl Barbara dan Avramov Iliya adalah sebagai pihak yang
memberi Kuasa dan menandatangani Surat Kuasa kepada para Advokat tersebut dalam Surat
am

ub
Kuasa tertanggal 2 Desember 2015 yang kemudian para Advokat yang telah menerima Kuasa
dari Mag. Ericson - Peichl Barbara dan Avramov Iliya tersebut mempergunakannya untuk
mengajukan permohonan pailit;
ep
k

Menimbang, bahwa Ahli yang diajukan oleh Termohon Pailit berpendapat bahwa
ah

dokumen apapun yang akan dijadikan alat bukti di pengadilan Indonesia yang berasal dari
R

si
Luar Negeri selain harus disahkan oleh Kedubes tempat dokumen tersebut dikeluarkan juga
harus diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, bukti

ne
ng

surat-surat yang membuktikan keabsahan Surat Kuasa Pemohon Pailit sebagaimana telah
dipertimbangkan tersebut di atas telah dilakukan legalisasi oleh Perwakilan RI atau Kedutaan

do
gu

Besar Republik Indonesia RI (KBRI) di Austria dan Penwakilan RI atau Kedutaan Besar Republik
Indonesia RI (KBRI) di Singapura;
In
A

Menimbang, bahwa Surat Kuasa Khusus tertanggal 2 Desember 2015, telah


ditandatangani oleh tliya Avramov dan Barbara Ericson-Peichl kepada para Advokat pada
ah

Kantor Advokat ASSEGAF HAMZAH & PARTNERS yang telah dilegalisasi oleh Perwakilan RI atau
lik

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura;


m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis


Hakim berpendapat Iliya Avramov dan Barbara Ericson-Peichl mempunyai kedudukan hukum
ka

yang sah untuk mewakili kepentingan Raiffeisen Bank International AG, Brach Singapore
ep

(Raiffeisen Bank International, Cabang Singapura) dan dengan demikian secara hukum
mempunyai kapasitas untuk memberikan Kuasa kepada siapapun untuk mewakili kepentingan
ah

mereka;
es

Menimbang, bahwa sehubungan dengan penulisan “Kami yang bertanda tangan di


M

ng

bawah ini, RAIFFEISEN BANK INTERNATIONAL AG, suatu perusahaan


on

Hal. 64 dari 70 halaman, Rs.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

yang terdaftar dan beralamat di kantor One Raffles Quay #38-01 North Tower, Singapore
gu

048583 (“Pemohon Pailit”) beserta kuasa hukumnya berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2
d

Desember 2015, Para Advokat Assegaf Hamzah & Partners, yang beralamat kantor (domisili
In
A

Pemohon Pailit) di Menara Rajawali lantai 16, Jalan Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Lot #5.1.,
Disclaimer
Kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan 12950”, Majelis Hakim berpendapat bahwa dalam
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

b
pengajuan permohonan Pailit oleh Raiffeisen Bank International AG adalah telah diajukan oleh

u
Para Advokat Direktori Putusan
Assegaf Hamzah Mahkamah
& Partners selaku Agung Republik
Kuasa Hukum Indonesia
dari Raiffeisen Bank

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
International AG;
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 2 Desember 2015 dan

si
ijin praktek sebagai Advokat para Penerima Kuasa diperoleh kesimpulan bahwa permohonan
Pemohon Pailit telah diajukan oleh Advokat, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 7 UU No.

ne
ng
37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU Majelis Hakim berpendapat permohonan Pailit
Pemohon Pailit telah diajukan oleh Advokat telah terpenuhi;

do
gu
Menimbang, bahwa sebagaimana telah disebutkan di atas, untuk dapat dikabulkan
permohonan pailit harus memenuhi syarat Debitor mempunyai utang kepada dua kreditor atau
lebih. Debitor tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat

In
A
ditagih serta terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana;
ah

