Anda di halaman 1dari 15

KARYA ILMIAH

PEGELOLAAN MADU SEBAGAI GAYA HIDUP


MASYARAKAT

DOSEN
PENGAJAR:
Rafsanjani , M. Pd

Disusun Oleh :
1. Arnold Richo 4201912059
2. Eka Putri Maulidia 4201912046
3. Indry Aulia 4201912024
4. Ryan Dwi Setiawan 4201912018

2C D4
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI D4 PERENCANAAN PERUMAHAN
DAN PERMUKIMAN
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia sudah mempunyai pengetahuan dan cara pengobatan yang mereka
peroleh berdasarkan pengalaman sebelum islam ada. Hal ini dinamakan
pengobatan tradisional dimana pengobatan yang menggunakan bahan dari
tanaman berkhasiat obat sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Secara umum
paham ini disebut herbalisme, yaitu satu usaha memperbaiki fungsi tubuh
menggunakan bahan tumbuh- tumbuhan (memberikan bahan-bahan pengobatan
secara alamiah), baik berasal dari satu tumbuhan maupun dari ramuan beberapa
tumbuhan. Agama islam telah mengajarkan banyak metode pengobatan
sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW. Salah satunya adalah pengobatan
dengan media madu. Beliau bersabda, hendaknya kalian menggunakan dua
obat, yaitu: Madu dan Al-Qur’an. Madu adalah obat untuk segala jenis
penyakit, sedangkan Al-Qur’an adalah obat untuk penyakit yang ada dalam
jiwa. Allah berfirman dalam Q.S An-Nahl (16:68) yang berbunyi “Dan
Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di
pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia’’(Ihsan,
2011).Madu adalah suatu zat kental manis yang dibuat oleh lebah dengan jalan
fermentasi dari nektar bunga di dalam saluran pencernaan lebah setelah
mengalami perubahan. Suranto (2004) menyatakan bahwa madu berkhasiat
untuk menghasilkan energi, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan
stamina.
Madu juga mengandung unsur makanan yang luar biasa walaupun kadarnya
kecil, sehingga bisa digunakan sebagai tonik alami (Baskhara, 2008).
Keunggulan lain yang dimiliki madu adalah aroma dan cita rasa yang khas,
maka madu sering digunakan untuk penyedap makanan, bahan kosmetik dan
obat-obatan. Selain madu sebagai hasil utama lebah,
N Jenis Satuan SNI
o uji
1 Aktifitas enzim diastase DN (Diastase Minimal 3
Number)
2 Gula pereduksi % b/b Minimal 65
3 Abu % b/b Maksimal 0,5
4 Logam arsen (As) mg/kg Maksimal 0,5
5 Sukrosa % b/b Maksimal 5
6 Kadar Air % b/b Maksimal 22
7 Hidroksi metil furfural mg/kg Maksimal 50
(HMF)
8 Keasaman mL NaOH 1N/kg Maksimal 50
Kualitas madu di Indonesia ditentukan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI)
nomor 01-3545-2004 tahun 2004. Standar tersebut merupakan kriteria mutu
madu dan revisi dari SNI nomor 01-3545-1994. Berikut adalah standar madu
asli berdasarkan SNI untuk mengetahui madu asli yang ditunjukkan pada tabel

Tabel 1. Standar madu asli berdasarkan SNI 01-3545-2004


(BSN, 2004)

Jenis-jenis madu menurut karakteristiknya. Karakteristik madu disesuaikan


dengan sumber nektarnya, yaitu flora, ekstraflora, dan madu embun. Dikenal
pula madu monoflora yang artinya berasal dari satu tumbuhan utama. Berikut
adalah jenis- jenis madu dilihat dari sumber nektar tanamannya, yaitu:

1) Madu flora yaitu madu yang dihasilkan dari nektar bunga.


2) Madu ekstraflora yaitu madu yang dihasilkan dari nektar diluar bunga.
3) Madu embun yaitu madu yang dihasilkan dari cairan sekresi serangga
yang kemudian eksudatnya diletakkan pada bagian-bagian tanaman,
cairan ini kemudian dihisap dan dikumpulkan oleh lebah madu
(Sarwono, 2003).

Peradaban kuno menganggap madu sebagai makanan dewa karena bisa


membuat manusia berusia panjang. Manusia memanfaatkan madu sebagai
makanan dan obat karena madu berkhasiat untuk menghasilkan energi,
meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan stamina, sebagai suplemen
makanan, memiliki efek sedatif dan laksatif serta mencegah pertumbuhan
mikroba (Sarwono, 2003). Sebagai sumber energi, madu memang memiliki
beberapa keunggulan, meskipun total kalori yang dihasilkan oleh madu lebih
kecil daripada gula untuk berat yang sama. Secara kualitatif, gula yang ada
pada madu lebih berkualitas daripada gula (selain dari madu). Sebagian besar
gula yang terdapat di dalam madu adalah fruktosa dan glukosa, yang
merupakan dua jenis gula sederhana dari sukrosa yang dapat langsung diserap
oleh darah, dan secara cepat dapat menghasilkan energi. Dari gambaran ini
jelas bahwa madu sangat cocok untuk para olahragawan atau para atlet,
khususnya dalam memenuhi kebutuhan energi atau mengambil energi yang
telah terkuras .

Lebah madu memperoleh sebagian energi dari karbohidrat dalam bentuk gula.
Dalam koloni lebah madu, pada dasarnya madu merupakan sumber energi,
bahan yang diubah menjadi lemak dan glikogen serta makanan utama bagi
lebah yang hidup dalam koloni tersebut. Bentuk madu berupa cairan kental
alami dengan bahan baku nektar sewaktu musim tumbuhan berbunga yang
secara umum berasa manis. Nektar adalah senyawa kompleks yang dihasilkan
kelenjar tanaman dalam bentuk larutan gula (Sarwono, 2003). Namun, karena
sering kali produksi madu dalam koloni tersebut melebihi kebutuhan maka
manusia mengambil (memanfaatkan) madu tersebut untuk beragam keperluan
dan kebutuhan (Ihsan, 2011).
Secara keseluruhan madu tidak mengadung unsur berbahaya, faktanya belum
ada seorangpun dari kalangan peneliti dan dokter yang menyatakan bahwa
madu dapat menimbulkan efek buruk tertentu jika digunakan sebagai obat
ataupun terapi penyembuhan penyakit. Hampir seluruh zat yang terkandung di
dalam madu dapat terserap oleh tubuh karena zat ini berasimilasi dalam tubuh
tidak memerlukan aktivitas pencernaan yang berat. Seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, madu ternyata tidak sekedar pemanis yang
melezatkan makanan dan minuman, tetapi terdapat pula beragam zat yang
sangat bermanfaat bagi manusia, baik untuk vitalitas maupun penyembuhan
bagi para penderita sakit . Madu tersusun atas senyawa gula, karbohidrat, vitamin,
enzim, asam organik (asam glutamat) serta sejumlah mineral yang komposisinya berubah-
ubah sesuai dengan kualitas nektar dan serbuk sari (Baskhara, 2008). Madu murni menurut
Farmakope Indonesia (1979) adalah madu yang diperoleh dari sarang lebah madu Apis
mellifera dan spesies lainnya yang telah dimurnikan dengan pemanasan sampai 70oC.
Setelah dingin, kotoran yang mengapung disaring. Selanjutnya, madu dapat ditambah
dengan air secukupnya untuk pengenceran sehingga bobot madu per ml memenuhi
persyaratan yang telah dibakukan. Rasanya khas yaitu manis dengan aroma yang enak dan
segar, warnanya bening atau kuning pucat sampai coklat kekuningan. Jika dipanaskan,
aromanya menjadi lebih kuat dan bentuknya tidak berubah. Untuk menghasilkan 1 kg
madu, lebah harus mengumpulkan 120.000-150.000 tetes nektar atau 3-4 kg nektar dengan
menempuh jarak 360.000-450.000 km (Sarwono, 2003)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik perumusan masakah
sebagai berikut:
1. apa saja Jenis – Jenis madu ?
2.Apa Manfaat madu bagi masyarakat ?
3.Bagaimana cara lebah menghasilkan madu
BAB 2
PEMBAHASAN

Pada zaman dahulu banyak orang memanfaatkan lebah untuk diambil


madunya, Hal ini terbukti dengan adanya pembudidayaan lebah madu di beberapa
tempat di Indonesia. Saat ini ada sekitar tujuh spesies lebah madu yang dikenal
dengan sekitar 44 subspesies. Semua spesies ini termasuk dalam genus Apis.
Mereka memproduksi dan menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga.
Selain itu mereka juga membuat sarang dari lilin, yang dihasilkan oleh para lebah
pekerja di koloni lebah madu. Lebah madu yang ada di alam Indonesia adalah A.
andreniformis,

A. cerana dan A. dorsata, serta khusus di Kalimantan terdapat A. koschevnikovi.


Lebah madu telah di kenal oleh manusia sejak jaman budaya-budaya kuno
beberapa ribu tahun yang lalu.

1. Madu yang dihasilkan oleh lebah madu


Pembudidayaan lebah madu yang kini populer berasal dari kawasan Laut
Tengah (Afrika Utara, Eropa selatan dan Asia Kecil) yang selanjut menyebar ke

2.seluruh wilayah dunia. (Sihombing D.T.H:1997). Bangsa Mesir Kuno membuat


corong dari tanah liat sebagai sarang lebah, kemudian dari keranjang anyaman. Di
Afrika lebah madu dipelihara dalam bongkahan kayu berbentuk silinder dan sarang
tersebut digantung di pohon. Bangsa Rusia sebagai pengembang lebah madu secara
modern, malahan disebut sebagai daerah lahan madu. Rusia mulai
mengembangkan
peternakan madu sejak abad ke 10 hingga kini secara besar-besaran. Mereka yang
menemukan sarang lebah madu yang bisa dipindah-pindahkan, teknik tersebut
diperkenalkan oleh Peter Prokovich (1775-1850).
Madu yang beredar di Indonesia sendiri umumnya dihasilkan dari tiga jenis
lebah; apis dorsata (lebah hutan), apis mellifera (lebah unggul) dan apis cerana
(lebah
lokal) yang ada di atas atap rumah. Dari segi kualitas, madu hutan (madu organik)
berwarna hitam pekat lebih baik daripada madu yang di budidaya. Sayangnya,
masyarakat Indonesia sudah terbiasa konsumsi madu budidaya berwarna coklat
cerah.
Akibatnya, madu hutan dianggap sebagai madu palsu.Banyak orang penasaran
untuk membedakan madu asli yang dihasilkan lebah pencari makan di alam bebas
dari madu palsu (sirup gula, misalnya). Disinyalir, peredaran madu palsu di
Indonesia sangat tinggi. Uji coba madu asli atau palsu lewat aroma, semut yang
mengerubuti, kekentalan jika diteteskan pada debu, belum jadi jaminan keaslian
sebuah produk madu.

3.Berdasarkan hasil uji tes laboratorium, kandungan glukosa pada madu murni
agak dominan kelihatan dan kandungan sukrosa lebih menonjol pada madu palsu.
Madu asli mengandung mineral seperti natrium, kalsium, magnesium, alumunium,
besi, fosfor dan kalium. Vitamin dalam madu berupa thiamin (B1), riboflavin (B2),
asam askorbat (C), piridoksin (B6), niasin, asam pantotenat, biotin, asamfolat dan
vitamin K. Madu asli mengandung enzim sedangkan madu palsu tidak. Enzim
tidak bisa dibuat manusia, dan hanya bisa dibuat lebah madu. Enzim-enzim
terpenting dalam madu; diatase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase dan
lipase. Diastase merupakan enzim pengubah karbohidrat komplek (polisakarida)
jadi karbohidrat sederhana (mono sakarida). Invertase merupakan enzim pemecah
molekul sukrosa jadi glukosa dan fluktosa. Oksidase mengemban peran sebagai
enzim pembantu oksidasi glukosa jadi asam peroksida. Enzim peroksidase
melakukan proses oksidasi metabolisme. Semua zat berguna untuk proses
metabolisme tubuh.Sedangkan madu palsu mengandung campuran glukosa dengan
gula pasir,buah, flavour dan zat warna sangat merugikan kesehatan manusia. Ciri-
ciri madu asli harus berwarna-warni, hitam pekat (berasal dari bunga akasia), hitam
kemerahmerahan, kuning cerah, kekuning-kuningan atau kuning keputih-putihan
(lebah budidaya). Bila mendapatkan madu dengan warna dan kekentalan sama
perlu diwaspadai karena warna madu asli tidak pernah sama.
Aroma juga bisa dijadikan media untuk menentukan asli atau palsunya sebuah
produk madu. Madu asli punya aroma dan bau khas seperti madu dari bunga
rambutan, kapuk

