Anda di halaman 1dari 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Opsi

Harga sebuah opsi akan dipengaruhi oleh enam factor berikut ini,
1. Harga saham yang dijadikan patokan.
2. Strike price yang ditetapkan.
3. Expiration date dari opsi.
4. Volatilitas harga saham yang diharapkan selama umur opsi.
5. Tingkat suku bunga jangka pendek selama umur opsi
6. Dividen yang diharapkan diberikan oleh saham yang dijadikan patokan dalam
opsi selama umur opsi tersebut.

Pengaruh masing-masing factor tersebut tergantung kepada jenis opsi tersebut,


apakah opsi tersebut jenis call atau put option. Bagaimana pengaruh masing-
masing factor tersebut terhadap harga put dan call option dapat dilihat pada Tabel
17.5. berikut ini.

Tabel 17.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga opsi

Jenis Faktor
Harga call option Harga put option
1. Harga saham Meningkat Menurun
2. Strike price Menurun Meningkat
3. Expiration date Meningkat Meningkat
4. Volatilitas harga yang Meningkat Meningkat
diharapkan Meningkat Menurun
5. Tingkat suku bunga jangka Menurun Meningkat
pendek
6. Dividen yang diharapkan

Harga saham. Harga opsi akan berubah jika harga saham yang dijadikan
patokan juga berubah. Untuk call option, jika harga saham naik (faktot lain
dianggap tetap) maka harga opsi akan meningkat karena nilai intrinsiknya
bertambah. Sebaliknya pada put option, jika harga saham naik maka harga opsi
akan turun karena nilai intrinsiknya menurun.
Strike price. Strike price sebuah opsi besarnya akan tetap selama umur opsi
tersebut. Jika semua factor lain diasumsikan tetap, maka semakin rendah strike
price maka akan semakin tinggi harga call option. Misalnya jika harga saham
adalah Rp1.000 Maka nilai intrinsik untuk call option dengan strike price sebesar
Rp900 adalah Rp100 dan untuk call option dengan strike price 950, maka nilai
intrinsik opsi tersebut hanya Rp50. Sedangkan untuk put option semakin tinggi
strike price maka akan semakin tinggi harga opsi tersebut.
Expiration date. Setelah expiration date maka sebuah opsi tidak mempunyai
nilai apa-apa, sehingga jika semua faktor lain tetap, maka semakin lama
expiration date sebuah opsi maka akan semakin tinggi harga opsi tersebut. Hal ini
dikarenakan jika waktu expiration sebuah opsi relatif pendek, maka akan semakin
sedikit waktu yang tersedia bagi investor untuk berspekulasi terhadap kenaikan
atau penurunan harga saham.
Volatilitas harga saham. Jika semua faktor lain dianggap tetap, semkin besar
volatilitas harga saham (ditunjukkan oleh standar deviasi atau variasi) yang
diharapkan maka harga opsi juga semakin tingg. Hal ini dikarenakan semakin
besar volatilitas maka akan semakin besar probabilitas bahwa harga saham akan
mengalami perubahan yang diinginkan.
Tingkat suku bunga bebas risiko jangka pendek. Pembelian opsi ini dapat
memberikan kesempatan kepada investor untuk melakukan spekulasi terhadap
pergerakan harga saham tanpa harus mempunyai saham yang dijadikan patokan.
Di samping itu investasi pada opsi akan relatif lebih murah jika dibandingkan
dengan investasi dengan membeli saham itu sendiri. Umumnya jika tingkat suku
bunga bebas risiko meningkat maka harga-harga saham juga akan mengalami
kenaikan, sehingga pada tingkat suku bunga bebas risiko jangka pendek yang
tinggi, investor akan semakin teratrik untuk membeli call option dibandingkan
membeli saham dan hal ini akan menyebabkan harga call option naik.
Kemungkinan mendapatkan dividen. Kemungkinan sebuah saham
memberikan dividen akan cenderung menurunkan harga call option dari saham
tersebut, karena investor lebih tertarik untuk membeli saham itu sendiri daripada
opsinya. Sebaliknya pada put option adanya dividen akan cenderung
meningkatkan harga opsi tersebut.
Untuk lebih memahami harga call option maka berikut ini akan dijelaskan
mengenai salah satu model penilaian opsi yang disebut dengan model Black-
Scholes. Model ini juga bisa digunakan untuk menilai put option karena adanya
hubungan antara put dan call option.
Model Black-Scholes
Model Black-Scholes merupakan model penilaian call option yang telah
banyak diterima oleh masyarakat keuangan. Model ini dikembangkan oleh Fisher
Black dan Myron Scholes. Rumus yang digunakan tidak begitu kompleks bahkan
sudah tersedia pada kalkulator dan computer. Model Black-Scholes dalam menilai
call option yang tidak membayarkan dividen, menggunakan lima variable,
sebagai berikut.
1. Harga saham.
2. Strike price.
3. Expiration date.
4. Tingkat bunga.
5. Volatilitas harga saham.

Anda mungkin juga menyukai