Menimbang, bahwa dalam permohonannya Pemohon Pailit menyatakan selain memiliki

lik
utang kepada Pemohon Pailit, Termohon Pailit juga memiliki utang- utang kepada pihak-pihak
(ainnya (kreditor-kreditor) dengan perincian sebagai berikut:
am

ub
a) Flying Force Limited, sebuah perusahaan yang beralamat di NovaSage Chambers, P.O. Box
4389, Wickham's Cay II, Road Town, Tortola, British Virgin Islands;
ep
b) PT Bank CIMB Niaga Tbk, sebuah perusahaan yang beralamat di Graha CIMB Niaga, Jalan
k

Jenderal Sudirman Kaviing 58, Jakarta 12190;


ah

c) PT Bank SBI Indonesia, sebuah perusahaan yang beralamat di Gedung Graha Mandiri
R

si
Lantai 11, 15, dan 24, Jalan Imam Bonjol Nomor 61, Jakarta Pusat 10310;
d) PT Bank Pan Indonesia Tbk, sebuah perusahaan yang beralamat di Panin Centre Lantai 4,

ne
ng

Jalan Jenderal Sudirman Kaviing 1, Jakarta 12190; dan


e) PT Bank UOB Indonesia, sebuah perusahaan yang beralamat di UOB Plaza, Jalan M.H.

do
gu

Thamrin Kaviing 8-10, Jakarta 10230;


Hal. 65 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAlLIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah


In
A

Termohon Pailit memiliki utang kepada Pemohon Pailit atau apakah Termohon Pailit adalah
Debitor dari Pemohon Pailit, sebagaimana diuraikan di bawah;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil Pemohon Pailit, hubungan hukum Pemohon Pailit
dengan Termohon Pailit berasal dari sebuah perjanjian US$ 25,000,000 Facility Agreement
m

ub

tertanggal 8 April 2013 ("Perjanjian Kredit") antara PT Trimega Utama Corporindo ("PT TUC")
dan Pemohon Pailit dan Pemohon Pailit merupakan pemberi pinjaman dalam Perjanjian Kredit
ka

ep

berdasarkan dokumen Transfer Agreement tertanggal 2 April 2015 dan juga merupakan Agen
dan Agen Jaminan dalam Perjanjian Kredit dan Termohon Pailit merupakan penjamin dari utang
ah

PT TUC berdasarkan Perjanjian Kredit melalui Akta Notaris Nomor 73 Tanggal 8 April 2013
R

tentang Jaminan Perseorangan (Berkelanjutan) atau Personal Guarantee (Continuing) yang


es
M

dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H.,
ng

M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan ("Akta Jaminan Perseorangan") yang diberikan oleh Termohon
on

Pailit kepada Pemohon Pailit;


gu

Menimbang, bahwa dalam jawabannya Termohon Pailit juga mendalilkan Termohon Pailit
d

bukan Debitor dan bukan pemberi jaminan terhadap Pemohon Pailit melainkan hanya pemberi
In
A

jaminan pribadi (Personal Guarantee) terhadap Kreditor Lain yang berkantor di Labuan
Malaysia (yaitu Raiffeisen Bank International AG, Labuan, Malaysia) yang bukan Pemohon
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

b
Pailit. Sebaliknya Pemohon Pailit, yaitu Raiffeisen Bank International AG, Singapura, ternyata

u
hanya Agen danDirektori Putusan
Agen Jaminan Mahkamah
dan bukan Agung
Kreditor dan bukan Republik
pihak Indonesia
Kreditor Penerima Jaminan

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
dalam Perjanjian Jaminan Perseorangan tersebut dalam Akta No. 73 dan bukan pemberi kredit
hk
(bukan kreditor) dalam “US$ 25,000,000 Facility Agreement” yang menjadi dasar dari

a
Permohonan Pailit ini. Pemohon Pailit hanya sebagai Agen menurut Pasal 23.2 dari US$

si
25,000,000,- Facility Agreement yang hanya berwenang tentang hal teknis dan administrasi
dan tidak berwenang untuk mengambil tindakan hukum sebagaimana dimaksud Pasal 23.2

ne
ng
(9). Pemohon Pailit tanpa surat kuasa khusus untuk mengajukan Permohonan Pailit dari
Kreditor sebelumnya yaitu dari Raiffeisen Bank International AG, Labuan, Malaysia;

do
gu
Menimbang, bahwa bukti P - 3 dan bukti P - 3b menunjukkan PT. Trimega Utama
Corporindo adalah Debitor yang mempunyai hutang kepada Raiffeisen Bank International AG,