4.randu atau kelengkeng. Ini berbeda dengan madu palsu yang sama sekali tidak
beraroma. Pengujian lain, madu asli bila dituangkan di atas piring sebanyak dua
senduk lalu disirami air putih dan digoyang ke kanan ke kiri akan membentuk
sarang
lebah. Jika tidak menyebar bahkan bercampur dengan air, maka terkategori madu
palsu.
Madu mengandung glukosa (dekstrosa) dan fruktosa (levulosa) dalam jumlah
yang tinggi. Menurut Winarno (1982), kadar dekstrosa dan levulosa yang tinggi
mudah diserap oleh usus bersama zat-zat organic lain, sehingga dapat bertindak
sebagai stimulant bagi pencernaan dan memperbaiki nafsu makan. Selain itu, madu
juga memiliki sifat antimkiroba. Berdasarkan hasil peneliti Komara (2002), madu
memiliki aktivitas senyawa antibakteri terutama pada baktero Gram (+), yakni
bakteri
S, Aureus, B. cereus.
Madu sendiri dapat dikonsumsi oleh segala tingkatan ,dari Janin hingga Orang tua.
1. Janin : Madu dapat memperkuat janin yang lemah dalam kandungan (rahim).

2. Ibu Hamil : Madu membantu menjaga stamina dan kesehatan selama


mengandung
bayi, dan membantu asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin yang sehat.

3. Bayi : Membantu perkembangan otak bayi, karena setiap harinya otak terus
berkembang sampai dengan usia 5 tahun. Untuk itu ia membutuhkan gizi yang
tinggi.
Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat terkait dengan kecerdasan pikiran (IQ
)dan kecerdasan mental ( EQ ) . Hal ini dapat dilihat dewasa ini aneka produk
makanan tambahan baik susu atau bubur bayi yang di formulasikan dengan madu
seperti Dancow , Frisian Flag , Sustagen ,dsb . Untuk itu kenapa tidak kita berikan
saja bagi buah hati kita yang terbaik ,yaitu madu .
4. Anak-anak : membantu agar nafsu makan meningkat ( adanya unsur vitamin B
yang lengkap dalam madu), sehingga anak tumbuh sehat , lincah dan riang serta
tahan
penyakit. ( H.Mohamad , 2002). .

5. Remaja : Khasiat madu pada akil baligh remaja membuat tumbuh sangat cepat
,gizi
yang baik dan teratur akan membuat pertumbuhan tubuh menjadi sempurna.

6. Dewasa : Tingkat kelelahan dan pekerjaan yang menumpuk mengakibatkan


stress
sehingga tubuh menjadi lemah dan mudah terserang penyakit . Dalam hal ini para
pekerja pabrik yang bekerja keras seharian penuh (long shift) tanpa zat gizi yang
memadai rawan terjangkiti penyakit seperti thypus , radang , serta infeksi bakteri
lainnya maka dalam hal ini Madu adalah makanan tambahan terbaik.

7. Lanjut Usia : Madu adalah makanan terbaik yang sangat diperlukan bagi
manula,karena madu adalah sumber energi dan gizi yang dapat diserap langsung
oleh tubuh ,dimana pada usia tersebut organ pencernaan kita sudah mulai
berkurang fungsinya (Kesehatan 2001 ).
Madu sendiri memiliki keistimewaan dibandingkan zat pemanis lainnya.
Salah satu keunggulan madu dibanding pemanis lain adalah dapat langsung
dikonsumsi setelah diambil dari sarang tanpa melalui proses pengolahan terlebih
dulu. Hal ini dimungkinkan karena kandungan gula sederhana yang terdapat di
dalam
yaitu glukosa dan fruktosa dengan kadar yang cukup tinggi. Berbeda dengan gula

