Anda di halaman 1dari 4

2.

Karies
Karies merupakan penyakit jaringan keras gigi yang meliputi email, dentin, dan
sementum. Karies disebabkan oleh aktivitas bakteri Streptococcus mutans dalam
karbohidrat yang terfermentasi, ditandai dengan adanya demineralisasi jaringan keras
gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Karies adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh mikroba yang dimulai dengan demineralisasi
komponen organik gigi. Kemudian terjadi destruksi komponen organik, yang akan
menyebabkan terbentuknya kavitas (Iriantoro, dkk., 2018). Menurut Featherstone,
indikator karies merujuk kepada pemeriksaan klinis yang menggambarkan riwayat
karies dimasa lalu dan aktivitas karies. Indikator karies adalah tanda-tanda klinis
bahwa adanya karies pada saat ini atau di masa lalu ditandai dengan adanya bukti fisik
berupa kavitas, white spot, radiolusensi dari karies (Young dan Featherstone, 2013).
a. Klasifikasi Karies Menurut G.V Black
Untuk memudahkan mendeteksi penyakit karies gigi, maka telah dilakukan
pengelompokkan atau klasifikasi oleh G.V Black. Berikut adalah klasifikasi
karies gigi menurut G.V. Black, yaitu:
1) Kelas 1: Kavitas pada semua pit dan fissure gigi, terutama pada gigi
premolar dan molar.
2) Kelas 2: Kavitas pada permukaan approksimal gigi posterior yaitu pada
permukaan halus atau lesi mesial dan atau distal dan biasanya berada di
bawah titik kontak yang sulit dibersihkan. Dapat digolongkan sebagai
kavitas MO (mesio-oklusal), DO (disto-oklusal) dan MOD (mesio-
oklusal-distal).
3) Kelas 3: Kavitas pada permukaan approksimal gigi-gigi depan juga terjadi
di bawah titik kontak, bentuknya bulat dan kecil.
4) Kelas 4: Kavitas sama dengan kelas 3 tetapi meluas sampai pada sudut
insisal.
5) Kelas 5: Kavitas pada bagian sepertiga gingival permukaan bukal atau
lingual, lesi lebih dominan timbul dipermukaan yang menghadap ke bibir
atau pipi dari pada lidah. Selain mengenai email, juga dapat mengenai
sementum.
6) Kelas 6: Terjadi pada ujung gigi posterior dan ujung edge insisal incisive.
Biasanya pembentukan yang tidak sempurna pada ujung tonjol atau edge
incisal rentan terhadap karies.
(Iriantoro, dkk., 2018).
b. Manajemen Karies dengan Penilaian Risiko dan Protokol (CAMBRA)
CAMBRA adalah sebuah pendekatan secara evidence-based untuk mencegah
atau menangani penyebab dari dental karies pada tahap dini dibandingkan
menunggu adanya kerusakan permanen gigi. Filosofi ini membutuhkan sebuah
pemahaman bahwa dental karies adalah sebuah penyakit dari bakteri biofilm yang
menular yang muncul pada lingkungan rongga mulut yang didominasi faktor
patologis (Takahashi, 2008). Konsep CAMBRA mengatakan bahwa
berkembangnya karies ditentukan oleh sebuah keseimbangan dari faktor protektif
dan patologis, maka para klinis harus mampu mengidentifikasi dan
mendokumentasikan faktor-faktor tersebut. Protokol CAMBRA bertujuan untuk
membingkai faktor-faktor ini kedalam rancangan yang mudah diikuti, dan juga
akan memandu dokter gigi dalam membuat rekomendasi bagi pasiennya (Sorin,
dkk., 2012). Inti dari filosofi CAMBRA merupakan penilaian setiap pasien secara
individu indikator penyakitnya, faktor resiko dan faktor protektif untuk
menentukan penyakit dental karies saat ini dan dimasa depan. Penilaian faktor
resiko karies, Caries Risk Assessment (CRA) adalah komponen penting dalam
manajemen karies dan harus dipertimbangkan sebagai standar untuk perawatan
dan diikutsertakan sebagai bagian dari pemeriksaan dental. Hal ini penting dalam
menentukan diagnosis, prognosis dan rencana perawatan bagi setiap pasien.
Menggunakan pemeriksaan resiko karies ini dapat menyediakan efektifitas biaya
dan kesuksesan perawatan yang lebih baik dibandingkan dengan pendekatan yang
lebih tradisional dimana perawatan yang diterapkan pada setiap pasien identik
dan tidak mempertimbangkan faktor resiko mereka (Jenson, dkk., 2007).
Caries Risk Assessment (CRA) digunakan untuk memfolmulasikan dan
mengembangkan, berdasarkan setiap keseimbangan atau ketidakseimbangan
karies pasien ke dalam pola yang paling dapat diprediksi untuk mendiagnosis
keadaan penyakit karies saat ini, untuk membantu memprediksi adanya karies di
masa depan, dan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang tidak seimbang,
sehingga keputusan klinis yang evidence-based dapat dibuat (Featherstone, dkk.,
2012). CRA dapat memanfaatkan data riwayat pasien yang relevan seperti
riwayat medis (pengobatan dan penyakit sistemik), riwayat dental (adanya
riwayat karies sebelumnya), riwayat sosial (kecanduan narkotika, alkohol, dan
merokok), riwayat diet, dan setiap kebiasaan individual dan budaya lain yang
dapat berkontribusi pada karies. Terakhir CRA dapat mengikutsertakan beberapa
uji seperti penilaian saliva/pH/buffer dan juga penilaian jumlah bakteri. Menurut
Young and Featherstone, implementasi dari penilaian resiko karies paling baik
dilakukan dengan menggunakan form dari CRA. American Dental Association
(ADA) mengembangkan dua bentuk formulir yang menentukan resiko rendah,
sedang atau tinggi: satu untuk pasien usia 0-6 tahun, dan satu lagi untuk pasien
usia diatas 6 tahun. American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) telah
mengembangkan dua bentuk formulir yang menentukan resiko rendah, sedang
atau tinggi: satu untuk pasien anak berusia 0-5 tahun, dan satu lagi untuk anak
usia diatas 5 tahun. Terdapat juga dua buah formulir yang dipublikasikan oleh
California Dental Association (CDA), alat penilaian resiko yang tervalidasi
menggunakan kohort sejumlah besar pasien dan menemukan perbandingan yang
signifikan berkaitan dengan jumlah kavitas di masa depan. Sementara semua
formulir ini berbeda pada faktor resiko, indikator penyakit dan faktor protektif,
kesemuanya sepakat bahwa prediktor terkuat dari dental karies di masa depan
adalah pengalaman pasien terhadap karies, seperti lesi karies atau restorasi baru
dalam waktu tiga tahun terakhir, walaupun setiap formulir menggunakan variable
yang berbeda untuk menggambarkan pengalaman karies. Hasil akhir dari setiap
CRA adalah untuk mengkombinasikan riwayat pasien dan data klinis saat ini,
informasi dari formulir CRA, termasuk setiap test tambahan seperti uji saliva atau
penilaian pH dan penilaian jumlah bakteri, untuk menentukan dari resiko karies
pasien secara keseluruhan. Hal ini akan membantu menciptakan sebuah diagnosis
karies dan tingkat aktivitasnya (karies aktif dan tidak aktif). Informasi yang
spesifik dikumpulkan melalui penilaian yang sistemik dari CAMBRA, memandu
dokter gigi dalam proses pengambilan keputusan untuk menciptakan protokol
perawatan dan pencegahan yang terkena karies. Untuk mendapatkan manajemen
dan hasil terbaik bagi kesehatan gigi dan mulut yang baik, penilaian faktor resiko
karies ini harus dilaksanakan sedini mungkin, lebih disarankan sebelum karies
muncul (Young dan Featherstone, 2013).
Konsep keseimbangan karies mengatakan bahwa kelanjutan dan
remineralisasi dari proses karies ditentukan oleh keseimbangan antara faktor
patologis dan protektif. Dengan menggunakan lembar pemeriksaan CAMBRA
dapat memberikan kemudahan untuk menggabungkan dan menyimpan data dari
informasi yang akan membantu dalam menentukan resiko tersebut. Lembaran
CRA yang digunakan American Academy of Pediatric Dentistry dibagi menjadi
tiga kategori yaitu faktor resiko biologi, faktor protektif, dan indikator penyakit
dari pemeriksaan klinis (Ramos, dkk., 2010).