In
A
Labuan, Malaysia dan Termohon Pailit Soebali Sudjie sebagai Penjamin Perseorangan terhadap
Raiffeisen Bank International AG, Labuan, Malaysia;
ah

lik
Hal. 66 dari 70 halaman, Rs.Perk.No,07/Pdt.Sus-PAIUT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

Menimbang, bahwa dalam bukti P - 3 tersebut pada halaman 95 atau bukti P - 3a


tersebut pada halaman 277, Lampiran 1 atau Schedule 1 disebutkan bahwa . Nama Pemberi
am

ub
Pinjaman Awal/Original Lender adalah Raiffeisen Bank International AG, Labuan Branch.
Selanjutnya dalam bukti P - 3 pada 3 (tiga) halaman terakhir atau bukti P - 3a pada halaman
ep
321 dipertegas lagi dengan kalimat untuk dan atas nama Raiffeisen Bank International AG,
k

Labuan Branch yang ditandatangani oleh Chan Lie Leng, General Manager dan ada tanda
ah

tangan yang mengatasnamakan Raiffeisen Bank International AG Singapore Branch sebagai


R

si
Agent dan Raiffeisen Bank International AG Singapore Branch Sebagai Agen Jaminan;

ne
ng

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P - 3 dalam Schedule 6 Existing Security atau


bukti P - 3a dalam Lampiran 6 Jaminan Yang Ada halaman 295 sampai dengan halaman 319
disebutkan bahwa selain Soebali Sudjie atau Termohon Pailit juga ada nama-nama lain yang

do
gu

juga sebagai Obligor atau Penjamin;

Menimbang, bahwa adanya bukti P - 3 atau P - 3a tersebut di atas, telah memunculkan


In
A

perbedaan pendapat atau perbedaan penafsiran dimana Pemohon Pailit menyatakan bahwa
Raiffeisen Bank Internasional AG, Singapore Branch adalah Kreditor dari Termohon Pailit.
ah

lik

Sebaliknya Termohon Pailit berpendapat bahwa Raiffeisen Bank Internasional AG, Singapore
Branch bukanlah Kreditor dari Termohon Pailit karena Kreditornya adalah Raiffeisen Bank
m

ub

International AG, Labuan Branch. Sehubungan dengan hal tersebut. Majelis Hakim
berpendapat dengan adanya perbedaan penafsiran tersebut menunjukkan bahwa terdapat
ka

fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana mengenai apakah Raiffeisen Bank
ep

Internasional AG, Singapore Branch adalah Kreditor Termohon Pailit tidak terpenuhi;
ah

Menimbang, bahwa dalam Kesimpulan yang di sampaikan Termohon Pailit, dinyatakan


R

bahwa selain untuk mengajukan Permohonan Pailit ini tidak pernah dibuat Perubahan terhadap
es
M

perjanjian jaminan perorangan, yaitu Akta No. 73, bahkan Termohon Pailit tidak pernah
ng

menerima surat pemberitahuan baik dari Raiffeisen Bank International AG, Singapura maupun
on

Raiffeisen Bank International AG, Malaysia tentang adanya Perubahan Kreditor dan perubahan
gu

perjanjian perorangan jaminan. Sekiranyapun ada Surat Pemberitahuan perubahan perjanjian


d

agunan non perorangan seperti diatur di Pasal 612 KUHP, dimana ternyata untuk perubahan
agunan tidak diatur didalam Pasal 612 KUHP melainkan tunduk pada norma umum yaitu untuk
In
A

perubahan pihak dalam suatu perjanjian harus dengan “Perjanjian Perubahan Jaminan” atau
Disclaimer

setidaknya dengan “Perjanjian Novasi” atau tidak cukup hanya sekedar Surat Pemberitahuan
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