6.tebu yang harus diolah sebelum dikonsumsi. Kandungan madu dalam gula
sederhana
merupakan komponen utama dalam gula darah sehingga madu dapat langsung
diserap
tubuh tanpa membutuhkan proses pemecahan.Total kalori yang dihasilkan madu
tiap 100 gram adalah 294 kalori. Inimemang lebih kecil dibanding gula yang
menghasilkan 364 kalori tiap gramnya.Namun hal ini bisa diabaikan jika melihat
kandungan zat dan manfaat madu yang bersifat alami. Gula memerlukan proses
pemecahan menjadi gula sederhana sebelum dimanfaatkan oleh tubuh. Jadi gula
membutuhkan waktu dan tambahan energi dari tubuh sebelum diserap dan
dimanfaatkan tubuh. maka kita dapat menambahkan madu dalam pola makan
sehari-hari sebagai ganti gula dan penyedia energi yang langsung dapat diserap
oleh tubuh. Madu memiliki kandungan gizi tinggi antara lain zat gula asam amino
dan vitamin. Kandungan mineral dalam madu antara lain kalium natrium
kalsium magnesium zat besi phosphor mangan dan sulfur. Kandungan vitamin
antara lain thiamin riboflavin niasin asam pantotenat piridoksin dan asam askorbat.
Madu mempunyai manfaat dilihat dari kandungan asam folat madu sangat
baik dikonsumsi ibu hamil. Asam folat merupakan nutrien penting bagi
pertumbuhan janin. Kekurangan asam folat pada masa awal kehamilan dapat
menyebabkan bayi yg lahir beresiko besar mengalami cacat bawaan pembuluh
syaraf.
Madu yang diberikanvkepada bayi yang telah makan dan minum selain ASI dapat
memacu pertumbuhan sel darah merah dan otaknya. Madu juga baik bagi
pertumbuhan gigi bayi. Karena madu mengandung antibiotika yang mampu
menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk.

7.Kandungan mineral dalam madu bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi yaitu
sebagai anti bakteri yang ada di mulut menjaga kekuatan enamel dan dentin. Madu
bermanfaat juga untuk obat turun panas mengurangi rasa mual gangguan
pencernaan mencegah radang usus besar sariawan gatal-gatal gigitan serangga
untuk mata iritasi dan untuk menjaga kesehatan mata.Berdasarkan penelitian, madu
yang mengandung asam folat dapat menurunkan resiko kanker rahim dan penyakit
jantung. Asam folat ini juga dibutuhkan dalam metabolisme lemak metabolisme
kolesterol dan sistem kekebalan tubuh. Madu dapat dipergunakan sebagai obat
penyakit hati dan hepatitis. Glukosa yang terkandung di dalam menghasilkan hidrat
arang putih dalam hati manusia yang membantu kerja hati sebagai penyaring dan
pelawan racun bakteri dalam serta menjaga daya tahan tubuh dari infeksi.
Dari pengertian di atas, maka muncullah sebuah ide bisnis untuk mendirikan
café dengan konsep baru yaitu Honey café. Konsep bisnis honey café adalah
mengolah berbagai varian makanan dan minuman dengan menggunakan madu
sebagai bahannya. Selain itu, café ini juga mengutamakan kenyamanan sehingga
para pengunjung dapat menikmati suasana yang tenang dalam menikmati sajian
kami.
Di samping itu, pemilihan lokasi yang strategis juga merupakan kunci untuk
menunjang minat masyarakat untuk membeli dan menikmati sajian Honey café.
Konsep café yang ditampilkan adalah café yang natural dengan menyajikan
suasana
taman yang indah dan diiringi dengan alunan musik jazz yang tenang dan rileks

8.sehingga konsumen akan merasa nyaman dan sejenak melupakan aktivitas yang
padat. Café ini juga dapat dijadikan alternatif sebagai tempat berkumpul bersama
teman-teman dan keluarga. Fasilitas yang ditawarkan adalah hot spot area dan juga
beberapa media cetak seperti majalah dan surat kabar. Beberapa menu utama yang
ditawarkan adalah makanan dan minuman olahan dari madu seperti bebek
panggang madu, udang goreng saus madu, cah ayam tahu saus madu,ayam kukus
madu, omelet buah saus madu, dll. Sedangkan menu unggulan lainnya yaitu kreasi
minuman yang menggunakan menu olahan dari madu seperti aneka macam jus yg
diolah dengan bahan madu, teh telur madu, smoothie jambu biji, dll. Target primer
dari Honey cafe adalah pelajar dan pekerja dengan usia rata-rata 17 – 35 tahun.

