Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN

KEUANGAN
BAB 10 ARBITRAGE PRICING THEORY, MODEL
EMPIRIS, DAN PENGUJIAN EMPIRIS MODEL
KESEIMBANGAN

KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK:
1. ANDRI KURNIAWAN BCA 118 047
2. DESINTHA CAHYANI BCA 118 024
3. DESEMBRI PIONITRI BCA 118 027
4. MINGGA JUNIWATIE BCA 118 026
5. MADE DWI ARDHIKA BCA 118 056
6. NIRWAN BCA 118 013
7. RAHMAD DIANTO LASE BCA 118 032
ARBITRAGE PRICING THEORY, MODEL EMPIRIS,
DAN PENGUJIAN EMPIRIS MODEL
KESEIMBANGAN

 Model APT berusaha menjelaskan hubungan antar


risiko dengan tingkat keuntungan. APT berbeda
dengan CAPM dalam dua hal.
 Pertama, proses keseimbangan yang dibayangkan
oleh APT adalah mekanisme arbitrase.
 Kedua, jika CAPM sampai pada kesimpulan bahwa
faktor pasar mempengaruhi tingkat keuntungan yang
diharapkan, APT sampai pada kesimpulan bahwa ada
beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat
keuntungan yang diharapkan untuk suatu aset.
ARBITRAGE PRICING THEORY (APT)

1. Proses Arbitrase
Kegiatan arbitrase adalah kegiatan yang berusaha
memperoleh keuntungan arbitre. Keuntungan
arbitrase adalah keuntungan yang diperoleh
dengan modal nol dan risiko nol. Proses arbitase
akan mendorong berlakunya hukum suatu harga
(the law of one price). Hukum tersebut pada
dasarnya mengatakan bahwa aset dengan
karakteristik yang sama akan terjualdengan harga
yang sama dimanapun didunia ini.
2. Model Arbitrage Pricing Theory
Proses penghasilan return (return geneation
process) menurut APT bisa dirumuskan sebagai
berikut.
Ri = E(Ri) + β1(RF1-E(RF1)) + … +βN (RFN-
E(RFN)) + ei
Dimana :
Ri = tingkat keuntungan (return) aset I yang
terjadi
E(Ri) = tingkat keuntungan aset I yang
diharapkan
β1 … βN = risiko sistematis terhadap faktor 1…
faktor N
E(RF1) … E(RFN) = tingkat keuntungan yang
3. Perbandingan CAPM dengan APT
CAPM dan APT merupakan dua model yang berusaha
menjelaskan return atau tingkat keuntungan.
Keduanyan ‘bersaing’ menjadi model terbaik yang bisa
menjelaskan return. CAPM lebih tua, dan saat ini
diaplikasikan lebih banyak. CAPM juga bnyak
mempengaruhi model akademis. Tetapi meskipun
nampaknya CAPM lebih mapan, perkembangan
selanjutnya menunjukan bahwa validitas CAPM
diragukan . Pengujian empiris terbaru dan juga
dikritik lainnya mempertanyakan validitas CAPM.
Model APT masih relatif baru. Pengujian empiris dan
pengembangannya masih dalamtahap awal. Karena
itu APT masih belum bisa menggantikan posisi CAPM.
TABEL PERBANDINGAN CAPM DENGAN
APT
PENGUJIAN MODEL
KESEIMBANGAN

 Data historis dan model berdasarkan ekspetasi


(pengharapan)
 Pengujuian empiris CAPM

 Pengujian APT
MODEL EMPIRIS
 Model empiris dalam penentuan tingkat
keuntungan yang diharapkan didasarkan pada
pengalaman empiris, berbeda dengan mdel CAPM
atau APT didasarkan pada pengembangan teori
 Model empiris tersbut melihat adanya pola-pola
tertentu dipasar keuangan, yang mempengaruhi
tingkat keuntungan.
 Bagian atas (pengujian empiris) menunjukkan
adanya anomali-anomali yang tidak bisa dijelaskan
oleh model-model keseimbangan resiko-return.
Anomali tersebut antara lain : anomali ukuran
(size), anomali rasio PER (Price Earning Ratio),
dan anomali BE/ME ( Book Value to Market Value
of Equity)
MODEL TIGA FAKTOR FAMA DAN FRENCH
 Beta CAPM, yang mengukur risiko pasar.
 Size (ukuran) saham, yang dilihat melalui nilai
kapitalisasi pasar saham
 Nilai buku saham dibagi dengan nilai pasar
saham(Boook-To-Market-Ratio).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai