Anda di halaman 1dari 4

RESUME BIDANG ILMU BEDAH MULUT

Ekstraksi Gigi Anterior Rahang Atas

Dosen Pembimbing:
drg. Helmi Hirawan, Sp.BM

Disusun oleh:
Destiputri Asih Munggaran. S.KG
G4B019033

Komponen
Pembelajaran Resume Diskusi Keterangan
Daring

Nilai

Tanda Tangan
DPJP
drg. Helmi H drg. Helmi H drg. Helmi H

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI
PURWOKERTO
2020
EKSTRAKSI

Ekstraksi gigi atau pencabutan gigi merupakan tindakan bedah untuk


mengambil gigi beserta akarnya dari dalam soket tulang alveolaris menggunakan
tang atau elevator. Indikasi pencabutan gigi dilakukan antara lain bila perawatan
konservatif gagal atau kontraindikasi untuk dilakukan perawatan konservatif,
adanya penyakit periodontal, karies, infeksi periapeks, erosi, abrasi, atrisi,
hipoplasia, atau kelainan pulpa. Pencabutan dilakukan untuk menghilangkan
penyebab infeksi pada rongga mulut. Pencabutan dilakukan dengan trauma
minimal terhadap jaringan pendukung gigi, sehingga bekas pencabutan dapat
sembuh dengan sempurna dan tidak terdapat masalah prostetik pascaoperasi di
masa mendatang. (Howe, 1999).
Persiapan yang perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut :
1. Pemeriksaan subjektif
Pemeriksaan subjektif berupa anamnesa yaitu menggali riwayat dan
kondisi umum pasien, memperhatikan ukuran mulut dan rahang pasien serta
kebersihan rongga mulut pasien (Howe, 1999).
2. Pemeriksaan objektif
Pemeriksaan objektif yaitu memberikan informasi tentang gigi yang
mungkin mempunyai tambalan atau karies yang besar, miring atau rotasi,
kencang atau goyang, dengan struktur penunjang yang terkena penyakit atau
hipertrofi (Howe, 1999).
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiografi.
4. Pemilihan anestesi
Menurut Howe (1999), pemilihan anestesi di dasarkan atas faktor
lokal dan faktor umum. Faktor umum dan faktor lokal menentukan pilihan
anestesi untuk mencabut gigi – gigi tertentu, operator harus benar – benar
memperhatikan kedua faktor tersebut apabila ingin menentukan pilihan
anestesi. Faktor umum yang mempengaruhi anestesi, seperti penyakit
sistemik pasien, kebiasaan konsumsi alkohol, umur pasien, kondisi fisik
pasien, keadaan pasien. Faktor lokal yang menentukan pilihan anestesi,
seperti kontraindikasi, keuntungan dan kerugian dari anestesi lokal dan
umum.
5. Pengaturan lampu
Pencahayaan yang baik pada daerah kerja adalah mutlak perlu untuk
keberhasilan pencabutan gigi, kegagalan memperoleh penerangan yang
cukup pada daerah kerja adalah kesalahan yang biasa terjadi, dan
merupakan alasan utama kegagalan sejumlah pencabutan gigi (Howe,
1999).

Anda mungkin juga menyukai