Jenis-jenis Madu
Jenis-jenis madu yangdihasilkan oleh lebah atau tawon memang cukup
banyak. Terlebih lagi bila ditinjau dari sari bunga atau nektar yang dimakan
atau dibawa oleh lebah. Antara lain dikenal dengan sebutan: Madu bunga
sepatu, calluna, linden, calliandra dan banyak lagi. Bila ditinjau dari
sumbernya, jenis-jenis madu antara lain:
a. Madu Flora
Madu flora atau madu bunga adalah madu murni yang dihasilkan dari
nectar bunga. Madu ini umumnya terdiri dari dua jenis:
1). Madu Monoflora yang dihasilkan dari nectar yang bersumber satu jenis
bunga saja. 2). Madu Porliflora atau madu yang dihasilkan dihasilkan dari
nektar yang bersumber lebih dari satu macam bunga atau dari aneka
macam bunga.
b. Madu Embun (honey dew) adalah madu yang dihasilkan lebah dari
sekresi serangga tertentu yang sering terdapat pada tumbuh-tumbuhan
atau kelopak-kelopak bunga.
c. Madu Ekstraflora yaitu madu yang dihasilkan dari nectar non flora atau
yang bukan berasal dari bunga.
Kandungan Madu
Menurut penelitian para ahli, madu alami mengandung banyak mineral
serta tujuh jenis vitamin B kompleks, juga terdapat vitamin C, dekstrin,
pigmen tumbuhan, aminoacid (asam amino), protein, serta ester (yang
berfungsi untuk membentuk enzim), dan komponen aromatik yaitu zat-zat
atau unsur yang berfungsi sebagai pengharum. Beberapa kandungan
mineral dalam madu adalah Belerang (S), Kalsium (Ca), Tembaga (Cu),
Mangan (Mn), Besi (Fe), Fosfor (P), Klor (Cl), Kalium (K), Magnesium (Mg),
Yodium (I), Seng (Zn), Silikon (Si), Natrium (Na), Molibdenum (Mo) dan
Aluminium (Al). Kandungan mineral yang ada dalam madu alami,
tergantung dari sari bunga yang dihisap. Kegunaan kalsium dan fosfor
dalam madu sangat berguna bagi pertumbuhan tulang dan gigi (Rostita,
2007).
Madu juga mengadung senyawa Lysozyn yang memiliki daya antibakteri,
termasuk senyawa Inhibine, yang dapat bekerja sebagai desinfektan. Hal
itulah yang menyebabkan madu alami dapat digunakan sebagai
penyembuh luka (Purbaya, 2007).
Menurut Purbaya (2007) madu mengandung tujuh enzim yang tidak
ternilaikan pula nilai serta manfaatnya. Enzim-enzim tersebut adalah:
a. Enzim Invertase, yang dikenal dapat mengubah sukrose menjadi
dekstrose dan levulose.
b. Enzim Diastase yang dikenal dapat mengubah tepung manjadi maltose.
c. Enzim Katalase yang dapat mendemposisi hydrogen peroksidan
(menguraikan hydrogen peroksidan menjadi bentuk yang lebih sederhana).
d. Enzim Inulase yang dapat mengubah insulin menjadi levulose.
e. Enzim dari zat-zat aromatic, antara lain: Terpenes, Aldehid, Ester.
f. Enzim dari zat-zat lain seperti misalnya: Manitol, Dulcitol.
g. Enzim Maltose yang dapat membantu membangkitkan energi atau
tenaga yang jarang sekali bisa terjadi.
Manfaat Madu
Manfaat madu terhadap kesehatan tubuh manusia dan kesehatan gigi dan
mulut, antara lain :
a. Manfaat madu sebagai obat penyakit lambung atau alat pencernaan.
Kandungan zat mangan yang terdapat dalam madu sangat efektif untuk
membantu proses pencernaan dan penyerapan bahan pangan. Selain itu
juga dapat mengurangi derajat keasaman (pH), serta membantu mencegah
terjadi perdarahan pada lambung ataupun usus (Purbaya, 2007).
b. Manfaat madu sebagai obat antibiotik. Madu mempunyai daya anti
bakteri yang baik untuk mengobati luka baru maupun lama, karena madu
mempunyai daya pembunuh bakteri dalam spektrum atau jangkauan luas.
Selain itu juga di dalam madu terdapat zat yang berfungsi sebagai barrier
(penghalang atau pencegah), sehingga bakteri tidak dapat menembus ke
dalam luka (Purbaya, 2007).
c. Madu sangat efektif untuk mencegah kerusakan gigi. Madu tidak hanya
mampu menghentikan bakteri di dalam mulut yang menyebabkan
penebalan lapisan plak saja, namun juga dapat mengurangi kadar asam di
dalam mulut (Hamad,2007).
d. Madu dapat digunakan sebagai obat penenang dan anestesi yang aman
bagi bayi pada masa pertumbuhan giginya (Rostita,2007).
e. Madu memiliki efek sedaktif sehingga dapat menyebabkan tidur nyenyak.
Di dalam tubuh, madu dimetabolosir seperti halnya gula sehingga
menyebabkan kadar sinotonin (suatu senyawa yang dapat meredakan
aktivitas otak) dalam otak meninggi yang menginduksi pada relaksasi dan
keinginan untuk tidur ( Sarwono, 2001).
Madu Bersifat Antibakteri
Bahan anti bakteri yang terdapat dalam madu berguna sekali untuk
membantu fungsi-fungsi tubuh di dalam mengatasi bakteri (kuman
penyakit). Hal itu karena didalam madu terdapat senyawa hidrogen
peroksidan dan fitonitrisi. Madu juga mengandung senyawa lysozine yang
memiliki daya antibakteri, termasuk juga senyawa inhibine yang dapat
bekerja sebagai desinfektan (Purbaya, 2007).
Cara kerja madu sebagai anti bakteri adalah madu mengikat air sehingga
bakteri kekurangan air untuk menggandakan diri. Water activity madu
menghambat pertumbuhan bakteri, dan pH madu yang berkisar 3,2-4,5
cukup rendah untuk menghambat pertumbuhan bakteri secara umum.
Aktivitas antibakteri utama di madu adalah terkait dengan hidrogen
peroksida yang terbentuk secara enzimatis. Tingkat hidrogen peroksida
yang diproduksi bersifat antibakteri, namun tidak membahayakan jaringan
tubuh. Berkumur madu encer (+ 15%) dapat menyembuhkan radang
rongga mulut (Sarwono, 2001).