b
yang diatur dalam Pasal 612 KUHP sebab Pasal 612 KUHP hanya berlaku untuk “Pengalihan

u
Tagihan” bukanDirektoriuntuk Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 67 dari 70 halaman, Rs.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
hk
“Pengalihan Agunan” seperti perjanjian jaminan perorangan (Akta No.73). Jadi tidak cukup

a
hanya diberitahukan perubahannya melainkan harus diadakan perjanjian perubahan oleh

si
Pemberi Agunan apabila penerima agunan berubah pihak. Ternyata Surat Pemberitahuan tidak
pernah ada dan tidak pernah dikirim kepada Penjamin/Termohon Pailit, sehingga Pemohon

ne
ng
Pailit tidak mempunyai Kapasitas atau Legal Standing untuk mengajukan permohonan
kepailitan berdasarkan Pasal 2 ayat (1) UUKepailitan dan PKPU;

do
gu
Menimbang, bahwa selanjutnya berdasarkan bukti P - 4 disebutkan dalam halaman 4
bahwa yang dimaksud “Perjanjian Kredit” berarti Perjanjian Kredit sejumlah US$25,000,000

In
A
(dua puluh lima juta Dollar Amerika Serikat) (US$25,000,000 Credit Agrrement) tertanggal
delapan April dua ribu tiga belas (8-4- 2013), antara PT. Trimega Utama Corporindo, sebagai
ah

Debitor, Raiffeisen Bank International AG, Labuan Branch, sebagai Kreditor, Raiffeisen Bank

lik
International AG, Singapore Branch sebagai Agent dan Raiffeisen Bank International AG,
Singapore Branch Sebagai Agen Jaminan;
am

ub
Menimbang, bahwa sehubungan dengan hal ada tidaknya surat pemberitahuan baik
dari Raiffeisen Bank International AG, Singapura maupun Raiffeisen Bank International AG,
ep
k

Malaysia tentang adanya Perubahan Kreditor dan perubahan perjanjian perorangan jaminan,
ah

setelah Majelis Hakim meneliti keseluruhan bukti surat-surat yang diajukan Pemohon Pailit,
R
tidak ada satupun bukti surat yang menunjukkan, terutama sekali, adanya perubahan atas

si
perjanjian jaminan perorangan karena adanya perubahan atas perjanjian kredit dengan

ne
ng

adanya Transfer Certifcate, Dated 2 April 2015 sebagaimana tersebut dalam bukti P - 6 atau
Sertifikat Pengalihan sebagaimana tersebut daim bukti P - 6a;

do
gu

Menimbang, bahwa selanjutnya apabila diteliti lebih mendalam terhadap bukti P - 6 atau
P - 6a, tersebut dalam Final Maturity Date atau Tanggal Jatuh Tempo Akhir adalah 18 April 2016
(Original Facility Maturity Date atau Tanggal Jatuh Tempo Fasilitas semula), maka hal tersebut
In
A

menimbulkan perbedaan pandangan atau penafsiran berbeda antara Pemohon Pailit dengan
Termohon Pailit atas waktu atau tanggal jatuh tempo utang PT. Trimega Utama Corporindo
ah

lik

kepada Raiffeisen Bank International AG, Singapura Branch selaku Transferee atau Penerima
Pengalihan;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas. Majelis


Hakim berpendapat hubungan hukum Pemohon Pailit selaku Kreditor dengan Termohon Pailit
ka

selaku Debitor serta adanya utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih masih diperlukan
ep

pembuktian lebih lanjut dan mendalam, maka persyaratan


ah

Hal. 68 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.