DAFTAR PUSTAKA

Featherstone, J.D., Adair, S.M., Anderson, M.H.B., Bird, W.F., Crall, J.J., 2003,
Caries management by risk assessment: consensus statement, J Calif Dent
Assoc, 31(3): 257–69.
Featherstone, J.D., White, J.M., Hoover, C.I.R.H., Weintraub, J.A.W.R., 2012, A
randomized clinical trial of anticaries therapies targeted according to risk
assessment (caries management by risk assessment), Caries Res, 46: 118–
29.
Iriantoro, D.N.D., Dewi, C., Fitriani, D., 2018, Klasifikasi pada Penyakit Dental
Caries Menggunakan Gabungan K-Nearest Neighbor dan Algoritme
Genetika, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer,
2(8): 2926-2933.
Jenson, L., Budenz, A.W., Featherstone, J.D.B., 2007, Clinical Protocols for
Caries Management by Risk Assessment, J Calif Dent Assoc, 35(10): 714–
723.
Ramos-gomez, F., Crystal, M.P.H.Y.O., Tinanoff, N., Featherstone, M.S.J.D.,
2010, Caries risk assessment, prevention, and management in pediatric
dental care, (December): 505–517.
Sorin, T., Teich, D.M.D., Catherine, D.P.D., Wisam, A.R., Tom, G.B.S., 2012,
Assessment of Implementation of a CAMBRA-Based Program in a Dental
School Environment, J Dent Edu, 77(4): 438–447.
Takahashi, N.N.B., 2008, Caries ecology revisited: microbial dynamics and the
caries process, Caries Res, 42: 409–418.
Young, D.A., Featherstone, J.D.B., 2013, Caries management by risk assessment,
Community dentistry and oral epidemiology, 41(1): 53–63.

Anda mungkin juga menyukai