Tahap dan Cara Membuat Madu Asli


Tahap mencari Nektar
Nektar dikumpulkan oleh Lebah Pekerja ke dalam perutnya dengan menggunakan
proboscis & kemudian di bawa pulang ke sarangnya.  Lebah memiliki lidah
menyerupai belalai yang disebut proboscis yang digunakan untuk menyedot nektar
bunga.
Tahap mengisap Nektar
Lebah disarang yang menunggu di sarangnya (biasanya lebih muda) akan
menggunakan proboscisnya untuk mengisap nektar dari perut lebah pekerja.
Tahap menambahkan Enzim
Lebah sarang kemudian mengubah nektar menjadi madu mentah dengan
menambahkan berbagai enzim dari mulut & perutnya.
Tahap menyimpan Madu
Madu mentah yang masih mengandung  air yang sangat tinggi ini kemudian
disimpan di dalam sarang atau tempat madu.
Tahap mematangkan madu
Kadar air dalam Madu mentah akan berkurang \hingga nampak kental di bawah
20% dengan bantuan enzim,  suhu & kepakan  sayap lebah di dalam sarangnya.  
Madu dengan kondisi kental ini yang kemudian dianggap matang.
Tahap melindungi madu
Madu yang sudah jadi ini kemudian akan dilindungi dan disimpan dengan bantuan
lilin yang dihasilkan dari semacam lembaran di bawah perut lebah.  Selanjutnya
madu matang ini siap untuk digunakan oleh koloni lebah madu atau dipanen oleh
manusia.

Anda mungkin juga menyukai