R

terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana sebagaimana ketentuan Pasal 8
es

ayat (4) UU No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU tidak terpenuhi;
M

ng

Menimbang, bahwa Termohon Pailit dalam Kesimpulannya mendalilkan bahwa US


on

$25,000,000 Facility Agreement, tanggal 8 April 2013 dibuat dalam Bahasa Inggris, tidak
gu

pernah ditandatangani dalam versi Bahasa Indonesia sehingga Facility Agreemenet tersebut
d

Batal Demi Hukum. Di satu sisi Pemohon Pailit menyatakan, berdasarkan bukti P - 25,
In

perjanjian yang dibuat dengan versi Bahasa Inggris tetap sah atau tidak batal demi hukum
A

atau tidak dapat dibatalkan. Sehubungan dengan perbedaan penafsiran atau interpretasi atas
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

b
US$25,000,000 Facility Agreement antara Termohon Pailit dengan Pemohon Pailit, maka Majelis

u
Direktori
Hakim berpendapat Putusan
persyaratan Mahkamah
terdapat Agung
fakta atau keadaan Republik
yang Indonesia
terbukti secara sederhana

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
sebagaimana ketentuan Pasal 8 ayat (4) UU No. 37 tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU
hk
juga tidak terpenuhi;

a
R

si
Menimbang, bahwa oleh karena pembuktian dalam perkara ini tidak sederhana dan
rumit, sehingga bukan merupakan kewenangan Pengadilan Niaga melainkan wewenang

ne
ng
Pengadilan Negeri, maka permohonan pernyataan Pailit oleh Pemohon Pailit terhadap
Termohon Pailit adalah tidak beralasan menurut hukum dan dinyatakan ditolak;

do
gu
Menimbang, bahwa alasan-alasan permohonan Pemohon Pailit, keberatan Termohon
Pailit serta keterangan para ahli yang diajukan oleh Termohon Pailit serta bukti surat-surat
yang diajukan para pihak yang tidak ada relevansinya dengan pembuktian pokok persoalan

In
A
mengenai permohonan pailit ini, oleh karena permohonan Pailit dinyatakan ditolak, maka tidak
perlu dipertimbangkan lagi;
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan Pailit ditolak, maka permintaan untuk
mengangkat Kurator dan Hakim Pengawas tidak perlu dipertimbangkan lagi dan Pemohon
am

ub
Pailit dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara permohonan ini
yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan;
ep
k

Mengingat dan memperhatikan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (4) Undang-
ah

Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU serta pasal-pasal lain dan
R
ketentuan hukum lainnya yang berkaitan dengan perkara ini;

si
ne
MENGADILI:
ng

1. Menolak permohonan pernyataan Pailit terhadap Termohon Pailit dari Pemohon Pailit untuk
seluruhnya;

do
gu

Hal. 69 dari 70 halaman, Pts.Perk.No.07/Pdt.Sus-PAILIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.

2. Menghukum Pemohon Pailit untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp.316.000,-


(Tiga ratus Enambetasribu Rupiah); -
In
A

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan


NiagaJakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari Selasa, tanggal 17 Mei tahun
ah

lik

2016 oleh kami Didiek Riyono Putro, S.H., M.Hum., sebagai Hakim Ketua Majelis, Drs.
Arifin, S.H., M.Hum. dan I Wayan Merta, S.H., M.H., masing-masing sebagai Hakim
m

ub

Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari
Kamis, tanggal 19 Mei tahun 2016 oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-hakim
ka

Anggota, dibantu Suryono, S.H., Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Kuasa Hukum Pemohon
ep

Pailit dan dihadiri Kuasa Hukum Termohon Pailit.


ah

Hakim-hakim Anggota,
R

es
M

ng

on

Drs. Arifin, SH. M.Hum.


gu

d
In
A

I Wayan Merta, SH. MH.


Disclaimer

Hakim Ketua
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Didiek Riyono Putro, S.H., M.Hum


Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Halaman 46
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
am

b
Panitera Pengganti,

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Suryono, SH.

si
Perincian biaya_;
1. PNBP 30.000,-
Rp. :

ne
ng
2. Biaya Proses 75.000,-
Rp. :
3. Redaksi 5.000,-;

do
4. Materai
gu Rp.
6.000,-;
Rp.

In
A
5. Panggilan 200.000
Rp. ,-
Jumlah Rp 316.000
ah

,-

lik
(Tigaratus Enambelasribu Rupiah)
Hal. 70 dari 70 halaman, Pts.Perlc.No.07/PdtSus-PAlLIT/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst.
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47

Anda mungkin juga menyukai